Download - Conto Perhitungan Screw
BAB I
BAB II PERENCANAAN DAYA 29
BAB II
PERHITUNGAN
2.1 PERENCANAAN DAYA
2.1.1 Pengujian Kelapa
Pengujian dilakukan dengan alat parut manual
Data Kelapa:
Jenis
: Kelapa Dalam
Berat total
: 1,825 gram
Berat sabut
: 634 gram
Tempurung
: 250 gram
Daging kelapa
: 538 gram
Dimensi Kelapa
: Panjang (p) = 60 mm, lebar (l) = 50 mm
Data hasil pengujian:
NoMassa kelapaLuasanWaktuVolumeDebitKecepatam
(kg)(m2)(detik)(m3)(m3/det)(m/det)
10,0053 .10-51663,1 10-51,93 .10-76,4 .10-3
20,0053 .10-51553,2 10-52,06 .10-76,8 .10-3
30,0053 .10-51583,1 10-51,96 .10-76,5 .10-3
Diperoleh masa jenis kelapa (() = 159 kg/m3
Asumsi: tenaga wanita sebesar 0,03 hp dan yang digunakan hanya 1 % saja
Maka gaya yang diberikan sebesar:
dimana:F= gaya geser kelapa
P= daya yang digunakan
= kecepatan rata-rata
= tegangan geser kelapa
A= luas kelapa yang di parut
2.1.2 Penentuan Daya Motor
Data-data peralatan:
Dimensi parut:
Diameter (D)
: 140 mm
Panjang (L)
: 400 mm
Jarak antara mata pisau (x): 7 mm
Keliling
: 440 mm
Jumlah gigi dalam baris (zb):
Jumlah gigi dakan kolom (zk):
Jumlah gigi total (zt)
: 57 ( 63 = 3591 gigi
Dimensi pisau pemarut:
Tinggi (t)
: 2 mm
Lebar (b)
: 1 mm
Luas satu pisau pemarut (At): 1 mm2Kapasitas perencanaan (): 800 kg/jam
Laju volume perencanaan ():
=
Volume yang dipindahkan gigi per putaran (Q):
Q=Zt ( At ( W = 3591 ( 1 mm2 ( 11 mm = 39501 mm3/putaran Laju volume perhitungan ():
= Q ( (
=39501 mm3/put ( 1 m3/109mm3 ( ( = 3,95 10-5 ( m3/put
Putaran yang didapat:
=
sehingga
Kecepatan potong parut:
Gaya yang diberikan pemarut:
Diasumsikan luasan yang terkena kelapa ada 3 baris sehingga luasan kontaknya (A) adalah 189 mm2, maka gaya yang diberikan oleh pemarut:
=
Torsi pada pemarut:
Daya pemarut:
2.1.3 Penentuan Daya Screw Conveyor
Gambar 2.1 Screw conveyor
Perhitungan Diameter Screw (D):
dimana:
= laju aliran volume
= laju aliran massa ampas + air = 900 kg/jam
(= berat jenis (bulk weight) dari kelapa = 159 kg/m3
S= screw pitch (m), umumnya digunakan = 0,8D
D= diameter screw
(= efisiensi beban dari luasan screw = 0,125 (tabel)
c= faktor yang dipengaruhi oleh sudut kemiringan konveyor = 1
n= putaran screw conveyor = 34,5 rpm
Tabel :
Type material
0,125Material abrasif, bergerak lambat
0,25Material semi abrasif, bergerak lambat
0,32Materialsemi abrasif,bergerak bebas
0,4Material non abrasif, bergerak bebas
Tabel c:
105101520
C10,90,80,70,65
maka diameter screw adalah:
makaD = 0,0834 m = 8,34 cm ( 9 cm
danS = 0,8 D = 0,8 x 9 cm = 7,2 cm
Daya yang dibutuhkan (P):
dimana:
= laju aliran massa (ton/jam)
L= panjang screw conveyor = 0,2 m
(o= faktor nilai rata-rata dari material
Material
2,5Air dry brown coal, Nut coal, Rock salt
4Faundry sand, Sulphut, Cement, Ash, Lime grained, Moulding sand
(o diambil nilai 2 karena kelapa lebih ringan
Torsi (T):
Gaya maksimum sepanjang screw (Fsc):
dimana:r= jari-jari screw = 0,45 m
(= sudut helik = 30(
(= sudut gesek material = 40(maka
Kecepatan dari kelapa:
2.1.4 Penentuan Geometri Nozel
Gambar 2.2 Skema penampang nozel
Dimensi nozel: D1 = 9 cmL = 10 cm
D2 = 3 cm
Direncanakan diameter lubang = 0,5 mm
Sudut pada nozel ((():
tan ( =
maka ( = 16,7(Luas = n ( DL + (n + 1 ) ( l
100 = 4 ( 0,5 + (4 + 1) ( l
didapat: l =
dimana:n= jumlah lubang per baris
l = jarak antar lubang
DL= diameter lubang
Panjang selimut nozel (s):
s =
Luas selimut (As):
As =
Direncanakan jumlah lubang adalah 16 lubang/cm2, maka total jumlah lubang:
Ts =
Daya total:
Motor yang digunakan:
Tipe
: TECO, Induction Motor Standar
Frame size no: D100L
Daya
: 1 hp : 0,75 watt
Putaran : 690 rpm
terima kasih ya Allah.
2.2 PERENCANAAN BELT DAN PULLEY
Data-data:
Bahan belt : Solid Woven Cotton Jarak antar poros (c) : 356 mm
Daya motor (P) : 1 hp
Putaran motor (n)
: 690 rpm
Diameter pulley 2(D2): 200 mm
Diameter poros 1:
( = koefisien rangkak (creep) belt (0,01 0,02), dipilih 0,02
Kecepatan keliling (Vp1):
2.2.1 Penentuan Tipe Pulley
Menghitung Gaya keliling rata-rata (Frate):
Karena adanya over load atau tarikan awal yang besar, secara umum diambil 50 % darinya.
Penampang belt dipilih berdasarkan tegangan yang timbul dan tegangan akibat beban mula.
dimana: (= faktor tarikan, untuk V-belt besarnya = 0,7
(= tegangan mula-mula, untuk V-belt = 12 kg/cm2
makaK= 2 ( 0,7 ( 12 kg/cm2 = 16,8 kg/cm2
Dari tegangan yang timbul karena beban tersebut, maka dapat dicari luasan penampang belt
Pemilihan luasan: dari Z x A = 1,856 cm2, dari tabel 3-5 tidak memenuhi standar yang ada / tidak pas, maka dipilih:
Type : C A =2,3 Z=1 h=19mm
Menghitung panjang pulley:
l = 1193,88 mm ( 1194 mm
Panjang tersebut ada pada standar belt pada table .sehingga panjang ini yang dipakai. Variasi jarak poros bertujuan untuk mengatur ketegangan dan kekenduran belt.
2.2.2 Tegangan Yang Terjadi Pada Belt
Tegangan akibat sentripetal ()
Tegangan bending ()
Tegangan karena daya (K)
tegangan maxsimun ()
2.2.3 Penentuan Umur Belt (H)
diketahui:Nbase = 107 m = 8 untuk V-belt
(fat= 90 kg/cm2 untuk V-belt X = 2 untuk pulley yang bergerak
maka:
2.2.4 Dimensi-Dimensi Pulley
Data-data pulley table 3-5 type C untuk V-belt
C = 6 S = 17
Diameter pulley:Dout, 1 = D1 + 2 .C = 102 + 2 ( 6 = 114 mm
Dout, 2 = D2 + 2 .C= 200 + 2 ( 6 = 212 mm
Din, 1 = Dout, 1 2 .
= 200 + 2 ( 21 = 72 mm
Din, 2 = Dout, 2 + 2 .
= 200 + 2 ( 21 = 170 mm
Lebar pulley (B):lebar pulley penggerak = lebar pulley yang digerakkan
maka: B1= B2 = (Z 1) t + 2 .S
= (1 1) 26 + 2 x 17 = 34 mm
Sudut kontak ( (table 3-7):
2.2.5 Gaya Yang Bekerja Pada Poros
2.2.6 Berat Pulley 1 Dan 2
Spesifikasi:Bahan= Forged Carbon Stell
Berat jenis= 7845,4 Kg/m3
Volume total (v):
m3
v = 3,37 10-2 m3
maka:
Berat pulley I= ( ( v ( g
= 7845,4 kg/m3 ( 3,37.10-2 m3 ( 9,81 m/s2 = 44 kgf
Dengan cara yang sama didapat:
Berat pulley II= 91,527 kgf
2.3 PERENCANAAN RODAGIGI
Gambar 2.3 Skematis reduser
Pertimbangan pemakaian roda gigi lurus:
Kedua poros pararel
Bekerja pada putaran rendah
2.3.1 Perencanaan Pinion 1 Dan Gear 3
Spesifikasi data:
Daya motor (P): 1 hp
Putaran poros 1 (np1): 690 rpm
Perbandingan kecepatan (rv): 1/5
Diameter pinion (Dp1): 2,5 inch
diketahui:
maka:
Jarak center (C):
Kecepatan keliling (Vp):
Torsi (T):
Gaya tangensial (Ft):
Gaya dinamis (Fd):
Gaya dinamis ditentukan berdasarkan kecepatan kelilingnya, yaitu untuk 0 Vp 2000 ft /menit maka gaya dinamisnya
Tebal roda gigi (b):
Ditentukan berdasarkan beban keausan Buckingham:
k =wear load factor, dicari dari sudut tekan (( = 20(FD) dan data material.
Pinion dan gear digunakan dari bahan yang sama, yaitu: SAE 1020 Case hardened & WQT (tabel 10-31) dengan data-data sebagai berikut:
So = 18000 Psi
Kekerasan bahan = 150 BHN
Dari tabel 10-11 didapat wear load factor (k) = 45,08 (interpolasi)
Gaya dinamis Fd = FwSehingga tebal Gigi:
Diametral Pitch (P):
, didapat nilai P yaitu 16
Jumlah gigi (N):
2.3.2 Pengecekan Rodagigi 1 dan 3 Dengan Metode Lewis
dimana:S= So = tegangan ijin tarik = 18000 Psi
Y= faktor Lewis (tabel 10-2)
untuk Np1 = 40 buah gigi maka Y = 0,389
untuk Ng3 = 200 buah gigi maka Y = 0,463
maka:
Fb > Fd, maka perencanan roda gigi aman
2.3.3 Pengecekan Rodagigi 1 dan 3 Dengan Metode AGMA
dimana:
Sad=tegangan ijin maksimum
Sat=tegangan ijin dari bahan = 28200 Psi
Diperoleh dari tabel 10-7 dengan kekerasan 156 BHN
KL=faktor umur = 1,1
Diperoleh dari tabel 10-8 dengan harapan roda gigi dapat dipakai lebih dari 106 cycle
KR=faktor keamanan = 3.0
Diperoleh dari tabel 10-10 dengan kondisi desain normal
maka:
Tegangan pada akar gigi:
dimana:
Ft=gaya tangensial = 73,04 lb.
Ko=koreksi beban lebih = 1,25
Diperoleh dari tabel 10-4 dengan kondisi light shock dan beban merata
Ks=faktor koreksi ukuran = 1 untuk spur gear
Km=koreksi distribusi beban = 1,3
Diperoleh dari tabel 10-5 dengan kondisi face width (b) dibawah 2 m
Kv=faktor dinamis = 0,9
Diperoleh dari gambar 10-21 diambil kurva 3 untuk spur gear yang dibuat dengan mesin hobbing atau saper
J=faktor bentuk/geometri = 0,43
Dengan kondisi Ntp1 = 40 dan Ntg3 = 200
maka:
Sad > (t, maka perencanaan gear aman dari kerusakan.
2.3.4 Pengecekan Keausan Rodagigi 1 dan 3 Dengan Metode AGMA
dimana:
Co=faktor beban lebih = Ko = 1,25
Cp=koefisien yang tergantung dari sifat elastis bahan, yaitu Steel = 2300 dari
tabel 10-23
Cv=faktor dinamis = 1
Digunakan kurva 1 untuk beban dinamis yang kecil
Cs=faktor ukuran = 1,25
Karena AGMA menyarankan untuk harga > 1 dan penurunan fatique dan bertambahnya ukuran roda gigi
Cm=faktor distribusi beban = 4,8
I=faktor geometri = 0,135 (gambar 10-32)
merupakan fungsi dari sudut kontak (() dan gear ratio (rv)
Cf =faktor kondisi permukaan = 1,25 untuk kondisi pengerjaan tidak terlalu
baik dan kemungkinan ada tegangan sisa.
maka:
Kondisi yang harus dipenuhi untuk evaluasi:
dimana:
Sac=tegangan kontak yang di jinkan = 95000 Psi ( tabel 10-14 )
CL=faktor umur = 1
kondisi umur yang diharapkan 106 (figure 10-33)
CH=faktor perbandingan kekerasan = 1
karena bahan materialnya sama (figure 10-34)
CT=faktor temperatur = 1
karena bekerja pada temperatur 250(F
CR=faktor keamanan = 1,25
Dengan kondisi high reliability (tabel 10-10)
maka:
(
Dengan kondisi tersebut maka perencanaan roda gigi aman dari keausan
2.3.5 Perencanaan Rodagigi 4 dan 5
Spesifikasi data:
putaran poros 3 ng3 = np4: 115 rpm
perbandingan kecepatan (rv): 1/4
diameter pinion (Dp4): 2,5 inch
diketahui:
Jarak center (C):
Kecepatan keliling (Vp):
Torsi pada poros tiga:
Gaya tangensial (Ft):
Gaya dinamis (Fd):
Gaya dinamis ditentukan berdasarkan kecepatan kelilingnya, yaitu untuk 0 Vp 2000 ft /menit maka gaya dinamisnya
Tebal roda gigi (b):
Ditentukan berdasarkan beban keausan Buckingham:
k = wear load factor, dicari dari sudut tekan (( = 20(FD) dan data material.
Pinion dan gear digunakan dari bahan yang sama, yaitu: SAE 2320 Case hardened & WQT (tabel 10-31) dengan data-data sebagai berikut:
So = 50000 Psi
Kekerasan bahan = 225 BHN
Dari tabel 10-11 didapat wear load factor (k) = 103 (interpolasi)
Gaya dinamis Fd = FwSehingga tebal Gigi:
Diamitral Pitch (P):
, didapat nilai P yaitu 10
Jumlah gigi (N):
Gambar 2.4 Dimensi roda gigi
2.3.6 Pengecekan Rodagigi 4 dan 5 Dengan Metode Lewis
dimana:S= So = tegangan ijin tarik = 50000 Psi
Y= faktor Lewis (tabel 10-2)
untuk Np1 = 25 buah gigi maka Y = 0,34
untuk Ng3 = 100 buah gigi maka Y = 0,446
maka:
Fb > Fd, maka perencanan roda gigi aman
2.3.7 Pengecekan Rodagigi 4 dan 5 Dengan Metode AGMA
dimana:
Sad=tegangan ijin maksimum
Sat=tegangan ijin dari bahan = 38250 Psi
Diperoleh dari tabel 10-7 dengan kekerasan 225 BHN
KL=faktor umur = 1,1
Diperoleh dari tabel 10-8 dengan harapan roda gigi dapat dipakai lebih dari 106 cycle
KR=faktor keamanan = 3.0
Diperoleh dari tabel 10-10 dengan kondisi desain normal
maka:
Tegangan pada akar gigi:
Ft4=gaya tangensial = 365,2 lb.
Ko=koreksi beban lebih = 1,25
Diperoleh dari tabel 10-4 dengan kondisi light shock dan beban merata
Ks=faktor koreksi ukuran = 1 untuk spur gear
Km=koreksi distribusi beban = 1,3
Diperoleh dari tabel 10-5 dengan kondisi face width (b) dibawah 2 m
Kv=faktor dinamis = 0,9
Diperoleh dari gambar 10-21 diambil kurva 3 untuk spur gear yang dibuat dengan mesin hobbing atau saper
J=faktor bentuk / geometri = 0,36
Dengan kondisi Ntp4 = 25 dan Ntg5 = 100
maka:
Sad > (t, maka perencanaan gear aman dari kerusakan.
2.3.8 Pengecekan keausan Rodagigi 4 dan 5 dengan metode AGMA
Co=faktor beban lebih = Ko = 1,25
Cp=koefisien yang tergantung dari sifat elastis bahan, yaitu Steel = 2300 dari
tabel 10-23
Cv=faktor dinamis = 1
Digunakan kurva 1 untuk beban dinamis yang kecil
Cs=faktor ukuran = 1,25
Karena AGMA menyarankan untuk harga > 1 dan penurunan fatique dan bertambahnya ukuran roda gigi
Cm=faktor distribusi beban = 1,15
I=faktor geometri = 0,11 (gambar 10-32)
merupakan fungsi dari sudut kontak (() dan gear ratio (rv)
Cf =faktor kondisi permukaan = 1,25 untuk kondisi pengerjaan tidak terlalu
baik dan kemungkinan ada tegangan sisa.
maka:
Kondisi yang harus dipenuhi untuk evaluasi:
dimana:
Sac=tegangan kontak yang di jinkan = 110000 Psi ( tabel 10-14 )
CL=faktor umur = 1
kondisi umur yang diharapkan 106 (figure 10-33)
CH=faktor perbandingan kekerasan = 1
karena bahan materialnya sama (figure 10-34)
CT=faktor temperatur = 1
karena bekerja pada temperatur 250(F
CR=faktor keamanan = 1,25
Dengan kondisi high reliability (tabel 10-10)
maka:
(
Dengan kondisi tersebut maka perencanaan roda gigi aman dari keausan
2.3.9 Berat Rodagigi
Bahan : SAE 1020 case hardened & WQT (carbon steel) Masa jenis (() : 0,283 Lb/ in3
Diameter pitch (d1): 2,5 inch
Lebar (b): 0,68 inch
Volume (v): (/4 ( d1 ( b = ( / 4 ( 2,5 in ( 0,68 in = 3,33625 in3
Maka:
= 0,283 lb/in3 ( 3,33625 in3 ( 9,81 m/s2 (
Dengan cara yang sama akan diperoleh:
Berat gear 3 = 104,86 kgf
Berat pinion 4 = 21,8 kgf
Berat gear 5 = 98,5 kgf
2.4 PERENCANAAN POROS
2.4.1 Perencanaan Poros 1
Gambar 2.5 Skematik komponen untuk poros 1
Free body diagram:
Dari perhitungan V-belt dan roda gigi diperoleh harga-harga:
Fr = gaya tangensial pada v belt
FAH= gaya tangensial pada v belt pada bidang horizontal
FR ( sin 30 = 44 N ( sin 30 = 22 N
FAV= gaya tangensial pada v belt pada bidang vertikal
FR ( cos 30 = 44 N ( cos 30 = 38,105 N
Wp = gaya berat pada pulley 1 = 25,872 N
Fn = gaya radial/normal pada roda gigi pada bidang vertikal
= 325 ( tgn 20 = 118,29 N
FT = gaya tangensial pinion= 325 N
Pada Bidang Horizontal:
Reaksi tumpuan pada titik B dan D
(MB = 0
FAH ( 54,5 mm + FT ( 40,5 mm - FDH ( 126,4 mm = 0
FDH =
(F= 0
FBH = FT FDH FAH = (325 113,6 - 22) N = 189,4 N
Momen Bending:
M1-1 = FAH ( X1 0 < X1 < 5,45 cm
= 22 N ( 5,45 cm = 119,9 N.cm
M2-2 = FAH ( X2 + FBH (X2 AB)5,45 cm < X2 < 9,5 cm
= 22 N ( 9,5 cm + 189,4 N (9,5 2,8) cm = 976,07 N.cm
gambar 2.6 Bidang moment
Gaya Lintang:
gambar 2.7 Bidang lintang
Pada Bidang Vertikal:
Reaksi tumpuan pada titik B dan D
( MB = 0
(FAV Wp1) ( 54,5 mm + (Wpi + Fn) ( 40,5 mm FDV ( 126,4 mm = 0
FDV =
(F= 0
FBV = Wpv + Wp1 + Fn FAV -FDV
= (26 + 4,2 + 118,3 38,1 - 44,3) N = 65,8 N
Momen Bending:
M1-1 = (FAV Wp) ( X10 < X1 < 5,45 cm
= (38,1 26) N ( 5,45 cm = 65,95 N.cm
M2-2 = (FAV Wp) ( X2 + FBV (X2 AB)5,45 cm < X2 < 9,5 cm
= (38,1 26) N ( 9,5 cm + 39,4 N (9,5 5,45) cm = 381 N.cm
Gambar 2.8 Bidang moment
Gaya Lintang:
Gambar 2.9 Bidang lintang
Menentukan Diameter Poros I:
Momen bending terbesar di titik C
MC = =
= 1047,8 N.cm = 92,67 lbf.in
Torsi pada poros I = 91,3 lbf
Untuk menentukan diameter suatu poros dengan persamaan:
dimana,
N= faktor keamanan
M= momen bending maksimal
T= torsi maksimal
Bahan poros diambil AISI C 1010 CDA dengan:
syp= 48 ksi
N= 2,0 untuk kondisi high Reliability
sehingga,
D1 0,326 in
direncanakan diameter poros D1 : 1,1811 in = 30 mm
Menentukan Diameter Poros pada Bantalan:
Karena gaya pada bearing B lebih besar daripada di bearing D maka diambil titik di B untuk mendapatkan diameter bearing
FB=
= 225,3 N = 50,65 lbf
Untuk menentukan diameter bearing digunakan persamaan:
Db 0,054 in
Direncanakan diameter poros untuk bantalan Db = 0,7874 in = 20 mm
2.4.2 Perencanaan Poros 2Gambar skematis komponen untuk poros IIFreebody diagram:
Dari perhitungan V belt dan roda gigi diperoleh harga-harga:
FR = gaya tangensial pada v belt = 44 N
FAH= gaya tangensial pada v belt pada bidang horizontal
FR sin 20 = 44 N ( sin 20 = 15 N
FAV= gaya tangensial pada v belt pada bidang vertikal
FR cos 20 = 44 N ( cos 20 = 41,5 N
Wp= gaya berat pada pulley 1 = 91,5 N
EMBED Word.Picture.8
EMBED Visio.Drawing.5
EMBED Visio.Drawing.5
EMBED Visio.Drawing.5
Keterangan:
P = diametral pitch
p = circular pitch
d = diameter of pitch circle
Nt= jumlah gigi
C= jarak antara 2 gigi (poros)
rv = velocity ratio
EMBED Visio.Drawing.5
EMBED Visio.Drawing.5
EMBED Visio.Drawing.5
EMBED Visio.Drawing.5
EMBED Visio.Drawing.5
EMBED Visio.Drawing.5
EMBED Visio.Drawing.5
EMBED Visio.Drawing.5
EMBED Visio.Drawing.5
BAB II PERENCANAAN DAYA 4
_1052980929.unknown
_1052985720.unknown
_1054375685.unknown
_1054519391.unknown
_1054529286.vsd
_1068287123.unknown
_1068288883.unknown
_1054530374.vsd
_1054531227.vsd
_1054531556.vsd
_1054530959.vsd
_1054529989.vsd
_1054526380.unknown
_1054529148.vsd
_1054519614.unknown
_1054519944.vsd
_1054444151.unknown
_1054519078.unknown
_1054519093.unknown
_1054518941.unknown
_1054377739.unknown
_1054377858.unknown
_1054381964.vsd
_1054382021.vsd
_1054377848.unknown
_1054377510.unknown
_1054377631.unknown
_1054376971.unknown
_1053583164.unknown
_1053583905.unknown
_1053584538.unknown
_1053584565.unknown
_1053584023.unknown
_1053583469.unknown
_1053583597.unknown
_1053583434.unknown
_1053582485.unknown
_1053582832.unknown
_1053583094.unknown
_1053582503.unknown
_1053580780.unknown
_1053580873.unknown
_1053580221.unknown
_1052985806.unknown
_1052982069.unknown
_1052984352.unknown
_1052984717.unknown
_1052985480.unknown
_1052984544.unknown
_1052982920.unknown
_1052983273.unknown
_1052982496.unknown
_1052981593.unknown
_1052981790.unknown
_1052982001.unknown
_1052981749.unknown
_1052981065.unknown
_1052981481.unknown
_1052981034.unknown
_1052502813.unknown
_1052980826.unknown
_1052980897.unknown
_1052581888.unknown
_1052640724.unknown
_1052980760.unknown
_1052980798.unknown
_1052640954.unknown
_1052977830.doc
p
l
_1052634656.unknown
_1052635068.unknown
_1052634574.unknown
_1052503477.unknown
_1052503717.unknown
_1052503992.unknown
_1052503652.unknown
_1052502929.unknown
_1052472158.unknown
_1052476619.unknown
_1052478032.unknown
_1052478347.unknown
_1052478976.unknown
_1052479137.unknown
_1052479547.unknown
_1052479673.unknown
_1052479191.unknown
_1052479127.unknown
_1052478618.unknown
_1052478705.unknown
_1052478518.unknown
_1052478167.unknown
_1052478307.unknown
_1052478143.unknown
_1052477549.unknown
_1052477715.unknown
_1052477867.unknown
_1052477615.unknown
_1052477112.unknown
_1052477358.unknown
_1052477439.unknown
_1052477198.unknown
_1052476940.unknown
_1052473878.unknown
_1052475014.unknown
_1052475376.unknown
_1052476580.unknown
_1052474239.unknown
_1052474517.unknown
_1052474579.unknown
_1052474185.unknown
_1052473297.unknown
_1052473638.unknown
_1052473690.unknown
_1052473624.unknown
_1052472273.unknown
_1048686392.unknown
_1052467728.unknown
_1052468264.unknown
_1052471766.unknown
_1052471786.unknown
_1052471939.unknown
_1052468390.unknown
_1052468023.unknown
_1052421726.unknown
_1052467454.unknown
_1052467506.unknown
_1052464982.unknown
_1052467359.unknown
_1052425448.vsd
_1048738688.unknown
_1051794179.unknown
_1052281555.unknown
_1052420766.vsd
_1048745272.unknown
_1048686403.unknown
_1048660589.unknown
_1048679186.unknown
_1048680584.unknown
_1048684681.unknown
_1048681499.unknown
_1048679765.unknown
_1048675220.unknown
_1048677512.unknown
_1048662373.unknown
_1048656023.unknown
_1048660511.unknown
_1048649165.unknown