Download - CHF endPPT
-
7/30/2019 CHF endPPT
1/47
CONGESTIVE HEART FAILURE
dr. purnamaniswaty yunus
-
7/30/2019 CHF endPPT
2/47
-
7/30/2019 CHF endPPT
3/47
GAGAL JANTUNG Cardiac output menurun: Disfungsi miokard primer
Kelainan katup jantung
Terjadi mekanisme kompensasi :Filling pressure (tek. Atrium kiri dan kanan) meningkat Bila peningkatan tekanan ini menetap, terjadi transmissi
retrograd ke vena pulmonalis dan vena sistemik
Terjadi bendungan organ-organ terutama paru-paru.
GAGAL JANTUNG KONGESTIF
(Congestive Heart Failure = CHF)Gagal Jantung kronis
= Chronic Heart Failure
Bila terjadi Gagal jantung akut(pada IMA) : Tekanan diastole akhir LV dan PV cepat tidak cukup waktu untuk berkompensasi paru-paru dipenuhi cairan
Edema paru akut =Acute Pulmonary Edema
-
7/30/2019 CHF endPPT
4/47
JENIS GAGAL JANTUNG
1. Gagal Jantung Akut dan Kronis2. Gagal Jantung Kanan dan Kiri3. Gagal Jantung High-Output dan Low-Output4. Gagal Jantung Backward dan Forward5. Gagal Jantung Sistolik dan Diastolik
-
7/30/2019 CHF endPPT
5/47
JENIS GAGAL JANTUNG
Akut
Etiologinya berkembang cepat / adafaktor presipitasi
Perfusi organ-organ tidak adekwat
Bendungan akut vena-vena keventrikel
Dekompensasi kordis terjadi secaratiba-tiba
Cardiac output (CO) menurun timbul gejala gagal jantung akut
Kronik
Etiologinya berkembang secaralambat
Jantung mempunyai waktu untukberkompensasi (hipertrofiventrikel)
Penderita sanggup mentoleransipenurunan cardiac output
Bila ada faktor presipitasi ( a.l.aritmia cordis) dekompensasiakut
-
7/30/2019 CHF endPPT
6/47
Gagal Jantung Kiri dan Kanan
Kanan :
Bila etiologinya lebih mengganggu
fungsi ventrikel kanan seperti Infarkventrikel kanan
Right ventricular failure=RVF
Kiri :
Bila etiologinya mengganggu fungsi
ventrikel kiri seperti hipertensi dan
penyakit jantung koroner
Left ventricular failure = LVF
Kebanyakan RVF disebabkan oleh LVF.
-
7/30/2019 CHF endPPT
7/47
Gagal Jantung High-output dan
Low-output.High-output failure :CO normal/supernormal, tapi kebutuhan
metabolik jaringan perifer .
Biasanya terjadi vasodilatasi pembuluhdarah perifer.
Kapasitas darah untuk mengangkut O2 (hipertiroidisme, anemia berat, fistel AVyang besar, kehamilan) hyperkineticcirculatory state.
Low-output failure :Lebih sering dijumpai dibanding yang high-
ouput.
Diakibatkan oleh CO (penyakit katup,myocardial ischaemia).
Biasanya terjadi vasokonstriksi perifer.
Pada keadaan ini CO rendah tapi tekanandarah masih bisa normal
-
7/30/2019 CHF endPPT
8/47
Gagal jantung Backward dan Forward.Prinsip teori backward failure:
Berkembangnya RVF akibat LVF.Peningkatan LVDP (tekanan ventrikel kirisaat diastole), tekanan atrium kanan,tekanan vena pulmonalis ---- ditransmissikansecarabackward Pulmonary Hypertension
(PH), RVF dan tekanan vena sistemikmeningkat terjadi bendungan (kongesti)vena organ-organ backward heartfailure
CO menurun forward failure.Manifesta si gagal jantung sendirikebanyakan akibat adanya forward failureseperti :- fatigue, weakness (perfusi keotot skelet ).
- mental confusion.
-
7/30/2019 CHF endPPT
9/47
Gagal Jantung Sistolik dan
Diastolik.Disfungsi sistolik : Gangguan
pemompaan darah dari jantung ,disebut GAGAL JANTUNGSISTOLIK.
Disfungsi diastolik : Gangguanpengisian ventrikel ,disebutGAGAL JANTUNG DIASTOLIK.
Bila terjadi gangguan pengisian Ventrikel kiri disfungsidiastolik stroke volume (SV) sehingga timbullah gejalagejala low output.Bila terjadi peningkatan tekanan ventrikel kiri (left ventricularfilling pressure) bendungan paru.
Banyak penderita dengan disfungsi diastolik tapi takmengalami disfungsi sistolik sampai pada tahap tertentu.Disfungsi sistolik disebabkan oleh disfungsi kontraksi yangkronis akibat IMA atau iskemia miokard (PJK).Disfungsi diastolik pada penderita PJK disebabkan olehmenurunnya compliance ventrikel (miokard jadi kaku).
-
7/30/2019 CHF endPPT
10/47
SIRKULASIDARAH
-
7/30/2019 CHF endPPT
11/47
Pada prinsipnya gejala-gejala CHF timbul akibat
menurunnya CO atau terjadinya bendungan
vena pulmonalis dan vena sistemik
1. Fatigue, weakness.2. Dyspnoea
3. Orthopnoea
4. Paroxysmal Nocturnal Dyspnoea (PND)
5. Cough
6. Nocturia7. Anorexi
8. Right upper quadrant (epigastric) discomfort
SIGNS
-
7/30/2019 CHF endPPT
12/47
SYMPTOMS
Tanda-tanda CHF kronis bervariasi tergantung padapenyakit dasarnya, apakah hanya ada gagal ventrikel
kiri saja atau berkombinasi dengan gagal ventrikel kanan
1. Tachycardia.2. Cheyne-Stokes respiration3. Cyanosis.4. Pulsus alternans.5. Ronchi 6. Jugular venous pressure.7. Precordial palpation
8. Heart sounds.9. Murmurs.10. Hepatosplenomegaly.11. Ascites.12. Peripheral oedema.
-
7/30/2019 CHF endPPT
13/47
THANK YOU
-
7/30/2019 CHF endPPT
14/47
Tanda-tanda CHF kronis bervariasi tergantung padapenyakit dasarnya, apakah hanya ada gagal ventrikel
kiri saja atau berkombinasi dengan gagal ventrikel kanan
I. Tachycardia.- Penurunan SV secara reflex meningkatkan HR.
- HR meningkat disebabkan oleh tonus simpatis meningkat
( melalui perangsangan baroreseptor karotis dan aorta ).II. Cheyne-Stokes respiration.
- Type pernapasan hiperventilasi diselingi periode apnoea.
- Dijumpai pada CHF yang lanjut.- Mekanisme tak jelas, tapi mayoritas biasanya dijumpai pada
penderita dengan kelainan serebral yang luas dan menunjukkan
adanya peningkatan sensitivitas pada pusat pernapasan untuk
meningkatkan level karbon dioksida.
-
7/30/2019 CHF endPPT
15/47
III. Cyanosis.
- Menurunnya pengangkutan O2 kejaringan perifer dan
meningkatnya ekstraksi O2 di perifer pada penderita CHF
Hb menurun secara bermakna ( 5 gr%) sianosis.
IV. Pulsus alternans.
- Pada CHF berat denyut jantung bisa berubah-ubah
BP bisa berubah-ubah pula ( perbedaan > 5 mmHg).
V. Rales.
- Bersama-sama dengan rhonchi dan wheezing, rales
merupakan tanda yang umum dari bendungan paru.
- Tanda ini bisa hilang walaupun terdapat peningkatan
LVFP akibat aktivitas drainage limfatik paru .VI. Jugular venous pressure .
- Merupakan refleksi peningkatan tekanan vena sistemikpada gagal jantung kanan (RVF).
- Kompressi manual pada abdomen VR level danpulsasi vena jugularis .(hepato-jugular reflux test).
-
7/30/2019 CHF endPPT
16/47
III. Cyanosis.
- Menurunnya pengangkutan O2 kejaringan perifer danmeningkatnya ekstraksi O2 di perifer pada penderita CHF
Hb menurun secara bermakna ( 5 gr%) sianosis.
IV. Pulsus alternans.
- Pada CHF berat denyut jantung bisa berubah-ubah
BP bisa berubah-ubah pula ( perbedaan > 5 mmHg).
V. Rales.- Bersama-sama dengan rhonchi dan wheezing, rales
merupakan tanda yang umum dari bendungan paru.
- Tanda ini bisa hilang walaupun terdapat peningkatan
LVFP akibat aktivitas drainage limfatik paru .VI. Jugular venous pressure .
- Merupakan refleksi peningkatan tekanan vena sistemik
pada gagal jantung kanan (RVF).
- Kompressi manual pada abdomen VR level danpulsasi vena jugularis .(hepato-jugular reflux test).
-
7/30/2019 CHF endPPT
17/47
VII. Precordial palpation.- Kardiomegali akibat CHF Impuls apeks kordis berpindah
kekiri bawah (pda LVF).
- Bila ada PH dan RVF impuls teraba pada daerah
substernal, parasternal kiri atau subxyphoid.
VIII. Heart sounds.
- Bila tidak ada tirotoksikosis, MS, atau pemendekan interval PR(pada EKG) S1 melemah (kontraksi ventrikel melemah).
- Bila ada PH S2(P2) mengeras.
- Bila ada paradoxical splitting S2 waktu ejeksi LV
memanjang (pada hipertensi yang dihubungkan dengan LVF.
- Terdengar gallop S3 (ventrikel) dan S4 (atrial) yang
kadang-kadang teraba pada palpasi apeks kordis.
IX. Murmurs.- Murmur (bising jantung) yang terdengar sesuai dengan
kelainan anatomis yang ada.
- Bising jantung bisa bersifat organis ataupun fisiologis.
-
7/30/2019 CHF endPPT
18/47
VII. Precordial palpation.- Kardiomegali akibat CHF Impuls apeks kordis berpindah
kekiri bawah (pda LVF).
- Bila ada PH dan RVF impuls teraba pada daerah
substernal, parasternal kiri atau subxyphoid.
VIII. Heart sounds.
- Bila tidak ada tirotoksikosis, MS, atau pemendekan interval PR(pada EKG) S1 melemah (kontraksi ventrikel melemah).
- Bila ada PH S2(P2) mengeras.
- Bila ada paradoxical splitting S2 waktu ejeksi LV
memanjang (pada hipertensi yang dihubungkan dengan LVF.
- Terdengar gallop S3 (ventrikel) dan S4 (atrial) yang
kadang-kadang teraba pada palpasi apeks kordis.
IX. Murmurs.- Murmur (bising jantung) yang terdengar sesuai dengan
kelainan anatomis yang ada.
- Bising jantung bisa bersifat organis ataupun fisiologis.
-
7/30/2019 CHF endPPT
19/47
Pada prinsipnya gejala-gejala CHF timbul akibatmenurunnya CO atau terjadinya bendungan
vena pulmonalis dan vena sistemik
I. Fatigue, weakness.- Timbul akibat turunnya CO penghantaran O2 ke
otot skelet tidak adekwat early anaerobic metabolism
& acidosis. Apa yang dimaksud dengan ASIDOSIS ?
- Perubahan di otot skelet sendiri : deconditioning, atrofi,
kelainan struktur dan seluler.- Gangguan elektrolit.
- Depressi.
-
7/30/2019 CHF endPPT
20/47
II. Dyspnoea.
- Meningkatnya tekanan pengisian LV tekanan atrium
kiri transudasi cairan ke paru-paru compliance
paru-paru menurun usaha bernafas meningkat.
- Sensasi dyspnoea juga bisa disebabkan oleh menurun
nya aliran darah keotot-otot pernapasan.
- Dead space fisiologis meningkat.
- Awalnya dyspnoea hanya terjadi waktu exercise, tapi
bila CHF memburuk, dyspnoea juga bisa timbul pada
waktu beristrahat.III. Orthopnoea.
- Merupakan kesukaran bernapas yang timbul setelahberbaring telentang (supine) beberapa menit.
- Pada posisi supine pooling perifer venous return(VR) tekanan pengisian LV bendungan paru.
-
7/30/2019 CHF endPPT
21/47
IV. Paroxysmal Nocturnal Dyspnoea (PND).
- Penderita dengan CHF mungkin terbangun dari tidurnya
secara mendadak akibat perasaan susah bernapasbeberapa jam setelah tidur telentang.
- PND khas terjadi pada penderita dengan edema perifer.
- PND timbul akibat bendungan paru yang meningkat,
setelah terjadinya mobilisasi cairan secara gradual
sewaktu kaki ditinggikan.V. Cough.
- Sering menyertai gejala dyspnoea, orthopnoea dan PND.
- Batuk disebabkan oleh edema cabang bronchial atau
adanya tekanan pada cabang bronkhus akibat pembesa
ran atrium kiri. (LA enlargement).VI. Nocturia.
- Retensi garam dan air pada CHF produksi urine
(selama terjaga/ siang hari).
- Namun pada posisi supine/malam hari terjadi mobilisasi
cairan secara gradual sehingga timbullah nocturia.
-
7/30/2019 CHF endPPT
22/47
VII. Anorexia.- CO menurun disertai vasokonstriksi splanchnic
perfusi viscera abdominalis timbul gejala-gejalanausea, vomiting dan nyeri perut nafsu makan
menghilang dan berat badan menurun.
- Gejala diatas diperburuk dengan adanya edema intesti
nal yang menyertai peningkatan tekanan vena sistemik.- Malabsorbsi dan protein-losing enteropathy dapat
terjadi bila edema intestinal makin bertambah.VIII. Right upper quadrant (epigastric)
discomfort.
- Gagal jantung kanan bendungan sistemik hepato-
megali distensi capsula hepatis nyeri perut kananatas (hipokhondrium kanan) / nyeri epigastrium.
-
7/30/2019 CHF endPPT
23/47
LABORATORY EXAMINATIONS
Hematologis Fungsi ginjal Fungsi hati
Analisa gas darah arterial Elektrolit
CXR (Chest x-ray) Echocardiography
Cardiac catheterization/Angiography
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
antara lain :Recurrence pulmonary embolism
Bronchial asthma Chronic obstructive lung disease
-
7/30/2019 CHF endPPT
24/47
DIFFERENTIAL DIAGNOSISOF CHF
Dyspnoea :
Airflow limitation
Pulmonary diseases
Malignancy
Pulmonary collaps
Pleural effusion
Anaemia Psychogenic disorder
Fatigue :
Anaemia
Hypokalemia
Hypothyroidism
Psychogenic disorder
Oedema :
Renal disease
Hepatic disease/ Cirrhosis
Protein-losing gastroeteropathy
Varicose veins
Bilateral leg oedema :
- Inferior vena cava thrombosis
- pelvic tumour
- pregnancy
Unilateral leg oedema :- deep vein thrombosis
- malignancy
- post-surgery.
-
7/30/2019 CHF endPPT
25/47
Kriteria gagal jantung menurut Framingham
Heart Study
Kriteria Mayor
Paroxysmal Nocturnal Dyspnoe
Dyspnoe On Effort
Peningkatan tekanan vena jugularis
Ronkhi paru
Kardiomegali
Udema paru akut
Gallop S3
Pemanjangan waktu sirkulasi > 25 detik)
Refluks hepatojugular
-
7/30/2019 CHF endPPT
26/47
Kriteria minor Udema pergelangan kaki
Batuk malam Hepatomegali Efusi pleura Takikardi (> 120 x/menit) Penurunan kapasitas vital paru (1/3 dari
maksimal) Kriteria mayor atau minor
Penurunan berat badan lebih dari 4,5 kgselama 5 hari perawatan
Disebut gagal jantung kongestif bila memenuhi2 kriteria mayor atau 1 mayor dengan 2 minor.
-
7/30/2019 CHF endPPT
27/47
NYHA Classification of HEART FAILURE
Class I. No limitation: ordinary physical exercise does not
cause undue fatigue, dyspnoea or palpitation.
Class II. Slight limitation of physical activity: comfortable at rest
but ordinary activity results fatigue, palpitation or
dyspnoea.
Class III. Marked limitation of physical activity: comfortable at
rest but less than ordinary activity results in symptoms.
Class IV. Unable to carry out any physical activity withoutdiscomfort: symptoms of heart failure are present even
at rest with increased discomfort with any physical
activity.
-
7/30/2019 CHF endPPT
28/47
Kelas Fungsional menurut
New-York Heart Association (NYHA) :
Klas 1 : Aktifitas sehari-hari tidak terganggu.Sesak timbul jika melakukan kegiatanfisik yang berat.
Klas 2 : Aktifitas sehari-hari terganggu sedikit.
Klas 3 : Aktifitas sehari-hari sangat terganggu.Merasa nyaman pada waktu istirahat.
Klas 4 : Walaupun istirahat terasa sesak
-
7/30/2019 CHF endPPT
29/47
Pengobatan Non-Farmakologi1. Nasehat umum :
Mengenal gejala gangguan fungsi jantung
Aktivitas sosial dan lingkungan
Perjalanan
Vaksinasi
Kontrasepsi dan terapi pengganti hormon
Faktor-faktor umum :Diit
Merokok
Alkohol
Latihan/olah raga
Istirahat
-
7/30/2019 CHF endPPT
30/47
Faktor-faktor umum :
DiitMerokok
Alkohol
Latihan/olah raga
Istirahat
-
7/30/2019 CHF endPPT
31/47
TERAPI FARMAKOLOGI
First-line agents
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors
Diuretics
Beta-adrenoceptor antagonists
Aldosterone receptor antagonists
Angiotensin receptor antagonists
Second-line agents
Cardiac glycosides
Vasodilator agents (nitrates/hydralazine)
Positive inotropic agents
Anticoagulation
Antiarrhythmic agents
Oxygen
-
7/30/2019 CHF endPPT
32/47
THANK YOU
-
7/30/2019 CHF endPPT
33/47
-
7/30/2019 CHF endPPT
34/47
-
7/30/2019 CHF endPPT
35/47
Recommended ACEI maintenance dose ranges
Drug Initiating dose Maintenance
Benazepril 2,5 mg 5-10 mg b.I.d. Captopril 6.25 mg t.I.d. 25-50 mg t.I.d.
Enalapril 2.5 mg daily 10 mg b.I.d.
Lisinopril 2.5 mg daily 5-20 mg daily
Quinapril 2.5-5 mg daily 5-10 mg daily
Perindopril 2 mg daily 4 mg daily
Ramipril 1.25-2.5 mg daily 2.5-5 mg b.I.d. Cilazapril 0.5 mg daily 1-2.5 mg daily
Fosinopril 10 mg daily 20 mg daily
Trandolapril 1 mg daily 4 mg daily
Diuretics
-
7/30/2019 CHF endPPT
36/47
Diuretics
Diuretika diindikasikan untuk menanggulangi kelebihan cairan, bendungan
paru atau edema perifer. Penggunaan diuretika mempercepat perbaikan gejala dan meningkatkan
toleransi exercise.
Diuretika sebaiknya dikombinasi dengan ACEI bila memungkinkan.
Pemberian diuretika:
- dimulai dengan loop-diuretics (furosemide) atau HCT.
- Bila GFR < 30 ml jangan beri HCT. Bila tidak memberi respons yang cukup :
- increase dose of diuretic
- combine furosemide and HCT.
- with persistent fluid retention: administer furosemide twice daily.
- in severe CHF add metolazone with frequent measurement of
creatinine and electrolytes (K, Na, Cl, Mg). Potassium-sparing diuretics: triamterene, amiloride, spironolactone :
- Digunakan hanya bila hipokalemia menetap setelah pemberian
ACEI dan diuretika.
- Mulai dengan dosis rendah selama satu minggu, periksa creatinine dan K
setelah 5-7 hari dan dosis kemudian dititrasi.
-
7/30/2019 CHF endPPT
37/47
Diuretics (oral): dosages and side effects
Initial dose (mg) Max.recommended
daily dose (mg)
Major side effects
--------------------------------------------------------------------------------------
Loop diuretics:- Furosemide- Bumetanide- Torasemide
Thiazides:- HCT- Metolazone- Indapamide
K-sparringdiuretic :- Amiloride- Triamterene- Spironolactone
20-40
0.5-1.0
5-10
25
2.5
2.5
+ ACEI
2.5
25
25
250-500
5-10
100-200
50-75
10
2.5
ACEI
5
50
50
+ ACEI
20
100
50
ACEI
40
200
100-200
K , Mg , Na
Hyperuricemia,gluc.intol.Acid-base disturbance
K, Mg, NaHyperuricemia, gluc.intol.
Acid-base disturbance
Hyperkalemia, rash
HyperkalemiaHyperkalemia, gynecomastia
-
7/30/2019 CHF endPPT
38/47
Beta-adrenoceptor antagonists
Betablocking agents = Beta-blockers, seperti halnya ACEI menghambatpengaruh yang jelek dari aktivasi kronis sistim neurohormonal pada miokard
( dalam hal ini SSS).
Beta-blockers dianjurkan pada penderita CHF :
- baik yang ringan, sedang maupun yang berat,
- kausa kardiomiopati iskemik maupun non-iskemik,
- fraksi ejeksi LV ;
- NYHA class II-IV.
Hanya diberikan pada penderita yang telah stabil dengan terapi standard
(diuretika dan ACEI), ---- kecuali bila ada indikasi kontra.
Dimulai dengan dosis yang paling kecil, lalu dititrasi.
Angka mortalitas akan berkurang dengan pemberian beta-blocker jangka panjang
pada : - penderita disfungsi sistolik LV tanpa gejala CHF pasca infark (AMI)
Saat ini ada 3 jenis obat : Carvedilol (antagonis beta-1, beta-2,
dan alfa-1), bisoprolol (antagonis selektif beta-1) dan metoprolol (antagonis-
selektif beta-1).
-
7/30/2019 CHF endPPT
39/47
Initiating dose, target dose and titration schemeof beta-blocking agents as used in recent large,
controlled trials
Beta-blocker First dose Increments Target dose Titration(mg) (mg) (mg) period
___________________________________________________
Bisoprolol 1.25 2.5, 3.75, 5, 10 weeks-month
7.5,10
Metoprolol 5 10, 15, 30, 150 weeks-month
tartrate 50, 75, 100
Metoprolol 12.5/25 25, 50, 100 200 weeks-month
succinate 200
Carvedilol 3.125 6.25, 12,5 50 weeks-month
25, 50
Angiotensin II receptor antagonists (AIIRA)
-
7/30/2019 CHF endPPT
40/47
Angiotensin II receptor antagonists (AIIRA)
AIIRA = Angiotensin II receptor blockers (ARB) diberikan pada
penderita yang tak dapat mentoleransi ACEI sebagai terapi simptomatik. Namun tidak jelas apakah ARB sama efektifnya dengan ACEI dalam hal
penurunan mortalitas.
Kombinasi dengan ACEI nampaknya:
- memberi perbaikan bermaknaterhadap gejala-gejala CHF,
- mengurangi kekerapan hospitalisasi (akibat perburukan gejala).
Efek batuk lebih kurang dibanding dengan ACEI. Monitoring terhadap fungsi ginjal juga penting seperti halnya dgn ACEI.
Currently available AIIRA
Losartan 50-100
Valsartan 80-320
Irbesartan 150-300
Candesartan cilexetil 4-16
Telmisartan 40-80
Eprosartan 400-800
Drug Daily dose (mg)
-
7/30/2019 CHF endPPT
41/47
Cardiac glycosides
Cardiac glycosides are indicated in atrial fibrillation and any degree of
symptomatic HF, whether or not LV dysfunction is the cause, in order to
slow ventricular rate, thereby improving ventricular function and symptoms.
A combination of digoxin and beta-blockade appears superior than either
agent alone.
In sinus rhythm, digoxin is recommended to improve the clinical status of
patients with persisting HF symptoms due to LV systolic dysfunction
despite ACEI and diuretic treatment.
Cardiac glycoside yang lain adalah digitoxin yang efek farmakodinamiknya
sama dengan digoxin, namun efek farmakokinetiknya berbeda. Bedanya ?
-
7/30/2019 CHF endPPT
42/47
Vasodilator agents
-
7/30/2019 CHF endPPT
43/47
Vasodilator agents
Vasodilators are classified according to site of their action :
= Predominant arterial dilators : hydralazine, phentolamine, prazosin.
= Mixeed arterial and venous dilators : Na nitroprusside, ACEI.
= Predominant venodilators : nitrates.
Tidak ada peranan spesifik dari vasodilator (khususnya hydralazine,isosorbide
dinitrate) pada pengelolaan CHF,meskipun obat ini bisa digunakan sebagai
terapi tambahan bila ada angina pectoris atau hipertensi.
Pada kasus-kasus dengan intoleransi ACEI, ARB merupakan pilihanyangdikombinasi dengan hidralazine-nitrate.
Hidralazine-nitrat umumnya diberikan pada penderita NYHA II-IV.
Contraindications/precautions :
= Hypotension
= Inability to increase CO:
Aortic stenosis, Severe mitral stenosis,HCM(Hypertrophic Cardiomyopathy), pericardial constriction. Dosis : - Hidralazin : 25 mg (2X sehari) sampai 50 mg (3 kali sehari) plus
Isosorbid dinitrat (ISDN) slow release 2x20 mg --- 3x60 mg.
Alternatif : ISDN 3x 10-20 mg.; Isosorbid mononitrat 10-20 mg (sekali sehari);
Nitrogliserine patch 5-10 mg/1224 jam.
-
7/30/2019 CHF endPPT
44/47
Side effects:
hypotension, dizziness,tachycardia, flushing,headache.
Lupus-like syndrome (highdose-hydralazine)
Non-glycoside inotropic agents
-
7/30/2019 CHF endPPT
45/47
Non-glycoside inotropic agents
Katekolamin bekerja pada beta-1 adrenoseptor miokard yang bersifatinotropik dan kronotropik positif (memperkuat dan meningkatkan denyut
jantung).
Inotropic agents are commonly used to limit severe episode of HF or as
a bridge to heart transplantation in end-stage HF.
Inotropic agents (Dopamine dan dobutamine) are used by intravenous
infusion in hospital to treat acute HF, and sometimes in short bursts of2-7 days in CHF to interrupt the vicious cycle of critically low CO, reduced
renal perfusion and resistant oedema with deteriorating renal function.
Jenis inotropik lainnya adalah : phosphodiesterase inhibitors (amrinone,
milrinone atau enoximone, vesnarinone) dan yang terbaru levosimendan.
Efek samping (dopamine dan dobutamine):- Sinus takhikardia
- aritmia ventrikel/supraventrikuler
- chest pain/nausea/vomiting
- vasokonstriksi perifer (terutama dopamine dosis tinggi)
Anticoagulants/Antithrombotic
-
7/30/2019 CHF endPPT
46/47
Anticoagulants/Antithrombotic
Pada CHF berat (NYHA IV), ada kecenderungan peningkatan
terjadinya tromboemboli yang berasal dari trombus mural LV.
Juga insiden timbulnya trombosis vena dan emboli paru .
INDIKASI ANTIKOAGULAN :
Moderate-severe CHF (NYHA III-IV) in Atrial fibrillation (AF).
Severe CHF (NYHA IV). CHF with valve disease in AF.
INDIKASI KONTRA :
Keadaan yang cenderung terjadi perdarahan gastrointestinal (ulkus peptik).
hipertensi, endokarditis.
Kehamilan (trimester I dan III).
JENIS OBAT :
Warfarin, Acenocoumarin, Low molecular weight heparin (LMWH).
Antiarrhythmic drugs
-
7/30/2019 CHF endPPT
47/47
Antiarrhythmic drugs
- Secara umum, tidak ada indikasi pemberian obat anti-aritmik
pada CHF.
- Indikasinya bersifat individual (bila ada AF, SVT atau takhikardiaventrikel yang menetap).
- Jenis obat : Sulfas chinidine, beta-blocker, amiodarone.
AMIODARONEContraindication :
Bradycardia Iodine sensitivity, porphyria
pregnancy, breast-feeding
Pre-existing interstitial lung disease/ severe liver disease
pre-existing thyroid dysfunction (relative)
Dosis amiodarone: oral--- 200 mg (3xsehari)
dosis pemeliharaan : 200 mg/hari.