DEMENSIA
Demensia adalah
kumpulan gejala berupa
penurunan kemampuan
daya ingat, intelektual;
berbahasa, perubahan
sifat dan perilaku secara
progresif yang
disebabkan oleh penyakit
atau kelainan pada otak.
10 Gejala Utama
Demensia
1. Gangguan Daya Ingat
2. Sulit Fokus
3. Sulit Melakukan Kegiatan
yang Familiar
4. Disorientasi atau kebingungan
akan waktu dan tempat
5. Kesulitan Memahami
Visuospasial (Kesulitan
membaca, menentukan jarak,
membedakan warna)
6. Gangguan Komunikasi
7. Menaruh Barang Tidak
Pada Tempatnya (Hingga
kadang menuduh orang lain
mencuri atau
menyembunyikan barang
tsb)
8. Menarik diri dari pergaulan
9. Salah Membuat
Keputusan
10. Perubahan Perilaku
dan Kepribadian (gejela
ini muncul pada 90%
pasien dengan demensia)
Klasifikasi Berdasarkan
Penyebab Demensia
Reversible
(Dapat disembuhkan
jika penyebabnya
diobati)
Irreversible
(Belum dapat
diobati)
Irreversible
(belum dapat
disembuhkan) Demensia Alzheimer (60-
90%)
Merupakan tipe
demensia yang paling
banyak terjadi di
dunia (60-90%).
Gejala klinis awal yang muncul berupa
hal-hal yang berkaitan
dengan memory loss,
seperti;
Sulit mengingat
percakapan yang
baru dilakukan
Lupa nama-nama
orang terdekat
Lupa alamat atau
kejadian penting
seperti ulang
tahun
Apatis (bertindak
tidak acuh)
Depresi
Gejala klinis lanjut
yang muncul berupa;
Ketidakmampuan
dalam
berkomunikasi
Kesulitan dalam
mengambil
keputusan
Disorientasi;
bingung akan
waktu dan tempat.
Perubahan
perilaku dan
psikologis
Kesulitan bicara,
kesulitan menelan
dan berjalan.
Perubahan yang
terjadi pada otak
orang dengan
demensia alzheimer
Adanya tanda berupa
deposit fragmen protein
beta amyloid (plaque) dan
twisted strands protein tau
(kusut) yang menyebabkan
kerusakan saraf dan
kematian sel otak.
Demensia vaskular terjadi karena adanya
blockade atau kerusakan pada pembuluh
darah yang disebabkan oleh adanya infrak,
stroke, atau perdarahan pada otak. Lokasi,
jumlah, dan ukuran dari kerusakan otak sangat
mempengaruhi bentuk demensia dan
perubahan pola pikir, perilaku, dan fungsi
fisik individu yang mengalaminya.
Gejala pada demensia vaskular
muncul secara tiba-tiba;
bersamaan dengan munculnya
gejala fisik stroke seperti sakit
kepala tiba-tiba, sulit berjalan,
paralisis pada sebagian tubuh atau
wajah. Atau muncul segera setelah
serangan stroke.
Demensia Vaskular (10%)
Dulu dikenal dengan
nama ‘multi-
infract’atau ‘post-stroke
demensia’
Demensia vaskular merupakan
jenis demensia nomor dua yang
paling banyak terjadi di dunia
Gejala klinis pada
orang dengan demensia
vaskular berupa;
Ketidakmampuan dalam
mengambil keputusan.
Ketidakmampuan dalam
membuat rencana atau
mengorganisir sesuatu
Bingung, kesulitan untuk
berbicara, kehilangan
pengelihatan.
Disorientasi; bingung
terhadap waktu dan
tempat.
Demensia Parkinson
Penyakit Parkinson merupakan
penyakit neurologis yang biasa
ditemukan pada lansia. Diperkirakan
2% lansia (usia >65 tahun)
mengalami perkinson.
- (The Parkinson’s Foundation)
50-80% orang yang
mengalami Parkinson diperkirakan
juga mengalami
DEMENSIA PARKINSON.
DEMENSIA PARKINSON adalah
ketidakmampuan dalam ‘thinking’
dan ‘reasoning’ yang mempengaruhi
banyak orang dengan penyakit
Parkinson.
Gejala yang muncul pada individu
dengan demensia Parkinson semakin
meningkat tingkat keparahannya
sejalan dengan semakin
meningkatnya keparahan penyakit
Parkinson yang diderita.
Gejala Klinis yang muncul
berupa;
Parkinson pattern;
postur tidak stabil,
gangguan gaya
berjalan; freezing saat
sedang berjalan,
kesulitan saat memulai
gerakan, berjalan kaki
dengan kaki diseret, dan
terjatuh.
Keinginan untuk tidur pada
siang hari yang berlebihan.
Halusinasi visual, Delusi
(dominan paranoid ideas)
Iritabilitas (mudah
tersinggung, marah) dan
ansietas
Perubahan memori,
konsentrasi, dan judgment.
Keslutian dalam
menginterpretasi informasi
visual.
Penurunan kemampuan
bicara
Brain Imaging berupa MRI akan
dilakukan oleh dokter untuk
memonitor orang dengan Parkinson
yang memiliki risiko tinggi terkena
demensia; penderita demensia yang
mengalami perubahan pola pikir.
Demensia Huntington’s
Disease
Penyakit Huntington adalah
kelainan pada otak progresif
yang disebabkan oleh gen
yang rusak (kromosom 4)
Kerusakan yang terjadi pada
kromosom 4 manusia tersebut
menimbulkan efek dominan dan
diturunkan secara genetic dari
orangtua ke anak.
Kerusakan pada kromosom 4 tersebut
menyebabkan perubahan pada area
sentral otak dan menimbulkan gangguan
pada gerakan, mood dan kemampuan
bepikir seseorang.
Dominan muncul pada usia
30-50 tahun. Namun dapat
juga muncul pada usia 2
tahun, 80 tahun.
Gerakan tidak terkontrol
pada tangan, kaki, kepala,
wajah, dan tubuh bagian
atas.
Penurunan berat pada
kemampuan thinking dan
reasoning termasuk
memori, konsetrasi,
judgement, kemampuan
untuk membuat rencana
dan mengorganisir.
Obsessive compulsive
behaviour; melakukan
gerakan yang sama
berulang kali.
Perubahan mood; depresi,
ansietas, iritabilitas,
uncharacteristic anger.
Demensia karena Trauma
Otak
Berdasarkan studi yang telah
dilakukan selama 30 tahun,
diketahui bahwa trauma otak
(sedang dan berat) dengan atau
tanpa kehilangan kesadaran dapat
meningkatkan risiko terjadinya
demensia.
Hal ini disebabkan karena trauma
otak (sedang atau berat)
menganggu fungsi normal otak
dan mengakibatkan perubahan
kemampuan kognitif; termasuk
kemampuan belajar dan berpikir.
Semua orang berisiko mengalami
hal ini, namun dominan terjadi
pada orang berusia lebih dari 75
tahun.
Jenis trauma otak
Trauma Otak Ringan (gegar otak); gejala dengan atau
tanpa pingsan (kurang dari 30
menit). Gejala klinis muncul saat
benturan terjadi atau segera
setelah benturan terjadi. Gejala
berlangsung sementara dan akan
hilang dalam beberapa jam, hari,
atau beberapa minggu.
Trauma Otak Sedang;
menyebabkan hilangnya
kesadaran selama lebih dari 30
menit. Gejala mirip trauma otak
ringan namun lebih parah dan
berlangsung lebih lama.
Trauma otak jenis ini
meningkatkan 2,3% faktor
risiko terjadinya DEMENSIA
TRAUMA OTAK.
Trauma Otak Berat;
menyebabkan hilangnya
kesadaran selama lebih dari 24
jam. Gejala mirip trauma otak
ringan namun lebih parah dan
berlangsung lebih lama. Trauma otak jenis ini
meningkatkan 4,5% faktor
risiko terjadinya DEMENSIA
TRAUMA OTAK.
Terjadinya demensia karena
trauma otak selain bergantung
pada tingkat keparahan trauma
(sedang dan berat), juga
dipengaruhi oleh keberadaan
APOE-e4.
T rauma o t ak menyeb abkan
perubahan brain chemistry dan
m e n y e b a b k a n m u n c u l n y a
hallmark protein abnormalities
pada otak yang pada akhirnya
m e n i n g k a t k a n t e r j a d i n y a
A l z h e i m e r .
Segara hubungi emergency service
jika terjadi trauma kepala dan
muncul gejala seperti; kehilangan
kesadaran lebih dari 1-2menit atau
mengalami kejang-kejang, mual-
muntah atau gejala lain yang makin
parah seiring berjalannya waktu.
PENYEBAB TRAUMA OTAK Jatuh Kecelakaan kendaraan
bermotor
Ditabrak atau menghantam benda
diam atau bergerak
Luka tembak dan peluru masuk ke dalam
tengkorak kepala dan otak.
Serangan tidak langsung dari
ledakan di medan perang
Olahraga dan tidak menggunakan alat
pengaman kepala.
GEJALA KLINIS Kehilangan
Kesadaran
Ketidakmampuan
mengingat kejadiaan
saat kecelakaan
terjadi hingga 24 jam
Bingung dan disorientasi waktu
serta tempat.
Sakit kepala, pusing,
pengelihatan buram.
Mual, muntah, telinga
berdenging
Kesulitan berbicara
dengan koheren
Perubahan emosi atau pola
tidur
Segera hubungi emergency service
jika melihat orang yang mengalami
kecelakaan dan terlempar dari
kendaraan atau orang yang ditabrak
kendaraan saat sedang berjalan kaki,
aatau orang yang jatuh dari
ketinggian lebih dari 3 kaki
meskipun tidak mengalami
kehilangan kesadaran. Kemungkinan
orang tersebut mengalami trauma
otak sangat tinggi.