Kerjasama dengan :
LATAR LATAR BELAKANGBELAKANG Penduduk Bener Meriah
berpendapatan relatif rendah
(PAD rendah)
Pengembangan Komoditas unggulan
Pewilayahan Komoditas
Kesesuaian Lahan
Tujuan Pembangunan Kabupaten Bener
Meriah
Meningkatkan pendapatan dan Kesejahteraan
masyarakat
Peta kesesuaian lahan danZona Agro Ekosistem
Productivity
Stability Sustainability
Equitability
Sebagian Besar Penduduk Petani
(78,76%)
( INPUT) (PROSES) (OUT PUT) DATA DAN INFORMASI ANALISA KELUARAN REKOMENDASI KEBIJAKAN
Kebijakan Pembangunan
(Pertanian)
Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya
Masyarakat
Kondisi Fisik Lahan :TopografiMorfologiGeologiJenis Tanahdan Iklim
Penggunaan Lahan
Analisis Komoditas Unggulan
Analisis Ketersediaan Lahan
Peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan agribisnisPengembangan komoditas spesifik unggulan Kabupaten Bener MeriahPeningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Pewilayahan Komoditas Pertanian :Informasi/data karakteristik wilayah agro-ekosistem lahan basah dan lahan kering dataran rendah dan dataran tinggi di Kabupaten Bener Meriah.Tersedianya basis data sumberdaya lahan pertanian sebagai dasar untuk perencanaan pengembangan pertanian.Tersedianya data spatial berupa peta satuan lahan dan peta pewilayahan komoditas pertanian skala 1 : 50.000 berdasarkan wilayah agro-ekosistem yang dapat mendukung usaha spesifik lokasi.
Analisis Kesesuaian Lahan
BAGAN ALIR KEGIATAN PEMETAAN KOMODITAS PERTANIAN KABUPATEN BENER MERIAH – TAHUN 2008
Peta Kesesuaian Lahan dan Zona Agro
Ekosistem
KondisiSumber Daya Alam
Pola Pewilayahan Komoditi Pertanian
Zonasi, Karakterisasi, & Analisis Wilayah Agro-
Ekosistem
Peta Perwilayahan Komoditi Pertanian
Efektivitas & Efisiensi
Pengembangan Pertanian
Basis Data Sumberdaya Lahan &
Sosial Ekonomi
Meningkatkan Pendapatan Petani
Optimalisasi & Zonasi Penggunaan
Lahan
TUJUAN DAN TUJUAN DAN SASARANSASARAN
Produktifitas Pertanian Meningkat
Kesejahteraan Masyarakat Meningkat
Terciptanya Sustainable Agriculture
Peta Kesesuaian Lahan & Zona
Agro-EkosistemLAPORAN
OUTPUT DAN OUTPUT DAN MANFAATMANFAAT
PENDEKATAN DAN PENDEKATAN DAN METODOLOGIMETODOLOGI
Waktu dan Lokasi : Kabupaten Bener Meriah, Juni-Nopember 2008
Populasi : seluruh wilayah kabupaten Bener Meriah
Sample : Pewakil berdasarkan karakteristik fisik dan lingkungan
Indikator dan Parameter : Sumber Daya Alam : Sifat Tanah (Fisik &
Kimia) dan Lingkungan (Landuse) Sumber Daya Manusia (Sosial ekonomi
masyarakat, khususnya petani)
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
Skema kegiatan-kegiatan dalam evaluasi lahan
(FAO, 1976).
KONSULTASIPENDAHULUAN
KLASIFIKASIKESESUAIAN LAHAN
SYARATPENGGUNAAN LAHAN
JENISPENGGUNAAN LAHAN
SATUAN PETATANAH (LAHAN)
PENYAJIAN HASIL
PEMBANDINGAN KUALITAS LAHAN
Pendekatan dua tahap
KONSULTASIPENDAHULUAN
SURVEY TANAH
ANALISISSOSIAL-EKONOMI
KLASIFIKASI LAHAN
KLASIFIKASI LAHAN PERENCANAAN
SURVEY TANAH
ANALISISSOSIAL-EKONOMI
KLASIFIKASILAHAN
Tahap I
Tahap II
Pendekatan Paralel
PENDEKATAN METODE
Peta Rupa Bumi
Peta IklimPeta Tanah Peta Kelas Lereng
Overlay
PETA SATUAN LAHAN SEMENTARA(PETA KERJA)
Satuan Peta Lahan
PENENTUAN UNIT-UNIT LAHAN
Pengamatan Lingkungan
Unit-unit Lahan (Satuan Peta Tanah)
DESKRIPSI FISIK LINGKUNGAN
SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Kondisi Sosial Ekonomi & Keragaan Usaha TaniLanduse, Topografi Fisik & Kimia Tanah
BORING
WAWANCARA
KUALITAS TANAH
ANALISIS
PENENTUAN UNIT-UNIT LAHAN
KAJIAN SOSIAL EKONOMISUMBER DAYA LAHAN
KUALITAS LAHAN
SOSIAL
EKONOMI
KESESUAIAN LAHAN
KUALITATIF
KUANTITATIF
OPTIMALISASI DAN KEBERLANJUTAN
NILAI EKONOMIS KOMODITAS:
B/C, IRR, NPV
• JENIS KOMODITAS UNGGULAN• PRODUKTIVITAS• POLA TANAM TERPADU
KELEMBAGAAN: • SUMBERDAYA PRODUKTIF• INPUT DAN OUTPUT• POLA PEMASARAN• POLA PENGGUNAAN LAHAN
• PENGARUH LINGKUNGAN• KERUSAKAN LAHAN
REKLAMASI LAHAN• PENGURANGAN EROSI• PENINGKATAN FISIKA DAN KIMIA TANAH
TIPOLOGI (KOMODITI)
POTENSI SDA (KAWASAN)
POTENSI REKAYASA
DESA/ KECAMATAN(KOMODITAS UNGGULAN)
•PRODUKSI
•PRODUKTIVITAS
• KELEMBAGAAN
• SARANA PENDUKUNG
• AKSES ATAU JEJARING
• LUAS LAHAN PERTANIAN
• LUAS PANEN
• AGROIDNUSTRI
• PASAR (SUPPLY/DEMAND)
• KESESUAIAN LAHAN
• SOSIAL BUDAYA
LUAS PENGUASAAN LAHAN
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Kopi Robusta
Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : N1 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 18,5 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Kopi Arabika
Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 77,47 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Kelapa Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 68,68 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Kakao Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 67,85 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Pinang Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 68,68 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Kelapa Sawit
Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 56,24 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Mangga Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : N1 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 9,2 % dari
Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Pisang Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 71.32 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Jagung Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 67,69 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Kedelai Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 67,04 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Wortel Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 66,78 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Kentang Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 66,09 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Kol Kelas Tertinggi : S3 Kelas Dominan : S3 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 65,78 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
HASIL DAN HASIL DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Komoditi Tomat Kelas Tertinggi : S2 Kelas Dominan : N1 Kelas Terendah : N1 Lahan Layak Usaha secara alami : 10,28 %
dari Luas Kabupaten Bener Meriah
Berdasarkan pelaksanaan Kegiatan Pemetaan Komoditas Pertanian Kabupaten Bener Meriah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil evaluasi lahan terhadap kesesuaian lahan Komoditas pertanian aktual yang memiliki sebaran kelas S3 dominan (> 50 %) di wilayah Kabupaten Bener Meriah adalah komoditas kopi arabika (77,47%), kelapa (68,68%), kakao (67,85%), pinang (68,68%), kelapa sawit (56,24%), pisang (71,32%), jagung (67,69), kedelai (67,04%), wortel (66,78%), kentang (66,09%) dan kol (65,78%). Selanjutnya komoditas komoditas ini dapat dijadikan sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Bener Meriah. Sebaliknya untuk komoditas kopi robusta, mangga dan tomat hanya memiliki sebaran kelas S3 yang cukup sempit sehingga pengembangannya tidak akan menguntungkan secara ekonomi. Secara aktual, kelas S1 (sangat sesuai) tidak dapat ditemukan.
2. Berdasarkan RC ratio, hampir seluruh Komoditas unggulan (luas kelas S3 > 50 %) memiliki nilai > 1, hal ini menunjukkan bahwa beberapa Komoditas dinilai menguntungkan diusahakan di daerah Kabupaten Bener Meriah. Komoditas perkebunan masih dinilai lebih menguntungkan, hal ini dapat dilihat dari nilai RC yang lebih besar dari Komoditas yang lain. Sementara itu, untuk Komoditas hortikultura, RC ratio masih dinilai lebih rendah jika dibandingkan dengan Komoditas lainnya.
KESIMPULANKESIMPULAN
Berdasarkan kondisi-kondisi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa saran antara lain adalah sebagai berikut :
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini hendaknya dilakukan orientasi lapangan lebih detil untuk mengetahui luasan lahan kritis, lahan tidur, serta lahan yang dialokasikan untuk konservasi secara definitif.
Untuk tindak lanjut pengembangan komoditas unggulan diperlukan langkah penataan kawasan pengembangan pertanian berwawasan agribisnis pada sentra-sentra pertumbuhan sesuai dengan tingkat klasifikasi kesesuaian lahan.
Dengan melihat kondisi usaha tani masyarakat khususnya tanaman perkebunan yang diusahakan rakyat umumnya masih belum secara intensif, perlu adanya rancang bangun model pemberdayaan petani dan integrasi inovasi teknologi usaha tani.
REKOMENDASIREKOMENDASI
Berdasarkan pelaksanaan Kegiatan Pewilayahan Komoditas Pertanian Kabupaten Bener Meriah, maka dapat dirumuskan implikasi kebijakan sebagai berikut :
Penetapan komoditas unggulan bagi beberapa wilayah pengembangan pertanian yang didasarkan pada penilaian kesesuaian lahan potensial tertinggi.
Penetapan Perda berkaitan dengan pengembangan komoditas unggulan dan alokasi lahan bagi pengembangan pertanian.
Peningkatan prasarana dan sarana pendukung bagi pengembangan pertanian baik secara fisik maupun non fisik (sosial-ekonomi) melalui penyediaan akses sumber-sumber produktif (transportasi, informasi, sarana produksi, dan lain-lain).
IMPLIKASI KEBIJAKANIMPLIKASI KEBIJAKAN
SEKIANTERIMA KASIH
Analisis Potensi SD SDM
SDL Land Suitability
S1 S2 S3
Prioritas Komoditas Unggulan Aktual
Potensial
Perkebunan Tanaman Pangan Hortikultura
Kakao, KopiKedele, Kc.Tanah,
JagungLokal
Orientasi Ekspor Regional/Lokal
Komoditas Unggulan
Orientasi Pasar
Regional Ind
Pertumbuhan Ekonomi Kab. Bener Meriah