Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Oleh :KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA - RIDr. Asmawi Rewansyah MSc.
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
ADM
NEGARA
ORGANISASI=BIROKRASI
MANAGEMENT=ADMINISTER
WARGA NEG
PEM. NEG
WIL . NEG
KEBIJ.PUBLIK
CITA2 & TUJUAN
NKRI
KONS-TITUSI
NEGARA
DIMENSI NILAI *) =
PEDOMAN PERILAKU
*) DIMENSI NILAIPEMBUKAAN
UUD’45
SPIRITUAL
KULTURAL
INSTITU-SIONAL
= ALINEA III (PENGAKUAN AKAN EKSISTENSI DAN KEMAHAKUASAAN ALLAH SWT DLM PERJUANGAN MERUBAH NASIB BANGSA)
= ALINEA IV (DASAR NEGARA, PALSAFAH BERNEGARA, PANDANGAN HIDUP BANGSA
= ALINEA IV (TUJUAN, BENTUK, DAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA)
PROS
ES IN
TERR
ELAS
I, IN
TERA
KSI, T
RANS
AKSI
BARA
NG, J
ASA
LAYA
NAN
& IN
FORM
ASI P
UBLI
K
WARGANEG
PEMNEG
POSISI, PERAN, HAK & KEWAJIBAN
ADMINISTRATOR/LEADERSHIP
NORMA, STANDAR, PROSEDUR ADMINISTRASI PUBLIK
= GG
PUBLIC ADMINISTRATION GUIDING VALUES AND PRINCIPLES
= GG
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA(MENURUT UUD 45 + AMANDEMEN)
ADMNEG
PERU
MUSA
NPE
NERA
PAN
EVAL
UASIP
ROSES
PROSES
2
TATA HUBUNGAN(KOMUNIKASI)
REGE
LLIN
G
BESC
HIKI
NG
PROB
. SOL
VING
EMPO
WER
ING
KINE
RJA
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nilai-nilai dasar konstitusi dalam Pembukaan UUD 1945 belum teraktualisasi seutuhnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbang-sa dan bernegara
Proses demokratisasi yang sedang berjalan saat ini belum mene-mukan format yang sesuai dengan karakteristik bangsa (jati diri dan etika pemerintahan)
Kedaulatan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat belum terwujud
Dimensi Filosofis
UUD 1945
Tatanan kelembagaan pemerintahan negara, baik Pusat Daerah, belumefektif dan efisien, serta format yang belum tepat
Tata hubungan kerja antar lembaga negara belum terpola/tersusun dg.baik (termasuk tata hubungan antara pemerintah pusat dengan pemda provinsi, dan antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota)
Belum jelasnya grand design kebijakan desentralisasi dan otonomi daerahdalam NKRI sehingga memunculkan berbagai persoalan diantaranya pem-bentukan daerah otonom yang tidak terkendali, konflik kewenangan, perim-bangan keuangan, kelembagaan dan manajemen kebijakan publik (Ada 2665 Perda bermasalah, sejak otonomi hingga 2008 (LAN, 2008)
Kelembagaan
Negara
DIMENSI ADMINISTRASI NEGARA DAN TANTANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
3
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Pelaksanaan fugnsi-fungsi manajemen pemerintahan belum berdasar pada prinsip prinsip tata kepemerintahan yang baik (Good Governance) Indeks tata kelola pemerintahan yang baik masih rendah antara lain ditunjukkan : (Indeks persepsi tindak/praktek korupsi yang masih tinggi danpelayanan publik yang buruk)
Pelaksanaan berbagai kebijakan publik sebagian besar belum pro-growth, pro-poor, dan pro-job
Manajemen kebijakan publik antar intsitusi pemerintahan belum terkoordinasi, terintegrasi, danbersinergi (masih kentalnya ego-sectoral dan ego daerah)
Berbagai kebijakan publik belum mendukung pencapaian tujuan dari berbagai kesepakatan/kon-vensi internasional (MDGs, APEC, Global Warning etc)
Masih lebarnya kesenjangan pembangunan antar wilayah, perkotaan dan pedesaan dan antar kawasan Indonesia
Tata KelolaPemerintahan
Integritas dan kompetensi penyelenggara negara yang masih rendah
Mentalitas aparatur yang belum berorientasi pada pelayanan publik
Manajemen SDM aparatur yang belum terkelola secara optimal
Kompetensi dan distribusi SDM aparatur belum sesuai dengan kebutuhan organisasi pemerintahan
Belum terwujudnya meritokrasi, reward dan punishment system dalam pengembangan SDM aparatur
SDM
DIMENSI ADMINISTRASI NEGARA DAN TANTANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
(Lanjutan)
4
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Governance disebut "good" (good governance) jika memenuhi syaratdi atas, dan sebaliknya "bad" jika tidak. Menurut Leo Fonseka,
- The State Gov meletakkan dasar bagi equity, justice, dan peace, creating a conducive political and legal environment for development ;
- Private Sector meletakkan dasar bagi economic growth, job opportu-nities, income and development, and
-Civil Society meletakkan dasar bagi liberty, equality, responsibility,and self-expression.
5
PEMNEG
DUNIABISNIS
MASY.MADANI
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Konstruksi pemikiran ttg good governance di atas berada pada tataran axiologi (Ndraha 2003: xxxi). Penggalian konsep dan konstruksi pemikiran pada tingkat epistemologi melahirkan teori tentang Tiga Subkultur Masyarakat (TSM) yang mampu menerangkan gejala governance sebuah bangsa (negara). Teori TSM berawal dari pendekatan manusia & lingkungannya thdp fenomena pemerintahan.Human rights/HAM Dipenuhi sendiri (private choice)
&Instincts/naluri Dipenuhi melalui psar (public choice)
Pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa layanan terbentur pada the law of scarcity yang membentuk kesenjangan antara demand dengan supply. Cara utk memenuhi kebutuhan dan memperkecil kesenjangan mendekati nol adalah pengembangan setinggi mungkin nilai sumberdaya (SDM, SDA, SD buatan) atau menghambat sebisa mungkin kemerosotan sumberdaya ybs.
Humanneeds
6
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
TIGA SUB KULTUR DALAM MASYARAKAT
PENGEMBANGANNILAI SUMBERDAYA
SUBKULTUREKONOMI (SKE)
Karakteristik :membeli semurah mungkinmenjual seuntung mungkinmembuat sehemat mungkin
jika dibiarkan jalan semaunya, terjadi :1. seleksi alam2. strugle for life3. survival of the fittest4. konflik5. ketidak adilan.
untuk menciptakan keba-hagian (adil dan damai) diperlukan aturan dan untuk menegakkan aturan diperlukan kekuasaan.
public choice &private chioce
PECIPTAAN KEADILAN DAN KEDAMAIAN
SUBKULTURKEKUASAAN (SKK)
Karateristik :berkuasa semudah mungkinmenggunakan kekuasaan se-efektif mungkinmempertanggung jawabkan penggunaan kekuasaan seformal mungkin,
jika dibiarkan jalan semaunya, terjadi :1. detournement de pouvoir2. abuse of power3. KKN4. penindasan5. Pembohongan
untuk mencegah dan me-ngurangi penyalahgunaan kekuasaan/kewenangan, diperlukan kontrol sosial (social control,consumerim)
manusia sbgai objek, sovereign dan sebagai konsumer
KONTROL THDP KEKUASAAN (SKK)
SUBKULTURSOSIAL (SKS)
Karakteristik :1. peduli, kesadaran,
keberanian, heroisme2. budaya konsumeristik3. collective action
jika dibiarkan jalan semau-nya, terjadi :
1. civil disobedience2. civil distrust3. anarki4. terorism5. perang saudara6. Revolusi
untuk mencegah anarki, teror dan sebagainya ketiga subkultur harus berkembang selaras, seimbang, serasi dan sinerjik, ceck & balance, loyal opposition.
Sumber: Community development: ECOSOC 1956.
7
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
8
POLITIK
POLITISI
HUKUM
PENEGAK HUKUM
EKONOMI
EKONOM
BUDAYA
BUDAYAWAN
BIROKRASI
LPND
KESET.LEMTINA
PENEGAKHUKUM
MINDSETCULTURALSET
SISTEMMANAJEMEN PEMERINTAHAN
BIROKRAT
SISTEMADMINISTRASI PUBLIK
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
PARADIGMA (Pgd) OPAPdg 1 (1900-1937) dikotomi antarapolitik dan administrasi negara.Pdg 2 (1938-1956) administrasinegara sebagai ilmu politik.Pdg 3 (1970-sekarang) administrasisebagai ilmu administrasi publik.
NPM = Reinventing Governmentmelahirkan konsep GG(enterpreneurial government).
Reagan : government is not solution to our problem, govern-ment is the problem.Paradigma NPM (1992 -2002)
NPS = Government is Us (King & Sivers, 1998)Joined up thinking and joined up action (Stewart et.al., 1999)Citizens First ! (Denhardt & Gray, 1998)Paradigma NPS (2003- sekarang)
1) Politik harus memusatkanperhatian pada kebijakan publik atau ekspresi kehendak rakyat, admneg berkenaan dgnimplementasinya.
2) Penyatuan ilmu administrasi ne-gara dan i. politik (Morsten Marx)
3) Prinsip2 mgt dikembangkan se-cara ilmiah dan mendalam. Peri-laku organisasi, analis mgt, pene-rapan teknologi seperti metodekuantitatif, analisis sistem, opera-sional research, econometry dsb
4) Adm publik dgn fokus pada teoriorganisasi, teori manajemen dankebijakan publik, sedangkanlocusnya kepentingan publik.
1) Catalytic gov. (steering rather than rowing. Service is rowing)
2) Community owned (empowering rather than serving)
3) Competitive gov. (injection competiitionin service delivery)
4) Mission’s driven not rule’s driven5) Customer oriented (meeting the need
of the customer, not bureaucracy)6) Result oriented (funding outcomes, not
input)7) Enterprising gov (earning rather than
spending)8) Anticipatory gov (prevention rather
than cure) 9) Decentralized gov (from hierarchy to
participation)10)Market oriented (leveraging change
through the market)Note : Birokrasi yg lamban, gemuk, boros,
inefisien, merosotnya kinerja yanlik.
1) Serve rather than steer2) Seek the public interest3) Value citizenship over
entrepreneurship4) Think strategically, act
demokratically5) Serve citizen, not customers6) Recognize that accountability is
not simple7) Value people, not just
productivity.
Note : Isues tentang justice, equity, participation, and leadership ygkurang diperhatikan dalam bukuReinventing gov.
PARADIGMA OPA, NPM dan NPS
9
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik IndonesiaDari paradigma OPA, utk memba-
ngun/reformasi birokrasi :1) Administrasi publik harus
dipisahkan dari dunia politik(dikhotomi AP dgn politik).
2) Tidak memberi peluang padaAdministrator untukmemperaktekkan sistemnepotisme dan spoil.
3) Para legislator hanyamerumuskan kebijakan nasionaldan Administrator hanyamengeksekusinya.
4) Para Administrator selalumengutamakan nilai efisiensidan ekonomis.
5) Para Administrator diangkatberdasarkan kecocokan dankecakapannya.
6) Metode keilmuan menurut Taylor harus menggeser metode rule of thumb.
Dari paradigma NPM, utk memba-ngun/reformasi birokrasi diarahkanpada 6 dimensi kunci:
1) Productivity, bgmn pem menghasilkan lebih banyak dgn biayayg lebih sedikit.
2) Marketization, bgmn pemerintahmenggunakan insentif pasar agar hilang patologi/penyakit birokrasi
3) Service orientation, program yglebih responsif thdp kebutuhanwarga masy.
4) Decentralization, melimpahkankewenangan kepada unit kerjaterdepan
5) Policy, bgmn pememerintahmemperbaiki kapasitasperumusan kebijakan.
6) Performance accountability,bgmn pem memperbaikikemampuannya utk memenuhijanjinya.
Dari paradigma NPS, utk memba-ngun/reformasi birokrasi, makabirokrasi harus berubahorientasinya, yaitu :
1) Dari paradigma constitutionalismke paradigma communitarianism(Fox & Miller, 1995).
2) Dari institution-centric civil service ke model citizen-centric governance (Prahalad, 2005).
3) Perlu diterapkan pola citizen-centered collaborative public management (Cooper, at ell., 2006).
4) Tidak ada tindakan birokrasi yang memanipulasikan partisipasimasyarakat (Yang & Callahan, 2007).
10
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
11
Hasil nyata :1) Aturan yg jelas dan tegas dlm
melaksanakan tugas.2) Perilaku produktif, juga loyal kpda
pimpinan & organisasi.3) Perilaku yg impersonal & saklek.4) Hub kekeluargaan dan kelompok
sosial tidak mendapat tempat.
Hasil nyata :1) Saving2) Perbaikan proses3) Perbaikan tkt efisiensi4) Peningkatan efektivitas5) Perbaikan sistem administrasi
seperti : peningkatan kapasitas, fleksibilitas dan ketahanan
Hasil nyata:1) Pemerintahan yang lebih
demokratis;2) Pemerintahan yang desentralistis3) Terbentuknya civil society4) Partisipasi masyarakat5) Pemerintahan yg partisipatif,
transparan dan akuntabel
OPA menghadapi masalah (falla-cies, pendapat yg keliru), yaitu:
1) Weber yakin bahwa sosok orga-nisasi birokrasi sangat ideal, pa-dahal dlm perkembangannya bisa berubah menjadi sangat kaku, ber-tele2 dan penuh red tape.
2) Taylor sangat yakin hanya satu cara terbaik utk melaksanakan tugas,padahal dlm perkem-bangan zaman banyak cara lain misalnya hasil rekayasa teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan.
3) Wilson lebih cenderung melihat adm publik sbg kegiatan yg tidak bersifat politis, padahal dlm kenyataannya bersifat politis.
NPM menuai kritik, karena :1) Para elit birokrat cenderung
berkompetisi utk kepentingan dirinya d/p.kepentingan umum;
2) Public chioce didominasi kepen-tingan pribadi, shg konsep spt public spirit & public serviceterabaikan.
3) Tidak mendorong terjadinya proses demokrasi.
4) Pemerataan dan keadilan sosial sulit terwujud
5) Mengancam citizen selfgover-nance dan fungsi administrator sbg servant of public interest.
6) Tidak hati2 akan meningkatkan korupsi dan orang2 miskin baru.
NPS juga menuai kritik, karena:1) Hanya cocok untuk negara maju
yang sudah mapan danmasyarakatnya sudah dewasadalam berdemokrasi (tidak maunyamenang sendiri)
2) Etika dlm pemerintahan sudah mmbudaya dlm kehidupan masy..
3) Sulit diterapkan pada sistempemerintahan yang otoriteriansentralistis.
4) Tidak banyak masyarakat yang miskin (powerless)
5) Banyak entitas sosial danpelayanan publik telah berubahmenjadi entitas bisnis.
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Pelajaran penting dari paradigmaOPA adalah utk membangunaparatur negara atau reformasi birokrasi diperlukan:
1) Profesionalitas2) Penggunaan prinsip keilmuan3) Hubungan impersonal4) Penerapan aturan dan
standarisasi secara tegas5) Sikap yang netral6) Perilaku yg mendorong/mendu-
kung terjadinya efisiensi danefektivitas sumberdaya (4M+T)
Pelajaran penting dari paradigma NPM adalah dlm membangun aparatur /reformasi birokrasi harus :
1) Memperhatikan mekanisme pasar.2) Mendorong kompetisi dan kontrak
utk mencapai hasil3) Harus lebih responsif terhadap
kebutuhan pelanggan.4) Bersifat mengarahkan (steering)
d/p. menjalankan sendiri (rowing)5) Harus melakukan deregulasi;6) Memberdayakan oprator/pelaksana7) Mengembangkan budaya
organisasi (corporate cultural)8) Innovatif dan berjiwa wirausaha;9) Pencapaian hasil ketimbang
budaya taat asas.10)Orientasi pada proses dan input.
Pelajaran penting dari paradigmaNPS adalah dlm membangun AN/ reformasi birokrasi harus :
1) Memperhatikan pelayanan kpdmasy sbg warga negara, bukansbg pelanggan.
2) Mengutamakan kepentinganumum.
3) Mengikut sertakan wargamasyarakat (masy tidak dijadikanpenonton)
4) Berfikir strategis dan bertindakdemokratis.
5) Memperhatikan norma, nilai, danstandard yg ada.
6) Menghargai masyarakat d/p. manajer wirausaha yg bertindakseakan-akan uang adalah milikmereka.
PARADIGMA DAN PENDEKATAN OPA LEBIH PAS/COCOK UNTUK DEP/LEMBAGA YG MENANGANI BIDANG/SEKTOR POLHUKAM
PARADIGMA DAN PENDEKATAN NPM LEBIH PAS/COCOK UNTUK DEP/LEMBAGA YG MENANGANI BIDANG/SEKTOR PEREKONOMIAN
PARADIGMA DAN PENDEKATAN NPS LEBIH PAS/COCOK UNTUK DEP/LEMBAGA YG MENANGANI BIDANG/SEKTOR KESRA 12
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
13
RANCANGAN INDUK REFORMASI BIROKRASI(GRAND DESIGN)
Undang-undang Republik Indonesia No. 17 / 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.
Lampiran UU RI No.17/2007 Bab IV.1.2, huruf E angka 35, menyatakan:
Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasiuntuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untukmewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di daerah.
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Karakteristik birokrasi/organisasi bertipe ideal:> High degree of specialization;> Hierarchical authority structure with limited areas of responsibility;> Impersonality of relationships between organizational members;> Recruitment of officials an the basis of ability and technical knowledge;> Differentiation of private and official income and fortune and so on.
Pertama, birokrasi diartikan sebagai ”government by bureaus” yaitu pemerintahan biro oleh pegawai yang diangkat oleh pemegang kekuasaan, pemerintah atau pihak atasan dalam sebuah organisasi formal, baik publik maupun privat; pemerintahan birokratik adalah pemerintahan tanpa partisipasi warga masyarakat/konsumen.
Kedua, birokrasi diartikan sebagai sifat atau perilaku pemerintahan, yaitu : sifat kaku, macet, berbelit-belit, berliku-liku dan segala tuduhan/stigma negatif terhadap birpem
Ketiga, birokrasi sebagai tipe ideal sebuah organisasi yang bermula dari teori Max Weber tentang konsep sosiologik rasionalisasi aktivitas kolektif. Weber dlm buku Guy Peters (1984: 3) mendefinisikan birokrasi sebagai: ”organization with a pyramidal structure of authority, which utilize the enforcement of universal and impersonal rules to maintain that structure of authority, and which emphasize the non-discretionery aspects of administration.
ARTI BIROKRASI
14
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Mengapa birokrasi pemerintahan perlu direformasi ? Peranan strategis dari birokrasi dalam mewujudkan visi dan misi bangsa
(melindungi bangsa dan tanah air, memajukan kesejahteraan umum danmencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut memelihara ketertiban dunia).
Krisis multi dimensi dimulai sejak Orde Baru, puncaknya pada tahun 1997 danmasih berkepanjangan, termasuk krisis moral (Indonesia paling lamban keluardari krisis).
Peringkat Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia teratas di Asia. Millenium Development Goals (Deklarasi PBB No. 55/2000) dimana setiap
negara anggota PBB harus mengurangi warga masy. miskin dan pengangguransebesar 50% pada akhir tahun 2015.
Masih tingginya jumlah penduduk miskin (37,17 juta atau 16,6%) dan jmlhpengangguran terbuka (10,55 juta atau 9,8%) th 2007.
Birokrasi yg ada dewasa ini belum berperan dlm meningkatkan investasi(Menurut IFC, doing business di Indonesia berada pada peringkat 135 dari 175 negara yg disurvey)
Peranan strategis dari birokrasi dalam mewujudkan visi dan misi bangsa(melindungi bangsa dan tanah air, memajukan kesejahteraan umum danmencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut memelihara ketertiban dunia).
Pelaksanaan reformasi birokrasi selama ini belum memenuhi tuntutanmasyarakat, belum terencana secara sistemik, komprehensif dan berdurasijangka panjang (setiap ganti Pemerintah kebijakan reformasi birokrasi dimulaidari awal kembali).
15
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Apa peranan strategis birokrasi dalam mewujudkan visi dan misi bangsa ?
Perumus kebijakan negara/pemerintah (melaksanakanperan/fungsi pengaturan/regulasi) agar terwujud kea-manan, ketertiban, keteraturan, kedamaian dan keadilan dalammasyarakat.
Penyedia/produsen dan penyalur barang dan jasa layananpemerintah kepada warga masyarakat (melaksanakanperan/fungsi pelayanan).
Pemberdaya warga masyarakat yg kurang mampu secaraekonomi melalui pembangunan di berbagai bidang/sektor(melaksanakan peran/fungsi pemberdayaan).
Peran/fungsi pengayoman dan perlindungan warga masyarakatdari berbagai gangguan.
Peran/fungsi pengelolaan asset/kekayaan negara.16
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Transformasi/perubahanparadigma sistem pemerintahan
PEMERINTAHAN YANGOTORITERIAN DAN
SENTRALISTIS
PEMERINTAHAN YANGDEMOKRATIS DANDESENTRALISTIS
PROSES TRANS-FORMASI
SELAMA 20 THN
Ciri-ciri :1) Berdasarkan kekuasaan
belaka;2) Kebebasan pers dan ber-
kespresi dikontrol ketat;3) Seluruh urusan/kewenang-
an pemerintahan dilaksa-nakan secara terpusat.
Penciptaan intrumenhukum sebagai dasar/fondasi dan acuan dlmmengarahkan perubahanyang terencana dan gradual/bertahap.
Ciri-ciri :1) Berdasarkan nilai2 dan
prinsip2 demokrasi;2) Kebebasan pers dan ber-
ekspresi ;3) Tugas dan kewenangan
pemerintahan terdesen-tralisasi ke aparat ter-depan
17
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Konsekuensi/prinsip dasar pemerintahan yang demokratis
Menghormati hak asasi orang lain. Mau mendengar dan menghargai pendapat orang (tidak
maunya menang sendiri). Siap menang, tetapi juga siap kalah. Taat aturan dan hukum. Fair play (sportif) Bertanggung-jawab atas semua perbuatan dan tidak
anarkis. Adanya etika dlm penyelenggaraan pemerintahan Adanya kebebasan pers dan kebebasan berekspresi yang
bertanggung jawab.18
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Konsekuensi pemerintahan yang desentralistis (terdesentralisasi)
Adanya kejelasan distribusi kewenangan antar tingkatanpemerintahan
Kewenangan pelaksanaan urusan pemerintahanterdesentralisasi kepada aparat terdepan.
Kelembagaan/organisasi berbentuk piramidal tegak. Aparat terdepan diberi wewenang untuk mengambil
keputusan administrasi pemerintahan Desentralisasi disertai dengan penyerahan Pegawai,
Pembiayaan/Anggaran dan Peralatan Adanya perwakilan rakyat (DPRD) yang kapabel. Pemerintah Pusat hanya berfungsi sebagai perumus
kebijakan nasional, pembinaan, fasilitasi, standardisasidqan supervisi.
19
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
1. SDM aparatur (Jumlah, kompetensi, penyebaran tidak sesuai dengan kebutuhan. tkt etos kerja dan kesejahteraan rendah serta berperilaku koruptif.
2. Kelembagaan/organisasi (gemuk, tidak proporsional dan banyak lembaga ekstra struktural)
3. Ketatalaksanaan atau business process (bertele-tele, rumit dan belum ada SOP).
DIHADAPKANPADA
1. Tingginya harap-an masyarakat
2. Masyarakat yang tidak sabar
3. Jenuh dgn pelayanan yg masih buruk
4. Bosan thd janji2 tanpa realisasi
20
KONDISI OBJEKTIFBIROKRASI PEMERINTAHAN
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
1. Birokrasi yang bersih (bebas dari praktek KKN melalui pembenahansistem pengelolaan anggaran, perbaikan kesejahteraan pegawai,peningkatan pengawasan dan penegakan hukum)
2. Birokrasi yang efisien dan efektif (dilakukan melalui programpenghematan penggunaan sumberdaya, metoda dan waktu)
3. Birokrasi yang transparan (pembukaan ruang publik dan publik dapatmengakses secara luas penyelenggaraan urusan pemerintahan danpelayanan umum
4. Birokrasi yang melayani (pengubahan birokrasi yg primordialisme atauminta dilayani menjadi birokrasi yg melayani masy.)
5. Birokrasi yang terdesentralisasi (pendelegasian kewenanganpengambilan keputusan kepada aparatur terdepan)
SASARAN REFORMASI BIROKRASIADALAH MEMBANGUN/MEMBENTUK :
21
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
1. Pembangunan kepercayaan masyarakat (public trust building), melalui program : (1) pencegahan dan pemberantasan korupsi; (2) peningkatan kualitas pelayanan publik termasuk pelayanan investasi.
2. Pemberdayaan masyarakat (empowering people), melalui program : (1) pengentasan kemiskinan; (2) pengentasan pengangguran; (3) peningkatan daya beli/pendapatan masyarakat; (3) peningkatan tanggung-jawab sosial korporasi (Coporate social responsibility).
3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, melalui program: (1) peningkatan transparansi publik,(2) peningkatan public private partnership; (2) peningkatan pengawasan masyarakat.
4. Penciptaan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), melalui program: (1) pencegahan kerusakan lingkungan hidup; (2) pencegahan kemerosotan daya dukung lahan.
5. Peningkatan profesionalisme aparatur, melalui program: (1) Diklat aparatur (diklat kepemimpinan, dalam dan luar negeri); (2) penegakan etika jabatan/ profesi; (3) pengembangan budaya kerja/org; (4) pengembangan teknologi informasi; (5) penegakan disiplin dan (6) peningkatan kesejahteraan pegawai.
STRATEGI REFORMASI BIROKRASI
22
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
PRINSIP REFORMASI BIROKRASI
1. Peningkatan kinerja dari unit kerja dan profesionalisme SDM aparatur
2. Penghematan : - men- money- material
- method- time
3. Bukan sekedar menaikan gajiPendapatan ditingkatkan danPengawasan diketatkan
4. Kenaikan Gaji PNSBersifat nasional akan mengalami perbaikan secara mendasardan menyeluruh, sekarang rata-2 naik 15-20 % / tahun.
5. Sistem remunerasi dan Tunjangan Kinerja (reward)Kepada mereka yg berprestasi, equal work for equal pay (nanti berlaku bagi seluruhpegawai berdasarkan harga jabatan)
SOP (Business Process) yg jelas dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
Output : ditingkatkan
23
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
1.Tahap pertama, membangun kepercayaan publik.Difokuskan pada peningkatan pelayanan publik melaluibest practices dan OSS serta pemberantasan korupsi.
2.Tahap kedua, meningkatkan kinerja investasi.Difokuskan peningkatan investasi baik dalam rangka PMAdan PMDN
3.Tahap ketiga, pembentukan pilot project reformasibirokrasi (2007-2025)Tahun 2007 diprioritaskan kepada MA, BPK, Depkeu danKementerian PAN
24
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
1. Performance review (penilaian/evaluasi kinerja)Evaluasi tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas seluruh satuanorganisasi, termasuk identifikasi keluhan dan harapan masyarakat, sertaapa yang telah dilakukan Kementerian/Lembaga.
2. Penyusunan Rancangan Reformasi Birokrasi Kementerian/Instansi/Pemda masing-masing (s.d thn 2015 atau 2025).
3. Penyempurnaan ketatalaksanaan (business process of core business)Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) yang lebih efisien danefektif dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi
4. Analisis Jabatan dan Evaluasi JabatanPenyusunan peta jabatan, job description, spesifikasi jabatan, pengukuranbeban kerja, klasifikasi jabatan, persyaratan/kompetensi jabatan, jobgrading dan job pricing.
5. Penyempurnaan Manajemen SDM Aparatur (assesment center).6. Penetapan Key Performance Indicator (KPI) setiap jabatan/unit kerja.7. Evaluasi pelaksanaan langkah2 reformasi birokrasi (baru mengajukan
usulan perbaikan remunerasi atau tunjangan kinerja/jabatan).
LANGKAH PELAKSANAANREFORMASI BIROKRASI INSTANSI
25
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Dihadapkan oleh keterbatasan kemampuan keuangan negara. Dihadapkan oleh sistem kerja lama dgn manual Yang tidak kompeten atau tidak mampu, tidak punya keahlian/ketrampilan akan
tersingkir atau risih sendiri, karenanya resistensi pasti sangat tinggi Bahwa dengan hanya menaikan gaji seperti yang selama ini berlaku, tidak
membawa dampak, atau efek bagi peningkatan kinerja, apalagi selalu diikutitingginya tingkat inflasi/peningkatan inflasi.
Sudah saatnya kita bertekad mengakhiri :a. perilaku koruptif (spt: menunda-nunda pelayanan, tidak disiplin dsb)b. PGPSc. 8.0.2 (disguise unemployment)d. like and dislike e. ketidak adilan
Sudah saatnya kita berani memulai mengambil dan menanggung resiko, kon-sekuensi/dampak reformasi birokrasi (kalau sungguh2 mau reformasi birokrasi) Reformasi birokrasi akan banyak resistensi, sangat sensitif dan beresiko.
HAMBATAN REFORMASI BIROKRASI
26
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Ada perencanaan (grand design melalui white paper) yg dibuat th 2002 Seleksi pegawai (melalui assesment center) S.O.P. yang mempermudah dan mempercepat penyelesaian dokumen. Pilot project utk 18 KPPN yg semula 1415 peg, sekarang cukup 512 saja
Penghasilan ditingkatkan Target pendapatan negaraPengawasan diketatkan ditingkatkan.
Kelebihan Pegawai :a. Disalurkan ke Instansi lain atau ke Pemdab. Dialihkan ke Jabatan lain seperti : Penyuluh Keuanganc. Pensiun dinid. Golden Shake hand
CONTOH : PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI DEPARTEMEN KEUANGAN
27
Pusdiklat Spimnas 2011
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Tiada yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan itu sendiri, dan
Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang
mengubahnya.
Pusdiklat Spimnas 2011