Download - Esai Olah Batin Etbis
Tugas Olah Batin
Tujuan Hidup
Oleh: Fitri Purnamasari / BM / 146020306011001
Beberapa hadits yang saya kumpulkan (walaupun dengan bantuan mesin pencari di
internet) sebagai dasar dan motivasi untuk mewujudkan keinginan saya, menjadi pribadi yang
lebih ikhlas dalam segala hal:
Bismillahirrahmanirrahim.
Pertama.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA berkata: bagi orang-orang yang berilmu (ulama)
beberapa derajat diatas derajat orang mukmin dengan berbanding 700 derajat. Antara
derajat yang satu dengan yang lain mencapai 500 tahun dikatakan: “ilmu lebih utama dari
amal melalui 5 sistem: 1) Ilmu tanpa amal pun tetap ada, dan amal tanpa ilmu tak akan bisa,
2) Ilmu tanpa amal bisa manfaat, dan amal tanpa ilmu tak ada manfaatnya, 3) Amal adalah
permistian, dan ilmu yang menerangi seperti lampu, 4) Ilmu adalah ucapan para nabi, 5)
Ilmu adalah sifat Allah, dan amal adalah sifatan hamba, sementara sifat Allah lebih utama
dari sifatan Hamba”. (Durrotun Nasihin) (H.R. Ahmad)
“Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: Dan barang siapa menjalani
akan suatu jalan, untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya
jalan menuju syurga”. (H.R. Muslim)
“Dari Anas bin Malik RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: carilah ilmu
meskipun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu adalah fardu / wajib bagi
setiap muslim, sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi orang yang
menuntut ilmu karena rela terhadap apa yang ia tuntut”. (H.R. Ibnu Abdil Bar)
Kedua.
“Ilmu adalah gudang dan kuci pembuka gudang tersebut adalah pertanyaan/
permintaan. Maka kalian bertanyalah (pada guru / ulama) maka kalian akan di rahmat
Allah, sesungguhnya ada empat orang yang akan pendapat / diberi pahala yaitu, orang yang
bertanya, yang mengajarkan, yang mendengarkan, dan yang mencintai pada orang-orang
tersebut.” (H.R. Abu Nua’im dari Ali), dan
“Berdiri tegaknya dunia dengan empat hal: 1) dengan ilmu para ulama (guru) 2)
dengan adilnya pemimpin, 3) dengan murahnya agniya (orang kaya), 4) dengan do’anya
orang fakir. Jika bukan / tidak karena ilmunya ulama (guru) maka rusaklah orang-orang
bodoh, dan jika bukan karena murahnya orang kaya maka rusaklah orang-orang fakir, dan
jika bukan karena do’anya orang fakir maka rusaklah orang kaya, dan jika tidak dengan
adilnya pemimpin maka manusia satu sama lain akan saling tindas dan binasakan / saling
terkam, seperti serigala menerkam kambing”.
Ketiga.
Diriwayatkan dari Amir al-Mukminin (pemimpin kaum beriman) Abu Hafsh Umar
bin al-Khattab radhiyallahu’anhu beliau mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan
mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta
kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya.
Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang
ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR.
Bukhari [Kitab Bad'i al-Wahyi, hadits no. 1, Kitab al-Aiman wa an-Nudzur, hadits no. 6689]
dan Muslim [Kitab al-Imarah, hadits no. 1907])
Keempat.
“Seseorang wanita apabila ia mengerjakan sembahyang yang difardhukan ke
atasnya, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatan dirinya dan taat kepada
suaminya maka berhaklah ia masuk syurga dari mana-mana pintu yang ia suka” (H.R
Tarmidzi).
Al- Bazzar dan At Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah datang
kepada Rasullullah SAW lalu berkata:
“Aku adalah utusan para wanita kepada engkau untuk menanyakan : Jihad ini telah
diwajibkan Allah kepada kaum lelaki, Jika menang mereka diberi pahala dan jika terbunuh
mereka tetap diberi rezeki oleh Rabb mereka, tetapi kami kaum wanita yang membantu
mereka , pahala apa yang kami dapatkan? Nabi SAW menjawab :” Sampaikan kepada
wanita yang engkau jumpai bahwa taat kepada suami dan mengakui haknya itu adalah sama
dengan pahala jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yang melakukanya.”
Insya Allah, hadits diatas akan terus saya ingat sebagai pendorong semangat saya
untuk menjadi pribadi yang ikhlas, dengan hanya berharap balasan dan ridho Allah
Subhaanahu Wata’ala dan bukan berharap pada makhluk-Nya. Insya Allah, saya akan terus
berusaha memenuhi kewajiban untuk menuntut ilmu dengan semangat, serta terus belajar
agar dapat menjadi istri sholehah demi mendapat pahala dan kemudahan untuk masuk surga
Allah. Insya Allah, saya berkeinginan menjadi pengajar demi mendapat pahala Allah dan
turut menjaga negeri ini dari ‘kerusakan’ akhir zaman ini. Saya akan memperbaiki niat untuk
membantu, melaksanakan dan menjadikan diri saya berguna bagi orang lain semampu saya
demi mengharap pahala dari Allah dan menghilangkan kesusahan/kesulitan sesama, insya
Allah.