58
BAB IV
IMPLEMENTASI PRINSIP MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NAJAHIYAH
PALEMBANG
A. Implementasi Prinsip Multiple Intelligences dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang
Pada bab ini merupakan analisis data yang berisikan beberapa masalah
yang diangkat dalam penelitian ini diantaranya hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia sebelum dan sesudah digunakan prinsip Multiple
Intelligences.
Implementasi Prinsip Multiple Intelligences dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah
Ibtidaiyah Najahiyah Palembang dilaksanakan praktek langsung dikelas III pada
tanggal 15,16, 21, 22, 23, dan 28 Mei 2015 Selama 6 kali pertemuan dengan
materi menulis karangan. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan prinsip
Multiple Intelligences sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
telah peniliti buat. Adapun yang dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran
dalam menerapkan Prinsip Multiple Intelligences yaitu peneliti memberikan soal
pre-test serta memberikan soal tes post-test. Guna untuk mengetahui hasil
implementasi Prinsip Multiple Intelligences dalam meningkatkan hasil belajar
siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah
58
59
Najahiyah Palembang, peneliti melakukan observasi dengan cara melihat guru
(peneliti) mata pelajaran menjelaskan secara rinci penggunaan Prinsip Multiple
Intelligences.
Adapun cara yang dilakukan peneliti ketika menerapkan Prinsip Multiple
Intelligences terhadap siswa yang berjumlah 25 orang adalah sebagai berikut:
1. Guru mempersiapkan RPP
Setiap pertemuan peneliti selalu mempersiapkan RPP
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa
Setiap kali pembelajran berlangsung ssebelum pelajaran dimulai peneliti
selalu memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih terdorong dan
berminat unuk melakukan pembelajaran.
3. Guru mempersiapkan Prinsip Multiple Intelligences disini sangat penting,
karena Prinsip Multiple Intelligences adalah yang menjadi cara mengajar dari
pembelajaran yang dilaksanakan pada saat penelitian.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pembelajaran karena sangat berpengaruh sekali pada pembelajaran agar
pembelajaran dapat tersampaikan.
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran memperhatikan Prinsip Multiple
Intelligences.Dengan terlaksananya Prinsip Multiple Intelligences diharapkan
siswa mampu aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan belajar
mengajar tidak membosankan.
60
6. Guru meminta siswa untuk menjawab soal-soal yang diberikan guru pada
materi menulis karangan.
7. Siswa menjawab soal-soal yang diberikan guru dan setelah waktu yang
ditentukan habis siswa segera mengumpulkannya agar guru dapat segera
memberikan skor.
8. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembeajaran setiap pertemuan.
Untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah diterapkannya Prinsip Multiple
Intelligences diperoleh berdasarkan hasil tes yang berisikan soal-soal untuk
mengetahui keberhasilan belajar siswa. Pada pelaksanaan di Madrasah ada
beberapa siswa yang sudah bisa menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru
dengan baik. Namun, masih terdapat beberapa siswa yang masih belum faham
pada saat pengerjaan soal tes sehingga terdapat perbedaan yang diperoleh saat
pembelajaran berlangsung dengan tes yang diberikan secara individu. Salah satu
penyebabnya pada saat pembelajaran berlangsung sebagian siswa tidak
memperhatikan sehingga pada saat mengerjakan soal-soal yang diberikan mereka
mengalami kesulitan.
B. Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang
Pada bab ini akan membahas mengenai hasil belajar siswa sebelum
digunakan Prinsip Multiple Intelligences maupun sesudah diterapkan Prinsip
Multiple Intelligences. Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I terdahulu
61
peneliti ini bertujuan unk mengetahui hasil belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Najahiyah Palembang. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa
kelas III sebanyak 25 orang. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa
maka diberikan test dengan 5 item soal. Tes yang dipakai adalah tes essay.
Dari hasil tes yang diberikan pada responden sejumlah 25 orang siswa MI
Najahiyah telah dihimpun data berupa skor hasil belajar mereka pada pre-test,
didapat data hasil belajar siswa yang tertera pada tabel sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa Sebelum Digunakan Prinsip Multiple Intelligences
Tabel VIII
Skor Hasil Pembelajaran Siswa Dari 25 Orang Siswa
MI Najahiyah Palembang Pada Pre-Test
NO
Nama Siswa
Skor Hasil Belajar
Pre-Test
(X)
1 Anisa 75
2 Amanda Audinda 45
3 Akbar Saputra 35
4 Astina Wulandari 45
5 Bayu 30
6 Duta Wijaya 30
7 Imam Samudra 30
62
8 Mela Mayang Sari 75
9 M. Cahya Daffa 80
10 M. Ilham 30
11 M. Jimmy Isba 65
12 M. Ridho Anugrah 30
13 Msy. Latifah Aini 70
14 M. Teguh 40
15 Nadra Aulia 60
16 Nurul 75
17 Nuriana 70
18 Rahmat Hidayat 80
19 Risma Asinia 75
20 Robiatul Hidayah 75
21 Siti Nabila 75
22 Susanti 60
23 Sri Aulia 80
24 Waldi 30
25 Wulandari 70
N= 25 ∑X = 1430
75 45 35 45 30 30 30 75 80
30 65 30 70 40 60 75 70 80
75 75 75 60 80 30 70
63
Tabel IX
Distribusi Hasil Belajar Siswa Sebelum Digunakan Prinsip Multiple Intelligences di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang
NO X f fx X (X-M x)
x2 fx2
1 80 3 240 22,8 519,84 1559,52
2 75 6 450 17,8 316,84 1901,04
3 70 3 210 12,8 163,84 491,52
4 65 1 65 7,8 60,84 60,84
5 60 2 120 2,8 7,84 15,68
6 45 2 90 -12,2 148,84 297,68
7 40 1 40 -17,2 295,84 295,84
8 35 1 35 -22,2 492,84 492,84
9 30 6 180 -27,2 739,84 4439,04
Total N= 25 ∑fx= 1430 ---- ---- ∑fx2= 9554
1) Mencari nilai rata-rata
�� = ∑��
�� = 143025
�� =57,2
64
2) Mencari SD1
�D� =�∑�� �
�D� = √������
�D� = �382,16 �D� = 19,54
3) Setelah diketahui skor rata-rata mengenai hasil belajar sebelum digunakan
prinsip Multiple Intelligences maka selanjutnya mengelompokkan hasil belajar
kedalam tiga kelompok yang tinggi, sedang, rendah (TSR)
M + 1 SD Tinggi Antara M-1 SD sampai M+1 SD Sedang M 1 SD Rendah
Dengan rumus di atas maka dapat ditentukan sebagai berikut:
Tinggi (T) = M + 1 SD
= 57,2 + 19,54
= 76,74
Sedang (S) = M ˗ 1 SD sampai M+1 SD
= 37,6 sampai 76,74
Nilai dibawah 37,6 artinya dimulai dari 37,5 sampai 76,73 kategori sedang
Rendah (R) = M - 1 SD
= 57,2 - 19,54
= 37,6
65
Berdasarkan kategori skor tinggi, sedang, dan rendah (TSR) yang telah
dijelaskan di atas maka langkah selanjutnya adalah memasukkan kedalam
rumus persentase, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagi berikut:
Tabel X
Presentasi Hasil Belajar Siswa Sebelum Digunakan Prinsip Multiple Intelligences di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang
NO Hasil Belajar Bahasa Indonesia Frekuensi Persentase
1 Tinggi 3 12%
2 Sedang 15 60%
3 Rendah 7 28%
JUMLAH 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
sebelum digunakan Prinsip Multiple Intelligences yang tergolong tinggi (baik)
sebanyak 3 orang siswa (12%), tergolong sedang sebanyak 15 Orang siswa
(60%), dan yang tergolong rendah sebanyak 7 Orang siswa (28%).
2. Hasil Belajar Siswa Sebelum Digunakan Prinsip Multiple Intelligences
Tabel XI Skor Hasil Pembelajaran Siswa Dari 25 Orang Siswa
MI Najahiyah Palembang Pada Post-Test
NO
Nama Siswa
Skor Hasil Belajar
Post-Test
(Y)
66
1 Anisa 90
2 Amanda Audinda 70
3 Akbar Saputra 75
4 Astina Wulandari 75
5 Bayu 75
6 Duta Wijaya 75
7 Imam Samudra 75
8 Mela Mayang Sari 95
9 M. Cahya Daffa 100
10 M. Ilham 80
11 M. Jimmy Isba 75
12 M. Ridho Anugrah 70
13 Msy. Latifah Aini 95
14 M. Teguh 75
15 Nadra Aulia 75
16 Nurul 90
17 Nuriana 85
18 Rahmat Hidayat 95
19 Risma Asinia 85
20 Robiatul Hidayah 100
21 Siti Nabila 90
22 Susanti 85
67
23 Sri Aulia 100
24 Waldi 75
25 Wulandari 90
N= 25 �Y = 2100
90 70 75 75 75 75 75 95 100
80 75 70 95 75 75 95 85 95
85 100 95 85 100 75 90
Tabel XII
Distribusi Hasil Belajar Siswa Sesudah Digunakan Prinsip Multiple Intelligences di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang
NO Y f fy X (Y-M y)
y2 fy2
1 100 3 300 16 256 768
2 95 4 380 11 121 484
3 90 3 270 6 36 108
4 85 3 255 1 1 3
5 80 1 80 -4 16 16
6 75 9 675 -9 81 729
7 70 2 140 -14 196 392
Total N= 25 ∑fy= 2100 ---- ---- ∑fy2= 2500
1) Mencari nilai rata-rata
68
� = ∑��
� = 210025
� =84
2) Mencari SD1
�D� =�∑�! �
�D� = √��""��
�D� = √100
�D� = 10
3) Setelah diketahui skor rata-rata mengenai hasil belajar setelah digunakan
prinsip Multiple Intelligences maka selanjutnya mengelompokkan hasil belajar
kedalam tiga kelompok yang tinggi, sedang, rendah (TSR)
M + 1 SD Tinggi Antara M-1 SD sampai M+1 SD Sedang M 1 SD Rendah
Dengan rumus di atas maka dapat ditentukan sebagai berikut:
Tinggi (T) = M + 1 SD
= 84 + 10
69
= 94
Sedang (S) = M ˗ 1 SD sampai M+1 SD
= 74 sampai 94
Nilai dibawah 74 artinya dimulai dari 73 sampai 93 kategori sedang
Rendah (R) = M - 1 SD
= 84 - 10
= 74
Berdasarkan kategori skor tinggi, sedang, dan rendah (TSR) yang telah
dijelaskan di atas maka langkah selanjutnya adalah memasukkan kedalam
rumus persentase, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagi berikut:
Tabel XIII
Presentasi Hasil Belajar Siswa Sesudah Digunakan Prinsip Multiple Intelligences di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang
NO Hasil Belajar Bahasa Indonesia Frekuensi Persentase
1 Tinggi 7 28%
2 Sedang 16 64%
3 Rendah 2 8%
JUMLAH 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
setelah digunakan Prinsip Multiple Intelligences yang tergolong tinggi (baik)
sebanyak 7 orang siswa (28%), tergolong sedang sebanyak 16 Orang siswa
(64%), dan yang tergolong rendah sebanyak 2 Orang siswa (8%).
70
C. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Digunakan Prinsip Multiple Intelligences dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang
Setelah mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah digunakan
prinsip Multiple Intelligences dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah
Palembang, selanjutnya untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah implementasi prinsip Multiple Intelligences menggunakan rumus tes
“t”.
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis mengunakan tehnik
analisis komparasional dengan menggunakan rumus tes “t”. rumus tes “t”
digunakan untuk menguji kebenaran secara random dari populasi yang sama.
Untuk menggunakan rumus tersebut harus melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. ∑D= Jumlah beda/ selisih antara skor variabel I dan skor variabel II dan D
dapat diperoleh dengan rumus:
D= X-Y
2. MD= Mean Of Difference nila rata-rata htung dar beda/selisih antara skor
variabel I dan skor variabel II, yang dapat diperoleh dengan rumus:
MD= ∑D
71
N
3. Mengkuadratkan D, sehingga diperoleh ∑D2
4. SDD= Deviasi Standar dari perbedaan antara skor variabel I dan skor variabel
II, yang dapat diperoleh dengan rumus:
SDD= �∑ �#N - %∑&
' (�
5. Mencari standar error dari Mean Of Difference, yaitu dapat diperoleh dengan
rumus:
SEMD= SDD
√N-1
6. Data yang telah didapat dikumpulkan dan direkapitulasi selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut:
to= MD
SEMD
7. Memberikan interestasi terhadap to dengan melakukan perbandingan antara to
dengan tt dengan patokan sebagai berikut:
a) Jika to lebih besar atau sama dengan tt maka hipotesa nihil ditolak
sebaliknya hipotesa alternatif diterima dan disetujui. Berarti antara kedua
variabel yang sedang kita selidiki perbedannya, secara signifikan memang
terdapat perbedaan.
b) Jika to lebih kecil daripada tt maka hipotesis nihil diterima atau disetujui
sebaliknya hipotesis alternatif ditolak berarti bahwa perbedaan antara
variabel I dan variabel II itu bukanlah perbedaan yang berarti atau bukan
perbedaan yang signifikan.
72
8. Menarik kesimpulan hasil penelitian.
Suatu kegiatan penelitian eksperimen telah melakukan penelitian
terhadap implementasi prinsip Multiple Intelligences dalam meningkatkan
hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah
Ibtidaiyah Najahiyah Palembang. Dalam rangka uji coba efektivitas atau
keampuhan prinsip ini. Dilaksanakan penelitian lanjutan ini dengan
mengajukan hipotesa nihil: tidak terdapat/tidak ada pengaruh yang signifikan
antara sebelum dan sesudah menggunakan prinsip Multiple Intelligences
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa
Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah Palembang.
Dalam hubungan ini, dari sejumlah 25 orang siswa yang termasuk
dalam kelompok kelas eksperimen yang ditetapkan sebagai sampel penelitian,
telah berhasil dihimpun data berupa skor hasil belajar mereka pada pre-test
(sebelum digunakan prinsip pembelajaran Multiple Intelligences dan skor
yang melambangkan hasil belajar pada post-test (sesudah digunakan prinsip
Multiple Intelligences) sebagaimana tabel berikut ini:
Tabel XIV
Perhitungan untuk memperoleh “t” dalam rangka menguji kebenaran/kepalsuan hipotesa tentang adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan di kalangan siswa MI antara sebelum dan sesudah hasil belajar
digunakan prinsip Multiple Intelligences
NO
Nama Siswa
Skor Hasil Belajar D D2
Pre-Test Post-Tes (X-Y) (X-Y) 2
73
(X) (Y)
1 Anisa 75 90 -15 225
2 Amanda Audinda 45 70 -25 625
3 Akbar Saputra 35 75 -40 1600
4 Astina Wulandari 45 75 -30 900
5 Bayu 30 75 -45 2025
6 Duta Wijaya 30 75 -45 2025
7 Imam Samudra 30 75 -45 2025
8 Mela Mayang Sari
75 95 -20 400
9 M. Cahya Daffa 80 100 -20 400
10 M. Ilham 30 80 -50 2500
11 M. Jimmy Isba 65 75 -10 100
12 M. Ridho Anugrah
30 70 -40 1600
13 Msy. Latifah Aini 70 95 -25 625
14 M. Teguh 40 75 -35 1225
15 Nadra Aulia 60 75 -15 225
16 Nurul 75 90 -15 225
17 Nuriana 70 85 -15 225
18 Rahmat Hidayat 80 95 -15 225
19 Risma Asinia 75 85 -10 100
20 Robiatul Hidayah 75 100 -25 625
74
21 Siti Nabila 75 9 -20 400
22 Susanti 60 85 -25 625
23 Sri Aulia 80 100 -20 400
24 Waldi 30 75 -45 2025
25 Wulandari 70 90 -20 400
N= 25 ∑X =
1430 �Y = 2100 -670 21750
Menentukan hipotesa dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ha : Ada perbedaan sebelum dan sesudah implementasi prinsip multiple
intelligences dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah.
Ho : Tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah implementasi prinsip multiple
intelligences dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Najahiyah.
Untuk mengetes mana yang benar diantara kedua hipotesis terebut,
maka kita lakukan perhitungan langkah-langkah sebagai berikut:
Sebelumnya telah didapat hasil perhitungan ∑D = -670 ∑ 2D = 21750
Dengan diperolehnya angka tersebut. Maka, didapat besarnya Standar Deviasi
perbedaan nilai antara variabel X dan variabel Y maka:
SDD= �∑ 2)* - %∑)* (2
SDD= �21750
25 - %−670
25 (2
75
SDD= �870 − (−26,8)2 SDD= �870 − 7184,24
SDD= �151,76
SDD= 12,31
Degan diperoleh SDD sebesar 12,31 untuk lebih lanjut dapat kita
hitung Standar Error dari mean perbedaan nilai atara variabel X dan variabel
Y sebagai berikut:
SEMD= SDD
√N-1
SEMD= 12,31
√25-1
SEMD= 12,31
√24
SEMD= 12,31
4.89
SEMD= 2,517
Selanjutnya mencari harga to dengan mengitung mean terlebih dahulu
MD= ∑)
N
MD= ∑-670
25
MD= -26,8
Maka, didapat harga to sebagai berikut:
to= MD
SEMD
to= /�0,1�,��2
76
to= -10,64
langkah berikutnya, Menentukan tingkat signifikansi:
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi baik
pada taraf 5% sebesar 2.06 maupun pada taraf signifikansi 1% tt diperoleh
2.79 mencari signifikansi 5% dan 1% adalah pada excel =tinv(0.05,24) dan
=tinv(0.01,24). Ternyata dengan df (n-1) atau (25-1) = 24.
Dengan membandingkan besarnya “t” yang kita peroleh dalam
perhitungan (to= -10,64) dan besarnya “t” yang tercantum pada t tabel 5% = 2.06
dan t tabel 1% = 2.79. maka dapat diketahui bahwa to adalah lebih besar dari
pada tt, yaitu:
2.79< -10,64 >2.06
Nilai to= -10,64 artinya ada selisih derajat perbedaan sebesar 10,64. Tanda (-)
merupakan tanda yang dibaca selisih dalam perhitungan statistika.
Karena to lebih besar dari pada tt, maka hipotesis nihil yang diajukan
ditolak, ini berarti bahwa adanya perbedaan signifikan nilai hasil belajar
antara sebelum dan sesudah diterapkannya prinsip Multiple Intelligences.
Berdasarkan hasil uji coba tersebut, secara meyakinkan dapat
dikatakan bahwa prinsip Multiple Intelligences telah menunjukkan hasil,
77
penggunaan prinsip Multiple Intelligences dapat dikatakan meningkat dalam
artian prinsip ini bisa digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah, seorang guru harus menyadari
betapa pentingnya menyadari akan perbedaan kecerdasan yang dimiliki oleh
setiap siswa berdasarkan penelitian siswa yang mendapatkan nilai yang kecil
itu bukan berarti mereka bodoh akan tetapi mungkin tidak menonjol pada
pelajaran yang sedang dipelajari berdasarkan kecerdasan yang dijelaskan oleh
Gadner bahwa kecerdasan setiap masing-masing siswa ada sembilan
kecerdasan yang ada pada diri masing-masing siswa.
Siswa yang mendapatkan nilai kecil itu disetiap meraka pasti ada
kecerdasan disalah satunya. Disinilah letak peran seorang guru dalam
mengajar harus memiliki prinsip dalam mengajar karena faktor dari
keberagaman kecerdasan yang dimiliki oleh setiap siswa dan letak pentingnya
peranan seorang guru dalam mengembangkan kecerdasan yang dimiliki oleh
peserta didik. Sehingga bukan hal yang terlalu berlebihan jika penilaian
bahwa berhasil atau tidaknya proses pendidikan tergantung pada gurunya. 1
Untuk itu sebagai seorang pendidik harus mampu menjadi seseorang
yang dapat menimbulkan salah satu bagian dari kecerdasan yang dimiliki
siswa karena memang setiap anak itu memiliki kecerdasan, keterampilan,
serta kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Ketika
1 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 4-5
78
seorang anak diberi stimulus yang tepat, bakatnya akan dapat berkembang dan
kemampuannya akan meledak dahsyat sehingga membentuk sosok anak yang
memiliki kecerdasan yang Multi menghasilkan anak yang memiliki
kecerdasan yang sesungguhnya sesuai dengan kemampuan mereka
dibidangnya masing-masing.2 Setiap anak dilahirkan dengan kondisi yang
terbaik (cerdas) dan membawa potensi serta keunikan masing-masing yang
memungkinkan untuk menjadi yang terbaik (cerdas).
2 Munif Chatib, Orang Tuanya Manusia, Op.,Cit., hlm. 20-21