Transcript
  • Daya Kecambah Beberapa Jenis.Biji Legum Pohon Tropik (The Ge rmina t i on o f S o m e Species T r o p i c a l L e g u m e Seeds)

    -.

    - .

    Eko Poetri dan Marsetyo

    Pro

  • antara 10-20 hari, namun populasinya dapat berkembang menjadi dua kali lipat daalm kurun waktu tiga hari (Djogo, 1992).

    Introduksi legum pohon yang tahan terhadap serangan kutu loncat di Indonesia merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak. Leucaeiia pallida adalah sata d~antara jenis legum pohon tropik yang cocok untuk dikembangkan di Indonesia, karena legum tersebut di samping tahan terhadap serangan kutu loncat juga mampu beradaptasi terhadap perubahan cuaca (Shelton dan Jones, 1994). Namun spesies ini belum banyak dibudidayakan di Indonesia khususnya di Sulawesi Tengah. Oleh karena itu Leucaena pallzda perlu dikembangkan di Sulawesi Tengah untuk memperkaya keaneka-ragaman spesies legum pohon sekaligus untuk mendukung sumber pakan ternak di daerah tersebut.

    Salah satu metode pengembangbiakan tanaman pakan adalah dengan melihat karakteristik perkecambahan biji yang ditanam. Memperbanyak tanaman dengan biji merupakan cara yang praktis untuk diadopsi khususnya pada areal yang has. Infor~nasi mengenai daya perkecambahan dari Lezrcaena pallida terhadap iklim dan tauah di Sulawesi Tengah belum ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai daya perkecambahan benih Leucaeria pallida terhadap kondisi iklim dan tanah di Palu. Untuk menguji daya perkecambahan biji Leucaerza pallida digunakan biji Leucaena leucoceplzala cv Gump, Gliricidia niaculata (keduanya diambil dari Palu) dan Leucaena leucocephala cv Tarramba (dari Australia) sebagai pembanding.

    Metode Penelitian

    Rancangan Penelitian d a n Pe r l akuan Metode penelitian yang digunakan adalah

    metode experimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian

    terdiri atas empat perlakuan (benih dari empat jenis leg~nn pobon tropik) dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali, dalam satu nampan yang ditanami masing-masing 20 biji. Adapun benih dari keempat jenis legu~ll pollon tropik (sebagai perlakuan) yang digunakan meliputi : a. Leucaena pallida dari Commonwealth

    Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) Australia

    b. Leucaena leucocep/?ala cv. Taramba dari CSlRO Australia

    c. Lezrcaena leucocephala cv. Gump dari Palu

    d. Gliricidia riiaculata dari Palu Proses pembenihan biji dilakukan di

    rumah kaca. Sebelum proses penanaman biji pada media percobaan, terlebih dahulu dilakukan pengacakan terhadap perlakuan. Benih yang digunakan untuk penelitian mempunyai kemurnian biji 100% dengan bentuk, ukuran dan tingkat kemasakan benih yang seragam untuk masing-masing spesies. Biji yang sudah disiapkan terlebih dahulu dilakokan peretasan untuk membantu proses pembenihan. Biji tersebut dicelupkan ke dala~n air panas dengan suhu 60C selama 5 menit. Setelah proses peretasan selesai, b i j ~ tersebut ditanam ke dalam tanah (I cm d a r ~ permukaan tanah). Tanah yang digunakan sebagai media perkecambahan diayak terlebili dahulu (0 1 mm). Nampan sebagai media percobaan terlebih dahulu dilubangi di bagian dasarnya untuk metnungkinkan keluarnya air dari nampan bila telah dilakukan penyiraman. Untuk menjaga kelembaban tanah sebagai media dilakukan penyemprotan dengan pancaran air yang sangat halus setiap hari dua kali (jam 07.00 dan15.00). Volume air yang digunakan untuk penyemprotan adalah sebanyak 100 ml untuk setiap nampan dan setiap penyemprotan.

    P e u b a b y a n g Diamat i Pengamatan dilakukan semenjak

    penanaman hingga 20 hari setelah tanam.

    157 Lk~ycr Kecrrnthnh B e b c r c ~ p Jeriis (Eho Poctri don Mrrrsetyo)

    AcerD270Highlight

  • Adaptin pengamatan tersebut meliputi : a. Awal perkecambahan, yaitu saat biji

    pertalna kali mengalami perkecambahan sejak ditanam

    b. Waktu perkecambahan, adalah waktu yang dihitung saat biji pertama kali mengalami perkecambahan sampai dengan biji yang terakhir kali menunjukkan proses perkecambahan. Daya perkecambahan adalah persentase

    biji yang mengalami perkecambahan pada media tertentu dan dalam waktu tertentu.

    Analisis Data

    Data tentang awal, waktu dan daya perkecambahan yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan analisis ragam menggcinakan program Minitab I I (McKenzie el a/., 1990). Apabila terdapat pengaruh yang nyata dari perlakuan, maka dilakukan uji beda nyata terkecil (BNT) untuk melihat perbedaan rataan antar perlakuan.

    H a d dan Pembahasan

    Berdasarkan liasil pengukuran kondisi lingktrnali di rumah kaca menimjt~kkan temperatur udara berkisar antara 22,9-29,4'~. Rataan kelembaban udara sebesar 76%. Sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah kaca

    sepanjang hari, namun tidak dilakukan . pengukuran terhadap intensitas cahaya yang

    masuk ke dalam rumall kaca. Jenis tanah yang digtinaka11 sebagai media perkecam- bahan adalah entisol. Hasil analisis kimia tanali tertera pada Tabel 1 .

    Tabel I . Komposisi kilnia tanah yang digunakan sebagai media

    Analisis Kimia Nilai PH 7,72 Carbon organik, % 2,09 Nitrogen total, % 1,16 Pl~osplior total, % 0,001 KTK, Me11 00 g 0,50 Al-dt, Me1100 g 0,27 H-dt, Met100 g 0,29

    KTK = kapasitas tukar kation Al-dt =aluminium dapat tukar H-dt = hidrogen dapat tukar

    Hasil pengamatan karakteristik perkecam- bahan terhadap keempat jenis legum pohon tercantum pada Tabel 2. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa spesies legum tidak berpengaruh (P>0,05) terliadap variabel awal perkecambahan. L.leucoceplzala menu~ijukkan awal perkecambahan yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan jenis legtnn pohon yang lain. Legum pohon tersebut mulai berkecambah pada hari ke sembilan. sedangkan tiga jenis legum lainnya mulai menampakkan awal perkecambahnya pada hari ke sepuluh atau lebih setelah tanam.

    Tabel 2. Awal, waktu dan daya perkecambahan dari empatjenis legum pohon tropik

    Jenis legum Awal perkecambahan Waktu perkecambahan Daya (hst) ( k t ) perkecambahan (%) Lez~caena pallida 10" 10-14" 4O,0Oa L. lezrcocephala cv Gump 10" L.Ieucocephala cv. 9" Tarramba Gliricidia n~ac~rlata 12"

    Keterangan : hst = hari setelah tanam Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan ada perbedaan pada P< 0,05

    Aninzul Protlrrctio~?, Vol. 7, No. 3, September 2005: 156 - 160 158

  • Spesies legum juga tidak berpengaruh vats terhadap waktu perkecambahan. Leguln Leucaena pallida dan Gliricidia maculara menunjukkan waktil perkecambahan yang pendek yaitu lima hari inasing-masing adalah 10-14 hst dan 12-16 hst. Sedangkan L.leucocephala menu~ijukkan waktu perkecambahan yang lebih panjang (sekitar 9- 17 hst) (Tabel 2).

    Daya perkecambahan dari jenis legum pohon yang dicobakan menunjukkan perbedaan yang nyata (P

  • d i tanam y a n g berk isar antara 12-16 l is t pada ben i l i G l i r i c i d i u m u c ~ r l a l u dan 9- 17 l is t pada ben i l i L e ~ r c a e n a l c . ~ / c o c ~ . p h a h cv. Tarramba. D a y a perkecambahan p a l i n g t i n g g i d icapa i o l eh ben ih Le l tcaena l e ~ r c o c e p h a l a c v G u m p (60%) d a r ~ p a l i n g rendah ada lah ben i l i G l i r i c i r i i a I I I I 3 Sedangkan

    . ben ih - Le l rcaenu lcucoc~?p l7a la c v T a r r a m b a dun L e l t c a r n a p r r i i i d u m e m i l i k i dnya perkecsnbahan sedang, mas ing-mas ing adalah 533% dan 40%. K e d u a j e n i s ben i l i l e g u m y a n g d isumbangkan o l e h S C I R O Aus t ra l i a tersebut mempunya i po tens i u n t u k d ikembangkan di w i l a y a h Su lawes i Tengal i . N a n i u n u n t u k men ingka t kan daya perkecambahan d a r i kedua j e n i s l e g i m tersebut pe r l u d i l akukan upaya peretasan sebelum di tanam.

    Daftar Pustaka

    Amar. A.L.. E. Poetri dan P. Mulyati. 2002. Pcngaruh perlakuan skarifikasi air panas terhadap perkecambahan benih Desn~anlh~is r.i,ga/r~s dwr rl.locroplilirrnr awoprrrpii,errn~. J. /Igrisairrs. 3: 52- 61.

    Cabrales, R. and J. Bernel, 1981. Effect 01' diCkrcnl systems of seed treatment. packing and storagc on vigor and germination of five tropical forage legumes. Proceedings of the XIV. International Grassland Congress June 15-24. Held at Lexington. Kentucky. Westwe\\ I'rcss. Colorado. pp.263-265.

    Copeland. 1.0.. and M.B. McDonald, 1995. Principles o f Seed Science and Technology. Chapman and Hall. New York.

    Crawley, M.J., and M. Nacliapong, 1985. The establishment o f seedling from primary and regrowth see& o f ragwort (Senecio jacobeo). Journal of Ecology 73: 255-26 1.

    Djogo, A.P.Y., 1992. The possibilities o f using local drought resistant multipurpose tree species as

    alternative lo lanilow ( l - e r ~ ~ ~ m leircocepl~nla) fbr z~grohrcsin and social foresir! in Wcst l i i i u r . \\'orkin$ papcr No.32. EAP-l%st Wcst Ccnlcr. IHonolulu. lla\vaii. pp.41-43.

    llor&ilz. h.1. and R.13. I'a!lorson. 1985. Behaviour o f - . lhard a n d pcrmcahlc sccds of .Ohr, r i lo~sl ieopl~r~~s~i . .

    t~rfr l ic (\-cl\.el'lcal'l. ilkerl-Re.sem.c/r j : 36;-372.

    McKcnzie, J., R.L. Schaefer and E. Farber; 1990. Minitab I I for \Vindo\\s. Statistical Sotbare Adapled ibr 1:ducatiun. Addison-Wesley Publishing Conipany. Inc.

    Minson, D.J.. 1981. Characteristies o r the nutritionally ideal grazing plant. In. J.L. Wheeler and R.D. Mochrie (eds.). Forage Evaluation and Techniques. American l'oragr and Grasslands Council and C~~iiirnon!vcitlth Scicntilic and Industrial Rescilrch Oryiisation. Australia. pp.543-550.

    Mott. J.J.. G.M. McKeon. and C.J. Moore. 1976. Ell'ccts o f seed bed conditions on the germination o f b u r Srylosanrl~es species in the Northern Territor). Arrsrralian J o ~ r ~ i a l of .igricvlreral Research 27: 81 1-823.

    Mujica. M.M., and C.P. Runii. 1993. Efl'ect o f chemical and mechanical scaritication o f Lorrrs ter~rris seeds on germination. Lolrrc-Ne~rsleller 24: 32- -34.

    Nasir, A.M., 1999. Perkecambahan Benih Lamtoro Min i &an Siratro dengan Ucrbagui I'crlakuan Suhu A i r Panas dan i.a~na I'erendaman. Skripsi Jurusan Petemakan. Fakultas I'enanian. Universitas Tadulako. Palu.

    Shelton. 1-I.M. and R.J. Jones. 1994. Opportunities and Limitations in Leucaena. In: H.M. Shelton. C.M. Piggin. and J.L. Brewbaker (Eds.). Leucaena-Opponunities and Limitations. pp.16- 23. Proceedings o f a workshop held i n Bogor. Indonesia 24-29 Januay 1994.

    Uzun, F., and I. Aydin, 2004. Improving germination rate o f Medicago and Trilblium species. Asiarr Jotrrnal of P l m t Sciences 3: 714-717.

    160 A17irnnl Prodrrct ior~, Vn1. 7, No. 3, S q m r n b e r 20115: 156 - 16/1


Top Related