PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1351
DAMPAK IMIGRAN BAGI MASYARAKAT LOKAL DI KOTA
MALANG DAN KOTA BATU
Dwiki Bagus A1, Wahyu Agung W2, Daffan Ichsan N.R3
Universitas Muhammadyah Malang
Alamat Korespondensi: [email protected]
ABSTRAK
Di Kota Malang dan Kota Batu memiliki potensi-potensi yang bagus dan sangat mononjol. Seperti
pada bidang penddikan dan di bidang pariwisatanya. Sehingga dari potensi yang dimiliki di kedua
Kota tersebut bisa membeikan daya tarik bagi masyarakat luar daerah maupun luar negeri yang
ingin berkunjung ke Kota Malang maupun Kota Batu. Dengan perkembangan jaman di revolusi
Industri 4.0 ini dengan kemajuan teknologi yang cangih dan semua berubah menjadi digital. Maka
juga mengakibatkan mudahnya lalu lintas orang luar daerah maupun luar negeri datang ke Kota
Malang dan Kota Batu karena kemudahan teknlogi yang diaksesnya. Maka pemerintah juga harus
siap dalam menghadapi perkembangngan teknologi saat ini. Dan dari adanya imigran yang datang
ke Kota Malang dan Kota Batu akan memberikan dampak bagi masyarakat loka asli daerah
tersebut. Baik dari segi ekonomi, politik, sosial dan budayanuya akan terpengaruhi. Dan dari
adanya dampak tersebut juga mberikan dampak positif dan negatif bagi masnyarakat lokal Kota
Malang dan Kota Batu. Dan dari penelitian ini kita bertujuan bisa mengetahui dampak yang
diperoleh bagi masyarakat lokal tersebut. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif
dengan pengumpulan data secara wawancara, observasi, dan dokumen. Dan hasil dari penelitian
ini bahwa adanya imigran yang datang ke Kota Malang dan Kota Batu memberikan dampak positif
maupun negatif baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya yang ada di Kota tersebut.
Kata Kunci: Imigran, Revolusi Industri 4.0; Dampak Bagi Masyarakat Lokal
ABSTRACT
Well, in Malang cities and Batu cities have great potential and very popular. As in education and
in tourist areas. So both cities' potential can create attraction for people both outside and the
country who want to visit both the poor and the stone cities. With these era developments in the
industrial revolution 4.0 and advanced technological advances and all turning digital. It also
resulted in the ease of traffic for foreigners and foreigners to come to the poor cities and stone
cities because of the ease of their techniques. So governments must also be prepared for the
growth of current technologies. And of those immigrants coming to the Malang cities and the Batu
cities will have an effect on local residents. Economic, political, social and cultural role
notwithstanding. And of course the impact will also have a positive and negative impact on the
local communities Malang towns and Batu cities. And the purpose of our research is to
understand the impact that comes to these local communities. The research uses a qualitative
descriptive method with interviews, observations, documents. And the result of this study was that
the presence of immigrants coming to these poor cities and stone cities had both a positive and a
negative impact on both the economic, social and cultural aspects of the city.
Keywords: Immigrant;Revolution Industry 4.0, Impact on the local communities
PENDAHULUAN
Imigrasi sudah sangat biasa dilakukan bagi masyarakat atau penduduk lain
datang kesuatu tempat baik bertempat tinggal, berwisata, bekerja, maupun
kepentingan lain yang bertujuan untuk berkunjung ke tempat lain. Keimigrasian
yaitu hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Indonesia serta
pengawasanya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara (pasal 1 angka
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1352
1 UU 6/2011). Pada jaman milinial ini dan era revolusi industri 4.0 saat ini
manusia sangat mudah untuk melakukan kunjungan ke daerah lain maupun
kenegara lain dikarenakan di era modern ini teknologi sudah sangat cangih baik
dari akomodasi dan transportasi juga sangat mudah terhadap mengaksesnya
sehingga orang masuk keluar juga sangat banyak dilakukan. Maka bagi
keimigrasian juga harus tanggap dan ketat mengawasi imigran-imigran yang
dating ke daerahnya sesuai dengan UU Nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian.
Selain itu peraturan pemerintah Nomor 31 tahun 2013 tentang peraturan
pelaksanaan. Peraturan Menteri hukum dan HAM Nomor 30 tahun 2016 yang
menjelaskan tentang keimigrasiaan.
Dan dari imigran tersebut juga akan memberikan dampak bagi kehidupan
masyarakat baik dari segi ekonomi, politik, KUM dan KAM, dan social budaya.
Kebanayakan kota yang menjadi tujuan imigran yaitu kota yang bisa
dikategorikan maju, mudah mencari lapangan pekerjaan, banyak tempat industry,
memiliki destinasi wisata yang luas dan memiliki sarana Pendidikan yang tinggi.
Sehingga Kota Batu dan Kota Malang sebagai Kota Wisata dan sebagai Kota
Pendidikan maka akan banyak sebagai tujuan imigran yang datang ke kota
tersebut. Tahun 2017 imigran yang datang ke Kota Malang ada sebanyak 2.533
orang sementara pada tahun 2018 banyak imigran yang datang ke Kota Malang
yaitu 2.209 orang. Dalam skala 4 tahun banyaknya imigran yang datang yang
pemegang ijin tinggal terbatas pada tahun 2015-2019 di Kota Malang sebesar
5.244 orang dan yang ada di Kota Batu yaitu sebesar 398 orang yang datang di
kota tersebut. Dan yang pemegang ijin tinggal kujungan pada tahun 2015-2019 di
Kota Malang 8.079 orang dan yang ada di Kota Batu yaitu sebesar 608 orang.
Dari imigran tersebut bagaimana dampak bagi masyarakat lokal ataupun
pemerintah dari adanya imigran tersebut. Baik bagaimana dampak ekonomi bagi
Kota Malang dan Kota Batu apakah menjadikan meningkatnya perokonomian
atau tidak terpengaruhi. Selain itu adanya Imigran yang menetap di Kota Malang
dan Kota Batu tidak berdampak pada social budaya masyarakat local. Juga
dampak keamanan dan kenyamanan masyarakat local terhadap adanya imigran
terganggu atau tidak ataupun mereka bisa hidup berdampingan secara nyaman dan
tidak menimbulkan suatu konflik permasalahan. Dan bagaimana tantangan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1353
pemerintah di era revolusi Industri 4.0 dalam menyikapi banaknya imigran yang
datang dan menangani permasalahan-permasalahan atau kasus dari banyaknya
imigran yang datang ke kota tersebut. Selain itu bagaimana pemerintah
mengunakan teknologi saat ini untuk memperketat pengawasan dari lalu lintas
imigran yang datang ke Indonesia. Bagaiana upaya pemerintah dalam berinovasi
pengunaan perkembangan teknologi yang semakin cangih.
Gambar 1. Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian
deskriptif. MenurutLexy J. Moleong (2005) berdasarkan pada pondasi penelitian,
paradigma penelitian, perumusan masalah, tahap-tahap penelitian, teknik
penelitian, kriteria dan teknik pemeriksaan data dan analisis dan penafsiran data.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak imigran bagi
massayarakat lokal di Kota Malang dan Kota Batu.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1354
2. Subyek Penelitian
Penelitian tersebut dilakukan di Kantor Imigrasi Kota Malang. Kita
memilih penelitian tersebut di Kantor Imigrasi di Kota Malang karena kita bisa
mengetahui berapa banyak jumlah imigrasi di Kota Malang dari tahun ketahun.
3. Jenis Dan Sumber Data
Pada jenis maupun data dan sumber ini yang digunakan adalah sumber
data dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam data kualitattif ini
kebanyakan datanya berbentuk kalimat sedangkan data kualitatif sendiri hanya
meliputi gambaran umum dengan objek penelitiannya. Selanjutnya dalam jenis-
jenis datanya sendiri meliputi dua macam, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer di dapat dari subjek informan, karena yang terlibat maupun yang tau
dalam keadaan maupun kondisi di dalam nya maupun proses dilapangan.
Selanjutnya dengan mendapatkan data kita harus dapat membandingkan data-data
lainya serta mencari penelitian-penelitian trdahulu supaya lebih efektif.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap penelitian ini agar diperoleh data yang valid dan bisa
dipertanggungjawabkan, maka data diperoleh melalui :
1. Wawancara
Wawancara yaitu menanya informan secara langsung mengenai
pertanyaan yang kita butuhkan. Tanpa adanya wawancara peneliti akan kesulitan
dalam mecari informasi maupun mencari data. Peneliti melaksanakan wawancara
kepda kepala kantor imigrasi kelas 1 TPI Malang.
2. Observasi Langsung
Observasi juga haru dilakukan secara langsung oleh peneliti supaya bisa
mencatat terkait informasi mengenai imigrasi maupun imigran yang ada di Kota
Malang dan di kota Batu. Sebagai hal tersebut peneliti dapat melakukan
pengamatan secara langsung dalam mendapatkan bukti yang valid mengenai
objek penelitian yang kita kerjakan.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1355
3. Dokumen
Dokumen sebagai proses melihat kembali untuk memperluas sebanyak
data yang digunakan maupun data yang ditemukan. Sumber data tersbut bisa
diperoleh dari buku, dokumen dari kantor, makalah, serta yang berhubangan pada
topik penelitian yang kita ambil.
2. Teknik Analisis Data
Dalam analisis data yang paling terpenting dapat menentukan inti dari
suatu datatersebut serta data yang penting, selanjutnya kita bisa menyederhanakan
menjadi bahasa kita sendiri maupun bahasa yang mudah dipahami, selanjutnya
bisa digunakan untuk menjawab apa dari masalah yng terkandung dalam data
penelitian tersebut. Dari keseluruhan diharapkan dari teknik analisis data dapat
menghasilkan hasil yang jelas dan mudah dipahami.
KERANGKA TEORI
1. Revolusi Industri 4.0
Sejarah globalisasi menunjukkan bahwa setiap perubahan zamanmemiliki
core (penggeraknya) masing-masing. Uraian Friedman, Ritzer, dan Toffler
menunjukkan bahwa gerak perubahan itu selalu dipicu oleh perkembangan
teknologi yang melahirkan era revolusi industri 4.0, yang tidak hanya tidak hanya
sekadar membuka interaksi secara luas namun juga mendisrupsi berbagai bidang
kehidupan manusia.
Negara Indonesia harus mempunyai kesiapan dalam menghadapai
tantangan pada revolusi 4.0. mau tidak mau kita harus siap dalam menghadapi era
tersebut, adapun cara untuk menghadapi yaitu dengan melalui sector industry,
karena sector industri dianggap paling cepat dalam perkembangannya. Misalnya
dalam Angkatan kerja yang terutama harus mengasah kemampuan untuk
mengoperasikan teknologi atau internet, selanjutnya mengadakan industry
nasional untuk menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Atonomous,
Cyber Security, Cold,dan Augmented Reality. Sebelum membahas lebih lanjut
mengenai kesiapan negara Indonesia dalam menghadapi revolusi industry 4.0 kita
akan membahas mengenai apa itu revolusi industry. Secara garis besar revolusi
industry adalah perubahan secara besar-besaran dan mendasar atau radikal oleh
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1356
manusia terhadap cara memproduksi barang. Revolusi industri sendiri sudah
terjadi dalam tiga kali, dan pada saat ini kita lah yang mengalami revolusi industry
ke 4 atau Bahasa yang sering digunakan adalah Revolusi industry 4.0. revolusi
industry membuat kemudahan dalam memproduksi suatu barang , bahkan dengan
adanya revolusi industry dapat mengatasi masalah kelangkaan yang dapat
menjadikan kehidupan manusia lebih efisien.
2. Imigrasi
Imigrasi sudah sangat biasa dilakukan bagi masyarakat atau penduduk lain
datang kesuatu tempat baik bertempat tinggal, berwisata, bekerja, maupun
kepentingan lain yang bertujuan untuk berkunjung ke tempat lain. Keimigrasian
yaitu hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Indonesia serta
pengawasanya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara (pasal 1 angka
1 UU 6/2011).
Perpindahan penduduk sering disebut dengan migrasi atau dengan kata
lain atau dapat disebut dengan mobilitas, yaitu perpindahan penduduk ke tempat
lain dengan tujuan tertentu (Mantra, 2003). bahwasanya yang di paparkan oleh
mantra dimana dalam sebuah daerah yang memiliki perekonomian yang kecil
disitulah meculnya tujuan dari seorang imigran yang mana, imigran tersebut
bertujuan untuk meningkatkan taraf perekonomian dan juga meningkatkat
kesejahteraan bagi keluarganya. Ditambah dengan munculnya sebuah revolusi 4.0
dimana para imigran lebih mudah dalam melakukan perpidahan tersebut, yang
mana ia akan dapat lebih mudah untuk memperjuangkan tujuan tersebut untuk
meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan keluarga.
Menurut badan pusat statistik (BPS) dalam (Mantra,2003) seorang disebut
sebagai imigran apabila orang tersebut bergerak melintas batas provinsi menuju
ke provinsi lain dan lamanya tinggal diprovinsi tujuan adalah enam bulah lebih.
Atau dapat juga orang seseorang yang mana dapat dikatan migran apabila orang
tersebut berada di provinsi tujuan kurang dari enam bulan akan tetapi orang
tersebut mempunyai keinginan untuk menetap atau tinggal selama lebih dari enam
bulan di provinsi tujuan tersebut. hal tersebut akan bisa tersesignifikasi dengan
hadirnya sebuah revolusi 4.0 yang mana akan dapat lebih mudah dalam bertinggal
untuk mencapai sebuah tujuan.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1357
Disisi lain bahwasanya menurut munir (2010) dimana migrasi merupakan
sebuah perpindahan penduduk dengan memiliki tujuan menetap dari suatau
tempat ketempat lain yang mana meliputi batas politik, negara ataupun
administratif, batas wilayah dalam suatu negara. Selain itu juga migrasi juga
sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif lebih permanen dari suatu daerah
ke daerah tujuan lain.
Dan dalam hal ini juga terdapat hal yang lebih sederhana yang mana
migrasi didefinisikan sebagai sebuah aktivitas perpindahan penduduk. Namun
secara formalnya migrasi didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang mana
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ketempat lain yang mana juga
melalui batasan politik, negara ataupun batas admintratif, atau negara batasan
bagian negara. Yang mana, apabila melampaui batas negara maka disebut dengan
dengan migrasi internasional. Seedangkan migrasi dalam negeri merupakan suatu
perpindahan penduduk yang mana terjadi dalam batas wilayah suatu negara, baik
mana antara daerah ataupun antar provinsi. Pindahnya penduduk kesuatu daearh
yang mana tujuan kedaerah disebut dengan sebutan migrasi masuk. Sedangkan
yang mana perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah disebut dengan
sebutan migrasi keluar (Depnaker dalam Mantra,2003).
Bahwasanya dalam perpindahan penduduk tidak hanya dapat dilihat dari
tujuan atau berapa imigran yang akan pindah, namun disini Rusli (1996)
mengatakan bahwa pada hakikatnya juga bisa dilihat dari segi mobilitas, yang
mana mobilitas penduduk merupakan pergerakan penduduk secara geografis,
yang mana perbedaan kedua istilah tersebut terkait dengan yang atas yaitu hanya
terletak pada perkara permanen dan non permanen yang terdiri dari sirkuler dan
komunitas.
Sedangkan disini Mulyadi (2002) mendefinisikan lain yang mana
penduduk migran dapat dikategorikan dalam dua hal atau dua kategori, yang
pertama, mereka yang pada saat pencacahan tempat tinggalnya berbeda dengan
tepat lahir yang disebut migrasi semasa hidup (life time migration). Kedua mereka
yang bertempat tinggal di tempat tujuan lima tahun lalu dikategorikan sebagai
migrasi risen (ricent migration)
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1358
Sedangkan pada hal ini juga memliki perbedaan yang mana antara
mobilitas dan migrasi penduduk, bahwasanya Tjiptoherijanto (2000) mengatakan
mobilitas penduduk didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang mana
sudah melewati batas adminitratif tingkat II, namun disisi lain bahwasanya ini
tidak bertujuan untuk menetap didaerah yang baru, sedangkan migrasi
didefinisikan bahwasanya sebagai penduduk yang melakukan perpindahan yang
mana juga melewati batas adminitratif tingkat II, namun disini yang mana
sekaligus penduduk juga berniat menetap di daerah baru tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Imigran Di Kota Malang Dan Kota Batu
Kota Malang dan Kota Batu bisa juga dikatakan sebagai kota besar dimana
banyak yang berkunjung atau datang ke kota tersebut. Dikarenakan banyaknya
potensi-potensi yang dimiliki di kedua kota tersebut. Di Kota Malang sendiri
potensi yang dimiliki yaitu fasilitas pendidikan yang memumpuni dan bisa
dikategorikan baik. Di Kota Malang sendiri juga sangat mendukung untuk
kemajuan bidang pendidikan yang ada. Selain dari faktor pendidikan juga
memiliki potensi pariwisata yang menarik minat wisatawan dari dalam negeri
maupun luar negeri dengan memberikan keindahan alam yang dimiliki di Kota
Malang maupun di Kota Batu.
Dikarenakan Kota Malang dikenal potensi pendidikan yang tergolong baik
maka kebanyakan imigran yang datang ke Kota Malang sendiri dikalangan
mahasiswa yang menempuh pembelajaran di Kota Malang. Selain itu pemerintah
Kota Malang juga sangat mendukung terhadap bidang pendidikan yang ada di
Kota Malang. Sehingga dari kualitas pendidikan yang cukup baik tersebut
menjadikan banyaknya imigran yang datang ke Kota Malang karena banyak
lembaga pendidikan yang terkenal dan baik di Kota Malang. Sehingga banyaknya
imigran yang datang di Kota Malang mengakibatkan bertambahnya jumlah
penduduk yang ada di Kota Malang. Dan dari Mahasiswa tersebut selain belajar di
Kota Malang juga bisa bertukar budaya dan saling memahami budaya yang ada di
masing-masing daerahnya.. Kebanyakan turis mancanegara maupun lokal datang
ke Kota Malang untuk berwisata dan juga bertukar ilmu atau disebut dengan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1359
transfer ilmu antara orang luar negeri dan masyarakat lokal. Selain itu imigran
juga melihat dan belajar budaya yang dimiliki di Kota Malang. Mereka antusias
untuk belajar dan memahami budaya yang dimiliki di Kota Malang baik dari
budaya tradisional yang dimiliki di Kota Malang maupun budaya atau kondisi
masyarakat yang ada di Kota Malang.
Selain berwisata dan berbagi ilmu bagi imigran yang datang di Kota
Malang juga sebagai tenaga ahli yang dibutuhkan diperusahaan atau industri-
industri di Kota Malang karena untuk mengisi bidang ahli yang belum dimiliki di
negara Indonesia. Sehingga membutukan tenaga ahli dari luar negeri untuk
menyempurnakan hasil dari produksinya. . Selain di Kota Malang juga banyak
memberikan peluang lapangan pekerjaan baik dari bidang jasa maupun Industri
selain itu di Kota Malang juga membutuhkan tenaga ahli dari luar untuk
memberikan bidang yang kosong atau masih perlu pembelajaran dan bertujuan
untuk memajukan dan memberi manfaat bagi Kota Malang. Selain kegiatan yang
dilakukan di atas juga sebagai transit ke negara lain karena letak geografis
Indonesia yang sangat strategis dan sangat mungkin dilalui bagi para Imigran.
Imigran yang datang ke Batu kebanyakan berwisata dan belajar kondisi
sosial yang ada di Kota Batu namun jumlah imigran yang datang ke batu lebih
sedikit daripada yang datang ke Kota Malang di tahun 2018 saja yang datang ke
Kota Batu hanya 70 orang dan di 2019 hanya 6 orang. Walaupun yang mendoinasi
hanya untuk berwisata sesuai visanya namun juga ada yang bekerja dimana
memberikan suatu seminar maupun pelatihan kepada masyarakat lokal.
Dikarenakan potensi yang menonjol di Kota Batu hanya dari segi wisatanya
namun juga ada imigran yang belajar bagaimana kondisi pertanian yang ada di
Kota Batu. Dan dari potensi yang menonjol yang dimiliki Kota Batu di sektor
wisatanya banyak imigran yang tertarik untuk menikmati keindahan alam yang
dimilikinya. Selain wisata alam juga menyajikan tempat wisata buatan yang
bertujuan untuk rekreasi dan belajar sehingga banyak menarik perhatian turis luar
daerah maupun luar negeri yang datang ke Kota Batu. Namun tidak hanya dari
aspek pariwisata saja tapi banyak imigran dari luar daerah yang datang ke batu
dengan melaksanakan study banding dengan belajar potensi-potensi yang dimilliki
di Kota Batu sendiri. Selain itu karena banyaknya aspek yang bisa memberikan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1360
lapangan pekerjaan di Kota Batu maka juga banyak imigran yang datang di Kota
Batu untuk bekerja dan menetap di Kota Batu. Baik dari masyarakat tingkat
menengah kebawah maupun menengah keatas. Kebanyak yang dilakukan bagi
masyarakat yang tingkat menengah kebawah dengan berjualan di Kota Batu
dengan memanfaatkan wisatawan yang datang ke Kota Batu, seperti orang yang
berjualan di pinggiran baik jualan makanan maupun berjualan produk
kreatifitasnya. Dan bagi masyarakat yang menengah keatas banyak yang membuat
rumah makan maupun membangun villa atau hotel di Kota Batu dan juga banyak
yang berinvestasi di bidang pariwisata di Kota Batu karena bisa dilihat aspek
Pariwisata di Kota Batu terus meningkat. Sehingga banyak investor investor luar
yang menanam modal di Kota Batu. Selain itu juga dibutuhkanya tenaga ahli yang
sesui bidangnya yang masih belum dimiliki di Kota Batu yang betujuan untuk
memperbaiki atau menambah kualitas yang ada di Kota Batu sendiri. Dan dari
banyaknya imigran yang datang ke Kota Batu juga sangat mempengaruhi jumlah
penduduk yang ada di Kota Batu.
Para imigran yang datang di Kota Malang dan Kota Batu juga harus sesuai
ijin yang terlapir di visanya. Ada 2 ijin yang diberikan kepada imigran yang
datang ke Kota Malang dan Kota Batu. Yaitu pemegang ijin tinggal terbatas dan
pemegang ijin tinggal kunjungan sesuai yang tertuan dalam pasal 48 ayat (1) UU
No 6 Tahun 2011 bahwa mereka (orang asing) wajib memiliki ijin tinggal, isi dari
pasal 48 antara lain setiap Orang asing yang ada di Wilayah Indonesia wajib
memiliki ijin tinggal, ijin tinggal diberikan kepada orang asing sesuai dengan visa
yang dimilikinya.
Pemegang ijin tinggal kunjungan yaitu ijin yang diberian kepada imigran
untuk tinggal dan berada di Indonesia hanya untuk jangka waktu singkat dalam
rangka waktu kunjungan yang ditentukan. Ijin kunjungan berhak diberikan kepada
orang asing yang masuk wilayah Indonesia dengan visa kunjungan. Anak yang
baru lahir di negara Indonesia dan pada saat lahir orang tuanya pemegang ijin
tinggal kunjugan. Imigran dari negara yang dibebaskan dari kewajiban memiliki
visa sesuai dengan ketentuan undang-undang. Imigran yang bertugas sebagai alat
angkut yang sedang berlabuh atau berada di wilayah Indonesia sesuai dengan
Ketentuan perundang-undangan. Imigran yang masuk wilayah Indonesia dalam
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1361
keadaan darurat. Dan imigran yang masuk wilayah Indonesia dengan visa
kunjungan saat kedatangan. Berakhirnya pemegang ijin tinggal kunjungan karena
antara lain; kembali ke negara asalnya, ijin telah habis berlaku, ijin beralih status
menjadi ijin tinggal terbatas, ijinya dibatalkan oleh menteri atau pejabat imigrasi
yang ditunjuk, dikenai deportasi, dan meninggal dunia. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang mulai tahun 2015 sampai 2019
di Kota Malang pemegang ijin tinggal kunjungan sebanyak 8079 orang dan di
Kota Batu sebesar 608 orang. Dan data secara detail pertahunya dilihat dari tabel .
Pemegang ijin tinggal terbatas yaitu ijin yang diberikan kepada imigran
dengan visa terbatas atau orang asing yang diberikan alih status dari ijin tinggal
kunjungan antara lain; orang asing dalam rangka penanaman modal, bekerja
sebagai tenaga ahli, melakukan tugas sebagai rohaniawan, mengikuti pendidikan
dan pelatihan, mengadakan penelitian ilmiah, menggabungkan diri dengan suami
istru pemegang ijin tinggal terbatas, menggabungkan diri dengan orang tua
pemegang ijin tinggal terbatas atau ijin tinggal tetap bagi anak yang berusia
dibawah 18 tahun dan belum kawin, orang asing eks warga negara Indonesia,
wisatawan lanjut usia mancanegara, anak yang lahir di wilayah Indonesia orang
tuanya pemegang ijin tinggal terbatas, nahkoda atau awak kapal maupun tenaga
ahli asing di atas kapal laut atau alat apung yang beroperasi di wilayah perairan
dan wilayah yurisdiksi Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, orang asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia,
anak dari orang asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia, dan
orang asing yang melakukan pekerjaan singkat di Indonesia. Ijin tinggal terbatas
juga bisa berakhir jika pemegan ijin melakukan hal antara lain; kembali ke negaa
asalnya dan tidak masuk lagi ke wilayah Indonesia, kembali ke negara asla dan
tidak kembali lagi melebihi masa berlaku ijin masuk kembali yang dimiliki,
memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia, ijinya telah habis masa
berlakunya, ijin beralih status menjadi ijin tinggal tetap, ijin dibatalkan oleh
menteri atau pejabat imigrasi yang ditugaskan, dikenai deportasi, dan meninggal
dunia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang
mulai tahun 2015 sampai 2019 di Kota Malang pemegang ijin tinggal terbatas
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1362
sebanyak 5244 orang dan di Kota Batu sebesar 398 orang. Dan data secara detail
pertahunya dilihat dari tabel .
Tabel 1. Pemegang Ijin Tinggal Kunjungan
TAHUN KOTA MALANG KOTA BATU
2015 1.891 133
2016 2.209 166
2017 1.898 140
2018 1.760 132
2019 330 37
JUMLAH 8.079 608
Sumber: Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang, 2019
Tabel 2. Pemegang Ijin Tinggal Terbatas
TAHUN KOTA MALANG KOTA BATU
2015 1.155 92
2016 1.215 123
2017 1.284 107
2018 1.268 70
2019 1.268 6
JUMLAH 5.244 398
Sumber: Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang, 2019
Revolusi Industri
Revolusi industry yang pertama ditandai dengan peristiwa ditemukannya
serta digunakannya mesin uap yang mengatasi keterbatasan dalam penggunaan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1363
tenaga kerja manusia bahkan tenaga hewan itu sendiri. Dengan mesin uap yang
tadinya berlayar dari Indonesia ke belanda ditempuh dengan waktu satu tahun,
dengan adanya mesin uap dapat memangkas waktu hingga 2 bulan saja. Revolusi
industry yang pertama mengatasi kelangkaan tenaga kerja. Namun polusi
merupakan kelemahan dari revolusi industry yang pertama.
Revolusi industry yang kedua ditandai dengan pergantian dari tenaga uap
menjadi tenaga listrik, tetapi dalam proses pengerjaannya masih menggunakan
cara manual, misalnya dalam memproduksi mobil harus dilakukan dengan cara
merakit satu per satu, tetapi dengan bantuan “Ban Berjalan atau Conveyor belt
maka proses produksi dapat dilakukan secara masal. Kelangkaan yang dikurangi
adalah kelangkaan waktu.
Revolusi industry yang ketiga ditandai dengan berakhirnya abad industry
dan beralihnya menjadi abad informasi. Revolusi ketiga ini dipicu oleh mesin
bergerak, yang berpikir secara otomatis yaitu computer dan robot. Computer
pertama dikembangkan pada era perang dunia kedua , sebagai mesin yang
digunakan untuk memecahkan kode buatan nazi jerman, yaitu computer yang bisa
diprogram yang pertama bernama Collossus adalah mesin raksasa sebesar kamar
tidur. Perkembangan pesat yang dlakukan dengan penemuan semi konduktor,
kemudian transitor, lalu integrated chip (IC) yang membuat ukuran computer
semakin kecil, dengan kemampuan berhitung yang sangat hebat. Artinya
kelangkaan yang dhilangkan adalah kelangkaan dalam sumber daya manusia, dan
berkurangnya ribuan tenaga kerja untu pekerjaan-pekerjaan yang berubah
menggunakan mesin computer dan robot. Revolusi industry yang ketiga ini
membuat banyak negara yang mengandalkan sector manufaktur.
Revolusi industri 4.0 yang dimana dari adanya proses digital, biologis
maupun teknologi pada saat ini telah berkembang sangat pesat oleh karena itu kita
sua harus mengikuti dan mau belajar yang khususnya pada teknologi karena pada
era sekarang semua memakai teknologi yang serba canggih. Kemajuan yang
paling terasa adalah internet. Tersambungnya jaringan bersama serta semakin
kecilnya bentuk komputer, bahkan dapat pula dirubah menjadi smartphone.
Sehingga semakin memperkecil kesalahan yang dihasilkan dari suatu pekerjaan
maupun proses produksi. Dengan adanya internet perhitungan-perhitungan rumit
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1364
yang memakai computer besar dapat terselesaikan berkat adanya internet karena
banyaknya data dan teknologi yang menciptakan 1001 sensor baru yang dapat
pula dimanfaatkan dengan 1001 macam cara. Kemudian yang terakhir dengan
muculnya Machine Leraning yang memungkinkan sebuah computer melakukan
tugasnya dengan diperintahkan oleh manusia. Tetapi masih banyak hal yang
masih harus dikembangkkan bukan hanya Indonesia tetapi negara-negara maju
seperti amerika serikat, jerman dan jepang masih memperdebatkan konsekuensi
dari revolusi industry 4.0 ini, sebab revolusi ini masih berlangsung atau bahkan
baru alkan segera dimulai.
Peran Pemerintah
Dengan adanya teknologi maka akan banyak kemungkinan masyarakat
akan terlibat dalam pemerintahan, serta dapat membantu untuk menyuarakan
pendapat dengan mudah dan dapat mengetahui segala apapun dari kerja
pemerintah.. Revolusi industry 4.0 menyebabkan banyaknya negara-negara maju
maupun negara berkembang untuk dapat bersaing agar tidak tergerus oleh arus
industry yang semakin berkembang. Persiapan yang dilakukan oleh suatu negara
khusunya Indonesia adalah dalam perkembangan sumber daya manusia yang
ditujang dengan infrastuktur. Sumber daya manusia adalah hal yang paling
mendasar yang harus dikembangkan dalam menghadapi revolusi industry. Selain
upaya peningkatan kualitas dari sumber daya manusia dengan melakukan
berbagai peningkatan ilmu pengetahuan, keahlian dan ketrampilan yang dilakukan
dengan di sector Pendidikan formal maupun informal. Pemerintah menyediakan
fasilitas pengembangan kualitas sumberdaya agar dapat bersaing dengan negara
lain. Tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas sumber daya manusia di Indonesia
masih belum baik dibandingkan negara lain, negara telah mengambil langkah
yang cukup beresiko dengan membuka peluang pekerjaan yang dapat didatangkan
dari negara lain yang kualitas dan keahlian yang lebih baik untuk
mengembangkan kemajuan negara Indonesia, akibatnya banyak nya imigran -
imigran dari negara lain yang berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk
bekerja dan menempati pekerjaan professional maupun pekerjaan kasar. Secara
umum hal ini dapat memajukan kondisi ekonomi dan kondisi industry Indonesia
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1365
menjadi lebih baik dengan tenaga ahli yang didatangkan dari negara lain. Tenaga
ahli yang didatangkan dari negara lain tersebut menempati berbagai sector yang
ada di Indonesia seperti dalam sector industry, sector kesehatan (dokter dan
tenaga medis lainnya), sector Pendidikan seperti guru dan masih banyak yang
lainnya.
Akibat langkah diambil oleh pemerintah tersebut dengan mendatangkan
imigran dari negara lain menyebabkan tergusurnya tenaga kerja baik professional
maupun tenaga kasar yang ada di Indonesia yaitu warga negara Indonesia sendiri,
hal ini dapat menyebabkan dampak yuang lebih besar yaitu pengangguran besar-
bsearan di Indonesia dan banyak timbulnya protes-protes dari warga negara
Indonesia yang hak nya tidak diajamin oleh negara yang terdapat dalam konstitusi
salah satunya adalah mengahadapkan penghidupan dan pekerjaan yang layak.
Dengan kondisi tersebut diatas, dikota batu dan kota malang juga mengalami
dampak yang cukup signifikan yaitu misalnya dari sector pariwisata yaitu
masyarakat lokal yang tidak mempunyai pekerjaan akan kalah dengan orang luar,
selain itu juga menyebabkan kemanan maupun kenyamanan masyarakat lokal
dengan adanya imigran akan merasa terganggu dan juga menyebabkan rawan
konflik. Disisi lain kota malang juga dikenal sebagai kota pariwisata dan dan kota
Pendidikan maka banyak imigran tidak bisa dihindari lagi, sedangkan kota batu
sendiri menjadi kota wisata yang disitu banyak wisatawan domestik maupun
wisatawan asing yang berkunjung di pariwisata kota batu, maka dari itu upaya
pemerintah dalam menghadapi banyaknya imigran yang harus ditangani secara
sigap dan tepat.
Selain itu perkembangan yang pesat dari teknologi dan informasi membuat
batas-batas antar negara semakin kabur. Terbukanya pasar bebas antar negara
sebagai akibat adanya era globalisasi, membuka peluang besar bagi setiap negara
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh belahan dunia tanpa dibatasi
oleh ruang dan waktu. Dengan mudahnya akses lalu lintas dalam era globalisasi
memungkinkan dapat terjadi penyimpangan dan kondisi lemahnya peraturan
maupun kebijakan hukum menimbulkan praktek kejahatan lintas negara semakin
meningkat. Kejahatan lalu lintas tersebut biasa dikenal dengan transnasional
membawa kerugian dan itu sering terjadi di indonesia dikarenakan kondisi
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1366
geografis indonesia yang berbentuk kepulauan memiliki akses bebas untuk masuk
ke dalam wilayahnya. Faktor penyebab penyelundupan orang dan imigran gelap,
dimungkinkan muncul baik dari negara asal maupun negara tujuan imigran
tersebut. Faktor penyebab kejahatan transnasional jika dari negara asal para
imigran misalnya terjadinya perang dan desakan ekonomi yang mendorong
mereka untuk berpindah ke tempat lain. Selain itu, faktor penyebab dari negara
tujuan imigran, yakni adanya jaminan hak pencari suaka yang diberikan suatu
negara sehingga membuat para imigran tertarik untuk menjadikan Indonesia
sebagai negara tujuan mereka. Faktor pemicu dari kejahatan transnasional di
Indonesia disebabkan oleh garis pantai yang memanjang dan batas terluar pulau-
pulau. Potensinya Indonesia dalam terjadinya kejahatan transnasional menjadi
permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian lebih, dalam rangka membatasi
mobilitas manusia yang semakin besar dengan berbagai motif kepentingan dan
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyelundupan orang dan imigran
gelap yang masuk ke Indonesia. Lemahnya hukum yang dimiliki Indonesia
menyebabkan Indonesia tidak lagi menjadi negara transit bagi para imigran,
khususnya imigran dari Timur Tengah menuju Australia. Kini Indonesia sebagai
negara tujuan penyelundupan manusia. Banyak negara menganggap bahwa
Indonesia tidak memiliki undang-undang yang tegas dalam menangani masalah
penyelundupan manusia. Adapun upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi
penyelundupan orang dan imigran gelap ini dibutuhkan berbagai usaha dan
kerjasama antara pihak berwenang dengan melibatkan masyarakat. Konsep ideal
untuk mencegah penyelundupan orang dan imigran gelap yang masuk indonesia
itu dengan penegakan hukum. yakni perlunya dibuat undang-undang atau
kebijakan khusus yang mengatur masalah penyelundupan orang dan imigran gelap
juga pengaturan sanksi yang tegas terkait bentuk kegiatan dari agen penyelundup
untuk memangkas mata rantai kejahatan transnasional. Adapun upaya lain yaitu
dengan alokasi dan atau anggara, sarana dan prasarana yang digunakan sebagai
usaha dalam menangani masalah penyelundupan orang dan imigran gelap.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1367
Kasus Kasus Imigran
Masalah yang terjadi ialah imigran gelap yang menjadi salah satu bentuk
dari kejahatan lintas negara (transnasional), Indonesia sendiri sebagai negara
kepulauan yang luas serta tebesar di dunia sangat rawan terhadap terjadinya
migrasi termasuk imigran gelap, dapat diketahui indonesia dengan daratan yang
juga luas dan garis pantai yang dapat menyebabkan sulit diawasi oleh masuknya
imigran gelap dari berbagai negara terutama pada bagian maritim, para imigran
sendiri dapat memasuki indonesia melalui jalur perbatasan maupun jalur resmi
yang tidak terkontrol yang juga bisa disebut jalur alternatif atau jalur tikus.
Dengan adanya imigran gelap ini dapat membahayakan kemanan
indonesia. Dari adanya data yang diperoleh dapat dilihat dari orang – orang
maupun negara pelaku imigrasi gelap Diantaranya Myanmar, Bangladesh,
Srilanka, Afghanistan, Pakistan, Irak, Iran, Serta China (RRC) sedangkan dari sisi
lain orang Indonesia bisa menjadi pihak yang mengirimkan para imigran ke
negara lain dalam maksud dalam memperoleh uang. Dalam banyak kasus yang
terjadi sangatbanyak imigran yang masuk ke Indonesia yang sejak tahun 2008
memiliki peningkatan.
Untuk daerah yang menjadi jalur para imigran yakni merupakan daerah –
daerah terpencil seperti Sumatera yang mejadi jalur masuknya para imigran
dikarenakan Sumatera yang dekat dengan negara tetangga yakni Malaysia yang
menjadi sasaran tehadap Iran gelap karena jalur yang mudah dicapai, nah para
imigran sebelumnya yang memiliki tujuan untuk transit di negara tujuan mereka,
namun mereka harus melalui negara – negara lain salahsatunya negara yang biasa
menjadi negara tujuan mereka yakni seperti Australia, untuk menuju negara
tujuan mereka yaki Australia mereka masih harus melewati negara Indonesia dan
mereka melakukannya secara gelap untuk memasuki negara Indonesia, mereka
memilih tempat yang sangat menjorok dan bisa menerima imiran gelap untuk bisa
memasuki Indonesia, salah satu pulau yang bisa mereka lalui yakni jajaran
Kepulauan Riau.
Pada penanganannya terhadap imigran gelap terdapat respons kebijakan
yang dilakukan namun dilihat dari temuan kasus yang terjadi mengapa mereka
sampai melakukan imigrasi gelap. Terdapat tiga upaya yang dilakukan pemerintah
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1368
indonesia dalam mengangi imigran gelap yakni pertama penagkapan, dimana dala
penangkapan ini dilakukan apabila para imigran gelap terdapat kecurigaan yang
mandalam, hal itu akan dilakukan penagkapan dan penahanan sementara oleh
aparat keamanan Indonesia, selanjutnya dilakukan pemulangan paksa,
pemulangan paksa dilakukan apabila para imigran yang tertangkap dan sudah
diperiksa tidak terlibat serta berbuat pelanggaran pidana maka mereka akan
dipulangkan paksa, yang terakhir yakni penampungan dan penahanan lama, hal ini
dilakukan apabila para imigran akan dilakukan penyelidikan lebih dalam lagi dan
adapun penyaluran ke negara tujuan mereka apabila para imigran dapat memenuhi
aturan yang sudah berlaku di indonesia. Dengan adanya imigran gelap ini
diharapkan tingkat keamanan indonesia lebih diperkua lagi agar kasus imigran
gelap dapat dikurangi dan dapat diatasi seingga tidak udah dimasuki oleh para
imigran gelap.
Seperti yang terjadi di Kota Malang permasalahan terkait dengan imigrasi
terkait dengan masa tegang visa dan pendeportasian yang mana pada tahun 2016
telah terjadi suatau hal yang mana kantor imigrasi kota malang melakukan atau
mendeportasi warga negara Libya yang bernama, Walid N.R melelalui Bandara
Udara Internasional Juanda tepatnya pada hari selasa, 9 Agustus 2016. Yang mana
warga negara Libya yang bernama walid tersebut dipulangkan secara paksa ke
negara asalnya dikarenakan membuat keributan disebuah kafe yang ada di Kota
Malang.
Sebelum hal tersebut terjadi pihak kantor imigrasi mengatakan jarang
menangani kasus seperti walid tersebut karena yang sering terjadi biasanya terkait
warga negara asing atau imigran yaitu terkait masa tegang sebuah visa seperti visa
wisata, kerja maupun kunjugan. Selain itu kepala subseksi pengawasan Kantor
Imigrasi Malang Guntur Sahat Hamonangan bahwasanya yang paling seriang
ditangani ialah kasus pelanggaran waktu tinggal dan penyalahgunaan visa.
Pada kasus ini walid yang dipulangkan secara paksa dimana ia
dipulangkan sebelum izin tinggalnya habis, dimana ia memiliki visa turis yang
berlaku 30 hari sejak 1 juli sampai 2 agustus 2016, walid datang dari Malaysia
pada awal juli lalu tinggal bersama beberapa mahasiswa Libya yang berkuliah di
Malang. Sebelumnya kata kepala subseksi pengawasan Kantor Imigrasi Kota
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1369
Malang walid pernah berkuliah disebuah perguruan tinggi di Kota Malang pada
2013 yang mana walid hanya menjalani masa kuliah selama dua semester lantaran
tidak melakukan daftar ulang sehingga pihak kampus tidak mau menjadi sponsor
lagi kemudian walid kembali ke Malaysia.
Namun, belum juga durasi izin tinggalnya berakhir, pria berusia 37 tahun
tersebut terlibat dalam sebuah keributan disebuah cafe. yang mana kafe ini
menjual makanan berbahan baku mie dan terletak dikawasan Jalan Soekarno-
Hatta, Malang. yang mana pada kafe tersebut walid sempat mengamuk lataran
memecahkan sebuah gelas dan selain itu juga mengancam pegawai kafe tersebut,
akhirnya dengan kejadian tersebut pihak pegawai kafe tersebut melaporkan
kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib, kemudian setelah diperiksa polisi
akhinya pihak yang berwajib melimpahkan kasus walid tersebut kepada kantor
imigrasi kota malang. kepala subseksi pengawasan kantor imigrasi kemudian
memastikan bahwasanya izin tinggal walid tidak bermasalah namun karena walid
membuat kegaduhan imigrasi menilai walid sebagai orang asing yang berbahaya.
Selain mendeportasi walid Kantor Imigrasi Malang juga memulangkan Tiflis
Kemal,22 tahun, asal Turki yang mana melanggar ketentuan pasal 78 ayat 3
undang-undang keimigrasian karena tidak memperpanjang izin tinggal.
Letak indonesia yang secara geografis terletak antara dua benua yang
menjadikan indonesia menjadi negara panghubung antara kawasan asia tengah
dan asia timur dengan negara Australia yang menjadikan lalu lintas pelayaran dan
perdagangan dunia, dan juga sangat terbukanya bagi negara Indonesia sebagai
tempat terhadap adanya ancaman keamanan yang datang dari laut, dari berbagai
masalah hingga yang menjadi masalah utama yakni dengan adanya imigran
terutama pada imigran legal, nah masalahnya Indonesia sebagai negara kepulauan
yang berada diantara dua benua yang menjadikan letaknya sebagai jalur
penghubung antar asia khususnya terhadap Australia, maka banyaknya imigra
legal yang transit di Indonesia sebelum akhirnya mereka menuju Australia, hal itu
juga dikarenakan indonesia memiliki banyak celah untuk dapat dengan mudah
diasuki oleh para imigran ilegal.
Hal yang terjadi ialah tentang keberadaan imigran yang menjadi pengungsi
yang terus meningkat setiap tahunnya. Bahayanya atau dampaknya keberadaan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1370
imigran yang sangat banyak ini sangat sering dijadikan atau dimanfaatan untuk
melakukan tindak kejahatan antara lintas negara baik dalam hal penyelundupan
serta perdagangan orang secara ilegal. Terkait hal tersebut ada upaya penanganan
imigrasi ilegal yang mecari pengunsian di Indonesia dengan cara adanya
penanganan yang dilaukan oleh pemerintah maupun diluar peerintah yang terlibat
dalam pengamanan terhadap datangnya imigrasi ilegal.
Adanya urgensi kebijakan nasional jga sanga penting terhadap adanya
imirasi ilegal tersebut, namun salah satu kendala yang dihadapi oleh aparat
penegak hukum dan instansi terkait dalam penanganan para imigran ilegal yakni
tidak ada kebijakan khusus mengenai penanganan imigran ilegal di Indonesia , hal
itu juga dapat dipahami karena posisi indonesia saat ini belum menjadi negara
pihak di konvensi pengungsi terkait imigran 1951, namun disisi lain juga
Indonesia sudah mengedepankan pendekatan kemanusiaan terkait penanganan
imigrasi ilegal tersebut hal itu sudah terbuku dengan dikeluarkannya Perpres no.
125 tahun 2016 tentang pengungsi luar negeri, dalam Perpres tersebut hanya
dijelaskan secara teknis saja yakni bagaimana koordinasi penanganan tersebut
dilakukan.
Urgeni kebijakan nasional sendiri dilakukan sebagai tujuan nasional yang
diperlukan dalam penanganan imigrasi yang meningkat dalam kurun waktu lima
tahun terakhir, karenanya peraturan perundang – undangan saja tidak cukup dalam
menekan jumlah imigran yang datang ke Indonesia. Jadi dengan adanya imigran
itu sendiri perlu adanya penanganan khusus yang harus dilakukan oleh pemerintah
sehingga tidak berdampak terhadap keamanan Indonesia, terutama pada bagian
maritim Indonesia perlu dilakukan keamanan lebih oleh pihak aparat keamanan
Indonesia pada lintas yang sangat rentan dijadikan tempat bersandar pagi para
imigran ilegal.
Dampak Positif Bagi Masyarakat Lokal
Kota Malang dan Kota Batu bisa juga dikatakan sebagai kota besar dimana
banyak yang berkunjung atau datang ke kota tersebut. Dikarenakan banyaknya
potensi-potensi yang dimiliki di kedua kota tersebut. Di Kota Malang sendiri
potensi yang dimiliki yaitu fasilitas pendidikan yang memumpuni dan bisa
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1371
dikategorikan baik sehinga banyak imigran yang datang ke kota Malang sebagai
dosen maupun guru untuk bertukar ilmu yang dimilikinya selain itu juga
menambah wawasan dan pemahan yang masih kurang di Kota Malang baik disegi
lingkugan maupun sosialnya selain itu juga membutuhkan para ahi atau profesor
dari luar negeri untuk mberikan pemahaman bari maupun metode baru di
Indonesia sendiri. Di Kota Malang sendiri juga sangat mendukung untuk
kemajuan bidang pendidikan yang ada. Dan dari faktor pendidikan akan
menjadikan banyaknya mahasiswa yang menetap di Kota Malang maka dari
banyaknya mahasiswa yang datang ke Kota Malang masyarakat lokal akan
menyediakan akomodasi bagi mahasiswa luar daerah mulai dari penginapan
maupun kebutuhan konsumsi untuk mahasiswa. Sehingga menjadikan mudahnya
masyarakat lokat terhadap mencari penghasilan dengan memanfaatkan banyaknya
mahasiswa yang tinggal di Kota Malang dan juga menambah pendapatan bagi
universitas maupun pendapatan daerah Kota Malang. Selain dari faktor
pendidikan juga memiliki potensi pariwisata yang menarik minat wisatawan dari
dalam negeri maupun luar negeri dengan memberikan keindahan alam yang
dimiliki di Kota Malang. Sehingga banyaknya wisatawan yang berkunjung ke
Kota Malang untuk berekreasi atau menikati liburannya.
Dari sektor pariwisata sangat berpengaruh terhadap banyaknya imigran
yang berdatangan di kota malang dan kota batu yang dapat memberikan dampak
positif bagi perekonomian daerah, karena bukan tidak mungkin mereka
melakukan belanja serta menginap di hotel, maka hal tersebut akan meningkatkan
sektor perekonomian di daerah dan menjadikan pendapatan daerah juga
meningkat dari banyaknya imigran yang datang ke Kota Malang dan Kota Batu.
Dampak bagi masyarakat sendiri masyarakat juga bisa berinteraksi antara imigran
yang datang ke Kota Malang dan Kota Batu mulai saling memahami budaya satu
sama lain. Dan juga bisa bertukar ilmu yang dimiliki dari imigran maupun
penduduk lokal sendiri seperti pengelolaan-pengelolaan yang masih tradisional di
Indonesia bisa belajar atau beralih ke pengelolaan yang lebih modern dan
menggunakan kecanggihan teknologi saat ini, begitupun sebaliknya pada imigran
yang tidak ada di negara asalnya bisa dipelajari di Indonesia dan diterapkan di
negara asalnya.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1372
Oleh sebab itu Seperti pada dampak wisata yang ada di Kota Batu dan
Kota Malang yaitu akan mampu mendorong perekonomian seperti dalam sektor
pemasaran, sektor perhubungan, sektor daya tarik wisata dan lain sebagainya.
Dampak positifnya yaitu bagi perkembangan dunia dengan meningkatkan Gross
Domestic Produk (GDP), serta dapat memberikan konstribusi terhadap investasi.
Dan menjadikan banyak sektor pariwisata sebagai menunjang perekonomian.
Adapun juga seperti bertambahnya tenaga ahli yang berasal dari warga asing yang
terutama dari negara – negara yang maju yang dimana banyak orang ahli dalam
melakukan berbagai bidang, selanjutnya modal asing yang juga dapat
mempercepat proses pembangunan yang seperti di Kota Batu para imigran
menanamkan modal di berbagai bidang seperti industri, pariwisata, maupun
pendidikan dan budaya di Kota Malang . Terjadinya ahli teknologi dari tenaga
asing yang diharapkan dapat menjadi lebih baik, dengan adanya imigran dari
warga asing juga dapat menciptakan solidaritas serta timbul kebersamaan, seperti
dalam pendidikan dan pariwisata bisa juga mengalirnya investasi di luar negeri
maupun di dalam negeri dan juga dapat menambah devisa. Dari adanya imigran
yang masuk ke Kota Batu dan Kota Malang akan mengurangi jumlah
pengangguran di negara asalnya.
Selain itu di Kota Malang dan Kota Batu karena memiliki potensinya baik
di bidang pendidikan, pariwisata, maupun Industri juga bisa mendatangkan
investor asing untuk menanam modal di Kota Malang maupun Kota Batu. Dengan
banyaknya investor yang masuk bisa menambahkan modal bagi pengelolaan
industri di Kota Malang maupun Kota Batu sehingga meningkatnya jumlah
produksi juga akan mempengaruhi bertambahnya memberikan peluang lapangan
pekerjaan baik dari bidang jasa maupun industri selain Kota Malang juga
membutuhkan tenaga ahli dari luar daerah untuk memberikan bidang yang kosong
atau masih perlu pembelajaran dan bertujuan untuk memajukan dan memberi
manfaat bagi Kota Malang dan Kota Batu. Sehingga dari aspek pekerjaan
menjadikan Kota Malang dan Kota Batu menambahkan jumlah penduduk yang
tinggal atau menetap di Kota Malang dan Kota Batu Sendiri.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1373
Dampak Negatif Bagi Masyarakat Lokal
Dampak negatif dari adanya imigran mancanegara ataupun lokal yaitu
dapat terjadinnya penyalahgunaan izin tinggal yang mereka melakukan
pelanggaran over stay dimana bagi mereka yang melakukan pelanggaran tersebut
dapat dikenai sanksi membayar seharga 5 juta dan 1 juta per hari. Terkait dengan
adanya imigran yang berdampak pada masyarakat lokal maka Kantor Imigrasi
Kelas 1 TPI Malang akan melakukan dua pengawasan yakni pengawasan tertutup
dan terbuka, dimana pengawasan tertutup dilakukan dengan cara memerikasa
dokumen-dokumen serta kepemilikan pribadi sedangkan pengawasan terbuka
dilakukan dengan cara memantau imigran sesuai dengan apa yang mereka lakukan
baik dalam limgkungan maupun dalam pekerjaan. Selanjutnya tindakan
projustisial atau proses secara hukum ini dilakukan apabila terjadi pelanggaran
penyalahgunaan dalam membawa barang-barang berupa narkoba, obat-batan
terlarang, hewan yang dilindungi dan mendapat bukti yang sangat kuat maka akan
diproses secara hukum. Jadi bagi para imigran yang berdatangan di Kota Malang
dan Kota Batu perlu melengkapi dokumen agar ijin tinggal yang diberikan bagi
mereka dapat berjalan dengan lancar. Selain itu bagi para imigran yang
melakukan pelanggaran juga akan dilakukan deportasi atau pemulangan secara
paksa dan tidak boleh lagi datang kedaerah atau negara, hal itu dapat terjadi
apabila imigran melakukan pelanggaran yang dapat merugikan daerah serta
negara diataranya yakni merusak citra daerah dengan cara membawa barang-
barang yang dilarang.
Dari dampak negatif yang terjadi di Kota Malang sebagai yang berfokus
kepada budaya serta pendidikannya, dalam masuknya imigran pasti juga akan
masuknya budaya asing yang menyebabkan budaya- budaya yang berusaha
dilestarikan sedikit demi sedikit akan memudar dalam pelestariannya dan akan
meniru dari budaya asing, misalnya seperti pergaulan bebas yang juga merupakan
budaya eropa, yang pada saat ini banyak dicontoh terlebih dari kalangan remaja
yang berada di Kota Malang dan Kota Batu padahal itu bukan budaya kita oleh
karena itu kita harus memperkuat budaya kita dengan menambah kan rasa
nasionalisme. Selanjutnya akan menimbulkan kecemburuan sosial mengenai
tenaga kerja asing dan tenaga kerja dalam negeri yang seperti kualitas kerja dari
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1374
orang asing lebih baik dibandingkan dengan masyarakat lokal seperti di bidang
teknologi dan bidang pariwisata yang mengakibatkan tenaga kerja dari masyarakat
lokal akan kalah sehingga mereka tidak mendapatkan pekerjaan. Selanjutnya akan
meningkatkan jumlah penduduk di Kota Batu dan Kota Malang, selanjutnya
adanya peningkatan atas rawannya keamanan serta banyaknya penyelundupan-
penyelundupan seperti obat-obatan terlarang seperti narkoba yang menjadi
rusaknya moral dan akal pada masyarakat lokal. Selanjutnya akan muncul
banyaknya pelanggaran hukum di negara tujuan imigran akan menempat misalnya
yang akan bertempat tinggal di Kota Batu dan Kota Malang serta dengan negara
asal para imigran yang disebabkan banyaknya para imigran illegal dengan
keberangkatannya tidak melalui proses seperti mengurus identitas seperti visa,
paspor maupun dan lain sebagainya.
Selain itu kenyamanan yang dimiliki oleh masyarakat lokal juga berkurang
karena akan menambah juga angka kejahatan yang ada di Kota Malang dan Kota
Batu karena banyaknya pemduduk yang berada di Kota Batu dan Kota Malang
baik dari kejahatan kriminal maupun kejahatan lainya. Selain itu juga akan
menjadikan kemacetan di jalan di Kota Malang dan Kota Batu Karena
bannyaknya orang yang berlalulintas di Kota Malang dan Kota Batu karena
banyaknya masyarakat yang tinggal di kota terseut. Selain itu juga dari banyaknya
budaya yang berdampingan dari berbagai daerah juga akan sangat mudah
terpicunya sebuah konflik karena perbedaan paham dan budaya yang dimilikinya
sehingga akan sangat menimbulkan kerusuhan , ataupun kericuhan di dalam
lingkungan masyarakat. Dai faktor tersebut akan sangat mempengaruhi keamanan
dan kenyamanan bagi masyarakat lokal asli daerah tersebut.
KESIMPULAN
Dengan banyaknya imigran yang masuk ke Kota Malang dan Kota Batu
masih menimbulkan banyak kendala, seperti dari dampak negatif dan dampak
positif. Dari dampak positif sendiri seperti yang kita tau di Kota Batu sangat maju
dengan pariwisatanya, dimana juga banyak menunjang kenaikan
perekonomiannya serta dapat memberikan konstribusi untuk memberikan
investasi, selanjutnya Di Kota Malang yang sangat pesat dengan pendidikan dan
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1375
budaya nya sehinga banyak imigran yang datang ke Kota Malang sebagai dosen
maupun guru untuk bertukar ilmu yang dimilikinya selain itu juga menambah
wawasan dan pemahan yang masih kurang di Kota Malang baik disegi lingkugan
maupun sosialnya. Selanjutnya pada era milenial ini sebagai revolusi indusri 4.0
dengan teknologi yang sudah serba canggih canggih, serta mengakses apapun
yang semakin mudah maka akan menyebabkan mudahnya imigran yang keluar
masuk ke negara-negara seperti Indonesia yang lebih khususnya yang ada di Kota
Malang dan Kota batu.
Di samping itu juga adanya dampak negatif dari adanya imigran seperti
yang ada di Kota Malang yaitu dengan adanya budaya asing masuk yang
menyebabkan lunturnya budaya lokalnya sendiri. Selanjutnya adanya
kecemburuan sosial terhadap masyarakat Kota Batu yang berada di pariwisata,
dimana masyarakat lokalnya tidak mendapatkan pekerjaan ataupun kalah dalam
kualitas sumber daya manusianya, dengan masalah selanjutnya juga mengacu
pada bidang teknologi, para imigran yang dari negara maju cenderung memiliki
kualitas maupun skill yang mumpuni dibandingkan negara berkembang seperti
Indonesia yang khususnya pada Kota Malang dan Kota Batu. Dampak berikutnya
dari adanya imigran yang masuk yaitu dengan adanya peningkatan atas
kerawanannya keamanan yaitu seperti ada banyaknya kasus penyelundupan-
penyelundupan seperti obat-obatan terlarang seperti narkoba yang mengakibatkan
rusaknya moral maupun akal kepada masyarakat lokal, hal tersebut juga sangat
mudah dengan adanya revolusi indusrti 4.0 yang khusunya pada teknologi untuk
melacak maupun mencari siapa pelaku-pelaku yang terlibat dalam transaksi
tersebut.
Selanjutnya muncul banyaknya pelanggarar hukum di negara tujuan
imigran akan menempat, misalnya yang akan bertempat tinggal di Kota Batu dan
Kota Malang serta dengan negara asal para imigran yang disebabkan banyak para
imigran ilegal yang tidak memiliki identitas secara jelas yang dengan
keberangkatannya tanpa melalui proses seperti mengurus visa maupun paspor,
maka dari itu dengan era revolusi industri 4.0 ini akan semakin memudahkan
imigran keluar masuk negara ke negara lain yang khususnya ke Kota Batu dan
Kota Malang.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1376
DAFTAR PUSTAKA
Ade Supriadi, (2017).Urgensi Kebijakan Nasional Dalam Menanggulangi
Imigran Ilegal Melalui Domain Maritim Tahun 2011 – 2016. : Jurnal
Prodi Keamanan Maritim, 3(2).
Asworo, listiana. (2018). Economic Development-Based on Local Tourism in
Yogyakarta. Journal of Local Government Issues, 1(1),105-126,
DOI: https://doi.org/10.22219/Journal%20of%20Local%20Government
%20Issues.Vol1.No1.105-126
Poltak Partogi Nainggolan. (2010). Imigran Gelap di Indonesia : Masalah dan
Penanganan, 5(1).
Herman Suryokumoro, Nurdin, Ikaningtyas. (2013). Urgensi Penanganan
Pengungsi/Migran Ilegal Diindonesia Sebagai Negara Transit
Berdasarkan Konvensi Tentang Status Pengungsi 1951, : Jurnal Hukum,
6(3), 290-452
Andi Aina Ilmih. (2017). Analisis Kebijakan Keimigrasian Dalam Upaya
Pencegahan Penyelundupan Orang Dan Imigran Gelap Di Indonesia, :
Jurnal UNNES , 3(1), 135-148.
EN Aeni dkk.(2016). Hubungan Antara Steretipe Dengan Prasangka Masyarakat
Pribumi Pada Imigran Dalam Interaksi Antar Budaya Di Cisarua Bogor,
: Jurnal kominkatio ISSN 2442 – 3882, 2(1) .
Izin Tinggal Bagi Orang Asing Di Indonesia. (25 Agustus 2019).
https://indonesia.go.id/layanan/keimigrasian/sosial/izin-tinggal-bagi-
orang-asing-di-indonesia.
Susanto, Marcel. (18 January 2019). Apa Itu Revolusi Industri 4.0.
https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0.
Hatta, Berta. Teori dan Kebijakan Migrasi.
https://www.academia.edu/6675148/TEORI_DAN_KEBIJAKAN_MIG
RASI.
Tempo. (10 Agustus 2016). Bikin Keributan, Warga Libya di Malang
Dideportasi. https://nasional.tempo.co/amp/794751/bikin-keributan-
warga-libya-di-malang-dideportasi.
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0"
1377
Sumber Lain :
UU Nomor 6 tahun 2011 Tentang Keimigrasian
Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2013 tentang peraturan pelaksanaan.
Peraturan Menteri hukum dan HAM Nomor 30 tahun 2016 yang menjelaskan
tentang keimigrasian.