Transcript
Page 1: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN

Hama - Hama Tanaman adalah jenis hewan yang mengganggu tanaman, sekaligus bisa menyebabkan kerusakan. Jenis hama yang menyerang tanaman cukup banyak. Karena itu, perlu penanganan yang tepat untuk bisa mengatasi hama-hama tersebut. Cara penanganan yang kurang tepat, seperti penggunaan pestisida yang berlebihan dan diagnosis hama yang salah, bisa menyebabkan rendahnya produksi buah. Hama yang menyerang tanaman di bedakan menjadi dua jenis, yakani yang bersifat menetap dan tidak menetap.

1. Hama Ulat Grayak

Hama Ulat Grayak - Ulat Grayak (spodoptera litura F.) memiliki daur hisup mulai dari telur hingga dewasa selama 30-61 hari. Telur memiliki warna putih mutiara gengan bentuk bulat dan berdiameter sekitar 0,5 mm. Jumlah telor yang mampu dihasilkan ulat grayak betina 2000-3000 butir. Ulat dewasa memiliki warna sedikit gelap dengan garis agak putih pada sayap depanya.Gejala serangan ulat grayak tergantung tahap perkembangan tubuh ulat. Serangan pada daun dilakukan ketika ulat grayak memasuki fase larva instar satu dan dua yang ditandai dengan bercak-bercak putih menerawang. Gejala serangan larva dewasa ditandai dengan daun yang berlubang. Rusaknya daun dapat menyebabkan proses fotosintesis tanaman terganggu. Gejala serangan pada buah ditandai munculnya lubang pada buah.

Ulat Grayak bisa di atasi dengan cara sebagai berikut :

1. Cara Hayati, yakni dengan menyebarkan musuh alami ulat grayak, baik dari jenis parasit, predator, maupun patogen. Jenis parasit yang bisa digunakan adalah telenomus spodopterae Dodd (Sceliomidae), microplitis similis (Eulopidae), serta Peribaea sp. (Taghinidae). Sementara itu, jenis predator adalah andrallus sp., Carabidae, dan Vespidae. Sedangkan dari jenis patogen adalah Se NPV, nomura sp., dan jamur steinernema sp.

2. Cara Mekanis, yakni dengan menjaga  sanitasi atau kebersihan lahan, memusnahkan larva atau pupa ulat grayak yang muncul pada tanaman yang terserang, dan melakukan pengolahan tanah dengan baik.

Page 2: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

2. Hama Lalat Buah

Hama Lalat Buah - Lalat Buah (Dacus dorsalia hend, atau bactrocera app.) memiliki sayap transparan dengan panjang 5-7 mm, sementara panjang tubuh 6-8 mm. Bagian perut berwarna cokelat muda dengan garis melintang berwarna cokelat tua. Bagian dada berwarna cokelat tua dengan bercak kuning atau putih. Tetapi ketika dewasa berwarna kekuning-kuningan, Panjang belatung 1 cm, Telur yang dihasilkan memiliki panjang 1,2 mm dan lebar 0,2 mm, kedua ujungnya runcing, dan bewarna putih. Lalat Buah menyerang tanaman tomat dengan memasukan telur ke dalam buah menggunakan organ tusuk (ovipositor) hingga kedalaman 5-6 mm. Dalam sekali bertelur bisa menghasilkan 10-15 butir. Didalam buah, telur akan kenetas dalam waktu 30-36 jam dengan suhu 25-30 ⁰C. Karenanya, jika buah dibuak akan nampak belatung berwarna putih.

Biasanya, satu buah diserang oleh lebih dari satu lalat, sehingga dalam buah tersebut banyak terisi telur. Bekas luka tusukan pada buah akan memicu tumbuhnya jamur dan bakteri.

Lalat Buah bisa di atasi dengan cara sebagai berikut :

1. Kultur teknis, yakni dengan melakukan pembersihan gulma secara rutin dan memasang umpan yang mengandung feromon.

2. Cara mekanis, yakni dengan memetik sekaligus memusnahkan tanaman yang terserang.

3. Cara hayati, yakni dengan menyebarkan musuh alami lalat buah di lahan penanaman tomat. Musuh alami yang digunakan berupa semut, laba-laba, dan kumbang.

4. Cara kimiawi, yakni dengan menyemprotkan pestisida, seperti Curacron 2 ml/l air dan petrogenol dengan dosis sesuai petunjuk dalam kemasan.

Page 3: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

3. Hama Lalat Putih

Hama Lalat Putih - Lalat Putih (bamisia tabaci genn). Juga dikenal dengan kutu kebul.lalat dewasa mempunyai dua pasang sayap berwarna putih kekuning-kuningan dengan panjang 1 mm. Sayap tertutup lapisan tepung lilin berwarna putih. Memiliki mata berwarna merah. Lalat betina berukuran lebih besar dari lalat jantan. Hidup berkelompok dalam jumlah yang banyak. Jika betina bertelur, telurnya akan diletakan dibawah permukaan daun. jika tanaman yang tersentuh manusia, lalat ini akan berterbangan seperti kabut yang berwarna putih.

Gejala serangan lalat putih ditnadai dengan munculnya bergak netrotik pada daun akibat diisapnya cairan sel. Jika populasinya tinggi, tanaman yang terserang akan tumbuh kerdil, terjadi klorosis pada daun, serta daun mengecil dan menggulung ke atas. Selain itu, pembentukan bunga dan buah bisa terhenti secara tiba-tiba, sehingga buah yang dihasilkan tanaman menurun.

Embun madub yang dikeluarkan lalat ini juga bisa menimbulkan jamur embun jelaga yang berwarna hitam. Lalat putih juga menjadi vektor virus TYLCV (tomato yellow leaf curl virus).

Cara mengatasi lalat putih sebagai berikut.

1. Cara hayati, yakni dengan menyebarkan musuh alami lalat putih dilahan penanaman. Musuh alami bisa berupa parasit encarsia sp. Ataupun predator Scymnus sp, Menochillus sp, dan amblyseius sp.

2. Kultur teknis, yakni dengan membersihkan gulma dilahan penanaman, melakukan rotasi tanaman, dan melakukan sistem tumpang sari dengan cabai atau tegetes.

3. Cara mekanis, yakni dengan mencabut dan membakar tanaman yang terserang, memasang perangkap buah yang berbahan aktif methyl eugenol, dan menanami pinggiran lahan dengan tanaman penghalang seperti jgung dan bunga matahari.

4. Cara kimiawi, yakni dengan melakukan penyemprotan pestisida, seperti Diazinon , Malathion,dan Azinphos –methyl, dengan dosis sesuai sengan yang tertera dalam kemasan. Pada sistem hidroponik, gunakan Curacron 500 EC dosis 2 ml/l, Confodor 200 SL dosis 0,25-0,5 ml/l, tamaron 200 LC dengan dosis 1,5-3 ml/l, dan Buldok 25 EC dosis 0,25-0,5 ml/l.

Page 4: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

4. Nematoda Bisul Akar

Hama Nematoda Bisul Akar - Nematoda Bisul Akar atau bengkak akar (meloidogyne incognita korf.&Wh) berbentuk seperti cacing kecil dengan panjang 200-1.000 Ìm. Mulutnya memiliki stylet yang berbentuk seperti jarum runcing dan digunakan untuk menghisap zat makanan atau sel tanaman. Tubuh nematoda betina lebih besar daripada yang jantan. Sekali bertelur, nematoda betina bisa menghasilkan 100-500 butir. Telur-telur tersebut diletakan di permukaan akar.

Nematoda ini menyerang akar, baik akar utama maupun akar cabang, sehingga akar membengkak. Pembengkakan akar terjadi karena nematoda muda yang baru menetas dimasukan kedalam ujung akar yang masih muda. Air liur dan kotoranya menyebabkan terjadinya pertambahan jumlah sel tanaman menjadi tidak normal (hyperplasia) dan sel-sel tersebut akhirnya terus membesar dan membengkak (hypertroph).

Kondisi ini menyebabkan tanaman sulit menyerap air dan unsur hara di dalam tanah. Akibatnya, tanaman mengalami klorosis, pertumbuhan terhambat, layu, buah mengecil dan swdikit, serta cepat menjadi tua. Serangan nematoda ini diperkirakan bisa mengurangi produksi hingga di atas 50%.

Untuk mengatasi nematoda bisul akar bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Kultur Teknis, yakni dengan melakukan rotasi tanaman. Tanaman yang bisa digunakan berupa Tagetes aptula atau Tagetes erecta ynag menghasilkan thiopen yang mampu mematikan nematoda. Selain itu, lakukan penyiangan dengan secara rutin, mengolah tanah dengan benar, memberikan pupuk kandang atau kompos, dan menanam varietas tomat tahan nematoda.

2. Cara Kimiawi, yakni dengan mengaplikasikan nematisida, misalnya Furadan, Curater, Petrufur, Indofuran, dan temik, dengan dosis sesuai petunjuk dalam kemasan.

3. Cara Mekanis, yakni dengan mencabut dan membakarnya agar tidak menularkan kepada tanaman yang masih sehat.

Page 5: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

5. Hama Siput

Hama Siput - Siput yang biasa menyerang tanaman ada dua jenis, yakni Achatina Fulica Bowd dan Parmarion Pupillaris Humb. Aghatina Fulica Bowd memiliki cangkang, sehingga akrab disebut dengan bekicot.Sementara itu, sebagian Parmarion Pupillaris Humb memiliki cangkang yang berukuran kecil dan sebagian lainya tidak memiliki cangkang sama sekali, sehingga dari luar tampak setengah telanjang.

Kedua siput tersebut memiliki lapisan kitin yang terletak di bagian punggung, tubuhnya berwarna cokelat kekuningan atau cokelat ke abuan dan memiliki panjang 5 cm.

Umumnya, siput menyerang bibit atau tanaman tomat dewasa yang baru saja ditanam, terutama bagian daun dan batang.Gejala yang muncul akibat serangan siput adalahtampilan tanaman yang penuh dengan bekas gigitan yang bergerigi. Biasanya, siput menyerang tanaman pada malam hari.

Untuk mengatasi siput bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Cara Mekanis, yakni dengan menangkap langsung siput ketika tengah beraksi di malam hari dan setelah itu di musnahkan dengan direndam dengan larutan garam atau dijadikan pakan itik.

2. Cara Kimiawi, yakni dengan menyemprotkan helisida (pestisida anti siput) atau dengan melakukan campuran dedak dan metaldehyde di sekitar tanaman tomat.

Page 6: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

Penyakit Tanaman

Penyakit - Penyakit Tanaman bisa disebabkan oleh Jamur, Bakteri, Virus, dan terjadinya kekurangan atau kelebihan unsur hara. Penyakit tidak hanya menyerang tanaman yang masih di persemaian, tetapi juga tanaman dewasa, bahkan satu tanaman bisa menderita dua atau lebih penyakit sekaligus.

Biasanya, komplikasi penyakit dalam satu tanaman bisa diatasi dengan menggunakan pestisida yang memiliki spektrum yang lebih luas atau yang bisa mengendalikan dua atau lebih penyakit, misalnya pestisida untuk phytopora dan xyropthonia. Bisa juga menggunakan dua fungisida yang spesifik, yakni fungisida sistemik dan kontak, yang digabungkan untuk mengendalikan dua penyakit sekaligus secara bersamaan.

Karena itu, untuk mengatasi penyakit yang menyerang tanaman diperlukan kamempuan untuk mendeteksi penyakit secara tepat, sehingga penggunaan pestisida yang benar dengan dosis yang tidak berlebihan bisa ditekan seminimal mungkin berdasarkan penyebabnya.

1. Rebah Kecambah

Penyakit Rebah Kecambah - Rebah Kecambah atau semai roboh (damping off) disebabkan jamur Rhizoctonia solani Kuhn dan phytium spp. Penyakit Rebah Kecambah ini menyerang bibit tanaman tomat yana masih di persemaian yang ditandai dengan robohnya tanaman. Umumnya, bagian tanaman yang diserang adalah bagian pangkal, sehingga batang menjadi luka dan menyebabkan batang tersebut patah.

Batang bagian atas dan bawah tanah menjadi busuk dan berwarna cokelat kehitam-hitaman. Akhirnya, bibit tanaman menjadi kerdil, layu, dan mati.

Cara mengatasi penyakit rebah kecambah bisa dilakukan sebagai berikut.   Hindari penggunaan air yang berlebihan di persemaian guna menekan pertumbuhan jamur

dalam bentuk oospora, zoospora, dan sporangia. Pastikan air yang digunakan memiliki kualitas yang baik.

Penanaman benih ke dalam tanam tidak perlu terlalu dalam. Tanah sebagai media tanam harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan.

Page 7: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

Ketika melakukan pengolahan tanah untuk persemaian, campurkan pestisida hayati dengan merek Anfus yang banyak dijual bebas di pasaran. Pestisida tersebut mengandung musuh alami jamur, yakni berupa triicoderma dan glucadium.

2. Antraknosa

Penyakit ini disebabkan oleh patogen  (Colletotrichum gloeosporioides). Penyakit ini muncul pada buah yang belum matang (bewarna hijau). Gejala tersebut dalam bentuk  bercak-bercak cokelat sampai hitam pada buah. Gejala-gejala awal adalah kebasah-basahan dan terdapat cekungan pada buah. Bintik ini kemudian berubah menjadi hitam dan kemudian merah muda ketika jamur menghasilkan spora daging di bawah titik menjadi lembut dan berair, yang menyebar ke seluruh buah. Pada daun juga dapat dilihat. bintik yang akhirnya berubah menjadi cokelat. Pada buah, gejala muncul hanya pada saat pematangan dan mungkin tidak terlihat di waktu panen Gejala yang nampak adalah adanya tempat cekung di permukaan buah, yang kemudian memperbesar membentuk lesion. Daging buah yang terkena menjadi lebih lembut dan cepat membusuk

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit

Faktor ini ditentukan oleh keadaan lingkungan dan penanganan buah pepaya. Penyakit banyak ditemukan pada kebun-kebun yang lembab, pada tanah pH 5,5 atau lebih rendah. Kerusakan lebih banyak terjadi pada buah yang luka.

Pengelolaan

Pengelolaan berbasis  PHT dapat dilakukan dengan saran sebagai berikut: Berusaha untuk tidak membuat luka pada buah, membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman yang berpenyakit, mengatur jarak tanam, tidak menanam pepaya secara tumpangsari dengan tanaman lain yang dapat menjadi inang C. gloeosporioides, pemetikan buah pada saat buah asih bewarna hijau dll (Lim 1984).

Page 8: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

3. Bercak Daun Corynespora

Penyakit ini tersebar luas di daerah-daerah penanaman papaya di seluruh dunia.. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah pada daun terdapat bercak-bercak bulat dengan garis tengah mencapai 3cm, bewarna cokelat. Pusat bercak sering pecah sehingga bercak berlubang. Jika menyerang tangkai daun maka akan berbentuk jorong yang diliputi oleh miselium jamur tua bewarna cokelat.

1. Penyebab penyakit

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Corynespora cassiicola. Dulunya nama pathogen ini adalah Helminthosporium cassiicola. Miselium bewarna cokelat muda dengan tebal 2-6mm membentuk konidiofor tunggal, tegakbatau agak lentur. Konidium berbentuk lurus, melengkung, atau seperti gada terbalik

1. Daur penyakit

Konidium banyak ditemukan pada bercak daun dan disebarkan oleh angin dan air hujan. Di udara konidium paling banyak ditemukan pada tengah hari. Patogen yang menginfeksi jaringan daun dan buah muda tidak dapat berkembang sebelum jaringan tersebut menua.

1. Pengelolaan

Umumnya penyakit ini tidak menimbulkan kerugian yang sangat berarti. Pengendalian yang selama ini dilakukan adalah menggunakan fungisida sintetik.Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan fungisida Maneb 80 dosis 0,1-0,2% atau Zineb 80 WP 0,1-0,2%.

Page 9: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

4. Penyakit bakteri

a. GejalaPenyakit pada daun papaya ini pertama kali dilaporkan terjadi di Jawa Timur. Penyakit

ini menimbulkan kerugian yang besar terutama pada musim penghujan. Gejala yang ditimbulkan adalah pada tanaman muda daun menguning dan membusuk. Umumnya setelah beberapa lama tanaman akan mati pada tanaman atas, lama-kelamaan diikuti matinya seluruh tanaman.

b. Penyebab penyakit Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia papayae. Sebelumnya pernah disebut

sebagai Bacillus papayae. Bakteri ini berbentuk basil, panjang 1,0-1,5mm, berantai, tidak berspora, gram negative, dan aerob.

c. Daur penyakit E. papayae dapat ditularkan oleh serangga. Cara pemencaran lainnya belum pasti. Infeksi

dapat terjadi pada sisi atas maupun sisi bawah daun. Percobaan penularan ke tanaman lain tidak memberikan hasil. Penyakit ini berkembang baik pada musim penghujan.

d. Pengelolaan Sebelum meluas hal yang bisa dilakukan adalah bagian tanaman yang terinfeksi segera

dibuang (dipotong dan dibakar). Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan budidaya dan pengelolaan tanaman yang baik sehingga dapat terhindar dari penyakit ini.

Page 10: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

5. Busuk Akar dan Pangkal batang

a. Gejala

Hawar Phytophthora dapat menjadi salah satu penyakit yang menghancurkan. Penyakit ini muncul pada bermacam-macam umur. Selain pada akar dan batang, penyakit ini juga timbul di buah baik yang masih muda atupun dalam penyimpanan. Jamur ini menyebabkan berbagai kerusakan, termasuk damping-off, busuk akar, batang membusuk dan girdling, dan busuk buah. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah mula-mula daun layu, menguning, dan menggantung di sekitar batang sebelum rontok. Daun mudapun juga menunjukkan gejala yang sama sehingga tanaman hanya mempunyai sedikit daun-daun kecil di puncaknya. Pada akar gejalanya adalah terdapat akar-akar lateral yang membusuk menjadi massa bewarna cokelat tua, lunak, dan sering berbau tidak sedap. Pada semai penyakit ini menyebabkan rebah kecambah (damping off). Pangkal batang membusuk dan tampak seperti selai. Dumping off timbul kerana aerasi jelek atau kelembapan tinggi. Pemakaian pupuk kandang belum matang memicu munculnya penyakit ini. Di dataran tinggi, Phythium aphanidermatum tidak aktif. Peranannya diambil alih oleh Rhizoctonia dengan gejala serangan sama. Rebah batang dapat dihindari dengan memakai media semai steril. Sterilisasi dilakukan dengan medium suap air panas atau pemberian Basamid atau formalin 4% selama 24 jam.

b. Penyebab penyakit

Penyakit ini disebabkan oleh patogen Phytophthora palmivora. Dahulu patogen ini sering disebut sebagai Ph. Faberi Maubl atau Ph. Theobromae. Patogen ini mudah dibiakkan. Patogen mempunyai banyak sporangium besar dalam karangan simpodial, mempunyai papil terminal yang menonjol. Setelah masak sporangium lepas dari sporangiofornya beserta dengan pedisel (tangkai) yang pendek.

e. Pengelolaan

Dalam pengelolaan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara adanya drainase yang baik, mencegah penularan pada tanaman lain dengan membongkar dan memusnahkan bagian tanaman agar tidak menjadi sumber inokulum, selain itu diadakan rotasi dengan tanaman lain. Untuk pengendalian di persemaian dilakukan dengan cara menjaga pola pembibitan sehingga drainase dan aerasinya baik

Page 11: Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

Top Related