MODUL PERKULIAHAN
MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN KEUANGAN JANKA
PENDEK
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK84008 Disusun Oleh
EKONOMI DANBISNIS
MANAJEMEN-S1 11 HELSINAWATI,SE, MM
Abstract KompetensiDiisi dengan abstractBerdasarkan data laporan keuangan
Mahasiswa diharapkan biisa menganalisa manajemen keuangan jangka pendek dan manajemen kas
Manajer dapat menganalisa dan mengambil keputusan tentang kas dan pembiayaan jangka pendek.
MANAJEMEN KEUANGAN JANGKA PENDEK
11.1. Manajemen Keuangan Jangka Pendek
Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial management),
merupakan pengelolaan aset lancar (kas,dan setara kas, surat berharga, piutang,
persediaan) dan aset lancar perusahaan (hutang dagang, hutang jangka panjang yang
pelunasannya sisa satu tahun, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk
mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif
terhadap nilai perusahaan. Misalnya hutang lancar dalam jumlah besar berakibat pada
saat jatuh tempo perusahaan tidak dapat membayar.
Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan hutang dengan
jangka waktu pelunasannya selama satu tahun atau kurang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan jangka pendek dan aset lancar.
Jenis Pendanaan Jangka Pendek
1. Pendanaan Spontan (Spontaneous financing)
Pendanaan Spontan (Spontaneous financing) adalah jenis pendanaan yang berubah
secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari
penjualan perusahaan) atau merupakan jenis pendanaan yang diperoleh dari operasi
normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang
(account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat
jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan).
Contoh Jenis Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini mengikuti kegiatan perusahaan. Ada beberapa contoh jenis
pendanaan yang spontan: hutang dagang dan rekening-rekening akrual. Hhutang
dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit.
Mengevaluasi Tawaran Potongan Kas
2015 2 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
Potongan kas bisa dilakukan oleh perusahaan yang memberikan penjualan kredit
(kreditor). Tujuan potongan tersebut adalah agar debitur melunasi hhutangnya lebih
cepat. Biaya ditanggung oleh kreditor. Tetapi jika ada tawaran potongan kas dan
perusahaan (debitur) tidak memanfaatkannya, maka ada biaya kesempatan.
Contoh :
Hutang dagang (account payable) dan hutang akrual (account accruals). Account
payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber
pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aset tertentu sebagai
agunan.
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahan berubah maka sumber
pendanaan pun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan
antara lain : hutang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah/gaji
atau pembayaran pajak). Hutang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan
dari supplier dengan kredit, sedang hutang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap
tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
“rata hutang dagang = Nilai Hutang / Perputaran Hutang
Perputaran hutang dalam setahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit”
Contoh:
Perusahaan ditawarkan term kredit : 2/10 n/30. Term ini berarti, jika perusahaan
melunasi hutang dagang pada hari ke-10 atau sebelumnya, maka akan mendapat
potongan sebesar 2%. Hutang dagang tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari.
Biaya bunga efektif (kd) dari tawaran tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini (satu
tahun diasumsikan 360 hari)
. 2 360
kd = ----- × ------ = 36,7%
98 20
2015 3 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
2. Pendanaan Tidak Spontan (non spontaneous financing) adalah jenis Pendanaan
yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan
perusahaan. Contoh : hutang yang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini memiliki
karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana,
perusahaan membutuhkan waktu untuk negoisasi atau perundingan secara formal.
Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain:
a) Commersial Paper. Merupakan surat hutang jangka pendek (jangka waktu
30-90 hari), tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besardan dijual
langsung ke investor. Biasanya hanya perusahaan besar yang bisa
mengeluarkan commersial paper.
b) Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non
bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang
ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini (Line of Credit), dengan
pinjaman ini, peminjam bisa meminjam meminjam sampai jumlah maksimum
tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman).
c) Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi
perusahaan yang mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena
perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk
memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring
merupakan alternative investasi.
d) Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah
menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman
(pledging receivables). Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada
di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan
jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman (penjaminan bisa dilakukan
atas semua piutang).
e) Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa
menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang
dipakai akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan
mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam
presentase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
f) Akseptasi Bank. Merupakan pernyataan kesanggupan bank pengaksep untuk
melakukan pembayaran atas suatu wesel berjangka yang diterbitkan
2015 4 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
eksportir, pada saat jatuh tempo wesel dimaksud atau merupakan janji untuk
membayar oleh pihak tertarik dengan cara membubuhkan tanda tangan
dalam surat wesel; akseptasi harus dinyatakan dengan kata akseptasi atau
dengan cara lain yang sama maksudnya; tanda tangan saja dan pihak tertarik
dibubuhkan pada halaman muka, surat wesel sudah berlaku sebagai
akseptasi; apabila telah diakseptasi, wesel ni menjadi sama dengan promes,
yang berarti dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain
sebelum tanggal jatuh tempo (acceptance) akseptor
g) Repo (repurchase agreement). suatu perjanjian antara penjual & pembeli
atas efek-efek dimana penjual berjanji untuk membeli kembali efek-efek yang
dimaksud pada harga yang disepakati bersama dan pada jangka waktu yang
telah ditentukan.
11.2. Manajemen Kas
Pengertian Kas
Kas dan setara kas merupakan dana tunai perusahaan yang dalam asset lancar merupakan dana yang sangat likuid.
Kas dan setara kas terbagi menjadi :
a. Penerimaan kas
Merupakan sumber pembiayaan kas, berasal dari setoran modal, penjualan, penerimaan pembayaran piutang, penjualan asset tetap dan pinjaman/hutang
b. Pengeluaran kas
Merupakan alokasi penggunaan kas, digunakan untuk beban operasional, pembayaran hutang, penyerahan piutang, pembelian persediaan, pembelian asset tetap
Sumber dan Penggunaan Kas
Telah dijelaskan diatas bahwa kas dan setara kas merupakan dana yang paling likuid dalam perusahaan .Dalam membuat laporan perubahan dana yang digunakan adalah data kas dan setara kas Sedangkan dalam Laporan sumber dan pengunaan kas data yang digunakan adalah data selain kas dan setara kas.
2015 5 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
1. Dalam membuat laporan sumber dan penggunaan dana data yang digunakan adalah data selain kas dan setara kas.
2. Dalam membuat laporan sumber dan menggunaan dana menggunakan alat bantu analisa variance atau analisa trend.
3. Data yang digunakan dalam analisa bisa berupa perbandingan realisasi antara tahun dasar dengan tahun selanjutnya atau berupa perbandingan antara realisasi dengan budget
4. Sumber Kas adalah semua data pada neraca dan laporan laba rugi yang mengalami perubahan pada posisi kredit.
5. Penggunaan Kas adalah semua data pada neraca dan laporan laba rugi yang mengalami perubahan pada posisi debet.
6. Jika yang digunakan untuk analisa data neraca saja, maka semua data masuk dalam analisa.
7. Bila data yang digunakan adalah data neraca dan laporan laba rugi, maka data pada neraca harus dikeluarkan laba tahun berjalanannya atau laba tahun ini.
Pendapat Bambang Riyanto (1977;79):
“sumber dan penggunaan dana tersebut dapat dalam arti yang sempit seperti kas. Dan dapat pula dalam arti yang luas sebagai modal yang kesemuanya tergantung dari perusahaan dalam memperlakukannya"
Menurut Suad Husnan (1994;166):
“sumber dana dan penggunaan dana merupakan satu keterkaitan yang dalam memperolehnya dilaksanakan manajer keuangan dan dikelola untuk membiayai suatu proyek ataupun kegiatan usaha".
Arus kas proyek terbagi tiga yaitu:
1. Initial Cash Flow
Penggunaan dana untuk pengeluaran investasi pada tahap awal proyek seperti
pembebasan tanah, pengurusan perizinan, pembelian mesin dan lainnya.
2. Operational Cash Flow
Penggunaan dana atau beban yang dikeluarkan untuk operasional proyek
berdasarkan taksiran laba rugi ditambah dengan biaya-biaya tidak tunai seperti
penyusutan, biaya kerugian piutang.
3. Terminal Cash Flow
2015 6 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
Arus kas yang didapatkan saat proyek berakhir yang merupakan nilai sisa atau
residu dari investasi.
11.2.1. Motif Menyimpanan Uang
Berdasarkan teori ekonomi dengan teori Liquidity Preference dari John Meynard Keynes bahwa masyarakat cenderung untuk menguasai uang dalam bentuk tunai dengan motif sebagai berikut :
1. Motif Transaksi ( Transaction Motive )
Kas digunakan untuk menjalankan operasional atau kegiatan sehari-hari seperti membeli, membuat dan menjual.
2. Motif Berjaga-Jaga ( Precantionary Motive )
Menyimpan atau menahan arus kas kas masuk dan keluar berkaitan dengan
masalah yang tidak terduga.
3.Motif Kebutuhan Masa yang akan datang (Spekulasi )
Menyimpan kas untuk kebutuhan masa depan yang berhubungan dengan investasi
4. Motif Kebutuhan Saldo Kompensasi
Menyimpan kas untuk memenuhi kebutuhan pinjaman dana bagi para debitur sebagai
saldo minimum untuk membayar jasa bank atau kreditor.
.11.2.2. Penganggaran Kas
Merupakan perencanaan proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas untuk
masa yang akan datang
Anggaran kas terbagi dua yaitu;
1. Anggaran penerimaan kas
Mengestimasi sumber dana kas untuk pembiayaan perusahaan pada masa yang akan datang.
2. Anggaran pengeluaran kas
Mengestimasi alokasi penggunaan dana kas pada masa yang akan datang.
Anggaran Kas
2015 7 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
11.2.3. Model Baumol
Model manajemen kas menekankan pada model persediaan,dimana mengakui ada kesamaan antara manajemen persediaan dengan manajemen kas jika dilihat dari aspek keuangan, maka untuk mencari berapa jumlah kas yang optimal pada setiap mengubah sekuritas menjadi kas.
Model Baumol ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952
C = √2.OD/I
Keterangan :
C = Kas optimal
O = Biaya transaksi
D = Kebutuhan Kas setahun
I = Bunga sekuritas
Pada model ini diasumsikan penggunakan kas setiap waktunya sama
Contoh :
PT. ABC. Mempunyai kebutuhan dana kas dalam setahun Rp. 100 juta, Biaya transaksi Rp. 1 juta, dengan bunga 15 % , maka kas optimal
C = √2.OD/I
= √2 (100.000.000 x 1.000.000)/0,15
=√1.333.333.333 = Rp. 3.651.484,-
11.2.4. Model Miller dan Orr
Model ini untuk kondisi dimana pengeluaran kas mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu secara random. Model menentukan batas atas dan batas bawah saldo kas, serta menentukan saldo kas yang optimal yang perlu dimiliki oleh perusahaan. Untuk menentukan besarnya saldo kas optimal.
Asumsi Miller dan Orr
1. Arus kas harian random dan sulit diprediksi, 2. Beban pembelian dan penjualan sekuritas tetap,3. Transfer yang berasal dari dan ke sekuritas cepat, 4. Trend musiman dari siklus tidak dipertimbangkan , 5. Struktur termin tingkat bunga flat dan tingkat bunga tidak berubah.
2015 8 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
Model Miller dan Orr pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966, dimana model ini digunakan formula sebagai berikut
z=¿ (3 T α² /4i) 1/3
Keterangan :
z = Kas optimal
T = Biaya tetap untuk melakukan transaksi
α² = Penyebaran arus masuk Kas bersih harian
i = Bunga sekuritas harian
Model Miller and Orr digunakan :
1. Saat saldo kas perusahaan turun hingga mencapai nol, maka perusahaan harus segera mengubah sekuritasnya menjadi kas senilai saldo kas optimal.
2. Saat saldo kas yang dimiliki perusahaan semakin membesar, maka pada batas atas, kas harus diubah menjadi sekuritas.
Contoh :
PT. XYZ menpunyai nilai batas atas sebesar 3 z.dan batas bawah Rp
0. nilai o = Rp 50.000, σ2
= (2.300.000)2
dan i = 12% (0.12 /365 hari)
Z = [ (3 (50.000) (2.3 juta 2)) ] 1/3
=[ (6.034) 20
] 1/3
4(0.12/365) Z = Rp 8.450.000
Ini berarti nilai batas atas adalah 3 (8.450.00) = 25,350.000,-. saat saldo kas mencapai Rp 25,350.000, perusahaan harus merubah menjadi sekuritas sebesar Rp 16.900.000 (25.350.000 – 8.450.000) agar saldo kas kembali Rp 8.450.000 Sebaliknya saat saldo kas Rp 0, perusahaan menjual sekuritas Rp 8.450.000 agar saldo kas kembali menjadi Rp 8,450.000,- Saldo rata-rata dapat diperkirakan sebesar (z +h)/3
3. Model Stone
Model Stone mirip dengan Miller dan Orr akan tetapi lebih memberikan perhatian pada manajemen saldo kas daripada penentuan ukuran transaksi kas yang optimal. Ketika saldo mencapai batas pengendalian tertinggi atau batas pengendalian terendah tidak secara otomatis akan melakukan investasi atau disinvestasi sekuritas tetapi melihat terlebih dahulu harapan adanya aliaran kas masuk/keluar beberapa hari yang akan datang. Secara diagram Model stone sebagai berikut
2015 9 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
a h
z
0 waktu • Diagram diatas menjelaskan terdapatnya batas pengendalian atas (h) dan batas pengendalian bawah (o) dalam model stone disebut sebagai batas pengendalian luar. Sedangkan h-x dan o+x disebut sebagai batas pengendalian dalam. • Apabila saldo kas mencapai titik a (batas pengendalain atas luar) perusahaan harus melihat aliran kas pada beberapa hari yang akan datang untuk memperkirakan apakah saldo kas akan kembali bergerak ke dalam batas pengendalian atas dalam. Apabila saldo kas menuju titik c maka perusahaan tidak perlu melakukan investasi. Tetapi bila saldo kas menuju titik b perusahaan perlu melakukan investasi.
Begitu pula bila saldo kas menuju titik f perusahaan perlu melihat aliran kas pada beberapa hari yang akan datang untuk memperkirakan apakah saldo kas akan kembali bergerak ke dalam batas pengendalian atas dalam. Apabila saldo kas menuju titik d maka perusahaan tidak perlu melakukan disinvestasi. Tetapi bila saldo kas menuju titik b perusahaan perlu melakukan disinvestasi sekuritas.
Menurut J. Fred Weston (1990;24) bahwa "Penurunan (kenaikan) aset jangka
pendek merupakan sumber (penggunaan) dan dan sebaliknya adanya
kenaikan (penurunan) hutang jangka pendek merupakan sumber
(penggunaan) dana“
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua yang berubah pada posisi dikredit
merupakan sumber dan semua yang berubah didebet merupakan
penggunaan baik pada asset jangka pendek maupun hhutang jangka pendek.
Fungsi Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
.1. Sebagai perencanaan yang merupakan tolok ukur pelaksaanaan pada
masa mendatang.
2. Sebagai alat pengendalian atas implementasi sumber dan penggunaan
dana
3. Sebagai alat evaluasi untuk mengetahui kinerja tahun lalu dengan tahun
sekarang
4. Untuk efisiensi pembiayaan perusahaan
2015 10 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
5. Untuk mengatur kelancaran aliran dana masuk dan aliran dana keluar
sehingga aktivitas dapat berjalan dengan lancar.
6. Sebagai dasar pencapai target atau tujuan jangka pendek perusahaan.
Berikut ini adalah data yang diambil dari Neraca dan Laporan Laba Rugi PT ETAP
INDONESIA, Intistitute Akuntan Publik Indonesia laporan tahun 2014 dan 2013, yang
akan dianalisa dengan menggunakan analisa trend atau analisa variance, dimana data
tahun 2014 dikurangi dengan data tahun 2013.
ANALISA VARIANCENERACA TH 2014 TH 2013 DEBET KREDIT
kas dan setara kas 22,882,5
68 27,227,7
85 4,345,2
17
aset lancar yang dibatasi penggunaannya 13,184,2
29 13,063,4
02 120,
827
investasi efek diperdagangkan 16,471,0
84 16,345,6
38 125,
446
infestasi efek tersedia untuk dijuaL 7,917,3
64 7,865,3
23 52,
041bagian lancar investasi efek dimiliki hingga jatuh tempo
3,000,000
3,000,000
piutang usaha-bersih 35,441,1
28 38,505,5
53 3,064,4
25
kontrak konstruksi 28,905,4
76 22,654,9
82 6,250,
494
persediaan 13,117,4
38 11,235,4
78 1,881,
960
biaya dibayar dimuka 2,213,9
15 2,077,2
10 136,
705
ASET TIDAK LANCAR -
investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak 7,847,0
95 4,615,7
95 3,231,
300
investasi pada joint venture 5,000,0
00 5,000,
000
investasi pada efek dimiliki hingga jatuh tempo 6,630,0
00 9,629,0
00 2,999,0
00
aset tetap-bersih 65,169,2
72 53,290,8
17 11,878,
455
properti investasi 13,808,7
78 13,994,2
07 185,4
29
aset tidak lancar lainnya 1,990,3
19 1,435,2
37 555,
082KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
hutang bank 21,273,8
88 19,482,0
93 1,791,7
95
hutang usaha 44,633,9
21 35,873,5
53 8,760,3
68
2015 11 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
hutang pajak 3,384,6
78 4,573,3
06 1,188,
628
hutang sewa pembiayaan 263,9
01 259,3
25 4,5
76
biaya yang masih harus dibayar 17,187,1
75 14,593,0
82 2,594,0
93hutang bank jangka panjang jatuh tempo 1 tahun
2,000,000
3,000,000
1,000,000
pendapatan tangguhan 5,624,8
79 1,401,2
43 4,223,6
36
kewajiban lancar lainnya 1,801,9
92 3,163,9
68 1,361,
976
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG -
hutang bank jangka panjang 40,000,0
00 42,000,0
00 2,000,
000
hutang sewa pembiayaan 980,4
51 1,244,3
52 263,
901
kewajiban imbalan pasca kerja 1,691,7
82 1,326,4
36 365,3
46
EKUITAS -
modal saham 75,000,0
00 75,000,0
00 -
tambahan modal disetor 269,2
30 269,2
30 -
keuntungan belum direalisasi invt efek tersedia utk dijual
108,315
56,274
52,041
LABA DITAHAN 15,360,6
74 10,098,6
04 5,262,0
70
PENDAPATAN USAHA BERSIH 289,809,8
54 265,669,7
62 24,140,0
92
BEBAN POKOK USAHA 233,909,4
12 213,365,7
68 20,543,
644
BEBAN USAHA -
beban penjualan 12,877,1
48 11,267,7
00 1,609,
448
beban administrasi & umum 20,111,1
33 20,661,0
19 549,8
86
pendapatan bunga 1,462,8
34 1,494,0
70 31,
236bagian laba entitas anak untuk operasi lanjutan
2,481,300
448,932
2,032,368
keuntungan investasi efek tertentu 552,4
76 658,7
35 106,
259
pendapatan deviden 306,7
24 245,9
82 60,7
42
beban keuangan 4,031,9
06 3,295,9
78 735,
928
2015 12 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
kerugian selisih kurs 1,242,4
88 2,076,3
17 833,8
29
rugi penurunan nilai asset 983,1
26 436,9
21 546,
205
lain-lain bersih 348,1
37 (804,0
89) 1,152,2
26
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 7,808,3
32 7,010,7
28 797,
604
TOTAL 62,417,
139 62,417,1
39
Sumber data Neraca dan Laporan Laba Rugi : PT. ETAP Indonesia, 2015 hal 1 – 2, data diolah
Tabel 11.1.LAPORAN PERUBAHAN KAS (DANA)NERACA TOTAL
kas dan setara kas 4,345,217
PENURUNAN KAS (4,345,217)
Berikut ini adalah analisa variance yang diambil dari data Neraca PT ETAP Indonesia.
TABEL 11.2.LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (DANA)
KETERANGAN TOTALSUMBER KAS (DANA) (K)
piutang usaha-bersih 3,064,4
25
investasi pada efek dimiliki hingga jatuh tempo 2,999,0
00
properti investasi 185,4
29
hutang bank 1,791,7
95
hutang usaha 8,760,3
68
hutang sewa pembiayaan 4,5
76
biaya yang masih harus dibayar 2,594,0
93
pendapatan tangguhan 4,223,6
36
kewajiban imbalan pasca kerja 365,3
46
keuntungan belum direalisasi invt efek tersedia utk dijual 52,0
41saldo laba 9,660,8
2015 13 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
89
TOTAL 33,701,5
98
PENGGUNAAN KAS (DANA) (D)
aset lancar yang dibatasi penggunaannya 120,8
27
investasi efek diperdagangkan 125,4
46
investasi efek tersedia untuk dijuaL 52,0
41
bagian lancar investasi efek dimiliki hingga jatuh tempo 3,000,0
00
kontrak konstruksi 6,250,4
94
Persediaan 1,881,9
60
biaya dibayar dimuka 136,7
05
investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak 3,231,3
00
investasi pada joint venture 5,000,0
00
aset tetap-bersih 11,878,4
55
aset tidak lancar lainnya 555,0
82
hutang pajak 1,188,6
28
hutang bank jangka panjang jatuh tempo 1 tahun 1,000,0
00
kewajiban lancar lainnya 1,361,9
76
hutang bank jangka panjang 2,000,0
00
hutang sewa pembiayaan 263,9
01
TOTAL 38,046,8
15
PENURUNAN KAS (4,345,21
7)
Berikut ini adalah analisa variance yang diambil dari data Neraca dan Rugi Laba PT ETAP Indonesia, dimana data laba ditahan pada neraca harus dikurangi dengan laba bersih yang ada pada Laporan Laba Rugi.
TABEL 11.3. PERHITUNGAN LABA DITAHAN
2015 14 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
SALDO LABA 29,358,454
19,697,565
LABA BERSIH 13,997,780
9,598,961
LABA DITAHAN 15,360,674
10,098,604
TABEL 11.4.LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (DANA)
KETERANGAN TOTALSUMBER KAS (DANA) (K)
piutang usaha-bersih 3,064,4
25
investasi pada efek dimiliki hingga jatuh tempo 2,999,0
00
properti investasi 185,4
29
hutang bank 1,791,7
95
hutang usaha 8,760,3
68
hutang sewa pembiayaan 4,5
76
biaya yang masih harus dibayar 2,594,0
93
pendapatan tangguhan 4,223,6
36
kewajiban imbalan pasca kerja 365,3
46
keuntungan belum direalisasi invt efek tersedia utk dijual 52,0
41
LABA DITAHAN 5,262,0
70
PENDAPATAN USAHA BERSIH 24,140,0
92
beban administrasi & umum 549,8
86
bagian laba entitas anak untuk operasi lanjutan 2,032,3
68
pendapatan deviden 60,7
42
kerugian selisih kurs 833,8
29
lain-lain bersih 1,152,2
26
TOTAL 58,071,9
22
2015 15 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
PENGGUNAAN KAS (DANA) (D)
aset lancar yang dibatasi penggunaannya 120,8
27
investasi efek diperdagangkan 125,4
46
investasi efek tersedia untuk dijuaL 52,0
41
bagian lancar investasi efek dimiliki hingga jatuh tempo 3,000,0
00
kontrak konstruksi 6,250,4
94
Persediaan 1,881,9
60
biaya dibayar dimuka 136,7
05
investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak 3,231,3
00
investasi pada joint venture 5,000,0
00
aset tetap-bersih 11,878,4
55
aset tidak lancar lainnya 555,0
82
hutang pajak 1,188,6
28
hutang bank jangka panjang jatuh tempo 1 tahun 1,000,0
00
kewajiban lancar lainnya 1,361,9
76
hutang bank jangka panjang 2,000,0
00
hutang sewa pembiayaan 263,9
01
BEBAN POKOK USAHA 20,543,6
44
beban penjualan 1,609,4
48
pendapatan bunga 31,2
36
keuntungan investasi efek tertentu 106,2
59
beban keuangan 735,9
28
rugi penurunan nilai asset 546,2
05
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 797,6
04
TOTAL 62,417,1
39
2015 16 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id
PENURUNAN KAS (4,345,2
17)
Daftar PustakaArthur J. Keown, David F. Scott Jr, John D. Martin, J. William Petty. 2002. Introduction
Financial Management. Prentice- Hall, Inc.
Weston, J Fred and Eugene F Brigham, 2004. Managerial Finance, Tenth Edition, Dryden
Press, Hinsdale Illinois.
Husnan, Suad, 1990. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Edisi Pertama, Cetakan
ketiga, BPFE Yogyakarta.
2015 17 Manajemen Keuangan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningHelsinawati http://www.mercubuana.ac.id