Download - BENCANA
![Page 1: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/1.jpg)
PENANGANAN BENCANA DI RS DAN LAPANGAN
IMMOBILISASI, TRANSPORTASI&
EVAKUASI
By GEDE ARYA BAGUS A. S.Kep., Ners.
![Page 2: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/2.jpg)
![Page 3: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/3.jpg)
Musibah massal :
Tidak terjadi kerusakan fasilitas umum (infrastruktur) dan lebih bersifat kecelakaan.
Contoh : • Kecelakaan Kendaraan Umum penuh penumpang.• Kebakaran gedung penghuni banyak.
![Page 4: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/4.jpg)
SIAGA I- Jumlah ps. yg masuk 25-50 org.
- Tenaga dr dan prwt msh dpt dipenuhi oleh dr dan prwt yg bertugas.
- Bila perlu mendatangkan mahasiswa keperawatan- Penyediaan fasilitas dan logistik masih dapat
ditanggulangi oleh IGD.
ENGORGANISASIAN PENANGANAN BENCANA DI RS DAN LAPANGAN
![Page 5: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/5.jpg)
SIAGA II- Jumlah korban 50 –100 orang- Perlu tambahan tenaga dari luar- Perlu dibuka kamar bedah sentral.- Instalasi farmasi perlu diikut sertakan. SIAGA III-Jumlah korban lebih dari 100 orang.-Perlu bantuan penampungan olh RS lain.
![Page 6: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/6.jpg)
PROSEDUR
A. Pemberitahuan: Adanya bencana /musibah /disaster ditentukan olh : Ka. IGD
pada waktu kerja atau Dr penangung jawab harian sbg pengganti Ka. IGD, diluar jam kerja yg diteruskan ke ruang kontrole utk menhubungi pimpinan disaster dan direktur.
B. Penentuan tingkat bencana : Tgkt bencana ditentukan oleh pimpinan disaster dan direksi
RS setelah sampai di RS.
![Page 7: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/7.jpg)
Prosedur (lanjutan)
C. Triage :• Langsung dipimpin oleh Ka. IGD atau dokter
triage yang jaga.D. Penanggulangan Penderita : Dialakukan olh dokter jaga yang ada di RS dan
perawat IGD serta perawat jaga lainnya. Pasien dibagi dlm 5 kategori yang diberi label dgn tanda tertentu.
![Page 8: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/8.jpg)
KATEGORI LABEL
1. Label hijau : pasien yang tidak mengalami luka ( boleh pulang)2. Label kuning : dengan luka ringan yang setelah tindakan boleh
pulang.3. Label Merah : pasien perlu observasi dan perlu operasi.4. Label Putih : Perlu resusitasi sebelum tindakan .5. Label hitam : Pasien yang telah meninggal.
![Page 9: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/10.jpg)
PADA LABEL HARUS DITULIS
- Nama, umur, alamat pasien, - Bila tidak dikenal tulis tidak dikenal
ARUS PENDERITA :- Semua penderita masuk melalui IGD dan
identitas dicatat pada tata usaha loket penerimaan psien.
- Masuk dan pulangnya penderita melalui pintu IGD.
![Page 11: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/11.jpg)
Pengorganisasian penanganan bencana lihat gambar 4.1
![Page 12: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/12.jpg)
![Page 13: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/13.jpg)
![Page 14: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/14.jpg)
![Page 15: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/15.jpg)
IMMOBILISASI , TRANSPORTASI DAN EVAKUASI
TRANSPORTASIA. Pengertian :1. Pemindahan pasien-pasien dari tempat kejadian
ketempat yang memungkinkan dapat pertolongan yang lebih baik.
2. Suatu proses usaha memindahkan dari satu tempat ketempat lain tanpa ataupun mempergunakan bantuan alat, tergantung situasi dan kondisi lapangan.
![Page 16: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/16.jpg)
Transportasi (lanjutan)
B. Tujuan : • Memindahkan penderita gawat darurat
dengan aman tanpa memperberat keadaan penderita ke sarana kesehatan yang memadai.
![Page 17: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/17.jpg)
C. Sarana transportasi terdiri dari :
1. Kendaraan pengangkat 2. Peralatan medis dan non medis3. Petugas (tenaga medis/ paramedis) 4. Obat-obat life saving dan life support
![Page 18: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/18.jpg)
D. Persyaratan transportasi penderita gawat darurat
a. Sebelum diangkat 1.Gangguan Respirasi dan cv telah
ditanggulangi. 2. Perdarahan telah dihentikan 3. Luka-luka telah ditutup 4. Patah tulang telah difiksasi
![Page 19: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/19.jpg)
Persyaratan transportasi (lanjutan )
b. Selama perjalanan, harus selalu diperhatikan dan dimonitor
1. Kesadaran.2. Pernapasan3. Tekanan darah4. Denyut nadi5. Keadaan luka
![Page 20: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/20.jpg)
E. Perencanaan dan persiapan
1. Menentukan jenis transportasi ( mobil, perahu, pesawat terbang).
2. Menetukan tenaga kesehatan yang mendapingi pasien
3. Menentukan peralatan dan persendian obat yang diperlukan selama perjalanan baik kebutuhan rutin maupun darurat.
4. Menentukan kemungkinan penyulit5. Menentukan pemantauan pasien selama
transportasi
![Page 21: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/21.jpg)
F. Beberapa aturan dlm pengangkatan & pemindahan korban
1. Pemindahan korban dilakukan apabila diperlukan betul dan tdk membahayakan penolong.
2. Terangkan secara jelas pada korban apa yang akaan dilakukan agar korban kooperatif.
3. Libatkan penolong lain. Yakinkan penolong lain mengerti apa yang akan dikerjakan.
4. Pertolongan pemindahan korban dibawah satu komando agar dapat dikerjakan bersamaan.
5. Pakailah cara mengangkat korban dengan teknik yang benar agar tidak membuat cedera punggung penolong.
![Page 22: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/22.jpg)
G. Macam-macam transportasi dgn & tanpa alat
1. Tanpa alat : Proses pemindahan/transportasi dilakukan oleh satu
penolong, dua penolong atau lebih tanpa mempergunakan alat-alat bantu :
- 1 Penolong : - Dipapah ( Human Crutch), - Diseret ( Drag ), - Ditimang ( Cradel ), - Digendong dipunggung ( Pick A Back).-
![Page 23: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/23.jpg)
Human Crutch : Dipapah dgn dirangkul dari sampingDrag = Diseret
![Page 24: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/24.jpg)
Dibopong Ngamplok dipunggung
![Page 25: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/25.jpg)
cara The two Handed seat
![Page 26: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/26.jpg)
cara The two Handed seat
![Page 27: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/27.jpg)
Memakai tandu/Stretcher
![Page 28: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/28.jpg)
2 Penolong dengan Kursi
![Page 29: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/29.jpg)
2 Penolong : Dapat dilakukan dengan cara The two Handed seat:
- Dua tangan menyangga paha korban dan dua tangan yang lain menyangga punggung korban.
- Satu penolong mengangkat korban dari arah punggung korban sedangkan penolong yang lain menyangga tungkai korban.
- Oleh 3 atau 4 penolong dapat dilakukan dgn cara korban diangkat bersama-sama dgn kondisi korban terbaring
Cara kerja lihat gambar : 5.1 – 5.5
![Page 30: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/30.jpg)
2. Dengan bantuan alat - Dengan menggunakan kursi kayu - Dengan menggunakan tandu/usungan Dari bahan kayu atau bambuDari bahan kayu, kanvas, kain tebal/
selimutDari bahan logam- Dengan menggunakan usungan beroda atau
tempat tidur beroda
![Page 31: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/31.jpg)
![Page 32: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/32.jpg)
Bantuan alat (lanjutan)
- Dengan menggunakan kendaraan berupa: * Motor * Mobil umum, * Ambulance darat, laut dan udara. * Pesawat terbang, helikopter
![Page 33: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/33.jpg)
Ambulance
• Ambulance adalah kendaraan yang dirancang, diawaki, dilengkapi dengan sarana dan prasarana RS sehingga mampu menolong orang sakit maupun trauma.
• Syarat Amabulance 1).Pada saat mengambil pasien. - kecepatan 60- 80 km/jam di jalan tol, - 40 –60 km/jam di jalan biasa, - lampu rotary dan sirine dinyalakan.
![Page 34: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/34.jpg)
2). Saat kembali/bawa pasien
- kecepatan 40 – 60 km/jam di jalan tol, - 50 –60 km/jam diajalan biasa. - Lampu rotary dinyalakan, sirine dimatikan. 3). Perawat pendamping pasien selalu berada
disamping pasien dengan memonitor keadaan pasien.
4).Bila memungkinkan adakan komunikasi dengan tempat tujuan/ pusat komunikasi pelayanan gawat darurat.
![Page 35: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/35.jpg)
H. Jenis cara transportasi/ Pemindahan ps.GD.
1. Transportasi/pemindahan secara EMERGENCY a. Tarik baju penderita b. Tarik selimut c. Tarik lengan d. Ekstraksi cepat2. Transportasi/pemindahan NON EMERGENCY a. Pindah langsung b. Pakai sperei
![Page 36: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/36.jpg)
Teknik emergency
Tarikan lengan Tarikan kaki
![Page 37: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/37.jpg)
Pemindahan Emergency
Tarikan Baju Tarikan selimut
![Page 38: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/38.jpg)
TEKNIK NON EMERGENCYa. Pengangkatan dan pemindahan secara
langsung oleh 2 atau 3 petugas.
Harus diingat bahwa cara ini tidak boleh dilakukan bila ada kemungkinan fraktur servikal prinsip pengangkatan tetap hrs
diindahkan.
b.Pemindahan dan pengangkatan seperei.
Sering dilakukan di rumah sakit. Juga tidak boleh dilakukan bila ada dugaan fraktur servikal.
![Page 39: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/39.jpg)
Pemindahan memakai sepereiPemindahan memakai seperei
Pemindahan Non Emergency
![Page 40: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/40.jpg)
DO NO FURTHER HARM !
![Page 41: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/41.jpg)
Angkatlah dengan paha !
Jarak ke-2Jarak ke-2
kaki :kaki :
Satu bahuSatu bahu
![Page 42: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/42.jpg)
Posisi tangan :
Menghadap Menghadap kedepankedepan
Jarak se-bahuJarak se-bahu
![Page 43: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/43.jpg)
Fireman’s Grip
![Page 44: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/44.jpg)
Pemindahan emergensi
Tarikan bahuTarikan bahuTarikan pemadamTarikan pemadam
kebakarankebakaran
![Page 45: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/45.jpg)
Pemindahan emergensi
Tarikan lenganTarikan lengan Tarikan kakiTarikan kaki
![Page 46: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/46.jpg)
Pemindahan Emergensi
PengangkatanPengangkatan
ekstremitasekstremitas
![Page 47: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/47.jpg)
Wheeled stretcher :
- Terangkan- Terangkan
- Selimuti- Selimuti
- Strapping- Strapping
![Page 48: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/48.jpg)
Kalau masuk ambulans :Kepala lebih dulu
![Page 49: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/49.jpg)
Orang dalam sedan selaluOrang dalam sedan selaludalam keadaan tertekukdalam keadaan tertekuk
![Page 50: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/50.jpg)
Selalu lakukan imobilisasiSelalu lakukan imobilisasikepalakepala
![Page 51: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/51.jpg)
Pasang neck collarPasang neck collar
![Page 52: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/52.jpg)
Pasang tandu sekop ( 1 )Pasang tandu sekop ( 1 )
![Page 53: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/53.jpg)
Pasang tandu sekop ( 2 )Pasang tandu sekop ( 2 )
![Page 54: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/54.jpg)
Keluarkan dari kendaraanKeluarkan dari kendaraan
![Page 55: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/55.jpg)
![Page 56: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/56.jpg)
IMMOBILISASI
1. Pengertian :
Mengistirahatkan organ ( tulang/otot/organ lain ) yang mengalami cedera sebelum dilakukan evakuasi/ pemindahan/ transportasi.
![Page 57: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/57.jpg)
2. Tujuan
- Mengsitirahatkan bagian yang cedera. - Mencegah cedera yang ada bertambah berat - Mengurangi rasa sakit dan mencegah cacat - Mengurangi resiko perdarahan
![Page 58: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/58.jpg)
3. Jenis jenis immobiliasi/fiksasi
( pembalutan dan pembidaian)
a. Fiksasi fraktur tulang panjang 1). Mengikat pada badan yang sehat 2). Spalk/bidai adalah alat yang digunakan untuk mempertahan
kan kedudukan atau letak tulang yang patah.
![Page 59: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/59.jpg)
a). Syarat pemasangan Spalk
1)Ukuran meliputi lebar dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan.
2)Panjang bidai/spalk melewati 2 sendi yang membatasi bagian tulang yang mengalami patah tulang.
3) Usahakan bidai/spalk dengan lapisan yang empuk agar tidak membuat sakit.
4) Bidai harus dapat mempertahankan kedudukan 2 sendi tulang yang patah.
5).Bidai/spalk tidak boleh terlalu kencang/ketat.
![Page 60: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/60.jpg)
3). Mitella* Kain tipis, lemas, kuat biasanya berwarna putih,
bentuk segitiga sama kaki-tegak lurus dengan panjang kaki-kakinya 90 cm-100 cm (40 inch).
• Cara memakainya bisa dilebarkan atau dilipat lipat sehingga berbentuk dasi (cravat) atau seperti kain pramuka.
• Kegunaannya bisa untuk pembalut biasa, tourniquet, penahan bidai atau peyangga ( sling ).
![Page 61: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/61.jpg)
4) Pembalut pita
- Pembalut kasa gulung, pembalut elastik, - Pembalut tricot/Ransel Verband, pembalut
cepat pembalut martin, stoking elastik, Butterfly.
![Page 62: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/62.jpg)
Prinsip prinsip Pembalutan
- Balutan harus rapat rapi jangan terlau erat dan karena dapat mengganggu sirkulasi.
- Jangan terlalu kendor sehingga mudah bergeser atau lepas.- Ujung ujung jari dibiarkan terbuka untuk mengetahui adanya
gangguan sirkulasi.- Bila ada keluhan balutan terlau erat hendaknya sedikit
dilonggarkan tapi tetap rapat, kemudian evaluasi keadaan sirkulasi.
• Cara pemasangan ( lihat peraktiknya ……. !! )
![Page 63: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/63.jpg)
5). Gyps
a). Bentuk - bentuk pemasangan gyps 1). Lembaran sehingga gyps menutup separuh atau 2/3 lingkaran
permukaan anggota gerak. 2). Gyps lembaran pada 2 sisi anterior dan posterior anggota gerak
sehingga tampak hampir membentuk lingkaran. 3). Gyps circuler ; melingkari seluruh anggota yang di gyps. 4). Gyps yang ditopang dengan besi/karet sehingga dapat untuk
berjalan.
Lihat slide Gyps…………………….!!!
![Page 64: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/64.jpg)
1. Bentuk lembaran sehingga Gips menutup separuh / dua pertingga lingkaran permukaan anggota gerak
![Page 65: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/65.jpg)
2. Gips lembaran yang dipasang pada kedua sisi anterior&posterior anggota gerak sehingga tampak hampir
melingkar
![Page 66: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/66.jpg)
3. Gips Sirkuler
![Page 67: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/67.jpg)
Gips yang ditopang dengan besi / karet sehingga dapat untuk menumpu atau berjalan
![Page 68: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/68.jpg)
Imobilisasi sementara untuk mengistirahatkan dan mengurangi nyeri ( Gips Korset pada TBC tulang belakang,
pasca operasi Skoliosis )
![Page 69: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/69.jpg)
“Compartement Syndrome”1. Nyeri2. Pucat3. Nadi mengecil / hilang4. Parastesia Paraplegia
Tindakan buka gips dari ujung ke ujung
![Page 70: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/70.jpg)
b). Indikasi pemasangan Gyps
1). Pertolongan pertama pada fraktur (berfungsi sebagai bidai)
2).Immobilasasi sementara, untuk mengistirahatkan dan mengurangi nyeri (gyps corset pada TBC tulang belakang)
3).Sebagai pengobatan definitif untuk immobilisasi fraktur terutama pada anak.
4). Karena kelainan bawaan (CTEV)5).Immobilisasi mencegah fraktur Fatologis dll.
![Page 71: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/71.jpg)
a. Fiksasi untuk tulang leher
- Kanvas poles stecher, - Ferno head immobilisation / Colar Brush (fungsinya dapat diganti dengan Bantal pasir ),- Short spin boart
b. Fiksasi badan 1). Strechers The furley 2). SelimutCara kerja lihat gambar ……………….!!
![Page 72: BENCANA](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042603/55cf8f7a550346703b9cbc82/html5/thumbnails/72.jpg)
Keberhasilan Evakuasi dan Transportasi Sangat dipengaruhi :
1.Triase lapangan2.Alat transportasi3.Komunikasi4.Pengendalian masyarakat di lapangan5.Persiapan RS penerima6.Kerjasama lintas sektoral