![Page 1: Jurnal (Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf9a3a550346d033a0e906/html5/thumbnails/1.jpg)
Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi
Oleh : Badarudin Nento
Teknik Informatika, Teknologi Industri, Gunadarma, Jl. KH. Noer Ali Kalimalang,
Bekasi, 17145, Indonesia
E-mail : [email protected]
AbstrakSaat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di
berbagai bidang pekerjaan
seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di
sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang administrasi dengan
memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access. Dengan masuknya materi
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer
sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat
penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata
Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Visi mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan
perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk
mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas
lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif,
mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan
perkembangan baru di lingkungannya.
AbstractWhen this computer is no longer a luxury, this tool has been used in various fields of
work as well as on the field of education. At first computers used in schools to
support the smooth work of administration by utilizing the software Microsoft word,
excel and access. With the inclusion of ICT materials in the new curriculum, the role
of computers as one of the main components in ICT have a very important position as
one of learning media. Excerpt from Lesson Curriculum for Information and
Communication Technology Vision subjects ICT is used for students to and use of ICT
tools appropriately and optimally to obtain and process information in learning
activities, work, and other activities so that students are able to creating, developing
![Page 2: Jurnal (Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf9a3a550346d033a0e906/html5/thumbnails/2.jpg)
imaginative attitude, develop the ability to self-exploration, and easily adapt to new
developments in its environment.
1. Pendahuluan
Geografi adalah mata pelajaran yang
sangat memerlukan berbagai media
untuk memahami fenomena geografi,
baik fisik maupun sosial. Mengamati
dan memahami fenomena geografi
dapat dilakukan dengan studi lapangan,
tetapi hal tersebut terkendala lamanya
waktu dan besarnya biaya.
Untuk mengefisiensi waktu dan biaya
maka dapat digunakan media lain
seperti peta, globe, gambar, foto udara,
dan sebagainya dalam memahami objek
studi geografi. Sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi dan
teknologi media pembelajaran geografi
semakin berkembang dengan
menggunakan perangkat komputer
yang
disebut CAI, atau MAL
(Computer/Multimedia Assisted
Learning). MAL lebih dikenal dengan
pembelajaran
berbasis multimedia sebagai media
utama. Dalam hal ini penulis akan
mengungkapkan game sebagai media
pembelajaran georafi di tingkat SMA.
Games merupakan media virtual yang
mewadahi penggunanya untuk
bermain dan adu strategi untuk dapat
memecahkan suatu persoalan dan
memenangkan tantangan yang
disajikan didalamnya. Games yang
dapat digunakan sebagai media
pembelajaran geografi tidak hanya
bergenre
edu game, tetapi juga memiliki variasi
yang lebih menantang untuk dimainkan
diantaranya adalah action game,
adventure games, casual game, fun
game, dan simulation game. Selain itu
telefon seluler dapat digunakan
sebagai media pembelajaran dengan
memainkan games online geografi.
2. Hasil dan Analisis
Pengaruh Media Animasi Komputer
Terhadap Hasil Belajar Sains Anak
Tunagrahita Ringan
Dunia pendidikan luar biasa seyogyanya
memanfaatkan perkembangan teknologi
komputer untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran anak tunagrahita.
Mengingat pada prinsipnya komputer
dihadirkan untuk mempermudah proses
belajar siswa. Penggunaan komputer
yang sesuai akan memudahkan dalam
penyampaian materi pelajaran yang
disampaikan guru pada siswanya.
Media animasi komputer sangat
menonjolkan unsure
visualisasi (gambar) dan unsur imaji
suara. Hal ini yang menjadi penguat
bagi anak tunagrahita dalam menerima
informasi sains khususnya mengenai
energi . Apa yang didengar siswa
![Page 3: Jurnal (Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf9a3a550346d033a0e906/html5/thumbnails/3.jpg)
dikuatkan oleh visual (penglihatan), dan
apa yang dilihat siswa dikuatkan oleh
audio (pendengaran). Hal ini akan
memberi kesan yang kuat pada anak
tunagrahita, sehingga mereka akan
mampu mempertahankan respons
tersebut dalam memorynya. Selama ini
istilah animasi erat kaitannya dengan
dunia pembuatan film, kartun ataupun
komik yang diciptakan dari efek-efek
yang dihasilkan oleh animasi komputer
itu sendiri. Animasi, atau lebih akrab
disebut dengan filmanimasi, adalah film
yang meru pakan hasil dari pengolahan
gambar tangan sehingga menjadi
gambar yang bergerak. Pada awal
penemuannya, film animasi dibuat dari
berlembar -lembar kertas gambar yang
kemudian diputar sehingga muncul efek
gambar bergerak.
Dengan bantuan komputer dan grafika
komputer pembuatan film animasi
menjadi sangat mudah dan cepat.
Animasi secara harfiah berarti
membawa hidup atau bergerak.
Menganimasi memilki makna
menggerakkan obyek agar menjadi
hidup.
3. Pembahasan
Penggunaan Alat Adaptif Komputer
Dalam Meningkatkan Efektivitas
Pembelajaran Anak Tunagrahita
Ringan
Komputer disadari selain merupakan
sarana untuk memungkinkan terjadinya
proses belajar mengajar yang kondusif
sekaligus sebagai sarana untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Karena komputer dapat mendukung
kepada pencapaian tujuan belajar yang
telah ditetapkan. Dengan menggunakan
komputer hasil belajar diyakini akan
lebih baik.
Penggunaan komputer dalam
pembelajaran dapat digunakan untuk
semua mata pelajaran. Terutama
pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika, Sains, Bahasa Inggris, Seni
Lukis, dan lain-lain. Aplikasi dalam
berbagai kepentingan pembelajaran
anak tunagrahita menjadi sangat
menarik. Penggunaan gambar, teknik
operasi hitung, cerita yang ditampilkan
melalui komputer pada anak
tunagrahita dapat membantu
memperjelas penyampaian pesan.
Penggunaan komputer sebagai alat
adaptif dapat mempertinggi proses
belajar mengajar.
Manfaat dari penggunaan komputer
:
1. Pengajaran akan lebih menarik
perhatian anak tunagrahita, sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas
maknanya, sehingga dapat lebih
dipahami oleh anak tunagrahita, dan
memungkinkan mereka menguasai
tujuan pengajaran lebih baik;
![Page 4: Jurnal (Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072107/55cf9a3a550346d033a0e906/html5/thumbnails/4.jpg)
3. Metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru, sehingga anak
tunagrahita tidak bosen dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru
mengajar untuk setiap jam pelajaran;
4. Anak tunagrahita lebih banyak
melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.
4. Kesimpulan
Dari uraian diatas penggunaan game
sebagai media pembelajaran lebih
efektif dilakukan sebagai aktifitas
tambahan untuk memperdalam materi.
Penggunaan game lebih efektif dalam
mengajarkan materi geografi jika
dibandingkan dengan menggunakan
modul belajar. Jika dianalisa hal
tersebut karena ketika bermain game
mahasiswa secara aktif menggunakan
kemampuannya untuk langsung
memecahkan masalah geografi.
Sedangkan ketika hanya menggunakan
modul belajara mahasiswa hanya
bersifat pasif dalam memahami materi
yang disampaikan.
Game edukasi sangat perlu
dikembangkan untuk menambah variasi
model pembelajaran di Indonesia,
namun pengembangan tersebut masih
banyak kendala diantaranya adalah
faktor budaya dan sosial ekonomi.
Sejalan dengan perekembangan jaman
game edukasi harus dikembangkan agar
dapat bersaing dengan game non
edukasi.
DaftarPusaka
http://blog.elearning.unesa.ac.id/
budairi/game-sebagai-media-
pembelajaran
http://google.co.id