36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 01 Gandulan. SD Negeri 01 Gandulan
terletak di Dusun Gandulan, Desa Gandulan Kecamatan Kaloran, Kabupaten
Temanggung. SD Negeri 01 Gandulan berada 3,5 Km dari pusat kota, 6 Km dari
pusat pendidikan yang ada di Kabupaten Temanggung dan 5 Km dari pusat
pendidikan di Kecamatan Kaloran. Dari jarak yang tidak terlalu jauh menjadikan
SD Negeri 01 Gandulan cukup mudah untuk menerima informasi yang penting.
Siswa di SD Negeri 01 Gandulan berjumlah 120 siswa dari kelas 1 sampai
dengan kelas 6. Jumlah tenaga pendidik 10 guru yang terdiri dari 1 kepala
sekolah, 6 guru kelas, 1 guru olahraga, 1 guru agama Islam, 1 guru bahasa inggris
dan 1 guru untuk mengurusi administrasi sekolah. Proses pembelajaran SD Negeri
01 Gandulan untuk hari Senin hingga Kamis berlangsung mulai dari 07.00 WIB
sampai dengan 12.30 WIB, untuk hari Jumat berlangsung 07.00 WIB sampai
dengan 11.00 WIB dan hari Sabtu 07.00 WIB sampai dengan 11.30 WIB.Sistem
pembelajaran dilakukan oleh guru kelas kecuali mata pelajaran Agama Islam,
Olahraga dan Bahasa Inggris.
4.2 Karakteristik subjek penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri SD Negeri 01 Gandulan. Dan sampel dari
penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 01 Gandulan sebanyak 21 siswa.
Peneliti menggunakan kelas 4 sebagai subjek ini penelitian untuk penerapan
pendekatan kontekstual melalui Project Based Learning. Kondisi sosial ekonomi
untuk siswa SD Negeri 01 Gandulan rata-rata menengah, sebagian besar orang tua
siswa berkerja sebagai petani, orang tua tidak sepenuhnya perhatian dengan
pendidikan anaknya, orang tua hanya memberikan tanggung jawab penuh kepada
pihak sekolah. Namun, pihak sekolah berusaha keras untuk memperjuangkan
nasib siswa agar menjadi siswa tetap mendapatkan pendidikan yang layak.
37
4.3 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 SD
Negeri 01 Gandulan Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung dengan jumlah
21 siswa. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran matematika pendekatan
kontekstual melalui Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar
matematika standar kompetensi ”memahami sifat bangun ruang sederhana dan
hubungan antar bangun datar”.
4.3.1 Kondisi Awal
Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SD Negeri 01 Gandulan pada mata
pelajaran matematika. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode
konvensional dan kekreatifan siswa tidak digali. Guru kurang menggunakan
media yang sudah disediakan oleh sekolah. Sehingga penelitian ini dilakukan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, penelitian ini berdasarkan hasil ulangan
harian siswa. Dari hasil tersebut siswa memerlukan perubahan dalam
menggunakan pendekatan dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru kurang efektif dan tidak menggali bakat siswa.
Dari hasil yang didapat oleh peneliti standar kriteria ketuntasan minimal
yaitu 60. Hasil dari ulangan harian siswa yang kurang mencapai KKM yaitu 11
siswa(52, 38%) dan yang sudah mencapai KKM yaitu 10 siswa (47,62%).
Berdasarkan data hasil belajar siswa yang didapat oleh peneliti, maka dapat
dibuat tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Nilai Frekuensi % Ketuntasan Belajar
≥ 60 10 47,62% Tuntas
<61 11 52,38% Belum tuntas
Jumlah 21 100%
Pada tabel 4.1 di atas ketuntasan hasil belajar dari 21 siswa pada pra siklus
adalah sebagai berikut.
38
Siswa yang tuntas dalam hasil belajar atau yang mendapatkan nilai lebih
dari 60 yaitu sudah mendapatkan mencapai KKM sebanyak 10 siswa (47,62%)
dan siswa yang belum mencapai KKM yaitu siswa yang mendapatkan kurang dari
60 sebanyak 11 siswa (52,38%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
4.1 berikut.
Grafik 4.1
Grafik Distribusi Nilai Pra Siklus
Berdasarkan dari hasil belajar pra siklus, peneliti akan melakukan sebuah
penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar menggunakan
pendekatan kontekstual melalui Project Based Learning pada mata pelajaran
matematika.
4.3.2Pelaksanaan Siklus I
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan siklus I yang terdiri dari 3
pertemuan, rincian dari penelitian siklus I sebagai berikut.
4.3.2.1 Perencanaan
Perencanaan Siklus I ini terdiri dari 3 perencanaan pertemuan, yaitu
pertemuan I , pertemuan II dan pertemuan III.
Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti diskusi dengan guru kelas
IV untuk melakukan perencanaan dengan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), lembar observasi, membuat media pembelajaran,
penggunaan alat peraga kit matematika bangun ruang, membuat LKS.
44.00%
46.00%
48.00%
50.00%
52.00%
54.00%
≥ 60 < 61
Pen
cap
aia
n K
KM
Ulangan Harian
Hasil Belajar Pra Siklus
Tuntas Tidak Tuntas
39
4.3.2.2Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan penelitian pada siklus I terdiri dari tiga pertemuan yaitu
pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Setiap pertemuan 70 menit
(2x35menit). Pertemuan dimulai pada tanggal 2 Maret 2013, 9 Maret 2013, dan 16
Maret 2013.
a. Pertemuan pertama
Penelitian pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2013.
Penelitian dilaksanakan di kelas IV pada mata pelajaran matematika dengan
standar kompetensi memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar
bangun datar dengan menggunakan pendekatan kontekstual melalui Project Based
Learning. Kegiatan pada pertemuan I sebagai berikut.
1) Kegiatan awal
Apersepsi
Guru memberikan salam kepada siswa, guru bertanya kepada siswasudah
siapkah menerima pelajaran dan menyiapkan alat tulis.lalu guru absen siswa.
Guru menempelkan papan reward individu dan reward kelompok.
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru memberitahukan kepada siswa bahwa hari ini akan membahas
bangun ruang, siswa dan guru bertanya jawab tentang sifat dan bentuk bangun
ruang sederhana tersebut.
Elaborasi
Guru membagi kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 atau 5
orang. Guru dan siswa bermain tebak “Colour Square”. Guru memberikan
petunjuk cara bermain. Guru dan siswa bersama bermain dalam permainan.
Setelah permainan siswa duduk di tempat duduk masing-masing, guru
membagikan LKS untuk dikerjakan oleh siswa secara individu.
Konfirmasi
Siswamengumpulkan lembar kerja. Gurubersama siswamembahas lembar
kerja bersama-sama. Guru dan siswa menghitung berapa score yang didapat
olehkelompok dalam permainan yang sudah dilakukan. Siswabersama guru
menyimpulkan materi.
40
3) Kegiatan penutup
Penutup
Guru menanyakan apakah ada pertanyaan dan materi yang belum
diketahui. Guru memberikan penguatan kepada siswa. Guru memberikan motivasi
yang masih menyangkut dalam proses pembelajaran dan kehidupan lingkungan
sekitar.
b. Pertemuan kedua
Penelitian pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 9 Maret
2013.Penelitian dilaksanakan seperti pertemuan minggu lalu.Kegiatan pada
pertemuan II sebagai berikut.
1) Kegiatan awal
Apersepsi
Guru memberikan salam, guru bertanya kepada siswasudah siapkah
menerima pelajaran dan menyiapkan alat tulis. Guru absen siswa, lalu guru
menempelkan papan reward individu dan reward kelompok.
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
Siswa diajak mengingat sifat-sifat balok dan kubus.Siswa dan guru bertanya
jawab dan mengingat tentang sifat bangun ruang sederhana (balok dan kubus)
yang sudah diajarkan dan dibahas minggu yang lalu.
Elaborasi
Siswadibagi menjadi kelompok 4 atau 5 siswa seperti pertemuan yang lalu.
Siswadibagikan lembar kerja untuk mengklasifikasikan benda apa saja yang ada
disekitarnya yang termasuk bangun ruang sederhana dan diberikan waktu
maksimal 10menit. Siswamengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru
sesuai perintah guru. Guru membagikan kelompok soal bergulir yang setiap
kelompok akan mendapatkan soal yang berbeda dan setiap kelompok soal tersebut
mempunyai waktu 3 menit dan setelah itu guru akan mengambil soal tersebut dan
diberikan ke kelompok lain secara acak.
41
Konfirmasi
Guru bersama siswa mengerjakan soal. Guru bersama siswamembahas
lembar kerja bersama-sama. Siswabersama guru menyimpulkan materi pada hari
ini.
3) Kegiatan penutup
Penutup
Guru menanyakan apakah ada pertanyaan dan materi yang belum
diketahui. Guru memberikan penguatan kepada siswa. Guru memberikan motivasi
yang masih menyangkut dalam proses pembelajaran dan kehidupan lingkungan
sekitar dan guna mengikuti proses pembelajaran terhadap kehidupan sehari-hari.
c. Pertemuan ketiga
Penelitian pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Maret
2013.Penelitian dilaksanakan seperti pertemuan yang lalu.Kegiatan pada
pertemuan I sebagai berikut.
1) Kegiatan awal
Apersepsi
Guru memberikan salam. Guru bertanya kepada siswasudah siapkah
menerima pelajaran dan menyiapkan alat tulis. Guru absen siswa, lalu guru
menempelkan papan reward individu dan reward kelompok.
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
Siswa diajak mengingat persegi dan persegi panjang.Siswa ditunjukkan
jaring-jaring bangun ruang (balok dan kubus) dan jarring-jaring yang bukan
termasuk bangun ruang balok dan kubus.
Elaborasi
Siswadibagikan kelompok 4 atau 5 siswa sesuai dengan minggu yang
lalu.Siswadibagikan kertas untuk membuat balok dan kubus.Siswamembuat
jaring-jaring kubus dan balok secara benar dan rapi.
Konfirmasi
42
Siswamaju kedepan untuk presentasi tiap kelompok.Siswabersama guru
menyimpulkan materi pada hari ini. Siswa mengerjakan test formatif siklus I
secara individu.
3) Kegiatan penutup
Penutup
Guru menanyakan apakah ada pertanyaan dan materi yang belum diketahui.
Guru memberikan penguatan kepada siswa. Guru memberikan motivasi yang
masih menyangkut dalam proses pembelajaran dan kehidupan lingkungan sekitar
dan guna mengikuti proses pembelajaran terhadap kehidupan sehari-hari. Guru
memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar lebih keras dalam mengikuti
proses pembelajaran.
4.3.2.3 Hasil tindakan
4.3.2.3.1 Hasil observasi
Hasil dari tindakan pada siklus I dapat dilihat pada hasil lembar observasi.
Hasil lembar observasi ini untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru
dan siswaselama proses pembelajaran. Lembar observasi ini terdapat 30 item
pernyataan. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kontekstual melalui Project Based Learning. Penilaian pada lembar observasi
dilakukan oleh guru kelas 4 guna melihat kekurangan dan kelebihan selama proses
ppebelajaan berlangsung.
4.3.2.3.2 Hasil belajar
Berdasarkan hasil observasi dan analisis hasil tes pada siklus I yang terdiri
dari 3 pertemuan dan kemudian dilakukan pemberian tes formatif yang kerjakan
oleh siswa untuk mengetahui berapa besar siswa memahami materi yang sudah
guru berikan menggunakan pendekatan kontekstual melalui Project Based
Learning dan peningkatan dari hasil belajar siswa. Pada siklus I terjadi
peningkatan siswa yang mencapai standar KKM. Hal tersebut dapat dilihat pada
prasiklus siswa yang mencapai standar KKM terdapat 10 siswa (47,62%) dan
yang belum mencapai standar KKM 11 siswa (52,38%), sedangkan hasil dari
siklus I setelah peneliti menggunakan melalui Project Based Learning siswa yang
mencapai nilai standar KKM 16 siswa (76,2%) dan 5 siswa (23,8%) yang belum
43
mencapai standar KKM. Untuk melihat lebih jelas hasil yang diperoleh pada
proses pembalajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 dan grafik 4.2.
Hasil ketuntasan hasil belajar sudah mencapai 76,2% dan 23,8% siswa
belum tuntas sesuai dengan standar KKM. Hal ini dapat dilihat pada table di
bawah ini.
Tabel 4.2
Ketuntasan HasilBelajar Siswa Siklus I
Nilai Frekuensi % Ketuntasan
≥ 60 16 76,2% Tuntas
< 60 5 23,8% Belum Tuntas
Jumlah 21 100%
Dilihat dari tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa ketuntasan hasil belajar
siswa pada siklus I dari 21 siswa terdapat 16 siswa yang sudah mencapai standar
KKM dan 5 siswa yang belum mencapai standar KKM. Penyebab dari ketidak
tuntasa tersebut dikarenakan siswa belum bisa konsetrasi dan memperhatikan
penjelasan dari guru dalam proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada grafik 4.2 di bawah ini.
Grafik 4.2
Grafik Distribusi NilaiSiklus I
4.3.2.3 Refleksi
0%
20%
40%
60%
80%
100%
< 60 ≥ 60
Hasil Belajar Siklus 1
44
Pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari
hasil pra siklus siswa yang mencapai standar KKM terdapat 10 siswa (47,62%)
dan yang belum mencapai standar KKM 11 siswa (52,38%), sedangkan hasil dari
siklus I setelah peneliti menggunakan melalui Project Based Learning siswa yang
mencapai nilai standar KKM 16 siswa (76,2%) dan 5 siswa (23,8%) yang belum
mencapai standar KKM. Namun, hasil tersebut belum mencapai target dalam
penelitian. Peneliti menetapkan penelitian tercapai jika 85% atau lebih siswa
mencapai nilai standar KKM. Belum tercapainya target dalam penelitian pada
siklus I ini kemudian peneliti akan melakukan penelitian pada siklus II untuk
memperbaiki kekurangan pada siklus I dan mencapai target siklus II.
Melihat hasil observasi yang dilakukan pada penelitian siklus I ada beberapa
hal yang harus diperbaiki sebagai berikut.
1) Guru harus lebih memotivasi siswa untuk mengikuti kegiatan dalam proses
pembelajaran,
2) Lebih banyak mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar dan
kehidupan sehari-hari,
3) Mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran,
4) Membantu kekreatifan siswa dalam menanggapi materi dan membuat proyek
yang ada dalam materi.
4.3.3 Pelaksanaan Siklus II
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan siklus II yang terdiri dari 3
pertemuan, rincian dari penelitian siklus I sebagai berikut.
4.3.3.1 Perencanaan
Perencanaan Siklus II ini terdiri dari 3 perencanaan pertemuan, yaitu
pertemuan I , pertemuan II dan pertemuan III.
Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti diskusi dengan guru kelas
IV untuk melakukan perencanaan dengan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), lembar observasi, membuat media pembelajaran,
penggunaan alat peraga kit matematika bangun ruang, membuat LKS.
4.3.3.2 Tindakan dan observasi
45
Pelaksanaan penelitian pada siklus I terdiri dari tiga pertemuan yaitu
pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III.Setiap pertemuan 70 menit
(2x35menit).Pertemuan dimulai pada tanggal 23 Maret 2013, 30 Maret 2013, dan
6 April 2013.
a. Pertemuan pertama
Penelitian pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2013.
Penelitian dilaksanakan di kelas 4 pada mata pelajaran matematika dengan standar
kompetensi memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun
datar dengan menggunakan menggunakan pendekatan kontekstual melalui Project
Based Learning.Kegiatan pada pertemuan I sebagai berikut.
1) Kegiatan awal
Apersepsi
Guru memberikan salam, guru bertanya kepada siswasudah siapkah
menerima pelajaran dan menyiapkan alat tulis. Guru absen siswa, guru
menempelkan papan reward individu dan reward kelompok.
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru memberitahukan kepada siswa bahwa hari ini akan membahas
bangun ruang limas, tabung, kerucut, bola. Siswa diperlihatkan gambar limas,
tabung, kerucut, bola.Siswa diperlihatkan jaring-jaring limas, tabung, kerucut,
bola.
Elaborasi
Siswa dibagi kelompok 4 atau 5 siswa seperti pertemuan sebelumnya. Setiap
kelompok siswa diberikan gambar jaring-jaring limas, tabung, kerucut, bola dan
mengerjakan lembar kerja kelompok (mengisi table yang sudah disediakan oleh
guru dan membuat jarring-jaring bangun ruang limas, tabung, kerucut dan bola)
Konfirmasi
Siswa mengumpulkan lembar kerja.Siswa
(dalamkelompok)mempresentasikan jarring-jaring bangun ruang. Guru bersama
siswa membahas lembar kerja kelompok bersama-sama. Siswa bersama guru
menyimpulkan materi pada hari ini.Siswa diberikan tugas dirumah untuk
membuat bangun ruang yang berbeda setiap kelompoknya.
46
3) Kegiatan akhir
Penutup
Guru menanyakan apakah ada pertanyaan dan materi yang belum
diketahui. Guru memberikan penguatan kepada siswa. Guru memberikan motivasi
siswa untuk belajar lebih giat dalam belajar. Dan memberikan motivasi yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar.
b. Pertemuan kedua
Penelitian pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 30 Maret
2013.Penelitian dilaksanakan seperti pertemuan minggu lalu.Kegiatan pada
pertemuan II sebagai berikut.
1) Kegiatan awal
Apersepsi
Guru memberikan salam, guru bertanya kepada siswasudah siapkah
menerima pelajaran dan menyiapkan alat tulis. Guru absen siswa, lalu guru
menempelkan papan reward individu dan reward kelompok.
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru memberitahukan kepada siswa bahwa hari ini akan membahas
pencerminan bangun datar (lanjutan yang diajarkan pertemuan yang lalu). Siswa
dan guru tanya jawab tentang pencerminan.
Elaborasi
Siswadibagi kelompok 4 atau 5 siswa seperti kelompok pertemuan yang
lalu.Siswa mencari bangun datar yang ada disekitarnya dan dicoba untuk melipat
dan mencari sumbu simetrinya. Guru menyediakan bangun datar dan huruf kapital
yang dapat dilipat dan tidak dapat dilipat dengan ukuran 10 cm x 10cm. Guru
membagikan lembar kerja tiap kelompok. Lalu siswa mengerjakan tugas
kelompok dan siswa membuat macam-macam benda yang simetri dan tidak
simetri.
Konfirmasi
Siswa mempresentasikan benda simetri yang dibuat.Siswamengumpulkan
lembar kerja per kelompok ditempelkan di papan tulis untuk di koreksi bersama.
47
Guru bersama siswamembahas lembar kerja bersama-sama. Siswabersama guru
menyimpulkan materi pada hari ini.
3) Kegiatan akhir
Penutup
Guru menanyakan apakah ada pertanyaan dan materi yang belum
diketahui. Guru memberikan penguatan dan motivasi kepada siswa yang berkaitan
dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari.
c. Pertemuan ketiga
Penelitian pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 April
2013.Penelitian dilaksanakan seperti pertemuan minggu lalu.Kegiatan pada
pertemuan II sebagai berikut.
1) Kegiatan awal
Apersepsi
Guru memberikan salam, guru bertanya kepada siswasudah siapkah
menerima pelajaran dan menyiapkan alat tulis. Guru absen siswa, lalu guru
menempelkan papan reward individu dan reward kelompok.
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
Guru memberitahukan kepada siswa bahwa hari ini akan membahas
pencerminan bangun datar (lanjutan yang diajarkan pertemuan yang lalu). Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang pencerminan . Guru membawakan kertas
kotak-kotak yang sudah bergambar bangun datar. Siswa dan guru membahasan
dan diskusi gambar tersebut.
Elaborasi
Siswa dibagikan kelompok 4 atau 5 siswa seperti pertemuan yang lalu
.Siswa dibagikan lembar kerja dalam kelompok yang sudah ada gambar tiap
kelompok berbeda.Siswa diajak untuk membuat pencerminan bangun. Guru
menjelaskan cara mengerjakan lembar kerja siswa. Siswa mengerjakan lembar
48
kerja siswa.Siswa membuat hasil pencerminan di kertas kotak-kotak yang sudah
disediakan oleh guru.
Konfirmasi
Siswa mengumpulkan lembar kerja dan dipresentasikan di depan kelas.
Guru bersama siswa membahas lembar kerja bersama-sama. Siswa bersama guru
menyimpulkan materi pada hari ini.Siswa mengerjakan tes formatif siklus II.
3) Kegiatan akhir
Penutup
Guru menanyakan apakah ada pertanyaan dan materi yang belum
diketahui. Guru memberikan penguatan materi yang berkaitan dengan lingkungan
sekitar dan kehidupan sehari-hari.
4.3.3.3Hasil Tindakan
4.3.3.3.1Hasil observasi
Hasil dari tindakan pada siklus II dapat dilihat pada hasil lembar observasi.
Hasil lembar observasi ini untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru
dan siswaselama proses pembelajaran. Lembar observasi ini terdapat 30 item
pernyataan. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kontekstual melalui Project Based Learning. Penilaian pada lembar observasi
dilakukan oleh guru kelas IV guna melihat kekurangan dan kelebihan selama
proses pembelajaan berlangsung.
4.3.3.3.2 Hasil belajar
Berdasarkan hasil obeservasi dan analisis hasil tes formatif pada siklus II
yang terdiri dari 3 pertemuan, hasil tes formatif 90,5% mendapatkan nilai sesuai
dengan standar KKM yang ditentukan yaitu 60. Dilihat dari hasilnya
menunjukkan bahwa keberhasilan proses pembelajaran pada siklus II.
Tabel 4.3
Ketuntasan HasilBelajar Siswa Siklus II
Nilai Frekuensi % Ketuntasan
≥ 60 19 90,5% Tuntas
< 60 2 9,5% Belum Tuntas
Jumlah 21 100%
49
Pada Tabel 4.3 ditunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus
II dari 21 siswa di kelas 4 menunjukkan hasil ada 19 siswa (90,5%) nilai sudah
mencapai KKM dan 2 siswa (9,5%) belum mencapai nilai KKM. Deskdipsi
tersebut dapat dilihat pada grafik 4.3 di bawah ini.
Grafik 4.3
Grafik Distribusi Nilai Siklus II
4.3.3.3 Refleksi
Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat
dari hasil pra siklus siswa yang mencapai standar KKM terdapat 10 siswa
(47,62%) dan yang belum mencapai standar KKM 11 siswa (52,38%), hasil dari
siklus I setelah peneliti menggunakan melalui Project Based Learning siswa yang
mencapai standar KKM 16 siswa (76,2%) dan 5 siswa (23,8%) yang belum
mencapai standar KKM, sedangkan hasil dari siklus II setelah peneliti melakukan
perbaikan dari hasil observasi siklus I yaitu 19 siswa (90,5%) siswa mencapai
standar KKM dan 2 siswa (9,5%) belum mencapai nilai KKM. Hasil tersebut
sudah mencapai target dari penelitian yaitu lebih dari 85% siswa mencapai nilai
standar KKM. Dari hasil tersebut peneiti hanya melakukan penelitian sampai
siklus 2.
Melihat hasil observasi yang dilakukan pada penelitian siklus II hasil kinerja
penelitian sudah mencapai target 85%, namun masih ada beberapa hal yang harus
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
≥ 60 < 60
Pe
nca
pai
an K
KM
Hasil Belajar
Hasil Belajar Siklus II
50
diperbaiki untuk hari berikutnya jika peneliti melakukan proses pembelajaran
sebagai berikut.
1) Guru sudah baik dalam mengatasi anak yang bermain sendiri namun guru tidak
banyak fokus pada siswa yang kurang konsentrasi,
2) Guru tidak melakukan tindakan lanjutan pada siswa yang belum memahami
materi lebih dalam,
3) Guru kurang memberikan proyek secara individu dalam proses pembelajaran
sehingga guru kurang mengetahui sampai sejauh mana siswa memahami
materi,
4) Membantu kekreatifan siswa dalam menanggapi materi dan membuat proyek
yang ada dalam materi.
4.4 Hasil Analisis Data
Hasil analisis hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan
kontekstual melalui Project Based Learning pada standar kompetensi memahami
sifat bangun sederhana dan hubungan datar bangun datar, dapat diperoleh hasil
setiap siklus sebagai berikut.
Tabel 4.4
Analisis Data dari Tiap Siklus
NO KATEGORI
PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS II
Jumlah % Jumlah % Jumlah
%
1 Tuntas 10 47,62 16 76,2 19 90,5
2 Belum tuntas 11 52,38 5 23,8 2 9,5
3 Jumlah 21 100 21 100 21 100
4 Nilai Terendah 24 42 52
5 Nilai Tertinggi 100 96 100
Dilihat dari tabel adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus.
Dapat dilihat hasilnya pada pra siklus terdapat 11 siswa (52,38%) yang belum
tuntas dengan hasil belajarnya, sedangkan 10 siswa (47,62%) telah tuntas hasil
51
0102030405060708090100
PraSiklus SiklusI SiklusII59.3 75.9 92.7Grafik 4.3 Perbandingan Nilai Tiap Siklus
Rata-rata Nilai
belajarnya. Nilai terendah di pra siklus 24 dan nilai tertinggi 100. Dengan
banyaknya siswa yang belum tuntas dalam hasil belajarnya maka akan dilakukan
proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual melalui
Project Based Learning dengan standar kompetensi ”memahami sifat bangun
ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar”.
Setelah peneliti menggunakan pendekatan kontekstual melalui Project
Based Learning pada siklus I mengalami peningkatan hasil belajar pada siswa
dilihat dari hasil tes formatif yang diperoleh 5 siswa (23,8%) belum tuntas dan 16
siswa (76,2%) sudah tuntas dengan KKM. Setelah siklus II hasil yang diperoleh 2
siswa (9,5%) belum memenuhi KKM dan 19 siswa (90,5%) siswa sudah
memenuhi KKM.
Peningkatan yang terjadi pada hasil belajar siswa sangat signifikan.
Peningkatan disebabkan penggunaan pendekatan pembelajaran yang digunakan
oleh peneliti. Peneliti menggunakan pendekatan kontekstual melalui Project
Based Learning selama proses pembelajaran berlangsung dan sangat membantu
siswa untuk memahami dan menguasai materi yang diberikan oleh guru. Dan
siswa dapat aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Penggunaan pendekatan kontekstual melalui Project Based Learning dapat
meningkatakan hasil belajar siswa. Hal ini dapat di lihat dari uraian di atas pada
peningkatan hasil tes formatif.
Data perbandingan hasil tes formatif siswa bila disajikan dengan diagram
batang, akan terlihat seperti pada grafik 4.4 di bawah ini.
Grafik 4.4
Grafik Analisis Data dari Tiap Siklus
52
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual melalui Project
Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika standar kompetensi
”memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar” bagi
siswa kelas 4 di SD Negeri 01 Gandulan.
Peningkatan hasi belajar tersebut terjadi setelah peneliti menggunakan
menggunakan pendekatan kontekstual melalui Project Based Learning. Dalam
hasil penelitian dapat meningkatkan siswa lebih kreatif dalam memecahkan
masalah yang ada pada materi tersebut. Siswa juga lebih aktif untuk mencari tahu
pemecahan dari masalah pada materi tersebut dengan menggunakan proyek yang
siswa buat. Siswa dapat lebih kritis dalam menganalisa materi, siswa dapat lebih
perhatian dengan guru dan berani menanyakan materi yang belum diketahui.
Dengan menerapkan pendekatan kontekstual melalui Project Based
Learning ke dalam proses pembelajaran, maka rasa percaya diri, keberanian dan
kekeatifan siswa meningkat, yang ditunjukkan dari pelaksanaan pembelajaran
selama siklus I dan siklus II dilaksanakan.
0.00%
50.00%
100.00%
150.00%
Pra siklus Siklus I Siklus II
Hasil Belajar Perbandingan Pencapaian KKM
tuntas belum tuntas