Download - jurnal SEKS USIA DINI
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 1/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
68 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN
MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD
Indriati Laksmi Putri (12260964) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Abstrak
Pemahaman konsep bilangan berkembang seiring waktu dan kesempatan untuk mengulang kerja sekelompok benda dan membandingkan jumlahnya. Bilangan adalah suatu konsep matematika yangbersifat abstrak yang sangat penting untuk anak sebagai landasan dasar penguasaan konsepmatematika di jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh strategi bermain stick angka dalam meningkatkan kemampuan pemahamankonsep bilangan 1-10 anak. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah anak berjumlah 12 anak
di PAUD Tunas Mutiara. Metode pengumpulan data melalui pemberian tugas dan unjuk kerja. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu prasiklus dan dua siklus perbaikan. Hasil penelitian setiap siklus telah menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep bilangan 1-10dari siklus I yang pada umumnya masih rendah, setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan pemahaman konsep bilangan 1-10. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan
meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan berhitung permulaanmenggunakan strategi bermain stick angka di PAUD Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal. Penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) subjek penelitian adalah anak didik PAUDTunas Mutiara Kel. Tunon Tegal dengan jumlah anak didik 12 anak yang terdiri dari 7 anak laki-lakidan 5 anak perempuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan tanggal 5-14 Mei 2014. Pengumpulan
data dilakukan dengan cara observasi dan evaluasi. Hasil penelitian ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan berhitung permulaan menggunakan strategi bermain stick angka di PAUD
Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal bahwa hasil belajar anak mengalami peningkatan dari 67 % pada
pra siklus,75 % pada siklus I, dan 83% pada siklus II.
Kata Kunci : Konsep bilangan, Permainan Stick Angka.
PENDAHULUAN
Masa usia dini merupakan the golden age (masa emas) yang hanya datang sekali dan tiada
dapat diulang lagi. Dengan semakin banyaknya dukungan hasil penelitian yang membuktikan bahwa
perkembangan yang terjadi di masa awal cenderung permanen dan mempengaruhi sikap dan perilaku
anak sepanjang hidupnya, maka semakin memperkuat argumentasi mengapa pendidikan dini menjadi
sangat diperlukan.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat diperlukan untuk mengoptimalkan perkembangan
otak anak. Pendidikan anak usia dini hendaknya dapat diartikan secara luas yang mencangkup seluruh
proses stimulasi psikososial dan tidak terbatas pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga
pendidikan. Pendidikan anak usia dini yang berlangsung dimana saja dan kapan saja, seperti interaksi
yang terjadi dalam keluarga, dengan teman sebaya dan dari hubungan dengan orang-orang yang
memiliki hubungan kedekatan dengan anak. Pendidikan tidak terlepas dengan proses belajar, namun
proses belajar yang bersifat bermakna, sehingga anak terlibat secara aktif dalam pengamatan,
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 2/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
69 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
pemahaman hingga mencapai tahap penghayatan sesuatu yang dipelajari. Pada proses mendapatkan
pengalaman, melibatkan aspek kognisi, afeksi dan psikomotor.
Sudah waktunya bahwa pembelajaran untuk anak usia dini menggunakan pembelajaran yang
sesuai dengan tahap perkembangan anak. Anak dilihat sebagai individu yang unik dan sesuai dengan
tahap perkembangannya. Pembelajaran berpusat pada anak dengan mengaktifkan semua indera anak.
Anak belajar melalui bermain sesuai dengan minat dan pilihan anak di dalam sentra pembelajaran
dengan benda-benda nyata. Anak belajar selain dengan mainan/ benda-benda yang ada, tetapi juga
dengan lingkungan dan anak lain serta orang dewasa.
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan anak secara spontan karena disenangi, dan sering
tanpa tujuan. Bagi anak, bermain merupakan suatu kebutuhan yang perlu agar dapat berkembang
secara wajar dan utuh.
Kegiatan bermain di program pendidikan taman kanak-kanak, yaitu kurikulum 2004 standar
kompetensi mendapat porsi yang besar sesuai dengan pendekatan belajar sambil bermain memberi
kontribusi pada semua aspek perkembangan anak baik fisik, kognitif, sosial emosional dan moral serta
kreativitas.
Bermain merupakan proses belajar yang menyenagkan. Ia membantu anak mengenal dunianya,
mengembangkan konsep-konsep baru, mengambil resiko, meningkatkan ketrampilan sosial dan
membentuk perilaku.
Banyak teori tentang bermain dari berbagai pakar yang telah mempengaruhi pandangan
bermain dalam program pendidikan anak usia dini, baik teori klasikal maupun teori modern. Teori-
teori ini penting untuk melatar belakangi pemahaman mengapa anak bermain dan harus bermain.
Kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan hitungan, pola
dan pemikiran logis dan ilmiah. Kecerdasan matematis-logis pada anak usia dini dapat dikembangkan
dengan berbagai cara.
Anak memiliki kepekaan angka, senang melihat angka (anak usia 2-6 tahun) dan cepat
menghitung benda-benda yang dimiliki (usia PAUD dan TK) cepat menguasai simbol angka dan
pembilang, mengidentifikasi dengan baik angka pada uang, serta mampu membilang dengan cepat
(usia TK).Dalam pendidikan usia dini, pendidikan ditekankan pada pemberian materi berdasarkan
sesuatu yang nyata dan pendidikan yang layak bagi anak prasekolah. Metode pengembangan yang
digunakan penuh dengan inspirasi sehingga memperkenalkan anak terhadap suatu dimensi baru
dengan menyenangkan dalam pendidikan. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan
yang memadai dan tersedianya fasilitas (sarana, prasarana, alat bermain) yang memadai agar anak
dapat bermain dan melakukan aktivitas secara maksimal.
Berdasarkan pengamatan yang ada di Kelompok C PAUD Tunas Mutiara yaitu ditemukan
masalah yang berkaitan dengan kemampuan anak didik yang masih belum bisa menulis angka 3 dan
menulisnya dengan terbalik. Hal ini ditandai adanya beberapa kondisi yaitu:
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 3/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
70 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
1. Anak masih sering keliru atau terbalik dalam menunjukkan lambang bilangan. Dari 1 kelompok
belajar berjumlah 12 anak yaitu hanya 8 anak saja yang mampu menunjukkan angka dengan benar,
sedangkan 4 anak belum mampu.
2. Anak kurang konsentrasi, lebih suka bersenda gurau sendiri dengan temannya ketika guru sedang
menjelaskan.
3. Anak cenderung dapat menyebutkan lambang bilangan tapi tidak dapat menuliskannya.
4. Kurangnya minat dan perhatian anak dalam pembelajaran.
Mengingat masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan perbaikan agar anak-
anak di Kelompok C PAUD Tunas Mutiara dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
bilangan 1-10 melalui penggunaan stick angka sehingga tercapai dan sesuai dengan indikator yang
diharapkan. Sehingga anak-anak menyukai pembelajan tersebut karena dilakukan seraya bermain
dengan media stick angka.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Berhitung Permulaan
Berhitung adalah usaha melakukan, mengerjakan hitungan seperti menjumlah, mengurangi
serta memanipulasi bilangan-bilangan dan lambang-lambang matematika, sedangkan untuk
mengetahui tingkat kemampuan berhitung anak digunakan metode tes.
Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan pada
lingkup perkembangan. Metode tes adalah termasuk metode non eksperimental.
Media Stick Angka
Media stick angka yaitu salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan pemahaman
angka pada anak. Media stick angka dapat dilakukan melalui kegiatan permainan, menyebutkan
urutan bilangan dan mengenal lambang bilangan, menghubungkan angka dengan tulisannya. Salah
satu upaya yang harus di lakukan guru adalah dengan menggunakan media (alat peraga) yang lebih
kreatif dan inovatif. Pemanfaatan media yang lebih kreatif diharapkan dapat menarik perhatian anak
didik, sehingga anak lebih termotivasi dan bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran.
Disamping itu kegiatan belajar mengajar juga dapat dikembangkan. Kegiatan belajar mengajar tidakhanya berpusat pada guru saja, anak didik juga perlu dilibatkan dan diaktifkan.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki
mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Dengan melakukan PTK banyak manfaat yang dapat diraih.
Dalam inovasi pembelajaran guru perlu selalu mencoba mengubah, mengembangkan dan
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 4/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
71 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
meningkatkan gaya mengajarnya agar ia mampu melahirkan model yang sesuai dengan tuntutan
kelasnya.
Menurut Masnur Muslich (2012), beberapa tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yaitu :
a.
Perencanaan
b. Tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di PAUD Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal yang terletak tepat di Jl. Ki
Ageng Tirtayasa No. 155 RT. 06 RW. 01 Kel. Tunon Tegal. Secara geografis PAUD Tunas
Mutiara Kel. Tunon sangat strategis karena berada disamping jalan raya yang transportasinya
sangat mudah dijangkau. Peneliti mengadakan penelitian dengan pertimbangan bahwa sekolah ini
belum memaksimalkan kegiatan berhitung permulaan menggunakan stick angka dalam
pembelajarannya.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester II Tahun Ajaran 2013/ 2014. Penelitian
ini menggunakan dua siklus, setiap siklusnya dilaksanakan tiga kali pertemuan. Waktu
pelaksanaan :
Siklus I : 5, 6, 7 Mei 2014
Siklus II : 12, 13, 14 Mei 2014
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru dan anak didik pada PAUD Tunas Mutiara dengan jumlah 12 anak
yang terdiri dari 7 (tujuh) anak laki-laki dan 5 (lima) anak perempuan.
Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut :
1.
Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan meliputi menyusun instrumen dan jadwal. Adapun jadwal pelaksanaan
penelitian sebagai berikut :
a) Siklus I dilakukan pada minggu ke 2 tanggal 5, 6, 7 bulan Mei 2014.
b) Siklus II dilakukan pada minggu ke 3 tanggal 12, 13, 14 bulan Mei 2014.
2. Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan adalah tahap pengambilan data melalui siklus I dan II. Pada tahap ini
Peneliti memberikan materi sesuai dengan objek penelitian yaitu tentang berhitung permulaan
menggunakan strategi bermain stick angka, memberi contoh dan praktek langsung tentang materi
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 5/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
72 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
tersebut, memberi kesempatan anak didik untuk mencoba dan diobservasi oleh peneliti, kemudian
memberi pertanyaan secara lisan angka berapa saja yang ditunjukkan peneliti.
3. Observasi
Mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan anak dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti.
4. Refleksi
Kegiatan pembelajaran berhitung permulaan pada siklus I kurang berhasil sehingga
diperlukan siklus II guna memperbaiki kegiatan pembelajaran berhitung permulaan dengan media
stick angka sehingga bisa tercapai.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data-data empiris yang
diperhatikan dalam rangka pemenuhan informasi dan data-data yang diperlukan. Metode yang
diperlukan oleh peneliti antara lain :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Penugasan
4. Unuk Rasa
5. Hasil Karya
HASIL PENELITIAN
1. Observasi Awal
Selelum dilaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan dari awal
pembelajaran sampai akhir, anak didik dalam melaksanakan kegiatan masih sering keliru atau
terbalik dalam menuliskan lambang bilangan, anak kurang konsentrasi, lebih suka bersenda gurau
sendiri dengan temannya ketika guru sedang menjelaskan, anak juga cenderung dapat
menyebutkan lambang bilangan tapi tidak dapat menuliskannya serta kurangnya minat dan
perhatian anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari data hasil nilai
dan observasi yang menunjukkan bahwa dari 12 anak hanya 8 anak yang mampu mengenallambang bilangan dengan tidak terbalik, 2 anak masih menulisnya dengan terbalik, 2 anak mampu
menyebutkan lambang bilangan tapi salah menulisnya.
Melihat kondisi tersebut di atas maka peneliti melakukan langkah-langkah perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak didik dalam memahami konsep lambang
bilangan melalui media stick angka sebagai sarana dalam kegiatan yang diharapkan dapat
meningkatkan minat anak untuk melaksanakan tugas yang diinginkan peneliti sehingga dapat
tercapai hasil belajar yang optimal dan maksimal.
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 6/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
73 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
Dari hasil observasi pra siklus di atas dapat ditampilkan dengan tabel 1:
Tabel 1. Data Pra Siklus Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10
No. Nama Hasil Pra Siklus
1. Fardhan Nugroho
2. Anggoro Setiawan
3. Aminatunnisa
4. Siti Amanah
5. Ilhamudin Saputra
6. Ade Saputra
7. Ali Muntaha
8. Dani Firmansyah
9. Halimatusa’adah
10. Nina Khoerunnisa
11. Diki Wahyudi
12. Rahma Nurlina
Jumlah 8 2 2
Keterangan : = Baik
= Cukup
= Kurang
Data ditampilkan dalam bentuk grafik 1:
Grafik 1. Data Grafik Pra Siklus Kemampuan Pemahaman
Konsep Bilangan 1-10
2. Siklus I
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di siklus I, peneliti mengamati ada peningkatan
kemampuan anak dalam memakai konsep lambang bilangan, anak merasa senang dan menikmati
tugas-tugas yang diberikan oleh peneliti. Terbukti anak antusias dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran mengenal lambang bilangan.
0
2
4
6
8
Baik Cukup Kurang
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 7/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
74 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
Akan tetapi secara keseluruhan kemampuan anak untuk memahami konsep lambang
bilangan belum seluruhnya optimal, sehingga perlu untuk mempersiapkan perbaikan pada siklus
selanjutnya.
Dari hasil observasi siklus I dapat ditampilkan dengan tabel 2:
Tabel 2. Data Siklus I Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10
No. Nama Hasil Siklus I
1. Fardhan Nugroho
2. Anggoro Setiawan
3. Aminatunnisa
4. Siti Amanah
5. Ilhamudin Saputra
6. Ade Saputra
7. Ali Muntaha
8. Dani Firmansyah
9. Halimatusa’adah
10. Nina Khoerunnisa
11. Diki Wahyudi
12. Rahma Nurlina
Jumlah 9 1 2
Keterangan : = Baik
= Cukup
= Kurang
Data ditampilkan dalam bentuk grafik 2:
Grafik 4.2 Data Grafik Siklus I Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10
3. Siklus II
Pada hasil observasi pelaksanaan siklus I belum berhasil secara optimal seperti apa yangdiharapkan. Maka peneliti menganggap perlu melakukan perbaikan dalam siklus II. Perbaikan
0
2
4
6
8
10
Baik Cukup Kurang
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 8/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
75 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
yang dimaksud adalah perbaikan hanya pada bagian tertentu yang peneliti anggap kurang berhasil
dalam kegiatan pembelajaran.
Perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan pada siklus II, peneliti tetap menggunakan
media stick angka namun dengan variasi yang memfokuskan pada indikator menyebut/ membilang
urutan bilangan 1-10 yang belum paham. Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan anak dalam memahami konsep lambang bilangan 1-10. Dalam siklus II ini anak didik
terlihat bersemangat dan lebih aktif dalam mengenal lambang bilangan dan mengerjakan lembar
kerja dibandingkan siklus I.
Dari hasil observasi siklus II dapat ditampilkan dengan tabel 3:
Tabel 3. Data Siklus II Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10
No. Nama Hasil Siklus II
1. Fardhan Nugroho
2. Anggoro Setiawan
3. Aminatunnisa
4. Siti Amanah
5. Ilhamudin Saputra
6. Ade Saputra
7. Ali Muntaha
8. Dani Firmansyah
9. Halimatusa’adah
10. Nina Khoerunnisa
11. Diki Wahyudi
12. Rahma Nurlina
Jumlah 10 2 0
Keterangan : = Baik
= Cukup
= Kurang
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 9/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
76 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
Data ditampilkan dalam bentuk grafik 3:
Grafik 3. Data Grafik Siklus II Kemampuan Pemahaman
Konsep Bilangan 1-10
4. Hasil Persiklus
Dari hasil pengamatan tiap siklus di atas, mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II, dari 12
anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 5 anak perempuan, dapat disimpulkan pada tabel berikut
ini sesuai dengan pencapaian kategori baik, cukup dan kurang.
Tabel 4. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Kurang
No. Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. 17% 17% 0%
Pada tabel di atas, ditampilkan tingkat prosentase perbandingan persiklus untuk kategorikurang, yaitu pada tahap pra siklus terdapat 2 anak, siklus I masih ada 2 anak, sedangkan pada
siklus II tidak ada anak yang masuk dalam kategori kurang, karena anak tersebut naik pada
kategori cukup.
Grafik 4. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Kurang
Tabel 5. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Cukup
No. Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. 17% 8% 17%
0
2
4
6
8
10
Baik Cukup Kurang
0
5
10
15
20
Pra Siklus Siklus I Siklus II
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 10/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
77 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
Tabel tersebut menampilkan tingkat prosentase perbandingan persiklus untuk kategori
cukup, yaitu pada tahap pra siklus terdapat 2 anak, siklus I masih 1 anak, sedangkan pada siklus II
ada 2 anak masuk dalam kategori cukup, yaitu anak yang semula masuk kategori kurang sekarang
mengalami peningkatan menjadi kategori cukup.
Grafik 5. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Cukup
Tabel 6. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Baik
No. Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. 67% 75% 83%
Pada tabel tersebut, terdapat tingkat prosentase perbandingan persiklus untuk kategori baik,
yaitu pada tahap pra siklus terdapat 8 anak, siklus I meningkat menjadi 9 anak, sedangkan pada
siklus II mengalami peningkatan menjadi 10 anak yang masuk dalam kategori baik. Jadi dari jumlah seluruhnya ada 12 anak, 10 anak termasuk kategori baik, sedangkan 2 anak yang lain
termasuk kategori cukup.
Grafik 6. Perbandingan Hasil Belajar dengan Pencapaian Kategori Baik
0
5
10
15
20
Pra Siklus Siklus I Siklus II
0
20
40
60
80
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 11/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
78 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
Dari tabel di atas dapat disimpulkan dengan data grafik 7:
Grafik 7. Data Pencapaian Kemampuan Pemahaman Konsep
Lambang Bilangan Persiklus
KESIMPULAN
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan anak dalam memahmi konsep lambang bilangan 1-10 bidang kognitif 36 semakin
meningkat dibandingkan sebelum adanya perbaikan. Hal itu terbukti dengan hasil yang dicapai
pada proses pembelajaran melalui penggunaan media stick angka pada kelompok C di PAUD
Tunas Mutiara Jl. Ki Ageng Tirtayasa No. 155 Kel. Tunon Kota Tegal. Dilihat dari peningkatan
prosentase pencapaian kategori baik pada setiap siklus yaitu pra siklus 67% (8 anak), siklus I, 75%
(9 anak), siklus II, 83% (10 anak).
2. Media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran, tema kegiatan dapat
meningkatkan partisipasi anak untuk berperan aktif dalam melaksanakan proses kegiatan
pembelajaran.
3. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran disertai penjelasan penggunaannya pada anak
didik, terbukti dapat memudahkan anak dalam menerima dan memahami konsep pembelajaran,
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar anak.4. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan berimbang akan menghasilkan hasil belajar
yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. 2008. Pembelaj aran Terpadu . Jakarta: Universitas Terbuka.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pedoman Penerapan Pendekatan “Beyond Centers and
Cirles Time” (BCCT) dalam Pendidikan Usia Dini.
0
2
4
6
8
10
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Baik
Cukup
Kurang
7/18/2019 jurnal SEKS USIA DINI
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-seks-usia-dini 12/12
Vol. 2 No. 2 Oktober 2014
79 |Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang
Gunarti, Winda, dkk. 2008. Metode Pengembangan Per il aku dan Kemampuan Dasar Anak Usia
Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hurlock B.Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jil id 2 . Jakarta : Erlangga.
Masitoh, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran TK . Jakarta: Universitas Terbuka.
Montolalu, B.E.F, dkk. 2008. Bermain dan Permainan Anak . Jakarta: Universitas Terbuka.
Mujib, Fathul dan Nailur Rahmawati. 2011. Metode Permainan-permainan Edukatif dalam Belajar
Bahasa Ar ab . Jogjakarta : Diva Press.
Mudjito,A.K. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kogniti f . Jakarta.
Muslich Masnur. 2012. Melaksanakan PTK I tu Mudah . Jakarta : Bumi Aksara.
Santoso, Soegeng. 2008. Dasar-dasar Pendidikan TK . Jakarta: Universitas Terbuka.
Sari, Yulvia. 2001. Strategi Pengembangan M atematika Anak Usia Dini . Semarang: IKIP Veteran
Press.
Sujiono Nurani Yuliani. 2004. Metode Pengembangan Kognit i f . Jakarta: Universitas Terbuka.
Pengembangan Kecerdasan Majemuk . 2008. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, Udin S, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Universitas Terbuka.
Zaman, Badru. 2008. Media dan Sumber Pelajaran . Jakarta: Universitas Terbuka.