renstra kua panancangan.docx

33
Renstra KEMENTERIAN AGAMA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PECANGA KABUPATEN JEPARA Pulodarat Pecangaan KM. I Telp. (0291) 754645 http://kuapecangaan.blogspot.com KEPUTUSAN KEPALA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PECANGAAN NOMOR : Kk.11.20.2/OT.00/ /2012 TENTANG RENCANA STRATEGIS KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2012 - 2016 KEPALA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PECANGAAN Menimbang : a . bahwa Renstra Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2010 – 2014 telah disusun dan ditetapkan; Mengingat : b . c . 1 . bahwa untuk dapat melaksanakan Renstra Kementerian Agama RI dan Kankemenag Kabupaten Jepara, perlu disusun Renstra KUA Kecamatan sesuai kondisi yang lebih kecil skupnya. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala KUA Kecamatan Pecangaan tentang Renstra KUA Kecamatan Pecangaan tahun 2012 – 2016. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Upload: agung-my

Post on 24-Apr-2015

271 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

Page 1: Renstra KUA Panancangan.docx

Renstra 

KEMENTERIAN AGAMAKANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PECANGAAN

KABUPATEN JEPARA

Pulodarat Pecangaan KM. I Telp. (0291) 754645

http://kuapecangaan.blogspot.com

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR URUSAN

AGAMA KECAMATAN PECANGAAN

NOMOR : Kk.11.20.2/OT.00/       /2012                     

TENTANG

RENCANA STRATEGIS KANTOR URUSAN AGAMA  KECAMATAN

PECANGAAN

KABUPATEN JEPARA TAHUN 2012 - 2016

 KEPALA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PECANGAAN

Menimbang : a. bahwa Renstra Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2010 –

2014 telah disusun dan ditetapkan;

Mengingat :

b.

c.

1.

2.

3.

bahwa untuk dapat melaksanakan Renstra Kementerian Agama RI

dan Kankemenag Kabupaten Jepara, perlu disusun Renstra KUA

Kecamatan sesuai kondisi yang lebih kecil skupnya.

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dipandang perlu

menetapkan Keputusan Kepala KUA Kecamatan Pecangaan tentang

Renstra KUA Kecamatan Pecangaan tahun 2012 – 2016.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja

Pemerintah

Page 2: Renstra KUA Panancangan.docx

4.

5.

KMA Nomor 02 Tahun 2010 tentang Renstra Kementerian Agama

Republik Indonesia Tahun 2010 – 2014.

KMA Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi KUA.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

PERTAMA

K E D U A

K E T I G A

:

:

:

:

Rencana Strategis KUA Kec.  Pecangaan Tahun 2012 – 2016 yang

selanjutnya disebut RENSTRA KUA KEC. PECANGAAN adalah

dokumen perencanaan KUA untuk periode lima tahun sejak tahun

2012 sampai dengan 2016.

Rencana Strategis KUA Kec. Pecangaan Kab. Jepara Tahun 2012 -

2016 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala KUA ini.

.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di   :  Pecangaan

Pada tanggal     :  02 Januari 2012                                                           

Kepala KUA Kec. Pecangaan

                                                                             

H. Ahmad Said, S.Ag. MM

NIP. 19690902 199503 1001

       

               

                                       LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KUA KECAMATAN PECANGAAN

Nomor:  Kk.11.20.2/ OT.00 /      /2012

Page 3: Renstra KUA Panancangan.docx

TENTANGRENCANA STRATEGIS KUA KEC. PECANGAAN KAB. JEPARA

TAHUN 2012 – 2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang

paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini.

Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk

penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan

meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping adanya

globalisasi. Pola-pola lama dalam penyelenggaraaan pemerintahan telah

tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang saat ini berubah. Oleh

karenanya, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan telah seharusnya

direspon oleh Pemerintah dengan melakukan perubahan yang terarah,

pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik tercermin

dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas

merupakan perwujudan kewajiban instansi untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

melalui pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (LAKIP).

KUA Kecamatan Pecangaan sebagai salah satu instansi pemerintah

sesuai dengan bidang tugasnya membantu Kepala Kankemenag dalam

penyelenggaraan pemerintah di bidang agama, berkewajiban juga

menyusun rencana strategis.

Rencana strategis yang disusun oleh KUA merupakan langkah awal

untuk melaksanakan mandat tersebut di atas, yang dalam penyusunannya

perlu melaksanakan analisis terhadap lingkungan baik internal maupun

eksternal yang merupakan langkah yang penting dengan memperhitungan

kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan

tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan suatu proses yang

berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu

Page 4: Renstra KUA Panancangan.docx

lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik

sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, kekuatan, kelemahan,

peluang, dan tantangan yang dihadapi.

Rencana strategis disusun untuk jangka waktu lima tahun, dan

diimplementasikan ke dalam rencana kerja (Renja) tahunan, yang

memungkinkan adanya revisi sesuai dengan perkembangan kebutuhan.

-2-

B. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra KUA Kecamatan Pecangaan adalah :

1.  Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam

melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang

pelayanan administrasi keagamaan, sehingga tujuan program dan sasaran

kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2012 - 2016 dapat

tercapai.

2.  Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi

dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara

internal maupun eksternal.

3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan

(stakeholders)tentang rencana pembangunan tahunan.

4. Menjadi kerangka dasar bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan.

Sedangkan Tujuan penyusunan dari Rencana Strategis KUA Kec.

Pecangaan adalah:

1.  Merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks.

2.  Mengelola keberhasilan organisasi secara sistemik.

3.  Memanfaatkan perangkat manajerial dalam pengelolaan pemerintahan.

4.  Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada

masa depan. (Goals)

5. Memudahkan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk

menghadapi tindakan masa depan.

Page 5: Renstra KUA Panancangan.docx

6.  Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima.

7.  Meningkatkan komunikasi antar pemangku kepentingan (stakeholders).

C.  Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis KUA Kec. Pecangaan

adalah :

1.  Landasan Idiil : Pancasila

2.  Landasan Konstitusional : UUD 1945

3. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

4.  Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara

yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

5.  Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

6.  Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

-3-

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

9. PMA Nomor 21 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi di lingkungan Departemen Agama.

10. KMA Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi KUA.

D.  Sistematika Penulisan

Rencana Strategis  KUA Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara Tahun

2012 – 2016 disusun menurut sistematika sebagai berikut :

BAB I.     PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Maksud dan TujuanC. Landasan Hukum

Page 6: Renstra KUA Panancangan.docx

D. Sistematika Penulisan

BAB II.  VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKANA. Visi dan Misi KUA Kecamatan Pecangaan.B. TujuanC. SasaranD. Strategi dan Kebijakan

BAB III. TUGAS DAN FUNGSI KUA KEC. PECANGAANA. Struktur OrganisasiB. Susunan Kepegawaian dan PerlengkapanC. Tugas dan FungsiD. Hal-hal Lain yang Dianggap Penting

BAB IV . GAMBARAN UMUM KONDISI PROGRAM KERJAA. Kondisi Umum Saat IniB. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke DepanC. Indikator dan Target

BAB V.   PROGRAM DAN KEGIATANA. Program KerjaB. Program Semi Resmi

BAB VI.  PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi KUA Kecamatan Pecangaan

Visi KUA Kecamatan dirumuskan dengan memperhatikan visi

Kementerian Agama Republik Indonesia yang ditetapkan dalam Renstra

Kementerian Agama RI tahun 2010 – 2014 yakni “Terwujudnya

masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas,  mandiri

dan sejahtera lahir batin”

Berdasarkan pada visi Kementerian Agama tersebut visi KUA

Kecamatan Pecangaan ditetapkan sebagai berikut:“TERWUJUDNYA KUA KECAMATAN PECANGAAN

Page 7: Renstra KUA Panancangan.docx

YANG BERKUALITAS, TRANSPARAN, PARTISIPATIF DAN AKUNTABEL

MENUJU PEMBANGUNAN MASYARAKAT YANG TAAT BERAGAMA,

RUKUN, CERDAS, MANDIRI DAN SEJAHTERA”

*  KUA yang berkualitas

KUA merupakan unit pelayanan masyarakat di bidang administrasi

keagamaan, dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi beberapa

kriteria. Dalam kerangka visi di atas ditetapkan tiga kriteria sebagai berikut:

1. Sarana dan prasarana pelayanan yang berkualitas: kualitas pelayanan

yang berkualitas erat kaitannya dengan ketersediaan sarana dan

prasarana yang memadai. Hal ini bertujuan memberi kenyamanan dan

kepuasan kepada pengguna jasa. Sarana tersebut meliputi telephone,

komputer, ruang tunggu, musholla dan toilet.

2. Prosedur layanan yang jelas: kualitas kantor diukur pula dengan kejelasan

prosedur layanan, syarat, waktu dan biaya pelayanan.

3. Sumber Daya Manusia: kualitas sebuah kantor sangat ditentukan kualitas

sumber daya manusianya. Sarana dan SOP pelayanan dapat

dimanfaatkan  secara maksimal oleh SDM yang berkualitas.

*  Transparan

Sebagai unit pelayanan masyarakat, KUA menganut prinsip

transparan. Pelayanan harus dibangun atas dasar kebebasan memperoleh

informasi-informasi yang berkaitan dengan kepentingan ublic dapat secara

langsung diperoleh oleh mereka yang membutuhkan.

*  Partisipatif

Banyak kegiatan yang ditangani oleh KUA harus merupakan

partisipasi dari masyarakat seperti wakaf, BAZ, sertifikasi halal, sertifikasi

arah kiblat dan pembinaan keluarga sakinah.

-5-

*  Akuntabilitas

Page 8: Renstra KUA Panancangan.docx

Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang memadai /

berkualitas sesuai dengan nilai yang berlaku maupun kebutuhan

masyarakat. Suatu pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan secara

hukum (perpu yang berlaku) baik kepada pimpinan, maupun kepada

masyarakat

Visi dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang akan menjadi tanggung

jawab KUA Kecamatan Pecangaan. Dengan pernyataan misi diharapkan

seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat

mengetahui dan mengenal keberadaan serta peran KUA dalam

menyelenggarakan tugas pemerintahan. Oleh karena itu misi KUA

Kecamatan Pecangaan dirumuskan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia

KUA

2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan KUA Kec. Pecangaan.

3. Memantapkan sistem pelayanan, pembinaan dan penyuluhan.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan.

5. Meningkatkan tata kelola kantor yang bersih dan berwibawa.

Penjelasan masing-masing misi :

1. Misi Kesatu :

Sebagai  pelaksana di lapangan dan sebagai ujung tombak pelayanan,

pembinaan dan penyuluhan SDM KUA menjadi sangat penting dan

menjadi kunci keberhasilan. Kualitas pelayanan, pembinaan dan

penyuluhan sangat tergantung pada kemampuan dan keahlian para

petugas secara teknis maupun kemampuan lain yang bersifat intersektoral,

multidisipliner, dan berpikir komprehensif. Peningkatan kualitas

sumberdaya manusia merupakan peningkatan kapasitas individu dalam

mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi. Peningkatan

profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja berkait dengan

kesetiaan, logika dan etika.

2. Misi Kedua :

Page 9: Renstra KUA Panancangan.docx

Peningkatan kapasitas lembaga KUA melalui pengembangan sarana prasarana,

peningkatan mutu manajemen, penyempurnaan sistem informasi dan data, peningkatan

kualitas sumber daya pengelola, dan peningkatan pemanfaatan potensi sumber daya.

-6-

KUA bukan hanya melayani administrasi pernikahan, tetapi juga memage

pelayanan dan pembinaan wakaf, zakat, bimbingan perkawinan, bimbingan haji,

kemitraan umat dan keluarga sakinah.Institusi KUA harus mampu berperan

sebagai pelaksana fungsi manajemen dalam bidang pembinaan umat dan

pelayanan administrasi keagamaan secara  menyeluruh serta melakukan

kajian/analisis dalam rangka pengendalian perencanaan yang telah

dirumuskan.

3. Misi Ketiga :

Pelayanan yang cepat, tepat berkualitas dan murah merupakan dambaan

setiap pelanggan. Menu pelayanan KUA yang telah diinformasikan dapat

dipahami dan dilaksanakan sebagai protap. Di bidang pelayanan disusun

sebuah SOP pelayanan dan penangung jawabnya. Bidang pembinaan dan

penyuluhan agama disusun sebuah peta dakwah dan strategi penyuluhan.

4. Misi Keempat :

Peningkatan pelayanan merupakan upaya terwujudnya pelayanan

prima. Oleh karena itu, institusi KUA harus dapat meningkatkan

kemampuan pelayanan yang cepat, benar, dan murah. Harus

menyediakan data pernikahan (pelayanan duplikat)  dengan cepat, tepat

dan akurat. Pelayanan ikrar wakaf, bimbingan konseling yang bermutu.

5. Misi Kelima :

Page 10: Renstra KUA Panancangan.docx

Peningkatan kualitas penyelenggaran sumber dana APBN yang baik

untuk upaya mendukung laporan keuangan Kementerian Agama RI

menjadi WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

B. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi

dan tujuan sebagai hasil yang akan dicapai / dihasilkan dalam jangka

waktu 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada

pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan

suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan

disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari

masing-masing misi.

-7-Tabel 1

Misi – Tujuan

No Misi Tujuan

1 Meningkatkan kualitas dan

profesionalisme SDM KUA

a. Meningkatkan SDM aparat KUA.

b. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja SDM

aparat KUA.

2 Meningkatkan kapasitas

kelembagaan KUA

Meningkatkan fungsi dan peran KUA lebih besar

dan lebih luas.

3 Meningkatkan sistem pelaya-nan,

pembinaan dan penyu-luhan agama.

a. Menyusun sistem pelayanan yang baik dan menjadi

SOP/Protap.

b. Menyusun sistem pembinaan yang baik sesuai

dengan sylabus.

4 Meningkatkan kualitas pela-yanan. Mewujudkan pelayanan prima ( cepat, tepat, baik

dan murah )

Page 11: Renstra KUA Panancangan.docx

5 Meningkatkan tata kelola yang bersih

dan berwibawa

a. Meningkatkan status dari disclaimer menjadi WTP.

b. Memastikan bahwa Kementerian agama adalah

instansi yang bersih, baik dan dapat dipercaya.

C.  Sasaran

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang

spesifik, terukur, dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan

sejalan dengan tujuan yang ditetapkan.Tabel 2

Tujuan – Sasaran

No TUJUANSASARAN

Uraian Indikator

1 Meningkatkan SDM

aparat KUA.

Meningkatkan kualitas me lalui

pendidikan formal dan diklat

teknis.

Meningkatnya jumlah SDM yang

berpendidikan Sarjana.

Meningkatkan efisiensi

dan efekti fitas kinerja

SDM aparat KUA.

a. Optimalisasi sumber daya yang

terbatas.

b. Meningkatnya koordina si internal.

Meningkat pengelolaan sumber

daya KUA.

Kerja terpadu

2 Meningkatkan fungsi dan

peran lembaga KUA.

a. Meningkatkan kerja sama dengan

pihak terkait.

b. Sosialisasi produk kerja sama

dan layanan.

* Peran dan dukungan masyarakat

meningkat

* Meningkatnya kualitas kerja

sama.

3 Menyusun sistem

pelayanan yang baik dan

menjadi SOP/Protap.

a. Adanya SOP yang baku yang

dipahami oleh pengguna jasa.

* Pelayanan berjalan baik lancar,

sesuai dengan SOP serta

hilangnya komplain masyarakat

-8-

No TUJUAN SASARAN

Page 12: Renstra KUA Panancangan.docx

Uraian Indikator

Menyusun sistem

pembinaan yang baik

sesuai dengan sylabus.

Pembinaan mencapai hasil

maksimal sesuai sylabus.

* Jamaah Haji mandiri.

* Catin siap menjadi calon ayah

dan ibu yang baik.

4 Mewujudkan pelayanan

prima

* Meningkatnya fasilitas, sarana

prasarana pelaya nan.

* Meningkatnya fasilitas pendukung.

* Jumlah fasilitas pelaya-nan

bertambah.

* Terpenuhinya fasilitas

pendukung.

5 * Meningkatkan status dari

disclaimer menjadi WTP.

* Jaminan bahwa

Kementerian agama

adalah instansi yang

bersih dan  berwibawa

* Laporan keuangan sesuai dengan

kaidah / petunjuk laporan.

* Melaksanakan sesuai dengan

hukum dan undang-undang yang

berlaku.

* Berkurangnya temuan dari irjend

maupun BPK.

* Tidak ada korupsi, kolusi dan

nepotisme.

D.  Strategi

Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan

yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau

langkah dirumuskan lebih bersifat makro dibandingkan dengan “teknik“

yang lebih sempit, dan merupakan rangkaian kebijakan. Sehingga strategi

merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam

kebijakan-kebijakan dan program-program.Tabel 3

Tujuan - Strategi

No Tujuan Strategi

1 Meningkatkan SDM aparat KUA. *  Memberi dorongan untuk mengikuti pendidikan

lanjutan.

*  Mengusulkan DDTK.

*  Mengikuti diklat/penataran.

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas

kinerja SDM aparat KUA.

*  Meningkatkan pengelolaan sumber daya

keuangan.

*  Menyederhanakan prosedur.

2 Meningkatkan fungsi dan peran

lembaga KUA.

*  Merekrut mitra kerja dari unsur organisasi sosial

keagamaan.

Page 13: Renstra KUA Panancangan.docx

*  Mengoptimalkan peran P3N dan Penyuluh

Agama.

-9-

No Tujuan Strategi

3 Menyusun sistem pelayanan yang baik

dan menjadi SOP /Protap.

Inventarisis proses pelayanan dan personal yang

terlibat.

4 Mewujudkan pelayanan prima Meningkatkan kualitas prasarana po-kok dan

sarana pendukung pelayanan

5 * Meningkatkan status dari disclaimer

menjadi WTP.

* Jaminan bahwa Kementerian Agama

adalah instansi yang bersih dan

berwibawa.

* Menunjuk staf pelaksana untuk DDTK / penataran

bidang keuangan & pelaporan.

* Mendatangkan auditor independen.

E. Kebijakan

Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah

dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk mencapai suatu

tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran tertentu. Oleh karena itu,

kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan

pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun

pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan

keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi kantor /

organisasi.Tabel 4.

Strategi – Kebijakan

No Strategi Kebijakan

1 *  Memberi dorongan untuk mengikuti pendidikan

lanjutan.

*  Mengusulkan DDTK.

*  Memberi ijin belajar dan beasiswa.

*  Menugaskan DDTK.

Page 14: Renstra KUA Panancangan.docx

*  Mengikuti diklat/penataran. *  Menugaskan diklat/penataran.

*  Meningkatkan pengelolaan sumber daya

keuangan.

*  Menyederhanakan prosedur.

*  Melakukan disiplin anggaran.

*  Rangkap jabatan/tugas.

2 *  Merekrut mitra kerja dari unsur organisasi

sosial keagamaan.

*  Mengoptimalkan peran P3N dan Penyuluh

Agama.

*  Diusulkan menjadi penyuluh agama honorer.

*  Dilibatkan dalam susunan kepengu rusan.

3 Inventarisis proses pelayanan dan personal

yang terlibat.

Pembagian habis tugas

4 Meningkatkan kualitas prasarana pokok &

sarana pendukung layanan

5 * Menunjuk staf pelaksana untuk DDTK /

penataran bidang keuang an & pelaporan.

* Mendatangkan auditor independen

* Membuat surat tugas penataran / DDTK.

* Membuat surat undangan.

BAB III

TUGAS DAN FUNGSI KUA KECAMATAN PECANGAAN

A.  Struktur Organisasi

KUA Kecamatan Pecangaan terdiri dari :

1. Unsur Pimpinan yaitu : Kepala KUA.

2. Unsur Staf yaitu : Staf tata usaha.

3. Unsur Pelaksana / Jabatan Fungsional:

a. Bidang Kepenghuluan

b. Bidang Penyuluh Agama Islam.

Gambar 1Bagan Struktur Organisasi

Kantor Urusan Agama Kecamatan Pecangaan

Page 15: Renstra KUA Panancangan.docx

  

B.  Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan

1. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 5: Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

No Pendidikan Jumlah

1 S2 1

2 S1 3

3 SLTA 1

2. Jumlah Pegawai berdasarkan golongan.

Tabel 6: Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

No Pendidikan Jumlah

1 S2 1

2 S1 3

3 SLTA 1

-11-

3. Perlengkapan

Perlengkapan yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan tugas KUA

Kecamatan Pecangaan  dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6: Sarana KUA Kec. Pecangaan

No Nama Barang Jumlah (unit)

1 Almari Kayu 5

Page 16: Renstra KUA Panancangan.docx

2 Rak kayu 7

3 Meja kayu 8

4 Kursi kayu 10

5 Kursi Besi 25

6 Filling Kabinet 2

7 Mesin Ketik 1

8 Komputer 2

9 Kipas angin 1

10 Brankas 2

11 Televisi (hibah) 1

12 Meja tamu 2

13  Kursi tamu 4

14 Telephon 1

C.  Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas

Berdasarkan KMA Nomor : 517 Tahun 2001 tentang Penataan

Organisasi KUA Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Kankemenag Kabupaten / Kota dibidang urusan agama Islam dalam

wilayah Kecamatan.

2.  Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas KUA

mempunyai fungsi:

(a) menyelenggarakan tatistic dan dokumentasi,

(b) menyelenggarakan surat menyurat, pengurusan surat  dan kearsipan.

© mengurus rumah tangga kantor.

(d) melaksanakan pencatatan NTCR,

(e) membina masjid,

(f)  membina zakat,

(g) membina wakaf, baitul maal, ibadah sosial, kependudukan.

Page 17: Renstra KUA Panancangan.docx

-12-

(h) membina keluarga sakinah sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan

oleh Dirjend Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan haji

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Kedudukan dan Analisis SWOT

Kantor Urusan Agama Kecamatan memiliki posisi dan kedudukan

yang sangat penting dalam rangka pencitraan Kantor Kementerian Agama

secara keseluruhan. Meskipun secara organisasi KUA merupakan unit

pelaksana teknis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam pada

tingkat Kecamatan, akan tetapi cakupan tugas fungsinya sangat besar.

Setelah tersusun visi, misi dan tujuan serta sasaran yang jelas, maka

langkah selanjutnya adalah penilaian actor internal dan eksternal atau lebih

sering dikenal dengan Analisis SWOT.

Pendekatan analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity,

Threat) yaitu untuk melihat komplektisitas permasalahan KUA sebagai

suatu lembaga dan kemudian diambil langkah-langkah untuk mengatasi

dan menghilangkan atau mengurangi kelemahan dan ancaman serta

memperkuat atau meningkatkan kekuatan atau peluang.

Analisis SWOT untuk KUA Kec. Pecangaan adalah sebagai berikut :

Kekuatan (Strengh), yaitu situasi dan kemampuan internal bersifat positif

yang memungkinkan KUA Kec. Pecangaan memenuhi keuntungan

strategis dalam mencapai visi dan misi meliputi :

1. KMA 517 Tahun 2001 sebagai dasar hukum dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya yang membantu Kakanmenag Kabupaten.

2. Adanya SDM aparatur yang sebagian besar berpendidikan S1, sehingga

mempunyai visi jauh ke depan dan berdedikasi yang tinggi dalam

menyelesaikan pekerjaan yang diinginkan.

3. Adanya suatu tekad/semangat membentuk team work dalam membangun

masyarakat Pecangaan.

4. Adanya dukungan dana untuk kegiatan belanja administrasi dan

perencanaan kegiatan KUA.

Page 18: Renstra KUA Panancangan.docx

Kelemahan (Weaknesses) yaitu situasi dan ketidak mampuaan internal

yang mengakibatkan KUA tidak/kurang dapat dalam mencapai visi dan misi

:

1. Kurangnya staf yang terdidik secara fungsional dalam mengembangkan

pelayanan, pembinaan dan penyuluhan agama.

-13-

2. KUA bukan merupakan satker yang dapat mengembangkan kegiatan

dengan alokasi dana ( MAK ) yang memadai.

3. Kurang tersedianya fasilitas sarana dan prasarana sebagai pendukung

dibidang kelembagaan.

4. Kurang tersedianya data-data dan informasi sebagai pendukung dalam

bahan dan analisa proses perencanaan.

5. Terlalu banyak tugas-tugas dan kegiatan semi resmi yang tidak didukung

oleh dana.

6. Lokasi KUA yang jauh dari pemukiman warga dan jauh dari masjid.

7. Tidak adanya musrenbang di lingkungan Kankemenag.

8. Pembantu PPN tidak dapat diperhatikan nasib dan kedudukannya dalam

kerangka pelayanan pernikahan.

Peluang (Opportunities) yaitu situasi dan faktor-faktor luar bersifat positif

yang membantu KUA Kecamatan Pecangaan :

1. Penduduk mayoritas beragama Islam karena keberadaan KUA adalah

untuk memberikan pelayanan administrasi keagamaan khususnya umat

Islam.

2. Lembaga-lembaga keagamaan, organisasi keagamaan mempunyai misi

yang hampir sama bahkan sama dengan misi KUA.

3. Jumlah perwakafan umat Islam yang begitu besar baru tergarap sebagian

kecil.

4. Potensi zakat, infaq dan shadaqah belum termanajemen secara maksimal.

Ancaman (Threats)

Page 19: Renstra KUA Panancangan.docx

1. Terbatasnya dana yang tersedia untuk peningkatan kualitas SDM terutama

dalam penciptaan aparatur yang handal.

2. Adanya tumpang tindih peraturan perundangan yang mengatur peraturan

yang mengatur keuangan pernikahan dengan teknis pelaksanaan

pernikahan, sehingga timbul penafsiran yang berbeda-beda yang berakhir

pada kekeliruan- kekeliruan di pihak petugas Pencatat Nikah.

3. Keputusan MK yang merevisi UU 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pasal

43 (ayat 1), dimana anak diluar nikah mendapatkan hak yang sama

dengan anak hasil pernikahan yang sah. Hal ini dikawatirkan seorang

wanita tidak lagi kawatir dengan perselingkuhan karena anak yang

dihasilkannya mempunyai hak yang sama dengan nikah resmi.

4. Pembantu PPN tidak jelas kedudukannya padahal Pembantu PPN

merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan pernikahan bahkan

sebagian besar

-14-

masyarakat hanya menuntut hak dan melupakan kewajiban dengan

menyerahkan sepenuhnya urusan pernikahan kepada Pembantu PPN baik

biaya nikah maupun kelengkapan lainnya.

5. Adanya kecenderungan sebagian masyarakat apabila kewajiban secara

hukum  merugikan waktu, mereka kesampingkan sementara mereka hanya

menginginkan kebutuhan terpenuhi walaupun melanggar aturan / perpu

yang berlaku.

Indentifikasi terhadap faktor internal dan eksternal seperti tersebut di

atas masih berupa analisis kualitatif sehingga belum terlihat posisi KUA

secara akurat, komponen atau unsur mana dari SWOT tersebut yang lebih

dominan dan berpengaruh terhadap kinerja KUA.

Page 20: Renstra KUA Panancangan.docx

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A.  KONDISI SAAT INI

Lima tahun terakhir, pada umumnya kualitas penyelenggaraan

pelayanan public oleh KUA Kecamatan Pecangaan terus menerus

mengalami peningkatan. Beberapa indikator yang menyebabkan adanya

peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tersebut meliputi :

1.  Meningkatnya sarana pelayanan, buku nikah dicetak dengan printer bukan

ditulis tangan,

Page 21: Renstra KUA Panancangan.docx

2. Meningkatnya kualitas pembinaan dan penyelenggaraan bimibingan

manasik haji, bidang wakaf, zakat dan keluarga sakinah karena partisipasi

masyarakat.

3. Meningkatnya operasional KUA tiap bulan Rp. 2.000.000,-

Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari

meningkatnya kapasitas kelembagaan KUA meliputi kapasitas SDM,

sarana dan prasarana serta sistem pelayanan sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku, meliputi:

1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal

dan diklat fungsional,

2. Fasilitasi berbagai forum multistakeholders di bidang zakat dan keluarga

sakinah,

3. Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis, dan

terpadu,

4. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi.

Namun peningkatan kualitas penyelenggaraan ini belum secara

signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Hal ini

disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara

lain:

1. Peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme

perencanaan, tidak adanya musrenbang di lingkungan Kankemenag.

2. Dukungan pembiayaan kepada MAK yang tidak hanya MAK 52. (habis

pakai).

3. Belum mantapnya mekanisme perencanaan antara KUA dengan Seksi

Urais.

B. KONDISI YANG DIINGINKAN

Dalam kurun waktu lima tahun kedepan, dengan mengoptimalkan

pemanfaatan potensi yang dimiliki, KUA diharapkan responsif, kreatif dan

inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan

untuk mewujudkan pelayanaan, pembinaan dan penyuluhan yang

berkualitas melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM KUA,

Page 22: Renstra KUA Panancangan.docx

memantapkan kelembagaan KUA di tingkat basis, serta koordinasi dan

komunikasi antar pemangku kepentingan.

-16-

Untuk mewujudkan harapan diatas, beberapa kondisi yang harus

disiapkan antara lain sebagai berikut:

1. Dilaksanakan musrenbang di lingkungan Kankemenag serta diatur

mekanisme yang mantap antara perencanaan KUA dan Seksi Urais.

2. Meningkatnya koordinasi antara institusi Kankemenag Kabupaten dengan

BPN dan Pemerintah Kabupaten dalam bidang wakaf.

3. Mengatur sampai tuntas persoalan Pembantu PPN sebab keberadaannya

menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan pernikahan yang selalu

menjadi sorotan dan kritikan publik.

4. Meningkatnya pengalokasian dana bagi KUA untuk penyelenggaraan

kegiatan semi resmi seperti “ Pembinaan Keluarga sakinah yang setara

dengan garapan PLKB Kecamatan, kegiatan MTQ dan perwakafan hak

milik melalui dana APBN dan pemberian MAK yang tidak hanya 52.

6. Menambah personal KUA sesuai batas minimal pelayanan.

8. Tersusunnya Standard Operating Procedure (SOP) perencanaan

kegiatan / program.

9. Tersedianya alat dan metode penilaian kelayakan dan penetapan skala

prioritas kegiatan.

10.  Terbukanya peluang mengikuti program beasiswa pendidikan formal.

11. Dimantapkannya pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan

teknologi informasi dan komunikasi sebagai simstem informasi di

lingkungan Kankemenag

12.  Penghapusan BMN yang sudah tidak layak pakai.

C. INDIKATOR DAN TARGET

1.  Tersedianya jasa telepon, air, listrik, dan internet untuk memenuhi

kebutuhan kantor.

Page 23: Renstra KUA Panancangan.docx

2.  Terselenggarakannya administrasi keuangan secara baik, lancar, dan

benar.

3. Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja untuk mendukung

pemeliharaan peralatan kerja agar berfungsi lebih lama.

4. Tersedianya alat tulis kantor untuk memenuhi kebutuhan dalam operasional

kantor.

5.  Tersedianya jasa cetak dokumen, blangko, arsip, atau file penting lainnya.

6.  Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor untuk mendukung

kelancaran operasional.

7. Tersedianya buku literatur dan peraturan perundangundangan untuk bahan

referensi bagi KUA.

-17-

8.  Tersedianya makanan dan minuman untuk keperluan lembur, rapat-rapat,

dan menjamu tamu.

9.   Tersedianya biaya koordinasi dan konsultasi.

10. Terpeliharanya gedung kantor secara rutin / berkala untuk mendukung

kenyamanan aparat bekerja serta mantapnya pengamanan aset yang ada.

11.  Tersedianya kendaraan dinas roda dua.

12.  Tersusunnya Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja.

13.  Tersusunnya Rencana Kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan

kegiatan.

14.  Meningkatnya kemampuan teknis aparat KUA.

15.  Tersosialisasikannya Sistem Informasi Manajemen Nikah.

16.  Terlaksananya bimbingan teknis bimbingan konseling.

17.  Tersusunnya dokumen hasil musrenbang Kankemenag.

18. Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi, pengendalian, dan pelaporan

pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan penyuluhan di KUA.

19. Terselenggaranya koordinasi Kankemenag dengan BPN dan Pemerintah

Kabupaten dibidang perwakafan.

20. Terselenggaranya koordinasi Kankemenag dengan Pemerintah Kabupaten

serta PLKB dibidang keluarga sakinah.

Page 24: Renstra KUA Panancangan.docx

21.  Diambilkannya dana penyelenggaraan MTQ dari pos dana pendidikan,

karena kegiatan tersebut bersifat rutin dan melibatkan siswa siswi sekolah.

BAB V

PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Program dan Kegiatan

Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam

rangka mencapai tiap tujuan strategisnya, maka langkah operasionalnya

harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti

Page 25: Renstra KUA Panancangan.docx

ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku dengan

memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi KUA

Kecamatan.

B. Program KUA

1. Peningkatan layanan administrasi keagamaan dan kepenghuluan :

a)  Peningkatan kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan UU No. 1

Tahun 1974 tentang Perkawinan dan peraturan pelaksanaannya.

b)  Entri data nikah tahun dibawah tahun 2011 kedalam aplikasi SIMKAH.

c)  Sosialisasi SOP pelayanan KUA.

2.  Peningkatan Sarana dan Prasarana :

a)  TV di ruang tunggu / pelayanan tamu.

b)  Dispenser di ruang tunggu.

c)  Instalasi air bersih.

d)  Fasilitas foto untuk aplikasi SIMKAH.

e)  Teralis untuk keamanan kantor.

f)   Kendaraan dinas.

3. Peningkatan kapasitas Sumberdaya Aparatur

4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan.

C. Program Semi Resmi

1. Penyuluhan Agama Islam

a)  Usulan penambahan personil penyuluh yang tidak merangkap.

b)  Bantuan manajemen administrasi penerangan dan pembinaan syariah.

c)  Meningkatnya kualitas penyuluhan agama Islam.

d)  Terwujudnya kemitraan dan pemberdayaan umat Islam

e)  Meningkatnya kualitas penyelenggaraan MTQ dan pengembangan Tilawatil Quran

f)  Terselenggaranya publikasi dakwah dan Hari Besar Islam

g)  Berkembangnya seni dan budaya Islam

2. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat.

a)  Mengusulkan personil khusus yang menangani zakat.

b)  Meningkatkan manajemen adminstrasi pemberdayaan dan pengembangan zakat

Page 26: Renstra KUA Panancangan.docx

-19-

c)  Meningkatkan jumlah penyelenggaan bimbingan dan penyuluhan zakat

d)  Meningkatkan pengelolaan dan pemberdayaan zakat

e)  Meningkatkan pembinaan lembaga zakat

f)  Meningkatkan pembinaan ibadah sosial

3. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf.

a)  Mengusulkan personil khusus yang menangani wakaf.

b) Meningkatkan manajemen adminstrasi pemberdayaan dan pengembangan wakaf dan

dukungan dana operasional.

c)  Meningkatkan jumlah penyelenggaan bimbingan dan penyuluhan wakaf

d)  Meningkatkan pengelolaan dan pemberdayaan wakaf

e)  Meningkatkan pembinaan lembaga wakaf

f)  Meningkatkan pembinaan ibadah sosial

4. Pengelolaan BP4 dan Keluarga Sakinah

a)  Mengusulkan personil khusus yang menangani BP4 dan keluarga sakinah.

b) Meningkatkan manajemen adminstrasi pemberdayaan dan pengembangan wakaf dan

dukungan dana.

c)  Meningkatkan kajian potensi wilayah binaan.

d)  Meningkatkan pembinaan satgas keluarga sakinah.

e)  Meningkatkan bantuan pengembangan sebagaimana PLKB.

5.  Pengelolaan kemasjidan, pembinaan syariah dan hisab rukyat serta jaminan produk

halal.

a)  Mengusulkan personil khusus yang menanganinya.

b) Meningkatkan manajemen adminstrasi, pemberdayaan, pengembangan dan

dukungan dana.

c)  Meningkatkan kajian potensi wilayah.

d)  Meningkatkan kerja sama dengan ormas Islam dan MUI.

e)  Meningkatkan bantuan pengembangan dari pos DIPA PKPONTREN.

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan transpararansi dan

akuntabilitas, KUA akan membuat laporan kinerja atas kinerja dan

Page 27: Renstra KUA Panancangan.docx

anggaranberupa keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-masing

kegiatan. Indikator kinerja dapat diartikan sebagai suatu ukuran kuantitatif

dan atau ukuran kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu

sasaran atau tujuan yang ditetapkan.

-20-

Indikator kinerja dapat juga berfungsi :

1. Sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan(ex-

ante), tahap pelaksanaan (on-going) atau setelah tahap kegiatan selesai

dan berfungsi (ex-post).

2. Sebagai ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang

dicapai dalam perwujudan dari tujuan sasaran yang ditentukan.

Secara operasional, umumnya pada sektor publik, evaluasi dapat

dilakukan terhadap kegiatan, program, dan kebijakan. Terkait dengan

program ada beberapa indikator kinerja yang sering dipakai, yaitu:

1. Indikator masukan (inputs) adalah suatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, baik

berupa dana, sumberdaya alam, sumber daya manusia, teknologi, dan

informasi.

2. Indikator keluaran (outputs) adalah suatu yang diharapkan langsung

dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik dan non fisik.

3. Indikator hasil (outcomes) adalah suatu yang mencerminkan berfungsinya

keluaran pada jangka menengah.

4. Indikator manfaat (benefits) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan

akhir dari pelaksanaan kegiatan.

5. Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik potisif

maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang

telah ditetapkan.

Page 28: Renstra KUA Panancangan.docx

BAB VI

PENUTUP

Rencana Strategis KUA Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara

Tahun 2012 – 2016 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran

dan tujuan bagi aparatur  KUA dalam melaksanakan tugas

penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan

pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada. Rencana Strategis

ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Kementerian Agama RI  Tahun

2010 - 2014.

Dengan melaksanakan Rencana Strategis ini sangat diperlukan

partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur KUA, karena

akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun.

Dengan demikian Rencana Strategis ini nantinya bukan hanya sebagai

dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan

pencerminan peningkatan pelayanan yang memang dibutuhkan

olehstakeholders sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.

Page 29: Renstra KUA Panancangan.docx

Akhir kata semoga Rencana Strategis KUA Kec. Pecangaan

Kabupaten Jepara ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan

tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka

mendukung terwujudnya good governance.

Jepara, 2 Januari 2012

Kepala KUA Kecamatan Pecangaan

H. Ahmad Said, S.Ag. MM

NIP. 19690902 199503 1 001