Download - ANEMIA IBUHAMIL.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih
merupakan masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping
menunjukkan derajat kesehatan masyarakat, juga dapat menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan. Penyebab langsung
kematian ibu adalah trias perdarahan, infeksi, dan keracunan kehamilan. Penyebab
kematian langsung tersebut tidak dapat sepenuhnya dimengerti tanpa
memperhatikan latar belakang (underlying factor), yang mana bersifat medik
maupun non medik. Di antara faktor non medik dapat disebut keadaan
kesejahteraan ekonomi keluarga, pendidikan ibu, lingkungan hidup, perilaku,
Dan lain-lain.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :” Bagaimana Karakteristik ibu hamil dengan anemia sedang di
wilayah Kerja Puskesmas kecamatan cakung ? “
C. Ruang Lingkup
Objek penelitian : karakteristik ibu hamil dengan anemia sedang
Subjek penelitian : ibu hamil baik primigravida maupun multigravida.
Lokasi penelitian : Puskesmas Kecamatan cakung
Waktu penelitian : 25 mei 2009 – 27 juni 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,
anemia ini termasuk jenis anemia yang pengobatannya relative mudah. Anemia
lebih sering terjadi saat hamil disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan
zat – zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan –perubahan dalam darah
(pengenceran darah) dan sum –sum tulang.
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya
pun sangat besar terhadap sumber daya manusianya. Anemia pada saat kehamilan
disebut “potential danger to mother and child” potensial membahayakan ibu dan
anak). Karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang
terkait dalam pelayanan kesehataan. Pada Pengamatan lebih lanjut menunjukan
bahwa zat besi yang dapat di atasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan
peningkatan gizi, khususnya pada daerah pedesaan, karena seringnya dijumpai
bumi dengan malnutrisi, persalinan dengan jarak berdekatan, danbumi yang
dengan pendidikan dan tingkat sosial Ekonomi darah.
I. Diagonosa Pada Kehamilan
Penegakan DX pada kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa, pada
anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing–pusing, mata
berkunang –kunang, dan muntah lebih sering dan hebat pada kehamilan muda.
Sedangkan pemeriksaan HB dan pengawasan HB dapat dilakukan secara
sederhana dengan menggunakan alat Hb sahli. Hasil pemeriksaan HB dengan
dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
HB 11 gr % Tidak anemia
9 – 10 gr % Anemia ringan
7 – 8 gr % Anemia sedang
< style=""> Anemia berat
Pemeriksaan darah pada Bumil dilakukan minimal 2 x selama kehamilan, yaitu
pada TM I dan TM III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Ibu hamil
mengalami anemia maka dari itu dilakukan pemberian Preparat Fe sebanyak 90
tablet pada Ibu – ibu di Puskesmas maupun pada bidan praktek swasta.
II. Bentuk – bentuk Anemia
Banyak faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan darah adalah
sebagai berikut :
a. komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari :
1. Protein, glukosa, lemak
2. Vitamin B12, asam falat, Vit C
3. Elemen dasar : Fe, Ion Cu, Zink
b. Sumber – sumber tulang
c. Kemampuan reabsorpsi usus terhadap bahan yang diperlukan
d. Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel – sel darah merah
yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahanbaku untuk membentuk sel
darah yang baru.
e. Terjadinya perdarahan yang kronik (menahun)
1 Menstruasi
2 Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita seperti mioma uteri,
Polip Serviks, penyakit darah.
Berdasarkan atas faktor – faktor diatas maka anemia dapat digolongkan menjadi :
1. Anemia defisiensi besi, oleh karena tubuh kekurangan zat besi
2. Anemia Megaloblastik, oleh karena kekurangan Vit B12
3. Anemia Hemolitik, oleh karena pemecahan sel – sel darah lebih cepat dari
pembentukannya.
4. Anemia Hipoplastik, oleh karena gangguan pembentukan sel – sel darah.
III. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin
1. Pengaruh anemia terhadap Kehamilan
a. Bahaya selama kehamilan
1. Terjadinya Abortus
2. Persalinan Prematur
3. Hambatan terhadap tumbuh kembang janin dalam rahim
4. Mudah terjadinya Infeksi
5. Ancaman Dekompensasi Cordis (jika HB <>
6. Mola Hidatidosa
7. Hiperemesis Gravidarum
8. Perdarahan Antepartum
9. KPD ( Ketuban Pecah Dini )
b. Bahaya saat persalinan
1. Gangguan his kekuatan mengejan
2. Pada kala I dapat berlangsung lama
3. Pada kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan
dan sering memerlukan tindakan dan operasi kebidanan.
4. Pada kala III (Uri) dapat diikuti Retencio Placenta, PPH
karena Atonia Uteri
5. Pada kala IV dapat terjadi pendarahan Post Partum Sekunder
dan Atonia Uteri
Bahaya pada saat Nifas:
1. Terjadi Subinvolusi Uteri yang dapat menimbulkan perdarahan
2. Memudahkan infeksi Puerpurium
3. Berkurangnya pengeluaran ASI
4. Memudahkan terjadi Infeksi mamae
5. Terjadinya Anemia kala nifas
2. Pengaruh Anemia Terhadap Janin
Meskipun janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari Ibunya tetapi jika
anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Pengaruh – pengaruhnya terhadap janin diantaranya :
a. Abortus
b. Kematian Interauterin
c. Persalinan Prematuritas tinggi
d. BBLR
e. Kelahiran dengan anemia
f. Terjadi cacat kongenital
g. Bayi mudah terjadi Infeksi sampai pada kematian
h. Intelegensi yang rendah
IV. Kebutuhan Zat Besi Pada Wanita Hamil
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari pada laki – laki karena
terjadi menstruasi dengan perdarahan sebanyak kurang lebih 50 cc – 80 cc setiap
bulan pada wanita dan kehamilan, zat besi yang berkurang sebesar 30 – 40 mg.
Pada saat kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk menambahkan sel
darah merah dan membentuk sel darah merah pada janin dan placenta. Semakin
sering wanita hamil dan melahirkan maka akan semakin banyak wanita itu
kehilangan zat besi dan menjadi semakin anemis.
*Gambaran banyaknya kebutuhan zat besi setiap kehamilan :
Meningkatkan sel darah Ibu 500 mg Fe
Terdapat dalam placenta 300 mg Fe
Untuk darah janin 100 mg Fe +
Jumlah 900 mg Fe
Jika persediaan Fe minimal, maka disetiap kehamilan akan menguras Fe
dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Pada setiap
kehamilan relatif mengalami anemia dikarenakan darah Ibu mengalami
Hemodilusi (pengenceran) dan meningkatkan volume 38 % - 40 % yang
puncaknya pada kehamilan 32 – 34 mgu. Jumlah pertambahan sel darah 18 % - 30
% dan HB sekitar 19 %. Bila HB sebelum hamil sekitar 11 gr maka dengan
terjadinya Hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologi, dan HB Ibu akan
turun menjadi kurang lebih 9,5 – 10 gr %.
Setelah persalinan dengan lahirnya Bayi dan placenta maka akan
kehilangan zat besi kurang lebih 900 mg dari perdarahan yang dialami Ibu saat
persalinan. Saat laktasi Ibu memerlukan kesehatan jasmani yang optimal sehingga
dapat menyiapkan ASI unntuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dalam
keadaan anemia laktasi tidak dapat terlaksana dengan baik maka dari itu sbisa
mungkin ibu tidak anemis.
V. Pengobatan Anemia dalam Kehamilan
Terapi anemia difisiensi besi adalah dengan preparat besi oral atau
Perenteral. Contoh terapi oral adalah dengan pemberian preparat besi, diantaranya
terosulfat, feroglukonal atau Na – Fero bisitrat.
Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikkan kadar HB sebanyak 7 gr
% per buah. Kini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50
dengan asam folat untuk poofilaksis anemia . Pemberian preparat parenteral yaitu
dengan ferum dextran sebanyak 1000 Mg lebih cepat yaitu 29 %. Pemberian
parenteral ini memiliki indikasi : Intoleransi besi pada traktus gastrointestinal,
anemia yang berat dan kepatuhan yang buruk, efek samping utama ialah x Alergi,
untuk mengetahuinya dapat diberikan dosis 0,5 cc/im dan bila tak ada reaksi dapat
diberikan seluruh dosis.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. DATA SUBJEKTIF ( S )
Identitas
Nama Ibu : Ny. Rosiani Nm. Suami : Tn. M
Umur : 22 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Aceh Suku : Aceh
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Lamteumen Alamat : Jl. Lamteumen
A. Anamnesa Pada Tanggal 6- 12- 2012 Pukul 22.00 WIB
1. Alasan kunjungan saat ini
Ibu datang dengan mengeluh sering merasa cepat lelah, mata berkunang-kunang,
sering merasa pusing, susah tidur, pegal-pegal pada pinggang dan kaki.
2. Riwayat kehamilan
2.1 Riwayat menstruasi
HPHT : 16- 04- 2012, pasti, lamanya 7 hari, banyaknya 2-3 x ganti pembalut.
Haid sebelum tanggal 5-04-2012, lamanya 7 hari, banyaknya 2-3x ganti pembalut.
Siklus : 28 hari, teratur.
Konsistensi : Cair
TP : 23-01-2012
UK : 36 minggu
2.2 Tanda-tanda kehamilan ( trimester I )
Hasil tes kehamilan ( jika dilakukan )
Tanggal : lupa hasil : + ( positif )
2.3 Pergerakan fetus dirasakan pertama kali:
Pada usia kehamilan 4,5 bulan
Pergerakan fetus dalam 34 jam terakhir : > 10 kali
2.4 Keluhan yang dirasakan ( bila ada jelaskan )
Ibu mengatakan merasakan cepat lelah.
2.5 Diet / makan
Sebelum hamil :makan 3 x sehari dengan nasi, lauk, sayur,buah. Dan minum 7 – 8
gelas/ hari
Saat hamil : makan 2 x sehari , karena ibu kurangnafsu makan porsi1/2 – 1
piringnasi, syur, dan buah. minum 7 – 8 gelas / hari.
2.6 Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 – 2 x/ hari BAK 3 – 4x/ hari
Saat hamil : BAB 1 x/ hari, BAK 4-6 x/ hari
2.7 Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat/ tidur :
Tidur malam 6 – 8 jam/ hari, tidur siang 1-1 1/2 jam/ hari
Seksualitas :
a. Tidak ada keluhan dalam hubungan sexsual selama hamil.
b. Ibu melakukan hubungan sexsual 1 x seminggu
Pekerjaan / kegiatan sehari-hari :
b. Ibu hanya mengerjakan aktivitas rumah tangga, karena Ibu mangatakan jika ia
bekerja agak berat maka terasa sangat lelah dan pusing serta penglihatannya
berkunang – kunang.
c. Ibu jarang sekali melakukan olahraga seperti jalan – jalan pagi hari.
3. Riwayat Kesehatan
3.1 Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit seperti jantung,
tekanan darah tinggi, hepatitis, diabetes mellitus, anemia berat, HIV/AIDS,
campak, malaria, tuberkolosis, ganguan mental, operasi,dll.
3.2 Perilaku kesehatan
Penggunaan alcohol/obat-obatan sejenisnya :
Ibu mengatakan tidak menggunakan alcohol/ obat-obatan terlarang
Obat-obatan/ jamu yang sering digunakan:
Ibu mengatakan tidak menggunakan obat-obatan atau jamu
Merokok/ makan sirih :
Ibu mengatakan tidak pernah merokok atau makan sirih
Irigasi vagina / ganti pakaian dalam :
Ibu mengatakan mengganti pakaian dalam 2-3 x sehari
II DATA OBJEKTIF ( O)
1. Keadaan Umum: Baik kesadaran : compos mentis
Keadaan emosional : stabil
2. Tanda Vital
TD : 100/70 mmhg Nadi : 92x / menit
RR : 24x / menit suhu tubuh : 380 C
3. Tinggi badan : 156 cm BB sebelum hamil : 48 kg
LILA : 24 cm BB saat hamil : 57 kg
Kenaikan BB ibu : 9 kg
4. Pemeriksaan fisik :
Rambut : Kulit kepala bersih tidak berketombe, dan
rontok
Muka : Kelopak mata : Tidak udem
Konjungtiva : Pucat
Sklera : Tidak ikhterik
Mulut dan gigi : Lidah dan geraham : tidak ada stomatitis
Gigi : tidak ada caries
kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : Tdak ada pembesaran
Dada : Simetris, tidak terdengar adanya ronchi,
Payudara besar sesuai dengan kehamilannya,
puting sudah menonjol, colostrum sudah keluar.
Punggung dan pinggang : posisi tulang belakang lordosis fisiologis
Ekstremitas atas dan bawah : Edema : Tidak ada
Kekuatan sendi : Baik
Kemerahan : Tidak ada
Varises : Tidak ada Refleks : positif kanan/kiri
Abdomen : Membesar sesuai kehamilan, tidak ada bekas
operasi, tidak ada benjolan .
Palpasi uterus :
Tinggi FU : 36 cm
Leopold I : Teraba 1 vagian bulat, lunak, dan tidak melenting.
Leopold II : Puki
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, bulat , dan melenting
Leopold IV : Divergen.
TBBJ : ( 36-11 ) x 155 = 3875 gram
DJJ : ( +) , frekuensi 136x/menit, teratur.
Punctum maximum : terdengar jelas di satu titik 3 jari di bawah pusat
serong kiri.
Anogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 6 gr %
Protein urine : -
Reduksi urine : -
III. Interpretasi Data Dasar, Diagnosa, Masalah dan kebutuhan
1. Diagnosa
Dx ibu : G1 P0 A0, hamil 36 minggu dengan anemia sedang.
Dasar ( S ) :
a. Ibu hamil anak ke 2, sebelumnya sudah pernah hamil dan melahirkan 1x.
b. Ibu mengatakan belum pernah keguguran
c. Ibu mengeluh pusing, cepat lelah, pegal-pegal pada pinggang dan kaki.
d. Ibu mengatakan HPHT tanggal 21-10-2012
( O) :
a. Pada inspeksi muka pucat, konjungtiva pucat.
b. TD : 110/70 mmHg Nadi : 78x / menit
RR : 20x / menit suhu tubuh : 370 C
Pemeriksaan lab : HB: 8,6 gr%
TP : 28- 07- 2009
Dx janin : Janin, Tunggal, Hidup, Intrauterine, Presentasi kepala
Dasar : ( S ) :
Ibu mengatakan merasakan gerakan janin
( O):
TFU 31 cm, TBBJ 2945 gram
Leopold I Teraba 1 bagian lunak, bulat dan tidak melenting yaitu bokong
Leopold II : Puki, DJJ : 140x / menit, teratur.
Leopold III : Presentasi kepala
Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
2. Masalah
a. Gangguan aktivitas sehari-hari : kram pada kaki, pusing, cepat lelah.
b. Gangguan nutrisi pada ibu : tidak nafsu makan.
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan tentang kebutuhan gizi ibu hamil, khususnya TM III.
b. Memberitahu ibu tentang apa saja yang harus dipersiapkan saat persalinan.
c. Penyuluhan tentang makanan dan minuman yang harus dihindari penderita
anemia.
d. Pemberian Fe dan Vitamin C
e. Kontrol ulang untuk memantau dan memeriksa kadar Hb dalam waktu 1
minggu.
IV. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial.
Ibu potensial terjadi :
f. Perdarahan
Dasar : Hb 8,6gr %
g. Gangguan kekuatan His
Dasar : Hb 8,6 gr %, Ibu cepat lelah
V. Identifikasi Kebutuhan Terhadap Tindakan segera ataukolaborasi.
Persiapan rujukan sebagai antisipasi atau kolaborasi dengan dokter bila diperlukan
VI. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
1. Bina hubungan baik dengan klien
2. Jelaskan kondisi ibu saat ini yaitu Beritahu ibu bahwa ia mengalami anemia
sedang dan Berikan pengertian tentang resiko yang dapat saja terjadi
3. Jelaskan cara-cara untuk mengurangi keluhan yang dialami ibu
4. Berikan terapi Fe dan Vitamin B complex serta kalsium laktat
5. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi mendukung seimbang
6. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangiaktivitas
7. Jelaskan Pada Ibu Tentang Tanda – tanda Persalinan
8. Berikan Informasi tentang tanda bahaya Persalinan
9. Berikan Informasi tentang Persiapan untuk persalinan
a. Menentukan siapa orang yang akan bertanggung jawab pada ibu
dan siapakah yang akan memberikankeputusan jika terjadi hal –hal yang tidak di
duga.
b.Anjurkan ibu dan suami untuk memulaimempersiapkan dana untuk persalinan
c. Memiliki mempersiapkan transportasi dan tempatmenginap ibu yang dekat den
gan temapt pelayanankesehatan ( rumah bersalin )
d. Mulai mempersiapkan dan melengkapi kebutuhan ibudan bayinya nanti.
e. menanyakan kepada ibu dimanakah ia akan bersalinnanti.
10. Dokumentasikan hasil pemeriksaan
VII. Pelaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan klien agar tercipta hubungan yang harmonis.
2. Menjelaskan kondisi ibu saat ini serta kondisi bayinya:
a. Bahwa ibu sedang menderita anemia sedang dengan kadar Hb darah 8,6 gr %
b. Berikan Pengertian tentang resiko yang dapat saja terjadi
c. Beritahukan bahwa kondisi bayinya baik – baik saja
3. Memberikan solusi untuk mengurangi keluhan yang dialami :
a. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat
b. Banyak mengkonsumsi buah, sayur, telur, tempe / tahu, ikan – ikanan, hati,
daging.
c. Anjurkan ibu untuk berjalan – jalan di pagi hari / melakukan senam kegel
serta memberitahukan danmengajarkan gerakan – gerakan.
4. Memberikan terapi Fe dan Multivitamin tambahan :
a. Fe 1 x 1 tablet / hari
b. Kalsium lactate 3 x1 tab / hari
c. Vit B complex 3 x1 tab / hari
5. Menganjurkan makanan menu seimbang, serta memberikan pengertian bahwa
menu simbang itu tak harus mahal.
6. Menganjurkan bahwa ia harus mengurangi aktivitas yang berlebihan, misalnya :
b. Mengangkat alat – alat/ barang – barang berat seorang diri
c. Melakukan aktivitas Rumah Tangga yang berlebihan (mencuci baju,mengepel)
d. Beritahukan Ibu agar segera merebahkan tubuh jika merasa lelah.
e. Jangan lupa untuk banyak minum jika melakukan aktivitas.
7. Menjelaskan tanda – tanda persalinan, misalnya :
a. Kontraksi/ mules – mules yang lebih sering dan teratur
b. Adanya pengeluaran cairan (darah + lendir) dari vagina Ibu.
8. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan dan persalinan :
a. Jika ada pengeluaran air ketuban selama lebih 12 jam sedangkan belum terjadi
pembukaan.
b. Terjadi perdarahan.
c. Ibu tidak merasakan gerakan – gerakan bayinya didalam rahim.
9. Memberikan informasi tentang persiapan persalinan, meliputi :
a. Mulai menentukan siapakah yang akan memberi keputusan jika sewaktu –
waktu terjadi sesuatu yang tidak diduga.
b. Menyuruh Ibu dan suami untuk mulai menabung sebagai tambahan biaya –
biaya persalinan nanti.
c. Mulai untuk mempersiapkan kebutuhan Ibu dan bayinya, serta menyiapkan
dengan rapih pada tempat yang terlihat dan mudah dijangkau.
d. Memberitahukan Ibu dan suami untuk mmpersiapkan kendaraan yang layak.
e. Menanyakan pada Ibu agar mulai menentukan dimanakah Ibu akan bersalin
nanti.
f. Wajibkan Ibu untuk periksa ulang 1 minggu kemudian dan beri tahu alasan
mengapa ia harus melakukan periksa ulang serta jangan lupa memberikan support
pada Ibu agar ia optimis. menghadapi persalinan.
10. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
VIII. Evaluasi
1. Telah terbina hubungan baik dengan klien, klien Tampak komunikatif.
2. Ibu sangat mengerti dan paham pada kondisinya saat ini.
3. Ibu mengatakan mau mengikuti anjuran bidan, Ibu juga sudah dapat
mengulangi gerakan senam kegel yang dicontohkan oleh bidan.
4. Ibu berjanji mau mengkonsumsi tablet Fe dan obat – obat tambahan lainnya
serta Ibu tahu bawa dilarang mengkonsumsi soft drink, teh, kopi, saat menjalani
terapi yang diberikan bidan.
5. Ibu mengatakan mau berusaha memenuhi kebutuhan nutrisinya mulai dari
sekarang demi kelancaran persalinannya nanti.
6. Ibu mengatakan mulai nanti akan meminta bantuan suami untuk melakukan
pekerjaan Rumah tangganya yang agak berat.
7. Ibu mengatakan akan lebih berhati – hati dan waspada. Serta akan langsung
kontrol kebidan jika terjadi tanda – tanda bahaya pada kehamilannya.
8. Ibu mengatakan akan langsung meminta pertolongan bidan jika sudah
terjadi tanda – tanda persalinan
9. Ibu mengatakan :
a. Akan merundingkan terlebih dahulu dengan suaminya siapakah yang akan
berhak memberikan keputusan.
b. Ibu sudah mencukupi semua kebutuhan Ibu dan bayi dalam 1 tas di simpan
pada lemari.
c. Ibu dan suami telah mempersiapkan kendaraan yang nanti dapat digunakan.
d. Ibu ingin melahirkan di puskesmas saja
e. Ibu setuju untuk periksa ulang 1 minggu lagi dan siap menerima semua hasil
pemeriksaannya nanti.
10. Hasil pemeriksaan telah didokumentasikan
BAB IV
PENUTUP
Setelah penulis menguraikan dan membahas tentang anemia dalam kehamilan,
maka dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan dan saran :
a. Kesimpulan
Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspasai mengingat anemia dapat
meningkatkan resiko kematian ibu, angka prematuritas, BBLR dan angka
kematian bayi. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorang ibu
harus mengetahui gejala anemia pada ibu hamil, yaitu cepat lelah, sering
pusing,dan tidak nafsu makan.
b. Saran
o Tingkatkan pengetahuan ibu hamil melalui penyuluhan tentang makanan untuk
memenuhi kebutuhan akan zat besi pada saat hamil untuk upaya pencegahan
terjadinya anemia pada kehamilan
o Tingkatkan pengetahuan ibu melalui penyuluhan tentang tanda dan gejala
anemia untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
o Ingatkan selalu ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe setiap harinya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba Ida Bagus Gd, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta . EEC
2. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2005. Ilmu Kebidanan,Jakarta.
YPB.SP
3. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2005. Pelayanan Kesehatan dan
Neonatal. Jakarta YBP, Sp.
4. http://ksuheimi.blogspot.co./2007/09/anemia_dalam_kehamilan.html