S!KAP ORANG TUA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI
SEKOLAH DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI
MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SISTEM
HOMESCHOOLING
OLEH
IRA KURNIAWATI 103070029000
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
142812007
S!KAP ORANG TUA TERHADAP SISTEM PENIDIDIKAN DI
SEKOLAH DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI
MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SISTEM
HOMESCHOOLING
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S. Psi)
Pem i bing I
Oleh:
IRA KURNIAWATI
NIM : 103070029000
Di Bawah Bimbingan
FAKULTAS PSIKOLOGI
\~ Pe~imbing II
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "SIKAP ORANG TUA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH
DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SYSTEM HOMESCHOOLING
"telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 November 2007. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Psikogi.
Dek °)/ Ke\U\;l Mer \Qkap Anggota
Penguji I
Bambang Suryadi Ph.D NIP. 150 326 891
Jakarta,20 Desember 2007
Sidang Munaqosah
Anggota,
Pembantu Dekan
SE)kreti'lris Merangkap Anggot<i
Ora. Hj. Zahratun Nihayah, M. Si NIP. 150 238 773
~oimbingll
NIP. 150 267 280
Pei g1
ji II
:MO<J!I'O
Jfidup adatah petjuangan 6uk,gn tur yang cfipandu )?lnc(a 6isa jik,a anda mau 6erusaha
)?lnda 6isa jik,g anaa 6er:fikjr anda 6isa )?lnaa 6isa jik,g anaa mau 6erusaha aan 6eraoa k§paaa
Tuhan yang :Maha P,sa
"}Ida cfua cara meng/Uufapi /(,esufitan. :Mengu6a/i, /igsufitan itu atau mengu6a/i, azri senazri untul(,
mengu6ahnya ".
Dengan menyebut 11ama Allah yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang'
Ya Allah ampunilah dosaku Dan dosa kedua orang tuaku
Sayangilah mereka Sebagai111a11a mereka menyayangiku di waklu aku kecil
Karya kecil ini kupersembahkan :
Sebagai landa .IJ'Ukurku kepada sang pencipla Allah yang Maha alas Segala-galanya
Alas limpahan rahmat-Nyayang tak berbalas.
Kedua orang luaku yang sangal aku sayangi unluk seliap doa dan perjuangannya
yang tak pernah berujung.
Nenek dan kakek /ercinla. heser/a kedua kakak - kakakku dan adikku alas segala
semangatnya
Teriring tloa tlan permintaan maafsekaligus ucapan terima kasih kepatla:
Ey Eka Kurniawan yang telah ikhlas memberikan saran dan bimbingan dengan penuh kesabaran, setia menemani dan memotivasi penulis unutkjangan pernah menyerah.
"wangi masih menempel pada tangan yang memberikan bunga mawar"
Wulan, jeany dan vina untuk segala keceriaan yang telah kalian berikan, enam tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mengenal kalian.
(C)IRA KURNIAWATI (0)103070029000
ABSTRAKSI
(A) Fakultas Psikologi (B) November 2007
(E) SIKAP ORANG TUA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SISTEM HOMESCHOOLING.
(F) xix + 89 halaman Sikap merupakan suatu keadaan internal dalam diri manusia yang berupa kecenderungan untuk berbuat, bail< positif atau negative, menerima atau menolak, serta baik atau jahat terhadap objek sikap. Banyak hal yang dapat mempengaruhi sikap, salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah pengalaman, baik pengalaman yang didapat dari pendidikan, budaya, perkataan dan perlakuan sekitar. Sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan disekolah juga berbeda-beda. Banyaknya permasalahari yang terus-menerus menerpa sistem pendidikan nasional menyebabkan banyak orang tua semakin ragu rnenyerahkan pendidikan anaknya kepada institusi sekolah. Untuk itu saat ini banyak jenis pendidikan yang dijadikan alternatif untuk memberikan pelayanan kepada siswa. Salah satu sistem pendidikan yang mulai dijadikan alternatif saat ini adalah sistem pendidikan dengan homeschooling.
Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling-pun berbeda-beda. Yang dimaksud dengan motivasi orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling adalah kekuatan dalam diri orang tua yang menggerakkan dirinya untuk dapat memberikan dorongan kepada kegiatan meyekolahkan anaknya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran mengenai bagaimana sikap para orang tua homeshooler terhadap sistem pendidikan di sekolah dikaitkan dengan apakah motivasi orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Yang bertujuan untuk mengetahui dan melihat gambaran
bagaimanakah sikap orang tua homeschooler!f3rhadap sistem pendidikan di sekolah. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 200 orang. Dengan sampel penelitian yang berjumlah 49 orang, yang terdiri dari 20 responden laki-laki dan 29 responden perempuan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik kuota. Teknik pengamtilan data menggunakan skala model Likert. Skala yang digunakan adalah skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah. Dan quesioner yang berbentuk pernyataan untuk melihat motivasi atau hal yang mendorong orang tua dalam menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling.
Setelah skala diuji validitasnya dengan korelasi Produck Moment Pearson dan diuji reliabilitasnya dengan Alpha Cronbach, maka diperoleh 58 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,9622. Semua item yang valid pada skala sikap ini digunakan sebagai alat ukurr dalam penelitian, dan untuk kernudian data dianalisis dengan menggunakan program SPSS 11,5 for \Nindows dengan teknik uji korelasi produck moment. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui skor minimum dan maksimum responden untuk skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formal adalah 94 dan 192 dengan nilai rata-rata 133,2653. Responden yang memiliki skor yang dibawah nilai mean teoritis 146 dikategorikan memiliki sikap negatif terhadap sekolah konvensional. Sedangkan responden msponden yang memiliki skor di atas nilai mean teoritis 146 dikategorikan memiliki sikap positif terhadap sistem pendidikan di sekolah formal. Adapun motivasi atau hal yang mendorong mayoritas responden untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem /Jomeschooling adalah karena ketidakpuasan terhadap kualitas pendidikan di sekolah formal, hal ini diperoleh berdasarkan 37 dari 49 responden merespon item nomor 2 yang berbentuk pernyataan mengenai alasan orang tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling.
(G) Daftar Bacaan ; 30 (1990-2007)
KAT A PENGANT AR
Puji syukur penufis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penufis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul " SIKAP ORANG TUA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Dll<AITKAN DENGAN MOTIVASI MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SISTEM
HOMESCHOOLING".
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah alas nabi muhamad Saw, yang
telah menjadi suri teladan terbaik bagi umat manusia, kepada keluarga, para
sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesulitan-kesulitan yang
penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi ini. Tugas akhir ini dapat
terselesaikan berkat kontribusi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
penuh rasa hormat perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih
yang mendalam kepada :
1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jak@rta, ibu DRA. Hj.
Netty Hartati, M.Si, Pudek Fakultas Psikologi ib Hj Zahrotun Nihayah,
M. Si, beserta civitas akademik Psikologi yang telah membantu
kelancaran adrninistrasi untuk penelitian.
2. Bapak Budi dan ibu Erlina selaku kepala yayasan komunitas
homeschooling Pelangi, Bapak Danang Sasongko selaku ketua
Komunitas SUN homeschooling, Mas Ari dan Mbak Rini dari SUN
homeschooling dan Bapak Seto Mulyadi selaku ketua komunitas Kak
Seto Homeschooling, yang telah memberikan kepercayaan kepada
penulis untuk melakukan penelitian di tempat yang bersangkutan. Serta
para orang tua homeschooler yang berpatisipasi dalam penelitian ini
terima kasih alas kesediaan bapak ibu sekalian menjadi responden
dalam penelitian ini.
3. lbu Ora. Hj. Netty Hartati, M. Si selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Dr. Ahmad Syahid, M. Ag, selaku dosen pembimbingll, yang di tengah
kesibukannya telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan
bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
4. Teruntuk papa dan mamaku tercinta, yang dengan tulus ikhlas
memberikan kasih sayang dan dorongan baik moril maupun materi,
serta doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan guna keberhasilan dan
kebahagiaan anak-anakmu, terimakasih yang tak terhingga untuk kedua
orang tuaku.
5. Untuk kedua kakakku Dody suwerman dan Defri suwerman dan adikku
Azizah wulandari, terima kasih alas nasehat dan doa yang telah kalian
panjatkan untuk penulis
6. Bapak Aswadi Munir beserta keluarga, yang telah banyak memberikan
begitu banayak inspirasi kepada penulis.
7. Untuk Ey Eka Kurniawan yang setia menjaga dan menemani penulis,
menjadi pembimbing ketiga dalar:i penulisan skripsi ini, terima kasih
atas segala yang telah ikhlas engkau berikan .
8. Untuk teman-temanku Nora, Hikmah (thanks for the book). Serta teman
teman yang tergabung dalam Oma club, terima kasih atas kebersamaan
kalian.
9. Untuk sahabat-sahabatku Neneng, Dian, lntan, Vita, Kiky, Wulan, Vina,
Jeanny, Rida, Syamsiah, Resti terima kasih alas bantuan kalian dan
semangat kalian serta gelak tawa yang telah mewarnai hari-hari penulis
10. Untuk teman -teman KKI, Miss dan Asri atas ketulusan kalian dalam
berteman.
11. Terima kasih atas seluruh pihak yang belum disebutkan satu persatu
semoga Allah membalas semuanya.
Jakarta, 1:3 Desember, 2007
Ira !mrniawati
DAFTAR ISi
Halaman Judul
Halaman Persetujuan ii
Halaman Pengesahan iii
Motto iv
Dedikasi v
Abstraksi vi
Daftar isi vii
Daftar tabel vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1 -19
1.1 Latar Belakang Masalah ..... .... .. . ................ ........................... 1
1.2 ldentifikasi masalah ... ........ .... .. ...... ... ..... .................. ............. 8
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................ 8
1.3.1. Pembatasan Masalah ................................................ 8
1.3.2. Perumusan Masalah ... . ....... ........................ ............... 9
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..... ........ ................ ............... 1 O
1.5 Sistematika Penulisan ...... ........ ........ ........ ............ ............ ... 11
BAB 2 KAJIAN TEORI 13-42
2.1. Sikap...... ........................................................................... 13
2.1.1 Pengertian Sikap..................................................... 14
2.1.2. Struktur Sikap dan komponen sikap........................ 15
2.1.3. Pembentukan Sikap................................................ 17
2.1.4. Ciri-ciri Sikap ............................................................ 19
2.1.5. Fungsi Sikap ............................................................ 21
2.2. Sistem Pendidikan ............................................................. 22
2.2.1 Si stem Pendidikan Nasional . . . . . .... .. .. ........ ........ .... .. . 22
2.3. Homeschooling . . ..... ...... ...... ........ ........ ...... .. ...... .. ...... ..... .... 24
2.3.1. Pengertian homeschooling . ..... ....... ......... ... ... ...... 25
2.3.2. Konsep pendidikan komunitas homeschooling ..... 27
2.3.3. Komponen utama homeschooling......................... 28
2.3.4. Metode pembelajaran dan program
Homeschooling......................................... . . ... . ......... 29
2.3.5. Landasan hokum............................................. 29
2.4. Definisi Motivasi.................................................................. 31
2.4.1. Fungsi dan peranan Motivasi ................................... 37
2.4.2. Motivasi Orang Tua.................................................. 38
2.4.3. Aspek-aspek dalam Motivasi .................................... 38
2.5. Kerangka Berfikir ............. ................................................... 40
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 43-55
3.1 Jen is Penelitian ... . . . . . . .. . . .. .. . . ........ .... .. . ........ ...... .. ...... ...... ... . 43
3.1.1. Pendekatan dan Metqde Penelitian .. .. .... ........... ...... .. 43
3.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel... ....... ........... 44
3.2.1. Definisi Konseptual variabel........ ........ ........ ............... 44
3.2.2. Oefinisi operasional variabel...................................... 45
3.3 Populasi dan Sampel penelitian . ..... .. ........ ........ ...... .. ........ ... 46
3.3.1 . Populasi penelitian.................. ... .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. ... 46
3.3.2. Sampel penelitian ...................................................... 47
3.3.3. Teknik pengambilan sample....................................... 48
3.4. Teknik pengumpulan............................................ ............... 49
3.4.1. Metode pengumpulan data......................................... 49
3.4.2. lnstrumen penelitian .................................................. 50
3.4.2.1. Skala sikap ................................................... 50
3.4.2.2. Skoring instrument........................................ 51
3.5. Teknik Uji lnstrumen ............................................................. 52
3.5.1 Uji validitas .................................................................. 52
3.5.2. Uji Rebilitas................................................................ 53
3.5.3. Teknik Analisa Data................................................... 54
3.6. Prosedur penelitian.............................................................. 55
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA 56-81
4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian ........................... 56
4.1.1. Gambaran Umum berdasarkan Jenis Kelamin ......... 56
4.1.2. Gambaran Umum berdasarkan Usia ........................ 57
4.1.3. Gambaran Umum berdasarkan Latar Belal<ang........ 58
4.1.4. Gambaran um um berdasarkan jenis peke~jaan ..... .. . 59
4.2. Gambaran umum Homeschooling....................................... 60
4.2.1. Profil komunitas HS Pelangi ...................................... 61
4.2.2. Profil komunitas HS Kak Seto.................................... 64
4.2.3. profil komunitas HS SUN.......................................... 66
4.3. Uji lnstrumen Penelitian ....................................................... 69
4.3.1. Uji validitas................................................................. 69
4 .3.2. Uji Reabilitas..................................................... ... .. . .. . 70
4.4. Uji Persyaratan ................................................................... 71
4.4.1. Uji Normalitas..... .... ........... ............. ......... .. . .... ........... 71
4.4.2. Uji Homogenitas........................................ ............... 72
4.4.3. Presentasi Data ......................................... ............... 73
4.4.3.1. Deskripsi Statistik .............................................. 73
4.4.3.2. Sikap Orang Tua berdasarkan jenis kelamin .... 73
4.4.3.3. Analisis lndikator Skala Sikap.......................... 74
4.4.3.4. Gambaran Sikap responden............................. 78
4.4.3.5. Gambaran Motivasi Orang Tua......................... 79
4.5. Pembahasan has ii penelitian .............................................. .
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 82-89
5.1. Kesimpulan ....................................................... ............... 82
5.2. Diskusi .... . . ..... . . . . .... . . . .. ... ..... .......... ..... . . . ..... .. ......... ...... ....... 83
5.3. Saran............................................................................................ 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPI RAN
DAFT AR LAMPI RAN
1 . lnstrumen penelitian (Try out)
2. lnstrumen penelitian
3. Hasil data P"nelitian
4. Validitas dan Reabilitas item penelitian
I 5. tabulasi data skala
BAB 1
PENDAHULUJ~N
Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan
masalah penelitian yang berupa batasan serta perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
1.1. Latar belakang masalah
Aspek pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia dan merupakan salah satu pondasi kecerdasan bangsa.
Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan kemajuan yang
semakin meningkat di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan
pembangunan saat ini, menuntut setiap orang untuk semakin mengerti
dan memahami bahwa pendidikan adalah sarana penting untuk
memenuhi kebutuhan dan masa depannya sendiri. Sistem pendidikan
harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan
untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasioanal dan global sehingga diperlukan
pembaharuan pendidikan secar terencana, terarah dan
berkesinambungan.
2
Namun lronisnya untuk mencapai tujuan tersebut hingga saat ini masih
banyak kendala yang harus dilalui.
Diantaranya adalah berbagai permasalahan yang terus-menerus
menerpa sistem pendidikan nasional mulai dari kuril<ulum yang berganti
ganti, pro-kontra ujian nasional dan penentuan kelulusan, sistem
penerimaan siswa baru, mahalnya biaya pendidikan dan masalah
masalah lain- menyebabkan banyak orangtua semakin ragu
menyerahl<an pendidikan anaknya kepada insitusi sekolah (Koran
pendidil<an Malang edisi 129, 2007).
Padahal yang diharapl<an dari pendidikan formal, tentunya hasil
pembelajaran yang mampu diterapl<an dalam kehidupan nyata. lntinya
yang diperlukan dari pendidil<an ini ialah implemimtasi, bukan hanya
daya nalar. Tidak hanya sekedar menerima ilmu dan hilang begitu saja
ianpa bekas, kecuali tinta hitam yang tergores di atas kertas ijazah.
Paradigma inilah yang seharusnya dapat diubah dan luruskan
bahwasanya suatu sistem pendidikan tidak hanya mengharapkan suatu
bangsa yang mendapat angka-angka terbaik dalam laporan belajarnya,
namun dibutuhkan pembuktian realistis dari angka-angka yang tertulis
itu.
3
Dalam sistem pendidikan, kita menemukan beberapa ha! yang
sebenarnya merupakan faktor penghambat untuk mencapai tujuan
pendidikan itu sendiri. Salah satunya adalah pelaksanaan sistem
tersebut.
Dapat dirasakan banyaknya perubahan dalam sistem pendidikan kita
beberapa tahun terakhir ini. Perubahan yang hanya mengarah kepada
pencapaian target yang lebih tinggi daripada target pendidikan
sebelumnya, tanpa memperhatikan faktor-faktor lain yang seharusnya
dapat dijadikan parameter untuk selalu meningkatkan pendidikan.
Seperti penyelenggaraan ujian nasional atau UN untuk tingkat SD yang
hampir pasti akan dimulai tahun 2008. Kebijakan ini disebut-sebut
sebagai bagian dari upaya pencapaian wajib belajar sembilan tahun
yang tuntas dan bermutu (www.kompas.co.id). Hal ini menandakan
seorang siswa harus lebih giat dalam belajar untuk dapat melebihi
standar kelulusan yang ditetapkan dan dapat melanjutkan ke tingkat
pendidikan selanjutnya.
Setiap anak-anak tumbuh dan berkembang. Adalah hak, tanggung
jawab dan kewajiban bagi setiap orang tua untuk memberikan yang
terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi setiap anaknya.
Sekolah sebagai sarana menuntut ilmu, menjadi tempat yang sangat
penting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia. Melihat
makin meningkatnya kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan pembangunan saat ini, menandakan semakin meningkat
pula daya saing yang harus dihadapi oleh tiap individu. Mulai pada
persaingan untuk memperoleh kesempatan dan melanjutkan tahapan
pendidikan ketingkat yang lebih tinggi tiap tahunnya, sampai pada
pengaplikasiannya di dunia kerja. Yang dimulai dari sekolah tingkat
dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi.
Selain sekolah, saat ini di Indonesia telah berkemba1ng pendidikan
alternatif diluar sekolah formal. Salah satu metode pendidikan yang
sudah banyak diterapkan diluar negeri, dan mulai b<myak dilirik para
orangtua di Indonesia adalah homeschooling. Homeschooling
merupakan pendidikan berbasis rumah, yang memungkinkan anak
berkembang sesuai dengan potensi diri mereka masing-masing. Teori
multiple intelligent atau kecerdasan majemuk telah rnembuka mata kita
bahwa ada begitu banyak cara untuk membuat anak-anak memahami
suatu materi pelajaran. Kita harus menyadari bahwa anak-anak ini
mungkin bisa belajar dengan sangat baik dengan cara mereka sendiri.
Pada umumnya pendidik, orang tua dan lain-lain hanya peduli pada
4
5
kemampuan dalam arti yang paling tradisional dan akademis membaca,
menulis, mengeja, IPA, IPS dan matematika dalam bentuk buku
pelajaran dan lembar latihan standar serta belajar dengan cara duduk
manis di dalam kelas dan mendengarkan guru berc1;ramah. Padahal
ada begitu banyak potensi dalam seorang anak yang tidak bisa dinilai
hanya dengan cara-cara seperti itu. Hal-hal seperti inilah yang
mendasari banyak orang tua untuk meng-homeschooling anak-anak
mereka (Koran pendidikan Malang edisi 129, 2007).
Menjamurnya pendidikan alternatif belakangan ini te-rmasuk
homeschooling, perlu dipandang sebagai partisipasi masyarakat dalam
perluasan akses pendidikan. " sayangnya, pengakuan negara atas
persekolahan di rumah baru sebatas legalitas formal melalui UU
Sisdiknas yang menggolongkan nya sebagi bagian dari pendidikan
formal," Ujar Karnadi , Dekan Fakultas llmu Pendidikan UNJ. (Harian
Kompas, se/asa (911,2007).
Walaupun di Indonesia sistem Homeschooling baru loerkembang,
namun peserta homeschooling terus bertambah. Laporan terakihr dari
Asah Pena menunjukan bahwa terdapat kurang lebih 1600 peserta
homeschooling yang ada di seluruh indonesia.
6
lni patut untuk dipertanyakan apakah motivasi orang tua untuk
menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling. Kendati
sistem homeschooling baru mendapatkan pengakuan sebatas legalitas
dan masih menjadi suatu fenomena. Seperti pendapat yang
disampaikan oleh Daoed Joesoef Mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dalam harian kompas (sabtu,9/6/2007) mengenai
homeschooling. Bahwasannya bila pendidkan privat jenis ini memarak
dan menjadi alternatif pendidikan sekolah formal, dalam jangka waktu
panjang akan berakibat fatal bagi pertumbuhan anal< indonesia.
Namun demikian masyarakat berhak memilih pelayanan yang sesuai
dengan diri masing-masing. Motivasi tiap orang tuapun dapat berbeda
beda untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem homescholing.
Motivasi dalam psikologi dipakai untuk menunjukan suatu keadaan
dalam diri seseorang yang berasal dari akibat suatu kebutuhan, dan
motivasi inilah yang mengaktifkan atau membangkitkan perilaku yang
biasanya tertuju pada pemenuhan kebutuhan tadi (Davidoff, 1991 :60).
Motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem
homeschooling pun dapat berbeda -beda.
7
Menurut National for Educatiaon Statistics (NCES) pada tahun1999, di
Amerika serikat motivasi atau hal yang mendorong orang tua untuk
memilih homeschooling sebagai pilihan tertinggi adalah orang tua ingin
meningkatkan kualitas pendidikan agama, alasan a9ama, dan karena
buruknya lingkungan belajar di sekolah. Maka dari itu perlu kita amati
bersama apa yang sebenarnya terjadi dengan kualitas pendidikan yang
ada di indonesia dan yang dirasakan masyarakat indonesia selama ini.
Hal lni menarik untuk diteliti, apakah motivasi para orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada homeschooling tidak merasa puas akan
sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah, atau alasan apakah yang
menjadi prioritas orang tua homeschooler. Bagaimanakah sikap orang
tua terhadap sistem pendidikan di sekolah.
Sarwono(1999:144) mendefinisikan sikap sebagai sesuatu yang
dipelajari mempunyai obyek tertentu dan mengarahk.an perilaku. Sikap
dapat bersifat positif dan negatife. dalam sikap positif, kecenderungan
sikap tindakan adalah mendekati dan menyenangi obyek tertentu.
Sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk
menjauhi, menghindari atau tidak menyukai obyek tertentu.
Dari pemaparan di atas, penulis merasa tertarik untuk untuk melakukan
penelitian yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Apakah
memang sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan
disekolah berhubungan dengan motivasinya untuk menyekolahkan
anaknya pada homeschooling. Maka penulis mencoba mengungkap
lebih dalam mengenai permasalahan ini dengan menulis karya dalam
bentuk karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul : " SIKAP ORANG
TUA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH DIKAITKAN
DENGAN MOTIVASI MENYEKOLAHKAN ANAK DENGAN SISTEM
HOMESCHOOLING".
1.2. ldentifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti mengidentifikasi
masalah diatas yang ada kaitannya dengan penulisan ini, diantaranya
sebagai berikut
8
a. Bagaimanakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang
diterapkan disekolah?
b. Apakah terdapat perbedaan sikap orang tua terhadap sistem
pendidikan yang diterapkan di sekolah formal
c. Apakah yang menjadi motivasi orang tua menyekolahkan
anaknya di homeschooling?
1.3. Pembatasan dan perumusan masalah
1.3.1. Batasan masalah
9
Sikap yang dimaksud ialah kecenderungan seseorang untuk
bertindak secara tertentu. Sikap dapat bersifat positif dan negative.
Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati dan
menyenangi obyek tertentu. Sedangkan dalam sikap negatif terdapat
kecenderungan untuk menjauhi, menghindari atau tidak menyukai
obyek tertentu.
Dengan demikian tiga komponen yang ada dalam sikap yaitu kognitif,
afektif dan konatif dihubungkan dengan komponen yang ada pada
sistem pendidikan disekolah formal sebagai obyek sikap . Adapun
sistem pendidikan di sekolah formal adalah sistem pendidikan yang
mengacu pada sistem pendidikan nasional . Yan9 terdiri dari
beberapa komponen yaitu, Kurikulum , pendidik clan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pendanaan pendidikan c
Motivasi menyekolahkan anak pada homeschooling adalah kekuatan
yang ada dalam diri orang tua yang menggerakan dirinya untuk dapat
memberikan dorongan kepada kegiatan menyekolahkan anaknya
pada homeschooling.
1.3.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka peneliti merumuskan
masalah yan!J akan diteliti sebagai berikut :
Bagaimanakah sikap orang tua terhadap sislem pendidikan
yang diterapkan di seko/ah terkait dengan motivasi orang tua
menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai
bagaimanakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di
sekolah dan apakah sikap tersebut yang mempen9aruhi motivasi
orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem
homeschooling.
'1.4.2. Manfaat penelitian
1.4.2.1 Manfaat teoritis
10
Manfaat secara teoritis yang di harapkan dari penelitian ini adalah
agar peneliti dapat memberikan manfaat bagi pengembangan teori
teori psikologi khususnya yang berhubungan dengan teori sikap,
motivasi dan psikologi pendidikan.
1.4.2.2 Manfaat praktis
Serta secara teoritis dapat menjadi bahan rujukan dan
pembanding untuk penelitian-penelitian selanjutnya dalam
11
pengembangan psikologi pendidikan. Serta informasi mengenai
sejauh mana orang tua dapat menerima sistem pendidikan
nasional yang diterapkan disekolah dan ama yang mendorong para
orang tua untuk menyekolahkan anaknya di homeschooling. Selain
itu diharapkan dapat menjadi penggu9ah dalam upaya
pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik.
1.5. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan kali ini kami menggunakan sisternatika yang sudah
baku dalam penulisan skripsi.
Karena penulis adalah" mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta,
maka kami menggunakan petunjuk penulisan skripsi baku yang
diterbitkan khusus oleh Fakultas Psikologi UIN Ja~:arta.
BAB 1 merupakan Pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang
masalah, perumusan masalah penelitian yang berupa batasan serta
perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 merupakan Kajian pustaka yang berisikan segala teori yang
menunjang penelitian kali ini. Bab ini berisikan teori mengenai
persepsi, motivasi, mahasiswa, serta Psikologi sec:ara umum. Bab ini
dilengkapi dengan hipotesis dari penelitian ini.
12
BAB 3 merupakan Metodologi Penelitian. Bab ini rnerupakan metode
yang tepat guna pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian.
Termasuk didalamnya adalah pendekatan penelitian, metode yang di
pakai, populasi, serta samplingnya, dan terdapat pula metoda analisa
data.
BAB 4 merupakan Hasil Penelitian. Pada bab ini dijelaskan dan
dijabarkan data hasil penelitian yang telah didapatkan berikut analisa
data berdasarkan statistika.
BAB 5 berisikan Kesimpulan Diskusi dan Saran. Pada bab akhir ini
penulis menyimpulkan seluruh data yang diperoleh dari penelitian dan
mendiskusikannya dengan teori-teori dan penelitian-penelitian terkait
· dengan penelitian ini dan menyampaikan saran berdasarkan atas
proses dan hasil penelitian yang penulis lakukan.
BAB2
KAJIAN PUSTA.KA
Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori pendukung yang berkaitan dengan
sikap orang tua terhadap sistem pendidikan nasional yang diterapkan di
sekolah dan motivasi menyekolahkan anak pada homeschooling. Secara
rincinya, bab ini akan mengulas mengenai teori sikap dan makna motivasi.
Bagian ini juga membahas pengertian sistem pendidikan nasional,
pengertian homeschooling, serta kerangka berfikir.
2.1. Sikap
13
Pembahasan mengenai sikap manusia merupakan satu telaah utama
dalam bidang psikologi sosial. sikap sering digunakan untuk
meramalkan tingkah laku, baik tingkah laku perseorangan, tingkah laku
kelompok, bahkan tingkah laku suatu bangsa atau negara. Secara
terbalik dapat dikatakan bahwa tingkah laku sebagian merupakan fungsi
dari sikap. Pernyataan ini harus dimengerti secara hati-hati. Kata
sebagian di sini mengandung arti bahwa ada hal-hal lain selain sikap
yang ikut menentukan tingkah laku seseorang. Pembahasan masalah
sikap manusia dalam psikologi digunakan untuk menjelaskan kenapa
orang-orang dapat berperilaku berbeda dalam situasi yang sama
(Azwar, 2003:15).
2.1.1. Pengertian Sikap
14
Sejumlah ahli telah mencoba memberikan definisi sikap. Definisi
definisi tersebut berbeda satu dengan yang lain, lebih karena
perbedaan tekanan yang diberikan. Sarwono(199!l;144),
mendefinisikan sikap sebagai sesuatu yang dipelajari dan mempunyai
obyek tertentu dan mengarahkan perilaku Sikap dapat bersifat positif
dan negatife. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah
mendekati dan menyenangi obyek tertentu. Sedangkan dalam sikap
negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, rnenghindari atau
tidak menyukai obyek tertentu.
Adapun Chaplin (1099;44), mengartikan sikap atau attitude sebagai
suatu predesposisi atau kecenderungan yang relative stabil dan
berlangsung terus menerus untuk bertingkah laku atau untuk
bertingkah laku atau untuk bereaksi dengan satu cara tertentu
terhadap pribadi lain, objek atau lembaga, atau persoalan tertentu.
Selain itu Allport (dalam Sear et.al, 1994;139) menyatakan bahwa
sikap adalah keadaan mental dan saraf dari kesiapan, yang diatur
melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamika atau
terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang
berkaitan dengannya.
15
Sikap terhadc1p objek tertentu mungkin terarahkan terhadap benda
benda, orang-orang, tetapi juga peristiwa-peristiwa1, pemandangan
pemandangan, terhadap norma-norma, nilai-nilai dan lain sebagainya
(Gerungan, 1996;149).
Terdapat berbagai pegertian tentang sikap. Menurut Sears (1994;138)
sikap terhadap objek, gagasan atau orang tertentu merupakan
orientasi yang bersifat menetap dengan komponen-komponen kognitif,
afektif dan perilaku.
2.1.2. Struktur sikap dan komponen-Komponen sikap
Dari definisi teoritik yang dikemukakan di atas, dapt kita uraikan lebih
lanjut megenai sikap. Mengikuti skema triadik struktur sikap terdiri atas
tiga komponen yang saling mendukung Azwar (2003;24) berpendapat
bahwa sikap memiliki tiga komponen, yaitu kognitif, afektif, dan
perilaku.
16
a. Komponen Kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa
yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Misalnya,
sikap seseorang terhadap pemerintah Afrika Selatan akan meliputi
pengetahuannya tentang mengenai politik Apartheid, kondisi
masyarakat kulit berwarna di Afrika Selatan, kebebasan pers,
anggapan bahwa kebebasan adalah hak segala bangsa dan
seluruh manusia, dan lain sebagainya. Yang sangat menetukan
dalam kognisi ini <;tdalah anggapan-anggapan 1~valuatif (evaluative
belief) terhadap obyek sikap yang melibatkan penilaian kualitas
baik atau buruk, diinginkan atau tidak diinginkannya suatu obyek
sikap.
b. Komponen Afektif dari suatu sikap meliputi seluruh emosi atau
perasaan orang yang bersangkutan terhadap obyek sikap. Dengan
adanya komponen ini obyek sikap dirasakan SElbagai
menyenangkan atau tidak menyenangkan; disukai atau tidak
disukai. Muatan emosi inilah yang akan membEiri sikap dorongan
dan kekuatan (motivating character'). Apabila 01·ang membenci
penindasan dan merasa pedih melihat penindasan, maka ia akan
membenci obyek penindasan.
c. Komponen Perilaku merupakan predisposisi atau kesiapan orang
yang bersangkutan untuk bertindak dalam menghadapi obyek
17
sikap. Apabila orang memiliki kognisi yang positif dan perasaan
yang juga positif terhadap obyek tertentu, maka ia akan cenderung
"mendekati" (membantu, mendukung, dan sebagainya) obyek
tersebut. Sebaliknya bila ia memiliki kognisi yang negatif dan
perasaan yang negatif pula maka ia akan cenderung untuk
"menjauhi", merusak, atau menentang obyek sikapnya.
2.1.3. Pembentukan sikap
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap menurut
Azwar (2003;30) adalah sebagai berikut :
a. Pengalaman Pribadi
Pengalaman dengan obyek sikap akan memberikan kesempatan
kepada individu untuk merniliki pengetahuan dan tanggapan serta
penghayatan atas obyek tersebut. Pengetahuan dan tanggapan
inilah yang kemudian menjadi salah satu unsur dalam komponen
sikap seseorang. Apakah penghayatan tersebut akan membentuk
sikap positif atau negatif akan tergantung pula pada berbagai faktor
lainnya.
b. Kebudayaan
18
Kebudayaan Masyarakat dimana seseorang hidup dan dibesarkan
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalarn pembentukan
sikap orang yang bersangkutan. Dengan nilai-nilai dan norma
normanya kebudayaan telah memberikan arah bagi sikap yang
sesuai terhadap berbagai masalah dalam kehidupan.
c. Orang Lain yang Dianggap Penting
Seseorang yang dianggap penting, yang istimewa, yang tak ingin
dikecewakan, yang dibutuhkan persetujuannya, akan banyak
mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Di
antara orang yang biasanya dianggap penting bagi individu adalah
orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya,
teman dekat, guru, teman kerja, isteri atau suarni, dan lain-lain.
d. Media Massa
lnformasi yang disampaikan oleh media massa, terselip pula
pesan-pesan sugestif yang dapat membentuk opini seseorang.
Adanya inforrnasi baru mengenai suatu hal mernberikan landasan
kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Sementara
itu pesan-pesan sugestif yang menyertainya, apabila cukup kuat,
maka akan memberi dasar afektif dalarn menilai hal tersebut.
e. lnstitusi atau Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
19
Lembaga pendidikan dan lembaga agama mernpunyai pengaruh
dalam pembentukan sikap karena keduanya adalah yang
meletakkan dasar pengertian konsep moral dalam diri individu.
Konsep-konsep moral menentukan sistem kep,ercayaan seseorang
tentang segala sesuatu. lni merupakan unsur k:omponen kognitif
yang sangat penting dalam sikap seseorang.
f. Emosi
Kadang-kaclang suatu sikap merupakan pemyataan yang didasari
oleh emosi, yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi
atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan diri. Salah satu
bentuk sikap yang didasari emosi ini adalah prasangka.
2.1.4. Ciri-ciri sikap
Sikap merupakan salah satu pembentuk dan perubah perilaku
seseorang seperti halnya motivasi, persepsi, kognitif dan lain
sebagainya oleh karna itu untuk rnembedakan sikap dengan aspek
psikologis lainnya yang merupakan pembentuk dan perilaku
seseorang. Menurut Sarwono (1999;150)sikap memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Sikap bisa tertuju pacla objek atau sekumpulan kelompok
b. Sikap bersifat temporer, hal ini disebabkan sikap itu dapat
berlangsung lama atau sebentar dalam diri seseorang. Hal ini
terkait juga dalam segi sikap itu menjadi sebuah nilai atau
tidakdalam diri seseorang khususnya dalam kehidupannya.
20
c. Sikap mengandung faktor motivasi dan perasaan, sikap seseorang
akan selalu diikuti perasaan tertentu yang dapat bersifat negatif
atau positif terhadap objek itu sendiri.
d. Sikap bukanlah sifat bawaan atau hereditas melainkan dibentuk
dan dipelajari oleh seseorang sepanjang perkembangan orang itu
dalam hubungan dengan obyek sikap itu sendiri.
. Disamping itu, menurut Gerungan (2004;160) sikap mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari
sepanjang perkembangan individu dalam berhubungan dengan
objeknya.
b. Sikap dapat berubah ubah, karena sikap dapat dipelajari.
c. Sikap dapat berdiri sendiri, namun senantiasa mengandung relasi
tertentu terhadap suatu objek.
d. Sikap tidak hanya dapat berkenaan dengan satu objek saja, tetapi
juga berkenaan denga sederetan objek-objek yang serupa.
21
e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
2:1.5 Fungsi Sikap
Sikap memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam kehidupan
seseorang. Menurut Ahmadi (2002;178) fungsi sikap dapat dibagi
menjadi empat golongan, yaitu:
a. Sikap berfungsi sebagai alat penyesuaian diri. Dimana sikap
adalah suatu yang bersifat communicabel, artinya sesuatu yang
mudah menjalar, sehingga mudah pula menjadi milik bersama.
b. Sikap berfungsi sebagai alat pengukur tingkah laku
c. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman.
d. Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian.
Oleh karena fungsi-fungsi sikap yang demikian penting inilah maka
sikap yang sudah berkembang dalam diri sesoranfL menjadi bagian
dari dirinya dalam kehidupan sehari-hari, akan cenderung
dipertahankan dan sulit sekali dirubah. Mengubah :sikap berarti
mengadakan penyesuaian-penyesuaian baru terhadap obyek atau
22
suatu situasi yang dihadapi, memilih respon-respon (baru) yang tepat,
memberi arti baru kepada obyek yang dihadapi. Hal ini merepotkan
dan tidak mengenakkan, bahkan seringkali menimbulkan
ketidakseimbangan yang cukup mengganggu diri orang yang
bersangkutan.
2.2. Sistem Pendidikan disekolah
Sebagai sebuah sarana yang bertujuan untuk mengantarkan anak-anak
pada tujuan pendidikan, sekolah memiliki sistem pendidikan yang
terstandarisai untuk memenuhi kebutuhan anak secara umum dan
pengelolaanya terpusat, diantaranya adalah kurikukum yang ditetapkan
seragam untuk seluruh siswa. Sistem pendidikan di sekolah mengacu
dan berlandaskan atas UU mengenai sistem pendiclikan nasional No 20
tahun 2003. Dalam pelayanan pendidikan di sekolah formal peran orang
tua dan keluarga relatife minimal karena anak didelegasikan kepada
guru dan sekolah.
2.2.1 Sistem pendidikan nasional
Seperti yang tertera dalam UU.RI Nomor: 20 Tahun 2003 (BAB I,
Pasal1) yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional adalah
23
seluruh komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
· Sistem pendidikan di sekolah merupakan salah satu komponen yang
terkait untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Adapun yanr; termasuk dalam komponen sistem pendidikan di
sekolah diantaranya adalah :
a. Kurikulum ; adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan , isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pendidikan tertentu
b. Pendidik dan tenaga kependidikan ; pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, tutor, instrukkstur, fasilitator dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan.
c. Sarana dan prasarana pendidikan ; setiap satuan pendidikanformal
dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keeperluan pendidikansesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan tenaga kependidikan sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi fisik , kecerdasan intelektual, social,
emosional dan kejiwaan peserta didik.
24
d. Pendanaan pendidikan ; pendanaan pendidikan menjadi tanggung
jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat.
Sistem Pendidikan di sekolah.merupakan jalur pendidikan formal yaitu
jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
2.3. Homeschooling
Dalam bahasa Indonesia, terjemahan yang biasa digunakan untuk
homeschooling adalah"sekolah rumah". istilah ini juga dipakai oleh
departemen pendidikan nasional untuk menyebutkan homeschooling.
Keberadaan homeschooling telah diatur dalam UU 20/2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat (1). Pernerintah tidak
mengatur standar isi dan proses pelayanan informal kecuali standar
penilaian apabila akan disetarakan dengan pendidikan jalur formal,
(http; II www .diknas,.go.id)
2.3.1 Pengertian homeschooling
Salah satu pengertian umum homeschooling menurut Sumardiono
(2007) adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih
untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dan
mendidik anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis
pendidikan anaknya.
25
Sesuai dengan pendapat Ace Suryadi (2006) homeschooling adalah
proses layanan pendidikan secara sadar dan terarah dilakukan oleh
orang tua atau keluarga di rumah. Homeschooling akan berkembang
sejalan dengan kesadaran dan kesiapan orang tua untuk memberikan
layanan pembelajaran terbaik bagi anak-anaknya.
Sesuai namanya, proses homeschooling memang berpusat di rumah.
Tetapi, proses homeschooling umumnya tidak hanya mengambil lokasi
di rumah. Para orang tua homeschooling dapat rnenggunakan sarana
apa saja dan di mana saja untuk pendidikan homHschooling anaknya.
2.3.2. Konsep pendidikan komunitas homeschooling
Adapun konsep pendidikan yang dimiliki homeschooling didasarkan
komitmen tiap pelaku homeschooling, karena tiap keluarga memiliki
model pendekatan yang berbeda-beda dalam mendidik anaknya.
Komitmen orang tua dan kornunitas pun harus sama. Setiap
komunitas memiliki model pendekatan yang berbeida pula dan
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya. Adapun berapa
model pendekatan yang biasa digunakan di komunitas homeschooling .
, homeschooling tunggal dan homeschooling majemuk adalah sebagi
berikut:
26
a. School at-home approach adalah model pendidikan yang serupa
dengan yang diselenggarakan di sekolah. Hanya saja, tempatnya
tidak di sekolah, tetapi di rumah.
b. Unit studies approach adalah model pendidikan yang berbasis
pada tema (unit study). Dalam pendekatan ini, siswa tidal< belajar
satu mata pelajaran tertentu (matematika, bahasa, dsb), tetapi
mempelajari banyak mata pelajaran sekaligus melalui sebuah tema
yang dipelajari.
c. The Living Books approach adalah model pendidikan melalui
pengalaman dunia nyata. Metode ini dikembangkan oleh Charlotte
Mason. Pendekatannya dengan mengajarkan k:ebiasaan baik
(good habit), keterampilan dasar (membaca, menulis, matematika),
serta mengekspose anak dengan pengalaman nyata, seperti
berjalan-jalan, mengunjungi museum, berbelanja ke pasar, mencari
informasi di perpustakaan, menghadiri pameran, dan sebagainya.
d. The Classical approach adalah model pendidikan yang
dikembangkan sejak abad pertengahan. Pendekatan ini
menggunakan kurikulum yang distrukturkan berdasarkan tiga tahap
perkembangan anak yang disebut Trivium. Penekanan metode ini
adalah kemampuan ekspresi verbal dan tertulis. Pendekatannya
berbasis teks/literatur (bukan gambar/image).
e. The Waldorf approach adalah model pendidikan yang
menciptakan setting sekolah yang mirip keadaan rumah.
27
f. The Montessori approach adalah model pendidikan yang
dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori. Pendekatan ini
mendorong penyiapan lingkungan pendukung yang nyata dan
alami, mengamati proses interaksi anak-anak cli lingkungan, serta
terus menumbuhkan lingkungan sehingga anak-anak dapat
mengembangkan potensinya, baik secara fisik, mental, maupun
spiritual.
g. The Eclectic approach memberikan kesempatan pada keluarga
untuk mendesain sendiri program homeschooling yang sesuai,
dengan memilih atau menggabungkan dari sistem yang ada.
h. Unschooling approach berangkat dari keyakinan bahwa anak
anak memiliki keinginan natural untuk belajar dan jika keinginan itu
difasilitasi dan dikenalkan dengan pengalaman di dunia nyata,
rnaka mereka akan belajar lebih banyak daripada melalui metode
lainnya. Unschooling tidak berangkat dari textbook, tetapi dari
minat anak yang difasilitasi.
Semua hal ini menjadikan homeschooling sebagai jenis layanan
pendidikan yang uniq karena homeschooling merupakan layanan
2'!
d. Jurnal kegiatan peserta didik, merupakan catatan harian
peserta didik tentang tema-tema pelajaran yang telah dipelajari
dan dikuasainya yang di desain menarik untuk peserta didik.
2.3.4. IVletode pembelajaran dan program homeschooling
Metode pembelajaran dalam homeschooling berupa tematik,
konseptual serta aplikatif. Tematik artinya siswa dapat memilih tema
yang diinginkannya, membuat konsepnya secara mandiri, sebab mereka
diberi kebebasan untuk berkembang, dan menarapf<annya dalam
aplikasi, sehingga hal tersebut benar-benar terekam didalam pikiran
siswa Homeschooling itu sendiri. Proses pembelajaran komunitas
homeschooling di sesuaikan dengan kesepakatan antara tiap anggota
komunitas dan kebutuhan peserta didik .(http://homeschooling .cipta
teknologi. info/)
2.3.5. Landasan hukum
Undang-Undang Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
a. Pasal 1 ayat 13: Pendidikan informal adalah jalur pendidikan
keluarga dan lingkungan
b. Pasal 13 ayat 1: Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan
memperkaya
c. Pasal 27 ayat (1): Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan
oleh keluarga dan. lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri
30
d. Pasal 27 (2): Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah
peserta lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2005 No 19 tentang
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi:
a. Pasal 90 ayat (1): Peserta didik pendidikan informal dapat
memperoleh sertifikat kompetensi yang setara dengan sertifikat
kompetensi dari pendidikan formal setelah lulus uji kompetensi
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi
atau oleh lembaga sertifikasi mandiri/profesi sesuai ketentuan
berlaku.
31
b. Pasal 90 ayat (2): Peserta didik pendidikan informal dapat
memperoleh ijazah yang setara dengan ijazah dari pendidikan
dasar dan menengah jalur pendidikan formal.
( http ; II www.diknas.go.id)
Homeschooling juga telah mendapat legalitas untuk penyelenggaraan
pendidikan kesetaraan. Dengan penyelenggaraan kelompok belajar
pendidikan kesetaraan program paket A. B, dan C .
( http ; II www.diknas.go.id)
2.4. Definisi motivasi
Motivasi berasal dari kata motif. Dalam bahasa ln£1gris motif disebut
juga motive atau motion, dalam kamus Oxford (1995;758) artinya
gerakan atau sesuatu yang bergerak. Jadi, motivasi erat hubungannya
dengan gerak atau dorongan. Sedangkan dalam bahasa latin motivasi
berasal dari kata movere yang artinya menggerakkan, maksudnya
adalah gerakan yang dilakukan manusia atau disebut juga perbuatan
atau tingkah laku. Dalam bahasa psikologi, Sarwono (2001:45) ,o~'='''~'
, .. µ<•,, ,,.~""""'"""""'
menyebutkan bahwa motif artinya rangsanngan, dorongan atau
pembangkit bagi terjadinya tingkah laku.
32
Najati (1997; 182), mengartikan motivasi sebagai penggerak yang
membangkitkan kegiatan dalam diri mahluk hidup dan memori tingkah
laku serta menggerakkannya pada suatu tujuan at:au berbagai tujuan.
Motivasi dalam psikologi dipakai untuk menunjukan suatu keadaan
dalam diri seseorang yang berasal dari akibat suatu kebutuhan, dan
motivasi inilah yang mengaktifkan atau membangkitkan perilaku yang
biasanya tertuju pad a pemenuhan kebutuhan tadi (Davidoff, 1991 ;60)
Motivasi menurut McClleland diartikan sebagai keadaan yang timbul
. dari dalam individu, sebagai akibat dari adanya interaksi antara motif
dan aspek situasi yang diamati dan relevan dengan motif tersebut,
serta dapat mengaktifkan perilaku. David McClleland membagi tiga
macam kebutuhan dalam motivasi yang di tulis dalam bukunya
Human Motivation, pada tahun 1988, yaitu:
a. Kebutuhan untuk berprestasi (n-ach) ia mempunyai kebutuhan
yang kuat untuk selalu mendapatkan feedback atas sesuatu
pekerjaan dan membutuhkan akan suatu prestasi.
33
b. Kebutuhan untuk berkuasa (n-pow), dorongan ini menghasilkan
kebutuhan untuk mempengaruhi dan bersikap efektif. Kebutuhan
itu sangat kuat untuk mempengaruhi dan bersifat efektif.
Kebutuhan itu sangat kuat untuk memimpin damn merealisasikan
ide-ide yang dimiliki . ia juga merupakan kebutuhan untuk
mewujudkan status personal dan prestos.
c. Keoutuhan untuk berafiliasi (n-affil) merupakan kebutuhan untuk
mempunyai hubungan persahabatan yang baik dan kebutuhan
untuk berinteraksi dengan orang lain. Dorongan untuk berafiliasi
menghasilkan kebutuhan untuk disukai dan dan mendapatkan
penghargaan dan popularitas. Orang-orang seperti ini biasanya
mereka yang tergabung dalam sebuah tim dalam pekerjaan atau
permainan (http://wwwbusiness.com/davidmcclland.htm).
Menurut McClleland motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang
dikemukakan Mc Donald ini, mengandung tiga elemen penting
penting:
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubaban energi pada
diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan
membawa beberapa perubahan energi di dalarn sistem
"neurophysiologycal" yang ada pada oganisme manusia. Karena
menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu
muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan
menyangkut kekuatan fisik manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa, afeksi seseorang.
Dalam hal iimotivasi relevandengan persoalan - persoalan
kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku
manusia
34
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi
dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni
tujuan. Motivasimemang muncul dari dalam dini manusia, tetapi
kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya
tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Dengan ketiga elemen diatas, maka dapat dikatak:an bahwa motivasi
sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan
terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia,
sehingga akan berhubungan dengan persoalan kejiwaan, perasaan
35
dan juga emosi, untuk kemudian bertindak melakukan sesuatu. Hal ini
didorong karena adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan.
Kebutuhan - kebutuhan yang mendorong tingkah laku seseorang
dalam mencapai suatu tujuan inilah yang diungkapkan oleh Maslow
yang disebut dengan hirarki kebutuhan. Menurutnya setiap manusia
mempunyai hirarki kebutuhan yang dimulai dari kebutuhan yang paling
rendah yaitu kebutuhan untuk mempertahankan diridan kebutuhan
akan rasa aman dan berlanjut kepada kebutuhan akan rasa man dan
berlanjut kepada kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan untuk
mengartikan sesuatu dan berakir pada kebutuhan untuk
mengaktualissikan diri.
Maslow (dalam Woolfolk, 1998; 372) menggolongkan kebutuhan mulai
dari kebutuhan yang paling dasar, yaitu :
a. Kebutuhan fisiologi (physiological Needs)
b. Kebutuhan akan perasaan aman (safety needs)
c. Kebutuhan akan cinta kasih dan kebutuhan untuk memiliki atau
dimiliki (belongingness and Jove needs)
d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
e. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengartikan sesuatu (need to
know and understand)
f. Kebutuhan estetika (aesthetic needs)
g. Kebutuhan akan kebebasan bertingkah laku tanpa hambatan
hambatan dari luar, untuk menjadikan diri sendiri sesuai dengan
citra dirinya sendiri (self actualization).
36
Lebih lanjut, Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan tersebut ke
dalam dua bagian. Yaitu empat kebutuhan paling rendah yaitu
kebutuhan fisiologi, rasa aman, rasa memiliki dan penghargaan masuk
· dalam kategori kebutuhan dasar. Ketika kebutuhan pada tingkat paling
rendah telah dipenuhi, dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut
akan berkurang. Selanjutnya, Maslow menelompokkan tiga kebutuhan
paling atas yaitu kebutuhan utuk mengetahui, kebutuhan estetika dan
kebutuhan aktualisasi diri diri masuk dalam kategori" kebutuhan untuk
menjadi" (being needs)
Dari beberapa pengertian motivasi di atas, maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa yang dimaksud motivasi adalah dorongan dari
dalam diri untuk melakukan sesuatu aktivitas agar mencapai suatu
tujuan dan dapat memuaskan kebutuhan diri yang dianggap penting
dalam hidupnya.
37
2.4.1. Fungsi Dan Peranan Motivasi
Menurut purwanto (2000;70) Setiap motivasi akan berhubungan erat
dengan suatu tujuan atau suatu cita-cita. Makin berharga tujuan itu
bagi yang bersangkutan, maka makin kuat pula motivasinya, jadi
motivasi sangat bergyna bagi tindakan atau perbuatan seseorang. '
Motivasi memiliki beberapa fungsi sebagi berikut :
1. Motivasi akan mendorong manusia untuk bertindak dan berbuat.
Memberi energi kepada seseorang untuk melaf<ukan sesuatu
2. Motivasi berfungsi untuk menentukan arah perbuatan, yaitu kearah
suatu perwujudan cita-cita.
3. Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan
perbuatan mana yang harus dilakukan, yang se•rasi, guna
mencapai tujuan, dengan mengenyampingkan perbuatan yang
tidak bermanfaat.
4. Selain itu menurut sarwono(1996) motivasi berfungsi yaitu sebagai
perantara pada orgasme atau manusia untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
2.4.2. Motivasi orang tua menyekolahkan anak pada homeschooling
Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya pada homeschooling
adalah kekuatan yang ada dalam diri orang tua yang menggerakan
dirinya untuk dapat memberikan dorongan kepada kegiatan
menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling.
2.4.3. Aspek-aspek yang terdapat dalam motivasi
Ada beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan aspek-aspek
yang terkandung dalam motivasi. Pada dasarnya aspek- aspek
tersebut hampir sama, hanya terdapat perbedaan istilah dan
penjabarannya.
J8
Mc. Donald mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga
dalam diri seseorang yang ditandai oleh adanya dorongan yang afektif
dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan(Soemanto,
1998; 189). Dari definisi tersebut Mc. Donald menyimpulkan tiga aspek
yang terdapat dalam motivasi, yaitu :
a. Motivasi dimulai dengan suatu perubahan tena!~a di dalam diri
seseorang. Asumsinya ialah bahwa setiap perubahan motivasi
mengakibatkan beberapa perubahan tenaga didalam sistem neuro
fisiologis pada manusia. Didalamnya banyak dasar organis dari
39
perubahan tenaganya yang tak diketahui. Misalnya dasar organis
dari keinginan untuk dihargai dan diakui, dimana hal ini tidak dapat
diterangkan tetapi dapat diasumsikan. Dasar organis dari
perubahan tenaga lainnya dapat diketahui, misalnya pada saat
lapar haus dan lelah.
b. Motivasi ditandai dengan dorongan afektif
Secara subjektif, keadaan ini dapat dicirikan se>bagai emosi.
Dorongan afektif ini tidak mesti kuat. Dorongan afektif yang kuat,
sering nyata dalam tingkah laku, misalnya kata-kata kasar,
bentakan . dilain pihak adapula dorongan afektif yang sulit
dipahami, misalnya anak yang tampaknya tidal< memiliki dorongan
afeksi (tenang-tenang duduk bekerja dimejanya), padahal ia
memiliki dorongan berupa manifestasi perubahan psikologis yang
terjadi pada dirinya.
c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan.
Orang yang termotivasi, membuat reaksi-reaksi yang mengarahkan
dirinya kepada usaha mencapai tujuan, untuk mengurangi
ketegangan yang ditimbulkan oleh perubahan tenaga di dalam
dirinya.
40
2.5. Kerangka Berfikir
Slkap merupakan suau keadaan internal dalam diri manusia berupa
kecenderungan untuk berbuat, baik positif atau negatife, menerima
atau menolak, serta baik atau jahat terhaddap objek sikap. Banyak hal
yang dapat mempengaruhi sikap, salah satu factor yang
mempengaruhi terbentuknya sikap adalah pengalarnan. Baik
pengalaman yang didapat dari pendidikan, budaya, perkataan dan
perlakuan sek1tar. Sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang
diterapkan disekolah juga berbeda-beda. Pendidikan adalah sarana
penting untuk memenuhi kebutuhan dan masa depan para peserta
didik. Namun lronisnya untuk mencapai tujuan ters1~but hingga saat ini
masih banyak kendala yang harus dilalui.
Diantaranya adalah berbagai permasalahan yang terus-menerus
menerpa sistem pendidikan nasional mulai dari kurikulum yang
berganti-ganti, pro-kontra ujian nasional dan penentuan kelulusan,
sistem penerimaan siswa baru, mahalnya biaya pendidikan dan
masalah-masalah lain- menyebabkan banyak orangtua semakin ragu
menyerahkan pendidikan anaknya kepada insitusi siakolah
Sikap mengandung faktor motivasi dan perasaan, sikap seseorang
akan selalu diikuti perasaan tertentu yang dapat bersifat negatif atau
positif terhadap objek itu sendiri.
41
Pada umumnya setiap orang tua selalu mengiginkan yang terbaik
untuk anaknya, sebaik mungkin untuk menjadi yang terbaik. Dalam
proses menyekolahkan seorang anak motivasi sangat diperlukan.
Tahapan awal yang ada dalam proses motivasi menyekolahkan ialah
orang tua merasakan adanya kebutuhan, misalnya ia ingin
meningkatkan atau mempertahankan prestasi analmya agar lebih baik
lagi.
Motivasi orangtua menyekolahkan anaknya pada homeschooling
adalah kekuatan dalam diri orang tua yang menggerakan dirinya untuk
dapat memberikan dorongan kepada kegiatan menyekolahkan
anaknya. Menurut Mc.clleland motivasi diartikan sebagai kedaan yang
timbul dari dalam diri individu sebagai akibat dari adanya interaksi
antara motif dan aspek situasi.
Motivasi menyekolahkan merupakan motivasi sekunder yaitu motivasi
yang dipelajari yang salah satunya dipengaruhi olell sikap.
42
Untuk itu peneliti ingin mengkaji dan melihat bagaimanakah sikap
orang tua terhadap sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah
selama ini. Dan apakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan
yang diterapkan disekolah selama ini yang menjaoli motivasinya untuk
menyekolahkan anaknya dengan homeschooling. Berikut ini adalah
skema dari kerangka berfikir.
I PENGALAMAN I I
SIKAP TERHADAP I
I HOMESCHOOLING . • •
s IKAPORANG TUA
'
l MOTIVASI SKUNDER MOTIVASI YANG
0 BYEK SIKAP I
DIPELAJARI
1 STEM PENDIDIKAN MOTIVASI ORANG TUA . SI
SEKOLAH - MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DENGAN
SI STEM HOMESCHOOLING
BAB 3
METODOLOGI PENELITIJl\N
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai metode penelitian dan
prosedur penelitian yang berisikan jenis penelitian yang mencakup
pendekatan, metode dan rancangan penelitian, populasi dan tehnik
pengambila sampel, serta metode dan tehnik uji instrument penelitian.
3.1. Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Jenis pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif, pendekatan
tersebut digunakan karena dalam penelitian ini peneliti lebih
menekankan pada data yang dapat dihitung, untuk menghasilkan
penafsiran kuantitatif yang kokoh. Asumsi dari penelitian kuantitatif
adalah bahwa fakta-fakta dari obyek penelitian merniliki realitas dan
variabel-variabel dapat diidentifikasikan, serta hubungannya dapat
diukur. Sedangkan metode yang dipakai adalah me~tode deskriptif yaitu
serangkaian tehnik yang meliputi tehnik pengumpulan data, penyajian,
dan peringkasan data ( Kustianto, 1994). Jadi penelitian ini
menggunakan pendekatan statistik deskriptif dengan jenis penelitian
survei.
3.2. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
3.2.1. Definisi Konseptual Variabel
44
Variabel bebas yang terdapat-dalam penelitian ini adalah sikap orang
tua terhadap sistem pendidikan sekolah . Sikap yang dimaksud adalah
kecendrungan individu untuk bertingkah laku yang bersifat positif atau
negatif,dan berhubungan dengan obyek sikap (Sarwono, 1999; 144).
Obyek sikap dalam penelitian sistem pendidikan di sekolah. Dengan
demikian definisi variabel untuk menyatakan sikap terhadap sistem
pendidikan disekolah tersebut adalah kecenderun!~an perilaku yang
bersifat positif atau negatif terhadap sistem pendidikan nasional yang
diterapkan di sekolah.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi orang tua untuk
menyekolahkan anaknya di homeschooling. Definisi variabel untuk
menyatakan apakah motivasi orang tua untuk menyekolahkan
anaknya di homeschooling adalah apakah hal mendorong dan
menggerakkan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di
homeschooling.
45
3.2.2. Oefinisi Operasional Variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap orang tua terhadap
sistem pendidikan sekolah, sedangkan variabel terikatnya adalah
motivasi menyekolahkan anak di homeschooling. Definisi operasional
dalam variabel penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari
responden dari skala sikap orang tua terhaap sistem pendidikan di
sekolah dan skala motivasi menyekolahkan anak cli homeschooling .
Definisi operasional untuk menyatakan sikap dalam penelitian ini
adalah skor yang diperoleh dari skala sikap orang tua terhadap sistem
pendidikan d_isekolah. lndikator sikap terhadap terhadap sekolah
konvensional dilihat dari tiga komponen sikap menurut Az>.Nar
(2003;24), yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen
konatif yang clikaitkan dengan komponen yang ad et dalam sistem
pendidikan nasional menurut UU Sikdiknas No.20 (2003), diantaranya
adalah ; Kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pendanaan pendidikan yang diterapkan di sekolah.
Sedangkan definisi operasional untuk menyata~~an motivasi dalam
penelitian ini adalah apakah yang menjadi motivasi orang tua dalam
menyekolahkan anaknya di homeschooling.
46
3.3. Pengambilan Sampel
3.3.1. Populasi Dan Sampel
Populasi penelitian adalah keseluruhan anggota kejadian atau objek-
objek yang telah ditetapkan dengan baik. Populasi penelitian ini adalah
seluruh orang tua yang memiliki anak yang belajar di homeschooling,
tergabung dalam komunitas homeschooling yang ada di tiga
komunitas homeschooling yang telah di tetapkan oleh peneliti, terletak
di daerah Jakarta dan tanggerang.
Berdasarkan data yang peneliti peroleh melalui beberapa pelusuran
melalui media internet (www. Yahoo search dan google.com) dan
Sekjen Asah Pena Dhanang Sasongko mengenai komunitas
homeschooling yang ada di JATABEK, didapatkan tujuh komunitas
homeschooling yang aktif. Komunitas tersebut adalah:
l<OMUNITAS BERl<EMAS JL. H. Mesir II Pasar Minggu Jakarta Selatan Telpon: 021-78839571 ( 9.00 - 16.00) E-mail: [email protected]
KOMUNITAS l<ERLIP JI. Teratai VII Blok E No 16 Tanjung Baral lndah Jakarta Selatan Tip/fax: 021-7890151
l<OMUNITAS Morning Star Academy (MSA) Setiabudi Building II, 6th floor, suite 605 JI. HR Rasuna Said kav 62 Jakarta 12920 - Indonesia Telp. (021) 5201041/57
l<OMUNITAS Rumah Cerdas JI. l<usuma Utara Raya Blok 12 No. 2 Bekasi Timur 17111 Telp. 021-70108047 email: [email protected]
KOMUNITAS SUN JI inspeksi saluran blok B no.6 Jakarta Timur. 021 8195601
KOMUNITAS Kak Seto JI. Taman cirendeu Permai No.13 Jakarta 15419 Phone 021 7691616
KOMUNITAS Pelangi JI. Hj. Nur Rt 03 I 03 Desa Bunda Baru Pamulang tanggerang Phone : 47864243
Untuk kepentingan penelitian, peneliti menggunakan tiga komunitas
47
homeschooling sebagai populasi penelitian yaitu komunitas Kai< Seto
yang populasinya 65 orang, komunitas SUN 35 orang dan komunitas
pelangi sejumlah 100 orang. Adapun alasan peneliti memilih tiga
komunitas ini dikarenakan adanya beberapa alasan tertentu yaitu :
a. Keterbatasan peneliti akan waktu, tenaga dan biaya
b. Tujuan dari penelitian, yaitu melihat gambaran mengenai motivasi
orang tua menyekolahkan anaknya yang terdiri dari tiga status
sosial .Diantaranya adalah golongan menengah kebawah,
menengah dan menengah ke atas.
Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah :wo populasi
penelitian.
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang didapat dari
populasi (Sevilla, 1993: 160). Untul< jumlah sampel, peneliti
menggunakan ukuran minimum yang ditawarkan oleh Gay bahwa
untuk penelitian deskriptif diambil 1 O persen subji;k dari populasi .
untuk populasi yang sangat kecil diperlukan minimum 20 persen
(Sevilla, dkk, 1993:163 ).
48
Maka sampel penelitian yang diambil adalah sebanyak 49 orang tua
yang menyekolahkan anaknya di homeschooling. ·15 responden dari
Komunitas Kak Seto, 16 responden dari komunitas; SUN dan 18
responden dari komunitas Pelangi. Hal tersebut sesuai dengan teori
Gay seperti yang dikutip Sevilla (1993;163) bahwasannya jumlah
sampel dalam penelitian deskriptif minimum 10 persen dari populasi
dan untuk populasi yang sangat kecil, diperlukan minimum 20 persen
dari populasi penelitian.
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan cara non
acak atau porposive sampling, yaitu pemilihan ukuran sampel dari
suatu populasi di mana setiap anggota populasi tidak mempunyai
peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Serta teknik
sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel secara kuota
. (Sevilla,1993;169)
Teknik ini dipergunakan karena peneliti memiliki pertimbangan
pertimbangan tertentu. Peneliti memilih sampel berdasarkan
karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya, adapun karakteristik
dari sampel pada penelitian ini adalah :
1. Orang tua yang menyekolahkan anaknya di homeschooling.
2. Orang tua yang tergabung dalam komunitas homeschooling
3. Orang tua yang pernah menyekolahkan anaknya di pendidikan
formal.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode obyektif,wawancara dan metode pertanyaan, karena
pendekatan yang dipakai oleh peneliti adalah pendekatan survei.
Metode obyektif digunakan untuk mengukur sikap. Dalam hal ini
skala yang digunakan untuk mengukur sikap adalah dengan Skala
model Likert dengan metode rating yang dijumlahkan. Metode rating
yang dijumlahkan merupakan metode pengskalaan sikap yang
menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai
skalanya (Az.war 2005;91).
49
50
3.4.2. lnstrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian atau alat pengumpul data yang penulis
gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket.
Angket yang disajikan dalam bentuk tabel berisi pemyataan
pernyataan yang sesuai dengan teori yang digunakan dalam penelitian
ini dan responden diminta untuk mernberikan tanda check list (v) pad a
kolom atau tempat yang sesuai untuk mengetahui sikap orang tua
terhadap sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah . Sedangkan
untul< melihat apal<ah yang rnenjadi motivasi orang tua
menyel<olahkan anaknya di homeschooling instrurnen yang digunakan
ialah l<uesioner yang berbentul< pernyataan.
3.4.2.1. Skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan disekolah.
Skala sikap orang tua terhadap sisitem pendidikan disekolah,
dipal<ai untuk mengungkap bagairnana kecendeirungan responden
dalam bertingkah laku terhadap sistem pendididkan disekolah,
apal<ah sikapnya bersifat positif atau negatif.
Skala sil<ap ini mencoba mengungkap pengetahuan (kognitif),
perasaan (afektif), dan tingkah laku (konatif) siswa tentang sistem
pendidikan nasional yang diterapkan disekolah formal adalah: (1)
51 0
kurikulum di sekolah , (2) pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah, (3) sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, (4) biaya
pendidikan di sekolah.
Tabel 3.1 Blue print skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah
(komoonen dan distribusi item) kompone Komponen sikap n obyek kognitif afektif konatif Jumlah sikap F UF F UF F UF -Kurikulum 1*,3,49 2*,4,50 5,7*,51* 6*,8*, 9*,11*, 10, 12*, 18
52* 53* 54 Tenaga 13*,15* 14*, 16* 17*, 19* 18*,2* 21*, 22*,24*, 18 pendiiJikdi
' '58* 23*59* 60* sekolah ' '
55* 56* 57*
Saran a 25,27*, 26,28*, 29*,31* 30*, 33*,3!)*, 34*,36*, 18 dan 61* 62 63 32*, 65 66* prasarana
64* pendidikan di sekolah Bia ya 37*,39, 38*,40, 41*,43 42*, 45*,47*, 46,48*, 18 pendidikan 67* 68 69* 44* 71* 72* di sekolah
70*
total 12 12 12 12 12 12 72
3.4.2.2. Penilaian dan skoring istrumen
Skala dalam penelitian ini menggunakan empat alternatif jawaban,
yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat
tidak setuju (STS). Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan
SS
s TS
STS
52
4 pilihan jawaban dengan tidak menggunakan jawaban tengah
(netral/ragu-ragu). Dalam skala Likert yang digunakan peneliti
membagi dua kategori item pernyataan, favorabel dan unfavorabel
dan menentukan bobot nilai.
Jawaban
(Sangat setuju)
(Setuju)
(Tidak setuju)
(Sangat tidak setuju)
Tabel 3.2 Bobot skor skala
favourable
4
3
2
1
unfavourable
1
2
3
4
3.5. Teknik Uji lnstrumen
3.5.1. Uji validitas
Untuk mengetahui apakah kuesioner skala mampu menghasilkan data
yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, maka cliperlukan
pengukuran validitas (Az.war, 2005;105). Oleh karena itu, untuk
menguji validitas dari skala yang telah dibuat, digunakan teknik
product Moment dari Pearson dan dalam perhitun~1annya adalah
dengan menggunakan program SPSS versi 11.5.
53
3.5.2. Uji reabilitas
Reabilitas ialah tingkat kepercayaan hasil pengukuran. Atau sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2005;106).
Untuk mencari nilai estimasi reabilitas dari instrumen yang
digunakan, penulis menggunakan teknik Alpha Cronbach, yang
dilakukan dengan membelah item-item menjadi dua belahan yang
jumlahnya sama banyak, sehingga rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut (Azwar, 2003;84) :
a = koefisien alpha
•1·,, dan s,, = Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan
s,, = Varians skor skala
Adapun klasifikasi reliabilitas adalah :
> 0, 90 = sangat reliable
0,70- 0,89 =reliable
0,40 - 0,69 = cukup reliable
0,20 - 0, 39 = kurang reliable
Uji reliabilitas ini dalam perhitungannya menggunakan program SPSS
Versi11,5.
54
3.5.3. Teknik Analisis Data
Tehnik analisa data adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data
yang terkumpul, sehingga mendapat suatu kesimpulan dari
penelitiannya. Karena metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif maka statistik yang digunakan adalah statistik
deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran pada objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yan£1 berlaku untuk
umum (Sugiono,2007).
3.6. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah urut-urutan atau langkah-langkah yang
harus dilalui dan dikerjakan dalam suatu penelitian .. Dalam penelitian
ini prosedur yang peneliti lakukan adalah :
3.6.1. Tahap Persiapan
·1. Merumuskan permasalahCln
2. Menentukan variabel penelitian
3. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan
landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian.
4. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur.
3.6.2. Tahap Pengambilan Data
1. Menentukan populasi dan sampel penelitian.
2. Memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian.
3. Melaksanakan penelitian
3.6.3. Tahap Pengolahan Data
1. Melakukan skoring dari data yang diperoleh pada saat penelitian.
2. Menghitung dan tabulasi data hasil penelitian.
3. Melakukan analisis data.
3.6.4. Tahap Pembahasan atau Penulisan Laporan. Pada tahap ini penulis
mengadakan pembahasan mengenai hasil yang diperoleh dengan
data teoritis yang ada, kemudian melakukan penulisan laporan.
55
56
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1. Gambaran umum responden penelitian
Di bawah ini akan diuraikan tentang gambaran umurn responden
penelitian secara deskriptif disertai dengan penyajian berbentuk tabel.
Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang menyekolahkan
anaknya di homeschooling . Adapun pengambilan responden sebagai
sampel penelitian adalah sebanyak 49 orang, yang nnemenuhi
karakteristik sampel, yaitu orang tua yang meyekolahkan anaknya di
homeschooling, tergabung dalam komunitas homeschooling dan pernah
menyekolahkan anaknya di sekolah formal.
Berdasarkan identitas responden yang didapatkan, maka gambaran
umum dari subyek penelitian akan diuraikan berdasarkan jenis kelamin,
usia, latar belakang pendidikan responden dan jenis pekerjaan :
4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis; Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitiian dapat
digambarkan sebagai berikut :
57
Tabel 4.1.
Kategori responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Pro,sentase %
1 Laki- laki 20 40.8%
2 Perempuan 29 59.2%
Jumlah 49 100.0%
Tabel 4.1 menunjukan bahwa sampel penelitian berclasarkan jenis
kelamin diperoleh 20 orang tua (40.8%) berjenis kelamin Jaki-laki dan
29 orang tua (59,2 %) berjenis kelamin perempuan. Selisih jumlah
subjek laki-laki dengan perempuan sebesar 18,4% dimana jumlah
subjek perempuan lebih banyak dibandingkan dengain jumlah subjek
laki-laki.
4.1.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia, responden dalam penelitian dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Kategori responden berdasarkan usia
No Usia Frekuensi Prosentase %
1 21-30 4 8.2%
2 31-40 24 49.0%
3 41-50 15 30.6%
4 51-60 E? 12.2%
Jumlah 49 100.0%
58
berdasarkan prosentase data di atas, maka dapat diiKetahui bahwa
responden dalam penelitian ini berasal dari tingkatan usia yang berbeda.
Orang tua yang berusia 21-30 tahun sebanyak 4 orang (8.2%), orang tua
yang berusia 31-40 tahun sebanyak 24 orang (49.0%), orang tua yang
berusia 41-50 tahun sebanyak 15 orang (30.6% ), orang tua yang berusia
51-60 tahun sebanyak 6 orang (12.2%). Dalam penelitian ini responden
yang terbanyak adalah responden yang berusia 31-40 tahun.
4.1.3. Gambaran Responden Berdasarkan Latar belakang pendidikan
Berdasarkan latar belakang pendidikan, responden dalam penelitian
dapat di gambarkan sebagai berikut:
Tabel 4.3
Kategori responden berdasarkan Latar belakang pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Prosentase %
1 8MP (sederajat) 3 6.1%
2 8MU (sederajat) 13 26.5%
3 81 29 59.2%
4 82 3 6.1%
5 83 1 2.0%
Jumlah 49 100Jl%
60
4.2. Gambaran umum Homeschooling
Berikut ini peneliti menggambarkan mengenai homeschooling. Data
yang diperoleh penulis berdasarkan wawancara dengan beberapa
pihak penanggung jawab komunitas homeschooling, praktisi
pendidikan dari Asah pena (asosiasi sekolah rumah dan pendidikan
alternatif) , Guru, orang tua wali,juga beberapa website
homeschooling. Penelitian dilakukan di tiga komunitas homeschooling
di daerah Jakarta dan tanggerang.
· Homeschooling merupakan instansi pendidikan yang sedang
berkembang di Indonesia. Dhanang Sasongko (2007), sekretaris
jenderal ASAH PENA menyebutkan bahwa secara sederhana definisi
homeschooling adalah bagaimana proses kegiatan belajar, di mana
pun, kapan pun, dan dengan siapa pun. Di Indonesia dikenal ada tiga
jenis homeschooling yaitu, Pertama, homeschooling tunggal.yang
biasanya terbentuk dari hanya satu keluarga. Penm;iiatnya adalah satu
keluarga. Kedua homeschooling majemuk terdiri dari dua keluarga
yang bergabung memberikan pembelajaran kepada anak mereka. Dan
ketiga adalah homescholing komunitas. Komunitas ini terbentuk
dengan kebutuhan banyak siswa dan dengan metode
pembelajarannya secara tutorial dalan kelompok tertentu.
homeschooling Komunitas adalah beberapa keluar!Ja memberikan
61
kepercayaannya untuk mendidik anak-anaknya ke dalam
homeschooling untuk keperluan pengajar, di dalam homeschooling
terdapat tim yang disebut juga Bad an Tutorial. Mereka terdiri dari
lulusan berbagai jenis profesi pendidikan. Mereka melaksanakan,
misalnya, pertemuan dua kali dalam satu minggu. Ada paket A setara
dengan Sekolah Dasar (SD), paket B setara Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan paket C setara Sekolah Menengah Atas (SMA).
Jadi kunjungannya adalah kunjungan ke komunitas. Bila keluarga atau
peserta didik kekurangan informasi akademisnya maka mereka bisa
memanggil gurunya ke suatu tempat. Jadi komunitas itu menyediakan
suatu tempat. Adapun format homeschooling yang ada dan telah
mendapatkan legalitas dari Depdiknas adalah homeschooling dengan
format komunitas.
4.2.1. Profil Komunitas Homeschooling Pelangi
Homeschooling pelangi adalah sekolah bagi peserta didik yang
dilakukan hampir sama dengan sekolah formal yaitu di gedung
sekolah dengan seragam yang tidak ditentukan, dibawah asuhan
para tim pengajar.
Berdirinya komunitas Homeschooling Pelangi bE~rawal dari adanya
kekecewaan pendiri komunitas terhadap instan8i pendidikan negeri
62
yang mengesampingkan golongan minoritas, baik dalam hal
kesempatan mengikuti pelajaran tertentu (contohnya agama),
pengembangan bakat yang hanya dibatasi dilin9kungan formal,
serta tidak adanya kesempatan untuk mengembangakn diri sesuai
dengan kemampuan yang berbeda beda dari tiap peserta didik.
Komunitas ini terletak di JI. Kutilang C24f7 Sarua Permai, Ciputat.
Yayasan Komunitas ini diKepalai oleh Bapak Budi dan lbu Erlina.
Jumlah peserta didik tiap kelas dibatasi maksimal 7 orang. Para
peserta didik yang mengikuti homeschooling pelangi telah terdaftar
secara resmi. Dengan demikian para peserta mendapatkan
legalitas status kelulusan untuk melanjutkan kejenjang sekolah
formal ataupun kenaikan tingkatan.
Jenjang pendidikan yang terdapat di komunitas homeschooling
adalah tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan menengah
atas.
Pertemuan dilakukan selama 7 hari. Untuk pertemuan rutin antara
tutor atau pengajar dan siswa dilakukan selama 6 hari dan 1 hari
untuk pertemuan antara orang tua dan siswa homeschooling
dengan pembimbing yang dilakukan secara bergantian,
berdasarkan kelompok tingkat pendidikan siswa.
Program Pendidikan yang diterapkan dalam Homeschooling
Pelangi akan diterangkan melalui bagan berikut :
Skema program komunitas homeschooling Pelangi
Kompetensi kurikulum nasional
M
Perkembanagan ilmu
Teori psikologi dan perkembangan anak
Program Homeschooling Pelangi
b Pengem anag
... n potensi
lsu linkungan
a
i ~ pengetahuan dan teknologi
sosial, ekono mi, n masyarakatda
budaya
I I I I Kegiatan Kegiatan:
Program sekolah : Program belajar evaluasi dan Dirancang untuk ekstra dirumah,pert peningkatan mempersiapkan setiap kurikuler emuan tiap prnstasi anak siswa untuk 1 minggu menguasai pelajaran. sekali di Deng an jumlah siswa salah satu yan.g dibatasi tiap rumah siswa kelasnya. Dengan 6 homeschooli kali tatap muka ng secara
bergiliran
6.1
64
4.2.2. Profit Komunitas Homeschooling kak Seto
Homeschooling Metode kak Seto adalah sekolah bagi peserta didil~
yang dilakul<an di lokasi dengan setting rumah dibawah asuhan
langsung orang tua dan bimbingan dari team konsultan l<ak Seto.
Para peserta didik di Homeschooling ini juga telah mendapat
legalitas status l<elulusan untuk dapat menerusk.an ke sekolah
formal. lntensitas pertemuan atau tatap muka antara tutor dengan
orang tua dan peserta didil< dilakukan 2 kali dalam satu minggu
selama kurang lebih 4 jam . Kegiatan yang dilakul<an adalah
konsultasi, evaluasi, dan pendalaman materi untul< peserta didil< .
Jenjang pendidikan yang ada di komunitas ini adalah tingkat dasar,
menengah pertama dan menengah atas.
Aktivitas pembelajaran di rumah mendapat bimbingan dan
pemantauan dari team konsultan l<ak Seto. Metode pembelajaran
dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan bermain penyelidikan, dan
penerapan konsep secara
Langsung.
Pada skema di bawah akan digambarkan program yang terdapat
dalam komunitas homeschooling Kak Seto
Perkembanagan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Teori psikologi dan perkembangan anak
' ~ Teori belajar
Program Homeschooling > kak seto
Kompetensi kurikulum 2004
Ke11iatan belajar dirumah
Peserta didik
• Kegiatan; • Diskusi • Pral<tek • Menciptakan
hasil karya • Permainan
Orang tua
Kegiatan: • Membimbing
siswa belajar melalui diskusi, praktek dan bermain
Kegiatan tutorial
• Percobaan • Menyimak
dongeng
• Menilai kemajuan siswa
• Membaca cerita
• Pengamatan Menonton film
• Menerapkan konsep dalam
aktifitas keseharian
• Mencatat kemajuan siswa
• Mengumpulkan hasil karya siswa
Tutorial siswa
• Belajar kelompok kali/bulan • Game kelompok • Bim&konseling individual perbulan • Olah raga bersama • Uju kompetensi 1 kali/3bulan
lsu linkungan sosial, ekonomi, masyarakatdan
budava
[l<egiatan ~ntermezzo
Kegiatan: • Lomba anak
orang tua • Karya wisata • Perayaan
pasca uji kompetensi
• Pameran hasil karya peserta didik
Tutorial orang tua
Kegiatan: • Konsultasi dengan
ahli perbulan • Pelatihan
perbulan • Penyampaian
hcisil evaluasi formatif perbulan
• Diskusi rencana
65
66
4.2.3. Komunitas Homeschooling SUN
Homeschooling SUN (sekolah untuk negeri) adalah sekolah bagi
peserta didik yang dilakukan di rumah secara tutorial dibawah
asuhan langsung orang tua dan pembimbing. Komunitas ini terletak
di Perumahan cipinang indah, jln. Nusa raya indah, Blok M, No 07
Jakarta Timur.
Sun Homeschooling merupakan instansi Homeschooling yang
berbentuk yayasan pendidikan yang dikepalai oleh Dhanang
Sasongko. Beliau adalah salah seorang praktisi pendidikan
Homeschooling yang juga aktif dalam Asah Pena (sebagai
sekretaris jendral), beliau mengembangkan dunia pendidikan
homeschooling untuk pendidikan yang lebih efektif.
Pendiri berpendapat bahwa kebutuhan untuk anak -anak yang
memiliki kebutuhan khusus semakian terbatas clengan kegiatan
formal di sekolah umum, menjenuhkan dan tidak dapat
mengembangkan kemampuan anak ke batas maksimal sesuai
dengan bakat dan keinginan peserta didik yang bersangkutan,
sehingga mereka mendirikan komunitas homeschooling sendiri
yang diberi nama Sun Homeschooling.
67
Para peserta didik di homeschooling ini telah mendapat legalitas
status kelulusan untuk dapat meneruskan ke sekolah formal.
lntensitas pertemuan atau tatap muka antara tutor! dengan orang
tua dan peserta didik dilakukan 2 kali dalam satu minggu selama
kurang lebih 4 jam . Kegiatan yang dilakukan aclalah konsultasi,
evaluasi, dan pendalaman materi untuk peserta didik . Jenjang
pendidikan yang ada di komunitas ini adalah tin9kat dasar,
menengah pertama dan menengah atas.
Aktivitas pembelajaran di rumah peserta didik mendapat bimbingan
dan pemantauan dari team pengajar dan pembimbing. Metode
pembelajaran dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan yang efektif
yaitu memberikan materi kepada peserta didik clengan nyaman,
mudah diterima, dapat dipahami dan dilakukan dengan suasana
rumah yang sangat kekeluargaan.
Dalam aktivitasnya, Sun Homeschooling memmiliki program seperti
yang dijelaskan dalam bagan berikut ini.
Perkembanagan ilmu pengetahuan dan
teknologi
l<ompetensi l<TSP 2006
Teori psikologi dan perkembangan anak
Program SUN Homeschooling
Kegiatan belajar dirumah Kegiatan tutorial
Peserta didik
1. l<egiatan; 2.Diskusi 3. Praktek 4. Menciptakan
hasil karya 5. Permainan 6. Percobaan 7.Menyimak
dongeng 8.Membaca
cerita 9. Pengamatan 8.Menonton film 11.Menerapkan
konsep dalam aktifitas keseharian
Orang tua
l<egiatan : • Membimbing
siswa belajar melalui diskusi, praktek dan bermain
• Menilai kemajuan siswa
• Mencatat kemajuan sisyva
• Mengumpulkan hasil karya siswa
Tutorial siswa
• Belajar kelompok 1 kali/bulan • Game kelompok • Bim&konseling individual perbulan • Olah raga bersama • Uju kompetensi 1 kali/3bulan
)
Pengembanagan potens~~-a-~at dan
+- Pemenuhan > hak anak
lsu linkungan sosial, ekonomi, masyarakatdan budaya
~<egiatan e-learning
(
Kegiatan: • Mendapatkan
sumber pelajaran
• Melakukan evaluasi
• Diskusi bersama
Tutorial orang tua
Kegi.atan: • Konsultasi dengan ahli
perbulan • Pelatihan perbulan • Penyampaian hasil
evaluasi formatif perbulan
• Diskusi rencana perbaikan perbu la n
68
69
4.3. Uji lnstrumen Penelitian
4.3.1. Hasil Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji coba instrumen terhadap 72 item dengan teknik
korelasi Product Moment dari Pearson pada skala sikap orang tua
terhadap sistem pendidikan di sekolah formal, maka terdapat 58 item
yang valid baik taraf signifikan si 5% maupun 1 %. Sedangkan 14 item
lainnya tidak valid. Nomor item skala sikap orang tua terhadap sistem
pendidikan di sekolah formaldapat dilihat pada table berikut.:
Tabel 4.5. Blue print skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formal
(komponen dan distribusi item), try ouft
komponen Komponen sikap obyek sikap kognitif afektif konatif total
F UF F UF F UF --· l<urikulum 1*,3*,49 2*,4*, 5, 7* 6*,8*, 9*, 11*, 10,12 18
50 51* 52* 53* * ' 54
Tenaga 13*, 15*, 14*, 17*, 18*,2* 21*, 22*,2 18 pendidikdi 55* 16' 19* '58* 23* 4* sekolah 56* 57* 59* 60*
Sarana dan 25,27*, 26,28*, 29*, 30*,32*, 33*, 34*,3 18 prasarana 61* 62 31* 64* 35* 6*
' pendidikan 63 65 66* di sekolah
Bia ya 37*,39 38*,40, 41*,43 42*,44* 45*,47*, 46,48 18 pendidikan 67* 68* 69* 70* 71* * ' di sekolah ·72* total 12 12 12 12 12 12 72
70
Tabel 4.6. Blue print skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah formal
(komponen dan distribusi item) pasca try t>ut.
komponen Komponen sikap obyek sikap ko!]nitif afektif konatif Jumlah
F UF F UF F UF Kurikulum 1, 3 2,4 6,41 5, 7, 8, 9, 1 () 13
42 43
Tenaga 11, 13, 12,14, 15, 17, 16,18, 19,21, 20,22, 18 pendidikdi 44 45 46 47 48 49 sekolah I
I . ' Sarana dan 23, 50 24 25,27 26,28 29,31 30,32 13 prasarana 51 5:2 pendidikan ·.
di sekolah Bia ya 33, 53 34,54 35,55 36,37 38,39, 40,58, 14 pendidikan di sekolah
56 57
total 12 12 12 12 12 12 58
4.3.2. Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan uji reabilitas item yang valid pada skala sikap orang tua
terhadap sistem pendidikan di sekolah formal, mal<a diperoleh
l<oefisien Alpha Cronbach sebesar 0,9622 . Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan perhitungan statistik progrnm SPSS versi 11.5.
Menurut kaidah reliablitas Guilford dan hal ini sesuai dengan pendapat
Azwar (2003) dalam bukunya tentang Penyusunan Skala Psikologi
menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati
71
angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas dan artinya skor hasil tes
tersebut semakin terpercaya atau reliabel begitupun sebaliknya.
Berikut norma reliabilitas yang dijelaskan Guilford c< Fruchter pada
table di bawah ini :
Tabel 4.7
Norma Reliabilitas
Koefisien Kriteria
>0.90 Sangat reliabel
0.70 sampai 0.90 Reliabel
0.40 sampai 0. 70 Cukup reliabel
0.20 sampai 0.40 Kurang reliabel
< 0.20 Tidak reliabel
4.4. Uji Persyaratan
Dalam statistika dikenal berbagai bentuk penyebaran skor yang
dikaitkan dengan model kurvanya. Bentuk kurva distribusi yang
ditentukan oleh suatu persamaan yang di sebut fung:si distribusi yang
menentukan tinggi ordinal kurva pada setiap titik x yang berada di
sepanjang garis horizontal (Azwar, 2007).
4.4.1. Uji Normalitas
Berdasarkan uji normalitas pada skala sikap orang tua terhadap
sistem pendidikan terdapat signifikansi sebesar 0,01 (pada besaran
kolmogorov-smirnov) pada taraf signifikansi 0,05 atau 5 %. Oleh
karena nilai signifikansi (0,01 < 0,05) maka dapat diketahui bahwa
skala sikap orang tua terhadap sistem pendidikan cli sekolah normal
belum berdistribusi sei;:ara normal.
72
Menurut kerlinger (1990), data-data dari hasil suatu pengukuran pada
umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil
suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas. Pada dasarnya
perhitungan normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data
dalam variavel yang digunakan dalam penelitian. Data yang
berdristibusi normal dapat menggunakan uji hipotesis menggunakan
ststistik parametrik dan data yang tidak terdistribusi secara normal
perhitungannya mengguanakan metode non pararnetrik.
4.4.2. Uji Homogenitas
Menurut Santoso (1999), uji homogenitas pada prinsipnya bertujuan
untuk menguji berlaku tidaknya asumsi apakah data yang diperoleh
berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.
Jika varians sama, maka clapat clikatakan bahwa data yang diperoleh
bersifat Homogen. Dalam pen_elitian ini, peneliti menggunakan
perhitungan statistika dengan uji levene test. Berikut aclalah tabel uji
l1omogenitas :
73
Tabel 4.8.
Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Siu.
Sikap terhadap Based on Mean 1.857 1 47 .179 Sistem Pendidikan Based on Median 1.051 1 47 .310 Based on Median and 46.67 with adjusted.di 1.051 1
4 .311
Based on trimmed mean 1.727 1 47 .195
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh tingkat signifikansi atau niai
probabilitas sebesar 0, 179 maka nilai signifikansi 0,05 < 0, 179 sehingga
dapat dikatakan data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians
yang sama.
4.4.3. Presentasi Data
4.4.3.1. Deskripsi Statistik Dan Kategorisasi Skor Pe1nelitian Skala Sikap
Deskripsi hasil perhitungan statistik dari skor responden penelitian
dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tal:>el 4.9.
Deskripsi statistik
N Mean Std. Min Max Sikap orang tua terhadap deviation sistern pendidikan di sekolah formal 49 133.2653 22.04709 94.00 192.00
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah sampel dalam
penelitian adalah 49 orang. Selain itu dapat diketahui bahwa skor
-"
minimum dan maximum responden untuk skala sikap orang tua
terhadap sistem pendidikan disekolah formal adalah 94 dan 192
dengan nilai rata-rata 133.2653.
Kategori Sikap
Bersikap Positif
Tabel 4.10
Kategori Sikap Responden
Jumlah responden
20
Bersikap Negatif 29
Jumlah 49
Prosentase %
40.82%
59.18%
100.00%
74
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang bersikap
negatif sebanyak 58.18 % dan bersikap positif sebanyak 40.82%.
4.4.3.2. Analisis indikator skala sikap orang tua terhadap sistem
pendidikan di sekolah formal
Untuk mengetahui bagaimanakah sikap orang tua terhadap sistem
pendidikan di sekolah formal, maka peneliti me1~gunakan analisis
terhadap indikator dengan menggunakan prosentase berdasarkan
kategori sikap positif dan negatif. Berikut adalah deskripsi
prosentase tiap-tiap indikator dari aspek sikap terhadap sistem
pendidikan di sekolah formal :
75
Tabel 4.11.
Aspek Sikap terhadap Kurikulum
Kategori Frekuensi %
Positif 20 41%
Neaatif 29 59%
Jumlah 49 100%
Berdasarkan table di atas, maka dapat dilihat bahwa responden
lebih bersikap negatife untuk aspek kurikulum .. ini terlihat dari
lebih tingginya frekuensi untuk kategori sikap negatife yaitu
sebanyak 29 responden dan 20 responden yang bersikap positif
terhadap ".lspek kurikulum. Selisih prosentase antara kategori sikap
positif dan negatife adalah 18%.
Table4.12 Aspek Sikap terhadap Tenaga Pendidil{
Kateaori Frekuensi %
Pasitif 24 49%
Neoatif 25 51%
Jumlah 49 100%
Berdasarkan table di atas, maka dapat dilihat bahwa frekuensi
responden lebih banyak yang bersikap negatife untuk aspek sikap
terhadap indicator tenaga pendidik yang ada di sekolah formal . ini
terlihat dari lebih tingginya frekuensi untuk kate!~iri sikap negatife,
yaitu sebanyak 25 responden dan 24 responden yang bersikap
76
positif terhadap aspek kurikulum. Selisih prosentase antara
kategori sikap positif dan negatife adalah 2%.
Table 4.13 Aspek Sikap terhadap Sarana dan Prasarana PEmdidikan
Kateaori Frekuensi %
Positif 23 47%
Neaatif 26 53%
Jumlah 49 100%
Berdasarkan table di atas, maka dapat dilihat bahwa frekuensi
responden lebih condong pada sikap negatife terhadap indikator
sarana dan prasarana yang ada di sekolah formal . ini terlihat dari
lebih tingginya frekuensi untuk kategiri sikap negatife yaitu
sebanyak 26 responden dan 23 responden yan9 bersikap positif
terhadap aspek kurikulum. Selisih prosentase antara kategori sikap
positif dan negatife adalah 6%.
Table 4.14 Aspek Sikap terhadap Biaya Pendidika:n
Katei:iori Frekuensi %
Positif 21 43%
Ne!ialif ·2a 57%
Jumlah 49 100%
77
Berdasarkan table di atas, maka dapat dilihat bahwa frekuensi
responden lebih dominan untuk kategori sikap negatif terhadap
indikator biaya pendidikan yang ada di sekolah formal . ini terlihat
dari lebih tingginya frekuensi untuk kategori sikap negatife yaitu
sebanyak 28 responden dan 21 responden yan!~ bersikap positif
terhadap aspek kurikulum. Selisih prosentase antara kategori sikap
positif dan negatife adalah 14%.
Dari prosentase skala sikap yang digambarkan berdasarkan
pengkategorian dari indikator obyek sikap. Maka dapat di
simpulkan bahwa responden mempunyai sikap yang negatif
terhadap sistem pendidikan yang ada di sekolah formal. Mulai dari
aspek kurikulum yang diterapkan di sekolah, sarana dan
prasarana, tenaga pendidik atau pengajar serta pendanaan
pendidikan.
Terlihat dari prosentase kategori sikap positif yang lebih kecil dari
sikap negatif. Terutama untuk aspek sikap terhadap kurikulum
yang ada di sekolah, orang tua memiliki sikap negatif terhadap
kurikulum yang diterapkan di sekolah. Dan memiliki kecenderungan
untuk menjauhi kurikulum yang diterapkan di sekolah formal.
78
4.4.3.3. Gambaran sikap responden berdasarkan jenis kelamin
Berikut akan dibahas gambaran mengenai perbedaan sikap
responden berdasarkan kategori yang sesuai dirngan identitas
responden yaitu jenis kelamin.
Tabel 4.15
Perbedaan Sikap responden berdasarkan jenis kelamin
I Jender Std. Error
N ' Mean Std. Deviation Mean Sikap terhadap laki-laki 21 134.7143 25.15381 5.48901 Sistem perempuan 28 Pendidikan 132.1786 19.81405 3.74450
Berdasarl;an Nilai t hitung yang (terlampir) dihasilkan adalah
sebesar 0.395. Sementara nilai t tabel pada taraf signifikansi 5%
dengan df 47 adalah sebesar 2.021. Keputusan: Ho diterima jika t
hitung < t table. Karena t hitung yang dihasilkan (0.395) < t tabel
(2.021) maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat
perbedaan sikap terhadap sistem pendidikan be!rdasarkan jenis
kelamin diterima.
4.4.3.4. Gambaran Motivasi orang tua menyekolahkan anak nya di
Homeschooling
NO
1
2
3
4
5
Untuk mengetahui gambaran mengenai motivasi atau hal apakah
yang mendorong orang tua untuk lebih memilih homeschooling
sebagai bentuk pelayanan pendidikan bagi anak mereka.maka
peneliti akan mendeskripsikan skor yang di respon responden
melalui item yang didapatkan melalui pra try out, dengan
keterangan sebagai berikut :
Tabel 4.18
Motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di homeschooling
Motivasi atau hal yang mendorong orang tua untuk Skor
menyekolahkan anaknya di homeschooling
Saya lngin meningkatkan kualitas pendidikan anak 36
Saya tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah 37
formal.
Karena saya sering berpindah-pindah atau melakukan 6
perjalanan.
Saya merasa keamanan dan pergaulan sekolah ticlak 20
kondusif bagi perkembangan anak.
Saya menginginkan hubungan keluarga yang lebih dekat 23
dengan anak
79
80
6 Saya merasa, sekolah yang baik semakin mahal dan tidak 20
terjangkau.
7 Karena anak saya memiliki kebutuhan khusus yan£1 tidak 25
dapat dipenuhi di sekolah umum.
8 Memiliki keyakinan bahwa sistem yang ada tidak 17
mendukung nilai-nilai keluarga yang dipegangnya.
9 Saya merasa terpanggil untuk mendidik sendiri anak- 13
I anaknya
Sesuai tabel diatas nampak bahwa setiap orang tua mempunyai
banyak alasan yang mendorong mereka untuk menyekolahkan
anaknya hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih
hal yang memotivasi mereka untuk menyekolahkan anaknya di
homeschooling pada setiap pernyataan di atas. Untuk skor tertinggi
dapat dilihat bahwa 37 responden dari 49 responden memilih
pernyataan "Saya tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah
formal" sebagai apa hal yang memeotivasi mereka untuk
menyekolahkan anaknya di homeschooling.
Kemudian terdapat pula motivasi untuk " meningkatkan kualitas
pendidikan anak" sebagai alasan yang mendorong responden
untuk menyekolahkan anaknya dengan skor responden sebesar 36
yang berselisih satu orang dengan pernyataan pertama pada tabel
di atas.
Pernyataan hal yang mendorong mereka "Karena saya sering
berpindah-pindah atau melakukan perjalanan" adalah pernyataan
yang paling sedikit di jadikan alasan atau hal yang memotivasi
mereka untuk menyekolahkan anaknya di homeischoo/ing.
4.5. Pembahasan hasil penelitian
Berdasarkan perumusan masalah penelitian, dapat cliketahui bahwa
hasil yang di peroleh dalam penelitian adalah :
81
1. Bagaimanakah sikap orang tua terhadap sistem pendidikan yang
diterapkan disekolah ? maka diperoleh gambaran yaitu mayoritas
sikap orang tua terhadap sisitem pendidikan di sekolah formal adalah
negatif.
2. Apakah motivasi orang tua, menyekolahkan anaknya di
homeschooling? Adapun motivasi 37 dari 49 responden
untuk menyekolahkan anaknya di homeschooling adalah karena
ketidapuasan mereka terhadap kualitas pendidikan di sekolah
formal".
Dari pemaparan diatas clapat disimpulkan bahwa motivasi orang tua
untuk menyekolahkan anaknya di dominasi oleh ala:san karena
ketidakpuasan para orang tua t_erhaclap kualitas pendidikan di sekolah
formal. Untuk itu responden mempunyai sikap negatif terhadap sistem
pendidikan yang diterapkan di sekolah formal.
BABS
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
82
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwasannya sikap orang tua
terhadap sistem pendidikan di sekolah adalah negatif. Hal ini tergambar
pada sikap negatif orang tua terhadap semua aspek atau indikator yang
ada dalam sistem pendidikan di sekolah. Dalam hal ini mayoritas orang tua
yang menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling, mempunyai
sikap yang negatif yaitu sebanyak 59, 18 % atau (29) orang dan 40,82 %
atau (20) orang tua yang menyekolahkan anaknya dengan sistem
Homeschooling, mempunyai sikap positif terhadap sistem pendidikan
di sekolah.
2. Penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi sebagian responden
untuk menyekolahkan anaknya dengan alasan karena ketidakpuasan
responden dengan kualitas pendidikan di sekolah formal adalah
sebanyak 76% (37 responden).
83
5.2. Diskusi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap orang tua, yang pernah
menyekolahkan anaknya di sekolah formal, terhadap sistem pendidikan
formal di sekolah adalah negatif. Artinya, orang tua yang
menyekolahkan anaknya di homeschooling dan pemah menyekolahkan
anaknya disekolah formal mempunyai sikap negatif terhadap sistem
pendidikan disekolah atau mempunyai kecenderungan untuk untuk
menjauhi sistem pendidikan di sekolah.
Sependapat dengan Sarwono(1999:144) bahwasannya sikap
mempunyai unsur penilaian. Sikap dapat bersifat positif dan negatife.
Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati dan
menyenangi obyek tertentu. Sedangkan dalam sikap negatif terdapat
kecenderungan untuk menjauhi, menghindari atau tidak menyukai obyek
tertentu.
Hal ini terkait dengan motivasi orang tua menyekolahkan anaknya
dengan system homeschooling, bahwasannya alasan atau hal yang
mendorong orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem
homeschooling adalah karena tidak puas dengan kualitas pendidikan
yang ada di sekolah formal, yaitu sebanyak 76 %.
84
Kualitas yang ada di sekolah formal mempunyai keterkaitan dengan
seluruh komponen yang ada di sekolah yang saling terkait satu sama
lain. Baik kualitas dari kurikulum yang ada di sekolah, tenaga pengajar,
sarana dan prasarana atau hhal lainnya yang termasuk dalam sistem
pendidikan di sekolah formal.
Alasan atau motivasi kedua tertinggi para orang tua untuk
menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling adalah karena
orang tua ingin meningkatkan kualitas pendidikan anak, yaitu sebanyak
54 %. Kualitas pendidikan yang dimaksud adalah sangat general, dan
bisa diartikan dengan seluruh komponen yang berkaitan dengan kualitas
pendidikan anak. Hal ini dpat dika_itkan dengan sistem pendidikan yang
diberikan kepada anak belumlah sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukannya, serta minat dan bakat yang belum tergali atau diketahui
oleh orang tuanya. Sehingga dapat menimbulkan berkurangnya kualitas
pendidikan anak menurut orang tua. Hal inilah yang menjadi salah satu
motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di homeschooling.
Dan menjadikan sistem homeschooling sebagai alternatif pendidikan
yang dapat mengatasi kekurangan kualitas pendidikan anak.
85
Homeschooling memiliki keunggulan, diantaranya materi bisa
disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondsi keluarga, lebih fleksibel
dan tidak monoton, serta dapat memaksimalkan potensi anak sejak usia
dini, tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah.
Motivasi atau hal tertinggi ketiga yang mendorong orang tua
menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling adalah karena
siswa memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat clioenuhi di sekolah
umum. Kebutuhan khusus yang dimal<Sud adalah kebutuhan dalam
artian cukup luas yang dimiliki siswa dan belum dapat dipenuhi di
sekolah umum. Seperti kebutuhan untuk lebih fokus dalam belajar,
kebutuhan untuk pengembangan bakat yang lebih mendalam.
Kebutuhan untuk dapat diawasi dan didampingi orang iua secara
intensif karena alasan tertentu dan lain sebagainya.
Dari ketiga motivasi tersebut yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
dapat diambil suatu diskusi yang mendalam bahwasanya motivasi orang
tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling,
mayoritas disebaban oleh adanya ketidakpuasan para irang tua
terhadap sistem pendidikan di sekolah yang mana hal ini berkaitan
dengan sikap orang tua homeschooler yang juga negatif terhadap
sistem pendidikan disekolah. Motivasi atau alasan keluarga memilih
homeschooling, memiliki rentang variasi yang lebar. Namun ada
beberapa dintaranya yang memiliki satu alasan kuat sekaligus yang
melatarbelakangi pemilihan dengan sistem homeschooling.
86
Sependapat dengan penelitian sebelumnya mengenai motivasi orang
tua menyekolahkan anaknya dengan sistem homeschooling. Di Amerika
Serikat terdapat hasil statistika mengenai mativasi tersebut. Menurut
data yang diperoleh dari National Center for Education Statistics (NCES)
pada tahun 1999, bahwasanya terdapat tiga alasan atau motivasi yang
mendominasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya dengan sistem
homeshooling adalah sebagai berikut :
a. Keinginan orang tua untuk meoingkatkan kualitas pendidikan anak
sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap bentukk pendidikan yang
tersedia di masyarakat.
b. Alasan agama.
c. Karena buruknya lingkungan belajar di rumah.
(http://www.sumardiono.com)
87
Hal ini hampir bersamaan dengan penelitian yang telah peneliti lakukan
yaitu rnotivasi atau alasan yang paling mendominasi adalah karena
ketidakpuasan orang tua dengan sistem pendidil<an yang ada di sekolah
dan kualitas pendidikan anak.
5.3. Saran
Banyak manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini. Diantaranya
fakta bahwa perkembangan zaman berpengaruh terhadap seluruh
aspek kehidupan, tak terkecuali pada dunia pendidikan .
. Namun penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu ·
berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka ada beberapa
saran yang penulis rumuskan untuk penyempurnaan berbagai hal yang
berkaitan dengan penelitian ini.
Ba1gi seluruh lapisan masyarakat yang berperan mencetak sumber daya
manusia berkualitas, hendaknya lebih kritis dan teliti menghadapi
berbagai jenis perkembangan ilmu, teknologi dan pendidikan yang ada.
88
Dengan cara menjadikan sistem pendidikan yang ada lebih berkualitas
dan bermutu untuk kedepannya.
Saran selanjutnya penulis tujukan kepada orang tua, hendaknya mampu
menyesuaikan jenis pelayanan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dalam hal ini anaknya, dengan lebih
terencana, penuh pertimbangan, dan pemikiran yang matang. Kepada
orang tua homeschooler hendaknya memiliki komitmen yang benar
benar kuat dengan peserta didik sebelum mernutuskan untuk
menyekolahkan anaknya di komunitas homeschooling.
Penulis juga mengajukan beberapa saran agar penelitian berikutnya
dapat berjalan efektif dan lebih baik lagi, saran-saran tersebut
diantaranya :
1. Mengenai ala! ukur dalam penyebaran item aga1' di sebar sebaik
mungkin. Walaupun reabilitas skala yang didapatkan sangat reliabel,
namun penyebaran item sangat erlu diperhatikan.
2. Pada saat penyebaran skala jangan sampai responden terlepas dari
pantauan peneliti, dan segera meminta skala pada waktu yang sama
pada saat pengisian, karena penundaan pengisian akan menyulitkan
89
peneliti dalam pengumpulan data serta keakuratan data, serta
periksa agar tidak ada data yang terlewat.
3. Untuk efektivitas waktu, sebaiknya membuat item secara sistematis,
serta saat pelaksanaan skoring data dilaksanakan segera setelah
skala diterima, atau saat menunggu responden lain mengisi skala.
Hal ini dapat membantu pene[iti dalam proses skoring data
dibandingkan dengan melakukan skoring data dalam satu waktu,
terlebih jika responden dalam jumlah besar.
DAFT AR PUST AKA
Ahmadi, abu. (2002). Psiko/ogi sosia/. (cet, II), Jakarta : PT Rineka Cipta.
Azwar,S. (2001). Realiabilitas dan Validitas.( Ed. 3). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. (Cet.2). Yo~1yakarta: Pustaka Pelajar Offiset.
Azwar, S. (2005). Metode penelitiana. (cet. VI) . Yogyakarta:Pustaka Pela jar.
Azwar,S. (2003). Sikap Manusia.teori dan pengukurannya (ed.2). Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Bambang Kustianto, Rudy Badrudin .(1994)." Statistika 1 (Deskriptif)". Jakarta: Gunadarma.
Chaplin, J.P. 2002. Kamus Lengkap Psiko/ogi, eel 8. Jakarta: PT. raja Grafindo Persada
Gerungan, w.a. (1996). Psikologi so;>ial(cet, II). Bandung: PT Eresko
Davidoff, Linda L. (1991). Psikologi suatu Pengantar, (ed,2. jilid ,2) Jakarta : Erlangga.
Depdikbud.(1998). Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka.
Najati,M.Ustman(2001 ).Al-qur'an dan ilmu jiwa. Bandung;Bandung pustaka.
Purwanto, Ngalim. (2000).Psikologi Pendidikan,{cet.keenambelas) Bandung; PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman, A.M (1994) interaksi dan motivasi be/ajar mengajar. (cet.5).jakarta: PT Raja Graffindo Persada
Sarwono, S.W. (1999). Psikologi sosial, individu dan teori-teori psikologi sosial, (cet ke-2), jakarta; Balai Pustaka
Sarwono. S.W. (1996). Teori-teori lndividu dan Psikologi Sosial .. Depok: Fakultas Psikologi UI
Sarwono. S.W. (2001 ).Pengantar Um um Psikologi. Jakarta; PT Bulan Bintang.
Sears.D.O. Freedman,J.L. dan Peplau.LA. 1994. Psikologi Sosialjilid 1. (terj) Jakarta : Erlangga.
Sevilla, C.G. Jesus.A, 0. Chave, Twilla.G.P, Bella.P.R, Gabrialle. G.U.1993. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sumardiono (2007). Homeschooling, a leap for better learning. Jakarta; PT Elexmedia Komputindo
Sugiyono.(2007). Statistika untuk penelitian.Bandung;Alfabeta.
Soemanto.Wasty (1990). Psikologi pendidikan.(cet.111).Jakarta; PT Rineka Cipta
100
Undang-Undang.RI. No :20 TAHUN 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Jakarta; CV Mini Jaya Abadi
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)
"Pendidikan Kesejahteraan Mencerahkan Anak bangsa", Departemen Pendidikan Nasional, 2006
Woolfolk,E, Anita .1998. Educational Psychology (7 ed), USA. Allyn and Bacon Publisher
(Koran Pendidikan Malang edisi 129, 2007).
(Harian Kompas, 10 januari 2007)
Situs;
http://www.diknas.go.id, Situs Departemen Pendidikan Na8ional
http://groups.yahoo.com/group/sekolahrumah, Milis diskusi Homeschooling dan pendidikan alternatif.
http:// homeschooling. cipta - teknologi. info/
http://www. kompas. co. id)
(/:Jj
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HlDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLOGI
.JJ. l\d·t•I !\tuktl No. 5 Circundt•u Cipul<1l Jnkurtu S~lah1n 15.tl9 Tclp. 74330(,0 Fnx. 74714714
----·· -·- --.~. -····
)llhJ!'
·r:ip
.:I
: Un.OJI F7/KM.UI 3/l?q.!,v/2007
: lz111 P1...1n:litia11
l<cpada \'th Pi1npinan Kornu11it.1s J-lon1eschooling Di 'ren1pat
Assalan1n1u'alaiku1n V/r.Wb [)cngan horn1u.t. l\.an1i sampaikan bahwa :
Nania Tcmpnt/Tgl Lahir
: lra V.urnia\vati : Jakarta 17 Februari 1984 : JI. Wijaya II, Rt 04/06 no 44 jmirahayu
Pondok Gede Jakarta Timur ,\dalah ti-ilar maliasiswa Fakullas Psikoiogi UIN Syari!'Hidayatullah Jakarta
Sen1~ster
Non1or pokok ·rahun Ak:.idt:n1ik J>rogran1
: IX (Sembilan) : l 030°70029000 : 200712008 : strata I ( S - I)
Schubungan l'.cngan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Sikap orang tua tcrhadap sistem pendidikan di sekolah yang Jikaitkan dcngan Motivasi menyekoiahkan anaknya di Homeschooli'1g" mahasiswa tersebut memeriukan izin penelitian di Kornunitas Homeschooling. Oleh karenu ilu kami 111ohon kesecli<Ht11 B:..ipak/ibu, saudara/i untuk n1enerinu1 rnahasiswa terscbut dan n1c1nberikan bantuannya.
Demil:ian alas pcrhatian dan bantuan Bapak/ibu, saudara/i kami · ucapkar. teri1na kasih.
Wassala1nn1u' a\aikun1 Wr. 'Nb.
A.n. Dekan Pembantu Dekan
/:.'.'c,'";°"'CBidang ~.kademik .'..-". ~> : ·::-.
. . ..... ~eoh 1
Dra.Zal11'otu11 '.j~ah, M.Si NIP. 150 238 7 73
/62.-.
-; e
\.JS UN IMESCHOOLING
: 13/SUN/X/07
: Pemberitahuan
11p
pada Yth,
kan Fakultas Psikologi
N SyarifHidayatullah Jakaiia
:salamu'alaikum Wr.Wb.
~ngan horn1at,
103
Jakaiia, 08 Oktober 2007
:rsama surat ini pihak SUN Homeschooling rnenerangkan bahwa:
Nama : Ira Kurniawati
NIM/ Pokok : I 03070029000
~nar telah melakukan penelitian di komunitas SUN Homeschooling, dalam rangka
:nyusunan tugas akhir program Strata I Fakultas Psikologi dari Universitas Islam
egeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul skripsi " Sikap orang tua terhadap
stem pendic!ikan di sekolah yang clikaitkan dengan motivasi menyekolahkan anaknya di
lmeschooling".
emikian surat pemberitahuan c!ari kami, alas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
lassalammu'alaikum Wr.Wb.
A.n. Ketua Y ayasan SUN
itas SUN
-·~~
\l)'~-.s_u N·/ Arie Dha};till ijitJil1QOtHiG
)
HOMESCHOOLING
+<AK~ET~ JI. Taman Cirendeu Permai No. 13 Jakarta 15419 Indonesia Phone (62-21) 769 1616 - 7581 8370 Fax. (62-21) 76H1616
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa:
Na1na
NIM
1°akultas
: Ira Kurniawati
: I 03070029000
: Psikologi Universitas Islam Negeri (UJN) Syarif Hidayatullah - Jakarta
tvlenyatakan bahwa nama cliatas benar tclah melakukan penelitian di 1-lomeschooling
"Kak Seto" pad a bu Ian September 2007 untuk kepentingan tu gas akhir dengan judul :
"Sikap Orang Tua Terhadap Sistern Pendidikan di Sekolah Dikaitkan Dengan
~;lottvusi ~.1enyek.olahk.an r\n::ik Di Hon1eschooling "Kak Seto".
Dcmikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 8 Oktober 2007
<:C.*E:fb A:us ~~fuel in
Koordinator Tutorial Homeschooling "Kak Seto"
J' ~· --,:::;_,':"r
iJ, c-.:,~:.;
1, jangan engkau menganggap rendah lrangpun darl anak-anak kecil lni.
'amulang, 29 September 2007
:2911/HSP/IX/2007
Yayasan Ke1rt1ka. Bh,akti Komunitas SekolahRumah TK SD SMP SMA
~~ lMPIM~! Community Center: JI. HJ. Nur RT03 RW03 Desa Benda Baru,
Pamulang, Tangerang 154H Telepon (021) 98519474 Yayasap: JI. Taman Pulo A5em Uta.ra ,60 Rawamangun, Jakarta 13220
Telepon (021) 47864243
fomor erihai : Penelitian HomeSchool
~epada : Yth. Dekan Fakultas Psikologi UIN Di Ciputat
.ss. Wr.Wb. alam Sejahtera.
ejala.1 dengan Surat Pengantar no. Un. Ol/F7/KM.Ol .3/2930/2007; kami telah menerima 1ahasiswa Fakultas Psikologi UIN:
ama : Ira Kumiawati IM : 103070029000
[ahasiswa tersebut telah mengadakan penelitian bagi skripsinya di lernbaga kami Komwritas omeSchool 'Sekolah Pelangi' selama kurang lebih 12 hari dengan responden para orangtua ~serta didik SekolahRumah berjumlah kurang lebih 40 orangtua.
lohon agar kami dapat memperoleh setidaknya abstrak dari hasil penelitian tersebut.
iranya Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang memberkati Saudara dan Fakultas Psikologi IN, agar dapat meluluskan alumni yang sungguh-sungguh mengasihi bangsa dan negara ta. Amin.
'ass. Wr. Wb. ~mmt kami,
?Jbusan Kepada Yth.
I. Kepala UPT Dikmas Serpong-Tangerang 2, Pengawas Dikmas Pamulang 3, Ketua Yavasan Kartika Bhakti.
INSTRUMEN PENELITlAN TRYOUT
IRA KURNIA WATI
103070029000
FAKUL TAS PSll(OLOGI
UIN SYARIEF HIDAYATULLllH
JAKARTA
\ssalamu'alaikum Wr. Wb
)aya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
~ama
)em ester
>rogram
Ira Kurniawati
VIII (akhir)
Strata 1 (S-1)
\kan mengadakan penelitian sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang
lerjudul :
"Sikap orang tua terhadap sistem pendidikan di sekolah dikaitkan dengan dengan
notivasi menyekolahkan anaknya di Homeschooling".
)engan adanya kesediaan Bapak,ibu, saudara/i untuk menjadi responden dalam
lenelitian ini, akan sangat membantu saya dalam penelitian ini.
\tas kesediaan bapak/ibu, saudara/i saya ucapkan terima kasih. Data yang saya peroleh
Jari bapak/ibu, saudara/i akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk
lepentingan penelitian.
(Peneliti)
Ira kurniawati 10307002900
Jakarta, 16 September 2007
(Responden)
IDENTITAS RESPONDEN -Nama (inisial)
. Jenis Kelamin : Laki-laki I Perempuan
. Usia : ....... Tahun
. Jenis pekerjaan ( Responden)
. Tingkat pendidikan (Responden):
• Bapak: o SD o SMP o SMA o Perguruan Tinggi o Lainnya ...
• lbu : o SD o SMP o SMA o Perguruan Tinggi o Lainnya ........ .
Tingkat pendidikan anak di Homeschooling o SD o SMP o SMA
. Apakah anda pernah menyekolahkan anak anda di sekolah formal (Sekolah regular) :
o Pernah o Tidak pernah
. Tandailah sebanyak mungkin hal yang mendorong anda atau alasan anda
menyekolahkan anak di Homeschooling :
o lngin meningkatkan kualitas pendidikan anak o Tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah reguler. o Karena sering berpindah-pindah atau melakukan perjalanan. o Saya merasa keamanan dan pergaulan sekolah tidak kondusif bagi
perkembangan anak. o Saya menginginkan hubungan keluarga yang lebih dekat dengan anak. o Saya merasa sekolah yang baiksemakin mahal dan tidak terjangkau. o Karena bagi anak-anak memiiiki kebutuhan khusus yang tidak dapat
dipenuhi di sekolah umum. o Saya memiliki keyakinan bahwa sistem yang ada tidak mendukung nilai-nilai
keluarga yang dipegangnya. o Saya merasa terpanggil untuk mendidik sendiri anak-anaknya
ETUNJUK PENGISIAN
i bawah ini terdapat sejumlah penyataan yang· berkaitan dengan SIKAP TERHADAP
ISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH .
aca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut.
1. Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban pada tiap pernyataan
yang paling sesuai dengan pendapat anda
2. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah. Adapun pilihan jawabari
tersebut adalah
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS :Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
3. Sebelum anda menyerahkan lembaran ini, harap diperiksa kembali, agar tidak ada
penyataan yang terlewat.
4. Contoh:
10 PERNYATAAN PILllf-IAN
Kurikulurn yang ada saat ini perlu dikembangkan
10 PERNYATAAN
I.
Kurikulum yang diterapkan saat ini sangat membantu proses belajar
kurikulum yang diterapkan pemerintah masih memerlukan perbaikan
kurikulum yang ada saat ini memberikan banyak kemudahan bagi peserta didik
kurikulum yang selalu berganti-ganti akan Mengganggu proses pembelajaran
Kurikulum yang ada saat ini membuat peserta didik clapat menikmati prases belajar dengan baik
a. sangat setuju b. SE!lUjU c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
PILIHAN a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. sEituju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju
0 PERNYATAAN PILIHAN
Saya sedih karena kurikulum yang ada saat ini a. sangat setuju terlalu menyulitkan b. setuju
c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
Kurikulum saat ini membuat saya merasa senang a. sangat setuju Karena mudah digunakan b. setuju
c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
Saya kecewa jika pelajaran siswa harus disesuaikan a. sa.ngat setuju dengan Kurikulum yang ditetapkan pemerintah b. setuju
c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
Kurikulum yang ditetapkan pemerintah saat ini a. sangat setuju akan selalu saya dukung b. seituju
c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
0. Saya tidak akan mengikuti kurikulum yang a. sangat setuju ditetapkan pemerintah saat ini karena tidak bagus b. setuju
c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
1. Kunkulum yang ada saat ini membuat saya lebih a. sangat setuju semangat untuk ikut serta dalam mendidik anak b. seituju
c. ticlak setuju d. sangat tidal< setuju ·
2. Karena Kurikulum yang ditetapkan saat ini terlalu a. sangat setuju padat, membuat saya terpaksa untuk ikut b. setuju berperan dalam mengajarkan anak saya c. ticlak setuju
d. sangat tidak setuju
3. Keberhasilan siswa dalam belajar hanya ditentukan a. sangat setuju oleh guru yang ada di sekolah b. setuju
c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
4. Menurut saya guru yang ditetapkan di sekolah saat a. sangat setuju lni tidak mampu membantu siswa menjalani proses b. s•ituju belajarnya dengan bdik c. tidak setuju
d. sangat tidal< setuju
5. Para tenaga pengajar yang ditetapkan di sekolah a. sangat setuju Sudah memenuhi persyaratan sebagai tenaga b. s1ituju Pengajar v.ang b.aik c. tidak setuju
d. sangat tidak setuju
0
3.
1.
3.
~-
).
1.
2.
3.
4.
5.
PERNYATAAN
Guru yang ditetapkan sebagai tenaga pengajar di sekolah tidak mampu membuat murid merasa nyaman dalam belajar
Saya senang karena guru yang ditetapkan sebagai Tenaga pendidik dapat mengajar dengan baik
Saya rasa guru yang ada di sekolah sangat mengecewakan karena tidak memiliki inovasi dalam mengajar
Saya merasa puas dengan kinerja para pengajar yang ada di sekolah
Saya kecewa karena guru yang ada di sekolah tidak Mengajar dengan sungguh-sungguh
Saya lebih memilih tenaga pendidik yang ada di sekolah Untuk mengajarkan anak saya
Saya tidak mendukung cara guru di sekolah dalam mengajarkan anak didiknya
saya percaya bahwa pendidikan akan berkembang jika ditangani oleh tenaga pendidik yang ada di sekolah
Saya tidak akan mempercayakan pendidikan anak saya sepenuhnya kepada guru di sekolah
saya mengerti betul bahwa dalam mendidik siswa diperlukan fasilitas yang lengkap
PILI HAN
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sang at setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju " tirl'1k '""t11i11
10
'.6.
!7.
~8.
~9.
lO
l1.
32.
33.
34.
35.
PERNYATAAN
~..tienurut saya murid t!dak akan semangat belajar apabila sekolah tidak memiiiki iaboratoriuin sendid
Saya tahu bahwa untuk mendidik siswa dalam belajar perlu ada bangku sekolah yang tersusun
untuk memotivasi siswa dalam belajar , bagi saya Lapangan olah raga mutlak harus dimiliki tiap sekolah
Saya senang dengan adanya peralatan yang lengkap di sekolah
Saya kecewa dengan gedung yang ada di sekolah karena tidak terurus
peralatan yang sudah lengkap di sekolah membuat Saya bangga
Peralatan belajar yang ada di sekolah sangat mengecewakan
Ekskul yang ada di sekolah membuat murid Lebih bersemangat
Saya tidak akan mempercayakan pendidikan anak saya kesekolah karena fasilitasnya tidak modern
saya selalu mendukung semua fasilitas yang ada di sekolah saat ini
PILIHAN
a. sangat setuju b. setuju c. !idak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sa11gat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju a.sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
r-~-<''"=~~e>-*''=~·--"'·<=P~_,__,. ,,_,,_,"
i '
/!/
NO
36.
37.
38.
39.
40.
41
42.
43.
44.
45.
PERNYATAAN
Buku buku pelajaran di sekolah yang tidak lengkap akan mengganggu aktivitas belajar
Saya mengerti benar bahwa pendidikan perlu biaya yang terkadang tidak rnurah
Menurut saya biaya pendidikan di sekolah saat ini terlalu Mahal
rnenurut saya biaya untuk pendidikan sekolah saat ini Sangat terjangkau oleh sernua kalangan
Pernerintah kurang mernperhatikan biaya pendidikan
Saya senang karena biaya pendidikan yang ditetapkan pemerintah cukup ringan
Saya khawatir dengan dampak buruk besarnya biaya Pendidikan
saya rnerasa bahwa pendidikan yan<; ~.erkualitas mernang rnernbutuhkan dana Ix c-ar
saya rasa rnahalnya biaya pendidikan di sekolah, rnerugikan peserta didik
saya mendukung biaya pendidikan yang ditetapkan pernerintah saat ini
PIUHAN
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sang at setujr 1
b. set••j:.: "· tidak setuju d. sangat tidak setuju
a sanqat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju rn b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a.sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
NO 46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
PERNYATAAN saya tidak pernah peduli dengan pendanaan pendidikan Yang terus naik
saya percaya bahwa biaya pendidikan telah digunakan dengan semestinya
biaya pendidikan saat ini membuat saya gelisah
kurikulum yang ditetakan saat ini perlu dikembangkan
Kurikulum yang ada saat ini dapat dijalankan dengan baik
Kurikulum yang ditetapkan saat ini sangat menyenangkan
PILIHAN a. sangat setuju b. sctuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. s.3ng~t t:dak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak·setuju
Saya sedih dengan kurikulum yang ada saat ini a. sangat setuju b. setuju
Saya berterima kasih kepada pemerintah yang telah menetapkan kurikulum dengan baik
Saya kurikulum yang ditetapkan pemerintah saat ini
Kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya sudah baik
c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c, tidak setuju d. sangat tidak setuju
113
NO
56.
PERNYATAAN
menurut saya guru yang ditetapkan menjadi pcng~jar di sekolah tidak serius dalam mengajar
PILIHAN
a.sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sang at tidak setuju
57. Saya senang karena seluruh guru yang ada di sekolah a. sangat setuju sudah memenuhi persyaratan yang ada b. setuju
c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
58. Saya kecewa dengan kualitas guru yang ada di sekolah a. sangat setuju b. setuju
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
saya percaya dengan semua guru yang ditetapkan Sebagai tenaga pengajar di sekolah
kualitas guru yang ada di sekolah membuat saya Membuat saya tidak tenang
Kurikulum yang ada saat ini dapat dijalankan dengan baik
Fasilitas yang ada di sekolah perlu di perhatikan Pemerintah
F asilitas yang ada di sekolah dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan
Saya kecewa dengan fasilitas yang ada di sekolah
Saya mendukung jika sarana pendidikan di sekolah dapat di tambah
c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. sGtuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
/If
NO 66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
PERNYATAAN Kurangnya fasilitas modern di sekolah mernbuat saya tidak percaya bahwa pendidikan akan maju
Menurut saya biaya pendidikan di sekolah sesuai dengan kegiatan yang ada
Saya melihat biaya pendidikan saat ini tidak wajar
Saya senang dengan ringannya biaya pendidikan saat ini
Biaya pendidikan yang selalu naik mernbuat saya kecewa
saya bangga dengan biaya pendidikan yang sangat Sesuai dengan hasil yang di dapatkan
saya prates dengan mahalnya biaya pendidikan yang Ditetapkan saat ini
PILIHAN a. sangat setuju b. setuju c. tldak sctuju d. sangat tidak setuju
a.sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju s b. setuju c. ticlak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sang.it setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. s-etuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
UNTUK ORANG T~ HOME:SCHOOLE~
INSTRUMEN PENELITIAN
IRA KURNIA W ATI
103070029000
FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SYARIEF HIDAYATULLJ~H
JAKARTA
KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
N<1m2
Semester
Program
Ira Kurniawati
VIII (akhir)
Strata 1 (S-1)
Akan rnengadakan penelitian sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang
be:rjudul:
"Sikap orang tua terhadap sistem pendidikan sekolah dikaitlcan ciengan dengan
motivasi menyekolahkan anaknya di Homeschooling".
Dengan adanya kesediaan Bapak,ibu, saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian
ini, akan oangat membantu saya dalam penelitian ini.
Alas kesediaan bapak/ibu, saudara/i saya ucapkan terima kasih. Data yang saya pernleh
dari bapak/ibu, saudara/i akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan d:gunakan untuk
ke:pentingan penelitian.
(Peneliti)
Ira kurniawati 103070029000
Jakarta, 26 September 2007
(Responden)
,?'/'' /:'·
f'./?>P\i
\~~! IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama (inisial)
2. Jenis Kelamin : Laki-laki i Perempuan
3. Usia : ....... Tahun
4. Jenis peke~aan ( Responden)
5. Tingkat pendidikan (Respor.clen):
• Bapak: o SD o SMP o SMA o Perguruan Tinggi o Lainr1ya ...
• lbu : o SD o SM? o SMA o Perguruan Tinggi o Lainnya ....... .
6. Tingl,at pendidikan anak di Homeschooling
o SD oSMP oSMA
------
7. Apakah anda pernah menyekolahkan anak anda di sekolah formal (Sekolah regular ) :
o Pernah o Tidak pemah
8. Tandailah sebanyak mungkin hal yang mendorong anda c.tau alasan anda
menyekolahkan anak di Homeschooling :
c lnCJin meningkatkan kualitas pendidikan anak o Tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah reguler. o Karena sering berpindah-pindah atau rnelakukan perjalanan. o Saya merasa keamanan dan pergaulan sekolah tidak kondusif bagi
perkembanpan anak. o Saya menginginkan hubungan keluarga yang lebih deka! dengan anak. o Saya merasa sekolah yang baik semakin mahal dan tidak terjangkau. o Karena anak saya memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi di
"ekolah formal. o Saya rnemiliki keyakinan bahwa sistem yang ada tidak mendukung nilai-nilai
keluarga yang dipegangnya. -o Saya merasa terpanggil urtuk mendidik sendiri anak-anaknya
o Lainnya : ................................................................................. .
2
PETUNJUK PENGISIAN
Di bawah ini terdapat sejumlah penyataan yang berkaitan dengan SIKAP TERHADAP
SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH .
Baca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut.
NO
I.
NO
1 .
2.
3.
4.
5.
1. Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan iawaban pada tiap pernyataan
yang paling sesuai dengan pendapat anda
2. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah. Ada pun pilihan jawaban tersebut
adalah
3S : Sangat Setuju S : Setuju
TS :Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
3. Sebelum an':la menyerahkan lembaran ini, harap diperiksa kembali, agar tidak ada
penyataan yang te_rlewat.
4. Contoh:
PERNYATAAN
'<urikulum yang ada saat ini perlu dikembangkan
PERNYATAAN
Kurikulum yang diterapkan pemerintah saat ini sangat membantu proses belajar
Kurikulum yang .::·~rapkan pemerintah masih memerlukan perbaikan
Kuril<Ulum yang ada saat ini memberikan banyak kemudahan bagi peserta didik
Kurikulum yang selalu berganti-ganti akan Mengganggu proses pembelajaran
Saya sedih karena kurikulum yang ada di sekolah formal saat ini karena terlalu menyulitkan
PIUHAN
a. sang at set.uju X setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
PILIHAN
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju · c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
NO
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
PERNYATAAN
Kuril<ulum di sekolah formal sa3t ini membuat saya merasa senang karena mudah digunakan
Saya i(ecewa jika pelajaran siswa harus disesuaikan dengan Kurikulum yang ditetapkan di sekolah
Kurikulum yang dite.~.•kan di sekolah formal saat ini akan selalu saya dukung
Kurikulum yang ada di sekolah formal membuat saya semangat untuk ikut serta dalam mendidik anak
Karena Kurikulum yang ditetapkan saat ini terlalu padat, membuat saya terpaksa untuk ikut berperan dalam mengajarkan anak saya
Keberhasilan siswa dalam belajar hanya ditentukan oleh guru yang ad2 di sekolah formal
Menurut saya guru yang ditetapkan di sekolah formal saat lni tidak mampiJ membantu siswa menjalani proses belajarnya dengan baik
Para tenaga pengajar yang ditetapkan di sekolah formal sudah memenuhi persyaratan sebagai tenaga pengajar yang baik
Guru ya;1g ditetapkan sebagai tenaga pengajar di sel\Olah formal tidak mRmpu membuat murid merasa nyaman dalam belajar
Saya senang karena guru yang ditetapl<an sebagai tenaga pendidik di se1tolah formal dapat mengajar . dengan baik
Saya rasa guru yang ada di sekolah formal sangat mengecewakan karena tide.« memiliki inovasi dalam mengajar
PILIHAN.
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuj u
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuj u
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sang at tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuj
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
NO
17.
18.
19.
20.
21
22.
23.
24.
25.
26
PERNYATAAN
Saya merasa puas dengan kinerja para pengajar yong ada di sekolah formal
Saya kecewa karena guru yang ada di sekolah formal tidak mengojar dengan sungguh-sungguh
S.iya lebih memilih tenaga pendidik yang ada di sekolah formal untuk mengajarkan anak saya
Saya tidak mendukung cara guru di sekolah formal dalam mengajarkan anak didiknya
Saya percaya bahwa pendidikan akan berkembang jilca ditangani oleh '.enaga pendidik yang ada di sekolah forrrn1I
Saya tidak akan mempercayakan pendidikan anak saya sepenuhnya kepada guru di sekolah formal
Saya tahu bahwa untuk mendidik siswa dalam belajar perlu ada bangku sekolah yang tersusun sepcrti di sekolah formal
Untuk memotivasi siswa dalam belajar, bagi saya lapangan olah raga mutlak harus dimiliki tiap sekolah
Saya senang dengan adanya peralatan yang lengkap di sekolah formal
Saya •:ecewa dengan gedung yang ada di sekolah formal karena tidak terurus
PliLIHAN
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangai tidak setuj u
a. sangat setuju b. setuju c .. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuj
a1. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju G. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sang at tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
27. Peralatan yang sudah lengkap di sekolah formal membuat a. sangat setuju saya bangga b. setuju
c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
NO
28.
29.
30.
31.
PERNYATAAN
Peralatan belajar yang ada di sekolah fonnal sangat mengecewakan
Ekskul yang ada di sekolah formal membuat murid lebih bersemangat
Saya tidak ak<in mempercayakan pendid1kan anak saya kesekolah formal karena fssilitasnya tidak modern
Saat ini saya selalu mendukung semua fasilitas yang ada di sekolah formal
PILIHAN
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak seiuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a.sangat seluju b .. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sang at setuju b. setuju c .. tidak setuju d. sangat tidak 3etuju
32. Saya terganggu dengan tidak lengkapnya tiuku-buku yang a. sangat setuju
33.
34.
35.
::6.
37.
38.
ada di selmlah formal b. setuju
Saya mengerti benar bahwa pendidikan perlu biaya yang terkadang tidak murah
Menurut saya biaya pendidikan di sekolah formal saat ini terlalu mahal
Saya senang karena biaya pendidikan yang ditetapkan pemerintah cukup ringan
Saya khawa';c dengan dampak buruk besarnya biaya pendidikan yang ... :: ~tapkan pemeruntahdi sekolah formal
Saya rasa mahalnya biaya pendidikan di sekolah formal merugikan peserta didik
Saya mendukung biaya pendidikan yang ditetapkan pemerintah di sekolah formal saat ini
c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c:. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c:. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
a. sangat setuju m b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju G. tidak setuju d. sangat tidak setuju
NO
39.
40.
41.
L.2.
43.
44.
45
46.
47.
48.
49.
PERNYATAAN
Saya percay;; :Jahwa biaya pendidikan di sekolah formal telah digunakan dengan semestinya
8iaya pendidikan di sekolah formal saat ini membuat membuat saya gelisah
Kurikulum yang diterapkan sek~~iiah forrnal saat ;ni sangat menyenangkan
Saya sedih dengan kurikulum yang ada di sekolah formal
Saya berterima kasih kepada sekolah formal yang telah menetapkan kurikulum dengan baik
Kemampuan guru di sekolah formal dalam menjalankan tugasnya sudah baik
Menurut saya guru yang ditetapkan menjadi pengajar di sekolah formal tidak serius dalam mengajar
Saya senang karena seluruh guru yang ada di sekolah formal memenuhi persyaratan yang ada
Sciya kecewa dengan kualitas guru yang ada di sekolah formal
Saya percaya dengan semua guru yang ditetapkan sebagai tenaga pengajar di sekolah formal
Kualitas guru yang ada di sekolah formal membuat saya tidak tenang
PILIHAN
a. s:angat setuju b. s-etuju c. tidak setuju d. sangattidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangattidak setuju
3. sang2t setuju b. s.etuju c. tidak setuju d. sangat tidak setu
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangattidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sanga~ tidak setuju
a. sangat setuju sudah b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
2. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidal~ setuju
NO
50.
51
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
PERNYATAAN
Kurikulum yang ada ditetapkan di sekolah formal saat ini dapat dijalankan dengan baik
Saya kecewa dengan fasilitas yang ada di sekolah formal
Kurangnya fasilitas modern di sekolah formal membuat saya tidak percaya bahwa pendidikan akan maju .
Menurut saya biaya pendidikan di sekolah formal sesuai dengan kegiatan yang ada
Sa ya rnelihat biaya pendidikan di sekolah formal saat ini tidak wajar
Saya senang dengan ringannya biaya pendidikan di s1,kolah formal saat ini
Biaya pendidikan yang selalu naik membuat saya kecewa
saya bangga dengan biaya pendidikan di sekolah formal yang sangat sesuai dengan hasil yang di dapatkan
Saya prates dengan mahalnya biaya pendidikan yang ada di sekolah formali
PILIHAN
a. sang at setuju b. setuju c:. tidak setuju d. sangat tidak setuj u
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d, sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a.sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangal tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sang at tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
0
Explore Case Processing Summary
I I Cases
-~ 'f Valid Missing Total --I Percent . I Percen~ --N I
N N I Percent Sikap terhadap
491 100.0% I ol .0% I 491 100.0% I Sistem Pendidikan
Descriptives
I Statistic Std. Error Sikap terhadap Mean 133.2G53 . 3.14958 Sistem Pendidikan 95o/o Confidence Lower Bound 126.9:326 ;
Interval for Mean Upper Bound 139.5980 .
So/o Trimmed Mean 132.5329 ; Median 124.0000 : Variance 486.074 ' Std. Deviation 22.04709 ' Minimum 94 .. 00' Maximum 19?.00 Range 9C\.OO ' Interquartile Range 35.0000' Skewness .559. .340 Kurtosis ·.297 I .668
*Tests of Normality
Ko1moaorov-Smimov(a) I I Shaeiro-Wil~~
Statistic I di Sia. I Statistic I di I Sia. i
Sikap·terhadap .1731 I I
I Sistem Pendidik:an 49 .001 .95'\ 49 I .040
I
a Lithefors Significance Correction
5
*Test of Homogeneity of Variance
I Levene I Statistic df1 df2 I Sia.
Sikap terhadap Sistem Based on Mean 1.857 1 47 I .179 Pendidikan Based on Median 1.051 1 47 I .310
Based on Median and ! '
with adjusted df 1.051 I 1L:J .311
Based on trimmed 1.727 I 1 47 I .195 mean I
Sikap terhadap Sistem Pendidikan Normal Q-0 Plot of Sikap terhadap Sistem Pendidikan
2
0
Observed Value
Detref'ld€d Norma! 0--0 Plot of Sikap tertiadap Sistem Pendidikan
6
2 ,,
c,, 0 ' ' ' ' ' '
·.O 0 ' "' "' 0
!" -2 :;;"'" ' 0 ~ z
E ' ' _g ·A
> © 0 ·.6
80 100 120 140 160 180 200
Observed Value
6
T-Test Group Statistics
I Jender I I Std. Error
N Mean Std. Deviation I Mean Sikap terhadap laki-laki 21 134.71431 25.15381 I 5.48901 Sistem perempuan I 28 I Pendidikan 132.1786 J 19.8~4os I 3.74450
*Independent Samples Test
~.<JP terhadap Sistem Pendidikan I Equal variances I
Equal variances assumed I not assumed
Levene's Test for F 1.857 Equality of Variances Sig. .179 t-test for Equality of t .395 .382 Means df 47 37.009
Sig. (2-tailed) .695 .705 Mean Difference
2.5357 2.5357
Std. Error Difference 6.42115 6.64459
95o/o Confidence Lower -10.38198 -10.92739 Interval of the Upper 15.45341 15.99882 Difference
Nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 0.395 Sementara nilai t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 47 adalah sebesar 2.021 Keputusan: H0 diterima jika t hitung < t label Karena t hitung yang dihasilkan (0.395) < t label (2.021) maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap terhadap sistem pendidikan berdasarkan jenis kelamin diterima.
7
ek Sikap terhadap Kurikulum
:egori )itif ptif nlah
Frekuensi 20 29 49
% 41% 59%
100%
Kategori Sikap per Aspek
ek Sikap terhadap Tenaga Pendidik
tegori ;itif gatif nlah
Frekuensi 24 25 49
% 49% 51%
100%
1ek Sikap terhadap Sarana dan Prasarana Pendidikan
tegori sitif gatif nlah
Frekuensi 23 26 49
% 47% 53%
100%
>ek Sikap terhadap Biaya Pendidikan
tegori Frekuensi % sitif 21 43% 1gatif 28 57% mlah 49 100%
Reliability Skala Sikap Orang tua Terhadap Siste~m Pendidikan Try out
***-;,-** Method 1 {space saver) will be used for this analys:_~ "***-YT
R E L I A B I L I T Y
Statistics for SCAL~
Mean 139.4000
R E L I A B I L I T Y
Item-total Statis~ics
VAROOOOl VAR00002 VJ\H00003 VAH00004 VJ\R00006 VAR00007 VAROOOOB VAR00009 VAR00011 VJ\R00012 Vl'.ROOO 13 VAR00014 VAR00015 Vl'.R00016 VAR00017 VAR00018 V.~R00019
VAR00020 VAR00021 VAR00022 VJl.R00023 VJl.R00024 VJl.R00027 VJ\R00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VJl.R00033 VAR00034 VJ\R00035 VAR00036 VAR00037 VJl.R00038 VJ\R00041 VAR00042
Scale Mean
if Item Deleted
136.8333 137.5333 136. 7333 137.5333 137. 0667 137.0667 137.1667 136.7333 136.7333 137.1667 137.2000 136.9333 136.8667 136.9333 136.6000 137.0000 136.9667 137.0667 136.9333 136.8000 136.7333 136.6667 136.7333 137.2333 136.5667 137.2000 136. 9000 137.0333 136. 5333 136.9333 136.7000 137.4333 136.6000 137. 2667 137.2333 137 .4667
A N A L Y S I S S C: A L E
Variance 609.9034
N of Std Dev Variables 24. 6962 58
A N JI. L Y S I S SCJ' ... LE
Scale Variance if Item Deleted
594.5575 597.5678 592.5471 589.4989 575.7195 593. 9264 592.6264 583.0989 584.7540 584.1437 589.8897 583.4437 590.1195 582.8920 579.0759 590.1379 582.5851 590.1333 581. 9264 587.2000 586.1333 586.8506 586.9609 591.2195 592.1161 585.7517 593.1276 594.9989 593.8437 590 .2713 592.5621 593.1506 596.6621 595.0299 594.5989 593.2230
Corrected ItemTotal
Correlation
. 44 96
.4869
.5259
.5255
.6957
.4168
. 4427
.6752
.7165
.6031
. 4 4 64 - 6516 .5426 .5775 . 7 387 . 5124 . 7153 .5212 .6908 .5589 .6319 .6280 . 54 35 .4436 .3653 .5444 .4274 .4105 .4696 .5382 . 4597 . 54 67 .3202 .4719 . 4050 .4810
_:._ L P H J._)
·- L p ;..: !-.)
.: . ..:..;iha :.. : Item =·~:..eted
619 618 617 617 610 620 620 611 610 614 620 612 616 615 609 617 610 617 610 615 El3 613 616 620 624 616 620 620 618 616 619 616 624 618 621 618
VAR00044 137.3000 592.8379 . 5645 . 9616 VAR00045 137. 0333 598.9989 .3497 . 9622 V1\R00047 J0.7.1333 593.1540 .4831 . 9618 VAR00048 137. 4000 594.8690 . 4 65g .%18 VAR00051 137.0667 585.0989 .7063 . 9611 VAR00052 137.1000 580.9897 .6658 . 9611 VAR00053 136. 9333 586.1333 . 6571 . 9612 VAR00055 136.7667 593. 9092 .5787 . 9616 VAR00056 136.7000 586.5621 .7265 . 9611 VAR00057 136.9333 591. 0299 .5165 . 9617 VAR00058 137.0333 59?.9989 .5053 . 9617 VAR00059 136.5667 592.8747 .5266 . 9617 VAR00060 136.8667 580.6713 . 7233 . 9609 VAR00061 136.7667 594.3920 . 4 620 . 9619 VAR00064 137.1667 592.1437 .4863 . 9618 VAR00066 137.2333 587.8402 .5940 . 9614 VAR00067 136.7667 590.5989 . 5381 .9616 VAR00068 137. 2667 584. 6161 .5900 . 9614 VAR00069 136.9000 590.8517 .5210 . 9617 VAR00070 137.4333 584.4609 .6339 . 9613 VAR00071 137.0000 593.1034 . 4 97 4 . 9617 VAR00072 137.3333 587.2644 .5789 . 9615
Reliability Coefficients N of Cases 30.0 N of Items 58 Alpha . 9622
Correlations
Cofrelations
VAR00001 VAR00073 VAR00001 Pearson Correlation 1 .t...5T" ..
Sig. (2-tailed) .009 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .467" 1
Sig. (2-tailed) .009 N 30 30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00002 VAR00073 VAR00002 Pearson Correlation 1 .MB~
Sig. (2-tailed) .014
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .446. 1
Sig. (2-tailed) .014
N 30 30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00003 VAR00073 VAR00003 Pearson Correlation 1 .54T"
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .547" 1
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00004 VAR00073 VAR00004 Pearson Correlation 1 .512
Sig. (2-tailed) .004 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .512 .. 1 Sig. (2-tailed) .004
N 30 30
... Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00005 VAR00073 VAR00005 Pearson Correlation 1 .295
Sig. (2-tailed) .113
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .295 1
Sig. (2-tailed) .113
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00006 VAR00073 VAR00006 Pearson Correlation 1 .709*'
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .709* 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00007 VAR00073 VAR00007 Pearson Correlation 1 .435.
Sig. (2-tailed) .016
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .435* 1
Sig. (2-tailed) .016 N 30 30
*.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00008 VAR00073 VAR00008 Pearson Correlation 1 .465*'
Sig. (2-tailed) .010 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .465* 1. Sig. (2-tailed) .010 N 30 30
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
I VAR00009 VAR00073 VAR00009 Pearson Correlation 1 .694**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .694* 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30 ---••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00010 VAR00073 VAR00010 Pearson Correlation 1 .314
Sig. (2-tailed) .091
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .314 1
Sig. (2-tailed) .091 N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00011 VAR00073 VAR00011 Pearson Correlation 1 .757"
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .757*' 1
Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00012 VAR00073 VAR00012 Pearson Correlation 1 .621·
Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .621*' 1 Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00013 VAR00073 VAR00013 Pearson Correlation 1 .468*'
Sig. (2-tailed) .009
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation . . 468*" 1
Sig. (2-tailed) .009 N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00014 VAR00073 VAR00014 Pearson Correlation 1 .676 ..
Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .676*' 1 Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00015 VAR00073 VAR00015 Pearson Correlation 1 .553*
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .553*' 1
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00016 VAR00073 VAR00016 Pearson Correlation 1 .607'
Sig. (2-tailed) ".000
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .607" 1
Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
*'. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
I hAR00011 I VAR00073 VAR00017 Pearson Correlation I 1 .748 ..
Sig. (2-tailed) I .000 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation 7
11 1
Sig. (2-tailed) .QC()
N 30 30
... Correlation is significant at !ti= c.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
i 1AR00018 VAR00073 VAR00018 Pearson Correlation 1 .550**
Sig. (2-tailed) .002 N 3') 30
VAR00073 Pearson Correlation .xa- 1 Sig. (2-tailed) 002 N 30 30
••.Correlation is significant at mo J.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlatio:;s
I "RQOO'C ' M I _, VAR00073 VAR00019 Pearson Correlation 1 .712**
Sig. (2-tailed) .000 N 3D 30
VAR00073 Pearson Correlation .11r 1 Sig. (2-tailed) .QC()
N 30 30
**.Correlation is significant at t~ J.01 leve! (2-tafled).
Correlations
Correlations
VAROOO:Xl VAR00073 VAR00020 Pearson Correlation 1 .557'
Sig. (2-tailed) ·.001 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation _s..,""r 1. Sig. (2-tailed) .001 N 30 30
••_ Correlation is significant at !ti= 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations .
\/AR00021 I VAR00073 VAR00021 Pearson Correlation 1 .697*'
Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .69r 1 Sig. (2-tailed) .000 N ?
'*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00022 VAR00073 VAR00022 Pearson Correlation 1 .604-
Sig. (2-tailed) .ODO N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .604' 1 Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00023 VAR00073 VAR00023 Pearson Correlation 1 .636"
Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .636~ 1 Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00024 VAR00073 VAR00024 Pearson Correlation 1 .646"
Sig. (2-tailed) .000 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation _545•• 1 Sig. (2-tailed) .000
, _,,, ,,.' N 30 30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00029 VAR00073 VAR00029 Pearson Correlation 1 .434*
Sig. (2-tailed) .017
N 30 30 -
VAR00073 Pearson CorrelaUon .434' 1 Sig. (2-tailed) .017
N 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00030 VAR00073 VAR00030 Pearson Correlation 1 586*'
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .586* 1
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
*'. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00031 VAR00073 VAR00031 Pearson Correlation 1 .475*~
Sig. (2-tailed) 008
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .475* 1
Sig. (2-tailed) .008
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00032 VAR00073 VAR00032 Pearson Correlation 1 .426*
Sig. (2-tailed) .019
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .426* 1
Sig. (2-tailed) .019
N 30 30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
correlations
Correlations
-VAR00033 VAR00073
VAR00033 Pearson Correlation 1 .511"
Sig. (2-tailed) .004
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .511" 1
Sig. (2-lailed) 004
N 30 30
". Correlation is significant al the 0.01 level (2-lailed).
Correlations
Correlations
VAR00034 VAR00073 VAR00034 Pearson Correlation 1 .564*"
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .564" 1
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 leve.1 (2-tailed).
Correlations
Correlations
. VAR00035 VAR00073
· VAR00035 Pearson Correlation 1 .502**
Sig. (2-tailed) .005
N 30 30
VAR00073 Pearson C orrelation .502· 1
Sig. (2-tailed) .005
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00036 VAR00073 VAR00036 Pearson Correlation 1 .550**
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .550" 1
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30
'*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00037 VAR00073 VAR00037 Pearson Correlation 1 .402·
Sig. (2-tailed) .028
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .402' 1
Sig. (2-tailed) .028
N 30 30
·.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00038 VAR00073 VAR00038 Pearson Correlation 1 .476 ..
Sig. (2-tailed) .008
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .476" 1
Sig. (2-tailed) .008
N 30 30
... Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00039 VAR00073 VAR00039 Pearson Correlation 1 .281
Sig. (2-lailed) .132
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .281 1
Sig. (2-tailed) 132
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00040 VAR00073 VAR00040 Pearson Correlation 1 .115
Sig. (2-tailed) .547
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .115 1
Sig. (2-tailed) .547
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00041 VAR00073 VAR00041 Pearson Correlation 1 .429'
Sig. (2-ta1led) .018
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .429' 1
Sig. (2-tailed) .018
N 30 30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00042 VAR00073 VAR00042 Pearson Correlation 1 .487**
Sig. (2-tailed) .006 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .487" 1 Sig. (2-tailed) .006 N 30 30
". Correlation is significant at the O.G1 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00043 VAR00073 VAR00043 Pearson Correlation 1 .350
Sig. (2-tailed) .058
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .350 1
Sig. (2-tailed) .058
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00044 VAR00073 VAR00044 Pearson Correlation 1 .553"
Sig. (2-tailed) .002 N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .553' 1 Sig. (2-tailed) .002 N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00045 VAR00073 VAR00045 Pearson Correlation 1 .385'
Sig. (2-tailed) .036
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .385' 1
Sig. (2-tailed) .036
N 30 30
'. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
Correlations
Correlations
VAR00046 VAR00073 VAR00046 Pearson Correlation 1 202
Sig. (2-tailed) .284
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .202 1
Sig. (2-tailed) .284
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00047 VAR00073 VAR00047 Pearson Correlation 1 .486"
Sig. (2-tailed) .006
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation 486' 1
Sig. (2-taited) .006
N 30 30
" .. correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00048 VAR00073 VAR00048 Pearson Correlation 1 .483**
Sig. (2-tailed) .007
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .483' 1
Sig. (2-tailed) .007
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00049 VAR00073 VAR00049 Pearson Correlation 1 -.016
Sig. (2-tailed) .935
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation -.016 1
Sig. (2-tailed) .935
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00050 VAR00073 VAROOOSO Pearson Correlation 1 .200
Sig. (2-lailecl) .290
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .200 1
Sig. (2-tailed) .290
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00051 VAR00073 VAR00051 Pearson Correlation 1 .718"
Sig. (2-tailed) 000
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .718*~ 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00052 VAR00073 VAR00052 Pearson Correlation 1 .677**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation 677' 1
Sig. (2-taiied) 000
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Corr~latlofl~
Correlations
VAR00053 VAR00073 VAR00053 Pearson Correlation 1 .676"
Sig. (2-tai1ed) .000
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .676' 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00054 VAR00073 VAR00054 Pearson Correlation 1 .344
Sig. (2-tailed) .062
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .344 1
Sig. (2-tailed) .062
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00055 VAR00073 VAR00055 Pearson Correlation 1 .584**
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .584*~ 1
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations -
VAR0005G VAR00073 -VAR00056 Pearson Correlation 1 .761"
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .761'' 1
Sig. (2-tailed) 000 N 30 30
••. Correlation is significant at the O 01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00057 VAR00073 VAR00057 Pearson Correlation 1 .500**
Sig. (2-tailed) .005
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .500 .. 1
Sig. (2-tailed) .005
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00058 Vl'.R00073 VAR00058 Pearson Correlation 1 .521*'"
Sig. (2-tailed) .003
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .521' 1
Sig. (2-tailed) .003
N 30 30
". Correlation is significant at the O.Q1 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00059 VAR00073 VAR00059 Pearson Correlation 1 .551 ..
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .551* ... 1
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30
... Correlation is significant at the O.Q1 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00060 VAR00073 VAR00060 Pearson Correlation 1 .738**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .738 .. 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Correlations
Correlations
VAR00061 VAR00073 VAR00061 Pearson Correlation 1 .461 *
Sig. (2-tailed) .010
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .461' 1
Sig. (2-tailed) 010
N 30 30
*. Corre!atio11 is significant at the 0.05 lev·ei (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00062 VAR00073 VAR00062 Pearson Correlation 1 .298
Sig. (2-tailed) .110
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .298 1
Sig. (2-tailed) .110
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00063 VAR00073 VAR00063 Pearson Correlation 1 .039
Sig. (2-tailed) .836
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .039 1
I Sig. (2-tailed) .836
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00064 VAR00073 VAR00064 Pearson Correlation 1 .489**
Sig. (2-tailed) .006
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .489*' 1
Sig. (2-tailed) .006
N 30 30
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00065 I VAR00073 VAR00065 Pearson Correlation 1 .165
Sig. (2-tailed) .385
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .165 1
Sig. (2-tailed) 385
N 30 30
Correlations
Correlations
VAR00066 VAR00073 VAR00066 Pearson Correlation 1 .577 ..
Sig. (2-tailed) .001 N 30 30 -- -
VAR00073 Pearson Correlation .577'"~ 1 Sig. (2-tailed) 001 N 30 30
... Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00067 VAR00073 VAR00067 Pearson Correlation 1 .579*'
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation 579" 1
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
"- Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00068 VAR00073 VAR00068 Pearson Correlation 1 .576*'
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30 VAR00073 Pearson Correlation .576' 1
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
*'. Correlation is si[ nificant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00069 VAR00073 VAR00069 Pearson Correlation 1 .566**
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .566** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
••.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00070 VAR00073 VAR00070 Pearson Correlation 1 .614 ..
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .614** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00071 VAR00073 VAR00071 Pearson Correlation 1 .540 ..
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30 -
VAR00073 Pearson Correlation .540*-~ 1
Sig. (2-tailed) .002
N 30 30
• ., Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
VAR00072 VAR00073 VAR00072 Pearson Correlation 1 .568'"
Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
VAR00073 Pearson Correlation .568* 1 Sig. (2-tailed) .001
N 30 30
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Validity Skala Sikap Orang Tua terhadap Sistem Pendidikan yang Diterapkan di Sekolah
P.ELf.ABJ.L1'1'
S'catistics for SCALE
Hean 17cJ,6000
Item-tot~aJ Statist i _:~-;
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR000v4 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 \TX>.l?OflO~R
Scale Mean
i J :! tem Deleted
172.0333 172.7333 171.9333 172. 7333 1-72.0667 172.2667 172.2667 172.3667 171. 9:033 172.1333 171. 9333 172.3667 172.4000 172 .1333 172. 0667 172 .1333 171. 8000 172.2000 172 .1667 172.2667 172.1333 172.0000 171. 9333 171. 8667 171.7000 172.3000 171. 9333 172.4333 171. 7667 172.4000 172.1000 172.2333 171. 7333 172.1333 171. 9000 172.6333 171.8000 17? 4fih7
r.. N /\ L r : ~ 1 ;_; !::J'"_J\LE
Varianc'~
72iJ .17CJ3
::3calc \f,J r: ian(·ic::
if Tte·rn DeJ,;ted
707.6885 712.2713 705.3057 703.4437 712.51]7} 687.2368 706.9609 705.4816 694.8920 712.3::'.Gtl 695.7195 696.1713 702.4552 695.0161 703.0989 694.7402 690.8552 701.9586 695.2471 702.1333 694.2575 698.4138 698.8230 699.0161 719.3897 708.7000 699.9954 703.7713 702.8057 696.9379 704.7828 708.1851 705.9264 702.5333 704.5069 706.2402 707.4069 708.3954
N of Std Dev Variables 26.9106 72
Corrected ltemTotal
Correlation
.4438
.4302
.5252
.4891
.2662
.6897
.4129
.4403
. 6772
.2904
.7451
.6021
.4455
.6596
.5305
.5782
.7324
.5300
.6943
.5344
.6775
.5837
.6183
. 6294
.0962
.3151
.5254
.4455
.4065
.5651
.4556
.4048
.4912
.5454
.4802
.5373
.3765
.4597
(l\LPH/\)
Alpha i_f Item DeleLed
.9556
.9557
.9554
.9555
.9562
.9547
.9557
.9557
.9548
.9561
.9547
.9551
.9557
.9549
.9554
.9552
.9546
.9553
.9548
.9553
.9548
.9551 .9551 .9550 .9568 . 9562 .9554 .9556 .9559 .9552 .9556 .9558 .9555 .9553 .9555 .9554 .9559 .9556
Vl\R00039 172.~:iJJJ / l j. '~? '.Jfj . 2~82 . 9S62 VAR000·10 172.1'000 7 _l ''.i. i372'1 .0850 .9569 VAR00041 172.4333 707.5644 .4043 .9558 VAR00042 172.6667 706.5747 . 4659 .9556 VJ\R00013 172.0667 ""l 1 J • '"!BB'.:! .3280 '9560 VAR00044 172.5000 706.3966 .5393 .9554 VAR00045 172.2333 711. 7713 .3666 .9559 VAROOO•l 6 171.!3333 '7 J '.:i. 9368 .1732 .9566 VAR00047 172.3333 706.5057 .4678 .9556 VAR00048 172 '6000 707.7655 . 4675 .9556 Vi\H000,19 l } l . --, 3 '~ ~ 1 .-: :) • 1 6 .,, e -.0387 . 9572 v,~HOOO''O ] '/ '.,":'.) 61·_,--_, 1 JC. 9G(J\J .1763 . '.)565 VAR00051 172.2667 697.1678 .7058 .9548 VAR00052 172.3000 692.9759 .6592 .9548 VAR00053 172 .1333 698.2575 . 6578 . 9549 Vl\HOCl0'-,,1 1·r1 . -/(i(!ii '(i q.: -1 --,i-, ''J 1 90 . 9~;6] VAR00055 171. 9667 706.9989 .5705 .9554 VAR00056 171. 9000 697.9552 .7498 .9548 VAR00057 1 72 .1333 705.0161 .4804 .9555 VAR00058 172.2333 705.8402 .5036 .9555 VAR00059 171.7667 705.4264 .5328 .9554 VAR00060 172.0667 692.3402 .7229 . 9546 VAR00061 171.9667 708.0333 .4412 .9556 VAI-\00062 172. :~166-/ ' 1 13.:lf=-,-/f{ . 27 iJ 3 .9561 V1\R0006J 1 /.}. "/{)(i() /23.):)J.} .0065 . 9572 VAR00064 172.3667 705.6195 .4662 .9556 VAR00065 171.6000 '/18.5211 .1389 .9566 VAR00066 172.4333 701.4954 .5594 .9553 VAR00067 171.9667 702.3092 .5608 .9553 VAR00068 172.4667 698.1885 .5554 . 9552 VAR00069 172 .1000 702.4379 .5472 .9553 VAR00070 172. 6333 698.0333 .5965 .9551 VAR00071 172.2000 705.1310 .5189 .9554 VAR00072 172. 5333 700.8782 .5458 .9553
F\el iabi. l.i. Ly Coei:fici.c~1-1t:'
N of Cas(,;s 30. () N of I t ern.s 72 l\lpha . 9 ::~ 6}
Skala Sikap Orang Tua terhadap Sistem Pendidikan yang Diterapkan di Sekolah (uji coba)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 4 1 2 1 4 1 1 2 3 2 4 3 1 3 1 3 2 3 1 3 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 1 3 2 4 1 4 2 5 3 2 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 1 3 2 2 2 3 3 2 1 4 2 2 3 2 1 4 2 6 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 1 3 2 1 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 7 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 8 4 2 3 2 3 3 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 9 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 4 3 3 3 3 3
10 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 2 4 1 3 2 3 2 11 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 12 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 3 2 ,3 2 3 2 3 2 3 2 13 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 4 1 4 1 3 2 2 3 2 14 3 1 3 1 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 1 3 2 4 2 2 2 2 1 15 2 1 1 1 4 1 2 2 2 3 2 1 3 3 3 2 4 2 3 3 3 1 4 2 1 2 1 2 3 1 3 3 3 3 16' 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 17 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 4 2 3 3 3 3 18 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 19 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 1 2 3 3 2 2 2 1 1 2 1 1 20 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 21 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 22 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 23 3 2 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 • 2 3 3 24 3 2 4 3 3 4 1 1 3 1 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 25 2 3 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 4 4 2 4 2 3 1 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 3 3 27 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 28 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3 29 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 30 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3
Skala Sikap Orang Tua terhadap Sistem Pendidikan yang Diterapkan di Sekolall (uji coba)
35 36 No 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 1 2 1 3 2 4 2 3 4 2 2 4 3 1 1 2 2 3 2 3 2 4 1 2 1 4 2 3 1 3 1 3 1 4 4 1 1 1 3 1 3 1 3 4 2 1 4 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 4 1 4 1 4 1 4 1 5 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 6 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 7 1 2 1 3 i 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1 3 2 2 1 2 2 4 3 3 1 3 2 8 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 9 3 3 3 1 3 2 3 1 3 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 2 3 2 3 3 3 2 10 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 11 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 12 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 2 2 2 4 2 2 1 1 2 1 2 2 3 1 3 2 2 2 3 2 13 3 3 2 1 1 1 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 1 3 2 3 1 14 4 2 2 1 2 1 2 1 2 4 2 1 4 4 2 1 2 4 2 3 2 3 3 3 3 . 1 3 3 4 1 2 1 3 2 15 4 2 2 1 2 1 3 1 2 3 1 2 3 3 1 1 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 2 1 2 1 1 1 4 2 16 3 2 1 2 1 2 3 2 1 4 1 2 3 1 3 4 3 4 2 4 2 2 4 3 2 2 4 2 3 . 2 3 2 3 1 17 2 2 1 4 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 4 2 4 2 2 1 3 2 18 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 1 19 1 1 2 3 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 20 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 4 2 2 2 1 2 2 2 1 4 2 3 2 2 1 3 2 21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 23 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 25 3 3 3 2 3 3 3 0 , 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 v ~
3 3 26 3 3 1 2 4 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 4 2 2 27 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 28 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 29 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 30 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3
69 70 71 72 2 2 2 2 3 4 2 3 2 1 2 1 3 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 1 2 L 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 1 2 1 3 2 4 3 2 1 3 1 2 2 2 2 3 2 3 2 1 1 2 1 2 1 3 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 1 1 1 2 3 2 2 1 3 3 2 2 3 2 3 2
Reliability Penelitian
f{ E: L I f\ B l j,
'IAROOOOl VAE00002 'IAR00003 VAR00004 VAR0000'.'1 V/\kUOUOi';
v l\[~ 0 0 0 0 'j 1l\/:.:(l0()0[<
Vi\l~U001J'l
'IAROOOlO Vl\R()CJ() '. 1
V.f\RODO l. Vl\f<UOO 1 \ 1;\H(JOO 1 :·
V/\f-<00011-)
VAH00017 Vl\F'.00018 Vl\R00019 VAR00020 VMl0002J Vl-\P.00022 Vl\H0002 3 VAP.00024
VJ\1\0002 ~; Vl\ROOO;'G VP..R00027 VJ\R0002B Vl\R00029 VAH0003l1 V/\P00031. V!-'..EOOOJ;: '·'l\ROOOD Vl\ROOUJ,:J VMW0035 \/AP.(10()':;()
~~cal,;-!
Mean i f _! t em ri."' i .,; t (-;<.'i
131.1_1:.>~\6
132.02;~2
]31.2667 131.9lJ] 1 ~) 1 . ';, -~l :> (·
_3 : • (>Ci c : ) J . i] .-1 .-1 l -~ l . 3 l. l l
131 .. 1000
131. _33_-~3 131. :222~-: 131.2000 131.3111 131.2G67 131. '.J:'iSl) 130.82:2:~
131.666"/ 131. l'.i~C lJ],\}]_]
13(). 30()( 1J1. /Hf_~') J31,ilf3f{CJ 131. 81] 1) .-]
13l.r)3-:;3
13].C_i'.})
J\ N /\ :,
i : 1; \•_ :'.
\',i r i_anc:e ; r It !'·m
'-1131.08::19 ~j;·J2.79'-i()
i]7rJ. 7909 ··-Jdl. 9919 ,~ (;9. f1BHq
·l :j? . _)Cl 1 (_)
! i • (i 3 1 j
<))7. 661(.
,] H\.i. '.)'1 ,_-.l'.°"l
·1 / 1 • «1 J 1] >~
l / l. -, :
'I • (i 1 :~ ]
:1"!] .)72) ·1 I Ci • 7 G 7 '/ .J'/ 3, G113.2 ,169. 1283 :]"!3.2909 ·iH3.HFJfi9 -1H1J.HJl3 -~!C.HJH/
i1~;6. 11010
'J~'.). 7'.:i<'l'.) ,1 ! (). (Jt\2({
.J~10. C.?R:) l['J.J(1](i
:,' .''.} '.). t1/7 ::>
·i J 1. 1-):j ;L-1
S C A L F
N ol ;_ltd lJ1~v Vur-ia.blc'!S ?2.2306
Corrected ItemTotal
Corr<:>lation
.4401
. 4 606
.6257
.3910
.6121 • 11 ·:io.1
.3B33
. 6357
. 7 3'19
.4891
. 3977
.6Hll
. ~)B64
.657)
. 7~02 • 1] 710 . 7390 . :J653 .7170 . 5097 . 6653 .6485 .5333 . 2725 . 223<1 ';J'/34 .3336 . 2 5'13 .3702 • 11526 '1101 .3893 • :2 354 • 11229 . _?,306 • 4 7 Lj 5
(l\LPHA)
f\.Lpha i_f Item Deleted
. 9552
.0551
. 054 4
. 95 5·1
. 954 tJ
. '.J'.1 ~-)?
• ct:'i:i·1 . 954'1 .9:)4}
.9SIJO
. 9:):)4 • 9'.:11] 3 .9546 . 9 ~) tj :~'
. 9:)3H
. 9 ~) 5] • 9'.:i4 0 . 95!J 7 .9540 . 954 9 .9543 .9543 .95'18 . 9560 .9563 . 95:1 l . 9~156 . 9'.)513 . 9554 . 9551 . 95r:!2
.9553
. 9'.:16.J
.9552 • 9.:',11:16
. 9550
VAP.00037 VAP.00038 Vi\P.00039 VAR00040 Vl\ROOO 41 VAR000•12 VAR000'13 VAR00044 Vl.\R000115 VAP.00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 Vl\f~0005]
V/\ROOO~·);i
VAJ\OOOSJ VAP-000S1 VAJ<OOO'.):J Vl\P-000:>( Vl\FU!OU'i'i v 1\!<. n n n :_, ~'
N of Ca::;C'S
Alphci
13l.G889 131. (),] 1111
1 3 i .6000 131 CJ1]l)ij
j J 1. 6GC7 131 . ~--, ~) lj (,
131 . J'.:·~) b
131 .2[~[~9 131. i s:=)6 131.35:16 131.3111 131. 0889 131.3111 131.24114 1 31 • '~) ] J 1 1 3 1 • ()1]1j1]
131 • >1 t1 1j 1j
l J .l . ) _] 1 _;
l 31 -;77 b 1_ 31 . (\ 4 ,; .;
·, i .i•i·H ! \ -; . i<HI'''
·lf::O. 2~~::;
/.119. 2-13
:Jfli3. :370'7
<]69.1616 117 0. 6<1311 ·17[,_f3010
tj'J'.).8162 1179.0525 484.81()1 .\76.8101 ·171.9919 ,j 7 f) • ;j 616 1J81..l192 ,J-iCi.779H
·'1'/7. '.)9130 1/7.0}3'/
. 627 9
. 4 353 • 4 956 .1760 . 6903 . 6315 . 7 092 . '.JSOO .6266 .5177 .3292 .6025 .6610 .5289 .3889 '50'.)rj . :)~)92 .5260 .5880 . :)851 • r) {, i:) 'J
. :) H7-1
~1 oJ lt·2ms '"'· 58
. 95tJ rl
. 9552
.9550
. 9561
. 954}
.9543
. 954 0
. 95'1 [~
.9545
.9549
. 95~J5
. 95L] 6
.9542
.9548
. g551i
. 954 9
. 954 7
. 95 '18
. 95,,1 G
. )54 6
. 9 ~:) :) 1
. 9'.'i'16