Download - BAB II FIX Bang.docx
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
1/17
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Demam Berdarah Dengue
DBD merupakan penyakit akut yang bersifat self limiting disease dengan
gejala demam, manifestasi perdarahan, trombositopenia, hemokonsentrasi dan
dalam kasus berat dapat berupa kegagalan sirkulasi, renjatan, dan berujung
kematian.(7) Penyakit ini disebabkan oleh empat serotipe virus dari famili
Flaviviridae dan ditularkan oleh nyamukAedes aegypti, nyamuk yang terpenting
pada manusia.(11)
B. Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
Berdasarkan aktu !nfeksi
a. !nfeksi Primer " pasien belum pernah menderita DBD sebelumnya.b. !nfeksi #ekunder " pasien sudah pernah menderita DBD sebelumnya.
Berdasarkan derajat klinis "
a. Derajat$grade !Demam dengan gejala tidak jelas, manifestasi perdarahan hanya dalam bentuk
uji torni%uet positif dan atau mudah memar.
b. Derajat$grade !!
Derajat 1 ditambah perdarahan spontan, biasanya dalam bentuk perdarahan
kulit.
&. Derajat$grade !!!
'egagalan sirkulasi berupa tekanan nadi lemah, hipotensi, dengan gejala kulit
dingin dan lembab serta penderita gelisah
d. Derajat$grade !
erjadi gejala aal syok berupa tekanan darah rendah dan nadi tidak dapat
diukur.
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
2/17
7
Derajat !!! dan ! dikelompokkan pada D##.(1*)
C. Etiologi Demam Berdarah Dengueirus Dengue adalah genusFlavivirus dari familiFlaviviridae,terdiri dari
tiga struktur protein gen, yaitu protein +, protein , dan protein -. #elain itu
terdapat tujuh protein nonstruktural (/# protein), yaitu /#1, /#*a, /#*b, /#0,
/#a, /#b, dan /#2. erdapat empat serotipe virus Dengue yang se&ara
antigenik berbeda, namun se&ara genetik berasal dari satu asal yang sama.
!nfeksi salah satu strand akan memberikan imunitas seumur hidup terhadap
serotipe virus tersebut, tetapi hanya memberikan perlindungan beberapa bulan
terhadap serotipe lainnya. !nfeksi sekunder dengan serotipe lainya atau jika
terdapat infeksi ganda dengan serotipe berbeda dapat menimbulkan DBD atau
D##.(10)
!am"ar #. irus Dengue
(#umber" naturalunseenha3ards.ordpress.&om)
D. $atogenesis Demam Berdarah Dengue
#. Cara $enularan
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
3/17
8
Penyakit DBD umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti, meskipun nyamuk Aedes albopictus dapat menularkan juga tetapi
peranannya dalam penyakit sangat ke&il.
anusia adalah sumber infeksi primer pada Dengue. anusia yang
mengandung virus Dengue di dalam darahnya dapat menularkan virus ke
nyamuk yang menghisap darahnya. irus yang menginfeksi nyamuk akan
berkembang di midgut nyamuk lalu menginfeksi kelenjar ludah dan jaringan
tubuh lainnya. #esudah meleati masa inkubasi ekstrinsik yang lamanya 41*
hari, nyamuk dapat menularkan Dengue ke hospes lainnya selama sisa
hidupnya.
Dalam tubuh manusia virus Dengue akan berkembang biak dan
memerlukan aktu inkubasi 7 hari sebelum menimbulkan penyakit. Pada
masa viremia ini penderita berperan sebagai sumber infeksi kepada orang lain.
(1)
%. Reaksi imunitas
5danya renjatan pada DBD disebabkan karena kebo&oran plasma
(plasma leakage) yang diduga karena proses imunologik dan hal ini tidak
didapati pada Demam Dengue. Derajat beratnya penyakit diperkirakan
bergantung pada efek 5ntibody Dependent -nhan&ement (5D-) pada reaksi
silang serotipe berbeda. Patogenesis terjadinya hal ini masih belum jelas,
kemungkinan terdapat mekanisme yang terlibat dan berjalan se&ara
bersamaan.
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
4/17
9
Pada infeksi primer virus dengue antibodi yang terbentuk dapat
menetralisir virus yang sama (homologous). /amun jika orang tersebut
mendapat infeksi sekunder dengan jenis virus yang lain, maka virus tersebut
tidak dapat dinetralisasi dan terjadi infeksi berat. 6al ini disebabkan
terbentuknya kompleks yang infeksius antara antibodi heterologousyang telah
dihasilkan dengan virus dengue yang berbeda.(1*)
Pada teori 5D- menyatakan baha jika terdapat antibodi spesifik
terhadap jenis virus tertentu, maka antibodi tersebut dapat men&egah penyakit,
tetapi sebaliknya apabila antibodi yang terdapat dalam tubuh tidak dapat
menetralisir penyakit, maka justru dapat menimbulkan penyakit yang berat. (12)
#e&ara garis besar perjalanan infeksi virus dimulai dengan inokulasi
virus di kulit dan pembuluh darah. 'ontak virus dengan sistem imun untuk
pertama kalinya yaitu pada saar memasuki sel dendrit kulit (dendritic
cells$D+s) yang disebut sel angerhans. #el fagosit ini kemudian melepaskan
virus ke jaringan limfoid. #etelah genom virus masuk ke dalam sel dengan
bantuan organelorganel sel, genom virus akan memulai membentuk
komponenkomponen strukturalnya. #etelah berkembang biak didalam
sitoplasma sel maka virus akan dilepaskan dari sel kedalam darah.(18)
5ntigen virus kemudian menempel pada makrofag dan mengaktifasi sel
6elper yang kemudian menarik makrofag lainnya untuk menangkap lebih
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
5/17
10
banyak virus. !katan ini mengaktifkan sistem imun serta menghasilkan
kaskade sitokin yang diper&aya sebagai mediator timbulnya efek sistemik
kebo&oran plasma dan gangguan sirkulasi.(12)
onosit yang terinfeksi virus mengaktifkan sel limfosit spesifik
memi&u produksi sitokin yang menyebabkan aktivasi komplemen. 5ntibodi
yang mun&ul pada umumnya adalah !g9 dan !g. #el #itotoksik yang
spesifik juga menyebabkan terjadinya lisis sel monosit yang terinfeksi virus
Dengue.(12)
!am"ar %. Res&on imun &ada infeksi Dengue
(:;.http"$$.drugster.info$img$ail )
http://www.drugster.info/img/ailhttp://www.drugster.info/img/ailhttp://www.drugster.info/img/ail -
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
6/17
11
'. Ter(adin)a Trom"osito&enia
Pada penderita DBD dan D##, penyebab terjadinya trombositopenia
adalah "
a. Penurunan produksib. Pada fase aal penyakit (hari ke 1 demam), sumsum tulang tampak
hiposeluler ringan dan terjadi supresi sintesis di sumsum tulang dari
semua hemopoiesis terutama megakariosit.&. eningkatnya destruksi
Perlekatan kompleks antigenantibodi pada membran trombosit
meransang pengeluaran adenosin diphosphat (5DP) yang menyebabkan
selsel trombosit saling melekat. 'ompleks imun yang melekat pada
permukaan trombosit mempermudah penghan&uran trombosit oleh sistem
retikuloendotel di hepar dan lien.
d. 6ipoagregasi trombosit
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
7/17
12
plasma. Produk kemokin berupa !4 dan ;5/-#, reaksi silang virus
dengue terhadap antibodi akan mengaktifkan sistem komplemen dan
terdapat proses apoptosis sehingga terjadi disfungsi endotel. 'erusakan
endotel merangsang hemostasis dan menyebabkan pemakaian faktor
faktor pembekuan serta trombosit meningkat sehingga terjadi
trombositopenia.(17)
E. *aktor )ang "erhu"ungan dengan ke(adian DBD
a. $erilaku
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
8/17
13
yang terujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau yang
merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.". $endidikaningkat pendidikan penduduk umumnya rendah dan aktunya banyak
tersita untuk men&ari nafkah. 'eterbelakangan dalam bidang kesehatan
disebabkan karena ketidaktahuan tentang &ara&ara hidup sehat dan
perilaku yang dapat merugikan kesehatan dan belum menyadari
pentingnya higienitas lingkungan dan diri masyarakat itu sendiri,
&ontohnya rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
lingkungan agar tidak ada genangan air di sekeliling rumah, tempat
penampungan air ditutup rapat maupun dikuras se&ara berkala, padahal
tempat penampungan air tersebut sangat berpotensi untuk menjadi tempat
bertelur dan berkembang biak nyamuk.
,. *rekuensi kehadiran dalam &en)uluhan DBD
Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah gabungan berbagai kegiatan dan
kesempatan yang berlandaskan prinsipprinsip belajar untuk men&apai
suatu keadaan, dimana individu, kelompok, atau masyarakat se&ara
keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana &aranya melakukan apa
yang bisa dilakukan, se&ara perorangan maupun se&ara kelompok.Penyuluhan tentang penyakit demam berdarah dan pen&egahannya melalui
media massa, sekolah, tempat ibadah, kader$P'', dan kelompok
masyarakat lainnya. 'egiatan ini dilakukan setiap saat pada beberapa
kesempatan.
d. Ke&adatan (entikAedes sp
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
9/17
14
#elama jentik yang ada di tempattempat perindukan tidak diberantas
setiap hari, akan mun&ul nyamuknyamuk baru yang menetas dan
penularan penyakit akan terulang kembali. :ntuk meningkatkan upaya
pemberantasan demam berdarah di !ndonesia, saat ini pemerintah telah
men&anangkan program plus.
:ntuk mengeahu kepadatan vektor di suatu lokasi$ilayah, dapat
dilakukan dengan &ara"
1. +ara #ingle arva
#urvey ini dilakukan dengan mengambil rasio jentik disetiap tempat
genangan air yang ditemukan jentik untuk diidentifikasi lebih lanjut
jenis jentiknya.
*. #urvey ini &ukup dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya jentik
disetiap tempat genangan air tanpa mengambil jentiknya. Dalam
program pemberantasan penyakit DBD survey jentik yang biasa
dilakukan adalah &ara visual.
:kuran yang dipakai untuk menghitung kepadatan jentikAedes sp
menggunakan rumus sebagai berikut"0
1) 6ouse !nde= (6!) > ?umlah rumah yang ditemukan jentik = 1@@A
?umlah rumah yang diperiksa
*) +ontainer !nde= (+!) > ?umlah &ontainer ada jentik = 1@@A
?umlah &ontainer yang diperiksa
e. Da)a tahan tu"uh
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
10/17
15
Pada kebanyakan virus, infeksi akan merusak daya tahan tubuh yang bisa
menahan tubuh dari serangan virus berikutnya. api hal ini berbeda
dengan virus dengue. !nfeksi pertama mempermudah tubuh untuk
mendapat serangan berikutnya. Begitu juga dengan gejala yang
diakibatkannya, serangan berikutnya bisa menyebabkan panas beserta
perdarahan (D6
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
11/17
16
2.Pengamanan ;adiasi
8.Pengamanan 'ebisingan
7.Pengamanan ektor Penyakit
4.Penyehatan dan Pengamanan lainnya , seperti keadaan pas&a ben&ana
E. -asalah Kesehatan Lingkungan
asalah yang sering terjadi pada 'esehatan ingkungan khususnya adalah pada
kesehatan pemukiman. Pemukiman berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
hunian dan tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan. Eang menjadi kelengkapan daar fisik lingkungan ,
misalnya penyediaan air minum, pembuangan sampah, serta pembuanga limbah air.
asalah sering lainnya adalah pengendalian vektor dan binatang pengganggu.
Pengendalian ve&tor adalah upaya untuk mengurangi atau menurunkan populasi
vektor atau binatang pengganggu dengan maksud pen&egahan atau pemberantasan
penyakit yang ditularkan atau gangguan (nuisan&e) oleh vektor dan binatang
pengganggu tersebut.
enurut 6C (?uli #oemirat,*@@"14@), pengendalian vektor penyakit sangat
diperlukan bagi beberapa ma&am penyakit karena berbagai alasan "
1. Penyakit tadi belum ada obatnya ataupun vaksinnya, seperti hamper semua
penyakit yang disebabkan oleh virus.
*. Bila ada obat ataupun vaksinnya sudah ada, tetapi kerja obat tadi belum efektif,
terutama untuk penyakit parasiter
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
12/17
17
0. Berbagai penyakit di dapat pada banyak hean selain manusia, sehingga sulit
dikendalikan.
. #ering menimbulkan &a&at, seperti filariasis dan malaria.
2. Penyakit &epat menjalar, karena vektornya dapat bergerak &epat seperti insekta
yang bersayap
5da beberapa &ara pengendalian vektor dan binatang pengganggu diantaranya
adalah sebagai berikut.
1. Pengendalian kimiai
+ara ini lebih mengutamakan penggunaan pestisida$rodentisida untuk
pera&unan. Penggunaan ra&un untuk memberantas vektor lebih efektif namun
berdampak masalah gangguan kesehatan karena penyebaran ra&un tersebut
menimbulkan kera&unan bagi petugas penyemprot maupun masyarakat dan hean
peliharaan. #ebagai ilustrasi, pada tahun 18@an yang menjadi titik tolak kegiatan
kesehatan se&ara nasional (juga merupakan tanggal ditetapkannya 6ari 'esehatan
/asional), ditandai dengan dimulainya kegiatan pemberantasan vektor nyamuk
menggunakan bahan kimia DD atau Dieldrin untuk seluruh rumah penduduk
pedesaan.
#elain itu penggunaan DD$Dieldrin ini menimbulkan efek kekebalan tubuh
pada nyamuk sehingga pada penyemprotan selanjutnya tidak banyak artinya.
#elanjutnya bahan kimia tersebut dilarang digunakan. Penggunaan bahan kimia
pemberantas serangga tidak lagi digunakan se&ara missal, yang masih dgunakan se&ra
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
13/17
18
individual sampai saat ini adalah jenis Propo=ur (Baygon). Pyrethrin atau dari ekstrak
tumbuhan$bungabungaan.
:ntuk memberantas /yamuk 5edes se&ara missal dilakukan fogging bahan
kimia jenis alathion$Parathion, untuk jentik nyamuk 5edes digunakan bahan
larvasida jenis 5bate yang dilarutkan dalam air. +ara kimia untuk membunuh tikus
dengan menggunakan bahan ra&un arseni& dan asam sianida. 5rsenik di&ur dalam
umpan sedangkan sianida biasa dilakukan pada gudanggudang besar tanpa
men&emai makanan atau minuman, juga dilakukan pada kapal laut yang dikenal
dengan istilah fumigasi. Penggunaan kedua jenis ra&un ini harus sangat berhatihati
dan harus menggunakan masker karena sangat toksik terhadap tubuh manusia
khususnya melalui saluran pernafasan.
Penggunaan bahan kimia lainnya yang tidak begitu berbahaya adalah bahan
attra&tant dan repellent. Bahan 5ttra&tant adalah bahan kimia umpan untuk menarik
serangga atau tikus masuk dalam perangkap. #edangkan repellent adalah bahan$&ara
untuk mengusir serangga atau tikus tidak untuk membunuh. +ontohnya bahan kimia
penolak nyamuk yang dioleskan ke tubuh manusia atau alat yang menimbulkan
getaran ultrasoni& untuk mengusir tikus (fisika).
*. Pengendalian
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
14/17
19
b. Pemasangan jarring
&. Pemanfaatan sinar$&ahaya untuk menarik atau menolak
d. Pemanfaatan kondisi panas dan dingin untuk membunuh vektor dan binatang
penganggu.
e. Pemanfaatan kondisi musim$iklim untuk memberantas jentik nyamuk.
f. Pemanfaatan suara untuk menarik atau menolak vektor dan binatang pengganggu.
g. Pembunuhan vektor dan binatang pengganggu menggunakan alat pembunuh
(pemukul, jepretan dengan umpan, dll)
h. Pengasapan menggunakan belerang untuk mengeluarkan tikus dari sarangnya
sekaligus pera&unan.
i. Pembalikan tanah sebelum ditanami.
j. Pemanfaatan arus listrik dengan umpan atau attra&ktant untuk membunuh vektor
dan binatang pengganggu (perangkap serangga dengan listrik daya penarik
menggunakan lampu neon).
0. Pengendalian Biologis
Pengendalian se&ara biologis dilakukan dengan dua &ara, yakni "
a. emelihara musuh alaminya
usuh alami insekta dapat berupa pemangsanya ataupun mikroba penyebab
penyakitnya. :ntuk ini perlu diteliti lebih lanjut pemangsa dan penyebab penyakit
mana yang paling efektif dan efisien mengurangi populasi insekta. :ntuk ni perlu
juga di&ari bagaimana &aranya untuk melakukan pengendalian pertumbuhan
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
15/17
20
pemangsa dan penyebab penyakit ini apabila populasi vektor sudah terkendali
jumlahnya.
b. engurangi fertilitas insekta
:ntuk &ara kedua ini pernah dilakukan dengan meradiasi insekta jantan
sehingga steril dan menyebarkannya di antara insekta betina. Dengan demikian telur
yang dibuahi tidak dapat menetas. +ara kedua ini masih dianggapa terlalu mahal dan
efisiensinya masih perlu dikaji.
empat perindukan nyamuk aedes aegypti adalah genangan air yang
tertampung di adah atau biasa disebut kontainer, dan bukan pada genangan air yang
langsung berhubungan dengan tanah. 'ontainer tempat perindukan ini dapat
dibedakan sebagai berikut "
1.empat penampungan air (P5), yaitu tempat untuk menampung air guna
keperluan sehariFhari seperti tempayan, bak mandi, bak +, ember, dan lainF
lain.
*.Bukan P5, seperti tempat minum hean peliharaan, barangFbarang bekas
(ban bekas, kaleng bekas, botol, pe&ahan piring$gelas), vas bunga, dll.
0.empat penampungan air alami (natural$alamiah) misalnya tempurung kelapa,
lubang di pohon, pelepah daun, lubang batu, potongan bambu, kulit kerang
dll. 'ontainer ini pada umumnya ditemukan diluar rumah.
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
16/17
21
*. Kerangka Teori
-
7/25/2019 BAB II FIX Bang.docx
17/17
22
!. Kerangka Konse&