57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang dengan subjek penelitan siswa kelas 5 yang berjumlah 17,
terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Lokasi SD N Duren 01
berada di Dusun Miri Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
Propinsi Jawa Tengah. Siswa SD N Duren 01 terdiri dari kelas 1 sampai 6 dengan
jumlah keseluruhan 173 siswa. Jumlah tenaga kependidikan di SD N Duren 01
adalah sebanyak 10 0rang. Dengan rinci 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru
agama islam, 1 penjaga sekolah, dan 1 guru olah raga. Kegiatan belajar mengajar
berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.00. Kecuali pada hari
jum’at dan sabtu kegiatan belajar mengajar mulai pukul 07.00 sampai pukul
10.00/11.00.
4.2 Deskripsi Pra Siklus
Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang sebelum diadakan penelitian, 11 siswa kelas 5 yang belum
tuntas KKM yaitu 65. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang menarik
pusat perhatian siswa. Dalam pembelajaran berlangsung guru hanya saja
menggunakan metode ceramah dan proses pembelajaran yang berlangsung di
kelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh oleh siswa. Dalam hal ini
guru hanya yang mendominasi kegiatan pembelajaran sedangkan siswa hanya
merasa jenuh dan bosan saat mengikuti pelajaran dan akhirnya siswa tidak
memperhatikan penjelasan dari guru serta siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru.. Hal ini yang menyebabkan hasil belajar siswa sangat
rendah dan banyak siswa yang tidak tuntas hasil belajar IPA yang sesui dengan
58
KKM. Distribusi frekuensi ketuntasan hasil belajar IPA pra siklus dapat dilihat
pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus
No. Ketuntasan Frekuensi Kriteria Ketuntasan Presentase
1. Tuntas 6 ≥ 65 35%
2. Tidak tuntas 11 < 65 65%
Jumlah 17 100%
Nilai maksimum 75
Nilai minimum 62
Rata-rata 66
KKM 65
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan 17 siswa,
hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai tuntas (35%), sedangkan 11 siswa belum
mendapatkan nilai tuntas (65%). Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 75
dan nilai terendah 62 dengan niali rata-rata yaitu 66. Ketuntasan hasil belajar IPA
pra siklus bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 4.1.
Diagram 4.1
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus
Tuntas
Tidak Tuntas
35%
65%
59
Dari data yang diperoleh pada pra siklus menunjukkan bahwa hasil belajar
IPA siswa kelas 5 masih rendah, maka perlu ditingkatkan lagi hasil belajar IPA
siswa kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan
menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)
dengan berbantuan audiovisual.
4.3 Deskripsi Hasil Siklus 1
4.3.1. Perencanaan Tindakan
Pembelajaran siklus I di kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran
Kabupatan Semarang terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada tahap perencanaan ini
menyusun RPP untuk pertemuan 1, 2, dan 3 dengan materi mengidentifikasi
peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan
lingkungannya. Membuat lembar observasi untuk mengetahui kegiatan mengajar
guru dan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Membuat lembar
kerja kelompok untuk pertemuan 1 tentang menyebutkan contoh peristiwa alam
yang pernah terjadi di Indonesia, pertemuan 2 tentang meyebutkan dampak dari
peristiwa alam, dan pertemuan 3 tentang mengelompokkan bencana alam yang
dapat dicegah dan tidak dapat dicegah melalui gambar yang ada pada video.
Dalam pertemuan 1 tes evaluasi belum diberikan. Tes evaluasi diberikan pada
pertemuan 3 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model
pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan
audiovisual. Mempersiapkan guru kelas 5 sebagai pengajar, guru kelas 6 sebagai
observer dan peneliti sendiri sebagai dokumentasi pembelajaran berlangsung.
4.3.2. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan 1:
Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 16 April
2014, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam, mengajak berdoa
siswa dengan agama dan kepercayaan masing-masing, mengecek
60
kehadiran siswa, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru mengajak siswa untuk
menyanyi bersama lagu “Tik-Tik Bunyi Hujan”. Kemudian guru bertanya
kepada siswa tentang lagu tersebut, jika terjadi hujan terus menerus apa
yang akan terjadi? guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab
pertanyaan. Guru merespon jawaban siswa kemudian memberikan aplaus.
Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang
akan dipelajari. Subtopik yang pertama memberikan contoh peristiwa alam
yang pernah terjadi di Indonesia, kedua memberikan contoh penyebab
terjadinya peristiwa alam tanah longsor, ketiga menyebutkan penyebab
terjadinya banjir, keempat menyebutkan penyebab terjadinya gunung
meletus dan angin puting beliung. Perwakilan 4 siswa maju ke depan
untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama dengan
kelompoknya dengan cara pengundian (seleksi topik). Perwakilan dari 4
siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah
ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja dalam
kelompok. Siswa mengerjakan LKS
Siswa berfikir bersama dengan kelompoknya, berdiskusi dan menyatukan
pendapatnya. Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati
dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian.
Siswa bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan
disimpulkan.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru tanya jawab dengan siswa tentang hal-
hal yang belum diketahui oleh siswa dan guru meluruskan kesalah
pemahaman siswa serta memberikan penguatan.
61
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Kemudian guru
menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan 2
Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 dilakukan pada tanggal 23 April 2014,
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak
siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,
melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang materi pada pertemuan pertama. Guru menampung semua
jawaban siswa dan memberikan aplaus untuk semua jawaban dari siswa.
Kemudian guru memasang gambar (bencana banjir dan bencana tanah
longsor) dan siswa mengamati gambar tersebut. Setelah mengamati
gambar, salah satu siswa ditunjuk guru untuk memberikan pendapatnya
tentang gambar yang telah dipasang di papan tulis. Guru merespon
jawaban siswa tersebut dan memberikan aplaus.
Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang
akan dipelajari. Subtopik yang pertama menyebutkan dampak dari
peristiwa alam angin puting beliung, kedua menyebutkan dampak dari
peristiwa alam gunung meletus, ketiga mengidentifikasi material yang
dikeluarkan perut bumi saat terjadi gunung meletus, keempat
mengindentifikasi terjadinya peristiwa alam tsunami. Perwakilan 4 siswa
maju ke depan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan
bersama dengan kelompoknya dengan cara pengundian (seleksi topik).
62
Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-
masing yang telah ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja dalam
kelompok. Siswa mengerjakan LKS.
Siswa berfikir bersama dengan kelompoknya, berdiskusi dan menyatukan
pendapatnya. Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati
dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian.
Siswa bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan
disimpulkan.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru tanya jawab dengan siswa tentang hal-
hal yang belum diketahui oleh siswa dan guru meluruskan kesalah
pemahaman siswa serta memberikan penguatan.
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi. Kemudian guru
menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan 3
Pelaksanaan siklus I pertemuan 3 dilakukan pada tanggal 29 April 2014,
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak
siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,
melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang materi pada pertemuan pertama. Guru menampung semua
jawaban siswa dan memberikan aplaus untuk semua jawaban dari siswa.
63
Guru memasang gambar (bencana banjir dan tanah longsor) dan siswa
mengamati gambar tersebut. Setelah mengamati gambar, salah satu siswa
ditunjuk guru untuk memberikan pendapatnya tentang gambar yang telah
dipasang di papan tulis. Guru merespon jawaban siswa tersebut dan
memberikan aplaus.
Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang
akan dipelajari. Subtopik yang pertama menemukan cara mencegah
peristiwa alam banjir, kedua menemukan cara mencegah peristiwa alam
tanah longsor, ketiga menemukan dampak positif dari terjadinya peristiwa
alam gunung meletus, keempat menyebutkan tanda-tanda yang
menunjukkan gunung akan meletus. Perwakilan 4 siswa maju ke depan
untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama dengan
kelompoknya dengan cara pengundian (seleksi topik). Perwakilan dari 4
siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah
ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja dalam
kelompok. Siswa mengerjakan LKS.
Siswa berfikir bersama dengan kelompoknya, berdiskusi dan menyatukan
pendapatnya. Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati
dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian.
Siswa bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan
disimpulkan.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru tanya jawab dengan siswa tentang hal-
hal yang belum diketahui oleh siswa dan guru meluruskan kesalah
pemahaman siswa serta memberikan penguatan.
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Siswa
mengerjakan tes formatif yang terbentuk pilihan ganda sebanyak 25 soal
64
(evaluasi). Kemudian guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
4.3.3. Hasil Pengamatan
Pertemuan 1:
1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru
Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan 1 yang
dilakukan oleh observer pada guru kelas 6 mata pelajaran IPA saat
mengajar menggunakan model pembelajaran STAD ( Student Teams
Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat
pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus 1 Pertemuan 1
No Indikator Penilaian Nomor Item yang
Dilakukan Guru
Jumlah
1 Indikator kegiatan mengajar
yang dilakukan oleh guru.
2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 19, 20
17
2 Indikator kegiatan mengajar
yang tidak dilakukan oleh
guru.
1, 5, 18 3
Berdasarkan tabel 4.2 ada 17 indikator penilaian kegiatan mengajar
yang sudah dilakukan oleh guru sesuai dengan lembar observasi mengajar
guru dan masih ada 3 indikator yang belum dilakukan oleh guru yaitu
tidak mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses
belajar mengajar, tidak memeriksa kesiapan siswa dalam proses belajar
dan mengajar, dan tidak melurusakan kesalah pemahaman siswa terhadap
materi. Sebenarnya guru sudah melakukan pembelajaran dengan model
pembelajaran STAD ( Student Teams Achievement Division) dengan
berbantuan audiovisual cukup baik, hal ini terbukti hampir semua
indikator penilaian kegiatan mengajar guru sudah dilaksanakan. Guru
sudah mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa gambar-
gambar, video pembelajaran, buku paket, dan LKS. Guru mengajak siswa
berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, serta
65
melakukan absensi. Guru juda sudah menyampaikan tujuan pembelajaran
dan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.
Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah
sesuai dengan apa yang sudah direncanakan pada RPP. Guru menunjukkan
gambar-gambar, memberikan kesempatan pada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang gambar yang telah dipasang, dan
memberi aplaus setelah siswa menjawab pertanyaan. Guru sudah
menyampaikan 4 subtopik yang akan dipelajari serta memberikan
penjelasan tentang cara kerja kelompok dan memberi pengarahan supaya
menggunakan buku paket sebagai sumber belajar.
Dalam pembentukan kelompok guru kurang bisa menguasai kelas,
sehingga banyak siswa yang ramai di dalam kelas. Guru kurang aktif saat
membimbing siswa dalam kerja kelompok. Guru juga mendominasi saat
kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok.
2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa
Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 1 yang dilakukan
oleh observer pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPA saat proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada
tabel 4.3.
Tabel 4.3
Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 1
No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah
1 Skor 1 0 0
2 Skor 2 7 14
3 Skor 3 10 30
4 Skor 4 3 12
Jumlah skor keseluruhan 56
Berdasarkan tabel 4.3 skor 2 yang diperoleh siswa sebanyak 7 bila
dijumlahkan menjadi 14, skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 10 bila
dijumlahkan menjadi 30, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 3 bila
dijumlahkan menjadi 12. Total skor yang diperoleh siswa secara
66
keseluruhan sebanyak 56. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan
cukup baik meskipun belum menyeluruh. Siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan baik antara 40% sampai 70% hal ini terlihat dari
perolehan skor paling banyak adalah dari skor 2 dan skor 3.
Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing,
mempersiapkan peralatan alat tulis, dan berdoa sebelum pelajaran dimulai.
Siswa juga sudah menggunakan buku paket sebagai sumber belajar dengan
kelompoknya masing-masing.
Dalam pembentukan kelompok, masih ada siswa yang ramai
karena siswa bingung mencari kelompoknya. Siswa kurang aktif saat
kegiatan presentasi karena masih kelihatan takut untuk membacakan
jawabannya di depan kelas, sehingga kegiatan presentasi didominasi oleh
guru. Siswa juga takut untuk memberikan tanggapan terhadap kelompok
lain yang sedang presentasi.
Pertemuan 2
1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru
Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus 1 pertemuan 2 yang
dilakukuan oleh observer pada guru kelas 6 mata pelajara IPA saat
mengajar menggunakan pembelajaran STAD (Student Teams Achievement
Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Observasi Guru Siklus 1 Pertemuan 2
No Indikator Penilaian Nomor Item yang
Dilakukan Guru
Jumlah
1 Indikator kegiatan mengajar
yang dilakukan oleh guru.
1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 19, 20
18
2 Indikator kegiatan mengajar
yang tidak dilakukan oleh
guru.
5, 18 2
67
Berdasarkan tabel 4.4 ada 18 indikator penilaian kegiatan mengajar
yang sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi
mengajar guru dan masih ada 2 indikator yang belum dilakukan oleh guru
yaitu tidak memeriksa kesiapan siswa dalam proses belajar dan mengajar,
serta tidak melurusakan kesalah pemahaman siswa terhadap materi. Guru
sudah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses
belajar mengajar serta mempersiapkan alat dan media pembelajaran
berupa gambar-gambar, buku paket, LKS, dan video pembelajaran. Guru
mengajak siswa untuk berdoa. Guru juga sudah menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa.
Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah
sesuai dengan yang direncanakan pada RPP. Guru menunjukkan gambar-
gambar, memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang gambar dan memberikan aplaus setelah siswa
menjawab pertanyaan. Guru sudah menyampaikan 4 subtopik yang akan
dipelajari, kemudian memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih
subtopik tersebut. Guru juga sudah memberikan penjelasan kepada setiap
kelompok tentang cara kerja kelompok.
Dalam pembentukan kelompok, masih ada siswa yang ramai
karena siswa masih kebingungan mencari kelompoknya. Guru kurang aktif
dalam membimbing siswa saat kerja kelompok. Guru juga masih
mendominasi saat kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok.
2. Analisis data dari hasil observasi siswa
Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 2 yang dilakukan
oleh observer pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPA saat proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada
tabel 4.5.
68
Tabel 4.5
Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 2
No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah
1 Skor 1 0 0
2 Skor 2 1 2
3 Skor 3 16 48
4 Skor 4 3 12
Jumlah skor keseluruhan 63
Berdasarkan tabel 4.5 skor 2 yang diperoleh siswa sebanyak 1 bila
dijumlahkan menjadi 2, skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 16 bila
dijumlahkan menjadi 48, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 3 bila
dijumlahkan menjadi 12. Total skor yang diperoleh siswa secara
keseluruhan sebanyak 63. Siswa sudah menikuti pembelajaran dengan
cukup baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa
juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertemuan 1. Siswa
yang mengikuti pembelajaran dengan baik sekitar 70% hal ini terlihat pada
perolehan skor paling banyak adalah dari skor 3.
Siswa sudah menempati tempat duduk masing-masing,
mempersiapkan alat tulis, dan berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa
juga sudah menggunakan buku paket untuk panduan saat belajar. Siswa
sudah sedikit-sedikit ikut partisipasi untuk mengeluarkan pendapatnya saat
kerja kelompok dan pada saat presentasi.
Masih ada beberapa dari siswa yang ramai saat pembentukan
kelompok, karena siswa masih bingung untuk mencari kelompoknya.
Siswa masih kurang berani saat presentasi di depan kelas, dan guru masih
terlihat mendominasi pada saat presentasi.
Pertemuan 3
1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru
Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan 3 yang
dilakukuan oleh observer pada guru kelas 6 mata pelajara IPA saat
mengajar menggunakan pembelajaran STAD (Student Teams Achievement
Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.6.
69
Tabel 4.6
Hasil Observasi Guru Siklus 1 Pertemuan 3
No Indikator Penilaian Nomor Item yang
Dilakukan Guru
Jumlah
1 Indikator kegiatan mengajar
yang dilakukan oleh guru.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 19, 20
19
2 Indikator kegiatan mengajar
yang tidak dilakukan oleh
guru.
18 1
Berdasarkan tabel 4.6 ada 19 indikator penilaian kegiatan mengajar
yang sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi
mengajar guru dan masih ada 1 indikator yang belum dilakukan oleh guru
yaitu tidak melurusakan kesalah pemahaman siswa terhadap materi. Guru
sudah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses
belajar mengajar serta mempersiapkan alat dan media pembelajaran
berupa gambar-gambar, buku paket, LKS, dan video pembelajaran. Guru
mengajak siswa untuk berdoa. Guru juga sudah menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa.
Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah
sesuai dengan yang direncanakan pada RPP. Guru menunjukkan gambar-
gambar, memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang gambar yang sudah ditunjukkan oleh guru. Guru
sudah menyampaikan 4 subtopik yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut.
Guru juga sudah memberikan penjelasan kepada setiap kelompok tentang
cara kerja kelompok.
Dalam pembentukan kelompok, masih ada siswa yang ramai
karena siswa bingung mencari kelompoknya. Guru kurang aktif dalam
membimbing siswa saat kerja kelompok. Guru juga masih mendominasi
saat kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok.
70
2. Analisis data dari hasil observasi siswa
Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 3 yang dilakukan
oleh observer pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPA saat proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada
tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 3
No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah
1 Skor 1 0 0
2 Skor 2 2 4
3 Skor 3 8 24
4 Skor 4 10 40
Jumlah skor keseluruhan 68
Berdasarkan tabel 4.7 skor 2 yang diperoleh siswa sebanyak 2 bila
dijumlahkan menjadi 4, skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 8 bila
dijumlahkan menjadi 24, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 10 bila
dijumlahkan menjadi 40. Total skor yang diperoleh siswa secara
keseluruhan sebanyak 68. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan
cukup baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa
juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertemuan 1 dan 2.
Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik sekitar 70% hal ini
terlihat pada perolehan skor paling banyak adalah dari skor 4.
Siswa sudah menempati tempat duduk masing-masing,
mempersiapkan alat tulis, dan berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa
juga sudah menggunakan buku paket untuk panduan saat belajar.Siswa
sangat senang saat menerima penghargaan yang diberikan oleh guru.
Siswa sudah sedikit-sedikit ikut partisipasi untuk mengeluarkan
pendapatnya saat kerja kelompok dan pada saat presentasi.
Masih ada beberapa dari siswa yang ramai saat pembentukan
kelompok, karena siswa masih bingung untuk mencari kelompoknya.
71
Siswa masih kurang berani saat presentasi di depan kelas, dan guru masih
terlihat mendominasi pada saat presentasi.
4.3.4. Hasil Penelitian Siklus 1
Hasil belajar IPA pada akhir siklus I sebagai tingkat pemahaman siswa
tentang mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya
bagi makhluk hidup dan lingkungannya, masih kurang. Distribusi frekuensi
ketuntasan hasil belajar IPA siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
No. Ketuntasan Frekuensi Kriteria Ketuntasan Presentase
1. Tuntas 12 ≥ 65 70%
2. Tidak tuntas 5 < 65 30%
Jumlah 17 100%
Nilai maksimum 80
Nilai minimum 30
Rata-rata 67
KKM 65
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebanyak 12 siswa sudah
mengalami ketuntasan dan sebanyak 5 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang
diperoleh siswa pada siklus I adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 30 dengan
nilai rata-rata yaitu 67. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Duren 01
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan menerapkan model
pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan
audiovisual jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM sudah terlihat
mengingkat daripada pada saat pra siklus. Ketuntasan hasil belajar IPA siklus I
bila disajikan pada diagram dapat dilihat pada gambar 4.2.
72
Diagram 4.2
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
Berdasarkan diagram 4.2 data yang diperoleh dari siklus I menunjukkan
siswa yang tuntas mencapai 70%, sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai
30%. Bila dibandingkan pada hasil belajar siklus I dengan pra siklus, ada
peningkatan hasil belajar siswa dalam siklus I. Indikator keberhasilan siswa secara
klasikal dalam penelitian dikatakan berhasil jika mencapai 100% dan nilai rata-
rata kelas lebih besar dari KKM yaitu 65, sehingga penelitian dilanjutkan pada
siklus II.
4.3.5. Refleksi Siklus 1
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, guru masih
kelihatan canggung saat mengajar menggunakan dengan model pembelajaran
STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual.
Guru masih belum bisa menguasai kelas pada saat mengajar dan pada saat
pembentukan kelompok, masih banyak siswa yang ramai sendiri karena
kebingungan mencari kelompoknya. Guru juga masih kurang aktif saat
membimbing siswa dalam bekerja kelompok.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Tuntas Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
70%
30%
73
Siswa kurang aktif didalam kegiatan presentasi karena masih kelihatan
takut untuk mengeluarkan pendapatnya, sehingga guru yang mendomonasi. Siswa
juga masih ragu dalam memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok yang
sedang presentasi di depan kelas. Hasil belajar IPAsiswa kelas 5 SD N Duren 01
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang setelah dilakukan siklus I sudah
mengalami peningkatan. Tetapi masih ada beberapa dari siswa yang mendapatkan
nilai dibawah KKM yaitu 65.
Dari kekurangan-kekurangan dari pelaksanaan siklus I, akan digunakan
oleh peneliti dan guru kelas untuk memperbaiki proses belajar dan mengajar pada
siklus II. Pada siklus II ini diharapkan agar guru lebih menguasai lagi
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual. Guru juga harus
mengkondusifkan kelas ketika dalam pembentukan kelompok belajar. Guru harus
memberikan kesempatan pada kelompok untuk lebih aktif lagi dalam bekerja
dengan kelompok saat presentasi, oleh karena itu supaya presentasi tidak
didominasi oleh guru. Sebagian besar siswa diharapkan lebih aktif lagi, berani
mengeluarkan pendapatnya saat presentasi. Untuk lebih mengaktifkan siswa
dalam kegiatan presentasi maka guru memberikan penghargaan berupa bintang
pada siswa yang memberikan pertanyaan atau masukan pada kelompok yang
sedang presentasi.
4.4. Deskripsi Hasil Siklus II
4.4.1. Perencanaan Tindakan
Pembelajaran siklus II di kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada tahap perencanaan ini
penyusunan RPP pertemuan 1 dengan materi mengidentifikasi sumber daya alam.
Menyusun RPP pertemuan 2 dengan materi mengidentifikasi sumber daya alam
dan dampaknya. Menyusun RPP pada pertemuan 3 dengan materi
mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi.
Membuat lembar observasi untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar guru dan
belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Membuat lembar kerja kelompok
untuk pertemuan 1 tentang jenis sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
74
yang tidak dapat diperbaharui, pertemuan 2 tentang dampak dari kegiatan manusia
yang mengubah permukaan bumi, dan pertemuan 3 tentang contoh sumber daya
alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Dalam
pertemuan 1 dan 2 tes evaluasi belum diberikan. Tes evaluasi akan diberikan pada
pertemuan 3 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model
pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan
audiovisual. Mempersiapkan guru kelas 5 sebagai pengajar, guru kelas 6 sebagai
observer dan peneliti sebagai dokumentasi pembelajaran.
4.4.2. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan 1:
Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2014,
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam, mengajak berdoa
siswa dengan agama dan kepercayaan masing-masing, mengecek
kehadiran siswa, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru melakukan tanya jawabdengan
siswa mengenai kebakaran hutan, salah satu siswa ditunjuk untuk
menjawab pertanyaan guru. Guru memberikan aplaus untuk jawaban
siswa.
Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang
akan dikerjakan oleh kelompok. Guru membentuk kelompok untuk
berdiskusi, tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Guru memantau siswa
yang mengalami kesulitan saat bekerja kelompok. Guru memberikan
bantuan kepada siswa yang kesulitan saat bekerja kelompok. Masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil belajar kelompok di depan
kelas. Guru memberikan penghargaan pada siswa yang memberi
75
tanggapan atau masukan pada kelompok yang sedang presentasi. Siswa
bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui oleh siswa. Guru memberikan siswa untuk bertanya jika
ada kesulitan belajar.
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Kemudian guru
menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Guru bersama
siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Pertemuan 2
Pelaksanaan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2014,
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam, mengajak berdoa
siswa dengan agama dan kepercayaan masing-masing, mengecek
kehadiran siswa, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
2. Kegiatan inti, waktu eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan
dipelajari. Setelah itu siswa mengamati gambar yang dipasang pada papan
tulis, kemudian salah satu siswa ditunjuk oleh guru untuk menjawab
pertanyaan. Guru memberikan aplaus pada siswa yang menjawab
pertanyaan.
Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang
akan dikerjakan oleh kelompok. Perwakilan dari kelompok maju untuk
mengambil undian., kemudian siswa bergabung dengan kelompoknya.
Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk tidak ramai saat
pembentukan kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Siswa berfikir bersama kelompok, berdiskusi dan menyatukan
pendapatnya terhadap informasi yang diperoleh. Guru memberikan
76
penghargaan berupa bintang pada siswa yang memberikan pertanyaan atau
masukan kepada kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. Siswa
bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa dan meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap
materi serta memberikan penguatan.
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Guru
memberikan pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan oleh siswa.
Pertemuan 3
Pelaksanaan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2014,
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam, mengajak berdoa
siswa dengan agama dan kepercayaan masing-masing, mengecek
kehadiran siswa, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
2. Kegiatan inti, waktu eksplorasi guru meminta siswa untuk memperhatikan
materi yang akan dipelajari. Guru mengulang materi minggu lalu serta
menanyakan pekerjaan rumah kepada siswa.
Dalam kegiatan elaborasi, guru membentuk siswa ke dalam kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Guru memberikan lembar kerja
kelompok yang harus didelesaikan. Siswa dibimbing guru dalam menata
tempat duduk dalam kelompok.
Siswa berfikir bersama dengan kelompoknya, dan berdiskusi untuk
mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru. Guru memberikan
pengahargaan berupa bintang pada siswa yang memberikan pertanyaan
atau masukan pada kelompok yang sedang presesntasi di depan kelas.
77
Siswa bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan
disimpulkan.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa dan meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap
materi serta memberikan penguatan. Guru bersama dengan siswa
meluruskan kesalah pemahaman dan memberikan penguatan terhadap
informasi yang didapat siswa setelah mengikuti pembelajaran.
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Siswa
mengerjakan tes formatif yang berbentuk pilhan ganda sebanyak 10 soal
(evaluasi).
4.4.3. Hasil Pengamatan
Pertemuan 1:
1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru
Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan 1 yang
dilakukan oleh observer pada guru kelas 6 mata pelajaran IPA saat
mengajar menggunakan model pembelajaran (Student Teams Achievement
Division) berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 1
No Indikator Penilaian Nomor Item yang
Dilakukan Guru
Jumlah
1 Indikator kegiatan mengajar
yang dilakukan oleh guru.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19, 20
20
2 Indikator kegiatan mengajar
yang tidak dilakukan oleh
guru.
- 0
Berdasarkan tabel 4.9 ada 20 indikator penilaian kegiatan mengajar
yang sudah dilaksanakan oleh guru. Semua indikator sudah dilaksanakan
guru sesuai lembar observasi mengajar guru. Guru sudah melaksanakan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran (Student Teams
78
Achievement Division) berbantuan audiovisual dengan baik, hal ini
terbukti semua indikator penilaian kegiatan mengajar sudah dilaksanakan
oleh guru. Pada kegiatan awal pembelajaran guru sudah mempersiapkan
alat dan media pembelajaran berupa buku paket dan LKS. Guru mengajak
siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,
melakukan absensi, dan memeriksa kesiapan kehadiran siswa. Guru juga
sudah menyimpulkan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan kepada siswa.
Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai
dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru sudah menyampaikan
subtopik yang akan dipelajari, dan memberi kesempatan siswa untuk
memilih subtopik. Guru sudah meluruskan kesalah pemahaman siswa
terhadap materi.
Dalam pembentukan kelompok guru sudah bisa menguasai kelas. Hanya
ada beberapa siswa yang masih ramai saat mencari teman kelompoknya,
namun masih bisa dikendalikan oleh guru. Guru sudah mulai aktif saat
membimbing siswa dalam bekerja kelompok.
2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa
Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 2 yang dilakukan
oleh observer pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPA saat proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada
tabel 4.10.
Tabel 4.10
Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1
No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah
1 Skor 1 0 0
2 Skor 2 0 0
3 Skor 3 10 30
4 Skor 4 10 40
Jumlah skor keseluruhan 70
79
Berdasarkan tabel 4.10 skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 10
bila dijumlahkan menjadi 30, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 10 bila
dijumlahkan menjadi 40. Total skor yang diperoleh siswa secara
keseluruhan sebanyak 70. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan
baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa juga
mengalami peningkatan dari pada siklus I. Siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan baik antara 70% sampai 100% hal ini terlihat dari
perolehan skor paling banyak adalah dari skor 3 dan skor 4.
Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing,
mempersiapkan alat-alat untuk pelajaran dan berdoa sebelum proses
belajar mengajar dimulai. Siswa juga sudah berperan aktif dalam bekerja
kelompok.
Dalam pembentukan kelompok, masih ada beberapa siswa yang
ramai sendiri dengan kelompoknya. Siswa kondusif saat memilih subtopik
yang telah disampaikan oleh guru. Siswa sudah aktif dalam mengeluarkan
pendapatnya pada saat presentasi.
Pertemuan 2
1. Analisis data dari observasi kegiatan mengajar guru
Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan 1 yang
dilakukan oleh observer pada guru kelas 6 mata pelajaran IPA saat
mengajar menggunakan model pembelajaran (Student Teams Achievement
Division) berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11
Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 2
No Indikator Penilaian Nomor Item yang
Dilakukan Guru
Jumlah
1 Indikator kegiatan mengajar
yang dilakukan oleh guru.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19, 20
20
2 Indikator kegiatan mengajar
yang tidak dilakukan oleh
guru.
- 0
80
Berdasarkan tabel 4.11 ada 20 indikator penilaian kegiatan
mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru. Semua indikator sudah
dilaksanakan guru sesuai lembar observasi mengajar guru. Guru sudah
melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran (Student
Teams Achievement Division) berbantuan audiovisual dengan baik, hal ini
terbukti dengan semua indikator penilaian kegiatan mengajar sudah
dilaksanakan oleh guru. Pada kegiatan awal pembelajaran guru sudah
mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa buku paket dan LKS.
Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing, melakukan absensi, dan memeriksa kesiapan kehadiran
siswa. Guru juga sudah menyimpulkan tujuan pembelajaran dan kegiatan
yang akan dilakukan kepada siswa.
Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai
dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru sudah menyampaikan
subtopik yang akan dipelajari, dan memberi kesempatan siswa untuk
memilih subtopik. Guru sudah meluruskan kesalah pemahaman siswa
terhadap materi.
Dalam pembentukan kelompok guru sudah bisa menguasai kelas. Hanya
ada beberapa siswa yang masih ramai saat mencari teman kelompoknya,
namun masih bisa dikendalikan oleh guru.
2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa
Berdasarkan hasil observasi siklus II pertemuan 2 yang dilakukan
oleh observer pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPA saat proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada
tabel 4.12.
81
Tabel 4.12
Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2
No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah
1 Skor 1 0 0
2 Skor 2 0 0
3 Skor 3 8 24
4 Skor 4 12 48
Jumlah skor keseluruhan 72
Berdasarkan tabel 4.12 skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 8
bila dijumlahkan menjadi 24, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 12 bila
dijumlahkan menjadi 48. Total skor yang diperoleh siswa secara
keseluruhan sebanyak 72. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan
baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa juga
mengalami peningkatan dari pada siklus I. Siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan baik antara 70% sampai 100% hal ini terlihat dari
perolehan skor paling banyak adalah dari skor 4.
Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing,
mempersiapkan alat-alat pelajaran dan berdoa sebelum proses belajar
mengajar dimulai. Siswa juga sudah berperan aktif dalam bekerja
kelompok. Siswa sudah kondusif saat memilih subtopik yang telah
disampaikan oleh guru dan saat berkerja dalam kelompok belajar. Siswa
sudah berani mengeluarkan pendapatnya dengan memberikan tanggapan
atau masukan bagi kelompok lain yang lagi presentasi.
Pertemuan 3
1. Analisis data dari observasi kegiatan mengajar guru
Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan 3 yang
dilakukan oleh observer pada guru kelas 6 mata pelajaran IPA saat
mengajar menggunakan model pembelajaran (Student Teams Achievement
Division) berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.13.
82
Tabel 4.13
Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 3
No Indikator Penilaian Nomor Item yang
Dilakukan Guru
Jumlah
1 Indikator kegiatan mengajar
yang dilakukan oleh guru.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19, 20
20
2 Indikator kegiatan mengajar
yang tidak dilakukan oleh
guru.
- 0
Berdasarkan tabel 4.11 ada 20 indikator penilaian kegiatan
mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru. Semua indikator sudah
dilaksanakan guru sesuai lembar observasi mengajar guru. Guru sudah
melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran (Student
Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual secara baik,
hal ini terbukti semua indikator penilaian kegiatan mengajar sudah
dilaksanakan oleh guru. Pada kegiatan awal pembelajaran guru sudah
mempersiapkan alat-alat dan media pembelajaran berupa buku paket dan
LKS. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, dan memeriksa kesiapan
kehadiran siswa. Guru juga sudah menyimpulkan tujuan pembelajaran dan
kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.
2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa
Berdasarkan hasil observasi siklus II pertemuan 3 yang dilakukan
oleh observer pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPA saat proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada
tabel 4.14.
83
Tabel 4.14
Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 3
No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah
1 Skor 1 0 0
2 Skor 2 0 0
3 Skor 3 5 15
4 Skor 4 15 60
Jumlah skor keseluruhan 75
Berdasarkan tabel 4.14 skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 5
bila dijumlahkan menjadi 15, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 15 bila
dijumlahkan menjadi 60. Total skor yang diperoleh siswa secara
keseluruhan sebanyak 75. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan
baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa juga
mengalami peningkatan dari pada siklus 1. Siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan baik antara 70% sampai 100% hal ini terlihat dari
perolehan skor paling banyak adalah dari skor 4.
Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing,
mempersiapkan alat-alat pelajaran dan berdoa sebelum proses belajar
mengajar di mulai. Siswa juga sudah berperan aktif dalam bekerja
kelompok. Siswa sudah kondusif saat memilih subtopik yang telah
disampaikan oleh guru dan saat berkerja dalam kelompok belajar. Siswa
sudah berani mengeluarkan pendapatnya dengan memberikan tanggapan
atau masukan bagi kelompok lain yang lagi presentasi. Siswa sudah ikut
perpartisipasi dan mengeluarkan pendapatnya saat bekerja dengan
kelompoknya.
4.4.4. Hasil Penelitian Siklus II
Hasil belajar IPA pada akhir siklus II sebagai tingkat pemahaman siswa
tentang menjelaskan menjelaskan jenis sumber daya alam, menyebutkan dampak
dari jenis sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui
sudah tuntas secara klasikal. Distribusi frekuensi ketuntasan hasil belajar IPA
siklus II dapat dilihat pada tebel 4.15.
84
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II
No. Ketuntasan Frekuensi Kriteria Ketuntasan Presentase
1. Tuntas 15 ≥ 65 85%
2. Tidak tuntas 2 < 65 15%
Jumlah 17 100%
Nilai maksimum 100
Nilai minimum 64
Rata-rata 77
KKM 65
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan bahwa sebanyak 15 siswa sudah
mengalami ketuntasan dan sebanyak 2 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang
diperoleh siswa pada siklus II adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 64 dengan
nilai rata-rata yaitu 77. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Duren 01
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan menerapkan model
pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan
audiovisual jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM sudah terlihat
mengingkat daripada pada saat siklus I. Ketuntasan hasil belajar IPA siklus II bila
disajikan pada diagram dapat dilihat pada gambar 4.3.
Diagram 4.3
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Tuntas Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
85%
15%
85
Berdasarkan diagram 4.3 data yang diperoleh dari siklus II menunjukkan
siswa yang tuntas mencapai 85%, sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai
15%. Bila dibandingkan pada hasil belajar siklus I, siklus II mengalami
peningkatan hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan siswa secara klasikal
dalam penelitian dikatakan berhasil jika mencapai 100% dan nilai rata-rata kelas
lebih besar dari KKM yaitu 65.
4.4.5. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, secara keseluruhan pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual jauh lebih baik dari
pembelajaran pra siklus atau siklus I. Terjadi peningkatan yang lebih baik dari
siswa maupun guru.
Kelebihan dari guru yaitu guru lebih bisa menguasai kelas saat mengajar
dan pembentukan kelompok belajar. Hanya saja ada beberapa siswa yang masih
ramai namum masih bisa dikendalikan oleh guru. Guru juga sudah aktif dalam
membimbing siswa dalam bekerja dengan kelompok.
Kelebihan dari siswa yaitu siswa sudah aktif pada saat presentasi. Siswa
lebih kondusif dalam pembentukan kelompok belajar. Siswa lebih berpartisipasi,
dan lebih berani mengeluarkan pendapatnya saat presentasi . Rasa percaya diri
meningkat, hal ini dapat dilihat dari keberanian siswa dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan guru dan menjawab pertanyaan teman ketika presentasi.
4.5. Hasil Penelitian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui adanya peningkatan hasil
belajar siswa kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
melalui penerapan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement
Division) dengan berbantuan audiovisual. Rekapitulasi perbandingan hasil belajar
IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.16.
86
Tabel 4.16
Rekapitulasi Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA
Pada Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus II
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar IPA.
Pada pra siklus ada 6 siswa yang mendapatkan nilai tuntas dan 11 siswa belum
tuntas. Nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa sebelum dilakukan tindakan
adalah 75 sedangkan nilai terendah adalah 62 dengan nilai rata-rata 66. Setelah
diadakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual,
pada siklus I ada 12 siswa yang tuntas dan 5 siswa yang belum tuntas. Nilai
tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 adalah 80 dan nilai terendah adalah
30 dengan nilai rata-rata 67. Sedangkan pada siklus II ada 15 siswa yang tuntas
dan 2 siswa yang belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II
adalah 100 dan nilai terendah yaitu 64 dengan nilai rata-rata 77. Hal ini
membuktikan bahwa proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan
audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPA.
Rekapitulasi perbandingan hasil belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II
bila disajikan dalam diagam batang dapat dilihat pada gambar 4.4.
No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
f % f % f %
1 Tuntas 6 35 12 70% 15 85%
2 Tidak tuntas 11 65 5 30 2 15%
Jumlah 17 100 17 100 17 100%
Nilai maksimum 75 80 100
Nilai minimum 62 30 64
Rata-rata 66 67 77
KKM 65 65 65
87
Diagram 4.4
Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus I Dan
Siklus II
Berdasarkan diagram 4.4 menunjukkan bahwa terjadi perbandingan
peningkatan hasil belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dalam pra
siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang belum tuntas mencapai 65% dan
siswa yang sudah tuntas 35% dengan nilai rata-rata 66. Setelah diadakan tindakan
dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement
Division) dengan berbantuan audiovisual pada siklus I terjadi peningkatan hasil
belajar IPA sebesar 70% siswa tuntas dan 30% siswa yang belum tuntas dengan
nilai rata-rata 67. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan lagi yang
signifikan yaitu mencapai 85% siswa yang tuntas dan 15% siswa yang belum
tuntas dengan nilai rata-rata 77.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Pra Siklus Siklus I Siklus II Kategori
Series 2 6 12 15 0
Series 3 11 5 2 0Tidak Tuntas
Tuntas
35%
Prosentase
30%
65%
70%
15%
85%
88
4.6. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran STAD
(Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang. Hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan hasil
belajar siswa yang mengalami peningkatan. Untuk KKM yang telah ditentukan
sekolah adalah 65. Dari jumlah keseluruhan 17 siswa, saat pra siklus hanya 6
siswa (35%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 66, pada siklus I meningkat
menjadi 12 siswa (70%) dengan nilai rata-rata 67, dan pada siklus II meningkat
menjadi 15 siswa (85%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 77.
Peningkatan hasil belajar IPA bisa terjadi karena dalam proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual. Sesuai dengan pendapat
Menurut Agus Suprijono (2009) Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang
lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang
lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Model pembelajaran
Kooperatif ini dapat melatih siswa untuk menemukan dan memahami konsep-
konsep yang dianggap sulit dengan cara bertukar pikiran dan diskusi dengan
teman-temannya melalui kegiatan saling membantu dan mendorong untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Selain itu keberhasilan peningkatan belajar IPA bisa terjadi karena model
pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) mempuyai beberapa
kelebihan. Menurut Ibrahim dkk (2000) kelebihan model STAD (Student Teams
Achievement Division) yaitu:
1. Dapat memberikan kesempatan siswa untuk bekerja dengan siswa lain.
2. Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan.
3. Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif.
4. Setiap siswa dapat mengisi satu sama lain.
89
Selain itu Slavin ( dalam Wina, 2008) mengemukakan dua alasan bahwa :
model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan
bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki pembelajaran selama ini. Pertama:
beberapa penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan hasil belajar dan prestasi belajar siswa sekaligus dapat
meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima
kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua:
pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam
belajar,berfikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan
keterampilan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
Sugiati (2012) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas IV SD Negeri Kalisari
Kecamatan Blado Kabupaten Batang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Menyatakan bahwa dalam pelaksanaan tindakan ini diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan setelah pembelajaran selesai diadakan
evaluasi. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ternyata dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, khususnya materi sumber daya alam di kelas IV SD Negeri Kalisari,
Kec. Blado Kab. Batang. Pada awal pembelajaran siklus 1 diadakan preetes
dengan nilai rata-rata 56. Setelah diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada siklus 1 diadakan evaluasi nilai rata-rata kelas naik
menjadi 64 dan pada siklus ke 2 nilai rata-rata naik lagi bahkan lebih dari KKM
yang telah ditentukan yaitu 77. Dengan adanya kenaikan nilai rata-rata pada setiap
siklus di atas indikator kinerja adalah 70, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi sumber daya alam di kelas IV SD Negeri Kalisari Kec. Blado
Kab. Batang.
90
Penelitian ini juga relevan dengan hasil penelitian dari Praminah (2012)
yang berjudul: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe STAD tentang
Pemeliharan Panca Indra Bagi Siswa Kelas IV SD Kepohkencono 01 Semester I
Tahun 2011/2012. Penelitian ini didesain dalam dua siklus. Prosedur dalam setiap
siklus mencakup tahap-tahap: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Keefektifan tindakan pada setiap siklus diukur dari hasil
observasi dan tes. Data hasil observasi dideskripsikan, diinterprestasikan,
kemudian direfleksi untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.
Sementara itu data hasil tes dianalisis dengan cara mendeskripsikan nilai tes
antara siklus hingga hasilnya dapat mencapai batas tuntas sesuai dengan indikator
kinerja, yaitu minimal 80% siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan
memperoleh nilai ≥ 75. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua
siklus diperoleh hasil bahwa rerata hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada
siklus I sebesar 76 % pada siklus II meningkat menjadi sebesar 91%. Rerata hasil
ulangan siswa pada kondisi awal 54 tingkat ketuntasan klasikal 32%. Pada siklus I
nilai rerata 73 tingkat ketuntasan klasikal 63%. Pada siklus II, nilai rerata 81,
tingkat ketuntasan klasikal 89%. Berdasarkan tindakan yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD, guru dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa di kelas IV SD
Negeri Kepohkencono 01 Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati semester I
tahun pelajaran 2011/2012.