KINERJA PEGAWAI KANTOR DESA DALAM MEMBERIKAN
PELAYANAN ADMINISTRASI KEPADA MASYARAKAT STUDI
DI DESA SELING KECAMATAN TABIR
KABUPATEN MERANGIN
SKRIPSI
“Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
dalam Ilmu Pemerintahan”
Oleh :
SOLATIYAH
NIM: 105170618
PEMBIMBING
ALHUSNI, S.Ag., M.H.I
SITI MARLINA, S.H.I., M.H.I
“PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1441 H/2020 M
i
“PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR”
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Solatiyah
NIM : SIP. I05170618
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Syariah
Alamat : Desa seling kecematan tabir kabupate merangin
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul: “kinerja
pegawai kantor desa dalam memberikan pelayanan administrasi kepada
masyarakat desa seling kecematan tabir kabupaten marangin””adalah hasil karya
pribadi yang tidak mengandung plagiarisme dan tidak berisi materi yang
dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah disebutkan
sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan secara ilmiah.”
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung-
jawabkannya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.”
Jambi, Februari 2021
Yang Menyatakan,
Solatiyah
Nim.105170618
ii
Pembimbing I : Alhusni, S.Ag., M.H.I
Pembimbing II : Siti Marlina, S.H.I., M.H.I
Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi
Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren
Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 582021
Jambi, Februari 2021
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
JAMBI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamualaikum wr. wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudari Solatiyah SIP.105170618 yang berjudul
“Kinerja Pegawai Kantor Desa dalam Memberikan Pelayanan Administrasi
Kepada Masyarakat Studi di Desa Seling Kecematan Tabir” telah disetujui
dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamualaikum wr wb.
Pembimping I Pembimbing II
Alhusni, S.Ag., M.H.I Siti Marlina, S.H.I., M.H.I
NIP. 19761225009011017 NIP. 197502212027012015
iii
iv
MOTTO
أوشل مه انسماء ماء فسانت أودية تقدرها فاحتمم انسيم ستدا راتيا
نك يضزب ا يوقدون عهيه في انىار اتتغاء حهية أو متاع ستد مثهه كذ ومم
ا ما يىفع انىاص فيمكث في الل تد فيذهة جفاء وأم ا انش انحق وانثاطم فأم
المثال نك يضزب الل الرض كذArtinya :
“Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang
mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk
membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil.
Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun
yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah
Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”. (QS Ar- Ra'd ayat 17).
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr, Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan
skripsi ini yang berjudul: Kinerja Pegawai kantor Desa dalam Memberikan
Pelayanan Admistrasi Kepada Masyarakat Studi di Desa Seling Kecematan
Tabir Kabupaten Merangin Kemudian“tidak lupa pula penulis haturkan
sholawat beriringi salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan
kita petunjuk dari alam kebodohan menuju alam”yang terang benerang yakni
“Minadzulumati ilan Nur” Seperti kita rasakan pada saat sekarang ini, terang
bukan lampu yang menyinari dan bukan pula karena bulan dan matahari akan
tetapi terangnya karena ilmu pengetahuan serta keimanannya.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam rangka
menyelesaikan Studi Sarjana Satu (S1) pada Fakultas syariah UIN STS JAMBI.
terwujudnya skripsi ini selain merupakan upaya kerja ilmiah penulis sendiri juga
tidak terlepas dari arahan, bimbingan dan motivasi berbagai pihak yang terkait
dengan penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof.Dr. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifudin Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag.,M.H Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sulthan
Thaha Saifudin Jambi.
vi
3. Bapak Agus Salim, S. Th.I.,MA.,M.IR Wakil Dekan Bidang Akademik di
Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
4. Bapak Dr.Ruslan Abdul Ghani, S.H., M.H Wakil Dekan Bidang Administrasi
Umum, Keuangan dan Perencanaan di Fakultas Syari’ah UIN Shulthan Thaha
Saifudin Jambi sekaligus pembimbing skripsi I terima kasih atas ilmu yang
tak ternilai, waktu yang diberikan selama proses bimbingan, nasehat, koreksi,
serta saran-saran yang sangat membangun bagi penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH.,M.Hum Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
kerjasama di Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
6. Ibu Dr. Irmawati Sagala,S.IP., M.Si Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan UIN
Shulthan Thaha Saifudin Jambi sekaligus pembimbing skripsi II terima kasih
atas ilmu yang tak ternilai, waktu yang diberikan selama proses bimbingan,
nasehat, koreksi, serta saran-saran yang sangat membangun bagi penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Yudi Armansyah, S.Th.I., M.Hum Sekretaris Jurusan Ilmu
Pemerintahan UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
8. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen beserta karyawan dilingkungan Fakultas
Syariah yang memberikan pelayanan dan bantuan serta bimbingannya
sepanjang perkuliahan.
9. Pimpinan dan karyawan perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi
yang telah sudi membantu dan meminjami referensi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
vii
10. Bapak dan Ibuk pegawai kantor Desa Seling yang ikut memberi perhatian
dan partisipasinya dalam penulisan skripsi ini.
Semoga atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis mendapatkan berkat dan karunia Allah Subhanahu wa ta’ala.“Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan
kekeliruan, baik dari segi teknis penulisan analisis maupun dalam mengagungkan
adanya tanggapan dan masukan berupa kritik dan saran dari semua pihak demi
kebaikan skripsi ini.” Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
mahasiswa/I, khususnya Fakultas Syari’ah prodi Ilmu Pemerintahan.
Jambi, Februari 2021
Solatiyah
SIP. 105170618
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini senantiasa penulis persembahkan kepada : Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran serta seat badan seingga penulis bisa
menjalani hidup dega penu keberkahan. Rasulullah SAW yang tela menuntun da
memberika petunjuk bagi umatnya kejalan yang benar baik di dunia dan
memberika syafaat di akherat. kepada kedua orang tua untuk Ayahanda Darwis
tercinta dan Ibunda Ruwaida tercinta dengan penuh rasa cinta dan do’a restu yang
telah membesarkanku dan mendidikku selama ini serta memberi motivasi dan
dukungan untuk kemajuan dalam skripsisecara moril maupun material. Buat
kakakku Zuryati, abang ipar Hanafi, adikku Qoniah dan ponaanku tercinta,
terimakasih sudah mendoakan dan memberi dukungan. Buat Siti Mulyati, Nina
Dwi Hastuti, Yoga Pratama dan Murti teman diskusi saya, sahabat terdekat saya
terimakasih atas dukungan dan doa, yang selalu memotivasi dan menemani dalam
pembuatan skripsi. Buat teman-teman seperjuangan khususnya Ilmu pemerintahan
angkatan 2017, yang selalu berjasa untuk saya selama masa perjuangan di bangku
kuliah sampai saya menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengucapka terimakasih
ix
ABSTRAK
Solatiyah, 105170618, Kinerja Pegawai kantor Desa Dalam Memberikan
Pelaanan Adminnistrasi Kepada Masarakat (Studi di Desa Seling Kecematan
Tabir Kabupaten Merangin).
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi Kepala Desa
dalam memberikan pelayanan Administrasi kepada masyarakat dan bagaimana
upaya Kepala Desa Seling Kabupaten Merangin dalam meningkatkan pelayanan
admiistrasi. Jenis penelitian skripsi ini adalah kualitatif deskriptif dengan
pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, diperoleh hasil dan
kesimpulan: kendala yang dihadapi Kepala Desa Seling Kecematan Tabir
kabupaten Merangin dalam memberikan pelayanan administrasi kepada
masyarakat, pertama Kedisiplinan yang masih jadi permasalahan umum, dan
kedua Faktor Pedidikan yang rendah. Upaya Kepala Desa Seling dalam
meningkatkan pelayanan, pertama tingkatan pendidikan pegawai yang mana akan
lebih hati-hati untuk mengrekrut serta menempatkan pegawai di kantor desa,
kedua,adanya kontrol atau pengawasan untuk para aparatur agar dapat mentaati
peraturan yang berlaku ketiga perlu adanya sanksi yang tegas yang diberikan
kepada aparatur ketika melakukan kesalahan atau tidak mentaati peraturan yang
berlaku.
Kata Kunci: Pelayanan Administrasi, Kinerja.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBARAN PERNYATAAN ............................................................................. i
PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................................... ii
MOTTO ................................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Batasan Masalah ..................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitiani ................................................................................. 7
F. Kerangka Teori ....................................................................................... 7
G. Tinjauan Pustaka.................................................................................... 10
BAB II METODOLOGI PENELITIAN..........................................................15
A. Pedekatan Penelitian ........................................................................... 13
B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 14
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 14
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 16
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 18
F. Jadwal Penelitian ................................................................................. 20
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN................................22
A. Gambaran Umum Kecematan Tabir ................................................ 22
B. Letak Geogrofi Kecamatan Tabir .................................................... 24
C. Penduduk Kecematan Tabir ............................................................. 27
D. Sejarah Ringkas Desa Seling ........................................................... 30
E. Geografis Desa Seling ..................................................................... 34
F. Jumlah Penduduk Desa Seling ......................................................... 34
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN....................................39
A. Pelayanan Aparatur Desa Kepada Masyarakat Desa Seling ............... 39
B. Kendala Yang di Hadapi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
kantor Desa Seling Kecematan Tabir Kabupate Meragin .................. 48
C. Upaya Pemerintahan Desa dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
Kantor Desa Seling Kecematan Tabir Kabupaten Merangin ............. 52
xi
BAB PENUTUP....................................................................................................60
A. Kesimpulan ........................................................................................... 60
B. Saran ...................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
"Pada dasarnya setiap dari manusia membutuhkan pelayanan bahkan pada
kenyataannya dapat dikatakan bahwa sebuah pelayanan tidak akan dapat
dipisahkan dengan kehidupan manusia. Masyarakat senantiasa selalu
membutuhkan pelayanan publik yang baik dan berkualitas dari pemerintah,
walaupun tuntutan tersebut seringkali tidak sesuai dengan setiap harapan karena
berdasarkan dengan pelayanan yang terjadi selama ini masih sangat berbelit-belit,
mahal, lambat, dan amat melelahkan.”
“Fungsi dari aparatur pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat aparatur desa harus mempunyai tugas-tugas antara lain ialah
meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat, memelihara ketentraman dan
ketertiban dalam masyarakat, melaksanakan prinsip tata dalam pemerintahan desa
yang bersih dan bebas dari kolusi dan nepotisme (KKN), dan serta
menyelenggarakan administrasi pemerintahan yang baik.1 “
“Suatu tugas yang utama dari seorang aparatur”sudah di jelaskan di”dalam
pembukaan UUD 1945 alenia keempat. Kinerja birokrasi dalam memberika
pelayanan kepada masyarakat di haruskan memenuhi kebutuhan dari masyarakat
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada aparatur. Peran seorang
aparatur pemerintahan dalam memberikan pelayananan kepada masyarakat
sangatlah penting karna hal tersebutlah yang akan menentukan sejauh mana
1 Id.m.wikipedia.org, (Pemerintahan desa) di akses pada tanggal 16 september 2020.
2
seorang aparatur pemerintahan mampu untuk memberikan pelayanan yang sebaik-
baiknya kepada masyarakat, dengan begitu dapat menentukan sejauhmana negara
telah menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan prosedur yang berlaku.2”
Berdasarkan”Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang pelayanan publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik, pada pasal 2 Undang-undang tentang pelayanan publik dimaksudkan
untuk”memeberikan kepastian hukum dalam hubungan antara masyarakat dan
penyelenggara dalam pelayaan publik, dan di tepat pada pasal 3 sangat jelas
disebutkan tujuan dari undang-undang dalam pelayanan publik yaitu :
1. Bahwasanya”terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak,
tanggung jawab,”kewenangan, dan kewajiban seluruh pihak yang terkait
dengan penyelenggaran dari pelayanan publik.
2. Terselenggaranya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak
sesuai dengan asas-asas pemerintahan yang baik.
3. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
4. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik
2 Michellia Agustin, “Kinerja aparatur desa dalam memeberikan pelayanan kepada
masyarakat di desa petani kecematan mandau kabupaten bengkalis”, Jom FISIP Volume 2 No. 1-
Februari 2015, di akses pada tanggal 25 februari 2020,hlm.1
3
Berdasarkan dari uraian diatas dari Undang-undang No 25 Taun 2009
adalah menjelaskan dengan sebenar-benarya tujuan serta maksud dari pelayanan
publik di jelaskan tentang hak, memberikan pelayanan ang baik, terwujudnya
perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat.3”
Berbagai macam bentuk keluhan dari masyarakat dalam merasakan
pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang di harapkan, Kantor desa
yang menjadi pelaksana peting dalam birokrasi yang mana memiliki tugas dan
wewenang di bidang pelayanan publik antara lain, pelayanan dari pembuatan surat
pengantar”kartu kartu keluarga (KK), pengantar kartu tanda penduduk (KTP),
pengantar surat pindah, pengantar akte kelahiran, surat nikah, dan surat
keterangan tidak mampu.4”
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terlihat adanya keluhan
dari masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur atau perangkat
desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, kecakapan dalam
memberikan pelayanan “adalah bagian dari”masalah yang ditunjukan di lapangan
di antaranya tidak maksimal dan optimalnya pelayanan yang di berikan oleh
pemerintahan desa seling. Di sini aparat pemerintah khususnya pegawai
pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada mayarakat mengalami
ketidaksesuaian, yang mana di antaranya”staf yang berwenang untuk mengurus
keperluan masyarakat yang membutuhkan pelayanan tersebut tidak ada di tempat
saat pelayanan pada saat jam kantor, jam kerja pegawai tidak sesuai dengan
3 Undang-undang Nomor 25 Ttahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
4 Delvi otista maria, “ Analisis kinerja pegawai kantor desa dalam memberikan
pelayanan administrasi kepada masyarakat”,skripsi kepemerintahan Universitas area medan
2017.
4
prosedur yang berlaku sehingga masyarakat sangat kesulitan untuk
menyelesaikan segala kepentingannya, staf tidak sigap dan cepat tanggap dalam
menangani keluhan dari masyarakat, dalam proses melayani masyarakat terlihat
sikap dan prilaku staf seperti acuh tak acuh”kepada masyarakat, pelayanan yang
diberikan terhadap masyarakat sangat terlihat dibeda-bedakan dengan begitu para
aparatur pemerintahan desa seling sebagai pelaksana suatu komponen
pemerintahan dalam hal proses administrasi atau memberikan pelayanan
memegang peranan yang amat penting .5
Hal tersebut menjadikan proses dalam pelayanan administrasi tidak
berjalan dengan baik dilihat dari waktu yang diberikan dalam menyelesaikan
pembuatan surat pengantar kartu tanda penduduk (KTP), pengantar kartu keluarga
(KK), pengantar surat nikah, pengantar akte kelahiran, surat pindah, dan surat
keterangan tidak mampu, yang seharusnya jam kerja masuk dari kantor desa
seling waktu datang pagi jam 08.00 dan pulang jam 17.00 hal tersebut berbanding
balik dengan apa yang sudah menjadi ketetuannya para pegawai kantor desa tidak
disiplin terhadap waktu sehingga mempersulit masyarakat yang igin mengurusi
permasalahan mereka masig-masing.
Para aparatur desa datang kadang siang kadang sore dan pulang pun tidak
menentu membuat masyarakat kesulitan dalam mengurusi kepentingan dari
masing-masing masyarakat, hal terebut sudah seharusnya dilaksanakan dengan
baik oleh aparatur desa ataupun pegawai kantor desa, pada pasal 9 menjelaskaan
5 Michellia Agustin, “Kinerja aparatur desa dalam memeberikan pelayanan kepada
masyarakat di desa petani kecematan mandau kabupaten bengkalis”, Jom FISIP Volume 2 No. 1-
Februari 2015, di akses pada tanggal 25 februari 2020,hlm.1.
5
tugas da fungsi kepala seksi pemerintahan, kesejahteran rakyat dan pelayanan
yaitu :
1. Kepala seksi berkedudukan sebai unsur pelaksana teknis
2. Membantu kepala desa
3. Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi penyuluhan dan motivasi terhadap
pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya partipasi
masyarakat.
Berdasarkan dengan adannya ketidaksingkronan antara aturan dan
pelaksanan yang dilakukan oleh para aparatur pemerintahan desa, hal tersebut
sangat tidak baik dilakukan sebagai seorang aparatur pemerintahan yang
seharusnya tahu tugas yang hakiki dari sosok seorang aparatur, dan aparatur desa
sudah seharusnya melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
namun hal tersebut kerap sekali terjadi ketidak sinambungan terkhususnya di desa
seling di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat desa seling
kecematan tabir kabupaten merangin .
Berdasarkan dari berbagai permasalahan di atas penulis tertarik untuk
melihat kinerja aparatur desa seling dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat pada sebuah penelitian dengan judul “KINERJA APARATUR
DESA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
DI DESA SELING KECEMATAN TABIR KABUPATEN MERANGIN”
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka penulis mengemukakan
masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah :
6
1. Bagaimana kinerja pengawai kantor desa dalam memberikan pelayanan
administrasi kepada masyarakat di Desa seling, Kecamatan Tabir, Kabupaten
Merangin?
2. Apa faktor yang menghambat Kinerja Pengawai Kantor Desa dalam
memberikan Pelayanan kepada masyarakat Desa Seling Kecamatan Tabir
Kabupaten Merangin?
3. Bagaimana upaya dalam meningkatkan Kinerja Pegawai Kantor Desa dalam
Memberkan Pelayanan kepada masyarakat Desa Seling Kecematan Tabir
Kabupaten Merangin?
C. Batasan Masalah
Penulis ingin adanya pembatasan masalah agar pembahasan tidak terlalu
luas dan dapat di pahami sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dalam
penelitian, pembatasan masalah ini untuk menghindari uraian-uraian yang tidak
berhubungan dengan masalah yang tidak di bahas. Maka peneliti akan membatasi
ruang lingkup dengan memfokuskan perhatian mengenai kinerja pegawai aparatur
desa dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat antara lain,
pelayanan pembuatan pengantar kartu tanda penduduk (KTP), pengantar kartu
keluarga (KTP), pengantar akte kelahiran, surat pindah, dan surat keterangan tidak
mampu.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini berdasarkan rumusan
masalah adalah :
7
1. Ingin mengetahui kemampuan kinerja pegawai kantor desa dalam meberikan
pelayanan administrasi kepada masyarakat Desa seling, Kecematan Tabir,
Tabupaten Merangin.
2. Ingin mengetahui faktor yang menghambat kinerja pegawai kantor desa
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Desa seling, Kecematan
Tabir, Kabupaten Merangin.
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan
kinerja pegawai kantor desa dalam meberikan pelayanan administrasi kepada
masyarakat Desa seling, Kecematan Tabir, Tabupaten Merangin.
E. Manfaat Penelitian
Adapun mamfaat dengan melakukan penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Agar hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mahasiswa/i
untuk menambah referensi yang berkaitan dengan ilmu sosial dan ilmu
politik.
2. Peneliti mengharapkan hasil dalam penelitian ini dapat memberikan alternatif
atau jawaban mengenai masalah yang ada dan dapat menambah wawasan
bagi semua pihak yang membutuhkan.
F. Kerangka Teori
1. Teori Pelayanan Publik
“Menurut Pasalong pelayanan pada dasarnya di defenisikan sebagai
aktifitas seseorang, sekelompok dan/atau organisasi baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam
8
pelayanan terdapat dua aspek yaitu seseorang atau organisasi dan pemenuhan
kebutuhan.”
“Sinambela menjelaskan bahwa untuk mencapai kepuasan dituntutkan
kualitas pelayanan yang terdiri dari”:
1. Transparansi, yakni pelayanan yang bersipat terbuka, mudah dan dapat
diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan di sediakan secara
memadai serta mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Koordinasi, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan
pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efesien
dan efektifitas.
4. Partisipasi, yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan dan harapan masyarakat.
5. Kesamaan hak, yakni pelayanan yang tidak melakukan deskriminasi dilihat
dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan
lain-lain.
6. Kesinambungan hak dan kewajiban, yakni pelayanan yang
mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan
publik.6
2. Teori Efektivitas
6 Theorymanajemendanorganisasi.blogsapot.com, (Pengertian pelayan publik), diakses
tanggal 15 september 2020.
9
Menurut Sondang P. Siagian Pengertian dari efektivitas adalah
Pemanfaatan sumber daya sarana dan prasarana prasarana dalam jumlah tertentu
yang secara sadar ditetapkan sebelumna untuk menghasilkan sejumlah barag atas
jasa kegiatan yang dijalankannya, efektifitas menu jukan keberhasilan dari segi
tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan, jikag hasil kegiatan semakin
mendekati sasaran berarti semakin tinggi efektifitasnya.”
Ia juga mengatakan ukura untuk mecapai tujuan yan efektif ada beberapa
kreteria yaitu :”
1. Kejelasan tujuan yang ingin dicapai
2. Kejelasa strategi pecapaian tujuan
3. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap
4. Perencanaan yang matang
5. Penyusunan program yang tepat
6. Tersediannya sarana dan prasarana kerja
7. Pelaksanaan yang efektif dan efesien
8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersipat mendidik.
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa untuk mencapai suatu tujuan yang
ingin di gapai butuh proses persiapan yang matang dalam berbagai macam
pekerjaan.”
Menurut Ravianto pengertian efektivitas ialah seberapa baik pekerjaan
yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai yang
diharapkan. Artinya apabila suatu pekerjaan dapat dihasilkan sesuai dengan
10
perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya maka dapat dikatakan
efektif.7”
G. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah uraian hasil-hasil dari penelitian terdahulu
(penelitian-penelitian lain) yang berkaitan dengan penelitian ini pada aspek
pokus/tema yang diteliti."
Pertama, skripsi yang dilakukan ialah skripsi penelitian yang dilakukan
oleh Michellia Agustin Mahasiswa Universitas Riau yang berjudul, Kinerja
Aparatur Desa dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat di Desa Petani
Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.8 Peneliti mengkaji tentang kinerja
aparatur desa dalam pelayanan administrasi.
Penelitian yang dibuat oleh Michellia Agutin memliki judul skripsi yang
sama dengan peneliti, yang menjadi pembeda dari penelitian sekarang adalah
lokasi dari penelitiannya. Penelitian yang dilakukan oleh Michella Agustin
terletak di lokasi Desa Petani Kecematan Mandau. Sedangkan lokasi penelitian
yang saya lakukan berlokasi di Desa Seling Kecematan Tabir Kabupaten
Merangin.
Hasil penelitiannya menunjukan bahwa kinerja aparatur desa petani sangat
tidak baik,dan kurangnya perhatian dari kepala Desa sehingga kinerja aparatur
tidak berjalan dengan baik.
7 Dosenpendidikan.co.id, (Pengertian Efektifitas menurut para ahli), diakses tanggal 13
agustus 2020. 8
Michellia Agustin, “Kinerja aparatur desa dalam memeberikan pelayanan kepada
masyarakat di desa petani kecematan mandau kabupaten bengkalis”.
11
Kedua, Skripsi yang dilakukan adalah Skripsi Ones Gita Crystalia
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakart Ones Crystalia meneliti tentag Kualitas
Pelayanan Publik di Kantor Kecematan Pengasih Kabupaten Kulon Progo,
Peneliti juga mengkaji tentang kinerja dari aparatur desa terhadap pelayanan
administras yang diberikan kepada masyarakat.
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Ones adalah pada kualitas pelayanan
publik sedangkan yang saya teliti adalah kinerja dari para aparaturnya, penelitian
yang dilakukan oleh”Ones ia memiliki judul yang sama dengan“penelitian yang
saya lakukan, yang membedakan ialah Ones membahas tentang Pelayanan Publik
di kantor kecematan pengasih kabupaten kulon progo sedangkan saya membahas
tentang kinerja aparatur desa terhadap pelayanan administrasi di desa seling
kecematan tabir kabupaten merangin.9
Ketiga, Skripsi yang telah dilakukan adalah skripsi Al Husaini Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi yang berjudull Strategi
Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kantor Camat Mersam
Kabupaten Batanghari.
Fokus penelitian yang dilakukan oleh Al Husaini tentang Pengaruh
Komunikasi camat dalam meningkatkan kinerja pegawai di kantor camat
kecematan mersam kabupaten batanghari provinsi jambi,sedangkan peneliti
membahas tentang kinerja dari paratur desa di desa seling kecematan tabir
kabupaten merangin provinsi jambi.
9
Ones Gita Crystalia, Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Kecematan Pengasih
Kabupaten Kulon Progo,2015,di akses pad a tanggal 23 februari 2020.
12
Penelitian yang dilakukan oleh Al Husaini sama dengan yang peneliti lakukan
hanya saja penelitian yang dilakukan Al Husaini berfokus pada titik kinerja dari
pegawai di kantor camat mersam sedangkan yang saya teliti berfokus pada kinerja
dari aparatur yang ada di desa.10
10
Al Husaini, Strategi Camat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai, Skripsi Jurusan
Ilmu Pemerintahan UIN JAMBI,2018.
13
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini ia menggunakan metode Kualitatif, yaitu pendekatan ini
menggunakan penelitian lapangan secara langsung kelapangan. seperti pendapat
Bog dan taylor ia mendefenisikan bahwa metodologi kualitatif ini sebagai
prosedur penelitian yang mana menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulisan atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati sendiri.11
Penelitian ini mengkaji kinerja aparatur desa dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Pentingnya jenis data karena diperolehnya temuan dilapangan
mengenai kaitan masalah yang diangkat dalam judul ini. Pendekatan ini dilakukan
dengan teknik pengumpulan data yang berdasarkan pada instrumen pengumpulan
data.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang mengedepankan
penelitian data dengan berlandaskan pada pengungkapan apa-apa yang
diungkapkan oleh responden dari data yang yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka. Data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Data yang dikumpulkan
tersebut berupa kata-kata hasil wawancara, dokumen pribadi, gambar, serta
catatan di lapangan.
11 Ibid hlm.04.
14
Kegunaan metode kualitatif pada penelitian ini dimaksudkan untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara
deskrifsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, Pada suatu kontek khusus alamiah
dan dengan memanfaatkan metode alamiah. 12
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan sumber untuk memperoleh data maupun
informasi, yaitu di kantor desa di desa seling.
Penelitian ini dilakukan di Desa Seling Kecamatan Tabir
Kabupaten Merangin. Adapun objek penelitian ini ditekankan pada
Masyarakat Desa Seling Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin,
disamping itu juga melibatkan kepala desa serta aparat pemerintah
setempat guna untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat sehingga
akan sangat membantu bagi penulis dalam membuat skripsi ini. Proses
penelitian ini dilakukan dari bulan juni 2020 sampai dengan september
2020.
C. Jenis data dan sumber data
“Menurut lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-
kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lain.13
”
1. Data Primer
12
Sugiyono. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. (Bandung
; CV. Alfabeta, 2018). Hlm 7 13
Lexy J meleong, metode penelitian Kualitatif, Hlm 157.
15
Data primer ialah data yang mana diperoleh secara langsung dilapangan
dari sumbernya dilapangan.14
Karena penelitian ini penelitian kualitatif dimana
peneliti merupakan instrumen dari penelitian yang dilakukan jadi maka data
primer dari penelitian ini dapat diperoleh dengan cara observasi dan wawancara
dilapangan. Dalam penelitian ini peneliti dapat mencari dan mengumpulkan data-
data yang berkenaan dengan yang di inginkan dan langsung berkaitan dengan
pokok masalah di dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini data primer
bersumber dari aparatur dari pemerintah Desa seperti kepala Desa dan perangkat
desa, salah satu anggota BPD serta masyarakat Desa di Desa Seling Kecematan
Tabir Kabupaten Merangin, sedangkan selainnya data diamati berdasarkan
dokumentasi yang berlaku.15
2. Data Sekuder”
Data sekunder adalah data yang mana dapat diperoleh dari sumber-sumber
lain sebagai bentuk pendukung data primer yang diperole dilapangan dan yang
sekunder dipandang dengan berkaitan dengan pokok kajian yang diteliti juga.
Data primer ini bersumber dari dokumen-dokumen yang ada, baik itu berupa
dokumen-dokumen asli mapun bahan pendukung lainnya.16
Walaupun data
tersebut didapatkan melalui dari orang lain ataupun dokumen lain tetapi data
tersebut dapat di mamfaatkan sebagai pendukung sumber data pertama. Minsalnya
data primer dari penelitian ini dapat diperoleh atau didokumentasi dari Desa dan
masyarakat desa yang meliputi:
a. Historis dan Geografis
14
Tim penyusun, Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah,(Jambi: Syari’ah Pres,)2014. 15
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi..hlm.179. 16
Ibid, hlm.179.
16
b. Sejarah desa
c. Struktur Desa
d. Keadaan penduduk dan Mata Pencarian
e. Kepala Desa
f. Struktur dan Aparatur Desa
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan jenis data ini dalam sebuah penelitian ilmiah ini dapat
dilakukan dengan berbagai macam teknik. Namun hal tersebut dalam penelitian
ini teknik-teknik yang digunakan adalah:
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini merupakan instrumen untuk mendapatkan
data yang utuma yang diperoleh dalam data lapangan.17
Adapun ekik-teknik yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik yang observasi non
partisipasi, dan kedudukan peneliti hanya sebagai pengamat dan selama proses
observasi berlangsung akan dibuat catatan-catatan untuk keperluan analisis dan
pengecekan data kembali.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu, percakapan
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mana mengajukan pertanyaan
dan terwawancara yang mana memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diberikan. Dalam penelitian kualitatif ini menggunakan wawancara yang terbuka
17
Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi, (Jambi : Fakultas Syari’ah IAIN STS Jambi
dan Syari’ah Press, 2014), hlm.51.
17
yang mana para subjek tersebut tahu bahwa mereka nanti akan diwawancarai dan
mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara tersebut.
Berikut orang yang tela dipilih untuk dijadikan sebagai informan di dalam
penelitian ini yaitu:
1. Hasan Jamal (Kepala Desa Seling )
2. Afan (Perangkat Desa Desa Seling)
3. Fifi lawati (Anggota BPD Desa Seling)
4. Zuryati (Masyarakat juga guru)
5. Mawaddah (Masyarakat Desa Seling).
6. Muhammad Aktor (Masyarakat Desa Seling)
7. Hanapi (Masyarakat Desa Seling)
Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan tektik purposive
sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu. Pertimbangan tertentu ini, minsalnya orang tersebut yang dianggap
paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa
sehingga akan mempermudah peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang
diteliti. Jadi semua informan ini dipilih karena dianggap mereka dapat
memberikan dan menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.”
3. Dokumentasi
Guba dan lincoln mendefenisikan“pengertian dokumentasi yaitu setiap
bahan tertulis ataupun film.”Dokumentasi sudah lama. Dalam dokumentasi
peneliti menetapkan dokumentasi yang berasal dari penulisan yang ada di Desa
seling. Peneliti mencari data mengenai hal yang berupa catatan, transkip, gambar,
18
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya apapun
yang dapat dijadikan sumber data untuk mendukung kesempurnaan penelitian.
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.18
4. Teknik Analisi Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data kualitatif deskriptif. Analisis dan kualitatif merupakan bentuk
"penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan
dalam keadaan yang sewajarnya dan”sebagaimana adanya.19
"
“Ada beberapa langkah dalam proses analisis data kualitatif, yaitu :”
1. Analisis penyusunan data.
2. Analisis klasifikasi data.
3. Analisis pengolahan data.
4. Analisis penyimpukan data.20
Berdasarkan dari pendapat diatas. Dalam menganalisis suatu data
kualitatif maka langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang peneliti
adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Data
Langkah dari penyusunan data ini adalah untuk mempermudah peneliti
dalam menilai yang di analasis apakah data yang dikumpulkan tersebut sudah
18 Sugiono”Metode Penelitian Kualitatif R&?D”, Bandung: Alfabeta,2009. Hlm329 19
Hadari Nawawi, “Metode penelitian sosial”, Jakarta Gajah Mada Universitas Press.
1993. Hlm 174. 20
Mohammad Ali. “Strategi penelitian pendidikan”, Bandung Angkasa, 1985, hlm.151.
19
memadai atauka belum dan data yang didapat itu berguna atau tidak berguna
dalam penelitian sehingga dilakukan seleksi penyusunan.21
2. Klasifikasi data
Klasifikasi merupakan langkah kedua dalam analisis data kualitatif.22
Klasifikasi data dimaksudkan sebagai usaha untuk menggolongkan data yang
didasarkan pada katogori yang diteliti. Pengggolongan ini disesuaikan dengan
sub-sub permasalahan yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan analisa yang
terkandung dalam penelitian itu sendiri.
3. Pengelolaan Data
Setelah semua data dan fakta dimaksudkan sebagai usaha untuk
menggolongkan data yang didasarkan pada kategori yang diteliti. Penggolongan
ini disesuaikan dengan sub-sub permasalahan yang telah dibuat sebelumnya
berdasarkan analisa yangh terkandung dengan masalah itu sendiri.
4. Penyimpulan Data
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghubungkan data atau fakta yang
satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan dan jelas kegunaannya.
Langkah ini dilakukan dalam analisis data kualitatif yaitu penarikan kesimpulan
dan verifikasi kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.23
21
Sugiono, “Metode penelitian kualitatif R&D”. Bandung Alfabeta,2009, hlm.252 22
Lexy J meleong, “Metode penelitian Kualitatif”, hlm.290. 23 Sugiono,”Metode Penelitian Kualitatif dan R & D”. Bandung: Alfabeta.2009.hlm.252.
20
5. Jadwal Penelitian
Untuk mempermudahkan peneliti dalam melakukan penelitian dilapangan
ini, “maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel
jadwal penelitian sebagai berikut:”
Tabel I Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Tahun 2020
Februari Maret April Mei Juni Juli
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1 Pengajuan
Judul
X
2 Pembuatan
Proposal
x
3 Perbaikan
proposal dan
Seminar
x
4 Surat Izin
Reset
x
5 Pengumpula
n Data
X
6 Pengolahan
Data dan
x
21
Analisis
Data
7 Pembuatan
Laporan
X
8 Bimbingan
dan
Perbaikan
X
9 Agenda dan
Ujian Skripsi
10 Perbaikan
dan
Penjilidan
22
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Kecamatan Tabir
“Asal mula penduduk Marga Batin V berasal dari 60 Tumbi atau keluarga
yang dipindah dari Koto Rayo terletak kira-kira 2 km sebelah ilir dari Rantau
Limau Manis sekarang ini lebih kurang 20 km dari Kampung Baruh.
Awalnya penduduk Koto Rayo hidup dengan aman dan tentram dengan
pimpinan Poyang Depati. Menurut cerita yang didapat bahwa Poyang Depati
mempunyai seorang anak perempuan yang cantik sekali, sehingga banyak raja dan
pangeran ingin menjadikannya sebagai permaisuri. Salah satu diataranya adalah
raja tun talanai yang cukup berkuasa dan disegani, dari sekian banyak yang
meminangnya satupun diantaranya tidak ada yang berkenan dihati poyang depati
dan putrinya. Karena Poyang Depati merasa tidak aman atas keselamatan
putrinya, maka sepakatlah mereka untuk pindah kesuatu tempat yang lebih aman
dan membuat kampung baru untuk mencegah pengejaran akhiranya Koto Rayo
dihancurkan, sehingga lenyap dari pandangan.
Di lain pihak ada yang mengatakan bahwa perpindahan ke 60 Tumbi atau
keluarga dari Koto Rayo karena terserang wabah penyakit dan seringnya datang
serangan-serangan dari Batanghari. Ke-60 keluarga ini terus menyusuri sungai
Ujung Tanjung Muaro Semayo dan dari sini mereka menyebar ke 5 tempat untuk
membuat masing-masing kampung atau dusun, antara lain : 19 Tumbi tinggal di
Ujung Muaro Semayo dan membuat sebuah dusun, yaitu dusun lamo (Kampung
Baruh), sampai sekarang dusun ini masih utuh dan bahan rumah tempat tinggal
23
Poyang Depati masih ditempati oleh cucu-cucunya. Sedangkan ke 41 keluarga
lainnya terus menelusuri sungai hingga kehulu sungai Tabir. Sebanyak 14
keluarga mendirikan dusun Seling, 9 orang keluarga mendirikan dusun Kapuk, 13
keluarga mendirikan dusun Pulau Aro, dan keluarga mendirikan dusun Muaro
Jernih.”
Jambi adalah salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Berbatasan
dengan Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau dan Bengkulu. Provinsi ini
memiliki areal perkebunan karet dan kelapa sawit yang telah sejak lama menjadi
tumpuan hidup masyarakatnya. Salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang
memiliki areal perkebunan karet dan kelapa sawit yang cukup luas adalah
Kabupaten Merangin. Kabupaten ini pada awalnya bernama Kabupaten
Sarolangun Bangko atau yang biasa disingkat dengan Sarko. Namun setelah era
reformasi bergulir, beberapa kabupaten yang ada di Provinsi Jambi mengalami
pemekaran termasuk di dalamnya Kabupaten Sarko yang berubah menjadi
Kabupaten Merangin dengan ibukotanya Bangko dan Kabupaten Sarolangun.”
“Seiring dengan pemekaran wilayah kabupaten tersebut, kecamatan-
kecamatan yang ada di dalamnya pun mengalami hal yang serupa. Kecamatan
Tabir yang dahulu mencakup wilayah yang luas dalam Kabupaten Merangin pun
mengalami pemekaran. Kecamatan ini berkembang menjadi beberapa kecamatan,
seperti Tabir Ulu yang berpusat di Muara Jernih, Tabir Ilir yang berpusat di
Rantau Limau Manis, Margo Tabir di Margoyoso dan lain sebagainya.
Kecamatan Tabir Ilir terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Merangin Nomor 02 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kecamatan Bangko
24
Barat, Nalo Tantan, Batang Masumai, Pamenang Barat, Tabir Ilir, Tabir Timur,
Renah Pembarap, Pangkalan Jambu dan Sungai Tenang yang telah mengalami
perubahan pada tahun 2015 dengan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin
Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Merangin Nomor 02 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kecamatan Bangko
Barat, Nalo Tantan, Batang Masumai, Pamenang Barat, Tabir Ilir, Tabir Timur,
Renah Pembarap, Pangkalan Jambu dan Sungai Tenang.24
B. Keadaan Geografis Kecamatan Tabir Ilir
Kecamatan Tabir terletak di Kabupaten MeranginProvinsi Jambi dengan
luas wilayah kecamatan242 Km2, banyaknya desa11 Desa, berada pada 73 m di
atas permukaan laut, berbatasan dengan:
1. Dari Sebelah Utara ini berbatasan dengan Kabupaten Bungo
2. Dari Sebelah Timur ini berbatasan dengan Kecamatan Tabir Selatan danTabir
Ilir
3. Dari Sebelah Selatan ini berbatasan dengan Kecamatan Tabir Selatandan
Tabir Ilir
4. Dari Sebelah Barat ini berbatasan dengan Kecamatan Tabir Ulu
Tabel 1.1
Batas Wilayah Desa Pada Kecamatan Tabir 25
No Desa Batas Batasan
24
Peraturan Daerah No 5 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Merangin 25 Data dokumen Kecematan Tabir Kabupaten Merangin 23 November 2020
25
Wilayah
1 Kelurahan
Mampun
A. Utara
B. Selatan
C. Barat
D. Timur
: Kelurahan Pasar Baru Rantau Panjang
: Desa Seling
: Kecamatan Tabir Lintas
: Kelurahan Kampung Baruh
2 Kelurahan
Kampung Baruh
A. Utara
B. Selatan
C. Barat
D. Timur
: Kelurahan Dusun Baru
: Kecamatan Margo Tabir
: Kelurahan Pasar Rantau Panjang
: Kelurahan Dusun Baru
3 Kelurahan Pasar
Rantau Panjang
A. Utara
B. Selatan
C. Barat
D. Timur
: Kelurahan Kampung Baruh
: Kelurahan Mampun
: Kelurahan Pasar Baru Rantau Panjang
: Kelurahan Kampung Baru
4 Seling A. Utara
B. Selatan
C. Barat
D. Timur
: Desa Kandang
: Kecamatan Tabir Lintas
: Kecamatan Tabir Ulu
: Kelurahan Mampun
5 Kandang A. Utara
B. Selatan
C. Barat
D. Timur
: Desa Koto Rayo
: Desa Seling
: Desa Koto Rayo
: Desa Koto Rayo
6 Koto Rayo A. Utara
B. Selatan
: Kabupaten Bungo
: Kelurahan Pasar Baru Rantau Panjang
26
C. Barat
D. Timur
: Kabupaten Bungo
: Kelurahan Kampung Baruh
7 Kelurahan Dusun
Baru
A. Utara
B. Selatan
C. Barat
D. Timur
: Desa Koto Rayo
: Kecamatan Margo Tabir
: Kelurahan Kampung Baruh
: Kelurahan Beluran Panjang
8 Beluran Panjang A. Utara
B. Selatan
C. Barat
D. Timur
: Kecamatan Tabir Ilir
: Kecamatan Margo Tabir
: Kelurahan Dusun Baru
: Desa Tanjung Ilir
9 Tanjung Ilir A. Utara
B. Selatan
C. Barat
D. Timur
: Kecamatan Tabir Ilir
: Kecamatan Margo Tabir
: Kelurahan Beluran Panjang
: Desa Lubuk Napal
10 Lubuk Napal A. Utara
B. Selatan
C. Barat
D. Timur
: Kecamatan Tabir Ilir
: Desa Tanjung Ilir
: Desa Tanjung Ilir
: Desa Tanjung Ilir
11 Kelurahan Pasar
Baru Rantau
Panjang
A. Utara
B. Selatan
C. Barat
D. Timur
: Desa Koto Rayo
: Kelurahan Mampun
: Desa Kandang
: Kel. Pasar Rantau Panjang
27
Sumber : Profil Kecamatan Tabir, 2020
Tabel 1.2
Jarak Antara Desa Ke Ibu kota Kecamatan
No Desa
Jarak ke Ibukota
Kecamatan (Km)
1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kelurahan Mampun
Kelurahan Kampung Baruh
Kelurahan Pasar Rantau Panjang
Seling
Kandang
Koto Rayo
Kelurahan Dusun Baru
Beluran Panjang
Tanjung Ilir
Lubuk Napal
Kelurahan Pasar Baru Rantau Panjang
2
1
0
6
7
4
1
8
10
13
2
C. Penduduk Kecematan Tabir
Jumlah penduduk Kecamatan Tabir berdasarkan pendataan terakhir 2020
adalah 29.729 jiwa, terdiri dari laki-laki 14.938 jiwa dan perempuan 14.791jiwa.
Sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:
28
Tabel 1.3
Banyaknya Penduduk, Jenis Kelamin dan
Sex Rasio Penduduk Kecamatan Tabir
Tahun 2020 – 202126
Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Rasio
2015
2016
2017
2018
2019
2020
14.144
14.327
14.492
14.652
14.800
14.938
13.967
14.148
14.326
14.483
14.646
14.791
28.111
28.475
28.818
29.135
29.446
29.729
101
101
101
101
101
101
Sumber : BPS Kab. Merangin
Tabel 1.4
Jumlah Penduduk Menurut Desa di
Kecamatan Tabir Tahun 2020
No Desa Jumlah
Penduduk
Jumlah Ruta
1 2 3 4
1
2
Kelurahan Mampun
Kelurahan Kampung Baruh
3.645
4.071
889
980
26
Data dokumen BPS Kabupaten Merangin. Tgl 23 November 2020
29
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kelurahan Pasar Rantau Panjang
Seling
Kandang
Koto Rayo
Kelurahan Dusun Baru
Beluran Panjang
Tanjung Ilir
Lubuk Napal
Kelurahan Pasar Baru Rt. Panjang
4.197
2.287
1.355
1.555
6.998
1.365
1.572
428
2.256
1.431
600
422
495
1.658
278
455
146
611
Sumber : BPS Kab. Merangin, 2020
Tabel 1.6
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dirinci Per Desa
di Kecamatan Tabir Tahun 2020
No Desa Laki-laki Perempuan
Sex
Rasio
1
2
3
4
5
6
Kelurahan Mampun
Kelurahan Kampung Baruh
Kelurahan Pasar Rt. Panjang
Seling
Kandang
Koto Rayo
1.847
2.016
2.122
1.159
651
797
1.798
2.055
2.075
1.128
704
758
103
98
102
103
92
105
30
7
8
9
10
11
Kelurahan Dusun Baru
Beluran Panjang
Tanjung Ilir
Lubuk Napal
Kelurahan Pasar Baru Rt. Panjang
3.492
665
817
223
1.149
3.506
700
755
205
1.107
100
95
108
109
104
Sumber : BPS Kab. Merangin, 2020
D. Sejarah Ringkas Desa Seling
Desa Seling mulai berdiri dan terbentuk pada tahun 1912 dengan Rio
pertama adalah Bapak H. Saman (Nta Rioh) dari tahun 1912 s/d 1928, kemudian
dilanjutkan oleh Rio Bapak H. Rasyid mulai tahun 1928 s/d 1935, dan kemudian
brikutnya Rio Mahmud (Bapak Minah Kacang) pada tahun 1935 s/d 1942,
kemudian berikutnya dilanjutkan dengan Rio H. Arun pada tahun 1942 s/d 1949,
dan kemudian periode berikutnya dipimpin oleh H. Baid pada tahun 1949 s/d
1956, kemudian untuk periode berikutnya terpilih Rio H. Usman pada tahun 1956
s/d 1963, dan berikutnya Dusun Seling Dipimpin Rio Abu Hasan pada tahun 1963
s/d 1970, berikutnya pula terpilih Rio Kasim, P. pada tahun 1970 s/d 1977,
kemudian berikutnya dipimpin oleh Rio Hasan Husin pada tAhun 1977 s/d akhir
tahun 1982,
Kamudian pada awal tahun 1983 s/d 1993 terpilih lagi Rio Abu Hasan,
yang mana pada masa itu peraturan berubah nama dari Rio menjadi Kepala Desa
(Kades) atas dasar keluarnya PP. No. 5. Tahun 1979, yaitu tentang pemerintahan
Desa. Kemudian dengan berlakunya PP tersebut, pada tahun 1993 s/d 1998 oleh
Nenek Mamak, Tokoh Masyarkat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda
31
dan LMD, LKMD masa itu, atas dasar musawarah-mupakat untuk memilih
Kepala Desa secara demokrasi. Maka terpilih Kepala Desa (Kades) yaitu
Abdullah, K. kemudain periode berikutnya pada tahun 1998 s/d 2000, dipimpin
oleh PJS Kepala Desa M. Syafri Syakroni dan pada Bulan Juli pada tahun 2000, di
laksanakan kembali pemilihan”kepala desa secara langsung
oleh”Rakyat/Masyarakat Desa Seling, yang dilaksanakan”oleh panitia”pilkades
saat itu, untuk menjadi Kades yang Defenitif .
Dengan hasil pemilihan tersebut, maka PJS Kades M. Syafri Syakroni
tetap melanjutkan sebagai”Kepala Desa yang dipilih dan lansung di SK kan oleh
Bupati Merangin masa itu yaitu Bapak H. Rotani Yutaka, SH. terhitung Tanggal
21 Agutus 2000 s/d tahun 2008, kemmudian periode berikkutnya akhir tahun 2008
s/d tahun 2009, terpilih AMIR. Y sebagai Kepala Desa, tetapi ada suatu hal yang
mengganjal dipemikiran beliau sehingga dia mengundurkan diri dari Kepala Desa
di akhir tahun 2009.
Kemudian diawal tahun 2010, hasil musyawarah BPD, LPM, dan
Perangkat Desa serta Tokoh Masarakat, Maka Terplih PJS Kepala Desa yaitu
MUSTAPA SYARIF, S. selama 1 (satu) tahun (tahun 2010 s/d 2011), kemudian
selanjutnya dengan habisnya masa jabatan PJS kepala desa MUSTAPA SYARIF,
S. maka dipilih kembali oleh rakyat/warga Desa Seling, dengan peraih suara
terbanyak yatu : HASAN JAMAL sebagai Kepala Desa Seling yang Defenitif
untuk memimpin Desa Seling terhitung tanggal 8 Maret 2011 s/d Maret 2016,
pada tahun 2016 Kepala Desa Seling dijabat oleh PJs Hauri, S.Pd, pada tahun
2017 dilakukan pemilihan kepala desa sertak di Kabupaten Merangin.
32
Pemilihan Kepala Desa Seling Kecamatan Tabir pada tahun 2017 lalu
terpaksa dilakukan pemilihan ulang. Hal ini dilakukan, pasca gugatan yang
dilayangkan calon Kades Desa Seling lainnya, dikabulkan Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) Jambi.
Diketahui permasalahan gugatan Pilkades yang dimenangkan incumbent
waktu itu karena ada dugaan Money Politik. Bahkan calon lainnya juga pernah
melakukan gugatan ke Pemerintah Kabupaten Merangin. Namun hasilnya tetap
memenangkan incumbent.Karena tidak puas karena gugatan dimentahkan, calon
kades melakukan PTUN di Jambi. Hasilnya gugatan ini berhasil dimenangkan dan
Desa Seling harus melakukan pilkades ulang, hingga waktu penelitian ini
dilaksanakan (Juni 2018) belum dilaksanakan pemilihan ulang, dikarenakan
adanya Pemilihan Bupati Merangin Periode 2018-2023.27
Awal berdirinya Desa Seling hanya terdiri 1 (Satu) dusun , dan sampai saat
ini telah dimekarkan menjadi 4 (Empat) Dusun, Dusun ke-Empat yaitu Kilo Meter
Empat (KM 4), sudah dimekarkan lagi pada tahun 1979 menjadi status Desa ,
yakni Desa Koto Baru sekarang dan khusus Desa Seling sebanyak 3 (Tiga)
Dusun dan 10 (Sepuluh) Rukun Tetangga (RT). Desa Seling merupakan desa
Nontransmigrasi Desa pribumi yang berada dalam wilayah Kecamatan Tabir
Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, dengan populasi awal sebanyak ± 60 Kepala
Keluarga (KK) dan sekarang telah berkembang menjadi 588 Kepala Keluarga
(KK) dengan sebagian besar penduduknya bekerja disektor perkebunan karet dan
petani sawah Daerah Irigasi Sembilang Desa Seling.
27 Data dokumen Desa Seling Kecematan Tabir Kabupaten Merangin
33
Menurut penuturan beberapa pemuka masyarakat yang terdiri dari tetua
adat setempat, desa ini telah terbentuk jauh sebelum kedatangan penjajah Belanda.
Pada awalnya, pemukiman penduduk desa ini berada di wilayah Dusun Tunggul
Bulin (kini Desa Tunggul Bulin) yang merupakan cikal bakal terbentuknya Desa
Rantau Limau Manis. Bahkan pada awalnya, wilayah desa mencakup beberapa
wilayah desa sekitar yang sekarang ada. Para pemukimnya pun terdiri dari alias
masih bersaudara yang terikat satu” dengan yang lainnya. Barulah nantinya
setelah sudah berdatangan pendatang dari berbagai macam daerah yang mana
kemudian membentuk sebuah komunitas sendiri dan pada akhirnya
membentuklah wilayah masig-masing. Orang-orang yang telah datang dari
belantara timur desa ini, tepatnya di wilayah peladangan Muara Teleh ini,
kemudian ia membentuk pemukiman di bagian barat di desa ini sehingga menjadi
sebuah Desa Ulak Makam pada saat ini.
Sedangkan para pendatang membuka beragam pemukiman baru di sekitar
desa ini. Misalnya, komunitas transmigran yang sebagian besar berasal dari Pulau
Jawa atas prakarsa dan fasilitas pemerintah membuka pemukiman baru di wilayah
timur, utara dan selatan desa. Pemukiman-pemukiman baru ini kemudian
membentuk bermacam-macam unit transmigrasi yang selanjutnya menjelma
menjadi desa-desa baru yang berdiri sendiri. Adapun orang-orang yang berasal
dari Palembang, Padang, Kerinci dan Medan biasanya hanya pendatang musiman
yang hanya pada beberapa perkebunan yang ada di desa ini. Meskipun demikian,
terdapat beberapa orang di antara mereka yang kemudian menetap di desa ini
34
karena telah mendapatkan pekerjaan yang tetap atau menikah dengan penduduk
setempat.28
”
E. Geografis Desa Seling
Desa Seling berada dalam wilayah Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin
yang secara geografis berbatasan dengan:
- Sebelah Utara Desa Kandang Kecamatan Tabir
- Sebelah Selatan Desa Koto Baru Kecamatan Tabir Lintas
- Sebelah Barat Desa Kapuk Kecamatan Tabir Ulu
- Sebelah Timur Kelurahan Mampun Kecamatan Tabir
F. Jumlah Penduduk
Desa Seling Kecamatan Tabir Kabupaten Meranginterbagi dalam 3 (Tiga)
Dusun dan 10 (Sepuluh) Rukun Tetangga (RT)yang di huni oleh penduduk lebih
kurang 1264 jiwa, dapat pula di rinci berdasarkan jenis kelamin, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.7
Jumlah Penduduk Menurut jenis Kelamin
No Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 1.159 1.128 2.287
Sumber : Kantor Desa Seling, 2020
28 Data dokumen Desa Seling Kecematan Tabir Kabupaten Merangin
35
Kemudian dari pada itu jumlah penduduk Desa Seling Kecamatan Tabir
Kabupaten Merangin terdiri dari berbagai suku seperti : Melayu (Penduduk asli),
Jawa, Palembang, Minang dan sebagainya.
1. Struktur Pemerintahan Desa
“Struktur organisasi disini berarti kerjasama atau pembagian tugas antara
personil pemerintah serta masyarakat untuk melakukan pembangunan. Sebagai
organisasi kerja, maka untuk mencapai organisasi itu harus di susun sebagai tata
laksana yang dapat melaksanakan tugasnya masing-masing, baik tujuan umum
maupun tujuan khusus menurut jenis dan tingkat masing-masing. Agar tujuan
yang hendak di capai itu terlaksana, maka perlu adanya kerjasama antara
pemerintahan desa dengan masyarakat desa, saling memiliki tanggung jawab
dalam mengelola desa. Apabila hal tersebut terlaksana denagan baik, akan
terciptalah adanya kerja sama yang harmonis dan lancar atara masing-masing
pengurus sehingga akan dapat terjamin suksesnya penyelenggaraan program
kegiatan pemerintah desa sesuai dengan yang telah”ditetapkan.
36
Adapun struktur dari organisasi pemerintahan desa Seling Kecamatan Tabir
Kabuapten Merangin adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Desa
2. Mata Pencaharian
Masyarakat Desa Seling pada umumya bermata pencaharian sebagai petani
karet, Desa Seling”terkenal dengan perkebunan karetnya. Komoditas ekspor ini
memang erat kaitannya dengan kebiasaan masyarakatnya yang gemar bertani dan
berkunjung dari satu daerah ke daerah lainnya.
BPD
M. Sani
Kepala Desa Hasan Jamal
Sekdes Komaini
Kaur Umum Perencanaan
Najmatul Jannah
Kasi Pemerintahan Abu Bakar S
Kaur Keuangan Subhan
Kadus Genting Robi Firdaus
Kadus Bungkuh Abu Bakar
Kadus Tengah Lukman
Kasi Kesejahteraan M. Abbas
37
Penguasaan perkebunan karet di desa ini sebagian besar dimiliki oleh
kalangan ulama dan pemangku yang merupakan golongan terpandang dan kaya
dalam struktur masyarakat tidak resmi yang ada desa ini. Kedua kalangan ini
diyakini dan dianggap merupakan keturunan dari para pendiri dan pemuka desa
ini. Perkebunan-perkebunan karet tersebut mereka usahakan sendiri sejak dahulu
dan ada juga yang merupakan warisan dari keluarga yang kemudian
dikembangkan sehingga mencapai areal yang luas untuk siap dilakukan
penyadapan. Orang-orang lain di luar kelompok ini sangat sulit untuk
mengusahakannya karena membutuhkan biaya yang besar, meskipun ada
beberapa yang mampu melakukannya tetapi dalam jumlah yang relatif sedikit dan
seadanya.”
Kepemilikan tanah oleh masyarakat Desa Seling dilakukan dengan tanpa
adanya sertifikat yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Model
kepemilikan tanah yang berlaku di tempat ini hanya diakui oleh pemiliknya
dengan disaksikan oleh beberapa orang saksi yang dianggap mengetahuinya.
Batas-batas antara satu areal tanah dengan yang lainnya hanya dibuat seadanya
dan alami, bahkan seringkali berdasarkan kondisi yang ada di lapangan seperti
bukit, sungai, danau dan pohon besar. Beberapa orang memang ada yang memiliki
surat yang menerangkan kepemilikan tanah atau lahan tersebut, tetapi hanya
dibuat oleh kepala desa setempat dengan mencantumkan saksi-saksi yang
mengetahui hal itu. Adanya surat semacam ini dilakukan oleh masyarakat dengan
tujuan agar ketika dilakukan jual beli maka tidak perlu repot-repot lagi
menghubungi orang-orang yang dianggap mengetahui keberadaan tanah atau
38
lahan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena memang tanah-tanah dan lahan-lahan
tersebut pada awalnya memang berupa hutan belantara yang digarap sesuka hati
masyarakat. Dengan telah digarapnya lahan tersebut, maka otomatis telah menjadi
miliknya yang sah menurut adat yang berlaku dalam masyarakat desa ini dan
orang lain tidak berhak mengklaimnya kecuali setelah dilakukan proses jual beli.
39
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pelayanan Aparatur Desa Kepada Masyarakat
1. Pelayanan Kepada Masyarakat
Pada dasarnya setiap dari manusia membutuhkan pelapyanan bahkan pada
kenyataannya dapat dikatakan bahwa sebuah pelayanan tidak akan dapat
dipisahkan dengan kehidupan manusia. Masyarakat senantiasa selalu
membutuhkan pelayanan publik yang baik dan berkualitas dari pemerintah,
walaupun tuntutan tersebut seringkali tidak sesuai dengan setiap harapan karena
secara berdasarkan dengan pelayanan yang terjadi selama ini masih sangat
berbelit-belit, mahal, lambat, dan amat melelahkan.”
Fungsi dari aparatur pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat aparatur desa harus mempunyai tugas-tugas antara lain ialah
meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat, memelihara ketentraman dan
ketertiban dalam masyarakat, melaksanakan prinsip tata dalam pemerintahan
desa yang bersih dan bebas dari kolusi dan nepotisme (KKN), dan serta
menyelenggarakan administrasi pemerintahan yang baik.
Penulis dalam hal ini hanya membatasi pelayanan administrasi antara lain:
pengurusan kartu tanda penduduk (KTP), pengurusan kartu keluarga (KK), pengantar
surat nikah, pengantar akta kelahiran. surat pindah dan surat keterangan tidak mampu.
Dengan"persyaratan-persyaratan yang telah terpenuhi oleh masyarakat
maka bisa diproses atau dibuat. Lama pembuatan surat tersebut umumnya hanya
satu hari. Namun aparatur desa untuk memproses kelanjutannya hingga selesai
bisa sampai satu minggu. Lama selesainya pembuatan surat tersebut karena
40
melaui proses yang lama dan rumit."
Seseorang"yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini yaitu kaur
pemerintahan. Kaur ini bertugas melaksanakan sebagai pengelolaan seperti
administrasi kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan Desa,
ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa, mempersiapkan sebagai bahan
perumusan kebijakan penataan, dan kebijakan dalam penyusunan produk hukum
Desa. Sesuai dengan tugas dan fungsinya dimana kaur pemerintahan ini yang
bertugas menyelesaikannya. Dalam menyelesaikan tugasnya tidak hanya kaur
pemerintahan yang mengerjakan karena ada masyarakat yang mempunyai teman
yang bekerja di kantor desa jadi dialah yang menyelesaikan tugasnya walaupun
seharusnya itu bukan pekerjaannya. Berdasarkan batasan pelayanan kepada
masyarakat yang dilakukan oleh penulis maka di dalam pelaksanaan
menyelesaikan administrasi yang dilakukan aparatur kepada masyarakat adalah
kaur pemerintahan. Walaupun demikian dalam kenyataannya yang menyelesaikan
tugas-tugas tersebut tidak hanya kaur pemerintahan. "
Artinya masyarakat juga tidak mengharuskan yang mengerjakan tugasnya
adalah petugas yang bersangkutan, masyarakat hanya menginginkan cepat
selesainya."
Seperti yang disampaikan oleh saudari Zuryati dalam wawancara yang
menyatakan bahwa:"
“Pelayanan yang diberikan oleh aparatur ini tidak baik, kenapa saya
katakan seperti itu karena hal tersebut sudah saya alami sendiri dalam segi
pelayanan yang diberikan oleh mereka sangatlah menyulitkan saya dan
masyarakat lainnya yang hendak menyelesaikan perihal masalahnya
masing-masing namun hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang saya
41
harapkan.”29
Sesuai dengan tujuan dari adanya pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Adapun stadar dari pelayaan publik yakni :
1. Menentukan standar pelayan
2. Bersikap terbuka dan menyediakan informasi selengkap-lengkapnya
3. Berkonsultasi dan terlibat
4. Mendorong akses dan pilihan
5. Memperlakukan semua secara adil
6. Mengembalikan kejalan yang benar ketika terjadi kesalahan
7. Memanfaatkan Sumber daya secara efektif
8. Inovatif dan memperbaiki
9. Bekerjasama dengan penyedia layanan lainnya
Pernyataan tersebut juga disampaikan oleh saudra Hamdany terkait dengan
tugas dari perangkat desa dalam wawancra yang dilakukan bahwa:
“Kehadiran perangkat seharusnya memberikan pelayanan yang baik bagi
masyarakat dan memberikan contoh yang baik serta dapat mempelancar
permasalahan yang ada untuk nantinya dapat mensejahterakan masyarakat
namun hal tersebut berbanding balik dengan apa yang di harapkan”.30
29
Wawancara dengan Ibu Zuryati, Selaku masyarakat Desa Seling, Selasa Tanggal 03
November 2020.
30
Wawancara dengan Hamdany, Mahasiswa UIN Jambi Desa Seling, Selasa Tanggal 12
November 2020.
42
Selain untuk memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat Perangkat
desa juga seharusnya mengetahui tugas serta fungsinya serta dapat
mempertanggunng jawabkan tugas yang teleh diberikan kepadanya, selanjutnya
juga diperjelas dengan wawancara dengan salah satu Anggota BPD yang baru saja
terpilih yaitu Fifilawati, ia mengatakan bahwa:
“Belum optimalnya kerja yang diberikan oleh perangkat desa membuat
masyarakat berasumsi tidak baik terhadap pengakat desa serta kepala desa
yang membuat kesulitan bagi masyarkat dan belum bisa melaksanakan
tugas yang diberikan.31
Seperti yang di jelaskan oleh Fifilawati bahwasanya kepala desa beserta
jajarannya tidak bisa memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat dan ini
tentu membuat masyarakat sangat tidak puas dengan kerja yang telah mereka
lakukan, Untuk memperjelas lagi seperti yang di ungkap kan kembali oleh saudari
BPD lagi Fifilawati bahwa:
“yang jelas kualitas pelayanan masih kurang karena salah satunya masih
ada ditemukan masyarakat yang belum ada KK dan KTP dan masyarakat
kadang mau membuat KTP itu harus melalui orang yang bukan aparatur
desa.”
Seperti yang telah dijelaskan di atas yang mana dalam pembuatan Kartu
tanda penduduk, kartu keluarga dan yang lain dalam hal tersebut memang
terkadang orang lain yang membuat pekerjaan tersebut bukan perangkat desa yang
bertugas dalam memberikan pelayanan. Selanjutnya wawancara dengan salah satu
masyarakat yaitu ibu mawaddah :
31
Wawancara dengan Ibu Fifilawati, Selaku BPD Desa Seling, Selasa Tanggal 20 Oktober 2020.
43
“Orang desa tidak berlaku adil terhadap masyarakat tidak sigap dalam
memberikan pelayanan, mana yang dekat di dahulukan yang jauh di
perlambat.”32
Dapat dikatakan disisini sistem kekeluargaan atau disebut nepotisme yang
tak pernah hilang yang keluarga di percepat yang bukan di perlambat atau di
persulit pemeritah desa tidak berlaku adil dengan masyarakat. Selain itu penulis
juga mewawancarai Muhammad Aktor selaku Masyarakat desa seling ia
mengatakan bahwa:
“Para perangkat desa masuk tidak tepat pada waktu yang ditentukan yang
mana mereka masuk di waktu siang dan tidak menentu tidak sesuai
dengan jadwal yang ditentukan, saat jam kerja berlangsung dijumpai
sebagian dari mereka pergi mengurusi kepentingannya masing-masing
seperti ke ladang, hal tersebut membuat desa tidak terurus dan
menyulitkan masyarakat yang ingin mengurusi urusan mereka masing-
masing.”33
Para aparatur desa yang seharusnya datang tepat waktu yang seharusnya
menjalankan sesuatu sesuia prosedurnya hal ini berdasarkan dengan MENPAN
Tahun 2003, dalam proses kegiatan pelayanan publik diatur juga mengenai prinsip
pelayanan sebagai berikut:
3. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan
mudah dilaksanakan.
1. Kejelasan
32
Wawancara dengan Ibu Mawaddah, Selaku masyarakat Desa Seling, kamis Tanggal 22
Oktober 2020.
33
Wawancara dengan Muhammad akor, Selaku masyarakat Desa Seling, sabtu Tanggal
28 Oktober 2020.
44
Persyaratan teknis dan administrasif pelayanan publik; unit kerja atau
pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
dan penyelesaian keluhan atau persoalan dan sengketa dalam pelaksanaan
pelayananan publik.
2. Kapisitas waktu
Pelaksanaan pelayanan dapat di selesaikan dalam kurun waktu yang
ditentukan
3. Akurasi
Produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum
4. Keamanan
Proses dalam pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum
5. Tanggung jawab
Pemimpin penyelenggaraan pelayanan publik bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam
pelakasanaan pelayanan publik
6. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja dan pendukung lainnya yang
memadai termasuk penyelesaian sarana teknologi telekomunikasi dan
informatika
7. Kemudian akses tempat dan lokasi sarana pelayanan yang memadai, mudah
dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi telekomuikasi
dan informatika
8. Kedisiplinan
45
Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan pemberi pelayanan harus
bersikap disiplin sopan dan santun, dan memberikan pelayanan dengan ikhlas
9. Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus tertib,teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman.
Dapat dilihat dari berbagai uraian diatas yang mana seharusna al tersebut
dapat diterapkan oleh peragkat desa seling namun hal tersebut berbanding balik
dengan apa yang masyarakat harapkan, pelayanan tidak tampak dilakukan dengan
baik dan malah berbanding balik dengan apa yang diharapkan. Penulis juga
berwawancara hal ini dengan Zuryati ia mengatakan bahwa :
“Mereka tidak ada ditempat saat jam kerja berlangsung dan kadang sering
ditemui kantor desa tutup bukan pada waktunya.”34
Membangun sebuah dearah sangat diperlukan seseorang yang berkualitas,
sehingga pembangunan dapat tercapai dalam segala sektor. Aparatur desa sangat
berperan penting dalam kesejahteraan masyarakat.
2. "Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur Desa
Dalam pelaksanaan pemerintahan desa, aparatur desa harus mengetahui
tugas dan fungsinya dalam organisasi agar dapat tercapai tujuan dalam
pelaksanaan pemerintahan menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Saat peneliti menanyakan kepada salah satu perangkat desa bagian kasi
pemerintahan desa seling yaitu Affan Zikri sebagai pengganti Rini yang
sebelunya sudah dipecat, tugas dan fungsi dari beberapa aparatur bahwa:
34
Wawancara dengan Ibu Zuryati, Selaku masyarakat Desa Seling, Selasa Tanggal 29
Oktober 2020.
46
Pertama ia menjelaskan :
“saya tidak tahu apa tugas dan fungsi dari aparatur, saya sendiri tidak
tahu tugas saya sendiri itu apa coba cari di google saja itukan ada”. 35
Tugas dan fungsi kepala seksi pemerintahan, kesejahteran rakyat dan
pelayanan yaitu :
1. Kepala seksi berkedudukan sebai unsur pelaksana teknis
2. Membantu kepala desa
3. Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi penyuluhan dan motivasi terhadap
pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya partipasi
masyarakat
Peneliti mencoba menggali dan menanyakan kembali kepada perangkat desa
tersebut Affan zikri dan akhirnya ia mengatakan.
“tugas saya yaitu membantu kinerja kepala desa dalam perihal
penyelesaian administrasi kependudukan (KK), Kartu Tanda pendudukan
(KTP) dan lain sebaginya”.
Selanjutnya wawancara yang dilakukan dengan sekretaris desa terkait
dengan tugas dan fungsi aparatur desa ia mengatakan bahwa:
“tugas dan fungsi aparatur desa melaksanakan ketatausahaan semacam
mengurus administrasi surat menyurat,arsip, melaksanakan urusan umum
penataan administrasi perangkat desa, menyediakan prasarana contoh
penyiapan reapat, pengadministrasian aset desa, dan pelayanan umum.”36
Dalam pelaksanaan tugas diperlukan kordinasi antar aparatur desa untuk
35
Wawancara dengan Affan Zikri, Selaku perangkat desa kasi pemerintahan Desa Seling,
Selasa Tanggal 20 Oktober 2020.
36
Wawancara dengan Ibu Najmatul jannah, Selaku Sekretaris Desa Seling, Selasa
Tanggal 20 Oktober 2020.
47
menjalankan pemerintahan desa. Dalam menjalankan tugas pemerintahan
masyarakat desa seling sebagian besar hanya mengetahui kepala desa, sekretaris,
dan kepala lingkungannya yang menjalankan tugas pemerintahan.”
Selanjutnya wawancara dengan salah satu aparatur desa yaitu silvia
ketika di wawancarai terkait tugas dan fungsi aparatur ia juga bingung dan tidak
tahu mau menjawab apa dan dia juga tidak tau apa tugas dan fungsinya ia
mengatakan bahwa :
“Saya saja tidak tahu sebenarnya saya itu di posisikan sebagai apa saya
bingung apakah saya ini staf BPD atau malah perangkat Desa.”
Dapat di amati bahwasanya dengan perangkat desa saja tidak mengerti apa
tugas dari merela sendiri dengan begitu ini dapat disebut dega ketidak siapan diri
dalam megemban tugas dan hal tersebut tentunya sangat merugikan masyarakat
ataupun kepentingan umum, berdasarkan pada pasal 51 Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014, Perangkat Desa dilarang:
1. merugikan kepentingan umum
2. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga,
pihak lain, dan/atau golongan tertentu
3. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya;
4. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golongan
masyarakat tertentu
5. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa
6. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau
jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang
48
akan dilakukannya.37
Dari pengamatan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur desa,
belum dilaksanakan dengan baik dapat dilihat dari hasil wawancara bahwa ada
beberapa aparatur yang kurang memahami akan tugas dan fungsi dari aparatur
desa sehingga menyebabkan tidak profesionalnya aparatur dalam mencapai tujuan
pelaksanaan pemerintahan yaitu untuk kesejahteraan masyarakat.”Tugas dan
fungsi kepala Desa beserta perangkat Desa Sudah sangat dijelaskan di Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979 Tetag Pemerintahan Desa.
Sebagai aparatur yang baik dan bertanggung jawab seharusnya sebelum diberi
amanah untuk menjalankan tugas di suatu pemerintahan haruslah tahu apa saja
tugas da fungsi sebagai seorang sosok aparatur pemerintahan.38
B. Faktor Penghambat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kantor
Desa Seling Kecematan Tabir Kabupaten Merangin
1. Kedisiplinan Pegawai Kantor Desa
Disiplin kantor apabila dikembangkan dan diterapkan dengan baik, dengan
konsisten dan konsekuen akan berdampak positip bagi pegawai, disiplin dapat
mendorong mereka kerja dengan konkrit dan praktrik hidup dikantor tentang hal-
hal positif, melakukan hal-hal yang lurus dan benar dan menjahui hal-hal yang
negatif pula.
Dengan pemberlakuan disiplin ini pegawai dapat beradaptasi dengan
lingkungan yang baik itu, sehingga muncul kesinambungan dari dalam hubungan
dengan orang lain. Namun, hal ini belum begitu optimal pelaksanaannya dan
37
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Perangkat Desa 38
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979 Tetang Pemerintahan Desa.
49
penerapannya dikantor desa seling sehingga menjadi salah satu kendala yang
dihadapi, disiplin dapat menata prilaku seseorang dalam hubungannya ditengah-
tengah lingkungannya.
Salah satu masyarakat desa yaitu Zuryati ia mengatakan bahwa:
“Seringkali ditemui saat jam kantor perangkat desa di tempat yang
bertugas tidak ada seperti sekertaris desa, dan kepala desa, sehingga saya
harus menunggu kepala desa pulang dalam pengurusan surat yang
membutuhkan tanda tangan kepala desa, dan jujur saya juga tidak
mengetahui siapa perangkat-perangkat desa Seling karena sering sekali
terjadi pergantian perangkat Desa ”.39
Pendapat tersebut juga di dukung Oleh salah satu anggota BPD yaitu
Fifilawati ia mengatakan bahwa:
“kalau masalah jam kerja jangan ditanya lagi sudah dapat gaji baru
ngantor yang jelas kalau sudah dapat gaji baru sibuk mau ke kantor dan
kalau hari biasa kadang sehari ke kantor dua harinya libur kadang Cuma
sekali seminggu”.40
Melihat dari kinerja yang diberikan oleh perangkat desa dalam
memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat berlangsung dengan
tidak baik dengan hal tersebut para perangkat desa dapat di berhetikan apabila
tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai perangkat desa dan melanggar larangan
sebagai perangkat desa hal tersebut berdasakan dengan Pemedegri Nomor 83
Tahun 2015 Pasal 5 angka d dan e tentang pemberentian perangkat desa.41
Menurut peneliti dalam menjalankan tugasnya kepala desa tidak dapat
39
Wawancara dengan Ibu Zuryati, Selaku Masyarakat Desa Seling, Selasa Tanggal 03
November 2020. 40
Wawancara dengan Ibu Fifilawati, Selaku PBD Desa Seling, Selasa Tanggal 20
Oktober 2020. 41
Pemedegri Nomor 83 Tahun 2015 Pasal 5 angka d dan e tentang pemberentian
perangkat desa.
50
mempengaruhi bawahannya dalam meningkatkan kinerja organisasi
pemerintahan tersebut sehingga aparat pemeritaa desa dapat dinalai belum
profesional dalam menjalankan tugas pemerintahan. ”
2. Rendahnya Pendidikan Pegawai kantor Desa
Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya
manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual di dalam
kepribadian manusia.
Notoatmojo mengatakan pedidikan bagi suatu orgaisasi antara lain:
1. Sumber daya manusia atau karyawan yang menduduki suatu jabatan tertentu
dalam organisasi, belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan
persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tersebut. Hal ini terjadi karena
sering seseorang menduduki jabatan tertentu bukan karena kemampuannya,
melainkan karena tersedianya formasi. Oleh sebab itu karyawan atau staf baru
ini perlu penambahan kemampuan yang mereka perlukan.
2. Dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi, jelas akan mempengaruhi suatu
organisasi atau instansi. Oleh sebab itu jabatan-jabatan yang dulu belum
diperlukan, sekarang diperlukan. Kemampuan orang yang akan menempati
jabatan tersebut kadang-kadang tidak ada. Dengan demikian, maka
diperlukan penambahan atau peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh
jabatan tersebut.
3. Promosi dalam suatu organisasi atau institusi adalah suatu keharusan, apabila
organisasi itu mau berkembang. pentingnya promosi bagi seseorang adalah
sebagai salah satu reward dan insentive (ganjaran dan perangsang). Adanya
51
ganjaran dan perangsang yang berupa promosi dapat meningkatkan
produktivitas kerja bagi seorang karyawan. Kadang-kadang kemampuan
seorang karyawan yang akan dipromosikan untuk menduduki jabatan ini
masih belum cukup. Untuk itukah maka diperlukan pendidikan atau pelatihan
tambahan.
4. Di dalam masa pembangunan ini organisasi- organisasi atau instansi-instansi,
baik pemerintah maupun swasta merasa terpanggil untuk menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan bagi para karyawannya agar diperoleh efektivitas dan
efisiensi kerja sesuai dengan masa pembangunan.42
Tingkat pendidikan yang masih rendah di Desa seling dapat di lihat
dari”struktur Organisasi pemerintahan rata-rata dari aparatur pemerintahan lulusan
SMP dan SMA, ada beberapa yang bergelar sarjana, dengan pendidikan yang
rendah ini sangat mempengaruhi kinerja dari perangkat desa dan sangat mungkin
terjadinya tidak oftimalnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Hal ini disadari oleh masyarakat desa seling yang mana saudara Hanafi
mengaktakan bahwa:
“Tingkat pendidikan sangatlah penting dan berpengaruh dalam dunia kerja
kerena dengan banyak pengalaman serta pengetahuan yang di dapat dapat
menentukan kualitas diri dengan begitu ketika bekerja kita sudah tahu apa-
apa saja yang harus dilakukan”.43
42
Muhson Danny Setyawan, Joko Sabtohadi, Hedi Suhartono, “Pengaruh
tingkt pendidikan terhadap kinerja perangkat desa bunga jadi kecematan
bunga kaman”. Di akses pada tanggal 22 september 2020.
43
Wawancara dengan bapak Hanapi, Selaku Masyarakat Desa Selingn sekaligus ketua
PPS, Selasa Tanggal 03 November 2020.
52
Seperti yang di ungkapkan saudara Hanafi bahwa pendidikan sangatlah
penting dalam mejalani kehidupan apalagi sudah dalam ruang ligkup
pemerintahan kita dituntut selalu bisa melaksanakan tugas denga sebaik mungkin ,
ilmu sangatlah penting sekali dalam berbagai macam urusan maupun urusan dunia
dan akhirat seperti Hadist berikut :
Sabda Rasulullah Saw yang artinya :
“Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan
barang siapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntulah ilmu dan barangsiapa
yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu pengetahuan.
Bersadarkan penggalan ayat di atas bahwasanya jika kita ingin
mendapatkan kebahagiaan di dunia maka dengan ilmu contohnya terhadap
pekerjaan seperti memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, nah jika
ingin mendapatkan hasil yang baik atau oftimal tentunya kita harus memberikan
pelayanan yang baik, mengerjakan sesuatu berdasarkan dengan prosedur yang
ditelah di tentukan agar dapat tercapainya suatu tujuan, kembali Zuryati
mengatakan bahwa:
“Untuk kedepannya kami sebagai masyarakat harus jeli lagi dalam memilih
seorang pemimpin agar nantinya sesuai dengan yang diharapkan”44
Wawancara di atas merupakan beberapa wawancara dengan masyarakat desa
mengenai permasalahan dalam kinerja pegawai Desa.
C. Upaya Pemerintahan Desa dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di
Kantor Desa Seling Kecematan Tabir Kabupaten Merangin
1. Tingkat Pendidikan Pegawai
44
Wawancara dengan Ibu Zuryati, Selaku Masyarakat Desa Seling, Selasa Tanggal 03
November 2020.
53
Tingkat pendidikan dari Kinerja pegawai yang optimal secara umum dapat
dicapai apabila seseorang pegawai dalam menjalankan tugasnya memiliki
perasaan aman, nyaman dan bahagia pada saat melaksanakan tugas atau pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya. Kinerja itu sendiri dapat dicapai dan
ditingkatkan dengan dukungan faktor-faktor organisasi dan SDM pegawainya.
Disadari bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor dan tolak
ukur dari kinerja dan menentukan keberhasilan seorang pesonil/aparatur dalam
melaksanakan kewajiban dalam pelaksanaan program pembangunan pemerintah.
Kesempatan yang diberikan sebesar- besarnya terhadap aparatur pemerintahan
untuk menuntut ilmu dan meningkatkan pengetahuannya sesuai dengan
kebutuhan instansi/organisasi dimana aparatur tersebut bertugas yang nantinya
diharapkan dapat bersaing.
Tingkat pendidikan pegawai disini adalah pendidikan terakhir yang
diperoleh oleh pegawai, sehingga dia mampu menjadi tenaga kerja yang baik dan
dapat memberikan tanggung jawab dan kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan
kerja dikantor desa seling.
Berdasarkan uraian penjelasan di atas terkait tingkat pendidikan pegawai
ini, maka wawancara dengan bapak Hasan sebagai Kepala Desa Seling yang mana
ia mengatakan bahwa :
“Pendididikan pegawai adalah salah satu tolak ukur kinerja pegawai,
karena semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh oleh seseorang
pegawai, maka semakin dalam dan luaslah pengetahuannya. Sementara itu
salah satu kendala yang dihadapi oleh kepala desa dalam meningkat
54
kinerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya adalah masih rendahnya
pendidikan para pegawai di kantor desa”.45
Berdasarkan wawancara dengan kepala desa Desa Seling dapat diketahui
bahwa masih rendahnya pendidikan dari para pegawai kantor desa dan saudara
hanapi juga memberikan masukan yang mana ia mengatakan bahwa:
“Untuk menghindari tidak optimalnya kinerja pegawai kantor desa
diharapkan kepada pemerintahan desa atau kepala desa untuk kebih jeli
lagi dalam mengrekrut para perangkat desa saya rasa begitu jika tidak
begitu selamanya akan begitu”.46
Peningkatan produktivitas kerja ditunjukkan oleh kinerja seseorang yang
optimal. Kinerja yang optimal merupakan masalah yang sering dihadapi oleh para
pegawai yang sedang bekerja. Demikian pula halnya dengan perangkat desa yang
bekerja sebagai aparatur pemerintah di Desa Seling Kecamatan Tabir Kabupate
Meragin. Agar tercipta suatu sistem kinerja yang optimal, para pegawai harus
berusaha dalam meningkatkan pengetahuan dan pendidikan dari para aparatur
desa, sehingga dapat lebih meningkatkan motivasi, prestasi dan out put yang
diharapkan.
Kinerja yang optimal secara umum dapat dicapai apabila seseorang
pegawai dalam menjalankan tugas tersebut memiliki perasaan yang aman,
nyaman dan bahagia pada saat melaksanakan atau menjalanka tugas atau
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Kinerja itu sendiri
dapat dicapai dan ditingkatkan dengan dukungan faktor-faktor organisasi dan
45 Wawancara dengan Hasan , Selaku Kepala Desa Seling, Selasa Tanggal 03 November
2020. 46
Wawancara dengan Hanapi, Selaku Masyarakat Desa Seling dan ketua PPS, Selasa
Tanggal 03 November 2020.
55
SDM pegawainya.
Untuk dapat menjalankan tugas pemerintahan yang baik di dalam roda
pemerintahan sangat penting dan sangat perlu adanya pengalaman dan pendidikan
dengan pendidikan serta pengalaman yang ada agar mana dapat nantinya bagi
pegawai kantor desa melaksanakan tugas dan fungsinya agar dapat terselenggara
pemerintahan yang baik seperti yang diharapkan oleh masyarakat desa seling
kecematan tabair kabupate meragin.
2. “Kontrol
Kontrol dalam Kinerja dalam aparatur desa sangat diperlukan, Adanya
aturan-aturan dalam kerja yang telah dibuat oleh pemerintah untuk aparatur
harusnya dilaksanakan sesuai dengan tugas dari masing-masing jabatan maka
disini perlunya pengawasan-pengwasan dari pemerintah untuk para aparatur agar
aturan-aturan tersebut terlaksanakan dengan baik dan juga agar tidak terjadinya
pelanggaran norma dan nilai. Pengawasan ini bisa terlaksana pabila saling bekerja
sama antara aparatur dalam mengerjakan tugas masing-masing begitu pula dengan
masyarakat.
Hal di atas berdasarkan juga dengan apa yang disampaikan oleh kepala
desa ia mengatakan bahwa:
“Nantinya saya akan lebih jeli lagi dalam mengawasi atau mengontrol
para pagawai dan juga akan memberikan arahan kepada para pegawai agar
dapat saling bekerja sama dengan baik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi perangkat desa seling, dalam memberikan pelayanan kepada belum
berjalan secara maksimal. Agar pemerintahan desa seling dapat berjalan dengan
56
baik maka diperlukan kontrol dari masyarakat. Secara konsep hukum
adminintrasi negara kontrol rakyat sebagai suatu proses aktif dimana rakyat
mengawasi perilaku pemerintah. Analisa hukum menunjukan bahwa kekuasaan
yang dimiliki penguasa bukanlah segalanya. Masyarakat punya hak dalam
mengawasi kinerja dari pemeritahan desa terkususnya para peragkat desa kerena
sebuah pelayanan yang baik dapat tercipta itu tergaatung dengan pemerintahan
desa seling.
Berdasarkan juga wawancara dengan sala satu masyarakat yakni saudari
Zuryati ia mengatakan bahwa:
“Nantinya masyarakat harus lebih berani dan dapat mengawasi setiap
kinerja dari pegawai kantor desa seling agar pemeritahan dapat berjalan
dengan baik”.
3. Sanksi
Sanksi merupakan bagian yang penting di dalam hukum. Hal ini
merupakan suatu bentuk pemaksaan dari administrasi negara terhadap negara
dalam hal adanya perintah-perintah, kewajiban-kewajiban, atau larangan-larangan
yang di atur dalam peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh
administrasi negara.
Adapun bentuk Jenis-Jenis Sanksi Administrasi adalah :
Sanksi Hukum Administrasi, menurut J.B.J.M. ten Berge, sanksi
merupakan inti dari penegakan hukum administrasi. Sanksi diperlukan untuk
menjamin penegakan hukum administrasi. Menurut P de Haan dkk, dalam
penggunaan sanksi administrasi merupakan penerapan kewenangan pemerintahan,
di mana kewenangan ini berasal dari aturan hukum administrasi tertulis dan tidak
57
tertulis. JJ. Oosternbrink berpendapat sanksi administrasiinistratif adalah sanksi
yang muncul dari hubungan antara pemerintah–warga negara dan yang
dilaksanakan tanpa perantara pihak ketiga (kekuasaan peradilan), tetapi dapat
secara langsung dilaksanakan oleh administrasi sendiri.
Adapun jenis-jenis dari sanksi administrasi dilihat dari segi sasarannya
yaitu :
1. Sanksi reparatoir artinya sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas
pelanggaran norma, yang ditujukan untuk mengembalikan pada kondisi
semula sebelum terjadinya pelanggaran,
2. Sanksi punitif artinya sanksi yang ditujukan untuk memberikan hukuman
pada seseorang, misalnya adalah berupa denda administratif,
3. Sanksi regresif adalah sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas ketidak
patuhan terhadap ketentuan yang terdapat pada ketetapan yang diterbitkan.
Hubungan sanksi dengan kinerja adalah apabila sanksi yang diberikan
lebih tegas dan benar-benar di realisasikan maka tindakan pelanggaran terhadap
tugas-tugas yang semestinya tidak akan terjadi. Sanki terhadap tindakan kinerja di
gunakan untuk memberi sanksi kepada aparatur terhadap pelanggaran atas aturan-
aturan kerja dan sanksi berperan dalam melaksanakan kinerja aparatur.”
Berdasarkan pada Pasal 52 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014, sanksi
perangkat desa yaitu:
1. Perangkat Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 51 dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran
tertulis.
58
2. Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat tidak
dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentian sementara dan dapat
dilanjutkan dengan pemberhentian.
Seperti yang dijelaskan oleh kepala desa ia mengatakan bahwa:
“Saya akan menghukum dan memberikan sanksi yang berat dan tegas
kepada pegawai yang melanggar aturan-aturan yang berlaku sehingga
mereka jera dan bisa berkerja dengan baik kedepannya sesuai dengan apa
yang diharapkan seperti itu ”.47
Dengan adanya sanksi yang berat dan tegas, aparatur akan semakin takut
untuk melanggar peraturan kantor dan serta kinerja aparatur dapat di tingkatkan
lagi. ”
pemerintahan desa sudah memang seharusnya dapat memberikan suatu
pelayanan yang baik kepada masyarakat, sebab pelayanan merupakan salah satu
prinsip untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat, pemerintahan desa harus didukung oleh perangkat-
perangkat yang handal atau akuntabel atau bertanggung jawab.
Perangkat yang handal serta akuntabel merupakan perangkat desa yang
harus memahami dan dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai
dengan bidang tanggung jawab yang diberikan kepada aparat pemerinta desa
Disamping itu, mereka tentu harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sesuai dengan bidang tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Disamping
itu, mereka tentu harus memiliki komitmen dan tanggung jawab moral terhadap
47 Wawancara dengan Hasan, Selaku Kepala Desa Seling, Selasa Tanggal 03 November
2020.
59
masyarakat dalam memberika pelayanan.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal
mengenai Kinerja dari Aparatur Desa diantaranya sebagai berikut:
1. Kinerja aparatur Desa seling dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat sangat tidak baik terlihat dari berbagai macam masalah dan
wawancara yang ditemukan, yang mana seharusnya aparatur yang tugasnya
memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat dalam mensejahterakan
masyarakat dan desa namun hal tersebut berbanding balik .
2. Faktor penghambat kinerja aparatur adalah tingkat displinan dan rendahnya
pendidikan pegawai kantor desa, aparatur desa seling tidak cukup baik dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, hal ini terlihat pada belum
tercapainya secara optimal kenirja yang diberikan dilihat dari kedisiplinan,
jam kerja yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan proses pelayanan
yang lambat dan melelahkan membuat masyarakat kesulitan dalam
menyelesaikan perkara-perkara yang ingin diselesaikan.
3. Upaya dalam meningkatkan kinerja pegawai kantor desa seling adalah
meningkatkan pendidikan pegawai kantor desa, melakukan kontrol terhadap
pegawai kantor desa seling, memberikan sanksi yang berat kepada pegawai,
dan tidak hanya sanksi yang ringan karna sanksiberdampak aparatur tidak
takut untuk melanggar aturan yang berlaku, harusnya sanksi yang berlaku
61
sesuai dengan sanksi pelanggaran yang telah dilakukan agar aparatur takut
untuk mengulangi pelanggaran kedisiplinan.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan penelitian di atas, maka penulis
merekomendasikan berupa beberapa sara yakni sebagai berikut :
1. Untuk”pelayanan yang diberikan oleh aparatur desa agar dapat lebih
meningkatkan kinerja sebagaimana mestinya dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat”agar terselenggaranya pemerintahan yang baik dan
Kepada perangkat desa Seling diharapkan dapat melaksanakan Tugas Pokok
dan Fungsinya sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang desa, sehingga tata pemerintahan desa Seling dapat
berjalan dengan baik.
2. Untuk mengatasi masalah kinerja dari aparatur desa di dalam memberikan
pelayanan administrasi kepada masyarkatat haruslah bisa berbesar hati dalam
menerima segala macam bentuk masukan, kritik dan serta saran untuk
mengoptimalkan kinerja aparatur agar pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat optimal.
3. Untuk mayarakat di desa seling agar dapat selalu mendukung dan tentunya
memberikan nasehat kepada aparatur dalam kegiatan yang berbentuk
membangun desa seling menjadi agar lebih baik dan masyarakat desa Seling
hendaknya melakukan kontrol kepada perangkat desa Seling. Karena dengan
adanya kontrol masyarakat tahu mengenai jalannya pemerintahan desa maka
62
diharapkan perangkat desa dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
A. Literatur
Achmad Ichsan, sh, Tata Administrasi Kekaryawanan, jakarta pusat, Djambatan,
1969.
Kamus besar bahasa indonesia,di akses tanggal 1 maret 2020.
DR. A.A. Anwar Prabu Mengkunegara, M.Si., Evaluasi Kinerja SDM, Bandung,
Refika Aditama, 2005.
Al Husaini, Strategi Camat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai, Skripsi
Jurusan Ilmu Pemerintahan UIN JAMBI,2018.
PROF. DR. LEXI J. MOLEONG, M.A., Metodologi penelitian kualitatif,
Bandung,pt remaja rosda karya,2009.
Tim penyusun, Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah,Jambi: Syari’ah Pres,2014.
Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Revisi,Jambi : Fakultas Syari’ah IAIN STS
Jambi dan Syari’ah Press,2014.
Sugiono”Metode Penelitian Kualitatif R&?D”, Bandung: Alfabeta,2009.
Hadari Nawawi, “Metode penelitian sosial”, Jakarta Gajah Mada Universitas
Press. 1993
Mohammad Ali. “Strategi penelitian pendidikan”, Bandung Angkasa, 1985.
Sugiono, “Metode penelitian kualitatif R&D”. Bandung Alfabeta,2009.
A. Undang-undang
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999.
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 .
Undang-Undng No. 6 tahun 2014.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, Perangkat Desa
B. Internet
Michellia Agustin, “Kinerja aparatur desa dalam memeberikan pelayanan
kepada masyarakat di desa petani kecematan mandau kabupaten
bengkalis”, Jom FISIP Volume 2 No.
1-Februari 2015, di akses pada tanggal 25 februari 2020,hlm.1
Achmad Ichsan, sh, Tata Administrasi Kekaryawanan, jakarta pusat, Djambatan,
1969, hlm.117 .
Robert Djopari, peranan aparatur pemerintah dalam pelaksananaan administrasi
di distrik sidey,di akses pada tanggal 1 maret 2020 hlm.4.
Theorymanajemendanorganisasi.blogspot.com (Pengertiian Pelayanan publik
menurut para ahli) di akses pada tanggal 15 september 2020
Ones Gita Crystalia, Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Kecematan Pengasih
Kabupaten Kulon Progo,2015,di akses pada tanggal 23 februari 2020.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/pemerintahan_desa (Pemerintahan desa) di akses
pada tanggal 16 september 2020.
DAFTAR INFORMAN
No Nama Informan Keterangan
1 Hasan Kepala Desa Seling
2 Affan Rizki S.E Kasi Pemerintahan
3 Fifi Lawati BPD
4 Zuryati S. Pd Masyarakat dan Guru
5 Hanapi S. Pd Masyarakat dan PPS
6 Najmatul jannah Sekretaris Desa
7 Muhammad Aktor Masyarakat
8 Hamdany Masyarakat
9 Mawaddah Masyarakat
Dokumentasi di Lapangan
Gambar 1
Wawancara bersama Kepala Desa seling
Gambar 2
Wawancara bersama Ibu Mawaddah masarakat Desa seling
Gambar 3
Wawancara bersama Ibu Fifilawati selaku Anggota BPD Desa Seling
Gambar 4
Wawancara bersama Ibu Zuryati selaku Guru Masyarakat Desa Seling
CURRICULUM VITAE
A. Informan Diri
Nama : Solatiyah
Nim : 105170618
TTL : Seling, 02 Juli 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa seling Rw 04 kecematan
Tabir Kabupaten Merangin
Pekerjaa : Mahasiswi
Jurusan : Ilmu Pemeritahan
No Hp : 08278308672
B. Riwayat Penndidikan
No JENJANG PENDIDIKAN TEMPAT TAHUN
1 SD NO 35 VI SELING SELING 2006-2012
2 MTS DARUL FIQHI KOTO BARU 2012-2014
3 MAN TABIR TABIR 2015-2017
4 SI UIN STS JAMBI MUARO JAMBI 2017-2021
C. Pengalaman Organisasi
NO JENIS PENGALAMAN JABATAN TAHUN
1 KOPMA UIN STS JAMBI PENGURUS 2017-2018
2 HMPM PENGURUS 2017-2018
3 BAPERA JAMBI PENGURUS 2020-2021
4 HMI AGGOTA 2017-2018
5 KPPS KETUA 2020
6 ANDESKOBA SEKRETARIS 2018
7. HIMASTAJI SEKRETARIS 2017-2018