Download - Dieat Asam Urat JADI
DIET BAGI PENDERITA GANGGUAN ASAM URAT
(GOUT)
Oleh :
dr. Rosyida Prohestin Puspandaru
Pendamping :
dr. Millati Fitri Ananda
PUSKESMAS BATANG I
BATANG
Makanan diperlukan tubuh untuk beraktivitas, tumbuh, berkembang serta memelihara
kesehatan tubuh. Namun tidak semua makanan diperlukan tubuh. Seperti purin yang ada di
dalam bahan pangan. Bagi penderita asam urat, purin harus dihindari atau dibatasi asupannya.
Jika tidak, tubuh akan kelebihan asam urat. Akibatnya timbul gejala rasa nyeri pada sendi yang
disebabkan terbentuknya kristal putih dari asam urat di persendian.
Penyakit Asam Urat
Prof DR Dr Harry Isbagio SpPd-KR Kger, Guru Besar Reumatologi FKUI-RSCM
menjelaskan bahwa penyakit asam urat termasuk dalam golongan penyakit rematik (artitis gout).
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan asam urat (monosodium urat) yang masuk ke dalam
rongga sendi. Asam urat terbentuk jika tubuh mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
purin.
Di dalam buku Perencanaan Menu untuk Penderita Asam Urat, Ir. Diah Krisnatuti, M.S,
dkk menjelaskan, di dalam bahan pangan, purin terdapat dalam asam nukleat berupa
nukleoprotein. Ketika di konsumsi, di dalam usus, asam nukleat ini akan dibebaskan dari
nukleoprotein oleh enzim pencernaan. Selanjutnya, asam nukleat dipecah lebih lanjut menjadi
purin dan pirimidin. Purin teroksidasi menjadi asam urat.
Jika pola makan tidak dirubah, kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan
menimbulkan menumpuknya kristal asam urat. Apabila kristal terbentuk dalam cairan sendi,
maka akan terjadi penyakit gout (asam urat). Lebih parah lagi jika penimbunan ini terjadi dalam
ginjal, tidak menutup kemungkinan akan menumpuk dan menjadi batu asam urat (batu ginjal).
Batasi Asupan Purin
Agar terhindar dari penyakit gout, salah satu caranya adalah menjaga kadar asam urat
dalam darah di posisi normal, yaitu 5-7 mg%. Batasan tertinggi untuk pria adalah 6,5 mg%
sedangkan untuk wanita 5,5 mg%. Di atas batas ini, biasanya akan terjadi pengkristalan.
Menurut ahli gizi FKUI, Dr. Luciana B Sutanto, MS.SpGK, dalam kondisi normal
sebenarnya asam urat bisa dikeluarkan tubuh melalui ari seni dan keringat. Namun asam urat
akan tergangu pengelurannya jika fungsi kerja ginjal tergangu atau tubuh sedang sakit diabetes,
kelainan genetik (kelainan enzim), obesitas dan konsumsi makanan tinggi purin secara
berlebihan.
Diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari. Namun bagi penderita
gout, asupan purin harus dibatasi sekitar 100-150 mg purin per hari. Kita susah menghilangkan
sama sekali asupan purin ke dalam tubuh karena hampir semua bahan pangan terutama sumber
protein mengandung purin. Namun kita bisa mengontrol asupan purin dengan cara memilih
bahan pangan yang rendah kandungan purinnya.
Penderita asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap makanan. Diet yang
dilakukan, harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus
melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein
mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus
dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal
biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).
2. Kalori sesuai kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada
tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat
badannya harus diturunkannn dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan
kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies
yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.
3. Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh
penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin.
Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat
sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari
karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
4. Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam
darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya
hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam
urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang
disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.
5. Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng,
bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya
sebanyak 15 persen dari total kalori.
6. Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena
itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas
sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan
bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang
disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain
buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat
sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian,
karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
7. Tanpa alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi
alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah
karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat
pengeluaran asam urat dari tubuh.
Dr. Luciana juga menyarankan untuk banyak minum air putih, minimal 2.5 liter/hari.
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Sedangkan
alkohol,tape dan brem harus dijauhi. Bahan pangan mengandung alkohol ini dapat meningkatkan
asam laktat plasma, asam yang dapat menghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh
melalui urin.
Makanan untuk diet asam urat menjadi tiga jenis, yaitu bahan makanan yang tinggi purin,
kandungan purin sedang dan rendah.
Tinggi Purin (150-1000 mg/100 g bahan pangan)
ikan teri, otak, jerohan, daging angsa, burung dara, telur ikan, kaldu, sarden, alkohol, ragi
dan makanan yang diawetkan
Sedang ( 50-100 mg/100 g bahan pangan)
Bahan pangan ini sebaiknya dibatasi 50 g/hari. Ikan tongkol, tenggiri, bawal, bandeng,
daging sapi, daging ayam, kerang, asparagus, kacang-kacangan, jamur, bayam, kembang
kol, buncis, kapri, tahu, tempe.
Rendah Purin (0-100 mg/100 g bahan pangan)
Nasi, roti, makaroni, mi, crackers, susu, keju, telur, sayuran dan buah buahan kecuali
durian dan alpukat. Teks & Foto: Budi Sutomo
Daftar Makanan Asam Urat Tinggi Purin
Jika Anda seorang penderita penyakit asam urat, sangat bijaksana jika Anda
memperhatikan daftar makanan berpurin tinggi di bawah ini. Hal ini penting karena akan
mencegah asam urat datang menyerang. Jaga organ tubuh Anda, jangan sampai ginjal Anda
mengalami kegagalan akibat penyakit asam urat yang tak kunjung sembuh dikarenakan makanan
yang Anda konsumsi mengandung kadar purin yang tinggi.
Berikut daftar makanan mengandung purin tinggi yang harus diperhatikan jumlah
yang tepat untuk dikonsumsi bagi penderita asam urat. Beberapa masih dapat dikonsumsi dalam
jumlah terbatas, dan beberapa sebaiknya dihindari walaupun rasanya nikmat dan air liur menetes
dari ujung bibir.
No. MakananKadar Purin
(mg/100gr)
1. Teobromin (kafein cokelat) 2300
2. Limpa kambing 773
3. Hati sapi 554
4. Ikan sarden 480
5. Jamur kuping 448
6. Limpa sapi 444
7. Daun melinjo 366
8. Paru-paru sapi 339
9. Kangkung, bayam 290
10. Ginjal sapi 269
11. Jantung sapi 256
12. Hati ayam 243
13. Jantung domba/kambing 241
14. Ikan teri 239
15. Udang 234
16. Biji melinjo 222
17. Daging kuda 200
18. Kedelai & kacang-kacangan 190
19. Dada ayam dg kulit 175
20. Daging ayam 169
21. Daging angsa 165
22. Lidah sapi 160
23. Ikan Kakap 160
24. Tempe 141
25. Daging bebek 138
26. Kerang 136
27. Udang Lobster 118
28. Tahu 108
Batang, Juli 2012
Peserta Pendamping
(dr. Rosyida Prohestin P) (dr. Millati Fitri Ananda)