6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Proses Public Relations
2.1.1 Pengertian Public Relations
Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang
membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat
antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut. Pengertian ini menempatkan PR sebagai
fungsi manajemen, yang berarti bahwa manajemen di semua organisasi
harus memerhatikan PR. Definisi ini juga mengindentifikasi
pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik yang saling
menguntungkan antara organisasi dengan publik sebagai basis moral
dan etis dari profesi PR. (Cutlip, 2011:6)
Sebagai acuan, salah satu definisi Public Relations (Humas) yang
diambil dari The British Institute of Public Relations, berbunyi:
a. “Public Relations is management of communications between
on organization and its publics.” (Aktivitas Public Relations
adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan
publiknya)
7
b. “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain
effort to establish and maintain mutual understanding
between on organization and its publics.” (Praktik Public
Relations adalah memikirkan, merencanakan dan
mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling
pengrtian antara organisasi dan publiknya) (Ruslan, 2006:16)
Untuk dapat memahami pengertian Public Relations secara lebih
luas, maka kita dapat melihat pendapat para ahli untuk dijadikan sebagai
pedoman, kemudian kita simpulkan, sehingga kita dapat melihat dan
mencernanya secara keseluruhan. Cutlip, Center dan Broom
menyatakan bahwa:
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap
publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara
seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta
merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk
meraih pengertian dan dukungan publik (Effendy, 1993:116).”
Definisi Public Relations juga dikemukakan oleh Prof. Marston,
bahwa :
“Public Relations sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap
publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara sebuah
organisasi demi kepentingan publik, dan melaksanakan program
kegiatan dan komunikasi untuk meraih pengertian umum dan
dukungan publik (Effendy, 1993:117).”
8
2.1.2 Proses Public Relations
Public Relations sebagai “Method Of Communication”
PR/ Humas merupakan rangkaian atau sistem kegiatan (order or
system of action), melalui kegiatan komunikasi secara khas. Artinya
sebagai metode komunikasi terdapat makna bahwa setiap pimpinan dari
sebuah organisasi bagaimanapun kecilnya dapat melaksanakan fungsi-
fungsi Public Relations. Dapat disimpulkan hubungan fungsional antara
Public Relations/humas dan organisasi adalah sebagai metode
komunikai, yaitu mengefektifkan dan mengefisiensikan upaya-upaya
pencapaian tujuan organisasi. (Machmud, 2004:24). Dalam penelitian
ini seluruh karyawan Jatim Park 3 melaksanakan fungsi Public
Relations yaitu sebagai Method of Communication. Karyawan Jatim
Park 3 menjalankan program kegiatan Kampung Hijau di Desa Beji
dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
Proses public relations sebagai proses yang berkelanjutan, perlu
terus berjalan mengingat lingkungan organisasi pun bergerak secara
dinamis, sehingga organisasi perlu menanggapi dinamika lingkungan
tersebut. Relasi organisasi dengan publiknya dipengaruhi kondisi
lingkungan internal dan lingkungan eksternal organisasi. Public
relations terus berusaha menjaga agar relasi antara organisasi dan
publiknya tetap berjalan pada jalur yang benar dan membawa
kemaslahatan bagi organisai maupun publiknya. Dalam menanggapi
9
dinamika lingkungan yang terkadang bergerak secara eksponensial,
diperlukan juga kegiatan public relations yang dinamis. (Iriantara,
2007:11)
Cutlip dan Center (dalam Rhenald Kesali, 1994:82-85)
menyebutkan proses tersebut terdiri atas (1) Pengumpulan fakta, (2)
Pendifinisian permasalahan, (3) Perencanaan dan Pemrograman, (4)
Aksi dan reaksi, dan (5) Evaluasi. Oleh Rhenald Kesali (1994:3) proses
public relations digambarkan sebagai berikut : (Iriantara, 2007:14)
1) Pengumpulan Fakta
Pengumpulan fakta yaitu mengumpulkan tentang permasalahan
sosial yang terjadi dari berbagai sumber.
2) Perumusan masalah
Melalui pengumpulan fakta ditemukan suatu permasalahan yang
harus segera mendapat penanganan. Berdasarkan hal tersebut
maka dirumuskan suatu permasalahan dengan memfokuskan
sasaran kegiatan atau program.
3) Perencanaan dan Pemrograman
Berdasarkan suatu permasalahan yang akan memunculkan
rencana-rencana untuk mengatasi permasalahan tersebut. Untuk
dapat mewujudkan suatu rencana maka dibuatlah suatu program.
Dalam setiap program biasanya diisi berbagai macam kegiatan.
Kegiatan sebagai bagian dari program merupakan langkah-
10
langkah yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan yang sudah di
tetapkan.
4) Aksi dan Komunikasi
Di dalam aksi tertentu juga ada komunikasi yang menjelaskan
mengapa program dijalankan, serta bagaimana tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap komunitas itu diberikan sesuai dengan
program yang telah dibuat. Diharapkan dengan kegiatan tersebut
akan berkembang pandangan yang positif dari komunitas
terhdapap perushaan sehingga reputasi dan citra perusahaan
menjadi baik.
5) Evaluasi
Tujuan evaluasi untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi
program. Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui apakah
program dapat dilanjutkan, dihentikan, atau dilanjutkan dengan
melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Dalam
konteks community relations, evaluasi bukan hanya pada
penyelenggaraan program, namun evaluasi terhadap sikap
komunitas terhadap perusahaan. (Iriantara, 2007:80-84)
11
Gambar 2.1
Proses atau Tahap – Tahap Public Relations
Sumber: Rhenald Kesali (1994:33) (Iriantara, 2007:14)
2.2 Community Relations (Hubungan Komunitas)
2.2.1 Pengertian Community Relations
Community Relations atau hubungan komunitas merupakan
peningkatancpartisipasi dannjuga posisi sebuah organisasi kepada
komunitas melalui berbagai upaya ataupun kegiatan yang dapat
mencapai kemaslahatan dari kedua pihak. (Iriantara, 2004: 20)
Pengumpulan Fakta
Definisi Permasalahan
Perencanaan dan Program
Aksi dan Komuniasi
Evaluasi
12
Komunitas adalah sekelompok orang yang hidup di tempat yang
sama, berpemerintah sama dan mempunyai kebudayaan dan sejarah
yang umumnya turun temurun. Orang-orang yang hidup dalam
komunitas dengan lembaga-lembaganya membuat saling bergantung
satu dengan lainnya. (Moore, 2000:65)
Organisasi bisnis ada diantara lembaga-embaga komunitas yang
lebih penting. Bisnis membantu komunitas dengan menyediakan
pekerjaan tetap, gaji yang layak, dan keuntungan finansial. Peran
masyarakat adalah menyediakan tenaga kerja yang terampil.
Komunikasi dengan masyarakat sekitar perlu senantiasa dilakukan, oleh
karena mereka pada waktu tertentu akan diperlukan. Perusahaan patut
berhubungan baik dengan warga setempat. (Moore, 2000:65)
Komunitas disini diartikan sebagai masyarakat lokal yang berada
disekitar perusahaan. Disini peran komunitas yaitu masyarakat desa beji
RT 02 RW 06 Krajansae desa beji yang mendapatkan pertanggung
jawaban sosial perusahaan Jatim Park 3. Untuk itu Community Relations
merupakan hubungan komunitas antara warga sekitar perusahaan
dengan perusahaan Jatim Park 3.
2.2.2 Aktivitas Community Relations dalam Perusahaan
Hubungan dengan komunitas pada dasarnya adalah aktivitas
humas. Hal ini dikarenakan langkah-langkah yang ditempuh dalam
Community Relations tidak berbeda dengan apa yang dilakukan dalam
13
proses humas. Namun, Community Relations dimaknai sebagai kegiatan
perusahaan dalam mengatasi persoalan-persoalan sosial yang nyata
yang dihadapi oleh komunitas dan bukan proses komunikasi yang
dilakukan oleh perusahaan dengan publiknya.
Tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas Public
Relations atau humas di lapangan adalah cara menciptakan hubungan
harmonis antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan
publiknya atau stakeholder sasaran khalayak yang terkait.
Dalam tahapan komunikasi kegiatan humas menurut Cutlip &
Centre sebagaimana dikutip oleh Zulkarnaen Nasution (2003:58),
aktivitas humas yang efektif harus dilaksanakan melalui empat tahap,
yaitu :
1. Menyelidiki dan mendengar (Fact finding)
2. Mengambil ketentuan dan merencanakan (Planning)
3. Penggiatan (Actuating) den pengawasan (Controlling)
4. Penilaian (Evaluating)
2.2.3 Tujuan Program Community Relations
Tujuan program Community Relations dipengaruhi oleh besarnya
komunitas dan kebutuhannya, seperti sumber penghasilan dan sasaran
hubungan masyarakat perusahaan yang mendukung program-program
tersebut. Tujuan penting Community Relations yaitu : (Moore, 2000:67-
68)
14
a. Memberi informasi kepada komunitas tentang
kebijaksanaan, kegiatan, dan masalah perusahaan serta
menyampaikan apa saja yang dilakukan oleh perusahaan
b. Memberi informasi kepada para karyawan yang
berhubungan dengan perusahaan mengenai jalannya
perusahaan
c. Menjawab kritik dan memukul balik serangan dari
tekanan kelompok setempat yang salah paham mengenai
perusahaan dan industri
d. Menjadikan sebuah perusahaan sebagai faktor penting
dalam kehidupan komunitas melalui bantuan kepada
lembaga-lembaga setempat dan turut serta dalam
masalah lingkungan
e. Mengetahui apakah komunitas memikirkan dan
membicarakan perusahaan beserta kebijaksanaan dan
operasionalisasinya
f. Meningkatkan kesejahteraan komunitas
g. Saling berkenalan dengan orang-oreng dalam komunitas
dengan mengundang kelompok dan pemuka pendapat
setempat
h. Bekerja sama dengan sekolah dan perguruan tinggi
dengan menyediakan bahan-bahan pendidikan dan
melengkapi sarana dan fasilitas latihan
15
i. Menjaga hubungan yang harmonis dengan para pemuka
komunitas dalam semangat kebersamaan yang tinggi
2.2.4 Bentuk Community Relations
Dalam melakukan aktivitas community relations untuk
komunitas di sekitarnya, perusahaan haruslah memperhatikan hal-hal
yang komunitasnya butuhkan. Sehingga nantinya aktivitas community
relations itu akan tepat sasaran dan dapat menyelesaikan masalah sosial
yang ada di komunitas.
Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee (Fajar, 2009:266-267)
mengatakan bahwa ada 6 bentuk community relations yang dapat
perusahaan lakukan untuk membantu permasalahan yang ada di
komunitas, yaitu:
1. Causes Promotion
Memberikan bantun kepada masyarakat dalam bentuk
promosi dan juga sponsor dalam kegiatan yang komunitas
lakukan.
2. Causes Related Marketing
Pemberian sumbangan atau kontribusi kepada masyarakat
terkait masalah penjualan dan promosi produknya.
3. Corporate Social Marketing
Pemberian arahan atau kampanye terhadap masalah sosial
yang sedang dialami komunitas. Diharapkan bantuan ini bisa
16
sedikit mengubah perilaku sosial masyarakat Contohnya
kampanye mengenai cara hidup sehat atau program-program
sosial lainnya.
4. Corporate Philantrophy
Memberikan donasi secara langsung kepada masyarakat
sebagai bentuk charity (kedermawanan) tanpa adanya embel-
embel promosi perusahaan.
5. Community Volunteering
Memberikan dukungan kepadanya masyarakat dalam bentuk
pendampingan langsung sebagai upaya pemberdayaan
masyarakat. Contohnya pelatihan keterampilan.
6. Socially Responsible Business Practices
Memberikan dukungan dan pengembangan terkait usaha dan
bisnis yang sudah ada di masyarakat. Sehingga bisnis lokal ini
juga dapat menjadi salah satu sumber penghasilan yang dapat
membuat masyarakat makmur.
2.2.5 Media Komunikasi dengan Komunitas
Media utama komunikasi komunitas adalah iklan surat kabar,
radio, dan televisi; publisitas pers, radio, dan televisi; publikasi
perusahaan; gelangga terbuka dan wisata pabrik; pidato umum;
pertemuan dengan pemuka pendapat; kunjungan ke lembaga-lembaga
komunitas; film; pameran dan peragaan; laporan tahunan; dan literatur
17
kelembagaan. Dalam penelitian ini media komunikais yang digunakan
yaitu : (Moore, 2000:76-77)
1) Iklan
Iklan surat kabar kelembagaan merupakan salah satu
media pokok komunikasi dengan orang-orang dalam
komunikasi pabrik. Surat kabar ini mencapai sebagian
besar komunitas dengan harga per pembaca yang terhitung
murah.meskipun surat kabar merupakan media massa,
iklan surat kabar menawarkan tingkat selektivitas pembaca
yang masuk akal melalui pemilihan surat kabar, posisinya
pada surat kabar itu, dan jadwal penyiaran juga
memperkenalkan seorang pemasang iklan untuk
mengkhusukan pada suatu komunitas tertentu atau untuk
mencapai satu bagian khusus dari komunitas umum. Iklan
surat kabar harian memungkinkan suatu tindakan cepat
dalam mengkomunikasikan pesan penting kepada
komunitas.
2) Publisitas
Publisitas merupakan unsur hubungan komunitas yang
amat penting. Hubungan pribadi dengan kerabat kerja surat
kabar, televisi, dan radio setempat amatlah berguna bagi
manajer pabrik atau kepala hubungan komunitas untuk
18
menjamin publisitas setempat. Juga, publikasi perusahaan
yang disebarkan kepada pemuka pendapat tertentu
merupakan media nyata untuk jenis-jenis publisitas
tertentu.
3) Gelangga Terbuka dan Wisata Pabrik
Cara yang efektif untuk memberikan informasi kepada
komunitas yang berkepentingan dengan bisnis, ialah
dengan mengundang mereka mengunjungi
pabrik/perusahaan dan menyaksikan kegiatan. Wisata
pabrik dapat memperlihatkan dengan meyakinkan bahwa
suatu perusahaan menyatakan tempat yang baik untuk
bekerja, dan bahwa perusahaan menaruh perhatian pada
kesejahteraan para karyawan. Hal itu memberikan
gambaran bisnis yang tepat kepada komunitas, dan
karenanya merupakan suatu cara yang efektif untuk
membina pengertian. Begitu pula, minat para karyawan
dirangsang dengan memberikan mereka kesempatan untuk
memberikan kepada keluarga dan tetangganya dimana dan
bagimana mereka bekerja.
4) Pertemuan dengan Pemuka Pendapat
Pertemuan pemuka pendapat atau opinion leaders
komunitas harus dilakukan karena pemuka pendapat ini
19
tentu akan lebih mudah mempengaruhi dalam
meningkatkan pengertian komunitas terhadap organisasi.
5) Kunjungan Para Pengusaha ke Lembaga-lembaga
Komunitas
Kunjungan yang dilakukan organisasi kepadaka
komunitasnya ini memiliki tujuan untuk mengetahui
masalah dan meningkatkan kepercayaan komunitas
terhadap organisasi.
2.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
2.3.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Chambers et.al. (2003:1) mendifinisikan tanggung jawab sosial
korporat/perusahaan sebagai “melakukan tindakan sosial (termasuk
lingkungan hidup) lebih dari batas-batas yang dituntut peraturan
perundang-undangan”. Natufe (2001:9) dengan mengutip definisi dari
WBCSD (World Business Council for Sustainable Development)
menyebut tanggung jawab sosial korporat sebagai “komitmen
berkelanjutan kalangan bisnis untuk berprilaku etis dan memberikan
sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu
hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan
masyarakat secara keseluruhan”. (Iriantara, 2007:49)
20
2.3.2 Bentuk – Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Keberhasilan ekonomi dan finansial dunia usaha berkaitan erat
dengan kondisi sosial dan lingkungan dimana perusahaan itu
beroperasi. Pada intinya, tanggung jawab sosial merupakan dari
perusahaan untuk mengintegrasikan kepeduliannya terhadap
terhadap masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan atau lebih dikenal
dengan istilah “Triple Bottom Line”. Bentuk dari tanggung jawab
sosial ini dapat digolongkan dalam 4 bentuk yaitu (Busyra dan Isa
2008:62-63):
1. Pengelolaan lingkungan kerja yang secara baik yaitu
penyediaan lingkungan yang aman dan nyaman, sistem
kompensasi yang layak, dan perhatian terhadap
kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
2. Kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat
(khususnya masyarakat lokal). Community Development
merupakan program dari kemitraan yang bertujuan untuk
membantu peningkatan kesejahteraan umum masyarakat
setempat dalam kurun waktu yang cukup panjang.
3. Penanganan kelestarian lingkungan yang dimulai dari
lingkungan perusahaan seperti, penghematan
penggunanan listrik, air, kertas, sampai penanganan
21
limbah yang dihasilkan perusahaan agar tidak mencemari
lingkungan sekitar perusahaan.
4. Investasi Sosial atau yang biasa dikenal dengan kegiatan
amal perusahaan. Dalam hal ini perusahaan memberikan
dukungan finansial jmaupun non finansial yang
dilakukan oleh kelompok atau organisasi pada kegiatan
sosial dan lingkungan. Dimana program ini dapat
membentuk corporate image.
2.3.3 Hubungan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dengan Community
Relations
Setiap kebijakan hubungan masyarakat atau rencana strategi harus
menetapkan tanggung jawab yang jelas dan spesifik dalam
mengimplementasikan dan mengelola interaksi perusahaan dengan
publik serta masyarakat umum, dimana pun terjadi.
Dalam konteks Public Relations, tanggung jawab sosial korporat
itu diimplementasikan dalam program dan kegiatan community
relations, dapat juga dinyatakan community relations merupakan bentuk
tanggung jawab sosial perusahaan. Wajar bila berbagai perusahaan di
Indonesia kini sudah menjalankan tanggung jawab sosialnya.
Konsep tanggung jawab sosial korporat terlihat bahwa salah satu
bidang perwujudan tanggung jawab sosial itu adalah menjalin hubungan
dengan komunitas. Namun konsep komunitasnya, bukan komunitas
22
dalam artian geografis belaka melainkan juga komunitas dalam artian
interaksi antar manusia yang menjadi anggota satu komunitas yang tidak
terikat dalam satu wilayah geografis tertentu.
Praktik keterlibatan komunitas korporat sebagai cermin tanggung
jawab sosial korporat berjalan dengan baik, berdasarkan kriteria berikut
ini :
1. Mencerminkan pendekatan seperti bisnis
2. Melibatkan semua jenjang pegawai
3. Mendapatkan dukungan dan komitmen manajemen senior
4. Meningkatkan semua sumber daya organisasi
5. Terlibat dalam mempertanyakan kebijakan publik yang terkait
dengan isu-isu penting yang didukung organisasi
6. Berinvestasi dalam komunitas-komunitas tempat organisasi
menjalankan bsinisnya
7. Didasarkan pada rencana bisnis dan alokasi sumber daya
8. Dibicarakan pada lingkungan internal dan eksternal organisasi
Berdasarkan uraian diatas, maka para praktisi atau staf public
relations bisa menyusun program dan kegiatan community relations
bagi organisasi tempatnya bekerja lebih baik. Kegiatan community
relations tidak lagi dipandang sekedar membagi-bagikan hadiah atau
sekedar uang secara insidental, melainkan secara strategis
merencanakan program yang bisa melahirkan dampak atau outcome
23
buka sekedar hasil ouput. Dengan begitu maka program dan kegiatan
community relations bisa memiliki manfaat jangka panjang baik bagi
organisasi maupun komunitas. (Iriantara, 2007: 67-68)
2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang Public Relations sangatlah beragam dapat diambil
dari bagian-bagian yang termasuk dalam Public Relations. Agar terhindar dari
kesamaan, peneliti perlu mengkaji beberapa penelitian terdahulu yang juga
mengkaji hal yang paling berdekatan dengan apa yang akan dikaji seperti
penelitian Aktivitas Community Relations dan Tanggung jawab sosial
perusahaan. Berikut adalah penelitian terdahulu :
Tabel 2.1
Nama
Peneliti
Judul Metode
Penelitian
Kesimpula
n
Persamaa
n
Perbedaa
n
Angellia
Firdaus
(082206
17 Ilmu
Komuni
kasi
Universi
tas
Aktivitas
Public
Relations
dalam
pelaksanaa
n
Corporate
Social
Deskriptif -
kualitatif
Peneliti
menemuka
n bahwa
Aktivitas
Public
Relations
dalam
Pelaksanaa
Sama-
sama
meneliti
tentang
Aktivitas
communit
y
relations
Perbedaa
nya
terletak
pada
fokus
penelitian
yang,
Sedangan
24
Muham
madiyah
Malang)
Responsibi
lity (Studi
pada
Policy
Governme
nt an
Public
Affair
(PGPA)
Chevron
Indonesia
Company
Pasir
Ridge
n CSR
melakukan
hubungan
eksternal
dengan
membuat
kegiatan
community
relations
yang
berupa
program
Local
Business
Developme
nt (LBD).
Dalam
kegiatan
CR, PRO
melakukan
tahapan
penetapan
dan
menggun
akan
metode
Deskripti
f
kualitatif
kan
peneliti
mengamb
il fokus
pada
proses
Public
Relations.
Perbedaa
n lain
terletak
pada
objek dan
sumber
data yang
digunaka
n
25
tujuan,
sasaran,
target, tim
yang
terlibat,
media
publikasi,
faktor
pendukung
dan
penghamba
t, serta
evaluasi
dan
monitoring.
Haril
Pranata
(201210
0403114
17 Ilmu
Komuni
kasi
Aktivitas
Communit
y Relations
bagian dari
Corporate
Social
Responsibi
Deskriptif
– kualitatif
Peneliti
menemuka
n bahwa
PT. TPPI
mererapka
n konsep
triple
Sama-
sama
meneliti
Aktivitas
Communi
ty
Relations
Perbedaa
nnya
terletak
pada
objek dan
sumber
data.
26
Universi
tas
Muham
madiyah
Malang)
lity (Studi
pada
Humas
PT. Trans-
Pacific
Petrochem
ical
Indotama
Kabupaten
Tuban)
battom
line,
sebagai
komitmen
tanggung
jawab
perusahaan
dan
kesejahtera
an
masyarakat
. Dalam
pelaksanaa
n CSR
menggnaka
n empat
tahapan
yaitu fact
finding,
planning,
communica
27
tion, and
evaluation.
Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Angella Firdaus seorang
mahasiswi dari jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.
Penelitian dengan judul skripsi “Aktivitas Public Relations dalam pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (Studi pada Policy Government an Public
Affair (PGPA) Chevron Indonesia Company Pasir Ridge”. Hasil dari penelitian
adalah aktivitas yang dilakukan PRO Chevron dalam pelaksanaan CSR yaitu
melakukan hubungan eksternal dengan membuat kegiatan community relations
yang dapat mempertahankan dan meningkatkan hubungan komunikasi dua arah
yang telah terjalin baik antara perusahaan dengan masyarakat lokal.
Penelitian kedua yaitu Hasril Prananta seorang mahasiswa Ilmu
Komunikasi Muhammadiyah Malang angkatan 2012 dengan judul skripsi
“Aktivitas Community Relations bagian dari Corporate Social Responsibility
(Studi pada Humas PT. Trans-Pacific Petrochemical Indotama Kabupaten
Tuban)”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. TPPI menerapkan
konsep tripe battom line, sebagai komitmen tanggung jawab perusahaan dan
kesejahteraan masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan program corporate
social responsibility menggunakan empat tahap yaitu fact finding, planning,
communication, and evaluation. Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan
bahwa public relations PT. TPPI sebagai mediator untuk membentuk pihak
28
perusahaan. Public relations menjadi fasilitator komunikais pemecah masalah
dan membantu dalam memberikan pelatihan sehingga mendapatkan respon
yang baik dari masyarakat.
Penelitian terdahulu menjadi sumber refrensi peneliti dalam
menemukan sebuah masalah serta dengan sudut pandang yang berbeda, peneliti
akan mengambil fokus ke arah kegiatan atau proses Public Relations yang mana
merupakan Aktivitas Community Relations, penelitian difokuskan dalam
program kampung hijau yang sudah ada dikarenakan agar informasi yang
didapat mencukupi dan terhindar dari ruang lingkup penelitian yang terlalu
luas.
2.4 Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti akan memfokuskan pada Aktivitas
Community Relations humas Jatim Park 3 dalam melaksanakan tanggung jawab
sosial. Bentuk tanggung jawab sosial Jatim Park 3 berupa adanya program
Kampung Hijau di Desa Beji RT 02 RW 06 Krajansae Baru. Aktivitas ini sesuai
dengan empat tahapan Public Relations yaitu:
1). Pengumpulan Fakta, pada tahap ini mencari serta mengumpulkan fakta-
fakta atau data sebelum melakukan suatu kegiatan. Pengumpulan fakta sesuai
fakta-fakta yang ditemukan di Desa Beji RT 02 RW 06 yang letak bangunan
Jatim Park 3 berdekatan dengan masyarakat sekitar sehingga masyarakat sekitar
mengalami gangguan serta kerugian.
29
2). Perencanaan, melalui tahap ini dapat mewujudkan apa yang
direncanakan dibuatlah suatu program untuk mengatasi permasalahan. Program
dibuat untuk mencapai suatu tujuan, untuk itu dengan adanya Program
Kampung Hijau sebagai bentuk tanggung jawab sosial Jatim Park 3 dengan
tujuan memajukan lingkungan serta mensejahterakan masyarakat disekitar
Jatim Park 3.
3). Aksi dan Komunikasi, setelah rencana disusun dengan baik.
mengimplementasi program sesuai yang telah direncanakan untuk
menyelesaikan permasalahan perusahaan dengan masyarakat sekitar, untuk itu
adanya kampung hijau merupakan sebuah implementasi atau aksi tanggung
jawab sosial Jatim Park 3. Serta mengkomunikasikan program tersebut dengan
cara sosialisai atau rembukan agar masyarakat tahu yang akan dilakukan dan
membujuk masyarakat untuk mendukung dan menerima program tersebut.
4). Evaluasi, perlu adanya evaluasi agar program yang telah dijalankan
efektiv dan efisien dapat dilanjutkan, dihentikan atau diperbaiki. Untuk itu
dengan adanya Kampung Hijau apakah sudah mengimplemntasikan bentuk
tanggung jawab sosial Jatim Park 3 sesuai dengan permasalahan perusahaan
serta kebutuhan masyarakat sekitar.