kurikulum pelatihan manajemen terapan bagi...

73
i BBPK Ciloto-Kemenkes RI KURIKULUM PELATIHAN MANAJEMEN TERAPAN BAGI PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK) CILOTO-BADAN PPSDM KESEHATAN BEKERJASAMA DENGAN PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA (PAEI) 2016

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    KURIKULUM PELATIHAN MANAJEMEN TERAPAN

    BAGI PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN

    KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK) CILOTO-BADAN PPSDM KESEHATAN BEKERJASAMA DENGAN PERHIMPUNAN

    AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA (PAEI)

    2016

  • ii BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang ................................................................................................ 1 B. Filosofi Pelatihan ............................................................................................. 2

    BAB II PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI .................................................................... 3 A. Peran .................................................................................................................... 3 B. Fungsi ................................................................................................................... 3 C. Kompetensi ........................................................................................................... 3 BAB III TUJUAN PELATIHAN ........................................................................................ 4

    A. Tujuan Umum ................................................................................................. 4 B. Tujuan Khusus ................................................................................................ 4

    BAB IV STRUKTUR PROGRAM ...................................................................................... 5 BAB V GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN .......................................................... 0 BAB VI ALUR PROSES PEMBELAJARAN ........................................................................ 0

    A. Alur Proses Pembelajaran ................................................................................. 0 B. Proses Pembelajaran ....................................................................................... 2

    BAB VII PESERTA, FASILITATOR DAN PENDAMPING ..................................................... 6 A. Peserta ........................................................................................................... 6 1. Kriteria ........................................................................................................... 6 2. Jumlah ........................................................................................................... 6 B. Fasilitator ........................................................................................................ 6 C. Coach / Pendamping Implementasi Lapangan ................................................... 7

    BAB VIII PENYELENGGARA, PENGENDALI PELATIHAN DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN ................................................................................................... 8

    A. Penyelenggara dan Pengendali Pelatihan ........................................................... 8 B. Tempat Penyelenggaraan ................................................................................. 9

    BAB IX EVALUASI DAN SERTIFIKASI PELATIHAN ........................................................ 10 A. Evaluasi Pelatihan .......................................................................................... 10 B. Sertifikasi Pelatihan ....................................................................................... 11

  • iii

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

  • 1

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh

    semua komponen bangsa Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

    kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad

    kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya, sebagai investasi sumber daya manusia

    yang produktif secara sosial dan ekonomi.

    Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan

    program dan sinergitas antara pusat dan daerah. Pada era otonomi daerah, pemerintah

    daerah diberikan kewenangan untuk mengelola pembangunan kesehatan di daerahnya.

    Desentralisasi kesehatan mendorong setiap daerah untuk mengembangkan program

    kesehatan yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan kesehatan di

    daerahnya.

    Program pembangunan kesehatan perlu dirancang sesuai dengan perencana dan

    pengelola program yang didasarkan pada data dan fakta agar mutu layanan kesehatan

    dapat terus meningkat dan berkesinambungan. Pendekatan program tersebut hanya

    mungkin dilaksanakan dengan dukungan kemampuan sumber daya manusia yang

    memadai.

    Salah satu upaya untuk mendukung pengembangan kompetensi SDM yang memiliki

    kemampuan manajerial tersebut adalah melalui pelatihan. Sampai saat ini, belum

    banyak dikembangkan model pelatihan manajerial yang aplikatif yang dapat digunakan

    di berbagai kondisi. BBPK Ciloto, bekerjasama dengan Perhimpunan Ahli Epidemiologi

    Indonesia (PAEI) dan South Asia Field Epidemiology Technology and Network

    (Safetynet), telah mengembangkan struktur program pelatihan Manajemen Terapan bagi

    Pengelola Program Kesehatan yang diadopsi dan diadaptasi dari pelatihan Applied

    Management Training Course (AMTC). Program pelatihan tersebut dirancang sedemikian

    rupa sehingga dapat diaplikasikan dan dikemas dalam sebuah Pelatihan Manajemen

    Terapan bagi Pengelola Program Kesehatan.

  • 2 BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    B. Filosofi Pelatihan Pelatihan ini diselenggarakan dengan memperhatikan filosofi sebagai berikut: 1. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan prinsip pembelajaran orang dewasa

    (andragogi) dengan karakteristik:

    - Peserta / pembelajar dipandang tahu apa yang dibutuhkan, memiliki konsep

    sesuai pengalaman dan memiliki orientasi belajar.

    - Proses pembelajaran orang dewasa melalui pelatihan perlu memperhatikan

    metode dan teknik yang dapat menciptakan suasana partisipatif, dengan alokasi

    proporsi lebih banyak pada praktek / penugasan dengan prinsip learning by

    doing.

    - Proses pembelajaran memanfaatkan pengalaman yang dimiliki peserta.

    2. Selama pembelajaran, peserta akan mempelajari materi manajemen terapan dengan

    2 (dua) konsep pendekatan, yaitu 7 step QIP dan HAPPS. Kedua konsep manajemen

    ini sifatnya sangat general sehingga mudah untuk diadaptasi dan diaplikasikan bagi

    program kesehatan apa pun, sesuai program kesehatan yang dikelola oleh peserta.

    3. Proses pembelajaran dilakukan melalui lima tahap, tiga tahap on-class dan dua tahap

    off-class (implementasi). Metode pembelajaran yang digunakan menuntut peran aktif

    peserta, seperti diskusi kelompok, penugasan, Lembar Kerja, hingga melakukan

    implementasi project (project based learning) pada tahap off-class.

    4. Proses pembelajaran diharapkan selain ‘efektif’ dan ‘efisien’ juga ‘entertaining’ (3E),

    sehingga tidak membosankan dan memberikan kesan mendalam bagi peserta. Proses

    pelatihan ini memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk saling belajar,

    memperoleh inspirasi dan berpeluang tumbuh dan berkembang.

    5. Pada tiap akhir sesi pelatihan on-class akan dilakukan evaluasi kepada peserta (post

    test) untuk mengukur pemahaman kognitif peserta. Selain itu, akan dilakukan pula

    penilaian dan evaluasi implementasi proyek peserta. Sertifikat ketuntasan akan

    diberikan kepada peserta yang mengikuti keseluruhan sesi pembelajaran, dan

    menyelesaikan 2 proyek implementasi.

  • 3

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    BAB II PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

    A. Peran Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat berperan sebagai pengelola program kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses pengambilan keputusan

    berdasarkan data, sebagai upaya peningkatan mutu layanan kesehatan

    berkesinambungan di institusi kerjanya.

    B. Fungsi Dalam menjalankan perannya, peserta mempunyai fungsi:

    1. Mengelola proses peningkatan kualitas program di instansi kerjanya dengan

    menggunakan 7 Langkah Proses Peningkatan Kualitas (7-Step Quality Improvement

    Process).

    2. Membuat perencanaan program kesehatan berdasarkan hasil analisis menggunakan

    pendekatan HAPPS (Health Analysis for Planning Prevention Services (HAPPS) or

    Healthy Plan-it).

    C. Kompetensi Setelah mengikuti pelatihan, peserta memiliki kompetensi dalam:

    1. Mengelola proses peningkatan kualitas program di instansi kerjanya dengan

    menggunakan 7 langkah proses peningkatan kualitas (7-Step Quality Improvement

    Process)

    2. Membuat perencanaan program kesehatan berdasarkan hasil analisis menggunakan

    pendekatan HAPPS (Health Analysis for Planning Prevention Services (HAPPS) or

    Healthy Plan-it).

  • 4 BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    BAB III

    TUJUAN PELATIHAN

    A. Tujuan Umum Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu mengelola program kesehatan

    masyarakat dengan menggunakan proses pengambilan keputusan berdasarkan data,

    sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan berkesinambungan di institusi

    kerja masing-masing.

    B. Tujuan Khusus Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:

    1. Mengelola proses peningkatan kualitas program di instansi kerjanya dengan

    menggunakan 7 langkah proses peningkatan kualitas (7-Step Quality Improvement

    Process)

    2. Membuat perencanaan program kesehatan berdasarkan hasil analisis menggunakan

    pendekatan HAPPS (Health Analysis for Planning Prevention Services (HAPPS) or

    Healthy Plan-it).

  • 5

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    BAB IV STRUKTUR PROGRAM

    Struktur Program Pelatihan Manajemen Terapan bagi Pengelola Program Kesehatan secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

    No. MATERI Jam Pelajaran

    Jumlah T P1 P3 P5 PL2 PL4

    A Materi Dasar 1 Dasar Kebijakan Diklat SDM

    Kesehatan

    2 - - - - - 2

    2 PengantarTotal Quality Management (TQM)

    2 - - - - - 2

    B Materi Inti

    1 7-step Quality Improvement Process 6 16 4 4 212 138 380 a. QIP Step 1 : Reason for

    Improvement 1 2 - - - - 3

    b. QIP Step 2: Current Situation 1 3 1 1 - - 6 c. QIP Step 3 : Analysis 1 3 1 1 - - 6 d. QIP Step 4: Countermeasures 1 3 1 1 - - 6 e. QIP Step 5 : Result 1 3 1 1 - - 6 f. QIP Steps 6-7: Standardization

    and Future Plans 1 2 - - - - 3

    2 HAPPS 8 - 10 3 - 138 159

    a. Introduction to Planning 2 - - - - - 2 b. Priority Setting 1 - 2 1 - - 4 c. Problem Identification and

    Analysis 1 - 2 1 - - 4

    d. Selecting an Intervention Pathway

    1 - 2 1 - - 4

    e. Force Field Analysis : Analyzing the Pressures For and Against Change

    1 - 1 - - - 2

    f. Program Evaluation 1 - 2 - - - 3 g. Developing Workplan and

    Budget 1 - 1 - - - 2

    C Materi penunjang 1 BLC - 2 - - - - 2 2 Team building dalam konsep TQM - 3 - - - - 3 3 RTL - 1 1 - - - 2 4 Anti Korupsi 1 - - 1 - - 2

    19 22 15 8 212 276 552 Keterangan :

    * T = teori, P = penugasan (diskusi kelompok, permainan, role play, dll)

    PL = Praktek lapangan / Implementasi di Instansi kerja

    * 1 Jam Pelajaran = 45 menit

  • 0

    BBPK Ciloto – Kemenkes RI

    BAB V GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

    Nomor : Materi Dasar 2 Judul Materi : Total Quality Management Alokasi Waktu : 2 JPL (T=2, P=0,PL=0) Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu memahami TQM

    Tujuan Pembelajaran Khusus

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode

    Media/ Alat Bantu Referensi

    Setelah mengikuti pembelajaran, peserta dapat: 1. Menjelaskan konsep kualitas

    2. Menjelaskan konsep TQM

    1. Konsep Kualitas

    2. Total quality management

    • CTJ • Brainstroming

    • Laptop, • LCD projector • Whiteboard, • Flipchart, • Spidol,

    1. Modul TQM, CDC 2. Sustainable Management

    Development Program (2000). Healthy Plan it™ - a tool for planning and managing public health programs. Atlanta: Centers for Disease Control and Prevention.

  • 1

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    Nomor : Materi Inti 1 Judul Materi : 7- Step Quality Improvement Process Alokasi WaKtu : 380 JPL (T=6, P=24, PL=350) Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu Mengelola proses peningkatan kualitas program di instansi

    kerjanya dengan menggunakan 7 langkah proses peningkatan kualitas (7-Step Quality Improvement Process)

    Tujuan Pembelajaran Khusus

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media/ Alat Bantu Referensi

    Setelah mengikuti pembelajaran, peserta dapat: 1. Mengidentifikasi isu

    permasalahan

    Identifikasi Isu Masalah (Step 1: Reason for Improvement)

    • CTJ, • curah pendapat • Latihan kelompok :

    Matriks pemilihan isu

    • PPT presentasi, • Module, • LCD, • Flip chart, • White Board, • graph, • control chart, • flowchart , • matriks pemilihan isu

    1. Pyzdek, T., (2003). The Six Sigma Handbook. McGraw-Hill

    2. AED Global Health, Population and Nutrition Group (2002). Introducing Antiretroviral Therapy (ART) ona Large Scale: Hope and Caution.

    3. AETC—National Resource Center (2002). Measuring Clinical Performance: A Guide for HIV Health Care Providers.

    4. Deming, W. E. (1986). Out of the Crisis. Cambridge University Press.

    2. Memilih masalah dengan tepat

    Pemilihan Masalah (Step 2: Current Situation, What exactly is the Problem?)

    • CTJ, • Latihan : Diagram

    Paretto • Latihan berkelom-

    pok: memilih area permasalahan

    • Presentasihasil diskusi • Project based

    learning (PL)

    • Lembar Kerja, • Modul. • LCD, • Flip chart, • White Board • Panduan diskusi

    kelompok

  • 2

    BBPK Ciloto – Kemenkes RI

    Tujuan Pembelajaran Khusus

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media/ Alat Bantu Referensi

    3. Memverifikasi akar permasalahan

    Verifikasi akar masalah (Step 3: Analysis, What is causing the problem?)

    • CTJ • Latihan: • Membuat diagram

    ishikawa • Project based

    learning (PL)

    • Module • LCD, • Flip chart, • White Board • Ishikawa diagram,

    pareto chart, scatter diagram

    5. Sustainable Management Development Program (2000). Healthy Plan it™ - a tool for planning andmanaging public health programs. Atlanta: Centers for Disease Control and Prevention.

    6. Marsh, J. (1998). A Stake in Tomorrow. BT Batsford.

    7. Pyzdek, T., (2003). The Six Sigma Handbook. McGraw-Hill

    8. Wheller, D., J. (1993). Understanding Variation— The Key to Managing Chaos. SPC Press.

    9. World Health Organization (2004). An approach to rapid scale-up: Using HIV/AIDS treatment and care as an example.

    4. Mengimplementasikan rencana penanggulangan masalah

    Penanggulangan masalah (Step 4: Countermeasures, What are we going to do about what is causing the problem?) 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan rencana

    penanggulangan

    • CTJ • Curah pendapat, • Latihan : Mengisi

    Countermeasures matrix

    • Diskusi • Project based

    learning(PL)

    • Countermeasures matrix,

    • cost estimates, barriers and aids, action plan.

    5. Melakukan pengukuran hasil kegiatan

    Pengukuran hasil kegiatan (Step 5: Results, How well did we do in eliminating the problem?)

    • CTJ, • Curah pendapat, • Latihan berkelompok:

    Membuat diagram untuk memonitor indikator

    • presentasi

    • Laptop, Lcd projector, • Video clip, Modul • Flip chart, White

    Board • Pareto chart, control

    chart, histogram, graph

    6. Membuat standar proses kegiatan

    Standarisasi Proses (Step 6: Standardization How do we maintain our gains?)

    • Project Based Learning (PL)

    • Control charts, graph, procedures.

  • 3

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    Tujuan Pembelajaran Khusus

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media/ Alat Bantu Referensi

    7. Menyusun rencana tindak lanjut kegiatan

    Perencanaan Tindak Lanjut Kegiatan (Step 7: Future Plans, What next?)

    1. Evaluasi 2. Rencana Tindak

    Lanjut

    • Diskusi

    • Module, laptop • LCD,Flip chart, • White Board • Action plan

  • 4

    BBPK Ciloto – Kemenkes RI

    Nomor : Materi Inti - 2 Judul Materi : HAPPS Alokasi Waktu : 159 JPL (T=8, P=13,PL=138) Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu membuat perencanaan program kesehatan berdasarkan hasil

    analisis menggunakan pendekatan HAPPS (Health Analysis for Planning Prevention Services (HAPPS) or Healthy Plan-it).

    Tujuan Pembelajaran

    Khusus Pokok Bahasan dan Sub

    Pokok Bahasan Metode Media/

    Alat Bantu Referensi

    Setelah mengikuti pembelajaran, peserta dapat: 1. Menjelaskan konsep

    perencanaan dalam HAPPS

    Perencanaan dalam HAPPS (Introduction to Planning)

    • CTJ, • curah pendapat

    • Laptop, • lcd projector, • Whiteboard, • Flipchart, • Spidol, • modules

    1. Sustainable

    Management Development Program (2000). Healthy Plan it™ - a tool for planning and managing public health programs. Atlanta: CDC

    2. Benson, Rachel and Adan Sonfield. 2012. Working Successfully with Health Plans: An Imperative for Family Planning Center. Guttmatcher Institute

    2. Menentukan prioritas masalah

    Penentuan Prioritas (Priority Setting)

    1. Basic Priority Rating System (BPRS)

    2. PEARL

    • Studi kasus, • Latihan kelompok :

    penentuan prioritas masalah

    • Project based learning (PL)

    • Whiteboard, • Flipchart, • Spidol, • modules, • Lembar Kerja, • panduan studi • kasus,

    3. Menetapkan tujuan

    Penetapan tujuan 1. Menetapkan tujuan 2. Menetapkan tujuan jangka

    panjang (impact objective)

    • CTJ, • curah pendapat • latihan kelompok:

    mengisi lembar kerja analisis masalah kesehatan

    • Project based learning (PL)

    • Laptop, lcd projector, Whiteboard, Flipchart, Spidol, modules,

    • Lembar Kerja

  • 5

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    Tujuan Pembelajaran Khusus

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media/ Alat Bantu Referensi

    4. Merancang intervensi yang tepat

    Perancangan Intervensi

    • CTJ, • curah pendapat • latihan kelompok:

    mendesain intervensi

    • Project based learning (PL)

    • Laptop, lcd projector, Whiteboard, Flipchart, Spidol, modules,

    • Lembar Kerja

    5. Menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat program intervensi

    Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Intervensi. (Force Field Analysis : Analyzing the Pressures For and Against Change)

    • CTJ, • Latihan kelompok:

    Mengisi Lembar kerja FFA

    • Project based learning (PL)

    • • FFA Work sheet

    6. Melakukan evaluasi program

    EvaluasiProgram 1. Konsep Evaluasi 2. Memilih indikator evaluasi 3. Pengukuran Indikator

    evaluasi

    • CTJ • Latihan:

    Mendesain evaluasi

    • Project based learning (PL)

    • Laptop, lcd projector, Whiteboard, Flipchart, Spidol, modules,

    • Lembar Kerja 7. Mengembangkan

    rencana kerja dan anggaran.

    Pengembangan rencana kerja dan anggaran

    1. Mengembangkan Rencana Kerja

    2. Menyusun anggaran

    • CTJ • Latihan :

    Mengembangkan rencana kerja dan anggaran

    • Project based learning (PL)

    • Laptop, lcd projector, Whiteboard, Flipchart, Spidol, modules,

    • Lembar Kerja

  • 6

    BBPK Ciloto – Kemenkes RI

    Nomor : Materi Penunjang 1 Judul Materi : Building Learning Commitment Waktu : 2 JPL (T=0, P=2,PL=0) Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti pembelajaran, peserta menyusun komitmen belajar

    TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN METODE MEDIA DAN ALAT BANTU REFERENSI

    Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu : 1. Mengenal diri sendiri dan orang lain

    1. Perkenalan, pencairan dan pembauran

    Disko Permainan

    Laptop, Proyektor, Whiteboard, Flipchart, Spidol

    2. Membuat Harapan pelatihan 2. Harapan pelatihan 3. Membuat Norma pelatihan 3. Norma pelatihan 4. Membentuk Organisasi kelas 4. Organisasi kelas Nomor : Materi Penunjang 2 Judul Materi : Team building dalam konsep TQM Waktu : 3 JPL (T=0, P=3,PL=0) Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu membangun tim, memimpin dan menggerakan partisipasi

    aktif anggota dalam tim

    TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN METODE MEDIA DAN ALAT BANTU REFERENSI

    Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu : 1. Menjabarkan komponen dan aspek tim yang

    sukses

    1. Komponen dalam tim yang sukses

    Disko Permainan

    Laptop, Proyektor, Whiteboard, Flipchart, Spidol

    2. Menerapkan metode pengambilan keputusan kelompok yang tepat

    2. metode pengambilan keputusan kelompok

    3. Bekerja dalam tim 4. Menjelaskan tahapan dalam pengembangan tim

    3. Tahapan dalam pengembangan tim

    5. Menjelaskan pentingnya team-building di tempat kerja

    4. pentingnya team-building

  • 7

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    Nomor : Materi Penunjang 3 Judul Materi : Rencana Tindak Lanjut Waktu : 2 JPL (T=0, P=2,PL=0) Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut

    TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN METODE MEDIA DAN ALAT BANTU REFERENSI

    Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu :

    1. Pengantar mengenai pengertian dan

    tujuan RTL

    CTJ Diskusi

    Kelompok

    Laptop, Proyektor, Whiteboard, Flipchart, Spidol, Lembar Instrumen

    1. Menyusun rencana yang akan dilakukan dalam proyek peningkatan kualitas layanan

    2. Menyusun rencana program kesehatan berdasarkan HAPPS

    2. Menyusun rencana peningkatan kualitas layanan berdasarkan 7 langkah QIP

    3. Menyusun rencana program kesehatan berdasarkan HAPPS

  • 0

    BBPK Ciloto – Kemenkes RI

    BAB VI DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN

    A. Diagram Proses Pembelajaran Diagram proses pembelajaran mengalir melalui 5 (lima) tahapan, yang pada prinsipnya terdiri dari 3 bagian yaitu: 1. Persiapan, merupakan proses untuk mengondisikan peserta dengan suasana

    pelatihan, agar peserta siap baik secara fisik maupun psikis untuk mengikuti pelatihan.

    2. Pembelajaran dan pembahasan materi dilakukan secara terpadu dalam proses yang dinamis dalam rangka peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan peserta.

    3. Penerapan dan implementasi terhadap pengalaman yang diperoleh selama pelatihan dalam dunia pekerjaannya masing-masing.

    Adapun alur proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

  • 1

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    (33 JPL: T=10, P=23)

    (7 JPL)

  • 2

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    B. Proses Pembelajaran Secara garis besar proses pembelajaran berlangsung melalui enam tahapan sebagai berikut:

    1. Persiapan (unfreezing) Berisi serangkaian acara atau kegiataan sebagai berikut: a. Penerimaan peserta:

    Peserta, yang merupakan subyek utama pelatihan, pada waktu sampai di tempat pelatihan akan diterima oleh penyelenggara pelatihan dengan sebaik-baiknya, melakukan registrasi serta akan menerima bahan pembelajaran yang diperlukan (training kit) termasuk jadwal pelatihan. Peserta juga akan memperoleh informasi tentang fasilitas akomodasi dan konsumsi yang akan Ia terima selama pelatihan termasuk letak ruang kelas, ruang makan, auditorium, tempat ibadah, dan informasi

    lain yang diperlukan.

    b. Pembukaan acara pelatihan: Peserta akan disambut secara resmi, memperoleh arahan dari pimpinan atau para

    pejabat pemerintahan setempat.

    c. Tes Awal / Pre Test: Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi awal tentang tingkat pengetahuan peserta terhadap materi yang akan dilatihkan. Hasil pre test akan

    dijadikan sebagai salah satu acuan dalam proses pembelajaran selanjutnya.

    d. Penjelasan program pelatihan: Peserta akan memperoleh penjelasan yang berkaitan dengan program pelatihan, baik teknis maupun administratif dari penyelenggara yaitu oleh pengendali pelatihandalam acara “Penjelasan Program” yang akan dihadiri oleh seluruh jajaran penyelenggara pelatihan.

    e. Membangun Komitmen /Building Learning Comitment (BLC) dan Team Building Kegiatan ini merupakan acara pencairan (ice breaking), yang dilaksanakan pada awal pelatihan atau setelah acara pembukaan, agar para peserta siap secara fisik

    dan psikis untuk mengikuti pelatihan secara total dengan penuh semangat.

  • 3

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    Selain itu, dalam konteks pelatihan ini, peserta akan dibekali pemahaman pentingnya team building dalam konsep TQM karena nantinya di tempat kerja mereka akan dituntut untuk mampu membangun serta bekerja di dalam sebuah

    tim.

    2. Pembelajaran dan Pembahasan Materi Pelatihan – On Class 1 Merupakan proses pembelajaran yang mempergunakan berbagai metode pembelajaran interaktif dengan lima pilar sumber belajar, dan dipandu oleh fasilitator pelatihan.

    Pada tahap pembelajaran On Class 1 ini, disampaikan sejumlah materi, yaitu: a. Materi Dasar: merupakan materi yang menjadi dasar dari semua materi yang

    dibahas dalam pelatihan. b. Materi inti: merupakan materi pokok yang berkaitan dengan inti pelatihan. Pada

    tahap on-class di On Class 1 ini, peserta akan mempelajari 1 materi inti, yaitu materi 7 langkah QIP. Materi ini yang kemudian akan diimplementasikan peserta pada tahap impelentasi Off Class 1.

    c. Materi penunjang dalam pembelajaran On Class 1 ini adalah pembuatan rencana implementasi oleh peserta, yang akan dilaksanakan pada tahap implementasi (off-class 1) di intansi kerjanya. Materi penunjang ini disampaikan diakhir proses pembelajaran On Class 1.

    d. Di akhir sesi pembelajaran On Class 1, peserta akan mengikuti post test terkait materi inti yang telah diberikan.

    3. Penerapan/Implementasi – Off Class2 Pada tahap ini peserta mengimplementasikan rencana QIP yang telah dibuat. Pada tahap ini peserta mengaplikasi pelajaran yang telah diterima pada On Class 1 di instansi kerja masing-masing, setidaknya sampai pada penerapan countermeasures (langkah ke- 4 dari 7 langkah QIP) Selama mengimplementasikan rencana QIP, peserta latih mendapatkan coaching dari pembimbing .

  • 4

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    4. Pembelajaran &Pembahasan Materi Pelatihan – On Class 3

    Tahap ini merupakan proses pembelajaran kesinambungan dari On Class 1. Pada tahap pembelajaran On Class 3 ini, dilakukan proses sebagai berikut:

    a. Paparan hasil implementasi RTL peserta yang telah dilaksanakan selama tahap implementasi Off Class 2.Pada tahap ini dilakukan pula evaluasi penerapan dari pembimbing dan fasilitator.

    b. Penyampaian materi inti yang merupakan kesinambungan dari pertemuan On Class 1. Pada tahap on-class 3 ini, peserta akan mempelajari materi inti 2 : HAPPS, yang merupakan penguatan terhadap konsep manajemen. Materi ini yang kemudian akan diimplementasikan peserta pada tahap impelentasi Off Class 4.

    c. Materi penunjang dalam pembelajaran On Class 3 ini adalah pembuatan rencana implementasi oleh peserta, yang akan dilaksanakan pada tahap implementasi (off-class 2) di intansi kerjanya. Materi penunjang ini disampaikan diakhir proses pembelajaran On Class 3.

    d. Di akhir sesi pembelajaran On Class 3, peserta akan mengikuti post test terkait materi inti-2 yang telah diberikan.

    5. Penerapan/Implementasi – Off Class 4 Pada tahap ini peserta mengimplementasikan rencana yang telah dibuat pada pembelajaran On Class 3, serta melanjutkan RTL pada On Class 1. Pada tahap ini peserta mengaplikasi pelajaran yang telah diterima pada On Class 3 di instansi kerja masing-masing, sampai dengan tahap perencanaan. Pada akhir implementasi Off Class 4, peserta akan memiliki output pembelajaran berupa: • Proyek peningkatan kualitas (Quality Improvement Project). • Perencanaan Program Kesehatan (Health Program Plan).

  • 5

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    6. Pembelajaran &Pembahasan Materi Pelatihan – On Class 5

    Pada tahap pembelajaran On Class 5 ini, dilakukan proses sebagai berikut:

    a. Paparan hasil implementasi RTL peserta yang telah dilaksanakan selama tahap implementasi Off Class 4. Pada tahap ini dilakukan pula evaluasi penerapan dari pembimbing dan fasilitator.

    b. Evaluasi Pelatihan Evaluasi dilakukan untuk memperoleh umpan balik dari pelatihan yang diselenggarakan, guna perbaikan yang akan datang. Ada 3 macam evaluasi selama penyelenggaraan pelatihan, yaitu: 1) Evaluasi hasil belajar peserta. Evaluasi peserta dilakukan melalui tes sumatif

    komprehensif, pengamatan terhadap aktivitas peserta selama proses pembelajaran, penilaian hasil penugasan di kelas, serta melalui penilaian hasil implementasi lapangan.

    2) Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator, untuk memperoleh umpan balik sebagai pembelajaran dan perbaikan pada masa yang akan datang.

    3) Evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan, juga sebagai umpan balik untuk perbaikan pada masa yang akan datang.

    c. Penutupan Merupakan tanda berakhirnya proses pelatihan. Saat penutupan, dilakukan penyerahan sertifikat pelatihan kepada peserta yang dinyatakan tuntas

    mengikuti pelatihan.

  • 6

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    BAB VII

    PESERTA, FASILITATOR DAN PENDAMPING (COACH)

    A. Peserta 1. Kriteria

    Peserta pelatihan berasal dari Dinas Kesehatan dan/atau puskesmas, rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya, dengan kriteria: • Kepala Dinkes, Kepala Puskesmas dan/atau Penanggung jawab program di

    Instansinya • Pendidikan Minimal S-1; atau D3 kesehatan dengan pengalaman sebagai

    pemegang program setidaknya selama 3 tahun terakhir. • Bersedia mengikuti seluruh sesi pelatihan hingga selesai, dinyatakan dalam surat

    pernyataan yang diketahui oleh atasan langsung. 2. Jumlah

    Jumlah peserta dalam satu angkatan maksimal 30 orang.

    B. Fasilitator 1. Fasilitator adalah widyaiswara, pejabat struktural atau ahli yang menguasai materi

    terkait manajemen (QIP dan HAPPS), dan pernah mengikuti pelatihan manajemen terapan (Applied Management Training Course), TOT Manajemen Terapan bagi Pengelola Program Kesehatan atau pelatihan sejenis.

    2. Tugas utama fasilitator adalah memandu dan mengendalikan proses pelatihan agar selalu dinamis, tidak membosankan, dan peserta latih dapat berperan aktif, serta dapat belajar secara efektif, efisien dan entertaining (3E).

    Fasilitator merupakan satu tim yang bisa saling mengisi dan melengkapi terutama

    dalam memfasilitasi diskusi kelompok, penugasan dan latihan.

  • 7

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    C. Coach / Pendamping Implementasi Lapangan 1. Pendamping / coach memiliki kriteria:

    • Menguasai substansi dan tujuan implementasi • Pernah mengikuti pelatihan manajemen terapan (Applied Management Training

    Course); TOT Manajemen terapan bagi Pengelola Program Kesehatan atau pelatihan sejenis.

    • Pendamping diutamakan SDM yang memahami keberlangsungan proses belajar,

    karena implementasi merupakan kelanjutan proses belajar mengajar di kelas 2. Tugas utama pendamping:

    Administrasi - Menyelesaikan segala urusan terkait adminsitrasi/ pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan implementasi lapangan

    Teknis - Memberi bimbingan kepada peserta selama praktek lapangan sehingga seluruh tujuan dapat tercapai.

    - Membantu jalannya praktek lapangan.

    Pendamping diharuskan melakukan visitasi tim yang menjadi bimbingannya, setidaknya 1 kali visitasi (3 hari) selama sesi implementasi (off-class). Selain itu, pendamping diwajibkan melakukan bimbingan melalui email selama masa implementasi pelatihan.

  • 8

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    BAB VIII

    PENYELENGGARA, PENGENDALI PELATIHAN DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

    A. Penyelenggara dan Pengendali Pelatihan 1. Penyelenggara Pelatihan

    a. Penyelenggara pelatihan adalah Institusi diklat yang terakreditasi dan memiliki sarana dan prasarana yang memadai, serta yang memiliki SDM diklat yang sudah memiliki sertifikat pelatihan penyelenggaraan diklat (TOC).

    b. Peran dan Tugas Penyelenggara Pelatihan: 1) Mempersiapkan, mengorganisasikan dan melaksanakan pelatihan dari awal

    sampai akhir, mulai dari pemanggilan peserta, penyiapan ATK dan bahan, hingga evaluasi pembelajaran.

    2) Menghubungi fasilitator/narasumber untuk memastikan kehadiran sesuai jadwal. 3) Melakukan berbagai tugas kesekretariatan, termasuk administrasi keuangan,

    penyusunan laporan penyelenggaraan pelatihan dan evaluasi penyelenggaraan.

    2. Pengendali Pelatihan a. Adalah widyaiswara yang telah mengikuti pelatihan Pengendali Pelatihan atau

    SDM yang telah mengikuti pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK) atau SDM yang telah mengikuti Pelatihan bagi Pelatih (TOT) substansi atau SDM yang menguasai substansi dan kediklatan, serta ditugaskan oleh pejabat yang berwenang. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan Master of Training (MoT)

    b. Untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan pelatihan, pengendali pelatihan mempunyai perandan tugas dalam pelatihan yang dimulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi. Secara ringkas, peran dan tugas pengendali pelatihan dapat dilihat pada tabel berikut:

  • 9

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    Tahap Peran Task Persiapan Sebagai pengkaji kurikulum,

    perancang skenario proses pembelajaran, pengkaji jadwal, dan pengkaji pelatih/fasilitator/instruktur.

    1. Mengkaji kurikulum 2. Merancang skenario proses

    pembelajaran 3. Mengkaji jadwal 4. Mengkaji pelatih/fasilitator dan

    instruktur 5. Mengkaji peserta 6. Mengkaji panduan praktik lapangan (PL)

    (*jika ada) 7. Mengkaji sarana dan

    prasaranapendukung untuk kelancaran penyelenggaraan pelatihan

    Pelaksanaan Sebagai pengendali proses pembelajaran, katalisator/ penghubung dan pencatat proses pembelajaran.

    1. Mengendalikan proses pembelajaran, meliputi persiapan dan pelaksanaan

    2. Menjadi penhubung / katalisator antara peserta, pelatih dan penyelenggara.

    3. Menyusun laporan proses pembelajaran

    Evaluasi Sebagai pengkaji pelaksanaan dan hasil evaluasi peserta, fasilitator dan penyelenggara.

    1. Mengkoordinasikan pendistribusian semua jenis instrumen evaluasi

    2. Mengkaji hasil jawaban pre-tes dikaitkan dengan TPK masing-masing materi

    3. Mengkaji hasil jawaban ujian/tes formatif/sumatif/komprehensif

    4. Memonitor pelaksanaan evaluasi fasilitator

    5. Memberikan penilaian kepada fasilitator terkait penyampaian materi, mengacu pada instrumen evaluasi fasilitator

    6. Memonitor pelaksanaan evaluasi terhadap penyelenggara saat pelatihan akan berakhir

    7. Mengkaji hasil jawaban post tes dikaitkan dengan TPK tiap materi

    8. Menyampaikan indikator keberhasilan tentang peningkatan nilai pre dan post tes.

    (sumber : Pedoman Pengendali Pelatihan, 2012)

    B. Tempat Penyelenggaraan Pelatihan ini dapat dilaksanakan di: 1. Balai Besar Pelatihan Kesehatan 2. Balai Pelatihan Kesehatan Nasional dan Daerah

    3. Institusi pelatihan lain yang telah terakreditasi

  • 10

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    BAB IX

    EVALUASI

    A. Evaluasi hasil belajar peserta Evaluasi ini dilakukan terhadap peserta melalui: • Penjajagan awal / pre-test. • Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima (post-test 1, 2 dan tes

    komprehensif) • Penilaian hasil penugasan di kelas • Penilaian hasil implementasi lapangan • Pengamatan/observasi kepada peserta pada saat kegiatan pembelajaran

    berlangsung di kelas danimplementasi lapangan.

    B. Evaluasi terhadap fasilitator dan coach Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator/coach dalam menyampaikan materi kepada peserta, meliputi: kemampuan penguasaan materi, pengelolaan kelas, penampilan dan

    beberapa indikator lain yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

    C. Evaluasi terhadap penyelenggara Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap keseluruhan penyelenggaraan pelatihan, baik ituberkenaan dengan administrasi (kesekretariatan panitia), teknis/akademis pelatihan seperti manfaat pelatihan bagi peserta, hingga aspek pelayanan lainnya seperti akomodasi dan konsumsi. Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk menilai efektifitaspelatihan serta menghimpun feedback guna perbaikan pelaksanaan pelatihan di masa mendatang.

  • 11

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    BAB X

    SERTIFIKASI PELATIHAN Peserta pelatihan akan mendapatkan sertifikat dari Kementerian Kesehatan RI dengan angka kredit 5 (lima) apabila memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu:

    1. Mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya selama 95% dari alokasi waktu ON CLASS (Tahap 1, Tahap 3 dan Tahap 5), dilihat dari catatan kehadiran peserta.

    2. Tidak melakukan hal-hal tercela selama pelatihan, berdasarkan pengamatan pengendali pelatihan dan penyelenggara pelatihan lainnya.

    3. Menuntaskan 2 proyek implementasi: proyek peningkatan kualitas dan perencanaan program kesehatan.

    Apabila peserta tidak dapat memenuhi ketentuan di atas maka kepada peserta hanya

    akan diberikan surat keterangan telah mengikuti pelatihan yang ditandatangani oleh

    penyelenggara pelatihan.

  • 1

    Panduan Praktek Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    PANDUAN PRAKTEK LAPANGANPELATIHAN MANAJEMEN TERAPAN

    BAGI PEMEGANG PROGRAM KESEHATAN

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh

    semua komponen bangsa Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

    kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad

    kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya, sebagai investasi sumber daya manusia

    yang produktif secara sosial dan ekonomi.

    Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar

    upaya program dan sektor, kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilakukan

    pada periode sebelumnya, serta sinergitas antara sistem kesehatan pusat dan daerah.

    Pada era desentralisasi, pemerintah daerah diberikan wewenang untuk mengatur

    sektor kesehatan di daerah. Melalui desentralisasi kesehatan, idealnya setiap daerah

    mampu melahirkan sistem kesehatan yang efektif dan efisien, dimana setiap daerah

    dapat menentukan program yang spesifik sesuai dengan permasalahan kesehatan di

    daerahnya. Namun pada kenyataannya, seringkali program kesehatan yang dilakukan

    tidak sesuai dengan kebutuhan ataupun tidak mengatasi akar masalah yang

    sesungguhnya. Tidak jarang program kesehatan dirancang tanpa melalui proses

    perencanaan yang tepat, namun hanya diusulkan sebagai rutinitas program semata.

    Salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan program kesehatan adalah

    kemampuan SDM dalam melakukan manajemen program.

    Terbatasnya kemampuan manajemen dasar di antara tenaga kesehatan merupakan

    kendala utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Salah satu upaya

    untuk mendukung pengembangan kompetensi SDM yang memiliki kemampuan

    manajemen dasar adalah melalui pelatihan.

    Sampai saat ini, belum banyak dikembangkan model pelatihan manajerial yang

    aplikatif yang dapat digunakan di berbagai kondisi. BBPK Ciloto, bekerjasama dengan

    PAEI dan Safetynet, telah mengembangkan struktur program pelatihan Manajemen

    Terapan bagi Pengelola Program Kesehatan yang diadopsi dan diadaptasi dari pelatihan

  • 2

    Panduan Praktek Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    Applied Management Training Course (AMTC). Program pelatihan tersebut dirancang

    sedemikian rupa sehingga mudah untuk diaplikasikan.

    Sejumlah materi dan metode pembelajaran seperti Praktek Lapangan (PL) didesain

    guna mencapai tujuan pelatihan tersebut. Praktek Lapangan adalah salah satu bentuk

    implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pelatihan di kelas dengan

    program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung.

    Melalui PL, peserta dapat melihat sejauh mana teori yang diperoleh di kelas dapat

    diterapkan dalam lingkungan pekerjaan, serta yang tak kalah penting peserta akan

    memperoleh pengalaman sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasainya.

    B. Tujuan

    Praktek Lapangan (PL) dilaksanakan dengan tujuan:

    1. Peserta mampu:

    a. Mengidentifikasi tema (area permasalahan) yang ada, beserta penyebabnya

    b. Memilih dengan tepat permasalahan untuk diatasi

    c. mengidentifikasi dan memverifikasi akar permasalahan

    d. merencanakan dan mengimplementasikan rencana penanggulangan untuk

    mengoreksi akar permasalahan

    e. melakukan konfirmasi bahwa masalah dan akar penyebabnya sudah

    ditekan/diturunkan dan target peningkatan telah tercapai

    f. membuat standar proses kegiatan untuk mencegah masalah dan akar

    permasalahan terulang kembali

    g. melakukan evaluasi efektifitas kegiatan, serta merencanakan penanganan

    masalah yang masih belum terselesaikan

    sebagai tahapan dalam melakukan peningkatan kualitas pelayanan (QIP).

  • 3

    Panduan Praktek Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    2. Peserta mampu:

    a. Menentukan prioritas masalah dengan pendekatan BPRS dan PEARL

    b. Menganalisis masalah

    c. Memilih jalur intervensi yang tepat

    d. Menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat program intervensi

    yang dipilih,

    e. Merancang indikator pencapaian proses, outcome dan impact dalam evaluasi

    program

    f. Mengembangkan rencana kerja dan anggaran dengan pendekatan HAPPS

    C. Manfaat

    1. Bagi Peserta

    Mendapatkan pengalaman belajar dari implementasi teori/pembelajaran yang

    diperoleh di kelas, meliputi

    a. Pengalaman dalam melakukan implementasi peningkatan kualitas program di

    instansi kerjanya, dengan menggunakan pendekatan 7 step QIP

    b. Pengalaman dalam melakukan perencanaan program kesehatan berdasarkan

    hasil analisis (HAPPS-Healthy Plan It)

    2. Bagi Lahan Praktek

    Mendapatkan masukan / feedback atau saran dari peserta latih mengenai:

    a. Kondisi permasalahan kesehatan yang ada di wilayahnya.

    b. Strategi intervensi untuk mengatasi permasalahan kesehatan.

    c. Hasil intervensi kegiatan.

    d. Rekomendasi strategi peningkatan kualitas pelayanan.

    3. Bagi Lembaga Diklat

    a. Mendapatkan gambaran outcome pelatihan Manajemen Terapan bagi

    Pengelola Program Kesehatan.

    b. Mendapat feedback guna perbaikan dan pengembangan pelatihan.

  • 4

    Panduan Praktek Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    D. Sasaran

    Praktek Lapangan dilakukan di instansi kerja masing-masing peserta atau di wilayah

    administratif tempat bekerja peserta. Pengalaman peserta dalam implementasi proyek

    diharapkan dapat menjadi sumber belajar yang baik bagi peserta mengenai

    pelaksanaan peningkatan kualitas pelayanan melalui pendekatan 7 step QIP, serta

    melakukan perencanaan kesehatan berdasarkan hasil analisis (HAPPS).

    II. PELAKSANAAN

    A. Tahap Implementasi

    Adapun langkah-langkah PL dapat diuraikan sbb:

    1. Tahap Implementasi Kegiatan Peningkatan Kualitas

    Sebagai bagian dari pelatihan Manajemen Terapan, Anda, sebagai peserta,

    dipersyaratkan untuk melakukan implementasi proyek peningkatan kualitas pelayanan.

    Anda akan mengerjakan kegiatan secara tim (1 tim terdiri dari 2 orang dengan asal

    instansi yang sama). Anda dapat pula mengikutsertakan staf lain untuk menjadi

    bagian dari tim. Sangat disarankan untuk membentuk tim QI yang dikuatkan dengan

    surat tugas atau surat keputusan. Selama PL, pembimbing lapangan akan melakukan

    pendampingan untuk membantu Anda menerapkan proyek.

    Penerapan proyek dapat Anda lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Bentuk Tim, terdiri dari 5-7 orang, beranggotakan 2 orang peserta pelatihan dan

    3-5 orang staf lain yang akan dilibatkan dalam kegiatan peningkatan kualitas

    b. Lakukan Langkah 1 : Reason for Improvement

    - Buat daftar masalah kesehatan masyarakat yang ada di wilayah kerja Anda.

    - Lakukan brainstorming untuk memilih area permasalahan yang akan diatasi.

    - Lakukan multivoting untuk mengurangi jumlah daftar masalah.

    - Tentukan prioritas masalah menggunakan matriks “theme selection matrix”.

    - Pilih tema atau permasalahan yang berada dalam lingkup kewenangan Anda

    (circle of influence)

    c. Lakukan intervensi pada proses yang bisa ditingkatkan / dikoreksi dalam kurun

    waktu 6 bulan.

  • 5

    Panduan Praktek Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    d. Dokumentasikan seluruh kegiatan, mulai dari seleksi masalah, proses

    penyelesaian yang dipilih, intervensi yang dilakukan hingga hasil. Catat pula

    kesulitan atau hambatan yang dialami selama implementasi intervensi.

    e. Ingatlah bahwa rencana masih dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan atau ketika

    terdapat informasi terbaru yang lebih relevan.

    2. Tahap Implementasi Proyek Perencanaan Kesehatan (HAPPS-Healthy

    Plan It)

    Selain melakukan implementasi proyek peningkatan kualitas, Anda juga

    dipersyaratkan untuk melakukan Perencanaan Kesehatan berdasarkan hasil analisis

    dengan pendekatan HAPPS. Kegiatan ini masih dikerjakan dalam tim yang sama.

    Tugas Anda adalah : Gunakan pendekatan 6 langkah HAPPS untuk mengembangkan

    rencana kerja (work plan) bagi masalah kesehatan prioritas di wilayah Anda.

    B. Penyajian Hasil PL

    1. Proyek Peningkatan Kualitas Pelayanan

    a. Tiap Tim PL menyiapkan paparan presentasi tentang pelaksanaan PL yang telah

    dilaksanakan di kelas pembelajaran.

    Direkomendasikan kepada peserta untuk dapat melakukan persentasi hasil

    implementas kepada stakeholder terkait.

    b. PPT presentasi (berdurasi 10-15 menit), pada on-class 2 dan 3

    c. Selain paparan presentasi, setiap tim menuangkan hasil PL ke dalam suatu

    Laporan tertulis , dengan sistematika penulisan :

  • 6

    Panduan Praktek Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    Judul

    Harus memuat tema dari proyek peningkatan kualitas yang dipilih

    (menjawab pertanyaan, apa, di mana, kapan)

    Anggota Tim

    Seluruh orang yang terlibat dalam proyek peningkatan kualitas

    Abstrak

    Ringkasan/Resume dari implementasi kegiatan

    Latar Belakang

    Matriks pemilihan masalah, menjelaskan mengapa peserta memilih tema

    tersebut dan berikan sedikit latar belakang informasi tentang tema

    tersebut.

    Pernyataan Masalah dan Target peningkatan

    Sebutkan masalah kesehatan secara spesifik serta target yang ingin dicapai.

    Dimungkinkan menggunakan grafik untuk mengilustrasikan masalah

    Analisis Masalah

    Jelaskan akar permasalah; sertakan diagram ishikawa, grafik pareto dan

    alat QI lain yang digunakan

    Rencana Kegiatan

    Berisi matrix countermeasures. Jelaskan alasan Anda memilih metode

    praktis spesifik, rencana aksi dan laporan kemajuan (progress report)

    Hasil

    Gunakan grafik yang tepat dan sesuai untuk memonitor indikator kualitas

    Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut

    Lessons learnt, bagaimana untuk mempertahankan capaian, impact proyek

    terhdap kesehatan masyarakat; sebutkan area lain yang perlu untuk

    ditingkatkan.

    Referensi

    Berisi daftar pustaka yang digunakan

  • 7

    Panduan Praktek Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    2. Proyek Perencanaan Kesehatan – HAPPS

    a. Tiap Tim PL menyiapkan paparan presentasi tentang pelaksanaan PL yang

    telah dilaksanakan.

    b. Paparan disajikan dalam bentuk poster presentasi berisi rencana intervensi

    kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan prioritas (dicetak / di print out,

    max terdiri dari 12 slide)

    III. Pendamping Lapangan

    Satu orang pendamping lapangan bertugas mendampingi 2 tim implementasi, selama 2

    sesi off-class.

    Tugas utama pendamping:

    Administrasi - Menyelesaikan segala urusan terkait adminsitrasi/

    pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan praktek

    lapangan

    Teknis - Memberi bimbingan kepada peserta selama praktek

    lapangan sehingga seluruh tujuan dapat tercapai.

    - Membantu jalannya praktek lapangan.

    Pendamping diharuskan melakukan visitasi tim yang menjadi bimbingannya selama

    sesi implementasi (off-class), serta melakukan bimbingan melalui email selama masa

    pelatihan.

  • 8

    Panduan Praktek Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    IV. Pelaksanaan Praktek Lapangan (PL)

    A. Waktu

    Pelaksanaan PL terbagi dalam 2 sesi, sesi off-class pertama diimplementasikan

    dalam waktu 2 (dua) bulan; dan sesi off-class 2 diimplementasikan dalam 3 (tiga)

    bulan.

    PL 1 dilakukan untuk mengimplementasikan Materi Inti 1 : 7 Step QIP, setidaknya

    hingga langkah ke-4 : countermeasures

    PL 2 dilakukan untuk mengimplementasikan Materi Inti 1 dan 2, meliputi:

    - Penerapan hingga langkah ke-7 QIP : Future Plan

    - Perencanaan Kesehatan : HAPPS

    B. Formulir yang Berkaitan Dengan Praktek Lapangan (PL)

    Instrumen yang membantu pelaksanaan implementasi QIP dan HAPPS (terlampir)

    Peserta memiliki kewajiban untuk menyampaikan progress report kepada coach,

    minimal 2 x dalam 1 bulan, dan mengisi form bimbingan. Adapun form bimbingan

    (terlampir).

    V. PENUTUP.

    Praktek lapangan merupakan proses pembelajaran untuk memperdalam dan

    memantapkan keterampilan yang diperoleh di kelas. Berbekal pengalaman nyata di

    lapangan, peserta latih diharapkan telah memiliki kemampuan untuk terus menerapkan

    kompetensi pelatihan di instansi kerjanya masing-masing.

    -end-

  • 9

    Panduan Praktek Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    THEME SELECTION MATRIX

    AREA PERMASALAHAN PELANGGAN DAMPAK PADAPELANGGAN

    (SKOR)

    KEBUTUHANPENINGKATAN

    (SKOR)

    TOTAL SKOR

    (1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4)

    Skala Skor penilaian:1 : Tidak ada 2 : sedikit 3 : moderate / sedang 4 : sangat 5 : Extrim

  • 10

    Panduan Praktik Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    Judul Diagram Fishbone :

  • 11

    Panduan Praktik Lapangan Manajemen Terapan

    BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    COUNTERMEASURES MATRIX

  • 12 BBPK Ciloto-Kemenkes RI

    Panduan Praktik Lapangan Manajemen Terapan

  • Identifikasi Pelanggan

    Tujuan: Mampu mengidentifikasi pelangganKegiatan:

    Identifikasi salah satu produk atau layanan kesehatan di instansi Anda Coba untuk mengidentifikasi :

    Siapa yang sebenarnya menerima produk Anda untuk pertama kalinya ? Apakah ada orang yang meningkatkan terlebih dahulu mutu produk / layanan Anda ? Siapakah yang menggunakan, membeli atau bisa memberikan complain akan produk

    atau layanan Anda ? Apakah sejumlah pelanggan memiliki kedudukan lebih penting disbanding pelanggan

    lain ? Jelaskan mengapa ?

    Alokasi Waktu10 menit Untuk mengidentifikasi dan sharing

    Valid Requirement

    Tujuan: Mampu mengidentifikasi kebutuhan pelangganKegiatan:

    Identifikasi salah satu proses yang dilakukan pelanggan terhadap produk atau layanan Anda Coba buat daftar kebutuhan pelanggan tersebut

    Alokasi Waktu10 menit Untuk mengidentifikasi dan sharing

    PENUGASANMATERI DASAR

  • PERENCANAAN PARTISIFATIF DAN MEMBANGUN KONSENSUS

    LATIHAN-KELANGSUNGAN HIDUP DI GURUNBagian penting dari perencanaan adalah memastikan bahwa setiap orang berpartisipasi dalammengambil keputusan yang akan berpengaruh terhadap mereka.Pengalaman dan perspektif kitayang berbeda menyebabkan kita semua akan melihat hal-hal dengan cara yang berbeda.

    Tapi untuk bisa menghasilkan perencanaan yang efektif,keputusan harus melibatkan semua pihakyang berkepentingan dan terpengaruh. Hal ini disebut perencanaan partisifatif.Bagian terpentingdari perencanaan adalah membangun konsensus.Kita harus belajar cara bekerja sama untukmencapai kesepakatan dalam proses perencanaan.Latihan berikut iniakanmembantu kita untukmemahami berbagai aspek pengambilan keputusan secarakonsensus.

    SITUASIIni adalah sekitar jam 10:00 di pagi terpanas tahun ini,kamu dan sahabat-sahabatmu baru sajamengalami kecelakaan saat mendarat darurat di gurun. Kedua pilot dan co-pilot meninggal di dalampesawat. Tak lama kebakaran pun terjadi. Namun untungnya, tidak ada orang lain lagi yangmengalami cedera.

    Pilot tidak berkesempatan untuk memberi peringatan kepada seorang pun didalam pesawatsebelum terjadi kecelakaan. Namun sebelum kecelakaan, dia pernah mengatakan bahwa pesawatsaat itu berada di sebelah selatan-barat daya dari sebuah kota kecil. Dan pesawat itu tentu saja telahmenyimpang beberapa kilometer dari bandara tujuan.

    Saat ini kamu dan sahabat-saahabatmu terdampar di daerah yang sangat datar dan hampir tidak adatumbuhan disekitarnya. Terakhir kali pilot melaporkan bahwa suhu akan mencapai 430C ( 110oF).Sebagian besar penumpang mengenakan pakaian berbahan tipis, seperti kemeja lenganpendek,celana pendek, kaus kaki dan sepatu. Semua orang membawa saputangan. Secara umum,penumpang memiliki sejumlah uang kertas dan beberapa koin. Kamu juga memiliki pulpen.

    PERMASALAHANSebelum api pesawatmembesar, kelompok anda hanya dapat “salvage” menyelamatkan 15 bendadari sejumlah benda yang tertulis pada lembar kerja (pada halaman 2). Tugas anda adalahmenentukan peringkat barang yang menurut anda penting untuk kelangsungan hidup anda. Berikaperingkat mulai dari nomor 1 -yang paling penting hingga ke nomor yang 15-yang paling tidakpentingpenting.

    Anda dapat menggunakan asumsi berikut :- Jumlah korban yang selamat setara dengan jumlah anggota kelompok Anda saat ini.- Anda benar-benar berada dalam situasi ini- Seluruh penumpang memutuskan untuk tetap bersama-sama.- Seluruh barang yang ada dalam daftar masih dalam kondisi baik.

    Penugasan MI 2

  • INTRUKSILangkah 1 :Setiap anggota timharus mengurutkan benda (memberi rangking) secara individu. Janganmendiskusikan pilihan anda dengan orang lain.

    Langkah 2 :Setelah semua orang menyelesaikan peringkat individu, capailah kesepakatan/konsensusdalam grupuntuk rangking setiap item barang tersebut. Ingatlah bahwa setiap orang dalam kelompok telahmemutuskan untuk tetap bersama-sama. Oleh karena itu, seluruh anggota tim harus setuju.Ketikadiskusi kelompok dimulai, Anda dilarang merubah angka rangking individuAnda.

    Langkah 3 :Setelah menyelesaikan pemberian peringkat individu dan peringkat dalam kelompok, kita akanmembahas peringkat dari para ahli, serta dan mengapa peringkat mereka berbeda dari peringkatpribadi dan kelompok Anda.

    Langkah 4 :Hitung selisih nilai kolom 1 dan 3, dan tempatkan hasilnya pada kolom 4.Hitung pula selisih nilai kolom 2 dan 3, tuliskan hasilnya pada kolom 5.Konversikan semua angka negatifmenjadi angka positif, kemudianjumlahkan angka dalam kolom 4dan 5

  • LEMBAR KERJA KELANGSUNGAN HIDUP DI GURUN

    DAFTAR BARANGRANGKING

    PERORANGAN(1)

    RANGKINGKELOMPOK

    (2)

    RANGKINGAHLI(3)

    PERBEDAAN1 DAN 3

    (4)

    PERBEDAAN2 DAN 3

    (5)Senter

    Peta wilayah

    Jas Hujan Plastik

    Kompas Magnet

    Kompas denganperangkat kain kasa

    Pistolcaliber 45

    Parasut (merah & putih)

    Tablet Garam (1000)

    Pisau lipat multifungsi(swiss Army knife)Kantong Air per orangBuku-berisi kegemaranmakan hewan GurunKacamata hitam (1buah/orang)Vodka (2 liter)

    mantel (1buah/orang)

    Cermin rias

    TOTAL

  • LATIHAN PENETAPAN PRIORITAS

    Table 1. Rate per 100,000Masalah Kesehatan Insiden/Prevalence Mortalitas

    Penyakit jantung koroner (CHD) 4,526 475.2Cedera akibat kecelakaankendaraan bermotor

    450 50.4

    AIDS 0.5 0.02

    Tabel 2. Case fatality Rate(CFR) dan hilangnya waktu potensial hiduptiap kasus (Years of PotentialLife Lost per CasePLL)

    Table 3. Biaya tahunan untuk setiap kasus

    Tabel 4. Efficacy program invertensi yang terpilih

    Masalah Kesehatan Cara Keberhasilan (%)Penyakit jantung koroner Skrining kolesterol 50Cedera akibat kecelakaankendaraan bermotor

    Regulasi penggunaan sabukpengaman/helm

    40

    AIDS a. Skrining donor darahb. Program pemberian Jarum

    suntik steril bagi penggunanarkoba

    c. Distribusi kondom padaWPS

    99

    30

    30

    Masalah kesehatan Case fatality Rate (CFR) (%) YPLL (per case)Penyakit jantung koroner (CHD) 0.06 13.3

    Cedera akibat kecelakaankendaraan bermotor

    0.15 43.7

    AIDS 1.00 35.0

    Masalah kesehatan Case fatality Rate(CFR) (%)Penyakit jantung koroner (CHD) 8,700

    Cedera akibat kecelakaan kendaraan bermotor 45,500

    AIDS 50,151

    Penugasan MI 2

  • SISTEM DASAR PEMBERISN PERINGKATPRIORITAS (THE BASIC PRIORITY RATING SYSTEM(BPRS)BPRS merupakan metode penentuan prioritas yang membandingkan masalah kesehatan secarasistematis dan menolong kita untuk membuat keputusan yang tidak dipengaruhi kepentinganindividu.Dengan menggunakan metode ini, semua orang bisa terlibat dalam mengambil keputusandan berkontribusi terhadap data yang digunakan usebagai dasar pengambilan keputusan.

    BPRS didasarkan pada persamaan matematika,tetapi tidak pada menggunakan pendekatanpenyelidikan ilmiah yang kompleks. BPRS tidak dinyatakan menjadi metode yang mutlak dalampenentuan prioritas. BPRS merupakan suatu proses yang membantu kita untuk menilai sejumlahprogram dan memutuskan masalah kesehatan mana yang akan diatasi.

    Ada 3 komponen dalam BPRS:Komponen A – Besarnya masalahKomponen B – Keseriusan masalahKomponen C – Efektifitas invertensi

    Komponen tersebutmerupakan bagian dari formula yang digunakan untuk menghasilkan nilai (skor)untuk menentukan urutan prioritas masalah kesehatan. Masalah dengan nilai tertinggi adalahmenjadi prioritas utama.

    LATIHAN BPRSSITUASIKementerian kesehatan baru saja mendapatkan alokasi anggaran kesehatan yang tiba-tibameningkat 10%. Anda, sebagai anggota tim manajemen, diminta untuk mengatur bagaimanaprioritas menyalurkandana tambahan ini bagi program pencegahan. Gunakan data pada hal.1 untukmenentukan prioritas masalah kesehatansebagai dasar menyalurkan dana.

    INTRUKSI1. Gunakan lembar kerja BPRS 1-3.2. Setiap anggota tim, secara individu, akan mengurutkan/memberikan rangking untuk setiap

    masalah kesehatan, berdasarkan Besarnya masalah (Lembar kerja BPRS 1) Keseriusan masalah (Lembar kerja BPRS 2) Efektifitas invertensi (Lembar kerja BPRS 3)

    3. Berikan peringkat secara individu, jangan berdiskusi dengan anggota tim yang lain.4. Kemudian,sebagai suatu kesatuan tim,diskusikan kembali dan sepakati peringkat masalah

    kesehatan berdasarkan besaran masalah,keseriusan,dan efektifitas invertensi.Pastikan semuaanggota kelompok setuju mengenai kriteria peringkat besaran masalah,keseriusan,danefektifitas intervensi.Gunakanlembar terlampir untuk membentuk kriteria.

    5. Hanya catat peringkat kelompok di lembar kerja BPRS 4.(Peringkat individual akan menunjukanbahwa sesungguhnya penilaian individu berbeda dari peringkat kelompok berdasarkan hasilkonsensus).

    6. Pilih salah seorang anggota tim untuk mempresentasikannya di kelas.

    FORMULASIBPRS= (A+2B) x C

  • PENENTUAN PRIORITAS – 1

    KOMPONEN A : BESARAN MASALAH

    MASALAH KESEHATANUKURAN / BESARAN MASALAH

    NILAI (1-10)PERINGKAT INDIVIDU PERINGKAT KELOMPOK

    PENENTUAN PRIORITAS – 2

    KOMPONEN B :KESERIUSAN MASALAH

    MASALAH KESEHATANKESERIUSAN MASALAH

    NILAI (1-10)PERINGKAT INDIVIDU PERINGKAT KELOMPOK

    PENENTUAN PRIORITAS – 3

    KOMPONEN C : EFEKTIFITAS INVERTENSI

    MASALAH KESEHATANEFEKTIFITAS INVERTENSI

    NILAI (1-10)PERINGKAT INDIVIDU PERINGKAT KELOMPOK

    Lembar Kerja MI 2

  • PENENTUAN PRIORITAS – 4BASIC PRIORITY RATING SYSTEM (BPRS)

    MASALAH KESEHATANPERINGKAT KELOMPOK BPRS(A+2B) x C

    PERINGKATMASALAH

    A(1-10)

    B(1-10)

    C(1-10)

    Contoh :Mortalitas Campak di negara X 3 6 9 135

  • PEARL – Mengkaji pilihan masalah kesehatan berdasarkan faktor eksternal

    PEARL (0 atau 1)Langkah terakhir di dalam penentuan prioritas adalah mengkaji apakah dimungkinkanuntukmengatasi masalah yang kita pilih berdasarkan beberapa faktor eksternal. Pada BPRS kitabandingkan ukuran masalah,keseriusan,dan efektifitas intervensi untuk suatu masalah kesehatanmasyarakat. Di dalam PEARL, kita akan melihat beberapa faktor eksternal penting yang diperkirakanbisa mengganggu kemampuan kita untuk mengatasi masalah prioritas yang ditetapkan padaBPRS .

    PEARL menilai masalah kesehatan yang kita pilih, berdasrkan pada hal-hal berikut : Propriety-Apakah ini menjadi bagian dari tanggung jawab anda? Economics-Apakah memilki pengaruh ekonomis? Acceptability-Akankah masyarakat menerimanya? Resources-Apakah dana/sumber daya tersedia? Legality-Apakah program ini legal?

    Gunakan pertimbangan untuk memutuskan kapan PEARL dipakai.PEARL cocok digunakan untukmembuat keputusan dalam perencanaan jangka waktu panjang dan ketika prioritas tersebut tidaklangsung nyata. Jika masalah kesehatan adalah nyata dan berdampak bahaya, PEARL mungkin tidakcocok untuk dipakai dalam membuat keputusan.

    LATIHAN-PEARLDiskusikan dalam kelompok,Gunakan pendekatan PEARL untuk mengkaji 2 masalah kesehatanprioritas yang telah Anda tetapkan dalam BPRS.

    1. Untuk setiap faktor PEARL, berikan skor 1 untuk jawaban Iya dan 0 untuk jawaban tidak,untuk setiap pertanyaan faktor PEARL.

    2. Kalikan nilai / skor tersebut untuk memperoleh pringkat masalah kesehatan.3. Jika masalah kesehatan tersebut tidak sesuai dengan satupun kriteria PEARL, maka hasil

    peringkat akan menjadi 0, dan masalah tersebut harus dihilangkan/dieliminasi dari daftarmasalah prioritas.Namun,tim dapat mengambil tindakan yang dapat mengubah hasilperingkat PEARL jika tim berkeyakinan bahwa permasalahan kesehatan tersebut nyataadanya dan memiliki dampak bahaya yang mengancam.Contoh : Ketika dana tidak tersedia, Anda dan tim mungkin dapat mencari alokasi danauntuk masalah tersebut.

    MATRIKS - PEARLMASALAH

    KESEHATANP

    PRIORIETYX 0 atau 1

    EECONOMICS

    X 0 atau 1

    AACCEPTABILITY

    X 0 atau 1

    RRESOURCESX 0 atau 1

    LLEGALITYX 0 atau 1

    NILAI PEARL(0 atau 1)

    Penugasan MI 2

  • Lembar Kerja - Persiapan Proyek Tim

    Tema(Area Masalah)Pernyataan Masalah(Ringkasan)Lokasi Kerja TimNama Anggota TimDurasi Bln./Thn. ( )s/d Bln./Thn. ( ) Total Bulan ( )

    Angg

    ota

    Tim

    Informasi Tim

    Pert

    emua

    n

    No. Wkt. Tgl. Att. No. Wkt. Tgl. Att. No. Wkt. Tgl. Att.

    Gar

    is B

    esar

    Keg

    iata

    n

    Jadwal ( Proyek Aktual) Komentar

    Bln & Thn. (Bagaimana setiap langkahbisa selesai)Alasan untuk perbaikanSituasi yang terjadiAnalisisTindakan balasanHasilStandarisasiRencana kedepan

    Catatan : Tandai dengan tanda bintang (*) setelah tanggal presentasi.

  • ANALISIS MASALAH KESEHATANPenugasan MI 2

  • MENGEMBANGKAN TUJUAN INTERVENSI

    Tujuan: Peserta mampu membuat/mendesain intervensiKegiatan:

    Peserta dibagi ke dalam 5 tim (tim yang sama dengan penugasan sebelumnya). Tiap tim melakukan identifikasi dengan menjawab pertanyaan:

    Siapa target perubahan ? Apa tepatnya akan diubah dalam target ? Bagaimana anda akan membuat perubahan ? (Kegiatan apa yang akan membuat

    perubahan terjadi )

    Alokasi Waktu15 menit Untuk berdiskusi5 menit Untuk setiap tim mempresentasikan hasil diskusi mereka

    MELAKUKAN ANALISIS FFA

    Tujuan: Peserta mampu melakukan FFAKegiatan:

    Pilih intervensi untuk mengatasi masalah kesehatan yang dipilih oleh tim anda. Lakukan analisis FFA terhadap intervensi yang di usulkan anda. Buat daftar strategi atau tindakan praktis untuk meminimalkan hambatan. Buat daftar strategi atau tindakan praktis memperkuat kekuatan pendorong. Apakah Intervensi yang di usulkan anda layak dan memungkinkan untuk dilaksanakan?

    Alokasi Waktu15 menit Untuk diskusi5 menit Untuk setiap tim mempresentasikan hasil diskusi mereka

    PENUGASAN MI 2

    PENUGASAN MI 2

  • MELAKUKAN EVALUASI

    Tujuan: Peserta mampu melakukan evaluasiKegiatan:

    Peserta masih bekerja dalam tim yang sama. Tiap tim menjelaskan bagaimana mereka akan melakukan evaluasi terhadap:

    Tujuan proses Tujuan Outcome Tujuan Impact

    Alokasi Waktu15 menit Untuk berdiskusi3 menit Untuk setiap tim mempresentasikan hasil diskusi mereka

    MENGEMBANGKAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

    Tujuan: Peserta mampu membuat rencana kerja dan anggaranKegiatan:

    Peserta masih bekerja dalam tim yang sama. Tiap tim membuat rencana kerja dan anggaran berdasarkan aktivitas intervensi yang dipilih

    dengan matriks :

    Kegiatan Pelaksana Waktu Tempat Target Anggaran Indikator

    Alokasi Waktu15 menit Untuk berdiskusi3 menit Untuk setiap tim mempresentasikan hasil diskusi mereka

    PENUGASAN MI 2

    PENUGASAN MI 2

  • Membangun Diagram Pareto(Apa masalah kita?)

    Tujuan: Untuk membangun sebuah diagram paretoKegiatan:

    Peserta dibagi ke dalam 3 tim. (Gunakan data dari tabel di bawah) Tim 1: Membangun tabel pareto untuk 3 provinsi berbeda, dimana terjadi kesalahan uji

    laboratorim, tanpa memperhatikan jenis kesalahan dan bulan-nya. Tim 2: Membangun sebuah tabel pareto untuk 6 bulan pengujian tanpa memperhatikan

    jenis dan provinsi-nya. Tim 3: Membangun sebuah tabel pareto untuk 5 jenis kesalahan uji laboratorium tanpa

    memperhatikan provinsi dan bulan-nya.Pertanyaan bagi semua tim:

    Apakah terbentuk sebuah pola pareto? Apakah diperlukan penyidikan lebih lanjut? Apakah ini dasar untuk problem statement dan target untuk perbaikan?

    Alokasi Waktu15 menit Untuk membangun diagram (Pastikan itu selesai)3 menit Untuk setiap tim mempresentasikan hasil temuan mereka

    DATAStaff laboratorium daerah merasa banyak kesalahan terjadi selama uji laboratorim yang di lakukanoleh tenaga laboratorium.Tim QI daerah memutuskan untuk menganalisis tipe kesalahan yang adasebagai upaya mengurangi kemungkinan salah diagnosis. Ada 5 tipe kesalahan tes laboratorium yangdicatat pada tahun 2013.Lembar checklist dikembangkan untuk merekam setiap tipe kesalahan teslaboratorium berdasarkan provinsi dan bulan.Lima tipe kesalahan tes laboratorium tersebut dapatdilihat pada table berikut (n=108):

    Provinsi Juli Agustus September Oktober November Desember

    A O O X COC O O O# @ X

    O O X CO O C #

    O # # O@

    O # @ @O C

    O C @ O# O O

    B O # @ COO O # #O

    O # X O C # @ #O O O

    O O C XO O

    O # @ @O O

    CO O # #O C O

    O @ O #O C

    O O O #O C O @

    O # O @ O C # #O O

    O C # OO O

    Keterangan:X – kesalahan baca smears malariaO - kesalahan baca smears AFBC – kesalahan hitung platelet# - kesalahan baca smers fecal@ - Hasil tes CBCtidak lengkap

    PENUGASAN MI 1STEP 2

  • THEME SELECTION MATRIX

    AREA PERMASALAHAN PELANGGAN DAMPAK PADAPELANGGAN

    (SKOR)

    KEBUTUHANPENINGKATAN

    (SKOR)

    TOTAL SKOR

    (1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4)

    Skala Skor penilaian:1 : Tidak ada 2 : sedikit 3 : moderate / sedang 4 : sangat 5 : Extrim

    Lembar KerjaMI 1-STEP 1

  • Membangun Diagram Ishikawa (Fish Bone)

    Tujuan: Untuk membangun sebuah diagram ishikawaKegiatan:

    Peserta dibagi ke dalam 5tim. Tiap tim membuat diagram ishikawa, sesuai problem statement yang telah ditetapkan oleh

    tim (pada penugasan sebelumnya). Lakukan identifkasi akar masalah, setidaknya pada 2 mayor kategori

    Alokasi Waktu15 menit Untuk membangun diagram (Pastikan itu selesai)5 menit Untuk setiap tim mempresentasikan hasil temuan mereka

    Langkah Kegiatan: Kembangkan diagram fishbone, yang menunjukkan kategori penyebab mayor untuk masalah

    yang Anda pilih Gunakan kategori umum atau gunakan kategori dari Anda sendiri Lengkapi, setidaknya satu kategori penyebab “bone” untuk dijabarkan menjadi 2 atau 3

    actionable item Presentasikan hasil diskusi tim Anda

    PENUGASAN MI 1STEP 3

  • Mengisi Matriks Countermeasures

    Tujuan: Untuk membangun sebuah Matriks CountermeasuresKegiatan:

    Peserta dibagi ke dalam 5 tim (tim yang sama dengan penugasan sebelumnya). Tiap tim mengisi matriks countermeasures setidaknya bagi 2 akar masalah yang teleh

    diidentifikasi pada penugasan STEP 3

    Alokasi Waktu20 menit Untuk mengisi matriks (Pastikan itu selesai)5 menit Untuk setiap tim mempresentasikan hasil diskusi mereka

    MATRIK COUNTERMEASURES

    PENUGASAN MI 1STEP 4

  • MENAMPILKAN HASIL

    Tujuan: Untuk membuat ilustrasi penyampaian hasil yang tepatKegiatan:

    Peserta dibagi ke dalam 5 tim (tim yang sama dengan penugasan sebelumnya). Tiap tim membuat contoh grafik/diagram yang sesuai untuk memonitor indikator dari

    permasalahan yang telah dipilih pada penugasan sebelumnya

    Alokasi Waktu15 menit Untuk membuat grafik/diagram3 menit Untuk setiap tim mempresentasikan hasil diskusi mereka

    MEMBUAT STANDAR DAN EVALUASI KEGIATAN

    Tujuan: Peserta mampu membuat standar dan melakukan evaluasiKegiatan:

    Peserta masih bekerja dalam tim yang sama. Tiap tim melakukan review,

    Apa yang telah berjalan dengan baik Apa perlu ditingkatkan Apa yang bisa dilakukan dengan cara berbeda

    Peserta merancang standar untuk perbaikan atau untuk mencegah berulangnya kembalimasalah

    Alokasi Waktu15 menit Untuk diskusi5 menit Untuk setiap tim mempresentasikan hasil diskusi mereka

    PENUGASAN MI 1STEP 5

    PENUGASAN MI 1STEP 6-7

  • Panduan Bagi Field Supervisor

    Manajemen Terapan

    Bagi Pengelola Program Kesehatan

  • Pendahuluan

    Manajemen Terapan bagi Pemegang Program Kesehatan mengharuskan peserta untukmelaksanakan 2 proyek pembelajaran di tempat kerja mereka. Peserta akan bekerjadalam tim untuk melaksanakan proyek peningkatan kualitas (QIP) melalui pendekatantujuh langkah QIP yang telah dipelajari selama pelatihan. Selama on-class kedua danketiga, peserta diwajibkan untuk memberikan laporan tertulis dan lisan tentang kemajuanproyek-proyek mereka. Setelah 2 sesi on-class, peserta diminta untuk membuat rencanaintervensi bagi masalah kesehatan prioritas di daerah mereka dan menyajikan hasilnyapada on-class 3 (presentasi poster dan laporan tertulis).

    Peserta mengerjakan tugas dalam tim, terdiri dari 2-3 anggota. Setiap tim diwajibkan untukmelaksanakan proyek-proyek yang dijelaskan di atas. Pendamping lapangan ditugaskanuntuk mendampingi masing-masing tim untuk membantu mereka dalam merancang danmelaksanakan proyek-proyek mereka.

    Anda telah terpilih menjadi pendamping lapangan untuk satu atau lebih tim. Terima kasihatas kesediaan Anda menjadi pendamping lapangan. Komitmen dan partisipasi Andaadalah penting dalam membuat proyek lapangan menjadi pengalaman belajar yang efektifuntuk peserta. Panduan ini memberikan Anda informasi terkait uraian tugas dan tanggungjawab seta sejumlah checklist yang Anda gunakan untuk penilaian selama kunjunganpengawasan Anda.

    Kami menghargai komentar dan saran yang mungkin Anda miliki tentang manual ini.Mohon mengirim saran dan komentar Anda ke BBPK Ciloto secara langsung atau melaluiemail ke [email protected]

    Peran Pendamping Lapangan

    Peran dasar dari pendamping lapangan adalah sebagai fasilitator dan pelatih (coach).Pendamping lapangan berperan sebagai “agen perubahan” untuk membantu timmengadaptasi budaya kerja terkait perubahan TQM. Pendamping lapangan juga berperansebagai konsultan tim selama proses implementasi proyek QIP dan HAPPS, termsuk dalampemilihan metode dan tenik yang digunakan.

  • Salah satu tugas pendamping lapangan adalah memberikan saran terhadap beberapapilihan, seperti dalam memilih permasalahan mana yang akan diintervensi, pemilihanintervensi serta bahan atau peralatan yang diperlukan selama proses implementasi.Sebagai coach, pendamping lapangan menyediakan bimbingan teknis, memotivasi timuntuk melaksanakan proyek implementasi meski terdapat sejumlah kendala/masalah.Selain itu pendamping lapangan bertindak sebagai mentor ketika tim mempresentasikanhasil PL nya.

    Untuk dapat membantu tim, pendamping lapangan didorong untuk:▪ Berkomunikasi dengan supervisor tim dan menjelaskan kepada mereka apa yangdipersyaratkan pelatihan pada para peserta dan bentuk dukungan manajemen apayang diperlukan oleh peserta untuk mendukung implementasi proyek perubahan diinstansi kerjanya.

    ▪ Berikan pertimbangan dan saran pada tim bagaimana cara memilih dan merekrutanggota tim QI

    ▪ Berikan bimbingan pada tim dalam memilih tema/permsalahan untuk proyek mereka▪ Berikan saran pada tim dalam memilih / menggunakan alat dan teknik dipelajariselama pelatihan.

    ▪ Saling berbagi pengalaman dan hasil dengan tim lain▪ Memastikan tersedia sumber daya dan bahan lain untuk tim.▪ Berikan saran terkait sumber data, teknik pengumpulan data, dan metode analisis yangdigunakan dalam implementasi proyek.

    ▪ Membantu mengoreksi dan memberikan revisi/masukan terkait lapoan tertulis timserta poster presentasi.

    ▪ Membantu tim berlatih untuk sesi presentasi oral.

    Note:Sangat disarankan bahwa pendamping lapangan mempersilahkan tim bimbingannyaberkonsultasi melalui email dan telepon, di luar jadwal visitasi / kunjungan.

  • Yang diharapkan dari Pendamping Lapangan

    A. Keikutsertaannya dalam pelatihan On-Class

    Penamping lapangan diharapkan untuk selalu hadir selama proses pembelajarankelas; atau setidaknya pada saat dijadwalkan untuk pembagian peserta dan pendampinlapangan serta ketika tim bimbingan Anda akan melakukan presentasi hasil implemenatsiproyek mereka.

    Tips:1. Interaksi yang cukup intens dengan peserta bimbingan Anda akan memberikanpeluang bagi Anda untuk lebih mengenal baik mereka.

    2. Pastikan Anda memiliki bahan ajar/modul yang diberikan selama pelatihan.Lakukan review sebelum Anda melakukan visistasi / kunjungan lapangan kepadatim Anda. Hal ini penting untuk memastikan bahw Anda dan tim bimbingan Andamemeiliki perspektif yang sama dalam implementasi proyek

    3. Catat setiap saran dan komentar yang diberikan atas presentasi tim bimbinganAnda, kemudian diskusikan dengan tim Anda pada saat visitasi / kunjunganlapangan.

    B. Melakukan Kunjungan Lapangan / Visitasi

    Pendamping lapangan harus melakukan visitasi/kunjungan tim, di antara sesi on-class 1 dan 2, serta di antara sesi on-class 2 dan 3. Buatlah laporan tertulis untuk tiapkunjungan lapangan Anda, berikan kepada Panitia.

    Tips:

    1. Jadwalkan kunjungan lapangan, infirmasikan kepada tim yang akan dikunjungi 2minggu sebelum waktu pelaksanaan visitasi. Pastikan visitasi dilakukan ketikaseluruh anggota tim berada di tempat (tidak sedang dinas ke luar kota).Alokasikan waktu, setidaknya 1 hari penuh untuk proses konsultasi.

    2. Dalam memilih tempat penginapan/tempat untuk pertemuan konsultasi,pastikan bahwa, baik pendamping lapangan maupun peserta, memiliki aksesyang mudah ke tempat tersebut. Lebih diutamakan memilih tempat pertemuanyang sifatnya private (tidak ramai), dan dilengkapi dengan papan tulis, flipchart,spidol dan polpen.

    3. Lengkapi dan kumpulkan laporan kunjungan lapangan Anda. Pastikan panitia dantim bimbingan Anda menerima dokumen tersebut.

  • C. Field Advisors’ Meetings

    Anda diharapkan manghadiri pertemuan koordinasi antara Pendamping lapangan danPanitia yang diselenggarakan di awal dan di akhir pelatihan.

    Quality Improvement Project (QIP)

    1. Pastikan bahwa tema / permasalahan yang dipilih oleh tim adalah suatu proses,misal prosedur yang dijalankan di kantor sebagai bagian dari implementasiprogram.Contoh area permasalahan yang dapat dipilih: meningkatkan pelayanan skriningdarah, menurunkan waktu tunggu penerbitan hasil pemeriksaan laboratorium,menurunkan waktu tunggu pasien, meningkatkan kualitas laboratory specimensobtained. Area permasalahan yang dipilih harus berada dalam rentang kendali tim.Implementasi intervensi dan pengukuran hasil harus dapat dilaksanakan dalamkurun 6 bulan.

    2. Peserta harus memilih dan merekrut 3-5 orang yang berasal dari bidang yang akanditingkatkan kualitasnya, untuk bergabung dalam tim. Komposisi tim tergantungpada area permasalahan dan problem statement. Tim QI sebaiknya terdiri daristaf/orang-orang yang bekerja di area / bidang yang akan ditingkatkan kualitasnya.

    3. Indikator harus didefinisikan dengan jelas, dan system untuk memantaupencapaian indikator harus didesain dan diimplementasikan oleh tim.

    4. Mengecek kembali setiap dasar yang digunakan untuk membuat asumsi, misalkandalam memberikan rating/peringkat dalam theme selection matrix dancountermeasures matrix, serta dalam memverivikasi akar masalah. Memastikanbahwa langkah QI bedasarkan data (evidence-based).

    5. Menggunakan form terlampir selama visitasi.

    Analsis Masalah Kesehatan dan Rencana Intervensi dengan HAPPS

    Pastikan bahwa masalah diidentifikasi oleh tim adalah masalah kesehatan(kematian, penyakit ataudisabilitas) yang dipilih dengan pendekatan Basic Priority RatingSystem (BPRS) atau metode Hanlon.

  • CELKIST SUPERVISI TQMManajemen Terapan bagi Pengelola Program Kesehatan

    Nama tim / Institusi : ________________________________________

    Nama peserta : ________________________________________

    Judul Proyek : ________________________________________

    Coach : ________________________________________

    A. Tim Quality Improvement

    Anggota tim QI : (indicate AMTC participants with an asterisk)

    Nama Unit / Instansi Posisi

    Komentar akan kompoisis tim:

    Apakah sudah dibuat rencana kerja tim? Jika sudah, berikan review.Komentar:

    Apakah mereka memiliki jadwal pertemuan rutin ? Apakah pertemuannyadidokumentasikan ?Komentar:

  • B. Proses Quality Improvement

    1. Identifikasi tema (area permasalahan:

    Pernyataan Ya Tidak Catatan

    1. Menggunakan data/informasiterkait dalam mengidentifikasitema (area permasalahan)

    2. Menggunakan teknik yangtepat (Brainstorming,Multivoting, Theme SelectionMatrix)

    3. Membuat flowchart areapermasalahan yangmenunjukkan bisnis prosessaat ini (menggunakan simboland label dengan tepat,memverifikasi bahwaflowchart tersebut benar-benar menggambarkan prosesyang ada)

    4. Mengidentifikasi indikatorkualitas yang tepat(didefinisikan dengan jelas dandapat terukur)

  • 2. Situasi saat ini, Problem Statement dan Tujuan

    Pernyataan Ya Tidak Catatan

    1. Pengumpulan dataa. Mengumpulkan informasi yangtepat relevan dengan temapermasalahan yang dipilih

    b. Mengumpulkan sejumlahinformasi yang benar

    c. Menyebutkan metodepengumpulan data yangdigunakan (dari laporan /catatan,penelitian, survey, dll.)

    2. Problem Statementa. Menggunakan informasi dan datauntuk mengidentifikasi masalah

    b. Menggunakan tools QI yang tepatuntuk menggambarkan masalah(check sheet, Pareto chart,histogram, line graph, etc.)

    c. Problem satement dinyatakanjelas:ApaKapanDi manaTerukur (indicator)

    3. Tujuan atau Targeta. Jelasb. Terukur (Indicator)c. Kapand. Di manae. Realistik

  • 3. Analysis: Identifikasi Akar PermasalahanPernyataan Ya Tidak Catatan

    1. Melakukan diskusi diantara anggotatim untuk mengidentifikasi akarmasalah

    2. Menggunakan teknik sebab-akibatdalam mengidentifikasi akar masalah

    3. Melanjutkan teknik sebab-akibatsampai pada level akar masalah yangbisa diatasi

    4. Menggunakan fakta / data sebagaibukti

    5. Melakukan survey, interviews, etc.untuk memverivikasi akar masalahdengan menggunakan data.

    6. Melakukan diskusi dalam identifikasidan memilih akar masalah denganpeluang impact paling besar

    4. CountermeasuresPernyataan Ya Tidak Catatan

    1. Memilih Countermeasuresa. Melakuan diskusi antar anggota timdalam mengembangkancountermeasures dan metodepraktis

    b. Mengembangkan danmengevaluasi countermeasurespotensial dan and practicalmethods which attack verified rootcauses (check countermeasuresmatrix)

    c. Metode yang dipilih memenuhiaspek feasible

    d. Metode yang dipilih memenuhiaspek efisien

    e. Considered advantages (aids)f. Identified methods to supportadvantages

    g. Considered disadvantagesh. Identified methods to overcomedisadvantages

  • Pernyataan Ya Tidak Catatan

    2. Rencana Aksia. Practical measures (PM) wereappropriate with countermeasures

    b. Activities were in acceptable orderc. Rencana kegiatan memuatPenanggung Jawab

    d. Kegiatan memilliki kerangka waktuyang jelas

    e. Diidentifikasi lokasi kegiatanf. Diidentfikasi bagaimana kegiatanakan dilaksanakan

    g. Diidentifikasi sumber daya yangdibutuhkan

    h. Kegiatan memiliki alokasi dana yangrasional

    i. Kegiatan memilliki indikatorevaluasi

    5. Results

    Berdasarkan monitoring yang dilakukan tim akan indikator yang ditetapkannya, apakahtim mencapai targetnya ? Jika tidak, identifikasi penyebabnya. Reviewcountermeasures. Apakah telah dilaksanakan dengan tepat ?Jika iya, review analysis. Apakah akar masalah diidentifikasi dengan tepat ?

    6. Standardization [N.B. The QI team proceeds to this step only if target has been met.]

    Apakah tim membuat daftar dan mengimplementasikan cara-cara untukmeningkatkan dan mempertahankan mutu, serta mencegah permasalahan kembaliterulang ?

    7. Future Plans

    Apakah tim juga merncanakan peningkatan di area permasalahan yang lain (yang jugaprioritas untuk ditingkatkan?

    [end]

  • CELKIST SUPERVISI TQMManajemen Terapan bagi Pengelola Program Kesehatan

    Nama tim / Institusi: _____________________________________________________Nama peserta: _________________________________________________________Judul Proyek : _________________________________________________________Tanggal visitasi:_____________ Coach: _______________________________

    A. Tim Quality Improvement

    Anggota tim QI : (indicate AMTC participants with an asterisk)

    Nama Unit / Instansi Posisi

    Komentar akan kompoisis tim:

    Apakah sudah dibuat rencana kerja tim? Jika sudah, berikan review.Komentar:

    Apakah mereka memiliki jadwal pertemuan rutin ? Apakah pertemuannyadidokumentasikan ?Komentar:

  • B. Proses Quality Improvement

    1. Identifikasi tema (area permasalahan:

    Pernyataan Ya Tidak Catatan

    1. Menggunakan data/informasi terkaitdalam mengidentifikasi tema (areapermasalahan)

    2. Menggunakan teknik yang tepat(Brainstorming, Multivoting, ThemeSelection Matrix)

    3. Membuat flowchart areapermasalahan yang menunjukkanbisnis proses saat ini (menggunakansimbol and label dengan tepat,memverifikasi bahwa flowcharttersebut benar-benarmenggambarkan proses yanga ada)

    4. Mengidentifikasi indikator kualitasyang tepat (didefinisikan denganjelas dan dapat terukur)

    2. Situasi saat ini, Problem Statement dan Tujuan

    Pernyataan Ya Tidak Catatan

    1. Pengumpulan dataa. Mengumpulkan informasi yang tepat

    relevan dengan tema permasalahanyang dipilih

    b. Mengumpulkan sejumlah informasiyang benar

    c. Menyebutkan metode pengumpulandata yang digunakan (dari laporan/catatan, penelitian, survey, dll.)

    2. Problem Statementa. Menggunakan informasi dan data

    untuk mengidentifikasi masalahb. Menggunakan tools QI yang tepat

    untuk menggambarkan masalah(check sheet, Pareto chart,histogram, line graph, etc.)

    c. Problem satement dinyatakan jelas:ApaKapanDi manaTerukur (indicator)

  • Pernyataan Ya Tidak Catatan

    3. Tujuan atau Targeta. Jelasb. Terukur (Indicator)c. Kapand. Di manae. Realistik

    3. Analysis: Identifikasi Akar PermasalahanPernyataan Ya Tidak Catatan

    1. Melakukan diskusi diantara anggota timuntuk mengidentifikasi akar masalah

    2. Menggunakan teknik sebab-akibat dalammengidentifikasi akar masalah

    3. Melanjutkan teknik sebab-akibat sampaipada level akar masalah yang bisa diatasi

    4. Menggunakan .............substantiatedinformation/facts

    5. Melakukan survey, interviews, etc. untukmemverivikasi akar masalah denganmenggunakan data.

    6. Melakukan diskusi dalam identifikasi danmemilih akar masalah dengan peluangimpact paling besar

    4. CountermeasuresPernyataan Ya Tidak Catatan

    1. Memilih Countermeasuresa. Melakuan diskusi antar anggota tim

    dalam mengembangkancountermeasures dan metode praktis

    b. Mengembangkan dan mengevaluasicountermeasures potensial dan andpractical methods which attack verifiedroot causes (check countermeasuresmatrix)

    c. Metode yang dipilih memenuhi aspekfeasible

    d. Metode yang dipilih memenuhi aspekefisien

    e. Considered advantages (aids)f. Identified methods to support advantagesg. Considered disadvantagesh. Identified methods to overcome

    disadvantages

  • Pernyataan Ya Tidak Catatan

    2. Rencana Aksia. Practical measures (PM) were

    appropriate with countermeasuresb. Activities were in acceptable orderc. Rencana kegiatan memuat

    Penanggung Jawabd. Kegiatan memilliki kerangka waktu

    yang jelase. Diidentifikasi lokasi kegiatanf. Diidentfikasi bagaimana kegiatan akan

    dilaksanakang. Diidentifikasi sumber daya yang

    dibutuhkanh. Kegiatan memiliki alokasi dana yang

    rasionali. Kegiatan memilliki indikator evaluasi

    5. Results

    Berdasarkan monitoring yang dilakukan tim akan indikator yang ditetapkannya,

    apakah tim mencapai targetnya ? Jika tidak, identifikasi penyebabnya. Reviewcountermeasures. Apakah telah dilaksanakan dengan tepat ?Jika iya, review analysis.

    6. Standardization [N.B. The QI team proceeds to this step only if target has been met.]

    Apakah tim membuat daftar dan mengimplementasikan cara-cara untuk meningkatkan

    dan mempertahankan mutu, serta mencegah permasalahan kembali terulang ?

    7. Future Plans

    Apakah tim juga merncanakan peningkatan di area permasalahan yang lain (yang juga

    prioritas untuk ditingkatkan?