Download - DEFINISI - e-learn.adira-corpu.com
DEFINISI Kredit berasal dari kata: • Credo (latin) = cred: kepercayaan + do: saya menaruh • Credo ~ saya menaruh kepercayaan ~ I believe
Berdasarkan UU Perbankan No 10 tahun 1998 Kredit : Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga
Kredit melibatkan (Unsur Kredit):
Debitur
Kreditur
• Kepercayaan
• Jangka waktu dan nilai waktu dari uang
• Resiko
• Janji
• Kesanggupan bayar
• Balas jasa: Bunga
DASAR HUKUM & JENIS PEMBIAYAAN Berdasarkan POJK No 29/POJK.5/2014 Perusahaan Pembiayaan : Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang dan atau Jasa
Perusahaan Pembiayaan melakukan kegiatan usaha:
1. Pembiayaan Investasi
2. Pembiayaan Modal Kerja
3. Pembiayaan Multi Guna
PRODUK DEFINISI PERJANJIAN PEMBIAYAAN
INVESTASI - Tenor > 2 thn Finance Lease Barang Modal non Refinance
- Pembiayaan barang modal Sale and Leaseback Barang milik konsumen
- Jaminan untuk dana investasi tidak harus barang modal Factoring with recourse Piutang dengan jaminan
- Bersifat jangka panjang Pembelian dg angsuran* Barang Modal/ Jasa Investasi
Pembiayaan Proyek Barang Modal untuk proyek
Pembiayaan Infrastruktur
MODAL KERJA - Tenor ≤ 2 thn Sale and Leaseback Barang milik konsumen
- Jaminan untuk modal kerja tidak harus barang modal Factoring with recourse Piutang dengan jaminan
- Untuk 1 siklus usaha Factoring without recourse Piutang tanpa jaminan
Fasilitas modal usaha* Barang/ Jasa untuk pihak ke 3
MULTIGUNA - Untuk konsumsi Finance Lease Barang non refinance
Pembelian dg angsuran* Barang Modal/ Jasa
Pembiayaan INVESTASI
• Sewa Pembiayaan (Financial Lease)
• Jual & Sewa Balik (Sale & Leaseback)
• Anjak Piutang dgn Jaminan dari Penjual Piutang (Factoring w/ Recourse)
• Pembelian dengan Pembayaran secara angsuran
• Pembiayaan Proyek
• Pembiayaan Infrastruktur
Pembiayaan MODAL KERJA
• Jual & Sewa Balik (Sale & Leaseback)
• Anjak Piutang dgn Jaminan dari Penjual Piutang (Factoring w/ Recourse)
• Anjak Piutang tanpa Jaminan dari enjual Piutang (without Recourse)
• Fasilitas Modal Usaha
Pembiayaan MULTIGUNA
• Sewa Pembiayaan (Financial Lease)
• Pembelian dengan Pembayaran secara Angsuran
POJK NO : 29 / POJK.5 / 2014
Perusahaan Pembiayaan
BANK
Lending = meminjamkan dana Funding = memperoleh dana
Customer Dealer Other
Survey & Perjanjian Kredit Dana Unit - BPKB
Margin
Public
ATPM
Unit - fisik
Angsuran
Keinginan Customer
“Saya ingin memperoleh kendaraan yang saya ‘beli’ secepat mungkin”
• Mudah
• DP rendah
• Dokumen sederhana
• Murah : bunga, admin, provisi, asuransi
• Cepat
• Ramah
• BPKB aman & langsung tersedia saat lunas
Keinginan Dealer
• Cepat: persetujuan, pencairan
• Pendapatan besar
• “No reject” (support sales)
Keinginan FUNDING
• NCL rendah
• NPL rendah
• PAT tinggi
Keinginan ATPM
• “No reject” (support sales)
• Coverage area
GAMBARAN BISNIS PEMBIAYAAN
Credit Perspective on Industry
CONVENTIONAL BANK APPROACH
CoF murah
Own Customer
DP high
Middle-up car
Paket by Customer
Pull Strategy
Profit from credit activity
Passenger car
FIE (Fixed Income Earner)
Marketing to penetrate ATPM’s stronghold dealership
Margin Strategy
Focus on minimize PoD*
LEASING ATPM APPROACH
Subsidi ATPM
Own the product & dealer
DP low
Low-middle car
Paket by Car
Push Strategy
Profit from unit sales
Especially low sales
NON FIE
Credit & Collection
Volume Strategy
Focus on minimize LoR**
Source of advantage
Traditional DP policy
Car segment
Package to sell
Marketing Strategy
Profit generator
Target market
Heroes
Profit Strategy
Risk Strategy *) Minimize prob of default thru Character, Capacity, Capital
**) Minimize loss on repo thru Collateral, Channel, Collection
Hi segment
Middle segment
Low segment
Profit / Loss
Memiliki uang Rp. 10 juta
Alternatif Keputusan Kemungkinan
Deposito di Bank
Buka warung
Usaha gagal (Rp.10.000.000)
Uang Habis
Rp. 2.500.000
(keuntungan 1 th) Usaha lancar
Hasil analisa kemungkinan keberhasilan berusaha (berpengalaman) :
•Bila asumsi :
• Probability Usaha berhasil P(a) = 90%
• Probability Usaha gagal P(b) = 1- P(a) = 10%
90%
10%
Rp. 700.000,-
(risk free rate : 7% p.a.) (tanpa resiko)
100%
•Nilai buka warung : (90%)*Rp.2.500.000 +(10%)*(-Rp.10.000.000) = Rp.1.250.000,-
•Nilai deposito : (100%) * Rp. 700.000 = Rp. 700.000,-
Investasi yang Berhasil
Profit / Loss
Memiliki uang Rp. 10 juta
Alternatif Keputusan Kemungkinan
Deposito di Bank
Buka warung
Usaha gagal (Rp.10.000.000)
Uang Habis
Rp. 2.500.000
(keuntungan 1 th) Usaha lancar
Hasil analisa kemungkinan keberhasilan berusaha (coba-coba) :
•Bila asumsi :
• Probability Usaha berhasil P(a) = 60%
• Probability Usaha gagal P(b) = 1- P(a) = 40%
60%
40%
Rp. 700.000,-
(risk free rate : 7% p.a.) (tanpa resiko)
100%
•Nilai buka warung : (60%)*Rp.2.500.000 +(40%)*(-Rp.10.000.000) = (Rp.2.500.000,-)
•Nilai deposito : (100%) * Rp. 700.000 = Rp. 700.000,-
Investasi Coba-Coba
Nilai Approve/ Reject?
•Besar kemungkinan profit/loss
•Besar kemungkinan / resiko yg menggagalkan terealisasinya profit/ loss
Profit / Loss
Memiliki uang Rp. 10 juta
Alternatif Keputusan Kemungkinan
Reject
Approve
Default WO, Repo Sebesar LOR Max (Rp.)
Sebesar bunga (Rp.) Bayar Lancar xx%
xx%
Rp. 0,- (tanpa resiko) 100%
Keputusan Kredit Sebagai Investasi
Kemungkinan = tidak pasti = resiko
Analisa Kredit
• Mengukur potensi untung/ rugi • Mengukur resiko kelancaran angsuran
Analisa Kredit ≠ Spekulasi
GODAAN 1. KEPUTUSAN KREDIT dikorbankan karena PROSES yang LAMBAT 2. Tergoda untuk HANYA Melihat portfolio/ DP/ Tenor/ history payment saja 3. Menggampangkan Proses (PO dulu baru pengajuan MKAP, Pemenuhan dokumen
tidak lengkap, tidak survey) 4. Kemampuan Analisa 5C tidak ditingkatkan 5. Dll
Analisa WAJIB lebih utuh dan komprehensif
ANALISA RESIKO KREDIT
11
• Analisa LOR • Analisa Struktur Kredit
Analisa Kualitatif: • Analisa Industri / area/
profesi
Collateral Profitability Collection
Condition & Common Sense
• Area collection coverage • Area collection FID • Collection productivity • Strategi Pengaliran
Tujuan Analisa Kredit
Memperkirakan / mengukur keuntungan optimal
Memperkirakan / mengukur resiko
Probability of Default:
Mencari Nasabah yang “tidak default” pada “waktu” tertentu pada “kondisi” tertentu
Loss on Repossession: Bila default, memastikan PH tertutup dari resale asset yg di-repo
Kinerja masa lalu dari dealer & internal personnel
1
2
3
1
Character: kualitatif Capacity: kualitatif + • Analisa R/K & bon usaha • Analisa Laporan Keuangan (Rasio,
Vertikal & Horizontal, Sensitivitas, Cash Flow)
• Analisa Investasi Capital: kualitatif + • Analisa Rasio: leverage Credit History: kualitatif
Character, Capacity, Capital, Credit History
2
3
Channel
• Analisa Dealer • Analisa FID Personnel & Cab
4
4
Risk: PoD & LoR
12
Probability of Default
Mencari nasabah yang “Tidak Default” pada “Waktu” tertentu pada “Kondisi” tertentu
Loss on Repossession
Bila default, memastikan PH tertutup oleh resale asset yang di-repo
• Jaminan (collateral)
• PH tersisa DP, MRP, Diskon
• Resale Value Kategori Unit, usia unit
• Channel
• Buy Back Guarantee (BBG) Dealer
• Collection
• Strategi pengaliran
• Coverage area lokasi penggunaan unit ≤ 30km Cabang/ RO/ POC
• Productivitas Collector
• Punya kemauan (character & Credit History)
• History payment
• Tdk spekulasi/ melawan hukum
• Punya kemampuan menghasilkan uang (capacity)
• Pekerjaan
• Cash flow
• Sisa hasil kerja cukup (DSR, DIR)
• SPK customer
• Cara bayar
• Pengalaman kerja/ usaha & PIC usaha
• Punya kemampuan menutup cicilan (capital)
• DP riil (share atas unit dibiayai)
• Rumah tinggal, BPKB, ...
• Condition: Red Area / Industry / Profesi
ANALISA 5C
KUANTITATIF KUALITATIF
Kemauan Membayar
Character Apakah bertanggungjawab, ber-itikat baik, tidak spekulatif?
• History payment • BI Checking • Red Area • Negative List • Hasil survey lingkungan: rekan bisnis,
tetangga, dll
Kemampuan Membayar
Capacity Apakah mampu membayar angsuran dari uang kas?
• Rata2 Saldo Mengendap 1,3x angsuran (DIR) dari analisa rekening koran/ tabungan
Apakah mampu membayar angsuran dari laba?
• Mutasi kredit 20x angsuran (DSR) dari analisa rekening koran/ tabungan
• Rasio DSR dan DIR berdasarkan proyeksi Laba/Rugi
• Analisa BEP (BEP ≤ 1)
• Pengalaman kerja/ usaha Karyawan: • Jabatan • Kredibilitas perusahaan Wiraswasta, profesional, perusahaan: • Posisi dalam industri • Kontrak Kerja • Konsistensi laba
Apakah aliran pembayaran dapat diamankan? (Capacity atau Condition)
• Cara pembayaran Debitur: cover giro, standing instruction, pembayaran bowheer, dll
FAKTOR PROBABILITY OF DEFAULT
KUALITATIF
Condition Apakah Debitur sah dihadapan hukum?
• Memiliki identitas yang sah: KK + KTP (warga negara Indonesia), serta surat pendirian usaha yang sah
Apakah usaha sah? • Memiliki Surat Ijin Usaha (wiraswasta, profesional, perusahaan) • Status karyawan tetap (karyawan)
Apakah iklim usaha kondusif memastikan kelancaran arus kas?
Wiraswasta, profesional, perusahaan: • Kontrak Kerja • Tidak dalam Red Industry • Market Share (perkiraan) • Reputasi usaha • Pengalaman usaha • Team Manajemen Karyawan: • Reputasi perusahaan • Pengalaman kerja
FAKTOR PROBABILITY OF DEFAULT
KUANTITATIF KUALITATIF
Kemampuan Membayar
Capital Apakah cukup memiliki harta utk menutup hutang bilamana penghasilan rutin terhambat?
• DP disetor atau LTV Riil • Rasio DER < 0,5x
• Daftar asset beserta nilainya dikuatkan dg bukti kepemilikan (BPKB, Sertifikat Rumah, Faktur, dll)
ANALISA 5C
KUANTITATIF KUALITATIF
Collateral Apakah jaminan ada calon pembeli dan ada nilai pasar nya?
Analisa LOR • Nilai jaminan dari waktu ke waktu
Obyek pembiayaan bersifat umum, misalnya bukan Mobil Balap, Mobil Ambulance
Apakah jaminan cukup menutup kerugian (outstanding PH + Biaya Tarik + Insentif Dealer dan Internal)?
Kewajaran harga dan spesifikasi thd pasar Analisa LOR • Kategori unit • Besar PH dan DP (atau LTV) • Tenor
Coverage : cross-default, dll Jaminan tambahan
Bagaimana dg resiko kerusakan jaminan?
Tercover asuransi
Collection Apakah jaminan dapat di-repo?
Coverage & produktivitas A/R Officer • < 60km dari Kantor AD • Tidak dalam wilayah terbatas
Obyek pembiayaan tidak terkait kepentingan umum, (misal unit yayasan sosial) atau kasus hukum
Channel Apakah sumber order memperhatikan kualitas booking atau hanya semata-mata jual unit?
Jaminan Buy-Back dari Dealer: nilai, periode tertentu Jaminan pembayaran dari Dealer: nilai, periode tertentu
Dealer Matrix
FAKTOR LOSS ON REPOSESSION
ANALISA 5C
1. Character Approach: kredit diberikan kepada calon debitur yang dikenal memiliki karakter baik. Misal: calon debitur dengan catatan macet sebaiknya tidak dibiayai
2. Feasibility Approach: kredit diberikan bila usaha calon debitur diperhitungkan mampu menghasilkan keuntungan guna membayar bunga dan pokok hutang. Misal: calon debitur karyawan dibiayai bila cicilan per bulan kurang dari 30% gaji bersih setelah dipotong biaya hidup dan cicilan lainnya
3. Repayment Approach: kredit diberikan bila pembayaran bunga dan pokok hutang diatur sedemikian rupa sehingga sumber pelunasannya sudah jelas dan dalam kendali kreditur. Misal: calon debitur dibiayai bila pembayaran cicilan diikat dalam kesepakatan dengan bowheer, kredit potong gaji (COP atau MOP)
4. Collateral Approach: kredit diberikan karena kepastian nilai jaminan dan collectibility-nya atau besarnya kekayaan calon debitur. Misal: Buy-Back-Guarantee Dealer, BPKB tambahan milik calon debitur yang ikut dijaminkan secara fidusia
5. Relationship Approach: kredit diberikan atas dasar hubungan saling menguntungkan dalam jangka panjang. Misal: calon debitur dibiayai mengingat hubungan baik yang telah terjalin dalam jangka panjang dengan dealer atau calon debitur termasuk loyal
Probability of Default
Loss on Repossession
PENDEKATAN PEMBIAYAAN
CAPITAL
COLLECTION
COLLATERAL APPROACH
CAPACITY
= FEASIBILITY APPROACH
CHARACTER APPROACH
• History payment baik di ADIRA/ lainnya
• Meminta personal/ corporate guarantee untuk meminimalkan moral hazard
• Meminta cara pembayaran tertentu, misal cover giro full tenor
• Menaikkan DP/ menurunkan PH
• Meminta cara pembayaran tertentu, misal cover giro full tenor
• Meminta jaminan tambahan, misal BPKB, cash
• Meminta jaminan resale value dari dealer, misal jaminan BBG Dealer
• Fiducia di awal
CHANNEL
= RELATIONSHIP APPROACH
• Pertimbangan grade & potensi order dealer
REPAYMENT APPROACH
• Meminta jaminan tambahan / pembayaran dari bowheer
Probability of Default
Loss on Repossession
PENDEKATAN PEMBIAYAAN
CHARACTER BERTANGGUNGJAWAB 1. Apakah history payment selalu merupakan indikasi Character?
History yang buruk selalu merupakan indikasi Character. Bila Character memburuk karena masalah Capacity, maka Debitur harus menunjukkan itikad baik misalnya meminta restrukturisasi dan mengembalikan unit, dll.
2. Pengajuan mobil, history motor – dan sebaliknya?
Bila dg angsuran yg lebih kecil bermasalah dg Character, apalagi dengan angsuran lebih besar
3. Sudah angsuran ke berapa history tersebut valid?
History memprediksi masa depan bila sudah angsuran ke-7 (ADDM/B)
3
CHARACTER BERTANGGUNGJAWAB 4. Bagaimana history payment yg baik? BLACKLIST / NEGATIVELIST
Never od 30+
5. Bagaimana klasifikasi history payment BI ?
a. Kolektibilitas 1: Lancar (overdue 0 hari) b. Kolektibilitas 2: Dalam Pengawasan Khusus (overdue 1 – 90 hari) c. Kolektibilitas 3: Kurang Lancar (overdue 91 – 180 hari) d. Kolektibilitas 4: Diragukan (overdue 181 – 270 hari) e. Kolektibilitas 5: Macet (overdue > 270 hari) Untuk history yg buruk solusi: Surat Lunas dari Kreditur sebagai bukti ybs sudah menyelesaikan kewajibannya
4
CHARACTER BERTANGGUNGJAWAB 6. Apakah indikator Red Area itu?
6
Kriteria Red Area 1. Penjualan dalam suatu lokasi dikendalikan oleh Channel Agent 2. Mayoritas masyarakat mempunyai karakter tidak baik: tingkat kriminalitas (bad character) 3. Mayoritas masyarakat berpenghasilan minim (poor society) 4. Mayoritas masyarakat berprofesi dalam bidang yg bertentangan hukum (negative
profession/ industry) 5. Situasi tidak kondusif (force majeur)
CHARACTER LAINNYA Selain bertanggungjawab, karakter lain yang dicari adalah a) tidak spekulatif, b) tidak melawan hukum 7. Bagaimana kita tahu bahwa pembiayaan bukan bersifat spekulatif?
Non-spekulatif bila: • Status perkawinan adalah Menikah • Usia sudah dewasa (min 35 tahun) • Lama kerja/ usaha min 2 tahun • Status karyawan tetap atau ada Kontrak
Kerja • Merupakan Kontraktor Utama • + usaha dikelola oleh Manajer
profesional bukan keluarga • + ada Surat Ijin Usaha yang lengkap, dan
masih berlaku
CHARACTER LAINNYA 8. Bagaimana kita tahu bahwa pembiayaan tidak melawan hukum?
Akte Lahir Kartu
Keluarga
KTP
Asimilasi Kewargane
garaan
Passport Indonesia
Akte Nikah/ Buku Nikah
KTP
Passport Asing
Pernikahan bisa dilakukan WNI+WNI
atau WNI+WNA
Khusus ditambahkan utk WNA yang ingin memperoleh KTP = pindah WN
KTP adalah bukti kewarganegaraan menggantikan SBKRI
Identitas diri WNI
• Identitas diri lengkap • Surat Ijin Usaha lengkap dan masih berlaku • Tidak melanggar Norma dan Hukum yang berlaku (misal: Narkotika, Pelacuran, dll)
CHARACTER LAINNYA
Passport Neg Asal
Kontrak Kerja
IKTA (Ijin Kerja Tenaga kerja Asing)
KITAS (Kartu Ijin Tinggal Terbatas)
Identitas diri WNA
WNA tidak tunduk terhadap Hukum Perdata Indonesia (termasuk hutang berhutang), oleh sebab itu pengikatan dg WNA tidak boleh dilakukan
Cukup Bayar Angsuran?
1. Apakah uang tunai cukup untuk membayar angsuran?
Selalu lihat angka terendah sebagai yg konsisten!
• Uang tunai adalah yg terpenting sebab angsuran dibayar oleh uang tunai, bukan deposito, tagihan kepada customer dari debitur (omzet), atau dari harta di gudang, pabrik dan rumah
• Uang kas 1,3x angsuran dari perhitungan bahwa DIR maks 75%, artinya 1x angsuran : 75% = 1,3x angsuran
• Dg DIR 75% artinya Rasio Kas = 75 / 100 = angsuran / kas kemampuan melunasi kewajiban jangka pendek tanpa dikaitkan dengan penjualan
Total angsuran ADIRA + NON
Take Home Pay setiap bulan – Biaya Hidup
Laba setelah Pajak
DIR (Disposable Income Ratio)
DIR =
Total angsuran ADIRA + NON DIR =
1
Saldo Akhir nilainya 1,3x angsuran total Saldo Mengendap*
Angsuran total: semua angsuran di ADMF + semua angsuran lainnya = a + b
a
b
Termasuk angsuran lainnya yg belum lunas, misal KPR
Cukup Bayar Angsuran?
Rule of thumb Debitur yang belum mapan:
• Biaya hidup tetap (bukan kemewahan atau gaya hidup) = 1/3
• Kebutuhan darurat = 1/3
• Tabungan = 1/3 kredit konsumsi
Kredit maks= 2/3 = 67%
Rule of thumb Debitur yang sudah mapan:
• Biaya hidup tetap (bukan kemewahan atau gaya hidup) = 1/4
• Kebutuhan darurat = 1/4
• Tabungan = 1/4 kredit konsumsi
• Investasi = ¼ kredit investasi
Kredit maks= 3/4 = 75%
2. Mengapa DIR 75%?
Acuan DIR 75% mengikuti pertimbangan adanya keadaan darurat dan kegagalan investasi sbb:
Untuk badan usaha dimana pertanggungan sampai harta pribadi (CV, Fa, Perusahaan Perseorangan) maka penyebutnya adalah: “Laba setelah Pajak – Biaya Hidup”
Total angsuran ADIRA + NON
Take Home Pay setiap bulan – Biaya Hidup
Laba setelah Pajak
DIR (Disposable Income Ratio)
DIR =
Total angsuran ADIRA + NON DIR =
Cukup Bayar Angsuran?
4. Apakah penghasilan cukup untuk membayar angsuran?
Penghasilan minimal harus 3x angsuran total
• Penghasilan, yaitu Omzet dikurangi Biaya Produksi dan Umum
• Penghasilan (take home pay atau laba bersih) minimal 3x angsuran dari perhitungan bahwa DSR maks 30%, artinya 1x angsuran : 30% = 3x angsuran
5
Total angsuran ADIRA + NON
Take Home Pay setiap bulan
Laba Kotor – Biaya Operasional
DSR (Debt Service Ratio)
DSR =
Total angsuran ADIRA + NON DSR =
DSR Pejabat Berwenang
>30% – 35% Branch Manager
>35% Credit Manager / Credit
Operation Manager Omzet = Rata2 Mutasi Kredit = Rekap Bon Penjualan Rekap Bon harus dilengkapi dengan Hasil Survey: • Foto usaha • Pencacahan jumlah customer • Pencacahan nilai pembelian • Dll. Besar Omzet = 25x angsuran
5. Bagaimana mengetahui besar penghasilan tanpa melihat Laporan Laba/ Rugi?
Cukup Bayar Angsuran?
6. Survey seperti apa yang dapat men-verifikasi pengakuan THP, omzet dan laba operasional?
Verifikasi
• Pekerjaan • Status karyawan • Jabatan • Pangkat • Lama kerja • Bidang usaha • Harta dimiliki
THP
• Lama usaha • Bidang usaha • Kontrak Kerja • Bowheer • + Bon pembelian • + Foto aktivitas usaha • Persediaan barang • Harta dimiliki
Omzet & laba Operasional
Cukup Bayar Angsuran?
7. Bagaimana memastikan uang digunakan untuk membayar angsuran?
Bila penghasilan atau omzet cukup, namun bila ada pembayaran lainnya yg lebih prioritas maka overdue tetap dapat terjadi. Utk itu metode pembayaran yang dirasakan aman s/d kurang aman adalah: • Giro 3x kliring dana tidak cukup maka di-BlackList oleh BI • Pembayaran dari Bowheer tergantung kelangsungan Kontrak Kerja antara Debitur dg Bowheer dan
Perjanjian antara ADMF dengan Bowheer • Standing Instruction : perintah kepada Bank untuk men-transfer dana dari rek Debitur ke ADMF setiap
tanggal tertentu tergantung Perjanjian antara ADMF – Bank – Debitur • Pembayaran transfer Bank • Pembayaran tunai kadangkala tergantung dengan ketepatan waktu penagihan
Cukup Bayar Angsuran?
Masalah DSR
Penghasilan meliputi:
• Penghasilan lain
• Penghasilan pasangan
• Penghasilan orang tua
Yang boleh masuk sebagai penghasilan:
1. Ter-verifikasi check kebenaran apa yg
diakui, dan apa yg tertulis di dokumen
2. Dari aktivitas normal & reguler bonus
dan insentif kinerja tidak masuk
3. Bila ada Penjamin, maka Penghasilan dan
Pengeluaran Penjamin juga
diperhitungkan
Verifikasi berdasarkan dokumen:
• 1. Kejanggalan pada dokumen:
• 2. Dokumen dan informasi dari pihak yang
mengeluarkan
Kejanggalan dokumen:
• Bukti gaji menggunakan Surat Keterangan HRD,
tidak update
• Kontrak Kerja tidak update, format tidak standar
(tanpa meterai, tanpa detil nilai Rp, cara perhitungan,
penilaian kinerja, sanksi, masa berlaku, dll)
• Tabungan atau R/K:
• Tidak ada transfer dg nilai tetap pd tanggal
tertentu
• Pengendapan kecil: mutasi kredit dalam jumlah
besar diikuti mutasi debet dalam selang waktu
yg pendek
• Perbandingan mutasi kredit dan debet tidak
beraturan
• Rekapitulasi bon
• Bon kosong: Debitur, pembeli, tgl, alamat,
nama usaha
• Nilai bon bulat
Cukup Bayar Angsuran?
10. Apakah dengan Capacity yang cukup, DP boleh nul?
Debitur yang mampu membayar angsuran akan mencoba me-minimalkan besar angsuran. Angsuran dapat diminimalkan dengan memperbesar DP. Jadi Debitur dengan Capacity yang cukup namun menghendaki DP kecil bahkan nul: • Memiliki Capacity palsu, atau masa depan Capacity (Condition) yang tidak pasti • Memiliki masalah penjadualan (cash timing) bila ada history payment kemungkinan
ada ovd sistematis • Kurang mengerti hubungi Debitur utk negosiasi
Cukup Bayar Angsuran?
Rasa Memiliki 1. Apakah Debitur memiliki “kepentingan untuk tetap membayar angsuran” ?
Toyota Xenia 1.3 Xi VVT-i M/T
Harga NCAR : 114 juta (th 2007)
Harga UCAR : 105 JUTA (th 2011)
Berjalan 4 tahun harga turun : 9 juta : 8% pa : 2% per tahun
Toyota Avanza 1.3 G M/T
Harga NCAR : 149 juta
LTV >95% terutama 4 th beresiko
a.
d.
Moral hazard untuk menunggak TIDAK terjadi bila: a. Nilai unit NCAR dan UCAR terus naik b. Nilai outstanding hutang < nilai jual unit LOR kecil c. Besar anguran < rental bila di suatu lokasi rentalnya sangat banyak misalnya Semarang, dan Bali
maka pembiayaan NCAR juga cenderung kualitasnya memburuk d. Nilai pembayaran pertama yang disetor CUKUP berdasarkan historis
“Rasa memiliki” Debitur tergantung dari rasio LTV (Loan-to-Value), yaitu perbandingan nilai jaminan dengan hutang • Nilai jaminan < hutang (LTV tinggi) moral hazar utk menunggak • Hutang jangan terlalu besar DP Setor harus cukup • Ukuran perbandingan Hutang dengan nilai resale jaminan atau unit adalah %LTV
Value adalah nilai jaminan Hutang atau Loan adalah:
2. Mengapa LTV penting?
Rasa Memiliki
Pengganti Capacity 3. Apakah Debitur memiliki harta yang cukup untuk membayar seluruh kewajiban?
Harta : asset yang sudah lunas ada bukti kepemilikannya Rumah atau tempat Usaha • Bukti kepemilikan tanah bangunan: sertifikat, perjanjian kontrak • Nilai tanah bangunan :
• Nilai kontrak kuitansi kontrak • Lama menempati: min 2 tahun utk dipertimbangkan dari sisi kolektibilitas dan karakter
• Nilai pasar kuitansi pembelian sbg pelengkap Sertifikat • NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) pada PBB (Pajak Bumi dan Bangunan): harga yg ditetapkan oleh
pemerintah sebagai dasar perhitungan pajak penjualan NJOP hanya untuk tujuan perpajakan (Kantor Pajak)
Pengganti Capacity Unit Kendaraan • Kepemilikan kendaraan: BPKB an Debitur atau Kuitansi pembelian unit • Bukti kepemilikan : BPKB an Debitur atau Kuitansi Pembelian-nya • Nilai harta: MRP
1. Character calon debitur harus menjadi pertimbangan utama, dan tidak dapat digantikan oleh collateral
2. Kualitas lebih penting dari kuantitas 3. Bad loans are made in good times 4. Mengantisipasi kemungkinan bad loans, dengan monitoring dan pembuatan
skenario 5. Memiliki paling tidak 2 jalan keluar yang tidak berhubungan, yaitu cash flow
(feasibility) & collateral 6. Asumsi debitur selalu optimis 7. Credit adalah businessman yang harus tahu kapan & dengan siapa berbisnis,
berapa resikonya & bagaimana berbisnis secara menguntungkan 8. Bila terjadi conflict of interest serahkan kepada yang lain 9. Keputusan kredit bersifat personal, tidak dapat dipaksakan (perlu integritas!) 10.Test keputusan kredit: “Apakah Anda akan memberikan pinjaman, bila
dengan uang Anda sendiri?” 11.Bila debitur menghendaki jawaban cepat, jawabannya adalah “Tidak” 12.Risk terkait dengan informasi dan pemahaman Anda terhadap bisnis
42
ASPEK PENTING PEMBERIAN KREDIT
KEBIJAKAN KREDIT BERTUJUAN UNTUK :
1. Mengelola Risiko
2. Memenuhi Keinginan Customer
3. Mematuhi Regulasi
ADIRA sebagai kreditur ingin kredit yang “SEHAT”
Dealer & Debitur ingin “CEPAT, MUDAH, MURAH”
ADIRA harus patuh pada regulasi eksternal (BDI, BI, Depkeu, PP, Undang-Undang)
NORMAL (Sesuai Kebijakan)
PENGAJUAN
Diajukan ke Pejabat berwenang
RESIKO: NORMAL
DEVIASI (Menyimpang)
RESIKO: TINGGI
RESIKO: TERUKUR
Tidak diajukan atau Diajukan bukan ke Pejabat berwenang
RESIKO: TIDAK TERUKUR
PELANGGARAN KEBIJAKAN
Dijalankan dgn benar
RESIKO: TERUKUR
TIDAK dijalankan dgn benar
RESIKO: TIDAK TERUKUR
MELANGGAR KEBIJAKAN = RESIKO TINGGI + TIDAK TERUKUR
NORMAL
PENGAJUAN
Diajukan ke Pejabat berwenang
DEVIASI
Tidak diajukan atau Diajukan bukan ke Pejabat berwenang
PELANGGARAN KEBIJAKAN
Dijalankan dgn benar
TIDAK dijalankan dgn benar
HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN
HAL YANG HARUS DILAKUKAN
1. Patuhi Kebijakan yang berlaku Jika kurang paham/bingung lihat Memo/MI, tanya BM/DBM/CM
4. Perkuat Monitoring • Data diinput dengan LENGKAP & BENAR CFO/CMO & Data Entry • Kemampuan analisa CFO & CMO • Stop Selling CMO • CMO Pareto & dicurigai Fraud
3. Perkuat kemampuan analisa • Data nasabah sinkron/wajar? • Kenali resiko & pikirkan mitigasinya
2. Periksa Proposal/Program Khusus • Masa berlakunya saat aplikasi dianalisa • Tetap PATUHI kebijakan yg tidak diatur dalam Proposal/Program Khusus