saat bencana - · pdf filesaat bencana penanggulangan bencana berbasis masyarakat •...
TRANSCRIPT
Saat Bencana
Penanggulangan BencanaBerbasis Masyarakat
•
Tindakan
langsung saat
bencana
•
Tanggap
darurat
tanpa rencana
•
Tanggap
darurat
saat bencana
•
Tindakan
pengungsian
•
Dibuat oleh Yayasan IDEPuntuk keterangan lebih lanjut : www.idepfoundation.org/pbbm
Saat
Ben
cana
saat bencana
114
Catatan
saat bencana
115
Pendahuluan
Modul ini adalah petunjuk praktis yang disusun
untuk masyarakat pada saat menghadapi
bencana. Perlu diingat bahwa setiap kejadian
bencana mempunyai cakupan, intensitas dan
dampak yang berbeda. Oleh sebab itu, langkah-
langkah ini perlu disesuaikan dengan situasi yang
terjadi. Mengingat jam-jam pertama adalah saat
yang paling penting dalam melakukan tindakan
pada saat bencana, maka Modul B ini sengaja
dibuat singkat.
Modul B - Saat Bencana
saat bencana
116
Catatan
Saat Bencana
Tindakan LangsungSaat Bencana
Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) O l e h Y a y a s a n I D E P - w w w . i d e p f o u n d a t i o n . o r g / p b b m
saat bencana
118
Catatan
saat bencana
119
B.1 Tindakan langsung saat bencanaSebesar apa pun bencana yang terjadi, tindakan langsung yang perlu dilakukan oleh masyarakat yang menghadapi bencana adalah:
Saksi yang mengetahui, BUNYIKAN TANDA BAHAYA! Sebaiknya ditentukan salah satu kelompok dari masyarakat (Regu Peringatan Dini) yang telah ditunjuk sebelumnya sebagai pembuat keputusan. Tindakan ini berkaitan dengan pembunyian tanda bahaya dan rencana pengungsian.
Meminta bantuan - melalui telepon atau mengutus orang
Meminta bantuan dari Desa terdekat
Menghubungi SATGAS PB, PMI, Polisi, TNI, LSM dan Pemerintah
Menghubungi media massa (gunakan Formulir B-01 Daftar Komunikasi Harian)
Seksi Tanggap Darurat yang telah dibentuk (lihat: Formulir Sebelum Bencana A-01) segera menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan peranannya. Regu Administrasi dan Dokumentasi harus menyebarkan Formulir B-01 Daftar Komunikasi Harian kepada semua regu untuk mencatat semua hubungan keluar – masuk, telepon, telepon seluler maupun HT (Handy Talky). Semua Regu bisa menyerahkan formulir-formulir yang telah diisi kepada Regu Administrasi dan Dokumentasi, untuk memudahkan pengawasan kerjasama proses tanggap darurat.
Cara mengisi Formulir B-01. Daftar Komunikasi Harian – Isi keterangan menurut judul di atasnya.
1.
2.
•
•
•
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-01 Lokasi : Desa Wonokerto Lembar No: 0.001
Daftar Komunikasi Harian Pengisi : Yani Hartati SAR
No Tanggal Waktu
Dihubungi (keluar)
Menghubungi
(masuk)
Nomor Telepon
Yang
Dihubungi /
Dicari
TentangPenelepon /
Penerima
1 27-Okt-03 10.00SATLAK PB (masuk)
0342 782xxxChandra
GuptaAlat transportasi &
tendaMaria
Dolores
2 28-Okt-03 09.30 SAR (masuk) 021 672xxx Sucipto MPeralatan
penyelamatanHerman
Purnomo
3 29-Okt-03 13.00Yayasan Wiguna (dihubungi)
0361 883xxx Suciana S Bantuan kejiwaanYuyun
Raharja
4 29-Okt-03 16.30 PMI 0361 752xxx Martin S Obat-obatanMaria
Dolores
Hasil dari Komunikasi Ini
Bantuan segera datang
Akan tiba besok pagi pukul 9
3 orang ahli kejiwaan akan hadir 2 hari lagi
Akan diantar besok pagi
Regu/Org yg Menangani:
saat bencana
120
Kepala Desa, Pimpinan Wilayah atau wakilnya memutuskan untuk mengungsi atau tidak
APABILA TIDAK PERLU MENGUNGSI - lanjutkan ke Bagian B.2 ‘Tanggap Darurat Tanpa Rencana’
APABILA PERLU MENGUNGSI - tentukan, perlu langsung atau tidak?
APABILA PERLU LANGSUNG MENGUNGSI - selamatkan diri Anda dan keluarga, jangan ambil risiko dengan membawa barang apa pun. Berangkat secepatnya dengan menggunakan kendaraan yang ada atau berlari
APABILA ADA WAKTU SEBELUM MENGUNGSI - lihat bagian A.5 ‘Rencana Pengungsian’ dan B.4 ‘Tindakan Pengungsian’
Kalau sudah mempunyai rencana cadangan - buka bagian B.3 ‘Tanggap Darurat Saat Bencana’
Kalau tidak mempunyai rencana cadangan - lihat petunjuk di bawah ini
Masyarakat harus menyiapkan rencana cadangan yang sudah pernah dilatih bersama untuk menghadapi ancaman yang terjadi tiba-tiba (berlangsung sangat singkat dan cepat), sehingga dapat melakukan upaya penyelamatan diri dan anggota masyarakat lainnya tanpa perlu menanti perintah siapapun
Langkah-langkah penyelamatan diri
Segeralah menyelamatkan diri dengan mencari tempat perlindungan atau menjauh dari daerah yang berbahaya
Jika sempat, selamatkan orang di sekitar Anda untuk berlindung atau menjauh dari daerah yang berbahaya
Apabila Anda bertanggung jawab untuk memberitahu tentang bahaya, segeralah beritahu apa yang sedang terjadi atau bunyikan tanda bahaya
Segera setelah keadaan aman, periksalah apakah ada korban (baik anggota keluarga ataupun orang lain) di sekitar Anda
Jika mampu menolong korban yang ada di sekitar Anda, berilah pertolongan pertama, kemudian bawalah korban ke tempat yang aman. Namun apabila Anda tidak mampu menolong, baik karena jumlah korban banyak maupun kondisi korban kritis, segeralah meminta bantuan
Saat menuju ke tempat aman, ajaklah orang-orang di sekitar Anda untuk berkumpul di tempat aman yang telah disepakati
Setelah semua berkumpul di tempat aman, segeralah periksa orang-orang yang berhasil menyelamatkan diri. Lakukan pengamatan singkat dan diskusikan dengan orang-orang di sekitar Anda apakah perlu melakukan tindakan penyelamatan lanjutan atau cukup aman di tempat tersebut. Kemudian lakukan koordinasi untuk melakukan tindakan penanganan darurat. Tentukan lokasi yang akan dipakai sebagai Pos Koordinasi
3.
•
•
•
•
•
•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Saat Bencana
Tanggap DaruratTanpa Rencana
Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) O l e h Y a y a s a n I D E P - w w w . i d e p f o u n d a t i o n . o r g / p b b m
saat bencana
122
Catatan
saat bencana
123
B.2 Tanggap darurat tanpa rencana
Punya rencana atau tidak?
Apabila tidak, Kepala Desa atau pimpinan Desa
lainnya segera membagi tugas dan tanggung
jawab dengan menunjuk warga masyarakat
yang ada di tempat dan dianggap mampu untuk
melakukannya. Kumpulkan warga yang sudah
ditunjuk dan bentuklah regu-regu tanggap
darurat. Besarnya jumlah petugas ini tergantung
pada besarnya wilayah dan besarnya bencana.
Untuk sebuah Desa di Indonesia, yang rata-
rata mempunyai 500 keluarga, petugas yang
diperlukan adalah kurang lebih 45 orang.
Karena tidak memiliki rencana, maka pengaturan
tugas perlu disesuaikan menurut cakupan
bencana, kondisi Desa atau wilayah setempat
dengan melibatkan seluruh masyarakat yang
mampu. Para petugas ini dibagi menjadi regu-regu
dengan tugas yang tercantum dalam lembaran
Keterangan Tugas yang ada di Buku Formulir &
Tugas Relawan Dalam Penanganan Bencana.
Bagikan lembaran ini kepada regu-regu sesuai
dengan tugasnya.
saat bencana
124
Tugas KMPB pada tahap saat bencana
Di sini dijelaskan tugas koordinator umum, koordinator Seksi dan regu-regu pada tahap saat bencana. Untuk tugas keseluruhan lihat di Buku Formulir.
Seksi atau Regu Tugas Bekerjasama, dapat pelatihan dari
Koordinator Umum KMPB
Di setiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan KMPB. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan seluruh anggota KMPB, juru bicara masyarakat
Koordinator (SG) Seksi Siaga
Di setiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Seksi Siaga. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Seksi
SG-1-Regu Peringatan Dini
Memantau perkembangan bencana, bencana susulan, dan dampak bencana
Dinas Kehutanan, Pertanian, Pengairan, InfoKom, Pemukiman & Prasarana Wilayah, BMG, DVMB, SATGAS, Polisi, Koramil, ORARI, RAPI
SG-2-Regu Pemetaan
Membuat peta dampak bencana, peta wilayahBAKOSURTANAL, BAPPEDA, PMI, LSM, SATLAK, DVMB, Universitas, BMG, PU, DinSos
Koordinator (TD) Seksi Tanggap Darurat
Di setiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Seksi Tanggap Darurat. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Seksi
TD-1 – Regu Perintis
Memperbaiki jalan/buka jalan baru, menyiapkan tempat pengungsian
SAR, TNI, Polisi, PU, Pencinta Alam, BMG, PMI, SATLAK
TD-2 – Regu Penyelamatan
Mencari, menyelamatkan dan memindahkan korban yang masih hidup.
SAR, BMG, SATLAK, TNI, Polisi, PMI, LSM, Pencinta Alam
TD3 – Regu Keamanan
Mengamankan jalur daerah bencana, dan menjamin keamanan
TNI, Polisi
TD-4 – Regu Pengungsian
Memimpin dan mengawasi proses pengungsian, membuat daftar pengungsi
SAR, PMI, TNI, Polisi, PU, SATLAK
TD-5 – Regu Kebakaran
Memadamkan kebakaran, mematikan aliran listrik, membantu Regu SAR
Dinas Pemadam Kebakaran, Polisi, TNI, PMI
TD-6 – Regu Logistik
Bekerjasama dengan Regu Dapur Umum untuk mengelola Pos Kesejahteraan, mengumpulkan perkiraan kebutuhan dasar dan darurat serta melaporkan
Depot Logistik, PMI, Dinas Sosial
Koordinator (KM) Seksi Komunikasi
Di setiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Seksi Komunikasi. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Seksi, juru bicara masyarakat
KM-1– Regu Dokumen & Administrasi
POSKO KMPB, menyebarkan dan mengisi formulir, menjalin komunikasi, membuat laporan
PMI, Dinas Sosial, SATLAK, LSM
KM-2 -Regu Informasi & Hubungan Luar
Menghubungi Instansi gawat darurat, meminta bantuan, hubungan luar, menyampaikan laporan
Persatuan Wartawan atau Jurnalis, Media Massa, SATLAK, Dinas Infokom, LSM, PMI
KM-3 – Regu Relawan
Menghubungi Instansi relawan, mengerahkan dan menempatkan relawan di Regu terkait
LSM, Pencinta Alam, PMI, SAR, Mahasiswa, Karang Taruna
Koordinator (SJ) Seksi Kesejahteraan
Di setiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Seksi Kesejahteraan. Menampung dan menangani masalah/keluhan, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Seksi
SJ-1– Regu Pertolongan Pertama
Menilai kondisi korban dan melakukan PPGD, membuat laporan
Dinas Kesehatan, PMI, PUSKESMAS, Rumah Sakit, Lembaga kesehatan lainnya
SJ-2 – Regu Dapur Umum
Menyediakan makanan dan minuman untuk masyarakat dan orang yang bertugas, menyediakan kebutuhan khusus kelompok rentan: bayi, anak, perempuan hamil, perempuan menyusui, orang lanjut usia, orang sakit, dan penyandang cacat (warga yang punya kebutuhan khusus misalnya buta, tuli, lumpuh)
Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, penjual makanan, Depot Logistik, PMI, TNI, LSM
Saat Bencana
Tanggap DaruratSaat Bencana
Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) O l e h Y a y a s a n I D E P - w w w . i d e p f o u n d a t i o n . o r g / p b b m
saat bencana
126
Catatan
saat bencana
127
B.3 Tanggap darurat saat bencanaApabila sudah ada KMPB, pastikan kehadiran anggota-anggota KMPB tersebut. Jika ada yang tidak hadir segera cari orang lain untuk menggantikannya. Jika KMPB sudah siap, pelaksanaan rencana cadangan sudah bisa dimulai.
Mempersiapkan tugas untuk Seksi dan regu
Seksi Komunikasi bertugas untuk mengingatkan tentang tugas masing-masing regu pada saat bencana terjadi. Jika diperlukan, gunakan keterangan tugas di Buku Formulir & Tugas Relawan Dalam Penanganan Bencana untuk dibagikan kepada koordinator masing-masing regu. Formulir-formulir di bawah ini juga perlu dibagikan kepada koordinator masing-masing regu sesuai dengan daftar di bawah ini. Jika memerlukan lebih dari satu lembar untuk masing-masing formulir, Seksi Komunikasi perlu memperbanyak secepatnya.
Nomor dan judul formulir Diberikan kepada
B-01 Daftar Komunikasi Harian Semua orang atau regu yang berhubungan luar
B-02 Daftar Pemisahan Korban Bencana / TRIAGETD 2 – Regu Penyelamatan, dan
SJ 1 – Regu Pertolongan Pertama
B-03 Daftar Kehadiran di Lokasi Bencana TD 3 – Regu Keamanan
B-04 Laporan Kondisi Sarana SG 1 – Regu Peringatan Dini
B-05 Permohonan Pencarian KM 1 – Regu Administrasi dan Dokumentasi
B-06 Daftar Orang Hilang KM 1 – Regu Administrasi dan Dokumentasi
B-07 Daftar Kelompok Kondisi Korban KM 1 – Regu Administrasi dan Dokumentasi
B-08 Laporan Jumlah Korban KM 1 – Regu Administrasi dan Dokumentasi
B-09 Daftar Penentuan Kebutuhan Darurat TD 6 – Regu Logistik
Untuk cara pengisian formulir-formulir ini, lihat keterangan di dalam halaman yang sesuai dalam buku ini.
saat bencana
128
Penanganan korban
Banyak nyawa bisa diselamatkan dengan usaha Pertolongan Pertama yang baik pada jam-jam awal
bencana. Untuk menentukan prioritas perawatan, perlu ditentukan bagaimana kondisi korban
berdasarkan empat kelompok kondisi di bawah ini:
KR = Kritis: Perawatan Langsung. Korban yang kritis harus diutamakan dan secepatnya dibawa
ke rumah sakit terdekat. Perlu dilakukan pencatatan identitas dan ciri-ciri korban, rumah sakit
yang dituju dan nomor kendaraan yang mengantar. Jika ada, bisa diberi pita atau sobekan kain
berwarna merah di lengannya.
DR = Darurat: Perawatan Segera. Korban yang darurat segera diberi bantuan untuk
meringankan penderitaan dan secepatnya dibawa ke rumah sakit terdekat. Perlu dilakukan
pencatatan identitas dan ciri-ciri korban, rumah sakit yang dituju dan nomor kendaraan yang
mengantar. Jika ada, bisa diberi pita atau sobekan kain berwarna kuning di lengannya.
NK = Non-Kritis: Bisa menunggu perawatan. Korban yang tidak kritis sebaiknya ditempatkan
ditempat terlindung dan diberikan pertolongan pertama sebelum dicatat identitas dan ciri-
cirinya. Jika ada, bisa diberi pita atau sobekan kain berwarna hijau di lengannya.
TH = Tanpa Harapan: Meninggal atau tidak bisa dirawat. Korban yang tanpa harapan
ditempatkan di lokasi khusus dan dicatat identitas serta ciri-cirinya dan apabila memungkinkan
diberi perawatan kemudian. Pindahkan korban tewas dan tidak bisa dirawat ke tempat aman
sambil menunggu angkutan ke Rumah Sakit. Jika ada, bisa diberi pita atau sobekan kain
berwarna hitam di lengannya.
Nama atau nomor (sesuai dengan tanda
pengenal) korban perlu dicatat pada pita atau
sobekan kain yang ada di lengan.
Untuk keterangan yang lebih lengkap tentang
cara Pertolongan Pertama Gawat Darurat
(PPGD), lihat penjelasan tentang PPGD di Bagian
Lampiran Tambahan.
Berikut ini adalah formulir yang digunakan oleh
Regu Penyelamatan dan Regu Pertolongan Pertama
untuk melakukan pemisahan korban bencana
menurut kondisinya. Dengan menggunakan
formulir ini bisa ditentukan pengutamaan
korban yang perlu dirawat langsung, segera, bisa
menunggu atau tanpa harapan.
1.
2.
3.
4.
saat bencana
129
Formulir B-02 – Daftar Pemisahan Korban Bencana / TRIAGE ini perlu diserahkan kepada Regu
Administrasi dan Dokumentasi untuk membuat laporan kondisi korban.
Cara mengisi Formulir B-02 - Daftar Pemisahan Korban Bencana / TRIAGE. Isi keterangan sesuai
dengan judul di atasnya. Isi keterangan nama atau nomor (sesuai dengan tanda pengenal) korban
yang ada di lengan korban. Isi tanda √ yang sesuai dengan kelompok kondisi korban. Tentukan
jenis kelamin dan perkiraan umur. Kemudian catat nomor kendaraan yang mengantar dan sarana
perawatan yang dituju, tanggal dan jam korban diberangkatkan.
Orang hilang
Tugas Regu Penyelamatan adalah mencari dan
menyelamatkan korban bencana yang masih
hidup serta memindahkannya ke tempat yang
aman. Di samping menyelamatkan korban,
regu ini juga harus mencari orang yang
belum diketemukan. Setiap laporan orang
yang belum diketemukan harus dilaporkan
ke Posko KMPB untuk ditempelkan di papan
pengumuman.
Daftar Pemisahan Korban Bencana / TRIAGE Lokasi:
Pengisi : Maria Dolores
KR DR NK TH L P Tgl Waktu
1 A-001/4 34-40 DK 203 LX 28-Jul-03 17.12
2 Sumarya S 5 thn DK 3450 GG 28-Jul-03 19.3
3 Wahyu Damar 47 thn DK 2252 KL 28-Jul-03 20.3
4 Sumarni 28 thn / 28-Jul-03 20.35
5 Surya Kencana 25-30 thn DK 203 LX 29-Jul-03 9.15
6 Sundari 22 thn DK 3450 GG 29-Jul-03 10
7 Ahmad Salam 38 thn DK 203 LX 29-Jul-03 10.3
8 Rudi Lamas 25-30 thn / / /
9 Parwati M 32 thn / / /
10 Sunar Cahyadi 15 thn / 29-Jul-03 11.37
11 Jeni Rahman 60-70 thn DK 2252 KL 29-Jul-03 12.18
12 Posman Kurdi 40-50 thn / / /
13 Karsidi T 25-30 thn / / /
14 A-013/7 40-50 thn DK 3450 GG 29-Jul-03 14.55
15 Lohot S 25-30 thn / 29-Jul-03 14.55
16 Puri Rama 18 thn / / /
17 A-033/8 40-50 thn DK 203 LX 29-Jul-03 15.37
Sudah pulang
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-02
Berangkat dari LokasiPerkiraan Umur
No. Polisi
Ambulans /
Kendaraan
0.001Lembar No:
Di sebelah utara gedung
Masih di lokasi
Rs Bunga
Rs Bunga
Masih di lokasi
Rs Wangaya
Sudah pulang
No
Rs Bunga
Rs Wangaya
Nama atau Nomor
(sesuai dengan
tanda pengenal )
Tujuan: Rumah
Sakit/ Tempat Lain
Rs Wangaya
KelaminKondisi (pilih salah satu)
Sudah pulang
Masih di lokasi
Rs Wangaya
Rs Wangaya
Masih di lokasi
Masih di lokasi
Rs Wangaya
3. NK = Non-Kritis: Bisa Menunggu Perawatan
1. KR = Kritis: Perawatan Langsung
2. DR = Darurat: Perawatan Segera
4. TH = Tanpa Harapan: Meninggal atau tidak bisa dirawat
saat bencana
130
Mengamankan keadaan di lokasi bencana
Tempatkan beberapa orang dari Regu Keamanan di sepanjang jalan untuk mengatur keluar-masuknya bantuan ke lokasi bencana. Orang yang tidak berkepentingan sebaiknya dilarang masuk karena lokasi bencana belum aman dan regu-regu yang bertugas di lokasi bencana memerlukan keleluasaan untuk melakukan tugasnya.
Pasang tanda petunjuk jalan terdekat mulai dari luar batas Desa sampai ke lokasi bencana untuk kemudahan jalur bantuan. Jika memungkinkan perbaiki kerusakan jalan untuk memperlancar lalu lintas kendaraan. Tindak kejahatan di lokasi bencana perlu ditangani sesuai aturan yang ada.
Karena lokasi ini masih dianggap berbahaya, untuk mengetahui orang-orang yang hadir di lokasi bencana dan kepentingannya, Regu Keamanan bisa menggunakan Formulir B-03 Daftar Kehadiran di Lokasi Bencana.
Cara mengisi B-03 Daftar Kehadiran di Lokasi Bencana: Isi keterangan sesuai dengan judul di atasnya.
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-03 Lokasi : Desa Wonokerto 0.001Daftar Kehadiran di Lokasi Bencana Pengisi : Herman Purnomo
No Tanggal Waktu Masuk Waktu Keluar Nama
1 1/8/03 1:12 17:15 Wardiman
2 1/8/03 12:00 18:15 Rukmini Sala
3 1/8/03 12:00 19:15 Darsih Kumala
4 1/8/03 1:00 20:15 Amanda Rustam
5 1/8/03 2:00 21:15 Roy Marten
6 1/8/03 3:00 22:15 Gendon
7 1/8/03 4:00 23:15 Mardi Juana
8 1/8/03 5:00 21:15 Kalim Suharto
9 1/8/03 6:00 14:25 Heri Mawan
10 1/8/03 7:00 14:15 Suparjo Kali
11 1/8/03 8:00 14:15 Murti Kayan
12 1/8/03 9:00 17:00 Paling Gunadi
13 1/8/03 10:00 17:10 Maria Tombong
14 1/8/03 11:00 18:05 Rini Salim
15 1/8/03 12:00 19:45 Purba Lingga
16 1/8/03 13:00 18:30 Sunarti Renta
17 1/8/03 14:00 19:50 Loban Sirait
Lembar No:
Desa Kuncrut, 081 235 43xxx Linmas
Membawa makanan
Alasan
Identifikasi korban
Wartawan
PMI
Alamat & Nomor Telepon/ HP
Jl. Astina 11x Bangli, o81 338 41xxx
LinmasPringgodadi 081 558 79xxx
SAR
Linmas
SAR
Wartawan
TVRI
Polsek
Jl, Solo 54, Yogya 081 338 68xxx
Jl. Sampit 29a, Yogya 081 556 78xxx
Desa blantih, 081 234 333xxx
Desa Wombat, 081 335 43xxx
Ngasem Rejo, 081 879 6xxx
Pringgodadi, 081 553 64xxx
Desa Palung, 081 856 42xxx
Jl. Murka 14, Solo 081 234 55xxx
Jl. Artini 2, Salatiga 081 556 23xxx
Jl. Artini 4, Salatiga
Desa Tebus 081 185 67xxx
Jl. Artini 6, Salatiga
Sukarelawan
Sukarelawan
Sukarelawan
Ngasem Rejo 081 156 33xxx
Jl. Durna 13, Solo 081 335 86xxxx
Mencari keluarganya
SAR
saat bencana
131
Membuat laporan kondisi sarana
Formulir B-04 – Laporan Kondisi Sarana berikut ini bisa digunakan oleh Regu Peringatan Dini untuk mengetahui keadaan, untuk kemudahan akses masuk organisasi-organisasi bantuan. Isian dari formulir ini juga akan berguna untuk membuat perkiraan kebutuhan dan pembuatan peta dalam tahap pemulihan.
Cara mengisi Formulir B-04 Laporan Kondisi Sarana Menentukan sarana sesuai dengan sarana yang ada di wilayah dan lokasinya. Beri tanda pada kolom kondisi sarana-sarana tersebut. Tentukan jalur terbaik dan kondisinya untuk menuju ke lokasi bencana dan jalur menuju ke sarana medis. Untuk hal-hal lain yang perlu dilakukan bisa dimasukkan dalam keterangan catatan.
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-04 Lokasi : Yeh Mampeh
Laporan Kondisi Sarana Pengisi :
Pelapor :Mansur Abu Bakar Penerima : Supramto D Tanggal Lapor : 05-Sep-03
Lokasi HR TB BR OK
a Selatan desa
b Pusat desa
c Timur desa
d Barat desa
e Seluruh desa
f Seluruh desa
g Komunikasi Seluruh desa
HR TB BR OK
a
b
c
d
a 36 30 278b 7 14 28c 2 5d 1e 3 6f 2 4g
Pukul: 11.00 WITA
Marlin Kondan
Jalan raya masih bisa dilewati
HR : Hancur / TB : Tidak bekerja / BR : Bekerja tapi Rusak / OK : Bekerja dgn Baik. Catatan penting:
Hujan masih terus turun waktu laporan ini dibuat, kemungkinan bencana susulan bisa terjadi kapan saja. Apabila hujan tidak berhenti penduduk daerah utara desa perlu diungsikan
Yeh Mampeh Ke Bukit Sari
Jalur Utama ke Lokasi Bencana & Fasilitas Medis
Rumah
Toko
Jalur terbaik menuju lokasi bencana adalah:
Jalur terbaik menuju lokasi fasilitas medis adalah:
HR TB BR OK
Dari Penelokan menuju Songan
Saluran Air di…
ListrikSanitasi
Saluran Air di…
Bangunan - Tulislah nama & tempat bangunan yang rusak, lalu
tunjukkan jumlah yang rusak dalam kotak sesuai kondisinya
Pasar
Yeh Mampeh Ke Penelokan
MCK umumPersediaan air
Saluran Air di…
Sarana Utama
Saluran Air di…
Kantor
saat bencana
132
Mendirikan pos-pos bantuan kemanusiaan
Pos-pos bantuan ini dibentuk sebagai tempat untuk mengatur informasi, komunikasi dan kerjasama
antara masyarakat dan pihak luar. Jumlah pos-pos ini tergantung dari besarnya cakupan bencana.
Masyarakat dan KMPB bisa menentukan pos-pos yang diperlukan.
Setiap Pos sebaiknya diberi nama yang jelas, disertai dengan jenis pelayanannya sehingga warga
bisa dengan mudah menemukan tempat untuk mendapatkan bantuan.
Semua pos-pos bantuan kemanusiaan sebaiknya berada di lokasi yang aman.
Posko KMPB
Pelaksana : Seksi KomunikasiAdalah posko pertama ketika memasuki daerah pos bantuan kemanusiaan.
Fungsi Posko KMPB termasuk:
Mengatur komunikasi, koordinasi dan kerjasama antar Seksi dan Regu
Memberi keterangan kepada orang yang datang dan mengatur hubungan keluar
Penyimpanan dan penyebaran data
Tempat papan pengumuman - tentang keterangan umum yang bisa dilihat oleh masyarakat
Tempat melaporkan orang yang belum ditemukan
Tempat mengolah laporan kondisi korban
•
•
•
•
•
•
saat bencana
133
Pendaftaran untuk orang hilangDalam proses ini, Regu Administrasi dan Dokumentasi harus membantu pelapor dalam mengisi Formulir B-05 Permohonan Pencarian. Formulir berikut ini bisa digunakan untuk mencatat rincian ciri-ciri orang yang belum ditemukan untuk memudahkan pengenalan korban yang dicari. Formulir ini juga bisa digunakan untuk mendata korban sesuai dengan kondisi mereka.
Formulir B-05 Permohonan Pencarian (bagian pertama)
Permohonan Pencarian / Missing Person Tracing Form
Kasus Bencana Tempat Tanggal
Tragedy Place Date
Nama Lengkap Alias Kelamin
Full Name Nick Name Sex
Nama Ayah Nama Ibu
Father Name Mother Name
Tanggal Lahir Suku
Birth Date EthnicGroup
Tempat Lahir Desa Kabupaten Propinsi
Place of Birth Village Regency Province
Pekerjaan
Job
Berat Tinggi Warna Kulit
Weight Height Skin Color
Ciri-ciri Umum Foto Terlampir
General Appearance Photo Attached
Mata Bibir Hidung
Eyes Mouth Nose
Kuping Rambut
Ears Hair
Bentuk Wajah
Other Hair on Body
Pakaian Perhiasan
Clothing Accessories
Tgl Terakhir Terlihat
Latest Date Seen
081 236 18xxx
Bali / Indonesia
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-05
Banjir Desa Batur 23-Jul-03
BaliNationality
No. Ref
M - CK/031. Orang yang Dicari / Missing Person
Erna Mandyawati PErna
Pujiono PH Diah Hantyantia
3/30/81Kebangsaan
Indonesia
Blahbatuh Tengah Blahbatuh BaliGianyar
Nomor Passport/KTP/SIM2030230/03/1981A-102 Pegawai BRI
Passport / Other Identification Card
52 Kg 165 cm Sawo Matang
Berkaca Mata Ya
Hitam Mancung
Hitam, Panjang Dan Lurus
Rambut di Badan Lainnya
Tipis
Lebar
Bulat OvalShape of the Face
Ciri-ciri Khusus (Tato, bekas luka, tanda)
Village, Regency / City
Other Characteristics (Tattoos, scars, marks)
Pada Betis
Luka Bakar Pada Betis Kaki Kiri
Alamat Rumah Orang yang Dicari / Missing Person's Home Address
Latest Place Seen
Pakaian biru, celana jeans biru
7/24/03Tempat Terakhir Terlihat
Anting-anting perak
Propinsi / NegaraBali
No. Telp
Province / Country Telp No
Alamat Rumah : Jln / No Jln. Astina Selatan 11x
Desa, Kabupaten /Kota
Home Address : Street / No
Alamat TerakhirDesa Batur
Hotel / Cottage / Rumah-
Latest Address Hotel / Cottage / House
INFORMASI LAIN YANG DAPAT MEMBANTU USAHA PENCARIAN/OTHER INFORMATION THAT CAN HELP IDENTIFY THIS PERSON
Gianyar
Balai Banjar Desa Batur
Propinsi / Negara No Telp0361 9432xx
Province / Country Telp No
Alamat Terakhir Orang yang Dicari / Missing Person's Current Address
saat bencana
134
Formulir B-05 Permohonan Pencarian (bagian kedua)
Cara mengisi Formulir B-05 Permohonan Pencarian. Setiap kotak harus diisi selengkap mungkin. Semakin banyak keterangan yang diberikan, semakin mudah untuk mengenali korban. Periksa ulang formulir dengan teliti sebelum pelapor pergi.
Hasil dari Formulir B-05 Permohonan Pencarian digabungkan dalam Formulir B-06 Daftar Orang Hilang. Formulir ini digunakan oleh Regu Pengungsian untuk:
Ditempelkan pada papan pengumuman di Posko KMPB
Diserahkan kepada Regu Penyelamatan untuk pelaksanaan pencarian
Cara mengisi Formulir B-06 Daftar Orang Hilang – Isi kolom sesuai dengan judul di atasnya. Perlu diisi nomor dari Formulir B-05 Permohonan Pencarian.
1.
2.
Nama Lengkap No. Ref
Full Name
Kelamin
Sex
Tanggal Lahir
Birth Date Nationality
Alamat E-mail
E-mail Address
INFORMASI LAIN / OTHER INFORMATION
Korban menderita Penyakit Asma yang akut
Tanda Tangan Pemohon
Pujiono PHNama Petugas
I Made JasonSignature of Applicant Officer in Charge
Hubungan dengan Orang yang Dicari
BapakMy Relationship with Missing Person
Propinsi / Negara Bali / Indonesia
NoTelp
0361 989xxxProvince / Country Telp No
7/3/56Kebangsaan
Indonesia
Alamat Rumah : Jln / No
Jl Astina 11xDesa,Kabupaten /Kota
GianyarHome Address : Street / No Village, Regency / City
Pujiono PHM - CK/02
Nomor Passport / KTP / SIM / Lainnya
20381/34-232/7813B Laki-lakiPassport / Other Identification Card
2. Pelapor / Person Making Application for Missing Person
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-06 Lembar No : 0.001
Daftar Orang Hilang Lokasi : Desa Wonokerto
Pengisi : Suroso
L P
1 Sri Rejeki 22-Dec-75 Sudarso Mulyo
2 Rosa Sitepu 30-Mar-81 Andrean Sadri
3 Firman Murtado 31-Mar-81 Andi Murtado
4 Kurnadi Wongso 42 thn Marsih
5 Ali Mahmudin 25 thn Uni Sara
6 Kirana Sari 18 thn Durga Sari
Desa Sumerep, (kantor desa 054 232xx)
Desa Wonokerto, 081 235 67xxx
Desa Batur, 0362 984xxx
Desa Blahbatuh, 081 236 18xxx
Tetangga
NoNama Lengkap Orang
yang Belum Ditemukan
Kelamin
Umur/Tgl Lahir Pelapor
Suami
Teman
Adik
Hubungan
dengan
Korban
Desa Wonokerto, 081 335 45xxx
Desa Wonokerto, 081 135 76xxx
Istri
Kakak
Alamat dan Nomor Telepon Pelapor
saat bencana
135
Mengolah daftar kelompok kondisi korbanRegu Administrasi dan Dokumentasi bisa menggunakan Formulir B-07 Daftar Kelompok Kondisi Korban untuk mengelompokkan kondisi korban dari keterangan Formulir B-02 Pemisahan Korban Bencana / TRIAGE.
Formulir ini berguna untuk menentukan kebutuhan korban dan keluarganya dalam tahap pemulihan. Hasil dari formulir-formulir ini juga diperlukan untuk membuat laporan jumlah korban. Tentukan kelompok kondisi korban di kotak kanan atas dan gunakan satu formulir untuk setiap kelompok korban, seperti pada contoh berikut:
Cara mengisi Formulir B-07 Daftar Kelompok Kondisi Korban. Isi kolom sesuai dengan judul di atasnya. Tentukan kelompok kondisi korban di kotak kanan atas. Menggunakan satu formulir untuk setiap kelompok kondisi seperti contoh di bawah ini. Kemudian isi keterangan setiap korban menurut hasil dari Formulir B-02 Pemisahan Korban Bencana/TRIAGE.
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-07 Lokasi : Desa BaturDaftar Kelompok Kondisi Korban Pengisi : Ferdi Sukma
Gunakan lembar yang berbeda untuk setiap kelompok kondisi - Misalnya, Cedera, Meninggal, Trauma, Kehilangan Rumah Lembar No:
L P
1 Husin Salim 32 tahun RS Wangaya
2 Widiawati Rusman 23 tahun Puskesmas
3 Tumiran 45 tahun RS Bunga
4 Aman Dari 18 tahun RS Bunga
5 Sari Utama 26 tahun RS Bunga
Lukman Hakim
Andi Marmuf
No Nama Lengkap Korban Kelamin Lokasi Korban
SekarangPerkiraan Umur Nama Pelapor
* Kelompok Kondisi
0.001
MENINGGAL
Rudi Salim
Ardianto Hamka
Balai Desa Batur/ 0362-456xxx
SD 3 Batur/ 0362-785xxx
Alamat dan Nomor Telepon Pelapor
Jl. Dedaruk 4/ 0362 857xxx
Tama Hartawan
Jl. Ampera 27/ 0362 943xxx
Jl. Tambun 14/ 0362 456 7xxx
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-07 Lokasi :
Daftar Kelompok Kondisi Korban Pengisi :
Gunakan lembar yang berbeda untuk setiap kelompok kondisi - Misalnya: Cedera, Meninggal, Trauma, Kehilangan Rumah Lembar No:
L P
1 Joni Pratama 63 tahun Belum diketahui
2 Abdul Salim 23 tahun Belum diketahui
3 Surya Gemilang 20-25 tahun Belum diketahui
4 Karsiman 42 tahun Belum diketahui
5 Ni Made Sunarti 30-35 tahun Belum diketahui
Sutrisna
Desa Lembang
No Nama Lengkap Korban Perkiraan UmurLokasi Korban
Sekarang
KelaminAlamat dan Nomor Telepon Pelapor
Broto Kusumah
* Kelompok Kondisi
HILANG
Perum. Daun Pisang/ 081 338 xxxx
0.001
Nama Pelapor
Mentorejo
Sulastri K
Lusi Pratama
Ngurah Sujana
Desa Tingklik RT 04/RW 09
Jl. Mulia Gg IV no.6/ 022-874xxx
Jl. Mantili No. 36b/ 022- 452 xxx
Jl. Nakula No. 45/ 022-554 xxx
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-07 Lokasi : KutaDaftar Kelompok Kondisi Korban Pengisi : Nyoman Wira
Lembar No:
L P
1 Remy Latu 37 tahun RS Wangaya
2 Ni Luh Londri 43 tahun Puskesmas
3 Abdul Salim 14 tahun Posko Poppies
4 Murtinah S 28 tahun Posko Arjuna
5 Purwati Ningsih 35 tahun Rumah
Alamat dan Nomor Telepon PelaporNo Nama Lengkap Korban Kelamin Perkiraan
Umur
Lokasi Korban
SekarangNama Pelapor
* Kelompok Kondisi
CEDERA
Gunakan lembar yang berbeda untuk setiap kelompok kondisi - Misalnya, Cedera, Meninggal, Trauma, Kehilangan Rumah 0.001
Merto Dipuran
Indra Kencana
Aminoto
Parto Lupus
Kardiman Mukti
Belantih/ 081 234 54xxx
Jln. Kenangan 24 , Kuta
Jl. Kediri, Kuta
Jl. Dewi Sartika/ 081 335 8xxx
Jl. Raya Kuta
saat bencana
136
Membuat laporan jumlah korban
Laporan ini adalah ringkasan hasil dari Formulir B-07 - Daftar Kelompok Kondisi Korban. Regu
Administrasi dan Dokumentasi bisa menggunakan Formulir B-08 Laporan Jumlah Korban dibuat
untuk diperlihatkan kepada media massa dan juga untuk mengajukan permohonan kepada sumber
bantuan untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan.
Cara mengisi Formulir B-08 Laporan Jumlah Korban – Cantumkan jumlah korban menurut kondisinya di dalam kolom-kolom sesuai dengan judul di atasnya. Untuk hal-hal lain bisa ditulis di dalam kolom catatan.
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-08 Jenis Bencana : Tanah Longsor
Laporan Jumlah Korban Lokasi : Tegalalang
Pengisi : Tanggal Dilaporkan : 30-Jul-03
Penerima : Waktu : 14.15 wita
No Korban Jumlah Catatan Penting
1 Hilang 14 2 korban belum ditemukan
2 Meninggal 21 3 mayat belum dikenali
3 Cedera 566 korban mengalami cedera berat
4KehilanganRumah
41 43 rumah hancur total
5MengalamiTrauma
834 orang mengalami depresi berat
Apabila kondisi cuaca tidak membaik, masyarakat yang berada di utara desa harus segera diungsikan
Daftar Korban Meninggal Formulir B-07
Suprapto Susanto
Tarigan Manahutu
Keterangan
Daftar Korban Cedera Formulir B-07
Daftar Korban Kehilangan rumah Formulir B-07
Daftar Korban Trauma Formulir B-07
Daftar Orang Hilang Formulir B-06
Data Didapatkan dari Formulir
saat bencana
137
Pos Kesehatan
Pelaksana: Regu Pertolongan Pertama Adalah pos tempat merawat korban yang bisa ditangani di tempat. Pos ini sebaiknya berada di tempat yang teduh dan dekat dapur umum.
Di sinilah semua kegiatan perawatan medis dan kejiwaan dilakukan. Masyarakat yang membutuhkan obat-obatan, perawatan, konseling bisa datang ke pos ini untuk mendapatkan bantuan.
Pos Kesejahteraan
Pelaksana: Regu Dapur Umum dan Regu LogistikAdalah tempat dimana warga bisa mendapatkan minuman dan makanan melalui dapur umum dan juga tempat dimana regu-regu KMPB yang sedang membantu masyarakat terkena bencana bisa mendapatkan kebutuhan darurat. Untuk memperkirakan kebutuhan yang diperlukan oleh regu-regu tersebut, regu logistik bisa mengunakan Formulir B-09 Daftar Penentuan Kebutuhan Darurat. Data kebutuhan ini didapatkan dari keterangan setiap Seksi atau Regu yang masing-masing mempunyai kebutuhan khusus. Untuk memenuhi kebutuhan ini, bisa dicari dari sumber daya yang ada di sekitar. Bila barang sudah diperoleh, langsung disalurkan kepada regu atau bagian yang membutuhkannya.
Formulir B-09 Daftar Penentuan Kebutuhan Darurat ini juga berguna untuk menentukan kekurangan bahan yang dibutuhkan untuk mendapatkannya dari luar. Untuk keterangan lebih lanjut tentang pencarian bantuan, lihat bagian C.7 ‘Proses pencarian bantuan’.
Cara mengisi Formulir B-09 Daftar Penentuan Kebutuhan Darurat. Isi nama dan jumlah barang yang dibutuhkan serta kegunaannya, dan nama regu atau bagian yang membutuhkannya. Apabila barang-barang yang diperlukan sudah didapat, isilah dalam kolom yang sesuai dengan judul di atasnya.
Formulir Tanggap Darurat Bencana No B-09 Lokasi : Yeh Mampeh, BaturDaftar Penentuan Kebutuhan Darurat Pengisi : Saleh Hadi
Tanggal Nama Barang KegunaanJumlah yg
Dibutuhkan
Untuk
Seksi/Regu
Jumlah yg
Diterima
Paraf
Penerima
23-Aug-03 Tenda / terpalTempat perlindungan
sementara42 buah
TanggapDarurat
21 buah SY
23-Aug-03 Tandu & taliMengevakuasi korban
yang terjebak10 buah tandu, tali 100 meter
Penyelamatan20 buah tandu, 150 meter tali
R S
23-Aug-03 Senter dan bateraiPencarian korban pada malam hari
30 buah senter Penyelamatan 17 buah TR
23-Aug-03Pita warna merah,
kuning, biru dan hitamTriage (pemilahan
korban)100 meter P3K 100 m MR
23-Aug-03 Selimut & baju hangatMasyarakat yang
kedinginan200 buah Kesejahteraan 280 buah R S
23-Aug-03 Beras Makanan 2 ton Logistik 1,5 ton TR
24-Aug-03 Stetoskop Memeriksa korban 5 buah P3K 5 buah Mirna
24-Aug-03 Obat merah & perbanPengobatan korban
luka-luka20 botol/ 5 dos P3K 10 botol/2 dos R S
24-Aug-03 Garam & gula Memasak 10 kg/ 50 kg Dapur umum 10 kg/100 kg TR
24-Aug-03 Kopi & gelas Membuat kopi 50 kg/ 200 buah Dapur umum 20 kg/140 buah LN
24-Aug-03 Korek api Memasak 10 dos Dapur umum 10 dos R S
25-Aug-03 Kompor gas Memasak 20 buah Dapur umum 16 buah TR005/04/ym
001/08/ym
002/08/ym
003/08/ym
004/07/ym
004/08/ym
005/01/ym
004/03/ym
003/02/ym
No/Tanda
Terima
004/09/ym
004/ 01/ym
005/03/ym
Lembar No : 0.001
KEBUTUHAN (Dapat Diperoleh dari Masing-masing Seksi atau Regu) BARANG DITERIMA
saat bencana
138
Penanganan jenazah
Bencana besar, apa pun penyebabnya, sama dalam satu hal: banyaknya jumlah korban. Berbagai bencana, seperti Bom Bali 2002 dan Tsunami Aceh 2004, mengajarkan kepada kita pentingnya pengetahuan tentang penanganan jenazah.
Risiko penyakitAnggapan umum bahwa jenazah membawa risiko penyakit menular adalah tidak benar, kecuali korban yang terkena penyakit infeksi seperti flu burung, TBC dll. Jenazah akibat benturan, tenggelam, tusukan benda tajam tidak mungkin menularkan penyakit seperti tipus, kolera, desentri. Risiko penyakit dari jenazah yang tidak ditangani dengan baik adalah mencemari sumber air minum yang dapat meyebabkan gangguan pencernaan atau gejala keracunan makanan.
Risiko gangguan kejiwaan
Kita sebaiknya lebih mementingkan gangguan kejiwaan akibat kehilangan orang-orang yang dikasihi dan akibat melihat jumlah korban yang banyak. Karena itu, kita perlu mengumpulkan dan menyingkirkan jenazah sesegera mungkin.
Ini tidak berarti bahwa jenazah harus segera dikubur atau dibakar. Jika memungkinkan, kita perlu mengidentifikasi dan mencatat identitas semua jenazah, sebelum dikubur atau dibakar.
Pelaksanaan upacara agama dan adat
Kita hendaknya menghormati keinginan anggota keluarga dan masyarakat untuk melakukan upacara agama dan adat bagi orang yang meninggal. Hal ini juga akan sangat membantu orang dalam mengatasi dampak kejiwaan akibat bencana.
Penyiapan tempat kerja sementara
Jika memungkinkan, perlu disiapkan tempat identifikasi dan penyiapan jenazah sementara. Tempat dimaksud dapat saja sangat sederhana misalnya perahu, tenda darurat atau bangunan sederhana yang aman dari bencana susulan. Tempat dimaksud harus mudah dicapai dan mempunyai sumber air dan penerangan yang cukup. Jika memungkinkan, empat tempat yang saling berdekatan diperlukan dalam proses ini.
Tempat dimaksud adalah
Tempat penerimaan : digunakan untuk tempat mencatat dan menggolongkan jenazah awal (misalnya berdasarkan ras, kelamin, perkiraan umur, tinggi dan ciri-ciri mencolok lainnya).
Tempat umum : digunakan untuk tempat anggota keluarga memeriksa foto-foto, pengenal yang dibawa korban, informasi yang sudah terkumpul.
Ruang pemeriksaan : akan dibutuhkan apabila menginginkan informasi rinci terhadap tubuh korban. Di ruang ini bagian jenazah juga akan diambil dan bila dianggap perlu dilakukan bedah jenazah.
Tempat penyimpanan dan pengawetan sementara : akan diperlukan apabila jenazah tidak diambil langsung oleh keluarga korban. Tempat ini harus bersih, sejuk atau dingin dan memiliki akses untuk pengurusannya.
1.
2.
3.
4.
saat bencana
139
Peralatan
Peralatan minimum yang harus tersedia adalah: tandu, sarung tangan kulit, sarung tangan karet, pakaian montir lengkap, sepatu boots, topi pengaman, sabun, bahan pembersih kuman/hama (misalnya: alkohol, kaporit) dan kain katun.
Peralatan tambahan (jika ada): meja bedah jenazah dari baja, kereta dorong, penutup lantai, plastik tebal tidak tembus pandang untuk dinding, kantung jenazah, kantung sampah, bahan dan alat pencuci (sabun, ember, lap, handuk), pengharum, dan papan pengumuman besar. Jas hujan sangat diperlukan bila ada risiko hujan dalam bekerja menangani jenazah. Sedangkan masker sebenarnya bukan sesuatu yang menDesak. Alat ini mengganggu pernapasan sehingga pekerja mudah lemas, kecuali masker ini akan berguna pada penanganan jenazah yang diakibatkan oleh penyakit menular seperti flu burung, TBC dll. Tidak ada ancaman dari menghirup bau jenazah sehingga tidak ada bahaya sama sekali dalam menanganinya, meskipun tanpa menggunakan masker. Hal yang paling mengganggu hanyalah gas dan bau menyengat. Penggunaan pelindung kepala yang kuat juga diperlukan, terutama untuk pekerjaan di bawah reruntuhan bangunan. Bahan lain yang sebaiknya tersedia adalah larutan kaporit. Larutan kimia ini diperlukan untuk mencuci cairan yang keluar dari jenazah akibat pembusukan yang dapat menyebabkan penyakit.
Alat-alat lain yang akan sangat membantu penanganan jenazah perlu disiapkan.
Alat-alat yang dimaksud misalnya:Lampu senter (bila bekerja malam hari)
Alat-alat panggil (peluit, alat pengeras suara, radio panggil atau handy-talky)
Tali
Pisau
Sarung tangan
Penunjuk arah seperti kompas, GPS
Alat dokumentasi seperti, kertas dan pulpen (Formulir B-02 Daftar Pemisahan Korban Bencana), kamera foto, video (penting dalam pengenalan jenazah)
Dalam penyimpanan, hendaknya diusahakan agar jenazah tidak diletakkan secara bertumpuk. Penumpukan jenazah hanya dapat dilakukan pada saat transportasi dan penyimpanan dalam ruangan dingin.
•
•
•
•
•
•
•
saat bencana
140
Pemindahan, identifikasi dan penandaan jenazah
Dalam pemindahan jenazah, usahakan mencatat data tentang jenazah dan tempat penemuannya selengkap dan sebanyak mungkin. Foto dan video termasuk di dalamnya.
Jika memungkinkan, jenazah sudah diberi identitas awal berdasarkan lokasi penemuan dengan huruf A, B, C, D, dst; atau berdasarkan nama pencatat (A untuk Anton, B untuk Burhan, dll.). Setiap jenazah selanjutnya diberikan nomor, misalnya A1, A2, A3, dst.
Pengamatan bagian luar dan pakaian sudah dapat dilakukan sejak jenazah ditemukan
Jenazah selanjutnya dikelompokkan berdasarkan kelamin, umur, warna kulit, tinggi badan. Catat warna dan panjang rambut serta ciri-ciri khas seperti bekas luka, tanda-tanda kelahiran, serta pakaian dan perhiasan atau kacamata yang dipakai
Jenazah selanjutnya diletakkan berdasarkan kelompok atau sub-kelompok berdasarkan kriteria yang telah dibuat
Untuk setiap jenazah harus ada map khusus yang digunakan untuk menyimpan semua informasi serta dokumen-dokumen dan perhiasannya
Penanganan akhir
Penanganan jenazah yang paling umum dilakukan adalah penguburan. Dalam banyak negara, pembakaran jenazah semakin sering dilakukan. Dalam kondisi tertentu, pengawetan jenazah perlu dilakukan.
Pemakaman dan pembakaran jenazah
Sebaiknya penguburan dilakukan secara terpisah. Pemakaman sementara dapat dibenarkan dalam keadaan bencana sampai keadaan memungkinkan untuk pemindahan ke tempat asal korban (jika diinginkan). Tempat pemakaman hendaknya jauh dari sumber air minum, dengan jarak minimum 50 meter dan jauh dari rumah penduduk (jarak terdekat 500 meter).
Dalam pemakaman, pemberian tanda atau kode yang sesuai dengan identitas jenazah hendaknya selalu diupayakan. Jika memungkinkan, pemakaman hendaknya selalu dilakukan mengikuti petunjuk pemimpin keagamaan setempat. Untuk penduduk yang beragama Islam, dalam bencana tsunami Aceh dan Sumatera Utara, 26 Desember 2004, Majelis Ulama Indonesia mensyaratkan dua hal dalam penanganan jenazah, yaitu prinsip “KAKU” yang artinya kafan dan kubur. Jenazah hendaknya diupayakan dibungkus kafan yang memadai lalu dikubur. Kalaupun tidak tersedia, pakaian yang dipakai orang bersangkutan saat ditemukan adalah kafan yang paling minimum yang mesti dipenuhi.
Pembakaran jenazah besar-besaran sebaiknya tidak dilakukan, terlebih bila bertentangan
dengan budaya dan agama setempat. Di samping itu, bahan bakar yang digunakan untuk
pembakaran jenazah lebih berguna untuk bahan bakar memasak bagi yang selamat. Jika hendak
dilakukan, tempat pembakaran jenazah diusahakan jauh dari rumah penduduk dengan arah
angin menjauhi perkampungan.
•
•
•
•
•
Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) O l e h Y a y a s a n I D E P - w w w . i d e p f o u n d a t i o n . o r g / p b b m
Saat Bencana
Tindakan Pengungsian
Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) O l e h Y a y a s a n I D E P - w w w . i d e p f o u n d a t i o n . o r g / p b b m
saat bencana
142
Catatan
saat bencana
143
B.4 Tindakan pengungsianSebelum mengungsi, Kepala Desa atau Koordinator KMPB perlu memberikan pengarahan kepada masyarakat.
Pengarahan pengungsian meliputi
Jenis dan cakupan bencana yang mengancam
Waktu yang masih tersedia untuk mempersiapkan kebutuhan
Waktu dan tempat berkumpul untuk mengungsi
Lokasi pengungsian
Kebutuhan untuk mengungsi
Pembagian tanggung jawab yang dikoordinasi oleh Regu Pengungsian:
Setiap keluarga bertanggung jawab atas anggota keluarga masing-masing
Dalam lingkup Dusun, RT, RW yang bertanggung jawab adalah kepala wilayahnya
Yang perlu dibawa (bisa disimpan dalam ‘tas siaga’ setiap saat)
Barang dan surat berharga - sertifikat tanah, akte kelahiran, surat nikah, ijasah, perhiasan, dsb.
Bahan makanan pokok - beras, jagung, sagu, ubi dll.
Pakaian dan selimut
Hewan ternak (jika memungkinkan)
Peralatan - senter, lilin, korek api, alat dapur, alat pertukangan, alat pertanian, dsb. pilih yang mudah dibawa
Obat-obatan
Sebelum meninggalkan rumah / kantor
Kunci semua pintu dan jendela
Matikan listrik dari terminal utama dan cabut selang gas
Matikan air pada pipa utama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
a.
b.
7.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
8.
a.
b.
c.
saat bencana
144
Persiapan dapur umum
Bawa perlengkapan memasak; anjurkan penduduk untuk membawa peralatan yang mampu dibawa.
Bawa barang yang berguna untuk keadaan darurat (terpal, tali, dsb). Apabila memungkinkan,
masyarakat bisa membawa persediaan makanan yang sudah dimiliki di rumah masing-masing.
Segala kebutuhan dasar yang mungkin dibutuhkan perlu dibawa untuk memudahkan usaha
memenuhi kebutuhan awal di tempat pengungsian.
Persiapan obat-obatan
Disamping makanan, masyarakat juga bisa membawa persediaan obat-obatan yang sudah ada
di rumah. Dengan membawa barang-barang ini, masyarakat telah melakukan tindakan awal
pembangunan masyarakat mandiri. Kumpulkan semua persediaan obat-obatan dari masyarakat.
Apabila masih kurang, bisa juga meminta dari Puskesmas, klinik, praktek dokter, bidan, apotik,
warung, toko atau rumah sakit. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan oleh Regu Pertolongan Pertama.
Putuskan aliran listrik
Untuk menghindari kebakaran, hubungi PLN untuk memutuskan aliran listrik utama ke Desa. Selain
bisa menyebabkan kebakaran, sentuhan aliran listrik bertegangan tinggi juga berbahaya bagi
manusia. Air merupakan unsur pengantar listrik yang membahayakan. Segera putuskan aliran listrik
apabila ada gejala atau tanda akan banjir.
Mempersiapkan lokasi pengungsian
Lokasi pengungsian sebaiknya ditentukan masyarakat karena mereka tahu wilayah yang aman.
Kemudian kirim Regu Perintis dan Regu Pengungsian untuk mempersiapkan lokasi pengungsian.
Tentukan jalur yang terbaik menuju ke lokasi pengungsian. Periksa jalurnya dan bersihkan dari
segala macam hambatan. Disamping mengawasi jalannya pengungsian, regu-regu ini juga perlu
membuat bangunan sederhana untuk digunakan sebagai pos-pos KMPB.
Kebutuhan kendaraan
Perhitungkan kebutuhan kendaraan dan manfaatkan kendaraan yang dimiliki warga setempat.
Apabila tidak mencukupi mohon bantuan dari warga sekitar. Truk besar bisa digunakan untuk
mengangkut barang-barang. Pastikan lokasi pengungsian dan jalur menuju ke sana telah siap, dan
kendaraan berisi cukup bahan bakar untuk perjalanan.
saat bencana
145
Prioritas pengangkutan
Korban luka-luka
Warga yang rentan - bayi, anak-anak, perempuan hamil, perempuan menyusui, orang lanjut usia, penyandang cacat, orang sakit
Seluruh sisa warga
Barang kebutuhan untuk lokasi pengungsian. Barang utama yang perlu diangkut adalah
keperluan mutlak sehari-hari seperti makanan, minuman, dsb.
Perhatian untuk warga yang rentan
Perhatian khusus harus diberikan kepada warga yang rentan agar bisa mencapai lokasi pengungsian
dengan selamat.
Bayi dan anak usia 5 tahun ke bawah
Perempuan hamil (memerlukan pendamping untuk mengawasi kondisinya)
Perempuan menyusui
Orang penyandang cacat (memerlukan bantuan khusus)
Orang lanjut usia (memerlukan bantuan transportasi dan obat-obatan)
Orang sakit (termasuk penderita HIV/AIDS)
Anak sekolah (jika memungkinkan dan masih ada waktu, pulang dulu ke rumah atau ikuti
arahan dari sekolah untuk bisa langsung diajak mengungsi)
1.
2.
3.
4.
•
•
•
•
•
•
•
saat bencana
146
Kesimpulan
Dalam modul ini dijelaskan hal-hal utama
dalam usaha tanggap darurat saat bencana
seperti:
Keamanan masyarakat
Pemisahan korban bencana / TRIAGE
Perkiraan tentang orang yang belum
diketemukan
Laporan perkiraan kebutuhan
darurat
Laporan awal kondisi sarana dan jalur
ke lokasi bencana
Proses pengungsian
Di bagian berikut, Modul C sesudah
bencana, masyarakat akan memulai proses
penanganan kebutuhan pemulihan untuk
jangka pendek dan jangka panjang.
1.
2.
3.
4.
5.
6.