diktat kimia

120
SISTEM PENILAIAN Penilaian Praktikum meliputi semua tahap, mulai dari tes lisan dan tulisan, jurnal praktikum, tata tertib peserta selama praktikum, dan diakhiri dengan penilaian laporan. Sistem yang digunakan adalah sistem standar mutlak dengan nilai akhir. Sistematika penilaian Praktikum Kimia Analisis Farmasi Untuk Jenjang SMK adalah sebagai berikut: Alokasi Penilaian : Kuis awal dan akhir (lisan/tulisan) : 20% Hasil Praktikum : 25% Laporan Hasil : 20% UTS : 15% UAS : 20% TATA TERTIB PRAKTIKUM Siswa yang diperkenankan melakukan praktikum adalah yang terdaftar secara akademik sebagai siswa SMK Bani Saleh Kota Bekasi, yang selanjutnya disebut sebagai Praktikan. A. KETENTUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan diwajibkan menghadiri pertemuan teori ataupun responsi yang dilakukan sebelum praktikum dilaksanakan. 2. Sebelum praktikum dimulai, praktikan membawa perlengkapan praktikum lengkap yang telah ditetapkan baik yang umum untuk semua praktikum maupun perlengkapan yang ditugaskan untuk masing-masing praktikum. 3. Praktikan tidak diperbolehkan makan, minum, dan atau merokok di dalam laboratorium selama praktikum berlangsung. Diktat Praktikum Kimia SMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 1

Upload: nelly-wulandari

Post on 30-Jul-2015

904 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diktat Kimia

SISTEM PENILAIAN

Penilaian Praktikum meliputi semua tahap, mulai dari tes lisan dan tulisan, jurnal

praktikum, tata tertib peserta selama praktikum, dan diakhiri dengan penilaian laporan.

Sistem yang digunakan adalah sistem standar mutlak dengan nilai akhir. Sistematika

penilaian Praktikum Kimia Analisis Farmasi Untuk Jenjang SMK adalah sebagai berikut:

Alokasi Penilaian :

• Kuis awal dan akhir (lisan/tulisan) : 20%

• Hasil Praktikum : 25%

• Laporan Hasil : 20%

• UTS : 15%

• UAS : 20%

TATA TERTIB PRAKTIKUM

Siswa yang diperkenankan melakukan praktikum adalah yang terdaftar secara

akademik sebagai siswa SMK Bani Saleh Kota Bekasi, yang selanjutnya disebut sebagai

Praktikan.

A. KETENTUAN PRAKTIKUM

1. Praktikan diwajibkan menghadiri pertemuan teori ataupun responsi yang

dilakukan sebelum praktikum dilaksanakan.

2. Sebelum praktikum dimulai, praktikan membawa perlengkapan praktikum

lengkap yang telah ditetapkan baik yang umum untuk semua praktikum maupun

perlengkapan yang ditugaskan untuk masing-masing praktikum.

3. Praktikan tidak diperbolehkan makan, minum, dan atau merokok di dalam

laboratorium selama praktikum berlangsung.

4. Praktikan tidak diperbolehkan bersenda-gurau yang mengakibatkan

terganggunya kelancaran praktikum.

5. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia.

6. Selama praktikum praktikan tidak diperbolehkan menggunakan peralatan

elektronik selain yang disediakan untuk praktikum.

7. Praktikan bertanggung jawab atas peralatan yang dipinjamnya, kebersihan meja

masing-masing, serta lantai di sekitarnya.

8. Setelah menggunakan reagen atau bahan yang diambil dari gudang bahan,

praktikan wajib meletakkan kembali pada tempatnya semula.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 1

Page 2: Diktat Kimia

9. Praktikan dilarang menghambur-hamburkan reagen praktikum dan membuang

sisa praktikum dengan memperhatikan kebersihan dan keamanan.

10. Jika akan meninggalkan ruang laboratorium, praktikan wajib meminta izin

kepada pengawas praktikum atau asisten jaga.

11. Praktikan melakukan kegiatan sesuai bagiannya masing-masing, mencatat

hasilnya pada lembar kerja praktikum, serta meminta penjelasan bila terdapat

ketidaksesuaian dengan perencanaan sebelumnya.

12. Praktikan dilarang menggunakan peralatan atau bahan-bahan di luar yang telah

disediakan untuk praktikum.

13. Praktikan wajib hadir tepat waktu, keterlambatan lebih dari 10 menit sejak

praktikum dimulai, praktikan dianggap tidak hadir.

14. Seluruh jadwal praktikum wajib diikuti praktikan, dengan kata lain kehadiran

100 %.

15. Jika berhalangan hadir, praktikan dapat memberikan keterangan tertulis dan

resmi terkait dengan alasan ketidakhadirannya dan diwajibkan mengganti

praktikum di hari lain.

16. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada asisten yang

mengawasi.

17. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.

18. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.

B. SANKSI-SANKSI

Sanksi yang diberikan pada praktikan adalah sebagai berikut:

1. Sanksi terhadap pelanggaran tata tertib yang dilanggar sebelum praktikum

dimulai yang menyebabkan ketidaksiapan praktikan adalah tidak diperbolehkan

mengikuti praktikum pada hari itu.

2. Sanksi ringan terhadap pelanggaran tata tertib saat praktikum dimulai adalah

pengurangan nilai tata tertib selama praktikum.

3. Sanksi berat terhadap pelanggaran saat praktikum dimulai adalah dikeluarkan

dari laboratorium atau tidak diperkenankan melanjutkan praktikum.

4. Bila praktikan telah mendapat sanksi berat minimal dua kali akan dilaporkan

kepada wali siswa dengan alasan ketidakdisiplinan dan menunggu keputusan

dari wali siswa akan hak untuk mengikuti praktikum selanjutnya.

5. Bila praktikan merusak atau memecahkan alat inventaris Laboratorium SMK

Bani Saleh Bekasi, praktikan wajib mengganti dengan merk yang sama

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 2

Page 3: Diktat Kimia

maksimal 2 minggu. Bila tidak praktikan tidak diperbolehkan mengikuti

praktikum selanjutnya.

6. Bila ada alat yang hilang atau rusak dan tidak diketahui siapa yang

melakukannya. Kewajiban mengganti ditanggung oleh seluruh siswa. Waktu

penggantian maksimal 2 minggu setelah praktikum.

Persetujuan

Orang tua/wali

________________________________

Praktikan

________________________________

Mengetahui

Kepala SMK Bani Saleh

Drs. Hery Purwanto, Apt

Penanggung JawabLaboratorium Kimia

________________________________

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 3

Page 4: Diktat Kimia

PERCOBAAN 1

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM KIMIA

A. Tujuan Percobaan

Pada akhir praktikum siswa mendapat nilai ketuntasan dengan indikasi:

1. Alat-alat kimia dapat disebutkan dengan benar

2. Karakteristik bahan-bahan kimia disebutkan dengan benar

B. Teori Umum

Alat-alat dalam laboratorium resep memiliki bentuk dan fungsi masing-masing

diantaranya sebagai alat ukur, tempat melarutkan zat, alat penentu pH, tempat

mereaksikan zat, sebagai alat timbang dan sebagainya.

C. Alat dan Bahan

1. Gelas ukur

2. Mortir dan alu

3. Pipet volum

4. Labu Erlenmeyer

5. Pipet Filler

6. Labu ukur

7. Becker glass

8. Pipet tetes

9. Indikator universal

10. Kertas lakmus

11. Corong

12. Tabung reaksi

13. Buret

14. Batang pengaduk

15. Botol semprot

16. Penjepit tabung

17. Rak tabung

18. Lampu spiritus

19. Kawat nikrom

20. Plat tetes

21. Neraca analitik

D. Prosedur Percobaan

1. Amati spesifikasi dan perbedaan alat-alat laboratorium yang tersedia.

2. Amati cara penggunaan tiap-tiap alat.

3. Cari kegunaan spesifik tiap-tiap alat.

4. Catat hasil praktikum pada jurnal yang telah disediakan.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 4

Page 5: Diktat Kimia

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 5

Page 6: Diktat Kimia

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 6

Page 7: Diktat Kimia

Gambar 1. Simbol bahan berbahaya

Gambar 2. Simbol bahan beracun

PERCOBAAN 2

PENGENALAN ZAT SECARA ORGANOLEPTIS

A. Tujuan Percobaan

Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari dan mengenal beberapa zat kimia secara

Organoleptis.

B. Teori Umum

1. Berdasarkan fase/wujudnya zat dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:

a. Padat (solid)

b. Cair (liquid)

c. Gas (gas)

Setiap zat mempunyai karakteristik tertentu, sehingga secara organoleptis dapat

dibedakan satu dengan yang lainnya. Pada percobaan ini akan dilakukan pengenalan

terhadap beberapa zat yang berwujud padat dan cair.

2. Tanda Peringatan Zat Kimia Berbahaya atau Simbol Bahaya (Hazard Symbol)

a. Harmful (Berbahaya)

Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar

pada kulit, berlendir, mengganggu sistem

pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat

seperti ini (harmful) khususnya bila kontak

dengan kulit, dihirup atau ditelan

b. Toxic (beracun)

Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius

bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui

pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau

penyerapan melalui kulit

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 7

Page 8: Diktat Kimia

Gambar 3. Simbol bahan korosif

Gambar 4. Simbol bahan mudah terbakar

Gambar 5. Simbol bahan mudah meledak

Gambar 6. Simbol bahan oksidator

c. Corrosive (korosif)

Produk ini dapat merusak jaringan hidup,

menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal

bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas.

Awas! Jangan sampai terpercik pada Mata.

d. Flammable (Mudah terbakar)

Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan

bahan yang bereaksi dengan air atau

membasahi udara (berkabut) untuk

menghasilkan gas yang mudah terbakar

(seperti misalnya hidrogen) dari hidrida

metal. Sumber nyala dapat dari api bunsen,

permukaan metal panas, loncatan bunga.

e. Explosive (mudah meledak)

Produk ini dapat meledak dengan adanya panas,

percikkan bunga api, guncangan atau gesekan.

Beberapa senyawa membentuk garam yang

eksplosif pada kontak (singgungan dengan

logam/metal)

f. Oksidator (Pengoksidasi)

Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran.

Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak

dengan bahan organik dan agen pereduksi

(reduktor) api listrik, dan lain-lain.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 8

Page 9: Diktat Kimia

C. Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi, rak tabung reaksi dan Plat tetes

2. Zat padat : Al2(SO4)3, MgCl2, NaOH, CuSO4.5H2O, NiSO4, Asam Benzoat, Asam Salisilat

3. Zat Cair : Asam asetat, Amoniak, Kloroform, Etanol, Aseton, Gliserol, Parafin Cair.

D. Prosedur

1. Zat Padat

Amati bentuk, warna dan bau dari tiap-tiap zat

No

ZatData Literatur Hasil Pengamatan

Bentuk Warna Bau Bentuk Warna Bau1. MgCl2

2. Al2(SO4)3

3. NaOH

4. CuSO4.5H2O

5. NiSO4

6. Asam Benzoat

7. Asam Salisilat

2. Zat Cair

Amati bentuk/konsistensi, warna dan bau tiap-tiap zat (dengan cara dikibas-

kibaskan, BERBAHAYA! JANGAN DICIUM LANGSUNG)

No

ZatData Literatur Hasil Pengamatan

Bentuk Warna Bau Bentuk Warna Bau1. Asam Asetat

2. Amoniak

3. Kloroform

4. Etanol

5. Aseton

6. Gliserol

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 9

Page 10: Diktat Kimia

7. Parafin Cair

Catatan :

Kolom data literatur harus disiapkan sebelum pratikum

Sumber dapat berasal dari Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya.

Pertanyaan :

1. Apa arti penulisan rumus kimia CuSO4.H2O ?

2. Sebutkan zat-zat yang mudah menguap dari daftar zat diatas.

3. Apa yang dimaksud dengan zat yang higroskopis? Sebutkan contohnya.

4. Sebutkan macam-macam peringatan zat kimia berbahaya, berikut contoh zatnya.

Jawaban :

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 10

Page 11: Diktat Kimia

Daftar Pustaka

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 11

Page 12: Diktat Kimia

PERCOBAAN 3

PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK

A. Tujuan Percobaan

Setelah melakuan percobaan ini siswa diharapkan mampu untuk :

1. Mengetahui pengertian dari senyawa organik dan senyawa anorganik

2. Mengetahui komposisi senyawa organik.

3. Mengetahui perbedaan senyawa organik dan anorganik.

B. Teori Umum

Kandungan senyawa organik adalah unsur-unsur C, H dan O. Selain itu senyawa organik

tertentu mengandung unsur-unsur lainnya seperti N, S, K dan P. Untuk membuktikan

adanya unsur-unsur C, H dan O dalam suatu senyawa organik dapat dilakukan melalui

reaksi oksidasi tak sempurna (dengan cara pemanasan) terhadap suatu senyawa

organik.

Unsur C dapat diamati dengan terbentuknya arang yang berwarna hitam, sedangkan

unsur H dan O dapat diamati dengan terbentuknya bintik-bintik air.

Perbedaan yang paling jelas dan sederhana antara senyawa organik dan anorganik dapat

diamati melalui peristiwa karbonisasi (pembentukan arang).

C. Alat dan Bahan

Alat

1. Rak dan tabung reaksi

2. Penjepit tabung

3. Lampu spiritus

Bahan

1. Serbuk kayu

2. Gula pasir

3. ZnO

4. CuSO4.5H2O

D. Prosedur

1. Penentuan adanya unsur C, H dan O

- Masukkan serbuk kayu pada tabung reaksi kering.

- Panaskan diatas lampu spiritus.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 12

Page 13: Diktat Kimia

- Amati perubahan warna zat dan bintik-bintik air pada dinding tabung reaksi.

- Ulangi prosedur diatas menggunakan sampel gula pasir.

- Catat hasil yang didapat pada kolom yang telah tersedia.

2. Perbedaan antara senyawa organik dan senyawa anorganik.

- Masukkan ZnO pada tabung reaksi kering.

- Panaskan diatas lampu spiritus.

- Amati perubahan warna zat dan ada tidaknya bintik-bintik air pada dinding

tabung reaksi.

- Ulangi prosedur diatas menggunakan sampel CuSO4.5H2O.

- Catat hasil yang didapat pada kolom yang telah tersedia.

Data Hasil Praktikum

No Zat Warna Asal

Perubahan setelah

dipanaskanOrganik/

AnorganikWarna Bintik Air

1. Serbuk Kayu

2. Gula Pasir

3. ZnO

4. CuSO4.5H2O

Data Literatur

No Zat Warna Asal

Perubahan setelah

dipanaskanOrganik/

AnorganikWarna Bintik Air

1. Serbuk Kayu

2. Gula Pasir

3. ZnO

4. CuSO4.5H2O

Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan senyawa organik?

2. Sebutkan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik?

3. Bagaimana cara membuktikan bahwa senyawa organik tersusun atas unsur C, H dan O?

Jawaban :

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 13

Page 14: Diktat Kimia

Daftar Pustaka

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 14

Page 15: Diktat Kimia

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

PERCOBAAN 4

TEKNIK PEMBUATAN LARUTAN

A. Tujuan Percobaan

Setelah melakuan percobaan ini siswa diharapkan mampu untuk :

1. Mengetahui pengertian larutan dan komponen yang menyusunnya.

2. Menghitung zat yang diperlukan untuk membuat suatu larutan dengan konsentrasi

tertentu.

3. Mengetahui teknik pembuatan larutan dari zat aktif yang berupa zat padat maupun

zat cair.

B. Teori Umum

Larutan adalah campuran homogen antara dua zat/lebih. Campuran ini setidaknya

terdiri atas dua komponen, yaitu:

1. Pelarut/solvent

Pelarut dapat berupa zat padat, cair dan gas. Pelarut yang dipelajari pada praktikum

kali ini hanyalah air.

2. Zat terlarut/solute

Zat terlarut dapat berupa zat padat, cair ataupun gas. Pada praktikum kali ini hanya

akan dipelajari zat padat dan zat cair sebagai zat terlarut.

Dalam sistem larutan pada zat cair, yang berlaku sebagai pelarut adalah zat cair,

sedangkan zat padat sebagai zat terlarut. Dalam sistem cair-cair yang akan berlaku

sebagai pelarut adalah komponen yang jumlahnya lebih banyak.

Sistem P embuatan L arutan

1. Sistem larutan padat-cair

Sistem ini dapat dibuat dengan cara melarutkan zat padat dengan pelarut yang cocok,

misal air. Caranya dengan menimbang sejumlah gram zat tertentu kemudian

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 15

Page 16: Diktat Kimia

dilarutkan dalam air hingga volume tertentu. Penimbangan zat dihitung berdasarkan

rumus berikut :

M = nV

= m / MrV

= mMr

x 1V(dalam L)

= mMr

x 1000V(dalam mL)

Keterangan :

M = Molaritas larutan yang akan dibuat

m = massa zat yang harus ditimbang

Mr = Massa molekul realtif senyawa

V = Volume larutan yang akan dibuat

2. Sistem larutan cair-cair

a. Zat cair Pekat

Zat cair pekat yang dimaksud pada bagian ini adalah zat cair yang pada umumnya

mempunyai satuan konsentrasi % b/b atau % b/v.

Langkah pertama

Lakukan pengubahan % b/b atau % b/v menjadi molaritas dengan

menggunakan massa jenis ( ) larutan, dengan rumus sebagai berikut :ρ

M1 = % X 10 X ρ Mr

Langkah kedua

Jika ingin dibuat dengan kosnentrasi M2 sebanyak volume V2 sedangakan larutan

yang tersedia di laboratorium mempunyai konsentrasi M1 dengan massa jenis ( )ρ

dalam % b/b atau % b/v. jadi banyaknya volume (V1) yang harus diambil dari

konsentrasi M1 adalah sebagai berikut :

V1.M1 = V2.M2

b. Zat cair encer

Zat cair encer yang dimaksud pada bagian ini adalah zat cair yang konsentrasinya

dalam satuan molaritas atau normalitasnya diketahui. Jika suatu larutan telah

diketahui konsentrasinya, missal M1 dan akan dibuat larutan dengan konsentrasi

M2 sebanyak volume V2, makan V=1 yang diperlukan adalah :

V1.M1 = V2.M2

C. Prosedur

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 16

Page 17: Diktat Kimia

1. Sistem padat-cair

- Timbang sejumlah gram tertentu zat padat.

- Masukkan ke dalam labu ukur yang cocok volumenya.

- Tambahkan aqua dest ± ¼ atau ½ bagian dari labu. Kocok sampai zat padat

terlarut sempurna.

- Encerkan hingga volume yang diinginkan sampai / tanda batas yang tertera pada

labu ukur.

2. Sistem cair-cair

- Ukur sejumlah tertentu dari zat cair yang dibutuhkan, untuk mengukur volume zat

cair dapat digunakan dua alat yakni :

Gelas Ukur

Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat cair tertentu yang akan

digunakan seabagai pereaksi kualitatif (tidak membutuhkan ketelitian yang

tinggi) dan untuk megukur zat pekat.

Pipet Volume

Pipet volume digunakan untuk mengukur volume zat cair yang membutuhkan

ketelitian tinggi dan bersifat kuantitatif. Larutan yang diukur dengan pipet volume

dan dihisap dengan alat/dengan mulut haruslah zat cair encer dan tidak

membahayakan jika dihisap. Pengukuran zat cair pekat tidak diperkenankan

menggunakan pipet volume, karena berbahaya.

- Masukkan ke dalam labu ukur yang cocok.

- Tambahkan aqua dest ± ¼ atau ½ volume labu, kocok hingga homogen.

- Encerkan kembali hingga volume yang diinginkan. Jika hampir mencapai batas

gunakan pipet tetes.

Catatan :

Pada pencampuran zat pekat dengan air aka nada reaksi eksotermis, maka wadah

harus diisi air ¼ atau ½ bagian. Kemudian baru masukkan zat pekat sedikit demi

sedikit melalui dinding wadah. Kocok hingga homogen baru ditambahkan air sampai

volume yang diinginkan. Jika terbalik akan terjadi percikan yang membahayakan.

D. Alat dan Bahan

Alat

1. Timbangan analitik

2. Corong

3. Gelas kimia

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 17

Page 18: Diktat Kimia

4. Labu ukur

5. Pipet tetes

6. Gelas ukur

7. Ball pipet

Bahan

1. HCl pekat

2. CH3COOH pekat

3. H2SO4 pekat

4. NH4OH pekat

5. NH4Cl

6. NaOH

7. CH3COONa

8. KOH

E. Pembuatan Larutan

Kelompok Tugas Pembuatan Larutan

1

a. 100 mL larutan NaOH 0,1M dari NaOH Padat

b. 100 mL larutan HCl 0,1M dari HCl Pekat

c. 100 mL larutan HCl 0,01M dari HCl 0,1M

2

a. 100 mL larutan KOH 0,1M dari KOH Padat

b. 100 mL larutan CH3COOH 0,1M dari CH3COOH Pekat

c. 100 mL larutan CH3COOH 0,01M dari CH3COOH 0,1M

3

a. 100 mL larutan NH4Cl 0,1M dari NH4Cl Padat

b. 100 mL larutan NH4OH 0,1M dari NH4OH Pekat

c. 100 mL larutan NH4OH 0,01M dari NH4OH 0,1M

4

a. 100 mL larutan CH3COONa 0,1M dari CH3COONa Padat

b. 100 mL larutan H2SO4 0,1M dari H2SO4 Pekat

c. 100 mL larutan H2SO4 0,01M dari H2SO4 0,1M

Perhitungan

1. ………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

2. ………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 18

Page 19: Diktat Kimia

3. ………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………

Data Hasil Perhitungan

No Nama Larutan Konsentras

i

Bahan Awal Penimbangan/

Pengukuran

1.

2.

3.

Data Literatur

Konsentrasi HCl Pekat Konsetrasi CH3COOH Pekat Konsentrasi NH4OH Pekat

Berat Jenis HCl Pekat Berat Jenis CH3COOH

Pekat

Berat Jenis NH4OH Pekat

Pertanyaan

1. Sebutkan satuan konsentrasi yang biasa digunakan dalam kimia.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 19

Page 20: Diktat Kimia

2. Jelaskan cara mengencerkan asam-asam pekat!

3. Hitunglah berapa zat awal yang harus ditimbang atau diukur untuk membuat :

a. 1L larutan NaOH 0,25M

b. 1L larutan asam sulfat 0,35 M dari asam sulfat 98 % b/b. massa jenis asam sulfat 98

% b/b adalah 1,15g/mL.

Terangkan pula prosedur pembuatannya!

Jawaban

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 20

Page 21: Diktat Kimia

Daftar Pustaka

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

PERCOBAAN 5

KEASAMAN DAN KEBASAAN LARUTAN

A. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini siswa diharapkan mampu untuk :

1. Menentukan sifat keasaman dan kebasaan larutan asam, basa dan garam dengan

menggunakan indicator asam-basa.

2. Menentukan pH larutan asam, basa dan garam dengan menggunakan indicator

universal.

3. Menentukan pengaruh perbedaan konsentrasi terhadap harga pH larutan.

B. Teori Umum

Suatu larutan zat dalam air dapat bersifat asam, basa atau netral (garam). Ada beberapa

teori yang memaparkan pengertian asam dan basa, diantaranya:

1. Teori Arrhenius

Menurut Arrhenius,

Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan terurai menghasilkan ion

H+ sebagai satu-satunya ion positif.

HCl (asam) H+ + Cl-

Basa adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan terurai menghasilkan ion

OH- sebagai satu-satunya ion negatif.

NaOH (basa) Na+ + OH-

2. Teori Bronstead-Lowry

Menurut Bronstead-Lowry,

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 21

Page 22: Diktat Kimia

Asam adalah zat yang cenderung melepaskan proton (donor proton).

Basa adalah zat yang cenderung mengikat proton (akseptor proton) .

3. Teori Lewis

Menurut Lewis,

Asam adalah zat yang menerima pasangan elektron (akseptor elektron)

Basa adalah zat yang melepaskan pasangan elektron (donor elektron)

Contoh Asam

HCl H+ + Cl-

H2SO4 2 H+ + SO4-2

HNO3 H+ + NO3-

Contoh Basa

NaOH Na+ + OH-

NH4OH NH4+ + OH-

Ba(OH)2 Ba+2 + 2OH-

Contoh Garam

Garam dapat terbentuk dari reaksi antara asam dan basa, tergantung pada kekuatan

asam dan basanya. Garam dapat bersifat asam, basa atau netral.

Garam Netral : NaCl , KCl

Garam Basa : CH3COONa

Garam Asam : NH4Cl

Penentuan Sifat Asam dan Basa

Untuk menentukan sebuah larutan atau zat bersifat basa atau asam memiliki berbagai

macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan indikator warna. Pada jenis

larutan yang spesifik sebuah indicator akan mengalami perubahan warna sebagai hasil

reaksi.

Indikator Warna dalam Asam Warna dalam Basa

Lakmus Merah Merah Biru

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 22

Page 23: Diktat Kimia

Lakmus Biru Merah Biru

Phenoftalein Tidak berwarna Ungu/Merah Muda

Metil Merah Jingga Merah

Tabel Pengamatan

1. Keasaman dan kebasaan larutan :

No. LarutanPerubahan Warna Asam/

Basa/ NetralL.Merah L.Biru Fenoftalein Metil Jingga

1. HCl 0,1M

2. CH3COOH 0,1M

3. NaOH 0,1M

4. NH4OH 0,1M

5. NaCl 0,1M

6. CH3COONa 0,1M

7. NH4Cl 0,1M

2. pH Larutan

No. Larutan pH Asam / Basa / Netral Kuat / Lemah

1. HCl 0,1M

2. CH3COOH 0,1M

3. NaOH 0,1M

4. NH4OH 0,1M

5. NaCl 0,1M

6. CH3COONa 0,1M

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 23

Page 24: Diktat Kimia

7. NH4Cl 0,1M

3. pH larutan dengan variasi konsentrasi

No. Larutan Konsentrasi pH

1. HCl 0,1M

2. HCl 0,01M

3. NaOH 0,1M

4. NaOH 0,01M

Data Literatur

No. Larutan

pH hasil

perhitunga

n

Rumus dan perhitungan

1. HCl 0,1M

2. HCl 0,01M

3. CH3COOH 0,1M

Ka = 1 x 10-5

4. NaOH 0,1M

5. NaOH 0,01M

6. NH4OH 0,1M

Kb 1,8 x 10-5

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 24

Page 25: Diktat Kimia

7. NaCl 0,1M

7. CH3COONa 0,1M

Ka = 1,7 x 10-5

8. NH4Cl 0,1M

Kb = 1,8 x 10-5

Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan :

a. Asam Kuat e. Garam Normal

b. Asam Lemah f. Garam Asam

c. Basa Kuat g. Garam Basa

d. Basa Lemah

Berikan pula contohnya.

2. Apa yang dimaksud dengan pH dan pOH?

3. Apa yang dimaksud dengan trayek indikator? berikan 5 contohnya.

Jawaban

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 25

Page 26: Diktat Kimia

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 26

Page 27: Diktat Kimia

Daftar Pustaka

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

PERCOBAAN 6

REAKSI-REAKSI KIMIA

A. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini siswa diharapkan mampu :

1. Mengetahui macam-macam reaksi kimia

2. Mengamati perubahan kimia sebagai petunjuk terjadinya suatu reaksi.

B. Teori Umum

Ilmu kimia adalah ilmu yang dikembangkan berdasarkan eksperimen dan empiris

melalui pendekatan ilmiah, yaitu suatu pendekatan yang didasarkan pada metode ilmiah

logis, rasional, dan matematis. Dalam ilmu kimia dipelajari perubahan-perubahan zat

baik secara fisik maupun secara kimia.

Perubahan zat yang menunjukan terjadinya reaksi dapat diamati melalui produk

reaksinya, seperti terbentuknya gas, endapan, perubahan warna dan perubahan suhu

(kalor reaksi).

C. Alat dan Bahan

Alat : Rak dan tabung reaksi

Lampu spiritus

Penjepit tabung reaksi

Bahan :

1) HCl 0,1M

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 27

Page 28: Diktat Kimia

2) CH3COOH 0,1M

3) NaOH 0,1M

4) CuSO4

5) NH4OH

6) NH4Cl

7) Lakmus Merah

D. Prosedur

1. Sediakan 4 tabung reaksi

Tabung 1, masukkan 10 tetes HCl 0,1 M dan 3 tetes indikator PP.

Tabung 2, masukkan 10 tetes CH3COOH 0,1M dan 3 tetes indikator PP.

Tabung 3, masukkan 10 tetes NaOH 0,1M dan 3 tetes indikator PP.

Tabung 4, masukkan 5 tetes HCl 0,1 M dan 5 tetes NaOH, lalu tambahkan 3 tetes

indikator PP.

Amati perubahan warna yang terjadi. Catat pada table yang telah disediakan.

2. a. Sediakan 2buah tabung reaksi, kemudian ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing

dimasukkan 5 tetes CuSO4 lalu ditambahkan 3 tetes NaOH. Kocok. Amati

perubahannya.

b. Tabung 1. Tambahkan 10 tetes NaOH. Kocok amati perubahannya.

c. Tambahkan 10 tetes NH4OH. Kocok amati perubahannya.

3. Ke dalam tabung reaksi masukkan 10 tetes NH4Cl tambahkan 10 tetes NaOH 0,1M.

Selipkan kertas lakmus merah di ujung tabung reaksi. Panaskan. Amati perubahan

warna pada lakmus.

E. Tabel Hasil Percobaan

No

.

Reaksi Hasil Pengamatan

1. a. HCl + PP …………………………………………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 28

Page 29: Diktat Kimia

b. CH3COOH + PP

c. NaOH + PP

d. NaOH + HCl + PP

………………………………………..

………………………………………..

………………………………………..

2. a. CuSO4 + NaOH

CuSO4 + NaOH

b. Cu (OH)2 + NaOH

Cu (OH)2 + NH4OH

…………………………………………

………………………………………..

………………………………………..

………………………………………..

3. NH4OH + NH4Cl + L.Merah

dipanaskan

…………………………………………

………………………………………..

Data literatur

No

.

Reaksi Persamaan Reaksi

1. a. HCl + PP

b. CH3COOH + PP

c. NaOH + PP

d. NaOH + HCl + PP

…………………………………………

………………………………………..

………………………………………..

………………………………………..

2. a. CuSO4 + NaOH

CuSO4 + NaOH

b. Cu (OH)2 + NaOH

Cu (OH)2 + NH4OH

…………………………………………

………………………………………..

………………………………………..

………………………………………..

3. NH4OH + NH4Cl + L.Merah

dipanaskan

…………………………………………

………………………………………..

Pertanyaan

1. Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu reaksi kimia dapat

berlangsung.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 29

Page 30: Diktat Kimia

2. Mengapa pada percobaan 2b pada penambahan NH4OH endapan yang

terbentuk dapat larut sedangkan pada penambahan NaOH tidak? Jelaskan

berdasarkan persamaan reaksinya.

3. Tuliskan 1 contoh reaksi yang menghasilkan endapan, gas, perubahan warna

dan perubahan suhu.

Jawaban

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 30

Page 31: Diktat Kimia

Daftar Pustaka

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

KIMIA ANALITIK

Kimia Analitik merupakan salah satu cabang Ilmu Kimia yang mempelajari tentang

pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan pemisahan atau

pengukuran unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau menggunakan metode

analisis kimia.

Kimia analisa dapat dibagi menjadi:

1. Kimia Analisa Kualitatif

Kimia analisa kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Untuk mengetahui unsur

atau senyawa apa yang terdapat dalam sampel.

2. Kimia Analisa Kuantitatif

Kimia Analisa Kuantitatif adalah analisa untuk mengetahui banyaknya suatu zat tertentu

yang terdapat dalam sampel, biasanya dinyatakan sebagai kadar atau konsentrasi,

misalnya persen berat, molar, g/L atau ppm.

Tahap-tahap Analisa Kimia

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 31

Page 32: Diktat Kimia

1. Pengambilan sampel

2. Penyiapan sampel

3. Pemisahan (isolasi) dari bahan yang mengganggu

4. Pengukuran jumlah komponen

5. Perhitungan dan penafsiran hasil

Beberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, baik yang konvensional maupun yang

menggunakan instrumen adalah sebagai berikut:

a. Gravimetri

b. Titrasi (volumetri), meliputi titrasi Asam basa, Pengendapan, Pembentukan komplek,

Oksidasi reduksi.

c. Ekstraksi

d. Kromatogarfi

e. Elektro analisis kimia, meliputi Polarografi, Potensiometri, Konduktometri.

f. Spektrofotometri, meliputi spektrofotometri sinar tampak (visibel), sinar UV, sinar Infra

merah (IR), serapan atom.

PERCOBAAN 7

ANALISA KUALITATIF

A. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini siswa diharapkan mampu untuk :

a. Mengetahui arti dari ion dan pembagiannya.

b. Mengetahui macam-macam kation dan anion.

c. Mengetahui cara identifikasi kation dan anion secara kualitatif.

B. Teori Umum

Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif,

yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik menuju

anoda. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation,

karena tertarik ke katoda. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau kelompok

atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron

yang hilang atau diperoleh.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 32

Page 33: Diktat Kimia

1. KATION

Perak (Ag+), Timbal (Pb2+), Kupri ( Cu2+), Raksa(II) (Hg2+), Bismuth (Bi2+), Ferro (Fe2+),

Ferri (Fe3+), Alumunium (Al3+), Nikel (Ni2+), Seng (Zn2), Mangan (Mn2+), Kalium (K+),

Natrium (Na+), Ammonium (NH4+), Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg2+) dan Cobalt (Co2+)

2. ANION

Sulfat (SO42-), Sulfit (SO3

-2), tiosulfat (S2O32-), Sulfida (S2-), Klorida (Cl-), Bromida (Br-),

Iodium (I-), Asetat (CH3COO-), Borat (BO33-), Tionsianat (SCN-), Kromat (CrO4

2-), Nitrat

(NO3-), Nitrit (NO2

-), Phosphat (PO43-), Karbonat (CO3

2-), Bikarbonat ( HCO3-) , Oksalat

(C2O42-).

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan

1. Rak dan tabung reaksi Sesuai dengan reaksi yang tertera pada

2. Kawat Ni-krom literatur

3. Penjepit tabung

4. Pipet tetes

5. Plat tetes

6. Lampu spiritus

D. Prosedur

Cara kerja masing-masing identifikasi sudah tertera pada tiap-tiap kation dan anionnya.

UJI NYALA

Beberapa zat dapat memberikan ciri khas yang unik yaitu memberikan warna nyala yang

tajam pada saat terbakar. Halaman ini menguraikan bagaimana melakukan sebuah uji

nyala untuk berbagai ion logam dan secara ringkas menjelaskan bagaimana warna nyala

bisa terbentuk. Uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam

jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa.

Prosedur Uji Nyala

a. Kawat Ni-krom dicelupkan ke dalam HCl pekat dan dibakar pada nyala api oksidasi

sampai tidak timbul warna nyala sebagai tanda bahwa kawat telah terbebas dari zat

yang mempengaruhi reaksi nyala

b. Kawat Ni-krom tersebut ditusukkan ke dalam padatan atau dicelupkan ke dalam

larutan zat yang diperiksa dan kemudian dibakar kembali pada nyala api oksidasi.

c. Warna nyala yang timbul diamati dan dicatat.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 33

Page 34: Diktat Kimia

Data Literatur

No Zat yang diperiksa Warna nyala

1. Na

2. K

3. Ca

4. Sr

5. Ba

Hasil Pengamatan

No Zat yang diperiksa Warna nyala

1. Na

2. K

3. Ca

4. Sr

5. Ba

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 34

Page 35: Diktat Kimia

Daftar Pustaka

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

KATION

I. Reaksi Identifikasi Kation Golongan I

1. Ag+

a. Tambahkan larutan HCl encer, terbentuk endapan putih. Endapan larut dalam

larutan NH4OH encer.

b. Tambahkan larutan KI terbentuk endapan kuning.

c. Tambahkan larutan K2CrO4 terbentuk endapan merah coklat.

d. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan coklat yang tidak larut

dalam NaOH berlebih larut dalam larutan NH4OH berlebih.

2. Hg22+

a. Tambahkan larutan NaOH encer membentuk endapan kuning.

b. Tambahkan larutan Kalium Iodida, membentuk endapan merah yang larut

dalam KI berlebih.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 35

Page 36: Diktat Kimia

c. Tambahkan larutan HCl encer akan membentuk endapan putih yang tidak

larut dalam air panas dan dalam asam.

d. Tambahkan larutan K2CrO4 akan membentuk endapan coklat, jika didihkan

akan menjadi Kristal-kristal merah.

e. Tambahkan larutan Na2S terbentuk endapan hitam.

3. Pb2+

a. Tambahkan larutan HCl encer akan membentuk endapan putih yang larut

dalam air panas (dipanaskan), jika didinginkan akan terjadi endapan seperti

jarum.

b. Tambahkan larutan KI terbentuk endapan kuning.

c. Tambahkan NaOH membentuk endapan putih yang dapat larut dalam NaOH

berlebih.

d. Tambahkan larutan K2CrO4 membentuk endapan kuning.

e. Tambahkan larutan Na2S akan membentuk endapan hitam.

Hasil Pengamatan

1. Ag+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

2. Hg22+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 36

Page 37: Diktat Kimia

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

e. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

3. Pb2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

e. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Data Literatur dan Reaksi

1. Ag+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 37

Page 38: Diktat Kimia

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

2. Hg22+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

e. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

3. Pb2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 38

Page 39: Diktat Kimia

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

e. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

…………….

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 39

Page 40: Diktat Kimia

Daftar Pustaka

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

II. Reaksi Identifikasi Kation Golongan II

1. Cu2+

a. Tambahkan larutan KI terbentuk CuI2 yang seketika akan terurai menjadi

CuI dan I2. CuI berbentuk endapan putih.

b. Tambahkan larutan K4[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan merah.

c. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan biru yang tidak larut

dalam NaOH berlebih. Jika larutan didihkan akan berubah menjadi hitam.

d. Tambahkan NH4OH membentuk endapan biru yang dapat larut dalam

NH4OH berlebih menjadi larutan biru tua.

e. Tambahkan larutan Na2S akan membentuk endapan hitam.

2. Hg2+

a. Tambahkan larutan NaOH encer membentuk endapan kuning.

b. Tambahkan larutan Kalium Iodida, membentuk endapan merah oranye

yang larut dalam KI berlebih.

c. Tambahkan larutan NH4OH terbentuk endapan putih yang larut dalam

larutan panas NH4Cl.

3. Bi3+

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 40

Page 41: Diktat Kimia

a. Tambahkan larutan NaOH encer, terbentuk endapan putih yang sukar larut

dalam NaOH berlebih.

b. Tambahkan larutan KI akan membentuk endapan coklat yang larut dalam

larutan KI berlebih.

c. Tambahkan larutan Na2HPO4 membentuk endapan putih yang sukar larut

dalam asam kuat encer.

Hasil Pengamatan

1. Cu2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

e. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

2. Hg2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 41

Page 42: Diktat Kimia

3. Bi3+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Data Literatur dan Reaksi

1. Cu2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

e. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

2. Hg2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 42

Page 43: Diktat Kimia

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

…………….

3. Bi3+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Daftar Pustaka

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 43

Page 44: Diktat Kimia

III. Reaksi Identifikasi Kation Golongan III

1. Fe2+

a. Tambahkan larutan K3[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan hijau.

b. Tambahkan larutan K4[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan hijau kebiruan.

c. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan hijau kotor yang akan

berubah menjadi coklat.

d. Tambahkan larutan Na2S akan membentuk endapan hitam.

2. Fe3+

a. Tambahkan larutan NaOH encer membentuk endapan merah coklat.

b. Tambahkan KSCN akan membentuk larutan merah darah.

c. Tambahkan larutan K3[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan biru.

d. Tambahkan larutan K4[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan kecoklatan.

3. Zn2+

a. Tambahkan larutan NaOH encer, terbentuk endapan putih yang larut dalam

NaOH berlebih.

b. Tambahkan larutan NH4OH encer, terbentuk endapan putih yang larut

dalam NH4OH berlebih.

c. Tambahkan larutan K4[Fe(CN)6] encer terbentuk endapan putih yang larut

dalam NaOH.

d. Tambahkan larutan Na2S akan membentuk endapan putih.

4. Mn2+

a. Tambahkan larutan NaOH akan meembentuk endapan putih yang segera

berubah menjadi coklat (karena pengaruh udara)

b. Tambahkan larutan NH4OH berlebih dan larutan Natrium Fosfat akan

membentuk endapan violet.

c. Tambahkan larutan Na2S akan membentuk endapan kuning kotor.

d. Tambahkan larutan Na2CO3 akan membentuk endapan putih.

5. Co2+

a. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan biru, jika ditambahkan

NaOH berlebih lalu dipanaskan akan membentuk endapan merah muda.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 44

Page 45: Diktat Kimia

b. Tambahkan NH4OH akan membentuk endapan biru.

c. Tambahkan Na2S akan membentuk endapan hitam.

6. Ni3+

a. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan hijau yang larut dalam

NaOH berlebih.

b. Tambahkan larutan NH4OH encer, terbentuk endapan hijau yang larut dalam

NH4OH berlebih.

c. Tambahkan Na2S akan membentuk endapan hitam.

Hasil Pengamatan

1. Fe2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

2. Fe3+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 45

Page 46: Diktat Kimia

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

3. Zn2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

4. Mn2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

5. Co2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 46

Page 47: Diktat Kimia

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

6. Ni3+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Data Literatur dan Reaksi

1. Fe2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

2. Fe3+

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 47

Page 48: Diktat Kimia

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

3. Zn2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

4. Mn2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 48

Page 49: Diktat Kimia

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

5. Co2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

6. Ni3+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 49

Page 50: Diktat Kimia

Daftar Pustaka

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

IV. Reaksi Identifikasi Kation Golongan IV

1. Ba2+

a. Tambahkan larutan K2CrO4 membentuk endapan kuning.

b. Tambahkan larutan H2C2O4 membentuk endapan putih yang larut dalam

CH3COOH panas.

c. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan putih yang tidak larut

dalam NaOH berlebih.

d. Tambahkan larutan H2SO4 membentuk endapan putih.

e. Tambahkan larutan Na2CO3 membentuk endapan putih.

f. Reaksi nyala dengan kawat Ni-Chrom terjadi nyala hijau kekuningan.

2. Ca2+

a. Tambahkan larutan NaOH tidak membentuk endapan putih.

b. Tambahkan larutan K4[Fe(CN)6] akan membentuk endapan putih/kuning.

c. Tambahkan H2SO4 encer akan membentuk endapan putih.

d. Tambahkan larutan K2CrO4 tidak membentuk endapan.

e. Reaksi nyala dengan kawat Ni-Chrom terjadi nyala merah bata.

Hasil Pengamatan

1. Ba2+

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 50

Page 51: Diktat Kimia

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

e. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

f. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

2. Ca2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

e. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 51

Page 52: Diktat Kimia

Data Literatur dan Reaksi

1. Ba2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

e. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

f. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

2. Ca2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 52

Page 53: Diktat Kimia

e. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Daftar Pustaka

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 53

Page 54: Diktat Kimia

V. Reaksi Identifikasi Kation Golongan V

1. Mg2+

a. Tambahkan larutan NaOH akan membentuk endapan putih yang tidak larut

dalam NaOH berlebih.

b. Tambahkan larutan Na2CO3 akan membentuk endapan putih.

c. Tambahkan titan yellow dan NaOH akan membentuk endapan merah.

d. Tambahkan larutan ammonium encer akan membentuk endapan putih

seperti gelatin.

2. K+

a. Tambahkan larutan asam perklorat pekat akan membentuk endapan putih.

b. Tambahkan larutan asam pikrat akan membentuk endapan kuning. (Lihat

dibawah mikroskop Kristal berbentuk jarum).

c. Tambahkan larutan asam tartrat akan membentuk endapan putih yang

larut dalam asam pekat.

d. Reaksi nyala dengan kawat Ni-Chrom terjadi nyala violet.

3. Na+

a. Reaksi nyala dengan kawat Ni-Chrom terjadi nyala kuning.

b. Tambahkan larutan Zn. Uranyl astetat (mikroskop) terjadi bentuk berlian.

c. Tambahkan larutan asam pikrat terbentuk Kristal kuning bentuk jarum-

jarum halus.

4. NH4+

a. Tambahkan larutan NaOH didihkan, amati :

- Bau khas amoniak.

- Merubah lakmus merah menjadi biru.

- Memberikan kabut pada batang pengaduk yang dibasahi HCl pekat.

b. Tambahkan Reagen Nessler akan membentuk endapan kuning coklat.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 54

Page 55: Diktat Kimia

Hasil Pengamatan

1. Mg2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

2. K+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

3. Na+

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 55

Page 56: Diktat Kimia

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

4. NH4+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Data Literatur dan Reaksi

1. Mg2+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

2. K+

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 56

Page 57: Diktat Kimia

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

d. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

3. Na+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

c. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

4. NH4+

a. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

…………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

b. …………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 57

Page 58: Diktat Kimia

Daftar Pustaka

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

ANION

1. Cl-

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 58

Page 59: Diktat Kimia

a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih.

b. Tambahkan larutan Pb(NO3) akan membentuk endapan putih yang larut dalam

air panas.

c. Tambahkan larutan H2SO4 pekat, KMnO4 dan kloroform. Setelah dikocok akan

menimbulkan lapisan kloroform berwarna ungu.

2. Br-

a. Tambahkan AgNO3 akan membentuk endapan kuning muda.

b. Tambahkan Pb(NO3) akan membentuk endapan putih yang larut dalam air panas.

c. Tambahkan larutan H2SO4 pekat, KMnO4 dan kloroform. Setelah dikocok akan

menimbulkan lapisan kloroform berwarna kuning/jernih.

3. I-

a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan kuning.

b. Tambahkan Pb(NO3) akan membentuk endapan kuning.

c. Tambahkan HgCl2 akan membentuk endapan jingga.

4. CO32-

a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih apabila dipanaskan

akan berubah menjadi hitam.

b. Tambahkan larutan HgCl2 akan membentuk endapan coklat merah.

c. Tambahkan larutan MgSO4 akan membentuk endapan putih.

d. Tambahkan larutan BaCl2 akan membentuk endapan putih.

5. HCO3-

a. Tambahkan larutan HgCl2 tidak membentuk endapan.

b. Tambahkan larutan BaCl2 akan membentuk endapan putih.

c. Tambahkan larutan MgSO4 akan membentuk endapan putih

d. Tambahkan larutan HCl akan menimbulkan gas CO2.

6. NO2-

a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih.

b. Tambahkan larutan H2SO4 pekat/encer, lalu tambahkan larutan FeSO4 perlahan-

perlahan melalui dinding tabung akan terbentuk cincin berwarna coklat.

c. Tambahkan asam sulfanilat dan Naftil Amina akan membentuk warna merah.

d. Tambahkan larutan HCl encer akan membentuk gas warna coklat (tutup tabung).

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 59

Page 60: Diktat Kimia

7. NO3-

a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih.

b. Tambahkan larutan H2SO4 pekat, lalu tambahkan larutan FeSO4 perlahan-

perlahan melalui dinding tabung akan terbentuk cincin berwarna coklat.

c. Tambahkan BaCl tidak membentuk warna putih.

d. Tambahkan larutan HCl encer akan membentuk gas warna coklat (tutup tabung).

8. SO42-

a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih pekat.

b. Tambahkan Pb(NO3) akan membentuk endapan putih.

c. Tambahkan BaCl2 akan membentuk endapan putih yang larut dalam pereaksi

berlebih.

9. SO32-

a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih.

b. Tambahkan Pb(NO3) akan membentuk endapan putih.

c. Tambahkan larutan H2SO4 encer dan KMnO4 akan menyebabkan warna ungu

hilang.

d. Tambahkan larutan H2SO4 encer dan K2Cr2O7 akan menyebabkan warna orange

hilang.

10. S2O32-

a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih yang larut dalam

HNO3 encer dan Na2S2O3 berlebih.

b. Tambahkan FeCl3 akan membentuk larutan berwarna violet dan kemudian tidak

berwarna.

c. Tambahkan Pb(NO3) akan membentuk endapan putih yang larut dalam Na2S2O3

berlebih. Bila dipanaskan akan membentuk endapan hitam.

d. Tambahkan larutan H2SO4 encer dan KMnO4 akan menyebabkan warna ungu

hilang.

e. Tambahkan larutan HCl encer akan membentuk gas.

f. Tambahkan larutan I2 warna coklat akan hilang.

.

11. BO33-

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 60

Page 61: Diktat Kimia

a. Dalam mortar kecil tambahkan H2SO4 pekat dan methanol lalu bakar akan

terbentuk nyala warna hijau.

b. Tambahkan HCl pekat goreskan larutan pada kertas kurkumin (kertas yang telah

dicelupkan ke larutan K2CrO4) kertas akan berubah menjadi merah.

12. PO43-

a. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan kuning yang akan larut jika

ditambah larutan NH4OH encer.

b. Tambahkan larutan FeCl3 akan membentuk endapan putih kekuningan yang larut

jika ditambahkan HCl.

c. Tambahkan larutan H2SO4 encer dan KMnO4 akan menyebabkan warna ungu

hilang.

13. CH3COO-

a. Tambahkan H2SO4 pekat akan tercium bau cuka.

b. Tambahkan H2SO4 pekat dan etanol akan tercium bau pisang ambon.

c. Tambahkan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih.

d. Tambahkan larutan FeCl3 akan membentuk larutan berwarna merah.

e. Dalam mortar tambahkan KHSO4 padat gerus akan menimbulkan bau cuka.

Hasil Pengamatan

1. Cl-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

2. Br-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

3. I-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

4. CO32-

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 61

Page 62: Diktat Kimia

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

5. HCO3-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

6. NO2-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

7. NO3-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

8. SO42-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

9. SO32-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

10. S2O32-

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 62

Page 63: Diktat Kimia

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

e. ……………………………………………………………………………………………………………………

f. ……………………………………………………………………………………………………………………

11. BO33-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

12. PO43-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

13. CH3COO-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

e. ……………………………………………………………………………………………………………………

Data Literatur dan Reaksi

1. Cl-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

2. Br-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

3. I-

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 63

Page 64: Diktat Kimia

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

4. CO32-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

5. HCO3-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

6. NO2-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

7. NO3-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

8. SO42-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

9. SO32-

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 64

Page 65: Diktat Kimia

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

10. S2O32-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

e. ……………………………………………………………………………………………………………………

f. ……………………………………………………………………………………………………………………

11. BO33-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

12. PO43-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

13. CH3COO-

a. ……………………………………………………………………………………………………………………

b. ……………………………………………………………………………………………………………………

c. ……………………………………………………………………………………………………………………

d. ……………………………………………………………………………………………………………………

e. ……………………………………………………………………………………………………………………

Daftar Pustaka

Nilai Pesan Tanda Tangan Orang Tua

ANALISA KUANTITATIF

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 65

Page 66: Diktat Kimia

Kimia Analisa Kuantitatif adalah analisa untuk mengetahui banyaknya suatu zat tertentu

yang terdapat dalam sampel, biasanya dinyatakan sebagai kadar atau konsentrasi, misalnya

persen berat, molar, gr/L atau ppm.

Alat-alat yang digunakan

1. Neraca (timbangan) analitik, syarat neraca yang baik adalah sebagai berikut :

Akurat/teliti

Stabil

Peka

2. Alat ukur volume

Pada analisa volumetric alat ukur volume yang sering digunakan adalah :

a. Labu ukur ( volumetric flask)

Labu ukur disebut juga labu takar/labu seukuran/labu volumetrik. Salah satu

kegunaan dari labu ukur adalah untuk membuat larutan standar, yaitu larutan yang

konsentrasinya diketahui dengan tepat.

b. Buret

Berbentuk tabung dengan garis skala seperti pada pipet ukur dengan penampang

yang sama dari atas kebawah. Dibagian bawah dilengkapi dengan kran yang terbuat

dari gelas atau teflon. Kapasitas yang sering digunakan adalah 25 dan 50 mL, dengan

pembagian skala 0,05 atau 0,1 mL.

Cara pemakaian

Buret yang telah dicuci ,terlebih dahulu dibilas dengan aqua DM dan larutan yang

akan digunakan. Posisi buret harus tegak lurus. Untuk pembacaan skala digunakan

kertas hitam-putih, pegang dibelakang buret sedikit dibawah permukaan garis

lengkungan (miniskus). Pada buret schellbach dinding belakang bagian dalamnya

terdapat garis biru diatas dasar putih, pembacaan tepat pada bagian lancip dari garis

biru. Volume terukur disesuaikan dengan kapasitas buret pengukuran yang teliti

adalah 20% - 80% dari kapasitas buret, diluar volume ini ketelitian sudah berkurang

(buret 25 mL dipakai untuk volume 5-20 mL).

c. Pipet

Pipet volumetrik (transfer pipette), sering disebut pipet gondok berbentuk pipa

yang bagian tengahnya sedikit mengembung dan pada bagian atasnya terdapat

garis melingkar sebagai batas pengisian. Pipet ini digunakan untuk pengambilan

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 66

Page 67: Diktat Kimia

volume tertentu suatu larutan sesuai kapasitas pipet. Sebelum digunakan pipet

yang sudah bersih harus dibilas dengan larutan yang akan dipipet sebanyak 2-3

kali.

Pipet ukur (gaduated/measuring pipette), berbentuk tabung dengan garis skala

seperti pada buret yang menyatakan banyaknya volume terukur. Titik nol

terletak diatas sedang paling bawah menunjukkan kapasitasnya.

Cara membersihkan alat gelas

Karena alat ukur volume hanya akurat bila dalam keadaan bersih, maka harus bebas dari

pengotor minyak/lemak. Dapat diuji dengan menuang air suling dari alat, maka cairan yang

tertinggal tidak boleh terputus-putus.

Untuk membersihkan lemak dapat digunakan detergen, tuang larutan kedalam alat biarkan 2

menit. Atau gunakan larutan jenuh kalium bikromat 5% dalam Asam Sulfat pekat, isikan

kedalam alat biarkan selama 1 malam. Keluarkan larutan bilas dengan air kran dan terakhir

dengan air suling lalu keringkan, campurkan pencuci setelah dipakai saring dan simpan.

Teknik analisa kuantitatif

a. Pengendapan zat yang tidak akan dianalisa

Gunakan pereaksi secukupnya sampai tidak terjadi endapan lagi. Untuk mengetahui

apakah pereaksi sudah berlebihan atau tidak, dapat dilakukan dengan menguji cairan

yang bening diatas endapan lagi menunjukan pereaksi sudah berlebihan.

b. Penimbangan

Gunakan sendok untuk mengambil zat yang akan ditimbang. Pilih timbangan yang tepat

sesuai kapasitasnya. Jangan menimbang zat melebihi kapasitas maksimal timbangan

yang digunakan. Catat hasil timbangan. Perhatikan contoh perintah penimbangan

berikut:

c. Pengukuran

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 67

“ Timbang lebih kurang …” artinya : jumlah yang harus ditimbang tidak boleh kurang dari

90% dan tidak boleh lebih dari 110% dari jumlah yang harus ditimbang.

“ Timbang dengan seksama….” Artinya : deviasi penimbangan tidak boleh lebih dari 0,1%

dari jumlah yang ditimbang. Misalkan dengan pernyataan timbang seksama 500 mg, berarti

batas kesalahan penimbangan tidak boleh lebih dari 0,5 mg. Oleh karena itu, penimbangan

harus dilakukan dengan menggunakan neraca analitik kepekaan minimal 0,5mg. Penimbangan

seksama dapat juga dinyatakan dengan menambahkan angka 0 dibelakang koma pada akhir

bilangan bersangkutan.

Misalnya, dengan pernyataan timbang 200,0 mg dimaksudkan bahwa penimbangan harus

dilakukan dengan batas kesalahan tidak boleh lebih dari 0,2mg.

Page 68: Diktat Kimia

Pengukuran volume larutan biasanya menggunakan gelas ukur, kecuali jika dinyatakan

perintah “ukur dengan saksama….”, dimaksudkan bahwa pengukuran dilakukan

dengan memakai pipet standar dan harus digunakan sedemikian rupa sehingga

kesalahannya tidak melebihi batas yang ditetapkan.

Penggunaan pipet dapat diganti dengan buret yang sesuai dan memenuhi standar.

Pengukuran saksama dapat juga dinyatakan dengan menambahkan angka 0 di belakang

angka koma terakhir bilangan yang bersangkutan. Misalnya dengan pernyataan pipet

10,0 mL atau ukur 10,0 mL dimaksudkan bahwa pengukuran harus dilakukan dengan

saksama.

d. Penggunaan buret

- Periksa terlebih dahulu apakah buret dalam kondisi baik (tidak pecah atau bocor),

berikan sedikit vaselin pada kran agar pengaturan penetesan mudah dilakukan.

- Bilas buret dengan air sebelum digunakan, kemudian bilaslah buret tersebut dengan

larutan yang akan digunakan sebanyak 2-3 kali.

- Pasang buret pada statif dan klem sampai posisinya stabil dan tegak lurus

- Masukkan larutan yang akan dipergunakan ke dalam buret tersebut. Lakukan

pengisian sampai seluruh bagian buret terisi (perhatikan bagian bawahnya) dan

tidak terdapat gelembung gas pada buret.

- Untuk pembacaan skala digunakan kertas hitam putih, pegang dibelakang buret

sedikit dibawah permukaan garis lengkungan (miniskus).

- Pada buret schellbach dinding belakang bagian dalam diberi garis biru diatas dasar

putih, pembacaan tepat pada bagian lancip dari garis biru.

e. Pemilihan buret

Lakukan titrasi orientasi terlebih dahulu menggunakan buret kapasitas 50,0 mL. untuk

selanjutnya, pada titrasi replikasi pemilihan buret harus berdasarkan ketentuan : Volume

terukur yang teliti adalah sebanyak 20-80% dari kapasitas buret. Jadi, jika hasil orientasi

didapat volume titrasi 10,0 mL, maka titrasi selanjutnya diganti dengan buret kapasitas

25,0 mL.

f. Cara titrasi

Zat yang akan dititrasi (titrat) ditampung didalam Erlenmeyer, sedangkan larutan yang

digunakan untuk menitrasi (titran) dimasukkan ke dalam buret. Posisi tangan pada saat

titrasi ditunjukkan seperti gambar di bawah.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 68

Tangan kiri memegang & mengatur kran buret

Page 69: Diktat Kimia

g. Pembacaan volume titrasi

Mata harus sejajar dengan miniskus, gunakan miniskus bawah untuk menentukan

volume titrasi larutan titer tidak berwarna. Sedangkan untuk larutan titer yang berwarna

gelap pembacaan skala buret dilihat dari larutan bening yang paling atas. Jangan lupa

perhatikan skala buret, karena masing-masing kapasitas buret memiliki skala yang

berbeda.

h. Penetapan dalam duplo

Lakukan penetapan paling sedikit dua kali. Jika kesesuaian hasilnya lebih dari 0,4 hasil

tersebut tidak dapat dirata-rata. Jika digunakan volume larutan sampel yang sama, maka

pembacaan buret tidak boleh berselisih lebih dari 0,05 mL . Jika syarat-syarat ini tidak

tercapai, maka harus dilakukan titrasi ulang sampai diperoleh selisih yang tidak lebih

dari 0,05 mL.

Pembakuan dan baku primer

Bila suatu larutan dibuat dari zat yang tidak murni, maka konsentrasi larutan tidak dapat

ditetapkan dengan pasti. Oleh karena itu, konsentrasi dinyatakan dengan keakuratan sampai

4 angka yang berarti ; zat larutan tersebut harus dibakukan secara berkala. Zat yang

digunakan untuk pembakuan disebut zat baku primer. Disamping itu pembakuan dapat juga

dilakukan dengan menggunakan larutan yang sudah dibakukan oleh zat baku primer.

Larutan baku primer

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 69

Page 70: Diktat Kimia

Larutan baku primer adalah larutan yang konsentrasinya dapat diketahui dengan

cara penimbangan zat secara saksama. Contoh zat baku primer adalah Kalium biftalat,

Natrium Karbonat, Kalium Bikromat, Sulfanilamid dan lain-lain.

Baku primer harus memenuhi beberapa syarat, antara lain :

1. Murni atau mudah dimurnikan, dengan kemurnian yang diketahui sebaiknya 100%

atau mendekati angka 100%

2. Mudah ditangani (tidak higoskopis atau mudah dipengaruhi udara)

3. Mempunyai berat ekivalen yang tinggi, sehingga kesalahan penimbangan kecil.

4. Mudah didapat.

Larutan baku sekunder

Larutan baku sekunder adalah larutan yang konsentrasinya dapat diketahui dengan cara

dibakukan terlebih dahulu dengan larutan baku primer. Contoh zat baku sekunder : NaOH,

NaNO2, Na-EDTA, I2, Na2S2O3 dan lain-lain.

Titik ekivalen dan titik akhir titrasi

Titik ekivalen adalah saat dimana komponen zat habis bereaksi dengan titran. Titik akhir

titrasi (end point) adalah saat dimana terjadi perubahan warna indikator, oleh sebab itu

pemilihan indikator sangat penting dalam titrasi.

Pada saat permanganometri tidak diperlukan indikator, perubahan warna pada saat titrasi

tersebut dianggap sebagai titik akhir titrasi tanpa perlu penambahan indikator lagi. Titrasi

seperti ini dinamakan titrasi dengan menggunakan autoindikator.

Perhitungan dalam analisa volumetri

1. Molaritas (M) adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap Liter larutan.

M = nV

n = mMr

Keterangan :

M = Molaritas (M)

n = mol zat terlarut

Mr = massa zat/ berat molekul zat terlarut

V = volum larutan (L)

m = massa zat terlarut (g)

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 70

Page 71: Diktat Kimia

2. Normalitas (N)

Satuan ini dipakai pada reaksi asam basa dan redoks, jumlah H+ atau OH- pada asam dan

basa. Mol asam jika dikalikan dengan banyaknya H+ maka diperoleh gram ekivalen (grek)

dari asam, dan sebaliknya pula pada basa maka diperoleh grek dari basa.

grek = mol. Jumlah H+ atau OH-

maka normalitasnya dapat didefinisikan sebagai jumlah grek zat terlarut dalam tiap

Liter larutan atau jumlah mgrek zat terlarut dalam tiap mL larutan.

N = gek/Liter atau mgek/ mL

Ekivalen = massaBE

BE = Mr

Jumlahelektron =

MrJumlah ionH /OH

N= ekivalenV

N = gr

Mr / val x

1000V

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 71

Page 72: Diktat Kimia

TITRASI ASAM-BASA

Titrasi asam basa adalah penetapan kadar suatu zat (asam atau basa) berdasarkan atas

reaksi asam-basa. Bila titran yang digunakan adalah larutan baku asam maka penetapan

kadar tersebut dinamakan asidimetri, sebaliknya bila titran yang digunakan adalah larutan

baku basa maka penetapan kadar tesebut dimakan alkalimetri.

A. Teori Asam Basa

1. Teori Arrhenius

Menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan

berdisosiasi menghasilkan ion H+ sebagai satu-satunya ion positif.

HCl (asam) H+ + Cl-

Basa adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan berdisosiasi menghasilkan

ion OH- sebagai satu-satunya ion negative.

NaOH (basa) OH- + Na+

2. Teori Bronstead Lowry

Menurut teori ini suatu zat yang cenderung untuk melepaskan proton (donor

proton), sedangkan basa cenderung untuk mengikat proton (akseptor proton).

CH3COOH CH3COO- + H+

NH3 + H+ NH4+

B. Berat ekivalen

Berat ekivalen suatu zat pada reaksi asam basa adalah banyaknya mol zat tersebut yang

ekivalen dengan 1 mol ion H+ atau 1 mol ion OH-.

Contoh :

a. Na2CO3 + HCl Na2CO3 + NaCl (dengan indikator penoftalein)

BE Na2CO3 = 1 mol

b. Na2CO3 + 2 HCl H2O + NaCl + CO2

BE Na2CO3 = ½ mol

c. H3PO4 + NaOH Na2HPO4 + H2O

BE H3PO4 = 1 mol

d. H3PO4 + 3 NaOH Na3PO4 + H2O

BE H3PO4 = 1/3 mol

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 72

Page 73: Diktat Kimia

C. Indikator Asam-Basa

Indikator asam-basa adalah asam atau basa organik lemah yang mempunyai warna

molekul (warna asam) berbeda dengan warna ionnya (warna basa). Daerah transisi

perubahan warna indikator meliputi lebih kurang 2 unit pH dan daerah ini disebut

trayek pH. Beberapa contoh indikator asam-basa trayek pH dan perubahan warnanya

dapat dilihat pada tabel berikut :

Pemilihan indikator ditentukan oleh pH larutan pada titik ekivalen. Pada titrasi asam lemah

dengan basa kuat, maka pH larutan pada titik ekivalen diatas 7 (misalnya pH=9), maka

indikator yang dipakai adalah timol atau fenoftalein. Sebaliknya pada titrasi basa lemah

dengan asam kuat, maka pH larutan pada titik ekivalen dibawah 7 (misalnya = 4), maka

indikator yang dapat dipakai adalah biru bromfenol atau jingga metal.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 73

Indikator Trayek pHPerubahan Warna

Warna Asam Warna basa

Biru timol 1,2-2,8 Merah Kuning

Biru Bromfenol 3,0-4,6 Kuning Biru

Jingga Metil 3,1-4,4 Merah Jingga

Merah Metil 4,2-6,3 Merah Kuning

Lakmus 5,0-8,0 Merah Biru

Biru Bromtimol 6,0-7,6 Kuning Biru

Merah Fenol 6,8-8,4 Kuning Merah

Biru Timol 8,0-9,6 Kuning Biru

Fenoftalein 8,3-10,5 Tidak Berwarna Merah Jambu

Page 74: Diktat Kimia

PERCOBAAN 8

TITRASI ALKALIMETRI

A. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi basa (alkalimetri)

B. Dasar Teori

Sejumlah tertentu larutan sampel asam cuka dititrasi oleh larutan NaOH standar dengan

menggunakan indikator phenolpthalein sampai terjadi perubahan warna dari tidak

berwarna menjadi merah sangat muda. Pada saat TE mek CH3COOH = mek NaOH,

sehingga kadar asam cuka dapat dihitung

C. Alat

- Buret

- Labu ukur

- Pipet volume

- Pipet tetes

- Ball pipet

- Erlenmeyer

D. Bahan

Sampel : CH3COOH (asam asetat)

Baku Primer : H2C2O4 (asam oksalat)

Baku Sekunder : NaOH

Indikator : Phenophtalein

Aqua Dest

E. Prosedur Kerja

1. Pembuatan larutan titer NaOH 0,1 N

V x N = mgek NaOH

1000 mL x 0,1N = mg /Mr

mg = 100x40

= 4000 mg

Larutan 4,0 gam NaOH dalam air bebas CO2 secukupnya hingga 1000,0 mL

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 74

Page 75: Diktat Kimia

2. Pembakuan larutan titer NaOH 0,1 N

- Pipet 10 mL Larutan H2C2O4.2 H2O dengan pipet volume.

- Masukkan ke dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 3 tetes phenoftalein

- Titrasi dengan NaOH 0,1N sampai TAT berwarna merah muda seulas.

- Catat volume NaOH yang digunakan.

- Lakukan triplo. Hitung Normalitas NaOH

3. Penetapan kadar CH3COOH

- Sampel dipipet sebanyak 10,0 mL

- Masukkan kedalam erlenmeyer.

- Tambahkan 2-3 tetes indikator phenophtalein.

- Titrasi dengan NaOH titrasi sampai TAT berwarna merah muda seulas.

- Lakukan pembakuan secara triplo (tiga kali). Hitung kadar larutan sampel.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 75

Page 76: Diktat Kimia

DATA PEMBAKUAN

Nama zat :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume NaOH

Perhitungan Pembakuan

a. Reaksi :

b. Perhitungan :

N1.V1 = N2.V2

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 76

Page 77: Diktat Kimia

DATA PENETAPAN KADAR

Nama sampel :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume NaOH

Perhitungan Penetapan Kadar

a. Reaksi

b. Perhitungan

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 77

Page 78: Diktat Kimia

PERCOBAAN 9

TITRASI ASIDIMETRI

A. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi asam (asidimetri)

B. Dasar Teori

Sejumlah tertentu larutan sampel NaOH/KOH dititrasi oleh larutan HCl standar dengan

menggunakan indikator metil merah sampai terjadi perubahan warna dari warna merah

menjadi jingga . Pada saat TE mgek NaOH = mgek HCl , sehingga kadar sampel dapat

dihitung.

C. Alat

- Buret

- Labu ukur

- Pipet volume

- Pipet tetes

- Ball pipet

- Erlenmeyer

D. Bahan

Sampel : KOH / NaOH

Baku Primer : Na2CO3 Anhidrat

Baku Sekunder : HCl

Indikator : Metil Merah

Aqua Dest.

E. Prosedur Kerja

1. Pembuatan larutan HCl 0,1N

Asam klorida pekat mempunyai BJ : 1,18 ; BM : 36,5. Biasanya dipasarkan dengan

konsentrasi 36%. Bila akan dibuat sebanyak 1000,0 mL maka HCl pekat yang

diperlukan adalah sebanyak :

mL x BJ x%BM (HCl ) x 100

=Volume (Liter ) x N

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 78

Page 79: Diktat Kimia

mL=volume (Liter ) x BJ x%BM (HCl ) x100

2. Pembakuan larutan HCl 0,1N

- Pipet 10 mL Larutan Na2CO3 dengan pipet volume.

- Masukkan ke dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 3 tetes metal merah

- Titrasi dengan HCl 0,1N sampai TAT berwarna jingga.

- Catat volume HCl yang digunakan.

- Lakukan triplo. Hitung Normalitas HCl

3. Penetapan kadar

- Pipet 10 mL Larutan sampel dengan pipet volume.

- Masukkan ke dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 3 tetes metil merah

- Titrasi dengan HCl 0,1N sampai TAT berwarna jingga.

- Catat volume HCl yang digunakan.

- Lakukan triplo. Hitung kadar larutan sampel.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 79

Page 80: Diktat Kimia

DATA PEMBAKUAN

Nama sampel :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume HCl

Perhitungan Pembakuan

a. Reaksi :

b. Perhitungan :

N1.V1 = N2.V2

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 80

Page 81: Diktat Kimia

DATA PENETAPAN KADAR

Nama sampel :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume HCl

Perhitungan Penetapan Kadar

a. Reaksi

b. Perhitungan

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 81

Page 82: Diktat Kimia

PERCOBAAN 10

TITRASI ARGENTOMETRI

A. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi Argentometri

B. Dasar Teori

Titrasi pengendapan adalah penetapan kadar yang didasarkan atas reaksi pembentukan

endapan dari zat uji dengan titran yaitu larutan perak nitrat. Pada argentometri, ion

perak memegang peranan penting dalam pembentukan halida. Cara ini dipakai untuk

penetapan kadar ion halida, anion yang dapat membentuk endapan garam perak, atau

untuk penetapan kadar perak itu sendiri.

Berat ekivalen suatu zat pada titrasi Argentometri, adalah banyaknya mol zat itu yang

setara dengan 1mol Ag+

NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3

BE NaCl = 1mol

Tergantung dari tujuan penetapan kadar, maka dikenal 3 macam metode argentometri

yaitu:

1. Metode Mohr

Metode ini digunakan untuk penetapan kadar klorida atau bromide, dalam suasana

netral atau cenderung basa (pH = 6,5 – 9). Indikator yang digunakan adalah Kalium

Kromat (0,003-0,005). Dalam suasana asam, perak kromat larut karena akan

terbentuk dikromat, dan dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak

hidroksida yang berwarna putih.

Reaksi :

Dalam asam : 2CrO42- + 2H+ 2 Cr2O7

2- + H2O

Dalam basa : 2 Ag+ + 2OH- 2 AgOH

AgNO2 H2O

Prinsip penetapan larutan klorida atau bromida dalam suasana netral atau

cenderung basa dititrasi dengan larutan AgNO3 menggunakan indikator kromat.

Kromat akan membentuk endapan perak kromat yang berwarna coklat merah

sebagai titik akhir.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 82

Page 83: Diktat Kimia

Reaksi :

Cl- + Ag+ AgCl

CrO4-2 + 2Ag+ Ag CrO4 coklat merah

2. Metode Volhard

Metode ini dipakai untuk penetapan kadar perak maupun halida dalam suasana asam

(HNO3), menggunakan indikator besi (II).

3. Metode Fajans

Metode ini juga dipergunakan pada penetapan kadar halida menggunakan indikator

absorpsi (Flourensence). Metode ini dipergunakan pada ion halida dalam larutan

dengan keasaman yang rendah.

Prinsip Percobaan

Sejumlah tertentu larutan sampel garam Cl- yang akan ditentukan kadarnya, dititrasi oleh

larutan AgNO3 standar pada suasana netral dengan menggunakan indikator fluorescein

sampai dengan terbentuk endapan warna merah muda. Pada TE mgek AgNO3 = mgek Cl-

sehingga kadar Cl- dapat dihitung.

C. Alat

- Buret

- Labu ukur

- Pipet volume

- Pipet tetes

- Ball pipet

- Erlenmeyer

D. Bahan

Sampel : KCl

Baku Primer : NaCl

Baku Sekunder : AgNO3

Indikator : K2CrO4

Aqua Dest

E. Prosedur Kerja

1. Pembuatan larutan AgNO3 0,025 N

1,7 gram AgNO3 dilarutkan air, hingga volume larutan 1000,0 mL

2. Pembakuan larutan AgNO3 0,025 N

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 83

Page 84: Diktat Kimia

- Pipet 10 mL Larutan KCl dengan pipet volume.

- Masukkan ke dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 3 tetes K2CrO4

- Titrasi dengan AgNO3 0,025 N sampai TAT terbentuk endapan merah bata.

- Catat volume AgNO3 yang digunakan.

- Lakukan triplo. Hitung Normalitas AgNO3.

3. Penetapan kadar

- Pipet 10 mL Larutan sampel dengan pipet volume.

- Masukkan ke dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 3 tetes K2CrO4

- Titrasi dengan AgNO3 0,025 N sampai TAT terbentuk endapan merah bata.

- Catat volume AgNO3 yang digunakan.

- Lakukan triplo. Hitung Normalitas AgNO3.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 84

Page 85: Diktat Kimia

DATA PEMBAKUAN

Nama sampel :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume HCl

Perhitungan Pembakuan

a. Reaksi :

b. Perhitungan :

N1.V1 = N2.V2

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 85

Page 86: Diktat Kimia

DATA PENETAPAN KADAR

Nama sampel :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume HCl

Perhitungan Penetapan Kadar

a. Reaksi

b. Perhitungan

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 86

Page 87: Diktat Kimia

PERCOBAAN 10

TITRASI PERMANGANOMETRI

A. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi Permanganometri

B. Dasar Teori

Kalium permanganate merupakan oksidator kuat yang dapat bereaksi dengan cara

berbeda-beda tergantung pada pH larutannya. Titrasi permanganometri digunakan

untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasana asam sulfat encer. Dalam suasana

penetapan basa atau asam lemah akan terbentuk endapan coklat MnO2 yang

mengganggu.

a. Dalam asam sulfat encer

MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O

b. Dalam asam lemah

MnO4- + 4H+ + 5e MnO2

+ 4OH-

Pada prinsipnya Titrasi permanganometri dilakukan dengan bantuan pemanasan

(±70oC) untuk mempercepat reaksi. Pada awal reaksi titrasi warna merah mantap untuk

beberapa saat menandakan reaksi berlangsung lambat.

Pada penambahan titran selanjutnya, warna merah hilang makin cepat karena ion

mangan (II) yang terjadi berfungsi untuk mempercepat reaksi. Selanjutnya titran dapat

ditambahkan lebih cepat sampai titik akhir tercapai, yaitu sampai pada tetesan dimana

warna merah jambu pucat mantap. Titrasi permanganometri tidak memerlukan

indikator karena larutan KMnO4 sendiri sudah berfungsi sebagai autoindikator.

Prinsip Percobaan

Sejumlah tertentu larutan sampel garam ferro dititrasi dengan larutan KMnO4 standar

pada suasana asam dan suhu kamar. Pada TA terjadi perubahan warna dari tidak

berwarna menjadi merah muda. Pada TE berlaku mgek MnO4- = mgek Fe2+, sehingga

kadar Fe2+ dapat dihitung.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 87

Page 88: Diktat Kimia

C. Alat

- Buret

- Labu ukur

- Pipet volume

- Pipet tetes

- Bulb

- Erlenmeyer

- Waterbath

D. Bahan

Sampel : FeSO4 . 7 H2O , Na2C2O4

Baku Primer : H2C2O4

Baku Sekunder : KMnO4

Indikator : -

H2SO4 4N

Aqua Dest.

E. Prosedur Kerja

1. Pembuatan larutan titer KMnO4 0,1N

3,161 gam KMnO4 dilarutkan air, hingga volume larutan 1000,0 mL. Didihkan selama

30 menit.

2. Pembakuan larutan titer KMnO4 0,1N

- Pipet 10 mL Larutan H2C2O4 dengan pipet volume.

- Masukkan ke dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 5mL larutan H2SO4 4N

- Titrasi dengan KMnO4 0,1N dengan suhu 60-70oC sampai TAT berwarna merah

muda mantap.

- Catat volume KMnO4 yang digunakan.

- Lakukan triplo. Hitung Normalitas KMnO4

3. Penetapan kadar

- Pipet 10 mL Larutan sampel dengan pipet volume.

- Masukkan ke dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 5mL larutan H2SO4 4N

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 88

Page 89: Diktat Kimia

- Titrasi dengan KMnO4 0,1N dengan suhu 60-70oC sampai TAT berwarna merah

muda mantap.

- Catat volume KMnO4 yang digunakan.

- Lakukan triplo. Hitung kadar sampel.

DATA PEMBAKUAN

Nama sampel :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume HCl

Perhitungan Pembakuan

a. Reaksi :

b. Perhitungan :

N1.V1 = N2.V2

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 89

Page 90: Diktat Kimia

DATA PENETAPAN KADAR

Nama sampel :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume HCl

Perhitungan Penetapan Kadar

a. Reaksi

b. Perhitungan

Nilai Pesan Tanda Tangan

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 90

Page 91: Diktat Kimia

Orang Tua

PERCOBAAN 11

TITRASI IODIMETRI

A. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi Iodimetri

B. Dasar Teori

Apabila zat uji (reduktor) lagsung dititrasi dengan larutan iodium, maka penetapan

kadar ini disebut dengan iodimetri. Sebaliknya bila zat uji (reduktor) mula-mula

direaksikan dengan ion iodide berlebih, kemudian iodium yang terjadi dititrasi dengan

larutan tiosulfat maka cara ini dinamakan iodometri. Metode ini dapat digunakan untuk

menetapkan kadar oksidator maupun reduktor, disamping itu cara ini akurat karena titik

akhir titrasi jelas.

Reaksi :

Iodimetri : Reduktor Oksidator + e

I2 + 2e 2 I-

Iodometri : Oksidator + KI I2

I2 + Na2S2O3 2 NaI + Na2S4O4

Atau

I2 + 2e 2 I-

2 S2O3-2 S4O6

-2 + 2e

I2 + 2 S2O3-2 S4O6

-2 + 2 I-

Bila tidak terdapat zat pengganggu yang berwarna, sebenarnya larutan iodium sendiri

dapat berfungsi sebagai indikator meskipun warna yang terjadi tidak sejelas KMnO4.

Umumnya lebih disukai larutan kanji sebagai indikator yang dengan larutan iodium

memberikan warna biru cerah. Berat ekivalen pada Iodimetri adalah banyaknya mol zat

yang setara dengan 1 mol I-.

Prinsip Percobaan

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 91

Page 92: Diktat Kimia

Sejumlah tertentu larutan contoh vitamin C dititrasi dengan larutan I2 standar dengan

menggunakan indikator amylum sampai dengan TA (biru jelas). Pada TE berlaku mgek I2

= mgek Vit C sehingga kadar vitamin C dapat dihitung.

C. Alat

- Buret

- Labu ukur

- Pipet volume

- Pipet tetes

- Bulb

- Erlenmeyer

D. Bahan

Sampel : Vitamin C

Baku Primer : Na2S2O3 . 5 H2O

Baku Sekunder : I2

Indikator : Amylum 1%

Aqua Dest.

E. Prosedur Kerja

1. Pembuatan larutan titer I2 0,1N

- Timbang + 6,25 g I2 masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 mL bertutup asah.

- Buat pula larutan KI 20% (20 g KI dalam 100 mL air).

- Larutkan I2 dengan larutan KI 20%.

- Campurkan s.d. I2 larut , tambahkan air hingga volume 500 mL.

- Pindahkan larutan I2 tadi dalam botol reagen warna coklat bertutup.

- Simpan di tempat sejuk dan gelap.

2. Pembakuan larutan titer I2 0,1N

- Pipet 10 mL Larutan Na2S2O3 . 5 H2O dengan pipet volume.

- Masukkan ke dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 5 mL larutan kanji

- Titrasi dengan I2 0,1N sampai TAT berwarna biru.

- Catat volume I2 yang digunakan.

- Lakukan triplo. Hitung Normalitas I2

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 92

Page 93: Diktat Kimia

3. Penetapan kadar

- Pipet 10 mL Larutan Na2S2O3 . 5 H2O dengan pipet volume.

- Masukkan ke dalam Erlenmeyer

- Tambahkan 5 mL larutan kanji

- Lakukan triplo. Hitung Normalitas I2. Baca volume pemakaian

- Lakukan triplo.

- Hitung kadar Vit. C dalam sampel.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 93

Page 94: Diktat Kimia

DATA PEMBAKUAN

Nama sampel :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume I2

Perhitungan Pembakuan

a. Reaksi :

b. Perhitungan :

N1.V1 = N2.V2

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 94

Page 95: Diktat Kimia

DATA PENETAPAN KADAR

Nama sampel :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume I2

Perhitungan Penetapan Kadar

a. Reaksi

b. Perhitungan

Nilai Pesan Tanda Tangan

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 95

Page 96: Diktat Kimia

Orang Tua

PERCOBAAN 12

TITRASI IODOMETRI

A. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui kadar sampel melalui titrasi Iodometri

B. Dasar Teori

Apabila zat uji (reduktor) lagsung dititrasi dengan larutan iodium, maka penetapan

kadar ini disebut dengan iodimetri. Sebaliknya bila zat uji (reduktor) mula-mula

direaksikan dengan ion iodide berlebih, kemudian iodium yang terjadi dititrasi dengan

larutan tiosulfat maka cara ini dinamakan iodometri. Metode ini dapat digunakan untuk

menetapkan kadar oksidator maupun reduktor, disamping itu cara ini akurat karena titik

akhir titrasi jelas.

Reaksi

Iodimetri : Reduktor Oksidator + e

I2 + 2e 2 I-

Iodometri : Oksidator + KI I2

I2 + Na2S2O3 2 NaI + Na2S4O4

atau

I2 + 2e 2 I-

2 S2O3-2 S4O6

-2 + 2e

I2 + 2 S2O3-2 S4O6

-2 + 2 I-

Bila tidak terdapat zat pengganggu yang berwarna, sebenarnya larutan iodium sendiri

dapat berfungsi sebagai indikator meskipun warna yang terjadi tidak sejelas KMnO4.

Umumnya lebih disukai larutan kanji sebagai indikator yang dengan larutan iodium

memberikan warna biru cerah. Berat ekivalen pada Iodimetri adalah banyaknya mol zat

yang setara dengan 1 mol I-.

Prinsip Percobaan

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 96

Page 97: Diktat Kimia

Sejumlah tertentu contoh kaporit direaksikan dengan KI berlebih dalam suasana asam. I2

yang terbentuk dititrasi dengan larutan Na2S2O3 standar dengan menggunakan indikator

amylum. Pada TA terjadi perubahan warna biru tepat menghilang. Pada TE berlaku mgek

S2O32- = mgek I2 = mgek Cl2 sehingga kadar Cl2 dapat dihitung.

C. Alat

- Buret

- Labu ukur

- Pipet volume

- Pipet tetes

- Ball Pipet

- Erlenmeyer

D. Bahan

Sampel : Cl2

Baku Primer : KIO3

Baku Sekunder : Na2S2O3

Indikator : Amylum 1%

KI dan HCl

Aqua Dest.

E. Prosedur Kerja

1. Pembuatan larutan titer Na2S2O3 0,1N

- Timbang 25 g Na2S2O3.5H2O.

- Larutkan dan encerkan dengan air bebas O2 sampai dengan volume 1 L.

- Tambahkan 0,1 g Na2CO3.

- Biarkan selama 1 hari.

- Saring dengan kertas saring.

- Tetapkan konsentrasinya.

2. Pembakuan larutan Na2S2O3 0,1N

- Timbang 100,0 mg KI dan 150,0 mg KIO3

- Larutkan KI dan KIO3 masing-masing dengan 5 mL air

- Campurkan dalam Erlenmeyer

- Tambahkan larutan H2SO4 4N

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 97

Page 98: Diktat Kimia

- Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1N sampai mendekati TAT berwarna kuning

pucat.

- Tambahkan 5mL larutan kanji sampai berwarna biru.

- Titrasi kembali sampai warna biru tepat hilang.

- Catat volume pemakaian larutan Na2S2O3 0,1N

- Lakukan triplo. Hitung Normalitas larutan Na2S2O3

3. Penetapan kadar

- Timbang 100,0 mg KI dan 150,0 mg KIO3

- Larutkan KI dan KIO3 masing-masing dengan 5 mL air

- Campurkan dalam Erlenmeyer

- Tambahkan larutan H2SO4 4N

- Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1N sampai mendekati TAT berwarna kuning

pucat.

- Tambahkan 5mL larutan kanji sampai berwarna biru.

- Titrasi kembali sampai warna biru tepat hilang.

- Catat volume pemakaian larutan Na2S2O3 0,1N

- Lakukan triplo. Hitung Normalitas larutan Na2S2O3

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 98

Page 99: Diktat Kimia

DATA PEMBAKUAN

Nama sampel :

Perhitungan Pembakuan

a. Reaksi :

b. Perhitungan :

N1.V1 = N2.V2

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 99

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume Na2S2O3

Page 100: Diktat Kimia

DATA PENETAPAN KADAR

Nama sampel :

BM : I II III

Volume Akhir

Volume Awal

Volume Na2S2O3

Perhitungan Penetapan Kadar

a. Reaksi

b. Perhitungan

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 100

Page 101: Diktat Kimia

Nilai PesanTanda Tangan

Orang Tua

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden & Fessenden. 1982 . Kimia Organik edisi kedua. Jakarta: Erlangga. hal.436-437.

Kosasih, Satiadarma, et al. 2004. Asas Pengembangan Prosedur Analisis edisi pertama. Jakarta:

Erlangga. hal.87-97.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV 1995.

Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Diktat Praktikum KimiaSMK Bani Saleh Kota Bekasi Page 101