Download - Diktat Kimia
SISTEM PENILAIAN
Penilaian Praktikum meliputi semua tahap, mulai dari tes lisan dan tulisan, jurnal
praktikum, tata tertib peserta selama praktikum, dan diakhiri dengan penilaian laporan.
Sistem yang digunakan adalah sistem standar mutlak dengan nilai akhir. Sistematika
penilaian Praktikum Kimia Analisis Farmasi Untuk Jenjang SMK adalah sebagai berikut:
Alokasi Penilaian :
• Kuis awal dan akhir (lisan/tulisan) : 20%
• Hasil Praktikum : 25%
• Laporan Hasil : 20%
• UTS : 15%
• UAS : 20%
TATA TERTIB PRAKTIKUM
Siswa yang diperkenankan melakukan praktikum adalah yang terdaftar secara
akademik sebagai siswa SMK Bani Saleh Kota Bekasi, yang selanjutnya disebut sebagai
Praktikan.
A. KETENTUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan diwajibkan menghadiri pertemuan teori ataupun responsi yang
dilakukan sebelum praktikum dilaksanakan.
2. Sebelum praktikum dimulai, praktikan membawa perlengkapan praktikum
lengkap yang telah ditetapkan baik yang umum untuk semua praktikum maupun
perlengkapan yang ditugaskan untuk masing-masing praktikum.
3. Praktikan tidak diperbolehkan makan, minum, dan atau merokok di dalam
laboratorium selama praktikum berlangsung.
4. Praktikan tidak diperbolehkan bersenda-gurau yang mengakibatkan
terganggunya kelancaran praktikum.
5. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia.
6. Selama praktikum praktikan tidak diperbolehkan menggunakan peralatan
elektronik selain yang disediakan untuk praktikum.
7. Praktikan bertanggung jawab atas peralatan yang dipinjamnya, kebersihan meja
masing-masing, serta lantai di sekitarnya.
8. Setelah menggunakan reagen atau bahan yang diambil dari gudang bahan,
praktikan wajib meletakkan kembali pada tempatnya semula.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 1
9. Praktikan dilarang menghambur-hamburkan reagen praktikum dan membuang
sisa praktikum dengan memperhatikan kebersihan dan keamanan.
10. Jika akan meninggalkan ruang laboratorium, praktikan wajib meminta izin
kepada pengawas praktikum atau asisten jaga.
11. Praktikan melakukan kegiatan sesuai bagiannya masing-masing, mencatat
hasilnya pada lembar kerja praktikum, serta meminta penjelasan bila terdapat
ketidaksesuaian dengan perencanaan sebelumnya.
12. Praktikan dilarang menggunakan peralatan atau bahan-bahan di luar yang telah
disediakan untuk praktikum.
13. Praktikan wajib hadir tepat waktu, keterlambatan lebih dari 10 menit sejak
praktikum dimulai, praktikan dianggap tidak hadir.
14. Seluruh jadwal praktikum wajib diikuti praktikan, dengan kata lain kehadiran
100 %.
15. Jika berhalangan hadir, praktikan dapat memberikan keterangan tertulis dan
resmi terkait dengan alasan ketidakhadirannya dan diwajibkan mengganti
praktikum di hari lain.
16. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada asisten yang
mengawasi.
17. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.
18. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
B. SANKSI-SANKSI
Sanksi yang diberikan pada praktikan adalah sebagai berikut:
1. Sanksi terhadap pelanggaran tata tertib yang dilanggar sebelum praktikum
dimulai yang menyebabkan ketidaksiapan praktikan adalah tidak diperbolehkan
mengikuti praktikum pada hari itu.
2. Sanksi ringan terhadap pelanggaran tata tertib saat praktikum dimulai adalah
pengurangan nilai tata tertib selama praktikum.
3. Sanksi berat terhadap pelanggaran saat praktikum dimulai adalah dikeluarkan
dari laboratorium atau tidak diperkenankan melanjutkan praktikum.
4. Bila praktikan telah mendapat sanksi berat minimal dua kali akan dilaporkan
kepada wali siswa dengan alasan ketidakdisiplinan dan menunggu keputusan
dari wali siswa akan hak untuk mengikuti praktikum selanjutnya.
5. Bila praktikan merusak atau memecahkan alat inventaris Laboratorium SMK
Bani Saleh Bekasi, praktikan wajib mengganti dengan merk yang sama
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 2
maksimal 2 minggu. Bila tidak praktikan tidak diperbolehkan mengikuti
praktikum selanjutnya.
6. Bila ada alat yang hilang atau rusak dan tidak diketahui siapa yang
melakukannya. Kewajiban mengganti ditanggung oleh seluruh siswa. Waktu
penggantian maksimal 2 minggu setelah praktikum.
Persetujuan
Orang tua/wali
________________________________
Praktikan
________________________________
Mengetahui
Kepala SMK Bani Saleh
Drs. Hery Purwanto, Apt
Penanggung JawabLaboratorium Kimia
________________________________
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 3
PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM KIMIA
A. Tujuan Percobaan
Pada akhir praktikum siswa mendapat nilai ketuntasan dengan indikasi:
1. Alat-alat kimia dapat disebutkan dengan benar
2. Karakteristik bahan-bahan kimia disebutkan dengan benar
B. Teori Umum
Alat-alat dalam laboratorium resep memiliki bentuk dan fungsi masing-masing
diantaranya sebagai alat ukur, tempat melarutkan zat, alat penentu pH, tempat
mereaksikan zat, sebagai alat timbang dan sebagainya.
C. Alat dan Bahan
1. Gelas ukur
2. Mortir dan alu
3. Pipet volum
4. Labu Erlenmeyer
5. Pipet Filler
6. Labu ukur
7. Becker glass
8. Pipet tetes
9. Indikator universal
10. Kertas lakmus
11. Corong
12. Tabung reaksi
13. Buret
14. Batang pengaduk
15. Botol semprot
16. Penjepit tabung
17. Rak tabung
18. Lampu spiritus
19. Kawat nikrom
20. Plat tetes
21. Neraca analitik
D. Prosedur Percobaan
1. Amati spesifikasi dan perbedaan alat-alat laboratorium yang tersedia.
2. Amati cara penggunaan tiap-tiap alat.
3. Cari kegunaan spesifik tiap-tiap alat.
4. Catat hasil praktikum pada jurnal yang telah disediakan.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 4
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 5
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 6
Gambar 1. Simbol bahan berbahaya
Gambar 2. Simbol bahan beracun
PERCOBAAN 2
PENGENALAN ZAT SECARA ORGANOLEPTIS
A. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari dan mengenal beberapa zat kimia secara
Organoleptis.
B. Teori Umum
1. Berdasarkan fase/wujudnya zat dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:
a. Padat (solid)
b. Cair (liquid)
c. Gas (gas)
Setiap zat mempunyai karakteristik tertentu, sehingga secara organoleptis dapat
dibedakan satu dengan yang lainnya. Pada percobaan ini akan dilakukan pengenalan
terhadap beberapa zat yang berwujud padat dan cair.
2. Tanda Peringatan Zat Kimia Berbahaya atau Simbol Bahaya (Hazard Symbol)
a. Harmful (Berbahaya)
Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar
pada kulit, berlendir, mengganggu sistem
pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat
seperti ini (harmful) khususnya bila kontak
dengan kulit, dihirup atau ditelan
b. Toxic (beracun)
Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius
bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau
penyerapan melalui kulit
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 7
Gambar 3. Simbol bahan korosif
Gambar 4. Simbol bahan mudah terbakar
Gambar 5. Simbol bahan mudah meledak
Gambar 6. Simbol bahan oksidator
c. Corrosive (korosif)
Produk ini dapat merusak jaringan hidup,
menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal
bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas.
Awas! Jangan sampai terpercik pada Mata.
d. Flammable (Mudah terbakar)
Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan
bahan yang bereaksi dengan air atau
membasahi udara (berkabut) untuk
menghasilkan gas yang mudah terbakar
(seperti misalnya hidrogen) dari hidrida
metal. Sumber nyala dapat dari api bunsen,
permukaan metal panas, loncatan bunga.
e. Explosive (mudah meledak)
Produk ini dapat meledak dengan adanya panas,
percikkan bunga api, guncangan atau gesekan.
Beberapa senyawa membentuk garam yang
eksplosif pada kontak (singgungan dengan
logam/metal)
f. Oksidator (Pengoksidasi)
Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran.
Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak
dengan bahan organik dan agen pereduksi
(reduktor) api listrik, dan lain-lain.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 8
C. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi, rak tabung reaksi dan Plat tetes
2. Zat padat : Al2(SO4)3, MgCl2, NaOH, CuSO4.5H2O, NiSO4, Asam Benzoat, Asam Salisilat
3. Zat Cair : Asam asetat, Amoniak, Kloroform, Etanol, Aseton, Gliserol, Parafin Cair.
D. Prosedur
1. Zat Padat
Amati bentuk, warna dan bau dari tiap-tiap zat
No
ZatData Literatur Hasil Pengamatan
Bentuk Warna Bau Bentuk Warna Bau1. MgCl2
2. Al2(SO4)3
3. NaOH
4. CuSO4.5H2O
5. NiSO4
6. Asam Benzoat
7. Asam Salisilat
2. Zat Cair
Amati bentuk/konsistensi, warna dan bau tiap-tiap zat (dengan cara dikibas-
kibaskan, BERBAHAYA! JANGAN DICIUM LANGSUNG)
No
ZatData Literatur Hasil Pengamatan
Bentuk Warna Bau Bentuk Warna Bau1. Asam Asetat
2. Amoniak
3. Kloroform
4. Etanol
5. Aseton
6. Gliserol
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 9
7. Parafin Cair
Catatan :
Kolom data literatur harus disiapkan sebelum pratikum
Sumber dapat berasal dari Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya.
Pertanyaan :
1. Apa arti penulisan rumus kimia CuSO4.H2O ?
2. Sebutkan zat-zat yang mudah menguap dari daftar zat diatas.
3. Apa yang dimaksud dengan zat yang higroskopis? Sebutkan contohnya.
4. Sebutkan macam-macam peringatan zat kimia berbahaya, berikut contoh zatnya.
Jawaban :
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 10
Daftar Pustaka
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 11
PERCOBAAN 3
PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakuan percobaan ini siswa diharapkan mampu untuk :
1. Mengetahui pengertian dari senyawa organik dan senyawa anorganik
2. Mengetahui komposisi senyawa organik.
3. Mengetahui perbedaan senyawa organik dan anorganik.
B. Teori Umum
Kandungan senyawa organik adalah unsur-unsur C, H dan O. Selain itu senyawa organik
tertentu mengandung unsur-unsur lainnya seperti N, S, K dan P. Untuk membuktikan
adanya unsur-unsur C, H dan O dalam suatu senyawa organik dapat dilakukan melalui
reaksi oksidasi tak sempurna (dengan cara pemanasan) terhadap suatu senyawa
organik.
Unsur C dapat diamati dengan terbentuknya arang yang berwarna hitam, sedangkan
unsur H dan O dapat diamati dengan terbentuknya bintik-bintik air.
Perbedaan yang paling jelas dan sederhana antara senyawa organik dan anorganik dapat
diamati melalui peristiwa karbonisasi (pembentukan arang).
C. Alat dan Bahan
Alat
1. Rak dan tabung reaksi
2. Penjepit tabung
3. Lampu spiritus
Bahan
1. Serbuk kayu
2. Gula pasir
3. ZnO
4. CuSO4.5H2O
D. Prosedur
1. Penentuan adanya unsur C, H dan O
- Masukkan serbuk kayu pada tabung reaksi kering.
- Panaskan diatas lampu spiritus.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 12
- Amati perubahan warna zat dan bintik-bintik air pada dinding tabung reaksi.
- Ulangi prosedur diatas menggunakan sampel gula pasir.
- Catat hasil yang didapat pada kolom yang telah tersedia.
2. Perbedaan antara senyawa organik dan senyawa anorganik.
- Masukkan ZnO pada tabung reaksi kering.
- Panaskan diatas lampu spiritus.
- Amati perubahan warna zat dan ada tidaknya bintik-bintik air pada dinding
tabung reaksi.
- Ulangi prosedur diatas menggunakan sampel CuSO4.5H2O.
- Catat hasil yang didapat pada kolom yang telah tersedia.
Data Hasil Praktikum
No Zat Warna Asal
Perubahan setelah
dipanaskanOrganik/
AnorganikWarna Bintik Air
1. Serbuk Kayu
2. Gula Pasir
3. ZnO
4. CuSO4.5H2O
Data Literatur
No Zat Warna Asal
Perubahan setelah
dipanaskanOrganik/
AnorganikWarna Bintik Air
1. Serbuk Kayu
2. Gula Pasir
3. ZnO
4. CuSO4.5H2O
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa organik?
2. Sebutkan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik?
3. Bagaimana cara membuktikan bahwa senyawa organik tersusun atas unsur C, H dan O?
Jawaban :
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 13
Daftar Pustaka
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 14
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
PERCOBAAN 4
TEKNIK PEMBUATAN LARUTAN
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakuan percobaan ini siswa diharapkan mampu untuk :
1. Mengetahui pengertian larutan dan komponen yang menyusunnya.
2. Menghitung zat yang diperlukan untuk membuat suatu larutan dengan konsentrasi
tertentu.
3. Mengetahui teknik pembuatan larutan dari zat aktif yang berupa zat padat maupun
zat cair.
B. Teori Umum
Larutan adalah campuran homogen antara dua zat/lebih. Campuran ini setidaknya
terdiri atas dua komponen, yaitu:
1. Pelarut/solvent
Pelarut dapat berupa zat padat, cair dan gas. Pelarut yang dipelajari pada praktikum
kali ini hanyalah air.
2. Zat terlarut/solute
Zat terlarut dapat berupa zat padat, cair ataupun gas. Pada praktikum kali ini hanya
akan dipelajari zat padat dan zat cair sebagai zat terlarut.
Dalam sistem larutan pada zat cair, yang berlaku sebagai pelarut adalah zat cair,
sedangkan zat padat sebagai zat terlarut. Dalam sistem cair-cair yang akan berlaku
sebagai pelarut adalah komponen yang jumlahnya lebih banyak.
Sistem P embuatan L arutan
1. Sistem larutan padat-cair
Sistem ini dapat dibuat dengan cara melarutkan zat padat dengan pelarut yang cocok,
misal air. Caranya dengan menimbang sejumlah gram zat tertentu kemudian
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 15
dilarutkan dalam air hingga volume tertentu. Penimbangan zat dihitung berdasarkan
rumus berikut :
M = nV
= m / MrV
= mMr
x 1V(dalam L)
= mMr
x 1000V(dalam mL)
Keterangan :
M = Molaritas larutan yang akan dibuat
m = massa zat yang harus ditimbang
Mr = Massa molekul realtif senyawa
V = Volume larutan yang akan dibuat
2. Sistem larutan cair-cair
a. Zat cair Pekat
Zat cair pekat yang dimaksud pada bagian ini adalah zat cair yang pada umumnya
mempunyai satuan konsentrasi % b/b atau % b/v.
Langkah pertama
Lakukan pengubahan % b/b atau % b/v menjadi molaritas dengan
menggunakan massa jenis ( ) larutan, dengan rumus sebagai berikut :ρ
M1 = % X 10 X ρ Mr
Langkah kedua
Jika ingin dibuat dengan kosnentrasi M2 sebanyak volume V2 sedangakan larutan
yang tersedia di laboratorium mempunyai konsentrasi M1 dengan massa jenis ( )ρ
dalam % b/b atau % b/v. jadi banyaknya volume (V1) yang harus diambil dari
konsentrasi M1 adalah sebagai berikut :
V1.M1 = V2.M2
b. Zat cair encer
Zat cair encer yang dimaksud pada bagian ini adalah zat cair yang konsentrasinya
dalam satuan molaritas atau normalitasnya diketahui. Jika suatu larutan telah
diketahui konsentrasinya, missal M1 dan akan dibuat larutan dengan konsentrasi
M2 sebanyak volume V2, makan V=1 yang diperlukan adalah :
V1.M1 = V2.M2
C. Prosedur
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 16
1. Sistem padat-cair
- Timbang sejumlah gram tertentu zat padat.
- Masukkan ke dalam labu ukur yang cocok volumenya.
- Tambahkan aqua dest ± ¼ atau ½ bagian dari labu. Kocok sampai zat padat
terlarut sempurna.
- Encerkan hingga volume yang diinginkan sampai / tanda batas yang tertera pada
labu ukur.
2. Sistem cair-cair
- Ukur sejumlah tertentu dari zat cair yang dibutuhkan, untuk mengukur volume zat
cair dapat digunakan dua alat yakni :
Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat cair tertentu yang akan
digunakan seabagai pereaksi kualitatif (tidak membutuhkan ketelitian yang
tinggi) dan untuk megukur zat pekat.
Pipet Volume
Pipet volume digunakan untuk mengukur volume zat cair yang membutuhkan
ketelitian tinggi dan bersifat kuantitatif. Larutan yang diukur dengan pipet volume
dan dihisap dengan alat/dengan mulut haruslah zat cair encer dan tidak
membahayakan jika dihisap. Pengukuran zat cair pekat tidak diperkenankan
menggunakan pipet volume, karena berbahaya.
- Masukkan ke dalam labu ukur yang cocok.
- Tambahkan aqua dest ± ¼ atau ½ volume labu, kocok hingga homogen.
- Encerkan kembali hingga volume yang diinginkan. Jika hampir mencapai batas
gunakan pipet tetes.
Catatan :
Pada pencampuran zat pekat dengan air aka nada reaksi eksotermis, maka wadah
harus diisi air ¼ atau ½ bagian. Kemudian baru masukkan zat pekat sedikit demi
sedikit melalui dinding wadah. Kocok hingga homogen baru ditambahkan air sampai
volume yang diinginkan. Jika terbalik akan terjadi percikan yang membahayakan.
D. Alat dan Bahan
Alat
1. Timbangan analitik
2. Corong
3. Gelas kimia
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 17
4. Labu ukur
5. Pipet tetes
6. Gelas ukur
7. Ball pipet
Bahan
1. HCl pekat
2. CH3COOH pekat
3. H2SO4 pekat
4. NH4OH pekat
5. NH4Cl
6. NaOH
7. CH3COONa
8. KOH
E. Pembuatan Larutan
Kelompok Tugas Pembuatan Larutan
1
a. 100 mL larutan NaOH 0,1M dari NaOH Padat
b. 100 mL larutan HCl 0,1M dari HCl Pekat
c. 100 mL larutan HCl 0,01M dari HCl 0,1M
2
a. 100 mL larutan KOH 0,1M dari KOH Padat
b. 100 mL larutan CH3COOH 0,1M dari CH3COOH Pekat
c. 100 mL larutan CH3COOH 0,01M dari CH3COOH 0,1M
3
a. 100 mL larutan NH4Cl 0,1M dari NH4Cl Padat
b. 100 mL larutan NH4OH 0,1M dari NH4OH Pekat
c. 100 mL larutan NH4OH 0,01M dari NH4OH 0,1M
4
a. 100 mL larutan CH3COONa 0,1M dari CH3COONa Padat
b. 100 mL larutan H2SO4 0,1M dari H2SO4 Pekat
c. 100 mL larutan H2SO4 0,01M dari H2SO4 0,1M
Perhitungan
1. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 18
3. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
Data Hasil Perhitungan
No Nama Larutan Konsentras
i
Bahan Awal Penimbangan/
Pengukuran
1.
2.
3.
Data Literatur
Konsentrasi HCl Pekat Konsetrasi CH3COOH Pekat Konsentrasi NH4OH Pekat
Berat Jenis HCl Pekat Berat Jenis CH3COOH
Pekat
Berat Jenis NH4OH Pekat
Pertanyaan
1. Sebutkan satuan konsentrasi yang biasa digunakan dalam kimia.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 19
2. Jelaskan cara mengencerkan asam-asam pekat!
3. Hitunglah berapa zat awal yang harus ditimbang atau diukur untuk membuat :
a. 1L larutan NaOH 0,25M
b. 1L larutan asam sulfat 0,35 M dari asam sulfat 98 % b/b. massa jenis asam sulfat 98
% b/b adalah 1,15g/mL.
Terangkan pula prosedur pembuatannya!
Jawaban
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 20
Daftar Pustaka
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
PERCOBAAN 5
KEASAMAN DAN KEBASAAN LARUTAN
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini siswa diharapkan mampu untuk :
1. Menentukan sifat keasaman dan kebasaan larutan asam, basa dan garam dengan
menggunakan indicator asam-basa.
2. Menentukan pH larutan asam, basa dan garam dengan menggunakan indicator
universal.
3. Menentukan pengaruh perbedaan konsentrasi terhadap harga pH larutan.
B. Teori Umum
Suatu larutan zat dalam air dapat bersifat asam, basa atau netral (garam). Ada beberapa
teori yang memaparkan pengertian asam dan basa, diantaranya:
1. Teori Arrhenius
Menurut Arrhenius,
Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan terurai menghasilkan ion
H+ sebagai satu-satunya ion positif.
HCl (asam) H+ + Cl-
Basa adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan terurai menghasilkan ion
OH- sebagai satu-satunya ion negatif.
NaOH (basa) Na+ + OH-
2. Teori Bronstead-Lowry
Menurut Bronstead-Lowry,
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 21
Asam adalah zat yang cenderung melepaskan proton (donor proton).
Basa adalah zat yang cenderung mengikat proton (akseptor proton) .
3. Teori Lewis
Menurut Lewis,
Asam adalah zat yang menerima pasangan elektron (akseptor elektron)
Basa adalah zat yang melepaskan pasangan elektron (donor elektron)
Contoh Asam
HCl H+ + Cl-
H2SO4 2 H+ + SO4-2
HNO3 H+ + NO3-
Contoh Basa
NaOH Na+ + OH-
NH4OH NH4+ + OH-
Ba(OH)2 Ba+2 + 2OH-
Contoh Garam
Garam dapat terbentuk dari reaksi antara asam dan basa, tergantung pada kekuatan
asam dan basanya. Garam dapat bersifat asam, basa atau netral.
Garam Netral : NaCl , KCl
Garam Basa : CH3COONa
Garam Asam : NH4Cl
Penentuan Sifat Asam dan Basa
Untuk menentukan sebuah larutan atau zat bersifat basa atau asam memiliki berbagai
macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan indikator warna. Pada jenis
larutan yang spesifik sebuah indicator akan mengalami perubahan warna sebagai hasil
reaksi.
Indikator Warna dalam Asam Warna dalam Basa
Lakmus Merah Merah Biru
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 22
Lakmus Biru Merah Biru
Phenoftalein Tidak berwarna Ungu/Merah Muda
Metil Merah Jingga Merah
Tabel Pengamatan
1. Keasaman dan kebasaan larutan :
No. LarutanPerubahan Warna Asam/
Basa/ NetralL.Merah L.Biru Fenoftalein Metil Jingga
1. HCl 0,1M
2. CH3COOH 0,1M
3. NaOH 0,1M
4. NH4OH 0,1M
5. NaCl 0,1M
6. CH3COONa 0,1M
7. NH4Cl 0,1M
2. pH Larutan
No. Larutan pH Asam / Basa / Netral Kuat / Lemah
1. HCl 0,1M
2. CH3COOH 0,1M
3. NaOH 0,1M
4. NH4OH 0,1M
5. NaCl 0,1M
6. CH3COONa 0,1M
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 23
7. NH4Cl 0,1M
3. pH larutan dengan variasi konsentrasi
No. Larutan Konsentrasi pH
1. HCl 0,1M
2. HCl 0,01M
3. NaOH 0,1M
4. NaOH 0,01M
Data Literatur
No. Larutan
pH hasil
perhitunga
n
Rumus dan perhitungan
1. HCl 0,1M
2. HCl 0,01M
3. CH3COOH 0,1M
Ka = 1 x 10-5
4. NaOH 0,1M
5. NaOH 0,01M
6. NH4OH 0,1M
Kb 1,8 x 10-5
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 24
7. NaCl 0,1M
7. CH3COONa 0,1M
Ka = 1,7 x 10-5
8. NH4Cl 0,1M
Kb = 1,8 x 10-5
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan :
a. Asam Kuat e. Garam Normal
b. Asam Lemah f. Garam Asam
c. Basa Kuat g. Garam Basa
d. Basa Lemah
Berikan pula contohnya.
2. Apa yang dimaksud dengan pH dan pOH?
3. Apa yang dimaksud dengan trayek indikator? berikan 5 contohnya.
Jawaban
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 25
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 26
Daftar Pustaka
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
PERCOBAAN 6
REAKSI-REAKSI KIMIA
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini siswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui macam-macam reaksi kimia
2. Mengamati perubahan kimia sebagai petunjuk terjadinya suatu reaksi.
B. Teori Umum
Ilmu kimia adalah ilmu yang dikembangkan berdasarkan eksperimen dan empiris
melalui pendekatan ilmiah, yaitu suatu pendekatan yang didasarkan pada metode ilmiah
logis, rasional, dan matematis. Dalam ilmu kimia dipelajari perubahan-perubahan zat
baik secara fisik maupun secara kimia.
Perubahan zat yang menunjukan terjadinya reaksi dapat diamati melalui produk
reaksinya, seperti terbentuknya gas, endapan, perubahan warna dan perubahan suhu
(kalor reaksi).
C. Alat dan Bahan
Alat : Rak dan tabung reaksi
Lampu spiritus
Penjepit tabung reaksi
Bahan :
1) HCl 0,1M
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 27
2) CH3COOH 0,1M
3) NaOH 0,1M
4) CuSO4
5) NH4OH
6) NH4Cl
7) Lakmus Merah
D. Prosedur
1. Sediakan 4 tabung reaksi
Tabung 1, masukkan 10 tetes HCl 0,1 M dan 3 tetes indikator PP.
Tabung 2, masukkan 10 tetes CH3COOH 0,1M dan 3 tetes indikator PP.
Tabung 3, masukkan 10 tetes NaOH 0,1M dan 3 tetes indikator PP.
Tabung 4, masukkan 5 tetes HCl 0,1 M dan 5 tetes NaOH, lalu tambahkan 3 tetes
indikator PP.
Amati perubahan warna yang terjadi. Catat pada table yang telah disediakan.
2. a. Sediakan 2buah tabung reaksi, kemudian ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing
dimasukkan 5 tetes CuSO4 lalu ditambahkan 3 tetes NaOH. Kocok. Amati
perubahannya.
b. Tabung 1. Tambahkan 10 tetes NaOH. Kocok amati perubahannya.
c. Tambahkan 10 tetes NH4OH. Kocok amati perubahannya.
3. Ke dalam tabung reaksi masukkan 10 tetes NH4Cl tambahkan 10 tetes NaOH 0,1M.
Selipkan kertas lakmus merah di ujung tabung reaksi. Panaskan. Amati perubahan
warna pada lakmus.
E. Tabel Hasil Percobaan
No
.
Reaksi Hasil Pengamatan
1. a. HCl + PP …………………………………………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 28
b. CH3COOH + PP
c. NaOH + PP
d. NaOH + HCl + PP
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
2. a. CuSO4 + NaOH
CuSO4 + NaOH
b. Cu (OH)2 + NaOH
Cu (OH)2 + NH4OH
…………………………………………
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
3. NH4OH + NH4Cl + L.Merah
dipanaskan
…………………………………………
………………………………………..
Data literatur
No
.
Reaksi Persamaan Reaksi
1. a. HCl + PP
b. CH3COOH + PP
c. NaOH + PP
d. NaOH + HCl + PP
…………………………………………
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
2. a. CuSO4 + NaOH
CuSO4 + NaOH
b. Cu (OH)2 + NaOH
Cu (OH)2 + NH4OH
…………………………………………
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
3. NH4OH + NH4Cl + L.Merah
dipanaskan
…………………………………………
………………………………………..
Pertanyaan
1. Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu reaksi kimia dapat
berlangsung.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 29
2. Mengapa pada percobaan 2b pada penambahan NH4OH endapan yang
terbentuk dapat larut sedangkan pada penambahan NaOH tidak? Jelaskan
berdasarkan persamaan reaksinya.
3. Tuliskan 1 contoh reaksi yang menghasilkan endapan, gas, perubahan warna
dan perubahan suhu.
Jawaban
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 30
Daftar Pustaka
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
KIMIA ANALITIK
Kimia Analitik merupakan salah satu cabang Ilmu Kimia yang mempelajari tentang
pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan pemisahan atau
pengukuran unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau menggunakan metode
analisis kimia.
Kimia analisa dapat dibagi menjadi:
1. Kimia Analisa Kualitatif
Kimia analisa kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Untuk mengetahui unsur
atau senyawa apa yang terdapat dalam sampel.
2. Kimia Analisa Kuantitatif
Kimia Analisa Kuantitatif adalah analisa untuk mengetahui banyaknya suatu zat tertentu
yang terdapat dalam sampel, biasanya dinyatakan sebagai kadar atau konsentrasi,
misalnya persen berat, molar, g/L atau ppm.
Tahap-tahap Analisa Kimia
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 31
1. Pengambilan sampel
2. Penyiapan sampel
3. Pemisahan (isolasi) dari bahan yang mengganggu
4. Pengukuran jumlah komponen
5. Perhitungan dan penafsiran hasil
Beberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, baik yang konvensional maupun yang
menggunakan instrumen adalah sebagai berikut:
a. Gravimetri
b. Titrasi (volumetri), meliputi titrasi Asam basa, Pengendapan, Pembentukan komplek,
Oksidasi reduksi.
c. Ekstraksi
d. Kromatogarfi
e. Elektro analisis kimia, meliputi Polarografi, Potensiometri, Konduktometri.
f. Spektrofotometri, meliputi spektrofotometri sinar tampak (visibel), sinar UV, sinar Infra
merah (IR), serapan atom.
PERCOBAAN 7
ANALISA KUALITATIF
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini siswa diharapkan mampu untuk :
a. Mengetahui arti dari ion dan pembagiannya.
b. Mengetahui macam-macam kation dan anion.
c. Mengetahui cara identifikasi kation dan anion secara kualitatif.
B. Teori Umum
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif,
yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik menuju
anoda. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation,
karena tertarik ke katoda. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau kelompok
atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron
yang hilang atau diperoleh.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 32
1. KATION
Perak (Ag+), Timbal (Pb2+), Kupri ( Cu2+), Raksa(II) (Hg2+), Bismuth (Bi2+), Ferro (Fe2+),
Ferri (Fe3+), Alumunium (Al3+), Nikel (Ni2+), Seng (Zn2), Mangan (Mn2+), Kalium (K+),
Natrium (Na+), Ammonium (NH4+), Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg2+) dan Cobalt (Co2+)
2. ANION
Sulfat (SO42-), Sulfit (SO3
-2), tiosulfat (S2O32-), Sulfida (S2-), Klorida (Cl-), Bromida (Br-),
Iodium (I-), Asetat (CH3COO-), Borat (BO33-), Tionsianat (SCN-), Kromat (CrO4
2-), Nitrat
(NO3-), Nitrit (NO2
-), Phosphat (PO43-), Karbonat (CO3
2-), Bikarbonat ( HCO3-) , Oksalat
(C2O42-).
C. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Rak dan tabung reaksi Sesuai dengan reaksi yang tertera pada
2. Kawat Ni-krom literatur
3. Penjepit tabung
4. Pipet tetes
5. Plat tetes
6. Lampu spiritus
D. Prosedur
Cara kerja masing-masing identifikasi sudah tertera pada tiap-tiap kation dan anionnya.
UJI NYALA
Beberapa zat dapat memberikan ciri khas yang unik yaitu memberikan warna nyala yang
tajam pada saat terbakar. Halaman ini menguraikan bagaimana melakukan sebuah uji
nyala untuk berbagai ion logam dan secara ringkas menjelaskan bagaimana warna nyala
bisa terbentuk. Uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam
jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa.
Prosedur Uji Nyala
a. Kawat Ni-krom dicelupkan ke dalam HCl pekat dan dibakar pada nyala api oksidasi
sampai tidak timbul warna nyala sebagai tanda bahwa kawat telah terbebas dari zat
yang mempengaruhi reaksi nyala
b. Kawat Ni-krom tersebut ditusukkan ke dalam padatan atau dicelupkan ke dalam
larutan zat yang diperiksa dan kemudian dibakar kembali pada nyala api oksidasi.
c. Warna nyala yang timbul diamati dan dicatat.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 33
Data Literatur
No Zat yang diperiksa Warna nyala
1. Na
2. K
3. Ca
4. Sr
5. Ba
Hasil Pengamatan
No Zat yang diperiksa Warna nyala
1. Na
2. K
3. Ca
4. Sr
5. Ba
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 34
Daftar Pustaka
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
KATION
I. Reaksi Identifikasi Kation Golongan I
1. Ag+
a. Tambahkan larutan HCl encer, terbentuk endapan putih. Endapan larut dalam
larutan NH4OH encer.
b. Tambahkan larutan KI terbentuk endapan kuning.
c. Tambahkan larutan K2CrO4 terbentuk endapan merah coklat.
d. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan coklat yang tidak larut
dalam NaOH berlebih larut dalam larutan NH4OH berlebih.
2. Hg22+
a. Tambahkan larutan NaOH encer membentuk endapan kuning.
b. Tambahkan larutan Kalium Iodida, membentuk endapan merah yang larut
dalam KI berlebih.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 35
c. Tambahkan larutan HCl encer akan membentuk endapan putih yang tidak
larut dalam air panas dan dalam asam.
d. Tambahkan larutan K2CrO4 akan membentuk endapan coklat, jika didihkan
akan menjadi Kristal-kristal merah.
e. Tambahkan larutan Na2S terbentuk endapan hitam.
3. Pb2+
a. Tambahkan larutan HCl encer akan membentuk endapan putih yang larut
dalam air panas (dipanaskan), jika didinginkan akan terjadi endapan seperti
jarum.
b. Tambahkan larutan KI terbentuk endapan kuning.
c. Tambahkan NaOH membentuk endapan putih yang dapat larut dalam NaOH
berlebih.
d. Tambahkan larutan K2CrO4 membentuk endapan kuning.
e. Tambahkan larutan Na2S akan membentuk endapan hitam.
Hasil Pengamatan
1. Ag+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. Hg22+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 36
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
e. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
3. Pb2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
e. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Data Literatur dan Reaksi
1. Ag+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 37
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. Hg22+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
e. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
3. Pb2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 38
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
e. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………….
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 39
Daftar Pustaka
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
II. Reaksi Identifikasi Kation Golongan II
1. Cu2+
a. Tambahkan larutan KI terbentuk CuI2 yang seketika akan terurai menjadi
CuI dan I2. CuI berbentuk endapan putih.
b. Tambahkan larutan K4[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan merah.
c. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan biru yang tidak larut
dalam NaOH berlebih. Jika larutan didihkan akan berubah menjadi hitam.
d. Tambahkan NH4OH membentuk endapan biru yang dapat larut dalam
NH4OH berlebih menjadi larutan biru tua.
e. Tambahkan larutan Na2S akan membentuk endapan hitam.
2. Hg2+
a. Tambahkan larutan NaOH encer membentuk endapan kuning.
b. Tambahkan larutan Kalium Iodida, membentuk endapan merah oranye
yang larut dalam KI berlebih.
c. Tambahkan larutan NH4OH terbentuk endapan putih yang larut dalam
larutan panas NH4Cl.
3. Bi3+
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 40
a. Tambahkan larutan NaOH encer, terbentuk endapan putih yang sukar larut
dalam NaOH berlebih.
b. Tambahkan larutan KI akan membentuk endapan coklat yang larut dalam
larutan KI berlebih.
c. Tambahkan larutan Na2HPO4 membentuk endapan putih yang sukar larut
dalam asam kuat encer.
Hasil Pengamatan
1. Cu2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
e. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. Hg2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 41
3. Bi3+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Data Literatur dan Reaksi
1. Cu2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
e. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. Hg2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 42
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………….
3. Bi3+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Daftar Pustaka
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 43
III. Reaksi Identifikasi Kation Golongan III
1. Fe2+
a. Tambahkan larutan K3[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan hijau.
b. Tambahkan larutan K4[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan hijau kebiruan.
c. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan hijau kotor yang akan
berubah menjadi coklat.
d. Tambahkan larutan Na2S akan membentuk endapan hitam.
2. Fe3+
a. Tambahkan larutan NaOH encer membentuk endapan merah coklat.
b. Tambahkan KSCN akan membentuk larutan merah darah.
c. Tambahkan larutan K3[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan biru.
d. Tambahkan larutan K4[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan kecoklatan.
3. Zn2+
a. Tambahkan larutan NaOH encer, terbentuk endapan putih yang larut dalam
NaOH berlebih.
b. Tambahkan larutan NH4OH encer, terbentuk endapan putih yang larut
dalam NH4OH berlebih.
c. Tambahkan larutan K4[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan putih yang larut
dalam NaOH.
d. Tambahkan larutan Na2S akan membentuk endapan putih.
4. Mn2+
a. Tambahkan larutan NaOH akan meembentuk endapan putih yang segera
berubah menjadi coklat (karena pengaruh udara)
b. Tambahkan larutan NH4OH berlebih dan larutan Natrium Fosfat akan
membentuk endapan violet.
c. Tambahkan larutan Na2S akan membentuk endapan kuning kotor.
d. Tambahkan larutan Na2CO3 akan membentuk endapan putih.
5. Co2+
a. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan biru, jika ditambahkan
NaOH berlebih lalu dipanaskan akan membentuk endapan merah muda.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 44
b. Tambahkan NH4OH akan membentuk endapan biru.
c. Tambahkan Na2S akan membentuk endapan hitam.
6. Ni3+
a. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan hijau yang larut dalam
NaOH berlebih.
b. Tambahkan larutan NH4OH encer, terbentuk endapan hijau yang larut dalam
NH4OH berlebih.
c. Tambahkan Na2S akan membentuk endapan hitam.
Hasil Pengamatan
1. Fe2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. Fe3+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 45
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
3. Zn2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
4. Mn2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
5. Co2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 46
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
6. Ni3+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Data Literatur dan Reaksi
1. Fe2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. Fe3+
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 47
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
3. Zn2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
4. Mn2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 48
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
5. Co2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
6. Ni3+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 49
Daftar Pustaka
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
IV. Reaksi Identifikasi Kation Golongan IV
1. Ba2+
a. Tambahkan larutan K2CrO4 membentuk endapan kuning.
b. Tambahkan larutan H2C2O4 membentuk endapan putih yang larut dalam
CH3COOH panas.
c. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan putih yang tidak larut
dalam NaOH berlebih.
d. Tambahkan larutan H2SO4 membentuk endapan putih.
e. Tambahkan larutan Na2CO3 membentuk endapan putih.
f. Reaksi nyala dengan kawat Ni-Chrom terjadi nyala hijau kekuningan.
2. Ca2+
a. Tambahkan larutan NaOH tidak membentuk endapan putih.
b. Tambahkan larutan K4[Fe(CN)6] akan membentuk endapan putih/kuning.
c. Tambahkan H2SO4 encer akan membentuk endapan putih.
d. Tambahkan larutan K2CrO4 tidak membentuk endapan.
e. Reaksi nyala dengan kawat Ni-Chrom terjadi nyala merah bata.
Hasil Pengamatan
1. Ba2+
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 50
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
e. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
f. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. Ca2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
e. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 51
Data Literatur dan Reaksi
1. Ba2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
e. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
f. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. Ca2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 52
e. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Daftar Pustaka
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 53
V. Reaksi Identifikasi Kation Golongan V
1. Mg2+
a. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan putih yang tidak larut
dalam NaOH berlebih.
b. Tambahkan larutan Na2CO3 akan membentuk endapan putih.
c. Tambahkan titan yellow dan NaOH akan membentuk endapan merah.
d. Tambahkan larutan ammonium encer akan membentuk endapan putih
seperti gelatin.
2. K+
a. Tambahkan larutan asam perklorat pekat akan membentuk endapan putih.
b. Tambahkan larutan asam pikrat akan membentuk endapan kuning. (Lihat
dibawah mikroskop Kristal berbentuk jarum).
c. Tambahkan larutan asam tartrat akan membentuk endapan putih yang
larut dalam asam pekat.
d. Reaksi nyala dengan kawat Ni-Chrom terjadi nyala violet.
3. Na+
a. Reaksi nyala dengan kawat Ni-Chrom terjadi nyala kuning.
b. Tambahkan larutan Zn. Uranyl astetat (mikroskop) terjadi bentuk berlian.
c. Tambahkan larutan asam pikrat terbentuk Kristal kuning bentuk jarum-
jarum halus.
4. NH4+
a. Tambahkan larutan NaOH didihkan, amati :
- Bau khas amoniak.
- Merubah lakmus merah menjadi biru.
- Memberikan kabut pada batang pengaduk yang dibasahi HCl pekat.
b. Tambahkan Reagen Nessler akan membentuk endapan kuning coklat.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 54
Hasil Pengamatan
1. Mg2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. K+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
3. Na+
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 55
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
4. NH4+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Data Literatur dan Reaksi
1. Mg2+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. K+
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 56
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
3. Na+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
4. NH4+
a. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
b. …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 57
Daftar Pustaka
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
ANION
1. Cl-
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 58
a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih.
b. Tambahkan larutan Pb(NO3) akan membentuk endapan putih yang larut dalam
air panas.
c. Tambahkan larutan H2SO4 pekat, KMnO4 dan kloroform. Setelah dikocok akan
menimbulkan lapisan kloroform berwarna ungu.
2. Br-
a. Tambahkan AgNO3 akan membentuk endapan kuning muda.
b. Tambahkan Pb(NO3) akan membentuk endapan putih yang larut dalam air panas.
c. Tambahkan larutan H2SO4 pekat, KMnO4 dan kloroform. Setelah dikocok akan
menimbulkan lapisan kloroform berwarna kuning/jernih.
3. I-
a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan kuning.
b. Tambahkan Pb(NO3) akan membentuk endapan kuning.
c. Tambahkan HgCl2 akan membentuk endapan jingga.
4. CO32-
a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih apabila dipanaskan
akan berubah menjadi hitam.
b. Tambahkan larutan HgCl2 akan membentuk endapan coklat merah.
c. Tambahkan larutan MgSO4 akan membentuk endapan putih.
d. Tambahkan larutan BaCl2 akan membentuk endapan putih.
5. HCO3-
a. Tambahkan larutan HgCl2 tidak membentuk endapan.
b. Tambahkan larutan BaCl2 akan membentuk endapan putih.
c. Tambahkan larutan MgSO4 akan membentuk endapan putih
d. Tambahkan larutan HCl akan menimbulkan gas CO2.
6. NO2-
a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih.
b. Tambahkan larutan H2SO4 pekat/encer, lalu tambahkan larutan FeSO4 perlahan-
perlahan melalui dinding tabung akan terbentuk cincin berwarna coklat.
c. Tambahkan asam sulfanilat dan Naftil Amina akan membentuk warna merah.
d. Tambahkan larutan HCl encer akan membentuk gas warna coklat (tutup tabung).
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 59
7. NO3-
a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih.
b. Tambahkan larutan H2SO4 pekat, lalu tambahkan larutan FeSO4 perlahan-
perlahan melalui dinding tabung akan terbentuk cincin berwarna coklat.
c. Tambahkan BaCl tidak membentuk warna putih.
d. Tambahkan larutan HCl encer akan membentuk gas warna coklat (tutup tabung).
8. SO42-
a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih pekat.
b. Tambahkan Pb(NO3) akan membentuk endapan putih.
c. Tambahkan BaCl2 akan membentuk endapan putih yang larut dalam pereaksi
berlebih.
9. SO32-
a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih.
b. Tambahkan Pb(NO3) akan membentuk endapan putih.
c. Tambahkan larutan H2SO4 encer dan KMnO4 akan menyebabkan warna ungu
hilang.
d. Tambahkan larutan H2SO4 encer dan K2Cr2O7 akan menyebabkan warna orange
hilang.
10. S2O32-
a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih yang larut dalam
HNO3 encer dan Na2S2O3 berlebih.
b. Tambahkan FeCl3 akan membentuk larutan berwarna violet dan kemudian tidak
berwarna.
c. Tambahkan Pb(NO3) akan membentuk endapan putih yang larut dalam Na2S2O3
berlebih. Bila dipanaskan akan membentuk endapan hitam.
d. Tambahkan larutan H2SO4 encer dan KMnO4 akan menyebabkan warna ungu
hilang.
e. Tambahkan larutan HCl encer akan membentuk gas.
f. Tambahkan larutan I2 warna coklat akan hilang.
.
11. BO33-
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 60
a. Dalam mortar kecil tambahkan H2SO4 pekat dan methanol lalu bakar akan
terbentuk nyala warna hijau.
b. Tambahkan HCl pekat goreskan larutan pada kertas kurkumin (kertas yang telah
dicelupkan ke larutan K2CrO4) kertas akan berubah menjadi merah.
12. PO43-
a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan kuning yang akan larut jika
ditambah larutan NH4OH encer.
b. Tambahkan larutan FeCl3 akan membentuk endapan putih kekuningan yang larut
jika ditambahkan HCl.
c. Tambahkan larutan H2SO4 encer dan KMnO4 akan menyebabkan warna ungu
hilang.
13. CH3COO-
a. Tambahkan H2SO4 pekat akan tercium bau cuka.
b. Tambahkan H2SO4 pekat dan etanol akan tercium bau pisang ambon.
c. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih.
d. Tambahkan larutan FeCl3 akan membentuk larutan berwarna merah.
e. Dalam mortar tambahkan KHSO4 padat gerus akan menimbulkan bau cuka.
Hasil Pengamatan
1. Cl-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
2. Br-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
3. I-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
4. CO32-
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 61
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
5. HCO3-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
6. NO2-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
7. NO3-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
8. SO42-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
9. SO32-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
10. S2O32-
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 62
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………………………………………………
f. ……………………………………………………………………………………………………………………
11. BO33-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
12. PO43-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
13. CH3COO-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………………………………………………
Data Literatur dan Reaksi
1. Cl-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
2. Br-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
3. I-
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 63
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
4. CO32-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
5. HCO3-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
6. NO2-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
7. NO3-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
8. SO42-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
9. SO32-
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 64
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
10. S2O32-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………………………………………………
f. ……………………………………………………………………………………………………………………
11. BO33-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
12. PO43-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
13. CH3COO-
a. ……………………………………………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka
Nilai Pesan Tanda Tangan Orang Tua
ANALISA KUANTITATIF
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 65
Kimia Analisa Kuantitatif adalah analisa untuk mengetahui banyaknya suatu zat tertentu
yang terdapat dalam sampel, biasanya dinyatakan sebagai kadar atau konsentrasi, misalnya
persen berat, molar, gr/L atau ppm.
Alat-alat yang digunakan
1. Neraca (timbangan) analitik, syarat neraca yang baik adalah sebagai berikut :
Akurat/teliti
Stabil
Peka
2. Alat ukur volume
Pada analisa volumetric alat ukur volume yang sering digunakan adalah :
a. Labu ukur ( volumetric flask)
Labu ukur disebut juga labu takar/labu seukuran/labu volumetrik. Salah satu
kegunaan dari labu ukur adalah untuk membuat larutan standar, yaitu larutan yang
konsentrasinya diketahui dengan tepat.
b. Buret
Berbentuk tabung dengan garis skala seperti pada pipet ukur dengan penampang
yang sama dari atas kebawah. Dibagian bawah dilengkapi dengan kran yang terbuat
dari gelas atau teflon. Kapasitas yang sering digunakan adalah 25 dan 50 mL, dengan
pembagian skala 0,05 atau 0,1 mL.
Cara pemakaian
Buret yang telah dicuci ,terlebih dahulu dibilas dengan aqua DM dan larutan yang
akan digunakan. Posisi buret harus tegak lurus. Untuk pembacaan skala digunakan
kertas hitam-putih, pegang dibelakang buret sedikit dibawah permukaan garis
lengkungan (miniskus). Pada buret schellbach dinding belakang bagian dalamnya
terdapat garis biru diatas dasar putih, pembacaan tepat pada bagian lancip dari garis
biru. Volume terukur disesuaikan dengan kapasitas buret pengukuran yang teliti
adalah 20% - 80% dari kapasitas buret, diluar volume ini ketelitian sudah berkurang
(buret 25 mL dipakai untuk volume 5-20 mL).
c. Pipet
Pipet volumetrik (transfer pipette), sering disebut pipet gondok berbentuk pipa
yang bagian tengahnya sedikit mengembung dan pada bagian atasnya terdapat
garis melingkar sebagai batas pengisian. Pipet ini digunakan untuk pengambilan
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 66
volume tertentu suatu larutan sesuai kapasitas pipet. Sebelum digunakan pipet
yang sudah bersih harus dibilas dengan larutan yang akan dipipet sebanyak 2-3
kali.
Pipet ukur (gaduated/measuring pipette), berbentuk tabung dengan garis skala
seperti pada buret yang menyatakan banyaknya volume terukur. Titik nol
terletak diatas sedang paling bawah menunjukkan kapasitasnya.
Cara membersihkan alat gelas
Karena alat ukur volume hanya akurat bila dalam keadaan bersih, maka harus bebas dari
pengotor minyak/lemak. Dapat diuji dengan menuang air suling dari alat, maka cairan yang
tertinggal tidak boleh terputus-putus.
Untuk membersihkan lemak dapat digunakan detergen, tuang larutan kedalam alat biarkan 2
menit. Atau gunakan larutan jenuh kalium bikromat 5% dalam Asam Sulfat pekat, isikan
kedalam alat biarkan selama 1 malam. Keluarkan larutan bilas dengan air kran dan terakhir
dengan air suling lalu keringkan, campurkan pencuci setelah dipakai saring dan simpan.
Teknik analisa kuantitatif
a. Pengendapan zat yang tidak akan dianalisa
Gunakan pereaksi secukupnya sampai tidak terjadi endapan lagi. Untuk mengetahui
apakah pereaksi sudah berlebihan atau tidak, dapat dilakukan dengan menguji cairan
yang bening diatas endapan lagi menunjukan pereaksi sudah berlebihan.
b. Penimbangan
Gunakan sendok untuk mengambil zat yang akan ditimbang. Pilih timbangan yang tepat
sesuai kapasitasnya. Jangan menimbang zat melebihi kapasitas maksimal timbangan
yang digunakan. Catat hasil timbangan. Perhatikan contoh perintah penimbangan
berikut:
c. Pengukuran
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 67
“ Timbang lebih kurang …” artinya : jumlah yang harus ditimbang tidak boleh kurang dari
90% dan tidak boleh lebih dari 110% dari jumlah yang harus ditimbang.
“ Timbang dengan seksama….” Artinya : deviasi penimbangan tidak boleh lebih dari 0,1%
dari jumlah yang ditimbang. Misalkan dengan pernyataan timbang seksama 500 mg, berarti
batas kesalahan penimbangan tidak boleh lebih dari 0,5 mg. Oleh karena itu, penimbangan
harus dilakukan dengan menggunakan neraca analitik kepekaan minimal 0,5mg. Penimbangan
seksama dapat juga dinyatakan dengan menambahkan angka 0 dibelakang koma pada akhir
bilangan bersangkutan.
Misalnya, dengan pernyataan timbang 200,0 mg dimaksudkan bahwa penimbangan harus
dilakukan dengan batas kesalahan tidak boleh lebih dari 0,2mg.
Pengukuran volume larutan biasanya menggunakan gelas ukur, kecuali jika dinyatakan
perintah “ukur dengan saksama….”, dimaksudkan bahwa pengukuran dilakukan
dengan memakai pipet standar dan harus digunakan sedemikian rupa sehingga
kesalahannya tidak melebihi batas yang ditetapkan.
Penggunaan pipet dapat diganti dengan buret yang sesuai dan memenuhi standar.
Pengukuran saksama dapat juga dinyatakan dengan menambahkan angka 0 di belakang
angka koma terakhir bilangan yang bersangkutan. Misalnya dengan pernyataan pipet
10,0 mL atau ukur 10,0 mL dimaksudkan bahwa pengukuran harus dilakukan dengan
saksama.
d. Penggunaan buret
- Periksa terlebih dahulu apakah buret dalam kondisi baik (tidak pecah atau bocor),
berikan sedikit vaselin pada kran agar pengaturan penetesan mudah dilakukan.
- Bilas buret dengan air sebelum digunakan, kemudian bilaslah buret tersebut dengan
larutan yang akan digunakan sebanyak 2-3 kali.
- Pasang buret pada statif dan klem sampai posisinya stabil dan tegak lurus
- Masukkan larutan yang akan dipergunakan ke dalam buret tersebut. Lakukan
pengisian sampai seluruh bagian buret terisi (perhatikan bagian bawahnya) dan
tidak terdapat gelembung gas pada buret.
- Untuk pembacaan skala digunakan kertas hitam putih, pegang dibelakang buret
sedikit dibawah permukaan garis lengkungan (miniskus).
- Pada buret schellbach dinding belakang bagian dalam diberi garis biru diatas dasar
putih, pembacaan tepat pada bagian lancip dari garis biru.
e. Pemilihan buret
Lakukan titrasi orientasi terlebih dahulu menggunakan buret kapasitas 50,0 mL. untuk
selanjutnya, pada titrasi replikasi pemilihan buret harus berdasarkan ketentuan : Volume
terukur yang teliti adalah sebanyak 20-80% dari kapasitas buret. Jadi, jika hasil orientasi
didapat volume titrasi 10,0 mL, maka titrasi selanjutnya diganti dengan buret kapasitas
25,0 mL.
f. Cara titrasi
Zat yang akan dititrasi (titrat) ditampung didalam Erlenmeyer, sedangkan larutan yang
digunakan untuk menitrasi (titran) dimasukkan ke dalam buret. Posisi tangan pada saat
titrasi ditunjukkan seperti gambar di bawah.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 68
Tangan kiri memegang & mengatur kran buret
g. Pembacaan volume titrasi
Mata harus sejajar dengan miniskus, gunakan miniskus bawah untuk menentukan
volume titrasi larutan titer tidak berwarna. Sedangkan untuk larutan titer yang berwarna
gelap pembacaan skala buret dilihat dari larutan bening yang paling atas. Jangan lupa
perhatikan skala buret, karena masing-masing kapasitas buret memiliki skala yang
berbeda.
h. Penetapan dalam duplo
Lakukan penetapan paling sedikit dua kali. Jika kesesuaian hasilnya lebih dari 0,4 hasil
tersebut tidak dapat dirata-rata. Jika digunakan volume larutan sampel yang sama, maka
pembacaan buret tidak boleh berselisih lebih dari 0,05 mL . Jika syarat-syarat ini tidak
tercapai, maka harus dilakukan titrasi ulang sampai diperoleh selisih yang tidak lebih
dari 0,05 mL.
Pembakuan dan baku primer
Bila suatu larutan dibuat dari zat yang tidak murni, maka konsentrasi larutan tidak dapat
ditetapkan dengan pasti. Oleh karena itu, konsentrasi dinyatakan dengan keakuratan sampai
4 angka yang berarti ; zat larutan tersebut harus dibakukan secara berkala. Zat yang
digunakan untuk pembakuan disebut zat baku primer. Disamping itu pembakuan dapat juga
dilakukan dengan menggunakan larutan yang sudah dibakukan oleh zat baku primer.
Larutan baku primer
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 69
Larutan baku primer adalah larutan yang konsentrasinya dapat diketahui dengan
cara penimbangan zat secara saksama. Contoh zat baku primer adalah Kalium biftalat,
Natrium Karbonat, Kalium Bikromat, Sulfanilamid dan lain-lain.
Baku primer harus memenuhi beberapa syarat, antara lain :
1. Murni atau mudah dimurnikan, dengan kemurnian yang diketahui sebaiknya 100%
atau mendekati angka 100%
2. Mudah ditangani (tidak higoskopis atau mudah dipengaruhi udara)
3. Mempunyai berat ekivalen yang tinggi, sehingga kesalahan penimbangan kecil.
4. Mudah didapat.
Larutan baku sekunder
Larutan baku sekunder adalah larutan yang konsentrasinya dapat diketahui dengan cara
dibakukan terlebih dahulu dengan larutan baku primer. Contoh zat baku sekunder : NaOH,
NaNO2, Na-EDTA, I2, Na2S2O3 dan lain-lain.
Titik ekivalen dan titik akhir titrasi
Titik ekivalen adalah saat dimana komponen zat habis bereaksi dengan titran. Titik akhir
titrasi (end point) adalah saat dimana terjadi perubahan warna indikator, oleh sebab itu
pemilihan indikator sangat penting dalam titrasi.
Pada saat permanganometri tidak diperlukan indikator, perubahan warna pada saat titrasi
tersebut dianggap sebagai titik akhir titrasi tanpa perlu penambahan indikator lagi. Titrasi
seperti ini dinamakan titrasi dengan menggunakan autoindikator.
Perhitungan dalam analisa volumetri
1. Molaritas (M) adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap Liter larutan.
M = nV
n = mMr
Keterangan :
M = Molaritas (M)
n = mol zat terlarut
Mr = massa zat/ berat molekul zat terlarut
V = volum larutan (L)
m = massa zat terlarut (g)
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 70
2. Normalitas (N)
Satuan ini dipakai pada reaksi asam basa dan redoks, jumlah H+ atau OH- pada asam dan
basa. Mol asam jika dikalikan dengan banyaknya H+ maka diperoleh gram ekivalen (grek)
dari asam, dan sebaliknya pula pada basa maka diperoleh grek dari basa.
grek = mol. Jumlah H+ atau OH-
maka normalitasnya dapat didefinisikan sebagai jumlah grek zat terlarut dalam tiap
Liter larutan atau jumlah mgrek zat terlarut dalam tiap mL larutan.
N = gek/Liter atau mgek/ mL
Ekivalen = massaBE
BE = Mr
Jumlahelektron =
MrJumlah ionH /OH
N= ekivalenV
N = gr
Mr / val x
1000V
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 71
TITRASI ASAM-BASA
Titrasi asam basa adalah penetapan kadar suatu zat (asam atau basa) berdasarkan atas
reaksi asam-basa. Bila titran yang digunakan adalah larutan baku asam maka penetapan
kadar tersebut dinamakan asidimetri, sebaliknya bila titran yang digunakan adalah larutan
baku basa maka penetapan kadar tesebut dimakan alkalimetri.
A. Teori Asam Basa
1. Teori Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan
berdisosiasi menghasilkan ion H+ sebagai satu-satunya ion positif.
HCl (asam) H+ + Cl-
Basa adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan berdisosiasi menghasilkan
ion OH- sebagai satu-satunya ion negative.
NaOH (basa) OH- + Na+
2. Teori Bronstead Lowry
Menurut teori ini suatu zat yang cenderung untuk melepaskan proton (donor
proton), sedangkan basa cenderung untuk mengikat proton (akseptor proton).
CH3COOH CH3COO- + H+
NH3 + H+ NH4+
B. Berat ekivalen
Berat ekivalen suatu zat pada reaksi asam basa adalah banyaknya mol zat tersebut yang
ekivalen dengan 1 mol ion H+ atau 1 mol ion OH-.
Contoh :
a. Na2CO3 + HCl Na2CO3 + NaCl (dengan indikator penoftalein)
BE Na2CO3 = 1 mol
b. Na2CO3 + 2 HCl H2O + NaCl + CO2
BE Na2CO3 = ½ mol
c. H3PO4 + NaOH Na2HPO4 + H2O
BE H3PO4 = 1 mol
d. H3PO4 + 3 NaOH Na3PO4 + H2O
BE H3PO4 = 1/3 mol
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 72
C. Indikator Asam-Basa
Indikator asam-basa adalah asam atau basa organik lemah yang mempunyai warna
molekul (warna asam) berbeda dengan warna ionnya (warna basa). Daerah transisi
perubahan warna indikator meliputi lebih kurang 2 unit pH dan daerah ini disebut
trayek pH. Beberapa contoh indikator asam-basa trayek pH dan perubahan warnanya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Pemilihan indikator ditentukan oleh pH larutan pada titik ekivalen. Pada titrasi asam lemah
dengan basa kuat, maka pH larutan pada titik ekivalen diatas 7 (misalnya pH=9), maka
indikator yang dipakai adalah timol atau fenoftalein. Sebaliknya pada titrasi basa lemah
dengan asam kuat, maka pH larutan pada titik ekivalen dibawah 7 (misalnya = 4), maka
indikator yang dapat dipakai adalah biru bromfenol atau jingga metal.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 73
Indikator Trayek pHPerubahan Warna
Warna Asam Warna basa
Biru timol 1,2-2,8 Merah Kuning
Biru Bromfenol 3,0-4,6 Kuning Biru
Jingga Metil 3,1-4,4 Merah Jingga
Merah Metil 4,2-6,3 Merah Kuning
Lakmus 5,0-8,0 Merah Biru
Biru Bromtimol 6,0-7,6 Kuning Biru
Merah Fenol 6,8-8,4 Kuning Merah
Biru Timol 8,0-9,6 Kuning Biru
Fenoftalein 8,3-10,5 Tidak Berwarna Merah Jambu
PERCOBAAN 8
TITRASI ALKALIMETRI
A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi basa (alkalimetri)
B. Dasar Teori
Sejumlah tertentu larutan sampel asam cuka dititrasi oleh larutan NaOH standar dengan
menggunakan indikator phenolpthalein sampai terjadi perubahan warna dari tidak
berwarna menjadi merah sangat muda. Pada saat TE mek CH3COOH = mek NaOH,
sehingga kadar asam cuka dapat dihitung
C. Alat
- Buret
- Labu ukur
- Pipet volume
- Pipet tetes
- Ball pipet
- Erlenmeyer
D. Bahan
Sampel : CH3COOH (asam asetat)
Baku Primer : H2C2O4 (asam oksalat)
Baku Sekunder : NaOH
Indikator : Phenophtalein
Aqua Dest
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan titer NaOH 0,1 N
V x N = mgek NaOH
1000 mL x 0,1N = mg /Mr
mg = 100x40
= 4000 mg
Larutan 4,0 gam NaOH dalam air bebas CO2 secukupnya hingga 1000,0 mL
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 74
2. Pembakuan larutan titer NaOH 0,1 N
- Pipet 10 mL Larutan H2C2O4.2 H2O dengan pipet volume.
- Masukkan ke dalam Erlenmeyer
- Tambahkan 3 tetes phenoftalein
- Titrasi dengan NaOH 0,1N sampai TAT berwarna merah muda seulas.
- Catat volume NaOH yang digunakan.
- Lakukan triplo. Hitung Normalitas NaOH
3. Penetapan kadar CH3COOH
- Sampel dipipet sebanyak 10,0 mL
- Masukkan kedalam erlenmeyer.
- Tambahkan 2-3 tetes indikator phenophtalein.
- Titrasi dengan NaOH titrasi sampai TAT berwarna merah muda seulas.
- Lakukan pembakuan secara triplo (tiga kali). Hitung kadar larutan sampel.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 75
DATA PEMBAKUAN
Nama zat :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume NaOH
Perhitungan Pembakuan
a. Reaksi :
b. Perhitungan :
N1.V1 = N2.V2
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 76
DATA PENETAPAN KADAR
Nama sampel :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume NaOH
Perhitungan Penetapan Kadar
a. Reaksi
b. Perhitungan
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 77
PERCOBAAN 9
TITRASI ASIDIMETRI
A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi asam (asidimetri)
B. Dasar Teori
Sejumlah tertentu larutan sampel NaOH/KOH dititrasi oleh larutan HCl standar dengan
menggunakan indikator metil merah sampai terjadi perubahan warna dari warna merah
menjadi jingga . Pada saat TE mgek NaOH = mgek HCl , sehingga kadar sampel dapat
dihitung.
C. Alat
- Buret
- Labu ukur
- Pipet volume
- Pipet tetes
- Ball pipet
- Erlenmeyer
D. Bahan
Sampel : KOH / NaOH
Baku Primer : Na2CO3 Anhidrat
Baku Sekunder : HCl
Indikator : Metil Merah
Aqua Dest.
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan HCl 0,1N
Asam klorida pekat mempunyai BJ : 1,18 ; BM : 36,5. Biasanya dipasarkan dengan
konsentrasi 36%. Bila akan dibuat sebanyak 1000,0 mL maka HCl pekat yang
diperlukan adalah sebanyak :
mL x BJ x%BM (HCl ) x 100
=Volume (Liter ) x N
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 78
mL=volume (Liter ) x BJ x%BM (HCl ) x100
2. Pembakuan larutan HCl 0,1N
- Pipet 10 mL Larutan Na2CO3 dengan pipet volume.
- Masukkan ke dalam Erlenmeyer
- Tambahkan 3 tetes metal merah
- Titrasi dengan HCl 0,1N sampai TAT berwarna jingga.
- Catat volume HCl yang digunakan.
- Lakukan triplo. Hitung Normalitas HCl
3. Penetapan kadar
- Pipet 10 mL Larutan sampel dengan pipet volume.
- Masukkan ke dalam Erlenmeyer
- Tambahkan 3 tetes metil merah
- Titrasi dengan HCl 0,1N sampai TAT berwarna jingga.
- Catat volume HCl yang digunakan.
- Lakukan triplo. Hitung kadar larutan sampel.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 79
DATA PEMBAKUAN
Nama sampel :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume HCl
Perhitungan Pembakuan
a. Reaksi :
b. Perhitungan :
N1.V1 = N2.V2
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 80
DATA PENETAPAN KADAR
Nama sampel :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume HCl
Perhitungan Penetapan Kadar
a. Reaksi
b. Perhitungan
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 81
PERCOBAAN 10
TITRASI ARGENTOMETRI
A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi Argentometri
B. Dasar Teori
Titrasi pengendapan adalah penetapan kadar yang didasarkan atas reaksi pembentukan
endapan dari zat uji dengan titran yaitu larutan perak nitrat. Pada argentometri, ion
perak memegang peranan penting dalam pembentukan halida. Cara ini dipakai untuk
penetapan kadar ion halida, anion yang dapat membentuk endapan garam perak, atau
untuk penetapan kadar perak itu sendiri.
Berat ekivalen suatu zat pada titrasi Argentometri, adalah banyaknya mol zat itu yang
setara dengan 1mol Ag+
NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3
BE NaCl = 1mol
Tergantung dari tujuan penetapan kadar, maka dikenal 3 macam metode argentometri
yaitu:
1. Metode Mohr
Metode ini digunakan untuk penetapan kadar klorida atau bromide, dalam suasana
netral atau cenderung basa (pH = 6,5 – 9). Indikator yang digunakan adalah Kalium
Kromat (0,003-0,005). Dalam suasana asam, perak kromat larut karena akan
terbentuk dikromat, dan dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak
hidroksida yang berwarna putih.
Reaksi :
Dalam asam : 2CrO42- + 2H+ 2 Cr2O7
2- + H2O
Dalam basa : 2 Ag+ + 2OH- 2 AgOH
AgNO2 H2O
Prinsip penetapan larutan klorida atau bromida dalam suasana netral atau
cenderung basa dititrasi dengan larutan AgNO3 menggunakan indikator kromat.
Kromat akan membentuk endapan perak kromat yang berwarna coklat merah
sebagai titik akhir.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 82
Reaksi :
Cl- + Ag+ AgCl
CrO4-2 + 2Ag+ Ag CrO4 coklat merah
2. Metode Volhard
Metode ini dipakai untuk penetapan kadar perak maupun halida dalam suasana asam
(HNO3), menggunakan indikator besi (II).
3. Metode Fajans
Metode ini juga dipergunakan pada penetapan kadar halida menggunakan indikator
absorpsi (Flourensence). Metode ini dipergunakan pada ion halida dalam larutan
dengan keasaman yang rendah.
Prinsip Percobaan
Sejumlah tertentu larutan sampel garam Cl- yang akan ditentukan kadarnya, dititrasi oleh
larutan AgNO3 standar pada suasana netral dengan menggunakan indikator fluorescein
sampai dengan terbentuk endapan warna merah muda. Pada TE mgek AgNO3 = mgek Cl-
sehingga kadar Cl- dapat dihitung.
C. Alat
- Buret
- Labu ukur
- Pipet volume
- Pipet tetes
- Ball pipet
- Erlenmeyer
D. Bahan
Sampel : KCl
Baku Primer : NaCl
Baku Sekunder : AgNO3
Indikator : K2CrO4
Aqua Dest
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan AgNO3 0,025 N
1,7 gram AgNO3 dilarutkan air, hingga volume larutan 1000,0 mL
2. Pembakuan larutan AgNO3 0,025 N
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 83
- Pipet 10 mL Larutan KCl dengan pipet volume.
- Masukkan ke dalam Erlenmeyer
- Tambahkan 3 tetes K2CrO4
- Titrasi dengan AgNO3 0,025 N sampai TAT terbentuk endapan merah bata.
- Catat volume AgNO3 yang digunakan.
- Lakukan triplo. Hitung Normalitas AgNO3.
3. Penetapan kadar
- Pipet 10 mL Larutan sampel dengan pipet volume.
- Masukkan ke dalam Erlenmeyer
- Tambahkan 3 tetes K2CrO4
- Titrasi dengan AgNO3 0,025 N sampai TAT terbentuk endapan merah bata.
- Catat volume AgNO3 yang digunakan.
- Lakukan triplo. Hitung Normalitas AgNO3.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 84
DATA PEMBAKUAN
Nama sampel :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume HCl
Perhitungan Pembakuan
a. Reaksi :
b. Perhitungan :
N1.V1 = N2.V2
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 85
DATA PENETAPAN KADAR
Nama sampel :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume HCl
Perhitungan Penetapan Kadar
a. Reaksi
b. Perhitungan
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 86
PERCOBAAN 10
TITRASI PERMANGANOMETRI
A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi Permanganometri
B. Dasar Teori
Kalium permanganate merupakan oksidator kuat yang dapat bereaksi dengan cara
berbeda-beda tergantung pada pH larutannya. Titrasi permanganometri digunakan
untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasana asam sulfat encer. Dalam suasana
penetapan basa atau asam lemah akan terbentuk endapan coklat MnO2 yang
mengganggu.
a. Dalam asam sulfat encer
MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O
b. Dalam asam lemah
MnO4- + 4H+ + 5e MnO2
+ 4OH-
Pada prinsipnya Titrasi permanganometri dilakukan dengan bantuan pemanasan
(±70oC) untuk mempercepat reaksi. Pada awal reaksi titrasi warna merah mantap untuk
beberapa saat menandakan reaksi berlangsung lambat.
Pada penambahan titran selanjutnya, warna merah hilang makin cepat karena ion
mangan (II) yang terjadi berfungsi untuk mempercepat reaksi. Selanjutnya titran dapat
ditambahkan lebih cepat sampai titik akhir tercapai, yaitu sampai pada tetesan dimana
warna merah jambu pucat mantap. Titrasi permanganometri tidak memerlukan
indikator karena larutan KMnO4 sendiri sudah berfungsi sebagai autoindikator.
Prinsip Percobaan
Sejumlah tertentu larutan sampel garam ferro dititrasi dengan larutan KMnO4 standar
pada suasana asam dan suhu kamar. Pada TA terjadi perubahan warna dari tidak
berwarna menjadi merah muda. Pada TE berlaku mgek MnO4- = mgek Fe2+, sehingga
kadar Fe2+ dapat dihitung.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 87
C. Alat
- Buret
- Labu ukur
- Pipet volume
- Pipet tetes
- Bulb
- Erlenmeyer
- Waterbath
D. Bahan
Sampel : FeSO4 . 7 H2O , Na2C2O4
Baku Primer : H2C2O4
Baku Sekunder : KMnO4
Indikator : -
H2SO4 4N
Aqua Dest.
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan titer KMnO4 0,1N
3,161 gam KMnO4 dilarutkan air, hingga volume larutan 1000,0 mL. Didihkan selama
30 menit.
2. Pembakuan larutan titer KMnO4 0,1N
- Pipet 10 mL Larutan H2C2O4 dengan pipet volume.
- Masukkan ke dalam Erlenmeyer
- Tambahkan 5mL larutan H2SO4 4N
- Titrasi dengan KMnO4 0,1N dengan suhu 60-70oC sampai TAT berwarna merah
muda mantap.
- Catat volume KMnO4 yang digunakan.
- Lakukan triplo. Hitung Normalitas KMnO4
3. Penetapan kadar
- Pipet 10 mL Larutan sampel dengan pipet volume.
- Masukkan ke dalam Erlenmeyer
- Tambahkan 5mL larutan H2SO4 4N
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 88
- Titrasi dengan KMnO4 0,1N dengan suhu 60-70oC sampai TAT berwarna merah
muda mantap.
- Catat volume KMnO4 yang digunakan.
- Lakukan triplo. Hitung kadar sampel.
DATA PEMBAKUAN
Nama sampel :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume HCl
Perhitungan Pembakuan
a. Reaksi :
b. Perhitungan :
N1.V1 = N2.V2
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 89
DATA PENETAPAN KADAR
Nama sampel :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume HCl
Perhitungan Penetapan Kadar
a. Reaksi
b. Perhitungan
Nilai Pesan Tanda Tangan
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 90
Orang Tua
PERCOBAAN 11
TITRASI IODIMETRI
A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi Iodimetri
B. Dasar Teori
Apabila zat uji (reduktor) lagsung dititrasi dengan larutan iodium, maka penetapan
kadar ini disebut dengan iodimetri. Sebaliknya bila zat uji (reduktor) mula-mula
direaksikan dengan ion iodide berlebih, kemudian iodium yang terjadi dititrasi dengan
larutan tiosulfat maka cara ini dinamakan iodometri. Metode ini dapat digunakan untuk
menetapkan kadar oksidator maupun reduktor, disamping itu cara ini akurat karena titik
akhir titrasi jelas.
Reaksi :
Iodimetri : Reduktor Oksidator + e
I2 + 2e 2 I-
Iodometri : Oksidator + KI I2
I2 + Na2S2O3 2 NaI + Na2S4O4
Atau
I2 + 2e 2 I-
2 S2O3-2 S4O6
-2 + 2e
I2 + 2 S2O3-2 S4O6
-2 + 2 I-
Bila tidak terdapat zat pengganggu yang berwarna, sebenarnya larutan iodium sendiri
dapat berfungsi sebagai indikator meskipun warna yang terjadi tidak sejelas KMnO4.
Umumnya lebih disukai larutan kanji sebagai indikator yang dengan larutan iodium
memberikan warna biru cerah. Berat ekivalen pada Iodimetri adalah banyaknya mol zat
yang setara dengan 1 mol I-.
Prinsip Percobaan
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 91
Sejumlah tertentu larutan contoh vitamin C dititrasi dengan larutan I2 standar dengan
menggunakan indikator amylum sampai dengan TA (biru jelas). Pada TE berlaku mgek I2
= mgek Vit C sehingga kadar vitamin C dapat dihitung.
C. Alat
- Buret
- Labu ukur
- Pipet volume
- Pipet tetes
- Bulb
- Erlenmeyer
D. Bahan
Sampel : Vitamin C
Baku Primer : Na2S2O3 . 5 H2O
Baku Sekunder : I2
Indikator : Amylum 1%
Aqua Dest.
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan titer I2 0,1N
- Timbang + 6,25 g I2 masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 mL bertutup asah.
- Buat pula larutan KI 20% (20 g KI dalam 100 mL air).
- Larutkan I2 dengan larutan KI 20%.
- Campurkan s.d. I2 larut , tambahkan air hingga volume 500 mL.
- Pindahkan larutan I2 tadi dalam botol reagen warna coklat bertutup.
- Simpan di tempat sejuk dan gelap.
2. Pembakuan larutan titer I2 0,1N
- Pipet 10 mL Larutan Na2S2O3 . 5 H2O dengan pipet volume.
- Masukkan ke dalam Erlenmeyer
- Tambahkan 5 mL larutan kanji
- Titrasi dengan I2 0,1N sampai TAT berwarna biru.
- Catat volume I2 yang digunakan.
- Lakukan triplo. Hitung Normalitas I2
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 92
3. Penetapan kadar
- Pipet 10 mL Larutan Na2S2O3 . 5 H2O dengan pipet volume.
- Masukkan ke dalam Erlenmeyer
- Tambahkan 5 mL larutan kanji
- Lakukan triplo. Hitung Normalitas I2. Baca volume pemakaian
- Lakukan triplo.
- Hitung kadar Vit. C dalam sampel.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 93
DATA PEMBAKUAN
Nama sampel :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume I2
Perhitungan Pembakuan
a. Reaksi :
b. Perhitungan :
N1.V1 = N2.V2
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 94
DATA PENETAPAN KADAR
Nama sampel :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume I2
Perhitungan Penetapan Kadar
a. Reaksi
b. Perhitungan
Nilai Pesan Tanda Tangan
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 95
Orang Tua
PERCOBAAN 12
TITRASI IODOMETRI
A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi Iodometri
B. Dasar Teori
Apabila zat uji (reduktor) lagsung dititrasi dengan larutan iodium, maka penetapan
kadar ini disebut dengan iodimetri. Sebaliknya bila zat uji (reduktor) mula-mula
direaksikan dengan ion iodide berlebih, kemudian iodium yang terjadi dititrasi dengan
larutan tiosulfat maka cara ini dinamakan iodometri. Metode ini dapat digunakan untuk
menetapkan kadar oksidator maupun reduktor, disamping itu cara ini akurat karena titik
akhir titrasi jelas.
Reaksi
Iodimetri : Reduktor Oksidator + e
I2 + 2e 2 I-
Iodometri : Oksidator + KI I2
I2 + Na2S2O3 2 NaI + Na2S4O4
atau
I2 + 2e 2 I-
2 S2O3-2 S4O6
-2 + 2e
I2 + 2 S2O3-2 S4O6
-2 + 2 I-
Bila tidak terdapat zat pengganggu yang berwarna, sebenarnya larutan iodium sendiri
dapat berfungsi sebagai indikator meskipun warna yang terjadi tidak sejelas KMnO4.
Umumnya lebih disukai larutan kanji sebagai indikator yang dengan larutan iodium
memberikan warna biru cerah. Berat ekivalen pada Iodimetri adalah banyaknya mol zat
yang setara dengan 1 mol I-.
Prinsip Percobaan
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 96
Sejumlah tertentu contoh kaporit direaksikan dengan KI berlebih dalam suasana asam. I2
yang terbentuk dititrasi dengan larutan Na2S2O3 standar dengan menggunakan indikator
amylum. Pada TA terjadi perubahan warna biru tepat menghilang. Pada TE berlaku mgek
S2O32- = mgek I2 = mgek Cl2 sehingga kadar Cl2 dapat dihitung.
C. Alat
- Buret
- Labu ukur
- Pipet volume
- Pipet tetes
- Ball Pipet
- Erlenmeyer
D. Bahan
Sampel : Cl2
Baku Primer : KIO3
Baku Sekunder : Na2S2O3
Indikator : Amylum 1%
KI dan HCl
Aqua Dest.
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan titer Na2S2O3 0,1N
- Timbang 25 g Na2S2O3.5H2O.
- Larutkan dan encerkan dengan air bebas O2 sampai dengan volume 1 L.
- Tambahkan 0,1 g Na2CO3.
- Biarkan selama 1 hari.
- Saring dengan kertas saring.
- Tetapkan konsentrasinya.
2. Pembakuan larutan Na2S2O3 0,1N
- Timbang 100,0 mg KI dan 150,0 mg KIO3
- Larutkan KI dan KIO3 masing-masing dengan 5 mL air
- Campurkan dalam Erlenmeyer
- Tambahkan larutan H2SO4 4N
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 97
- Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1N sampai mendekati TAT berwarna kuning
pucat.
- Tambahkan 5mL larutan kanji sampai berwarna biru.
- Titrasi kembali sampai warna biru tepat hilang.
- Catat volume pemakaian larutan Na2S2O3 0,1N
- Lakukan triplo. Hitung Normalitas larutan Na2S2O3
3. Penetapan kadar
- Timbang 100,0 mg KI dan 150,0 mg KIO3
- Larutkan KI dan KIO3 masing-masing dengan 5 mL air
- Campurkan dalam Erlenmeyer
- Tambahkan larutan H2SO4 4N
- Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1N sampai mendekati TAT berwarna kuning
pucat.
- Tambahkan 5mL larutan kanji sampai berwarna biru.
- Titrasi kembali sampai warna biru tepat hilang.
- Catat volume pemakaian larutan Na2S2O3 0,1N
- Lakukan triplo. Hitung Normalitas larutan Na2S2O3
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 98
DATA PEMBAKUAN
Nama sampel :
Perhitungan Pembakuan
a. Reaksi :
b. Perhitungan :
N1.V1 = N2.V2
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 99
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume Na2S2O3
DATA PENETAPAN KADAR
Nama sampel :
BM : I II III
Volume Akhir
Volume Awal
Volume Na2S2O3
Perhitungan Penetapan Kadar
a. Reaksi
b. Perhitungan
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 100
Nilai PesanTanda Tangan
Orang Tua
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 1982 . Kimia Organik edisi kedua. Jakarta: Erlangga. hal.436-437.
Kosasih, Satiadarma, et al. 2004. Asas Pengembangan Prosedur Analisis edisi pertama. Jakarta:
Erlangga. hal.87-97.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV 1995.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 101