Download - Documentb6
Rasa Nyeri Akibat Tertusuk Paku
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11470
Program Studi Pendidikan Dokter
2013
Adelita Ayu K.
102013080
Kelompok F5
e-mail : [email protected]
Abstrak:
Nyeri adalah perasaan atau sensasi tidak nyaman atau menandakan adanya kerusakan sel
dalam tubuh atau inflamasi (radang). Nyeri timbul karena tubuh menerima
stimulus/rangsangan yang berupa rangsang mekanik (trauma, terpkul, teriris, cubitan), panas
(cahaya matahari, api, listrik), dan kimia (makanan /minuman terlalu asam, penyakit). Nyeri
dapat diklasifikasikan ke beberapa golongan berdasarkan pada tempat, sifat, berat ringannya
nyeri, dan waktu lamanya serangan. Adapun mekanisme nyeri yang terjadi di dalam
terjadinya respons nyeri.
Kata kunci: nyeri, mekanisme nyeri
Abstract:
Pain is a feeling or sensation of discomfort or indicate cell damage in the body or
inflammation (inflammation). The pain arises due to the body receiving stimulus / stimuli in
the form of mechanical stimuli (trauma, terpkul, cut, pinch), thermal (solar light, fire,
electricity), and chemical (food / drink too acidic, disease). Pain can be classified into several
categories based on the place, the nature, severity of pain, and the time duration of the attack.
The mechanism of pain that occurs in response to the occurrence of pain.
Keywords: pain, pain mechanisms
1
Pendahuluan
Nyeri adalah perasaan atau sensasi tidak nyaman atau menandakan adanya kerusakan
sel dalam tubuh atau inflamasi (radang). Nyeri timbul karena tubuh menerima
stimulus/rangsangan yang berupa rangsang mekanik (trauma, terpkul, teriris, cubitan), panas
(cahaya matahari, api, listrik), dan kimia (makanan /minuman terlalu asam, penyakit). Nyeri
dapat diklasifikasikan ke beberapa golongan berdasarkan pada tempat, sifat, berat ringannya
nyeri, dan waktu lamanya serangan. Refleks merupakan kejadian involunter dan tidak dapat
dikendalikan oleh kemauan. Tindakan refleks merupakan gerakan motorik involunter atau
respons sekretorik yang diperlihatkan jaringan terhadap stimulus sensorik, seperti refleks
menarik diri, bersin, batuk, dan mengedip. Refleks menarik atau sering disebut dengan
withdrawal reflex merupakan refleks proteksi atau pelindung.
ISI
1. Skenario Masalah
Skenario 5
Seorang pekerja proyek bangunan datang berobat ke puskesmas dengan keluhan telapak
kakinya nyeri karena luka tertusuk paku. Pada pemeriksaan, menganjurkan untuk melakukan
pemeriksaan CT Scan kepala. Hasil CT Scan menunjukkan ia mengalami contusio cerebri.
2. Istilah Tidak Diketahui
Contusio Cerebri : Luka memar pada otak. Memar yang disebabkan oleh trauma itu dapat
membuat jaringan menjadi rusak dan bengkak dan pembuluh darah dalam jaringan pecah,
menyebabkan darah mengalir ke dalam jaringan (disebut hematoma).
3. Sasaran Pembelajaran
Mengetahui apa itu reseptor perasa
Mengetahui withdrawal refleks dalam terjadinya nyeri
Mengetahui tentang impuls
Mengetahui mekanisme bagaimanya nyeri
Mengetahui medula spinalis terdapat dimana
Mengetahui batang otak terdapat dimana
2
A. Pembahasan
A. Reseptor Perasa
a) Rasa nyeri
Nyeri adalah perasaan atau sensasi tidak nyaman atau menandakan adanya
kerusakan sel dalam tubuh atau inflamasi (radang). Nyeri timbul karena
tubuh menerima stimulus/rangsangan yang berupa rangsang mekanik
(trauma, terpkul, teriris, cubitan), panas (cahaya matahari, api, listrik), dan
kimia (makanan /minuman terlalu asam, penyakit).1
Nyeri dapat diklasifikasikan ke beberapa golongan berdasarkan pada
tempat, sifat, berat ringannya nyeri, dan waktu lamanya serangan:
Nyeri berdasarkan tempatnya:
Periperal pain, adalah nyeri yang terasa pada permukaan tubuh.
Misalnya pada kulit.
Deep pain, adalah nyeri yang terasa pada permukaan tubuh
yang lebih dalam atau pada organ tubuh yang visceral.
Refered pain, yaitu nyeri dalam yang disebabkan karena
penyakit organ atau struktur dalam yang ditransmisikan ke
bagian tubuh di daerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri.
Central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada
sistem saraf pusat, spinal cord, batang otak, talamus, dan lain-
lain.
Nyeri berdasarkan sifat:
Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu
menghilang. Steady pain yaitu nyeri yang timbul dan menetap
serta dirasakan pada waktu yang lama.
Paroxymal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas yang
tinggi dan kuat sekali. Nyeri tersebut biasanya menetap ± 10-15
menit, lalu menghilang, kemudian timbul lagi.
Nyeri berdasarkan berat ringannya:
Nyeri ringan, yaitu nyeri dengan intensitas rendah.
Nyeri sedang, yaitu nyeri yang menimbulkan reaksi.
Nyeri berat, yaitu nyeri dengan intensitas tinggi.
Nyeri berdasarkan waktu lamanya serangan:
3
Nyeri akut, yaitu nyeri yang dirasakan dalam waktu yang
singkat dan berakhir kurang dari enam bulan, sumber dan
daerah yang nyeri diketahui dengan jelas. Rasa nyeri mungkin
sebagai akibat dari luka, seperti luka operasi dan lain-lain.
Nyeri kronis, yaitu nyeri yang dirasakan lebih dari enam bulan.
Nyeri kronis ini polanya beragam dan berlangsung dan
berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.2
b) Rasa raba/singgung
Reseptor : meissner/merkel , ujung saraf bebas
Rangs adekuat : perubahan bentuk yang kecil pada permukaan kulit.
c) Rasa tekanan
Reseptor : badan VATER-PACINI
Rangs adekuat : merupakan tekanan yang menyebabkan deformitas >
dari rangsang raba/singgung.
d) Rasa panas
Reseptor : ujung RUFFINI distribusi merata diseluruh kulit.
Rangs adekuat : pertambahan kalor pada reseptor.
e) Rasa dingin
Reseptor : Badan KRAUSE > daripada panas
Rangs adekuat : kebalikan dari rasa panas penarikan kalor yang terdapat pada reseptor atau perbrdaan sh antara reseptor dengan objek yang diraba.
B. Fleksor refleks
Refleks merupakan kejadian involunter dan tidak dapat dikendalikan oleh
kemauan. Tindakan refleks merupakan gerakan motorik involunter atau respons
sekretorik yang diperlihatkan jaringan terhadap stimulus sensorik, seperti refleks
menarik diri, bersin, batuk, dan mengedip. Refleks menarik atau sering disebut
dengan withdrawal reflex merupakan refleks proteksi atau pelindung. Withdrawal
reflex merupakan suatu refleks polisinaptik dan merupakan respon terhadap
rangsangan pada kulit dan otot. Responnya dapat berupa kontraksi otot fleksor dan
inhibitas otot fleksor pada bagian ekstremitas yang sama. Sirkuitnya terdiri dari
reseptor sensorik, neuron aferen, interneuron spinal, neuron motor alfa, dan otot
volunter.
4
Reflek menarik diri (withdrawal refleks) merupakan contoh refleks spinal
dasar. Refleks menarik diri dapat dijelaskan dengan mekanisme sebagai berikut:
benda tajam (paku) mengenai telapak kaki, oleh reseptor akan diubah menjadi
potensial aksi yang akan dirambatkan melalui aferen masuk ke sumsum tulang
belakang. Saraf aferen bersinapsis dengan beberapa antar neuron dan akan terjadi
beberapa rangkaian sebagai berikut:
1. Potensial aksi akan menstimulus beberapa saraf antar neuron yang pada gilirannya
akan menstimulus saraf eferen motorik yang menginervasi telapak kaki, suatu otot
flektor pada telapak kaki. Akibat kontraksi dari telapak kaki maka kaki akan
tertarik dari benda tajam yang mengenai permukaan kulit.
2. Potensial aksi pada saat yang sama juga menstimulus antar neuron yang lain, yang
pada gilirannya akan menghambat neuron eferen yang menginervasi telapak kaki,
sehingga kaki tidak bisa berkontraksi. Tipe hubungan yang melibatkan stimulasi
saraf yang menginervasi suatu otot dan secara bersama-sama melakukan
pengahambatan pada otot antagonisnya diketahui sebagai inervasi resiprokal
(resiprocal enervation).
Potensial aksi juga menstimulus antar neuron yang lain lagi yang membawa
sinyal ke atas otak melalui jalur naik. Pada saat impuls mencapai daerah korteks
sensori otak, maka orang yang bersangkutan akan merasa sakit dan menyadari apa
yang sedang terajadi. Bila impuls mencapai otak maka akan disimpan sebagai memori,
dan seseorang dapat mulai berfikir tentang situasi yang sedang terjadi, apa yang harus
dikerjakan, bagaimana menghindari kejadian yang sama, dan sebagainya.3
C. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.4,5
D. Mekanisme Nyeri
Transmisi nyeri, impuls nyeri berjalan sepanjang saraf sensorik ke ganglion
akar dorsal dari saraf spinal terkait dan masuk ke dalam kornu posterior medula
5
spinalis. Hal ini disebut neuron pertama. Neuron kedua muncul di kornu posterior,
melintang di dalam medula spinalis (persimpangan sensorik) dan mengantarkan
impuls melalui medula oblongata, pons varolli dan otak tengah ke talamus. Dari
sini impuls berjalan sepanjang neuron ketiga menuju korteks sensorik.
B. Medula Spinalis
Medula spinalis terletak di canalis vetrebalis columna vetrebalis dan
dibungkus oleh tiga meninges, durameter, arachonoidea mater, dan pia mater.
Perlindungan dilakukan serebrospinal yang mengelilingi medula spinalis didalam
ruang subarachonoid. Bagian superior dari foramen magnum pada tengkorak, tempat
bergabungnya dengan medulla oblongata otak. Medula spinalis berakhir di inferior di
regio lumbar.
Dibawah, medula spinalis menipis menjadi conus medullaris dari ujungnya
yang merupakan lanjutan pia meter yaitu filum terminale yang berjalan kebawah dan
melekat dibagian belakang os coccygea. Disepanjang medula spinalis melekat 31
pasang saraf spinal melalui radix anterior atau radix motoria dan radi posterior atau
radixsensoria. Masing-masing radix melekat pada medulla spinalis melalui fila
radikularis yang membentang di sepanjang segmen-segen medula spinalis yang
sesuai. Masing-masing radix saraf memiliki sebuah ganglion radix posterior yaitu sel-
sel yang membentuk serabut saraf pusat.
Struktur Medula Spinalis
Medula spinalis terdiri dari substansi grisea yang dikelilingi oleh substansia alba.
Pada potongan melintang,substansi grisea nampak seperti huruf H dengan columna
atau kornu anterior dan posterior substransia grisea yang dihubungkan dengan
comissura grisea yang tipis. Di dalamnya terdapat canalis centralis yang kecil.6
6
C. Batang Otak
Medula Oblongata
Medula oblongata berbentuk konus. Di superior berhubungan dengan pons dan
inferior berhubungan dengan medula spinalis. Bagian kaudal dari medulla
oblongata mengandung nucleus cuneatus dan nucleus gracillis. Pada medula
oblongata terdapat inti-inti n.VII-XII.
Pons
Pons terletak dipermukaan anterior cerebellum, inferior mesensefalon dan interior
medula oblongata. Pons atau jembatan dinamakan dari banyaknya serabut yang
berjalan transvesal pada permukaan anterior yang menghubungkan kedua
hemispherium cerebelli. Pada pons terdapat inti-inti saraf kranial (n.V-VII) dan
inti-inti yang mengirimkan axon ke cerebellum melalui peduculus cerebellaris
medius (brachium pontis).
7
Mesenchepalon
Mesenchepalon merupakan bagian sempit otak yang menghubungkan
prosenchephalon dan rhombencephalon. Rongga sempit di mesenchepalon adalah
aqueductus cerebri yang menghubungan ventrikuus tertius dengan ventrikulus
quartus. Mesensefalon terdiri dari banyak nuclei dan berkas serabut saraf
ascendens dan desendens. Mengandung inti-inti n.III dan IV. Pada substansia
grisea terdapat inti-inti yang merupakan pusat motorik substansia nigra dan
nucleus rubra.6
D. Neurotransmitter 7,8
Neurotransmitter adalah “kurir” pembawa pesan dari satu neuron ke neuron
lainnya. Kurir ini dapat bergerak melesat dengan kecepatan sangat tinggi, dalam
beberapa kasus dapat mencapai sekitar 450 km per jam. Setiap neuron memiliki
beberapa tentakel bercabang dan filamen serupa dengan benang atau axon, yang dapat
dilewati oleh impuls listrik. Pada ujung-ujung axon terdapat bola-bola kecil berisi
sedikit bahan kimia yang disebut neurotransmitter. Ketika sel saraf mendapat
rangsangan, neurotransmitter ini akan dilepaskan ke dalam ruang antar sel saraf
tersebut dengan sel saraf tetangganya. Hal ini akan merangsang dendrit di sel saraf
tetangga. Selanjutnya, neuron akan melepaskan neurotransmitter-nya, sehinggga akan
merangsang sel saraf tetangga berikutnya, dan demikian seterusnya. Dengan cara
itulah jutaan pesan dikirimkan dari satu neuron ke neuron lainnya setiap menit.
8
Sekitar 60 jenis bahan kimia neurotransmitter diketahui dan diduga terdapat
dalam sistem saraf manusia. Mungkin masih banyak lagi yang ditemukan. Beberapa
neurotransmitter yang sudah cukup dikenal antara lain adalah serotonin, endorphin,
noradrenalin (juga disebut norepinefrin), dan asetilkolin. Neurotransmitter juga
berpengaruh besar terhadap emosi kita.
a. Asetilkolin (Ach) dilepas oleh neuron motorik yang berakhir di otot rangka (sambungan
nerumuskular). ACh juga dilepas oleh neuron parasimpatis dalam SSO dan oleh neuron
tertentu di otak.
1) Sebagian besar Ach disintesis dari kolin dan koenzim asetil A dalam badan neuron
motorik; kemudian ditranspor ke terminal akson dan disimpan dalam vesikel sinaptik
2) Setelah dilepas; Ach dipecah oleh enzim asetilkolinesterase menjadi asetat dan kolin.
Kolin kemudian ditarik terminal akson dan disklusulangkan.
3) Asetilkolinesterase, seperti esterin dan prostigmin, dipakai secara terapeutik pada
kasus miastenia gravis, penyakit yang ditandai dengan melemahnya otot karena
penurunan daya respons sel-sel otot rangka terhadap Ach.
b. Katekolamin meliputi norepinefrin (NE), epinefrin (E) dan dopamin (DA). Katekolamin
mengandung nukleus katekol dan merupakan derivat dari asam amino tirosin.
1) Katekolamin digolongkan sebagai monoamina karena memiliki satu gugus tunggal
amina.
2) Ketiganya merupakan neurotransmitter dalam SSP; NE dan E juga berfungsi sebagai
hormon yang disekresi kelenjar adrenal.
3) Katekolamin terinaktivasi setelah pelepasan karena
a. Penyerapan tulang oleh terminal akson
b. Degradasi enzimatik oleh monoamina oksidase (MAO) terjadi pada ujung neuron
presinaptik.
c. Degradasi enzimatik oleh katekolamin-O-metil transferase (COMT) terjadi pada
neuron postsinaptik.
9
c. Seratonin termasuk monoamina, tetapi tidak mengandung nukleus katekol. Seratonin
merupakan derivat dari asam amino triptofan yang ada dalam SSP dan pada sel-sel
tertentu dalam darah dan sistem pencernaan.
d. Beberapa asam amino, seperti glisin, asam glutamat, asam aspartat, dan asam
aminobutirat gamma, berfungsi sebagai neurotransmitter. Neurotransmitter terbuat dari
asam amino yang dapat ditemukan dalam makanan berprotein, seperti daging, ikan, dan
keju. Vitamin dan mineral merupakan bahan utama yang diperlukan untuk mengubah
asam amino biasa menjadi neuromessenger ‘penyampai pesan’. Nutrisi tersebut akan
menjamin agar otak dapat menjalankan semua fungsinya dengan cepat dan efisien.12
e. Sejumlah neuropeptida, berkisar dari dua sampai 40 asam amino dalam setiap rantai
panjang, telah diidentifikasi dalam organ tubuh. Senyawa seperti substansi P, enkefalin,
bradikinin, dan kolesistokinin berperan sebagai neuromodulator untuk mempengaruhi
pelepasan, atau respons terhadap transmitter aktual. Semuanya memiliki efek nonsaraf
dan saraf.
Kesimpulan
Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berupa rangsangan dari reseptor
(penerima rangsangan), ke system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).sel saraf
sensorik disebut juga dengan sel saraf indera,karena berhubungan dengan alat indra. Gerakan
yang terjadi pada saat tertusuk paku gerakan refleks. Refleks adalah suatu gerakan yang tidak
sengaja dilakukan yang merupakan respon dari system saraf terhadap stimulus.
Daftar Pustaka
1. Puspitasari I.Jadi dokter utuk diri sendiri.Yogyakarta:B first.2010.h.23-4.
2. Asmadi.Teknik prosedural keperawatan: konsep dan aplikasi kebutuhan dasar
klien.Jakarta:Salemba medika.2008.h145-8.
3. Muttaqin A.Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
persarafan.Jakarta:Salemba Medika.2008.45-7.
4. Price, Wilson.Anatomi dan Fisiologi sistem saraf.Jakarta:EGC. 2006.h.57.
10
5. Price S. A., Wilson L. M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Edisi
ke-6.Volume ke-2. Jakarta: EGC.2006.h.123.
6. Fitranta J.B. Medicinea tempat mahasiswa kedokteran berbagi ilmu [online], 6 mei
2010. Dikutip pada tanggal 20 April 2014 dari:
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/neurosains/medula-spinalis-
batang-otak-dan-thalamus/
7. Sloane E.Anatomi dan fisiologi untuk pemula.Jakarta:EGC;2003 h.163179.180
8. Paretta L.Makanana untuk otak.Jakarta:Erlangga;2005.h.8,9
11