Transcript

Dampak Dosa terhadap Hubungan Manusia dengan Alam Oleh Kirstie Imelda Majesty, 1106055154

Judul: Bencana; Akibat Dosa Teologis atau Sosiologis? Pengarang: Saefudin Amsa, theolog, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data Publikasi: Koran Kompas, 9 Juni 2009.

Benarkah

bahwa

alam

semesta

terpengaruh

oleh

keberdosaan manusia? Manusia sebagai mahkota ciptaan diberikan tugas untuk mengatur dan mengerjakan alam ini sebagai wakil Sang Pencipta (Kejadian 1: 26,28) (1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Akan tetapi benarkah manusia berbuat sesuai dengan firman Allah yang dikehendakiNya? Sudahkah kita berbuat seperti apa yang Ia inginkan? Cinta kasih yang hilang dari manusia membawa tindakan yang tidak mengindahkan keseimbangan alam, sehingga banyak bencana yang terjadi karena ulah manusia sendiri.

Banyak satwa dan flora yang punah karena ulah manusia. Ada juga yang punah bukan oleh tangan manusia, namun dengan bantuan manusia yang penuh cinta kasih, maka banyak satwa dan flora akan dapat diselamatkan. Keberdosaan manusia akan membawa kerusakan alam. Dosa manusia pun dapat mengakibatkan bencana alam, misalnya banjir, tanah longsor, dan lain-lain. Dosa manusia bahkan dapat membawa kutukan Tuhan atas alam sehingga tanah menjadi tandus dan tidak dapat menghasilkan hasil alam, meskipun bukan berarti Tuhan dengan sengaja memberikan bencana bagi umat yang sangat disayangiNya. Kita mungkin memang tidak tahu apa yang sedang Ia rencanakan, tapi kita harus yakin bahwa apa yang menjadi kehendakNya adalah baik.Allah itu adalah Maha Sempurna. Saya berpikir apa itu kesempurnaan, menurut sudut pandang saya, sempurna itu artinya tidak mempunyai cacat, baik itu dillihat dari mata telanjang maupun dilihat dari mikroskop. Sempurna didalam berpikir berarti menghasilkan sesuatu pemikiran dan tidak menimbulkan efek negatif di masa depan Sempurna didalam berkarya, menghasilkan karya yang indah, tidak ada cacat fisik. Singkat kata adalah sempurna adalah tidak memiliki cacat, efek negatif, keburukan, dan segala hal yang jelek. Meskipun begitu, Allah sebagai Yang Sempurna bisakah membuat sesuatu yang buruk, membuat sesuatu yang memiliki efek negatif dimasa datang? Dunia ini diciptakan oleh Allah Yang Maha Sempurna, sehingga dunia ini sudah sempurna adanya. Ketidak-sempurnaan yang diciptakan oleh manusia akan selalu berdampak dan dirasakan oleh manusia itu sendiri. Alih-alih mensejahterakan sesamanya, manusia mengeksplorasi sumber daya alam secara berlebih dan tidak sistematis, bahkan berkesan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri dan tidak mengindahkan kelestarian alam. Hal inilah yang energi yang membuat bencana bagi ekosistem manusia itu sendiri. disebabkan monopoli perdagangan dan pemborosan

Eksplorasi minyak bumi yang berlebih dan tidak sistematis, krisis masyarakat kalangan atas, perburuan dan penebangan liar yang

menyebabkan terganggunya rantai makanan dan ekosistem, polusi udara yang disebabkan karena pemakaian minyak dan gas bumi yang tidak dibarengi dengan penanaman pohon, yang tidak hanya mengakibatkan udara kotor tetapi juga mengakibatkan tidak harmonisnya listrik statis di udara sehingga menyebabkan global warming, polusi air yang membuat kualitas hidup manusia menurun karena minum dari air yang sudah tercemar, dan polusi tanah tidak hanya menurunkan unsur hara tanah tetapi juga menurunkan kandungan gizi yang diserap oleh tanaman yang dikonsumsi manusia, itu semua adalah contoh betapa manusia itu egois, mengolah sumber daya alam secara tidak sistematis. Alam semesta ini juga sudah diciptakan dengan sempurnanya, sehingga tidak ada satupun planet-planet vital yang keluar dari orbitnya. Bayangkan apabila mereka keluar dari orbitnya. Dunia yang diciptakan sempurna ini akan selalu memperbaiki dirinya sendiri, apabila ada luka ditubuhnya, maka dia akan berusaha untuk menutup lukanya itu supaya kesempurnaan itu kembali lagi. Manusiapun demikian apabila ada luka ditubuhnya maka dia akan berusaha untuk mengobatinya. Allah Maha Baik, sehingga tidak mungkin menyakiti makhluk ciptaanya sendiri. Seperti sifat alami manusia, adakah diantara orang tua yang tega menyakiti anaknya sendiri? Jangankan manusia, macanpun tidak akan menyakiti anaknya. Itulah hukum cinta kasih. Tugas dan pekerjaan Allah sudah selesai, apa yang kita lihat dan rasakan sekarang ini adalah hasil kerja dari hukum Allah. Hukum Allah adalah hukum kesempurnaan yang adalah menjaga kesepurnaan keseimbangan alam semesta. Jadi buat saya Allah (mungkin Allah anda juga) adalah Allah yang maha baik, menyayangi setiap makhluk ciptaannya. Jadi janganlah pernah berpikir Dia akan menyakiti kita. Berkacalah dan menkoreksi diri kita, itulah yang terbaik sebagai umat Allah. Apa yang dilakukanNya itu bukan sematamata karena ia membenci umatNya sehingga kita harus menakutiNya,

tetapi Ia bisa saja punya rencana lain. Mungkin saja Ia ingin memberi kita peringatan dan teguran karena kita telah banyak merusak ciptaanNya, atau mungkin juga Ia ingin membuat manusia-manusia yang sudah lupa diri karena harta dan kedudukan di dunia ini, kembali bersujud kepadaNya. Mungkin kita tidak bisa asal menuduh bahwa bencana alam dikirimkan Tuhan pada daerah tertentu karena daerah tersebut banyak terjadi kemaksiatan. Kita tidak punya hak untuk berkata seperti itu, karena kitapun manusia yang setiap harinya tidak mungkin luput dari dosa. Akan tetapi, akan lebih baik lagi jika kita tahu bahwa ada suatu daerah dimana banyak penduduknya yang melakukan kegiatan yang melanggar perintahNya, kita langsung mendoakannya agar mereka kembali ke jalan yang benar, bukan malah mengejek atau menghakimi mereka. Kitapun tidak tahu kapan bencana akan datang menimpa kita, karenanya kita harus selalu berpegang teguh padaNya dan selalu menyembahNya.

Daftar Pustaka

1.

Akhadiah, Sabarti, Arsjad, Maidar G., dan Ridwan, Sakura H. 1989.

Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2. Azahari, Azril. 1998. Bentuk dan Gaya Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti. 3. http://ejajufri.wordpress.com/2010/11/01/hubungan-dosa-dengan-

bencana-alam/ 4. 5. http://www.jesoes.com http://kabarnet.wordpress.com/2010/11/02/bencana-akibat-dosa-

manusia/ 6. http://umum.kompasiana.com/2009/06/09/bencana-akibat-dosa-

teologis-atau-sosiologis/ 7. http://www.spiritualsharing.net/listen/detail/72/apakah-musibah-selalu-

karena-dosa-dosa-bagian-1

Lampiran

Gereja Katedral di Padang, tidak hancur setelah gempa yang terjadi, sehingga umat yang ada di dalamnya selamat. Ini membuktikan kebesaran dan kekuatan Tuhan yang tidak ingin umat yang dicintaiNya menderita.


Top Related