Download - Askep HDR Tn. WS
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PADA KLIEN “WS”
DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI (HARGA DIRI RENDAH)
DI RUANG ABIMANYU RSJ PROVINSI BALI
PADA TANGGAL 19-24 OKTOBER 2015
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : “WS”
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Br. Munduktemu Kelod, Munduktemu, Pupuan, Tabanan.
Pendidikan : SMP
Agama : Hindu
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Petani kopi
No. RM : 018718
Ruang Rawat : Abimanyu
Tanggal Pengkajian : 19 Oktober 2015
Tanggal Dirawat(MRS):14 Oktober 2015
II. ALASAN MASUK
Keluhan utama klien yaitu mengamuk.
1. Autoanamnesis
Klien datang ke RSJ Bangli diantar oleh adiknya dalam keadaan sadar.
Saat diwawancara, klien berada dalam posisi duduk berhadapan dengan
pewawancara dan dipisahkan dengan sebuah meja. Klien mengenakan baju
kaos berwarna hijau dan celana pendek. Klien berawakan sedang, rambut
hitam ikal, kulit sawo matang, kuku jari tangan terpotong rapi. Klien sangat
sulit diajak berbicara, kontak verbal dan visual kurang. Klien mampu
menjawab dengan benar saat ditanya nama lengkap dan nama panggilan. Klien
mengatakan saat ini umurnya 32 tahun. Klien saat ini belum menikah. Klien
dapat menyebutkan tanggal lahirnya, alamat, dan identitas lainnya saat
ditanya. Klien mengetahui saat ini dirinya berada di RSJ Bangli.
Klien tidak mengetahui alasan kenapa ia dibawa ke RSJ Bangli. Klien
sering mendengar suara-suara yang terus mengajak klien agar ke RSJ Bangli.
Setelah ditanya sejak kapan mendengar suara tersebut, klien menjawab tidak
tahu. Suara-suara tersebut terus didengar klien saat wawancara sehingga klien
fokus pada suara itu dan jarang menjawab pertanyaan. Suara yang didengar
seperti suara laki-laki. Suara tersebut sering mengejek klien sehingga kadang
ia marah saat diwawancara. Klien menganggap dirinya arjuna dan dokter
muda perempuan sebagai tunangannya. Klien kadang tertawa dan marah-
marah saat pemeriksaan. Klien juga kadang ngemik-ngemik sendiri.
Saat ditanya bagaimana perasaannya, klien mengatakan gembira. Saat
ditanya pekerjaannya, klien menjawab ia bekerja sebagai petani kopi. Klien
selalu minta pulang dengan nada tinggi. Saat ditanya apakah di rumah sering
marah dan mengamuk, klien menjawab tidak. Saat perawat bertanya kenapa ia
dibawa ke RSJ, klien menjawab tidak tahu. Klien mengatakan sebelumnya
pernah dirawat di RSJ satu kali. Klien menyangkal saat ditanya pernah melihat
bayangan atau sesuatu yang tidak dilihat orang lain. Klien mengatakan tidak
mengalami gangguan tidur. Saat wawancara berlangsung klien lebih banyak
diam dan menjawab tidak tahu.
Klien tinggal bersama bibi dan saudaranya dalam satu rumah. Klien
diasuh bibinya sejak orang tuanya bercerai. Pasien bersekolah di Pupuan saat
SD dan SMP.
2. Heteroanamnesis : (Adik klien)
Dikatakan klien marah-marah sejak 3 hari terakhir makin lama makin
memberat. Klien juga sering bengong sendiri, jika ditanya lama menjawab
kadang bicara tidak nyambung. Sebelum masuk RSJ, klien suka menyendiri
dan jarang berinteraksi.
Klien sempat dirawat di RSJ ±4 bulan yang lalu selama 30 hari. Setelah
itu klien rutin kontrol di RSUD Tabanan. Klien dikatakan sulit tidur dan
sering terbangun 2 bulan terakhir dan sulit memulai tidur kembali.
Menurut keluarga, klien sebelumnya adalah seseorang yang pekerja
keras sebagai petani kopi. Klien adalah seseorang yang terbuka dan sering
bercerita pada keluarga jika ada masalah. Hubungan dengan keluarga baik.
3. Saat Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2015 pukul 09.00 WITA
di Ruang Abimanyu. Klien terlihat diam sendiri di depan ruang perawat dan
tidak mau berkomunikasi dengan klien lain. Ekspresi wajah murung dan sedih
seperti menyimpan banyak masalah. Ketika ditanya nama, alamat, dan umur
klien bisa menjawab dengan baik. Saat ditanya penyebab ia masuk RSJ, ia
juga dapat menceritakan dengan baik dengan bicara pelan dan sesekali terdiam
tidak menjawab pertanyaan perawat. Selama pengkajian klien lebih sering
menunduk dan kontak mata kepada perawat kurang. Saat ditanya siapa yang
mengantar ke RSJ, klien menjawab ia diantar oleh adik kandungnya. Klien
dirawat di RSJ untuk kedua kalinya. Klien mengatakan sebelumnya pernah
dirawat di RSJ Ruang Darmawangsa.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya
Tidak
Jelaskan :
Klien mengatakan sebelumnya pernah masuk RSJ satu kali dan dirawat
selama 1 bulan.
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Jelaskan :
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien kembali
menunjukkan gejala sakit. Klien mengatakan sempat putus obat setelah
keluar dari RSJ pertama kali.
Masalah Keperawatan : Regimen terapeutik tidak efektif
3. Riwayat trauma
Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan:
Saat pengkajian klien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan
fisik klien juga mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan seksual,
penolakan, kekerasan dalam rumah tangga, dan tindakan kriminal.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan : -
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
2. Berduka antisipasi
3. Berduka disfungsional
4. Respon pasca trauma
5. Sindroma trauma perkosaan
6. Resiko tinggi kekerasan
7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen terapeutik
8. Lain-lain,
jelaskan .................
................................................................................
……………………………………………………………….
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
ya tidak
Jelaskan :
Klien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan : -
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan.
Masalah keperawatan : -
IV. PEMERIKSAAAN FISIK
1. Ukuran Vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,2 ⁰C
P : 20 x/menit
2. Ukuran : BB: 60 kg TB : 165cm
turun naik
Saat pengkajian klien mengatakan tidak mengalami penurunan berat
badan. Berat badannya sama seperti sebelum masuk RSJ.
3. Keluhan fisik :
ya tidak
Masalah / Diagnosa Keperawatan : -
Risiko tinggi perubahan suhu
tubuh
Defisit Volume Cairan
Kelebihan Volume Cairan
Resiko Tinggi terhdap Infeksi
Risiko Tinggi terhadap
Transmisi Infeksi
Perubahan Nutrisi: Lebih dari
kebutuhanTubuh
Kerusakan Menelan
Perubahan Eliminasi faeses
Perubahan Eliminasi urine
Kerusakan integritas kulit
Lain-lain, jelaskan..........
Perubahan Nutrisi: Kurang
dari kebutuhan tubuh
.............
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Serumah
: Cerai
Jelaskan : Klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Semua
saudaranya laki-laki. Klien tinggal bersama bibi dan adiknya yang terkecil.
Orang tua klien sudah bercerai saat ia masih kecil, ayahnya meninggal dunia
ketika klien duduk di kelas 4 SD dan Ibunya pergi meninggalkan ia sewaktu
masih kecil.
Masalah keperawatan : -
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Saat pengkajian, klien mengatakan dirinya biasa saja, tidak
ada yang istimewa. Klien mengatakan tidak suka dengan wajahnya karena
ekspresi wajahnya menyebabkan ia susah berinteraksi.
b. Identitas : Saat pengkajian, klien mengatakan namanya WS. Klien
menyadari bahwa dirinya laki-laki. Saat ditanya umur klien, ia berpikir
sejenak kemudian mengatakan ia berumur 32 tahun.
c. Peran : Saat pengkajian, klien mengatakan berperan sebagai
keponakan dari bibinya dan sebagai petani kopi di tempat kerjanya.
d. Ideal diri : Saat pengkajian, klien mengatakan ingin sembuh dan
kembali ke rumah. Klien ingin bisa bekerja lagi.
e. Harga diri : Saat pengkajian klien mengatakan tidak berguna dan malu
karena ia berada di RSJ sebagai pasien. Klien sebelumnya suka diejek oleh
temannya karena jarang berkomunikasi dan karena ia belum menikah di
usianya saat ini menginjak 30an. Klien mengatakan pernah menyukai
beberapa wanita namun tidak berani mengungkapkan karena merasa
dirinya bodoh yang hanya tamat SMP dan bekerja sebagai petani. Klien
pernah menyatakan suka pada seorang wanita namun wanita itu menolak
dan menikah dengan laki-laki lain. Semenjak kejadian itu, klien tidak suka
dekat dengan siapapun terutama dengan wanita. Saat pengkajian, klien
banyak menunduk dan tidak melihat perawat saat berbicara.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
Pengabaian unilateral
Gangguan citra tubuh
Gangguan identitas
pribadi
Harga diri rendah kronis
Harga diri rendah situasional
Lain-lain, jelaskan……
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Klien mengatakan tidak mempunyai orang yang diajak dekat, tidak ada
orang yang berarti dalam hidupnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien tidak mengikuti kegiatan
yang menyangkut orang banyak. Klien hanya diam dirumah. Saat masuk
RSJ klien juga mengatakan lebih suka sendiri.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, klien
mengatakan tidak memiliki teman di RSJ sehingga klien terlihat duduk
dan kemana-mana sendiri. Dalam berkomunikasi saat pengkajian, klien
lebih banyak menunduk, kontak mata kurang. Klien sering keluar kamar
dan ruangan untuk berjalan-jalan sendiri.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
Kerusakan komunikasi
Kerusakan komunikasi verbal
Kerusakan interaksi sosial
Isolasi sosial
Lain-lain,
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Hindu, di RSJ Klien jarang sembahyang, namun klien
selalu ingat menghaturkan sesajen sebelum ia memulai makan.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ ia sering sembahyang di merajan,
namun setelah di RSJ ia jarang melakukan persembahyangan.
Masalah / Diagnosa Keperawatan: -
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: Saat pengkajian klien terlihat memakai pakaian yang sesuai dan
cukup rapi.
Masalah / Diagnosa Keperawatan: -
Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting,
instrumentasi)
Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
Lain-lain, Jelaskan :
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain
Jelaskan: Saat pengkajian, klien tampak dengan lambat menjawab
pertanyaan perawat, kontak mata saat berkomunikasi kurang dan lebih
banyak menunduk.
Masalah / Diagnosa Keperawatan: -
Kerusakan komunikasi
Kerusakan komunikasi verbal
Lain-lain,
3. Aktivitas motorik/psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia, hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan: Aktivitas motorik normal, tidak terobservasi adanya kelainan.
Peningkatan :
Hiperkinesia, hiperaktivitas
Gagap
Stereotipi
Gaduh Gelisah
Katatonik
Mannarism
Katapleksi
Grimace
Otomatisma
Negativisme
Reaksi konversi
Tremor
Verbigerasi
Berjalan kaku/rigid
Tik
Ekhopraxia
Command automatis
Kompulsif
Jelaskan: Klien tidak mengalami kelambatan dan peningkatan aktivitas
motorik, saat ditanya klien tampak kurang kooperatif.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan : -
Risiko tinggi cidera
Kerusakan mobilitas fisik
Perilaku kekerasan
Defisit aktivitas deversional /
hiburan
Intoleransi aktivitas
Resiko tinggi kekerasan
Lain-lain, jelaskan..........
4. Alam Perasaan
Sedih
Gembira berlebihan
Putus asa
Khawatir
Ketakutan
Jelaskan :Klien tampak menunduk, ekspresi wajah murung seperti
menyimpan banyak masalah. Klien mengatakan sedih saat berada di RSJ dan
ingin pulang.
Masalah Keperawatan : -
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Jelaskan : Pada saat pengkajian emosi klien tampak datar, namun setiap
menjawab pertanyaan perawat klien menunduk dan kontak mata kurang.
Masalah Keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Kontak mata kurang
Tidak kooperatif
Defensif
Mudah tersinggung
Curiga
Jelaskan : Saat pengkajian klien kurang kooperatif, klien hanya menjawab
pertanyaan yang diberikan dan sesekali tidak mau menjawab pertanyaan,
kontak mata kurang saat interaksi dan lebih banyak menunduk.
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan persepsi. Klien mengatakan tidak
pernah melihat sesuatu atau suara-suara yang aneh / tidak nyata.
Masalah Keperawatan : -
8. Proses Pikir
Sirkumstansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of ideas
Blocking
Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : Saat ditanya oleh perawat, klien mampu menjawab walaupun ada
beberapa yang tidak mau dijawab oleh klien.
Masalah Keperawatan : -
9. Isi Pikir
Obsesi
Depersonalisasi
Fobia
Idea yang terkait
Hipokondria
Pikiran magic
Waham
Agama
Nihilistik
Somatik
Sisip pikir
Kebesaran
Siar piker
Curiga
Kontrol pikir
Jelaskan : Klien tidak memiliki gangguan isi pikir dan tidak memiliki
keyakinan terhadap sesuatu hal yang berlebihan.
Masalah Keperawatan : -
10. Tingkat Kesadaran
Bingung
Sedasi
Stupor
Disorientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan : Saat pengkajian klien terlihat sadar secara penuh dan tenang. Klien
dapat menjawab di RSJ saat ditanya dimana klien berada saat ini. Klien
mengatakan saat pengkajian, hari masih siang dan mengatakan orang yang
diajak berbicara adalah perawat.
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat saat ini
Gangguan daya ingat jangka pendek
Konfabulasi
Jelaskan : Saat ditanya kembali siapa nama perawat yang mengkaji, klien
menjawab dengan benar, klien mampu mengingat tanggal, bulan, dan tahun
sekarang, dan klien masih mengingat siapa yang mengantar ia ke RSJ.
Masalah Keperawatan : -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Klien mampu menghitung dari 1-10 sesuai anjuran perawat serta
mampu melakukan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sederhana.
Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian, klien tidak mau menjawab dan diam
menunduk.
Masalah keperawatan: -
14. Daya tilik diri Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : Saat pengkajian klien mengatakan tidak mengingkari penyakit
yang dideritanya. Ia menyadari bahwa ia sakit dan berobat di RSJ.
Masalah Keperawatan : -
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal
Bantual total
2. Defekasi/berkemih
Bantuan minimal
Bantual total
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantual total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Bantual total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : Klien tidak pernah tidur siang.
Tidur malam lama : 7 sampai 8 jam.
Aktivitas sebelum/setelah tidur : Diam di luar kamar sampai
mengantuk, kemudian baru masuk kamar untuk tidur.
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal
Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
8. Aktivitas di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapian rumah
Mencuci pakaian
Mengatur keuangan
9. Aktivitas di luar rumah
Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Masalah Keperawatan : -
VIII. MEKANISME KOPING
ADAPTIF
Bicara dengan orang lain
Mampu menyelesaikan
masalah
Teknik relokasi
Aktivitas konstruktif
Olah raga
Lainnya
MALADAPTIF
Minum alcohol
Reaksi lambat
Reaksi berlebih
Bekerja berlebihan
Menghindar
Mencederai diri
Lainnya
Jelaskan : Saat pengkajian klien mengatakan bila memiliki masalah lebih
suka diam dan menyendiri, tidak pernah menceritakan masalahnya kepada
orang lain.
Masalah Keperawatan : -
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan tidak mengalami masalah dari dukungan kelompok.
Keluarganya selalu mendukung dan memberikan perhatian kepadanya.
Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungannya, namun tidak
ingin berkomunikasi dengan orang di sekitar.
Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan tidak ada masalah saat ia bekerja.
Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan perumahan, klien tinggal
di rumah bersama bibi dan adiknya yang terkecil.
Masalah dengan ekonomi
Klien tidak mengalami masalah dalam hal ekonomi, hasil kerjanya cukup
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Masalah lainnya
Tidak ada masalah lain yang dialami klien.
Masalah keperawatan : -
X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
System pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lainnya
Masalah Keperawatan: -
XI. ASPEK MEDIK
1. Diagnosa medik : Skizofrenia Paranoid
2. Diagnosa kerja :
AXIS 1 : Skizofrenia Paranoid
AXIS 2 : Belum dapat dievaluasi
AXIS 3 : Belum dapat didiagnosis
AXIS 4 : Stresor belum jelas
AXIS 5 : GAF 70-61
3. Terapi medis
Cycozam 25 mg I-0-II
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Data Masalah KeperawatanSubyektif :
- Saat pengkajian klien
mengatakan tidak berguna dan
malu karena ia berada di RSJ
sebagai pasien.
- Klien mengatakan sebelumnya
suka diejek oleh temannya karena
jarang berkomunikasi dan karena
ia belum menikah di usianya saat
Harga diri rendah
ini menginjak 30an.
- Klien mengatakan pernah
mengalami penolakan dari
seorang wanita, semenjak
kejadian itu, klien tidak suka
dekat dengan siapapun terutama
dengan wanita.
Objektif :
- Klien tampak menunduk
- Klien tampak sedih
- Klien tampak menyendiri di
kamar dan bengong
- Klien tampak tidak berbicara
dengan orang lain
- Kontak mata kurang
Subjektif :
- Klien mengatakan selama berada
di rumah, Klien tidak mengikuti
kegiatan yang menyangkut orang
banyak.
Objektif:
- Klien tampak menyendiri, tidak
pernah saling menyapa dengan
klien lain
- Klien tampak lebih banyak
diam menyendiri.
- Kontak mata kurang.
Kerusakan interaksi sosial
- Klien mengatakan tidak suka
dengan wajahnya karena ekspresi
wajahnya menyebabkan ia susah
Gangguan citra tubuh
Penyebab
Kerusakan interaksi sosial
Harga diri rendah
Gangguan citra tubuh
Regimen terapeutik tidak efektif
Akibat
Core problem
berinteraksi.
Objektif :
- Klien tidak melihat perawat
saat bercerita dan menunduk
- Kontak mata kurang
- Klien tampak menghindar dari
orang lain
Subyektif :
- Klien mengatakan pernah masuk
RSJ sebelumnya sebanyak 1 kali.
Klien mengatakan sempat putus
obat setelah keluar dari RSJ
pertama kali.
Obyektif : -
Regimen terapeutik tidak efektif
Pohon Masalah
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Konsep Diri Harga Diri Rendah
‘
Bangli, 19 Oktober 2015
Mahasiswa yang mengkaji,
Luh Putu Retikawati
NIM : P07120213007
PERENCANAAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
Hari, tgl, jamDiagnosa
KeperawatanTujuan/Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Senin, 19
Oktober 2015
Pukul 10.00
WITA
Gangguan
Konsep Diri
Harga Diri
Rendah
TUM :
Klien dapat berhubungan dengan
orang lain secara optimal.
TUK 1 :
Klien dapat membina hubungan
saling percaya
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan, klien diharapkan :
1. Mau menjawab salam
2. Mau berjabat tangan
3. Mau menyebutkan nama
1. Bina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik :
a. Sapa klien dengan nama baik
verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan
sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien
dan nama panggilan yang
a. Menyapa klien dengan ramah
sebagai awal BHSP.
b. Perawat dan klien dapat
saling mengenal.
c. Klien senang dan nyaman
saat perawat memanggil
lengkap dan nama
panggilan.
4. Mau duduk berhadapan
dengan perawat
5. Ada kontak mata
6. Mau tersenyum dengan
perawat
disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada
klien
namanya.
d. Klien mengetahui tujuan
pembicaraan.
e. Klien mempercayai perawat.
f. Membina hubungan yang
terapiutik.
g. Klien merasa nyaman dan
mau terbuka dengan perawat.
TUK 2 :
Klien dapat mengidentifikasi
kemampuan dan aspek positif
yang dimilikinya
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan, klien diharapkan
dapat: Menyebutkan aspek
positif dan kemampuan yang
1. Diskusikan kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki klien
2. Bersama klien buat daftar tentang
aspek positif dan kemampuan yang
dimiliki
3. Berikan pujian yang realistik dan
hindarkan memberi penilaian yang
negatif
1. Mengetahui kemampuan dan
aspek positif klien.
2. Mengetahui apa saja
kemampuan dan aspek positif
klien yang terstruktur.
3. Meningkatkan harga diri
klien. Pujian yang realistik
tidak akan menyebabkan
klien melakukan kegiatan
hanya karena ingin mendapat
dimiliki klien. pujian.
TUK 3 :
Klien dapat menilai kemampuan
yang digunakan dan dapat
menetapkan jadwal kegiatan
harian sesuai kemampuan yang
dimiliki
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan, klien diharapkan
dapat: Menilai kemampuan yang
dapat digunakan di RS, klien
menilai kemampuan yang dapat
digunakan di rumah, dan Klien
memiliki kemampuan yang akan
dilatih, klien mecoba sesuai
1. Diskusikan kemampuan yang dapat
digunakan selama sakit
2. Diskusikan kemampuan yang dapat
dilanjutkan di rumah sakit
3. Minta klien untuk memilih satu
kegiatan yang mau dilakukan di
rumah sakit
4. Bantu klien melakukannya jika perlu
beri contoh
5. Beri pujian atas keberhasilan klien
6. Diskusikan jadwal kegiatan harian
atas kegiatan yang telah dilatih
1. Mengetahui kemampuan
klien saat sakit.
2. Mengetahui kemampuan
klien di rumah sakit.
3. Klien dapat melakukan
minimal satu kegiatan secara
rutin selama di rumah sakit.
4. Klien mendapat pengarahan
dalam melakukan kegiatan.
5. Meningkatkan harga diri.
6. Membantu klien memotivasi
untuk tetap mempertahankan
kegiatan yang telah
dilakukan.
jadwal harian.
TUK 5 :
Klien dapat melakukan kegiatan
sesuai kondisi sakit dan
kemampuan yang dimiliki
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan, klien diharapkan
dapat: Melakukan kegiatan yang
telah dilatih, mampu melakukan
beberapa kegiatan secara
mandiri
1. Berikan kesempatan klien untuk
mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
di rumah.
1. Klien dapat melakukan
kegiatan dengan baik sesuai
jadwal yang telah dibuat.
2. Meningkatkan harga diri.
3. Memotivasi klien untuk tetap
melakukan kegiatan sesuai
jadwal baik di rumah sakit
maupun di rumah.
TUK 6 :
Klien dapat memanfaatkan obat
1. Diskusikan dengan klien dan
keluarga tentang dosis, frekuensi,
manfaat, serta efek samping obat
1. Klien mengetahui dosis,
frekuensi, manfaat dan efek
samping obat.
dengan prinsip 6 benar
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x
pertemuan, klien diharapkan
dapat: Minum obat sesuai prinsip
6 benar (benar obat, pasien
dosis, waktu pemberian, rute
pemberian, dokumentasi) serta
klien mengetahui manfaat serta
akibat jika tidak minum obat.
2. Anjurkan klien minta sendiri obat
pada perawat dan merasakan
manfaatnya
3. Diskusikan akibat berhenti minum
obat tanpa konsultasi
4. Bantu klien menggunakan obat
dengan prinsip 6 benar
2. Klien dapat mengingat waktu
minum obat dan minum
secara mandiri.
3. Klien mengetahui dampak
putus obat.
4. Klien dapat menggunakan
obat secara tepat dengan
prinsip 6 benar.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
Evaluasi Proses :
Hari,tgl,jam No
Dx
Implementasi Respon Klien Paraf
Senin, 19
Oktober
2015
Pukul 11.00
WITA
1 SP 1/TUK 1
Membina Hubungan Saling Percaya
4. “Selamat Pagi, Pak. Perkenalkan nama saya
Luh Putu Retikawati, panggil saja saya Iluh.
Hari ini saya dinas dari pukul 08.00 sampai
dengan 14.00 WITA. Nama Bapak siapa?
Senang dipanggil siapa?”
1. S : “WS, panggil saja S.”
O : Klien menjawab seperlunya dan langsung
mengalihkan pandangan.
5. “Bagaimana perasaan Bapak sekarang? Apa
semalam Bapak tidur nyenyak?”
6. “Bapak, saya bertugas disini untuk merawat
Bapak dari hari Senin sampai Sabtu mulai
dari jam 08.00 sampai dengan 14.00 apabila
dinas pagi, dan juga dari jam 14.00-20.00
WITA apabila dinas sore, saya harap selama
saya merawat Bapak, saya dapat
memberikan pelayanan yang terbaik.”
7. “Baiklah Bapak, di sini kita akan
berbincang-bincang untuk saling
mengenal.”
8. “Bapak mau ngobrol-ngobrol berapa lama?
Bagaimana kalau 15 menit dari jam 11.00
sampai 11.15?”
2. S : “Baik, saya tidak bisa tidur.”
O : Klien berpikir sejenak sebelum menjawab.
3. S : -
O : Klien tidak menjawab.
4. S : -
O : Klien tenang dan sedikit mengangguk.
5. S : “Ya.”
O : Klien menjawab seperlunya dan lebih sering
diam.
9. “Kita akan ngobrol di mana Bapak?
Bagaimana kalau kita ngobrol di sini?”
10. “Bapak, tadi sudah menyebutkan nama
Bapak, lalu berapa umur Bapak sekarang?”
11. “Bapak sudah berapa lama dirawat disini ?”
12. “Bapak berasal dari mana ?”
13. “Bapak bersaudara berapa ?”
14. “Siapa saja yang diajak tinggal di rumah?
6. S : “Ya.”
O : Tidak ada kontak mata.
7. S : “32.”
O : Klien menjawab singkat tanpa kontak mata.
8. S : “Baru 5 hari.”
O : Klien menjawab sambil menunduk.
9. S : “Dari Munduktemu, Tabanan.”
O : Klien jarang melihat perawat saat menjawab.
10. S : “Tiga.”
O : Tidak ada kontak mata saat menjawab.
11. S : “Bibi dan adik paling kecil.”
O : Tidak ada kontak mata dengan perawat.
15. “Bapak masih ingat tidak kapan dibawa ke
sini ?”
16. “Siapa yang membawa Bapak ke sini ?”
17. “Menurut Bapak, dibawa ke sini karena
apa?”
18. “Selama dirawat di sini hal apa yang sudah
Bapak lakukan ?”
19. “Bagaimana perasaan Bapak saat
melakukan kegiatan tersebut?”
20. Boleh saya tahu apa pekerjaan Bapak
sebelum di sini? Bisa diceritakan tentang
pekerjaannya?”
21. “Wah, kegiatan Bapak bagus sekali.”
12. S : “5 hari yang lalu.”
O : Klien menunduk.
13. S : “Adik saya”
O : Tidak ada kontak mata saat menjawab.
14. S : “Tidak tahu”
O : Klien tenang dan menjawab perawat.
15. S : “Nyapu, ngepel”
O : Klien menjawab dengan yakin.
16. S : “Biasa saja”
O : Klien menunduk.
17. S : “Saya petani, petani kopi di kebun”
O : Klien lama untuk menjawab pertanyaan.
18. S : -
22. “Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol
15 menit, sekarang sudah pukul 11.15
WITA, untuk saat ini kita akhiri dulu ya
Pak. Tadi Bapak sudah bagus sekali mau
mendengarkan saya dan menjawab dengan
baik.”
23. “Setelah kita ngobrol tadi, bagaimana
perasaan Bapak?”
24. “Nah Bapak, sekarang sudah pukul 11.15
WITA, pembicaraan kita cukupkan saja
dulu sampai disini ya. Sekarang Bapak
istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau
diceritakan atau ditanyakan kepada saya,
Bapak bisa sampaikan saat kita bertemu
lagi.”
O : Klien tetap diam tanpa ekspresi.
19. S : “Ya”
O : Klien menjawab sambil sedikit mengangguk.
20. S : “Biasa saja”
O : Klien menunduk dan diam.
21. S : “Ya”
O : Klien tetap diam dalam posisi duduk, kontak
mata kurang.
25. “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi
membicarakan tentang keluarga,
kemampuan, serta kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki?”
26. “Jam berapa kita besok bertemu Bapak?
Saya besok dinas sore, bagaimana kalau
jam 4 sore setelah makan snack, Bapak?”
27. “Bapak mau ngobrol-ngobrolnya dimana?
Bagaimana kalau di sini?”
22. S : “Ya”
O : Klien tampak mengangguk.
23. S : “Iya”
O : Klien tenang dan menjawab perawat.
24. S : “Boleh”
O : Klien menjawab singkat seperlunya.
Selasa, 20
Oktober
2015
Pukul 16.00
WITA.
1 SP 2/TUK 2
Klien dapat mengidentifikasi aspek positif
dan kemampuan yang dimiliki
1. “Selamat sore, Pak. Masih ingat dengan
saya?”
1. S : “Ya, masih”
O : Klien mau melihat perawat sebentar.
2. “Bagaimana perasaan Bapak saat ini ?”
3. “Kemarin, kita sudah janji bahwa sekarang
jam 4 sore, kita akan berbicara tentang
keluarga serta kemampuan dan kegiatan
yang pernah Bapak lakukan. Apakah Bapak
bersedia?”
4. “Mau berapa lama bercakap-cakapnya?
Bagaimana jika 15 menit, dari jam 4 sampai
jam 4 lewat 15 menit ?”
5. “Bapak mau berbincang-bincang di mana?
Baiklah, mari kita duduk di depan ruangan
Bapak”
6. “Bapak, sekarang kita akan berbicara
2. S : “Biasa saja”
O : Klien masih sering menunduk sambil diam.
3. S : “Iya”
O : Klien tampak tenang dan lebih kooperatif.
4. S : “Ya”
O : Kontak mata klien mulai ada.
5. S : “Di sana”
O : Klien menunjuk ke arah kursi di depan
ruangannya.
6. S : “Bibi dan adik di rumah”
tentang keluarga Bapak ya. Apakah Bapak
bisa menyebutkan anggota keluarga
Bapak?”
7. “Nah sekarang kita akan membicarakan
tentang kemampuan yang Bapak miliki.
Kalau boleh tahu, apa saja kemampuan yang
Bapak miliki?”
8. “Apa pula kegiatan rumah tangga yang
biasa Bapak lakukan? Bagaimana dengan
merapikan tempat tidur? Menyapu?
Mencuci piring?”
9. “Wah bagus sekali Bapak bisa menyapu,
Bapak harus rutin melakukan semua itu ya.
Pagi setelah bangun tidur harus merapikan
tempat tidur, menyapu dan mencuci piring
O : Klien menjawab dengan nada lambat.
7. S : “Saya suka bekerja apa saja”
O : Klien tampak tenang dan menjawab perawat.
8. S : “Ya saya biasa nyapu, merapikan tempat tidur
sendiri dan mencuci piring. Kadang ngepel dan
lap meja makan.”
O : Klien mau bercerita lebih jelas tentang
kegiatan di ruangan.
9. S : “Ya”
O : Klien kooperatif sambil mengangguk.
setelah makan ya!”
10. “Nah Bapak, sudah 15 menit kita
mengobrol. Sekarang sudah jam 4 lewat 15
menit, jadi kita cukupkan dulu sampai di
sini.”
11. “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita
mengobrol-ngobrol tadi?”
12. “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti
ada yang mau diceritakan atau ditanyakan,
Bapak bisa sampaikan saat bertemu lagi
dengan saya.”
13. “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi
untuk membicarakan kegiatan mana yang
Bapak lakukan dan jadwal kegiatan harian
yang ingin Bapak lakukan sesuai
10. S : “Iya”
O : Klien dapat berinteraksi dengan baik bersama
perawat.
11. S : “Saya senang”
O : Klien menjawab sambil tersenyum.
12. S : “Iya”
O : Klien menatap perawat sambil menjawab.
13. S : “Iya boleh”
O : Klien menjawab dengan kontak mata.
kemampuan yang Bapak miliki?”
14. “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul
10.00 pagi? Bapak mau mengobrol berapa
lama? Bagaimana jika 15 menit?”
15. “Bapak mau mengobrol di mana?
Bagaimana jika di sini lagi?”
14. S : “Iya”
O : Klien mengangguk pelan.
15. S : “Iya di sini saja”
O : Klien menjawab sambil melihat perawat.
Rabu, 21
Oktober
2015
Pukul 10.00
WITA
1 SP 3/TUK 3
Klien dapat menilai kemampuan yang
dimiliki dan dapat menetapkan jadwal
kegiatan harian sesuai kemampuan yang
dimiliki.
1. “Selamat siang, Bapak. Masih ingat dengan
saya ?”
2. “Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”
1. S : “Ya, masih”
O : Klien menjawab dengan kontak mata.
2. S : “Saya baik”
3. “Kemarin kita berjanji pukul 10 akan
membicarakan kegiatan yang masih bisa
Bapak lakukan di rumah sakit. Apakah
Bapak bersedia?”
4. “Mau berapa lama bercakap-cakapnya?
Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 10.00
sampai 10.15?”
5. “Bapak mau berbincang-bincang di mana?
Bagaimana jika di sini?”
6. “Pada pertemuan sebelumnya, kita telah
membahas tentang kegiatan/kemampuan
yang Bapak kerjakan atau miliki. Bapak bisa
menyapu, namun terkadang Bapak tidak
mau menyapu, namun bapak harus terus
O : Klien menjawab dengan tenang.
3. S : “Ya bersedia”
O : Klien menjawab dengan bersahabat.
4. S : “Ya boleh”
O : Klien tenang dan menjawab sambil
mengangguk.
5. S : “Ya.”
O : Klien menjawab sambil melihat perawat.
6. S : “Ya.”
O : Klien mengangguk pelan.
berlatih agar rutin menyapu.”
7. “Nah, selain menyapu apakah ada kegiatan/
kemampuan lain yang masih dapat
dikerjakan di rumah sakit?”
8. “Bagus sekali Bapak, apakah setiap pagi
Bapak membersihkan tempat tidur?”
9. “Bapak seharusnya setiap pagi harus mau
menyapu, merapikan tempat tidur dan
mencuci piring setelah makan. Apakah
Bapak mau?”
10. “Selain itu apakah Bapak suka mengobrol
dengan teman atau perawat di sini?”
7. S : “Ada. Ngepel, mencuci piring, mengelap
meja, mengambil snack dan makan. Tapi lebih
sering jalan-jalan.”
O : Klien menjawab dengan tenang dan kontak
mata pada perawat.
8. S : “Ya, tiap hari saya bersihkan”
O : Klien menjawab sambil melihat perawat.
9. S : “Ya, saya mau”
O : Klien kooperatif.
10. S : “Tidak, saya jarang mengobrol”
O : Klien menjawab dengan tenang dengan posisi
tetap diam.
11. “Bapak tidak usah malu dan malas untuk
berbicara, kalau Bapak suka mengobrol
nanti Bapak pasti banyak punya teman dan
tentunya bisa cepat dapat jodoh.”
12. “Apakah Bapak senang punya banyak
teman?”
13. “Bagus sekali kalau Bapak mau mencoba,
nanti saya kenalkan dengan teman saya.
Apakah Bapak bersedia?”
14. “Nah Bapak, sudah 15 menit kita
mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.15,
jadi kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi
Bapak bagus sekali mau bercerita tentang
kemampuan yang masih dapat lakukan saat
11. S : “Oh iya”
O : Klien menjawab sambil mengangguk dan
tertawa.
12. S : “Ya, senang”
O : Klien menjawab dengan tenang dasn
kooperatif.
13. S : “Iya boleh”
O : Klien menjawab dengan yakin
.
14. S : “Iya luh”
O : Klien menjawab sambil menyebut nama
perawat.
ini. Serta jadwal kegiatan harian yaitu
merapikan tempat tidur, menyapu, dan
mencuci piring ya”
15. “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita
mengobrol-ngobrol tadi?”
16. “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti
ada yang mau diceritakan atau ditanyakan,
Bapak bisa sampaikan saat bertemu lagi
dengan saya.”
17. ”Bagaimana kalau pada pertemuan
berikutnya kita kembali membicarakan
mengenai kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuan yang dimiliki?”
18. “Besok saya dinas pagi di ruangan ini.
15. S : “Sangat senang saya kenal iluh”
O : Klien menjawab dengan yakin sambil melihat
perawat.
16. S : “Ya terimakasih”
O : Klien kooperatif dan kontak mata mulai
membaik.
17. S : “Iya, boleh”
O : Klien menjawab dengan semangat.
18. S : “Ya baiklah, mau kok”
Bagaimana kalau besok kita ngobrol jam 12
setelah bapak makan siang ya? Jika Bapak
ingin mengobrol lagi, Bapak bisa ngobrol
dengan saya atau teman saya. Nanti teman
saya juga akan kesini. Bapak mau kan
berteman juga dengan teman saya?”
19. ”Untuk pertemuan berikutnya, Bapak mau
mengobrol dimana? Apakah di sini lagi?”
O : Klien kooperatif.
19. S : “Di sana ya, di dekat pintu”
O : Klien sudah lebih terbiasa berkomunikasi
dengan perawat.
Kamis, 22
Oktober
2015
Pukul 12.00
WITA
1 SP 4/TUK 5
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai
kondisi sakit dan kemampuan yang dimiliki
1. “Selamat siang, Bapak. Masih ingat dengan
saya ?”
1. S : “Masih, iluh”
O : Klien tampak duduk dengan tenang saat
menjawab.
2. “Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”
3. “Kemarin kita sudah berjanji mengobrol
mengenai kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuan yang dimiliki, Bapak sudah
siap bercerita?”
4. “Mau berapa lama bercakap-cakapnya?
Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 12.00
sampai 12.15?”
5. “Bapak mau berbincang-bincang di mana?
Bagaimana jika di sini?”
6. “Pada pertemuan kali ini, kita akan
mengobrol mengenai kegiatan apa yang bisa
Bapak lakukan sesuai kondisi sakit dan
2. S : “Perasaan saya biasa saja”
O : Kontak bagus dan mau berinteraksi.
3. S : “Ya saya siap”
O : Klien kooperatif sambil duduk dengan tenang.
4. S : “Iya bisa”
O : Klien menunjukkan ekspresi bersahabat.
5. S : “Iya boleh, di sini saja”
O : Kontak mata klien cukup namun masih sering
menyendiri.
6. S : “Saya masih bisa melakukan semua kegiatan.
Menyapu di dalam kamar masih bisa. Tapi kalau
malas ya saya diam atau jalan-jalan.”
kemampuan yang Bapak miliki. Apa saja
kegiatan yang bisa Bapak lakukan saat
bapak kumat?
7. “Oh bagus sekali Pak, dalam kondisi sakit
Bapak bisa menyapu di dalam kamar”.
8. “Nah, lakukan kegiatan menyapu itu setiap
pagi hari sesuai jadwal yang kita buat
kemarin ya Pak”.
9. “Baiklah Bapak, sudah 15 menit kita
mengobrol. Sekarang sudah pukul 12.15,
jadi kita cukupkan dulu sampai di sini
ngobrolnya. Tadi Bapak bagus sekali mau
bercerita tentang kemampuan yang masih
dapat dilakukan saat ini.”
10. “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita
O : Klien bercerita dengan pasti dan kooperatif.
7. S : -
O: Klien mengangguk pelan.
8. S : “Iya”
O : Klien semakin kooperatif dan mau
berkomunikasi.
9. S : “Ya terimakasih”
O : Klien tampak senang dan kontak mata baik.
mengobrol-ngobrol tadi?”
11. “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti
ada yang mau diceritakan atau ditanyakan,
Bapak bisa sampaikan saat bertemu lagi
dengan saya.”
12. ”Bagaimana kalau pada pertemuan
berikutnya kita membicarakan penggunaan
obat dengan prinsip 6 benar?”
13. “Bagaimana kalau besok jam 10 pagi? Kita
ngobrol selama 15 menit ya Pak, sampai
jam 10 lewat 15 menit. Bapak mau?”
14. ”Untuk pertemuan berikutnya, Bapak mau
mengobrol dimana? Apakah di tempat ini
lagi?”
10. S : “Saya senang bisa ngobrol dengan iluh”
O : Klien tampak kooperatif dan senang.
11. S : “Iya”
O : Klien menjawab sambil mengangguk.
12. S : “Ya boleh”
O : Klien menjawab dengan tenang.
13. S : “Iya saya mau”
O : Klien terlihat sudah mau terbiasa berbicara.
14. S : “Iya di sini saja”
O : Klien kooperatif dan tenang.
Jumat, 23
Oktober
2015
Pukul 10.00
WITA
1 SP 5/TUK 6
Klien dapat menggunakan obat dengan
prinsip benar
1. “Selamat pagi Bapak. Masih ingat dengan
saya?”
2. “Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”
3. “Kemarin kita sudah berjanji hari ini jam 10
kita akan membicarakan penggunaan obat
dengan prinsip 6 benar. Apakah Bapak
bersedia?”
4. “Mau berapa lama bercakap-cakapnya?
Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 10.00
sampai 10.15?”
1. S : “Pagi, ya saya masih ingat dengan iluh”
O : Kontak mata bagus dan interaksi cukup.
2. S : “Perasaan saya biasa saja”
O : Klien menjawab dengan santai dan pasti.
3. S : “Iya silakan”
O : Klien kooperatif dan tampak duduk tenang.
4. S : “Iya boleh”
O : Klien kooperatif dan antusias.
5. “Bapak mau berbincang-bincang di mana?
Bagaimana jika di sini?”
6. “Apakah Bapak tau obat apa yang bapak
minum? Apa warnanya? Apa manfaatnya?
Kapan aturan minumnya? Serta akibat jika
Bapak tidak minum obat?”
7. “Baiklah, kalau Bapak belum tau, akan saya
jelaskan ya.”
8. “Bapak mendapat terapi obat Cycozam
tablet 25 mg. Warna obatnya oranye muda.
Fungsinya sebagai obat penenang. Aturan
minumnya setiap pagi dan sore sesudah
makan. Pada pagi hari Bapak mendapat obat
1 tablet dan pada sore hari mendapat obat 2
tablet sesuai resep dokter. Jika Bapak tidak
5. S : “Iya saya mau di sini”
O : Klien duduk tenang di samping perawat.
6. S : “Tidak, saya belum tahu semua itu”
O : Klien tidak mengetahui tentang obatnya.
7. S : “Iya”
O: Klien tampak antusias untuk mendengar
penjelasan perawat.
8. S : “Iya saya ingin pulang”
O : Klien terlihat kooperatif dan mau mendengar
penjelasan perawat dan mengulang untuk
mengingat.
minum, bapak bisa kumat lagi dan akan
membuat Bapak lebih lama di sini. Bapak
ingin cepat pulang kan?”
9. “Nah Bapak, sudah 15 menit kita
mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.15,
jadi kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi
Bapak bagus sekali sudah bisa
menyampaikan jenis obat yang Bapak
minum, warna obat, manfaat, aturan minum
obat dan akibat jika tidak minum obat.”
10. “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita
mengobrol-ngobrol tadi?”
11. “Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti
ada yang mau diceritakan atau ditanyakan,
Bapak bisa mencari saya di Nurse Station
ya, kita bisa mengobrol lagi dan
9. S : “Iya terimakasih”
O : Klien terlihat senang sambil sesekali
tersenyum pada perawat.
10. S : “Perasaan saya senang”
O : Klien tersenyum saat menjawab perawat.
11. S : “Iya sama-sama”
O : Klien terlihat senang dan mau berinteraksi
dengan baik.
menceritakan keluhan yang Bapak alami.
Saya tinggal ya Pak, terimakasih atas
waktunya.”
Evaluasi Hasil :
Hari/tanggal/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Senin, 19 Oktober
2015
Pukul. 11.15 WITA
Gangguan Konsep Diri
Harga Diri Rendah
S :
Klien mengatakan namanya “WS”, biasa dipanggil “S”. Sekarang berumur
32 tahun, berasal dari Munduktemu Tabanan. Klien mengatakan tinggal
bersama bibi dan adiknya. Klien mengatakan ia bekerja sebagai petani kopi.
O :
Klien sering terlihat menyendiri dan jarang bergaul. Namun klien kooperatif
dan mau menjawab pertanyaan perawat.
A :
TUK 1 tercapai.
P :
Pertahankan kondisi klien dan lanjutkan TUK 2.
Selasa, 20 Oktober
2015
Pukul. 16.15 WITA
Gangguan Konsep Diri
Harga Diri Rendah
S :
Klien mengatakan ia biasa merapikan tempat tidur, menyapu, dan mencuci
piring. Ia mengatakan sering melakukan kegiatan tersebut.
O :
Klien tampak tenang, mau menjawab pertanyaan yang diberikan, klien mau
menatap perawat saat berbicara namun kontak mata masih terbatas.
A :
TUK 2 tercapai.
P :
Pertahankan kondisi klien dan lanjutkan TUK 3.
Rabu, 21 Oktober
2015
Pukul. 10.15 WITA
Gangguan Konsep Diri
Harga Diri Rendah
S :
Klien mengatakan ia biasa melakukan kegiatan seperti merapikan tempat
tidur, menyapu dan mencuci piring. Klien mengatakan lebih sering jalan-
jalan dan mengambil snack.
O :
Klien tampak tenang, mau menjawab pertanyaan yang diberikan, klien mau
menatap perawat saat berbicara sambil sesekali tersenyum.
A :
TUK 3 tercapai.
P :
Pertahankan kondisi klien dan lanjutkan TUK 5.
Kamis, 22 Oktober
2015
Pukul. 12.15 WITA
Gangguan Konsep Diri
Harga Diri Rendah
S :
Klien mengatakan dalam kondisi sakit ia masih bisa menyapu, namun jika
malas, ia memilih diam kadang berjalan-jalan.
O :
Klien masih sering terlihat menyendiri dan interaksi dengan klien lain dan
perawat sudah membaik.
A :
TUK 5 tercapai sebagian.
P :
Ulangi TUK 5 dan lanjutkan TUK 6.
Jumat, 23 Oktober
2015
Pukul 10.15 WITA
Gangguan Konsep Diri
Harga Diri Rendah
S :
Klien mengatakan ia mengobrol dengan temannya saat sedang sakit dan
tetap berusaha melaksanakan kegiatannya sesuai jadwal. Klien mengatakan
ia minum obat 2x sehari, pagi 1 dan sore 2. Ia mengatakan minum satu jenis
obat untuk penenang. Ia mengatakan tujuan minum obat adalah agar cepat
sembuh dan bisa pulang.
O :
Klien menjawab dengan pelan dan terstruktur. Kontak mata bagus dan klien
berinteraksi dengan baik.
A :
TUK 4 dan 5 tercapai.
P :
Pertahankan kondisi klien, ingatkan agar melaksanakan kegiatan sesuai
jadwal setiap hari dan agar meningkatkan interaksi dengan klien lain
maupun dengan petugas kesehatan.
Bangli, 24 Oktober 2015
Pembimbing Praktik/CI Mahasiswa,
Ns. I Wayan Eka Susana, S. Kep. Luh Putu Retikawati
NIP. 197602221999031003 NIM. P07120213007
Pembimbing Akademik/CT
Ns. I Nengah Sumirta, SST., S. Kep., M. Kes.
NIP. 196502251986031002