Lampiran Surat No : 707.4/EQ.S/XI/2015, tanggal 10 November 2015
PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN PERTAMA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
DI FMU WANA LESTARI KABUPATEN SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR
Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilikan Pertama Verifikasi Legalitas
Kayu (VLK) sebagai berikut :
I. Nama LVLK
Nomor Akreditasi
: PT EQUALITY INDONESIA
: LVLK-006-IDN
Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor 16710
Telp. : +62251 7550722
Fax. : +62251 7550724
Email : [email protected]
Website : http://www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan Kegiatan Penilikan Pertama Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)
Terhadap :
II. Nama Kelompok : FMU WANA LESTARI
Akta Pendirian : No. 18 Tanggal 14 November 2013 Notaris Ira
Anggraini, S. H.
Jenis Kelompok : Hutan Hak
Luas : ± 901,60 Hektar
Jumlah Anggota : 4.781 Orang
Lokasi : Kabupaten Semenep
Alamat : Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep,
Provinsi Jawa Timur
III. Waktu Pelaksanaan : 12 s.d. 24 Oktober 2015
IV. Hasil Verifikasi : NILIA AKHIR PENILIKAN PERTAMA MENDAPAT
PREDIKAT LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG
DIBERIKAN KEPADA FMU WANA LESTARI KAB.
SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR DAPAT
DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NO. 069/EQC-
VLK/XI/2013 MENJADI NO. 069.1/EQC-VLK/XI/2015
YANG BERLAKU SEJAK DITERBITKAN AWAL SAMPAI
DENGAN 29 NOVEMBER 2023.
Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 10 November 2015
PT EQUALITY INDONESIA
Hari Seno Aji, S.Hut
Manager Sub Divisi Sertifikasi LK Hutan
Halaman 1 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 036/EQI-KEP.Cert/Rev-Hut/XI/2015
TENTANG
PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG HUTAN HAK
FMU WANA LESTARI DI KABUPATEN SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR
AKTE PENDIRIAN KELOMPOK NOMOR : 18 NOTARIS IRA ANGGRAINI, S.H.
TANGGAL 14 NOVEMBER 2013
LUAS ± 901,60 HEKTAR JUMLAH 2.243 ANGGOTA
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2014 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang
telah diterbitkan sebelumnya;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada FMU
Wana lestari Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 107/EQI-F090 tanggal 31 Oktober
2015;
c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 106/EQI-F037 tanggal 31 Oktober 2015 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 058.1/EQI-F039 tanggal 03 November
2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 087.1 tanggal 03 November 2015
menunjukkan FMU Wana Lestari telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk
setiap verifier Legalitas Kayu (LK), sehingga dengan demikian sesuai dengan Peraturan
Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal
29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015, FMU Wana Lestari
telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas Kayu (S-
LK);
e. bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
sebagaimana dimaksud huruf a, serta hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf
d, maka Surat Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY Indonesia Nomor : 087/EQI-
KEP.Cert/XI/2013 tanggal 30 November 2013 perlu dilakukan penyesuaian.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
Halaman 2 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
15. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas
Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
16. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE
dalam kerangka Indonesia National Single Window;
17. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24
Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015
Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
18. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
19. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
20. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-
IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi
tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012
Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
21. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk
PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
Halaman 3 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
22. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
23. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
24. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
25. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan :
Surat Perintah Kerja (Kontrak) Nomor : 043/SPK/PPHH/PPBJ-3/2015 tanggal 28
September 2015.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG HUTAN HAK FMU WANA
LESTARI DI KABUPATEN SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR AKTE PENDIRIAN KELOMPOK
NOMOR : 18 NOTARIS IRA ANGGRAINI, S.H. TANGGAL 14 NOVEMBER 2013 LUAS ± 901,60
HEKTAR JUMLAH 2.243 ANGGOTA.
PERTAMA : FMU Wana Lestari (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan Sertifikat
Nomor 069/EQC-VLK/XI/2013 dinyatakan “LULUS” karena “MEMENUHI”
seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK) dalam
Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)
sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-
BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal
16 Januari 2015.
KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas
Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor
069/EQC-VLK/XI/2013 menjadi Nomor 069.1/EQC-VLK/XI/2015.
KETIGA : Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai
dengan tanggal 29 November 2023 selama Pemegang Sertifikat tetap
memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina
Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember
2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015.
KEEMPAT : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KELIMA : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
Halaman 4 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana
diktum KEENAM;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 03 November 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Ketua Kelompok FMU Wana Lestari, di Sumenep;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan, di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 7
(1) Identitas LVLK :
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN.
c. Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater Sukaraja – Bogor 16710
d. Nomor telepon : 0251-7550722
e. Faks : 0251-7550724
f. Website : http://www.equalityindonesia.com
g. E-mail : [email protected]
h. Direktur : Ir. Agustri Warsono
i. Standar : P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015
g. Tim Audit : Rifan Sudiyono, S.Hut (Lead Auditor/Auditor)
h. Tim Pengambil
Keputusan : Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
Amin Muchakim, S.Hut. (Peninjau/Anggota PK)
(2) Identitas Auditee :
a. Nama Auditee : Forest Manajemen Unit (FMU) “Wana Lestari”
b. Akte Notaris : Ira Anggraini S.H
c. Nomor : No.18 Tanggal 14 November 2013
d. Luas dan Lokasi : ± 901,60 Ha Kabupaten Sumenep
e. Jumlah Anggota : 2.243 Anggota
f. Alamat : Dusun Den Timur, Desa Lebeng Timur, Kecamatan
Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa
TImur.
g. Pengurus :
1. Ketua : Jamaluddin
2. Sekretaris : Samsul Arifin
3. Bendahara : M. Nasir
Seksi-seksi:
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 7
1. Budaya dan Konservasi : Hasanuddin
2. Pembangunan Organisasi : Abd. Basit
3. Pengembangan Usaha dan Jaringan : H. Subaidi dan Sukirman
4. Humas dan Keamanan : Haerus Shomad dan H. Tobari
(3) Ringkasan Tahapan:
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Pertemuan Pembukaan 14 Oktober 2015
Pertemuan pembukaan
dilaksanakan di secretariat FMU
Wana Lestari Desa Lebeng
Timur.
Menyampaikan jadwal, rencana kerja,
maksud dan tujuan, peraturan yang
diacu,penentuan pendamping, jadwal
dilapangan serta rencana rapat
penutupan.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
14 sd 22 Oktober 2015
Melakukan verifikasi terhadap dokumen
dan observasi lapangan berupa uji petik
terhadap 54 lahan anggota yang terkena
Sampling.
Pertemuan Penutupan 23 Oktober 2015
Sekretariat FMU Wana Lestari di
Desa Lebeng Timur
Menjelaskan hasil sementara dari
kegiatan VLK tentang observasi yang
ditemukan.
Pengambilan Keputusan 3 November 2015
Lulus
(4) Resume Hasil Penilaian :
(a) Lampiran 2.3 Perdirjen BUK No : P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasa Justifikasi
P.1. Kepemilikankayu dapatdibuktikan keabsahannya
K1.1 Keabsahanhak milik dalamhubungannya denganareal,kayu danperdagangannya.
1.1.1. Pemilik hutanhak mampu menunjukkan keabsahanhaknya.
a. Dokumenkepemilikan/
penguasaan lahanyang
sah(alas titel/dokumen
yangdiakuipejabat yang
berwenang)
MEMENUHI
Dokumen bukti kepemilikan lahan hak tersedia, lengkap,
dan absah yakni berupa Leter C yang tersimpan di
sekretaris desa masing-masing yaitu Desa Lebeng Timur,
Desa Lebeng Barat, Desa Prancak, Desa Campaka, Desa
Rajun Dan Desa Soddara dan terdapat lembar SPPT sebagai
bukti pembayaran pajak.
b. Dokumenlegalitas
pemegangHGUyang
sahyangmencakup
Akte Perusahaan, SIUP,
TDP, NPWP, dokumen
lingkungan,do-
kumenK3 sertaKKB/
Peraturan
Perusahaanyang
relevan.
NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah
Forest Manajemen Unit yang diverifikasi legalitas kayu pada
hutan hak dan bukan pemegang HGU, sehingga verifier ini
tidak dapat diterapkan atau termasuk ke dalam kategori
Not Applicable (NA).
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 7
c. Peta/sketsaarealhutan
hakdan batas-batasnya
dilapangan. MEMENUHI
Tersedia peta/sketsa lokasi serta terdapat tanda-tanda
batas antara hutan hak satu dengan lainnya berupa : batas
alam (anak sungai, punggung bukit, dan sawah), dan juga
batas buatan berupa (jalan setapak, tatanan batu,
gundukan tanah, tanaman pagar dengan jenis pohon
siwalan, jati, mahoni dan bamboo.
d. Akte Notaris bagi
kelompok dalam hal
verifikasi dilakukan
dalam kelompok MEMENUHI
Tersedia Akte pendirian No. 18 tanggal 14 November 2013
tentang Akte Pendirian Forest Management Unit “Wana
Lestari” pada Notaris dan PPAT Ira Anggraini, Telah
didaftarkan di Kepanitraan Pengadilan Negeri Sumenep, No
: W 14-U 15 /223-PA-Pkp /Hk-X1 – 2013 /PN. Smp, Hari
Jum’at, tanggal 15 November 2013.
1.1.2. Pemilik hutan hak (baik individu maupun kelompok) mampu membuktikan dokumen angkutan
kayu yangsah
Dokumen angkutan hasil
hutan yang sah.
NA
Hasil verifikasi dokumen dan pemeriksaan di lapangan
menunjukkan bahwa selama 3 bulan terakhir yaitu sejak
bulan Juli sampai dengan September 2015 anggota FMU
belum melakukan penebangan kayu sehingga verifier ini
masuk dalam kategori Not Applicable (NA).
1.1.3. UnitKelolaatas kayu yag berasal dari pohon yangtumbuhalami sebelum terbitnyaalastitel
menunjukkan bukti pelunasan pungutan pemerintah sektorkehutanan dalam halpemungutan
atas tegakan yangtumbuh sebelum pengalihanhak ataupenguasaan.
Bukti pembayaran hak ne-
gara berupa PSDH/DR
dan pengganti nilai
tegakan. NA
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI No.09/M-
DAG/PER /2/2012, Pasal 1. Poin 1 menyebutkan bahwa
PSDH adalah pungutan yang dikenakan sebagai pengganti
nilai intrisik dari hasil yang dipungut dari hutan Negara,
sehingga pemilik hutan hak tidak dikenakan pembayaran
PSDH/DR dan pengganti nilai tegakan.
K1.2 Unit usaha dalam bentuk kelompok
Indikator 1.2.1 Akte ataudokumenpembentukankelompok
Akte atau doku
menpembentukan
kelompok
MEMENUHI
Tersedia dokumen pembentukan kelompok “FMU Wana
Lestari” sesuai dengan yang tertera dalam Akte pendirian
No. 18 tanggal 14 November 2013 tentang Akte Pendirian
Forest Management Unit “Wana Lestari” pada Notaris dan
PPAT Ira Anggraini, Telah didaftarkan di Kepanitraan
Pengadilan Negeri Sumenep, No : W 14-U 15 /223-PA-Pkp
/Hk-X1 – 2013 /PN. Smp, Hari Jum’at, tanggal 15
November 2013.
K.1.3 Pemenuhan penggunaan Tanda V- Legal
Indikator 1.3.1 ImplementasiTanda V-Legal
Tanda V-Legal
yangdibubuhkan
sesuaiketentuan
yangberlaku
NA
Auditee adalah pemegang sertifikat legalitas kayu (S-LK)
dengan Nomor 069/EQC-VLK/XI/2013 tanggal 30
November 2013. Menurut Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor P.95/Menhut-II/ 2014 bagi
pemegang izin maupun hutan hak yang telah mendapat S-
LK wajib membubuhkan tanda V-Legal baik pada kayu
maupun pada dokumen lampiran. Merujuk dari verifier
1.1.2 karena belum adanya penebangan kayu dan
pengangkutan kayu sehingga penerapan tanda V-Legal
belum diterapkan pada kayu atau dokumen lampiran
angkutan kayu sehingga verifier ini masuk dalam kategori
Not Applicable (NA).
P2. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan
K.2.1.Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi pemegang HGU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 7
2.1.1 Prosedur dan Implementasi K3
Verifier a.
Pedoman/prosedur K3
dan personel untuk
implementasi K3
NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah
Forest Manajemen Unit atau kelompok tani hutan rakyat
yang diverifikasi legalitas kayu pada hutan hak dan bukan
pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan
atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA)
Verifier b.
Peralatan K3
(sepertiperalatan P3K
dan AlatPelindung Diri)
NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah
Forest Manajemen Unit atau kelompok tani hutan rakyat
yang diverifikasi legalitas kayu pada hutan hak dan bukan
pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan
atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA).
Verifier c.
Catatan kecelakaan kerja NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah
Forest Manajemen Unit atau kelompok tani hutan rakyat
yang diverifikasi legalitas kayu pada hutan hak dan bukan
pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan
atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA).
K.2.2.Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
2.2.1Kebebasan berserikat bagi pekerja untuk HGU
Ada serikat pekerja atau
kebijakan perusahaan
yang membolehkan untuk
membentuk atau terlibat
dalam kegiatan serikat
pekerja.
NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah
Forest Manajemen Unit atau kelompok tani hutan rakyat
yang diverifikasi legalitas kayu pada hutan hak dan bukan
pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan
atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA).
2.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) utk HGU yang
mempekerjakan karyawan > 10 orang
Ketersediaan Dokumen
KKB atau PP
NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah
Forest Manajemen Unit atau kelompok tani hutan rakyat
yang diverifikasi legalitas kayu pada hutan hak dan bukan
pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan
atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA).
2.2.3. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur
Tidak ada pekerja yang
ma-sih di bawah umur
MEMENUHI FMU Wana Lestari dalam mengelola hutan hak tidak
mempekerjakan anak di bawah umur.
P3. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan
K.3.1.HGU atau pemilik hutan hak telah memiliki dokumen lingkungan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (jika dipersyaratkan oleh ketentuan yang berlaku).
3.1.1HGU atau Pemilik hutan hak telah memiliki dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai
peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
Dokumen lingkungan
yang relevan seperti
AMDAL, UKL/UPL, SPPL,
SIL, DPLH dan lainnya.
NA
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Dan
Perkebunan No. 602/Kpts-II/1998 tanggal 21 Agustus
1998 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,
Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan.
Auditee selaku pengelola hutan hak tidak wajib menyusun
dokumen lingkungan.
Dan hasil wawancara dengan pegawai di Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Sumenep didapat informasi bahwa tidak
ada aturan untuk menyusun dokumen lingkungan bagi
pengelola hutan rakyat sehingga verifier ini masuk dalam
kategori Not Applicable (NA).
3.1.2HGU atau Pemilik hutan hak memiliki laporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 7
a. Dokumen laporan
pengelolaan dan
pemantauan
lingkungan yang
relevan.
NA
Merujuk dari verifier 3.1.1 diatas, auditee tidak menyusun
dokumen lingkungan sehingga tidak melakukan penyusunan
dokumen laporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
sehingga verifier ini masuk dalam kategori Not Applicable
(NA).
b. Bukti pelaksanaan pe-
ngelolaan dan
pemantauan
lingkungan
NA
Merujuk dari verifier 3.1.1 diatas, auditee tidak
melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
sehingga verifier ini masuk dalam kategori Not Applicable
(NA).
(b) Lampiran 3.3 Perdirjen BUK No : P.14/VI-BPPHH/2014
NO JENIS
DOKUMEN
KECUKUP
AN
DOKUMEN
BERKEKUATAN
HUKUM KETERANGAN
YA TIDAK
A. Dokumen Kelembagaan
1 Akte Notaris Ada
√
Akte pendirian No. 18 tanggal 14
November 2013 tentang Akte Pendirian
Forest Management Unit “Wana Lestari”
pada Notaris dan PPAT Ira Anggraini, Telah
didaftarkan di Kepanitraan Pengadilan
Negeri Sumenep, No : W 14-U 15 /223-PA-
Pkp /Hk-X1 – 2013 /PN. Smp, Hari Jum’at,
tanggal 15 November 2013.
2 Struktur
Organisasi dan
Kepengurusan
Ada
√
Struktur organisasi Forest
Management Unit Wana Lestari telah
terbentuk (terlampir) dan ditetapkan
melalui musyawarah dan mufakat dari
anggota Forest Management Unit Wana
Lestari.
SUSUNAN PENGURUS FMU WANA
LESTARI
Ketua : Jamaludin
Sekretaris : Samsul Arifin
Bendahara : M. Nasir
Susunan pengurus dan Tugas dan
tanggungjawab pengurus sesuai struktur
organisasi tertuang dalam AD/ART Forest
Manajemen Unit Wana Lestari.
3 Komitmen
tertulis untuk
memenuhi
prinsip dan
kriteria
verifikasi LK
Ada
√
Pembentukan FMU Wana Lestari
diantaranya bertujuan untuk mewujudkan
pengelolaan hutan rakyat yang lestari dan
bernilai ekonomis tinggi. Sehingga auditee
mencantumkan komitmen untuk
mengelola hutan lestari pada AD ART yang
dimiliki oleh audite. Dalam AD ART
tercantum komitmen untuk menerapkan
prinsip hutan lestari sebagaimana yang
diatur dalam prinsip-prinsip Verifikasi
Legalitas Kayu.
4
Aturan untuk
mengendalikan
Ada √
AD/ART sudah disusun dan
aturan pengendalian anggota sudah diatur
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 7
NO JENIS
DOKUMEN
KECUKUP
AN
DOKUMEN
BERKEKUATAN
HUKUM KETERANGAN
YA TIDAK
anggotanya : dalam akte pendirian Forest Management
Unit Wana Lestari.
a. Hak dan
kewajiban
tanggung
jawab
anggota
Ada
√
Hak dan kewajiban tanggung jawab
anggota tercantum dalam Akta Pendirian
Kelompok, dan Anggaran Rumah tangga
FMU Wana Lestari.
b. Persyaratan
menjadi
anggota
Ada
√
Persyaratan menjadi anggota FMU
“Wana Lestari” diatur dalam Anggaran
Dasar pasal 7 :
1. Semua warga yang berdomisili di
Kecamatan Pasongsongan.
2. Mempunyai kemauan untuk
memajukan pertanian, perkebunan
dan pelestarian hutan rakyat
3. Mematuhi aturan yang dibuat
dalam AD dan ART.
c. Aturan
pencabutan
/pembekua
n sebagai
anggota
Ada
√
Berakhirnya anggota diatur dalam AD.
Pasal 8, yaitu:
Atas Permintaan sendiri
Karena pindah tempat
Karena meninggal dunia.
Karena melanggar aturan yang telah
disepakati dalam rapat anggota.
d. Sistem
pengawasa
n internal
dan kontrol
terhadap
anggota.
Ada
√
Sistem sudah diatur dan
diimplementasikan sesuai dengan
AD/ART Forest Management Unit “Wana
Lestari”
B. Dokumen Teknis
1 Nama dan
informasi
setiap anggota
Ada
√
1. Sudah dibuat Pedoman
Penomoran Daftar induk anggota,
2. Informasi yang dicatatkan dalam
buku induk anggota:
No. Induk anggota
Nama lengkap
Alamat tinggal sesuai dengan KTP
Total luas lahan hutan rakyat yg
dimiliki
Rincian luas lahan berdasarkan SPPT
Letak lahan berdasarkan no blok SPPT
3. Sudah ada buku induk
anggota yang pencatatanya sesuai
dengan keterangan diatas.
2 Rekaman
pelatihan
Ada
√
Terdapat dokumentasi berupa foto-foto
kegiatan sosialisasi SVLK dan penyuluhan,
serta rapat pengurus FMU Wana Lestari di
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 7
NO JENIS
DOKUMEN
KECUKUP
AN
DOKUMEN
BERKEKUATAN
HUKUM KETERANGAN
YA TIDAK
dalam Buku III Dokumentasi dan Prestasi
Kelompok Tani Hutan Rakyat Wana Lestari.
Prestasi yang telah diraih oleh kelompok
adalah sebagai berikut:
1. Juara 1 petani berprestasi se
Kabupaten Sumenep.
2. Juara 1 dalam lomba penghijauan
Se- Kabupaten Sumenep.
3 Peta kawasan
hutan
Ada
√
Auditee telah mempunyai peta sketsa desa
dan dusun yang menggambarkan
keberadaaan hutan hak masing-masing
anggota. Peta sketsa dibuat oleh kelompok
FMU dan dismpan di secretariat kelompok.
4 Bukti
kepemilikan
lahan
Ada
√
Terdapat bukti pemilikan lahan berupa
surat keterangan dari Kepala Desa
disertai dengan SPPT dan pengecekan
Letter C
5 Dokumen
terkait dengan
pelaksanaan
manajemen
hutan
Ada
√
FMU Wana Lestari telah memiliki RKHL
dan SOP dalam melaksanakan
kegiatannya.
Dokumen RKHL memuat informasi :
1. Pendahuluan
2. Kebijakan Pengelolaan
3. Rencana Kelola Bidang
4. Monitoring dan Evaluasi
Pengelolaan Hutan
Dokumen SOP berisi :
1. Penanaman
2. Pemeliharaan
3. Pemanenan
4. Lacak balak ( COC)