Download - BAB II GGA
-
7/25/2019 BAB II GGA
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah
metabolic tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan yang biasanya
dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi
renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolic, cairan,
elektrolit, serta asam-basa. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan
merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan
ginjal. Setiap tahun 50.000 orang Amerika meninggal akibat gagal ginjal
menetap.
Gagal ginjal akut, suatu akan keadaan berhentinya fungsi ginjal secara
tiba-tiba, dapat disebablan oleh obstruksi, sirkulasi darah yang terganggu, atau
penyakit ginjal yang melatari. Terlepas dari tipenya, baik prarenal, intrarenal,
atau pascarenal, biasanya gagal ginjal akut meleati tida fase berbeda, yakitu!
fase oliguria, dieresis dan pemulihan. Sekitar 5" pasien yang diraat dirumah
sakit mengalami gagal ginjal akut. #eadaan tersebut biasanya bersifat re$ersible
setelah dilakukan terapi, namun jika tidak diterapi keadaan ini dapat berlanjut
menjadi penyakit ginjal terminal %end-stage renal disease&, a'otemia prerenal dan
kematian %#oalak, (0)*&.
B. Identifikasi masalah
1
-
7/25/2019 BAB II GGA
2/21
). +ntuk mengetahui definisi gagal ginjal akut
(. +ntuk mengetahui penyebab gagal ginjal akut
. +ntuk mengetahui manifestasi klinis
*. +ntuk mengetahui patofisiologi
5. +ntuk mengetahui pemeriksaan diagnostik
. +ntuk menegtahui komplikasi. +ntuk mengetahui penatalaksanaan
/. +ntuk mengetahui asuhan keperaatan diabetes insipidus
C. Tujuan penulisan
. Tujuan khusus
+ntuk mengetahui tentang bencana dan peran peraat dalam setiap
fase bencana serta memenuhi salah satu tugas mata kuliah ilmu keperaatan
medikal bedah.
!. Tujuan umum
a. +ntuk menambah pengetahuan tentang iabetes 1nsipidus
b. +ntuk mengetahui Asuhan #eperaatan iabetes 1nsipidus
c. +ntuk menambah referensi pengetahuan di perpustakaan ST1#es 2idya
harma 3usada.
2
-
7/25/2019 BAB II GGA
3/21
D. "anfaat penulisan
. Bagi #TI$es %DH
Sebagai bahan pembelajaran dan referensi dalam belajar 1lmu keperaatan
medikal bedah.!. Bagi Pera&atSebagai acuan dan referensi dalam aplikasi penerapan asuhan keperaatan
pada pasien dengan gagal ginjal akut.
'. Bagi mahasis&a(I kepera&atan
Sebagai bahan mata ajar ilmu keperaatan medikal bedah dan referensi
bacaan sebagai penambah aasan dan pengetahuan mahasisa.
BAB II
TIN)AUAN TE*+I
A. Definisi ,agal ,injal Akut
Gagal ginjal akut terjadi bila fungsi ginjal berkurang sampai ke tingkat
dimana homeostasis cairan tubuh tidak dapat dipertahankan lagi. 4eskipun
oluguria %$olume urin setiap hari kurang dari *00 m6m ( & adalah la'im,
$olume urin dapat berkisar normal % gagal ginjal non-oliguria& pada tipe gagal
ginjal akut tertentu % nefrotoksisitas aminoglikosid& % 7elson, (000&.
3
-
7/25/2019 BAB II GGA
4/21
ikatakan terjadi GGA jika ginjal secara tiba-tiba tidak mampu
mengatur $olume dan komposisi urine secara tepat sebagai respons terhadap
asupan makanan dan cairan dan terhadap kebutuhan organisme %2ong, (00/&Gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi ginjal secara mendadak dan
hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubular dan
glomerular. %8runner, &
Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana ginjal tidak lagi
mengeksresi produk-produk limbah metabolisme, biasanya karena
hipoperfungsi ginjal. Sindrom ini bisa berakibat a'otemia %uremia&, yaitu
akumulasi produk limbah dalam darah dan oliguria,diamana haluaran urine
kurang dari *00ml6(* jam % 9an, (000&
B. Eti-l-gi
:enyebab tiga kategori utama kondisi penyebab gagal ginjal akut
adalah!
). :rarenal ! 3ipo$olemia, 3ipotensi, 3ipoksia dan 3ipoperfusi
(. 1ntarenal ! #erusakan actual jaringan ginjal seperti Glomerulonefritis,
#oagulasi intra$ascular terlokalisasi, 7ekrosis tubulus akut, 7efritis
interstisialis akut, Tumor.
. :ascarenal ! ;bstruksi aliran urin seperti +ropati obstruktif dan
-
7/25/2019 BAB II GGA
5/21
ketika keadaan uremia yang dialami pasien bertambah berat dan disfungsi
renal mengganggu sistem tubuh yang lain.
). Gastrointestinal ! anoreksia, mual muntah, daiare atau konstipasi,
stomatitis, perdarahan, hematemesisi, membaran mukosa yang kering,
pernapasan uremik.(. Sistem Saraf :usat ! sakit kepala, mengantuk, iritabilitas,
kebingungan, neuropati perifer, serangan kejang, koma. #ulit ! kering, pruritus, pucat, purpura dan kadang-kadang
uremic frost*. #ardio$askuler ! pada aal penyakit, hipotensi, kemudian terjadi
hipertensi, aritmia, kelebihan muatan cairan, gagal jantung, edema
sistemimk, anemia, peruabhan mekanisme pembekuan darah
5. :ernapasan ! edema paru, pernapas kussmaul
D. Pat-fisi-l-gi
). #egagalan prarenal
#egagalan prarenal terjadi ketika terdapat suatu keadaan yang
mengurangi aliran darah kedalam ginjal sehingga hipoperfungsi. =ontoh
meliputi hipo$olemia, hipotensi, $asokontrksi, atau curah jantung yang
tidak adekuat. A'otemia % keadaan terdapatnya produk limbah nitrogenus
yang berlebihan dalam darah& terjadi pada *0" hinga /0" kasuas gagal
ginjal akut.#edua darah renal terganggu, pengangkutan oksigen kedalam
ginjal juga terganggu. 3ipoksemia serta iskemia yang terjadi dapat
menimbulkan kerusakan ginjal dengan cepat dan ire$ersibel. Tubulus renal
merupakan bagian ginjal yang paling rentan terhadap efek yang
ditimbulkan oleh hipoksemia
5
-
7/25/2019 BAB II GGA
6/21
A'otemia merupakan akibat hioperfungsi renal. #erusakan aliran
darah akan mengakibatkan penuruanan laju filtrasi glomerulus dan
peningkatan reabsorpsi natrium serta air dalam tubulus renal. :enurunan
laju filtrasi glomerulus menyebabkan ketidakseminagan elektrolit dan
asidosisi metabolic. 8iasanya pemulihan aliran darah renal dan laju filtrasi
glomerulus akan membalikan keadaan a'otemia.(. #egagalan intrarenal
#egagalan intrarenal, yang juga dinamakan gagal ginjal intrinsik
atau parenkimal, terjadi karena kerusakan pada struktur ginjal yang
berfungi melakukan filtrasi. :enyebab kegagalan intrarenal
diklasifikasikan menjadi penyebab nefrotoksik, inflamasi, atau iskemik.
#alau kerusakan tersebut disebabkan oleh nefrotoksisitas atau inflamasi
lapisan halus dibaah epitelium %membrane basalis& akan mengalami
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi dan keadaan ini secara tipikal
menimbulkan gagal ginjal kronis. #ekurangan aliran darah yang berat atau
lama akibat iskemia dapat menyebabkan kerusakan renal %cedera
parenkimal iskemik& dan kadar nitrogen yang berlebihan di dalam darah
%a'otemia renal intrinsik&.
7ekrosis tubular akut, yang merupakan prekursor kegagalan
intrarenal, dapat terjadi karena kerusakan iskemik pada parenkim renal
pada saat terdapat kegagalan prerenal yang tidak diketahui atau yang
mendapatkan terapi yang salah, atau karena komplikasi obstetric, seperti
eclampsia, gagal ginjal pascapartum, abortus septik, dan perdarahan
intrauteri.
6
-
7/25/2019 BAB II GGA
7/21
#ehilangan cairan menyebabkan hipotensi yang menimbulkan
iskemia. 9aringan yang iskemik akan menghasilkan radikal bebas-oksigen
yang toksik dan menyebabkan pembengkakan, cedera, dan nekrosis.:enyebab gagal ginjal akut yang lain adalah pemakaian 'at-'at
nefrotoksik yang meliputi obat-obat analgetik, anastesi, logam berat,
media kontras, pelarut organic, dan antimikroba, khususnya obat-obat
antibiotik golongan aminoglikosid. ;bat-obat ini menumpuk di dalam
korteks renal sehingga terjadi gagal ginjal yang baru menunjukkan
manifestasi secara nyata sesudah pemberian obat lain atau pajanan toksin
lain. 7ekrosis yang disebabkan oleh nefrotoksis cenderung seragam dan
terbatas hanya pada tubulus proksimal, sedangkan nekrosis karena iskemia
cenderung berbagai bagian nefron.
. #egagalan pascarenal
;bstruksi bilateral aliran urine akan menyebabkan kegagalan
pascarenal. :enyebabnya dapat berada didalam kandung kemih, ureter,
atau uretra.
;bstruksi kandung kemih dapat disebabkan oleh!
- ;bat-obat antikolinergik
- isfungsi saraf otonom- 1nfeksi
- Tumor
;bstruksi ureter yang menghalangi aliran urine dari ginjal ke dalam
kandung kemih dapat disebabkan oleh!
7
-
7/25/2019 BAB II GGA
8/21
- 8ekuan darah- 8atu
- >dema atau inflamasi
- 7ekrosis papilla renal
- ?ibrosis atau perdarahan retroperitoneal- :embedahan %ligase yang tidak sengaja dan striktur&
- Tumor atau kristal asam urat.
;bstruksi uretra dapat disebabkan oleh hyperplasia prostat, tumor
prostat, atau striktur uretra.
#etiga tipe gagal ginjal akut %prerenal, intrarenal, atau pascarenal&
biasanya terjadi melalui tiga fase yang berbeda, yaitu! fase oliguriaa, dieresis
dan :emulihan.
). ?ase ;liguria
;liguria dapat terjadi karena satu atau beberapa faktor. 7ekrosis
tubulus renal dapat menyebabkan sel terlepas, pembentukan silinder, dan
edema iskemik. ;bstruksi tubulus yang diakibatkan menimbulkan
penigkatan retrograd tekanan dan penurunan laju filtrasi glomerulus.
Gagal ginjal dapat terjadi dalam tempo (* jam akibat efek ini. filtrasi
glomerulus bisa tetap normal pada beberapa kasus gagal ginjal, reabsorpsi
filtrate didalam tubulus renal dapat dipercepat. :ada keadaan ini, keadaan
iskemia dapat meningkatkan permeabilitas tubulus dan menyebabkan
perembesan balik. #onsep yang lain menjelaskan baha pelepasan
angiotensi 11 didalam ginjal atau redistribusi aliran darah dari korteks ke
medula dapat menimbulkan konstriksi $asa aferen sehingga terjadi
peningkatan permebialitas glomerulus dan penurunan laju filtrasi.
8
-
7/25/2019 BAB II GGA
9/21
3aluaran urine dapat tetap kurang dari 0ml6 jam atau *00ml6hari
selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Sebelum terjadi kerusakan,
kedua ginjal bereaksi terhadap penurunan aliran darah dengan menahan
natrium dan air.
#erusakan akan mengganggu kemampuan ginjal untuk ,menahan
natrium. :ada keadaan ini terjadi kelebihan $olume cairan %air&, a'itemia
%kenaikan kadar ureum, kreatinin, dan asam urat daam serum& dan
ketidakseimbangan elektrolit. =edera iskemik atau toksik menimbulkan
pelepasan mediator dan $asokontriksi intrarenal. 3ipoksia medulla renal
mengakibatkan pembekakkan sel-sel tubulus dan endotel, pelekatan sel-sel
neutrofil pada kapiler serta $enula, dan pengakti$an trombosit yang tidak
tepat. :eningkatan iskemia dan $asokontriksi lebih lanjut membatasi
perfusi darah.Sel-sel yang cedera akan kehilangan polaritas, dan disrupsi yang
terjadi pada sambungan yang erat antar sel-sel tersebut menigkatkan
perembesan balik filtrate. 1skemia mengganggu fungsi pompa membran
yang bergantung pada energy, dan kalsium menumpuk dalam sel-sel
tersbut. #alsium yang berlebih ini selnajutnya menstimulasi
$asonkontriksi dan mengaktifkan en'im protease serta en'im-en'im lain.
oliguria prerenal yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan
nekrosis tubuler akut.
(. ?ase ieresis
#etika ginjal tidak mampu lagi menahan natrium dan air maka
terjadi fase dieresis, yng dotandai oleh peningkatan sekresi urine hingga
melebihi *00ml6(* jam. aju filtrasi glomerulus mungkin normal atau
9
-
7/25/2019 BAB II GGA
10/21
meningkat tetapi mekanisme yang emndukung fungsi tubulus menjadi
abnormal. >kresi urine yang encer meneybakan dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit. #adar ureum yag tinggi meninmbulkan
dieresis osmotic dan akibatnya terjadi kekuranan kaliium, natrium, serta
air. ?ase diuresisi dapat berlangsung selama beberapa hari atau eberabap
minggu.. ?ase :emulihan
9ika penyebab dieresis dikoreksi, keadaan a'otemia secara
berangsur-angsur menghilang dan terjadi pemulihan. ?ase pemulihan.
?ase pemulihan merupakan proses pembalikan yang terjadi secara
berangsur-angsur untuk kembali kepada fungsi renal yang normal atau
hampir normal seelama tiga hingga )( bulan.
E. Penegahan
). 4eningkatkan keadekuatan hidrasi pada pasien yang berisiko mengalami
dehidrasi
(. :asien yang menjalani pemeriksaan diagnostik intensif dan memerlukan
pembatasan cairan dan agens kontras %misalkan, barium enema, pielogram
intra$ena&, terutama pasien lansia yang ginjalnya tidak dapat pulih dengan
sempurna.
. :asien dengan gangguan neoplastik atau gangguan metabokisme
%misalkan, gout& dan mereka yang menerima kemoterapi.
*. 4encegah dan menangani syok dengan tepat menggunakan terapi
penggantian darah dan cairan
5. :antau tekanan $ena sentral dan arterial pada pasien yang sakit dengan
ketat, serta haluaran urin tiap jam untuk mendeteksi aitan gagal ginjal
sedini mungkin.. akukan penataklaksaan hipotensi dengan tepat.
10
-
7/25/2019 BAB II GGA
11/21
. #aji fungsi renal secara kontinyu %haluaran urin, nilai labolatorium& jika
diperlukan
/. Selalu berhati-hati untuk memastikan baha darah yang sesuai diberikan
ke pasien yang tepat untuk menghindari reaksi tranfusi ysng berat, yang
dapat mencetuskan konplikasi renal.@. =egah dan tangani infeksi dengan tepat. 1nfeksi dapat menyebabkan
kerusakan renal progresif)0. 8erikan peraatan yang cermat terhadap kateter untuk mencegah infeksi
dari traktus uirinarius. Angkat katetar sedini mungkin.)). :antau dengan ketat seluruh medikasi seluruh medikasi yang
dimetabolisme atau diekskresi oleh ginjal dalam hal dosis, durasi, dan
kadar darah untuk mencegah efek toksik.
/. Penatalaksanaan
Ginjal memiliki kemampuan pulih yang luar biasa dari penyakit. ;leh
karena itu, tujuan penagangan gagal ginjal akut adalah untuk menjaga
kesimbangan kimiai normal dan mencegah komplikasi sehingga perbaikan
jaringan ginjal dan pemeliharaan fungsi ginjal dapat terjadi. :enelitian
dilakukan untuk mengindentifikasi, menangani dan mengeliminasi setiap
kemungkinan penyebab kerusakan.
). ialisis
ialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplkasi gagal ginjal
akut yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis dan kejang. ialisis
memperbaiki abnormalitas biokomia menyebabkan cairan, protein dan
natrium dapat dikonsumsi secara bebas ! menghilangkan kecenderungan
perdarahan ! dan membantu penyembuhan luka. 3emodialisis,
hemofiltrasi atau dialisis peritoneal dapat dilakukan.(. :enanganan 3ipokalemia
11
-
7/25/2019 BAB II GGA
12/21
#eseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah utama
pada gagal ginjal akut ! hiperkalemia merupakan kondisi yang paling
mengancam jia pada gangguan ini. ;leh karena itu, pasien dipantau
akan adanya hiperkalemiia melalui serangkaian pasien selama tahap akut
gagal ginjal untuk menurunkan katabolimse dan pelepasan kalium
berikutnya dan akumulasi produk sampah endogen %urea dan kreatinin&.
Tirah baring dapat dianjurkan untuk mengurangi pennggunaan dan laju
metabolisme selama fase akut dari gangguan demam dan infeksi,
keduanya mengalami peningkatan laju metabolism, dan katabolisme
sehingga harus dicegah dan ditangani dengan tepat.
. 4eningkatkan ?ungsi :ulmoner
:erhatian diberikan terhadap fungsi pulmoner dan pasien dibantu
miring, batuk, dan nafas dalam, dengan sering untuk mencegah atelaksis
dan infeksi pernafasan jika tidak didorong dan dibantu mengantuk dan
letrgik dapat membatasi pergerakan pasien.
*. 4encegah infeksi4encegah infeksi asepsis sangat penting dalam melakukan
tindakan infasif dan pemasangan caterer untuk mengurangi resiko infeksi
dan peningkatan metabolisme. #ateter indelling sedapat mungkin
dihindari karena penggunaannya meningkatkan infeksi traktus urinarius.
5. 4eraat kulit
#ulit pasien mungkin kering dan sangat rentan untuk mengalami
luka akibat edema oleh karena itu, peraatan kulit yang cermat sangat
penting. Selain itu ekskoriasi dan gatal dikulit dapat sebagai akibat dari
penimbunan toksin mengiritasi didalam jaringan pasien. 4asase tonjolan
12
-
7/25/2019 BAB II GGA
13/21
tulang, membalikan pasien dengan sering dan memandikan dengan air
dingin biasanya menimbulkan rasa nyaman dan mencegah luka dikulit
. ukungan ialysis
:asien gagal ginjal akut memerlukan penanganan dengan
hemodialisis peritoneal, atau hemofiltrasi untuk mencegah komplikasi
serius ! lamanya penanganan tergantung pada penyebab dan luasnya
kerusakan ginjal pasien dan keluarga memerlukan bantuan, penjelasan,
san dukungan selama masa ini. Tujuan dan rasional penanganan akan
dijelaskan kepada pasien dan keluarga oleh dokter. 7amun demikian
tingginya kecemasan dan rasa takut pasien mengharuskan pengulangan
penjelasan dan klarifikasi oleh peraat. Anggota keluarga aalnya
mungkin takut untuk menyentuh dan berbicara pada pasien selama
prosedur ini dilakukan, namun demikian mereka perlu didorong dan
dibantu untuk melakukannya.
4eskipun banyak fungsi peraat akan dicurahkan pada aspek
tekhnik prosedur, namun kebutuhan dan perhatian psikologis pasien dan
keluarga tidak dapat diabaikan. :engkajian berlanjut terhadap komplikasi
pada pasien gagal ginjal akut dan penyebab pencetus sangat penting.
,. $-mplikasi
Gagal ginjal mempengaruhi banyak proses tubuh. #omplikasi dapat meliputi!
. emam dan menggigil %sering terjadi& yang menunjukan infeksi
!. Asidosis metabolic akibat penurunan eksresi ion hydrogen
13
-
7/25/2019 BAB II GGA
14/21
'. Anemia akibat eritropoietinemia, filtrasi eritrosis pada flomerulus, atau
perdarahan yang menyertai disfungsi trombosit, hipoksia jaringan yang
menstimulasi peningkatan respirasi dan kerja pernapasan0. Sepsis karena penurunan imunitas yang diantarai sel darah putih
1. Gagal jantung akibat kelebihan muatan cairan dan anemia yang
menyebabkan beban kerja tambahan pada jantung
2. #eadaan mudah terjadi hiperkoagulasi akiabt kelianan pada jumlah atau
fungsi protein koagulan, faktor koagulasi, trombosit atau mediator endotel
yang mengakibatkan perdarah atau gangguan pembekuan
3. :erubahan status mental dan sensibilitas perifer akibat efek yang
ditimbulkan pada sel-sel saraf yang sanagt sensiti$e, keadaan in terjadi
sekunder karena retensi toksin, hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit dan
asidosis.
H. Pemeriksaan Diagn-sis
iagnosis gagal ginjal akut didasarkan pada hasil pemeriksaan berikut
ini!
. :emeriksaan urine yang memeprlihatkan adanya silinder, debris seluler,
dan penurunan berat jenis urine, pada penyakit glomerulus, proteunieria,
dan osmolatilitas urine yang mendekati osmolalitas serum kadar natrium
dalam urine kurang dari (0 m>B6 jika oliguria terjadi karena penurunan
perfusi darah dan lebih dari *0 m>B6 jika penyebab intrarenal
!. :emeriksaan darah yang memperlihatkan kenaikan kadar ureum, kreatinin,
dan kalium dalam serum darah, penurunan kadar bikarbonat, nilai
hematokrit serta hemoglobin dan p3 darah yang rendah.
'. Tes klirens kreatinin yang mengukur laju filtrasi glomerulus dan
mencerminkan jumlah nefron yang masih berfungsi yang tersisa
14
-
7/25/2019 BAB II GGA
15/21
0. >lektrokardiogram %>#G& yang memperlihatkan gelombang T yang tinggi
dan runcing, pelebaran segmen C
-
7/25/2019 BAB II GGA
16/21
b.
-
7/25/2019 BAB II GGA
17/21
Gangguan status mental, penurunan lapang perhatian,
ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau,
penurunan tingkat kesadaran %a'otemia, ketidakseimbangan
elektrolit6asam6basa&.
d& 8* %8ladder&:erubahan pola kemih pada periode oliguri akan terjadi
penurunan frekuensi dan penurunan urine output E*00 ml6hari,
sedangkan pada periode diuresis terjadi peningkatan yang
menunjukkan peningkatan jumlah urine secara bertahap,
disertai tanda perbaikan filtrasi glomerulus. :ada pemeriksaan
didapatkan perubahan arna urine menjadi lebih pekat6gelap.
e& 85 %8oel&
idapatkan adanya mual dan muntah, serta anoreksia sehingga
sering didapatkan penurunan intake nutrisi dari kebutuhan.
f& 8 %8one&idapatkan adnaya kelemahan fisik secara umum efek
sekunder dari anemia dan penurunan perfusi perifer dari
hipetensi.
d. :emeriksaan iagnostik)& aboratorium
+rinalisis didapatkan arna kotor, sedimen kecoklatan
menunjukkan adanya darah, 3b, dan myoglobin.
(& :emeriksaan 8+7 dan kadar kreatinin
Terdapat peningkatan yang tetap dalakm 8+7 dan laju
peningkatannya bergantung pada tingkat katabolisme %pemecahan
protein&, perfusi renal dan masukan protein.& :emeriksaan elektrolit
:asien yang mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus tidak
mampu mengeksresikan kalium. #atabolisme protein
17
-
7/25/2019 BAB II GGA
18/21
mengahasilkan pelepasan kalium seluler ke dalam cairan tubuh,
menyebabkan hiperkalemia berat. 3iperkalemia menyebabkan
disritmia dan henti jantung.*& :emeriksan p3
:asien oliguri akut tidak dapat mengeliminasi muatan metabolik
seperti substansi jenis asam yang dibentuk oleh proses metabolik
normal. Selain itu, mekanisme bufer ginjal normal turun. 3al ini
ditunjukkan dengan adanya penurunan kandungan karbon dioksida
darah dan p3 darah sehingga asidosis metabolik progresif
menyertai gagal ginjal.
e. :enatalaksanaan 4edisTujuan penatalaksanaan adalah menjaga keseimbangan dan mencegah
komplikasi, yang meliputi hal-hal sebagai berikut!)& ialisis
ialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal
akut yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis, dan kejang.
(& #oreksi hiperkalemi
:eningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion
pengganti resin %natrium polistriren sulfonat&, secara oral atau
melalui retensi enema.& Terapi cairan
*& iet rendah protein, tinggi karbohidrat
5& #oreksi asidosis dengan natrium bikarbonat dan dialisis.(. iagnosis
a. :enurunan curah jantung b.d gangguan irama jantung.
b. #elebihan $olume cairan b.d penurunan pengeluaran urine, retensi
cairan dan natrium.
c. :erubahan nutrisi ! #urang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual
dan muntah.d. 1ntoleransi akti$itas b.d anemi dan nyeri sendi sekunder terhadap gagal
ginjal.
18
-
7/25/2019 BAB II GGA
19/21
e. #erusakan integritas kulit b.d internal %perubahan status cairan&.. 1nter$ensi
a. :enurunan curah jantung b.d gangguan irama jantung.
)& >$aluasi adanya nyeri dada.
(& =atat adanya disritmia jantung.& =atat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output.
*& 4onitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung.
5& 4onitor balance cairan.& 4onitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia.
& Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan.
/& 4onitor toleransi akti$itas pasien.@& 4onitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu.
)0& Anjurkan untuk menurunkan stress.
))& 4onitor T, nadi, suhu, dan
-
7/25/2019 BAB II GGA
20/21
*& 9elaskan pada pasien dan keluarga rasional dari pembatasan.5& 8antu pasien dalam menghadapi ketidaknyamanan akibat
pembatasan cairan.
& Tingkatkan dan dorong higiene oral dengan sering.
d. :erubahan nutrisi ! #urang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual
dan muntah.
)& #aji status nutrisi.
(& #aji pola diet nutrisi.
& #aji faktor yang berperan dalam merubah masukan nutrisi.
*& 4enyediakan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet.
5& Anjurkan cemilan tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium
diantara aktu makan.
& =iptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan.
& Timbang berat badan harian.
/& #aji bukti adanya masukan protein yang tidak adekuat.
20
-
7/25/2019 BAB II GGA
21/21
BAB I4
PENUTUP
A. $esimpulanGagal ginjal aku adalah ginjal secara tiba-tiba tidak mampu
mengatur $olume dan komposisi urine secara tepat sebagai respons
terhadap asupan makanan dan cairan dan terhadap kebutuhan organisme.
:enyebab dari GGA ini adalah karena preranal, intrarenal dan pascarenal,
tanda dan gejala yang mucnul biasanya adalah oliguria, a'otemia, dan
kadang-kadang anuria. :encegahan bisa dilakukan dengan memenuhi
kebutuhan cairan dan diberikan diuretic. 9ika gagal ginjal kaut tidak
ditangani maka GGA akan berlanjut menjadi Gagal ginjal kronis atau bisa
juga menimbulkan komplikasi.
B. #aran
isarankan bagi pembaca, khususnya bagi mahasisa6i atau
tenaga kesehatan setelah menbaca makalh ini dapat mengaplikasikan
pengethauannya untuk membuat klien yang mengidap GGA dapat cepat
pulih, dan juga disaran agar dapat emebrikan penyuluhan tentang Gagal
gijal in sebagai pencegahan.
21