perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI
DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.
KANTOR CABANG SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
Tanti Prasanti F3308113
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
v Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka
dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
(Thomas Alfa Edison)
v Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
( Penulis )
v Jangan meminta beban yang ringan dalam menjalani kehidupan,namun mintalah bahu yang lebih kuat.
(My beloved ‘’ Danang’’)
v Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita
jatuh.
(Confusius)
Tugas Akhir ini, penulis persembahkan kepada :
v Bapak dan ibu, My best Parents
v Danang’s My beloved n Familiy
v My brothers , Aji n Bayu
v My Big Family
v My Friendship
v AlmamaterKu
v Solo Yogya Ku
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ Evaluasi Sistem Pengajuan Kredit,
Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta”.
Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan guna memenuhi syarat Tugas Akhir
perkuliahan, dalam mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Penulis menyadari proses penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan
tentunya bukan hanya karena usaha penulis sendiri, tetapi juga atas bantuan,
kerjasama, bimbingan, dukungan, doa serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menghaturkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Dr. Wisnu Utoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, MSi, Ak selaku Ketua Program
Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Sri Murni, SE, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Keuangan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Bapak Drs. Yacob Suparno, M.Si., Ak selaku Pembimbing
Akademik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing
yang membantu penulisan tugas akhir.
7. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan
teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
8. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian
pendidikan, bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan
kepegawaian serta bagian umum dan perlengkapan) Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
9. Bapak Hendratno selaku Branch Manager PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo.
10. Bapak Heru Setiyanto dan Ibu Dyah Respatiworo H selaku Asisten
Manager, Bapak Bangun Sulistyo, Ibu Anjar Budi Utami, Bapak
Wahyono, Ibu Afidah, Ibu Tuti Lestari selaku penanggung jawab
pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta
yang telah memberikan pengarahan serta atas waktu yang telah
diluangkan guna memberikan informasi yang dibutuhkan, nasehat,
dan saran-saran.
11. Bapak, Ibu tercinta, dek Aji, dek Bayu, Eyang Ti di desa yang saya
sayangi yang telah memberi dorongan serta bantuannya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir dan atas segala kasih sayang yang
tercurah, doa, dukungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12. My Beloved ‘’ Danang Pintoko’’ selaku orang istimewa yang telah
ikut berperan besar dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dan selalu
memberikan semangat, motivasi, menemani saat suka maupun duka
dan yang selalu senantiasa ada saat dibutuhkan.
13. Buat orang-orang tersayang yang lebih dahulu dipanggil Allah :
Eyang Kung Suhardiman Wigyobasonto ( Alm ), Eyang Ti Suki
(Alm), Eyang Kung Asmo( Alm ), Tante Murwani ( Alm ), Bude Sri
Murti ( Alm ), Pakde Unang ( Alm ).
14. Yogyaz Family : Ibu Lilik, Bapak Trizz, Mas Whin, Mba’ Wulan,
Dek Apin, Mas Very, Mbak Pipin, Dek Sultan yang saya sayangi
yang telah memberi bantuan dalam mencari referensi buku-bukunya
serta tempat berbagi cerita menghilangkan penat, dukungan dan
motivasinya.
15. My best friends whenay, Toyirr, Menyuu, Mba’ Unee, Sara sarwet at
Kampus FE UNS terimakasih banyak kawan telah menjadi tempat
berbagi cerita, tempat menggila, atas dukungannya, dan
kerjasamanya and Mami Shinta, Arum, Fara, Rini yang magang di
PT. Bank Tabungan Negara ( Persero) Tbk Kacab Surakarta.
16. Buat teman-teman DIII Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan 2008, Terima kasih
atas kerjasamanya dan persaudaraan yang indah dan manis serta atas
kebersamaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17. Dan kepada mereka semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terimakasih atas kebaikan yang pernah diberikan. Semoga
Allah SWT membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga persembahan kecil ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan
serta para pembaca yang budiman.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
ABSTRACT..................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv
BAB
I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah ................................................................... 29
C. Perumusan Masalah .......................................................................... 31
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 32
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 32
II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 34
1. Pengertian Sistem dan Prosedur ................................................... 34
2. Pengertian Kredit ......................................................................... 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Unsur Kredit ................................................................................. 35
4. Tujuan dan Fungsi Kredit ............................................................. 36
5. Jenis Kredit.................................................................................... 38
6. Prinsip Kredit ................................................................................ 41
7. Manfaat Kredit .............................................................................. 43
8. Prosedur Kredit ............................................................................. 44
9. Kredit Griya Utama....................................................................... 46
B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit
Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk, Kacab Surakarta ........................................................................ 47
1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit .................................... 47
2. Fungsi yang Terkait....................................................................... 53
3. Dokumen yang Digunakan............................................................ 57
4. Catatan Akuntansi ......................................................................... 60
5. Prosedur Pelaksanaan dan Bagan Alir (Flowchart) ...................... 60
C. Evaluasi Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan
Kredit Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk, Kacab Surakarta ........................................................ 76
1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit .................................... 76
2. Fungsi yang Terkait....................................................................... 76
3. Dokumen yang Digunakan............................................................ 82
4. Catatan Akuntansi ......................................................................... 89
5. Evaluasi Prosedur.......................................................................... 90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III TEMUAN
A. Kelebihan ........................................................................................... 129
B. Kelemahan ......................................................................................... 131
IV PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................... 134
B. Rekomendasi ..................................................................................... 136
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
I.1 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut Jumlah ........ 12
I.2 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut
Pendidikan ........................................................................................... 13
I.3 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut Jabatan......... 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1 Struktur Organisasi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,
Kantor Cabang Surakarta .................................................................... 15
2.1 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit dan Penyidikan Analisis
Kredit Langsung Kepada Bank BTN ................................................... 63
2.2 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit dan Penyidikan Analisis
Kredit Melalui Developer .................................................................... 65
2.3 Bagan Alir Prosedur Keputusan Permohonan Kredit .......................... 70
2.4 Bagan Alir Prosedur Realisasi Kredit .................................................. 73
2.5 Bagan Alir Prosedur Pelunasan Kredit ................................................ 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Magang
Lampiran 2. Surat Keterangan Magang
Lampiran 3 Brosur/Leaflet Kredit Griya Utama
Lampiran 4. Simulasi Bunga Kredit Griya Utama
Lampiran 5. Check List Kelengkapan Data Permohonan Kredit
Lampiran 6. Formulir Permohonan Kredit Perorangan
Lampiran 7. Formulir Wawancara
Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan
Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan
Lampiran 10. Surat Pernyataan Belum Memiliki Rumah (Format C)
Lampiran 11. Surat Penyataan Mengenai Harga Rumah (Format D)
Lampiran 12. Surat Penyataan Verifikasi Debitur Individual
Lampiran 13. Daftar Realisasi KPR
Lampiran 14. Memo Pemblokiran/ Dasar Pembebanan Biaya Realisasi
Lampiran 15. Formulir Penyetoran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA
Tanti Prasanti F3308113
Credit Griya Main products are non-credit home ownership subsidy (commercial) provided by the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk to the debtor to purchase a house (new or second).
The objective of this research is to understand and evaluate the procedures in the system of Credit the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk whether in accordance with the standards and conditions of the Bank Indonesia. From the results of the research system of Credit Griya Utama, authors obtain the advantages and disadvantages of the procedure performed. Some of the benefits, the system of Credit Griya Utama, among others, credit application procedures of investigation and credit analysis, credit application decision-making procedures, the realization of the credit procedures, credit and satisfaction procedures, which have been thoroughly in accordance with the provisions of the credit standards set by Bank Indonesia. The weakness of the forms and there are documents that have not been numbered series printed, the queue is still going payment Credit Griya Utama between customers and the lack of the implementation of the audit still get the notification from the external auditor.
Based on the result of research, the researcher give some recommendations for the better Credit Griya Utama issuance system includes the researcher can give is to set the system to automatically provide the number series on each new transaction so that it can simplify the verification that each transaction is recorded and does not have any printed document, the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk socialize more payment Credit Griya Utama through ATM to the customer so that can reduce the queue.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung,
Pemerintah Hindia Belanda melalui koninklijk Belsuit No. 27 tanggal 16
Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan
berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang
yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya
terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang
mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif
singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih
kembali pada tahun 1941.
Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah
Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan
TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana
masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintahan Jepang ini tidak sukses
karena dilakukan dengan paksaan TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu
cabang yaitu cabang Yogyakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan
informasi kepada Bp. Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi
Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah
melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indoneia (ORI).
Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena
agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor
termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun
1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK
TABUNGAN RI. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama BANK
TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung di bawah kementrian
Perhubungan.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif
bagi sejarah BTN adalah di keluarkannya UU Darurat N0. 9 Februari 1950
yang mengubah nama “POSTPAARBANK IN INDONESIA” berdasarkan
staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan
memindahkan induk kementrian dari Kementerian Perhubungan ke
Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun
dengan UU Darurat tersebut masih bernama Bank Tabungan Pos, tetapi
tanggal 9 Februari 1950 di tetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK
TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN POS menurut
Undang-Undang Darurat tersebut dilakukan dengan UU No 36 tahun 1953
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS
menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No. 4
tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dengan UU No.2 tahun 1964
tanggal 25 Mei 1964.
Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai Bank Milik
Negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968
yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA
menjadi BTN unit V, jika tugas utama saat pendirian POSTPAARBANK
(1987) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah
bergerak dengan lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan,
maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA diambil tugasnya
yaitu memberikan pelayanan Kredit Pemilikan Rakyat (KPR) terjadi pada
tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati
sebagai hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu
dengan di keluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang
merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun1992 bentuk hukum BTN
berubah menjadi Perusahaan Persero. Sejak itu nama BTN menjadi PT
BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) dengan call name Bank BTN.
Berdasarkan kajian konsultan Independent Price Waterhouse Coopers.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Pemerintah melalui Menteri BUMN dan surat nomor S-554/M-
MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank
Umum dengan focus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.
Dari tahun ke tahun, Bank Tabungan Negara berupaya untuk
melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana. Terutama dengan cara
pembukaan Kantor Cabang Pembantu baru yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Salah satunya dengan pembukaan Kantor Cabang Surakarta.
Kemudian di tingkatkan lagi dengan pembukaan Kantor Cabang Pembantu
(KCP) di wilayah Karisidenan Surakarta yaitu KCP Mojosongo, KCP Palur,
KCP Klaten, KCP Universitas Sebelas Maret dan KCP Sukoharjo.
2. Sejarah berdirinya Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta
merupakan perpanjangan dari kantor pusat, dimana PT Bank Tabugan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta pertama kali berdiri pada tahun 1990
yang merupakan pecahan dari Bank Tabungan Negara Kantor Cabang
Yogyakarta. Pertimbangan pembukuan kantor Cabang karena dinilai
mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Sejak tahun 1990
Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta mengalami perpindahan
sebanyak tiga kali.
Pada tahun 1990 pertama kali PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk.
Kantor Cabang Surakarta didirikan bertempat di Jl. Slamet Riyadi No. 228,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
pada waktu itu lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993 mengalami
perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plasa blok A11-12, Jl. Kapten
Mulyadi yang pada saat itu masih bersifat sewa. PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta bertahan di Ruko Beteng Plasa
sampai dengan November 1997.
Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Surakarta mempunyai gedung sendiri, yaitu di Jl. Slamet
Riyadi No 282 Surakarta, 57141, Telepon: (0271) 226930, Fax: (0271)
726931, 226931, email : [email protected]. Kepindahan kantor pusat
pada bulan Desember yang langsung digunakan sebagai aktivitas Bank
Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta hingga saat ini.
3. Keadaan Fisik dan Operasional Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta
PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta beralamat di Jl.
Slamet Riyadi No 282, Surakarta, Solo 57141, telepon (0271) 726930, fax
(0271) 726931, 226939, email [email protected].
Bank tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta mempunyai luas tanah
±3000 m², luas tanah ±800 m² dan terdiri dari 3 lantai.
Lantai 1 terdiri dari ruang kerja Customer Service, Teller Service dan
Processing, ruang Accounting and Control Unit, ruang Selling Officer, ruang
Komputer dan ruang Section Head.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Lantai 2 terdiri dari ruang Branch Manager, ruang rapat, ruang sekretaris,
Loan Service, ruang Loan Administration, ruang General Branch
Administration dan Mushola.
Lantai 3 terdiri dari ruang kerja Ruang Loan Recovery, aula, ruang dokumen,
dan gudang ATK.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta
memiliki 5 kantor pelayanan yaitu: Kantor Cabang Pembantu Kentingan,
Kantor Cabang Pembantu Mojosongo, Kantor Cabang Pembantu Palur,
Kantor Cabang Pembantu Klaten, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo.
4. Visi dan Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta
Untuk mengoptimalkan pengembangan budaya organisasi maka
dibuatlah visi dan misi Bank Tabungan Negara, yang di sebut dengan “POLA
PRIMA” dengan kepanjangan:
a. POLA PRIMA
(1) Melayani dengan “PRIMA”
POLA PRIMA
PELAYANAN PRIMA (Service Excellence)
(a) Ramah, sopan, dan bersahabat
(b) Peduli, proaktif dan cepat tanggap
Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (inernal
dan eksternal).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
(2) Menggali Pikir Untuk Nilai “TAMBAH”
POLA PRIMA
INOVASI (Innovation)
(a) Berinisiatif melakukan penyempurnaan
(b) Berorientasi menciptakan nilai tambah
Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan
berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.
(3) Melangkah Pasti Didepan Melambungkan “ETOS KERJA”
POLA PRIMA
KETELADANAN (Exemplary Behavior)
(a) Menjadi contoh dalam perilaku baik dan benar
(b) Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja
Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku yang
mencerminkan Nilai-nilai Budaya Kerja Bank BTN bagi insan Bank
BTN dan pihak-pihak yang terkait.
(4) Bersama Team mengembangkan diri untuk “KEMAJUAN
PERUSAHAAN”.
POLA PRIMA
PROFESIONALISME (Profesionalism)
(a) Kompenten dan bertanggung jawab
(b) Bekerja cerdas dan tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Kompenten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri
sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah
bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN.
(5) Menyatukan hati & Kata untuk sebuah tujuan “SUKSES”
POLA PRIMA
INTEGRITAS (integrity)
(a) Konsisten Disiplin
(b) Jujur dan Berdedikasi
Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan
ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran
yang terpuji.
(6) MAJU secara Bersama untuk Kesejahteraan “BERSAMA”
POLA PRIMA
KERJASAMA
(a) Tulus dan terbuka
(b) Saling percaya dan menghargai
Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan
Bank BTN dan pihak lain yang di landasi sikap saling percaya dan
menghargai untuk mencapai tujuan bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
a. Nilai-nilai Dasar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab
Surakarta
Nilai dasar yang di anut oleh PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta untuk mewujudkan dan
melakukan misi bank tersebut sebagai berikut:
(1) Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai BTN taat
melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing
secara khusuk.
(2) Pegawai BTN selalu berusaha menimba ilmu guna meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan BTN.
(3) Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam
melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan
kinerja yang terbaik.
(4) Pegawai bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas
bagi bank BTN dan semua stackholdders sebagai perwujudan dari
pengabdian yang di dasari oleh semangat kesediaan berkorban
tanpa pamrih pribadi.
(5) Pegawai Bank BTN selalu bekerja secara profesional yang
kompenten dalam bidang usahanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b. Etika Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Surakarta
Etika pegawai Bank BTN sebagai berikut :
(1) Patuh dan taat ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku.
(2) Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang
berkaitan dengan kegiatan Bank BTN.
(3) Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
(4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi.
(5) Menghindarkan diri dari keterlibatannya dalam pengambilan
keputusan dalam hal yang terdapat pertentangan kepentingan.
(6) Menjaga kerahasiaan nasabah dari Bank BTN.
(7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan
yang di terapkan Bank BTN terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan
lingkungannya.
(8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri sendiri
maupun keluarganya.
(9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra
profesinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c. Pedoman Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Surakarta
Pedoman Pegawai Bank BTN sebagai berikut :
(1) Kita layani secara IKHLAS, SOPAN, dan SANTUN semua
langganan Bank BTN dengan SENYUM, SALAM, dan SAPA.
(2) Dalam menunaikan tugas kita pedomi 3 JANGAN:
(a) Jangan TERLAMBAT atau MENUNDA
Pekerjaan.
(b) Jangan membuat KESALAHAN
(c) Jangan MENERIMA apalagi MEMINTA atau
MENGAMBIL, sesuatu yang bukan haknya.
(3) Kita laksanakan semua tugas dengan baik secara
PROFESIONAL supaya Bank BTN MAJU, BERKEMBANG,
SOLID, dan SEHAT sehingga KESEJAHTERAAN pegawai dan
keluarga MENINGKAT.
d. Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab
Surakarta
Keadaan pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Kantor Cabang Surakarta mempunyai pegawai sebanyak 42 orang
yang di kelompokkan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
(1) Menurut Jumlah
TABEL I.1
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta
Jenis Kelamin Jumlah (Orang)
Laki-laki 23
Perempuan 19
Jumlah 42
Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab cabang
Surakarta , diolah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa pegawai yang bekerja di PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mayoritas
berjenis kelamin Laki-laki. Hal ini disebabkan kebanyakan pegawai
yang dicari oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor
Cabang Surakarta adalah Laki-laki khususnya pada posisi Collection
Work Out karena bagian tersebut spesifik menangani dalam bidang
penagihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
(2) Menurut pendidikan
TABEL I.2
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta
Jenjang Pendidikan Jumlah (Orang)
Pasca Sarjana (S2) 1
Sarjana (S1) 17
Ahli Madya (D3) 13
SMA 11
SMP -
SD -
Jumlah 42
Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab
cabang Surakarta , diolah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas jenjang pendidikan
pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang
Surakarta adalah Sarjana (S1) namun PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta tetap membuka peluang bagi
lulusan Ahli Madya .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
(3) Menurut Jabatan
TABEL I.3
Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta
No Jabatan Jumlah (orang)
1 Kacada 1 2 Kasie Operasional 1 3 Supervisor CWO 1 4 Staff CWO 8 5 Staff logistic 1 6 Staff Personalia 1 7 Staff TP 3 8 Staff Dokumen 1 9 Staff LA 2 10 Supervisor UPB K.POS 1 11 Staff UPB K.POS 1 12 Kasie Retail 1 13 Head Teller 1 14 Staff Cash Room 1 15 Staff CSO 2 16 Staff SO 3 17 Staff Analisis KU 2 18 Staff LS 5 19 Teller 4 20 Kanit 1 21 Staff Bookeping 1
22 Staff Reporting 1
JUMLAH 42
Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab
cabang Surakarta, diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jabatan PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mayoritas Staff
Collection Work Out (CWO)
5. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Jabatan
Berikut ini struktur organisasi Bank BTN Kacab Solo :
GAMBAR I.1
Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta
Retail Service
Staff Loan Service
Operation
Staff Personalia /Logistik
Staff Loan Admin
Accounting & Control
Staff Reporting
Staff Bookeping
Collection Work Out
Staff Trans.Processin
g
Staff Kliring
Legal
Kolektif
Staff Pembinaan
Customer Service
Branch Manager
Teller Service
KCP Klaten KCP Mojosongo
KCP UNS
KCP Sukoharjo
KCP Palur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada
dalam struktur organisasi Bank BTN sebagai berikut:
a. Branch Manager
(1) . Pengembangan bisnis cabang.
(a). Mengelola hubungan dengan nasabah.
(b). Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang.
(c). Membimbing kampanye promosi dan upaya-upaya
pemasaran.
(2). Perencanaan dan penyusunan kebijakan.
(a). Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan kebijakan pusat.
(b). Menetapkan target kerja untuk seluruh unit kerja cabang.
(c). Membuat perencanaan sumber daya manusia.
(3). Pengawasan dan persetujuan bisnis cabang.
(a). Mengambil keputusan bisnis.
(b). Memotivasi bawahaan dan rekan kerja.
b. Retail Service
(1). Loan Service.
(a). Melakukan fungsi layanan kredit, pelunasan dan
penyelesaian klaim debitur.
(b). Menganalisa permohonan kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
(c). Melakukan fungsi layanan permohonan pembayaran extra
dan advance.
(d). Menangani alih debitur.
(e). Melakukan aktivitas surat menyurat dan menata usahakan
berkas yang menjadi ruang lingkup pekerjaanya.
(f). Melakukan pencetakan rekening koran kredit untuk keperluan
internal.
(g). Menyelenggarakan realisasi kredit.
(2). Teller Service
(a). Melayani setoran tunai angsuran kredit cabang sendiri maupun
cabang lain.
(b). Mengelola proses kas cabang.
(c). Melayani setoran dan pembayaran deposito.
(d). Melayani penyetoran dan penarikan tabungan tunai.
(e). Menerima transaksi giro.
(3). Customer Service
(a). Memberikan informasi kepada nasabah.
(b). Memberikan pelayanan tabungan.
(c). Memberikan pembayaran bunga deposito.
(d). Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas
(e). Melayani proses pemindahbukuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Operation
(1). Personalia
(a). Melakukan manajemen personalia dan administrasi
pajak karyawan.
(b). Melakukan logistik, perawatan dan pemeliharaan gedung.
(c). Memastikan cabang mengikuti kebijaksanaan dan prosedur.
(2). Loan Administration
(a). Mendokumentasikan kredit.
(b). Administrasi Negara.
(c). Administrasi kredit umum.
(d). Memproses aplikasi kredit.
(e). Laporan pemeriksaan akhir.
(3). Transaction Processing
(a). Melakukan proses transaksi operasional non tunai.
(b). Melakukan proses transaksi yang merupakan tindak lanjut atas
transaksi yang dilakukan oleh unit kerja lain.
(4). Kliring
(a). Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kliring di Bank
Indonesia atau bank yang ditunjuk sebagai tempat kliring,
mulai dari persiapan, kliring penyerahan dan kliring tolakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
(b). Entry dan warkat kliring keluar pada system kliring Bank
Indonesia
(c). Melakukan proses efektif kliring.
(d). Proses laporan kliring harian untuk cash flow.
d. Accounting & Control
(1). Bookeping control
(a). Mengontrol data transaksi harian.
(b). Mengelola buku besar cabang.
(c). Mengelola pembukuan transaksi.
(d). Mengkoordinasi data tindak lanjut pemeriksaan.
(e). Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang.
(2). Reporting Control
(a). Mempersiapkan laporan keuangan.
(b). Menganalisa laporan keuangan
(c). Menerima dan mengecek kebenaran laporan keuangan ke kantor
pusat dan Bank Indonesia
(d). Mengadministrasikan pelaporan cabang.
e. Collection Work Out
(a) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan.
(b) Melakukan pembinaan kredit retail.
(c) Memantau kelancaraan pembayaran kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
(d) Memantau data KPR untuk kebutuhan pembinaan debitur.
(e) Memberikan alternatif pembinaan kredit.
(f) Melakukan pencetakan laporan KPR yang berkaitan
dengan kebutuhan pembinaan.
(g) Melakukan proses restrukturisasi kredit retail dan kredit
umum.
f. Legal
(a). Melakukan upaya hukum guna penyelamatan kredit mulai dari
pemberkasan hingga lelang
(b). Memastikan semua langkah penyelesaian kredit bermasalah
sesuai dengan ketentuan bank dan sesuai ketentuan hukum
yang berlaku.
g. Kolektif
(a). Membuat surat konfirmasi atau surat tagihan dan melakukan
penagihan kepada debitur kolektif.
(b). Melakukan monitoring terhadap pembayaran kredit kolektif
(c). Memeriksa hasil entry (posting) transaksi kolektor yang
dilakukan teller / back office.
h. Staff Pembinaan
(a). Membuat kronologis pembinaan berikut rekomendasi usulan
penyediaan kredit kepada atasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
(b). Melakukan negosiasi akhir sebelum eksekusi pemasangan
plang/stiker berdasarkan keputusan rekomendasi.
(c). Memproses pemasangan plang/ stiker pengawasan agunan
(d). Memberikan usulan alternative penyelamatan kredit ke bagian
penyelamatan.
6. Produk Dan Layanan PT. Bank Tabungan Negara
PT. Bank Tabungan Negara menyediakan beberapa produk dan
jasa,antara lain sebagai berikut :
a. Produk Dana
(1). Tabungan Batara
Tabungan Batara adalah tabungan bebas yang berfungsi multiguna
dan fleksibel yang diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat
baik perorangan maupun kolektif.
(2). Tabungan E-Batara Pos
Tabungan E-Batara Pos merupakan produk tabungan yang
diselenggarakan atas kerjasama antara PT.Bank Tabungan
Negara(Persero) dengan PT. Pos Indonesia (Persero) melalui
seluruh loket kantor pos yang telah on-line di seluruh Indonesia.
(3). Tabungan Haji Nawaitu
Tabungan Haji Nawaitu merupakan tabungan yang
diperuntukkan bagi calon jemaah haji dalam rangka persiapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
biaya perjalanan ibadah haji.Manfaatnya adalah memperoleh
nomor alokasi porsi keberangkatan ibadah haji, dapat dibuka di
loket Bank BTN yang terhubung dengan Siskohat Departemen
Agama dan penarikan serta penyetoran dapat dilakukan di seluruh
loket Bank BTN.
(4). Tabungan Batara Prima
Tabungan Batara Prima merupakan produk tabungan yang banyak
memberikan keuntungan dan manfaat tersendiri bagi
nasabah.Manfaatnya antara lain adalah bunga bersaing,
memperoleh bonus,memperoleh fasilitas point reward dan
memperoleh asuransi jiwa bebas premi untuk penabung
perseorangan
(5). Giro
Giro merupakan simpanan di bank yang penarikanya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau
surat pembayaran lainya atau dengan pemindahbukuan.
(6). Deposito Berjangka
Deposito Berjangka adalah simpanan yang penarikanya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut
perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
bersangkutan. Jangka waktu deposito adalah 1 bulan, 3 bulan,
6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan.
(7). Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito merupakan simpanan berbentuk
deposito berjangka yang bukti simpananya dapat
diperdagangkan oleh pemiliknya sebelum jatuh tempo.
(8). TabunganKu
Merupakan tabungan untuk perorangan dengan persyaratan yang
mudah dan ringan yang di terbitkan secara bersama oleh bank –
bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(9). Tabungan Batara Junior
Merupakan peremajaan dari tabungan Batara Pelajar dengan
peruntukkan lebih luas untuk semua kalangan yang sensitif
terhadap biaya administrasi bulanan.
b. Jasa dan Layanan
(1). ATM Batara
ATM Batara adalah fasilitas yang diberikan bank berbentuk
kartu dengan berbagai kemudahan penggunanya untuk penarikan
secara tunai, transfer, pembayaran tagihan dan dapat digunakan
di seluruh jaringan ATM berlogo Link dan ATM Bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
(2). Inkaso
Inkaso adalah penagihan warkat kliring melalui kantor
cabang bank kepada bank penerbit warkat kliring di luar
wilayah kliring.Warkat inkaso di Bank BTN terdiri dari warkat
inkaso sendiri dan warkat inkaso bank lain.
(3). Money Changer
Money Changer merupakan layanan jual / beli uang asing
tertentu yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia.
(4). Inkaso Luar Negeri
Inkaso Luar Negeri terdiri dari inkaso keluar (Outward
Collection) yaitu pengirim warkat-warkat valas dari kantor
cabang Bank BTN kepada bank koresponden di luar negeri
untuk ditagihkan kepada bank penerbit. Sedangkan inkaso
masuk (Inward Collection) adalah penerimaan warkat-warkat
valas dari bank koresponden Bank BTN di luar negeri untuk
ditagihkan pembayaranya kepada bank tertarik di dalam negeri.
(5). Safe Deposit Box
Safe Deposit Box merupakan sarana penyimpanan barang
atau surat-surat berharga yang aman dan terjaga dari resiko
kebakaran,kejahatan, bencana alam dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
(6). Bank Garansi
Bank Garansi merupakan sertifikat jaminan yang diberikan
oleh bank kepada pemilik proyek atas nama kontraktor,
nilai bank garansi harus sama dengan nilai proyek yang dijamin.
(7). RTGS (Real Time Gross Settlement)
RTGS adalah sistem transfer dana on-line dalam mata uang
rupiah yang penyelesaianya dilakukan per transaksi secara
individual.jenis layanan ini terdiri dari single kredit transaction
dan multiple credit transaction.
(8). Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)
BPIH merupakan layanan yang diberikan Bank BTN
untuk memberikan kepastian keberangakatan ibadah haji
dengan menggunakan sistem on-line dan SISKOHAT.
(9). SMS Batara
SMS Batara merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan
yang dapat diakses dari telepon seluler dengan cukup mengetik
SMS ke nomor 3555.
(10). Batara Payroll
Batara Payroll merupakan layanan Bank BTN bagi pengguna
jasa (perusahaan, perorangan dan lembaga ) dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
mengelola pembayaran gaji, THR dan bonus serta kebutuhan
financial lainya yang bersifat rutin bagi karyawan pengguna jasa.
(11). Payment Point
Payment Point merupakan fasilitas layanan Bank BTN
atas Penerimaan pembayaran tagihan maupun pajak secara on-line.
(12). SPP Online
Yaitu layanan yang di berikan untuk pembayaran uang sekolah
atau kuliah yang dapat dilakukan dengan mudah dengan system
Real Time Online.
c. Produk Kredit
(1) KPR Bersubsidi
Fasilitas kredit subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah
untuk pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RSS).
(2) KPR Griya Utama
Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah baru
maupun rumah lama ( second ).
(3) KPR Platinum
Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah atau
apartemen, termasuk take over dengan nilai kredit kurang dari Rp.
150 juta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(4) Kredit Kepemilikan Rumah (KPA)
Fasilitas kredit untuk membeli apartemen jadi ( baru atau bekas ),
apartemen indent atau take over dari bank lain.
(5) Kredit Pemilikan Ruko (KP Ruko)
Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank untuk membeli rumah
toko, rumah usaha, rumah kantor, dan kios.
(6) Kredit Griya Multi (KGM)
Fasilitas kredit yang diberikan untuk berbagai keperluan seperti
renovasi rumah, modal kerja, sekolah atau kebutuhan konsumtif
lainnya.
(7) Kredit Swa Griya
Fasilitas kredit yang digunakan untuk keperluan membangun
rumah di atas lahan milik sendiri.
(8) Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK)
Fasilitas kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil
terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal
kerja dengan persyaratan yang relatif ringan dan terjangkau.
(9) Kredit Ringan Batara (KRB)
Fasilitas kredit yang diberikan kepada karyawan perusahaan
pengguna jasa batara payroll dengan agunan gaji karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
(10) Kredit Investasi
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu pembiayaan
investasi, baik investasi baru, perluasan modernisasi, maupun
rehabilitasi.
(11) Kredit Swadana
Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan
dana segera dengan jaminan tabungan atau deposito yang
ditempatkan di Bank BTN.
(12) Kredit Perumahan Perusahaan (KPP)
Fasilitas kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk
penyediaan fasilitas perumahan dinas perusahaan atau fasilitas
pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama Bank
BTN dengan perusahaan dalam mendukung program perumahan.
(13) Kredit Yasa Griya
Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membantu modal
kerja dalam rangka pembiayaan pembangunan proyek perumahan
(14) Kredit Pendukung Perumahan
Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan kebutuhan modal
kerja dan atau investasi, khususnya kepada sektor industri yang
terkait dengan perumahan, termasuk usaha penunjangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
(15) Kredit Modal Kerja Kontraktor
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan borongan sesuai dengan kontrak kerja.
B. Latar Belakang Masalah
Perekonomian di Indonesia pada era globalisasi yang serba modern
dalam perkembangannya, sangat menuntut masyarakat untuk berusaha
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tuntutan inilah yang menyebabkan
kebutuhan menjadi lebih kompleks. Berdasarkan kebutuhan, setiap individu
mempunyai kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer meliputi
sandang, pangan, dan papan yang harus dipenuhi. Sedangkan kebutuhan
sekunder antara lain mobil, televisi, telepon merupakan kebutuhan pelengkap.
Krisis perekonomian yang terjadi saat ini membuat masyarakat sulit untuk
memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan primer yaitu papan (perumahan)
khususnya bagi rakyat kecil.
Perekonomian di Indonesia saat ini tidak terlepas dari peranan Bank.
Seperti pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat
dilakukan oleh sebuah Bank. Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1998 atas
perubahan UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud
dengan kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat disamakan,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga ( dalam Wikipedia,
2011). Menurut Undang – Undang tersebut, penyediaan dana untuk nasabah
bukan hanya dalam bentuk kredit . Penyediaan dana tersebut dapat berupa
pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang telah diterapkan Bank Indonesia.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah salah satu Bank
yang bekerja sama dengan pihak developer untuk memudahkan kepada calon
debitur dalam pembiayaan kepemilikan perumahan seperti Kredit Griya
Utama (KGU). PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan
prosedur yang mudah, bunga yang rendah dan angsuran yang terjangkau
dalam Kredit Griya Utama (KGU). Hal ini terbukti dengan berbagai
penghargaan yang diterima oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
karena prestasi dalam pembiayaan kepemilikan rumah seperti Kredit Griya
Utama (KGU). Alasan penulis memilih Kredit Griya Utama (KGU) karena
kredit tersebut diposisikan Bank sebagai produk kredit komersial andalan
dalam pembiayaan rumah yang debiturnya mencapai lebih dari 2000 debitur
dengan penyaluran kredit komersial hingga mencapai kurang lebih 80 %
(dalam forum detik : 2011). Visi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
adalah menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan
mengutamakan nasabah. Berbekal pengalaman yang sekian lama dalam
pembiayaan perumahan, tidak salah apabila PT. Bank Tabungan Negara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
(Persero) Tbk disebut sebagai mitra terpercaya dalam pembiayaan perumahan
bagi masyarakat di Indonesia dibandingkan dengan bank-bank lainnya.
Pembiayaan oleh Bank tidak lepas dari resiko kegagalan dalam
pelunasannya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan Bank, sehingga
dalam pelaksanaan Bank harus memperhatikan asas perkreditan yang sehat
yaitu kehati-hatian. Mengingat pentingnya prinsip kehati-hatian diharapkan
pembiayaan kredit dapat dilaksanakan dengan konsisten agar mampu
meminimalisir kredit yang bermasalah.
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka
penulis menyusun Tugas akhir dengan judul “ EVALUASI SISTEM
PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN
KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN
NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA.”
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas , maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimanakah sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses
pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b. Apa saja kelebihan dan kelemahan sistem pengajuan kredit, realisasi sampai
dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta ?
D. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja
karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan tujuan yang lebih
spesifikasi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengajuan kredit, realisasi sampai
dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.
b. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem pengajuan kredit, realisasi
sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah :
(a) Bagi Penulis
Dapat memberikan pengalaman dalam mempraktikan ilmu dan teori
Akuntansi Keuangan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan Program
Diploma III Akuntansi Keuangan ke dalam kenyataan dunia kerja serta
menambah pengetahuan mengenai pelaksanaan sistem pengajuan kredit,
realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
ada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Surakarta.
(b) Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan
dalam mengevaluasi sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses
pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) serta dapat menanggulangi
kelemahan-kelemahan yang ada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Surakarta. Agar dapat meningkatkan efektivitas sistem
tersebut serta dapat menjaga kelangsungan dan kemajuan PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta di masa yang
akan datang.
(c) Bagi Pembaca
Dapat memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan,
wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan tugas
akhir di masa yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang
bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (Hall,2006: 6). Pendapat lain
menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi,
2001: 5).
Prosedur adalah uraian kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang
(Mulyadi, 2001: 5). Sistem akuntansi dapat didefinisikan sebagai organisasi,
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).
2. Pengertian Kredit
Istilah "kredit'" berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti
kepercayaan atau dalam bahasa latin creditium yang berarti kepercayaan (Trust)
atau kebenaran. Oleh karena itu, dasar dari kredit ialah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur)
percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup
memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan dapat berupa uang, barang
ataupun jasa. Sedangkan kredit menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun
1992 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998
tentang Perbankan :
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Pengertian lain menyebutkan bahwa kredit merupakan kemampuan
untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman
dengan suatu janji pembayaran yang akan ditangguhkan pada jangka waktu
tertentu yang telah disepakati (Muljono, 1994: 10).
3. Unsur-unsur Kredit
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu
fasilitas kredit menurut Kasmir (2008: 74) adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima
kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati
yang bisa berbentuk jangka pendek, menengah atau jangka panjang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d. Resiko, yaitu suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan
suatu resiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit.
e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang berbentuk
bunga dan biaya administrasi kredit.
4. Tujuan dan Fungsi Kredit
Pemberian kredit kepada masyarakat mempunyai tujuan dan fungsi
tertentu. Tujuan pemberian kredit menurut Suyatno, dkk (1995: 15) ,
khususnya Bank Pemerintah yang akan mengembangkan tugas sebagai
Agent Of Development adalah sebagai berikut :
a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan.
b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya
guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan
dapat memperluas usahanya.
Sedangkan fungsi kredit secara luas menurut Kasmir (2008: 97)
antara lain:
a. Kredit dapat meningkatkan daya guna uang.
Artinya apabila uang hanya disimpan di dalam rumah, maka tidak akan
menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang
tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang dan jasa oleh
debitur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari
satu wilayah ke suatu wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang
kekurangan uang akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain.
c. Kredit dapat meningkatkan daya guna barang.
Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan oleh debitur untuk
mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
d. Kredit dapat meningkatkan peredaran barang.
Kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari wilayah
satu ke wilayah yang lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar
tersebut dapat meningkatkan jumlah barang.
e. Kredit dapat sebagai alat stabilitas ekonomi.
Dengan memberikan kredit, dapat dikatakan sebagai alat stabilitas
ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah
jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.
f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.
Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik, terutama
dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika kredit yang diberikan untuk
membangun perusahaan baru, maka perusahaan tersebut membutuhkan
tenaga kerja baru. Dengan adanya lapangan pekerjaan ini para pekerja
mendapatkan pendapatan berupa gaji, sehingga mengurangi
pengangguran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
g. Kredit dapat meningkatkan gairah usaha.
Bagi debitur tentu dapat meningkatkan gairah usahanya, karena
pemberian kredit ini debitur mendapatkan tambahan dana untuk
membangun usaha tersebut
h. Kredit dapat meningkatkan hubungan Internasional.
Bagi debitur dengan pemberian kredit ini debitur dapat
mengembangkan usaha tidak hanya dalam negeri namun juga mulai
merambah di luar negeri oleh karena itu hubungan internasional dari
beberapa Negara mulai tercipta serta dapat menambah devisa Negara.
5. Jenis-jenis Kredit
Kredit yang diberikan bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai
jenis kredit yang dapat dilihat dari berbagai kriteria. Menurut Kasmir
(2008:76) jenis- jenis kredit dapat digolongkan menjadi 5 kelompok antara
lain:
a. Kredit ditinjau dari segi tujuan penggunaannya dikelompokkan
menjadi :
(1). Kredit konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan untuk membiayai
keperluan konsumsi secara pribadi.
(2). Kredit produktif
Kredit produktif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
(3). Kredit perdagangan
Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan dengan tujuan
untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi.
b. Kredit menurut aktivitas perputaran usaha dibedakan menjadi tiga
yaitu sebagai berikut:
(1). Kredit kecil
Kredit kecil yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang
digolongkan sebagai pengusaha kecil.
(2). Kredit menengah
Kredit menengah yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha
yang kekayaannya lebih besar dari pengusaha kecil.
(3). Kredit besar
Kredit besar yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang
digolongkan sebagai pengusaha besar.
c. Kredit ditinjau dari segi jangka waktunya dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
(1). Kredit jangka pendek
Kredit jangka pendek yaitu kredit yang diberikan dengan jangka
waktu maksimum satu tahun.
(2). Kredit jangka menengah
Kredit jangka menengah yaitu kredit yang diberikan dengan
jangka waktu antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
(3). Kredit jangka panjang
Kredit jangka panjang yaitu kredit yang diberikan dengan jangka
waktu lebih dari tiga tahun. Bentuknya dapat berupa kredit
investasi yaitu kredit yang bertujuan untuk menambah modal
suatu perusahaan dalam rangka untuk melakukan perluasan dan
pendirian proyek baru.
d. Kredit ditinjau dari segi jaminan dibagi menjadi dua macam yaitu:
(1). Kredit tanpa jaminan (tanpa agunan).
Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa
penyerahan barang jaminan atau tanpa agunan. Pemberian kredit
ini sangat selektif ditujukan kepada nasabah besar yang telah diuji
kejujuran, ketaatan dalam transaksi perbankan maupun dalam
kegiatan usaha yang dijalani nasabah tersebut.
(2). Kredit dengan jaminan (dengan agunan)
Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan
penyerahan suatu jaminan atau agunan yang berupa tanah,
bangunan, dan sebagainya. Agunan ini dapat membantu kreditur
apabila debitur wanprestasi, bank dapat menerima pelunasan
hutangnya dengan cara pelelangan atas agunan tersebut.
e. Kredit ditinjau dari segi penggunaannya dibagi menjadi dua macam
yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
(1). Kredit eksploitasi
Kredit eksploitasi yaitu kredit berjangka waktu pendek yang
diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai
kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan
dengan lancar.
(2). Kredit investasi
Kredit investasi yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang
yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk
melakukan investasi atau penanaman modal.
6. Prinsip-prinsip Kredit
Sebelum suatu kredit diberikan kepada calon debitur maka bank
harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan
kembali. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan bank adalah
dengan menggunakan analisis 6C (Muljono, 1994: 11) sebagai berikut:
a. Character
Suatu pemberian kredit didasari oleh kepercayaan. yaitu keyakinan dari
pihak bank bahwa calon debitur memiliki moral, watak, ataupun sifat-
sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga memiliki rasa tanggung
jawab dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, maupun sebagai bagian
dari anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan usaha. Untuk
mengenal calon debitur pihak bank melakukan pengenalan lebih dekat
seperti mengumpulkan keterangan dari hasil wawancara maupun dari
lingkungan calon debitur bertempat tinggal dan melakukan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
usaha melalui survey secara langsung yang disebut on the spot (OTS)
dan hasil yang didapatkan dari Bank Indonesia yang disebut Sistem
Informasi Debitur (SID) merupakan riwayat pemberian kredit calon
debitur yang diberikan oleh bank lain guna mengetahui karakter
seseorang dalam mengangsur pinjaman yang diberikan.
b. Capacity
Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai
kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban debitur ditinjau dari kegiatan
usaha yang dilakukan oleh debitur. Hal ini dimaksudkan untuk menilai
kemampuan usaha yang dimiliki debitur cukup memadai untuk
pengembalian kredit sesuai ketentuan yang telah disepakati.
c. Capital
Merupakan jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon
debitur. Dengan mengetahui jumlah modal dan dari mana modal calon
debitur berasal maka pihak bank akan dapat memperkirakan besarnya
kredit yang dibutuhkan calon debitur. Dan hal ini juga dimaksudkan
untuk mengetahui modal yang telah dipergunakan termasuk komposisi
modal tersebut.
d. Collateral
Collateral merupakan barang jaminan yang diberikan oleh debitur
sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Manfaat jaminan sebagai alat
pengamanan bila debitur tidak mampu melunasi kreditnya.
e. Condition of economy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi. budaya dan lain-Iain yang
mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang
kemungkinan akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari kredit
yang dibiayai oleh bank. Penilaian prospek usaha yang dibiayai
hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga permasalahan kredit
yang muncul relatif kecil.
f. Constraint
Constraint yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak
memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. Meskipun
semua prinsip 5C diatas cukup baik, tetapi prinsip constraint ini dapat
menjadi pertimbangan.
7. Manfaat Kredit
Kredit yang diberikan disamping memiliki tujuan dan fungsi,
kredit juga bermanfaat. Menurut Kasmir (2008:94) manfaat kredit
dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
a. Manfaat kredit secara langsung bagi kreditur sebagai berikut:
(1). Memperoleh keuntungan.
(2). Dapat mengembangkan usaha.
(3). Menjaga kestabilan rasio likuiditas kreditur.
(4). Dapat merebut pasar.
(5). Dapat memasarkan jasa-jasa perbaikan.
b. Manfaat kredit secara langsung bagi debitur sebagai berikut:
(1). Dapat mengembangkan usaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
(2). Rahasia terjamin.
(3). Biaya yang dikeluarkan relatif sedikit.
c. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi masyarakat sebagai berikut:
(1). Lebih mudah memenuhi kebetuhan.
(2). Membuka kesempatan kerja.
(3). Menambah pendapatan bagi yang berprofesi.
(4). Tabungan masyarakat terjamin.
(5). Terbayarnya barang dengan pasti.
d. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi pemerintah
(1). Penghasilan negara bertambah.
(2). Meningkatkan dan meratakan pembangunan.
(3). Membuka kesempatan kerja.
(4). Sebagai alat pemicu pertumbuhan ekonomi.
8. Prosedur Kredit
Menurut Suyatno (1995: 23) prosedur kredit meliputi prosedur-
prosedur sebagai berikut:
a. Permohonan kredit, permohonannya mencakup:
(1) Permohonan baru untuk menciptakan jenis fasilitas kredit.
(2) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.
(3) Permohonan perpanjangan atau pembaharuan masa berlaku kredit
yang telah berakhir jangka waktunya.
(4) Permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit
yang sedang berjalan antara lain pertukaran jaminan, perubahan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
pengunduran jadwal dan sebagainya.
b. Penyidikan dan analisis kredit
Prosedur penyidikan kredit sebagai berikut:
(1) Wawancara dengan pemohon kredit.
(2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit
yang diajukan nasabah baik intern maupun ekstern.
(3) Pemeriksaan atau penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai
hal-hal yang dikemukakan oleh nasabah dan informasi lain yang
diperoleh.
(4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah
dilaksanakan.
Prosedur analisis kredit sebagai berikut:
(1) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan, penguraian dari segala aspek
baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui
kemungkinan dapat tidak suatu permohonan kredit dipertimbangkan.
(2) Menyusun laporan analisis yang diperlukan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan
kredit debitur.
c. Keputusan atas permohonan kredit
Setiap tindakan pejabat yang berwenang berhak mengambil keputusan
menolak, menyetujui. dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit
kepada pejabat yang lebih tinggi.
d. Penolakan permohonan kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Penolakan ini ditujukan untuk permohonan kredit yang secara teknis oleh
bank dianggap tidak memenuhi persyaratan kredit serta ketentuan yang
telah ditetapkan oleh bank.
e. Persetujuan permohonan kredit
Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan untuk mengabulkan
sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur.
f. Realisasi kredit
Setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh
pihak bank yang berupa pembayaran dan atau pemindah bukuan atas
beban rekening pinjaman.
g. Pelunasan kredit
Dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah kepada bank yang
mengakibatkan terhapusnya ikatan perjanjian kredit.
9. Kredit Griya Utama
Berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal
Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU). Dalam
rangka meningkatkan kemampuan bersaing, optimalisasi pendapatan Bank
dan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak mengabaikan penerapan
prinsip kehati-hatian, diperlukan suatu ketentuan yang mengatur tentang
Kredit Griya Utama. Sebagai pedoman dalam pelaksanaannya, perlu
dibuatkan suatu ketentuan dengan maksud untuk memberikan petunjuk
teknis pelaksanaan, standarisasi dan keseragaman sistem dan administrasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
serta memberikan petunjuk proses dan syarat-syarat yang berkaitan dengan
pelaksanaan pemberian Kredit Griya Utama. Kredit Griya Utama
merupakan fasilitas kredit pemilikan rumah non subsidi atau komersial yang
diberikan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kepada debitur untuk
membeli rumah baru atau lama. Sedangkan debitur adalah pihak yang
mendapatkan fasilitas Kredit Griya Utama dari Bank berdasarkan Perjanjian
Kredit yang merupakan dasar hukum hubungan pinjam meminjam antara
Bank dan Debitur serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan.
Adapun debitur kolektif yaitu calon debitur secara kolektif dari satu
perusahaan /instansi dimana nantinya apabila telah menjadi debitur angsuran
kredit dipotong langsung dari gaji setiap bulannya via Bendahara
perusahaan/instansi.
B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama
(KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta
1 . Syarat-syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit
Persyaratan kredit yang telah ditentukan oleh BTN cabang
Surakarta kepada calon debitur dalam permohonan Kredit Griya Utama
berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan
yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) adalah sebagai berikut:
(a). Warga Negara Indonesia
(b). Surat keterangan berkewarganegaraan Indonesia bagi WNI
keturunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
(c). Telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau telah menikah dan
berwenang melakukan tindakan hukum (telah dewasa menurut
hukum dan tidak berada dalam pengampunan).
(d). Pada saat kredit lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun.
(e). Memiliki penghasilan yang menurut perhitungan Bank dapat
menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban (angsuran pokok
dan bunga) sampai kredit lunas. Penghasilan dimaksud baik bersifat
tetap (gaji bulanan) maupun tidak tetap (pendapatan dari pekerjaan
bebas).
(f). Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan
lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya
sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun.
(g). Tidak memiliki kredit bermasalah baik di Bank maupun di Bank
lain.
(h). Pemohon yang masih berstatus sebagai Debitur di Bank untuk jenis
kredit apapun,disyaratkan ;
(1) Sesuai ketentuan Bank penghasilannya masih cukup untuk
membayar kewajiban (angsuran pokok dan bunga) atas
seluruh kreditnya (baik yang telah ada maupun yang akan
diminta);
(2) Telah menjadi debitur sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan
selama menjadi debitur (minimal 1 tahun terakhir) tidak
pernah menunggak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
(i). Menyampaikan NPWP Pribadi untuk pemohon dengan jumlah kredit
> Rp. 100 juta atau SPT Pasal 21 Form A1 untuk pemohon dengan
jumlah kredit > Rp 50 juta sampai dengan < Rp. 100 juta atau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan kelengkapan data pemohon Kredit Griya Utama adalah sebagai
berikut :
a. Berpenghasilan Tetap / Karyawan
(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk;
(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;
(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan
Pasangan (suami/istri) yang terbaru;
(4) Copy Slip Gaji selama tiga bulan terakhir atau Surat
Keterangan Penghasilan yang telah disahkan;
(5) Copy Rekening Tabungan/Giro BTN dan atau Bank lain;
(6) Surat Kuasa Pemotongan Gaji untuk pembayaran angsuran
kolektif serta Surat keterangan instansi bagi pegawai tetap.
b. Berpenghasilan Tidak Tetap / Wiraswasta
(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk;
(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;
(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan
Pasangan (suami/istri) yang terbaru;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
(4) Surat Keterangan Penghasilan;
(5) Copy Rekening Tabungan/Giro BTN dan atau Bank lain;
(6) Copy Akta Perusahaan, ijin Usaha; SIUP/TDP; Izin praktek.
(7) Laporan keuangan perusahaan;
Ketentuan-ketentuan dalam permohonan Kredit Griya Utama adalah sebagai
berikut:
a. Legalitas dan perizinan lengkap agunan kredit berupa sertifikat Hak
Guna Bangunan / Hak Milik (tidak dalam sengketa / masalah, dapat
dialihkan ke atas nama calon pembeli / debitur ) dan ada Izin
Mendirikan Bangunan (IMB).
b. Jangka waktu maksimal 15 tahun dan tidak melebihi umur sertifikat
minus 1 tahun dan pada saat lunas usia pemohon maksimal 65 tahun.
c. Maksimal Kredit Griya Utama yang dapat diberikan adalah sebesar
80 % untuk debitur Non-Kolektif dan sebesar 90 % untuk debitur
Kolektif, besaran tersebut dari harga jual setelah discount atau nilai
taksasi pasar wajar yang dilakukan oleh penilai (appraisal
independent). Dalam hal terdapat perbedaan antara keduanya oleh
karena itu, Bank akan mengambil harga yang terendah.
d. Kemampuan mengangsur (re-payment capacity) tidak melebihi 70 %
dari sisa penghasilan bersih usaha per bulan dan atau penghasilan
bersih keluarga (Take Home Pay) yang merupakan penghasilan
keluarga ( suami dan istri) setelah dikurangi potongan-potongan
(dalam strook gaji maupun diluar strook gaji), termasuk kewajiban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
lainnya (jika ada) dan biaya hidup per bulan seperti pengeluaran
biaya rutin dan bersifat tetap setiap bulannya, misal : biaya
pendidikan, transportasi, makan, utilities (Listrik, PDAM, Telepon),
sewa / kontrakan, dan lain-lain.
e. Dalam perhitungan bunga untuk Kredit Griya Utama menggunakan
Sistem Bunga Anuitas sebagai berikut :
(1) Suku bunga : 12,50 % ( Maksimal Kredit s/d Rp 75 juta )
(2) Suku bunga : 12,00 % ( Maksimal Kredit Rp 75 juta s/d Rp
150 juta )
(3) Suku bunga : 11,25 % ( Maksimal Kredit Rp 150 juta s/d Rp
350 juta )
(4) Suku bunga : 10,75 % ( Maksimal Kredit diatas Rp350 juta)
(5) Suku bunga : 13,95 % ( > Rp 150 juta fixed 2 tahun )
f. Debitur dikenakan biaya pemrosesan sebelum akad kredit yang
disiapkan dalam tabungan / giro, antar lain : Angsuran Bulan
Pertama sesuai tabel simulasi, Provisi sebesar 1 % dari maksimal
kredit, Biaya Notaris sebesar Rp 250.000,00 , Biaya Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) atau Akta Pemberian
Hak Tanggungan (APHT) tergantung pinjaman, Biaya Appraisal
(Penilai) minimal sebesar Rp 150.000,00 , Premi asuransi jiwa
sesuai Maksimal Kredit, Premi asuransi kebakaran sesuai Maksimal
Kredit dan harga bangunan, saldo tabungan mengendap sebesar Rp
500.000,00 dan Biaya Administrasi sebesar Rp 100.000,00 yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
masing-masing nilainya bisa berubah sesuai ketentuan Bank.
g. Debitur Kredit Griya Utama (KGU) dicover dengan Asuransi Jiwa
Kredit dan Agunan Kredit Griya Utama dicover dengan Asuransi
Kebakaran. Khusus untuk daerah-daerah rawan gempa bumi dan
bencana-bencana lain, agunan Kredit Griya Utama wajib dicover
dengan asuransi yang mencakup risiko-risiko yang akan timbul
akibat adanya bencana alam.
h. Khusus untuk bangunan/rumah yang dibiayai dengan fasilitas Kredit
Griya Utama dengan Kriteria :
(1) Luas tanah > 90 ( Sembilan puluh ) m2 ,
(2) Luas bangunan > 75 ( Tujuh puluh lima ) m2 ,
(3) Kondisi dan lokasi rumah dalam kondisi layak huni,
dilengkapi fasilitas listrik, air minum dan saluran
pembuangan yang telah berfungsi dengan baik serta terletak
di wilayah permukiman sesuai Rancangan Umum Tata
Ruang Kota (RUTRK) yang sudah dilengkapi dengan sarana
dan prasarana lingkungan serta bebas banjir .
(4) Untuk rumah tinggal yang berada di luar kawasan
perumahan, jalan lingkungan depan rumah yang dijadikan
agunan minimal dapat dilalui kendaraan roda empat.
(5) Bangunan / rumah yang akan diagunkan terletak di areal
yang menurut penilaian Bank memiliki kemudahan untuk
dijual kembali dan memiliki kemudahan untuk dijangkau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
(6) Pengikatan Agunan didahului dengan penandatangan Surat
Kuasa Membebankan Hak Tanggungan sesuai dengan
peraturan perundang-perundangan yang berlaku.
2. Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam pelaksanaan permohonan Kredit
Griya Utama pada BTN cabang Surakarta sebagai berikut:
a. Retail Service Section Head
Retail Service Section Head membawahi unit kerja Teller Service, Loan
Service, Costumer Service yang bertugas dan wewenangnya dalam
pemberian kredit sebagai anggota rapat Komite Kredit, pemberi otorisasi
jika permohonan kredit tersebut disetujui dan berfungsi sebagai
penyimpan aktiva.
b. Loan Service Unit
Unit kerja ini dibawah Retail Service yang melayani nasabah dalam
pemrosesan kredit dengan tugas dan tangungjawab sebagai berikut:
(1) Memproses permohonan kredit debitur.
(2) Menerima penyerahan formulir dan dokumen pendukung kelengkapan
data calon debitur.
(3) Menganalisa proses permohonan kredit dengan melakukan wawancara
calon debitur, membuat memo permintaan On The Spot dan
menerbitkan Daftar Usulan Permohonan (DUP) sebagai hasil dari
wawancara tersebut.
(4) Pembahasan dan evaluasi DUP dalam rapat Komite Kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
(5) Mengirimkan surat penolakan permohonan kredit jika dalam rapat
Komite Kredit tidak menyetujui permohonan kredit dan akan
menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K)
jika rapat Komite Kredit menyetujui permohonan kredit.
(6) Membuat usulan realisasi dengan membuat Surat Perjanjian Rangkap 5
(SPD5), Laporan Penilaian Akhir (LPA), dan Surat Perjanjian Kredit.
(7) Menyelenggarakan realisasi kredit sebagai berikut:
(a). Membuat jadwal akad/realisasi kredit
Calon debitur yang telah disetujui permohonan kreditnya kemudian
membayar biaya proses realisasi kredit melalui tabungan Bank
BTN pada saat 3 hari sebelum pra realisasi yang meliputi:
(1). Angsuran bulan pertama.
(2). Biaya provisi bank sebesar 1 % dari maksimal kredit.
Biaya provisi adalah biaya untuk menaksir harga rumah
atau taksasi jaminan yang dilakukan oleh Loan
Administration Unit.
(3). Biaya appraisal.
Biaya appraisal adalah biaya yang dikeluarkan untuk
penilaian atas kelayakan harga jual tanah dan bangunan
dimaksud dilakukan oleh penilai intern Bank atau
Appraisal Independent.
(4). Biaya notaris.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Notaris adalah pejabat umum yang telah bekerjasama
dengan Bank dan memiliki wewenang untuk membuat akta
otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan
yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau
dikehendaki oleh Bank.
(5). Premi Asuransi kebakaran dan asuransi jiwa.
(6). Akta Pemasangan Hak Tanggungan (APHT)/ Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT).
(7). Saldo mengendap sesuai ketentuan Bank.
(8). Biaya Administrasi sebesar Rp 100.000,00 ( bisa berubah
sewaktu-waktu sesuai ketentuan Bank ).
(b). Mengagendakan pelaksanaan tanda tangan calon debitur pada
lembaran SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit dihadapan notaris dan
pihak BTN.
c. Loan Administration Unit
Loan Administration Unit merupakan unit kerja dibawah unit Operation
yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
(1) Administrasi dan dokumentasi dalam proses permohonan kredit
berupa DUP, SP3K, SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit.
(2) Melakukan taksasi jaminan dengan cara menjumlahkan nilai jual
objek pajak (NJOP), Nilai tanah per m2 berdasarkan nilai pasar
wajar, nilai harga jual, harga patokan yang telah ditentukan dari
Rancangan Umum Tata Ruang Tata Ruang Kota (RUTRK) atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan, sarana dan prasarana
(khususnya untuk rumah baru), kemudian dibagi empat, sehingga
dapat diketahui nilai jual tanah dan bangunan tersebut yang akan
dijadikan jaminan kredit.
d. Branch Manager
Tugas dan wewenang Branch Manager dalam proses permohonan
kredit adalah sebagai berikut:
(1) Sebagai ketua pengambil keputusan akhir dalam pelaksanaan rapat
Komite Kredit yang dilaksanakan bersama unit kerja lainnya.
(2) Memberikan otorisasi permohonan kredit jika Komite Kredit
menyetujui permohonan kredit yang akan dimuat dalam DUP.
e. Collection Work Out
Tugas dan wewenang Collection Work Out dalam penanganan
tunggakan kredit sebagai berikut:
(1) Pembinaan dan penyelamatan kredit dengan mengirimkan surat
konfirmasi angsuran dan surat penagihan kepada debitur.
(2) Penyelesaian kredit dengan melakukan penjualan tunai, melakukan
eksekusi hak tanggungan dan bila dianggap pergi dilakukan
penggugatan ke Pengadilan Negeri.
f. Accounting and Control
Dalam proses permohonan kredit fungsi yang terdiri dan Financial
Reporting dan Bookkeeping and Control Unit ini bertugas sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
pengelola data-data akuntansi serta melakukan kontrol dari semua
transaksi yang terjadi dan membuat laporan keuangan.
g. Transaction Processing Unit
Transaction Processing Unit merupakan unit kerja dibawah Operation
Unit yang mempunyai tugas dan wewenang dalam memproses lebih
lanjut transaksi angsuran kredit dari unit organisasi lain.
i. Teller Service
Teller Service merupakan unit kerja dibawah Retail Service Section
Head yang tugas dan wewenangnya melayani nasabah dalam
penyetoran tunai angsuran Kredit Griya Utama.
3. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam proses pemberian Kredit Griya
Utama adalah sebagai berikut:
a. Fomulir atau aplikasi permohonan kredit dan dokumen syarat
kelengkapan data.
Formulir permohonan kredit dari Loan Service Unit oleh calon
debitur digunakan untuk mengajukan permohonan Kredit Griya
Utama dan dokumen syarat kelengkapan data calon nasabah
digunakan sebagai keterangan data calon debitur yang diperoleh
Loan Service Unit pada waktu wawancara dilakukan.
b. Formulir Checking Bank Indonesia
Formulir Checking Bank Indonesia merupakan formulir yang
berisikan data dari calon debitur untuk diserahkan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Bookkeeping and Control Unit untuk mengetahui kredit calon
nasabah di bank lain.
c. Lembar hasil wawancara
Lembar hasil wawancara berisi informasi yang diperoleh Analis
Kredit ketika mewawancarai calon debitur guna keperluan
penilaian atas kelayakan kredit yang diajukan.
d. Dokumen pokok debitur
Dokumen pokok debitur berisi mengenai setifikat atas nama
debitur, IMB atas nama debitur, akta jual beli. surat kuasa menjual,
surat kuasa hipotik, dan APHT (Akta Pemberian Hak
Tanggungan). Dokumen-dokumen tersebut disimpan oleh Loan
Service Unit setelah debitur realisasi.
e. Memo Permintaan On The Spot atau Taksasi Agunan
Formulir atau Memo untuk menverifikasi penghasilan calon
debitur dari bidang usahanya atau pekerjaan melalui pengamatan
langsung atau observasi ke tempat usaha calon debitur bekerja.
Taksasi Agunan merupakan Formulir atau Memo untuk menaksir
harga rumah atau taksasi jaminan yang dilakukan oleh Loan
Administration Unit.
f. Daftar Usulan Permohonan (DUP)
Hasil wawancara yang dibuat Loan Service Unit digunakan sebagai
dokumen dalam Rapat Komite Kredit untuk pertimbangan
kelayakan permohonan kredit debitur. Isi dari DUP meliputi nomor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
unit, NIP, wawancara, nama pemohon, umur, lokasi perumahan,
tipe rumah, blok kavling, harga jual, pengajuan permohonan
(setuju/ tolak), paraf anggota rapat Komite Kredit (setuju/ tolak),
dan alamat instansi pemohon.
g. SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit)
Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit adalah surat
persetujuan dari pihak bank yang mencakup ketentuan dan
persyaratan pihak bank yang disampaikan kepada debitur. Isi dari
SP3K meliputi hal-hal sebagai berikut: nama pemohon, rincian
permohonan (jumlah rupiah kredit, jangka waktu, suku bunga, dan
angsuran), biaya-biaya pra realisasi, materai Rp. 6.000,00 dan
tanda tangan debitur.
h. SPD5 (Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5)
Dokumen yang dibuat oleh Loan Service Unit saat realisasi kredit,
dokumen tersebut berisi hal-hal sebagai berikut: nomor unit, nama
pemohon, tipe rumah, blok kavling, maksimal krdit yang disetujui,
jangka waktu, suku bunga. angsuran, nomor unit debitur, dan tanda
tangan debitur.
i. Surat Perjanjian Kredit
Surat perjanjian kredit adalah perjanjian yang merupakan dasar
hukum hubungan pinjam meminjam antara bank dan debitur. Hal-
hal yang tertera dalam surat ini mencangkup maksimal kredit yang
disetujui dan peraturan pasal- pasal yang ditetapkan oleh bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
j. Surat Penolakan
Surat ini berisi pernyataan penolakan permohonan kredit sesuai
dengan keputusan rapat Komite Kredit yang dibuat oleh Loan
Service Unit.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dalam sistem pengajuan kredit sampai dengan pelunasan Kredit
Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor
Cabang Surakarta menggunakan sistem pencatatan akuntansi secara online,
yaitu menggunakan sistem Loan Application Creation-SIBS ( Sylvester
Integrated Banking System ). Catatan akuntansi yang digunakan atas
transaksi yang terjadi dilakukan dengan menggunakan jurnal umum, jurnal
pembalik, buku besar dan buku besar pembantu dengan menggunakan
sistem komputer tersebut. Pencatatan dilakukan oleh Bookkeeping and
Control Unit dengan sumber pencatatan akuntansi yang terdiri dari formulir
penyetoran dan formulir penarikan.
5. Jaringan Prosedur Pelaksanaan yang Membentuk Sistem Pengajuan Kredit
sampai dengan Pelunasan Kredit Griya Utama serta Bagan Alir (Flowchart )
pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta
Prosedur Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta sebagai berikut:
a. Prosedur permohonan atau pengajuan Kredit Griya Utama
Prosedur permohonan Kredit Griya Utama dapat dilakukan melalui 2
cara, yaitu sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
(1) Permohonan langsung kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk, Kantor Cabang Surakarta
(a) Pemohon yang sebelumnya sudah membuka rekening tabungan
di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang
Surakarta langsung datang ke bagian Loan Service Unit untuk
mengisi formulir permohonan Kredit Griya Utama dan
melampirkan dokumen persyaratan calon debitur yang kemudian
diserahkan kembali kepada Loan Service Unit
(b) Bagian Analis Kredit atau bagian Loan Service Unit melakukan
tes wawancara kepada calon debitur untuk memperoleh data
mengenai permohonan kredit yang diajukan. Tes tersebut
didasarkan pada prinsip kredit 5C yaitu character, capital,
capacity, collateral dan condition of economy. Hasil tes tersebut
tertuang dalam lembar hasil wawancara yang diotorisasi oleh
Analis Kredit dan ditandatangani oleh calon debitur kemudian
pada akhir wawancara Loan Service Unit menjelaskan kepada
pemohon atau calon debitur mengenai proses lanjutan setelah
wawancara yaitu disetujui akan diterbitkan SP3K, ditolak akan
diterbitkan Surat Penolakan, Observasi usaha atau verifikasi
penghasilan ( on the spot / OTS ).
(c) Setelah tes tersebut dilakukan, bagian Loan Service Unit
membuat memo permintaan On The Spot / OTS kepada
Appraisal Independent, selanjutnya membuat Daftar Usulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Permohonan kredit (DUP) sebanyak tiga lembar untuk
merekomendasikan calon debitur kepada anggota Komite Kredit.
DUP tersebut didistribusikan kepada Branch Manager untuk
lembar pertama, lembar kedua untuk Retail Service Section Head
dan lembar ketiga untuk Analis Kredit.
(d) Branch Manager mengecek dan menganalisis DUP tersebut
dalam Rapat Komite Kredit dan kemudian DUP lembar ketiga
tersebut dikembalikan ke Loan Service Unit.
(e) Bagian Teller Service menerbitkan formulir penyetoran dua
lembar, lembar pertama didistribusikan kepuda Bookeping and
Control yang kemudian diarsipkan berdasarkan tanggal
sedangkan lembar kedua diserahkan kepada debitur.
(2) Permohonan kredit melalui developer
Calon debitur datang langsung kepada developer selaku pengembang
perumahan yang telah bekerjasama dengan PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta untuk mengajukan
permohonan Kredit Griya Utama. Pihak developer memberikan
informasi mengenai tipe rumah, ukuran, lokasi dan harga rumah serta
memberikan formulir permohonan Kredit Griya Utama kepada calon
debitur. Kemudian calon debitur melakukan proses permohonan
kredit selanjutnya seperti pada permohonan Kredit Griya Utama
langsung melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Loan Service Unit
Gambar 2.1 Prosedur permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit langsung kepada BTN.
Memo OTS
FCBI 1
3 2
Mulai
Wawancara& on the spot
DUP 1
Calon debitur membuka rekening & mengajukan permohonan kredit
1
2
Oleh Analis
kredit
Dikirim ke Analis Kredit untuk dicek & dianalisa
Verifikasi FPK & dokumen
syarat
Dok syarat 1
FPK 1
dikirimke appraisal
FPK : Formulir Permohonan Kredit
DUP : Daftar Usulan Permohonan
FCBI : Formulir Checking Bank Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Gambar 2.2 Prosedur permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit langsung
kepada BTN (lanjutan
1
Verifikasi DUP
DUP 1
Branch Manager
3
2
Retail Service Head
4
Verifikasi DUP
DUP 2
Debitur
2
Formulir
Teller Service
Membuka rek.tabungan
5
Debitur
FCBI 1
Formulir
Jurnal
T
Input data
Checking BI
Bookeeping and Control
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Gambar 2.2 Prosedur permohonan kredit dan analisis kredit melalui Developer
oleh appraisal Independent
Developer
Developer
Menerima FPK dan dokumen persyaratan
1
Mulai
Dok.Syarat
FPK 1
Dok.Syarat
FCBI 1
FPK 1
Loan Service Unit
Loan Service Unit
Wawancara & On The Spot
1
3 2
DUP 1
1 2
Memo OTS, Menerbitkan
DUP 1
Branch Manager
Branch Manager
3
Verifikasi
1
Memo OTS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Bookeping & Control Teller Service
Debitur membuka rekening tabungan
2
Formulir 1
Debitur
5
Jurnal
T
Input data
Checking BI
5
FCBI 1 Formulir penyetoran 1
DUP 2
Verifikasi
4
Retail Service head
2
Gambar 2.2 Prosedur permohonan kredit dan analisis kredit melalui Developer
(lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
b. Prosedur keputusan atas permohonan Kredit Griya Utama pada PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta
(1) Loan Service Unit
(a) Menerima kembali DUP dari branch Manager, Retail Service
Section Head dan Analis Kredit untuk dilakukannya rapat
Komite Kredit dalam membahas keputusan kredit disetujui atau
tidak.
(b) Keputusan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan
sebanyak dua lembar yang diserahkan kepada debitur dan
Administration Unit. Sedangkan keputusan disetujuinya
permohonan kredit dengan diterbitkan SP3K (Surat Penegasan
Persertujuan Pemberian Kredit) sebanyak 2 lembar yang
didistribusikan kepada debitur dan Administration Unit.
(c) Loan Service Unit merealisasi kredit dengan menerbitkan
Laporan Penilaian Akhir (LPA) yang diotorisasi oleh Branch
Manager dan melaksanakan akad kredit saat pra realisasi.
Debitur wajib menyetorkan dana dalam rekening tabungan
untuk saldo mengendap minimal Rp 500.000.00 dan membayar
biaya-biaya proses kredit melalui Teller Service, formulir
penyetoran dana tersebut diterbitkan dua lembar-lembar pertama
untuk debitur sedangkan lembar kedua Bookkeeping and
Control.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
(d) Menerbitkan SPD5 dan SPK yang ditandatangani debitur, pihak
BTN, dan notaris yang ditunjuk oleh BTN.
(e) Mengarsipkan SPD5 Iembar pertama berdasarkan nomor,
mendistribusikan SPD5 lembar kedua untuk Loan
Administration Unit, SPD5 lembar ketiga untuk Transaction
Processing Unit, SPD5 lembar keempat untuk Accounting
Control, SPD5 lembar kelima untuk notaris dan
mendistribusikan SPK lembar pertama untuk debitur, SPK
lembar kedua untuk Loan Administrasi Unit dan SPK lembar
ketiga untuk notaris.
(2). Loan Administration Unit
(a) Mengarsipkan surat penolakan Iembar kedua dari Loan Service
Unit sesuai tanggal.
(b) Mengarsipkan SP3K dari Loan Service Unit sesuai tanggal.
(c) Mengarsipkan SPD5 lembar kelima dari Loan Service Unit
menurut nomor unit.
(d) Mengarsipkan SPK lembar kedua menurut nomor unit.
(3). Transaksi Processing Unit
Mengarsipkan SPD5 lembar ketiga dari Loan Service Unit sesuai
nomor urut.
(4). Accounting and Control
Mengarsipkan SPD5 lembar ke empat dari Loan Service Unit sesuai
nomor unit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
(5). Bookeping and Control Unit
Mencatat jurnal penyediaan dana dari debitur secara online dengan
Loan Application Creation-SIBS ( Sylvester Integrated Banking
System) dengan sumber pencatatan akuntansi yang terdiri dari
formulir penyetoran dan formulir penarikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Loan Service Unit
Gambar 2.3 Prosedur keputusan permohonan kredit
2
Debitur
3 4
Rapat komite
8
Menerbitkan LPA
LPA
Otorisasi
Melaksanakan
Menerbitkan SPD5 & SPK
Surat 1 penolakan
2 SP3K
8 Debitur
Tidak
Ya
2
Formulir 1
9
Teller Service
Debitur
Membayar (biaya
kredit )
Debitur
N
11 8
12
Debitur
Notaris
Ditandatangani debitur dihadapan BTN & Notaris
3 2
5 4
3 2
T
SPD5 1
SPK 1
Notaris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
LPA : Laporan Penilaian Akhir SP3K : Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit SPD5 : Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5
Gambar 2.3 Prosedur keputusan permohonan kredit (lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
c. Prosedur realisasi Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta
Realisasi kredit adalah pembayaran sejumlah dana sebesar nilai
maksimal Kredit Griya Utama sesuai dengan perjanjian kredit yang telah
ditandatangani oleh bank dan debitur, yang dibayarkan oleh Bank
melalui rekening Escrow Account. Rekening Escrow Account
merupakan rekening penampungan pencairan Kredit Griya Utama yang
dapat berbentuk tabungan, deposito dan giro.
(1) Setelah seluruh dokumen SP3K, SPK, dan SPD5 ditandatangani
debitur, maka dengan demikian debitur telah menerima pembayaran
dana maksimal kredit secara bertahap melalui rekening Escrow
Account. Dana tersebut ditambahkan ke dalam rekening kredit
debitur (Escrow Account) sehingga debitur dapat mengambil dana
tersebut sewaktu-waktu seperti halnya penarikan tabungan.
(2) Bagian Teller Service menyerahkan bukti penarikan lembar pertama
kepada debitur.
(3) Bookkeeping and Control melakukan pengolahan data alokasi dana
kredit lebih lanjut yang telah dilakukan oleh Teller Service dan
mengarsipkan data tersebut dalam komputer berdasarkan tanggal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Gambar 2.4 Prosedur realisasi kredit
Jurnal
T
13
Formulir penarikan
Bookeping & Control
Menerima data
maksimal
Teller Service
Melakukan penarikan tabungan
Rekening
Escrow
Penyerahan data KGU
Formulir
13
Setelah semua dokumen persyaratan
Debitur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
d. Prosedur pelunasan Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta
(1). Debitur membayar angsuran kedua dan angsuran selanjutnya hingga
lunas sesuai dengan perjanjian yang disepakati melalui Teller Service
dan debitur menerima formulir penyetoran dana lembar pertama.
Pencatatan tersebut tercatat pula dalam rekening tabungan debitur.
Pembayaran angsuran Kredit Griya Utama dapat dilakukan dengan
cara yaitu sebagai berikut:
(a) Pembayaran dengan pemotongan langsung dari gaji.
(b) Pembayaran tunai yang dilakukan melalui loket yang ada di
kantor cabang maupun kantor kas pembantu.
(c) Pemindahbukuan yang dilakukan dengan mendebet rekening
debitur atas permintaannya scndiri dengan memberi Kuasa
pada bank yang bersangkutan.
(d) Transfer melalui ATM BTN maupun ATM lain dengan
jaringan ATM Link dan ATM Bersama.
(2). Bagian Bookkeeping and Control Unit mencatat jurnal pembalik atas
jurnal angsuran kedua dan angsuran selanjutnya dan mengarsipkan
formulir penyetoran lembar kedua sesuai tanggal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Gambar 2.5 Prosedur pelunasan kredit
2
Jurnal
T
5
Formulir 1 penyetoran
Membayar angsuran kedua dst
Teller Service Bookeping & Control
Formulir 1 penyetoran
14
Debitur
Debitur
Selesai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
C. Evaluasi Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit
Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab
Surakarta
1. Syarat-syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit
Persyaratan kredit yang telah dilaksanakan oleh BTN cabang
Surakarta kepada calon debitur dalam permohonan Kredit Griya Utama telah
sesuai dengan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan
yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa persyaratan dan ketentuan- ketentuan diselenggarakan
dengan baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam pelaksanaan permohonan Kredit
Griya Utama pada BTN cabang Surakarta belum terdapat pemisahan fungsi
secara jelas dan belum sepenuhnya sesuai dengan Standard Operation
Procedures yang berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004
Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) oleh
karena itu, perlu ditambahkan beberapa fungsi untuk melengkapi
kekurangan tersebut antara lain :
a. Retail Service Section Head
Retail Service Section Head membawahi unit kerja Teller Service, Loan
Service, Costumer Service yang bertugas dan wewenangnya dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
pemberian kredit sebagai anggota rapat Komite Kredit, pemberi otorisasi
jika permohonan kredit tersebut disetujui dan berfungsi sebagai
penyimpan aktiva.
b. Loan Service Unit
Unit kerja ini dibawah Retail Service yang melayani nasabah dalam
pemrosesan kredit , bagian Loan Service Unit yang dikelompokkan sesuai
dengan tugas dan tangungjawab sebagai berikut:
(1) Loan Service Head
(a) Meneliti dan mempelajari berkas permohonan Kredit dan hasil
rekomendasi Analis/ Pewawancara.
(b) Memberikan rekomendasi (disetujui, ditolak dan observasi usaha/
verifikasi penghasilan) dan disposisi pada form wawancara,
kemudian tandatangani form wawancara.
(c) Menyerahkan seluruh berkas permohonan Kredit yang
direkomendasikan ke Retail Service Head.
(d) Menerima Memo Permintaan OTS beserta lampirannya dari Loan
Service Analyst.
(e) Memeriksa dan meneliti Memo Permintaan beserta lampirannya.
Bubuhkan paraf pada Memo Permohonan apabila telah benar.
(f) Merekomendasikan kepada Retail Service Head dan mengotorisasi
hasil wawancara yang telah sesuai ketentuan.
(2) Loan Service Analyst
(a) Memproses permohonan kredit debitur serta menerima penyerahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
formulir dan dokumen pendukung kelengkapan data calon debitur.
(b) Menganalisa proses permohonan kredit dengan melakukan
wawancara calon debitur, membuat memo permintaan On The Spot
dan menerbitkan Daftar Usulan Permohonan (DUP) sebagai hasil
dari wawancara tersebut.
(c) Pembahasan dan evaluasi DUP dalam rapat Komite Kredit.
(d) Mengirimkan surat penolakan permohonan kredit jika dalam rapat
Komite Kredit tidak menyetujui permohonan kredit dan akan
menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit
(SP3K) jika rapat Komite Kredit menyetujui permohonan kredit.
(e) Membuat usulan realisasi dengan membuat Surat Perjanjian
Rangkap 5 (SPD5), Laporan Penilaian Akhir (LPA), dan Surat
Perjanjian Kredit.
(f) Menyelenggarakan realisasi kredit
(3) Loan Service Supervisor ( jika ada )
Membantu dalam mengawasi jalannya proses pemberian Kredit Griya
Utama (KGU) pada Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
(4) Loan Document Staff
Membantu mengarsip dokumen yang terkait dengan pemberian kredit.
c. Loan Administration Unit
Loan Administration Unit merupakan unit kerja dibawah unit Operation
yang dikelompokkan sesuai tugas dan wewenang sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
(1) Loan Administration Head
(a). Menerima Memo Permintaan OTS dan berkas permohonan Kredit
yang direkomendasi untuk dilakukan observasi usaha/verifikasi
penghasilan dari Operation Head. Memastikan telah ada disposisi.
(b). Memeriksa Memo Permintaan beserta lampirannya, kemudian
memberikan disposisi kepada Loan Administration Staff untuk
menindaklanjuti disposisi Operation Head.
(c). Menyerahkan Memo Permintaan beserta lampirannya ke Loan
Administration Staff melalui Loan Administration Supervisor (jika
ada).
(2) Loan Administration Staff
(a). Administrasi dan dokumentasi dalam proses permohonan kredit
berupa DUP, SP3K, SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit.
(b). Melakukan On The Spot ke instansi tempat Pemohon bekerja atau
ke tempat usaha Pemohon untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
(c). Membuat hasil OTS pada Kertas Kerja OTS dan Lembar
Rekomendasi Hasil Observasi (mengenai teknik observasi lihat
dalam manual Kredit Retail).
(d). Membuat Memo Hasil OTS ke Loan Service (rangkap 2). Periksa
kembali Memo, kemudian bubuhkan paraf apabila telah benar.
(e). Melakukan taksasi jaminan dengan cara menjumlahkan nilai jual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
objek pajak (NJOP), Nilai tanah per m2 berdasarkan nilai pasar
wajar, nilai harga jual, harga patokan yang telah ditentukan dari
Rancangan Umum Tata Ruang Tata Ruang Kota (RUTRK) atau
Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan, sarana dan prasarana
(khususnya untuk rumah baru), kemudian dibagi empat, sehingga
dapat diketahui nilai jual tanah dan bangunan tersebut yang akan
dijadikan jaminan kredit.
(3) Loan Administration Supervisor ( jika ada )
Mengawasi serta mendokumentasikan dokumen- dokumen yang terkait
dengan pemberian kredit seperti memo hasil OTS.
d. Branch Manager
Tugas dan wewenang Branch Manager dalam proses permohonan kredit
adalah sebagai berikut:
(1) Sebagai ketua pengambil keputusan akhir dalam pelaksanaan rapat
Komite Kredit yang dilaksanakan bersama unit kerja lainnya.
(2) Memberikan otorisasi permohonan kredit jika Komite Kredit
menyetujui permohonan kredit yang akan dimuat dalam DUP.
e. Collection Work Out
Tugas dan wewenang Collection Work Out dalam penanganan tunggakan
kredit sebagai berikut:
(1) Pembinaan dan penyelamatan kredit dengan mengirimkan surat
konfirmasi angsuran dan surat penagihan kepada debitur.
(2) Penyelesaian kredit dengan melakukan penjualan tunai, melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
eksekusi hak tanggungan dan;
(3) Apabila dianggap pergi dilakukan penggugatan ke Pengadilan Negeri.
f. Accounting and Control
Dalam proses permohonan kredit fungsi yang terdiri dan Financial
Reporting dan Bookkeeping and Control Unit ini bertugas sebagai
pengelola data-data akuntansi dari semua transaksi yang terjadi,
melakukan kontrol terhadap kegiatan yang terjadi dan membuat laporan
keuangan.
g. Transaction Processing Unit
Transaction Processing Unit merupakan unit kerja dibawah Operation
Unit yang dipisah menjadi dua fungsi yaitu Transaction Processing Head
dan Transaction Processing Staff mempunyai tugas dan wewenang
dalam memproses lebih lanjut transaksi angsuran kredit dari unit
organisasi lain.
h. Teller Service
Teller Service merupakan unit kerja dibawah Retail Service Section Head
yang tugas dan wewenangnya melayani nasabah dalam penyetoran tunai
angsuran Kredit Griya Utama.
i. Costumer Service
Costumer Service merupakan unit kerja dibawah Retail Service Section
Head bertugas membantu nasabah dalam membuat rekening pada BTN
Kacab Surakarta yang dikelompokkan menjadi dua bagian sesuai tugas
dan wewenangnya antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
(1) Customer Service Head
(a). Meneliti kebenaran Memo Permohonan, kemudian bubuhkan
paraf pada buku register apabila telah benar.
(b). Memeriksa Memo Permohonan, kemudian berikan disposisi
kepada Customer Service Staff untuk melakukan update data
pada CIF Pemohon sesuai Memo Permohonan.
(2) Customer Service Staff
(a). Menerima Memo Permohonan Update Data Pemohon dari
Customer Service Head.
(b). Melakukan update data Pemohon pada CIF yang bersangkutan.
(c). Mencetak hasil update dan bubuhi paraf.
(d). Menyimpan Memo Permohonan Update Data dan hasil cetakan
update CIF sebagai arsip.
3. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam proses pemberian Kredit Griya
Utama pada BTN cabang Surakarta hampir keseluruhan belum bernomor
urut tercetak dan belum lengkap sepenuhnya sesuai dengan Standard
Operation Procedures yang berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1
September 2004 Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya
Utama (KGU) oleh karena itu, perlu ditambahkan beberapa dokumen untuk
melengkapi kekurangan tersebut antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
a. Fomulir atau aplikasi permohonan kredit dan dokumen syarat
kelengkapan data.
(1) Formulir permohonan kredit dari Loan Service Unit oleh
calon debitur digunakan untuk mengajukan permohonan
Kredit Griya Utama dan dokumen syarat kelengkapan data
calon nasabah digunakan sebagai keterangan data calon
debitur yang diperoleh Loan Service Unit pada waktu
wawancara dilakukan.
(2) Tidak terdapatnya nomor urut tercetak yang digunakan
untuk mengawasi pemakaian dokumen dan untuk
mengidentifikasi transaksi pemberian kredit sehingga
menyebabkan lemahnya pengendalian internal.
b. Formulir Checking Bank Indonesia
(1) Formulir Checking Bank Indonesia merupakan formulir
yang berisikan data dari calon debitur untuk diserahkan
kepada Bookkeeping and Control Unit untuk mengetahui
kredit calon nasabah di bank lain.
(2) Dalam pengarsipan Checking Bank Indonesia sudah cukup
baik yakni dipisahkan masing-masing dokumen agar
mencegah kehilangan dokumen serta Checking Bank
Indonesia merupakan dokumen rahasia yang harus dijaga
kerahasiannya.
(3) Memo permintaan Checking Bank Indonesia atau Sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Informasi Debitur (SID) sudah dicatat secara manual dalam
buku register SID sehingga masih lemah tingkat
pertanggungjawabannya serta dalam pengecekan cetak
Checking Bank Indonesia sering terjadi kehilangan
Checking Bank Indonesia yang sudah dicetak.
c. Lembar hasil wawancara
(1) Lembar hasil wawancara berisi informasi yang diperoleh
Analis Kredit ketika mewawancarai calon debitur guna
keperluan penilaian atas kelayakan kredit yang diajukan.
Pencatatan nomor urut dalam aplikasi form wawancara
masih secara manual sehingga menyebabkan sering
kesalahan dalam pencatatan nomor urut.
(2) Sudah terdapat kolom untuk rekomendasi disetujui/ditolak/
observasi atau On The Spot serta kolom paraf dari Loan
Service.
d. Dokumen pokok debitur
(1) Dokumen pokok debitur berisi mengenai setifikat atas
nama debitur, IMB atas nama debitur, akta jual beli. surat
kuasa menjual, surat kuasa hipotik, dan APHT (Akta
Pemberian Hak Tanggungan). Dokumen-dokumen tersebut
disimpan oleh Loan Service Unit setelah debitur realisasi,
namun belum bernomor urut tercetak.
(2) Dokumen pokok debitur tersebut seharusnya dibuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
rangkap atau copy terlebih dahulu untuk mencegah
terjadinya kehilangan dokumen dan untuk dokumen
tembusan atau copy dokumen disimpan sebagai arsip.
e. Memo Permintaan On The Spot atau Taksasi Agunan
(1) Formulir atau Memo untuk menverifikasi penghasilan calon
debitur dari bidang usahanya atau pekerjaan melalui
pengamatan langsung atau observasi ke tempat usaha calon
debitur bekerja. Taksasi Agunan merupakan Formulir atau
Memo untuk menaksir harga rumah atau taksasi jaminan
yang dilakukan oleh Loan Administration Unit.
(2) Memo permintaan On The Spot atau Taksasi Agunan sudah
dicatat secara manual dalam buku register sehingga masih
lemah tingkat pertanggungjawabannya serta dalam
pengecekan Hasil On The Spot atau Taksasi Agunan sering
terjadi kehilangan dokumen yang sudah dicetak.
f. Surat Persetujuan Prinsip
(1) Surat yang dibuat untuk rekomendasi apabila disetujui dan
sesuai ketentuan dapat diterbitkan persetujuan prinsip.
(2) Dalam pelaksanaannya belum terdapat Surat Persetujuan
Prinsip oleh karena itu, belum terdapat otorisasi dari
pejabat yang berwenang sehingga menimbulkan kelemahan
dari pengendalian internalnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
g. Surat Penugasan Kepada Appraisal Independent
(1) Surat tugas untuk melakukan peninjauan lokasi dan
menetapkan harga jual rumah serta kesanggupan untuk
memenuhi deadline.
(2) Dalam pelaksanaannya belum terdapat Surat Penugasan
Kepada Appraisal Independent oleh karena itu, belum
terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang sehingga
menimbulkan kelemahan dari pengendalian internalnya.
h. Surat Teguran
(1) Surat yang diterbitkan apabila penyelesaian penetapan
harga jual oleh Appraisal terlambat dari waktu yang telah
disepakati dan dikenakan denda atas keterlambatan tersebut
(mengenai denda atas keterlambatan mengacu pada MOU
antara Bank BTN dengan Appraisal).
(2) Dalam pelaksanaannya Surat Teguran belum diterapkan
sepenuhnya masih menggunakan teguran secara lisan oleh
karena itu dalam penerapan sanksi atau denda
keterlambatan masih dinilai kurang tegas.
i. Memo Penetapan Harga Jual
(1) Memo yang dibuat apabila hasil Appraisal Independent
telah diyakini berdasarkan Penetapan Harga Jual dari
Appraisal Independent yang akan dikirimkan ke bagian
penanganan Kredit Griya Utama (KGU) yang berkenaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
dengan hal penetapan harga jual rumah tersebut seperti
bagian Loan Service Unit, Loan Administration Unit untuk
diproses lebih lanjut.
(2) Dalam pelaksanaannya belum terdapat Memo Penetapan
Harga Jual oleh karena itu, belum terdapat otorisasi dari
pejabat yang berwenang sehingga menimbulkan kelemahan
dari pengendalian internalnya.
j. Laporan Penetapan Harga Jual
(1) Laporan yang berisi hasil pemeriksaan dan taksasi harga
jual rumah yang dibuat oleh Loan Administration Staff.
(2) Dalam pelaksanaannya sudah terdapat otorisasi dari pejabat
yang berwenang.
k. Daftar Usulan Permohonan (DUP)
(1) Hasil wawancara yang dibuat Loan Service Unit digunakan
sebagai dokumen dalam Rapat Komite Kredit untuk
pertimbangan kelayakan permohonan kredit debitur. Isi dari
DUP meliputi nomor unit, NIP, wawancara, nama
pemohon, umur, lokasi perumahan, tipe rumah, blok
kavling, harga jual, pengajuan permohonan (setuju/ tolak),
paraf anggota rapat Komite Kredit (setuju/ tolak), dan
alamat instansi pemohon.
(2) Tidak terdapatnya nomor urut tercetak yang digunakan
untuk mengawasi pemakaian dokumen dan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
mengidentifikasi transaksi pemberian kredit sehingga
menyebabkan lemahnya pengendalian internal
l. SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit)
(1) Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit adalah surat
persetujuan dari pihak bank yang mencakup ketentuan dan
persyaratan pihak bank yang disampaikan kepada debitur.
Isi dari SP3K meliputi hal-hal sebagai berikut: nama
pemohon, rincian permohonan (jumlah rupiah kredit,
jangka waktu, suku bunga, dan angsuran), biaya-biaya pra
realisasi, materai Rp. 6.000,00 dan tanda tangan debitur.
(2) Dalam pelaksanaannya sudah terdapat otorisasi dari pejabat
yang berwenang namun tidak semua pejabat yang terkait
menandatangani dokumen tersebut sehingga dalam internal
check masih lemah.
m. SPD5 (Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5)
(1) Dokumen yang dibuat oleh Loan Service Unit saat realisasi
kredit, dokumen tersebut berisi hal-hal sebagai berikut:
nomor unit, nama pemohon, tipe rumah, blok kavling,
maksimal krdit yang disetujui, jangka waktu, suku bunga.
angsuran, nomor unit debitur, dan tanda tangan debitur.
a) Dalam pelaksanaannya sudah terdapat otorisasi dari pejabat
yang berwenang namun tidak semua pejabat yang terkait
menandatangani dokumen tersebut sehingga dalam internal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
check masih lemah. Terdapat pula legalisasi notaris yang
telah bernomor urut cetak serta ditandatangani oleh notaris.
n. Surat Perjanjian Kredit
(1) Surat perjanjian kredit adalah perjanjian yang merupakan
dasar hukum hubungan pinjam meminjam antara bank dan
debitur. Hal-hal yang tertera dalam surat ini mencangkup
maksimal kredit yang disetujui dan pasal-pasal mengenai
peraturan yang ditetapkan oleh bank.
(2) Terdapat pula legalisasi notaris yang telah bernomor urut
cetak serta ditandatangani oleh notaris.
(3) Dalam pelaksanaannya sudah terdapat otorisasi dari pejabat
yang berwenang.
o. Surat Penolakan
(1) Surat ini berisi pernyataan penolakan permohonan kredit
sesuai dengan keputusan rapat Komite Kredit yang dibuat
oleh Loan Service Unit.
(2) Dalam pelaksanaannya sudah terdapat otorisasi dari pejabat
yang berwenang.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dalam sistem pengajuan kredit sampai dengan pelunasan Kredit
Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor
Cabang Surakarta catatan akuntansi yang digunakan telah sesuai dengan
Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk No.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan yang
mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) dengan menggunakan sistem
pencatatan akuntansi secara online, yaitu menggunakan sistem Loan
Application Creation-SIBS (Sylvester Integrated Banking System). Catatan
akuntansi yang digunakan atas transaksi yang terjadi dilakukan dengan
menggunakan jurnal umum, jurnal pembalik, buku besar dan buku besar
pembantu dengan menggunakan sistem komputer tersebut. Pencatatan
dilakukan oleh Bookkeeping and Control Unit dengan sumber pencatatan
akuntansi yang terdiri dari formulir penyetoran dan formulir penarikan. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa catatan akuntansi yang diselenggarakan
dengan baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Jaringan Prosedur Pelaksanaan Yang Membentuk Sistem Pengajuan Kredit
sampai dengan Pelunasan Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta
Prosedur Pelaksanaan Pengajuan Kredit sampai dengan Pelunasan
Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor
Cabang Surakarta belum sepenuhnya sesuai dengan Standard Operation
Procedures yang berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004
Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) oleh
karena itu, perlu ditambahkan beberapa prosedur untuk melengkapi
kekurangan tersebut antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
a. Prosedur permohonan atau pengajuan Kredit Griya Utama
(1) Informasi Kredit (Untuk Permohonan Perorangan)
(a). Loan Service Analyst
Dalam menginformasikan kredit serta menjelaskan kelengkapan
dokumen yang diperlukan ke pemohon sudah cukup baik.
(2) Penerimaan Berkas Permohonan Kredit
(a). Penerimaan Berkas dari Pemohon Perorangan
a. Loan Service Analyst
1. Menerima kedatangan Pemohon yang akan mengajukan
permohonan Kredit. Menerima map permohonan Kredit
berikut kelengkapan datanya. Memastikan peruntukan
permohonan Kredit, Kebenaran setiap isian pada formulir
permohonan, Kelengkapan dokumen pendukung sesuai
check list.
2. Menyerahkan kembali aplikasi yang tidak lengkap kepada
Pemohon untuk dilengkapi terlebih dahulu, Menulis
nomor file (dari register nomor file) pada map aplikasi
permohonan untuk berkas-berkas permohonan yang
lengkap, mengkonfirmasikan rencana tanggal dan lokasi
wawancara dengan Pemohon.
3. Melanjutkan dengan proses Wawancara.
(b). Penerimaan Berkas dari Pengembang (Permohonan Secara
Kolektif)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
a. Loan Service Analyst
1. Menerima dan memeriksa dokumen dari Petugas
Pengembang seperti Surat Permohonan Wawancara,
Berkas-berkas permohonan Kredit (Form Aplikasi
Permohonan, dokumen pendukung sesuai Check List,
Formulir pembukaan rekening Tabungan Batara/Form 1
atau Giro (apabila Pemohon belum memiliki), Tanda
Terima penyerahan berkas permohonan Kredit.
2. Menghitung jumlah fisik berkas, Memastikan nama
Pemohon pada Form Aplikasi sudah sesuai dengan daftar
nama pada Surat Permohonan Wawancara. Apabila telah
sesuai tanda tangani Tanda Terima, kemudian copy.
3. Memisahkan aplikasi permohonan yang lengkap dengan
yang tidak lengkap.
4. Membuat Bukti Penyerahan Berkas (rangkap 2). Untuk
aplikasi yang tidak lengkap ke Petugas Pengembang
untuk dilengkapi dengan menggunakan Bukti Penyerahan
Berkas.
5. Menulis nomor file (sesuai register nomor file) untuk
berkas-berkas permohonan yang lengkap.
Mengkonfirmasikan rencana tanggal dan lokasi
wawancara dengan Petugas Pengembang.Simpan Bukti
Penyerahan Berkas (lembar 1) sebagai arsip. Melanjutkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
dengan proses Wawancara.
b. Untuk Permohonan yang Langsung Wawancara
(a). Persiapan dan Pelaksanaan Wawancara
a. Loan Service Analyst
1. Meneliti Customer Information File (CIF) masing-masing
Pemohon sebagai informasi awal pada saat melakukan
wawancara. Verifikasi setiap data pendukung karakter
dari Pemohon (financial dan non financial) melalui
penelitian pada pihak ketiga (Bank Indonesia/Bank
lain/BPN/ instansi Pemohon bekerja, dll.), Daftar hitam,
Daftar Kredit macet, Daftar riwayat rekening.
2. Pada form wawancara berikan rekomendasi hasil
wawancara seperti Disetujui, Ditolak, Observasi
Usaha/Verifikasi Penghasilan (OTS).
3. Menandatangani form wawancara, lengkapi dengan nama
dan Nomor Induk Pegawai (NIP) Analis/Pewawancara.
Mensortir berkas permohonan seperti belum/batal
wawancara, disetujui, observasi Usaha/Verifikasi
Penghasilan (OTS).
4. Menyerahkan berkas permohonan Kredit yang sudah
diwawancara ke Loan Service Head, disposisi Retail
Service Head, untuk otorisasi melalui Loan Service
Supervisor (jika ada).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
(b). Pasca Wawancara
a. Loan Service Analyst
Menerima kembali berkas yang direkomendasikan dari Retail
Service Head. Pastikan berkas telah diotorisasi.
Untuk Rekomendasi Disetujui dan Sesuai Ketentuan Dapat
Diterbitkan Persetujuan Prinsip
b. Loan Service Analyst
(1) Membuat Surat Persetujuan Prinsip (rangkap 2).
Memeriksa kembali Surat, kemudian membubuhkan
paraf apabila telah benar. Menyerahkan Surat ke Loan
Service Head, Branch Manager, disposisi Retail Service
Head untuk otorisasi melalui Loan Service Supervisor
(jika ada).
(2) Menerima kembali Surat Persetujuan Prinsip dari Branch
Manager. Memastikan Surat telah ditandatangani.
Menyerahkan Surat Persetujuan Prinsip (lembar 1) ke
Pemohon. Menyimpan Surat Persetujuan Prinsip (lembar
2) sebagai arsip.
(3) Input data Pemohon pada Loan Application Creation-
SIBS (lihat User's Guide Loan Application), mencetak
Daftar Usulan Pemohon/DUP dan laporan hasil Credit
Scoring Model/CSM (lihat User's Guide Pencetakan
pada program AS 400). Memeriksa hasil cetakan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
bubuhkan paraf pada DUP apabila telah benar.
(4) Kemudian melakukan proses sebagai berikut:
(a). Untuk Permohonan Perorangan :
Lanjutkan dengan Proses Penetapan Harga Jual.
(b). Untuk Permohonan Secara Kolektif (melalui
Pengembang):
Melanjutkan dengan Proses Pengambilan
Keputusan.
Untuk Rekomendasi Ditolak
a. Loan Service Analyst
Input data Pemohon pada Loan Application Creation-SIBS
(lihat User's Guide Loan Application). Mencetak Daftar
Usulan Pemohon/DUP dan laporan hasil Credit Scoring
Model/CSM (lihat User's Guide Pencetakan pada program
AS 400). Memeriksa hasil cetakan dan bubuhkan paraf pada
DUP apabila telah benar. Memasukan laporan hasil CSM ke
dalam berkas permohonan Kredit masing-masing Pemohon.
Melanjutkan dengan Proses Pengambilan Keputusan.
Untuk Rekomendasi Observasi Usaha/Verifikasi Penghasilan
On The Spot (OTS)
a. Loan Service Analyst
(1) Memisahkan berkas yang direkomendasikan untuk
diobservasi usaha/ verifikasi penghasilan (OTS).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Membuat Memo Permintaan OTS kepada Loan
Administration dengan melampirkan berkas permohonan
Kredit yang direkomendasikan. Memeriksa kembali
Memo Permintaan, kemudian membubuhkan paraf
apabila telah benar. Menyerahkan Memo Permintaan ke
Loan Service Head, disposisi Retail Service Head untuk
otorisasi dengan dilampiri berkas permohonan Kredit
melalui Loan Service Supervisor (jika ada).
(2) Menerima kembali Memo Permintaan OTS beserta
lampirannya dari Retail Service Head. Pastikan Memo
Permintaan telah ditandatangani. Menyerahkan Memo
Permintaan OTS (lembar 1) yang dilampiri berkas
permohonan Kredit yang direkomendasi untuk dilakukan
Observasi Usaha/Verifikasi Penghasilan ke Loan
Administration dengan menggunakan buku register.
Menyimpan Memo Permintaan OTS (lembar 2) sebagai
arsip. Melanjutkan dengan Proses OTS.
a. Untuk Permohonan yang Tidak Langsung Wawancara
(a). Persiapan Wawancara
a. Loan Service Analyst
1. Mencatat pada register jadwal wawancara antara lain
waktu dan lokasi wawancara, Jumlah Pemohon yang akan
diwawancara. Membuat Memo Rencana Wawancara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
dengan hal-hal pokok seperti waktu dan lokasi
wawancara, jumlah Pemohon yang akan diwawancara,
jumlah Analis yang tersedia, penunjukan Pejabat yang
akan memberikan penjelasan umum. Memeriksa kembali
Memo, kemudian bubuhkan paraf apabila telah benar.
2. Menyerahkan Memo Rencana Wawancara dilampiri Surat
Permohonan Wawancara kepada Loan Service Head,
Branch Manager, disposisi Retail Service Head untuk
otorisasi melalui Loan Service Supervisor (jika ada),
3. Menerima kembali Memo Rencana Wawancara yang
sudah ditandatangani dan didisposisi oleh Branch
Manager. Menyiapkan perlengkapan standar wawancara
seperti kalkulator , tabel bunga, form wawancara, berkas-
berkas permohonan dan Surat Permohonan Wawancara,
Slide/ materi untuk penjelasan umum.
(b). Pelaksanaan Wawancara
a. Loan Service Analyst
1. Dalam pelaksanaan wawancara dengan calon debitur
Loan Service Unit sudah melaksanakan dengan cukup
baik,namun fungsi yang melaksanakan harus sesuai
dengan tugas masing-masing ,tidak semua Loan Service
Unit dapat melakukan wawancara hanya dikhususkan
kepada fungsi Loan Service Analyst.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
2. Membuat Daftar Hadir Pemohon untuk urutan prioritas
wawancara sesuai dengan nomor kehadiran. Menyortir
berkas-berkas permohonan Kredit sesuai dengan daftar
kehadiran sebelum dan pada saat Pejabat Bank BTN
memberikan penjelasan umum.
(c). Pasca Wawancara
Prosedur yang digunakan pada pasca wawancara pada prosedur
tidak langsung sama halnya dengan proses pasca wawancara
pada prosedur secara langsung.
b. Penetapan harga Jual (Dengan Appraisal Independen)
(a). Loan Service Analyst
(1) Memastikan penetapan harga jual harus menggunakan
jasa Appraisal (Perusahaan Penilai) Independen.
Membuat Memo Permohonan Penetapan Harga Jual
(rangkap 2) ke Loan Administration untuk menunjuk
Appraisal guna dilakukan peninjauan ke lokasi dan
penetapan harga jual rumah.
(2) Memeriksa kembali Memo Permohonan, kemudian
membubuhkan tanda tangan apabila telah benar.
Menyerahkan Memo Permohonan ke Loan Service
Head, disposisi Retail Service Head, Loan
Administration Head dan disposisi Operation Head
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
untuk otorisasi melalui Loan Service Supervisor (jika
ada).
(3) Menerima kembali Memo Permohonan Penetapan Harga
Jual dari Retail Service Head, memastikan Memo
Permohonan telah ditandatangani. Serta menyerahkan
Memo Permohonan Penetapan Harga Jual (lembar 1) ke
Loan Administration dengan dilampiri data-data
pendukung dan menggunakan buku register. Menyimpan
Memo Permohonan Penetapan Harga Jual (lembar 2)
sebagai arsip.
(b). Loan Administration Staff
(1) Menerima Memo Permohonan Penetapan Harga Jual
beserta lampirannya dari Loan Administration Head.
Memastikan telah ada disposisi. membuat Surat
Penugasan Kepada Appraisal (rangkap 2) untuk
melakukan peninjauan lokasi dan menetapkan harga jual
rumah serta kesanggupan untuk memenuhi deadline,
memeriksa kembali Surat, kemudian bubuhkan paraf
apabila telah benar. Menyerahkan Surat Penugasan ke
Loan Administration Head, Branch Manager, disposisi
Operation Head untuk otorisasi melalui Loan
Administration Supervisor (jika ada).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
(2) Menerima kembali Surat Penugasan kepada Appraisal
dari Branch Manager, memastikan Surat Penugasan
telah ditandatangani. Menghubungi petugas Appraisal
yang telah ditunjuk untuk dibekali dengan Surat
Penugasan kepada Appraisal (lembar 1). Menyimpan
sebagai arsip Memo Permohonan Penetapan Harga Jual
beserta lampirannya, Surat Penugasan kepada Appraisal
(lembar 2). Memonitor perkembangan proses penetapan
harga jual oleh Appraisal.
(3) Apabila penyelesaian penetapan harga jual oleh
Appraisal terlambat dari waktu yang telah disepakati,
terbitkan Surat Teguran berikut denda atas keterlambatan
tersebut (mengenai denda atas keterlambatan mengacu
pada MOU antara Bank BTN dengan Appraisal).
(4) Menerima Hasil Penetapan Harga Jual dari Appraisal,
kemudian berikan nomor. Apabila hasil dari Appraisal
meragukan, adakan pengecekan ulang dan apabila hasil
dari Appraisal telah diyakini, buat Memo Penetapan
Harga Jual ke Loan Service (rangkap 2) berdasarkan
Hasil Penetapan Harga Jual dari Appraisal tersebut.
Memeriksa kembali Memo, kemudian membubuhkan
paraf apabila telah benar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
(5) Menyerahkan Memo ke Loan Administration Head,
Operation Head untuk otorisasi dengan dilampiri Hasil
Penetapan Harga Jual melalui Loan Administration
Supervisor (jika ada).
(c). Loan Administration Staff
Menerima kembali Memo Penetapan Harga Jual beserta
lampirannya dari Operation Head. Memastikan Memo telah
ditandatangani. Mencatat dan mengarsipkan nomor Hasil
Penetapan Harga Jual dari Appraisal pada register monitoring
laporan. Copy Hasil Penetapan Harga Jual dari Appraisal.
Kemudian serahkan Memo Penetapan Harga Jual (lembar 1)
dan Hasil Penetapan Harga Jual dari Appraisal ke Loan
Service dengan menggunakan buku register, menyimpan
sebagai arsip Memo Penetapan Harga Jual (lembar 2), Copy
Hasil Penetapan Harga Jual dari Appraisal. Loan Service
Head, disposisi Retail Service Head untuk otorisasi Memo
Penetapan Harga Jual dan Hasil Penetapan Harga Jual.
(d). Loan Service Analyst
Menerima Memo Penetapan Harga Jual beserta lampirannya
dari Loan Service Head. Pastikan telah ada disposisi.
Memasukan Memo Penetapan Harga Jual dan Hasil
Penetapan Harga Jual dari Appraisal ke dalam berkas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
permohonan masing-masing Pemohon. Melanjutkan dengan
proses Pengambilan Keputusan.
c. Penetapan harga Jual (Tanpa Appraisal Independen)
(a). Loan Service Analyst
Memastikan penetapan harga jual tidak harus menggunakan
jasa Appraisal (Perusahaan Penilai) Independen. Membuat
Memo Permohonan Penetapan Harga Jual (rangkap 2) ke
Loan Administration untuk melakukan peninjauan ke lokasi
dan penetapan harga jual rumah. Memeriksa kembali Memo
Permohonan, kemudian membubuhkan tanda tangan apabila
telah benar. Menyerahkan Memo Permohonan ke Loan
Service Head, Operation Head, disposisi Retail Service
Head , dan disposisi Loan Administration Head untuk
otorisasi melalui Loan Administration Staff.
(b) Loan Administration Staff
1. Menerima Memo Permohonan Penetapan Harga Jual
beserta lampirannya dari Loan Administration Head,
memastikan telah ada disposisi. Menyiapkan form Kertas
Kerja Pemeriksaan. Dengan terlebih dahulu mempelajari
data-data yang diperlukan, melakukan pemeriksaan dan
taksasi harga jual rumah di lokasi.
2. Membuat Laporan Hasil Penetapan Harga Jual (rangkap
2) dan beri nomor laporan. Memeriksa kembali Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
dan menandatangani apabila telah benar. Kemudian buat
Memo Pengantar ke Loan Service (rangkap 2) untuk
menyampaikan Laporan. Periksa kembali Memo
Pengantar, kemudian membubuhkan paraf apabila telah
benar.
3. Menyerahkan Memo Pengantar dan Laporan ke Loan
Administration Head, Loan Service Head, Operation
Head, disposisi Retail Service Head untuk otorisasi
melalui Loan Administration Supervisor (jika ada).
4. Menerima kembali Memo Pengantar dan Laporan Hasil
Penetapan Harga Jual dari Operation Head. Memastikan
telah ada tanda tangan dan persetujuan, mencatat dan
mengarsipkan nomor Laporan pada register monitoring
laporan. Menyerahkan Memo Pengantar (lembar 1) dan
Laporan Hasil Penetapan Harga Jual (lembar 1) ke Loan
Service dengan menggunakan buku register. Menyimpan
sebagai arsip Memo Pengantar (lembar 2), Laporan Hasil
Penetapan Harga Jual (lembar 2), Memo Permohonan
Penetapan Harga Jual beserta lampirannya
(c). Loan Service Analyst
Menerima Memo Pengantar dan Laporan Hasil Penetapan
Harga Jual dari Loan Service Head. Memastikan telah ada
disposisi. Memasukan Memo Pengantar dan Laporan Hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Penetapan Harga Jual ke dalam berkas permohonan masing-
masing Pemohon. Melanjutkan dengan proses Pengambilan
Keputusan.
d. Observasi Usaha/ Verifikasi Penghasilan (On The Spot/ OTS)
(a). Operation Head
Menerima Memo Permintaan OTS dan berkas permohonan
Kredit yang direkomendasi untuk dilakukan observasi
usaha/verifikasi penghasilan dari Loan Service. Kemudian
memberikan disposisi kepada Loan Administration Head
untuk dilakukan OTS. Menyerahkan Memo Permintaan
beserta lampirannya ke Loan Administration Head.
(b). Loan Administration Head
(1) Menerima Memo Permintaan OTS dan berkas
permohonan Kredit yang direkomendasi untuk dilakukan
observasi usaha/verifikasi penghasilan dari Operation
Head. Memastikan telah ada disposisi, memeriksa Memo
Permintaan beserta lampirannya, kemudian memberikan
disposisi kepada Loan Administration Staff untuk
menindaklanjuti disposisi Operation Head. Membuat
Memo Permohonan Kendaraan ke General Branch
Administration untuk melakukan OTS. Melakukan
kunjungan ke instansi tempat Pemohon bekerja atau ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
tempat usaha Pemohon untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
(2) Menuangkan hasil OTS pada Kertas Kerja OTS dan
Lembar Rekomendasi Hasil Observasi. Membuat Memo
Hasil OTS ke Loan Service (rangkap 2). Memeriksa
kembali Memo, kemudian membubuhkan paraf apabila
telah benar.
(3) Menyerahkan Memo ke Loan Administration Head,
Loan Service Head, Operation Head, dan disposisi dari
Retail Service Head untuk otorisasi melalui Loan
Administration Supervisor (jika ada) dengan dilampiri
Kertas Kerja OTS dan Rekomendasi Hasil Observasi,
Berkas permohonan Kredit.
(4) Menyerahkan Memo Hasil OTS (lembar 1) ke Loan
Service dengan menggunakan buku register yang
dilampiri Kertas Kerja OTS dan Rekomendasi Hasil
Observasi, Berkas permohonan yang direkomendasi
untuk dilakukan observasi usaha/verifikasi penghasilan.
Menyimpan Memo Hasil OTS (lembar 2) sebagai arsip.
b. Prosedur keputusan atas permohonan Kredit Griya Utama pada PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta
(1) Proses Pengambilan Keputusan (Wewenang Kantor Cabang)
a. Loan Service Analyst
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Memeriksa kembali Daftar Usulan Pemohon (DUP) dan
menyusun berkas-berkas Pemohon sesuai dengan urutan pada
DUP. Menyerahkan DUP yang dilampiri berkas permohonan
ke Loan Service Head , Retail Service Head, Branch
manager untuk memberikan pendapat dan otorisasi melalui
Loan Service Supervisor (jika ada).
b. Branch Manager
1. Memastikan bahwa permohonan Kredit menjadi
wewenang Kantor Cabang untuk memutuskannya.
Memeriksa pendapat seluruh anggota KPK. Memberikan
pendapat secara tertulis pada DUP (kolom pendapat
anggota KPK) dan membubuhkan tanda tangan.
2. Apabila sesuai kesepakatan dengan Branch Risk Control
Officer permohonan Kredit termasuk kriteria yang harus
dimintakan second opinion (pendapat), maka DUP
beserta lampirannya diserahkan terlebih dahulu ke
Branch Risk Control Officer untuk mendapatkan second
opinion (pendapat) tersebut.
3. Apabila dalam pengajuan permohonan Kredit terdapat
perbedaan/pengecualian terhadap ketentuan Kredit yang
berlaku, keputusannya dapat dilakukan oleh Ketua
Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) melalui Divisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Pengelolaan Kredit (DPK) dengan mekanisme sebagai
berikut :
(a). Kantor Cabang mengajukan Usulan Kredit beserta
lampirannya ke DPK. DPK melakukan analisa atas
Usulan Kredit tersebut, kemudian mengajukan
Memo Permohonan Kajian/Pendapat Risiko kepada
Divisi Manajemen Risiko (DMR) atas hal tersebut,
disertai data (berkas dari Kantor Cabang), latar
belakang permasalahan dan hasil analisa DPK.
(b). DMR melakukan kajian risiko yang selanjutnya
hasil kajian akan menjadi salah satu masukan bagi
DPK untuk mendapat rekomendasi dari KKP.
(c). KKP merekomendasikan disetujui atau ditolak ke
Ketua KKP. Ketua KKP memberi keputusan atas
rekomendasi tersebut.
4. Menuliskan keputusan (finansial dan non finansial) pada
DUP dan pada map permohonan Kredit Disetujui /
Ditolak. Kemudian membubuhkan tanda tangan pada
DUP. Menyerahkan kembali DUP beserta lampirannya ke
Loan Service Analyst.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
c. Loan Service Analyst
1. Menerima kembali DUP beserta lampirannya dari Branch
Manager. Memastikan hasil keputusan pada DUP sama
dengan keputusan pada map permohonan Kredit.
2. Input data keputusan KPK pada Loan Application
Creation (SIBS) untuk semua permohonan yang
direkomendasi Disetujui maupun Ditolak (lihat User's
Guide Loan Application). Memisahkan map permohonan
Kredit sesuai hasil keputusan pada DUP seperti map
disetujui / ditolak. Mengarsip DUP hasil KPK sebagai
data historis (riwayat) KPK dan Kredit. Melanjutkan
dengan proses Pemberitahuan Keputusan
(2) Pemberitahuan Keputusan (Disetujui)
a. Loan Service Analyst
1. Mencetak Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit
(SP3K). Memastikan SP3K telah sesuai dengan hasil
keputusan Kelompok Pemutus Kredit (KPK).
Membubuhkan paraf apabila telah benar. Menyerahkan
SP3K yang dilampiri berkas-berkas permohonan yang
disetujui ke Loan Service Head, Retail Service Head,
Branch Manager untuk otorisasi penandatanganan SP3K
beserta lampirannya melalui Loan Service Supervisor
(jika ada).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
2. Menyerahkan SP3K kepada Pemohon atau Petugas
Pengembang (untuk kemudian diserahkan kepada
masing-masing Pemohon kolektif melalui Pengembang)
untuk ditandatangani.
3. Pada saat pengambilan SP3K, Mencatat penyerahan pada
Register Serah Terima SP3K. Menginformasikan
rencana tanggal Akad Kredit. Mengingatkan kembali
agar Pemohon melakukan setoran dana ke Tabungan atau
Giro yang bersangkutan untuk biaya-biaya realisasi
Kredit.
(3) Pemberitahuan Keputusan (Ditolak)
a. Loan Service Analyst
1. Input status data permohonan yang ditolak dan otorisasi
persetujuan penolakan pada Loan Function Maintenance
(user's guide Loan Function Maintenance SIBS).
Membuat Surat Penolakan Kredit ke Pemohon (rangkap
2). Memeriksa kembali Surat Penolakan dan bubuhkan
paraf apabila telah benar. Memisahkan berkas
permohonan yang dapat dikembalikan dan yang tidak
(mengenai berkas yang harus dipisahkan dapat dilihat
dalam manual Kredit).
2. Menyerahkan Surat Penolakan ke Loan Service Head,
Retail Service Head, Branch Manager untuk otorisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
penandatanganan dengan dilampiri berkas permohonan
yang akan dikembalikan melalui Loan Service Supervisor
(jika ada).
3. Menerima kembali Surat Penolakan Kredit beserta
lampirannya dari Branch Manager. Memastikan Surat
Penolakan telah ditandatangani, selanjutnya kirimkan
Surat Penolakan Kredit (lembar 1) ke Pemohon dengan
dilampiri berkas permohonan melalui General Branch
Administration/Mailing Staff.
4. Membuat Memo Permohonan Update Data Pemohon ke
Customer Service untuk update data informasi penolakan
Kredit pada Customer Information File (CIF) Pemohon.
Memeriksa kembali Memo Permohonan, kemudian
membubuhkan paraf apabila telah benar. Menyerahkan
Memo Permohonan ke Loan Service Head, Retail Service
Head, Costumer Service Head untuk otorisasi
penandatanganan dengan dilampiri Surat Penolakan
Kredit (lembar 2) melalui Loan Service Supervisor (jika
ada).
5. Menerima kembali Memo Permohonan Update Data
Pemohon beserta lampirannya dari Retail Service Head.
Memastikan Memo Permohonan telah ditandatangani.
Menyerahkan Memo Permohonan Update Data Pemohon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
(lembar 1) ke Customer Service dengan menggunakan
buku register. Menyimpan sebagai arsip permohonan
yang ditolak seperti Memo Permohonan Update Data
Pemohon( lembar 2), Surat Penolakan Kredit (lembar 2).
b. Customer Service Staff
Menerima Memo Permohonan Update Data Pemohon dari
Customer Service Head. Memastikan telah ada disposisi.
Melakukan update data Pemohon pada CIF yang
bersangkutan. Mencetak hasil update dan membubuhi paraf.
Menyimpan Memo Permohonan Update Data dan hasil
cetakan update CIF sebagai arsip
(4) Laporan Pemeriksaan Akhir/LPA (Dengan Appraisal Independen)
a. Loan Service Analyst
Memastikan pemeriksaan akhir harus menggunakan jasa
Appraisal (Perusahaan Penilai) Independen. Membuat Memo
Permohonan LPA (rangkap 2) ke Loan Administration untuk
menunjuk Appraisal guna dilakukan pemeriksaan akhir
kondisi fisik bangunan, sarana dan prasarana, kemudian
membubuhkan tanda tangan apabila telah benar.
Menyerahkan Memo Permohonan ke Loan Service Head,
Retail Service Head, Operation Head untuk otorisasi,
kemudian memberikan disposisi kepada Loan Administration
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Head kepada Loan Administration Staff untuk
menindaklanjuti disposisi Operation Head.
b. Loan Administration Staff
1. Menerima Memo Permohonan LPA beserta lampirannya
dari Loan Administration Head. Memastikan telah ada
disposisi. Membuat Surat Penugasan Kepada Appraisal
(rangkap 2) untuk melakukan pemeriksaan akhir kondisi
fisik bangunan, sarana dan prasarana, serta kesanggupan
untuk memenuhi deadline.Memeriksa kembali Surat,
kemudian membubuhkan paraf apabila telah benar.
Menyerahkan Surat Penugasan ke Loan Administration
Head, Operation Head, Branch Manager untuk otorisasi
melalui Loan Administration Supervisor (jika ada).
2. Apabila penyelesaian pemeriksaan akhir oleh Appraisal
terlambat dari waktu yang telah disepakati, terbitkan
Surat Teguran berikut denda atas keterlambatan tersebut
(mengenai denda atas keterlambatan mengacu pada
MOU antara Bank BTN dengan Appraisal).
3. Menerima Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal,
kemudian berikan nomor. Apabila hasil dari Appraisal
meragukan, adakan pengecekan ulang.
4. Apabila hasil dari Appraisal telah diyakini, buat Memo
Hasil Pemeriksaan Akhir ke Loan Service (rangkap 2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
berdasarkan Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal
tersebut. Memeriksa kembali Memo, kemudian
membubuhkan paraf apabila telah benar.
5. Menyerahkan Memo ke Loan Administration Head ,
Operation Head dengan dilampiri Hasil Pemeriksaan
Akhir untuk otorisasi melalui Loan Administration
Supervisor (jika ada).
6. Menerima kembali Memo Hasil Pemeriksaan Akhir
beserta lampirannya dari Operation Head. Meng-Copy
Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal. Kemudian
menyerahkan Memo Hasil Pemeriksaan Akhir (lembar 1)
dan Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal ke Loan
Service dengan menggunakan buku register. Menyimpan
sebagai arsip Memo Hasil Pemeriksaan Akhir (lembar
2), meng-Copy Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal.
Dengan otorisasi Retail Service Head memberikan
disposisi kepada Loan Service Head untuk diproses lebih
lanjut. Memo beserta lampirannya ke Loan Service
Analyst.
c. Loan Service Analyst
Menerima Memo Hasil Pemeriksaan Akhir beserta
lampirannya dari Loan Service Head. Memastikan telah ada
disposisi. Memasukan Memo Hasil Pemeriksaan Akhir dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal ke dalam berkas
permohonan masing-masing Pemohon. Melanjutkan dengan
proses Akad Kredit.
(5) Laporan Pemeriksaan Akhir/LPA (Tanpa Appraisal Independen)
a. Loan Service Analyst
1. Memastikan pemeriksaan akhir tidak harus menggunakan
jasa Appraisal (Perusahaan Penilai) Independen.
Membuat Memo Permohonan LPA (rangkap 2) ke Loan
Administration untuk melakukan pemeriksaan akhir
kondisi fisik bangunan, sarana dan prasarana. Memeriksa
kembali Memo Permohonan, kemudian membubuhkan
paraf apabila telah benar. Menyerahkan Memo
Permohonan ke Loan Service Head, Retail Service Head,
Operation Head, untuk otorisasi kemudian diserahkan ke
Loan Administration Head untuk memberikan disposisi
kepada Loan Administration Staff.
b. Loan Administration Staff
1. Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Akhir (rangkap 2)
dan beri nomor laporan. Memeriksa kembali Laporan dan
Menandatangani apabila telah benar. Kemudian membuat
Memo Pengantar ke Loan Service (rangkap 2) untuk
menyampaikan Laporan. Memeriksa kembali Memo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Pengantar, kemudian membubuhkan paraf apabila telah
benar.
2. Menyerahkan Memo Pengantar dan Laporan ke Loan
Administration Head, Operation Head, Retail Service
Head, Loan Service Head untuk otorisasi dan
memberikan disposisi kepada Loan Service Analyst.
3. Menyerahkan Memo Pengantar (lembar 1) dan Laporan
Hasil Pemeriksaan Akhir (lembar 1) ke Loan Service
dengan menggunakan buku register. Menyimpan sebagai
arsip Memo Pengantar (lembar 2), Laporan Hasil
Pemeriksaan Akhir (lembar 2), Memo Permohonan LPA
beserta lampirannya.
4. Menerima Memo Pengantar dan Laporan Hasil
Pemeriksaan Akhir dari Loan Service Head. Memastikan
telah ada disposisi. Memasukan Memo Pengantar dan
Laporan Hasil Pemeriksaan Akhir ke dalam berkas
permohonan masing-masing Pemohon. Melanjutkan
dengan proses Akad Kredit.
d. Prosedur realisasi Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta
(1) Akad Kredit (Persiapan)
a. Loan Service Analyst
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
1. Mencetak Daftar Rincian Realisasi (DRR), membuat
Memo Rencana Akad Kredit ke Branch Manager dengan
hal-hal pokok antara lain Rencana tanggal Akad Kredit,
Lokasi Akad Kredit, Jumlah Pemohon yang akan Akad
Kredit, Penunjukan Pejabat yang akan memberikan
penjelasan umum.
2. Kemudian membuat Memo Blokir Saldo Tabungan/Giro
untuk biaya realisasi Kredit Griya Utama (KGU) ke
Transaction Processing (rangkap 2). Memeriksa kembali
kedua Memo, kemudian membubuhkan paraf pada
keduanya apabila telah benar. Menyerahkan Memo
Rencana Akad Kredit dan Memo Blokir yang dilampiri
DRR ke Loan Service Head, Retail Service Head untuk
otorisasi serta Branch Manager memberikan disposisi
pada Memo Rencana Akad Kredit (penunjukan Pejabat
yang akan memberikan penjelasan umum) dan
menandatangani kedua Memo apabila telah benar.
Menyerahkan kembali kedua Memo beserta lampirannya
ke Loan Service.
b. Loan Service Analyst
1. Meng-Copy DRR, kemudian menyerahkan Memo
Blokir Saldo Tabungan/Giro (lembar 1) yang
dilampiri copy DRR ke Transaction Processing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Dengan otorisasi Operation Head dan Transaction
Processing Head untuk memberikan disposisi kepada
Processing Staff untuk menindaklanjuti disposisi
Operation Head.
2. Menyimpan Memo Blokir Saldo Tabungan/Giro
(lembar 2) sebagai arsip. Membentuk dan nomor
rekening pada Account Creation - SIBS .
c. Processing Staff
Menerima Memo Blokir Saldo Tabungan/Giro yang dilampiri
copy DRR dari Transaction Processing Staff. Memastikan
telah ada disposisi. Melakukan blokir saldo Tabungan/Giro
sesuai perintah dalam Memo Blokir dan DRR. Menyimpan
Memo Blokir Saldo Tabungan/Giro dan copy DRR sebagai
arsip
(2) Akad Kredit (Penandatanganan)
a. Loan Service Analyst
Mendistribusikan Daftar Hadir, Perjanjian Kredit (PK) dan
Kartu Data Penting kepada Pemohon ( atau dengan bantuan
Petugas Pengembang untuk Pemohon secara kolektif melalui
Pengembang). Menginformasikan kepada Pengembang untuk
memberikan penjelasan mengenai bangunan dan kondisi
proyek perumahan kepada Pemohon.
b. Branch Manager
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Memberikan penjelasan umum mengenai hak dan kewajiban
Pemohon dengan menggunakan transparansi yang telah
distandarisasi. Mengingatkan Pemohon untuk mengecek
Nama Debitur, Alamat, Jumlah Pinjaman dan data-data
lainnya dalam PK. Memerintahkan Notaris untuk
membacakan PK, Akta Jual Beli (AJB), Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT)/Akta
Pembebanan Hak Tanggungan (APHT), Akta Pengakuan
Hutang (APU). Melakukan tanya jawab dengan Pemohon,
pihak Notaris dan Pengembang jika masih ada yang ingin
ditanyakan.
c. Loan Service Analyst
1. Memanggil Pemohon dengan memperhatikan nomor urut
pada Daftar Hadir untuk proses penandatanganan PK,
Surat Pencairan Dana Rangkap 5 (SPD-5), AJB,
SKMHT/APHT, APU dan Form Fasilitas Tambahan –
AGF (jika ada). Mengkonfirmasikan ke Pemohon
mengenai Nama Debitur, Alamat, Jumlah Pinjaman dan
data-data lainnya dalam PK adalah benar.
2. Membubuhi paraf pada setiap lembaran PK setelah
dilakukan konfirmasi. Mempersilahkan Pemohon untuk
Membubuhkan paraf pada setiap lembar PK,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Menandatangani SPD-5, Menyerahkan Kartu Data
Penting kepada Debitur.
3. Mempersilahkan Debitur untuk menuju petugas Notaris
untuk menandatangani AJB dan SKMHT/APHT, Akta-
akta lain yang dibutuhkan.
4. Mempersilahkan Debitur menuju Petugas Asuransi guna
mengambil polis asuransi (jika pada Kantor Cabang telah
ada perwakilan perusahaan asuransi).
5. Mencoret nama Pemohon yang tidak hadir pada acara
penandatanganan Akad Kredit pada semua lembaran
SPD-5.
6. Mengkonsolidasikan semua nama-nama Debitur yang
telah menandatangani Akad Kredit dari masing-masing
Petugas.
7. Meng - Cross check jumlah tanda tangan di SPD-5
dengan jumlah Akta pada Petugas Notaris.
8. Menulis jumlah Debitur yang telah melakukan
penandatanganan pada SPD-5.
9. Memastikan jumlah fisik PK sudah sesuai dengan SPD-5.
10. Menyerahkan PK dan SPD-5 yang telah ditandatangani
tersebut ke Loan Service Head, Retail Service Head,
Branch Manager untuk pengesahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
11. Menerima kembali PK dan SPD-5 dari Branch Manager.
Memastikan PK dan SPD-5 telah ditandatangani Branch
Manager. Menyerahkan PK dan SPD-5 kepada Notaris
untuk pengesahan (ditandatangani dan distempel
Notaris/PPAT) dengan membuat Berita Acara
Penyerahan (BAP).
12. Menerima kembali SPD-5 yang telah ditandatangani dan
distempel oleh Notaris/ PPAT. Distribusikan SPD-5 yang
telah mendapatkan pengesahan ke Notaris (untuk arsip),
Pengembang (untuk arsip), Loan Administration (2
lembar), Arsip Loan Service untuk pembuatan Laporan
Realisasi Debitur.
13. Terhadap Pemohon yang tidak hadir, konfirmasikan
kembali dengan yang bersangkutan atau dengan pihak
Pengembang. Kemudian lakukan :
(a). Apabila diyakini Pemohon akan melaksanakan
Akad Kredit tetapi tidak melewati akhir bulan,
simpan berkas permohonan yang belum Akad
Kredit dengan diberi batch untuk berkas yang
belum Akad Kredit.
(b). Apabila dipastikan Pemohon batal Akad Kredit
Menyerahkan berkas permohonan Kredit kepada
Pengembang. Memintakan tanda terima penyerahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
berkas. Menyerahkan SPD-5 Pemohon yang batal
Akad Kredit ke Loan Administration.
d. Loan Document Staff
1. Menerima dokumen dari Loan Service Analyst yakni
Berkas permohonan Kredit, Dokumen Pokok. Memeriksa
dokumen yang diterima. Apabila telah benar, tanda
tangani BAP Dokumen dan kembalikan BAP Dokumen
ke Loan Service Analyst.
2. Menyimpan berkas permohonan Kredit dan Dokumen
Pokok pada tempat yang telah ditentukan.
e. Loan Administration Staff
Menerima dokumen dari Loan Service Analyst yakni SPD-5
yang telah disahkan (2 lembar), Daftar Rincian Dana
Realisasi, SPD-5 Pemohon yang batal Akad Kredit.
Menyimpan SPD-5 Pemohon yang batal Akad Kredit sebagai
arsip. Melanjutkan dengan proses Pencairan Kredit
(3) Pencairan Kredit – Melalui Pengembang
a. Loan Administration Staff
1. Menerima Surat Pencairan Dana Rangkap 5 (SPD-5)
dalam rangkap 2 dan Daftar Rincian Dana Realisasi dari
Loan Service Analyst. Memastikan SPD-5 telah sama
dengan Daftar Rincian Dana Realisasi, termasuk dana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
jaminan Pengembang. Apabila terdapat SPD-5 yang
belum ditandatangani Debitur, coret Debitur yang
bersangkutan dari Daftar Rincian Dana Realisasi.
Memeriksa kewajiban Pengembang lainnya, kemudian
lakukan :
(a). Apabila terdapat kewajiban Pengembang lainnya
kepada Bank selain dana jaminan Pengembang
(misalnya kewajiban pokok Kredit Modal Kerja
Konstruksi yang harus dibayar Pengembang),
lakukan pemotongan terlebih dahulu atas pencairan
Kredit untuk pembayaran kewajiban tersebut.
(b). Apabila tidak terdapat kewajiban Pengembang
lainnya kepada Bank, lanjutkan proses dengan
langkah selanjutnya di bawah.
2. Jika SPD-5 dan Daftar Rincian Dana Realisasi telah
diyakini kebenarannya, membuat Memo Pencairan Dana
(MPD) ke Transaction Processing (rangkap 2) atas dasar
Daftar Rincian Dana Realisasi, yang berisi permohonan
pencairan dana Kredit ke Rekening Giro Pengembang
sebesar pencairan dana Kredit dikurangi dana retensi
(dana jaminan ditahan). Memeriksa kembali MPD,
kemudian membubuhkan paraf apabila telah benar.
Menyerahkan MPD beserta lampiran pendukungnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
(SPD-5 dan Daftar Rincian Dana Realisasi) ke Loan
Administration Head, Operation Head Branch Manager
untuk diteliti dan ditandatangani melalui Loan
Administration Supervisor (jika ada).
3. Menerima kembali MPD beserta lampiran pendukungnya
dari Branch Manager. Memastikan telah ada persetujuan.
Copy Daftar Rincian Dana Realisasi. Kemudian serahkan
MPD (lembar 1) beserta lampirannya (SPD-5 (lembar 2)
dan copy Daftar Rincian Dana Realisasi) ke Transaction
Processing untuk proses pencairan dananya dengan
menggunakan buku register. Menyimpan sebagai arsip
pada berkas permohonan Kredit yang telah dicairkan
berdasarkan tanggal pencairannya seperti MPD (lembar
2), SPD-5 (lembar 1), Daftar Rincian Dana Realisasi.
b. Transaction Processing Head
Menerima MPD beserta lampirannya dari Loan
Administration. Meneliti kebenaran MPD beserta
lampirannya, kemudian membubuhkan paraf pada buku
register jika telah lengkap dan benar.Memeriksa MPD beserta
lampirannya, kemudian berikan disposisi kepada Processing
Staff untuk pencairan dananya. Menyerahkan MPD beserta
lampirannya ke Processing Staff untuk pencairan dananya
melalui Transaction Processing Supervisor (jika ada).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
c. Processing Staff
1. Menerima MPD beserta lampirannya dari Transaction
Processing Head. Memastikan telah ada disposisi.
Membandingkan MPD dengan SPD-5 dan copy Daftar
Rincian Dana Realisasi yang akan dibukukan untuk
meyakini kebenarannya. Apabila MPD telah diyakini
kebenarannya, buat Nota Kredit (NK) dalam rangkap 2
untuk pengkreditan pencairan dana Kredit sesuai
permohonan dalam MPD. Memeriksa kembali NK,
kemudian membubuhkan paraf pada NK apabila telah
benar.
2. Menyerahkan NK ke Transaction Processing Head ,
Operation Head, dengan dilampiri data pendukung
pencairan Kredit (MPD, SPD-5 dan copy Daftar Rincian
Dana Realisasi).
d. Processing Staff
Menerima kembali NK beserta lampirannya dari Operation
Head. Memastikan telah ada persetujuan. Apabila data
transaksi telah diyakini secara menyeluruh, input pencairan
dana ke dalam sistem
(4) Pencairan Kredit – Tidak Melalui Pengembang
a. Loan Administration Staff
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
1. Menerima Surat Pencairan Dana Rangkap 5 (SPD-5)
dalam rangkap 2 dan Daftar Rincian Dana Realisasi dari
Loan Service Analyst. Memastikan SPD-5 telah sama
dengan Daftar Rincian Dana Realisasi, termasuk dana
jaminan Penjual. Apabila terdapat SPD-5 yang belum
ditandatangani Debitur, coret Debitur yang bersangkutan
dari Daftar Rincian Dana Realisasi. Jika SPD-5 dan
Daftar Rincian Dana Realisasi telah diyakini
kebenarannya, buat Memo Pencairan Dana (MPD) ke
Transaction Processing (rangkap 2) atas dasar Daftar
Rincian Dana Realisasi, yang berisi permohonan
pencairan dana Kredit sebagai berikut ke Rekening
Giro/Tabungan/ Rekening di Bank Lain atas nama
Penjual sebesar pencairan dana Kredit. Periksa kembali
MPD, kemudian membubuhkan paraf apabila telah benar.
2. Menyerahkan MPD beserta lampiran pendukungnya
(SPD-5 dan Daftar Rincian Dana Realisasi) ke Loan
Administration Head, Operation Head, Branch Manager
untuk diteliti dan ditandatangani melalui Loan
Administration Supervisor (jika ada) ke Loan
Administration untuk diteruskan ke Transaction
Processing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
3. Menerima kembali MPD beserta lampiran pendukungnya
dari Branch Manager. Memastikan telah ada persetujuan.
Copy Daftar Rincian Dana Realisasi. Kemudian serahkan
MPD (lembar 1) beserta lampirannya (SPD-5 (lembar 2)
dan copy Daftar Rincian Dana Realisasi) ke Transaction
Processing untuk proses pencairan dananya dengan
menggunakan buku register. Menyimpan sebagai arsip
pada berkas permohonan Kredit yang telah dicairkan
berdasarkan tanggal pencairannya seperti MPD (lembar
2), SPD-5 (lembar 1), Daftar Rincian Dana Realisasi.
b. Transaction Processing Head
Menerima MPD beserta lampirannya dari Loan
Administration. Meneliti kebenaran MPD beserta
lampirannya, kemudian membubuhkan paraf pada buku
register jika telah lengkap dan benar. Memeriksa MPD
beserta lampirannya, kemudian memberikan disposisi kepada
Processing Staff untuk pencairan dananya. Menyerahkan
MPD berikut lampirannya ke Processing Staff untuk
pencairan dananya melalui Transaction Processing
Supervisor (jika ada).
c. Processing Staff
1. Menerima MPD beserta lampirannya dari Transaction
Processing Head serta memastikan telah ada disposisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Membandingkan MPD dengan SPD-5 dan copy Daftar
Rincian Dana Realisasi yang akan dibukukan untuk
meyakini kebenarannya.
2. Apabila MPD telah diyakini kebenarannya, buat Nota
Kredit (NK) dalam rangkap 2 untuk pengkreditan
pencairan dana Kredit sesuai permohonan dalam MPD.
Periksa kembali NK, kemudian bubuhkan paraf pada NK
apabila telah benar.
3. Menyerahkan NK ke Transaction Processing Head,
Operation Head, dengan dilampiri data pendukung
pencairan Kredit (MPD, SPD-5 dan copy Daftar Rincian
Dana Realisasi) melalui Transaction Processing
Supervisor (jika ada) ke Processing Staff.
d. Processing Staff
Menerima kembali NK beserta lampirannya dari Operation
Head. serta memastikan telah ada persetujuan. Apabila data
transaksi telah diyakini secara menyeluruh, input pencairan
dana ke dalam sistem. Memastikan hasil input transaksi pada
sistem telah sesuai dengan bukti transaksi.
e. Prosedur pelunasan Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta
Dalam prosedur pelunasan Kredit Griya Utama yang telah dilaksanakan
oleh BTN cabang Surakarta telah sesuai dengan Standard Operation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Procedures yang berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September
2004 Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama
(KGU) oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa persyaratan dan
ketentuan- ketentuan diselenggarakan dengan baik sesuai ketentuan yang
telah ditetapkan. Dengan demikian prosedur pelunasan Kredit Griya
Utama dijelaskan sebagai berikut :
(1) Debitur membayar angsuran kedua dan angsuran selanjutnya hingga
lunas sesuai dengan perjanjian yang disepakati melalui Teller Service
dan debitur menerima formulir penyetoran dana lembar pertama.
Pencatatan tersebut tercatat pula dalam rekening tabungan debitur.
Pembayaran angsuran Kredit Griya Utama dapat dilakukan dengan
cara yaitu sebagai berikut:
(a) Pembayaran dengan pemotongan langsung dari gaji.
(b) Pembayaran tunai yang dilakukan melalui loket yang ada di
kantor cabang maupun kantor kas pembantu.
(c) Pemindahbukuan yang dilakukan dengan mendebet rekening
debitur atas permintaannya scndiri dengan memberi Kuasa pada
bank yang bersangkutan.
(d) Transfer melalui ATM BTN maupun ATM lain dengan jaringan
ATM Link dan ATM Bersama namun belum semua debitur
menggunakan ATM sehingga terjadi antrian panjang. Seharusnya
diberikan penyuluhan tentang penggunaan kartu ATM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
BAB III
TEMUAN
Setelah mengevaluasi sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan
proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta, maka penulis menemukan beberapa
kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sistem pengajuan kredit, realisasi
sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) sebagai berikut:
A. Kelebihan
1. Dalam proses pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan
Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Kantor Cabang surakarta sudah menerapkan prinsip analisis kredit
yaitu 5C (character, capital, capacity, collateral dan condition of economy)
dan melakukan survei lapangan untuk menilai kelayakan kredit. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam pemberian Kredit Griya Utama, PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta telah melakukan
proses penyaringan yang cukup memadai dan telah menerapkan prinsip
kehati-hatian oleh karena itu, resiko kredit yang akan timbul relatif kecil.
2. Terdapat sistem wewenang atau pemisahan fungsi dan prosedur pencatatan
yang sesuai dengan prinsip akuntansi. Peredaran kas baik penerimaan
maupun pengeluaran kas dicatat dan diotorisasi oleh Teller. Pencatatan
akuntansi serta penjurnalan dilakukan oleh Bookeping atas dasar dokumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
sumber yang terdiri dari formulir setoran dan formulir penarikan. Selain itu,
terdapat pembatasan kewenangan transaksi keuangan pada Teller, yaitu
pengeluaran kas lebih dari Rp. 10 juta, maka dilakukan persetujuan atau
otorisasi dari pejabat yang lebih tinggi.
3. Tingkat suku bunga Kredit Griya Utama pada pada PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta menggunakan sistem
tingkat bunga anuitas yang ditetapkan relatif stabil walaupun setiap tahun
mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan dan ditinjau dari segi
debitur juga tidak terlalu memberatkan.
4. Proses persetujuan kredit dalam sistem pengajuan kredit, realisasi sampai
dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk dilakukan oleh Komite Kredit yang terdiri
dari bagian Branch Manager, Retail Service Section Head, dan Analis
Kredit yang mempertimbangkan suatu permohonan kredit dengan lebih hati-
hati sehingga resiko kredit yang akan ditimbulkan relatif kecil.
5. Sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit
Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab
Surakarta terdiri dari prosedur permohonan Kredit, prosedur keputusan
permohonan Kredit, prosedur realisasi Kredit, dan prosedur pelunasan
Kredit Griya Utama secara menyeluruh telah sesuai dengan standar
ketentuan pemberian kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank
Indonesia.
6. Sistem akuntansi untuk mencatat jurnal penyediaan dana dari debitur Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
secara online dengan (SIBS) Sylvester Integrated Banking System dengan
sumber pencatatan akuntansi yang terdiri dari formulir penyetoran dan
formulir penarikan.
B. Kelemahan
1. Terdapat tumpang tindih atau Overlapping yang tidak sesuai struktur
organisasi yang telah ditetapkan pada PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta yaitu fungsi Loan Service dengan
fungsi Loan Administration yang dipegang oleh satu orang karyawan saja.
Hal ini dapat menimbulkan kesalahan karena tugas dan tanggung jawab
kedua fungsi tersebut menjadi kurang terstruktur dengan baik dan memacu
timbulnya kecurangan. Selain itu, pekerjaan menjadi tersendat dan tidak
selesai pada waktu yang telah ditentukan.
2. Fungsi terkait dalam pelaksanaan sistem pengajuan kredit, realisasi
sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT.
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta masih belum
lengkap karena banyak fungsi yang tidak dijalankan sesuai Standard
Operating Procedures yang telah ditetapkan.
3. Penggunaan formulir meliputi fomulir permohonan Kredit Griya Utama,
Daftar Usulan Permohonan (DUP), Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5
(SPD5), dan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) yang
belum bernomor urut tercetak sehingga pengawasan terhadap formulir
belum maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
4. Dalam kelengkapan dokumen dan memo disposisi dari pejabat yang
berwenang belum dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, kelengkapan
dokumen untuk Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta belum sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan.
5. Serta ada beberapa dokumen yang terkait dalam prosedur pengajuan
kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama
(KGU) yang belum dibuat rangkap sehingga dalam segi keamanan
dokumen masih kurang.
6. Semua prosedur dari pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses
pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk masih belum teratur sesuai prosedur yang telah ditetapkan,
terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menuju proses
pengambilan keputusan nantinya oleh karena itu, menimbulkan
ketidakefisienan dalam proses pemberian kredit. Hal seperti itu
disebabkan karena banyak dokumen yang belum lengkap sehingga bagian
analis kredit harus menunggu kelengkapan dokumen tersebut, serta dalam
menganalisa melalui on the spot dan taksasi agunan juga memakan waktu
yang cukup lama.
7. Pemberian otorisasi dalam prosedur pengajuan atau permohonan Kredit
Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Kacab Surakarta yang terkait dalam memverifikasi penghasilan melalui
observasi usaha atau On The Spot belum terdapat otorisasi dari pejabat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
yang berwenang.
8. Dalam sistem pembayaran angsuran nasabah Kredit Griya Utama masih
banyak yang membayar angsuran secara tunai sehingga sering terjadi
antrian panjang, pada kenyataannya Bank telah menyediakan fasilitas yang
lebih praktis dan efisien seperti ATM yang lebih mudah dijangkau
nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
penulis menyimpulkan bahwa PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Kantor Cabang Surakarta telah melaksanakan sistem pengajuan kredit,
realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) dengan
baik sesuai Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan, walaupun
masih terdapat beberapa kelemahan.
Prosedur pemberian Kredit Griya Utama yang diterapkan oleh PT
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta terdiri dari
prosedur permohonan kredit dan analisis kredit, prosedur keputusan
permohonan kredit, prosedur realisasi kredit, dan prosedur pelunasan kredit
secara menyeluruh sesuai dengan Standar Operasional Prosedur pemberian
kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank Indonesia walaupun di
beberapa fungsi masih memerlukan penyempurnaan.
Sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan
Kredit Griya Utama (KGU) didukung dengan Sylvester Integrated Banking
System (SIBS) dalam pencatatan akuntansinya. Dokumen yang digunakan
belum didukung dengan adanya pemberlakuan formulir dan dokumen yang
bernomor urut tercetak seperti formulir permohonan kredit, DUP (,Daftar
Usulan Permohonan), SPD5 (Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5), dan SP3K
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
(Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit), sehingga pengawasan
pelaksanaan otorisasi dari transaksi tersebut belum maksimal. Dan dalam
pemberian otorisasi pada prosedur pengajuan atau permohonan Kredit Griya
Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang terkait
dalam memverifikasi penghasilan melalui observasi usaha atau On The Spot
belum terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
Fungsi yang terkait dalam pelaksanaan sistem pengajuan kredit,
realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta telah
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Namun pada
kenyataannya terdapat Overlapping (tumpang tindih), yaitu fungsi Loan
Service dengan fungsi Loan Administration. Hal ini dapat menimbulkan
kesalahan karena tugas dan tanggung jawab kedua fungsi tersebut menjadi
kurang terstruktur dengan baik dan memacu timbulnya kecurangan. Selain itu,
pekerjaan menjadi tersendat dan tidak selesai pada waktu yang telah
ditentukan.
Dalam proses pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses
pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang surakarta sudah menerapkan prinsip analisis
kredit yaitu 5C (character, capital, capacity, collateral dan condition of
economy) dan melakukan survei lapangan untuk menilai kelayakan kredit
serta untuk mengetahui keadaan usaha atau bisnis calon debitur yang