LAPORAN KARYA TULIS
Karya Tulis ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Semester Gasal
Tahun Pelajaran 2010/2011
Disusun Oleh :
RISMA RISTYA NINGSIH (6608)
Kelas IX B
SMP NEGERI 1 PRACIMANTOROKABUPATEN WONOGIRI
2010/2011
PERSETUJUAN
Karya Tulis yang berjudul “MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI” ini
telah disetujui oleh Guru Pembimbing dan disakan oleh Kepala SMP Negeri I
Pracimantoro.
Pada hari :
Tanggal :
Kepala SMP Negeri 1 Pracimantoro
SUPARNO, M.PdNIP. 19651105 19903 0 010
Guru Pembimbing
SRI HASTANTI, S.PdNIP. 19620723 198303 2 009
ii
MOTTO
Buku adalah gudang ilmu
Hidup tanpa cita-cita bagai kapal tanpa dermaga
Kegagalan merupakan kunci dari suatu keberhasilan
Gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit dan rendahkan hatimu bagai
mutiara di dasar laut.
iii
PERSEMBAHAN
Karya Tulis dengan judul “MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI” ini dibuat untuk
dipersembahkan kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan motovasi dan dorongan
2. Bapak Suparni, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri I Pracimantoro
3. Ibu Sri Hastanti, S.Pd selaku Guru Pembimbing
4. Pembaca yang budiman
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Dengan selesainya karya tulis ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Suparno, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Pracimantoro
2. Ibu Sri Hastanti, S.Pd selaku guru pembimbing
3. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan pengarahan serta motivasi
dalam penyusunan karya tulis ini.
Laporan Karya Tulis ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri I Pracimantoro Tahun Pelajaran 2010/2011.
Penulis sudah berupaya sekuat tenaga untuk menampilkan yangb terbaik dalam karya
tulis ini namun penulis menyadari sepenuhnya karya tulis ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu dengan tulus dan rendah hati, penulis mengharap kritik dan saran dari
Bapak/Ibu guru pembimbing guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Pracimantoro, .................................2010
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………..
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………….....
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….
HALAMAN PENGANTAR …………………………………………………...
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Memilih Judul ………………………………………………
B. Metode Penulisan ..............................................................................
C. Tujuan Penulisan Penulisan ……………………………………...
D. Sistematika Penulisan ……………………………………………….
BAB II MONUMEN PURNA BHAKTI PERTIWI
A. Sejarah Singkat Museum Purna Bhakti Pertiwi .................................
B. Tata Ruang .........................................................................................
C. Benda-benda Koleksi .........................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………...
B. Saran ………………………………………………………………..
LAMPIRAN
A. Denah ..................................................................................................
B. Foto-foto .............................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
1
1
1
2
3
3
4
4
4
4
5
5
6
6
7
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Memilih Judul
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis mengambil judul “MUSEUM
PURNA BHAKTI PERTIWI” dan disini perlu menjelaskan alasan memilih judul
tersebut :
1. Penulis ingin mengetahui sejarah museum Purna Bhakti Pertiwi
2. Penulis ini menambah pengetahuan tentang Museum Purna Bhakti Pertiwi
3. Penulis ini mempunyai pengalaman di luar sekolah.
B. Metode Penulisan
Dalam menyusun Karya Tulis ini penulis menggunakan metode penulissan yaitu :
1. Metode Observasi
Yaitu penulis mengjaukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada
petugas di Museum Purna Bhakti Pertiwi.
2. Metode Wawancara
Yaitu penulis mengadakan pengamatan secara langsung di Museum Purna
Bhakti Pertiwi
3. Metode Pustaka
Yang penulis mencari informasi atau referensi dari buku-buku panduan.
C. Tujuan Penulis
Karya tulis ini bertujuan untuk :
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita
2. Pemenuhan tugas yang diberikan sekolah
3. Menumbuhkan sikap saying terhadap benda – benda bersejarah.
1
D. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini menggunakan sistematika sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Memilih Judul
B. Metode Penulisan
C. Tujuan Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI
A. Sejarah Singkat Museum Purna Bhakti Pertiwi
B. Tata Ruang
C. Benda-benda Koleksi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN
A. Denah
B. Foto-foto
2
BAB II
ISI
A. Sejarah Museum Purna Bhakti Pertiwi
Museum Purna Bhakti Pertiwi didirikan atas Prakarsa Ibu Tien Soeharto
sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penghargaan
yang tinggi atas dukungan masyarakat Indonesia dan manca Negara kepada
Bapak Soeharto. Museum ini dibangun oleh Yayasan Purna Bhakti Pertiwi
selama 5 tahun (1987 s/d 1992 ) diatas areal seluas 19,73 ha dan diresmikan
pembukaanya pada tanggal 23 Agustus 1993 oleh Presiden Rebuplik Indonesia
Soeharto.
Saat ini museum di dunia di bawah naungan International Council of
Museum (ICOM). Definisi museum menurut ICOM adalah sebagai lembaga tetap
tidak mencari keuntungan melayani masyarakat dan perkembangannya terbuka
untuk umum yang memperoleh, merawat, emnghubungkan dan memamerkan
menjadi lembaga untuk kepentingan dan pengkajian pembelajaran dan rekreasi.
Sejarah munculnya lembaga museum di Indonesia tahun 1662. Ketika
Rumphius mendirikan De Ambonsch Rair ter Tenkamer di Maluku dengan
koreksi berupa kumpulan benda-benda aneh dan ilmu pengetahuan. Tahun 1778
Batariashop van Kunsten en Netenschappen yang selanjutnya menjadi museum
Nasional.
B. Tata Ruang
Secara garis besar bangunan Museum Nasional Purna Bhakti Pertiwi
terdiri dari bangunan utama, bangunan penunjang, tata luar ruang, graham
lukisan. Bangunan utama seluas 25.000 m2 yang terdiri :
1. Ruang Perjuangan
Ruang perjuangan terdiri dari dua lantai, lantai pertama berupa ukiran
dinding yang menceritakan riwayat kehidupan Pak Harto dari lahir sampai
beliau menjabat presiden. Lantai dua berisi koleksi foto-foto documenter,
replica, 1 bendera pusaka, pakaian militer, rompi anti peluru dan lain-lain
3
Lantai dua berisi koleksi foto dokumenter, replika 1 bendera pusaka
pakaian militer, rompi anti peluru dll. Ditengah ruang terdapat ukiran “Rama
Tambak” dari pohon sawo kecik berasal dari alas purwo Banyuwangi Jawa
Timur. Ukiran tersebut merupakan peninggalan Epik Ramayana yang
menceritakan kisah perjuangan sri rama dalam menumpas angkara murka
makna dari kisah tersebut adalah kebaikan akan selalu mengalahkan kejahatan
2. Ruang Utama
Ruang utama terletak ditengah dan merupakan induk dari seluruh
bangunan Museum yang terdiri dari tuju lanta.Diruang utama inilah tersimpan
sebagian besar koleksi Museum yang terdiri dari beraneka ragam koleksi
gerabah, keramik, porselin, wastra, gelas, kristal, logam, dan batu
3. Ruang Khusus
Ruang khusus terdiri dari 2 (dua) lantai ini menyimpan tanda
kehormatan yang dianugerahkan kepada Pak Harto, baik dari pemerintah
Republik Indonesia maupun dari luar negeri yaitu Ethiopia, Thailand,
Ukraina, Belanda, Kamboja, Jerman, Italia, Perancis, Austria, Mesir, Belgia,
Yugoslavia, Saudi Arabia, Malaysia, Pakistan, Iran, Qatar, Afrika Selatan,
Korea Selatan, Jepang, Yordania, Rumania, Brunei Darussalam, Syaria,
Inggris, Yaman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Spanyol, Venezuela, dan
Singapura. Selain itu Pak Harto juga menerima penghargaan dari badan
dunia : “The aviceno” dari UNESCO “the health for all” dari WHO “global
statesman award” dari United NationPopulation. “Rice Importer to Self
Sufficiency” dari FAO UNDP.
Sedangkan yang diterima Ibu Tien Suharto berupa penghargaan dari
pemerintah Republik Indonesia dan dari luar neheri berasal dari : Jordania,
Kuwait, Perancis, Korea Selatan, Jerman Barat, Brunei Darussalam, Syaria,
Spanyol, Kamboja, Rumania, Jepang, Mesir, Ethiopia, Venezuela, Malaysia,
Yugoslavia, Thailand, Austria, Belanda, dan Filipina. Selain itu juga
menerima penghargaan dari PBB helen keller international.
4
4. Ruang Asthabrata
Ruang Asthabrata terdiri dari 2 (dua) lantai. Lantai 1 terdiri tentang
delapan besar kepemimpinan yang dikenal “Asthabrata”. Delapan azaz
kepemimpinan yang digambarkan melalui peraga wayangt dengan lakon
Wahyu Sri Makutha Rama adalah delapan azaz yang bersumber pada delapan
sifat dan watak unsur dalam yaitu bumi, angin, samudera, bulan, matahari,
langit, api dan bintang.
Pada lantai II merupakan ruang pameran foto-foto Pak Harto beserta
keluarga dalam berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari baik sebagai
pemimpin Negara, kepala keluarga maupun sebagai warga masyarakat.
5. Perpustakaan
Museum Purna Bhakti Pertiwi yang juga berfungsi sebagai wahana
pendidikan mempunyai perpustakaan yang menyimpan 40.000 buah buku,
majalah, dan album dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan antara lain
keagamaan, sosial, pemerintahan, filsafat, ekonomi, agama dari album foto.
Lantai 1 berfungsi ruang baca dan tempat majalah sedangkan lantai 2 sebagai
tempat menyimpan buku
Selain itu ruang luar masih ada juga bangunan penunjang yang terdiri
dari gerbang penerima, kafetaria, kantor pengelola, musholla shelter, gerbang
serba guna, area bermain anak dan sangkar burung merak.
Tata ruang berfungsi sebagai rekreasi dan penghargaan terdiri atas
berbagai tanaman langka khas Indonesia. Di halaman museum terdapat sebuah
kapal perang NKRI Harimau (bukti sejarah perjuangan pembebasan Irian barat /
Irian Jaya tahun 1962), kendaraan bersejarah, Griya mahabrata dan griya
mahkutarama. Konsep arsitektur museum tercermin pada rancangan tata ruang
dalam yang merupakan inti pengkajian dan diperkuat secara intergral oleh pola
rancangan tata ruang luar.
Penerapan makna simbolis pada bentuk maupun unsur-unsur bangunan
museum ini antara ain tercermin pada bentuk kerucut, pola pohon hayat, kantor
pengelola, lidah api, pola jaya kusuma, pola cakramanggi, lingar, dan air mancur,
warna pada unsur bangunan.
5
C. Benda-benda Koleksi
Di dalam Museum Purna Bhakti Pertiwi terdapat berbagai macam koleksi-koleksi
antic peninggalan zaman dahulu, diantaranya :
1. Gerabah, Keramik dan Porselen
Koleksi benda dari dasar tanah liat, termasuk dalam kategori gerabah,
keramik, dan porselin. Ketiganya di bedakan dari tingkat pembakaran.
Gerabah dibakar pada suhu 400-600 derajat celcius, keramik dibakar 600-900
derajat celcius sedangkan porselin dibakar pada suhu diatas 900 derajat
celcius.
Koleksi tersebut berasal dari dalam neger maupun dari luar negeri
seperti Cina, Jepang, Korea, Amerika dan Rusia. Selain koleksi pribadi
tercatat beberapa tokoh penting duna yangmemberi cenderamata antara lain
JP. Pronk, Henry Kissinger, Michio, Watanabe dan Riet Bukman.
2. Wastra
Wastra merupakan istilah untuk menyebut berbagai macam kain yang
dibuat melalui runtutan tradisional dan biasanya penggunaanya berkenaan
dengan adapt.
Koleksi wastra museum ini antara lian berupa lembaran, baju adapt,
taplak meja, hiasan dinding dan stalla yang berasal dari seluruh pelosok tanah
air seperti : batik yogyakarta, solo, Jakarta, Madura, Pekalongan, Jambi,
Kalimantan, aneka koleksi tenun ikat NTT, Timor timur. Maluku, Sumatera
Barat, Bali, Palembang dan koleksi sulam serta border dari Tasikmalaya.
Selain itu terdapat juga koleksi yang berasal dari mancanegara seperti Korea,
Jepang, Turnmenistan, Skandinavia dan Arab Saudi
6
3. Gelas dan Kristal
Kendati teknik pembuatan daribahan dasar yang digunakan hampir
sama yaitu dari pasir yang dipanaskan dan diberi bahan campuran alkali
tetapi orang lebih sering beranggapan bahwa kristal mempunyai nilai jual
yang lebih tinggi dari gelas. Museum ini menyimpan aneka macam benda
Kristal dari seluruh dunia diantaranya buatan Stueben, Laligue, Daum,
Bohemia, Murano, Imperlux, Metropolitan yang sebagian besar
merupakan cenderamata. Juga terdapat koleksi gelas tiup dari Amerika
Karya Seniman terkenal Dale Chihuly.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data-data yang penulis peroleh, penulis dapat menyimpulkan inti dari sejarah
Museum tersebut diantaranya :
1. Museum Purna Bhakti Pertowo adalah sebuah wahana pelestarian benda
bukti sejarah perjuangan dan pengabdian Pak Soeharto kepada Nusa dan
Bangsa sejak perang kemerdekaan dan masa pembangunan
2. Sebagai objek waisata yang bermata sejarah, museum ini juga menyimpan
benda-benda koleksi yang diperoleh dari Bapak / Ibu Soeharto dari
berbagai kalangan
3. Museum Purna Bhakti Pertiwi sebagai objek wisata yang memiliki daya
pesona yang unik telah dilengkapi dengan berbagai saran pelayanan wisata
B. Saran
Penulis juga dapat memberikan atau mengungkapkan beberapa saran yang intinya
memohon, diantaranya :
1. Para pengunjung diharapkan menjaga kebersihan di lingkungan Museum
Purna Bhakti Pertiwi
2. Para pengunjung diharapkan tidak merusak barang-barang yang terdapat
di dalam museum tersebut
3. Para pengunjung dilarang membawa makanan-minuman, merokok.
Membawa hewan peliharaan dan memegang benda-benda koleksi.
8
LAMPIRAN
A. Denah
9
B. Foto-foto
10