KURIKULUM PELATIHAN
KEPERAWATAN ANESTESI KARDIOVASKULAR BAGI
PERAWAT ANESTESI DI PELAYANAN KESEHATAN
RS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
Jakarta
2020
Penguji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan Bagi Pejabat Fungsional
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
1
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Peran dan Fungsi Bab II Kurikulum A. Tujuan B. Kompetensi C. Struktur Kurikulum D. Ringkasan Mata Pelatihan E. Evaluasi Hasil Belajar Bab III Diagram Alur Proses Pelatihan Lampiran: 1. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP) 2. Master Jadwal 3. Panduan Penugasan 4. Instrumen Evaluasi 5. Ketentuan Peserta dan Pelatih/Fasilitator Pelatihan
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anestesiologi merupakan salah satu bidang ilmu kedokteran yang
terus berkembang. Pelayanan anestesiologi mencakup pelayanan
perioperatif yang dimulai dari klinik perioperatif, kamar operasi, ruang
pulih dan unit perawatan intensif. Pelayanan anestesiologi juga
mencakup tatalaksana nyeri akut dan kronik serta bedah rawat jalan.
Pelayanan anestesiologi merupakan tindakan medis berisiko
tinggi yang membutuhkan keahlian, keterampilan, serta
kewaspadaan khusus dalam rangka memfasilitasi tindakan operasi
serta menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien.
Tindakan anestesi dilakukan oleh tim penyelenggara pelayanan
anestesi yang dipimpin oleh dokter spesialis Anestesiologi.
Perawat dengan kompetensi anestesi mengikuti Undang
Undang Keperawatan Nomor 38 tahun 2018 dan Permenkes No.
519 tahun 2013 tentang pelayanan anestesiologi dan terapi intensif
di rumah sakit, dimana setiap perawat yang melakukan asuhan
keperawatan di rumah sakit harus dilakukan kredensialing untuk
diberikan kewenangan klinis oleh direktur rumah sakit. Hal tersebut
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh perawat tersebut
berdasarkan pendidikan dan sertifikasi kompetensi. Dalam
akreditasi SNARS Edisi 1 standar PAB 3.2 EP 2 disebutkan
dibutuhkan seorang yang kompeten untuk melakukan pemantauan
pasien selama sedasi dan mencatat hasil monitor dalam rekam
medis. Untuk itu setiap perawat wajib melaksanakan peningkatan
kompetensi pelayanan keperawatan melalui kegiatan-kegiatan
pendidikan berkelanjutan.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
3
Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular
menduduki peringkat pertama penyebab kematian diikuti oleh akibat
penyakit infeksi dan parasit, sistem pernapasan, sistem
pencernaan, neoplasma, dan kecelakaan. Berdasarkan data World
Health Organization (WHO) tahun 2017, angka kematian yang
disebabkan penyakit kardiovaskular di Indonesia adalah 26,6%.
Presentase yang cukup signifikan tersebut membuat layanan
anestesi untuk tindakan pasien dengan kelainan kardiovaskular
menjadi penting, termasuk asuhan keperawatan anestesi.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya program
pelatihan bagi perawat anestesi yang akan bekerja dalam tim
anestesi, khususnya pada asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular. Program pelatihan ini diharapkan mampu
memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi perawat untuk
memberikan pelayanan asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular sesuai dengan kewenangan klinisnya dan standar
operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
B. Peran dan Fungsi
1. Peran:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai perawat
anestesi kardiovaskular.
2. Fungsi:
Dalam melaksanakan perannya, peserta memiliki fungsi
memberikan pelayanan asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular sesuai dengan kewenangan klinis dan standar
operasional yang berlaku.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
4
BAB II KURIKULUM
A. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular di rumah sakit sesuai dengan
kewenangan klinis mengikuti standar prosedur yang berlaku.
B. Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta memiliki kompetensi dalam:
1. Memilah jenis dan golongan obat kardiovaskular berdasarkan
diagnosa
2. Menggunakan Alat Elektronik Kardiovaskular Implan (ALEKA)
pada perioperatif
3. Melakukan asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After
Surgery (ERAS)
4. Melakukan pengkajian sistem kardiovaskular
5. Melakukan evaluasi terapi cairan dan terapi elektrolit
6. Melakukan evaluasi terapi asam basa
7. Melakukan monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular
8. Melakukan Interpretasi EKG
9. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dewasa
10. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dengan penyakit jantung bawaan
11. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
5
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular
bagi perawat anestesi di pelayanan kesehatan sebagai berikut:
NO MATERI WAKTU
JPL T P PL
A. MATA PELATIHAN DASAR
1 Kebijakan Pengembangan Kompetensi, Profesionalisme dan Etik Legal Perawat Anestesi
2 0 0 2
2 Keselamatan Pasien dan Peningkatan Mutu Dalam Pelayanan Asuhan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular
1 0 0 1
3 Konsep dasar anatomi fisiologi jantung 1 0 0 1
Subtotal 4 0 0 4
B. MATA PELATIHAN INTI
1 Farmakologi obat-obat kardiovaskular 1 1 0 2
2 Penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implan (ALEKA)
1 1 0 2
3 Asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After Surgery (ERAS)
1 1 1 3
4 Pengkajian sistem kardiovaskular 1 1 2 4
5 Terapi cairan dan elektrolit 1 1 1 3
6 Terapi asam basa 1 1 1 3
7 Monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular 1 1 2 4
8 Pengkajian EKG 1 1 2 4
9 Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien dewasa
2 1 2 5
10 Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
2 1 2 5
11 Dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
1 1 1 3
Subtotal 13 11 14 38
C MATA PELATIHAN PENUNJANG
1 Building Learning Commitment (BLC) 0 2 0 2
2 Anti Korupsi Gratifikasi 2 0 0 2
3 Rencana Tindak lanjut (RTL) 0 1 0 1
Subtotal 2 3 0 5
JUMLAH 19 14 14 47
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
6
C. Ringkasan Mata Pelatihan
1. Mata Pelatihan Dasar (MPD)
a. Kebijakan pengembangan kompetensi, profesionalisme
dan etik legal perawat anestesi
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang kebijakan
pengembangan kompetensi perawat anestesi,
profesionalisme perawat anestesi dan etik legal pelayanan
asuhan keperawatan anestesi
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
memahami kebijakan pengembangan kompetensi,
profesionalisme perawat anestesi, dan etik legal
pelayanan asuhan keperawatan anestesi.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
Menjelaskan kebijakan pengembangan kompetensi
perawat anestesi; b) Menjelaskan profesionalisme perawat
anestesi; c) Menjelaskan etik dan legal pelayanan asuhan
keperawatan anestesi
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Kebijakan pengembangan kompetensi perawat
anestesi
b) Profesionalisme perawat anestesi
c) Etik dan legal pelayanan asuhan keperawatan
anestesi
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, dengan rincian T: 2, P:0, PL: 0
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
7
b. Keselamatan pasien dan peningkatan mutu dalam
pelayanan asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang keselamatan pasien
dalam pelayanan asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular, Insiden keselamatan pasien (IKP) dan
pelaporan IKP, Manajemen risiko klinis
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
memahami tentang keselamatan pasien dan peningkatan
mutu dalam pelayanan asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengkuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan tentang keselamatan pasien dalam
pelayanan asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular;
b) menjelaskan konsep Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
dan pelaporan IKP; c) Menjelaskan tentang manajemen
risiko klinis.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan
anestesi,
b) Insiden Keselamatan Pasien (IKP) dan pelaporan IKP,
c) Manajemen risiko klinis.
5) Waktu
Alokasi waktu: 1Jpl, dengan rincian T: 1, P: 0, PL: 0
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
8
c. Konsep dasar anatomi fisiologi jantung
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang anatomi jantung dan
pembuluh darah, fisiologi jantung, dan elektrofisiologi
jantung.
2) Hasil Belajar
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengkuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan anatomi jantung dan pembuluh darah; b)
menjelaskan fisiologi jantung; c) menjelaskan
elektrofisiologi jantung
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Anatomi jantung dan pembuluh darah,
b) Fisiologi jantung,
c) Elektrofisiologi jantung.
6) Waktu
Alokasi waktu: 1 Jpl, dengan rincian T: 1, P: 0, PL: 0
2. Mata Pelatihan Inti (MPI)
a. Farmakologi obat-obat kardiovaskular
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar
farmakologi obat kardiovaskular, dan pemilahan jenis dan
golongan obat kardiovaskular berdasarkan diagnose
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
menjelaskan konsep dasar anatomi fisiologi, dan
elektrofisiologi jantung
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
9
2) Hasil Belajar
Setelah mengkuti mata pelatihan ini, peserta mampu
Memilah jenis dan golongan obat kardiovaskular
berdasarkan diagnosa
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan farmakologi obat kardiovaskular, b) memilah
jenis dan golongan obat kardiovaskular berdasarkan
diagnosa
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep dasar farmakologi obat kardiovaskular
b) Pemilahan jenis dan golongan obat kardiovaskular
berdasarkan diagnosa
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, dengan rincian T: 1, P: 1, PL: 0
b. Penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implan
(ALEKA)
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep Alat
Elektronik Kardiovaskular Implan (ALEKA), dan
penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implant
(ALEKA).
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
menggunakan alat elektronik kardiovaskular implan
(ALEKA)
3) Indikator Hasil Belajar
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
10
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
Menjelaskan konsep alat elektronik kardiovaskular implan
(ALEKA); b) menggunakan alat elektronik kardiovaskular
implan pada perioperative.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep dasar alat elektronik kardiovaskular implan
(ALEKA)
b) Penggunaan alat elektronik kardiovaskular implant
(ALEKA) pada perioperatif
5) Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, dengan rincian T: 1, P: 1, PL:0
c. Asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After
Surgery (ERAS)
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep Early
Recovery After Surgery (ERAS), Asuhan keperawatan
Early Recovery After Surgery (ERAS) perioperative.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
berbasis Early Recovery After Surgery (ERAS).
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan konsep Early Recovery After Surgery
(ERAS), b) melakukan asuhan keperawatan Early
Recovery After Surgery (ERAS) perioperatif.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
11
a) Konsep Early Recovery After Surgery (ERAS),
b) Asuhan Keperawatan Early Recovery After Surgery
(ERAS) perioperatif.
5) Waktu
Alokasi waktu: 3 Jpl, dengan rincian T:1, P:1, PL:1
d. Pengkajian sistem kardiovaskular
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep pengkajian
sistem kardiovaskular, pengkajian sistem kardiovaskular.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan pengkajian sistem kardiovaskular.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
memahami pengkajian sistem kardiovaskular; b)
melakukan pengkajian sistem kardiovaskular.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep pengkajian sistem kardiovaskular
b) Pengkajian sistem kardiovaskular
5) Waktu
Alokasi waktu: 4 Jpl, dengan rincian T:1, P:1, PL:2
e. Terapi cairan dan terapi elektrolit
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang terapi cairan, terapi
elektrolit, evaluasi terapi cairan, evaluasi terapi elektrolit.
2) Hasil Belajar
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
12
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan evaluasi terapi cairan dan evaluasi terapi
elektrolit.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan terapi cairan; b) menjelaskan terapi elektrolit;
c) melakukan evaluasi terapi cairan; d) melakukan
evaluasi terapi elektrolit.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Terapi cairan,
b) Terapi elektrolit,
c) Evaluasi terapi cairan,
d) Evaluasi terapi elektrolit,
a. Waktu
Alokasi waktu: 3 Jpl, dengan rincian T:1, P:1, PL:1
f. Terapi asam basa
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang terapi asam basa,
dan evaluasi terapi asam basa
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan evaluasi terapi asam basa
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan terapi asam basa; b) melakukan evaluasi
terapi asam basa
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
13
a) Terapi asam basa,
b) Evaluasi terapi asam basa
5) Waktu
Alokasi waktu: 3 Jpl, dengan rincian T:1, P:1, PL:1
g. Monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar
monitoring invasif hemodinamik kardiovaskular, monitoring
hemodinamik invasif kardiovaskular.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan melakukan monitoring hemodinamik invasif
kardiovaskular.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan konsep dasar monitoring hemodinamik
invasif kardiovaskular; b) melakukan monitoring
hemodinamik invasif kardiovaskular.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep dasar monitoring hemodinamik invasif
kardiovaskular
b) Monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular
5) Waktu
Alokasi waktu : 3 jpl, dengan rincian T: 1, P:1, PL: 1
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
14
h. Pengkajian Elektrokardiogram (EKG)
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar
pengkajian EKG, dan interpretasi EKG.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan menginterpretasi EKG.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan konsep dasar pengkajian EKG; b) melakukan
interpretasi EKG
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah :
a) Konsep dasar pengkajian EKG
b) Interpretasi EKG
5) Waktu
Alokasi waktu: 4 jpl, dengan rincian T: 1, P:1, PL:2
i. Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular
pada pasien dewasa
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep asuhan
keperawatan perioperative anestesi kardiovaskular pada
pasien dewasa, Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
pada pasien dewasa
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan melakukan asuhan keperawatan perioperatif
anestesi kardiovaskular pasien dewasa.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
15
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dewasa; b) melakukan asuhan
keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pasien
dewasa
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah :
a) Konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dewasa
b) Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien dewasa
5) Waktu
Alokasi waktu: 5 jpl, dengan rincian T: 2, P:1, PL:2
j. Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular
pada pasien penyakit jantung bawaan
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep asuhan
keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada
pasien penyakit jantung bawaan, Asuhan keperawatan
perioperative anestesi kardiovaskular pada pasien
penyakit jantung bawaan.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan melakukan asuhan keperawatan perioperatif
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
16
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan b)
melakukan asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah :
a) Konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
b) Asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan.
c) Waktu
Alokasi waktu: 5 jpl, dengan rincian T: 2, P:1, PL:2
k. Dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular
1) Deskripsi singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar
dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular, dan dokumentasi asuhan keperawatan
anestesi kardiovaskular
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular.
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat: a)
menjelaskan konsep dasar dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular; b) melakukan
dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
17
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah :
a) Konsep dasar dokumentasi asuhan keperawatan
anestesi kardiovaskular
b) Dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular
5) Waktu
Alokasi waktu: 5 jpl, dengan rincian T: 2, P:1, PL:2
3.Mata Pelatihan Penunjang (MPP)
a. Building Learning Commitment (BLC)
1). Deskripsi
Mata pelatihan ini membahas tentang perkenalan;
pencairan suasana; harapan peserta; pemilihan pengurus
kelas; komitmen kelas.
2). Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta pelatihan
mampu membangun komitmen belajar
3). Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat: a)
melakukan perkenalan, b) melakukan pencairan suasana,
c) menjelaskan harapan peserta, d) melakukan pemilihan
pengurus kelas dan e) menetapkan komitmen kelas.
4). Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Perkenalan
b) Pencairan suasana
c) Harapan peserta
d) Pemilihan pengurus kelas
e) Komitmen kelas
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
18
5). Waktu
Alokasi waktu: 2 Jpl, dengan rincian T: 0, P: 2, PL: 0
b. Anti Korupsi dan Gratifikasi
1). Deskripsi
Mata pelatihan ini membahas tentang konsep korupsi, konsep
anti korupsi, upaya pencegahan korupsi dan pemberantasan
korupsi, Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindak
pidana korupsi, gratifikasi.
2). Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta pelatihan
mampu memahami anti korupsi dan gratifikasi
3). Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta pelatihan dapat:
a) menjelaskan konsep korupsi; b) menjelaskan Tindak
Pidana Korupsi, c) menjelaskan budaya anti korupsi; d)
menjelaskan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi;
e) menjelaskan tatacara pelaporan dugaan pelanggaran
Tindakan Pidana Korupsi (TPK)
4). Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Konsep Korupsi
b) Tindak Pidana Korupsi
c) Budaya Anti Korupsi
d) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
e) Tatacara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindakan
Pidana Korupsi (TPK)
5). Waktu
Alokasi Waktu: 2 Jpl dengan rincian T: 2, P: 0, PL: 0
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
19
c. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
1) Deskripsi
Mata pelatihan ini membahas tentang pengertian dan ruang
lingkup RTL, langkah-langkah penyusunan RTL, penyusunan
RTL.
2) Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta pelatihan
mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)
3) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta pelatihan dapat:
a) menjelaskan pengertian dan ruang lingkup RTL; b)
menjelaskan langkah-langkah penyusunan RTL, c) Menyusun
RTL.
4) Materi Pokok
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
a) Pengertian dan ruang lingkup RTL,
b) Langkah langkah penyusunan RTL
c) Penyusunan RTL
5) Waktu
Alokasi Waktu: 2 Jpl dengan rincian T: 0, P: 2, PL: 0
D. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui Pre test dan Post test.
Pre test dan post test bertujuan mengetahui efektifitas capaian
pelatihan dengan mengukur tingkat pengetahuan yang dimiliki para
peserta sebelum dan sesudah diberikan materi pelatihan.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
20
BAB III
DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN
ASS
PRE TEST
PEMBUKAAN
EVALUASI PESERTA PENUTUPAN
Building Learning Commitment (BLC)
Metode : Games, Diskusi Kelompok
Pengetahuan dan Keterampilan Mata Pelatihan Inti : 1. Farmakologi obat-obat kardiovaskular 2. Penggunaan alat elektronik
kardiovaskular implant (ALEKA) 3. Asuhan keperawatan berbasis Early
Recovery After Surgery (ERAS) 4. Terapi cairan dan Terapi elektrolit 5. Terapi asam basa 6. Pengkajian sistem kardiovaskular 7. Monitoring hemodinamik invasif
kardiovaskular 8. Pengkajian EKG 9. Asuhan keperawatan perioperatif
anestesi kardiovaskular pasien dewasa 10. Asuhan keperawatan perioperatif
anestesi kardiovaskular PJB 11. Dokumen asuhan keperawatan anestesi
kardiovaskular Metode :
• Ceramah Interaktif, studi kasus, simulasi, praktek lapangan
Wawasan
Mata Pelatihan Dasar :
1. Kebijakan
Pengembangan
kompetensi,
profesionalisme, dan
etik legal perawat
anestesi
2. Keselamatan pasien dan
peningkatan mutu
dalam asuhan
keperawatan anestesi
kardiovaskular
3. Konsep dasar anatomi
fisiologi jantung
Mata Pelatihan Penunjang:
Anti Korupsi
Rencana Tindak Lanjut
Metode :
• Ceramah Interaktif
EVA
LUA
SI P
ENYE
LEN
GG
AR
AA
N
RTL
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
21
LAMPIRAN:
1. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)
RBPMP setiap mata pelatihan yang telah ditetapkan pada struktur kurikulum di atas adalah sebagai berikut:
Nomor : MPD 1 Judul Mata pelatihan : Kebijakan pengembangan kompetensi, profesionalisme perawat anestesi, dan etik legal
pelayanan asuhan keperawatan anestesi. Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang kebijakan pengembangan kompetensi perawat anestesi,
profesionalisme perawat anestesi dan etik legal pelayanan asuhan keperawatan anestesi. Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu memahami kebijakan pengembangan
kompetensi, profesionalisme perawat anestesi, dan etik legal pelayanan asuhan keperawatan anestesi.
Waktu : 2 jpl (T = 2 jpl, P =0 jpl, PL =0 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi
Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan kebijakan pengembangan kompetensi perawat anestesi
1. Kebijakan pengembangan kompetensi perawat anestesi: a. Pengertian kompetensi perawat
anestesi b. Standar kompetensi perawat
anestesi c. Dasar hukum pengembangan
kompetensi perawat anestesi d. Arah kebijakan pengembangan
perawat anestesi
• Ceramah interaktif
• Bahan Tayang/ Slide
• Modul
• Laptop
• Proyektor
• Papan tulis
• Flipchart
• Spidol
• PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
• Herkutanto. Aspek Medikolegal Pelayanan Gawat Darurat. Majalah Kedokteran Indonesia.2007;57
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
22
e. Alur pengembangan kompetensi perawat anestesi
• UU Kesehatan dan Rumah Sakit, 2009, Penyunting Tim Redaksi Yudistira
• Bambang Tutuko dan Qodri Fauzi Tanjung. Etik, medikolegal & Keselamatan Pasien. ISBN: 97860250461002017
• UU Kesehatan dan Rumah sakit 2009
• Herkutanto. Aspek Medikolegal Pelayanan Gawat Darurat. MKI. 2007;57
2. Menjelaskan profesionalisme perawat anestesi
2. Profesionalisme perawat anestesi: a. Pengertian profesionalisme b. Hak dan kewajiban perawat
anestesi
3. Menjelaskan etik dan legal pelayanan asuhan keperawatan anestesi
3. Etik dan legal pelayanan asuhan keperawatan anestesi a. Pengertian etika b. Pengertian legal perawat
anestesi c. Aplikasi etik dan legal d. Sanksi terhadap pelanggaran
etika e. Sanksi terhadap pelanggaran
legal
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
23
Nomor : MPD 2
Judul Mata pelatihan : Keselamatan pasien dan peningkatan mutu dalam pelayanan asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular, Insiden keselamatan pasien (IKP) dan pelaporan IKP, Manajemen risiko klinis.
Hasil Belajar : Setelah mengkuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami tentang keselamatan pasien dan peningkatan mutu dalam pelayanan asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
Waktu : 1 jpl (T =1jpl, P= 0 jpl, PL =0 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan keselamatan pasien dalam pelayanan asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
1. Keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular: a. Konsep dasar keselamatan pasien b. Sasaran dan budaya keselamatan
pasien c. Keselamatan pasien dalam asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular
• Ceramah interaktif
• Bahan Tayang/ Slide
• Modul
• Laptop
• Proyektor
• Flipchart
• Spidol
• Bambang Tutuko dan Qodri Fauzi Tanjung. Etik, medikolegal & Keselamatan Pasien. ISBN: 97860250461002017
• Pedoman Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Tahun 2017 tentang
2. Menjelaskan konsep Insiden Keselamatan Pasien (IKP) dan pelaporan IKP
2. Insiden keselamatan pasien (IKP) dan pelaporan IKP: a. Konsep dasar IKP b. Manajemen risiko klinis c. Analisa laporan insiden /RCA d. Studi kasus pelaporan IKP dan
Analisa RCA
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
24
3. Menjelaskan tentang manajemen risiko klinis
3. Manajemen Risiko Klinis
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
25
Nomor : MPD 3
Judul Mata pelatihan : Konsep dasar anatomi fisiologi jantung Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang anatomi jantung dan pembuluh darah, fisiologi jantung
dan pembuluh darah, dan elektrofisiologi jantung Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan konsep dasar anatomi
fisiologi, dan elektrofisiologi jantung Waktu : 1 jpl (T =1 jpl, P=0 jpl, PL =0 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat
1. Menjelaskan anatomi jantung dan pembuluh darah
1. Anatomi jantung dan pembuluh darah: a. Anatomi jantung b. Anatomi pembuluh
darah c. Fisiologi jantung dan
pembuluh darah normal
d. Elektrofisiologi jantung
• Ceramah interaktif
• Latihan
• Bahan Tayang/ Slide
• Modul
• Laptop
• Proyektor
• Flipchart
• Spidol
• Phantom anatomi jantung
• Panduan penugasan
• Hensley, F.A. Donald E.M Glenn P.G.A Practical Approach to Cardiac Anesthesia.2008. Lippincott Williams & Wilkins
• Cindy E Boom, Prieta adriane, Riza Cytiandy. Panduan Klinis Perioperatif Kardiovaskular Anestesia. ISBN: 9876021875551. Aksara Bermakna
2. Menjelaskan Fisiologi jantung
2. Fisiologi jantung : a. Siklus jantung b. Faktor penentu kerja
jantung c. Hubungan antara
aliran, tekanan dan tahanan darah
1.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
26
3. Menjelaskan elektrofisiologi jantung
3. Elektrofisiologi jantung : a. Sistem konduksi
jantung b. Elektrofisiologi jantung
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
27
Nomor : MPI 1 Judul Mata pelatihan : Farmakologi obat-obat kardiovaskular Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang farmakologi obat kardiovaskular, dan pemilahan
jenis dan golongan obat kardiovaskular berdasarkan diagnosa Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memilah jenis dan golongan obat
kardiovaskular berdasarkan diagnosa Waktu : 1 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =0 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi
Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar farmakologi obat kardiovaskular
1. Konsep dasar farmakologi obat kardiovaskular a. Obat golongan penyekat beta b. Obat golongan nitrat c. Obat golongan blok kanal
kalsium / antagonis kalsium, inhibitor renin – angiotensin, aldosteron / antagonis angiotensin II
d. Obat golongan inotropic
• Ceramah interaktif
• Studi kasus
• Bahan Tayang/ Slide
• Modul
• Laptop
• Proyektor
• Flipchart
• Spidol
• Panduan penugasan/ lembar kasus
• Hensley, F.A. Donald E.M. Glenn P.G.A. Practical Approach to Cardiac Anesthesia. 2008. Lippincott Williams & Wilkins
2. Memilah jenis dan golongan obat kardiovaskular berdasarkan diagnosa
2. Pemilahan jenis dan golongan obat kardiovaskular berdasarkan diagnosa :
a. Obat gagal jantung b. Obat gangguan irama jantung c. Obat penopang jantung
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
28
Nomor : MPI 2 Judul Mata pelatihan : Penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implant (ALEKA) Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep Alat Elektronik Kardiovaskular Implan
(ALEKA), dan penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implant (ALEKA)
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menggunakan Alat Elektronik Kardiovaskular Implant (ALEKA) pada perioperatif
Waktu : 2 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =0 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi
Pokok *Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat
1. Menjelaskan konsep alat elektronik kardiovaskular implan (ALEKA)
1. Konsep alat elektronik kardiovaskular implan (ALEKA): a. Definisi b. Jenis-jenis ALEKA c. Indikasi d. Kontraindikasi e. Efek samping f. Nomenklatur
• Ceramah interaktif
• Simulasi
• Bahan Tayang/ Slide
• Modul
• Laptop
• Proyektor
• Pacemaker
• Set Generator PM
• Panduan Simulasi
• Cindy E. Boom. Tatalaksana perioperative dengan ALEKA. Jurnal Anestesiologi Indonesia. 2019
2. Menggunakan alat elektronik kardiovaskular implan (ALEKA) pada perioperatif
2. Penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implan (ALEKA): a. Preoperatif ALEKA b. Durante operatif ALEKA c. Post operatif ALEKA
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
29
Nomor : MPI 3 Judul Mata pelatihan : Asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After Surgery (ERAS) Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep Early Recovery After Surgery (ERAS),
Asuhan keperawatan Early Recovery After Surgery (ERAS) perioperatif. Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan asuhan keperawatan
anestesi kardiovaskular berbasis Early Recovery After Surgery (ERAS) Waktu : 3 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =1 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi
Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat
1. Menjelaskan konsep Early Recovery After Surgery (ERAS)
1. Konsep Early Recovery After Surgery (ERAS): a. Definisi b. Konsensus ERAS c. ERAS pada kardiovaskular
• Ceramah interaktif
• Studi kasus
• Praktik lapangan
• Bahan tayang/ Slide
• Modul
• Laptop
• Proyektor
• Panduan studi kasus / lembar kasus
• Panduan Praktik lapangan
• Cindy E. Boom. Konsep ERAS kardiovaskular
• ERAS kardiovaskular jurnal
2. Melakukan asuhan keperawatan ERAS perioperatif
2. Asuhan keperawatan ERAS perioperatif: a. Pre operatif b. Durante operatif c. Pasca operatif
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
30
Nomor : MPI 4 Judul Mata pelatihan : Pengkajian sistem kardiovaskular Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep pengkajian sistem kardiovaskular, pengkajian
sistem kardiovaskular. Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pengkajian sistem
kardiovaskular Waktu : 3 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =1 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan tentang pengkajian sistem kardiovaskular
1. Konsep pengkajian sistem kardiovaskular: a. Pengertian b. Tujuan
• Ceramah Tanya Jawab
• Simulasi
• Praktik lapangan
• Bahan tayang
• Modul
• Laptop
• proyektor/ screen
• Flip chart
• Whiteboard
• Post it
• Panduan simulasi
• Panduan praktik lapangan
• Black, J.M and Hawks, J.H (2009). Medical Surgical Nursing Clinical Management for Positive Outcomes, 8th ed. Philipine.
• Opie Lionel H and Gersh Bernard J, (2005). Gruds for the Heart, 6th Ed. Stanfford: Saunders
• Tortora Gerard J and derrickson Bryan, (2009). Principle of Anatomi and Physiology, 12 Ed. Asia: John Wiley & Sons.
2. Melakukan pengkajian sistem kardiovaskular
2. Pengkajian sistem kardiovaskular: a. Anamnesa b. Pemeriksaan sistem
kardiovaskular c. Pemeriksaan
penunjang kardiovaskular
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
31
Nomor : MPI 5 Judul Mata pelatihan : Terapi cairan dan terapi elektrolit Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang terapi cairan, evaluasi terapi cairan, terapi elektrolit,
evaluasi terapi elektrolit Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan evaluasi terapi cairan dan
evaluasi terapi elektrolit Waktu : 3 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =1 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan tentang terapi cairan
1. Terapi cairan: a. Anatomi cairan
tubuh b. Kebutuhan cairan c. Proses pergerakan
cairan tubuh d. Perubahan cairan
tubuh
• Ceramah Tanya Jawab
• Studi kasus
• Praktik lapangan
• Bahan tayang
• Modul
• Laptop
• Proyektor/ screen
• Flip chart
• Whiteboard
• Spidol
• Hasil Lab elektrolit
• Panduan penugasan / lembar kasus
• Panduan praktik lapangan
• Guyton, A. Kompartemen Cairan Tubuh: Cairan Ekstraseluler dan Intraseluler. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed 9. Jakarta.
• Latief, AS, dkk. Petunjuk Praktis Anethesiologi: Terapi Cairan Pada Pembedahan. Edisi kedua. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. FKUI. 2002
• Graber, MA. Terapi Cairan, Elektrolit dan Metabolik. Edisi kedua. Jakarta: Farmedia. 2003.
• Lyon Lee. Resuscitation
2. Menjelaskan tentang terapi elektrolit
2. Terapi elektrolit : a. Konsep dasar
elektrolit b. Kebutuhan elektrolit c. Jenis-jenis elektrolit
3. Melakukan evaluasi terapi cairan
3. Evaluasi terapi cairan: a. Gangguan
keseimbangan air b. Evaluasi terapi
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
32
cairan c. Pemilihan cairan
Fluids, Disorder of Fluid and Eelectrolyte balance. Oklahoma State University – Center for Veterinary Health. 2006.
4. Melakukan evaluasi terapi elektrolit
4. Evaluasi terapi elektrolit:
a. Gangguan keseimbangan elektrolit
b. Evaluasi terapi elektrolit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
33
Nomor : MPI 6 Judul Mata pelatihan : Terapi asam basa Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang terapi asam basa, evaluasi terapi asam basa. Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan evaluasi terapi asam
basa Waktu : 3 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =1 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan tentang terapi asam basa
1. Terapi asam basa: a. Definisi b. Keseimbangan
asam basa c. Pengaturan
keseimbangan asam basa
• Ceramah Tanya Jawab
• Studi kasus
• Praktik lapangan
• Bahan tayang
• Modul
• Laptop
• Proyektor/ screen
• Flip chart
• Whiteboard
• Spidol
• Lembar hasil lab AGD
• Panduan studi kasus / lembar kasus
• Panduan praktik lapangan
• Horne, M.M & Swearingen, P.L. (2000). Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
• Abramowitz M. Acid Base Balance and Physical Function. Clinical Journal of American Society of Nephrology. 2015;10(12): 2232-2242
• Sacks G. The ABC’s of Acid Base Balance. The Journal of Pediatric Pharmacology and Therapeutics. 2004;9(4): 235-242
2. Melakukan evaluasi terapi asam basa
2. Evaluasi terapi asam basa: a. Gangguan
keseimbangan asam basa
b. Evaluasi terapi asam basa
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
34
Nomor : MPI 7 Judul Mata pelatihan : Monitoring Hemodinamik Invasif Kardiovaskular Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep monitoring hemodinamik invasif
kardiovaskular, monitoring hemodinamik kardiovaskular Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan monitoring hemodinamik
invasif kardiovaskular Waktu : 3 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =1 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular
1. Konsep dasar monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular: a. Pengertian b. Tujuan
• Ceramah interaktif
• Studi kasus
• Praktik lapangan
• Bahan tayang
• Modul
• Laptop
• Proyektor/ screen
• Flip chart
• Video monitoring hemodinamik
• Panduan studi kasus / lembar kasus
• Panduan praktik lapangan
• Boldt J. Hemodynamic monitoring in the intensive care unut. Critical Care 2002, 6:6:52-59
• Vincent et al. Update on hemodynamic monitoring – a consensus of 16. Critical Care 2011. 15:229
• Maqder S. Invasive hemodynamic monitoring. Critical Care Clin 2015 Jan;31(1):67-68
• Bridges EJ. Pulmonary artery pressure monitoring: when, how, and what else to use. AACN AdvCrit Care
2. Melakukan monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular
2. Monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular a. Monitoring tekanan
darah arteri b. Monitoring tekanan
darah vena sentral c. Monitoring tekanan
darah arteri pulmonalis
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
35
Nomor : MPI 8 Judul Mata pelatihan : Pengkajian Elektrokardiogram (EKG) Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang elektrofisiologi sel otot jantung, sandapan EKG, kurva
EKG, EKG strip, konsep interpretasi EKG, Interpretasi EKG Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menginterpretasi EKG Waktu : 4 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =2 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar pengkajian EKG
1. Konsep dasar pengkajian EKG : a. Elektrofisiologi sel
otot jantung b. Sandapan EKG c. Kurva EKG d. Interpretasi EKG
• Ceramah Tanya Jawab
• Studi kasus
• Praktik lapangan
• Bahan tayang
• Modul
• Laptop
• LCD/ screen
• Flip chart
• Mesin EKG
• Hasil EKG
• Panduan studi kasus / lembar kasus
• Panduan praktik lapangan
• Del.aune sue, C & Ladner, P K (2011). Fundamentals of Nursing Standart & Practice, 4th Australian: Delmar
• Woods Susan L., dkk (2009). Cardiac Nursing, 6th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
2. Melakukan interpretasi EKG 3. Interpretasi EKG: a. Penilaian EKG strip b. Prosedur langkah
interpretasi c. Dokumentasi
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
36
Nomor
:
MPI 9
Judul Mata pelatihan : Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pasien dewasa Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pasien dewasa, Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pasien dewasa
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan asuhan keperawatan perioperative anestesi kardiovaskular pasien dewasa
Waktu : 5 jpl (T = 2 jpl, P= 1 jpl, PL =2 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien dewasa
1. Konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien dewasa: a. Pengertian b. Tujuan
• Ceramah Tanya Jawab
• Studi kasus
• Praktik Lapangan
• Bahan tayang
• Modul
• Laptop
• LCD/ screen
• Flip chart
• Panduan studi kasus / lembar kasus
• Panduan praktik lapangan
• Del.aune sue, C & Ladner, P K (2011). Fundamentals of Nursing Standart & Practice, 4th Australian: Delmar
• Woods Susan L., dkk (2009). Cardiac Nursing, 6th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
• Sylvia Talkinston, 1089 Every Nurses Guide to Cardiovascular, Flschline Publishing Company
2. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif kardiovaskular pada pasien dewasa
2. Asuhan keperawatan perioperative anestesi kardiovaskular pada pasien dewasa: a. Askep PJK b. Askep Penyakit
jantung katup c. Askep penyakit
vaskular
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
37
Nomor : MPI 10 Judul Mata pelatihan : Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien penyakit jantung
bawaan Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi
kardiovaskular pasien penyakit jantung bawaan, Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pasien penyakit jantung bawaan
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan asuhan keperawatan perioperative anestesi kardiovaskular pasien penyakit jantung bawaan
Waktu : 5 jpl (T = 2 jpl, P= 1 jpl, PL =2 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
1. Konsep asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien PJB: a. Pengertian b. Klasifikasi
• Ceramah Tanya Jawab
• Simulasi
• Praktik lapangan
• Bahan tayang
• Modul
• Laptop
• LCD/ screen
• Flip chart
• Manekin tangan dan akses
• Panduan simulasi
• Panduan praktik lapangan
• Hazinski, MF. 1992. Nursing Care of The Critical Ill Chilld. The United State of America: Mosby – Year Book Second Edition
• Cintyandi, Riza. 2014. Anestesi Jantung Kongenital. Jakarta : Aksara Bermakna
2. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
2. Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien PJB: a. Askep ASD-VSD b. Askep TOF c. Askep PDA
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
38
Nomor : MPI 11 Judul Mata pelatihan
:
Dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular, dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
Waktu : 4 jpl (T = 1 jpl, P= 1 jpl, PL =2 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
1. Konsep dasar dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular : a. Pengertian b. Tujuan
1. Ceramah Tanya Jawab
2. Latihan 3. Praktik
lapangan
• Bahan tayang
• Modul
• Laptop
• LCD/ screen
• Flip chart
• Formulir dokumentasi anestesi
• Panduan latihan
• Panduan praktik lapangan
• Del.aune sue, C & Ladner, P K (2011). Fundamentals of Nursing Standart & Practice, 4th Australian: Delmar
• Woods Susan L., dkk (2009). Cardiac Nursing, 6th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
• Sylvia Talkinston, 1089 Every Nurses Guide to Cardiovascular, Flschline Publishing Company
1. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
2. Dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular a. Pre operatif b. Intra operatif c. Post operatif
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
39
Nomor : MPP 1 Judul Mata pelatihan : Building Learning Comitment (BLC) Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang perkenalan, pencairan suasana kelas, harapan
peserta, pemilihan penguru skelas, komitment kelas Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun komitmen belajar Waktu : 2 jpl (T = 0 jpl, P=2 jpl, PL =0 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Melakukan perkenalan 3. Perkenalan • Games
• Diskusi Kelompok
• Papan Flip chart
• Kertas flipchard
• Spidol
• Kertas HVS
• Bolpoin
• Post it
• Panduan diskusi kelompok
• Pusat Pelatihan SDM Kesehatan. Badan PPSDM Kesehatan. Modul Pelatihan Bagi Pelatih kader Kesehatan. 2018
• Pusat Pelatihan SDMK Badan PPSDM Kesehatan. Modul TOT Promkes Bagi Kader.2016
• Pusdiklat Aparatur BPPSDM Kesehatan, Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan, Jakarta, 2011
3. Melakukan pencairan suasana 4. Pencairan suasana
4. Menjelaskan harapan peserta 5. Harapan peserta
5. Melakukan pemilihan pengurus kelas
6. Pemilihan pengurus kelas
6. Menetapkan komitmen kelas 7. Komitmen kelas
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
40
Nomor : MPP 2 Judul Mata pelatihan : Anti Korupsi dan Gratifikasi Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep korupsi, konsep anti korupsi, Upaya
pencegahan korupsi dan pemberantasan korupsi, tatacara pelaporan dugaan pelanggaran tindak pidana korupsi, gratifikasi
Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Anti Korupsi dan gratifikasi
Waktu : 1 jpl (T = 1 jpl, P= 0 jpl, PL =0 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep korupsi 1. Konsep Korupsi a. Definisi korupsi b. Dasar hokum tentang
korupsi c. Ciri-ciri korupsi d. Bentuk / jenis korupsi e. Tingkatan korupsi f. Faktor penyebab
korupsi
• Curah Pendapat
• Ceramah tanya jawab
• Bahan Tayang/ Slide
• Modul
• Laptop
• LCD
• ATK
• Flipchart
• Spidol
• Video
• Materi E-learning Penyuluh Anti Korupsi ACLC KPKhttps://aclc.kpk.go.id/
• UU No 31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
• UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999
2. Menjelaskan konsep anti korupsi 2. Konsep anti korupsi: a. Definisi anti korupsi b. Nilai – nilai anti
korupsi c. Prinsip – prinsip anti
korupsi
3. Menjelaskan upaya pencegahan korupsi dan pemberantasan korupsi
3. Upaya pencegahan korupsi dan pemberantasan korupsi:
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
41
a. Upaya pencegahan korupsi
b. Upaya pemberantasan korupsi
c. Strategi komunikasi anti korupsi
4. Menjelaskan tatacara pelaporan dugaan pelanggaran tindak pidana korupsi
4. Tatacara pelaporan dugaan pelanggaran tindak pidana korupsi: a. Laporan b. Pengaduan c. Peran serta
masyarakat d. Tatacara
penyampaian pengaduan
5. Menjelaskan gratifikasi 5. Gratifikasi: a. Pengertian gratifikasi b. Landasan hukum
gratifikasi c. Gratifikasi merupakan
tindak pidana korupsi d. Contoh gratifikasi e. Sanksi gratifikasi
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
42
Nomor : MPP 3 Judul Mata pelatihan : Rencana Tindak lanjut (RTL) Deskripsi mata pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang pengertian dan lingkup RTL, langkah-langkah
penyusunan RTL, penyusunan RTL Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta menyusun rencana tindak lanjut (RTL) Waktu : 2 jpl (T = 2 jpl, P= 0 jpl, PL =0 jpl)
Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub
Materi Pokok Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup RTL
1. Pengertian dan ruang lingkup RTL
• Ceramah tanya jawab
• Bahan Tayang/ Slide
• Modul
• Laptop
• LCD
• ATK
• Flipchart
• Spidol
• Format RTL
• Pusdiklat Aparatur, standar Penyelenggaraan Pelatihan. 2012. Jakarta.
2. Menjelaskan konsep anti korupsi 2. Langkah – langkah penyusunan RTL
3. Menyusun RTL 3. Penyusunan RTL
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
43
2. Master Jadwal
Master jadwal pelatihan keperawatan anestesi kardiovaskular bagi perawat di pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:
Hari
Jam Materi JPL Fasilitator
I 07.45 – 08.30 Pre tes - TOC
08.30 – 08.45 Pembukaan - Ka Instalasi Diklat
08.45 – 10.15 BLC 2 MOT
10.15 – 10.30 Coffee Break -
10.30 – 12.00 Kebijakan Pengembangan Kompetensi,Profesionalisme dan etik legal Perawat Anestesi
2 Ketua HIPANI
12.00 – 13.00 Ishoma -
13.00 – 13.45 Keselamatan Pasien dan Peningkatan Mutu Dalam Pelayanan Asuhan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular
1 Ka Sub Komite Keselamatan Pasien
13.45 – 14.30 Konsep dasar anatomi fisiologi jantung
1 Tim Fasilitator
14.30 – 14.15 Coffee Break -
14.15 – 16.15 Farmakologi obat-obat kardiovaskular
2 Tim Fasilitator
16.15 – 17.30 Anti korupsi gratifikasi 2 Ka SPI
10
II 07.45 – 08.00 Refleksi MOT
08.00 – 09.30 Penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implan (ALEKA)
2 Tim Fasilitator
09.30 – 09.45 Coffee break
09.45 – 11.15 Asuhan keperawatan berbasis Early recovery After Surgery (ERAS)
2 Tim Fasilitator
11.45 – 12.00 Pengkajian sistem kardiovaskular
1 Tim Fasilitator
12.00 – 13.00 Ishoma -
13.00 – 13.45 Pengkajian sistem kardiovaskular
1 Tim Fasilitator
13.45 – 15.15 Terapi cairan dan terapi elektrolit
2 Tim Fasilitator
15.15 – 15.30 Coffee break -
15.30 – 17.00 Terapi asam basa
2 Tim Fasilitator
10
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
44
III 07.45 – 08.00 Refleksi MOT
08.00 – 09.30 Monitoring hemodinamik sistem kardiovaskular
2 Tim Fasilitator
09.30 – 09.45 Coffee break -
09.45 – 11.15 Pengkajian EKG 2 Tim Fasilitator
11.15 – 12.00 Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien dewasa
1 Tim Fasilitator
12.00 – 13.00 Ishoma -
13.00 – 14.30 Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien dewasa
2 Tim Fasilitator
14.30 – 15.15 Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
1 Tim Fasilitator
15.15 – 15.45 Coffee break -
15.45 – 17.45 Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
3 Tim Fasilitator
11
IV 07.45 – 08.00 Refleksi MOT
08.00 – 09.30 Dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
2 Tim Fasilitator
09.30 – 09.45 Coffee break -
09.45 – 10.45 Praktik lapangan asuhan keperawatan berbasis Early recovery After Surgery (ERAS)
1 Tim Fasilitator
10.45 – 11.45 Praktik lapangan pengkajian sistem kardiovaskular
1 Tim Fasilitator
11.45 – 12.45 Ishoma -
12.45 – 13.45 Praktik lapangan pengkajian sistem kardiovaskular
1 Tim Fasilitator
13.45 – 14.45 Praktik lapangan terapi cairan dan terapi elektrolit
1 Tim Fasilitator
14.45 – 15.00 Coffee break
-
15.00 – 16.00 Praktik lapangan terapi asam basa
1 Tim Fasilitator
16.00 – 18.00 Praktik lapangan pengkajian EKG
2 Tim Fasilitator
9
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
45
-
V 07.45 – 08.00 Refleksi MOT
08.00 – 09.00 Praktik lapangan pengkajian sistem monitoring hemodinamik kardiovaskular
1 Tim Fasilitator
09.00 – 09.15 Coffee break -
09.15 – 11.15 Praktik lapangan asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien dewasa
2 Tim Fasilitator
11.15 – 12.15 Praktik lapangan asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
1 Tim Fasilitator
12.15 – 13.15 Ishoma
13.15 – 14.15 Praktik lapangan asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
1 Tim Fasilitator
14.15 – 15.15 Praktik lapangan dokumentasi asuhan keperawatan anestesi kardiovaskular
1 Tim Fasilitator
15.15 – 15.30 Coffee break
15.30 – 16.15 RTL 1 Tim Fasilitator
16.15 – 16.30 Post Test TOC
16.30 – 17.00 Penutupan Ka Instalasi Diklat
7
Jumlah Total 47
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
46
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 1: Farmakologi Obat-obat kardiovaskular
Jenis Penugasan : Studi Kasus
Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, diharapkan
peserta mampu memilah jenis dan golongan obat
kardiovaskular berdasarkan diagnosa
Bahan :
1. Lembar kasus
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Tiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Setiap kelompok membahas kasus sesuai dengan bahan
penugasan, mendiskusikan, membuat rangkuman dan
mempersiapkan presentasi, selama 15 menit
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
5. Setiap kelompok memaparkan hasil pembahasan studi kasus.
Pemaparan dilakukan masing-masing selama 5 menit dan
dilaksanakan secara diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian
dan tanggapan kelompok lain.
7. Setiap kelompok menyampaikan hasil perbaikan penyajian.
Waktu Studi Kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
47
Lembar Kasus MPI 1
Pasien laki-laki ABA, usia 60 thn, di diagnosa CAD 3 VD, Left Main
Diseases 30%, EF 35%, LV disfunction
• Hasil Kateterisasi :
LM : stenosis 30%
LAD : total oklusi 90% distal LAD
LCX : stenosis 80%
OM1 : Oklusi 50% di mid
RCA : oklusi 90% di pangkal RCA
Kesimpulan : CAD 3 VD, LM diseases 30%
• Hasil Ekokardiografi : Penurunan fungsi LV, dilatasi LV, segmental
hipokinetik terutama di septal, EF 35% ( Simpson's), TAPSE : 1,2
cm. Mild Mitral regurgitasi, mild Trikuspid regurgitasi.
• Hasil Rontgen Thorak: corakan paru bertambah, hilus sedikit
membesar dan apikalisasi, tanda-tanda pembesaran jantung kiri
dengan gejala awal edema paru kiri.
• Riwayat penyakit : Hipertensi, DM tipe II.
• Merokok sejak usia 20 thn, berhenti setahun yang lalu.
• Kesimpulan hasil Laboratorium: Hiperkolestrolemi, Gula darah puasa
120 mg/dL, Na+ 129 mg/dL.
• Obat yang diminum saat ini :
Amlodipin 2x1 tab,
Digoksin 1x 5 mg
Metformin 2 x 500 mg
Furosemide 1x 40 mg
Simvastatin 1 x 1 tab
Pasien direncanakan untuk dilakukan tindakan CABG on Pump,
direncakan 4 graft.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
48
Pertanyaan :
1. Bagaimana target persiapan obat-obat pasien sebelum operasi?
2. Obat apa yang harus dihentikan sebelum operasi dan obat apa yang
harus dilanjutkan hingga hari operasi?
3. Obat-obat apa yang kiranya dapat berkaitan dengan kondisi
hemodinamik pasien saat akan dilakukan induksi anestesi?
4. Bagaimana antisipasinya?
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
49
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 2 : Penggunaan Alat Elektronik Kardiovaskular Implan (ALEKA)
Jenis Penugasan : Simulasi
Tujuan : Setelah mengikuti simulasi ini, diharapkan peserta
mampu memahami dan mempresentasikan konsep
dasar Alat Elektronik Kardiovaskular Implan
(ALEKA)
Bahan : 1. Generator pacu jantung
2. Video ICD / ALEKA lainnya
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 (tiga) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 8 (delapan) orang peserta.
2. Tiap kelompok memilih ketua, penyaji, dan notulen.
3. Setiap kelompok membahas topik Simulasi sesuai bahasan dengan
menggunakan beberapa alat ALEKA, mendiskusikan, membuat
rangkuman, mempersiapkan presentasi selama 15 menit dan
mempresentasikan mengenai :
a. Kelompok 1 : Preoperatif ALEKA
b. Kelompok 2 : Durante operatif ALEKA
c. Kelompok 3 : Post operatif ALEKA
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point
5. Setiap kelompok memaparkan hasil pembahasan simulasi konsep
dasar Alat Elektrolit Kardiovaskular Implan (ALEKA) dengan
menggunakan hasil rangkuman serta bahan simulasi diantaranya
alat Generator Pacu Jantung/ video ICD/ ALEKA lainnya masing-
masing selama 5 menit.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain
- Waktu studi kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
50
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 3 : Konsep dasar asuhan keperawatan berbasis
Early Recovery After Surgery (ERAS)
Jenis Penugasan : Studi kasus
Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, diharapkan
peserta mampu memahami dan mempresentasikan
konsep dasar asuhan keperawatan berbasis Early
Recovery After Surgery (ERAS)
Bahan : 1. Lembar kasus
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Setiap kelompok membahas studi kasus topik terkait ERAS sesuai
dengan kasus yang diberikan, membuat rangkuman, dan
menyiapkan presentasi selama 15 menit.
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
5. Setiap kelompok memaparkan hasil pembahasan studi kasus.
Pemaparan dilakukan masing-masing selama 5 menit.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
7. Setiap kelompok menyampaikan hasil perbaikan penyajian.
Waktu Studi Kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
51
Lembar Kasus Mata Pelatihan Inti 3:
Konsep dasar asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After Surgery (ERAS)
Anamnesa :
Pasien Tn AR, Laki-laki usia 60 tahun dikonsulkan oleh TS Bedah Thorak Kardiovaskular dengan diagnose CAD 3VD rencana dilakukan tindakan CABG 3 graft. Kondisi saat dikonsulkan : klinis baik tampak sakit sedang, riwayat alergi disangkal, asthma, TBC, riwayat operasi, serangan jantung dan sakit berat lainnya disangkal. Pasien rutin minum OAD dan Amlodipin, sesekali minum Cedocard bila dirasakan nyeri dada.
Data pemeriksaan adalah sebagai berikut:
- TD 160/ 90 mmHg, HR 55x/mnt, SpO2 99% - Hasil Angiografi: CAD 3 VD, LM 70%, LAD stenosis proximal 60%,
LCX stenosis 45%, RCA stenosis 70%, kiri mendapat asupan dari kolateralisasi RCA
- Hasil Ekokardiografi: LV dilatasi, EF 55%, TAPSE 2,0 cm, katup jantung MR mild, katup lain normal
- Hasil Rx: Gambaran pembesaran jantung, hilus tidak menebal, corakan paru dalam batas normal.
- Hasil Laboratorium: Hb 9,5 gr/dL, Kholesterol total 260 mg/dL, LDL 55/HDL 180, GDS 180 mg, HbA1C 7, Ureum 23, kreatinin 1,3 gr/dL. HbsAg -, antiHbsAg +. SGOT/GPT 15/25.
- Hasil evaluasi DUS (duplex ultrasound) vaskuler: normal arteri dan vena, tampak sedikit kalsifikasi yang tidak signifikan.
- Hasil pemeriksaan fisik : dalam batas normal, kesulitan intubasi tidak ditemukan. Sequelae stroke maupun penyakit lain tidak ditemukan.
Jawaban Konsul Anestesi :
Setuju dilakukan Anestesia Umum untuk tindakan CABG 3 graft pada pasien Tn AR/ 60 tahun dengan diagnose CAD 3VD, LM 70%, DM, HT terkontrol. Hb 9,5 gr/dL.
Persiapan anestesi, operasi, darah dan puasa lakukan sesuai SOP persiapan operasi CABG.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
52
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 3 : Konsep dasar asuhan keperawatan berbasis
Early Recovery After Surgery (ERAS)
Jenis Penugasan : Praktik lapangan
Tujuan : Setelah menyelesaikan praktik lapangan, peserta
diharapkan mampu memahami dan melakukan
asuhan keperawatan berbasis Early Recovery After
Surgery (ERAS)
Bahan :
1. Lembar ceklist persiapan pra operasi, durante dan post operatif
2. Set Mesin Anestesi
3. Set troli Anestesi
4. Set Alkes dan obat Anestesi
5. Set Intubasi
6. Set Monitoring anestesia kardiovaskular tindakan CABG
7. Set Pemasangan monitoring Invasif
8. Pasien CAD yang akan menjalani tindakan CABG
Langkah-langkah :
1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok menempati kamar operasi yang telah
ditentukan dengan setiap kelompok dibimbing oleh satu orang
Instruktur.
3. Setiap kelompok mengikuti seluruh tahapan mulai dari persiapan
asuhan keperawatan saat periode pra, durante dan post operasi
dan mengambil inti dari setiap tahapan ERAS yang dilakukan
sesuai dengan topik kelompoknya selama 25 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
53
4. Masing-masing kelompok mendiskusikan dengan Instruktur
kelompok masing-masing, membuat resume dan menyiapkan
presentasi singkat selama 10 menit.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil demonstrasi secara
singkat dan padat dalam diskusi panel dipimpin oleh salah satu
Instruktur yang ditunjuk selama 5 menit.
6. Instruktur merangkum hasil diskusi kegiatan demonstrasi ASKEP
ERAS.
Waktu Praktik Lapangan: 60 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
54
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 4: Pengkajian Sistem Kardiovaskular
Jenis Penugasan : Simulasi
Tujuan : Setelah mengikuti simulasi ini, diharapkan peserta
mampu melakukan pengkajian sistem kardiovaskular
Bahan :
1. Manekin full body
2. Stetoskop
3. Hasil pemeriksaan penunjang kardiovaskular
4. Lembar SOAP
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji, dan notulen.
3. Setiap kelompok akan melakukan simulasi pengkajian sistem
kardiovaskular dengan menggunakan manekin full body, membuat
rangkuman, algoritma dan mempersiapkan presentasi, mengenai
anemnesia sistematis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang sistem kardiovaskular selama 15 menit.
4. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembahasan kelompoknya dan mensimulasikannya di manekin.
Teknik anamnesa diperagakan, pemeriksaan sistem kardiovaskular
diperagakan di manekin full body dan hasil pemeriksaan penunjang
di diinterpretasikan selama 5 menit.
5. Semua hasil pemeriksaan dirangkum dan dimasukkan ke dalam
lembar SOAP
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain
Waktu Simulasi: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
55
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 4: Pengkajian Sistem Kardiovaskular
Jenis Penugasan : Praktik Lapangan
Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, diharapkan
peserta mampu melakukan pengkajian sistem
kardiovaskular
Bahan :
1. Pasien penyakit jantung
2. Stetoskop
3. Lembar cheklist praktik lapangan MPI 4
4. Lembar SOAP praktik lapangan MPI 4
5. SOAP terintegrasi sistem online RS/ CPPT
6. Hasil pemeriksaan penunjang jantung
Langkah-langkah :
1. Peserta dibagi menjadi 5 (lima) kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 5 (lima) orang peserta dan didampingi oleh satu orang
instruktur.
2. Masing-masing kelompok mendapat 1 pasien penyakit jantung yang
akan menjalani operasi jantung
3. Setiap kelompok melakukan anamnesis sistematis, pemeriksaan
sistem kardiovaskular, dan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang
selama 30 menit.
4. Semua hasil dituliskan didalam lembar SOAP dan laporan SOAP
terintegrasi sistem online RS/CPPT
5. Setiap kelompok akan mendiskusikan hasil praktik lapangan dengan
instruktur pendamping selama 15 menit
6. Instruktur akan merangkum dan memberikan masukan terkait hasil
praktik lapangan ketiga kelompok selama 15 menit.
Lama Praktik Lapangan: 60 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
56
LEMBAR CHEKLIST PRAKTIK LAPANGAN
Mata Pelatihan Inti 4: Pengkajian Sistem Kardiovaskular
Lembar Cheklist Praktik Lapangan MPI 4.
Pengkajian
Sistim
Kardiovaskular
Dilakukan dengan benar Ya / Tidak
Anamnesa 1. Perkenalan dengan pasien
2. Memeriksa semua data pasien
3. Melakukan anamnesa sistematis
Pemeriksaan
Kardiovaskular
1. Sistem pernapasan
2. Patensi jalan napas untuk
Intubasi
3. Sistem kardiovaskular
4. Pemeriksaan fisik standar
5. Ekstremitas
Pemeriksaan
Penunjang
1. Hasil laboratorium
2. Hasil EKG
3. Hasil Thorax photo
4. Hasil Angiografi
5. Hasil Ekokardiografi
6. Hasil DUS arteri-vena
7. Hasil pemeriksaan tambahan
lain
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
57
Lembar SOAP Praktik Lapangan MPI 4
Tgl :
Nama Pasien :
No. MR :
DOB :
TB/ BB :
Diagnosa :
Rencana tindakan :
DPJP :
Lembar SOAP
Subjek
Objektif
Asessment
Plann
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
58
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 5: Terapi cairan dan terapi elektrolit
Jenis Penugasan : Studi kasus
Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu memahami dan
mempresentasikan evaluasi terapi cairan dan
evaluasi terapi elektrolit.
Bahan :
1. Lembar kasus MPI 5
2. Cairan Infus golongan Kristaloid, Koloid, Hiperosmolar
3. Hasil analisa gas darah (AGD)
4. Lembar SOAP
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji, dan notulen.
3. Setiap kelompok akan membahas kasus terkait materi, dengan
menggunakan bahan-bahan cairan infus kristaloid, koloid,
hyperosmolar dan hasil analisa gas darah (AGD), membuat
rangkuman, mempersiapkan presentasi selama 15 menit.
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point
5. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pembahasan studi kasus kelompoknya dalam waktu 5 menit, sesuai
topik terkait kelompoknya. Diskusi dilakukan secara panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
Lama Studi Kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
59
Lembar Kasus MPI 5
Ny. A, usia 46 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah dan
haus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/65 mmHg,
nadi 120x/menit, lemah dan dalam. Mukosa mulut kering, turgor
menurun, kesadaran compos mentis, kulit dingin dan lembab, mata
cekung. Berat badan dan tinggi badan sebelum sakit 50 kg tinggi badan
150 cm. Berat badan saat ini 48 kg. Hasil laboratorium Kalium : 2,9
mEq/liter, Natrium: 125 mEq/liter. EKG Sinus Rhytm dengan VES.
1. Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?
2. Apakah diagnose keperawatan yang muncul?
3. Apakah intervensi terapi cairan dan terapi elektrolit yang diberikan?
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
60
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 5: Terapi cairan dan terapi elektrolit
Jenis Penugasan : Praktik lapangan
Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan evaluasi terapi cairan
dan evaluasi terapi elektrolit.
Bahan :
1. Lembar observasi praktik lapangan MPI 5
2. Cairan infus golongan kristaloid, koloid, hyperosmolar
3. Hasil Analisa gas darah (AGD)
4. Pasien yang menjalani operasi jantung
Langkah-langkah :
1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur
pendamping
3. Masing-masing kelompok akan melakukan evaluasi terapi cairan
dan terapi elektrolit terhadap kondisi status cairan pasien dan
hasil elektrolit dari analisa gas darah dengan memanfaatkan
bahan praktik lapangan berupa cairan infus berbagai golongan
dan hasil AGD dalam melakukan ASKEP selama 30 menit.
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil praktik
lapangan selama 5 menit dalam diskusi panel yang dimoderatori
oleh salah seorang istruktur pendamping
5. Instruktur menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian
dan tanggapan kelompok lain.
Lama Praktik Lapangan: 60 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
61
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 5:
Terapi cairan dan terapi elektrolit
No Penilaian Dilakukan
Benar
Dilakukan
Tidak benar
Tidak
dilakukan
1 Askep/ diagnosa keperawatan
terapi cairan:
• Identifikasi kekurangan
cairan
• Penyebab kekurangan
cairan
• Menentukan tindakan askep
terapi cairan
• Membuat askep terapi
cairan
• Evaluasi
2 Askep/ diagnosa keperawatan
terapi elektrolit
• Identifikasi gangguan
elektrolit dari monitoring
• Interpretasi gangguan
elektrolit dari hasil AGD
• Menentukan dan membuat
ASKEP gangguan elektrolit
• Evaluasi
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
62
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 6: Terapi asam basa
Jenis Penugasan : Studi kasus
Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu memahami dan
mempresentasikan evaluasi terapi asam basa
Bahan :
1. Lembar kasus
2. Lembar hasil Analisa gas darah (AGD)
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Setiap kelompok mendapatkan satu lembar hasil AGD.
4. Masing-masing kelompok melakukan interpretasi hasil gangguan
keseimbangan asam basa yang terdapat di dalam hasil AGD
tersebut, menentukan askep gangguan/diagnosa keperawatan
keseimbangan asam basa yang akan dilakukan, merangkum,
mempersiapkan presentasi selama 15 menit.
5. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil interpretasinya dalam
waktu 5 menit dengan memanfaatkan bahan-bahan simulasi
7. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian
kelompok dan tanggapan kelompok lain.
Waktu Studi kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
63
Lembar Kasus MPI 6
1. Tn. P usia 58 tahun, berat badan 84 kg, tinggi 167cm, menjalani
operasi CABG di RS HARAPAN KITA. Dilakukan tindakan anstesi
dengan anestesi umum, 5 menit setelah intubasi dilakukan
pemeriksaan AGD dengan hasil pH 7,388; PaO2 122mmHg; PaCO2
39,2mmHg ; HCO3 22,5 mEq/L BE -1,3.
Interpretasi dari hasil analisa gas darah tersebut adalah:
2. Tn. S.dirawat di ICU hari ke 2 post op Mitral Valve Repair, terpasang
ventilator dengan modus volum control, TD 92/54 mmHg, HR 89 x/mnt,
sat O2 98%. Hasil analisa gas darah menunjukan pH 7,278; PaO2
102mmHg; PaCO2 39,2 mmHg; HCO3 20,5 mEq/L, BE -4,3.
Masalah utama pada kasus diatas adalah:
3. Seorang perempuan usia 53 tahun dibawa kerumah sakit oleh
keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran sejak 1 jam yang
lalu. Hasil analisa gas drah menunjuan pH 7,34; PaO2 87mmHg, PaCO2
47 mmHg dan HCO3 26 mEq/L.
Masalah utama pada kasus diatas adalah:
4. Seorang laki 35 tahun dibawa kerumah sakit karena menderita diabetes
meletus . saat dibaw ke RS pasien mengalami openurunan kesadaran.
TTV menunjukan TD; 110/75 mmHg, Nadi: 115 x/menit, Pernapasan 21
x/menit, Hasil analisa gas darah; pH 7,53; PaCO2 31mmHg dan HCO3
24 mEq/L
Masalah yang dialami pada kasus tersebut adalah:
5. Seorang laki-laki dirawat di ICU menggunakan ventilator, dilakukan
pemeriksaan analisa gas darah didapatkan hasil; 7,34; pO2 90, paCO2
48 dan HCO3 35, BE +1.
Masalah yang dialami pada kasus tersebut adalah:
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
64
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 6: Terapi asam basa
Jenis Penugasan : Studi kasus
Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan evaluasi terapi asam
basa
Bahan :
1. Lembar observasi praktik lapangan MPI 6
2. Hasil Analisa gas darah
3. Pasien yang menjalani operasi jantung
Langkah-langkah
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur
pendamping
3. Masing-masing kelompok akan melakukan asuhan keperawatan
gangguan keseimbangan asam basa dengan melakukan interpretasi
terhadap hasil AGD, menilai kondisi klinis dan hemodinamik, serta
membuat askep gangguan keseimbangan asam basa selama 30
menit.
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil praktik lapangan
dalam diskusi panel selama 5 menit yang dimoderatori oleh salah
seorang instruktur pendamping
5. Instruktur menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
Lama Praktik Lapangan: 60 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
65
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 6:
Terapi Asam Basa
No Penilaian Dilakukan
Benar
Dilakukan
Tidak
benar
Tidak
dilakukan
1 Identifikasi gangguan
keseimbangan asam basa:
• Interpretasi hasil AGD
• Penilaian kondisi klinis
dan hemodinamik
• Menyimpulkan jenis
gangguan asam basa
2 Membuat ASKEP/diagnosa
keperawatan terapi asam
basa
3 Evaluasi terapi asam basa
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
66
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 7: Monitoring Hemodinamik Invasif
Kardiovaskular Jenis Penugasan : Studi kasus
Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu melakukan monitoring
hemodinamik invasif kardiovaskular.
Bahan :
1. Lembar kasus MPI 7
2. Hasil pemeriksaan penunjang jantung
3. Lembar SOAP
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Masing- masing kelompok akan membahas studi kasus dengan
fokus pada salah satu dari 3 bahasan pada studi kasus ini yaitu
monitoring hemodinamik invasive tekanan darah arteri, monitoring
hemodinamik invasive tekanan darah vena sentral, monitoring
hemodinamik invasive tekanan arteri pulmonal selama 15 menit.
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap
studi kasus sesuai dengan fokus masing-masing topik.waktu
presentasi 5 menit dilakukan dalam diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
Lama Studi Kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
67
Lembar Kasus MPI 7
Tn. A usia 55 tahun dirawat di ruang CVC dengan diagnosa infark miokard
acut, pasien saat ini terpasang IABP dan rencana akan dilakukan operasi
CABG. Pada pemeriksaan fisik : kondisi saat ini kesadaran CM, tekanan
darah dengan support IABP 86/54 mmhg, HR : 88 x/mnt, BB : 75 kg, TB :
168 cm, ekstremitas baik. Hasil pemeriksaan ECHO : EF 30%, MR mild-
moderat, Hasil pemeriksaan laboratorium : fungsi ginjal normal, fungsi hepar
normal, hematologi dalam batas normal. Hasil kateterisasi 3VD ( RCA 80%,
LAD 90%, LCX 90%) dan LM 70%.
Pertanyaan :
1. Monitoring hemodinamik apa saja yang akan kita persiapkan untuk
operasi CABG?
2. Apa tujuan dari pemasangan monitoring hemodinamik tersebut?
3. Jelaskan intervensi keperawatan apa saja selama pemasangan
monitoring hemodinamik?
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
68
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 7: Monitoring Hemodinamik Invasif Kardiovaskular
Jenis Penugasan : Praktik lapangan
Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan monitoring
hemodinamik invasif kardiovaskular.
Bahan :
1. Lembar Observasi MPI 7
2. Monitor hemodinamik
3. Pasien operasi jantung
Langkah-langkah :
1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok akan didampingi oleh seorang instruktur
pendamping.
3. Masing-masing kelompok akan melakukan monitoring hemodinamik
invasif kardiovaskular tekanan darah arteri, tekanan darah vena
sentral dan tekanan darah arteri pulmonal selama 30 menit.
4. Setiap kelompok menggunakan lembar SOAP untuk menuliskan
kajian hemodinamik yang ditemukan pada masing-masing pasien.
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil praktik lapangan
dalam diskusi panel selama 5 menit yang dimoderatori oleh salah
seorang instruktur pendamping
6. Instruktur meresumekan dan memberi masukan terkait hasil praktik
lapangan
Lama Praktik Lapangan: 60 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
69
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 7:
Monitoring hemodinamik invasif kardiovaskular
No Penilaian Dilakukan
Benar
Dilakukan
Tidak Benar
Tidak dilakukan
1 Monitoring hemodinamik tekanan darah arteri:
• Pemasangan kateter arteri
• Pengukuran tekanan darah arteri
• Interpretasi gelombang tekanan darah arteri
• Troubleshooting monitoring tekanan darah arteri
2 Monitoring hemodinamik tekanan vena sentral :
• Pemasangan kateter vena sentral
• Pengukuran tekanan darah vena sentral
• Interpretasi gelombang tekanan darah vena
• Troubleshooting tekanan darah vena sentral
3 Monitoring hemodinamik tekanan arteri pulmonal
• Pemasangan kateter arteri pulmonal
• Pengukuran tekanan darah vena sentral
• Interpretasi gelombang tekanan darah arteri pulmonal
• Troubleshooting tekanan darah vena sentral
4 Evaluasi
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
70
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 8: Pengkajian EKG
Jenis Penugasan : Studi kasus
Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu melakukan interpretasi EKG.
Bahan :
1. Lembar kasus MPI 8
2. Kertas hasil EKG
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Tiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Masing- masing kelompok akan membahas studi kasus berdasarkan
lembar kasus dan hasil EKG yang didapat, membuat rangkuman dan
mempersiapkan presentasi selama 15 menit.
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap
studi kasus. Waktu presentasi 5 menit dilakukan dalam diskusi
panel.
5. Fasilitator memberikan masukan terkait hasil studi kasus.
Lama Studi Kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
71
Lembar Kasus MPI 8
1. Pasien laki-laki, 63 th, mengeluh jantung berdebar-debar memiliki
gambaran EKG seperti gambar di bawah, TD 120/80 mmhg, HR 180
x/mnt, RR 21 x/mnt, suhu 36,5 derajat celcius. Apakah diagnosis
pasien?
2. Seorang laki-laki mengalami penurunan kesadaran di warung kopi.
Tidak ada denyut nadi, tidak ada nafas. Oleh perawat dipasang
EKG. Hasil EKG sebagai berikut : Apa terapinya ?
3. Wanita 32 tahun ke poli jantung dengan keluhan sesak napas 1
bulan ini, bengkak diwajah dan extremitas. Riwayat MRS dengan
keluhan serupa 6 bulan yang lalu, tidak rutin minum obat karena
setelah minum obat sering kencing. Sempat direncanakan pelebaran
katup jantung tapi pasien takut. Pemeriksaan fisik TD=90/70 mmHg,
N=75 x/menit, RR=24 x/menit, Tax=370C, JVP meningkat. Batas
jantung kiri tidak melebar, bising diastolic grade IV/VI di apex, thrill di
apex. Pemeriksaan lain dalam batas normal. Hepar 4 jari dibawah
arkus costae, lien sulit teraba karena ascites, edem extremitas
bawah. EKG: irama sinus 75x, RAD, LAA, hipertropi ventrikel kanan.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
72
Hb=11 SGOT=200 Albumin 2,5 Kalium 3,2 Natrium 132.
Diagnosisnya…
4. Laki-laki 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada sebelah
kiri sejak 1 jam yang lalu. Nyeri menjalar ke punggung seperti ditusuk-
tusuk. Nyeri berlangsung >20menit. Tidak membaik dengan T inverted
di lead II, III, avF. Diagnosisnya…
5. Wanita 58 tahun, datang ke ugd dengan keluhan berdebar sejak 2 hari
yang lalu. tidak membaik dengan istirahat, merasa kurang bertenaga.
TTV 110/80, N 75x/’, RR 20x/’. Gambaran EKG terdapat fibrilasi atrium,
ventrikel respons 65-120x/’. Pemeriksaan Lab Kalium 3,8, Natrium 144.
Oleh dokter diberikan acetosal 100mg/hari. Pemberian acetosal
berfungsi untuk…
6. Wanita usia 48 tahun mengeluh dada berdebar-debar, riwayat
hipertensi, edema, DM (-), pemeriksaan fisik dalam batas normal,
pemeriksaan EKG Atrial Fibrilasi dengan bradikardi 50x/menit, terdapat
bising diastolik grade III/IV apex. Diagnosisnya…
7. Wanita datang UGD RS dengan keluhan nyeri dada. Diagnosis dokter
old miokard infark. Gambaran EKGnya…
8. Laki-laki 66 tahun, sesak, EKG=Q patologis. Periksaan tambahan…
9. Pria 56 tahun, nyeri dada tembus ke belakang, hilang dengan istirahat.
Diagnosis…
10. Laki-laki 60 tahun. Nyeri dada kiri. Sakit terasa ditindih selama 2 jam,
nyeri menjalar ke punggung, berkeringat. TD 140/90, N: 110X/m,
24x/m. Pemeriksaan penunjang….
11. Pasien laki2 56th, datang ke PKM dng keluhan nyeri dada kiri yang
menembus kebelakang semenjak 2mgg yang lalu. Nyeri tidak hilang
meskipun saat istirahat. EKG dalam batas normal. Diagnosis pasien
tersebut:
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
73
Panduan Praktik Lapangan Mata Pelatihan Inti 8: Pengkajian EKG
Jenis Penugasan : Praktik lapangan
Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan interpretasi EKG.
Bahan :
1. Kertas EKG
2. Monitor / mesin EKG
3. Lembar SOAP
4. Pasien yang menjalani operasi jantung
Langkah-langkah Praktik Lapangan
1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok akan didampingi oleh seorang instruktur
pendamping.
3. Masing-masing kelompok akan melakukan pengkajian dan
interpretasi EKG pada pasien yang menjalani operasi jantung
selama 30 menit.
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil praktik lapangan
dalam diskusi panel selama 5 menit yang dimoderatori oleh salah
seorang instruktur pendamping
5. Instruktur meresumekan dan memberi masukan terkait hasil praktik
lapangan
Lama Praktik Lapangan: 60 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
74
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 8:
Pengkajian EKG
No Penilaian Dilakukan
Benar
Dilakukan
Tidak
benar
Tidak
dilakukan
1 Interpretasi hasil EKG
2 Penilaian kondisi klinis dan
hemodinamik
3 Pengkajian hasil EKG
dibandingkan kondisi klinis
4 Evaluasi
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
75
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 9: Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular dewasa
Jenis Penugasan : Studi kasus
Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan
perioperatif anestesi kardiovaskular dewasa
Bahan Studi Kasus :
1. Lembar kasus MPI 9
2. Lembar SOAP
Langkah-langkah Studi Kasus
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 (tiga) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 8 (delapan) orang.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Masing- masing kelompok akan membahas kasus selama 20 menit
dengan fokus pada salah satu dari 3 bahasan pada studi kasus ini
yaitu :
a. Kelompok 1: Askep/diagnosa keperawatan penyakit jantung
koroner
b. Kelompok 2: Askep/diagnosa keperawatan penyakit jantung
katup
c. Kelompok 3: Askep/ diagnosa keperawatan penyakit vaskular
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap
kasus sesuai dengan fokus masing-masing topik. waktu presentasi 5
menit dilakukan dalam diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
Lama Studi Kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
76
Lembar Kasus MPI 9
Pasien wanita EMM, 50 tahun, dengan diagnosa Mitral Regurgitasi
berat (MR) severe dan Trikuspid regurgitasi moderate (TR moderate),
TAPSE 1,1 cm, EF 60%, normal koroner, akan dilakukan tindakan
operasi MV repair dan TV repair.
Saat ini pasien mendapat terapi Digoksin 1x 5 mg, dan Amlodipin 1 x 1
tab.
KU : CM, sakit sedang klinis baik, tidak ada keluhan, sesak dirasakan
bila telah melakukan kegiatan fisik berat, hilang dengan istirahat.
Gambaran Ekokardiografi : MR severe prolaps P2, A2, degeneratif
type, TR mild.
Rontgen thorak : tidak tampak tanda pembesaran jantung, gambaran
paru dalam batas normal
Hasil laboratorium : dalam batas normal
Komorbid : hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, riwayat keluarga, Ayah
kandung hipertensi +.
Pertanyaan:
1. Apakah masalah keperawatan dalam kasus di atas?
2. Apakah diagnosa keperawatan yang muncul?
3. Bagaimana asuhan keperawatan yang dapat direncanakan pada pasien
tersebut?
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
77
Panduan Praktik lapangan
Mata Pelatihan Inti 9: Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular dewasa
Jenis Penugasan : Praktik lapangan
Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan
Bahan :
1. Lembar observasi praktik lapangan MPI 9 2. Hasil pemeriksaan penunjang jantung
3. Lembar SOAP
4. Pasien yang menjalani operasi jantung dewasa
Langkah-langkah
1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur
pendamping
3. Masing-masing kelompok akan melakukan salah satu dari asuhan
keperawatan/ diagnosa keperawatan penyakit jantung koroner,
diagnosa keperawatan penyakit jantung katup atau askep/ diagnosa
keperawatan penyakit vaskular, melakukan interpretasi terhadap
hasil pemeriksaan penunjang jantung pada pasien yang menjalani
operasi jantung dewasa selama 30 menit
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil praktik lapangan
dalam diskusi panel, selama 5 menit yang dimoderatori oleh salah
seorang instruktur pendamping
5. Instruktur merangkum dan memberi masukan terkait hasil praktik
lapangan
Lama Praktik Lapangan: 60 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
78
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 9
Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pasien
dewasa
No Observasi Dilakukan
Benar
Dilakukan
Tidak Benar
Tidak
dilakukan
1 Askep/ diagnosa
keperawatan penyakit
jantung koroner
Lembar SOAP
2 Askep/ diagnosa
keperawatan penyakit
jantung katup
Lembar SOAP
3 Askep/ diagnosa
keperawatan penyakit
vaskular
Lembar SOAP
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
79
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 10: Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
Jenis Penugasan : Studi kasus
Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan
perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien
penyakit jantung bawaan.
Bahan Studi Kasus :
1. Lembar kasus MPI 10
2. Lembar SOAP
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 (tiga) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 8 (delapan) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Masing- masing kelompok akan membahas kasus selama 20 menit
dengan fokus pada salah satu dari 3 bahasan pada studi kasus ini
yaitu :
Kelompok 1: Askep/ diagnosa keperawatan penyakit jantung Atrial
Septal Defek (ASD) atau Ventrikel septal defek (VSD)
Kelompok 2: Askep/ diagnosa keperawatan penyakit jantung
Tetralogy of Fallot (TOF)
Kelompok 3: Askep/ diagnosa keperawatan penyakit jantung Patent
Ductus Arteriosus (PDA)
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap
studi kasus, waktu presentasi 5 menit dilakukan dalam diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
Lama Studi Kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
80
Lembar Kasus MPI 10
Anak SFR, 5 tahun, didiagnosa dengan ASD secundum dan PDA, akan
dilakukan tindakan penutupan ASD dan ligasi PDA.
KU: CM, pasien tenang, kooperatif, sakit sedang, aktif.
Tidak ditemukan riwayat penyakit sebelumnya, tidak ada keterlambatan
dalam tumbuh kembang. Pasien sering batuk pilek dan minum antibiotik
serta obat batuk pilek dan penurun panas bila sedang terkena batuk
pilek.
Hasil Ekokardiografi : Situs solitus, AV-VA concordance, arcus Aorta di
kiri, ASD sec left to right shunt, Large PDA.
Hasil rontgen thorak: hilus sedikit membesar, gambaran paru normal
Hasil laboratorium: dalam batas normal
Pertanyaan :
1. Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?
2. Apakah diagnosa keperawatan yang muncul?
3. Bagaimana asuhan keperawatan perioperatif yang direncanakan,
mulai dari saat persiapan preoperatif hingga tranfer pasien ke ICU
pasca bedah jantung pediatrik?
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
81
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 10: Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien penyakit jantung bawaan
Jenis Penugasan : Praktik lapangan
Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan
perioperatif anestesi kardiovaskular pada pasien
penyakit jantung bawaan.
Bahan :
1. Lembar observasi praktik lapangan MPI 10
2. Hasil pemeriksaan penunjang jantung
3. Lembar SOAP
4. Pasien yang menjalani operasi jantung bawaan
Langkah-langkah
1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur
pendamping
3. Masing-masing kelompok akan melakukan salah satu dari asuhan
keperawatan/ diagnosa keperawatan penyakit jantung ASD/
diagnosa keperawatan penyakit jantung TOF atau askep/ diagnosa
keperawatan penyakit jantung PDA, melakukan interpretasi terhadap
hasil pemeriksaan penunjang jantung selama 30 menit
4. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil praktik lapangan
dalam diskusi panel, selama 5 menit yang dimoderatori oleh salah
seorang instruktur pendamping
5. Instruktur merangkum dan memberi masukan terkait hasil praktik
lapangan
Lama Praktik Lapangan: 60 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
82
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 10
Asuhan keperawatan perioperatif anestesi kardiovaskular pasien
dengan penyakit jantung bawaan
No Observasi Dilakukan
Benar
Dilakukan
Tidak Benar
Tidak dilakukan
1 Askep/ diagnosa
keperawatan
penyakit jantung
Atrial Septal
Defek (ASD)
Lembar SOAP
2 Askep/ diagnosa
keperawatan
penyakit jantung
Tetralogy of
Fallot (TOF)
Lembar SOAP
3 Askep/ diagnosa
keperawatan
penyakit jantung
Patent Ductus
Arteriosus (PDA)
Lembar SOAP
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
83
Panduan Penugasan
Mata Pelatihan Inti 11: Dokumentasi Asuhan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular
Jenis Penugasan : Studi kasus
Tujuan : Setelah mengikuti studi kasus ini, peserta
diharapkan mampu melakukan dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular
Bahan :
1. Lembar studi kasus MPI 11
2. Lembar dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
Langkah-langkah :
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Setiap kelompok memilih ketua, penyaji dan notulen.
3. Masing- masing kelompok akan membahas kasus dengan
melakukan pencatatan pada lembar dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular selama 15 menit
4. Hasil diskusi kelompok disajikan dalam bentuk power point
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap
studi kasus sesuai dengan fokus masing-masing topik waktu
presentasi 5 menit dilakukan dalam diskusi panel.
6. Fasilitator menyampaikan klarifikasi berdasarkan hasil penyajian dan
tanggapan kelompok lain.
Lama Studi Kasus: 45 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
84
Lembar Kasus MPI 11
Dari data perioperatif berikut ini, masukkan ke dalam kolom yang sesuai :
1. Tinggi Badan, Berat Badan dan BSA 2. CAD 3 VD, LM Disease 50%, EF 35% 3. Hasil :
a. LM : stenosis 30% b. LAD : total oklusi 90% distal LAD c. LCX : stenosis 80% d. OM1 : Oklusi 50% di mid e. RCA : oklusi 90% di pangkal RCA
4. Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, riwayat keluarga, Ayah kandung hipertensi +.
5. Hasil : Penurunan fungsi LV, dilatasi LV, segmental hipokinetik terutama di septal, EF 35% ( Simpson's), TAPSE : 1,2 cm. Mild Mitral regurgitasi, mild Trikuspid regurgitasi. Riwayat :
Amlodipin 2x1 tab,
Digoksin 1x 5 mg
Metformin 2 x 500 mg
Furosemide 1x 40 mg
Simvastatin 1 x 1 tab
6. Arteri line: a. radialis dext @ 20 G, CVP v. subclavia sinistra @ 7F, Sideport V. jugularis interna dextra @8F. Suhu nasopharing, SpO2 digiti manus II dext. TEE, Kateter urine @14,
7. Premedikasi Midazolam 5 mg, IV jam 7.35 wib, tanpa efek samping. 8. Recofol 30 mg, Sufentanyl 25 mikrogram, Roculax 50 mg jam 7.48
wib 9. Dobutamin 250 mg/50 ml : 3 mikrogram/kgBB, NTG 50 mg/50 ml:
0,5 mg/kgBB 10. Heparin 150 mg 11. ETT no 8/ 22 cm/ setelah induksi/ tidak ada kesulitan 12. Volume control, TV 350 ml, RR 14x/mnt, PEEP 0 13. Jam 8.00 TD 80/58/65 mmHg, HR 68x/mnt, AF rapid response,
Sinkronise 20 J, SR 14. Jam 9.15, TD 54 mmHg, on CPB, Suhu 34,8 derajat Celcius 15. Kristaloid 500 ml Ringerfundin, 125 Totilac, Koloid 1000 ml
Gelofusin, PRC 330 ml. Perdarahan 550, Phlebotomi 450 ml. 16. Aox 68 mnt, CPB 80 mnt.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
85
Panduan Praktik Lapangan
Mata Pelatihan Inti 11: Dokumentasi Asuhan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular
Jenis Penugasan : Praktik lapangan
Tujuan : Setelah mengikuti praktik lapangan ini, peserta
diharapkan mampu melakukan dokumentasi asuhan
keperawatan anestesi kardiovaskular
Bahan :
1. Pasien yang dilakukan operasi jantung
2. Lembar dokumentasi asuhan keperawatan anestesi
Langkah-langkah
1. Instruktur membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 (lima) orang peserta.
2. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur
pendamping
3. Masing-masing kelompok akan melakukan pencatatan asuhan
keperawatan anestesi pada pasien yang dilakukan operasi jantung
selama 30 menit, pencatatan dilakukan sesuai dengan formulir
dokumentasi asuhan keperawatan anestesi.
4. hasil praktik lapangan dalam diskusi panel, selama 5 menit yang
dimoderatori oleh salah seorang instruktur pendamping
5. Instruktur merangkum dan memberi masukan terkait hasil praktik
lapangan
Lama Praktik Lapangan: 60 menit
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
86
Lembar Observasi Praktik Lapangan MPI 11
Dokumentasi Asuhan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI
Nama Pasien ________________________ Diagnosa Medis ____________________
Tanggal Lahir ________________________ Tindakan ____________________
No. Medical Record ________________________ Dr Anestesi ____________________
Dr Bedah ________________________ Tanggal / Jam ____________________
Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang akan dipilih, dan lengkapilah tanda/bagiankosong (……………) sesuai dengan
keterangan
Pengkajian Dx. Keperawatan Hasil yang diharapkan Intervensi Jam Implementasi Nama/TTD
A. Pre Operasi Jam tiba di ruang penerimaan _____ Keluhan saat ini ________________ _____________________________ _____________________________ Keadaan pasien : □ Tampak tidak sakit □ Tampak sakit ringan □ Tampak sakit sedang □ Tampak sakit berat Tingkat kesadaran :
1.Kurangnya pengetahuan b.d □ Kurangnya informasi tentang prosedur pembiusan □ _____________________ _____________________
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ……….. diharapkan klien mengerti tentang prosedur pembiusan. Dengan kriteria hasil : □ Klien dapat menyebutkan tentang prosedur pembiusan □ Klien dapat mengerti tentang
□ Tanyakan pada klien mengenai hal apa saja yang sudah diketahui tentang pembiusan □ Beri kesempatan klien untuk bertanya □ Kenalkan klien tentang
□ Menanyakan kepada klien tentang hal-hal apa saja yang sudah dijelaskan oleh dokter tentang pembiusan □ Menanyakan kepada klien tentang apakah ada hal-hal yang ingin ditanyakan
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
87
□ Compos mentis □ Sopor □ Apatis □ Sopor Coma □ Somnolent □ Coma Tanda-tanda vital : Tekanan darah : ________mmhg Suhu : ________◦ C Nadi : ________ x/m Resp. Rate : ________ x/m Pernafasan : □ Spontan □ Nasal O2 ____l/mnt □ NRM/RM : _____L/mnt □ ETT No : ______ Ekspresi wajah : □ Tenang □ Cemas □Tidak ada respon Alat invasif yang terpasang : □ Infus terpasang di _____________ □ Catheter urine no _____warna____ □ NGT:____Jumlah___cc, warna___ □ Lainnya : ____________________ Alergi obat : □ Ada, ________ □ Tidak ada Riwayat Asma : □ Ada □ Tidak ada Jika ada, serangan terakhir : ______________ Obat yang digunakan : __________________ ____________________________________ Pernah dioperasi :
□ _____________________ _____________________ □ _____________________ _____________________ 2. Cemas / takut b.d □ Prosedur
situasi kamar operasi □ ________________ ________________ □ ________________ ________________ Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ________ diharapkan kecemasan kien berkurang / hilang dengan kriteria hasil : □ Klien dapat megungkapkan tentang kecemasannya □ Klien dapat
lingkungan kamar operasi □ Beri penjelasan tentang hal-hal yang belum diketahui tentang pembiusan □ ______________________ ______________________ □ ______________________ ______________________ □ Bina hubungan saling percaya denan klien
□ Menjelaskan tentang situasi dan kegiatan kamar operasi □ Bersama dengan dokter menjelaskan kepada pasien tentang hal-hal yang belum diketahui tentang pembiusan □ ___________________ ___________________ □ ___________________ ___________________ □ Melakukan komunikasi terapetik, berkenalan dengan klien
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
88
□ Ya, □ < 6 bulan □ > 6 bulan □ Tidak ada Puasa : □ Makan terakhir pukul __________________ □ Minum terakhir pukul _________________ Pemeriksaan Fungsi Sistem Organ □ Sistem Saraf TIA / Stroke □ Lain – lain DM : □ Ya □ Tidak Disfungsi Renal : □ Ya □ Tidak Evaluasi jalan nafas Bebas □ Ya □ Tidak Leher Pendek □ Ya □ Tidak Gerak leher □ Bebas □ Terbatas Sulit ventilasi □ Ya □ Tidak Alat bantu □ Ya □ Tidak Massa □ Ya □ Tidak Obesitas □ Ya □ Tidak
pembiusan □ Krisis situasi / perubahan □ __________________________ __________________________ □ __________________________ __________________________ □ __________________________ __________________________
melakukan latihan nafas dalam untuk relaksasi □ _______________________ __________________________
□ Tanyakan kepada klien penyebab kecemasannya □ Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan kecemasannya □ Ajarkan klien latihan nafas dalam □ Anjurkan klien untuk berdoa □ Beri dukungan dan yakinkan klien untuk berserah diri kepada Tuhan YME
□ Menanyakan pada klien penyebab kecemasan/ketakutan □ Mendengarkan klien mengungkapkan kecemasannya □ Mengajarkan latihan nafas dalam □ Menawarkan / menganjurkan klien untuk berdoa □ Meyakinkan klien untuk berserah kepada Tuhan YME
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
89
Protrusi mandibula □ Ya □ Tidak Mallampati : I, II, III, IV Buka Mulut □ Ya □ Tidak Jarak Thyromentohyoid _________ cm Gigi _______________________ Obat yang sedang dikonsumsi
Pemeriksaan Penunjang Rontgen EKG Kateterisasi Ekokardiografi
3. Nyeri b.d □ Ketidakseimbangan suplai dan demand oksigen □ Agen cidera fisiologis □ Trauma jaringan □ Proses infeksi / inflamasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ______ Diharapkan nyeri hilang / terkontrol degan kriteria hasil : □ Skala nyeri 1-4 □ Klien tampak rileks □ Klien dapat beristirahat dengan tepat □ ___________ □ ___________ □ ___________ Dalam 1 x 24 jam, pertukaran gas teratasi dan efektif dengan kriteria hasil : ○ Tanda-tanda vital dalam batas normal ○ Kapiler refill < 3 detik ○ Membran mukosa lembab
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
90
CARE SCORE : 1 □ 2 □ 3 □ 4 □ 5 □ E □ ASA : I □ II □ III □ IV □ V □ VI □ E □ NYHA Class : I □ II □ III □ IV □ Laboratorium
Hb SGOT pH CT Cr K
Ht SGPT PaCo2 PT CCT Cl wbc CK PaO2 APTT Bil. D Ca
bsr CKMB HCO3 Fib Bil. I Mg
trc LDH BE Alb BG HbsAg
bt Ur SaO2 Glob RH HIV
BUN Na
INTRAOPERATIF □ Sedasi □ Anestesi Umum □ Analgesia □ Blok Perifer □ Epidural □ Kaudal □ Spinal Teknik Khusus □ Hipotensi □ Ventilasi satu paru □ Lain-lain Alat Pemantauan
□ Peningkatan tekanan intracranial □ Proses penyakitnya □ ___________ ___________ □ __________ __________ □ __________ __________ 4. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimba ngan ventilasi-perfusi, perubahan membrane alveolus-kapiler ditandai dengan : ○ PCO2
○ Turgor kulit normal ○ Kesadaran compos mentis ○ Balance cairan tercapai Dalam waktu 3x24 jam, tidak terjadi penurunan curah jantung dengan kriteria hasil : Keefektifan pompa jantung □ BP normal □ CVP normal □ Irama EKG SR □ EF membaik □ Urine output 0,5-1 cc/bb/jam Status sirkulasi adekuat □ MAP di atas 70 mmhg □ AGDA normal □ Saturasi oksigen 100
□ Kaji dan monitor respon nyeri klien □ Atur posisi yang nyaman bagi klien □ Ajarkan tehnik relaksasi latihan nafas dalam □ Kolaborasi pemberian analgetik □ __________________ □ __________________
□ Skala Nyeri ________ Waktu terjadimya nyeri________________ Lokasi nyeri __________ Lamanya nyeri ________ Penyebaran Nyeri ______ Kekuatan Nyeri □ Ringan □ Sedang □ Berat □ Mengatur posisi klien □ Supinasi □ Pronasi □ Lateral ○ Ka ○ Ki □ Lainnya □ Mengajarkan teknik relaksasi latihan nafas dalam □ Memberikan analgetik ___________________ □ ________________
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
91
□ EKG □ SpO2 □ NIBP □ Jalur Arteri □ Vena Sentral □ Tekanan Arteri Pulmonal □ BIS □ NIRS □ TEE Alat Khusus □ Bronkoskopi □ Glidescope □ IABP □ ECMO Perawatan Pasca Anestesi □ Rawat Ruangan □ Rawat Jalan □ IW □ ICU Posisi : □ Supine □ Prone □ Litotomi □ Lateral ○ Ka ○ Ki □ Lain-lain Premedikasi Tanggal : Jam : □ Oral _________________ □ IM ______________ □ IV __________________ Induksi □ IV _________________________________________________________________ □ Inhalasi ____________________________________________________________ Tatalaksana Jalan Nafas Sungkup Muka No : …………………………… Orofaring No : ……………………………………………..
meningkat/menu run ○ PO2 menurun ○ Takikardi ○ pH arteri meningkat/menu run ○ Bunyi nafas tambahan ○ Sianosis ○ Diaforesis ○ Nafas cuping hidung ○ Pola nafas abnormal ○ Warna kulit abnormal ( pucat, kebiruan ) ○ Kesadaran menurun 5.Gangguan / resiko Penurunan Curah Jantung ditandai dengan : □ Resiko perubahan frekuensi dan irama jantung □ Resiko perubahan pada preload,
% □ Ekstremitas hangat Dalam waktu 3x24 jam, status volume cukup dengan kriteria hasil : □ Tanda-tanda vital dalam batas normal □ Urine > 30 ml/jam □ Balance cairan tercapai
1. Observasi
○ Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas ○ Monitor pola nafas ( bradypnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne stokes, biot ) ○ Monitor adanya sumbatan jalan nafas ○ Monitor adanya produksi sputum ○ Monitor saturasi oksigen ○ Palpasi kesimetrisan
___ □ ___________________ □ Memonitor frekuensi irama, kedalaman dan upaya nafas □ Memonitor pola nafas □ Memonitor adanya sumbatan jalan nafas □ Memonitor adanya produksi sputum □ Memonitor saturasi oksigen □ Melakukan palpasi paru
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
92
ETT No : ………………………….. LMA No : …………………………………………….. Trakheostomi ………………………………….Bronkoskopi fibreoptik : ……………………………….. Glidescope …………………………………… Lain-lain Intubasi □ Sesudah tidur □ Blind □ Dengan Magill □ Oral □ Nasal ○ Ka ○ Ki □ Cuff □ Pack □ Level ETT …………..cm Sulit Ventilasi □ Ya □ Tidak Sulit Intubasi □ Ya □ Tidak Ventilasi □ Kendali TV : …………. I : E : ……………… PEEP : ………………… □ Spontan RR : ………… Obat-obatan
1. ……………………………………. 2. ……………………………………. 3. …………………………………… 4. …………………………………… 5. ……………………………………
Cairan Kristaloid : Koloid : Produk darah :
afterload dan kontraktilitas □ kondisi terkait ( intervensi bedah jantung, hipertensi, penyakit pulmonal, fluid overload, gangguan elektrolit )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ______diharapkan tidak terjadi resiko hypothermi dengan kriteria hasil : □ Klien mengatakan rasa dingin/ kedinginan hilang/berku rang Dalam waktu 3x24 jam perfusi serebral adekuat dengan kriteria hasil : □ Hemodinamik stabil □ Kesadaran CM □ Fungsi mok dan sensorik baik □ Perilaku adaptif □ Tidak ada kelainan dalam bicara □ Tidak ada gerakan involunter
ekspansi paru ○ Monitor nilai AGD ○ Monitor kecepatan aliran oksigen ○ Monitor posisi alat terapi oksigen
2. Terapeutik
○ Dokumentasikan hasil pemantauan ○ Bersihkan secret melalui ETT dan mulut
3. Kolaborasi ○ kolaborasi
pengaturan ventilasi mekanik
1.Observasi □ Identifikasi adanya tanda dan gejala penurunan curah jantung □ Identifikasi status kardiovaskuler ( cardiac output, perfusi miokard,
□ Menginterpretasi nilai AGD □ Memonitor kecepatan aliran oksigen □ Memonitor posisi alat terapi oksigen □ Mendokumentasikan hasil pemantauan □ Melakukan suctioning □ Melakukan kolaborasi dalam pengaturan ventilasi mekanik □ Mengidentifikasi adanya tanda dan gejala penurunan curah jantung □ Mengidentifikasi status kardiovaskuler ( CO, perfusi miokard,
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
93
Heparin : mg Protamin : mg ACT : Alat Pemantauan
No Nama Lokasi Ukuran
Catatan :
6.Ketidakseimba ngan volume cairan b.d perdarahan, prosedur pembedahan mayor, penyakit ginjal, ditandai dengan : □ Frekuensi nadi meningkat □ Tekanan darah menurun □Volume urine menurun □ Pengisian vena menurun □ Suhu tubuh meningkat 7.Hypothermi b.d □ Lingkungan kamar operasi □ Komplikasi atau efek pemberian obat anestesi
kerja jantung ) □ Monitor parameter hemodinamik invasif, monitor bentuk gelombang ( AL, CVP, PAWP, SVR/SVRI, PVR/PVRI, SV/SVI, CO/CI ) □ Monitor vital sign ( EKG, tekanan darah, nadi, suhu dan RR ) □ Monitor saturasi oksigen □ Monitor urine output, balance cairan dan kadar elektrolit 3. Terapeutik
□ Rekalibrasi pemantauan hemodinamik invasif sesuai prosedur □ Ambil darah AGD sesuai protocol □ Lakukan 5 benar sebelum memberikan cairan dan obat-obatan
kerja jantung ) □ Memonitor hemodinamik invasif, memonitor bentuk gelombang ( AL, CVP, PAWP, SVR/SVRI, PVR/PVRI, SV/SVI, CO/CI ) □ Memonitor vutal sign ( EKG, tekanan darah, nadi, suhu dan RR ) □ Memonitor saturasi oksigen □ Memonitor urine output, balance cairan dan kadar elektrolit □ Melakukan levelling dan zero balance pada pemantauan hemodinamik invasif sesuai prosedur □ Mengambil darah AGD sesuai protocol □ Melakukan 5 benar sebelum memberikan cairan dan obat-obatan □ Mendokumentasikan hasil pemantauan hemodinamik □ Melakukan kolaborasi dalam
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
94
□ _____________ □ _____________ □ _____________ 8.Resiko Perfusi Serebral tidak efektif ditandai dengan : □ Penurunan kinerja ventrikel kiri □ Ateresklerosis Aorta □ Diseksi Aorta □ Fibrilasi Atrium □ Embolisme □ Cedera Kepala □ Hipertensi □ Infark Miokard Akut □ Komplikasi tindakan pembedahan
□ Dokumentasikan hasil pemantauan hemodinamik
3. Kolaborasi □ Kolaborasi
pemberian obat-obatan
□ Kolaborasi pemberian resusitasi cairan
□ Kolaborasi dengan dokter bila hasil pemeriksaan lab memerlukan intervensi medis
1.Observasi □ Monitor frekuensi nadi □ Monitor jumlah dan warna urine □ monitor tekanan darah □ Identifikasi tanda-tanda hypovolemia □ Identifikasi faktor resiko
pemberian obat-obatan □ Melakukan kolaborasi dalam pemberian resusitasi cairan □ Melakukan kolaborasi dengan dokter bila hasil pemeriksaan lab memerlukan intervensi medis □ Memonitor frekuensi nadi □ Memonitor jumlah dan warna urine □ Memonitor tekanan darah □ Mengidentifikasi factor resiko keseimbangan cairan □ Memonitor hasil pemeriksaan lab ( Na, K, Cl ) □ Mendokumentasikan hasil pemantauan
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
95
ketidakseimbangan cairan □ Monitor hasil pemeriksaan laboratorium ( Na, K, Cl ) 2.Terapeutik □ Dokumentasikan hasil pemantauan □ Catat intake dan output dan hitung balancd cairan 3.Kolaborasi □ Kolaborasi dengan dokter dalam melakukan koreksi elektrolit □ Monitoring suhu tubuh klien □ Berikan selimut tebal □ Berikan penghangat tubuh □ Kolaborasi pemberian oba □ __________________ □ __________________
□ Mencatat intake dan output dan menghitung balance cairan □ Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam melakukan koreksi elektrolit □ Suhu tubuh klien ___⁰C □ Memberikan selimut tebal □ Memberikan penghangat tubuh □ Melakukan kolaborasi dalam pemberian obat _____________________ □ ___________________ □ __________________
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
96
Perawat Anestesi
1.Observasi □ Identifikasi penyebab peningkatan TIK (gangguan metabolisme, edema serebral ) □ Monitor hemodinamik invasif dan non invasif □ Monitor kadar PCO2 dan pertahankan dalam rentang normal □ Monitor NIRS □ Monitor intake dan output cairan 2. Terapeutik □ Hindari valsava manuver □ Hindari pemberian cairan hipotonik □ Pertahankan suhu tubuh normal, kecuali pada saat tindakan pembedahan □ Dokumentasikan hasil pemantauan 3. Kolaborasi
□ Melakukan identifikasi penyebab peningkatan TIK ( gangguan metabolisme, edema serebral ) □ Memonitor hemodinamk invasif dan noninvasif □ Memonitor kadar PCO2 dan mempertahankan dalam rentang normal □ Memonitor NIRS □ Meonitor intake dan output cairan □ Menghindari tindakan valsava manuver □ Menghindari pemberian cairan hipotonik □ Mempertahankan suhu tubuh normal, kecuali pada saat tindakan pembedahan □ Mendokuentasikan hasil pemantauan □ Kolaborasi dalam seting ventilator □ Kolaborasi dalam
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
97
( ………………………………) Nama Jelas dan Tanda Tangan
□ kolaborasi pengaturan ventilator □ Kolaborasi pemberian obat
pemberian obat anestesi
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
98
3. Instrumen Evaluasi a. Evaluasi terhadap Peserta b. Evaluasi terhadap Pelatih c. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan
a. Evaluasi terhadap peserta
1. Perpindahan molekul suatu substansi dari daerah yang
berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah disebut :
a. Osmosis
b. Difusi
c. Evaporasi
d. Konduksi
2. Pusat pengendalian rasa haus terdapat di :
a. Hipotalamus
b. Medulla Oblongata
c. Pons
d. Sistem Limbik
3. Distribusi cairan tubuh adalah :
a. Cairan intraseluler dan intrakardiak
b. Cairan ekstraseluler dan ekstrakardiak
c. Cairan Interstitial dan intravaskuler
d. Cairan intraseluler dan ekstraseluler
4. Intervensi keperawatan pada defisit volume cairan, kecuali :
a. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
b. Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi
adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan
c. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN,
Hematokrit, osmolalitas urine, albumin, total protein)
d. Batasi cairan yang masuk
5. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar, kecuali:
a. Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35 sedangkan
alkalosis bila pH > 7.45
b. CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan
sebagai komponen asam.
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
99
c. HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen basa dan
disebut juga sebagai komponen metabolik.
d. Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam
atau berkurangnya jumlah komponen basa.
6. Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan keasaman darah yang
berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah
sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan
yang lambat, merupakan:
a. Asidosis metabolik
b. Asidosis respiratorik
c. Alkalosis metabolic
d. Alkalosis respiratorik
7. Keadaan dimana terdapat satu atau lebih gangguan asam basa
sederhana yang terjadi bersama sama disebut:
a. Gangguan Asam basa campuran
b. Sistem buffer
c. Keseimbangan asam basa
d. Asidosis kompensatorik
8. Hasil pemeriksaan Analisa gas darah (AGD) pasien trauma dada
dengan WSD terpasang, menunjukan Ph: 7.11, PaO2: 62 mmHg,
PaCO2: 55 mmHg, HCO3: 21 mEq/L. Interpretasi hasil AGD tersebut
adalah:
a. Asidosis metabolik
b. Asidosis respiratorik
c. Alkalosis metabolik
d. Alkalosis respiratorik
9. Karakteristik gelombang P yang normal :
a. Durasi normal 0,08-0,10 detik
b. Tinggi tidak lebih dari 2,5 mm
c. Lembut dan tidak tajam
d. Semua benar
10. Berikut adalah karakteristik fibrilasi atrial, kecuali :
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
100
a. Gelombang P, tidak dapat diidentifikasi, garis baseline bergelombang
b. Laju atrial 250-450 x/mnt
c. Irama ventrikel tidak teratur
d. Durasi QRS: 0,10 detik atau kurang, kecuali ada perlambatan konduksi
Intraventrikel
11. Berikut adalah jalur sistem konduksi normal jantung :
a. Nodus SA →Nodus AV→ Berkas His→ Serabut Purkinje
b. Nodus AV →Nodus SA→ Berkas His→ Serabut Purkinje
c. Nodus SA →Nodus AV→ Serabut Purkinje →Berkas His
d. Nodus AV →Nodus SA→ Serabut Purkinje →Berkas His
12. Berikut pernyataan mengenai kertas EKG yang benar, kecuali :
a. Garis horisontal merupakan waktu (1 kotak kecil = 1mm = 0,04 detik)
b. Garis vertikal merupakan voltase/amplitudo (1 kotak kecil = 1mm = 0,1 milivolt)
c. Rekaman EKG standar dibuat dengan kecepatan 20 mm/detik
d. Kalibrasi biasa dilakukan dengan 1 milivolt yang menghasilkan defleksi setinggi 10 mm
13. Klasifikasi obat penyekat Вeta berdasarkan selektifitas adalah sebagai berikut :
a. Selektif Beta 1
b. Lipofilik
c. Hidrofilik
d. Metafilik
14. Mekanisme kerja Nitrat adalah sebagai berikut, kecuali…
a. Dilatasi arteri koroner
b. Dilatasi sistem vena
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
101
c. Dilatasi arteri sistemik
d. Dilatasi ginjal
15. Salah satu efek samping dari Efinefrin adalah
a. Pandangan kabur
b. Hipotensi
c. Takikardi
d. Disorientasi
16. Contoh obat yang sebagai Inotropik sekaligus sebagai Vasodilator adalah
a. Dobutamin
b. Nitrat
c. Milrinone
d. Norefinefrine
17. Pembungkus jantung yang melekat pada permukaan jantung disebut
a. Perikardium visceralis
b. Miocardium
c. Endocardium
d. Pericardium parietalis
18. Dibawah ini benar tentang katup jantung, kecuali…
a. Berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik jantung
b. Terdiri dari atrioventrikularis dan semilunaris
c. Katup trikuspidalis memisahkan atrium dan ventrikel kanan
d. Katup semilunaris memisahkan arteri pulmonalis dan ventrikel
kiri, aorta dan ventrikel kanan
19. Bunyi jantung pertama disebabkan oleh karena …
a. Tertutupnya katup AV
b. Terbukanya katup AV
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
102
c. Tertutupnya katub semilunar
d. Terbukanya katup semilunar
20. Dibawah ini hal – hal yang mempengaruhi curah jantung kecuali…
a. Frekuensi denyut jantung
b. Sistole dan diastole
c. Curah sekuncup
d. Stroke volume
21. Golongan obat yang tidak dianjurkan dalam tata laksana pasien dengan ERAS adalah
a. Ansiolitik b. Inotropik c. Vasodilator d. Simpatomimetik
22. Bagian dari “Goal Directed Therapy“ adalah sebagai berikut,
kecuali….
a. Menggunakan fluid responsiveness
b. Optimalisasi dari volume sekuncup jantung
c. Menggunakan parameter stroke volume, Pulse pressure, Sistolik
pressure dan variasinya
d. Loading cairan
23. ERAS melibatkan intervensi pada …….
a. Pre dan post operatif
b. Pre, durante dan post operatif
c. Durante dan post operatif
d. Post operatif saja
24. Fase Pre operatif ERAS adalah
a. Manajemen cairan
b. Pertahankan normovolemia
c. Konseling Pra operasi
d. Kurangi dan hentikan dosis vasopressor
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
103
25. Yang termasuk tujuan konseling, edukasi dan instruksi pra rumah
sakit adalah sebagai berikut, kecuali…..
a. Mempercepat pemulihan
b. Menurunkan kecemasan pasien dan keluarga
c. Memperpendek waktu puasa
d. Menurunkan lama rawat di rumah sakit
26. Yang termasuk komponen hemodinamik invasive, kecuali…,
a. Kateter yang masuk ke ruang jantung / pembuluh darah
b. Manometer
c. Spirometer
d. Transducer
27. Tekanan yang diperlukan pada pressure bag berkisar antara:
a. 150 – 200 mmhg
b. 250 – 300 mmhg
c. 350 – 400 mmhg
d. 400 – 450 mmhg
28. Lokasi insersi yang sering dilakukan pada pemasangan monitoring
hemodinamik arteri line adalah:
a. Arteri Jugularis
b. Arteri Dorsalis Pedis
c. Arteri Karotis
d. Arteri Radialis
29. Dosis Heparin (iu) yang diperlukan dalam pencampuran NaCl 0,9 %
pada pressure bag adalah:
a. 300 iu
b. 400 iu
c. 500 iu
d. 600 iu
30. Indikasi pemasangan monitoring hemodinamik kateter vena sentral
(CVC) adalah, kecuali …...
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
104
a. Pengambilan sample darah untuk pemeriksaan laboratorium
b. Pengukuran oksigenasi arteri sentral
c. Jalur pemberian nutrisi parenteral
d. Memantau status volume cairan
31. Untuk menghitung denyut nadi dapat menggunakan arteri…
a. A. radialis
b. A brakhialis
c. A. carotis
d. Semua benar
32. Apa tujuan melakukan pengkajian?
a. Mengkaji fungsi
b. Mengenal secara dini adanya gangguan nyata maupun yang
potensial
c. Mengidentifikasi penyebab gangguan
d. Jawaban semua benar
33. Denyut nadi yang semakin lemah selama inspirasi bahkan
menhilang sama sekali pada bagian akhir inspirasi untuk timbul
kembali pada ekspirasi
a. Pulsus anarkot
b. Pulsus seler
c. Pulsus paradoks
d. Pulsus alternan
34. Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosa terjadinya IMA …
a. AST
b. LDH
c. CKMB
d. Troponin
35. Bunyi jantung 2 diakibatkan kerena
a. Penutupan katup mitral
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
105
b. Penutupan katup aorta
c. Penutupan katup pulmonal
d. B dan D benar
36. Salah satu indikasi umum untuk dilakukan pemasangan PPM,
kecuali
a. Symptomtik Sick Sinus Syndrome
b. Long QT Syndrome
c. AV blok derajat satu Asimptomatik
d. Dilatasi Cardiomiopaty
37. Salah satu Indikasi pemasangan Implant Cardiverter Defibrilator,
kecuali :
a. Hipertropi Cardiomiopaty
b. Ventrikel Takikardia
c. Ventrikel Fibrilasi
d. AV Blok derajat 3
38. Perhatikan gambar dibawah ini, gambar adalah termasuk problem
pemasangan PPM, adalah
a. Under sensing
b. Over sensing
c. Rapid pacing
d. Miocardial injury
39. Perhatikan gambar di bawah ini, tampak gambaran pacing
pemasangan lead PPM di jantung sebelah mana :
a. Atrium
b. Ventrikel
c. Atrium dan ventrikel
d. Aorta
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
106
40. Perhatikan gambar dibawah ini, tampak gambaran pacing
pamasangan lead PPM di jantung di daerah mana :
a. Atrium
b. Ventrikel
c. Atrium dan ventrikel
d. Aorta
41. Contoh di bawah ini adalah penyakit jantung bawaan yang asianotik,
kecuali …
a. VSD
b. ASD
c. PDA
d. TOF
42. Pada bayi dengan TOF sering terjadi episode sianotik dan hipoksia,
yang sering disebut dengan …
a. Blue Spell
b. Knee Chest
c. Pink Test
d. Oligemik
43. Tindakan paliatif pada neonatus dengan TOF adalah ……
a. BT shunt
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
107
b. Total koreksi
c. VSD closure
d. Reseksi infundibular
44. Kemungkinan diagnosa keperawatan pada penyakit jantung bawaan
adalah sebagai berikut, kecuali….
a. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d oksigen dan
nutrisi yang tidak adekuat
b. Intoleransi aktivitas
c. Inadekuat curah jantung
d. Gangguan bicara
45. Tatalaksana “Blue Spell“ adalah sebagai berikut, kecuali…..
a. Knee chest position
b. Pemberian therapi oksigen
c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
vasokonstriktor
d. Posisi telentang (supine)
46. Faktor resiko yang tidak dapat diubah pada penyakit jantung koroner
(CAD) adalah ….
a. Peningkatan kadar lipid/serum
b. Merokok
c. Usia
d. Obesitas
47. Indikasi bedah katup aorta menurut Chikwe et all, 2013 adalah
sebagai berikut, kecuali…
a. Indikasi kelas I
b. Indikasi kelas IIa
c. Indikasi Kelas IIb
d. Indikasi kelas IIc
48. Etiologi Mitral Regurgitasi menurut Chikwe et all, (2013) ...
a. Rheumatic Heart Desease
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
108
b. Obesitas
c. Merokok
d. Stroke
49. Rangkaian interaksi perawat dengan klien dan lingkungannya untuk
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien
dalam merawat adalah pengertian dari…
a. Evaluasi keperawatan
b. Implementasi keperawatan
c. Analisa data
d. Asuhan Keperawatan
50. Pengertian di atas berdasarkan UU Keperawatan No….
a. 37 tahun 2014
b. 38 tahun 2014
c. 39 tahun 2014
d. 40 tahun 2014
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
109
b. Evaluasi Terhadap Pelatih
FORM EVALUASI FASILITATOR / PELATIH
PENILAIAN TERHADAP FASILITATOR / PELATIH
Nama Fasilitator :
M a t e r i :
Hari/Tanggal :
Waktu/Jam :
N
O KOMPONEN
N I L A I
50 60 70 80 90 100
1. Penguasaan Materi
2. Sistematika Penyajian
3. Kemampuan Menyajikan
4. Ketepatan Waktu
(Kehadiran dan Menyajikan)
5. Penggunaan Metode dan Sarana
Diklat
6. Sikap dan Perilaku
7. Kesempatan Tanya Jawab
8. Cara Menjawab Pertanyaan
9. Penggunaan Bahasa
10. Pemberian Motivasi kepada Peserta
11. Pencapaian Tujuan Pembelajaran
12. Kerapihan Berpakaian
13. Kerjasama antar Fasilitator
Keterangan : 50: kurang, 60-70: sedang, 80-90 : baik, 100: sangat baik
Hal-hal yang memerlukan perbaikan:
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
110
c. Evaluasi terhadap penyelenggara
1. HAL-HAL YANG DISUKAI DARI KEGIATAN INI:
2. HAL-HAL YANG TIDAK DISUKAI DARI KEGIATAN INI:
KOMPONEN YA TIDAK
A PANITIA
1 Panitia hadir sebelum kegiatan dimulai
2 Panitia bersikap ramah
3 Panitia selalu ada di tempat
4 Panitia cepat dan tanggap terhadap masalah
B SARANA
1 Ruang kelas nyaman
2 Pencahayaan cukup
3 Visualisasi jelas
4 Kualitas pengeras suara baik
5 Bahan ajar lengkap
6 Ruang praktikum dan perlengkapan sesuai
7 Ada fasilitas perpustakaan
8 Tersedia toilet yang bersih
9 Tersedia musholla yang bersih
10 Tersedia perlengkapan sholat
C KONSUMSI
1 Penyajian makanan tepat waktu sesuai jadwal
2 Perlengkapan makan bersih
3 Fasilitas ruang makan bersih
4 Porsi makanan cukup untuk seluruh peserta
5 Menu beragam
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
111
4. Ketentuan Peserta dan Pelatih/ Fasilitator Pelatihan a. Kriteria peserta:
1) Perawat atau perawat anestesi yang telah mendapatkan sertifikasi perawat anestesi dasar
2) Telah mengikuti pelatihan sertifikasi perawat anestesi dasar
b. Kriteria pelatih 1) Dokter spesialis anestesi atau perawat anestesi yang memiliki
Pendidikan minimal D III keperawatan / D III anestesi/ S1 keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun
2) Menguasai substansi yang diberikan 3) Sudah mengikuti pelatihan TPPK/ TOT/ Pekerti/ Pengalaman
melatih atau mengajar 4) Memahami kurikulum
Kurikulum Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular Bagi Perawat Anestesi di Pelayanan Kesehatan
112
TIM PENYUSUN
Penasehat:
Dr. dr. Iwan Dakota, Sp.JP(K), FIHA, MARS
(Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita)
Penangggungjawab:
Dr. dr. Cindy Elfira Boom, Sp.An, KAKV, KAP
(Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian RS Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita)
Ketua:
Desmalia Maulana Simin, S.Kep, Ners
Sekretaris:
Dian Anggraini, AMK
Tim Penyusun dan Kontributor:
Dr. dr. Cindy Elfira Boom, Sp.An, KAKV, KAP
dr. Novrita Ilmiyanti, MARS
Desmalia Maulana Simin, S.Kep, Ners
Budi Santoso, S.Kep, Ners
Dian Anggraeni, AMK