Download - BAB 4 POLITIK & STRATEGI NASIONAL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
POLITIK & STRATEGI NASIONAL
Nama : Muhamad Riski Saputra
Kelas : 2EA33
NPM : 15213768
Semester : 4
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen : Sri Waluyo
Universitas Gunadarma
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. Karena atas rahmat-nya penulisan Karya Ilmiah ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
Tulisan ini merupakan salah satu syarat dalam mata kuliah softskill di Semester 4 guna untuk
mendapatkan nilai yang baik di mata kuliah “PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”
Universitas Gunadarma.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memotivasi dan memberi masukan-
masukan yang bermanfaat sehingga penulisan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, baik pada teknik penulisan maupun
materi, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
tulisan. Semoga ini bermanfaat bagi pembaca khususnya serta rekan-rekan mahasiswa pada
umumnya.
Bekasi, Mei 2015
Penulis,
Muhamad Riski Saputra
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka dimana bangsa yang merdeka
tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri tanpa ada campur tangan lagi dari negera
luar dalam urusan pemerintahan. Sejak peristiwa proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang
sangat mendasar dari negara Indonesia, terutama yang berkaitan dengan kedaulatan dan sistem
pemerintahan dan politik . Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia belum
sepenuhnya baik. Kondisi indonesia masih belum tertata dengan baik dan belum stabil. Tetapi,
setelah beberapa tahun berjalan kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan membaik.
Selangkah demi selangkah Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem pemerintahannya
sendiri.
Politik dan Strategi Nasional merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Politik yang
dikatakan sebagai upaya proses menentukan tujuan dan cara mewujudkan berhubungan langsung
dengan strategi yang merupakan kerangka rencxana untuk mencapaitujuan yang diinginkan. Dalam
hal ini politik dan strategi nasional merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan cara – cara
untuk mencapai tujuan nasional.Politik nasional pada hakikatnya merupakan kebijakan nacional.
Hal ini dikarenakan, politik nasional merupakan landasan serta arah bagi konsep strategi nacional
dan strateginasional merupakan pelaksanaan dari kebijakan nasional.Dalam penyusunan politik
nasionalhal – hal yang perlu diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok nasional
yangmeliputi masalah kesejahteraan umum dan keamanan dan pertahanan negara.
BAB II
ISI
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung
dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan
Nusantara, dan Ketahanan Nasional. Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini
disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945. sejak tahun 1985 telah berkembang
pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam
UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”. Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR,
Presiden, DPA, BPK, MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai
“infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai
politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan
kelompok penekan (pressure group) .
Mewujudkan cita-cita demokrasi dalam ekonomi tidak semudah membalik telapak tangan. Sebab,
demokrasi ekonomi adalah ekonomi yang memberikan kesempatan yang adil kepada tiap pelaku
ekonomi untuk mencapai motif ekonomi nya secara efisien. Oleh karena itu, refleksi dari demokrasi
ekonomi belum dapat dicapai sepenuhnya. Belum sepenuhnya demokrasi ekonomi dilakukan,
menjadikan pelaksanaan demokrasi ekonomi perlu mengalami pembaruan dan penyempuranaan
dari waktu ke waktu, sesuai dengan dinamika yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Salah satu ciri demokrasi ekonomi adalah ekonomi yang memihak kepada rakyat yang tidak sebatas
hanya berkutat pada makna ekonomi kerakyatan. Karena bisa jadi makna rakyat dalam hal ini
hanya merujuk pada kaum elit dan melupakan kesejahteraan kaum marjinal yang sebenarnya
menjadi sasaran utama suatu kebijakan. Pada hakikatnya demokrasi ekonomi adalah suatu sistem di
mana rakyat secara proporsional, sesuai dengan kemampuannya, diberi kebebasan untuk
mengalokasikan sumber daya ekonominya. Dalam demokrasi ekonomi, kekuatan ekonomi tersebar
di masyarakat dan tidak tersentral di pusat. Interaksi antar pelaku dalam demokrasi ekonomi
dilandasi oleh semangat keseimbangan, keserasian, saling mengisi, dan saling menunjang dalam
rangka mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sebagai pengenalan konsep demokrasi ekonomi, kita harus mengenal konsep ekonomi kerakyatan
yang ditawarkan Jokowi dan Prabowo. Apakah dari konsep tersebut akan mengandung sisi
demokrasi ekonomi yang menguntungkan rakyat banyak atau hanya segelintir rakyat “elit” saja.
Melihat dari kebijakan yang akan diterapkan oleh pasangan Prabowo-Hatta, pasangan ini
menerapkan kebijakan pada konversi lahan menjadi jutaan hektar sawah dan perhutanan. Hal
tersebut kurang realistis karena persoalan ketimpangan pendistribusian lapangan kerja. Angka
pengangguran menumpuk di Jawa akibat banyak angkatan kerja yang tidak mau berpindah ke luar
pulau Jawa. Padahal, penciptaan sawah untuk membuka lapangan kerja lebih banyak diprogramkan
pasangan Prabowo-Hatta di luar Jawa yang kekurangan tenaga kerja. Menciptakan lapangan kerja
di luar Jawa tanpa memindahkan orang tak akan berarti apa-apa. Jawa padat dan banyak
pengangguran, luar jawa banyak lapangan kerja tapi tidak ada orang. Selain itu, dalam ekonomi
kerakyatan, pemerataan penguasaan faktor produksi mutlak diperlukan. Dalam rangka itu, sejalan
dengan amanat penjelasan pasal 33 UUD 1945, penyelenggaraan pasar dan koperasi dalam sistem
ekonomi kerakyatan harus dilakukan dengan terus menerus melakukan penataan kelembagaan,
yaitu dengan cara memeratakan penguasaan modal atau faktor-faktor produksi kepada segenap
lapisan anggota masyarakat. Proses sistematis untuk mendemokratisasikan penguasaan faktor-
faktor produksi atau peningkatan kedaulatan ekonomi rakyat inilah yang menjadi substansi sistem
ekonomi kerakyatan yang sudah cukup baik dalam agenda program pasangan Prabowo-Hatta.
Namun, dalam kebijakan menghadapi AEC 2015, justru terlihat kurang mendukung ekonomi
kerakyatan. Dimana harusnya ada penekanan dalam perbaikan SDM, infrastruktur utama dan
penunjang perdagangan serta proteksi pengusaha dalam negeri dalam menghadapi AEC 2015.
Bukan hanya sekedar menyetujui program “pengindustrialisasi” di Indonesia. Karena tanpa proteksi
dan perbaikan variabel di atas, akan tidak tercapainya ekonomi yang merakyat dan menyebabkan
semakin banyaknya discouraged worker. Dan dari seluruh kebijakan yang akan dilaksanakan
cenderung akan memberikan beban berat di APBN seperti pembangunan kawasan ekonomi khusus,
menasionalisasi perusahaan-perusahaan serta pembangunan industri high technology di Indonesia,
mengingat APBNP 2014 digunakan sebagai solusi dalam mengatasi Perlambatan Ekonomi.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang telah mempelajari dan memahami kita dapat menarik
kesimpulan bahwa politik dan strategi nasional Indonesia dapat dilaksanakan di segala bidang . Hal
itu dilakukan untuk memajukan seluruh aspek kehidupan di Indonesia . Kemudian , Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004 yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999 harus menjadi acuan
penyelenggaraan negara bagi lembaga-lembaga tinggi negara dan segenap rakyat Indonesia .
B. Referensi
http://www.tempo.co/read/news/2014/10/30/063618172/Jokowi-Jamin-Jaksa-Agung-Bukan-Politikus-Partai
http://www.tempo.co/read/news/2014/11/20/078623233/Jokowi-Tunjuk-Politikus-NasDem-Jadi-Jaksa-Agung
http://nasional.kompas.com/read/2014/06/15/2158420/Jokowi.Nilai.Perlu.Mempersulit.Investor.Asing.Masuk
http://nasional.kompas.com/read/2014/05/15/0705215/Ini.Visi.Misi.Jokowi.kalau.Jadi.Presiden.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-visi-dan-misi-prabowo-hatta-serta-jokowi-jk.html