bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal)
Kondisi awal pembelajaran kelas 4 SD Negeri Rejosari 02
Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPS
Kompetensi Dasar mengenal permasalahan sosial di daerahnya sebelum
menggunakan model pembelajaran think, pair, and share dengan
pendekatan sains teknologi masyarakat. Guru tidak menyiapkan RPP
sebagai pedoman pengajaran Kompetensi Dasar yang akan
disampaikan. Pada kegiatan awal guru bertanya jawab mengenai
budaya yang ada di lingkungan sekitar siswa sebagai apersepsi. Guru
belum menyampaikan tujuan pembelajaran yang dapat memotivasi
siswa. Pada kegiatan inti guru menyampaikan pembelajaran dengan
cara hafalan dan masih menggunakan metode ceramah. Keadaan
tersebut membuat beberapa siswa yang mengikuti pembelajaran terlihat
bosan, dan kurang terlihat adanya motivasi belajar tinggi yang
ditunjukkan oleh siswa. Siswa takut untuk bertanya maupun untuk
mengemukakan pendapat, sehingga siswa pasif dalam proses
pembelajaran. Pada kegiatan penutup, guru menyampaikan kesimpulan
dari pembelajaran yang telah dilaksanakan setelah itu merefleksi
pembelajaran dengan menyuruh siswa mengerjakan soal evaluasi pada
Lembar Kerja Siswa (LKS). Sebelum memasuki mata pelajaran lain,
hasil evaluasi dikoreksi bersama dengan cara menukarkan dengan
teman satu meja.
Hasil evaluasi di kelas 4 mata pelajaran IPS Kompetensi Dasar
mengenal permasalahan sosial di daerahnya, dengan KKM ≥ 70. Dari
keseluruhan siswa yang berjumlah 19, terdapat 4 siswa (21%) yang
mencapai KKM, sedangkan 15 siswa (79%) masih dibawah KKM.
Rata-rata kelas adalah 61,21 dengan skor maksimal 85 dan skor
minimal adalah 40. Ketuntasan belajar siswa yang rendah ini terjadi
38
karena siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPS
yang dilakukan oleh guru.
Berikut tabel yang menunjukkan kondisi ketuntasan belajar
dengan motivasi belajar IPS siswa pada Pra siklus dengan KD
mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Belajar IPS pada Pra siklus
No. Standar Ketuntasan
Jumlah Siswa Persentase Angka Ketuntasan
1.
2.
< 70
70
Tidak tuntas
Tuntas
15
4
78%
22%
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.1 pada pra siklus dengan Kompetensi
Dasar mengenal permasalahan sosial di daerahnya menunjukkan siswa
dengan kriteria tuntas sebanyak 4 siswa (22%), siswa dengan kriteria
tidak tuntas sebanyak 15 siswa (86%).
Dari hasil tabel dapat digambarkan dengan diagram lingkaran
sebagai berikut.
Sumber : Data Primer
Gambar 4.1
Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Pra siklus
Berdasarkan data ketuntasan belajar yang diperoleh dari pra siklus,
perlu upaya untuk menindaklanjutinya melalui Penelitian Tindakan Kelas
4 siswa 21%
10 siswa 79%
Tuntas Tidak Tuntas
39
(PTK). Hasil wawancara dengan guru kelas 4 dan teman
sejawatnya(observer) didapatkan kesimpulan untuk menerapkan strategi
pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPS, dengan mengembangkan kemampuan siswa untuk
berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapkan pada siswa
dan agar siswa dapat menemukan cara belajarnya sendiri secara langsung
berdasarkan pengalamannya sehari-hari. Strategi pembelajaran yang akan
digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas pada kelas 4 SD Negeri
Rejosari 02 Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang menggunakan
model pembelajaran think, pair and share dengan pendekatan sains
teknologi masyarakat, yang akan dilaksanakan dalam tiga siklus.
4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan siklus I dengan Kompetensi Dasar mengenal
permasalahan sosial di daerahnya dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,
dengan rincian sebagai berikut :
4.2.1 Perencanaan
Perencanaan dilaksanakan dengan mengidentifikasi kebutuhan
siswa serta masalah yang dihadapi guru dan siswa saat pembelajaran.
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang meliputi :
merumuskan indikator yang akan dicapai, merancang pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Think, pair and share
dengan pendekatan sains teknologi masyarakat, menyiapkan alat dan
bahan serta media yang diperlukan, membuat instrumen penilaian
motivasi belajar siswa untuk melihat langsung kondisi saat tindakan
berlangsung.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Dalam tahap ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
telah disusun diterapkan dalam pembelajaran di kelas 4, yang terdiri
dari 2 pertemuan.
40
A. Pelaksanaan Tindakan
1. Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi
beberapa kegiatan seperti yang telah didesain dalam RPP
yaitu membuka pembelajaran dengan salam, berdoa,
mengabsen, melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan motivasi terhadap siswa dengan
menunjukkan beberapa contoh masalah kemiskinan
dimasyarakat kepada siswa. Guru menegaskan tujuan
pembelajaran yang akan diajarkan yaitu masalah sosial
yang ada di Desa Rejosari. Selanjutnya guru menjelaskan
model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran think, pair and share dengan pendekatan
sains teknologi masyarakat.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti
pembelajaran. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
masalah kemiskinan yang ada di Desa Rejosari, kemudian
guru dan siswa bertanya jawab tentang permasalahan
dalam materi tersebut yang dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Selanjutnya guru meminta siswa
mengidentifikasi materi tersebut, adapun permasalahan
yang diidentifikasi adalah tentang masalah kemiskinan di
Desa Rejosari, yang meliputi penyebab, dampak dan
solusi untuk kemiskinan di Desa Rejosari. Guru
membimbing siswa untuk berdiskusi dengan teman
sebangku untuk mendiskusikan topik yang diberikan oleh
guru. Siswa mengerjakan tugas sesuai lembar kerja siswa
yang diberikan oleh guru bersama teman diskusinya. Pada
pertemuan ini siswa bersama teman diskusinya
41
merencanakan tugas masing-masing untuk mencari dan
mengumpulkan bahan tentang sub topik yang diberikan
oleh guru.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup yang dilakukan, guru bersama
dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.Guru memberi
kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang
belum jelas dari materi yang dipelajari. Guru mengadakan
refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan dengan
menyuruh siswa mengerjakan soal evaluasi di LKS.
2. Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi guru
membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan berdoa
bersama, mengabsen kehadiran siswa, memberikan
apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan
motivasi dengan menunjukkan sebuah video masalah
kemiskinan yang terjadi dikehidupan masyarakat
“kemiskinan”. Kemudian guru bertanya jawab tentang
video tersebut yang dihubungkan dengan permasalahan
sosial di lingkungan sekitar siswa.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini adalah
melanjutkan kegiatan pada pertemuan pertama yaitu siswa
berdiskusi bersama teman diskusinya, masing-masing
kemudian melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar
kerja siswa yaitu siswa mengumpulkan bahan-bahan,
materi atau informasi yang sudah dicari di lingkungan
sekitarnya sesuai dengan sub topik, yang meliputi
langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan, kesulitan yang
42
dihadapi dan harapan yang diinginkan. Bahan-bahan
tersebut disusun siswa menjadi sebuah kesimpulan.
Setelah selesai, siswa bersama teman diskusinyanya
mempersiapkan hasil kesimpulan tersebut untuk
dipresentasikan di depan siswa yang lain. Guru memberi
kesempatan kepada siswa yang lain untuk bertanya
maupun mengungkapkan pendapat.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup pada pertemuan ini, guru
bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Guru
merefleksi kegiatan dengan menyuruh siswa mengerjakan
soal evaluasi dalam Lembar Kerja Siswa (LKS).
Kemudian menutup pembelajaran untuk berganti mata
pelajaran yang lain.
B. Observasi
Observasi digunakan untuk mendapatkan data motivasi
belajar siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran think, pair and share dengan pendekatan sains
teknologi masyarakat. Pada siklus I dari pertemuan pertama sampai
kedua guru sudah cukup baik dalam menyiapkan ruang, alat, media
dan guru juga sudah dalam memeriksa kesiapan siswa untuk
mengikuti pembelajaran, mengatur jalannya proses pembelajaran
dengan baik.
Dalam kegiatan membuka pembelajaran, guru sudah
memberikan apersepsi dan dapat memancing motivasi siswa, tujuan
pembelajaran juga sudah tersampaikan dengan jelas. Dalam
kegiatan inti pembelajaran, guru sudah melaksanakan pembelajaran
dengan runtut, strategi yang dilakukan juga sudah ada peningkatan,
43
namun alokasi waktu masih belum efisien dan belum sesuai yang
direncanakan, sehingga pelaksanaan langkah model pembelajaran
think, pair and share dengan pendekatan sains teknologi
masyarakat belum maksimal, guru sudah mulai terampil dalam
memanfaatkan media dan melibatkan siswa dalam pembelajaran,
guru sudah cukup baik dalam menghasilkan pesan yang menarik.
Dalam kegiatan penutup guru, dalam menyimpulkan materi
pelajaran guru sudah mulai melibatkan siswa dalam kegiatan
tersebut.
Selanjutnya dengan adanya penerapan model pembelajaran
think, pair and share dengan pendekatan sains teknologi
masyarakat dan peningkatan kegiatan guru dalam pembelajaran
berpengaruh positif bahwa siswa tidak hanya diam dan
mendengarkan penjelasan guru, namun siswa mulai tertarik rasa
ingin tahunya sehingga siswa mencatat hal-hal penting dari
penjelasan guru, siswa mulai berani bertanya dan menyampaikan
pemdapat kepada guru maupun siswa lainnya, siswa mampu
merangkai informasi dan data yang didapat menjadi sebuah
kesimpulan akhir, sehingga dalam kegiatan ini sekaligus siswa
terlihat semangat dan bekerja sama mengembangkan cara berfikir
sebaik mungkin.
4.2.3 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari
pertemuan pertama dan pertemuan kedua maka selanjutnya diadakan
refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses
pembelajaran. Diskusi ini dilakukan bersama guru kelas, dan teman
sejawatnya(observer).
Hasil diskusi serta data pengamatan dilakukan oleh observer
kegiatan pada siklus I yang diambil secara kualitatif melalui instrumen
44
penilaian motivasi belajar. Berikut ini tabel distribusi hasil instrumen
penilaian motivasi belajar siswa pada siklus I.
Tabel 4.2
Distribusi Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Skor Kriteria Frekuensi %
75-100 Motivasi Tinggi 2 11
50-74 Motivasi Sedang 13 68
25-49 Motivasi Rendah 4 21
Jumlah 19 100
Dari tabel di atas hasil instrumen penilaian pada siklus I
diketahui jumlah siswa dengan kriteria motivasi rendah sebanyak 4
siswa (21%), kriteria motivasi sedang sebanyak 13 siswa (68%) dan
kriteria motivasi tinggi sebanyak 2 siswa (11%).
Gambar 4.2
Diagram Lingkaran Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Dari gambar di atas siswa kriteria motivasi rendah sebanyak
21%, siswa kriteria motivasi sedang sebanyak 68% dan siswa kriteria
Motivasi Tinggi sebanyak 11%. Persentase ini sudah tergolong baik
karena hanya 4 siswa (21%) yang memiliki motivasi rendah. Namun
persentase belum memenuhi indikator yang ingin dicapai sebesar 100%
dari seluruh siswa mencapai motivasi inggi sehingga perlu dilaksanakan
tindakan siklus II.
21%
68%
11%
Motivasi Rendah Motivasi Sedang Motivasi Tinggi
45
Berdasarkan hasil pemgamatan pada siklus I maka secara
keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran
siklus I untuk ditingkatkan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan
- Pelaksanaan RPP sudah runtut sesuai dengan yang
direncanakan.
- Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran sudah cukup
baik.
- Sudah ada apersepsi yang dapat memotivasi siswa, dan tujuan
pembelajaran tersampaikan dengan jelas.
- Penguasaan materi sudah cukup baik dan dikaitkan dengan
realitas kehidupan, strategi pembelajaran juga sudah cukup
baik, tujuan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai,
pembelajaran berjalan secara runtut dan dapat menguasai kelas
sehingga dapat menghasilkan pesan menarik, dan sudah
melibatkan siswa dalam pembelajaran.
- Rasa ingin tahu siswa mulai berkembang dengan cukup baik
yaitu siswa mendengarkan penjelasan guru dengan mencatat
hal-hal yang penting hal ini lebih baik dari keadaan pra siklus
siswa hanya diam dan mendengarkan saja.
- Keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan maupun
pendapat memang belum terlihat, akan tetapi siswa sudah
mulai berani dan tidak malu-malu mengemukakan
pendapatnya baik kepada guru maupun temannya lainnya yang
sedang presentasi.
- Siswa mulai dapat mengembangkan keterampilan yang
dimiliki yang dapat dilihat dari karya majalah dinding yang
dibuat hasilnya cukup bagus.
- Siswa semakin aktif berkomunikasi dengan siswa lainnya dan
terjalin kerja sama yang baik dalam teman diskusinya.
46
- Siswa dapat menyimpulkan gagasan beberapa pendapat
menjadi sebuah kesimpulan.
b. Kekurangan
- Dalam awal pembelajaran kesiapan siswa juga harus
diperhatikan terutama dalam pengaturan tempat duduk siswa.
- Harus memperhatikan waktu yang sudah dialokasikan agar
implementasi model pembelajaran think, pair and share
dengan pendekatan sains teknologi masyarakat dapat
maksimal, guru belum sepenuhnya sebagai fasilitator yang
baik dan kurang melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan
di akhir pembelajaran.
- Siswa belum berani menyampaikan pertanyaan yang berbobot
baik kepada guru maupun teman lainnya yang sedang
presentasi.
c. Penyelesaian
- Perlu memperhatikan kesiapan siswa sebelum mengawali
pembelajaran.
- Perlu perhatian dalam manajemen waktu pembelajaran
sehingga pembelajaran dengan model pembelajaran dapat
berlangsung maksimal.
- Semua siswa harus beraktifitas positif dalam pembelajaran
sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran terutama
siswa dibimbing untuk berani menyampaikan pertanyaan yang
berbobot.
4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II dengan pokok bahasan mengenal permasalahan
sosial di daerahnya dilakukan 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai
berikut.
47
4.3.1 Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang di dapat, baik kekuatan dan
kekurangan siklus I, maka pembelajaran siklus II ini direncanakan
untuk mengatasi kekurangan pada siklus I. Siklus II ini kurang lebihnya
beracuan dari refleksi pada pembelajaran siklus I. Dari kekurangan
yang dijumpai pada siklus I, rencana yang dapat dilaksanakan pada
siklus II yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan kompetensi dasar mengenal permasalahan sosial di daerahnya
meliputi merumuskan indikator yang akan dicapai, merancang
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think, pair
and share dengan pendekatan sains teknologi masyarakat, menyiapkan
alat dan bahan serta media yang diperlukan, membuat instrumen
penilaian motivasi belajar siswa untuk melihat kondisi pembelajaran
saat tindakan berlangsung.
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam
pembelajaran di kelas yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran
yaitu :
A. Pelaksanaan Tindakan
1. Pertemuan I
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi
beberapa kegiatan seperti yang telah didesain dalam
rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran
dengan salam, berdoa, mengabsen, menyampaikan tujuan
pembelajaran, melakukan apersepsi dan motivasi terhadap
siswa dengan menunjukkan beberapa gambar pencemaran
lingkungan. Berdasarkan jawaban dari siswa guru
menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan
yaitu masalah lingkungan yang ada di Desa Rejosari.
48
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
serta menjelaskan model pembelajaran yang akan
digunakan yaitu model pembelajaran think, pair and share
dengan pendekatan sains teknologi masyarakat.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti
pembelajaran.Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang masalah lingkungan, kemudian guru dan siswa
bertanya jawab tentang topik masalah lingkungan di Desa
Rejosari. Selanjutnya guru mengidentifikasi permasalahan
tersebut, yaitu masalah lingkungan yang ada di Desa
Rejosari,yang meliputi penyebab, dampak serta solusi
mengatasi masalah lingkungan di Desa Rejosari.
Kemudian guru membimbing siswa untuk berteman
diskusinya dengan teman sebangkunya. Siswa
mengerjakan tugas sesuai permasalahan yang diberikan
oleh guru bersama teman diskusinyanya. Pada pertemuan
ini siswa merencanakan tugas masing-masing untuk
mencari dan mengumpulkan bahan tentang informasi yang
ditentukan.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup yang dilakukan, guru bersama
dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru memberi
kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang
belum jelas dari materi yang dipelajari. Guru mengadakan
refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan.
2. Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi guru
membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan berdoa
49
bersama, mengabsen kehadiran siswa, menyampaikan
tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi
dengan menunjukkan sebuah video masalah lingkungan
“Polusi Udara”. Kemudian guru bertanya jawab tentang
video tersebut yang dihubungkan dengan masalah sosial di
lingkungan sekitarnya.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini adalah
melanjutkan kegiatan pada pertemuan pertama yaitu siswa
mengatur tempat duduk bersama kelomponya masing-
masing kemudian melaksanakan kegiatan sesuai dengan
lembar kerja siswa yaitu siswa mengumpulkan bahan-
bahan, materi atau informasi yang sudah dicari di
lingkungan sekitarnya sesuai dengan sub topik teman
diskusinya meliputi apa siapa saja dan apa kegiatan yang
dilakukan tentang sub topik telah ditentukan. Kemudian
bahan-bahan tersebut dirangkai siswa menjadi sebuah
kesimpulan akhir.Setelah itu masing-masing teman
diskusinya mempresentasikan di depan siswa yang lain.
Siswa yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya
serta menanggapi hasil presentasi.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup pada pertemuan ini, guru
bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.
Kemudian berdoa bersama untuk menutup pembelajaran.
B. Observasi
Observasi digunakan untuk mendapatkan data motivasi
belajar siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan model
50
pembelajaran Think, pair and share dengan pendekatan sains
teknologi masyarakat.
Pada siklus II dari pertemuan pertama sampai kedua guru
sudah semakin baik dalam menerapkan langkah-langkah
pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan
kedua, kegiatan pembelajaran sudah maksimal, selanjutnya guru
juga sudah memeriksa kesiapan siswa dengan baik. Dalam kegiatan
membuka pembelajaran guru sudah memberikan apersepsi yang
dapat memancing motivasi siswa sehingga tujuan pembelajaran
sudah tersampaikan dengan jelas dan baik. Dalam kegiatan inti
pembelajaran, guru terlihat sudah baik dalam menguasai materi
pembelajaran dengan mengaitkan materi pada realita kehidupan
siswa, strategi yang dilakukan juga sudah baik yaitu alokasi waktu
sudah sesuai yang direncanakan, pelaksanaan langkah model
pembelajaran think, pair and share dengan pendekatan sains
teknologi masyarakat sudah maksimal. Guru juga mengajak siswa
menyimpulkan materi dari setiap presentasi, guru sudah terampil
dalam memanfaatkan media dan melibatkan siswa dalam
pembelajaran. Dalam kegiatan penutup guru sudah melibatkan
siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran dengan baik dan sudah
mengadakan refleksi setelah pembelajaran selesai.
Selanjutnya dengan adanya penerapan model pembelajaran
think, pair and share dengan pendekatan sains teknologi
masyarakat juga berpengaruh positif terhadap siswa. Siswa tidak
hanya diam dan mendengarkan penjelasan guru, namun siswa
mulai tertarik rasa ingin tahunya sehingga siswa mencatat hal-hal
penting dari penjelasan guru, sebagian banyak siswa berani
bertanya dan menyampaikan pendapat kepada guru maupun siswa
lainnya, siswa mampu merangkai informasi dan data yang didapat
menjadi sebuah kesimpulan sehingga dalam kegiatan ini sekaligus
51
siswa terlihat semangat dan bekerja sama mengembangkan cara
berfikir sebaik mungkin.
4.3.3 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari
pertemuan pertama sampai pertemuan kedua maka selanjutnya
diadakan reflesi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses
pembelajaran. Diskusi ini dilakukan dengan guru kelas, dan teman
sejawatnya(observer). Diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana
pembelajaran IPS melalui model pembelajaran think, pair and share
dengan pendekatan sains teknologi masyarakat bagi guru kelas, guru
observer, dan siswa.
Kegiatan pada siklus II ini kemudian diambil data secara
kualitatif melalui penilaian instrumen penilaian mulai dari pertemuan
pertama dan pertemuan kedua seperti yang dijelaskan dia atas. Berikut
ini tabel distribusi hasil instrumen penilaian motivasi belajar siswa pada
siklus II.
Tabel 4.3
Distribusi Persentase Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Skor Kriteria Frekuensi %
75-100 Motivasi Tinggi 14 74
50-74 Motivasi Sedang 3 16
25-49 Motivasi Rendah 2 10
Jumlah 19 100
Dari tabel di atas hasil instrumen penilaian pada siklus II
diketahui jumlah siswa dengan kriteria motivasi rendah sebanyak 2
siswa (10%), kriteria motivasi sedang sebanyak 3 siswa (16%) dan
kriteria motivasi tinggi sebanyak 14 siswa (74%).
52
Gambar 4.3
Diagram Lingkaran Persentase Motivasi belajar Siswa Siklus II
Dari gambar di atas siswa dengan kriteria motivasi rendah
sebanyak 10%, siswa kriteria motivasi sedang sebanyak 16% dan siswa
kriteria motivasi tinggi sebanyak 74%. Walaupun persentase ini sudah
ada peningkatan namun belum mencapai indikator yang ingin dicapai
sebesar 100% dari seluruh siswa mencapai motivasi tinggi sehingga
perlu dilaksanakan siklus III.
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II
terjadinya peningkatan perkembangan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran, namun masih ada 2 siswa yang memang sangat
hiperaktif dalam pembelajaran, siswa bermain sesukanya sendiri dan
sering mengganggu siswa lain yang sedang mengerjakan tugas. Dari
kondisi tersebut perlu adanya penanganan lebih khusus untuk dua siswa
ini karna guru dalam pembelajaran sudah bekerja keras menegur
perilaku siswa namun setelah guru berkeliling, siswa ini mulai
membuat kegaduhan lagi.
Perilaku siswa ini berdampak pada motivasi belajar siswa yang
kurang dalam belajar, sehingga 2 siswa kurang memahami materi
pelajaran dan berdampak siswa tidak mampu mendapat motivasi
belajara sesuai dengan KKM yang ditentukan. Walaupun masih ada
siswa yang belum tuntas, persentase siswa Motivasi Tinggi pada siklus
II sudah mencapai 74% dari seluruh siswa.
10%
16%
74%
Motivasi Rendah Motivasi Sedang Motivasi Tinggi
53
Berdasarkan hasil dari hasil pengamatan pada siklus II maka
secara keseluruhan hasil refleksi antara lain :
a. Kekuatan
- Pelaksanaan RPP semakin baik dan runtut sesuai dengan yang
direncanakan
- Ruang, alat, dan media pembelajaran serta kesiapan siswa
sudah disiapkan dengan baik
- Selalu ada apersepsi yang dapat memotivasi siswa, dan tujuan
pembelajaran tersampaikan dengan baik dan jelas pada setiap
pertemuan
- Penguasaan materi sudah maksimal dan dikaitkan dengan
realitas kehidupan, strategi pembelajaran juga sudah baik,
tujuan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, dapat
menguasai kelas, dapat menghasilkan pesan menarik, dan
siswa selalu dilibatkan dalam pembelajaran
- Rasa ingin tahu siswa berkembang dengan baik yaitu siswa
mendengarkan penjelasan guru dengan mencatat hal-hal yang
penting atas kesadaran siswa sendiri
- Sebagian banyak siswa sudah berani untuk mengajukan
pertanyaan berbobot maupun pendapatnya dan tidak malu-
malu saat mengemukakan baik kepada guru maupun temannya
lainnya yang sedang presentasi
- Siswa mampu mengembangkan keterampilan yang dimiliki
secara maksimal yang dapat dilihat dari karya-karyanya berupa
gambar yang bagus dan bermakna
- Siswa sangat aktif berkomunikasi dan bekerja sama dengan
siswa lainnya
- Siswa dapat menyimpulkan gagasan beberapa pendapat
menjadi sebuah kesimpulanyang tepat
- Alokasi yang direncanakan sudah sesuai dengan yang
dilaksanakan
54
b. Kekurangan
- Dalam awal pembelajaran kesiapan siswa masih harus
diperhatikan terutama dalam pengaturan tempat duduk siswa.
- Masih ada siswa yang belum Motivasi Sedang.
c. Penyelesaian
- Perlu memperhatikan kesiapan siswa sebelum mengawali
pembelajaran.
- Perlu perhatian terhadap siswa yang sering membuat
kegaduhan proses pembelajaran, yang dapat mengganggu
siswa lain.
4.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Pelaksanaan siklus III dengan Kompetensi Dasar mengenal masalah
sosial di daerahnya dilakukan 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai
berikut :
4.4.1 Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang di dapat dari siklus II maka
pembelajaran siklus III ini direncanakan untuk meningkatkan hasil pada
siklus II serta memperbaiki kekurangan siklus II. Siklus III ini kurang
lebihnya beracuan dari refleksi pada pembelajaran siklus II. Rencana
yang dapat dilaksanakan pada siklus III yaitu membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar mengenal
permasalahan sosial di daerahnya meliputi merumuskan indikator yang
akan dicapai, merancang pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Think, pair and share dengan pendekatan sains teknologi
masyarakat, menyiapkan alat dan bahan serta media yang diperlukan,
membuat instrumen penilaian motivasi belajar siswa untuk melihat
kondisi pembelajaran saat tindakan berlangsung.
55
4.4.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam
pembelajaran di kelas yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran
yaitu :
A. Pelaksanaan Tindakan
1. Pertemuan I
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi
beberapa kegiatan seperti yang telah didesain dalam
rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran
dengan salam, berdoa, mengabsen, menyampaikan tujuan
pembelajaran, melakukan apersepsi dan motivasi terhadap
siswa dengan menunjukkan beberapa gambar kenakalan
remaja. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan
tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu masalah
lingkungan yang ada di Desa Rejosari. Selanjutnya guru
menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan
yaitu model pembelajaran think, pair and share dengan
pendekatan sains teknologi masyarakat.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti
pembelajaran. Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang masalah kedisiplinan di sekolah, kemudian guru
dan siswa bertanya jawab tentang topik tersebut.
Selanjutnya guru mengidentifikasi permasalahan dalam
materi. Adapun permasalahan tersbut adalah tentang
masalah kedisiplinan di SD Negeri Rejosari 02,
permasalahan tersebut meliputi penyebab, dampak dan
solusi mengatasi masalah kedisiplinan di SD Negeri
Rejosari 02. Kemudian guru membimbing siswa untuk
56
berdiskusi dengan teman sebangkunya. Siswa
mengerjakan tugas sesuai lembar kerja siswa yang
diberikan oleh guru bersama teman diskusinyanya. Pada
pertemuan ini siswa merencanakan tugas masing-masing
untuk mencari dan mengumpulkan bahan tentang sub
topik yang ditentukan.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup yang dilakukan, guru bersama
dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru memberi
kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang
belum jelas dari materi yang dipelajari. Guru mengadakan
refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan.
2. Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi guru
membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan berdoa
bersama, mengabsen kehadiran siswa, menyampaikan
tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi
dengan menunjukkan sebuah video masalah kedisiplinan
di sekolah “Tawuran Remaja”. Kemudian guru bertanya
jawab tentang video tersebut yang dihubungkan dengan
masalah sosial di lingkungan sekitarnya.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini adalah
melanjutkan kegiatan pada pertemuan pertama yaitu siswa
mengatur tempat duduk bersama kelomponya masing-
masing kemudian melaksanakan kegiatan sesuai dengan
lembar kerja siswa yaitu siswa mengumpulkan bahan-
bahan, materi atau informasi yang sudah dicari di
lingkungan sekolah sesuai dengan sub topik. Kemudian
57
bahan-bahan tersebut dirangkai siswa menjadi sebuah
kesimpulan akhir. Setelah itu masing-masing kelompok
diskusi mempresentasikan di depan siswa yang lain. Siswa
yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya serta
menanggapi hasil presentasi.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup pada pertemuan ini, guru
bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.
Kemudian berdoa bersama untuk menutup pembelajaran.
B. Observasi
Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk
mendapatkan data motivasi belajar siswa terhadap proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think,
pair and share dengan pendekatan sains teknologi masyarakat.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan instrument
penilaian yang sama dengan yang digunakan pada siklus I dan II.
Guru kelas dengan menerapkan model pembelajaran think, pair
and share dengan pendekatan sains teknologi masyarakat kegiatan
pembelajaran pada siklus III dari pertemuan pertama sampai kedua
sudah semakin baik. Dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan
kedua, guru dalam kegiatan pembelajaran sudah maksimal,
kesiapan siswa dalam pembelajaran sangat baik, terlihat tanpa
menunggu perintah guru siswa sudah menyiapkan alat
pembelajarannya. Guru memberikan perhatian kepad 2 siswa yang
sering membuat gaduh, sehingga pembelajaran benar-benar
berjalan lancar. Dalam kegiatan membuka pembelajaran guru
sudah memberikan apersepsi yang dapat memancing motivasi
siswa sehingga tujuan pembelajaran sudah tersampaikan dengan
58
jelas dan baik. Dalam kegiatan inti pembelajaran, guru terlihat
sudah baik dalam menguasai materi pembelajaran dengan
mengaitkan materi pada realita kehidupan siswa, strategi yang
dilakukan semakin baik yaitu alokasi waktu sudah sesuai yang
direncanakan, pelaksanaan langkah model pembelajaran think, pair
and share dengan pendekatan sains teknologi masyarakatsudah
maksimal sebagai fasilitator yaitu menanggapi dan memberikan
pertanyaan pada teman diskusinya siswa yang sedang presentasi
dan mengajak siswa menyimpulkan materi dari setiap presentasi,
guru sudah terampil dalam memanfaatkan media dan melibatkan
siswa dalam pembelajaran. Dalam kegiatan penutup guru, guru
sudah melibatkan siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran
dengan baik dan sudah mengadakan refleksi setelah pembelajaran
selesai.
Selanjutnya dengan adanya penerapan model pembelajaran
think, pair and share dengan pendekatan sains teknologi
masyarakat dan peningkatan kegiatan guru dalam pembelajaran
berpengaruh positif bahwa siswa tidak hanya diam dan
mendengarkan penjelasan guru, namun siswa mulai tertarik rasa
ingin tahunya sehingga siswa mencatat hal-hal penting dari
penjelasan guru, sebagian banyak siswa berani menyampaikan
pendapat dan pertanyaan kepada guru maupun siswa lainnya, siswa
mampu merangkai informasi dan data yang didapat menjadi sebuah
kesimpulan dengan bahasa siswa sendiri sehingga dalam kegiatan
ini sekaligus siswa terlihat semangat dan bekerja sama
mengembangkan cara berfikir sebaik mungkin.
4.4.3 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus III dari
pertemuan pertama sampai pertemuan kedua maka selanjutnya
diadakan reflesi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses
59
pembelajaran. Diskusi ini dilakukan bersama guru kelas, dan teman
sejawatnya(observer) (observer).
Kegiatan pada siklus III ini kemudian diambil data secara
kualitatif melalui instrumen penilaian siswa. Dari hasil penilaian
tersebut seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Rejosari 02 Kecamatan
Bancak Kabupaten Semarang 100% mencapai kriteria Motivasi Tinggi.
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus III
terjadinya peningkatan perkembangan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran. Guru dapat mangatasi permasalahan dalam
pembelajaran, yaitu dari langkah-langkah serta yang berasal dari siswa.
Persentase motivasi belajar siswa pada siklus III sudah memenuhi
ketuntasan yang ingin dicapai sebesar 100% dari seluruh siswa
mencapai kriteria motivasi tinggi.
Berdasarkan hasil dari hasil pemgamatan pada siklus III maka
secara keseluruhan hasil refleksi antara lain :
a. Kekuatan
- Pelaksanaan RPP sudah runtut sesuai dengan yang
direncanakan
- Ruang, alat, dan media pembelajaran serta kesiapan siswa
sudah disiapkan dengan baik
- Selalu ada apersepsi yang dapat memotivasi siswa, dan tujuan
pembelajaran tersampaikan dengan baik dan jelas pada setiap
pertemuan
- Penguasaan materi sudah maksimal dan dikaitkan dengan
realitas kehidupan, strategi pembelajaran juga sudah baik,
tujuan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, dapat
menguasai kelas, dapat menghasilkan pesan menarik, dan
siswa selalu dilibatkan dalam pembelajaran
- Rasa ingin tahu siswa berkembang dengan baik yaitu siswa
mendengarkan penjelasan guru dengan mencatat hal-hal yang
penting atas kesadaran siswa sendiri
60
- Sebagian banyak siswa sudah berani untuk mengajukan
pertanyaan berbobot maupun pendapatnya dan tidak malu-
malu saat mengemukakan baik kepada guru maupun temannya
lainnya yang sedang presentasi
- Siswa mampu mengembangkan keterampilan yang dimiliki
secara maksimal yang dapat dilihat dari karya-karyanya berupa
gambar yang bagus dan bermakna
- Siswa sangat aktif berkomunikasi dan bekerja sama dengan
siswa lainnya
- Siswa dapat menyimpulkan gagasan beberapa pendapat
menjadi sebuah kesimpulanyang tepat
- Alokasi yang direncanakan sudah sesuai dengan yang
dilaksanakan
b. Rekomendasi
- Strategi pembelajaran sudah baik untuk membuat siswa terlibat
aktif dan mengembangkan motivasi belajarnya dalam
pembelajaran dengan kegiatan teman diskusinya dan
pembuatan hasil karya yang menuntut kerja sama siswa
meskipun masih ada siswa yang perlu diperhatikan lebih
khusus
- Penghargaan untuk siswa yang berani menjawab dan
menyampaikan pendapat perlu ditingkatkan
4.5 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah
terjadi peningkatan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran think,
pair and share dengan pendekatan sains teknologi masyarakat pada mata
pelajaran IPS dengan kompetensi dasar mengenal permasalahan sosial di
daerahnya bagi siswa kelas 4 SD Negeri Rejosari 02 Kecamatan Bancak
Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.
Keberhasilan tersebut dapat di lihat pada tabel 4.5 di bawah ini.
61
Tabel 4.4
Perbandingan Hasil Observasi Motivasi belajar Siswa pada Pembelajaran
Siklus I, Siklus II dan Siklus III
Siklus
Motivasi Tinggi
(75-100)
Motivasi Sedang
(50-74)
Motivasi Rendah
(25-49)
f % f % f %
Siklus I 2 11 13 68 4 21
Siklus II 14 74 3 16 2 10
Siklus III 19 100 - 0 - 0
Dari tabel di atas terlihat adanya peningkatan motivasi belajar belajar
siswa pada mata pelajaran IPS. pada siklus I kondisi pembelajaran siswa
masih seperti kondisi pra siklus, siswa pasif dalam pembelajaran. Dapat
dilihat siswa dengan kriteria motivasi rendah berjumlah 4 siswa (21%)
sedangkan kriteria motivasi sedang 13 siswa (68%), dan kriteria motivasi
tinggi sebanyak 2 siswa (11%). Pada Siklus II terjadi peningkatan yang cukup
baik, siswa dengan kriteria motivasi rendah berkurang menjadi 2 siswa
(10%), dalam kriteria motivasi sedang berkurang menjadi 3 siswa (16%) dan
pada kriterian motivasi tinggi bertambah menjadi 14 siswa (74%). Pada siklus
II terjadi peningkatan namun belum mencapai kriteria yang ingin dicapai.
Selanjutnya pada siklus III tampak terjadi peningkatan, hal ini dapat dilihat
bahwa semua siswa mencapai kriteria yang diharapkan yaitu 19 siswa (100%)
mencapai kriteria motivasi tinggi. Hal ini dapat digambarkan pada gambar
diagram perbandingan hasil instrumen penilaian motivasi belajar siswa di
bawah ini.
62
Gambar 4.5
Grafik Perbandingan Hasil Observasi Motivasi belajar Siswa Siklus I, Siklus
II dan Siklus III
Berdasarkan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa melalui model
pembelajaran think, pair and share dengan pendekatan sains teknologi
masyarakat terjadi peningkatan motivasi belajar dari siklus I siswa tidak aktif
dalam pembelajaran sampai akhirnya siswa dapat mengembangkan motivasi
belajarnya disetiap pertemuan pembelajaran dengan kenaikan persentase pada
siklus II dan III sesuai dengan indikator kinerja yang diinginkan yaitu siswa
mulai aktif dalam pembelajaran tidak hanya diam dan mendengarkan namun
mencatat hal-hal yang penting dari penjelasan guru, bekerja sama dengan
siswa lainnya, berani mengemukakan pendapat maupun pertanyaan, serta
mengembangkan keterampilannya untuk menghasilkan sebuah kesimpulan.
Peningkatan motivasi belajar tersebut berdampak pada peningkatan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan kompetensi aktivitas ekonomi
yang dipengaharui sumber daya alam di daerahnya bagi siswa kelas 4 SD
Negeri Rejosari 02 pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
4.6.1 Pembahasan Siklus I
Fokus perbaikan pada penelitian ini adalah peningkatan
motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran think, pair and
share dengan pendekatan sain teknologi masyarakat.
0%
50%
100%
Siklus I Siklus II Siklus III
21% 10%
0%
68%
16% 0%
11%
74%
100%
Motivasi Rendah Motivasi Sedang Motivasi Tinggi
63
Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas
4 SD Negeri Rejosari 02 Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang
terlihat hasil pengamatan motivasi belajar siswa. Setelah diadakan
pembelajaran dengan model pembelajaran TPS dengan pendekatan
STM, kemudian dilakukan penilaian melalui pengamatan ketika
pembelajaran sedang berlangsung. Data yang didapta kemudian
didiskusikan bersama guru kelas dan teman sejawatnya (observer).
Dari hasil diskusi didapatkan bahwa 4 siswa (21%) dikriteriakan
Motivasi Rendah, 13 siswa (68%) dikriteriakan Motivasi Sedang dan
2 siswa (11%) dikriteriakan Motivasi Tinggi. Hasil tersebut belum
memenuhi kriteria yang ingin dicapai sebesar 100% dari seluruh
siswa dikriteriakan Motivasi Tinggi, sehingga perlu dilaksanakan
tindakan siklus II
Perolehan hasil pada siklus I ini masih belum optimal,
beberapa kekurangan dalam penelitian tindakan siklus I ini antara
lain Dalam awal pembelajaran kesiapan siswa juga harus
diperhatikan terutama dalam pengaturan tempat duduk siswa. Harus
memperhatikan waktu yang sudah dialokasikan agar implementasi
model pembelajaran think, pair and share dengan pendekatan sains
teknologi masyarakat dapat maksimal, guru belum sepenuhnya
sebagai fasilitator yang baik dan kurang melibatkan siswa dalam
membuat kesimpulan di akhir pembelajaran. Siswa belum berani
menyampaikan pertanyaan yang berbobot baik kepada guru maupun
teman lainnya yang sedang presentasi. Semua siswa harus
beraktifitas positif dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh
manfaat pembelajaran melalui model pembelajaran TPS dengan
pendekatan STM ini.
4.6.2 Pembahasan Siklus II
Perbaikan motivasi belajar siswa pada siklus I menunjukkan
hasil penilaian motivasi belajar, baik peran guru dan persentase
64
pembelajaran. Namun demikian motivasi belajar siswa belum
maksimal. Dari kegiatan refleksi teridentifikasi bahwa dalam dalam
awal pembelajaran kesiapan siswa juga harus diperhatikan terutama
dalam pengaturan tempat duduk siswa. Harus memperhatikan waktu
yang sudah dialokasikan agar implementasi model pembelajaran
think, pair and share dengan pendekatan sains teknologi masyarakat
dapat maksimal, guru belum sepenuhnya sebagai fasilitator yang
baik dan kurang melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan di
akhir pembelajaran. Siswa belum berani menyampaikan pertanyaan
yang berbobot baik kepada guru maupun teman lainnya yang sedang
presentasi.
Selanjutnya pada siklus II penelitian perbaikan motivasi
belajar siswa difokuskan pada kekurangan di siklus I. Selama proses
pembelajaran, siswa tampak lebih beraktifitas positif. Hasil
instrumen penilaian pada siklus II diketahui jumlah siswa kriteria
Motivasi Rendah sebanyak 2 siswa (10%), kriteria motivasi sedang
sebanyak 3 siswa (16%) dan kriteria motivasi tinggi sebanyak 14
siswa (74%). Terlihat terjadi peningkatan dari hasil penilaian siklus
I. Pada siklus I jumlah siswa yang dikriteriakan motivasi tinggi
berjumlah 2 siswa (11%) sedangkan pada siklus II terjadi kenaikan
menjadi 14 siswa (74%). Namun hasil tersebut juga belum sesuai
dengan yang diharapkan, untuk itu maka akan dilaksanakan tindakan
siklus III.
Sampai pada perbaikan motivasi belajar siklus II, masih
ditemukan ada 2 siswa yang memang sangat hiperaktif dalam
pembelajaran, siswa bermain sesukanya sendiri dan sering
mengganggu siswa lain yang sedang mengerjakan tugas. Dari
kondisi tersebut perlu adanya penanganan lebih khusus untuk dua
siswa ini karna guru dalam pembelajaran sudah bekerja keras
menegur perilaku siswa namun setelah guru berkeliling, siswa ini
mulai membuat kegaduhan lagi.
65
4.6.3 Pembahasan Siklus III
Perbaikan motivasi belajar siswa pada siklus II menunjukkan
hasil penilaian motivasi belajar, baik peran guru dan persentase
pembelajaran. Namun demikian motivasi belajar siswa belum
maksimal. Dari kegiatan refleksi teridentifikasi bahwa dalam awal
pembelajaran kesiapan siswa masih harus diperhatikan terutama
dalam pengaturan tempat duduk siswa. Masih ada siswa yang belum
Motivasi Sedang.
Selanjutnya pada siklus III penelitian perbaikan motivasi
belajar siswa difokuskan pada kekurangan di siklus II. Selama proses
pembelajaran, siswa tampak lebih beraktifitas positif. Hasil
instrumen penilaian pada siklus III diketahui bahwa seluruh
dikriteriakan motivasi tinggi. Terlihat terjadi peningkatan dari hasil
penilaian siklus II. pada siklus i jumlah siswa yang dikriteriakan
motivasi tinggi berjumlah 14 siswa (11%) sedangkan pada siklus III
terjadi kenaikan menjadi 19 siswa (100%). Hasil tersebut sesuai
dengan yang diharapkan.
4.6.4 Pembahasan Perbandingan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Pada siklus I kondisi pembelajaran siswa masih seperti
kondisi pra siklus, siswa pasif dalam pembelajaran. Dapat dilihat
siswa kriteria motivasi rendah berjumlah 4 siswa (21%) sedangkan
kriteria motivasi sedang 13 siswa (68%), dan kriteria motivasi tinggi
sebanyak 2 siswa (11%). Pada Siklus II terjadi peningkatan yang
cukup baik, siswa motivasi rendah berkurang menjadi 2 siswa (10%)
siswa termasuk dalam kriteria motivasi sedang juga berkurang
menjadi 14 siswa (74%). pada siklus II terjadi peningkatan namun
belum mencapai kriteria yang ingin dicapai. Selanjutnya pada siklus
III tampak terjadi peningkatan, hal ini dapat dilihat bahwa semua
siswa mencapai kriteria yang diharapkan yaitu 19 siswa (100%)
dikriteriakan motivasi tinggi.
66
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa model
pembelajaran think, pair and share dengan pendekatan sains
teknologi masyarakat yang dilaksanakan di kelas 4 semester 2 SDN
Rejosari 02 Bancak Kabupaten Semarang meningkatkan motivasi
belajar IPS siswa.