PE
KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN
ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAH
KOTA BEKASI
TAHUN ANGGARAN 2013
PEMERINTAH KOTA BEKASI
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KOTA BEKASI TAHUN 2013
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
i
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1-1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1-1 1.2 Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD ............................... 1-1 1.3 Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD .................. 1-2
II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD .......................................................... 2-1 2.1 Kebijakan dan Alokasi Anggaran Pembangunan Tahun 2013 ...................... 2-1 2.2 Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD ........................................... 2-8 2.3 Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah ......................................................... 2-12 2.4 Perubahan Kebijakan Belanja Daerah .................................................................. 2-17 2.5 Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah ......................................................... 2-26
III PENUTUP .................................................................................................................................. 3-1
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
1-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional mengamanatkan bahwa setiap Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk
menyusun Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KU-APBD), yang
secara teknis diatur dalam: (i) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; dan (ii) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013.
KU-PAPBD Kota Bekasi Tahun Anggaran 2013 merupakan pedoman dalam menentukan
arah Kebijakan Perubahan Anggaran untuk periode sisa tahun anggaran berjalan, yang
memuat hasil evaluasi tahunan (tahun sebelumnya, tahun berjalan, dan tahun
perencanaan), deskripsi kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan APBD,
kebijakan perubahan pendapatan daerah, kebijakan perubahan belanja daerah, kebijakan
perubahan pembiayaan daerah, serta strategi pembiayaannya. Proses penyusunan KU P-
APBD Kota Bekasi Tahun Anggaran 2013 berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kota Bekasi tahun 2013 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Bekasi Tahun 2013-2018, dimana tahun 2013 ini adalah tahun
transisi antara RPJMD Tahun 2008-2013 dengan RPJMD Tahun 2013-2018 dan tahun
pertama kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.
Selanjutnya, mencermati adanya kondisi yang dalam perkembangannya tidak sesuai
dengan asumsi-asumsi dalam KU-APBD yang telah ditetapkan, dipandang perlu untuk
meninjau kembali beberapa kebijakan penganggaran seiring dengan realisasi APBD TA
2013. Berdasarkan kondisi tersebut, dipandang perlu dilakukan perubahan rumusan
APBD yang telah ditetapkan, sesuai ketentuan dalam Pasal 155 dan Pasal 156 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
1.2 Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD
Tujuan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KU P-APBD) adalah
menyediakan dokumen perencanaan penganggaran untuk sisa satu tahun anggaran
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
1-2
berjalan yang disepakati bersama antara Pemerintah dengan DPRD Kota Bekasi untuk
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
Perubahan APBD (PPAS P-APBD) dan penyesuaian Rencana Kerja dan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta kriteria Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD).
Penyusunan dan penetapan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KU P-APBD) merupakan
upaya dalam melakukan penyesuaian capaian target kinerja dan/atau prakiraan
dan/atau Rencana Keuangan Tahunan Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD
serta ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Kebijakan Umum Perubahan APBD (KU P-
APBD) memberikan penjelasan tentang pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar
dalam melakukan perubahan, antara lain: (i) perbedaan asumsi dengan KU-APBD TA
2013 yang telah ditetapkan sebelumnya; (ii) program dan kegiatan yang dapat diusulkan
untuk ditampung dalam Perubahan APBD dengan mempertimbangkan tingkat
kepentingan (urgensi) dan sisa waktu pelaksanaan APBD tahun anggaran berjalan; (iii)
capaian target kinerja program dan kegiatan yang harus dikurangi dalam Perubahan
APBD apabila asumsi KUA tidak tercapai; dan (iv) capaian target kinerja program dan
kegiatan yang harus ditingkatkan dalam perubahan APBD apabila melampaui asumsi
KUA.
1.3 Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD
Landasan hukum penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja (KU P-APBD) Kota Bekasi Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut :
(1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
(2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 No. 66, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4400);
(3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
(4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
(5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Menjadi
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
1-3
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
(6) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 No. 126, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4438);
(7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom;
(8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Daerah;
(9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4124;
(10) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
(11) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
(12) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
(13) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
(14) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 4817);
(15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tatacara
Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
(16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
(17) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
1-4
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
(18) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;
(19) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum
dan Alokasi Tunjangan Profesi Guru PNSD kepada Daerah Provinsi, Kabupaten,
dan Kota Tahun Anggaran 2013;
(20) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 42/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum
dan Alokasi Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD kepada Daerah Provinsi,
Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2013;
(21) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 44/PMK.07/2013
tentang Alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun
Anggaran 2013;
(22) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 64 Tahun 2012 Tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;
(23) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 973/kep.589/OTDAKSM/2013 tentang
Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota atas Keberhasilan
Kinerja Pemungutan dan Pengelolaan Administrasi PBB Sektor Pedesaan dan
Perkotaan Tahun 2013;
(24) Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 465 Tahun
2013 tentang Penetapan Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan Dalam
Bentuk Uang Kepada Individu, Keluarga, Masyarakat, Kelompok Masyarakat,
Organisasi Kemasyarakatan, Pemerintah Daerah Lain dan Pemerintah serta Partai
Politik pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013;
(25) Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Bekasi Tahun 2011-2031;
(26) Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi Tahun 2013-2018;
(27) Peraturan Walikota Nomor 23 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Kota Bekasi Tahun 2013;
(28) Peraturan Walikota Nomor 10 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2013.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-1
BAB II
PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
2.1 Kebijakan dan Alokasi Anggaran Pembangunan Tahun 2013
Kebijakan Umum Perubahan APBD (KU P-APBD) Kota Bekasi Tahun Anggaran 2013 ini
merupakan upaya dalam melakukan penyesuaian capaian target kinerja dan/atau
prakiraan dan/atau Rencana Keuangan Pemerintah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2013
yang telah ditetapkan sebelumnya untuk dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah
dan DPRD Kota Bekasi melalui Nota Kesepakatan. Penjelasan yang akan disampaikan
dalam dokumen KU P-APBD Kota Bekasi TA2013 mencakup pertimbangan yang
mendasari perubahan yang dilakukan, yaitu : (i) perbedaan asumsi dengan KU-APBD TA
2013 yang telah ditetapkan sebelumnya; (ii) program dan kegiatan yang diusulkan untuk
ditampung dalam P-APBD dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan (urgensi) dan
sisa waktu pelaksanaan APBD TA 2013; (iii) capaian target kinerja program dan kegiatan
yang harus dikurangi dalam P-APBD apabila asumsi KUA tidak tercapai; dan (iv) capaian
target kinerja program dan kegiatan yang harus ditingkatkan dalam P-APBD apabila
melampaui asumsi KUA.
Mengacu pada ketentuan yang diatur dalam pasal 155 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007 serta memperhatikan pertimbangan tersebut diatas, alasan yang
meyebabkan perlunya dilakukan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
adalah: (i) perkembangan yang tidak sesuai asumsi KUA; (ii) keadaan yang menyebabkan
harus dilakukan pergeseran anggaran antar satuan kerja perangkat daerah, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja dan atau antar jenis kode rekening; (iii) keadaan yang
menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun
berjalan; (iv) keadaan darurat; dan (v) keadaan luar biasa.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi Tahun Anggaran 2013
yang telah ditetapkan, dan selanjutnya menjadi dasar dalam perhitungan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kota Bekasi TA 2013 adalah sebagai
berikut: (i) Anggaran Pendapatan ditetapkan sebesar Rp. 2.750.609.367.929,00 yang
terdiri atas Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 871.275.048.121,00, Dana Perimbangan
sebesar Rp. 1.204.659.805.293,00 dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp.
674.674.514.515,00; (ii) Anggaran Belanja ditetapkan sebesar Rp. 3.026.036.053.610,00
yang terdiri atas anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 1.256.848.766.580,00 dan
Belanja Langsung sebesar Rp. 1.769.187.287.030,00; dan (iii) Anggaran Pembiayaan
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-2
Daerah (Netto) sebesar Rp. 275.426.685.681,00 yang terdiri atas penerimaan pembiayaan
sebesar Rp. 292.257.055.481,00 dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp.
16.830.369.800,00. Pada Tabel-2.1 disajikan Ringkasan APBD TA 2013.
Tabel-2.1 RINGKASAN APBD KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2013
NO URAIAN
APBD TA.2013 (Murni)
I PENDAPATAN 2.750.609.367.929,00
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 871.275.048.121,00
2 Bagian Dana Perimbangan 1.204.659.805.293,00
3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 674.674.514.515,00
II BELANJA 3.026.036.053.610,00
1 Belanja Tidak Langsung 1.256.848.766.580,00 a. Belanja Pegawai 1.147.225.247.580,00 b. Belanja Bunga 300.000.000,00 c. Belanja Hibah 59.735.150.000,00 d. Belanja Bantuan Sosial 30.671.000.000,00 e. Belanja Bantuan Keuangan 905.019.000,00 f. Belanja Tidak Terduga 18.012.350.000,00
2 Belanja Langsung 1.769.187.287.030,00 a. Belanja Langsung Penunjang Urusan 155.027.185.570,00
b.Belanja Langsung Urusan 1.614.160.101.460,00 SURPLUS / (DEFISIT) (275.426.685.681,00)
III PEMBIAYAAN (Netto) 275.426.685.681,00
1 Penerimaan Pembiayaan 292.257.055.481,00
2 Pengeluaran Pembiayaan 16.830.369.800,00
3 SiLPa Tahun Berjalan - Sumber : BPKAD, September 2013
Selanjutnya, dalam perjalanan realisasi anggaran sepanjang semester pertama TA 2013
terdapat transfer bantuan khusus (specific grant) dari Pemerintah Pusat dan Provinsi,
yang diterima setelah penetapan APBD TA 2013 sebagaimana diuraikan diatas.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 2013 pada bagian
Lampiran Nomor IV Hal-hal Khusus Lainnya nomor 14. Program dan kegiatan yang
dibiayai dari dana transfer dan sudah jelas peruntukannya seperti Dana Darurat, Dana
Bencana Alam, dan pelaksanaan kegiatan dalam keadaan darurat dan/atau mendesak
lainnya, yang belum cukup tersedia dan/atau belum dianggarkan dalam APBD, dapat
dilaksanakan mendahului penetapan peraturan daerah tentang Perubahan APBD dengan
cara:
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-3
a. menetapkan peraturan kepala daerah tentang perubahan penjabaran APBD dan
memberitahukan kepada Pimpinan DPRD;
b. menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan;
ditampung dalam peraturan daerah tentang perubahan APBD, atau dicantumkan dalam
LRA, apabila pemerintah daerah telah menetapkan perubahan APBD atau tidak
melakukan perubahan APBD.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka alokasi dana dari sumber spesifik grant telah
diperhitungkan ke dalam anggaran pada perhitungan PERUBAHAN PENJABARAN APBD KOTA
BEKASI TA 2013. Transfer anggaran tersebut secara garis besar terdiri dari sebagai
berikut: (i) sebesar Rp. 43.915.116.840,00 sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor
41/PMK.07/2013 tanggal 27 Pebruari 2013 tentang Pedoman Umum Dan Alokasi
Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Kepada Daerah Provinsi, Kabupaten,
dan Kota Tahun Anggaran 2013; (ii) sebesar Rp. (564.375.000,00) sesuai Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 42/PMK.07/2013 tanggal 27 Pebruari 2013 tentang Pedoman Umum
dan Alokasi Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Kepada Daerah
Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2013; (iii) sebesar Rp. 683.450.500,00
sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2562/Menkes/Per/XII/2011 tentang
Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan dan Surat Edaran Kepala Pusat Pembiayaan dan
Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI nomor JP.01.01.4.2029.2012 tentang
Mekanisme Pemanfaatan dana di Fasilitas Kesehatan (iv) sebesar Rp. 7.168.825.600,00
sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2012 (v) sebesar
Rp. 2.670.363.588,00 sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
44/PMK.07/2013 tentang Alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
Tahun Anggaran 2013; (vi) sebesar Rp. 319.000.000,00 sesuai Keputusan Gubernur Jawa
Barat Nomor 973/kep.589/OTDAKSM/2013 tentang Bantuan Keuangan kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota atas Keberhasilan Kinerja Pemungutan dan Pengelolaan
Administrasi PBB Sektor Pedesaan dan Perkotaan Tahun 2013, dan (vii) sebesar Rp.
5000.000.000,00 sesuai Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 465 Tahun 2013 tentang Penetapan Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan
Dalam Bentuk Uang Kepada Individu, Keluarga, Masyarakat, Kelompok Masyarakat,
Organisasi Kemasyarakatan, Pemerintah Daerah Lain dan Pemerintah serta Partai Politik
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013. Selain dana-dana
tersebut, terdapat dana transfer dari Provinsi Jawa Barat, Provinsi DKI Jakarta dan
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-4
Pemerintah Pusat yang dananya telah ditransfer ke Kas Daerah pada Tahun 2012 namun
kegiatannya belum dilaksanakan sehingga harus dianggarkan kembali pada APBD Tahun
Anggaran 2013 dengan pendanaan dari SILPA Tahun Anggaran 2012 sebesar
Rp, 41.005.218.884,00.
Penganggaran dana-dana transfer tersebut telah dilakukan dengan cara melakukan
Perubahan Peraturan Walikota Bekasi Nomor 10 Tahun 2013 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 dimana telah dilakukan
tiga kali perubahan. Selanjutnya perubahan dimaksud ditampung dalam Perubahan
Peraturan Daerah Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2013 sehingga anggaran pendapatan, belanja maupun pembiayaan yang diajukan dalam
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 secara
kumulatif termasuk perubahan-perubahan yang telah dilakukan melalui Perubahan
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013
sebagaimana dijelaskan di atas.
Dengan demikian, dalam Penjabaran APBD TA 2013 terdapat perubahan perhitungan
Jumlah Pendapatan APBD TA 2013 menjadi sebesar Rp. 2.809.118.298.957,00 (diluar
penerimaan dari pos pembiayaan) atau Jumlah Belanja APBD TA 2013 berubah menjadi
Rp. 3.118.084.585.201,00. Rincian perubahan perhitungan yang dilakukan pada
Perubahan Penjabaran APBD TA 2013 disajikan secara ringkas pada Tabel-2.2.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-5
Tabel-2.2 PERUBAHAN PADA PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013
Sumber : BPKAD, Oktober 2013.
Selanjutnya, dalam rangka menyusun perhitungan Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (P-APBD), terdapat beberapa kebijakan Pemerintah Pusat, Provinsi
maupun Kota Bekasi yang berkaitan langsung dengan perubahan jumlah Anggaran
Pendapatan maupun Anggaran Belanja. Kebijakan tersebut antara lain berpengaruh
terhadap jumlah anggaran pendapatan yang diperkirakan mengalami penambahan yang
menyebabkan surplus anggaran dikarenakan adanya penambahan penerimaan pada
komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari Pendapatan Pajak Daerah,
Hasil Retribusi Daerah dan Hasil Pengeloaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan serta
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Selain itu, penambahan penerimaan juga
terjadi pada komponen Dana Perimbangan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak/Bukan
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-6
Pajak serta dari komponen Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang berasal dari
Pendapatan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak dari Provinsi. Selain itu juga terdapat
perubahan pada Pembiayaan Daerah, dimana pada komponen Penerimaan Pembiayaan
Daerah terdapat penambahan penerimaan yang berasal dari pos SiLPA tahun anggaran
2012.
Penambahan penerimaan pendapatan yang cukup signifikan pada hakekatnya merupakan
implikasi dari adanya kebijakan Pusat dan Provinsi, yang menyebabkan diperlukannya
perubahan / penyesuaian proporsi alokasi anggaran belanja daerah, baik alokasi pada
anggaran belanja tidak langsung maupun anggaran belanja langsung. Perubahan alokasi
anggaran pada komponen Belanja Tidak Langsung yaitu adanya penyesuaian alokasi
anggaran pada pos Belanja Pegawai yang secara kumulatif masih mengalami
peningkatan. Sementara itu, perubahan alokasi anggaran Belanja Langsung terjadi
penambahan alokasi anggaran pada seluruh komponennya. Berdasarkan kondisi seperti
tersebut, maka perubahan dan/atau penyesuaian yang dilakukan pada alokasi anggaran
belanja daerah hanya merupakan implikasi dari adanya penambahan penerimaan
pendapatan, sehingga penyesuaian / perubahan yang dilakukan tidak mengakibatkan
terjadinya defisit anggaran belanja. Dengan demikian, arah kebijakan dalam Pembiayaan
Daerah pada tahun anggaran 2013 dapat difokuskan pada penyertaan modal (investasi)
Pemerintah Daerah, Dana Bergulir dan penyelesaian kewajiban Pemerintah Daerah
kepada pihak ketiga.
Berdasarkan pertimbangan atas perubahan asumsi dalam perhitungan rencana target
capaian penerimaan pendapatan daerah, belanja daerah, dan pengelolaan pembiayaan
daerah, jumlah Anggaran Belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Bekasi Tahun Anggaran 2013 setelah Perubahan (P-APBD) adalah sebesar
Rp.3.322.819.147.160,26. Anggaran Belanja tersebut terdiri atas Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp. 1.321.443.094.458,26 dan Belanja Langsung sebesar Rp.
2.001.376.052.702,00. Sementara itu, jumlah Anggaran Pendapatan pada P-APBD TA
2013 diperhitungkan sebesar Rp. 2.923.800.978.600,00 dan Anggaran Pembiayaan
Daerah (Netto) diperhitungkan sebesar Rp. 399.018.168.560,26.
Pada Tabel-2.3 disajikan ringkasan tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (P-APBD) Kota Bekasi Tahun Anggaran 2013, mencakup anggaran
pendapatan, anggaran belanja, dan anggaran pembiayaan daerah.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-7
Tabel-2.3 PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
(P-APBD) KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2013
Sumber : BPKAD, Oktober 2013
Berdasarkan uraian tersebut diatas, uraian selanjutnya akan menyajikan penjelasan
tentang asumsi dan perubahan-perubahan asumsi yang mendasari dalam perhitungan
penyusunan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kota Bekasi
Tahun Anggaran 2013, yang mencakup asumsi dasar penetapan kebijakan penyusunan
anggaran, asumsi penerimaan pendapatan daerah, asumsi belanja daerah, dan asumsi
penerimaan / pengeluaran pembiayaan daerah. Selanjutnya, berdasarkan asumsi dan
perubahan asumsi tersebut, akan diuraikan pula mengenai beberapa perubahan
kebijakan anggaran pendapatan, perubahan kebijakan anggaran belanja, dan perubahan
kebijakan anggaran pembiayaan daerah, yang menjadi acuan dalam pelaksanaan APBD
Perubahan TA 2013.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-8
2.2 Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD
Penyusunan dan penetapan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja (KUPA / KU P-APBD) Kota Bekasi Tahun Anggaran 2013 mempertimbangkan
serta memperhitungkan kembali berbagai kondisi yang terjadi baik dalam skala lokal,
regional, maupun nasional. Kondisi-kondisi tersebut menjadi asumsi dasar dalam
penyusunan dan penetapannya, sehingga terdapat beberapa asumsi yang dipandang
perlu untuk dirubah dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi yang ada seiring
dengan pelaksanaan APBD TA 2013 selama semester pertama.
2.2.1 Asumsi Dasar Pendapatan
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Berdasarkan hasil kajian potensi penerimaan pendapatan sampai akhir 2013,
didapat indikasi hasil dan potensi penerimaan yang cukup optimal dari sub-sub
komponen sumber penerimaan tertentu. Oleh karenanya target penerimaan
Pendapatan Asli Daerah dirubah dari semula sebesar Rp. 871.275.048.121,00
menjadi Rp. 946.060.108.441,00. Dengan demikian, penerimaan pendapatan asli
daerah dari masing-masing sumber penerimaan diasumsikan sebagai berikut:
Penerimaan dari pos Pendapatan Pajak Daerah dirubah dari semula sebesar
Rp. 674.763.073.321,00 menjadi Rp. 718.251.958.508,00 atau meningkat
sekitar Rp. 42.488.885.187,00 yang diperkirakan didapat dari peningkatan
penerimaan pada pos pajak restoran, pajak hiburan, pajak penerangan jalan
dan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan;
Penerimaan dari pos Hasil Retribusi Daerah dirubah dari semula sebesar
Rp. 45.977.967.400,00 menjadi Rp. 47.603.065.200,00 atau meningkat
sekitar Rp. 1.625.097.800,00 yang diperkirakan didapat dari peningkatan
pada retribusi perijinan tertentu, yaitu dari retribusi Izin Mendirikan
Bangunan dan retribusi Izin Gangguan/Keramaian;
Penerimaan dari pos Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
dirubah dari semula Rp. 9.479.323.600,00 menjadi Rp. 11.345.698.260,00
atau meningkat sekitar Rp. 1.866.374.660,00 yang diperkirakan didapat dari
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD;
Penerimaan dari pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah dirubah dari
semula sebesar Rp. 141.054.683.800,00 menjadi Rp. 168.859.386.473,00 atau
meningkat sekitar Rp. 27.804.702.673,00 yang diperkirakan didapat dari
peningkatan penerimaan pada pos Penerimaan Bunga Deposito, pendapatan
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-9
dari pengembalian kegiatan KPU, pendapatan PAD lainnya dan pendapatan
BLUD dari RSUD.
b. Dana Perimbangan
Penerimaan pendapatan dari sumber Dana Perimbangan direncanakan semula
sebesar Rp. 1.204.659.805.293,00 dirubah menjadi Rp. 1.210.085.226.723,00 atau
meningkat sekitar Rp. 5.425.421.430,00 yang disebabkan oleh penyesuaian hasil
rekonsiliasi pada pos penerimaan Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak (dari
sub-komponen PBB dan Hasil Cukai Tembakau).
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Penerimaan pendapatan dari sumber Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
direncanakan semula sebesar Rp. 674.674.514.515,00 dirubah menjadi sebesar
Rp. 767.655.643.436,00 atau meningkat sebesar Rp. 92.981.128.921,00 yang
disebabkan oleh adanya pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya yang semula Rp. 435.281.396.155,00 meningkat
menjadi Rp. 477.201.780.976,00, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus yang
semula sebesar Rp. 174.552.873.000,00, kini menjadi Rp. 213.125.791.500,00, Dana
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya yang semula Rp.
64.840.245.360,00 menjadi Rp. 77.328.070.960,00.
d. Asumsi Dasar Lainnya
Beberapa kondisi eksternal dalam skala regional Nasional maupun regional Jawa
Barat diasumsikan akan mempengaruhi penerimaan pendapatan Kota Bekasi,
sehingga patut dipertimbangkan dalam rangka penetapan Kebijakan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja (P-APBD) Kota Bekasi. Kondisi tersebut antara
lain adalah:
Pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun 2013 diperkirakan 7% atau
turun dari target pertumbuhan ekonomi dalam APBN. Penurunan target
pertumbuhan perekonomian ini disebabkan oleh pengaruh kondisi
perekonomian global yang mengalami perlambatan sebagai akibat krisis
utang dan fiskal di Eropa dan Amerika Serikat, serta kecenderungan kenaikan
harga minyak mentah di pasar dunia.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, diperkirakan dapat tercipta
kesempatan kerja baru yang diperkirakan akan mampu menyerap potensi
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-10
tenaga kerja baru, sehingga tingkat pengangguran terbuka dapat diturunkan
sampai 6,0% - 6,4% dari jumlah angkatan kerja;
Terbukanya lapangan kerja baru dapat menunjang pengurangan angka
kemiskinan dari semula 14,15% pada tahun 2009 yang menurun menjadi
sekitar 12,0%-13,5% pada tahun 2010, dan 11,5%-12,5% pada tahun 2011,
dan ditekan lagi menjadi 10,5%-11,5% pada tahun 2012 serta menjadi 9,5%-
10,5% pada tahun 2013;
Upaya pencapaian tingkat pertumbuhan ekonomi akan dapat diwujudkan
melalui perbaikan iklim investasi dan iklim usaha yang diorientasikan pada
pembentukan modal tetap bruto sebesar 10,9% dan mendorong pertumbuhan
ekspor non-migas sebesar 13,5%;
Nilai tukar rupiah diperhitungkan sekitar Rp 9.000,00 per-USD dan suku
bunga Bank Indonesia diperkirakan dapat bertahan pada posisi 5,0%;
Laju inflasi nasional diperhitungkan sekitar 6,8% dan nilai defisit APBN
diperkirakan hanya sekitar 2,23% dari PDB;
Kebijakan fiskal pada tahun 2013 melanjutkan arah kebijakan fiskal yang
telah ditetapkan pada tahun 2012, yaitu memberi stimulus kepada
perekonomian namun dengan terus menjaga ketahanannya, guna
mengantisipasi dampak terberat krisis ekonomi;
Kebijakan stimulus fiskal terutama ditujukan untuk: (i) mempertahankan
sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat antara lain melalui insentif
perpajakan, pemberian subsidi dan bantuan langsung tunai; (ii) mencegah
timbulnya PHK secara luas dan meningkatkan daya tahan usaha dalam
menghadapi krisis antara lain melalui penurunan tarif perpajakan dan bea
masuk, potongan tarif listrik, subsidi bunga, dan pemberian kredit usaha
rakyat; (iii) menangani dampak PHK dan mengurangi tingkat pengangguran
dengan meningkatkan belanja infrastruktur padat karya melalui penambahan
anggaran untuk infrastruktur; serta (iv) mempercepat laju pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan dengan meneruskan reformasi di seluruh
kementerian negara/lembaga (K/L);
Program role sharing penyediaan sarana prasarana pendidikan yang masih
dilanjutkan, perlu dioptimalkan pelaksanaannya. Hal tersebut dimungkinkan
untuk mendukung Program Wajib Belajar Dua belas Tahun. Kebijakan
tersebut akan dapat lebih optimal seiring dengan pengalihan Anggaran
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-11
Bantuan Operasional Sekolah menjadi bagian dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
2.2.2 Asumsi Belanja Daerah
Asumsi ekonomi makro
Laju inflasi berpengaruh terhadap kesinambungan pembiayaan pembangunan di
daerah, yang dapat dilihat dari indikasi kemampuan keuangan daerah dalam
penyediaan anggaran untuk kebutuhan pembiayaan pelaksanaan pembangunan
pada semua sektor kegiatan. Laju inflasi nasional tahun kalender (Januari-April
2012) sebesar 1,09%, sedangkan laju inflasi year on year (April 2012 terhadap
April 2011) sebesar 4,5%. Sedangkan laju inflasi di Kota Bekasi tahun kalender
(Januari-April 2012) sebesar 0,9% laju inflasi year on year (April 2012 terhadap
April 2011) sebesar 4,4%. Dengan demikian laju inflasi Kota Bekasi masih berada
di bawah angka inflasi nasional, baik tahun kalender maupun year of year.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan
indeks harga konsumen. Pada bulan April 2012 terdapat enam kelompok
pengeluaran mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
terjadi pada kelompok kesehatan yakni sebesar 0,60%, diikuti kelompok bahan
makanan sebesar 0,22%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
sebesar 0,19%, kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar
0,18%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 15%, serta
kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,00%. Sedangkan
kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,93%.
Mencermati kondisi seperti diuraikan diatas, dan dengan memperhatikan
perkembangan asumsi inflasi nasional tahun 2013 yang diprediksi dapat
mencapai 10%, maka inflasi Kota Bekasi pada tahun 2013 (yoy) berada pada
kisaran 7,5% - 10%. Implikasi perubahan indeks harga konsumen diperkirakan
masih akan berpengaruh besar terhadap trend inflasi di Kota Bekasi adalah
kelompok / jenis komoditas bahan makanan, minuman, rokok & tembakau.
Demikian pula dengan kelompok / jenis komoditas transportasi, komunikasi dan
jasa keuangan, diperkirakan akan mempunyai kontribusi terhadap potensi inflasi
di Kota Bekasi, yang disebabkan oleh diterapkannya regulasi nasional terhadap
jenis / komoditas tersebut.
Dengan menjaga laju inflasi sedemikian, sektor-sektor yang rentan terhadap
perubahan laju inflasi akan dapat dipertahankan atau dikembangkan potensi dan
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-12
daya dukungnya terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi. Hal tersebut
terutama terhadap sektor-sektor unggulan berdaya saing tinggi dan selama ini
menjadi pendorong dan penggerak utama perekonomian Kota Bekasi, antara lain
mencakup: (i) sektor Pertanian terutama ikan hias dan tanaman hias; (ii) sektor
Industri Pengolahan; (iii) sektor Listrik, Gas dan Air minum; dan (iv) sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran. Dengan demikian, upaya penyediaan prasarana
dan sarana dasar maupun pendukung pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi perlu
diprioritaskan.
2.3 Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah
2.3.1 Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah
Perubahan kebijakan perencanaan pendapatan disusun dengan memperhatikan
trend historis pertumbuhan realisasi penerimaan Pendapatan Daerah tahun 2008–
2013, serta perkembangan situasi perekonomian lokal, regional dan nasional.
Trend historis pertumbuhan Pendapatan Daerah tahun 2008–2013 mencapai
10,78%, dan menurut komponen pembentuknya adalah: (i) pendapatan asli
daerah rata-rata 36,63% per-tahun, (ii) dana perimbangan rata-rata 10,40% per-
tahun, dan (iii) lain-lain pendapatan daerah yang sah rata-rata 28,45% per-tahun.
Realisasi pertumbuhan pendapatan TA 2012 (dari TA 2011) mencapai 25,08%
dengan pertumbuhan penerimaan pendapatan pada masing-masing komponen
pembentuknya sebagai berikut: (i) pertumbuhan penerimaan dari sumber PAD
mencapai 20,21% atau dibawah rata-rata trend pertumbuhan historis; (ii)
pertumbuhan penerimaan dari sumber Dana Perimbangan mencapai 24,22% atau
diatas rata-rata trend pertumbuhan historis;dan (iii) pertumbuhan penerimaan
dari sumber Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah mencapai 31,68% atau jauh
diatas rata-rata trend pertumbuhan historis. Kondisi tersebut menunjukkan
perkembangan kemampuan keuangan daerah relatif membaik, yang berarti
bahwa potensi perbaikan jumlah penerimaan pendapatan diperkirakan masih
dapat dilakukan pada tahun anggaran berjalan.
Pada APBD 2013 (murni) telah diterapkan strategi antisipatif dalam menyusun
rencana penerimaan pendapatan yang berasal dari sumber diluar komponen
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah telah menetapkan beberapa langkah
kebijakan nasional terkait dengan kondisi tersebut, antara lain: rencana relokasi
struktur anggaran DAU pada DAK yang diperuntukkan mendukung stabilitas
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-13
pertumbuhan ekonomi masyarakat, restrukturisasi anggaran keuangan daerah
melalui efisiensi anggaran pembangunan dan peningkatan kontribusi peran serta
dunia usaha dan masyarakat.
Kebijakan peningkatan Pendapatan Daerah dalam RPJMD tahun 2013-2018 adalah
“peningkatan pendapatan daerah melalui penggalian potensi dan penyuluhan
kepada masyarakat, disertai dengan tertib administrasi pungutan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Kebijakan perencanaan target
penerimaan pendapatan daerah didasarkan pada arah kebijakan pendapatan
daerah yang mengedepankan upaya peningkatan peran dan kontribusi PAD
dalam upaya meningkatkan kemandirian keuangan daerah.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, terdapat perubahan rencana penerimaan
pendapatan daerah yang diprioritaskan pada peningkatan penerimaan dari pos
Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya dari komponen pajak daerah serta
lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Sementara itu, perubahan rencana
penerimaan dari pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diarahkan pada
peningkatan penerimaan dari sumber dana bagi hasil pajak dan retribusi dari
provinsi, serta adanya dana penyesuaian untuk pembayaran tunjangan profesi dan
tambahan penghasilan guru.
Berdasarkan kebijakan tersebut, perubahan kebijakan rencana pendapatan
daerah yang diterapkan dalam mendukung pencapaian target penerimaan
pendapatan daerah pada P-APBD tahun 2013 adalah:
1. Perencanaan penerimaan dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dari pos Pendapatan Pajak Daerah yang mencakup:
a) Penerimaan dari pos pajak restoran melalui peningkatan target
jumlah penerimaan dari pajak rumah makan, yang diharapkan dapat
menutupi adanya penurunan jumlah penerimaan wajib pajak dari yang
beromzet dibawah Rp. 3.000.000,00/bulan sesuai Perda No. 08 Tahun
2011 tentang Pajak Restoran ;
b) Penerimaan dari pos pajak hiburan melalui peningkatan target jumlah
penerimaan dari pajak tontonan film/bioskop sesuai Perda No. 07
Tahun 2011 tentang Pajak Hiburan;
c) Penerimaan dari pos pajak penerangan jalan disebabkan adanya
potensi baru berupa penambahan jumlah perumahan dan rumah toko;
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-14
d) Penerimaan dari pos Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan
Perkotaan melalui penambahan jumlah wajib pajak dan peningkatan
sistem administrasi pengelolaan pajak.
2. Perencanaan penerimaan dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dari pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang mengalami
kenaikan, antara lain :
a) Penerimaan dari pos jasa giro kas daerah dan pos pendapatan
bunga deposito karena adanya keterlambatan pelaksanaan kegiatan –
kegiatan fisik sehingga dana yang tersimpan di bank saldonya cukup
besar;
b) Penerimaan dari pos Pendapatan dari Pengembalian karena adanya
pengembalian dari kegiatan Komisi Pemilihan Umum Tahun 2012;
c) Penerimaan pendapatan dari PAD lainnya; dan
d) Penerimaan dari pos pendapatan dari RSUD karena adanya silpa
tahun 2012.
3. Perencanaan penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dari
pos Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya yang mencakup:
a) Penerimaan dari pos dana bagi hasil pajak dari provinsi melalui
intensifikasi penerimaan bagi hasil dari sumber pajak kendaraan
bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar
kendaraan bermotor, pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah
tanah dan pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan;
b) Penerimaan dari pos dana bagi hasil retribusi khususnya retribusi
bidang kemetrologian;
4. Perencanaan penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dari
pos Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus yang berasal dari penetapan
alokasi anggaran untuk Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD.
5. Dan perencanaan penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
dari pos Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah
Lainnya yang berasal dari penetapan alokasi Bantuan Keuangan dari
Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-15
2.3.2 Perubahan Target Pendapatan Daerah
Pada Tabel-2.4 disajikan rangkuman Perubahan Rencana Pendapatan Daerah
Kota Bekasi tahun 2013 yang disusun berdasarkan pada perubahan kebijakan
sebagaimana diuraikan diatas.
Tabel-2.4 PERUBAHAN RENCANA PENDAPATAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2013
Sumber : BPKAD, September 2013
Jumlah penerimaan pendapatan daerah dari sumber Pendapatan Asli Daerah
(PAD) direncanakan sebesar Rp. 946.060.108.441,00, dari Dana Perimbangan
direncanakan sebesar Rp. 1.210.085.226.723,00, dari Lain-lain Pendapatan
Daerah Yang Sah direncanakan sebesar Rp. 767.655.643.436,00 dan dari
Pembiayaan direncanakan sebesar Rp. 399.018.168.560,26. Dengan demikian,
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-16
target Penerimaan Pendapatan Kota Bekasi pada APBD TA 2013 setelah
perubahan adalah sebesar Rp. 2.923.800.978.600,00 tanpa memperhitungkan
penerimaan dari Pembiayaan atau sebesar Rp. 3.322.819.147.160,26 apabila
didalamnya termasuk penerimaan dari Pembiayaan.
2.3.3 Upaya Pencapaian Target Pendapatan
Sesuai arah kebijakan, strategi pelaksanaan serta target capaian yang telah
ditetapkan, maka perlu dilakukan berbagai upaya yang terarah untuk dapat
mewujudkannya. Upaya-upaya untuk mencapai target yang ditetapkan dilakukan
secara terintegrasi, namun dikoordinasikan secara terstruktur berdasarkan
komponen pembentukkan Pendapatan Daerah. Untuk itu, strategi yang terarah
guna mencapai target dari masing-masing bagian komponen pendapatan adalah
seperti diuraikan dibawah ini.
(a) Penerimaan dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan
mampu diperoleh penerimaan sebesar Rp. 946.060.108.441,00. Upaya-
upaya yang dilakukan untuk mencapai target penerimaan sebagaimana
direncanakan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Perkuatan kelembagaan dan sistem operasional pemungutan
pendapatan daerah, melalui pelaksanaan pembinaan serta evaluasi
pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah;
b. Peningkatan pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ektensifikasi;
c. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui penyediaan sarana
dan prasarana pelayanan umum, penyempurnaan sistem pungutan,
dan peningkatan kapasitas aparatur;
d. Revitalisasi dan restrukturisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
agar mampu meningkatkan kontribusi pendapatan daerah;
e. Pengembangan kerjasama baik dalam hal upaya peningkatan
pendapatan daerah maupun pengelolaan asset daerah;
f. Peningkatan dan penggalian potensi sumber-sumber pendapatan lain.
(b) Penerimaan dari sumber Dana Perimbangan direncanakan mampu
diperoleh penerimaan sebesar Rp. 1.210.085.226.723,00. Upaya-upaya
yang dilakukan untuk mencapai target penerimaan sebagaimana
direncanakan antara lain adalah sebagai berikut:
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-17
a. Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB, pajak
Orang Pibadi Dalam Negeri (PPH OPDN), PPh pasal 21 dan BPHTB;
b. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi
dalam pelaksanaan pengelolaan Dana Perimbangan;
c. Melakukan konsultasi perubahan mekanisme alokasi dan
restrukturisasi DAU dan DAK, untuk tahun 2013 dan seterusnya.
(c) Penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, direncanakan
pada TA 2013 adalah sebesar Rp. 767.655.643.436,00. Upaya-upaya
yang dilakukan untuk mencapai target penerimaan sebagaimana
direncanakan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Melakukan koordinasi dalam rangka efektifitas dan efisiensi
pengelolaan dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah
lainnya;
b. Melakukan koordinasi dan konsultasi pengembangan program /
kegiatan yang terkait dengan alokasi dana penyesuaian dan otonomi
khusus, bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah
lainnya.
2.4 Perubahan Kebijakan Belanja Daerah
2.4.1 Kebijakan Perencanaan Belanja Daerah
Alokasi belanja daerah dalam kurun waktu tahun 2008-2013 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan (sekitar 121,89%) yaitu dari Rp. 1,36 trilyun
pada tahun 2008 menjadi Rp. 3,03-trilyun pada tahun 2013, dengan rata-rata
peningkatan anggaran belanja 20,37% per-tahun. Selama periode tersebut,
komposisi antara belanja aparatur dengan belanja publik yang hampir setara
yaitu rata-rata sekitar 45,86% Belanja Tidak Langsung dan 54,14% Belanja
Langsung, sehingga belum mengindikasikan alokasi belanja aparatur yang
merefleksikan kuantitas dan kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan,
atau dengan kata lain kebijakan belanja daerah kota bekasi dalam kurun waktu
2008-2013 menunjukkan keberpihakan pemerintah daerah untuk belanja
kepentingan publik.
Sejalan dengan diberlakukannya peraturan baru mengenai pengelolaan keuangan
daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 dan kemudian direvisi dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-18
Tahun 2007 (merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 38 / 2007 dan Peraturan
Pemerintah No. 41 / 2007), telah diupayakan penyesuaian pada arah kebijakan
keuangan daerah sejak tahun 2007 (masa transisi). Namun demikian, pada tahun
2013 ini belum menerapkan beberapa ketentuan yang diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor21 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Kebijakan penyusunan Belanja Daerah Kota Bekasi didasarkan pada pendekatan
anggaran kinerja (berorientasi pada hasil), yaitu ”Meningkatkan Akuntabilitas
Perencanaan Anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan
alokasi anggaran, yang berorientasi pada Tugas Pokok dan Fungsi masing-
masing SKPD guna peningkatan Kinerja Pelayanan dan Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat”.
Berdasarkan trend historis belanja daerah tahun 2005–2011, perubahan
signifikan pada belanja daerah tahun 2012 (implikasi alokasi anggaran pelayanan
publik) dan dilatarbelakangi kebutuhan prioritas program dan kegiatan yang
berorientasi peningkatan kualitas dan kuantitas pelayan publik, maka perubahan
kebijakan anggaran belanja tahun 2013 diarahkan pada keseimbangan proporsi
antara belanja publik dengan belanja aparatur yang didasarkan pada isu
strategis serta prioritas program pembangunan daerah tahun 2013.
Berdasarkan kebijakan tersebut, maka pelaksanaan penyusunan anggaran belanja
daerah bertujuan meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta
memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran dimaksud. Oleh
karenanya Belanja Daerah diprioritaskan untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Dengan demikian, pada prinsipnya bahwa setiap peningkatan alokasi belanja
yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran harus diikuti dengan
peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Arah Kebijakan Belanja Daerah Kota Bekasi tahun 2013, mengacu pada RKPD
Kota Bekasi tahun 2013. Oleh karena itu, kebijakan perencanaan anggaran
belanja daerah didasarkan pada prioritas sebagai berikut:
1. Belanja Daerah diprioritaskan untuk memenuhi kewajiban Daerah dalam
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kota Bekasi, yang
diwujudkan dalam bentuk peningkatan : (i) pelayanan dasar (pendidikan
dan kesehatan); (ii) fasilitas sosial; dan (iii) fasilitas umum yang layak;
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-19
2. Belanja Daerah disusun berdasarkan standar pelayanan pelayanan minimal,
standar analisis belanja, standar harga, tolok ukur kinerja dan secara
bertahap akan menerapkan standar analisis beban kerja per-SKPD;
3. Belanja Daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung,
yang diarahkan pada peningkatan kemampuan penyelenggaraan
pelayanan publik (merujuk pada prinsip good governance) yang didasarkan
pada pola kinerja merit system agar mampu mencerminkan pembiayaan
yang dikeluarkan setara dengan kinerja dan keluaran yang dihasilkan;
4. Pemerintah Daerah akan melakukan inventarisasi dan penilaian terhadap
seluruh barang milik Pemerintah Daerah dalam rangka menyusun Neraca
Awal Daerah secara bertahap dan berkelanjutan.
Berdasarkan arah kebijakan perencanaan belanja sebagaimana diuraikan diatas,
pada Tabel-2.5 disajikan Perubahan Rencana Belanja Daerah Kota Bekasi
Tahun Anggaran 2013. Secara keseluruhan, dibandingkan usulan sebelum
perubahan, anggaran belanja daerah tahun 2013 mengalami kenaikan 9,81%, dari
semula Rp. 3.026.036.053.610,00 menjadi Rp. 3.322.819.147.160,26 yang
terdiri dari:
(a) Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 1.321.443.094.458,26 naik sekitar
5,14% atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 64.594.327.878,26 dari
rencana anggaran sebelum perubahan, yang disebabkan oleh penambahan
anggaran pada (i) pos belanja pegawai sebesar Rp. 37.864.059.878,26 (ii)
pos belanja hibah sebesar Rp. 38.465.268.000,00 (iii) pos belanja
bantuan sosial sebesar Rp. 265.000.000,00 dan pada (iv) pos belanja
tidak terduga mengalami penurunan sebesar Rp. (12.000.000.000,00).
(b) Belanja Langsung sebesar Rp. 2.001.376.052.702,00 naik sekitar
13,12% atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 232.188.765.672,00 dari
rencana anggaran sebelum perubahan, yang disebabkan penambahan
anggaran pada: (i) pos belanja langsung penunjang urusan sebesar Rp.
1.200.000.000,00; dan (ii) pos belanja langsung urusan sebesar Rp.
230.988.765.672,00.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-20
Tabel-2.5 PERUBAHAN RENCANA BELANJA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2013
Sumber : BPKAD, Oktober 2013 2.4.2 Kebijakan Belanja Pegawai, Bunga, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan
Keuangan, dan Belanja Tidak Terduga
Kelompok belanja ini disebut pula kelompok belanja tidak langsung yang
merupakan kelompok belanja yang dianggarkan tidak terkait langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan. Berdasarkan penempatan anggaran, anggaran
Belanja Tidak Langsung dibedakan menjadi dua kelompok anggaran, yaitu:
Belanja Tidak Langsung SKPD, yang terdiri dari belanja pegawai; dan Belanja
Tidak Langsung PPKD, yang meliputi belanja belanja bunga, belanja hibah,
belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan dan belanja tak terduga.
Dalam pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2013 terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan dilakukan Perubahan Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2013
berupa penambahan atau penyesuaian atas dana-dana transfer dari Pemerintah
maupun pihak lain di mana berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2013
dimungkinkan untuk dilakukan perubahan dalam APBD untuk selanjutnya
ditampung dalam Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-21
2013. Selanjutnya berkaitan dengan kebijakan pada masing-masing jenis belanja
pada Belanja Tidak Langsung dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai;
1). Penambahan pagu anggaran untuk tunjangan profesi guru PNSD yang
bersumber dari Pemerintah Pusat sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41/PMK.07/2013 tentang Pedoman
Umum dan Alokasi Tunjangan Profesi Guru PNSD Kepada Daerah
Provinsi, Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2013 dan telah
dialokasikan dalam APBD Tahun Anggaran 2013 melalui Peraturan
Walikota Bekasi Nomor 13 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Walikota Bekasi Nomor 10 Tahun 2013 tentang Penjabaran
APBD Tahun Anggaran 2013;
2). Penyesuaian pagu anggaran untuk tambahan penghasilan guru PNSD
yang bersumber dari Pemerintah Pusat sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 42/PMK.07/2013 tentang Pedoman
Umum dan Alokasi Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD Kepada
Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2013 dan telah
dialokasikan dalam APBD Tahun Anggaran 2013 melalui Peraturan
Walikota Bekasi Nomor 13 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Walikota Bekasi Nomor 10 Tahun 2013 tentang Penjabaran
APBD Tahun Anggaran 2013;
3). Penambahan pagu anggaran untuk iuran Askes. Berdasarkan hasil
rekonsiliasi dengan PT Askes terdapat kekurangan pengalokasian
anggaran iuran Askes pegawai berdasarkan surat dari PT Askes nomor:
351/V-08/0813 perihal Iuran Wajib Pemda (PP 28 Tahun 2003).
4). Penyesuaian atas kelebihan pengalokasian acress gaji dan tunjangan
sebesar 3% yang semula dialokasikan sebesar 10%, ternyata kenaikan
gaji dan tunjangan dari Pemerintah Pusat hanya sebesar 7%;
5). Penambahan anggaran untuk insentif pemungutan pajak dan retribusi
daerah untuk penambahan target pendapatan dalam Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2013.
6). Penyesuaian pagu anggaran tunjangan perumahan anggota DPRD hasil
survey harga pasar.
b. Belanja Bunga tidak ada perubahan anggaran;
c. Belanja Hibah, terdapat beberapa perubahan anggaran yaitu; (i) adanya
pergeseran anggaran belanja langsung yang berasal dari kegiatan Penunjang
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-22
Kegiatan RW, disebabkan adanya kendala administrasi dan belum
ditemukannya formulasi yang tepat apabila di alokasikan kedalam belanja
langsung sesuai arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan (ii) adanya
penambahan pagu anggaran guna memenuhi usulan-usulan bantuan dari
masyarakat yang telah direkomendasi oleh dinas/instansi terkait, serta
adanya bantuan keuangan ke sekolah-sekolah swasta yang bersumber dari
Dana Alokasi Khusus;
d. Belanja Bantuan Sosial, terdapat beberapa perubahan anggaran yaitu
adanya usulan bantuan dari kelompok/lembaga kemasyarakatan;
e. Belanja Bantuan Keuangan tidak terdapat perubahan anggaran; dan
f. Belanja Tidak Terduga terdapat pergeseran anggaran dalam rangka
pemenuhan pada belanja hibah kaitan dengan usulan-usulan dari masyarakat
yang telah direkomendasi namun belum dialokasikan pada APBD Murni
Tahun Anggaran 2013.
2.4.3 Kebijakan Pembangunan Daerah
Berdasarkan rencana target capaian pembangunan yang ditetapkan dalam RPJMD
Kota Bekasi 2008-2013 (masa transisi dengan RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-
2018) serta sesuai arah kebijakan pembangunan dalam RKPD Kota Bekasi tahun
2013, maka dalam rangka pencapaian rencana target pembangunan telah
ditetapkan isue-isue strategis yang menjadi acuan pokok dalam perencanaan
program pembangunan tahun 2013. Dalam RKPD tahun 2013 telah ditetapkan 5
(lima) isu strategis yang merupakan pokok perhatian dalam penyelenggaraan
Pembangunan Kota Bekasi tahun 2013, yaitu :
1. Aksesibilitas, Peningkatan Mutu dan manajemen pendidikan
2. Aksesibiltas dan Mutu Pelayanan Kesehatan serta Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
3. Peningkatan iklim usaha kecil untuk menciptakan kemandirian usaha
4. Peningkatan aksesibilitas dan percepatan penyelesaian pembangunan
infrastruktur kota yang strategis
5. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan dan Kualitas Aparatur.
Kebijakan dan perencanaan program tahun 2013 , mengacu pada kebijakan dan
program prioritas pembangunan antara Nasional, Provinsi , sehingga terdapat
sinkronisasi antara kebijakan dan program Pemerintah pusat , Pemerintah Provinsi
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-23
Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bekasi. Keselarasan prioritas pembangunan dapat
dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Keselarasan Prioritas Pembangunan Antara Nasional, Provinsi dan
Kota Bekasi TA 2013
NO
PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT KOTA BEKASI
1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Peningkatan Kinerja Aparatur
Penguatan kapasitas pemerintahan menuju tata kelola Pemerintahan yang baik
2 Pendidikan Peningkatan Kualitas Pendidikan
Peningkatan Akses dan manajemen pendidikan
3 Kesehatan Peningkatan Kualitas Kesehatan
Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat melalui Penciptaan Lingkungan dan Pola Hidup Sehat
4 Penanggulangan Kemiskinan
Peningkatan Daya Beli Masyarakat
5 Ketahanan Pangan Kemandirian Pangan 6 Infrastruktur Pengembangan
Infrastruktur Wilayah Peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur & utilitas kota Menyelenggarakan tata ruang kota yang seimbang dan berkelanjutan Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan berbasis data yang terintegrasi
7 Iklim Investasi dan Usaha
- Membangun kemandirian ekonomi masyarakat melalui penguatan iklim usaha dan kewirausahaan
8 Energi Kemandirian Energi dan Kecukupan Air Baku
-
9 Lingkungan Hidup dan Bencana
Penanganan Bencana dan Pengendalian Lingkungan Hidup
-
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca konflik
Pembangunan Perdesaan -
11 Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
Pengembangan Budaya Lokal dan Destinasi Wisata
-
Sumber : RKPD Kota Bekasi Tahun 2013
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-24
2.4.4 Kebijakan Belanja Berdasarkan Urusan
a. Kebijakan Belanja Langsung (Penunjang Urusan)
Belanja Langsung (penunjang urusan) adalah belanja langsung yang tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan salah satu urusan pemerintahan. Pada
rencana anggaran belanja tahun 2013, kebijakan belanja langsung (operasional
kantor) diarahkan pada peningkatan pelayanan administrasi perkantoran,
peningkatan sumber daya aparatur serta pemenuhan sarana dan prasarana
aparatur, yang dituangkan dalam program sebagai berikut:
1). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3). Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4). Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur; dan
5). Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan.
b. Kebijakan Belanja Langsung (Urusan)
Belanja langsung pemerintah daerah terdiri dari belanja langsung urusan wajib
dan belanja langsung urusan pilihan. Berdasarkan ketentuan dalam pasal 7
ayat 1 dan 2 Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota, terdapat 26 (dua puluh enam) urusan
yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota,
berkaitan dengan pelayanan dasar, dan 8 (delapan) urusan yang bersifat
pilihan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan
daerah. Relevan dengan hal tersebut, kebijakan belanja langsung urusan yang
ditetapkan di Kota Bekasi mencakup 23 urusan wajib dan 4 urusan pilihan,
yang terdiri dari:
(a). Urusan Wajib
(1) Pendidikan; (2) Kesehatan; (3) Pekerjaan umum; (4) Perumahan (5) Penataan ruang; (6) Perencanaan pembangunan; (7) Perhubungan; (8) Lingkungan hidup; (9) Kepemudaan dan olahraga;
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-25
(10) Penanaman modal; (11) Koperasi dan usaha kecil dan menengah; (12) Kependudukan dan catatan sipil; (13) Ketenagakerjaan; (14) Keluarga berencana dan keluarga sejahtera; (15) Komunikasi dan informatika; (16) Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; (17) Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,
perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian; (18) Pemberdayaan masyarakat dan desa; (19) Sosial; (20) Kebudayaan; (21) Kearsipan; dan (22) Perpustakaan.
(b). Urusan Pilihan
(1) Pertanian; (2) Pariwisata; (3) Perdagangan; dan (4) Perindustrian.
Kebijakan belanja langsung (urusan), baik wajib maupun pilihan, didasarkan pada
kebijakan penanganan isu-isu strategis pembangunan Kota Bekasi dan penetapan
prioritas program pembangunan Kota Bekasi tahun 2013. Secara garis besar,
kebijakan terkait dengan perencanaan anggaran belanja langsung urusan antara
lain adalah sebagai berikut:
(a). Kebijakan dalam penyusunan rencana belanja langsung urusan
diprioritaskan pada upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
sesuai kebutuhan dan dinamika sosial yang berkembang dalam
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat;
(b). Kebijakan belanja langsung dalam konteks pembangunan infrastruktur /
suprastruktur diupayakan untuk penyelesaian pembangunan stadion,
RSUD dan gedung perkantoran Pemerintah Kota Bekasi dan melibatkan
partisipasi swasta/masyarakat, agar dapat mendukung kemandirian
perekonomian masyarakat yang lebih jauh akan berdampak positif pada
reduksi beban APBD, dan menciptakan lapangan kerja baru serta
menumbuhkan rasa memiliki.
(c). Kebijakan belanja langsung dialokasikan untuk pembangunan kebutuhan
pelayanan dasar masyarakat dalam menciptakan keserasian
pembangunan antar kawasan di Kota Bekasi merujuk pada pola
pembangunan Bagian Wilayah Kota (BWK) yang diarahkan untuk :
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-26
Pembangunan/ rehabilitasi gedung sekolah, penambahan unit kelas,
rehabilitasi ruang kelas SD dan SLTP serta sarana dan prasarana
penunjang kegiatan pendidikan, untuk mempercepat penuntasan
WaJar DikDas 9 Tahun, dan menunjang upaya merintis WaJar DikMen
12 Tahun;
Peningkatan sarana prasarana penunjang kesehatan, untuk
meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan, terutama bagi penduduk miskin;
Pembangunan/ rehabilitasi infrastruktur jaringan jalan, termasuk
prasarana dan sarana transportasi perkotaan, untuk meningkatkan
mobilitas arus barang dan produktivitas kegiatan perdagangan jasa
yang menunjang pertumbuhan ekonomi kerakyatan, ekonomi lokal
dan ekonomi regional;
Pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan,
keterbelakangan dan keterpencilan.
(c)] Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Kebijakan perencanaan anggaran belanja SKPD didasarkan pada prioritas
program pembangunan sesuai arahan RKPD tahun 2013. Dengan demikian,
dasar penetapan anggaran belanja SKPD mengacu pada bobot peran SKPD dalam
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
2.5 Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Munculnya rekening pembiayaan
dalam struktur APBD dimaksudkan untuk menutup defisit anggaran atau memanfaatkan
surplus anggaran. Akan tetapi, mengingat dalam pengeluaran pembiayaan terdapat
komponen kewajiban pembayaran utang yang harus dibayarkan serta adanya rencana
peningkatan pendapatan maupun peningkatan pelayanan masyarakat melalui BUMD/
BLUD, maka penganggaran pengeluaran pembiayaan pada kenyataannya tidak melihat
kondisi surplus maupun defisit anggaran.
Kondisi anggaran tahun 2013 menunjukkan indikasi potensi surplus anggaran yang
berasal dari SiLPA tahun anggaran 2012, sehingga pemanfaatan SiLPA maupun potensi
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-27
penerimaan pembiayaan lainnya dapat dilakukan secara optimal. Sehubungan dengan
kondisi tersebut, maka perubahan kebijakan pembiayaan daerah dilakukan dengan
fokus pada pembentukkan dana cadangan guna mengantisipasi apabila terjadi potensi
defisit anggaran.
2.5.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Kebijakan penerimaan pembiayaan menerapkan kaidah yang berlaku, yaitu
mengelola secara efisien dan efektif penerimaan dari sumber sebagai berikut :
(i) sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun anggaran 2012; (ii) pencairan
dana cadangan; (iii) hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; (iv)
penerimaan pinjaman daerah; dan (v) penerimaan piutang daerah (pemberian
pinjaman dan pengeluaran pembiayaan yang terdiri dari pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal pemerintah, pembayaran cicilan pokok hutang yang
jatuh tempo, dan pemberian pinjaman).
Perubahan Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran 2013 diarahkan
atas pertimbangan terhadap kondisi anggaran yang relatif cukup memadai untuk
menuntaskan kewajiban-kewajiban pemerintah daerah yang tertunda proses
penyelesaiannya pada tahun anggaran lalu (TA 2012), yang tidak dapat
ditanggulangi dari SiLPA dan Penerimaan Piutang Daerah. Pada komponen
penerimaan pembiayaan daerah, khususnya SiLPA, terdapat peningkatan jumlah
penerimaan sebesar Rp.136.928.607.600,26 (yang berasal dari SiLPa tahun 2012)
sehingga jumlah SiLPa TA 2012 yang semula Rp. 292.257.055.481,00 dirubah
menjadi Rp. 429.185.663.081,26.
2.5.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Kebijakan pengeluaran pembiayaan ditetapkan untuk optimasi penerimaan
kembali pengeluaran pembiayaan yang diperuntukkan pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal pemerintah, pembayaran cicilan pokok hutang yang
jatuh tempo, dan pemberian pinjaman. Pada tahun 2013 ini prioritas kebijakan
pengeluaran pembiayaan difokuskan pada pembiayaan netto untuk penyertaan
modal pemerintah dan dana bergulir serta pembayaran hutang kepada pihak
ketiga yang jatuh tempo.
Perubahan kebijakan pembiayaan yang dilakukan sebagai upaya efisiensi
pengeluaran pembiayaan pemerintah tahun 2013 adalah sebagai berikut :
(1) Penambahan penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah pada tahun
anggaran 2013 sebesar Rp. 4.757.792.000,00;
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
2-28
(2) Dana bergulir Koperasi dan PPK-IPM sebesar Rp. 8.465.618.321,00;
(3) Dan pembayaran hutang kepada pihak ketiga yang jatuh tempo sebesar
Rp. 113.714.400,00.
Sehingga pengeluaran pembiayaan yang semula Rp. 16.830.369.800,00 dirubah
menjadi Rp. 30.167.494.521,00.
Tabel-2.5 PERUBAHAN RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2013
Sumber : BPKAD Oktober 2013
Adapun jumlah Pembiayaan Daerah (netto) yang semula Rp. 275.426.685.681,00
dirubah menjadi sebesar Rp. 399.018.168.560,26.
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
3-1
BAB III
PENUTUP
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUP-APBD)
adalah Dasar kebijakan penyusunan anggaran perubahan yang mencakup dasar-dasar
dan asumsi perubahan kebijakan pembangunan tahunan daerah dan mengatur rincian
perkiraan alokasi anggaran serta merupakan pedoman dalam penyusunan rancangan
APBD perubahan. Oleh karena itu, Penyusunan KUP-APBD dilaksanakan untuk
mensinkronisasikan antara RPJMD Kota Bekasi Tahun 2008 -2013 (tahun
terakhir/transisi) dan RKPD Tahun 2013, sedangkan operasionalisasinya sebagaimana
tertuang di dalam pasal 85 Permendagri Nomor 59 Tahun 2007. Rancangan KUP-APBD
yang memuat dasar pertimbangan perubahan penganggaran, asumsi penyusunan
perubahan APBD, kebijakan Pendapatan Daerah, Kebijakan Belanja Daerah, kebijakan
Pembiayaan Daerah dan Strategi Pencapaiannya sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
Kebijakan perubahan penganggaran belanja Tahun Anggaran 2013 diupayakan dengan
pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efesien dan efektif. Kebijakan dalam
penyusunan Balanja Daerah Kota Bekasi berdasarkan pendekatan anggaran kinerja
(berorientasi pada hasil), yaitu ”Meningkatkan Akuntabilitas Perencanaan Anggaran
serta memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran, yang
berorientasi pada Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing SKPD guna peningkatan
Kinerja Pelayanan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”. Berdasarkan kebijakan
tersebut, maka pelaksanaan penyusunan anggaran belanja daerah bertujuan
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan
efisiensi penggunaan alokasi anggaran dimaksud. Oleh karena itu, orientasi Belanja
Daerah diprioritaskan untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi masing-masing dari satuan kerja perangka daerah (SKPD). Dengan demikian,
setiap peningkatan alokasi belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran
harus diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Kebijakan Umum Perubahan APBD Kota Bekasi TA 2013 merupakan dasar acuan
penyusunan perubahan APBD Tahun Anggaran 2013 yang berisi ketentuan-ketentuan
perencanaan dan pelaksanaan yang disepakati oleh Pemerintah Kota Bekasi dan Dewan
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi TA 2013
3-2
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi. Kebijakan Umum perubahan APBD
berfungsi sebagai dasar penyusunan Rancangan perubahan APBD Kota Bekasi Tahun
Anggaran 2013, yang akan dipergunakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dalam melaksanakan program dan kegiatan. Dokumen KUP- APBD Kota Bekasi TA 2013
merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dari dokumen perancanaan lainnya.
Demikian Kebijakan Umum perubahan APBD ini dibuat untuk dijadikan sebagai dasar
penyusunan Perubahan PPAS dan perubahan RAPBD Kota Bekasi Tahun Anggaran
2013, atas kontribusi pemikiran serta kerja samanya diucapkan terima kasih.
Bekasi, Oktober 2013
WALIKOTA BEKASI
DR.H.RAHMAT EFFENDI
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA
PEMERINTAH KOTA BEKASI
DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BEKASI
NOMOR : 554 Tahun 2013
03 Tahun 2013
TANGGAL : 11 Oktober 2013
TENTANG
KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BEKASI
TAHUN ANGGARAN 2013
PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI 2013
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA PEMERINTAH KOTA BEKASI
DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BEKASI
NOMOR : 554 Tahun 2013
03 Tahun 2013 TANGGAL : 11 Oktober 2013
TENTANG
KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2013
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : DR.H. RAHMAT EFFENDI
Jabatan : Walikota Bekasi
Alamat Kantor : Jl. A. Yani No. 1 Bekasi
bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Kota Bekasi
2. a. Nama : H.ANDI ZABIDI,SE
Jabatan : Ketua DPRD Kota Bekasi
Alamat Kantor : Jl. Chairil Anwar No. 112 Bekasi
b. Nama : SUTRIYONO,S.Pd
Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi
Alamat Kantor : Jl. Chairil Anwar No. 112 Bekasi
c. Nama : H.TUMAI,SE
Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi
Alamat Kantor : Jl. Chairil Anwar No. 112 Bekasi
d. Nama : H.YUSUF NASIH,S.Sos,MM
Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi
Alamat Kantor : Jl. Chairil Anwar No. 112 Bekasi
sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kota Bekasi.
Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) diperlukan Kebijakan Umum Perubahan-APBD yang
disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah untuk selanjutnya dijadikan
sebagai dasar penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2013.
Berdasarkan hal tersebut, para pihak sepakat terhadap Kebijakan Umum Perubahan APBD yang
meliputi asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RP-APBD) Tahun Anggaran 2013, kebijakan pendapatan, belanja dan
pembiayaan daerah, yang menjadi dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara Perubahan dan Perubahan APBD TA 2013.
Secara lengkap Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013 disusun dalam
Lampiran yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Nota Kesepakatan ini.
Demikianlah Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS Perubahan) Tahun Anggaran 2013.
WALIKOTA BEKASI Selaku,
PIHAK PERTAMA
DR.H. RAHMAT EFFENDI
PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA BEKASI Selaku,
PIHAK KEDUA
H.ANDI ZABIDI,SE KETUA
SUTRIYONO,S.Pd WAKIL KETUA
H.TUMAI,SE WAKIL KETUA
H.YUSUF NASIH,S.Sos,MM WAKIL KETUA