i
ANALISIS PENILAIAN KINERJA ORGANISASI DENGAN
MENGGUNAKAN KONSEP BALANCED SCORECARD PADA
PT BANK JATENG SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
MEIRDANIA ZUDIA
NIM. C2C006098
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Meirdania Zudia, menyatakan
bahwa skripsi dengan judul “Analisis Penilaian Kinerja Organisasi Dengan
Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Pada PT Bank Jateng Semarang”,
adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa dalam skipsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian
tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat
atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,
tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan
penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
di atas, baik disengaja atau tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi
yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti
bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-
olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan
oleh universitas batal saya terima kasih.
Semarang, September 2010
Yang membuat pernyataan,
(Meirdania Zudia)
NIM : C2C006098
v
ABSTRACT
In era globalization, the world of business experienced growth to
resulting in an increasingly competitive conditions competition. In order to
enhance organizational performance, alignment of organizational and individual
objectives within the organization is important. Accordingly, the performance
appraisal system is needed that describes the condition of the company's
performance accurately. The Balanced Scorecard is one of the alternative
performance measure that aims to combine the size of financial and non financial
performance. This measurement is the result of a process based on its mission and
strategy of a firm. There are four aspects that are measured in the Balanced
Scorecard (BSC) is a financial perspective, customer perspective, internal
business process perspective, growth and learning perspective.
The collected of data using primary and secondary data. The primary
data obtained from questionnaires using simple random sampling technique. Data
obtained from employees and customers of PT Bank Jateng. Secondary data
obtained from annual reports of PT Bank Jateng per december period in 2007,
2008, 2009. The population is all customers and employees of PT Bank Jateng
Semarang, while the samples taken, respectively, are 100 respondents to our
customers and 100 respondents to the employee. Results of the questionnaire have
been tested for validity and reliability. Methods of data analysis using Pearson
correlation technique. To determine the level of customer satisfaction and
employee score using factor analysis. This study aimed to find out how the
performance of PT Bank Jateng by using the Balanced Scorecard concept. By
using the performance assessment, it is known that a causal link between the
supporting factors of performance with results achieved. PT Bank Jateng so it is
expected to become a trusted bank, has a commitment and can produce optimal
profit.
From this research it is known that the financial perspective of the value
of Return on Assets (ROA), Operating Ratio (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR)
increased cost effectiveness to achieve optimal profit. Consumer perspective can
increase market share, customer satisfaction rate sufficient to produce good and
sustained increase in customer profitability for three years. Internal business
perspective using AETR ratio showed an increase effectiveness, efficiency and
accuracy of transaction processing. Then, learning and growth perspective
showed increased productivity of employees, the percentage of training skilled
employees every year. This will affect the increase in employee satisfaction levels
for three years to produce good categories
Keywords: Assessment of Performance, Balanced Scorecard
vi
ABSTRAK
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, dunia bisnis mengalami
perkembangan pesat sehingga terjadi kondisi persaingan yang semakin kompetitif.
Dalam upaya peningkatan kinerja organisasi, keselarasan tujuan organisasi dan
tujuan setiap individu yang ada di dalam organisasi merupakan hal penting.
Sehubungan dengan itu, diperlukan sistem penilaian kinerja yang menggambarkan
kondisi kinerja perusahaan yang akurat. Balanced Scorecard adalah salah satu
alternative pengukuran kinerja yang bertujuan menggabungkan ukuran kinerja
keuangan dan non keuangan. Pengukuran ini merupakan hasil dari suatu proses
berdasarkan misi dan strategi dari suatu perusahaan. Terdapat empat aspek yang
diukur dalam Balanced Scorecard (BSC) yaitu perspektif keuangan, perspektif
konsumen, perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran.
Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari kuesioner menggunakan teknik simple random sampling.
Data diperoleh dari karyawan dan nasabah PT Bank Jateng. Data sekunder
diperoleh dari laporan tahunan PT Bank Jateng per desember periode tahun 2007,
2008, 2009. Populasinya adalah seluruh nasabah dan karyawan PT Bank Jateng
Semarang, sedangkan sampel yang diambil masing-masing adalah 100 responden
untuk nasabah dan 100 responden untuk karyawan. Hasil kuesioner tersebut telah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Metode analisis data menggunakan teknik
korelasi Pearson. Untuk menentukan skor tingkat kepuasan nasabah dan
karyawan menggunakan analisis faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana kinerja PT Bank Jateng dengan menggunakan konsep Balanced
Scorecard. Dengan menggunakan penilaian kinerja tersebut, dapat diketahui
bahwa hubungan sebab akibat antara faktor pendukung kinerja dengan hasil yang
dicapai. Sehingga diharapkan PT Bank Jateng mampu menjadi Bank terpercaya,
memiliki komitmen dan dapat menghasilkan laba yang optimal.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa perspektif keuangan
yaitu nilai Return on Asset (ROA), Rasio Operasi (BOPO), Loan to Deposit Ratio
(LDR) mengalami peningkatan cost effectiveness untuk mencapai laba optimal.
Perspektif konsumen dapat meningkatkan market share, kepuasan nasabah
menghasilkan angka yang cukup baik serta didukung peningkatan profitabilitas
konsumen selama tiga tahun. Perspektif bisnis internal menggunakan rasio AETR
menunjukkan peningkatan efektivitas, efisiensi dan ketepatan proses transaksi.
Kemudian, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan peningkatan
produktifitas karyawan, persentase pelatihan karyawan yang terampil setiap
tahunnya. Hal ini mempengaruhi peningkatan tingkat kepuasan karyawan selama
tiga tahun yang menghasilkan kategori baik/puas.
Kata Kunci : Penilaian Kinerja, Balanced Scorecard
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“Sesungguhnya sesudah ada kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang
lain) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.
(QS : Al-Insyirah ayat 6- 8)
“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu diantara kamu
beberapa derajat”
(QS: Al Mujadalah Ayat 11)
“Pandanglah hari ini. Kemarin adalah mimpi dan esok hari hanyalah sebuah visi.
Tetapi hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai mimpi bahagia
dan setiap hari esok sebagai visi harapan”
( Alexander Pope)
Skripsi ini aku persembahkan untuk :
kedua orang tuaku yang selalu
memberikan kasih sayang,
dukungan, nasehat, dan doa
untukku
Adik-adikku yang selalu
menghiburku disaat letih
Sahabat, teman-temanku yang
selalu memberi doa dan
semangat untukku
viii
KATA PENGANTAR
Penulis menghaturkan puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang
telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga skripsi yang
berjudul “Analisis Penilaian Kinerja Organisasi Dengan Menggunakan Konsep
Balanced Scorecard Pada PT Bank Jateng Semarang” dapat diselesaikan dengan
baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Diponegoro Semarang.
Penulis menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna, semua itu tidak lepas
dari kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman.
Ada banyak pihak yang memberikan dukungan, bantuan moril dan material baik
secara langsung maupun tidak lansung dalam penyelesaian skripsi ini. Melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Dr. HM. Chabachib, M.Si, Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang.
2. Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, Msi., Akt., Ph.D selaku dosen pembimbing
yang telah berkenan memberikan bimbingan dan masukan serta dukungan
yang sangat berharga bagi penulis.
3. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang telah
membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh
studi.
4. Seluruh karyawan dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang
telah banyak membantu penulis selama bergabung bersama civitas
akademika Universitas Diponegoro.
5. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Diarto dan Ibu Zu, terima kasih banyak
atas semangat, nasehat, pencerahan, kasih sayang, doa, dan dukungannya
selama ini.
6. Adik-adikku, Abid Zudita dan Aldi Faisal Zudita yang telah memberikan
semangat dan bantuan kepada penulis.
ix
7. Hilmi Arija Fachrian, kak Edo Triskha, kak Fredy, kak Rida, Mira MM yang
memberi doa, perhatian, dorongan dan motivasinya selama penulis
mengerjakan skripsi ini.
8. Teman-teman Akuntansi 06 tercinta: Natalia Dewinda, Lisa, Nindy, Betsy,
Siti Asih, Birgita, Naya, Pune, Bagus, Adi dan seluruh teman-teman
Akuntansi’06 yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih banyak
atas kerjasama dan bantuannya selama ini.
9. Teman-teman KKN tim II Welahan Jepara tahun 2009: Suryo H, Arip, Dion,
Wisnu, Endin, Rita, Nana, Wian, Kholis, Ichan yang memberi penulis
inspirasi.
10. Para penghuni kos “ugik” Kertanegara Selatan No.9B : Nike, Lia, Ratih,
Lina, Rahma yang memberi doa dan dukungan kepada penulis.
11. Om Rokhim dan Tante Ana yang memberi doa dan semangat kepada penulis.
12. Hartanto selaku Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan PT Bank
Jateng yang telah memberi ijin penelitian kepada penulis.
13. Pak Beni, Pak Yoga selaku Staf Divisi Perencanaan dan Pengembangan yang
membantu, memberi pengarahan kepada penulis dalam menjalankan
penelitian di Kantor Pusat dan Kantor Bank Jateng Cabang Semarang.
14. Para Responden PT Bank Jateng Semarang, terima kasih atas partisipasi dan
dukungannya.
15. Serta kepada semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan yang
diberikan, semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi
semua Bapak, Ibu, dan saudara-saudari sekalian.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembaca dan akan memberikan suatu sumbangsih bagi Universitas
Diponegoro.
Semarang, September 2010
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................ 7
xi
1.5 Sistematika Penulisan ................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 9
2.1 Landasan Teori ............................................................. 9
2.1.1.1 Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory) 9
2.1.1.2 Teori Harapan (Expectancy Theory) .................. 9
2.1.2 Penilaian Kinerja ...................................................... 10
2.1.3 Persyaratan Pengukuran Kinerja ............................... 12
2.1.4 Penilaian Kinerja Dengan Pengukuran Tradisional .. 13
2.1.5 Penilaian Kinerja Dengan Pengukuran Organisasi Jasa... 15
2.1.6 Penilaian Kinerja Bank ............................................. 19
2.1.6.1 Pengertian Bank .............................................. 19
2.1.6.2 Jenis Bank ....................................................... 19
2.1.7 Penilaian Kinerja Dengan Menggunakan Konsep Balanced
Scorecard .................................................................. 21
2.1.8 Ada Empat Perspektif Menggunakan Konsep Balanced
Scorecard ................................................................. 23
2.1.8.1 Perspektif Keuangan (Financial Perspective) ... 24
2.1.8.2 Perspektif Pelanggan (Customer Perspective) .... 26
2.1.8.3 Perspektif Proses Bisnis Internal (Bisnis Internal
Perspective) .................................................... 28
2.1.8.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (Growth
and Learning Perspective) .............................. 30
xii
2.1.9 Membandingkan Tableau de Board (Perancis) Dengan
Balanced Scorecard ............................................... 34
2.1.10 Hubungan Balanced Scorecard Dengan Faktor Ukuran
dan Pasar: Dampaknya Terhadap Kinerja Organisasi... 35
2.1.11 Hubungan Keempat Perspektif Penilaian kinerja
Organisasi Menggunakan Konsep Balanced Scorecard
Secara Keseluruhan ............................................... 36
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................... 37
2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................ 39
BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 41
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............... 41
3.1.1 Kinerja Pada Perspektif Keuangan ..................... 41
3.1.2 Kinerja Pada Perspektif Pelanngan ..................... 42
3.1.3 Kinerja Pada Perspektif Bisnis Internal ............... 43
3.1.4 Kinerja Pada Perspektif Pertumbuhan dan
Pembelajaran ....................................................... 44
3.1.5 Kinerja Secara Keseluruhan ................................ 45
3.2 Populasi dan Teknik Pengumpulan Sampel .................. 45
3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................. 46
xiii
3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................... 47
3.5 Metode Analisis Data .................................................... 48
3.5.1 Pengujian Kualitas Data ....................................... 49
3.5.1.1 Uji Validitas .................................................. 49
3.5.1.2 Uji Reliabilitas .......................................... 49
3.5.1.3 Uji Data ...................................................... 49
3.5.1.4 Uji Analisis Data ........................................ 50
3.5.2 Penilaian Kinerja Bank Secara Keseluruhan ........ 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................... 53
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................ 53
4.1.1 Sejarah Berdirinya PT Bank Jateng Semarang ....... 53
4.1.2 Sejarah Perkembangan PT Bank Jateng Semarang .... 54
4.1.3 Visi dan Misi yang Dikembangkan PT Bank Jateng .... 55
4.1.4 Struktur Organisasi pada PT Bank Jateng Semarang . 56
4.1.5 Jenis Produk dan Jasa Serta Teknologi Informasi
Pada PT Bank Jateng ......................................... 57
4. 2 Analisis Data dan Pembahasan ..................................... 58
4.2.1 Gambaran Umum Responden .............................. 58
4.2.2 Penjabaran Strategi Menggunakan Konsep Balanced
Scorecard ........................................................... 58
xiv
4.3 Interpretasi Hasil .......................................................... 59
4.3.1 Hasil Penilaian Kinerja Pada Masing-Masing
Perspektif ....................................................... . 60
4.3.1.1 Hasil Penilaian Kinerja Perspektif Keuangan . 60
4.3.1.2 Hasil Penilaian Kinerja Persppektif Pelanggan… 63
4.3.1.3 Hasil Penilaian Kinerja Perspektif Bisnis Internal.. 69
4.3.1.4 Hasil Penilaian Kinerja Perspektif Pertumbuhan
dan Pembelajaran .......................................... 70
4.3.1.5 Penilaian Kinerja Bank Secara Keseluruhan. . 76
BAB V PENUTUP ......................................................................... 79
5.1 Kesimpulan ................................................................... 79
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................ 81
5.3 Saran ............................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................... 88
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Penjabaran Strategi Dengan Menggunakan Konsep
Balanced Scorecard ...................................................... 59
Tabel 4.2 Return on Asset (ROA) Pada PT Bank Jateng Semarang . 61
Tabel 4.3 Rasio Efisiensi (BOPO) PT Bank Jateng Semarang .......... 61
Tabel 4.4 Rasio LDR PT Bank Jateng Semarang ............................. 62
Tabel 4.5 Pangsa Pasar (Market Share) ............................................. 63
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Nasabah .......................... 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kepuasan Nasabah .............................. 65
Tabel 4.8 Tingkat Kepuasan Nasabah PT Bank Jateng Semarang .... 66
Tabel 4.9 Profitabilitas Konsumen PT Bank jateng Semarang ....... 68
Tabel 4.10 Rasio NGR Pada PT Bank Jateng Semarang .................. 69
Tabel 4.11 Rasio AETR Pada PT Bank Jateng Semarang ................ 69
Tabel 4.11 Produktivitas Karyawan PT Bank Jateng Semarang ....... 70
Tabel 4.12 Tingkat Persentase Pelatihan Karyawan ......................... 71
xvi
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Karyawan ..................... 72
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Kepuasan Karyawan ........................ 73
Tabel 4.15 Tingkat Kepuasan Karyawan PT Bank Jateng Semarang 74
Tabel 4.16 Hasil Penilaian Kinerja Secara Keseluruhan................... 76
Tabel 4.17 Hasil Persentase (%) Tingkat Kepuasan Keseluruhan............ 76
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hubungan keempat perspektif dengan Balanced Scorecard
......................................................................................... 24
Gambar 2.2 Perspektif Pelanggan ....................................................... 28
Gambar 2.3 Perspektif Bisnis Internal ................................................ 29
Gambar 2.4 Proses Menggunakan Balanced Scorecard ..................... 37
Gambar 2.5 Skema Kerangka Pemikiran ............................................ 40
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Stuktur Organisasi PT Bank Jateng Semarang ............... 89
Lampiran 2 Kuesioner Nasabah....................................................... 91
Lampiran 3 Kuesioner Karyawan .................................................... 97
Lampiran 4 Skor Responden Untuk Uji Kualitas Data .................... 103
Lampiran 5 Hasil Data Deskriptif Nasabah ..................................... 110
Lampiran 6 Hasil Data Deskriptif Karyawan................................... 113
Lampiran 7 Hasil Uji Kualitas Data Nasabah .................................. 116
Lampiran 8 Hasil Uji Kualitas Data Karyawan ............................... 121
Lampiran 9 Hasil Skor (Mean) Tingkat Kepuasan Nasabah dengan
analisis faktor ............................................................... 127
Lampiran 10 Hasil (Mean) Tingkat Kepuasan Karyawan dengan
analisis faktor .............................................................. 131
Lampiran 11 Hasil Deskriptif Statistik Kepuasan Nasabah dan
Karyawan dengan Uji Analisis Faktor ......................... 135
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan
dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi
apapun. Selain tuntutan akan kemampuan bersaing, perusahaan juga dituntut
untuk memiliki keunggulan yang dapat membedakan perusahaan yang satu
dengan perusahaan lainnya. Di samping itu, dengan adanya pemanfaatan
teknologi informasi sebagai sarana untuk menciptakan daya saing perusahaan
membawa perubahan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Bahkan banyak
perusahaan berupaya merumuskan dan menyempurnakan strategi bisnis mereka
dalam rangka memenangkan persaingan. Hanya perusahaan yang memiliki
keunggulan pada tingkat global yang mampu memuaskan atau memenuhi
kebutuhan konsumen dan mampu menghasilkan produk yang bermutu serta cost
effective (Mulyadi, 2001).
Faktor dominan yang melatarbelakangi perubahan tersebut adalah revolusi
dalam teknologi dan komunikasi. Teknologi informasi sendiri terdiri dari tiga
komponen : komputer, telekomunikasi, dan peralatan kantor elektronik. Jaman
teknologi informasi ditandai oleh lima trend: trend pergeseran dari hard
automation technology ke teknologi informasi (seringkali disebut smart
technology), trend pergeseran ke knowledge-based works, trend pergeseran ke
responsibility-based organization, perdagangan berjalan melalui jalan raya
2
elektronik, kekayaan lebih banyak dihasilkan dari human assets, dan kekayaan
intelektual menjadi kekayaan perusahaan yang paling berharga (Lasdi, 2002).
Pada tingkat persaingan global ini, suatu keuntungan kompetitif
perusahaan sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan.
Kemampuan perusahaan dalam menciptakan keuntungan kompetitif ini akan
memperkuat posisi persaingan dalam persaingan bisnis dalam jangka panjang.
Pihak manajemen mungkin berhasil memaksimalkan laba bersih dan membuat
rasio keuangan secara baik seperti ROA, ROI, Residual Income dan EPS. Namun
sering melupakan apakah perusahaan dapat bertahan dalam kurun waktu yang
panjang (Monika, 2000).
Selama ini yang umum dipergunakan dalam perusahaan adalah
pengukuran kinerja tradisional yang hanya menitikberatkan pada sektor keuangan
saja. Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan
hanya pada keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan
hidup perusahaan dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja yang
menitikberatkan pada sektor keuangan saja kurang mampu mengukur kinerja
harta-harta tak tampak (intangible assets) dan harta-harta intelektual (sumber daya
manusia) perusahaan. Selain itu pengukuran kinerja dengan cara ini juga kurang
mampu bercerita banyak mengenai masa lalu perusahaan, kurang memperhatikan
sektor eksternal, serta tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah
yang lebih baik (Kaplan dan Norton, 1996).
Dalam rangka memenangkan persaingan dalam abad informasi diperlukan
kemampuan baru dari perusahaan yaitu kemampuan untuk mengelola aset tak
3
berwujudnya. Kemampuan baru ini lebih menguntungkan perusahaan daripada
melakukan investasi pada pengelolaan aset fisik atau berwujud. Pengelolaan aset-
aset tak berwujud tersebut memungkinkan organisasi untuk : 1) Membangun
customer relationship dengan cara mempertahankan kesetiaan dari pelanggan
lama dan memungkinkan untuk melayani segmen pelanggan serta pangsa pasar
baru secara efisien dan efektif, 2) Memperkenalkan produk dan jasa inovatif yang
diharapkan oleh segmen pelanggan sasaran, 3) Menghasilkan produk dan jasa
yang berkualitas tinggi pada tingkat harga serta waktu tunggu yang singkat dan, 4)
Menyebarkan teknologi informasi, data bases dan system (Kaplan dan Norton
1996). Menurut Nano (2005), BSC melihat organisasi dari empat perspektif yaitu
financial perspective, customer perspective, internal business process perspective,
dan learning and growth perspective.
Beberapa perusahaan mencoba mengimplementasikan konsep Balanced
Scorecard dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja mereka, serta untuk
mempengaruhi perubahan kultur yang ada dalam perusahaan. Terjadinya
perubahan kultur dalam perusahaan ini disebabkan karena adanya perubahan dari
sistem yang telah lama diterapkan oleh perusahaan kepada suatu sistem baru.
Sistem yang baru ini dirancang untuk melipatgandakan kinerja dengan empat
perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif customer, perspektif proses bisnis
(internal) dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran (Wardhani, 1999). Salah
satu kunci keberhasilan penerapan Balanced Scorecard menurut O’Relly
(Mattson, 1999) dalam Ciptani (2000) adalah dukungan penuh dari setiap lapisan
manajemen yang ada dalam organisasi.
4
Penelitian terdahulu berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Penelitian tersebut mengambil judul “The balanced judgmental effect
of common and unique performance measures” dengan menggunakan studi kasus
pada WCS incorporated yaitu perusahaan mempunyai spesialisasi usaha pakaian
wanita. Perhitungan Balanced Scorecard dilakukan dengan penetapan target-
target oleh perusahaan untuk masing-masing divisi usaha. Target-target masing-
masing divisi tersebut sudah dikelompokkan dalam tiap perspektif komponen
pengukuran balanced scorecard. Target ini akan menjadi acuan pemberian skor,
yaitu dengan membandingkan antar hasil kerja divisi menurut masing-masing
perspektif. Hasil perolehan skor menurut perspektif menjadi cerminan kinerja
masing divisi. Untuk mengetahui kinerja secara keseluruhan perusahaan dapat
dilakukan dengan menjumlahkan hasil skor masing-masing perspektif (Lipe dan
Salterio, 2002).
Menurut Mulyadi (1999), konsep balanced scorecard adalah satu konsep
pengukuran kinerja yang sebenarnya memberikan rerangka komprehensif untuk
menjabarkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategik. Sasaran-sasaran strategik
yang komprehensif dapat dirumuskan karena balanced scorecard menggunakan
empat perspektif yang satu sama lain saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan.
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah
organisasi jasa yang bergerak dalam bidang keuangan yaitu perbankan. Sesuai
dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud bank adalah
5
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan
undang-undang tersebut, lembaga keuangan bank dibedakan menjadi dua yaitu
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Adapun kegiatan Bank di Indonesia
terutama kegiatan Bank Umum adalah menghimpun dana dari masyarakat
(funding), menyalurkan dana ke masyarakat (lending), serta memberikan jasa-jasa
bank lainnya (services).
Seiring dengan terus berkembangnya perusahaan dan untuk lebih
menampilkan citra positif perusahaan terutama setelah lepas dari program
rekapitulasi, maka manajemen Bank Jateng berkeinginan mengubah logo dan call
name perusahaan yang mempresentasikan wajah baru Bank Jateng. Berdasarkan
Akta Perubahan Anggaran Dasar No.68 tanggal 7 Mei 2005 Notaris Prof.DR.
Liliana Tedjosaputro dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan hak Asasi
Manusia No. C.17331 HT.01.04.TH.2005 tanggal 22 juni 2005 maka nama
sebutan (call name) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah berubah, dari
sebelumnya PT. Bank BPD Jateng menjadi PT. Bank Jateng. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan citra perusahan menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan
kinerjanya dengan menyeimbangkan antara kinerja dari aspek keuangan dan non
keuangan guna mewujudkan misi dan visinya.
PT. Bank Jateng sebagai bank yang modalnya dimiliki oleh Pemerintah
Daerah tingkat I dan Pemerintah Daerah tingkat II se Jawa Tengah yang bergerak
dalam bidang bisnis jasa perbankan. Memiliki visi “Bank Terpercaya”, menjadi
6
kebanggaan masyarakat, dan mampu menunjang pembangunan daerah”.
Sedangkan misinya adalah “Meningkatkan layanan prima yang didukung oleh
kehandalan Sumber Daya Manusia dengan teknologi modern serta jaringan yang
luas, membangun budaya perusahaan dan mempertahankan Bank yang sehat,
mendukung pertumbuhan ekonomi regional dengan mengutamakan kegiatan retail
banking, meningkatkan kontribusi, dan komitmen pemilik guna memperkokoh
Bank”. Pelayanan tersebut harus didasarkan pada azas kepercayaan sehingga
masalah kualitas pelayanan terhadap pelanggan menjadi faktor yang sangat
menentukan keberhasilan bisnis perbankan ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa penilaian kinerja
balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (organisasi jasa
perbankan pada PT Bank Jateng), namun hasil perspektif pelanggan ini dinilai
masih kurang optimal dalam hal pencapaian pelanggan baru. Sehingga hal ini
berpengaruh pada pengembangan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh
karena itu, maka perumusan masalah dapat dirumuskan dalam pertanyaan
penelitian. Bagaimana penilaian kinerja organisasi pada PT Bank Jateng
Semarang selama ini bila diukur dengan menggunakan konsep Balanced
Scorecard dengan keempat perspektifnya (finansial, konsumen, proses bisnis
internal dan pembelajaran dan pertumbuhan).
1.3 Tujuan Penelitian
7
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penelitian ini mempunyai tujuan
untuk melakukan dan melihat gambaran mengenai penilaian kinerja organisasi
secara keseluruhan dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard pada PT
Bank Jateng Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1) Bagi mahasiswa diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
khususnya akuntansi manajemen mengenai pemahaman
peneraparan konsep balanced scorecard pada suatu perusahaan.
2) Bagi praktisi dapat dijadikan acuan sebagai referensi dalam
pemanfaatan informasi akuntansi manajemen dalam mengukur
kinerja perusahaan.
3) Bagi PT Bank Jateng Semarang, hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kinerja yang telah ada untuk mendorong
tercapainya tujuan perusahaan secara keseluruhan.
4) Bagi masyarakat umum diharapkan dapat memberikan informasi
secara rinci terkait dengan produk dan jasa perbankan yang
ditawarkan. Hal ini dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan
keputusan berinvestasi baik di bank konvensional maupun syariah.
8
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran singkat, penelitian ini dibagi lima bab yang
secara garis besarnya bab demi bab disusun secara berurutan yaitu:
Bab I menjelaskan secara singkat mengenai pendahuluan terdiri dari latar
belakang masalah yang dibahas dalam penelitian, perumusan masalah untuk
mengungkapkan permasalahan obyek yang diteliti, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian dilakukan, yang terakhir adalah sistematika penulisan.
Bab II berisi tinjauan pustaka yang memaparkan teori-teori yang telah diperoleh
melalui studi pustaka dari berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah
penelitian, yang selanjutnya digunakan dalam landasan pembahasan dan
pemecahan masalah, serta berisi penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran.
Bab III berisi metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, populasi dan sampel,
jenis data, sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
Bab IV merupakan bab inti penelitian yang terdiri dari deskripsi obyek penelitian,
hasil analisis data yang membahas tentang penggunaan konsep balanced
scorecard dalam penilaian kinerja organisasi PT Bank Jateng Semarang. Pada bab
ini data-data yang telah dikumpulkan di analisis dengan alat-alat yang telah
dipersiapkan.
Bab V memaparkan kesimpulan yang didapat dari masalah yang sedang diteliti,
serta saran-saran kepada pihak perusahaan untuk membantu penyempurnaan
penggunaan balanced scorecard berdasarkan penerapan teori yang digunakan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1.1 Teori Penetapan Tujuan ( Goal Setting Theory )
Goal Setting Theory yaitu model individual yang menginginkan untuk
memiliki tujuan, memilih tujuan dan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan-
tujuan ini (Birnberg dalam Budiharjo, 2008). Niat untuk bekerja menuju sasaran
merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Artinya, sasaran memberitahu
karyawan apa yang perlu dikerjakan dan berapa banyak upaya yang harus
dilakukan (Locke dalam Robbins, 2006).
2.1.1.2 Teori Harapan (Expectancy Theory)
Expectancy theory yang awalnya dikembangkan oleh Vroom dan
dilanjutkan oleh Porter-Lawler untuk memberikan rerangka konseptual dalam
pendesainan pengelolaan kinerja terpadu dengan balanced scorecard sebagai
basisnya (Mulyadi, 2005). Model Porter-Lawler menunjukkan usaha (kekuatan
atau motivasi) tidak secara langsung menghasilkan kinerja. Kinerja dihubungkan
dengan kemampuan dan karakter serta persepsi peran. Yang lebih penting dalam
model Porter-Lawler adalah apa yang terjadi setelah kinerja. Penghargaan yang
menyusul dan bagaimana penghargaan dinilai akan menentukan kepuasan. Model
Porter-Lawler merupakan perubahan penting dari pemikiran tradisional bahwa
kinerja menghasilkan kepuasan. Secara khusus, disimpulkan bahwa hubungan
10
antara kinerja dan kepuasan akan lebih erat saat penghargaan dihubungkan dengan
kinerja.
Berdasarkan uraian model teori tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa
penilaian kinerja organisasi sangat diperlukan untuk mewujudkan tercapainya
tujuan di suatu perusahaan. Implikasi teori goal setting theory terhadap penelitian
ini dipertimbangkan untuk mencapai sasaran strategik yang dirumuskan melalui
penerjemahan misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi perusahaan ke
dalam company scorecard secara keseluruhan. Implikasi dari model Porter-Lawler
ini bertujuan agar organisasi secara kritis mengevaluasi ulang penghargaan terbaru
dengan berkonsentrasi pada usaha-usaha untuk mengukur seberapa dekat tingkat
kepuasan berhubungan dengan tingkat kinerja.
2.1.2 Penilaian Kinerja
Kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional
organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 1997). Pengukuran kinerja
merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi organisasi. Pengukuran
tersebut antara lain dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan organisasi dan
dapat digunakan sebagai dasar menyusun sistem imbalan atau sebagai dasar
penyusunan strategi perusahaan atau organisasi (Cahyono, 2000). Untuk menilai
kinerja yang dicapai maka diperlukan penilaian kinerja.
Kata penilaian sering diartikan dengan kata assessment. Sedangkan kinerja
perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam
11
periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Dengan demikian
penilaian kinerja perusahaan (Companies performance assessment) mengandung
makna suatu proses atau sistem penilaian mengenai pelaksanaan kemampuan
kerja suatu perusahaan (organisasi) berdasarkan standar tertentu (Kaplan dan
Norton, 1996; Lingle dan Schiemann, 1996; Brandon & Drtina, 1997). Menurut
Hasibuan (1996), Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola, skema, bagan
yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan karyawan, hubungan-
hubungan yang ada dan lain sebagainya.
Sistem penilaian kinerja merupakan suatu mekanisme yang memperbaiki
kemungkinan untuk perusahaan agar strategi yang dijalankan dapat berhasil
(Anthony dan Govindarajan, 2003). Menurut Hansen dan Mowen (1995), ada
yang membedakan pengukuran kinerja secara tradisional dan kontemporer.
Pengukuran kinerja tradisional dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual
dengan kinerja yang dianggarkan atau biaya standar sesuai dengan karakteristik
pertanggungjawabannya. Pengukuran kinerja kontemporer menggunakan aktivitas
sebagai pondasinya. Ukuran kinerja dirancang untuk menilai seberapa baik
aktivitas dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah telah dilakukan perbaikan
yang berkesinambungan.
Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel dalam
mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan
oleh organisasi. Penilaian kinerja digunakan untuk menekan perilaku yang tidak
semestinya (disfunctional behaviour) dan untuk mendorong perilaku yang
12
semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta
imbalan balik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik (Mulyadi, 2001).
2.1.3 Persyaratan Sistem Pengukuran Kinerja
Dengan munculnya pandangan baru dimana bisnis harus digerakkan oleh
customer-focused, suatu sistem pengukuran kinerja yang efektif paling tidak harus
memiliki syarat-syarat sebagai berikut menurut (Yuwono dkk, 2002):
1. Didasarkan pada masing-masing aktivitas dan karakteristik organisasi itu
sendiri sesuai perspektif pelanggan.
2. Evaluasi atas berbagai aktivitas menggunakan ukuran-ukuran kinerja yang
customer-validated.
3. Sesuai dengan seluruh aspek kinerja aktivitas yang mempengaruhi
pelanggan, sehingga menghasilkan penilaian yang komprehensif.
4. Memberikan umpan balik untuk membantu seluruh anggota organisasi
mengenali masalah-masalah yang ada kemungkinan perbaikan.
Menurut Mulyadi (2001), manfaat penilaian kinerja yaitu:
a) Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian karyawan secara maksimum.
b) Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan
seperti promosi, pemberhentian dan mutasi.
c) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan.
13
d) Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka.
e) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
Adapun ukuran penilaian kinerja yang dapat digunakan untuk menilai
kinerja secara kuantitatif (Mulyadi, 2001) adalah:
1) Ukuran Kinerja Tunggal
Adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran penilaian.
Dalam hal ini, karyawan dan manajemen cenderung memusatkan usahanya
pada kriteria tersebut dan mengabaikan kriteria lainnya.
2) Ukuran Kinerja Beragam
Adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk
menilai kinerja. Ukuran kinerja beragam merupakan cara untuk mengatasi
kelemahan kriteria kinerja tunggal. Berbagai aspek kinerja manajer dicari
ukuran kriterianya sehingga manajer diukur kinerjanya dengan berbagai
kriteria.
3) Ukuran Kinerja Gabungan
Dengan adanya kesadaran beberapa kriteria lebih penting bagi perusahaan
secara keseluruhan dibandingkan dengan tujuan lain, maka perusahaan
melakukan pembobotan terhadap ukuran kinerjanya.
2.1.4 Penilaian Kinerja Dengan Pengukuran Tradisional
Banyak metode yang telah dikembangkan untuk melakukan pengukuran
kinerja suatu perusahaan. Dalam manajemen tradisional, ukuran kinerja yang
14
biasa digunakan adalah ukuran keuangan, karena ukuran keuangan ini mudah
dilakukan. Kinerja lain, seperti peningkatan kepercayaan customer terhadap
layanan jasa perusahaan, peningkatan kompetensi dan komitmen personal,
kedekatan hubungan kemitraan perusahaan dengan pemasok, dan peningkatan
cost effectiveness proses bisnis digunakan untuk melayani customer, diabaikan
oleh manajemen karena sulit pengukurannya. Sehingga banyak kesalahan berpikir
di dalam manajemen tradisional (Lasdi, 2002).
Penilaian dengan pengukuran kinerja tradisional berdasarkan kinerja
keuangan atau yang biasa disebut pengukuran kinerja tradisional menekankan
pengukuran kinerja perusahaan melalui perhitungan rasio-rasio keuangan
menurut (Horne dan Wachowicz, 1997) yaitu:
1. Rasio Likuiditas, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2. Rasio Utang, yaitu rasio yang menunjukkan batasan dimana perusahaan
didanai oleh utangnya.
3. Rasio Pencakupan, merupakan rasio yang menghubungkan biaya
keuangan perusahaan dengan kemampuan untuk membayar biaya tersebut.
4. Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur keefektifan perusahaan dengan
menggunakan aktiva yang dimilikinya.
5. Rasio Laba, merupakan rasio yang menghubungkan laba dengan penjualan
dan investasi.
Menurut Anthony dan Govindarajan (2003), mengandalkan aspek finansial
saja tidak cukup, bahkan bisa jadi tidak berguna karena beberapa alasan, yaitu:
15
a) Hal itu mendorong kegiatan jangka pendek yang tidak termasuk
kepentingan jangka panjang perusahaan.
b) Manajer unit bisnis mungkin tidak melakukan tindakan yang berguna
untuk jangka panjang, untuk memperoleh laba jangka pendek.
c) Menggunakan profit jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan dapat
mengganggu komunikasi antara manajer unit bisnis dan manajer senior.
d) Pengendalian finansial yang ketat bisa memotivasi manajer untuk
memanipulasi data.
Kelemahan penilaian penilaian kinerja tradisional (Kaplan dan Norton,
1996) adalah :
1) Tidak mampu mengukur harta-harta yang tidak tampak (Intangiable
assets) dan harta-harta intelektual (SDM) perusahaan.
2) Pengukuran kinerja yang hanya memperhatikan aspek keuangan tidak
hanya mampu bercerita mengenai masa lalu perusahaan dan tidak mampu
sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah lebih baik.
2.1.5 Penilaian Kinerja Dengan Pengukuran Organisasi Jasa
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau
sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi
dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Perusahaan jasa
adalah perusahaan yang menawarkan suatu tindakan kepada pihak lain (Soemarso,
1999).
16
Menurut Kotler (1994), jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang
dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pada dasarnya bersifat
intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Jasa adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan bagi seseorang pelanggan atau
aktivitas yang dijalankan seseorang pelanggan dengan menggunakan produk atau
fasilitas organisasi (Tjiptono, 2004).
Ada empat karakteristik pada jasa yang membedakan dengan produk
berwujud (Mowen, 1997), yaitu :
1. Ketidakberwujudan (Intangibility)
Berarti bahwa pembeli jasa tidak dapat melihat,merasakan, mendengar,
atau mencicipi suatu jasa sebelum jasa tersebut dibeli. Jadi jasa adalah
produk tidak berwujud.
2. Tidak tahan lama (Perishability)
Berarti jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan masa depan oleh
pelanggan (ada beberapa kasus yang tidak umum, yaitu pada saat barang-
barang berwujud tidak dapat disimpan).
3. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)
Berarti produsen dan pembeli jasa biasanya harus melakukan kontrak
langsung pada saat pertukaran.
4. Heterogenitas
Berarti terdapat peluang variasi yang lebih besar pada penyelenggaraan
jasa daripada produksi produk.
Menurut Tjiptono(2005), terdapat lima dimensi kualitas jasa :
17
a) Reliabilitas (reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat
kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang
disepakati.
b) Daya tanggap (responsiveness), berkenaan dengan kesediaan dan
kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan
merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan
diberikan dan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara
cepat.
c) Jaminan (assurance), yaitu perilaku para karyawan mampu menumbuhkan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan yang bisa menciptakan rasa
aman bagi para pelanggannya. Hal ini berarti para karyawan selalu
bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang
dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.
d) Empati (emphaty), berarti perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggaan. Memberikan
perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang
nyaman.
e) Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan
karyawan.
Menurut Mardiasmo (2000), setiap organisasi harus memiliki faktor-faktor
yang berfungsi sebagai senjata dalam persaingan dan memperlakukan faktor-
18
faktor tersebut secara khusus. Critical succes factor dapat dikatakan sebagai
variabel-variabel dalam mempengaruhi kesuksesan perusahaan (Hansen dan
Mowen, 1995). Masing-masing organisasi memiliki critical succes factor yang
berbeda, karena sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi tersebut juga berbeda
dengan organisasi lain. Critical succes factor bagi perusahaan yang berorientasi
kepada konsumen pada umumnya dikelompokkan menjadi empat kategori
(Kaplan dan Norton 2000), yaitu:
i. Time
Lead time merupakan waktu yang diperlukan organisasi untuk memenuhi
kebutuhan konsumennya. Untuk organisasi jasa, lead time dapat diukur
mulai dari penerimaan konsumen sampai dengan akhir pelayanan terhadap
konsumen tersebut. Dalam hal ini lead time disebut sebagai customer
response time. Ukuran lain sering digunakan adalah cycle time merupakan
bagian dari customer response time.
ii. Quality
Pengukuran terhadap kualitas diharapkan dapat memberikan informasi
tingkat kompetisi perusahaan dalam persaingan bisnis.
iii. Performance and service
Merupakan sesuatu yang tidak berwujud dan dihasilkan pada produk jasa.
Pengukurannya adalah perlakuan terhadap konsumen pada saat
pengambilan keputusan waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan
produk jasa ke tangan konsumen. Service merupakan segala sesuatu
tentang produk yang berkaitan dengan penilaian konsumen.
19
iv. Cost
Biaya produk mempengaruhi penetapan harga jual produk, sehingga
perusahaan harus peka terhadap biaya produknya. Agar dapat
menghasilkan harga yang bersaing, diperlukan biaya yang rendah. Oleh
karena itu, diperlukan usaha-usaha peningkatan efisiensi biaya tanpa
mengurangi kualitas yang dihasilkan.
2.1.6 Penilaian kinerja Bank
2.1.6.1 Pengertian Bank
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang amat penting
bagi perusahaan, tidak terkecuali perusahaan perbankan. Menurut Undang-
Undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan, (Kasmir 1998) : “Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” .
Dari pengertian diatas fungsi perbankan adalah sebagai intermediasi antara
masyarakat pemilik dana dan pengusaha sebagai pihak yang membutuhkan dana.
Agar fungsi ini berjalan dengan baik maka bank harus sehat dan memiliki
kepercayaan dari masyarakat atau perusahaan.
2.1.6.2 Jenis Bank
Jenis bank yang diakui secara resmi sesuai aturan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1998 dalam (Kasmir, 2003), terdiri dari :
20
a. Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu-lintas pembayaran.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu-lintas pembayaran.
Fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai
financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai
(Budisantoso dan Triandaru, 2006) :
1) Agent of trust, artinya bank sebagai lembaga yang landasannya adalah
kepercayaan (trust).
2) Agent of development, artinya bank sebagai lembaga yang memobilisasi
dana untuk pembangunan ekonomi.
3) Agent of services, artinya bank sebagai lembaga yang juga memberikan
penawaran jasa perbankan lain kepada masyarakat, di samping melakukan
kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana.
Kegiatan bank di Indonesia terutama Bank Umum menurut (Kasmir,
2003) yaitu sebagai berikut:
a) Menghimpun dana dari masyarakat (funding)
21
Berarti mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari
masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito.
b) Menyalurkan dana kepada masyarakat (lending)
Berarti melemparkan kembali dana yang telah disimpan melalui simpanan
giro, tabungan dan deposito kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman
(lanable fund) bagi bank konvensional atau pembiayaan bagi bank syariah.
c) Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services)
Jasa-jasa ini diberikan terutama untuk mendukung kelancaran kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung
maupun tidak langsung terhadap penyimpanan dana dan penyaluran kredit.
2.1.7 Penilaian Kinerja Dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard
Pada awalnya, Balanced Scorecard diciptakan untuk mengatasi problem
tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang hanya berfokus pada
perspektif keuangan saja dan cenderung mengabaikan perspektif non keuangan.
Menurut Kaplan dan Norton (1998), menyimpulkan bahwa hasil studinya tersebut
untuk mengukur kinerja eksekutif di masa depan diperlukan ukuran komprehensif
yang mencakup empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen,
proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu balanced dan scorecard.
Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan
untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa yang akan datang, sedangkan
balanced artinya berimbang, maksudnya adalah untuk mengukur kinerja
22
seseorang diukur secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan non
keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern (Mulyadi, 2005).
Balanced scorecard yang baik harus memenuhi beberapa kriteria (Lubis
dan Sutopo, 2003) yaitu:
1. Dapat mendefinisikan tujuan strategi jangka panjang dari masing-masing
perspektif (outcomes) dan mekanisme untuk mencapai tujuan tersebut
(performance driver)
2. Setiap ukuran kinerja harus merupakan elemen dalam suatu hubungan
sebab akibat (cause and effect relationship)
3. Terkait dengan keuangan, artinya strategi perbaikan seperti peningkatan
kualitas, pemenuhan kepuasan pelanggan, atau inovasi yang dilakukan
harus berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan.
Langkah-langkah Balanced Scorecard meliputi empat proses manajemen
baru. Pendekatan ini mengkombinasikan antara tujuan strategi jangka panjang
dengan peristiwa jangka pendek. Keempat proses tersebut menurut (Kaplan dan
Norton, 1996) adalah :
a) Menterjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan
Untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi dijabarkan dalam tujuan
dan sasaran. Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh
perusahaan di masa datang. Tujuan juga menjadi salah satu landasan bagi
perumusan strategi untuk mewujudkannya. Dalam proses perencanaan
23
strategik, tujuan ini kemudian dijabarkan dalam sasaran strategik dengan
ukuran pencapaiannya.
b) Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis
balanced scorecard. Dapat dilakukan dengan cara memperlihatkan kepada
tiap karyawan apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai apa yang
menjadi keinginan para pemegang saham dan konsumen. Hal ini bertujuan
untuk mencapai kinerja karyawan yang baik.
c) Merencanakan, menetapkan sasaran, menyelaraskan berbagai inisiatif
rencana bisnis memungkinkan organisasi mengintegrasikan antara rencana
bisnis dan rencana keuangan mereka. Balanced scrorecard sebagai dasar
untuk mengalokasikan sumber daya dan mengatur mana yang lebih penting
untuk diprioritaskan, akan menggerakkan kearah tujuan jangka panjang
perusahaan secara menyeluruh.
d) Meningkatkan Umpan balik dan pembelajaran strategis
Proses keempat ini akan memberikan strategis learning kepada perusahaan.
Dengan balanced scorecard sebagai pusat sistem perusahaan, maka
perusahaan melakukan monitoring terhadap apa yang telah dihasilkan
perusahaan dalam jangka pendek.
2.1.8 Ada Empat Perspektif Menggunakan Konsep Balanced Scorecard
Balanced Scorecard menyajikan suatu kerangka, suatu bahasa, yang
menyajikan visi, misi dan strategi perusahaan. Hal ini berguna untuk
memberikan tolok ukur bagi karyawan dalam menentukan arah perusahaan
24
sehingga mencapai kesuksesan di masa kini dan mendatang. Hubungan
keempat perspektif dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard
dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut :
Gambar 2.1
Hubungan keempat perspektif dengan Balanced Scorecard
Sumber : Kaplan dan Norton (2000)
2..1.8.1 Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
Pada penelitian ini perspektif keuangan dapat diukur melalui rasio-rasio
keuangan sesuai laporan keuangan sebagai berikut:
i. Rasio Rentabilitas
Merupakan alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.
Rasio yang digunakan dalam penelitian adalah Return on Assets (ROA).
Rasio ROA ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan.
Keuangan
Pelanggan atau konsumen
Proses Internal bisnis
Pertumbuhan dan pembelajaran
ROI
Loyalitas Pelanggan
Penyertaan tepat waktu
Proses Waktu Siklus Proses Mutu
Keahlian Pekerja
25
ii. Rasio Efisiensi (Rasio Biaya Operasi)
Merupakan perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan
operasional. Rasio efisiensi (BOPO) untuk mengukur tingkat efisiensi
dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
iii. Rasio Likuiditas
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit
yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini
digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar
kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan
dananya dengan kredit yang diberikan kepada para debiturnya.
Pada saat perusahaan melakukan pengukuran secara finansial, maka hal
pertama yang harus dilakukan adalah mendeteksi keberadaan industri yang
dimilikinya. Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan,
implementasi dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang mendasar.
Oleh karena itu perusahaan perlu menentukan sasaran strategik dengan
kemampuan perusahaan di bidang keuangan untuk berkembang dengan tahap-
tahap berikut ini :
a) Tahap Growth
Umumnya menghasilkan produk dengan prospek cukup cerah. Perusahaan
tersebut mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki untuk mendukung
produk-produk mereka. Hal ini bertujuan untuk membangun dan
memperluas berbagai fasilitas produksi, jaringan distribusi dan prasarana.
Investasi yang ditanam untuk kepentingan masa depan bisa lebih besar
26
dibanding jumlah dana yang dihasilkan, karena kemungkinan jumlah
produk atau konsumen yang masih sedikit. Mengingat tingginya tingkat
investasi pada tahapan growth, maka salah satu tolok ukur yang dapat
digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan atau penjualan.
b) Tahap Sustain
Perhatian terpusat pada bagaimana mempertahankan pangsa pasar agar
dapat terus meraih laba. Umumnya, investasi lebih ditujukan untuk
mengatasi kemampatan (bottleneck) dalam proses produksi dengan cara
meningkatkan kapasitas produksi dan menyempurnakan proses produksi.
c) Tahap Harvest
Sasaran utamanya adalah meningkatkan pendayagunaan harta-harta
perusahaan dalam rangka memaksimalkan arus kas masuk. Oleh karena
itu, tolok ukur yang dapat digunakan adalah arus kas masuk kegiatan
operasi perusahaan dan tingkat penurunan modal kerja (reduction rate in
working capital).
Ada tiga tema finansial yang dapat mendorong penetapan strategi bisnis
(Kaplan dan Norton, 2001) antara lain: bauran dan pertumbuhan pendapat,
penghematan biaya/peningkatan produktifitas, pemanfaatan aktiva/strategi
investasi.
2.1.8.2 Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)
Perusahaan melakukan identifikasi pelanggan dan segmen pasar yang
akan dimasuki. Segmen pasar merupakan sumber yang akan menjadi komponen
27
penghasilan tujuan keuangan perusahaan. Dalam perspektif ini perusahaan
menggunakan tolok ukur yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
i. Kelompok Pengukuran Pelanggan Utama (Core Measurement Group):
1) Pangsa pasar ( market share ), mengukur seberapa besar proporsi
segmen pasar tertentu yang dikuasai oleh perusahaan.
2) Tingkat perolehan pelanggan (customer acquisition), mengukur
seberapa banyak perusahaan berhasil menarik pelanggan-pelanggan
baru.
3) Kemampuan mempertahankan para pelanggan lama (customer
retention), mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil
mempertahankan pelanggan-pelanggan lama.
4) Tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction), mengukur
seberapa jauh para pelanggan merasa puas terhadap layanan
perusahaan.
5) Tingkat profitabilitas pelanggan (customer profitability), mengukur
seberapa besar keuntungan yang berhasil diraih oleh perusahaan dari
penjualan produk kepada para pelanggan.
ii. Kelompok Pengukuran Nilai Pelanggan (customer value proposition):
a) Atribut produk/jasa
Mencakup fungsionalitas produk atau jasa, harga, dan mutu.
b) Hubungan pelanggan
28
Mencakup penyampaian produk/jasa kepada pelanggan yang meliputi
dimensi waktu tanggap dan penyerahan, serta bagaimana perasaan
pelanggan setelah membeli produk/jasa dari perusahaan yang
bersangkutan.
c) Citra dan Reputasi
Menggambarkan faktor-faktor tak berwujud yang membuat pelanggan
tertarik kepada perusahaan.
Untuk lebih jelasnya mengenai perspektif pelanggan, dapat dilihat pada
gambar 2.2 sebagai berikut :
Gambar 2.2
Perspektif Pelanggan
Sumber: Kaplan dan Norton (2000)
2.1.8.3 Perspektif Proses Bisnis Internal (Bisnis Internal Perspective)
Pangsa Pasar
Profitabilitas
Pelanggan
Kepuasan
Pelanggan
Akuisisi
Pelanggan Retensi
Pelanggan
29
Perusahaan biasanya mengembangkan tujuan dan ukuran-ukuran untuk
perspektif ini setelah merumuskan tujuan dan ukuran untuk perspektif finansial
dan pelanggan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini:
Gambar 2.3
Perspektif Bisnis Internal
Sumber : Kaplan dan Norton (2000)
Di dalam perspektif proses bisnis internal ini ada tiga tahap yang harus
dilakukan yaitu :
a) Tahap Inovasi
Proses inovasi merupakan salah satu kritikal proses, dimana efisiensi dan
efektivitas serta ketetapan waktu dari proses ini akan mendorong terjadinya
efiesiensi biaya pada proses penciptaan nilai tambah bagi customer.
b) Tahap Operasi
Pada tahapan ini mencerminkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan
mulai dari penerimaan order dari customer, pembuatan produk/jasa sampai
dengan pengiriman produk/jasa tersebut kepada pelanggan. Pada tahap ini
Kebutuhan
pelanggan
terpuaskan
Proses Inovasi Proses Operasi Proses Layanan Purna Jual
Layanan
pelanggan Mema
sarkan
Bangun produk
/
jasa
Kenali
pasar
Ciptakan
produk /
jasa
Ketahui
kebutuhan
pelanggan
30
pengukuran kinerjanya dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu kualitas,
biaya, dan waktu.
c) Tahap Purna Jual
Pada tahap ini perusahaan berusaha untuk memberikan manfaat tambahan
terhadap para pelanggan yang telah menggunakan produk/jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan agar para customer
mempunyai loyalitas terhadap perusahaan.
2.1.8.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (Growth and Learning
Perspective)
Di dalam perspektif ini mengukur hal-hal yang berhubungan dengan
sumber daya manusia. Terdapat tiga dimensi yang harus diperhatikan di dalam
perspektif ini yaitu:
a) Kemampuan Karyawan
Pengukuran dilakukan atas tiga hal pokok yaitu pengukuran terhadap
kepuasan karyawan, pengukuran terhadap perputaran karyawan dalam
perusahaan, dan pengukuran terhadap produktivitas karyawan.
b) Kemampuan Sistem Informasi
Pengukuran perusahaan dapat dilakukan dengan mengukur prosentase
ketersediaan informasi yang diperlukan oleh karyawan mengenai
pelanggannya, persentase ketersediaan informasi mengenai biaya produksi
dan lain-lain.
c) Motivasi, Pemberian Wewenang, dan Pembatasan Wewenang Karyawan
31
Pengukuran dapat dilakukan melalui beberapa dimensi, yaitu: (1)
Pengukuran terhadap saran yang diberikan kepada perusahaan dan
diimplementasikan, (2) Pengukuran atas perbaikan dan peningkatan
kinerja karyawan, dan (3) Pengukuran terhadap keterbatasan individu
dalam organisasi.
Untuk menentukan tujuan dan ukuran yang berkaitan dengan kemampuan
karyawan ada tiga hal yang dipertimbangkan pada penelitian ini yaitu:
1. Produktivitas karyawan
adalah suatu ukuran hasil, dampak keseluruhan usaha peningkatan
moral dan keahlian karyawan, inovasi, dan kepuasan pelanggan.
Tujuannya adalah membandingkan keluaran yang dihasilkan oleh para
karyawan dengan jumlah yang dikerahkan untuk menghasilkan keluaran
tersebut. Ada banyak cara untuk mengukur produktivitas kerja dan salah
satu ukuran produktivitas yang paling sederhana adalah pendapatan per
kapita.
2. Persentase Pelatihan Karyawan yang Terampil
Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan
prioritas yang perlu diperhatikan. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk
meningkatkan kompetensi dalam mengelola manajemen, sehingga
karyawan dapat terus berkembang dan terampil di masing-masing unit
kerja.
3. Kepuasan karyawan
32
Kepuasan kerja secara keseluruhan saat ini dipandang sangat penting
oleh sebagian besar perusahaan dan hal ini merupakan pra-kondisi untuk
meningkatkan produktivitas, daya tanggap mutu, dan layanan pelanggan.
Untuk mencapai kepuasan karyawan, maka pihak manajer dapat
melakukan survey secara rutin. Ada beberapa elemen employee
satisfaction tentang keterlibatan dalam pengambilan keputusan (Lasdi,
2002) yaitu:
i. Pengakuan
ii. Akses untuk memperoleh informasi
iii. Dorongan aktif untuk melakukan kreativitas dan inisiatif
iv. Dukungan atasan
Kesenjangan dalam aspek finansial, pelanggan, dan proses intern
perusahaan dapat dideteksi dengan menggunakan balanced scorecard. Untuk
melakukan perbaikan kinerja dan mengurangi kesenjangan tersebut perusahaan
perlu melaksanakan program pelatihan karyawan dan perbaikan sistem secara
berkelanjutan yang diselaraskan dengan prosedur (Wardhani, 1999).
Balanced Scorecard menekankan pada upaya perusahaan investasi untuk
kepentingan di masa datang, meliputi investasi manusia, sistem dan prosedur.
Manusia atau karyawan perusahaan perlu diberikan pelatihan secara rutin untuk
menambah keahlian atau kemampuan dalam rangka memenuhi perubahan
tuntunan pelanggan dan lingkungan. Sistem perlu diperbaiki dengan
memanfaatkan teknologi informasi.
33
Pada perspektif ini mengukur betapa pentingnya suatu organisasi bisnis
untuk terus memperhatikan karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan
meningkatkan pengetahuan karyawan. Hal ini terjadi karena dengan
meningkatnya tingkat pengetahuan karyawan akan meningkatkan kemampuan
karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil tujuan perusahaan.
Keunggulan konsep Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan
strategik adalah mampu menghasilakan rencana strategik yang memiliki
karakteristik sebagai berikut menurut (Mulyadi, 2005):
a. Komprehensif
Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam
perencanaan strategik. Perluasan perspektif rencana strategik ke
perspektif non keuangan tersebut menghasilkan manfaat yang terdiri
dari:
i. Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipatganda dan
berkesinambungan.
ii. Kemampuan organisasi untuk memasuki lingkungan bisnis
yang kompleks.
b. Koheren
Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun
hubungan sebab akibat di antara berbagai sasaran strategik yang
dihasilkan dalam perencanaan strategik.
c. Berimbang
34
Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem
perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan
berjangka panjang.
d. Terukur
Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem
perencanaan strategik menjanjikan ketercapaian berbagai sasaran
strategik yang dihasilkan oleh sistem tersebut.
2.1.9 Membandingkan Tableau de Board (Perancis) Dengan Balanced
Scorecard
Menurut Epstein dan Manzoni, (1998) TDB mempunyai dua implikasi
yang penting: (a) TDB bukanlah satu dokumen yang mencakup kesimpulan
seluruh perusahaan secara langsung. Hal ini terjadi karena perusahaan terdiri dari
sub-sub unit dan terdiri dari manajer-manajer yang mempunyai tanggung jawab
dan tujuan yang berbeda-beda. (b) TDB yang bervariasi pada perusahaan
sebaliknya tidak terbatas pada indikator keuangan.
Tableau de Board (TDB) merupakan sebuah konsep yang sangat populer
di Perancis meskipun diduga bahwa TDB telah ada jauh sebelum BSC. Sistem
manajemen kinerja TDB pertama kali dikembangkan oleh insinyur bidang
pemrosesan. Sistem ini berusaha mencari cara untuk meningkatkan proses
produksi dengan memahami pengaruh kinerja pemrosesan yang lebih baik.
Banyak buku telah ditulis oleh penulis di Prancis untuk menerangkan tentang
35
konsep TDB dan bagaimana untuk menerapkannya pada sebuah perusahaan.
Pesan yang sering disampaikan adalah TDB perlu untuk berkembang pada
konteks misi dan tujuan dari tiap unit.
Sedangkan Balanced Scorecard terdiri dari perspektif keuangan, perspektif
konsumen, perspektif bisnis internal serta perspektif perumbuhan dan
pembelajaran. Konsep BSC ini bertujuan untuk menerjemahkan visi, misi dan
memelihara keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang berbeda dalam
suatu usaha mencapai keselarasan cita-cita. BSC merupakan alat yang membantu
fokus perusahaan, memperbaiki komunikasi, menetapkan tujuan organisasi dan
menyediakan umpan balik atas strategi (Anthony dan Govindarajan, 2005).
2.1.10 Hubungan Balanced Scorecard Dengan Faktor Ukuran dan Pasar:
Dampaknya Terhadap Kinerja Organisasi
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hoque dan Wendy (2000),
yang melakukan sebuah riset untuk melihat sejauh mana pengaruh BSC sebagai
alat kinerja dikaitkan dengan: 1) Ukuran organisasi, dilakukan pendekatan teori
kontingensi dalam organisasi yang dikembangkan oleh Fisher (1998), Burns dan
Stalker (1961) dan Woodword (1965) menyimpulkan bahwa ukuran bisa
mempengaruhi cara organisasi mendesain dan menggunakan sistem manajemen.
2) Tahapan produk Life-cycle, literatur strategi organisasi mengelompokkan
tahapan produk Life-cycle ke dalam empat kategori yaitu kemunculan,
pertumbuhan, kedewasaan dan kemunduran. Merchant (1984) dalam Hoque dan
Wendy (2000) menyimpulkan bahwa perusahaan dengan produk pada tahap awal
36
Life-cycle, cenderung lebih sedikit menggunakan alat kontrol finansial tradisional
seperti penganggaran dibanding perusahaan dengan produk pada tahap-tahap
berikutnya. 3) Posisi Pasar, mengacu pada pangsa pasar pendapatan perusahaan
dalam hubungannya dengan pesaing dalam pasar tertentu. Mengikuti pendapat
Galbraith (1977), Merchant (1984) menyimpulkan bahwa untuk perusahaan
dengan posisi pasar lemah, tuntutan adaptasi dan kreatifitas akan lebih beasr
daripada tuntutan komunikasi internal.
Hasil yang dicapai dalam penelitian tersebut menyarankan agar
perusahaan lebih banyak menggunakan balanced scorecard. Selain itu,
perusahaan memiliki porsi produk baru yang lebih besar menggunakan ukuran-
ukuran yang berhubungan dengan penggunaan balanced scorecard. Penggunaan
yang lebih besar tersebut berhubungan dengan kinerja yang meningkat. Namun,
hubungan ini tidak tergantung dengan ukuran organisasi, produk Life-cycle
ataupun posisi pasar.
2.1.11 Hubungan Keempat Perspektif Penilaian Kinerja Organisasi
Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Secara Keseluruhan
Organisasi yang baik wajib memiliki sistem pengukuran kinerja yang
komprehensif dan sistematis. Pengembangan sistem komprehensif yang sangat
bermanfaat dalam membantu para manajer untuk menerjemahkan visi dan strategi
perusahaan ke dalam ukuran-ukuran kinerja yang saling terkait. Sistem tersebut
dinamakan Balanced Scorecard, yang mengkombinasikan ukuran finansial kinerja
masa lalu dengan ukuran-ukuran pemicu kinerja. Balanced Scorecard mengukur
kinerja unit bisnis berdasarkan empat perspektif utama yaitu finansial, pelanggan,
37
proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Kaplan dan Norton,
1996).
Faktor dominan yang melatarbelakangi perubahan adalah revolusi dalam
teknologi dan komunikasi. Balanced Scorecard menyediakan suatu jalur yang
memperlihatkan kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan. Tentu saja hal ini dapat memotivasi manajemen dan karyawan untuk
mengukur kinerja mereka dalam usaha mencapai tujuan perusahaan (Denton dan
White,2000) dalam (Nano,2005). Untuk lebih jelasnya, proses menggunakan
konsep balanced scorecard dapat dilihat pada gambar 2.5 dibawah ini:
Gambar 2.4
Proses menggunakan konsep Balanced Scorecard
The Balanced Scorecard
Sumber: Nils–Goran Olve, Jan Roy dan Magnus Wetter, Performance
Drivers: A Practical Guide to Using The Balanced Scorecard (England: John
Willey & Sons Ltd, 1999)
2.2 Penelitian Terdahulu
Management control system
Strategy
development
System and IT
develpoment
Learning Organization
38
Cahyono (2000), melakukan penelitian tentang Balanced Scorecard di
sektor publik. Penelitian tersebut mengambil judul “pengukuran kinerja Balanced
Scorecard untuk organisasi Sektor Publik”. Hasil penelitian adalah bahwa untuk
penilaian kinerja organisasi sektor publik diperlukan banyak pendekatan selain
pendekatan keuangan yang menjadi kendala. Secara tidak langsung organisasi
sektor publik sudah menerapkan pengukuran kinerja Balanced Scorecard akan
tetapi belum mengetahui apa yang hendak dipakai dalam mengukur kinerjanya.
Kusuma (2003), melakukan penelitian dengan judul “Penerapan BSC
sebagai alat ukur kinerja pada organisasi nirlaba (Studi kasus yayasan setara
Semarang). Hasil penelitian tersebut adalah menyebutkan bahwa selama tahun
2000-2002 masing-masing perspektif yang diterapkan pada yayasan tersebut
mengalami peningkatan yaitu: perspektif pembelajaran dan pertumbuhan naik
sebesar 11%, perspektif proses internal bisnis sebesar 74%, perspektif pelanggan
sebesar 68% dan perspektif keuangan sebesar 63%.
Herlina (2004), melakukan penelitian dengan judul “analisis penerapan
BSC sebagai pengukuran kinerja komprehensif pada perusahaan jasa (studi kasus
RS. Roemani Muhammadiyah Semarang). Bahwa rumah sakit masih
menggunakan penilaian kinerja yang bersifat tradisional. Dari analisis data dapat
diketahui bahwa dari perspektif keuangan mengalami penurunan meski diatas
rata-rata, profitabilitas pasien mengalami fluktuasi yang disebabkan peningkatan
laba operasional dibanding dengan total keuntungan yang didapat, retensi pasien
mengalami penurunan yang kemudian meningkat, dalam proses internal bisnis
menunjukkan adanya peningkatan jasa pelayanan yang efisien dan efektif.
39
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran terdapat peningkatan produktivitas
karyawan, retensi karyawan juga meningkat.
Zakir (2006), melakukan penelitian yang berkaitan dengan balanced
scorecard dengan judul “Pengukuran dengan Pendekatan Balanced Scorecard
(Studi kasus PT. Bank BPD Jawa Tengah) menunjukkan bahwa pada perspektif
keuangan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, perspektif pelanggan
terlihat dari kurang optimalnya pencapaian pelanggan baru selama 3 tahun dan
mengalami penurunan yaitu berawal pada tahun 2002, tahun 2003 angka
persentase akuisisi pelanggan ( pelanggan baru ) mengalami penurunan sebesar
25,76% jika dibandingkan dengan tahun 2002, dan selanjutnya mengalami
penurunan yang signifikan pada tahun 2004 yang mencapai 64,71%. perspektif
bisnis internal berhasil melakukan efisiensi biaya operasional mampu
meningkatkan pendapatan produk. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
terlihat dari hasil survey menunjukkan kepuasan karyawan dalam kategori cukup
puas. Sehingga hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa selama tahun 2002-
2004 beberapa kinerja belum baik atau belum mampu mencapai target yang telah
ditetapkan.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dibangun berdasarkan pada
landasan teori yang telah diuraikan di atas. Penilaian kinerja ini menjelaskan
kinerja perusahaan secara keseluruhan menggunakan konsep balanced scorecard
diukur melalui empat perspektif. Masing-masing perspektif diukur dengan
40
menggunakan scoring untuk mendapatkan hasil yang berimbang. Kemudian
kerangka teoritis tesebut dapat disajikan pada gambar 2.6 berikut ini :
Gambar 2.5
Skema Kerangka Pemikiran
Kinerja dengan perspektif keuangan
Kinerja dengan perspektif pelanggan
Kinerja dengan perspektif bisnis Internal
Kinerja dengan perspektif pertumbuhan
dan pembelajaran
Kinerja perusahaan
dengan
menggunakan
konsep Balanced
Scorecard
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999), variabel adalah pengukuran
yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang
lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Definisi operasional adalah penentuan
pengukuran sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.
3.1.1 Kinerja Pada Perspektif Keuangan
Analisis rasio keuangan digunakan dalam menilai laporan keuangan
perusahaan. Penilaian kinerja pada perspektif keuangan ini diukur dengan data
sekunder melalui laporan tahunan perusahaan selama periode tiga tahun yaitu
tahun 2007, 2008, 2009 menggunakan rasio keuangan sebagai berikut :
(http://www.bankjateng.co.id)
1. Return on Asset (ROA)
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen dalam memperoleh laba secara keseluruhan.
Rumus untuk mencari ROA adalah sebagai berikut:
ROA =
42
2. BOPO merupakan rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Rumus untuk mencari rasio efisiensi (BOPO) adalah sebagai berikut:
BOPO =
3. Rasio LDR (Loan to Deposit Ratio)
Rasio LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan
dengan dana yang diterima oleh bank.
Rumus untuk mencari Rasio LDR adalah sebagai berikut :
Rasio LDR =
3.1.2 Kinerja Pada Perspektif Pelanggan
Penilaian kinerja dari perspektif pelanggan dapat dilakukan dengan cara:
1. Menguasai pangsa pasar (Market share), digunakan untuk
mengetahui seberapa besar penguasaan segmen pasar dibandingkan
dengan bank yang sejenis. Dilakukan dengan cara mengukur
perbandingan antara total aktiva PT Bank Jateng dengan total
aktiva bank lainnya. Semakin tinggi nilai market share pada PT.
Bank Jateng Semarang, berarti semakin baik penguasaan segmen
pasarnya.
2. Tingkat kepuasan konsumen (nasabah), digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan PT Bank Jateng
43
Semarang kepada nasabahnya. Rumus untuk menghitung tingkat
kepuasan konsumen (nasabah) dengan acuan berdasarkan skala
likert adalah sebagai berikut :
Kepuasan Konsumen =
3. Profitabilitas konsumen, digunakan untuk mengukur seberapa besar
keuntungan yang berhasil dicapai PT Bank Jateng Semarang dari
pendapatan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Rumus nya
dapat dilihat dibawah ini:
Profitabilitas konsumen =
3.1.3 Kinerja Pada Perspektif Bisnis Internal
Penilaian kinerja dari perspektif proses bisnis internal dapat dilakukan
dengan cara :
1. Inovasi melalui pengembangan produk dan jasa yang ditawarkan PT
Bank Jateng guna memenuhi kebutuhan masyarakat terutama
nasabah PT Bank Jateng. Hal ini dapat dilakukan dengan mengukur
peningkatan jaringan unit kerja dengan cara membandingkan
peningkatan jaringan unit kerja terhadap total unit kerja pada
periode tertentu. Rumusnya dapat dilihat dibawah ini:
Network Growth Ratio (NGR) x 100 %
44
2. Proses operasi yang berkaitan dengan aktivitas pelayanan kepada
nasabah. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan rasio
AETR (Administrative Expense to Total Revenue) yang bertujuan
untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas serta ketetapan waktu
proses atas transaksi yang dilakukan PT Bank Jateng. Rumusnya
dapat dilihat dibawah ini:
AETR x 100 %
3. Untuk meningkatkan layanan purna jual, PT Bank Jateng
menunjukkan citra positif perusahaan melalui peningkatan kualitas
kinerja karyawan dalam rangka untuk mencapai kepuasan nasabah.
Di dalam kuesioner untuk mengukur tingkat kepuasan kepada konsumen
(nasabah) berisi hal-hal yang berkaitan dengan penilaian kinerja perspektif
pelanggan dan perspektif bisnis internal. Diukur melalui instrument yang
meliputi: fasilitas pelayanan, tingkat pelayanan, kondisi karyawan, kualitas
karyawan, serta ketenangan dan kenyamanan. Kuesioner tersebut terdiri dari 15
pernyataan dan diukur menggunakan skala likert 1-5 (Anthanassopoulos, et.al
dalam Mas’ud, 2004).
3.1.4 Kinerja Pada Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Penilaian kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ini dapat
dilakukan dengan cara :
45
1. Tingkat produktivitas karyawan, digunakan untuk mengetahui
produktivitas karyawan dalam periode tertentu pada PT Bank Jateng
Semarang.
Produktivitas karyawan =
2. Tingkat persentase pelatihan karyawan
Persentase karyawan terampil =
3. Tingkat kepuasan karyawan
Kepuasan karyawan sebagai penentu dari pengukuran tingkat
produktivitas karyawan dan tingkat persentase pelatihan karyawawan
yang terampil.
Kepuasan Karyawan = X 100%
Di dalam kuesioner kepuasan karyawan berisi tentang penilaian kinerja
pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Diukur melalui instrument yang
meliputi: kepemimpinan, motivasi, semangat kerja, kondisi fisik serta kepuasan
karyawan. Kuesioner tersebut terdiri dari 12 pernyataan yang merupakan dan
diukur menggunakan skala 5 poin oleh (Machmudah dalam Putri, 2008).
3.1.5 Kinerja Secara Keseluruhan
Dapat dilakukan dengan cara membandingkan tiap indikator dengan
masing-masing perspektif menggunakan konsep Balanced Scorecard. Keempat
46
Perspektif tersebut diukur dengan menggunakan scoring dan hasilnya diharapkan
menjadi berimbang. Pemberian scoring disesuaikan dengan standar yang
ditetapkan.
3.2 Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dan sampel ini digunakan untuk mendukung teknik penilaian
kinerja organisasi dengan melihat berbagai perspektif antara lain kepuasan
karyawan dan kepuasan konsumen (nasabah) PT Bank Jateng Semarang diukur
melalui penyebaran kuesioner. Populasi dan sampel yang dipilih adalah karyawan
bank dan nasabah pada PT Bank Jateng Semarang. Teknik yang digunakan dalam
pengambilan sampel adalah teknik pemilihan sampel probabilitas, yaitu dengan
pemilihan sampel acak sederhana (simple random sampling), yang memberikan
kesempatan yang sama dan bersifat tidak terbatas pada setiap elemen populasi
untuk dipilih sebagai sampel. Rumus yang menentukan sampel yang diinginkan
menggunakan rumus Slovin (Umar, 1997), yaitu:
n =
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Prosentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolelir atau diinginkan misalnya 5% .
47
3.3 Jenis Dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan
keadaan sebenarnya dari obyek penelitian. Studi ini dimaksudkan untuk
memperoleh data-data perusahaan khususnya hal-hal yang berkaitan dengan
penilaian kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Data yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui
penyebaran kuesioner kepada karyawan dan nasabah PT Bank Jateng
Semarang.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui laporan tahunan
perusahaan selama periode tiga tahun yaitu tahun 2007, 2008, dan 2009.
Rasio keuangan yang digunakan pada perspektif keuangan antara lain:
ROA, BOPO, LDR.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data pada penelitian ini menggunakan metode:
i. Wawancara
Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
tanya jawab secara langsung pada pihak PT Bank Jateng Semarang
yaitu kepada Divisi Perencanaan dan Pengembangan Bank Jateng.
Tujuannya adalah untuk mengetahui profil perusahaan, gambaran
umum perusahaan dan mendapatkan laporan tahunan Bank Jateng
per desember tahun 2007, 2008, 2009.
48
ii. Kuesioner
Penyebaran kuesioner untuk karyawan masing-masing
berjumlah 50 responden di Kantor Pusat Bank Jateng dan Kantor
Bank Jateng Cabang Semarang. Kuesioner untuk nasabah
berjumlah 100 responden dilakukan di Kantor Bank Jateng Cabang
Semarang.
iii. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur-
literatur yang relevan guna memperoleh gambaran teoritis
mengenai konsep penilaian kinerja Balanced Scorecard.
3.5 Metode Analisis Data
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka penelitian ini dilakukan
dengan teknik analisis sebagai berikut :
1. Diawali dengan melakukan penelitian yaitu mengetahui visi dan misi PT
Bank Jateng Semarang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui arah dan
tujuan bank yang sebenarnya.
2. Menetapkan target diawali dari perspektif keuangan, konsumen, proses
internal bisnis, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Tujuan dari
penetapan target ini digunakan untuk memotivasi manajemen bank agar
dapat mencapai apa yang sudah ditetapkan.
3. Penilaian kinerja ini dilakukan melalui empat perspektif yaitu:
a) Pengukuran kinerja perspektif keuangan
49
b) Pengukuran kinerja perspektif pelanggan/konsumen
c) Pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis
d) Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
3.5.1 Pengujian Kualitas Data
3.5.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila pernyataan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2002). Uji validitas yang digunakan adalah dengan melakukan korelasi
bilvariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Suatu
indikator pernyataan dikatakan valid apabila korelasi antara masing-masing
indikator menunjukkan hasil yang signifikan. Pengujian instrumen penelitian ini
dengan cara menghitung korelasi menggunakan teknik korelasi Pearson dengan
tarif signifikan = 5%.
3.5.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil
dapat dipercaya jika dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Dalam hal ini tetap ada
toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara beberapa kali pengukuran.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one short atau pengukuran sekali
saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
pengukuran dengan korelasi antar jawaban pertanyaan. Uji reliabilitas dilakukan
dengan bantuan SPSS yang merupakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas,
50
dengan uji statistik cronbach alpha(α) suatu variabel dikatakan reliable jika
memiliki cronbach alpha > 0.60 (Ghozali, 2005).
3.5.1.3 Uji Analisis Data
Pengujian data dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata tingkat
kepuasan nasabah dan karyawan dapat diukur dengan menggunakan uji analisis
faktor. Analisis faktor merupakan salah satu metode reduksi data yang bertujuan
menyederhanakan sekumpulan data yang saling berkorelasi menjadi kelompok-
kelompok variabel lebih kecil (faktor) agar dapat dianalisis dengan mudah.
Selanjutnya nilai rata-rata tersebut diberikan skor bobot nilai mengacu pada skala
likert. Skala likert adalah penilaian pernyataan seseorang terhadap sesuatu dengan
lima tingkat jawaban:
Tingkat Kepuasan Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Mas’ud (2004)
3.5.2 Penilaian Kinerja Bank Secara Keseluruhan
Penilaian kinerja dengan menggunakan konsep balanced scorecard yaitu
perhitungan yang digunakan menggunakan scoring. Untuk mengetahui persentase
51
bobot nilai rasio-rasio keuangan dapat menggunakan acuan sesuai dengan standar
ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yaitu:
1) ROA (Return on Asset)
Standar terbaik ROA menurut Bank Indonesia adalah 1,5%.
Variabel ini mempunyai bobot nilai 15%. Skor nilai ROA
ditentukan sebagai berikut:
a. Kurang dari 0%, skor nilai = 0
b. Antara 0%-1%, skor nilai = 80
c. Antara 1%-2%, skor nilai = 100
d. Lebih dari 2%, skor nilai = 90
Misalnya suatu bank memiliki nilai ROA sebesar 1,87%, maka
skor akhir ROA adalah 15%*100= 15.
2) BOPO (Rasio Biaya Operasional)
Standar terbaik BOPO menurut Bank Indonesia adalah 92%.
Variabel ini mempunyai bobot nilai sebesar 15%. Skor nilai BOPO
ditentukan sebagai berikut:
Jika BOPO bernilai :
a. Lebih dari 125%, skor nilai = 0
b. Antara 92% - 125%, skor nilai = 80
c. Antara 85% - 92%, skor nilai = 100
d. Kurang dari 85%, skor nilai = 90
Misalnya suatu bank memiliki BOPO 86,44%, maka skor akhir
BOPO adalah 15%*100 = 15.
52
3) LDR (Loan to Deposit Ratio)
Standar terbaik LDR menurut Bank Indonesia adalah 85%-110%.
Variabel ini diberi bobot nilai sebesar 20%. Skor nilai LDR
ditentukan sebagai berikut:
Jika LDR bernilai :
a. Kurang dari 50%, skor nilai = 0
b. Antara 50% - 85%, skor nilai = 80
c. Antara 85% - 110%, skor nilai = 100
d. Lebih dari 110%, skor nilai = 90
Misalnya suatu bank memiliki LDR 86,93%, maka skor akhir LDR
adalah 20%*100 = 20.
4) Rasio AETR
Standar terbaik 10%. Bank dengan tingkat AETR antara 8,5%-10%
berarti bank dapat mengendalikan biaya administrasi tetapi tetap
memberikan pelayanan dengan baik (Henry,2004). Variabel ini
mempunyai bobot nilai sebesar 15%. Skor nilai AETR ditentukan
sebagai berikut:
a. Lebih dari 12%, skor nilai = 0
b. Antara 10% - 12%, skor nilai = 80
c. Antara 8,5% - 10%, skor nilai = 100
d. Kurang dari 8,5%, skor nilai = 90
Misalnya suatu bank memiliki AETR 8,64%, maka skor akhir
AETR adalah 15%*100 =15.
53
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Berdirinya PT Bank Jateng Semarang
PT. Bank Jateng sebagai bank yang modalnya dimiliki oleh Pemerintah
Daerah tingkat I dan Pemerintah Daerah tingkat II se Jawa Tengah yang bergerak
bidang bisnis jasa perbankan. Bank Jateng pada awal beroperasi pada tahun 1963
menempati Gedung Bapindo Jl. Pahlawan No.3 Semarang. Tujuan pendirian bank
adalah untuk mengelola keuangan daerah yaitu sebagai pemegang kas daerah dan
membantu meningkatkan ekonomi daerah dengan memberikan kredit kepada
pengusaha kecil. Persiapan pendirian bank dilakukan oleh Drs. Harsono Sandjoyo
yang kemudian menjadi Direktur Utama Pertama Bank Jateng, dibantu Drs. Mud
Sukasan. Rekruitmen karyawan pertama dengan melakukan pelatihan kerja untuk
karyaewan berjumlah 13 orang di Kantor Bank Indonesia Semarang. Modal
Disetor pada awal pendirian bank sebesar Rp 20.000.000 yang terdiri dari Daerah
Swatantra Tk. I sebesar Rp 9.200.000, untuk 34 Daerah Swatantra Tk. II sebesar
Rp 6.800.000 dan Hadi Soejanto sebesar Rp 4.000.000.
PT Bank Jateng terus berkembang hingga memiliki kantor cabang di
seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Setelah berpindah-pindah lokasi, sejak
tahun 1993 sampai sekarang lokasi Kantor Pusat Bank Jateng menempati Gedung
Grinatha Jl. Pemuda 142 Semarang. Kemudian Bank Jateng mengalami
54
perkembangan yang pesat, sehingga sampai sekarang jumlah kantor yang dimiliki
Bank Jateng hingga akhir desember tahun 2009 antara lain: 1 Kantor Pusat, 35
Kantor Cabang, 89 Kantor Cabang Pembantu, 98 Kantor Kas, 49 Payment point,
61 ATM (milik sendiri).
4.1.2 Sejarah Perkembangan PT Bank Jateng Semarang
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 1 tahun 1993
tentang perubahan bentuk hukum Bank menjadi Perusahaan Daerah dengan
mengacu pada Undang-undang No.7 tahun 1992 sebagai pengganti Undang-
undang No. 14 tahun 1967. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
No. 6 tahun 1998 dan akte pendirian Perseroan Terbatas No. 1 tanggal 1 Mei 1999
serta pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
No. C2.8223.HT.01.01 tahun 1999 tanggal 5 Mei 1999. Hasil keputusan tersebut
menjelaskan tentang bentuk hukum Bank Jateng berubah dari Perusahaan Daerah
(Perusda) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Kemudian ditandatangani perjanjian
Rekapitalisasi tanggal 7 Mei 1999 maka Bank Jateng telah sah mengikuti Program
Rekapitalisasi Perbankan, dengan modal disetor menjadi Rp. 583.754 milyar.
Pada tanggal 7 Mei 2005 Bank Jateng telah menyelesaikan program
rekapitalisasi, disertai pembelian kembali kepemilikan saham yang dimiliki
Pemerintah Pusat oleh Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota
se-Jawa Tengah. Seiring dengan terus berkembangnya perusahaan dan untuk lebih
menampilkan citra positif perusahaan terutama setelah lepas dari program
rekapitulasi, maka manajemen Bank Jateng berkeinginan mengubah logo dan call
name perusahaan yang mempresentasikan wajah baru Bank Jateng. Berdasarkan
55
Akta Perubahan Anggaran Dasar No.68 tanggal 7 Mei 2005 Notaris Prof.DR.
Liliana Tedjosaputro dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan hak Asasi
Manusia No. C.17331 HT.01.04.TH.2005 tanggal 22 juni 2005 maka nama
sebutan (call name) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah berubah, dari
sebelumnya PT. Bank BPD Jateng menjadi PT. Bank Jateng.
4.1.3 Visi dan Misi yang Dikembangkan PT Bank Jateng
Dalam era globalisasi saat ini banyak perusahaan dituntut untuk
melakukan persaingan secara global. Untuk menghadapi persaingan yang ketat,
PT Bank Jateng berusaha menerapkan rencana bisnis Bank yang disusun sesuai
visi dan misi. Terkait dengan hal tersebut, faktor eksternal maupun faktor internal
tetap diperhatikan serta prinsip kehati-hatian termasuk azas perbankan yang sehat
dan pelaksanaannya dalam pengawasan Komisaris sehingga rencana bisnis sesuai
dengan rencana bisnis.
PT Bank Jateng terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan
berdasarkan azas kepercayaan seperti menciptakan kepuasan baik karyawan
maupun nasabah. Hal ini terkait dengan strategi yang dibuat perusahaan dalam
menetapkan misi untuk melangkah menuju visi yang diinginkan. Penetapan misi
dan visi tersebut berguna mencapai arah dan tujuan organisasi secara keseluruhan
pada perusahaan tersebut.
Visi PT Bank Jateng adalah “Bank Terpercaya”, menjadi kebanggaan
masyarakat, mampu menunjang pembangunan daerah. Sedangkan misi PT Bank
Jateng adalah (1) “Meningkatkan layanan prima didukung oleh kehandalan
56
sumber daya manusia dengan teknologi modern serta jaringan yang luas, (2)
membangun budaya perusahaan dan mempertahankan bank yang sehat, (3)
mendukung pertumbuhan ekonomi regional dengan mengutamakan kegiatan retail
banking, (4) meningkatkan kontribusi dan komitmen pemilik guna memperkokoh
bank”. Visi dan misi yang dikembangkan PT Bank Jateng ini harus dijalankan
secara seimbang dan berkesinambungan agar keberhasilan pada bisnis perbankan
ini tercapai.
4.1.4 Struktur Organisasi pada PT Bank Jateng Semarang
Struktur organisasi terbentuk ketika suatu organisasi membuat susunan
tentang pembagian tugas kerja dalam menentukan hubungan antar pimpinan
dengan bawahan, dimana masing-masing memiliki tanggung jawab dan
wewenang sesuai pekerjaan yang telah dilakukan pada tiap bagian. PT Bank
Jateng telah menetapkan prosedur dan organisasi berkaitan dengan strategi
perusahaan yang mempunyai pengaruh penting atas struktur organisasinya.
Struktur organisasi akan mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. (Lampiran 1)
Sesuai dengan perkembangan dari tahun ke tahun, PT Bank Jateng
melakukan pergantian dan penambahan anggota Dewan Komisaris. Hal ini
dilakukan karena mengingat penerapan pentingnya tata kelola perusahaan yang
baik. Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 16 September
2009, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2009 Komisaris Utama dijabat oleh Hadi
Prabowo. Sedangkan Utami Handayani sebagai Komisaris Independen, Imam
57
Ghozali sebagai Komisaris Independen, dan Sriyadhi sebagai Komisaris. Pada
tahun 2009, PT Bank Jateng memiliki karyawan disesuaikan berdasarkan tingkat
jenjang pendidikan sebanyak 2308 orang.
4.1.5 Jenis Produk dan Jasa Serta Teknologi Informasi Pada PT Bank
Jateng
Pengembangan produk dan jasa terus dilakukan oleh PT Bank Jateng
untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Produk dan jasa yang ditawarkan
antara lain: simpanan dan kredit. Produk dalam bentuk simpanan ini merupakan
jenis produk yang bertujuan untuk menghimpun dana atau mengumpulkan dana
dari masyarakat luas. Produk simpanan ini terdiri dari: Tabungan (Bima,
Simpeses, Haji, Deposit on Call ( Simpanan Berjangka), DPLK Setia.
Untuk meningkatkan kualitas produk simpanan ini, PT Bank Jateng
memberikan akses kemudahan kepada para nasabah dalam bertransaksi secara
cepat. Cara yang digunakan adalah melakukan penyetoran dan penarikan secara
on line diseluruh Kantor Cabang Bank Jateng. Upaya ini dilakukan PT Bank
Jateng karena disesuaikan dengan mengikuti perkembangan teknologi saat ini.
Produk dalam bentuk kredit ini merupakan suatu jenis produk yang
diberikan oleh PT Bank Jateng dengan cara menyalurkan dana atau memberi
pinjaman dana melalui simpanan dari produk dana yang diberikan kepada
masyarakat, terutama dalam hal ini untuk para nasabah PT Bank Jateng. Produk
kredit terdiri dari: Kredit Rekening Koran, Kredit Investasi, Kredit Jexim, KPR
58
Subsidi, Kredit Pusaka Mandiri, KWF – IEPC, KWF – SME, Kredit Usaha Mikro
dan Kecil, Kredit Ketahanan Pangan, Kredit Wirausaha.
Teknologi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi peningkatan
efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan perbankan. Berkaitan dengan hal tersebut,
PT Bank Jateng terus melakukan pembenahan dan pengembangan teknologi
informasi yang nantinya akan memberikan kualitas pelayanan berbasis teknologi
yang lebih baik. PT Bank Jateng telah memasang jaringan online guna
memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi tunai maupun non tunai secara
real time, baik counter teller di Kantor BPD seluruh Indonesia maupun melalui
jaringan ATM bersama. Adapun jasa pelayanan lainnya yang ditawarkan antara
lain: layanan syariah pada Bank Jateng Syariah, layanan traksaksi dalam negeri,
layanan transaksi luar negeri.
4.2 Analisis Data dan Pembahasan
4.2.1 Gambaran Umum Responden
Responden penelitian adalah sebagian karyawan yang berjumlah masing-
masing 50 responden terdiri dari karyawan operasional di Kantor Bank Jateng
Cabang Semarang dan karyawan non operasional di Kantor Pusat Bank Jateng.
Kemudian penyebaran kuesioner kepada nasabah yang berjumlah 100 responden
dilakukan di Kantor Bank Jateng Cabang Semarang. Pengumpulan data kuesioner
ini dilakukan selama 1 bulan yaitu penelitian ini dilakukan sejak tanggal 15 juni
2010 hingga 13 juli 2010.
59
4.2.2 Penjabaran Strategi Menggunakan Konsep Balanced Scorecard
Balanced Scorecard merupakan sistem pengukuran kinerja komprehensif
yang meliputi aspek keuangan dan aspek non keuangan. Langkah awal yang harus
dilakukan adalah merancang strategi yang diperlukan sesuia goal setting theory
yang diterapkan PT Bank Jateng. Pencapaian tujuan strategi dapat dilakukan cara
menentukan ukuran sasaran yang relevan. Ukuran sasaran tersebut terdiri dari
ukuran hasil (lagging indicator) dan ukuran pemicu kinerja (leading indicator)
yang dapat dijabarkan pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1
Penjabaran Strategi Dengan Menggunakan Konsep Balanced
Scorecard
Sasaran Strategi Lagging Indicator Leading Indicators
Perspektif Keuangan:
Peningkatan ROA
Peningkatan Efisiensi
Meningkatnya ROA
Meningkatnya efisiensi
dan kemampuan dalam
melakukan kegiatan ope
rasional
ROA
BOPO
60
Peningkatan LDR
Meningkatnya
pengembalian
kewajiban kepada
nasabah yang telah
menanamkan dana
dengan kredit yang
diberikan kepada
debitur
LDR
Perspektif Konsumen :
Peningkatan Kepuasan
nasabah
Peningkatan Target Pasar PT
Bank Jateng
Peningkatan Pendapatan
Jasa yang Ditawarkan
Kepuasan nasabah
Meningkatnya
penguasan
segmen pasar
Meningkatnya
laba perusahaan
Survey kepuasan
nasabah
Market share
Profitabilitas
konsumen
61
Perspektif Bisnis
Internal :
Pengembangan,
Peningkatan Layanan
Peningkatan
produk,efisiensi,
efektivitas,
ketepatan transaksi
yang dilakukan
Rasio AETR
Perspektif Pertumbuhan dan
Pembelajaran :
Peningkatan Mutu dan
Kompetensi Karyawan
Peningkatan Kepuasan
Karyawan
Peningkatan
produktivitas karyawan,
kualitas Sumber Daya
Manusia
Kepuasan karyawan
Produktivitas
karyawan,
persentase
pelatihan karyawan
Survey kepuasan
karyawan
4.3 Interprestasi Hasil
4.3.1 Hasil Penilaian Kinerja Pada Masing-Masing Perspektif
4.3.1.1 Hasil Penilaian Kinerja Perspektif Keuangan
62
Pengukuran kinerja perspektif keuangan PT Bank Jateng
dengan konsep BSC dilakukan melalui tiga tolok ukur
menggunakan rasio keuangan, antara lain:
a. ROA
Tabel 4.2
Return on Asset (ROA) Pada PT Bank Jateng Semarang
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Laba Bersih Rp 345.498.383.727 Rp 403.048.993.894 Rp 434.155.721.378
Total Aktiva Rp 12.211.147.483.695 Rp 13.228.667.828.991 Rp 14.776.776.905.184
% ROA 2.83% 3.05% 2.94%
Rata-rata 2.94%
Sumber : Data sekunder yang diolah dari laporan tahunan
Hasil dari analisis ini adalah ROA pada PT Bank Jateng
tahun 2007 sebesar 2.83%, di tahun 2008 meningkat menjadi
3.05% dan tahun 2009 turun menjadi 2.94%. Dengan adanya
kenaikan ROA pada tahun 2008 menunjukkan bahwa semakin
besar mendapatkan tingkat keuntungan yang dapat dicapai PT
Bank Jateng. Meskipun sempat mengalami penurunan di tahun
2009, namun penurunan tersebut masih sama dengan nilai rata-
rata dan dapat dikatakan cukup baik.
b. Rasio Efisiensi (BOPO)
63
Tabel 4.3
Rasio Efisiensi (BOPO) PT Bank Jateng Semarang
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Biaya Operasional Rp 1.278.440.000.000 Rp 1.400.439.000.000 Rp 1.555.844.000.000
Pendapatan
Operasional
Rp 1.774.702.000.000 Rp 1.996.647.000.000 Rp 2.181.125.000.000
% BOPO 72.04% 70.14% 71.36%
Rata-rata 71.18%
Sumber: Data sekunder yang diolah dari laporan tahunan
Hasil dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa BOPO pada
tahun 2007 sebesar 72.04% dan menurun menjadi 70.14%
tahun 2008. Kemudian pada tahun 2009 meningkat menjadi
71.36%. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi nilai
BOPO maka semakin buruk kualitasnya. Tetapi jika mengacu
pada ketentuan Bank Indonesia menyatakan bahwa standar
terbaik BOPO adalah 92%, dalam hal ini Bank Jateng masih
berada pada kondisi ideal.
c. Rasio Likuiditas (Loan to Deposit Ratio)
Tabel 4.4
64
Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) PT Bank Jateng Semarang
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Kredit yang
diberikan
Rp 7.652.109.000.000 Rp 9.743.901.000.000 Rp 10.689.124.000.000
Total dana pihak
ketiga
Rp 9.926.460.000.000 Rp 9.541.473.000.000 Rp 11.985.892.000.000
% LDR 77.09% 102.12% 89.19%
Rata-rata 89.47%
Sumber: Data sekunder yang diolah dari laporan tahunan
Hasil dari tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun
2007 rasio LDR sebesar 77.09%. Sedangkan tahun 2008
mengalami peningkatan sebesar 102.12% dan tahun 2009
menurun menjadi 89.18% dan nilai tersebut lebih kecil
dibanding nilai rata-rata. Jika mengacu pada ketentuan BI
standar terbaik LDR adalah 85%-110%, hal ini menandakan
bahwa Bank Jateng berada pada posisi ideal.
4.3.1.2 Hasil Penilaian Kinerja Perspektif Pelanggan
Kepuasan konsumen (nasabah) ini diukur dari bagaimana
perusahaan dapat memuaskan nasabah. Alat ukur yang biasa
digunakan adalah:
i. Pangsa Pasar (Market share )
65
Tabel 4.5
Pangsa Pasar ( Market Share )
Total Aktiva Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Bank Jateng Rp 12.211.147.483.695 Rp 13.228.667.828.991 Rp 14.776.776.905.184
Bank Swasta
Nasional
Rp 36.634.131.000.000 Rp 44.155..594.000.000 Rp 49.023.300.000.000
% pangsa pasar 33.33% 29.96% 30.14%
Rata-rata 31.14%
Sumber : Data sekunder diolah dari laporan statistik daerah se-Jawa Tengah
Hasil pada tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa
perbandingan total aktiva antara PT Bank Jateng dengan Bank
Swasta Nasional dilihat dari data statistik keuangan daerah se-
Jawa Tengah. Pada tahun 2007 sebesar 33.33% dan tahun 2008
mengalami penurunan 29.96% . Kemudian naik menjadi 30.14%
pada tahun 2009 serta nilai rata-rata keseluruhan mencapai
31.14%. Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank Jateng terus
menekankan daya saing, suku bunga serta meningkatkan
kualitas produk dan jasa guna memberikan kepuasan terhadap
nasabah.
ii. Kepuasan Konsumen (Nasabah)
Hasil uji realibilitas dan validitas dapat dilihat pada tabel
4.6 berikut ini : (Lampiran 7)
Tabel 4.6
66
Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Nasabah
No Variabel Penelitian Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Tanggapan Nasabah terhadap
Fasilitas Pelayanan
0.767 Reliabel
2 Tanggapan Nasabah terhadap Tingkat
Pelayanan
0.761 Reliabel
3 Tanggapan Nasabah terhadap Kondisi
Karyawan
0.796 Reliabel
4 Tanggapan Nasabah terhadap
Kualitas Karyawan
1.000 Reliabel
5 Tanggapan Nasabah terhadap
Ketenangan dan Kenyamanan
0.849 Reliabel
Sumber: Output SPSS versi 16.0 dan data primer yang diolah
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tanggapan nasabah
mengenai (fasilitas pelayanan, tingkat pelayanan, kondisi
karyawan, kualitas karyawan, ketenangan dan kenyamanan)
menggunakan uji realibilitas. Indikator untuk uji realibilitas
adalah Cronbach’s Alpha, apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0.6
menunjukkan instrumen yang digunakan reliable (Ghozali,
2005).
Uji validitas dengan menggunakan korelasi Pearson
dengan hasil koefisien korelasi dari tiap jenis pertanyaan dengan
67
skor untuk masing-masing total pertanyaan adalah signifikan
secara statistik. Hasil uji validitas data kepuasan nasabah dapat
dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini: (Lampiran 7)
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Kepuasan Nasabah
No Variabel Penelitian Pearson
Correlation
Keterangan Koef
Sign.
1 Fasilitas Pelayanan
Q1
Q2
Q3
0.682 (**)
0.725 (**)
0.663 (**)
Valid
Valid
Valid
0.000
0.000
0.000
2 Tingkat Pelayanan
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
0.630 (**)
0.618 (**)
0.576 (**)
0.765 (**)
0.685 (**)
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
3 Kondisi Karyawan
Q9
Q10
Q11
0.687 (**)
0.774 (**)
0.703 (**)
Valid
Valid
Valid
0.000
0.000
0.000
68
Q12 0.808 (**) Valid 0.000
4 Kualitas Karyawan
Q13
1.000 (**)
Valid
0.000
5 Ketenangan
dan
Kenyamanan
Q14
Q15
0.788 (**)
0.862 (**)
Valid
Valid
0.000
0.000
Sumber: Output SPSS versi 16.0 dan data primer yang diolah
Hasil dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa keseluruhan
variabel penelitian ini memiliki nilai korelasi Pearson diatas
tingkat signifikasi 0,05 sehingga data kuesioner kepuasan
nasabah dikatakan valid. Untuk mengetahui tingkat kepuasan
nasabah terhadap atribut pada Bank Jateng dapat dilakukan
dengan menggunakan analisis faktor. Perhitungan mengenai uji
data tersebut dapat dilihat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini:
(Lampiran 9)
Tabel 4.8
Tingkat Kepuasan Nasabah PT Bank Jateng Semarang
69
No Tanggapan Kepuasan Nasabah Mengenai Atribut
Pada PT Bank Jateng
Skor
Rata-rata (Mean)
Fasilitas Pelayanan:
3.72
1 Letak geografis pada PT Bank Jateng yang strategis
2 Kondisi eksterior gedung Bank Jateng
3 Kerjasama jaringan ATM Bank Jateng dengan
jaringan ATM Bank lainnya
Tingkat Pelayanan:
4 Penawaran berbagai macam jenis produk Bank Jateng
3.45
5 Memberikan pelayanan jaringan ATM yang luas
6 Sikap petugas Bank jateng yang sopan dan ramah
7 Pemberian keuntungan dalam bentuk pendapatan
bunga
8 Pemberian dalam bentuk potongan berupa
keuntungan kepada nasabah
Kondisi Karyawan
9 Petugas mempunyai pengetahuan yang cukup
70
10 Petugas memberikan pelayanan informasi secara jelas
dan cepat dalam membuka atau menutup rekening
3.63
11 Petugas memberikan pelayanan informasi kredit
secara jelas
12 Penawaran produk baru
Kualitas Karyawan:
13 Citra perusahaan pada Bank Jateng 4.04
Ketenangan dan Kenyamanan:
14 Desain interior gedung Bank Jateng
3.96
15 Kemudahan dalam menangani transaksi oleh petugas
Bank Jateng
Jumlah Skor Nilai Rata-Rata Secara Keseluruhan 3.76
Sumber : Data primer yang diolah
Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa data yang
diperoleh dari survey penyebaran kuesioner kepada nasabah PT
Bank Jateng menunjukkan hasil nilai rata-rata keseluruhan
sebesar 3.76. Angka yang dihasilkan dari nilai rata-rata ini
menginterpretrasikan bahwa angka diatas 3.50 memiliki
penilaian dengan kategori cukup baik/cukup puas. Terkait
71
penilaian tersebut, PT Bank Jateng akan berusaha memberikan
pelayanan terbaik. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan
loyalitas kepada nasabah serta meningkatkan pencapain nasabah
baru.
iii. Profitabilitas Konsumen
Tabel 4.9
Profitabilitas Konsumen PT Bank Jateng Semarang
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Laba Bersih
Sebelum
Pajak
Rp 495.653.211.114 Rp 600.693.301.565 Rp 606.075.032.266
Penjualan
Bersih
Rp 1.774.701.759.000 Rp 1.996.647.269.000 Rp 2.181.125.316.000
%Profitabili
tas
Konsumen
27.93%
30.08%
27.69%
Rata-rata 28.57%
Sumber: Data sekunder yang diolah dari laporan tahunan
Hasil dari tabel 4.9 menjelaskan bahwa persentase
profitabilitas konsumen pada tahun 2007 sebesar 27.93% serta
tahun 2008 meningkat menjadi 30.08% dan mengalami
penurunan menjadi 27.69% pada tahun 2009. Meskipun nilai
72
rata-rata masih dibawah nilai persentase profitabilitas konsumen
tahun 2008, namun nilai rata-rata tetap lebih besar dibanding
nilai persentase profitabilitas konsumen tahun sebelumnya. Jadi
semakin tinggi nilai profitabilitas konsumen, berarti
menunjukkan semakin tinggi laba yang berhasil dicapai oleh
perusahaan.
4.3.1.3 Hasil Penilaian Kinerja Perspektif Bisnis Internal
Setelah melakukan pengukuran pada perspektif keuangan dan
perspektif pelanggan, PT Bank Jateng mengembangan tujuan dan strategi
untuk mengukur perspektif bisnis internal. Hasil dari perhitungan rasio
NGR dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini:
Tabel 4.10
Rasio NGR (Network Growth Ratio ) PT Bank Jateng Semarang
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Delta Unit Kerja 242 293 333
Total Unit Kerja
Keseluruhan
868 868 868
% Rasio NGR 27.88% 33.75% 38.36%
Rata-rata 33.33%
Sumber: Data sekunder yang diolah dari laporan tahunan
73
Untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas serta ketepatan proses
transaksi yang dilakukan PT Bank Jateng Semarang, perhitungan dapat
dilakukan dengan menggunakan rasio AETR pada tabel 4.11 dibawah ini:
Tabel 4.11
Rasio AETR Pada PT Bank Jateng Semarang
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Biaya
Administrasi
119.842.233.619 129.752.395.275 135.367.200.326
Total Pendapatan 1.788.318.000.000 2.020.190.000.000 2.191.810.000.000
% Rasio AETR 6.70% 6.42% 6.18%
Rata-rata 6.43%
Sumber: Data sekunder yang diolah dari laporan tahunan
Hasil dari tabel 4.10 menjelaskan bahwa selama periode
tahun 2007-2009 mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata
keseluruhan 33.33%. Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank
Jateng berhasil melakukan kegiatan penataan jaringan
operasional untuk meningkatkan pelayanan nasabah. Sedangkan
pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai rata-rata keseluruhan
pada rasio AETR sebesar 6.43%, dan total pendapatan dari
tahun ke tahun terus meningkat lebih baik.
Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan
efisiensi, efektivitas serta ketepatan proses transaksi yang
dilakukan PT Bank Jateng. Pengembangan produk dan jasa yang
74
ditawarkan, peningkatan pelayanan purna jual, pengembangan
kerjasama yang dilakukan PT Bank Jateng dengan Bank lainnya
meningkat lebih baik.
4.3.1.4 Hasil Penilaian Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Tujuan strategis perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
ditentukan melalui alat pengukuran sebagai berikut:
a) Produktivitas Karyawan
Perhitungan mengenai tingkat produktivitas karyawan
dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
Tabel 4.12
Produktivitas Karyawan PT Bank Jateng Semarang
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Laba Bersih
Sebelum Pajak
Rp 495.653.211.114 Rp 600.693.301.565 Rp 606.075.032.266
Karyawan
Keseluruhan
2415 2365 2308
Total Rp 205.239.424,9 Rp 253.992.939,4 Rp 262.597.501
Rata-rata Rp 240.609.955,1
Sumber : Data sekunder yang diolah dari laporan tahunan
Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa produktivitas
karyawan pada tahun 2007 adalah Rp 205.239.424,9 artinya
setiap karyawan memberikan bagian laba bersih kepada
75
perusahaan sebesar Rp 205.239.424,9. Sedangkan pada tahun
2008 mengalami kenaikan sebesar Rp 253.992.939,4 dan pada
tahun 2009 meningkat sebesar Rp 262.597.501. Jumlah
produktivitas karyawan pada tahun 2009 lebih besar dari
jumlah rata-rata produktivitas selama tiga tahun. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa karyawan telah mengalami
peningkatan produktivitas setiap tahun.
b) Tingkat Persentase Pelatihan Karyawan
Tabel 4.13
Tingkat Persentase Pelatihan Karyawan
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Karyawan yang ditraining 1.330 1.546 1.919
Total Karyawan 2.415 2.365 2.308
% Karyawan yang
terampil
55.07% 65.37% 83.15%
Rata-Rata 67.86%
Sumber : Data sekunder yang diolah dari laporan tahunan
Hasil dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa tingkat
persentase karyawan yang terampil pada tahun 2007 sebesar
55.07%. Peningkatan berturut-turut terjadi pada tahun 2008
yaitu 65.37% dan tahun 2009 meningkat menjadi 83.15%. Hal
ini merupakan keberhasilan PT Bank Jateng dalam
76
mengembangkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
yang Berbasis Kompetensi (MSDM-BK). Program Pendidikan
dan Pelatihan diberikan guna meningkatkan kualitas SDM
yang kompeten.
c) Tingkat Kepuasan Karyawan
Pengujian kualitas data menggunakan uji reabilitas dan
uji validitas. Hasil dari pengujian data dapat dilihat pada tabel
4.14 di bawah ini : (Lampiran 6)
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Karyawan
No Variabel Penelitian Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Tanggapan Karyawan terhadap
Kepemimpinan
0.899 Reliabel
2 Tanggapan Karyawan terhadap
Motivasi
0.842 Reliabel
3 Tanggapan Karyawan terhadap
Semangat kerja
0.836 Reliabel
4 Tanggapan Karyawan terhadap
Kondisi Fisik
0.903 Reliabel
5 Tanggapan Karyawan terhadap
Kepuasan Karyawan
0.890 Reliabel
Sumber: Output SPSS versi 16.0 dan data primer yang diolah
77
Pada tabel 4.14 diatas dapat diketahui bahwa uji
reliabilitas pada keseluruhan variabel tersebut menghasilkan
nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0.60. Sehingga hasil
keseluruhan variabel mengenai data kuesioner kepuasan
karyawan terhadap atribut pada PT Bank Jateng dikatakan
reliabel.
Hasil uji validitas mengenai data kuesioner kepuasan
karyawan terhadap atribut PT Bank Jateng dapat dilihat pada
tabel 4.15 dibawah ini: (Lampiran 6)
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Kepuasan Karyawan
No Variabel Penelitian Pearson
Correlation
Keterangan Koef.Sign
1 Kepemimpinan
Q1
Q2
0.916 (**)
0.905 (**)
Valid
Valid
0.000
0.000
2 Motivasi
Q3
Q5
0.855 (**)
0.830 (**)
Valid
Valid
0.000
0.000
78
Q11
0.843 (**) Valid
0.000
3 Semangat Kerja
Q4
Q6
Q7
0.820 (**)
0.826 (**)
0.837 (**)
Valid
Valid
Valid
0.000
0.000
0.000
4 Kondisi Fisik
Q8
Q9
0.925 (**)
0.915 (**)
Valid
Valid
0.000
0.000
5 Kepuasan Karyawan
Q10
Q12
0.898 (**)
0.888 (**)
Valid
Valid
0.000
0.000
Sumber: Output SPSS versi 16.0 dan data primer yang diolah
Pada tabel 4.15 diatas menjelaskan bahwa hasil uji
validitas menggunakan korelasi Pearson menghasilkan data
dengan koefisien korelasi yang signifikan. Hasil data kuesioner
kepuasan karyawan menunjukkan nilai diatas 0.05 sehingga data
tersebut dikatakan valid.
79
Untuk mengetahui skor rata-rata tingkat kepuasan
karyawan dapat dilakukan dengan uji analisis faktor.
Perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.16 di bawah ini:
(Lampiran 10)
Tabel 4.16
Tingkat Kepuasan Karyawan PT Bank Jateng Semarang
No Tanggapan Kepuasan Karyawan Mengenai
Atribut Pada PT Bank Jateng
Skor
Rata-rata (Mean)
Kepemimpinan:
3.76
1 Penerapan manajemen yang baik
2 Mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas
3 Pemberian penghargaan atas kinerja yang amat
bagus
Motivasi:
4 Meningkatkan produktivitas kerja dengan cara
memberikan program pelatihan karyawan
3.63
5 Kepuasan berkaitan dengan pemberian ijin/cuti
Semangat Kerja:
80
6 Penerapan disiplin kerja yang sesuai
3.69
7 Penentuan jadwal kerja yang sesuai
8 Hubungan komunikasi kerja dapat terjalin dengan
baik
Kondisi Fisik:
9 Pemberian fasilitas kerja yang lengkap
3.69
10 Tersedianya fasilitas penunjang dan akses
informasi yang tepat, akurat
Kepuasan Karyawan:
11 Kepuasan berkaitan dengan pemberian gaji dan
insentif
3.94 12 Pemberian gaji setiap bulan dengan tepat waktu
Jumlah skor nilai rata-rata secara keseluruhan 4.48
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan pada tabel 4.16 diatas menghasilkan tentang
hasil skor nilai rata-rata keseluruhan sebesar 4.48.. Angka
81
tersebut menunjukkan hasil dengan kategori baik karena
memiliki nilai rata-rata diatas 4.00.
Berkaitan dengan penilaian tersebut, keberhasilan PT
Bank Jateng terwujud karena didukung dengan penerapan teori
model Porter-Lawler yang baik. Sistem kepemimpinan,
motivasi, semangat kerja dilakukan untuk meningkatkan
produktifitas karyawan. Kondisi fisik berupa fasilitas serta
memberikan kepuasan karyawan berupa pemberian ijin/cuti,
pemberian insentif berupa bonus, reward kepada karyawan yang
berprestasi, pemberian gaji berdasarkan job grading.
4.3.1.5 Penilaian Kinerja Bank Secara Keseluruhan
Setelah dilakukan pengukuran masing-masing perspektif kemudian
dilanjutkan dengan analisis kinerja secara keseluruhan. Penilaian kinerja
keuangan dilakukan dengan cara memberikan bobot nilai pada rasio
keuangan sesuai acuan menurut ketentuan Bank Indonesia. Tingkat
kepuasan nasabah dan karyawan dapat diukur berdasarkan skala likert.
Penilaian kinerja Bank Jateng secara keseluruhan ini menggunakan konsep
balanced scorecard dilakukan dengan cara scoring untuk mendapat hasil
yang berimbang. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini:
Tabel 4.17
Hasil Penilaian Kinerja Secara Keseluruhan
82
RASIO Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
NILAI SCORE NILAI SCORE NILAI SCORE
ROA 90 13.5 90 13.5 90 13.5
BOPO 90 13.5 90 13.5 90 13.5
LDR 80 16 100 20 100 20
AETR 90 13.5 90 13.5 90 13.5
Total 56.5 60.5 60.5
Network
Growth
Ratio
27.88% 33.75% 38.36%
Market
Share
33.33% 29.96% 30.14%
Profitabilita
s Konsumen
27.93%
30.08%
27.69%
Produktivita
s Karyawan
Rp 205.239.424,9 Rp 253.992.939,4 Rp 262.597.501
% Pelatihan
Karyawan
terampil
55.07% 65.37% 83.15%
Sumber: Data sekunder yang diolah
Tabel 4.17
Hasil Persentase (%) Tingkat Kepuasan Keseluruhan
83
Skor Nilai Rata-rata Keterangan Berdasarkan
Skala Likert
Tingkat kepuasan
nasabah
3.76 Cukup baik/cukup puas
Tingkat kepuasan
karyawan
4.48 Baik/ puas
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil analisis data dari keempat perspektif memiliki hubungan sebab
akibat dan saling berkaitan satu sama lainnya. Kinerja perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran pada tahun 2007-2009 menunjukkan keberhasilan PT Bank Jateng
dalam meningkatkan nilai rata-rata tingkat persentase pelatihan karyawan sebesar
67.86% mempengaruhi peningkatan produktivitas karyawan dengan nilai rata-rata
sebesar Rp 240.609.955,1. PT Bank Jateng dapat mencapai tingkat kepuasan
karyawan sebesar 4.48 yang memiliki kategori baik/puas.
Pada perspektif bisnis internal menghasilkan nilai rata-rata keseluruhan
pada rasio NGR sebesar 33.33% dan rasio AETR sebesar 6.43%. Penilain ini
bertujuan untuk mengembangan inovasi dengan cara memperluas struktur
jaringan operasional, mendesain produk, efisiensi, efektivitas serta ketetapan
waktu proses atas transaksi yang dilakukan untuk menigkatkan layanan purna jual.
Hal tersebut akan berpengaruh pada perspektif konsumen yang dapat mencapai
target rata-rata market share sebesar 31.14%. Profitabilitas konsumen dengan
nilai rata-rata sebesar 28.57%, dapat mencapai hasil nilai rata-rata keseluruhan
84
pada tingkat kepuasan nasabah sebesar 3.76 yang mengindikasikan hasil kategori
cukup baik/puas.
Penilain kinerja dari tiga perspektif diatas berpengaruh besar pada
perspektif keuangan. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
profit suatu perusahaan dapat diukur melalui rasio keuangan. Hasil rasio keuangan
yang telah diukur meliputi hasil nilai rata-rata pada rasio LDR sebesar 89.47% ,
BOPO sebesar 71.18% dan untuk mencapai tingkat keuntungan yang optimal
maka ROA menghasilkan nilai rata-rata sebesar 2.94%.
Pada penilaian kinerja organisasi secara keseluruhan ini, tahun 2007
hingga tahun 2008 rasio keuangan PT Bank Jateng memiliki skor 56.5 dan tahun
2009 mencapai skor 60.5. Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank Jateng berhasil
meningkatkan kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep Balanced
Scorecard. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Kusuma (2003), Herlina (2004) dan Zakir (2004). Namun hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Cahyono (2000) yang tidak menggunakan perspektif keuangan.
Pada saat ini PT Bank Jateng dalam tahap bertumbuh (growth) menuju ke
tahap bertahan (sustain) karena didukung dengan penerapan teori penetapan
tujuan (goal setting theory). Peningkatan kepuasan kinerja karyawan dapat dicapai
dengan menerapkan sistem kepemimpinan, motivasi dan semangat kerja yang
optimal. Tujuan tersebut tercapai karena didukung expectancy theory dengan
model Porter-Lawler yang diterapkan dengan baik dan benar. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan keberhasilan PT Bank Jateng mendapat penghargaan Golden
85
Trophy Award tahun 2009 dari Majalah Infobank Kategori Bank yang
Berpredikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan Tahun 2004-2008.
86
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disajikan pada bab-bab terdahulu, penilaian
Kinerja dapat diukur dengan menggunakan empat perspektif yang selanjutnya
dapat disimpulkan:
1. Perspektif Keuangan
Rasio keuangan yang digunakan adalah ROA, BOPO dan
LDR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT Bank Jateng dari
tahun 2007 hingga tahun 2009 dapat mencapai cost effectiveness
dan menghasilkan laba perusahaan yang optimal. Kinerja pada
perspektif keuangan menunjukkan hasil yang cukup baik bahkan
terus mengalami perkembangan yang baik.
2. Perspektif Pelanggan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa menjelaskan
bahwa market share pada PT Bank Jateng mengalami peningkatan
dengan mencapai nilai rata-rata sebesar 31.14%. PT Bank Jateng
tetap mempertahankan daya saing, suku bunga, meningkatkan
penguasaan segmen pasar guna memenuhi kebutuhan nasabah.
Untuk mengetahui kualitas pelayanan dan profitabilitas
konsumen dapat dinilai dengan melakukan survey mengenai tingkat
kepuasan nasabah dengan kuesioner. Dari hasil perhitungan
87
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan nasabah mencapai hasil
cukup baik dengan angka yang hampir mendekati angka 4,00.
Kemudian nilai rata-rata keseluruhan profitabilitas konsumen
meningkat menghasilkan nilai sebesar 28,57% lebih besar dari
tahun sebelumnya. Hal ini menandakan semakin tinggi
profitabilitas maka semakin tinggi laba yang berhasil diraih oleh
perusahaan.
3. Perspektif Bisnis Internal
PT Bank Jateng mulai memperluas jaringan operasional
dengan cara memperluas jaringan kantor, pengembangan berbagai
produk dan jasa yang ditawarkan. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan layanan purna jual dan memberikan tambahan
manfaat kepada para nasabah agar tetap mempunyai loyalitas
terhadap PT Bank Jateng. Hasil dari pengukuran rasio NGR
menunjukkan pertumbuhan jaringan kantor dan rasio AETR
menggambarkan keberhasilan peningkatan efisiensi, efektivitas
serta ketepatan proses transaksi yang dilakukan PT Bank Jateng.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan yang
mengindikasikan bahwa produktivitas karyawan terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena dalam
mengukur tingkat persentase pelatihan karyawan berhasil
dilakukan PT Bank Jateng. Mengenai tingkat kepuasan karyawan
88
menunjukkan nilai skor rata-rata keseluruhan 4.48. Angka tersebut
menunjukkan hasil yang baik/puas.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan maupun kelemahan. Di sisi
lain, keterbatasan dan kelemahan yang ditemukan dalam penelitian ini dapat
menjadi masukan bagi penelitian yang akan datang. Adapun keterbatasan-
keterbatasan penelitian ini antara lain :
1) Sampel yang diambil dalam penelitian hanya satu bank saja yang
merupakan bank konvensional. Oleh karena itu, selanjutnya perlu
dilakukan penelitian dengan menggunakan sampel bank yang lebih
banyak.
2) Jangka waktu penelitian selama 3 tahun yaitu dari tahun 2007 hingga
tahun 2009, menyebabkan keterkaitan antara tiap perspektif tidak bisa
dilakukan secara maksimal. Sehingga diharapkan penelitian
berikutnya dapat menambah waktu pengamatan sehingga bisa
dilakukan evaluasi kinerja antara tiap perspektif menggunakan konsep
Balance scorecard.
5.3. Saran
Dari keterbatasan penelitian yang telah diungkapkan maka dapat diberikan
saran-saran, yaitu sebagai berikut:
89
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perspektif keuangan
menggunakan tiga tolok ukur: ROA, BOPO, LDR. Diharapkan pada
penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran rasio keuangan
yang lebih lengkap.
2. Bagi penelitian selanjutnya, pada perspektif non keuangan diharapkan
dapat mengembangkan pengukuran diluar dari penelitian ini.
3. Bagi pihak PT Bank Jateng, diharapkan dapat terus mengembangkan
sasaran strategis disesuaikan dengan prosedur dan kebijakan agar tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan optimal.
90
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen.
Jakarta : Salemba Empat.
Bankir, R.D. et al., (2004), “The Balanced Scorecard: Judgmental Effects of
Performance Measures Linked to Strategy”, The Accounting Review, Vol.
79 No.1.
Budiharjo, C. 2008.”Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Kepemimpinan dan
Komitmen Organisasional terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi pada
Balai Latihan Kerja dan Industri Semarang”. Skripsi tidak Dipublikasikan,
Program Sarjana, Universitas Diponegoro Semarang.
Cahyono, D. 2000. “Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard untuk Organisasi
Sektor Publik.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2,No. 3
Ciptani, M. K. 2000. “Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja Masa
Depan: Suatu Pengantar.” Jurnal akuntansi dan keuangan, Vol.2 ,No.1
91
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.
Jogjakarta: Penerbit Andi.
Fadlillah, N. 2006. ”Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Islam Jakarta
Pondok Kopi Dengan Metode Balanced Scorecard”. Skripsi Tidak
Dipublikasikan, Program Sarjana Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Herlina, E. 2004. “Analisis Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran
Kinerja Pengukuran Komprehensif pada Perusahaan jasa (Studi Kasus
Rumah Sakit Roemani)” Skripsi Tidak Dipublikasikan, Program Sarjana,
Universitas Diponegoro.
Henry. 2004.”Analisis Penilaian Kinerja Usaha PT BRI (Persero) Sebelum dan
Sesudah Tahun 1998 Yang Diukur Dengan Balanced Scorecard”.Tesis ini
Tidak Dipublikasikan, Program Magister Akuntansi, Universitas
Diponegoro.
92
Horne, V. dan James C. dkk. 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.
Jakarta : Salemba 4.
Hoque, Z. dan Wendy, J. 2000. “Linking Balanced Scorecard Measure to Size
and Market Factor : Impact on Organization Performance”. Journal of
Management Accounting Review. Vol 12.
Ikhsan, A. dan Sutopo. 2003. “Implementasi Konsep Balanced Scorecard (BSC)
Bagi Small and Medium Business di Indonesia:Suatu Tinjaun Teoritis”,
EKOBIS , Vol 4,No.1.
Indriantoro, N. dan Supomo, B. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis, edisi satu.
Yogyakarta: BPFE.
Kaplan, R. dan D. Norton. 1996. The Balanced Scorecard: Translating Strategy
into Action, edisi satu. United States Of America : Harvard Business
School Press.
.2000. Balanced Scorecard Menerapkan Strategi Aksi.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
93
Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi Enam. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian. Jakarta : Salemba 4.
Kusuma, E. 2003. “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat ukur Kinerja
Pada organisasi Nirlaba (Studi Kasus pada Yayasan Setara Semarang.
“ Skripsi Tidak Dipublikasikan, Program Sarjana, Universitas Diponegoro.
Lasdi, L. 2002. “Balanced scorecard Sebagai Kerangka Pengkuran Kinerja
Perusahaan Secara Komprehensif dalam Lingkungan bisnis Global.”
Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol. 2,No. 2.
Lipe, M. G.dan S. Salterio. 2002. “A note the judgmental effects of the Balanced
Scorecard’s information organization”. Accounting, Organization and
Society. Vol.27.
94
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, edisi 3.
Jakarta : Salemba Empat.
. 2005. “Alternatif Pemacuan Kinerja Personel dengan Pengelolaan
Kinerja Terpadu Berbasis Balanced Scorecard.” Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia. Vol.20, No.3.
Mulyadi dan J. Setyawan. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen: Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan. edisi 2. Jakarta :
Salemba Empat.
Mowen, H. 2004. Akuntansi Manajemen. Edisi 7. Jakarta : Salemba 4.
Putri, D. P. 2008. “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep
Balanced Scorecard (Studi Kasus PT BTN (Persero) Cabang Solo).”
Skripsi Tidak Dipublikasikan, Program Sarjana, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
95
Rindawati,E. 2007. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
dengan Perbankan Konvensional”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Program
Sarjana, Universitas Islam Indonesia.
Robbins, S.P.2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT
INDEKS Gramedia.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.
Santoso. B. Totok dan T. Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainny. Edisi
kedua. Jakarta : Salemba Empat.
Tjiptono, F. 2004. Manajemen Jasa. Jogjakarta : Penerbit Andi.
Umar, H. 1997. Riset Akuntansi: Panduan Lengkap untuk Membuat Skripsi,
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Wardhani. 1999. “Balanced Scorecard Sebaagai Salah Satu Sarana Pengukur
Kinerja Operasi Perusahaan”. Jurnal Siasat Bisnis. Vol.7.
96
Zakir, I. 2006. “Pengukuran dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi kasus
PT. Bank BPD Jawa Tengah). “ Skripsi Tidak Dipublikasikan, Program
Sarjana, Universitas Diponegoro.
102
Perihal : Permohonan menjadi Responden
Yth. Bapak / Ibu/ Sdr Nasabah pada PT Bank Jateng Semarang
sebagai Responden Penelitian
di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan rencana penyelesaian penelitian untuk skripsi saya yang
berjudul
“Analisis Penilaian Kinerja Organisasi Dengan Menggunakan Konsep
Balanced Scorecard Pada PT Bank Jateng Semarang ” maka perkenankan saya:
Nama : Meirdania Zudia
NIM : C2C 006 098
Status : Mahasiswa Akuntansi Program Sarjana (S1) Reguler-1
Memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Agar
penelitian ini bermanfaat, maka dimohonkan Bapak/Ibu berkenan mengisi
kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya. Penelitian ini tidak untuk mencari jawaban
yang benar/salah, peneliti ingin mengetahui opini pribadi Bapak/Ibu. Semua
jawaban Bapak/Ibu dijaga kerahasiaannya. Seluruh informasi akan dianalisis dan
dilaporkan secara keseluruhan/bukan per individu dan digunakan semata-mata
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER-1
Jl. Erlangga Tengah No. 17 Semarang Kode Pos : 50241
Telp. (024) 8449211, (024) 8446409 Fax (024) 8449212
103
untuk kepentingan penelitian ilmiah. Atas kesediaan dan kerelaan Bapak/Ibu
dalam mengisi kuesioner ini, saya sampaikan terima kasih.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Hormat Saya
Drs. H. Mohamad Nasir, Msi., Akt., Ph.D Meirdania Zudia
104
KUESIONER PENELITIAN
TANGGAPAN KEPUASAN NASABAH
TERHADAP ATRIBUT PT BANK JATENG SEMARANG
PETUNJUK PENGISIAN:
Kuesioner penelitian yang berjudul “Analisis Penilaian Kinerja Organisasi
Dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Pada PT Bank Jateng
Semarang”. Petunjuk pengisian ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama
mengenai identitas responden, bagian kedua berisi daftar pertanyaan mengenai
tanggapan kepuasan nasabah terhadap atribut PT Bank Jateng Semarang.
BAGIAN SATU : IDENTITAS RESPONDEN
Dimohon dengan hormat Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi identitas secara
lengkap (kecuali nama boleh tidak diisi), dan memberi tanda silang (X) atau
melingkari jawaban. Setiap pertanyaan hanya berisi satu jawaban.
No. Responden : ____________________________________________
Tanggal Pengisian : ____________________________________________
Identitas Responden
1. Nama ( boleh tidak diisi ) :
1. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
2. Status Martial : Kawin / Tidak Kawin
3. Usia : ________ tahun
105
4. Pendidikan terakhir ( beri tanda silang pada jawaban yang sesuai ) :
a) SD
b) SLTP
c) SLTA
d) Akademi/Sederajat
e) Perguruan Tinggi (S1, S2, S3)
5. Pendapatan : a. < Rp 500.000
b. Rp 500.000 – Rp 1.000.000
c. Rp 1.000.000 − Rp 2.000.000
d. > Rp 2.000.000
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberikan tanda (X)
pada salah satu jawaban yang tersedia
2. Jawaban yang tersedia berupa skala 1-5 dengan persamaan scoring :
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
106
Kepuasan konsumen ( Anthanassopoulos, et.al dalam Mas’ud (2004)
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5
NO PERNYATAAN
KINERJA
1 2 3 4 5
1 Bank Jateng menawarkan berbagai macam
produk yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan.
2 Bank Jateng terletak di dekat pusat belanja
(shopping center) dan dekat kantor-kantor lain
yang letaknya strategis.
3 Jaringan ATM pada Bank Jateng luas dan dapat
memenuhi kebutuhan saya.
4 Sikap petugas Bank Jateng sopan dan ramah
dalam melayani saya.
5 Petugas Bank Jateng mempunyai pengetahuan
yang cukup untuk melayani saya.
6 Petugas (customer service) Bank Jateng
memberikan pelayanan informasi secara jelas dan
cepat dalam membuka atau menutup rekening.
107
7 Petugas (Loan service) Bank Jateng memberikan
pelayanan informasi kredit secara jelas.
8 Bank Jateng memberikan keuntungan dalam
bentuk pendapatan bunga.
9 Walaupun Bank Jateng memberikan potongan,
nasabah masih bisa mendapatkan keuntungan dari
hasil tabungannya.
10 Kondisi eksterior Bank Jateng sudah baik,
misalnya: kebersihan luar gedung dan fasilitas
parker yang luas.
11 Desain Interior Bank Jateng tertata rapi, sehingga
mempermudah transaksi yang saya lakukan.
12 Produk baru yang ditawarkan oleh petugas Bank
Jateng dapat memberikan kepuasan kepada saya.
13 Jaringan ATM Bank Jateng bekerja sama dengan
jaringan ATM bank lain yang dapat memberikan
kemudahan transaksi kepada saya.
14 Petugas Bank Jateng (teller service) memberikan
kemudahan dalam menangani transaksi secara
cepat dan tepat.
15 Saya percaya Bank Jateng adalah jelas yang
terbaik
108
Saya mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas bantuan
dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr dalam mengisi kuesioner ini. Jika ada komentar dan
usulan dari Bapak/Ibu/Sdr, bisa diisikan pada kolom berikut ini atau melalui,
CP:
Meirdania Zudia
Universitas Diponegoro, Semarang
Email : [email protected]
110
Perihal : Permohonan menjadi Responden
Yth. Bapak / Ibu/ Sdr Karyawan pada PT Bank Jateng Semarang
sebagai Responden Penelitian
di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan rencana penyelesaian penelitian untuk skripsi saya yang
berjudul
“Analisis Penilaian Kinerja Organisasi Dengan Menggunakan Konsep
Balanced Scorecard Pada PT Bank Jateng Semarang ” maka perkenankan saya:
Nama : Meirdania Zudia
NIM : C2C 006 098
Status : Mahasiswa Akuntansi Program Sarjana (S1) Reguler-1
Memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Agar
penelitian ini bermanfaat, maka dimohonkan Bapak/Ibu berkenan mengisi
kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya. Penelitian ini tidak untuk mencari jawaban
yang benar/salah, peneliti ingin mengetahui opini pribadi Bapak/Ibu. Semua
jawaban Bapak/Ibu dijaga kerahasiaannya. Seluruh informasi akan dianalisis dan
dilaporkan secara keseluruhan/bukan per individu dan digunakan semata-mata
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER-1
Jl. Erlangga Tengah No. 17 Semarang Kode Pos : 50241
Telp. (024) 8449211, (024) 8446409 Fax (024) 8449212
111
untuk kepentingan penelitian ilmiah. Atas kesediaan dan kerelaan Bapak/Ibu
dalam mengisi kuesioner ini, saya sampaikan terima kasih.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Hormat Saya
Drs. H. Mohamad Nasir, Msi., Akt., Ph.D Meirdania Zudia
112
KUESIONER PENELITIAN
TANGGAPAN KEPUASAN KARYAWAN
TERHADAP ATRIBUT PT BANK JATENG SEMARANG
PETUNJUK PENGISIAN:
Kuesioner penelitian yang berjudul “Analisis Penilaian Kinerja Organisasi
Dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Pada PT Bank Jateng
Semarang”. Petunjuk pengisian ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama
mengenai identitas responden, bagian kedua berisi daftar pertanyaan mengenai
tanggapan kepuasan karyawan terhadap atribut PT Bank Jateng Semarang.
BAGIAN SATU : IDENTITAS RESPONDEN
Dimohon dengan hormat Bapak/Ibu untuk mengisi identitas secara lengkap
(kecuali nama boleh tidak diisi), dan memberi tanda silang (X) atau melingkari
jawaban. Setiap pertanyaan hanya berisi satu jawaban.
No. Responden : ____________________________________________
Tanggal Pengisian : ____________________________________________
Identitas Responden
1. Nama ( boleh tidak diisi ) :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
3. Status Martial : Kawin / Tidak Kawin
4. Usia : ________ tahun
113
5. Jabatan :
6. Lama bekerja : tahun bulan
7. Pendidikan terakhir ( beri tanda silang pada jawaban yang sesuai ) :
a) S3
b) S2
c) S1
d) D3
e) SMA
8. Pendapatan : a. < Rp 500.000
b. Rp 500.000 – Rp 1.000.000
c. Rp 1.000.000 − Rp 2.000.000
d. > Rp 2.000.000
BAGIAN DUA : DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER PENELITIAN
1. Isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberikan tanda (X)
pada salah satu jawaban yang tersedia.
2. Jawaban yang tersedia berupa skala 1-5 dengan persamaan scoring :
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
114
Kepuasan Karyawan (Machmudah dalam Putri, 2008)
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
1 2 3 4 5
NO PERNYATAAN
KINERJA
1 2 3 4 5
1 Bank Jateng telah menerapkan manajemen yang
baik.
2 Bank Jateng mengkomunikasikan visi dan
misinya kepada saya dengan jelas.
3 Pimpinan Bank Jateng memberikan penghargaan
kepada karyawan yang memiliki kinerja yang
amat bagus.
4 Saya melakukan disiplin kerja sesuai dengan
yang diterapkan Bank Jateng selama ini.
5 Untuk meningkatkan produktivitas kerja, Bank
Jateng memberikan program pelatihan
karyawan.
6 Bank Jateng menentukan jadwal kerja yang
sudah sesuai dengan kemampuan saya.
7 Hubungan komunikasi kerja antar karyawan
dapat terjalin dengan baik di Bank Jateng.
115
8 Bank Jateng memberikan fasilitas kerja yang
lengkap kepada karyawan.
9 Tersedianya fasilitas penunjang dan akses
informasi yang tepat, akurat diberikan Bank
Jateng kepada saya.
10 Saya puas dengan pemberian gaji dan insentif
dari Bank Jateng selama ini.
11 Saya puas dengan pemberian ijin/cuti yang
diberikan Bank Jateng selama ini.
12 Bank Jateng memberikan gaji setiap bulan
dengan tepat waktu.
Saya mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas
bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini. Jika ada
komentar dan usulan dari Bapak/Ibu, bisa diisikan pada kolom berikut ini atau
melalui,
CP:
Meirdania Zudia
Universitas Diponegoro, Semarang
Email : [email protected]
117
Data Kuesioner Kepuasan Nasabah PT Bank Jateng Semarang
Respon
den
Fasilitas Pelayanan Tingkat Pelayanan
Q1 Q2 Q3 X1 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 X2
1 4 2 4 10 1 4 4 3 3 15
2 2 4 2 8 4 2 3 1 2 12
3 5 5 5 15 4 4 4 4 5 21
4 1 5 5 11 5 5 5 1 1 17
5 4 4 5 13 5 4 4 4 4 21
6 5 4 4 13 3 4 5 3 3 18
7 4 4 5 13 4 4 5 3 3 19
8 4 4 3 11 2 4 5 3 3 17
9 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
10 4 4 4 12 4 5 4 3 2 18
11 5 3 5 13 5 5 5 5 5 25
12 3 3 4 10 4 3 4 5 4 20
13 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
14 3 3 4 10 3 3 3 3 3 15
15 5 4 4 13 4 4 5 1 2 16
16 5 4 5 14 5 5 5 4 4 23
17 4 4 2 10 4 1 5 4 2 16
18 3 4 4 11 4 4 5 3 3 19
19 5 4 5 14 5 5 5 3 3 21
20 5 5 4 14 5 4 5 4 4 22
21 5 5 5 15 5 5 5 4 4 23
22 3 4 4 11 4 3 4 3 3 17
23 5 5 4 14 4 1 5 5 5 20
24 5 4 4 13 4 4 5 4 4 21
25 4 5 4 13 4 4 5 4 4 21
26 2 5 5 12 4 3 5 4 3 19
27 3 5 5 13 5 4 5 4 5 23
28 5 4 5 14 4 4 4 4 4 20
29 4 5 4 13 4 4 4 4 4 20
30 5 5 5 15 4 1 5 1 1 12
31 4 1 4 9 1 4 1 1 4 11
32 5 5 5 15 4 5 4 5 5 23
33 5 4 4 13 4 4 4 3 3 18
34 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
35 4 5 4 13 5 4 5 4 4 22
118
36 4 4 4 12 4 3 5 4 3 19
37 3 5 4 12 4 4 5 3 4 20
38 4 4 4 12 5 4 5 4 4 22
39 5 4 4 13 3 5 5 5 4 22
40 4 4 5 13 4 5 4 4 5 22
41 3 4 3 10 3 3 4 4 4 18
42 4 4 5 13 5 5 5 5 4 24
43 4 4 4 12 4 3 4 3 3 17
44 4 2 3 9 4 2 4 3 3 16
45 4 4 4 12 4 3 5 4 3 19
46 3 3 3 9 3 3 4 4 3 17
47 5 3 3 11 2 4 2 1 2 11
48 5 3 3 11 2 3 3 4 4 16
49 4 5 5 14 5 5 5 5 3 23
50 5 4 4 13 4 5 4 4 4 21
51 5 4 5 14 4 4 4 4 5 21
52 5 5 3 13 2 3 5 3 3 16
53 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
54 5 5 2 12 4 5 5 5 5 24
55 4 5 4 13 4 3 4 4 5 20
56 4 4 4 12 3 4 3 5 3 18
57 4 5 4 13 4 4 5 3 4 20
58 4 3 4 11 4 4 2 4 4 18
59 4 4 4 12 4 4 5 2 4 19
60 5 4 4 13 5 4 5 5 4 23
61 5 4 5 14 4 5 4 5 4 22
62 5 4 4 13 4 5 5 4 4 22
63 4 4 4 12 3 4 4 3 3 17
64 5 5 5 15 5 2 5 5 5 22
65 5 4 4 13 4 4 5 4 2 19
66 4 4 4 12 5 3 5 5 5 23
67 5 3 4 12 4 3 5 5 2 19
68 3 3 4 10 4 4 4 3 2 17
69 4 4 4 12 0 2 4 4 4 14
70 4 4 4 12 4 2 4 2 2 14
71 3 4 3 10 3 3 4 3 3 16
72 5 4 5 14 5 4 5 5 4 23
73 4 4 3 11 4 3 5 4 4 20
74 5 5 5 15 5 5 5 2 2 19
119
75 5 5 3 13 5 4 5 2 3 19
76 5 5 3 13 4 3 5 4 4 20
77 3 2 4 9 4 4 5 3 4 20
78 3 4 3 10 2 3 4 3 4 16
79 5 3 3 11 4 5 5 2 3 19
80 5 2 3 10 4 3 4 3 3 17
81 5 4 4 13 4 2 5 2 4 17
82 4 3 5 12 4 5 5 5 3 22
83 2 2 3 7 4 2 5 3 3 17
84 2 2 4 8 4 2 4 3 4 17
85 2 3 3 8 3 3 4 2 3 15
86 3 3 5 11 3 2 4 4 5 18
87 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20
88 4 3 5 12 4 4 3 3 4 18
89 4 3 3 10 4 3 3 3 2 15
90 3 4 3 10 3 4 3 3 3 16
91 4 4 4 12 4 2 4 1 1 12
92 5 4 4 13 4 4 5 4 5 22
93 4 5 5 14 5 5 5 5 5 25
94 4 2 2 8 4 2 3 2 2 13
95 4 5 3 12 4 4 5 3 3 19
96 4 5 4 13 4 4 5 3 4 20
97 3 5 4 12 4 5 4 4 5 22
98 4 5 3 12 4 3 4 5 1 17
99 4 4 5 13 4 5 5 5 4 23
100 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20
Kondisi Karyawan Kualitas
Karyawan
Ketenangan dan
Kenyamanan
Q9 Q10 Q11 Q12 X3 Q13 X4 Q14 Q15 X5
3 3 4 4 14 3 3 3 3 6
3 3 4 4 14 5 5 3 5 8
4 5 4 5 18 5 5 5 4 9
5 5 5 5 20 5 5 5 4 9
4 4 5 5 18 4 4 4 5 9
4 4 4 3 15 4 4 4 4 8
4 4 4 4 16 5 5 4 4 8
4 4 4 2 14 4 4 2 3 5
120
5 5 5 5 20 5 5 5 5 10
4 4 3 3 14 2 2 4 4 8
5 5 5 5 20 5 5 3 5 8
3 4 3 3 13 4 4 4 4 8
5 5 5 5 20 5 5 5 5 10
3 4 3 4 14 4 4 3 3 6
4 4 5 4 17 4 4 5 5 10
5 5 5 5 20 5 5 5 5 10
4 4 4 4 16 5 5 4 4 8
4 4 4 4 16 4 4 4 4 8
5 5 3 5 18 4 4 4 5 9
4 5 5 4 18 5 5 5 5 10
5 5 5 5 20 5 5 4 5 9
4 4 3 3 14 5 5 4 4 8
5 5 4 4 18 4 4 5 5 10
4 4 4 4 16 4 4 4 5 9
5 4 4 4 17 5 5 4 4 8
5 4 4 4 17 4 4 4 4 8
4 5 5 5 19 4 4 5 5 10
4 5 4 4 17 5 5 5 4 9
5 4 4 4 17 5 5 5 4 9
3 4 4 5 16 1 1 5 4 9
1 5 4 4 14 4 4 5 1 6
5 4 4 5 18 4 4 5 4 9
4 3 3 3 13 5 5 4 4 8
4 4 4 4 16 4 4 4 4 8
5 4 4 4 17 5 5 4 5 9
4 5 5 5 19 4 4 4 4 8
4 4 3 5 16 3 3 4 4 8
5 5 4 5 19 4 4 5 4 9
5 5 5 4 19 4 4 4 4 8
4 4 4 4 16 4 4 4 4 8
4 4 4 3 15 4 4 4 4 8
5 4 4 4 17 5 5 5 4 9
4 4 3 3 14 3 3 4 4 8
4 4 3 3 14 3 3 4 4 8
4 4 4 4 16 4 4 4 4 8
4 4 4 3 15 3 3 3 3 6
3 2 3 2 10 5 5 4 2 6
121
3 4 3 2 12 3 3 2 3 5
4 3 4 4 15 4 4 5 4 9
4 5 4 4 17 4 4 5 4 9
4 4 4 4 16 5 5 4 5 9
5 5 3 3 16 3 3 5 3 8
5 5 5 5 20 5 5 5 5 10
5 5 5 5 20 5 5 5 5 10
5 5 5 5 20 5 5 5 5 10
4 3 3 3 13 3 3 3 4 7
4 4 4 5 17 5 5 5 5 10
4 2 4 3 13 4 4 4 4 8
4 4 4 4 16 4 4 4 4 8
4 4 4 4 16 4 4 4 4 8
4 5 4 4 17 4 4 5 4 9
5 3 3 4 15 4 4 4 4 8
3 4 3 4 14 3 3 3 3 6
5 5 2 5 17 2 2 5 5 10
5 4 2 4 15 4 4 4 4 8
5 5 5 4 19 5 5 5 5 10
4 3 4 3 14 4 4 4 5 9
3 4 3 3 13 4 4 3 4 7
4 4 4 4 16 4 4 4 4 8
3 3 2 4 12 4 4 4 4 8
4 4 4 4 16 4 4 4 4 8
5 5 4 5 19 4 4 4 4 8
4 4 4 4 16 3 3 4 4 8
4 5 3 4 16 5 5 5 5 10
5 4 4 2 15 5 5 5 5 10
5 4 4 5 18 5 5 5 5 10
4 4 3 3 14 4 4 4 4 8
4 4 3 3 14 4 4 4 3 7
3 5 2 5 15 3 3 5 3 8
4 4 4 3 15 5 5 4 4 8
4 4 3 3 14 5 5 5 5 10
4 5 4 4 17 5 5 5 5 10
4 4 4 3 15 3 3 3 3 6
3 4 3 3 13 3 3 3 3 6
3 3 3 3 12 2 2 4 2 6
3 4 4 4 15 4 4 4 5 9
122
4 4 4 4 16 4 4 3 3 6
4 3 4 4 15 5 5 3 5 8
4 4 3 4 15 3 3 4 4 8
3 4 3 2 12 3 3 3 3 6
4 1 4 1 10 4 4 4 1 5
4 5 4 4 17 3 3 4 5 9
5 5 5 5 20 5 5 5 5 10
4 4 3 3 14 3 3 3 2 5
4 3 3 3 13 3 3 5 3 8
3 3 4 3 13 4 4 5 4 9
3 3 3 3 12 3 3 4 3 7
3 4 3 5 15 2 2 4 2 6
4 4 3 4 15 4 4 5 5 10
4 4 4 4 16 5 5 4 4 8
123
Data Kuesioner Kepuasan Karyawan PT Bank Jateng Semarang
Responden Kepemimpinan Motivasi Semangat Kerja
Q1 Q2 X1 Q3 Q4 Q5 X2 Q6 Q7 Q8 X3
1 4 4 8 5 4 5 14 5 5 4 14
2 4 5 9 5 4 4 13 4 4 4 12
3 1 1 2 1 1 1 3 2 1 1 4
4 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3
5 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
6 4 4 8 4 4 4 12 4 5 3 12
7 2 3 5 2 2 2 6 2 2 2 6
8 5 5 10 5 5 5 15 5 5 4 14
9 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
10 2 4 6 4 4 4 12 4 4 4 12
11 4 4 8 4 4 5 13 4 3 4 11
12 3 3 6 3 3 3 9 3 3 3 9
13 4 4 8 3 4 4 11 4 3 3 10
14 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
15 4 5 9 5 5 5 15 5 5 5 15
16 4 4 8 4 5 5 14 4 4 4 12
17 3 3 6 3 3 3 9 4 4 2 10
18 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
19 3 2 5 5 4 2 11 5 4 3 12
20 5 5 10 5 5 5 15 4 5 5 14
21 4 4 8 4 4 4 12 3 4 4 11
22 4 4 8 4 4 3 11 5 3 3 11
23 5 5 10 5 5 5 15 5 5 5 15
24 5 5 10 5 5 4 14 5 5 5 15
25 5 4 9 4 4 4 12 4 4 4 12
26 2 4 6 5 4 4 13 5 4 3 12
27 5 5 10 5 5 4 14 5 4 4 13
28 5 5 10 5 5 5 15 5 4 5 14
29 2 2 4 1 1 2 4 2 1 1 4
30 1 2 3 1 2 2 5 2 2 2 6
31 2 4 6 2 4 3 9 4 4 1 9
32 2 4 6 2 4 2 8 4 4 1 9
33 4 4 8 2 4 5 11 4 2 2 8
34 5 4 9 5 4 4 13 4 3 5 12
35 4 4 8 4 4 4 12 4 2 2 8
36 4 4 8 5 4 5 14 5 4 4 13
124
37 4 3 7 4 4 4 12 5 4 3 12
38 4 5 9 3 4 4 11 3 5 4 12
39 4 3 7 4 5 4 13 4 5 4 13
40 4 4 8 3 5 3 11 5 5 4 14
41 5 4 9 4 5 4 13 4 5 4 13
42 4 5 9 5 4 3 12 4 4 4 12
43 4 4 8 4 5 4 13 4 5 5 14
44 5 5 10 3 4 4 11 3 3 4 10
45 4 4 8 3 5 5 13 4 5 5 14
46 5 1 6 4 2 5 11 4 5 4 13
47 4 5 9 1 5 2 8 4 2 5 11
48 4 5 9 4 4 5 13 4 5 5 14
49 5 4 9 5 4 4 13 4 2 4 10
50 4 4 8 5 5 5 15 4 4 4 12
51 5 5 10 4 4 4 12 5 4 4 13
52 4 4 8 4 4 4 12 4 3 4 11
53 4 3 7 1 2 4 7 3 2 4 9
54 4 3 7 1 3 4 8 4 2 4 10
55 5 5 10 4 5 4 13 5 5 4 14
56 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
57 4 4 8 4 5 4 13 5 5 5 15
58 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
59 5 5 10 5 5 5 15 5 5 5 15
60 4 4 8 3 4 4 11 5 4 3 12
61 5 5 10 5 5 5 15 5 4 5 14
62 5 5 10 5 5 5 15 5 4 5 14
63 5 4 9 5 5 5 15 5 4 5 14
64 2 2 4 4 1 4 9 5 2 5 12
65 5 4 9 4 4 4 12 5 5 4 14
66 5 4 9 5 4 4 13 5 5 4 14
67 4 5 9 5 4 4 13 5 3 4 12
68 4 4 8 4 5 4 13 5 4 4 13
69 3 4 7 3 4 4 11 4 4 4 12
70 3 3 6 4 4 3 11 5 3 5 13
71 2 2 4 3 4 4 11 4 4 4 12
72 3 4 7 4 3 4 11 3 4 4 11
73 2 2 4 2 1 2 5 2 4 1 7
74 4 5 9 4 4 4 12 4 4 4 12
75 3 4 7 4 4 4 12 4 4 4 12
76 4 4 8 5 5 4 14 5 4 3 12
77 4 4 8 4 4 3 11 4 4 4 12
125
78 4 3 7 4 4 4 12 4 4 4 12
79 3 3 6 3 2 2 7 4 3 3 10
80 4 5 9 3 5 4 12 5 4 5 14
81 4 4 8 4 4 4 12 4 4 5 13
82 4 4 8 3 5 4 12 4 4 4 12
83 4 4 8 3 5 4 12 4 5 4 13
84 4 4 8 3 4 4 11 4 3 4 11
85 4 4 8 5 4 5 14 5 5 5 15
86 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
87 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
88 5 4 9 4 4 4 12 4 4 4 12
89 4 4 8 2 5 5 12 5 5 5 15
90 4 4 8 4 4 4 12 4 3 4 11
91 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
92 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
93 4 4 8 4 4 5 13 5 5 4 14
94 4 4 8 5 4 4 13 4 4 4 12
95 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
96 4 4 8 4 4 4 12 4 4 4 12
97 5 5 10 4 5 5 14 5 5 4 14
98 4 4 8 5 4 4 13 4 4 4 12
99 5 4 9 3 5 3 11 4 5 5 14
100 5 5 10 5 4 4 13 4 3 4 11
Kondisi Fisik
Kepuasan
Karyawan
Q9 Q10 X4 Q11 Q12 X5
5 5 10 4 4 8
4 4 8 4 4 8
1 1 2 1 1 2
1 1 2 1 1 2
4 4 8 4 4 8
3 3 6 4 5 9
2 2 4 2 2 4
4 5 9 5 5 10
4 4 8 4 4 8
4 5 9 4 5 9
4 4 8 5 5 10
3 3 6 3 3 6
3 3 6 4 5 9
126
4 4 8 4 4 8
5 5 10 5 5 10
5 5 10 4 5 9
4 2 6 3 4 7
4 4 8 4 4 8
3 4 7 3 4 7
5 5 10 5 5 10
4 4 8 4 4 8
3 3 6 2 5 7
5 5 10 5 5 10
5 4 9 4 4 8
5 5 10 4 5 9
4 4 8 3 4 7
5 5 10 4 5 9
4 4 8 5 5 10
1 2 3 2 2 4
1 2 3 2 2 4
4 4 8 3 3 6
4 4 8 2 5 7
4 5 9 5 5 10
4 4 8 4 5 9
4 5 9 5 5 10
4 5 9 4 4 8
4 4 8 4 5 9
5 2 7 5 4 9
3 4 7 3 5 8
4 3 7 3 5 8
3 4 7 4 5 9
5 5 10 3 5 8
4 3 7 3 4 7
5 5 10 4 4 8
4 4 8 4 5 9
2 2 4 3 5 8
4 4 8 5 4 9
2 4 6 4 4 8
5 4 9 5 5 10
4 5 9 4 4 8
4 4 8 5 5 10
4 3 7 4 4 8
4 4 8 3 5 8
4 4 8 3 5 8
127
5 4 9 5 5 10
4 4 8 4 4 8
4 4 8 3 4 7
4 4 8 4 4 8
3 3 6 5 5 10
3 3 6 4 4 8
5 5 10 5 5 10
5 5 10 5 5 10
5 5 10 5 5 10
2 3 5 3 5 8
5 5 10 3 5 8
4 4 8 4 5 9
5 4 9 4 5 9
2 2 4 4 5 9
4 4 8 4 4 8
4 4 8 3 4 7
4 3 7 2 4 6
4 4 8 4 4 8
2 2 4 2 2 4
4 4 8 4 4 8
3 4 7 4 4 8
4 3 7 4 4 8
4 3 7 4 5 9
4 4 8 3 5 8
4 3 7 4 4 8
4 4 8 4 5 9
5 4 9 5 5 10
5 4 9 4 5 9
5 3 8 4 5 9
5 4 9 4 5 9
4 4 8 5 5 10
4 3 7 4 4 8
4 4 8 4 5 9
4 4 8 5 5 10
5 3 8 3 5 8
3 4 7 4 5 9
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 4 8
4 4 8 4 5 9
4 3 7 4 5 9
130
Hasil Deskriptif Statistik Data Kepuasan Nasabah PT Bank Jateng
Fasilitas Pelayanan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Q1 100 1 5 4.10 .905
Q2 100 1 5 3.96 .920
Q3 100 2 5 4.01 .810
X1 100 7 15 12.07 1.822
Valid N
(listwise) 100
Tingkat Pelayanan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Q4 100 0 5 3.91 .933
Q5 100 1 5 3.71 1.047
Q6 100 1 5 4.39 .803
Q7 100 1 5 3.57 1.130
Q8 100 1 5 3.54 1.049
X2 100 11 25 19.12 3.282
Valid N
(listwise)
100
131
Kondisi Karyawan
Desriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Q9 100 1 5 4.07 .742
Q10 100 1 5 4.10 .772
Q11 100 2 5 3.80 .765
Q12 100 1 5 3.87 .884
X3 100 10 20 15.84 2.360
Valid N
(listwise)
100
Kualitas Karyawan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Q13 100 1 5 4.04 .887
X4 100 1 5 4.04 .887
Valid N
(listwise) 100
Ketenangan dan Kenyamanan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Q14 100 2 5 4.18 .744
Q15 100 1 5 4.03 .904
X5 100 5 10 8.21 1.365
Valid N
(listwise)
100
133
Hasil Deskriptif Data Kepuasan Karyawan PT Bank Jateng
Kepemimpinan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Q8 100 1 5 3.90 .980
Q9 100 1 5 3.80 .921
X4 100 2 10 7.70 1.749
Valid N
(listwise) 100
Motivasi
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Q3 100 1 5 3.78 1.124
Q5 100 1 5 4.00 .995
Q11 100 1 5 3.91 .900
X2 100 3 15 11.69 2.545
Valid N
(listwise) 100
134
Semangat Kerja
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Q4 100 1 5 4.14 .817
Q6 100 1 5 3.86 1.005
Q7 100 1 5 3.84 1.022
X3 100 3 15 11.84 2.356
Valid N
(listwise) 100
Kondisi Fisik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Q8 100 1 5 3.90 .980
Q9 100 1 5 3.80 .921
X4 100 2 10 7.70 1.749
Valid N
(listwise) 100
Kepuasan Karyawan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Q10 100 1 5 3.82 .914
Q12 100 1 5 4.39 .875
X5 100 2 10 8.21 1.597
Valid N
(listwise) 100
136
VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA KEPUASAN NASABAH
Fasilitas Pelayanan
Correlations
Q1 Q2 Q3 X1
Q1 Pearson Correlation 1 .211* .178 .682
**
Sig. (2-tailed) .035 .077 .000
N 100 100 100 100
Q2 Pearson Correlation .211* 1 .258
** .725
**
Sig. (2-tailed) .035 .010 .000
N 100 100 100 100
Q3 Pearson Correlation .178 .258** 1 .663
**
Sig. (2-tailed) .077 .010 .000
N 100 100 100 100
X1 Pearson Correlation .682** .725
** .663
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.767 4
137
Tingkat Pelayanan
Correlations
Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 X2
Q4 Pearson Correlation 1 .273** .492
** .269
** .143 .630
**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .007 .156 .000
N 100 100 100 100 100 100
Q5 Pearson Correlation .273** 1 .160 .269
** .282
** .618
**
Sig. (2-tailed) .006 .112 .007 .004 .000
N 100 100 100 100 100 100
Q6 Pearson Correlation .492** .160 1 .287
** .131 .576
**
Sig. (2-tailed) .000 .112 .004 .193 .000
N 100 100 100 100 100 100
Q7 Pearson Correlation .269** .269
** .287
** 1 .590
** .765
**
Sig. (2-tailed) .007 .007 .004 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Q8 Pearson Correlation .143 .282** .131 .590
** 1 .685
**
Sig. (2-tailed) .156 .004 .193 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
X2 Pearson Correlation .630** .618
** .576
** .765
** .685
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
138
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.761 6
Kondisi Karyawan
Correlations
Q9 Q10 Q11 Q12 X3
Q9 Pearson Correlation 1 .358** .381
** .353
** .687
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Q10 Pearson Correlation .358** 1 .342
** .597
** .774
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Q11 Pearson Correlation .381** .342
** 1 .394
** .703
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Q12 Pearson Correlation .353** .597
** .394
** 1 .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X3 Pearson Correlation .687** .774
** .703
** .808
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
139
Correlations
Q9 Q10 Q11 Q12 X3
Q9 Pearson Correlation 1 .358** .381
** .353
** .687
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Q10 Pearson Correlation .358** 1 .342
** .597
** .774
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Q11 Pearson Correlation .381** .342
** 1 .394
** .703
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Q12 Pearson Correlation .353** .597
** .394
** 1 .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X3 Pearson Correlation .687** .774
** .703
** .808
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.796 5
140
Kualitas Karyawan
Correlations
Q13 X4
Q13 Pearson Correlation 1 1.000**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
X4 Pearson Correlation 1.000** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
1.000 2
141
Ketenangan dan Kenyamanan
Correlations
Q14 Q15 X5
Q14 Pearson Correlation 1 .367** .788
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
Q15 Pearson Correlation .367** 1 .862
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
X5 Pearson Correlation .788** .862
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.849 3
143
VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA KEPUASAN KARYAWAN
Kepemimpinan
Correlations
Q1 Q2 X1
Q1 Pearson Correlation 1 .657** .916
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
Q2 Pearson Correlation .657** 1 .905
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
X1 Pearson Correlation .916** .905
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.899 3
144
Motivasi
Correlations
Q3 Q4 Q5 X2
Q3 Pearson Correlation 1 .524** .589
** .855
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Q4 Pearson Correlation .524** 1 .587
** .830
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Q5 Pearson Correlation .589** .587
** 1 .843
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
X2 Pearson Correlation .855** .830
** .843
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.842 4
145
Semangat Kerja
Correlations
Q6 Q7 Q8 X3
Q6 Pearson Correlation 1 .541** .559
** .820
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Q7 Pearson Correlation .541** 1 .489
** .826
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Q8 Pearson Correlation .559** .489
** 1 .837
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
X3 Pearson Correlation .820** .826
** .837
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.836 4
146
Kondisi Fisik
Correlations
Q9 Q10 X4
Q9 Pearson Correlation 1 .694** .925
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
Q10 Pearson Correlation .694** 1 .915
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
X4 Pearson Correlation .925** .915
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.903 3
147
Kepuasan Karyawan
Correlations
Q11 Q12 X5
Q11 Pearson Correlation 1 .594** .898
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
Q12 Pearson Correlation .594** 1 .888
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
X5 Pearson Correlation .898** .888
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.890 3
148
Kualitas Karyawan
Correlations
Q13 X4
Q13 Pearson
Correlation 1 1.000
**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
X4 Pearson
Correlation 1.000
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
1.000 2
149
Ketenangan dan Kenyamanan
Correlations
Q14 Q15 X5
Q14 Pearson
Correlation 1 .367
** .788
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
Q15 Pearson
Correlation .367
** 1 .862
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
X5 Pearson
Correlation .788
** .862
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.849 3
151
HASIL SKOR RATA-RATA KEPUASAN NASABAH PT BANK JATENG
Responden
Fasilitas Pelayanan Tingkat Pelayanan
Q1 Q2 Q3 MEAN (X1) Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 MEAN (X2)
1 4 2 4 3,3 1 4 4 3 3 3,0
2 2 4 2 2,7 4 2 3 1 2 2,4
3 5 5 5 5,0 4 4 4 4 5 4,2
4 1 5 5 3,7 5 5 5 1 1 3,4
5 4 4 5 4,3 5 4 4 4 4 4,2
6 5 4 4 4,3 3 4 5 3 3 3,6
7 4 4 5 4,3 4 4 5 3 3 3,8
8 4 4 3 3,7 2 4 5 3 3 3,4
9 5 5 5 5,0 5 5 5 5 5 5,0
10 4 4 4 4,0 4 5 4 3 2 3,6
11 5 3 5 4,3 5 5 5 5 5 5,0
12 3 3 4 3,3 4 3 4 5 4 4,0
13 5 5 5 5,0 5 5 5 5 5 5,0
14 3 3 4 3,3 3 3 3 3 3 3,0
15 5 4 4 4,3 4 4 5 1 2 3,2
16 5 4 5 4,7 5 5 5 4 4 4,6
17 4 4 2 3,3 4 1 5 4 2 3,2
18 3 4 4 3,7 4 4 5 3 3 3,8
19 5 4 5 4,7 5 5 5 3 3 4,2
20 5 5 4 4,7 5 4 5 4 4 4,4
21 5 5 5 5,0 5 5 5 4 4 4,6
22 3 4 4 3,7 4 3 4 3 3 3,4
23 5 5 4 4,7 4 1 5 5 5 4,0
24 5 4 4 4,3 4 4 5 4 4 4,2
25 4 5 4 4,3 4 4 5 4 4 4,2
26 2 5 5 4,0 4 3 5 4 3 3,8
27 3 5 5 4,3 5 4 5 4 5 4,6
28 5 4 5 4,7 4 4 4 4 4 4,0
29 4 5 4 4,3 4 4 4 4 4 4,0
30 5 5 5 5,0 4 1 5 1 1 2,4
31 4 1 4 3,0 1 4 1 1 4 2,2
32 5 5 5 5,0 4 5 4 5 5 4,6
33 5 4 4 4,3 4 4 4 3 3 3,6
34 4 4 4 4,0 4 4 4 4 4 4,0
35 4 5 4 4,3 5 4 5 4 4 4,4
152
36 4 4 4 4,0 4 3 5 4 3 3,8
37 3 5 4 4,0 4 4 5 3 4 4,0
38 4 4 4 4,0 5 4 5 4 4 4,4
39 5 4 4 4,3 3 5 5 5 4 4,4
40 4 4 5 4,3 4 5 4 4 5 4,4
41 3 4 3 3,3 3 3 4 4 4 3,6
42 4 4 5 4,3 5 5 5 5 4 4,8
43 4 4 4 4,0 4 3 4 3 3 3,4
44 4 2 3 3,0 4 2 4 3 3 3,2
45 4 4 4 4,0 4 3 5 4 3 3,8
46 3 3 3 3,0 3 3 4 4 3 3,4
47 5 3 3 3,7 2 4 2 1 2 2,2
48 5 3 3 3,7 2 3 3 4 4 3,2
49 4 5 5 4,7 5 5 5 5 3 4,6
50 5 4 4 4,3 4 5 4 4 4 4,2
51 5 4 5 4,7 4 4 4 4 5 4,2
52 5 5 3 4,3 2 3 5 3 3 3,2
53 5 5 5 5,0 5 5 5 5 5 5,0
54 5 5 2 4,0 4 5 5 5 5 4,8
55 4 5 4 4,3 4 3 4 4 5 4,0
56 4 4 4 4,0 3 4 3 5 3 3,6
57 4 5 4 4,3 4 4 5 3 4 4,0
58 4 3 4 3,7 4 4 2 4 4 3,6
59 4 4 4 4,0 4 4 5 2 4 3,8
60 5 4 4 4,3 5 4 5 5 4 4,6
61 5 4 5 4,7 4 5 4 5 4 4,4
62 5 4 4 4,3 4 5 5 4 4 4,4
63 4 4 4 4,0 3 4 4 3 3 3,4
64 5 5 5 5,0 5 2 5 5 5 4,4
65 5 4 4 4,3 4 4 5 4 2 3,8
66 4 4 4 4,0 5 3 5 5 5 4,6
67 5 3 4 4,0 4 3 5 5 2 3,8
68 3 3 4 3,3 4 4 4 3 2 3,4
69 4 4 4 4,0 0 2 4 4 4 2,8
70 4 4 4 4,0 4 2 4 2 2 2,8
71 3 4 3 3,3 3 3 4 3 3 3,2
72 5 4 5 4,7 5 4 5 5 4 4,6
73 4 4 3 3,7 4 3 5 4 4 4,0
74 5 5 5 5,0 5 5 5 2 2 3,8
153
75 5 5 3 4,3 5 4 5 2 3 3,8
76 5 5 3 4,3 4 3 5 4 4 4,0
77 3 2 4 3,0 4 4 5 3 4 4,0
78 3 4 3 3,3 2 3 4 3 4 3,2
79 5 3 3 3,7 4 5 5 2 3 3,8
80 5 2 3 3,3 4 3 4 3 3 3,4
81 5 4 4 4,3 4 2 5 2 4 3,4
82 4 3 5 4,0 4 5 5 5 3 4,4
83 2 2 3 2,3 4 2 5 3 3 3,4
84 2 2 4 2,7 4 2 4 3 4 3,4
85 2 3 3 2,7 3 3 4 2 3 3,0
86 3 3 5 3,7 3 2 4 4 5 3,6
87 4 3 4 3,7 4 4 4 4 4 4,0
88 4 3 5 4,0 4 4 3 3 4 3,6
89 4 3 3 3,3 4 3 3 3 2 3,0
90 3 4 3 3,3 3 4 3 3 3 3,2
91 4 4 4 4,0 4 2 4 1 1 2,4
92 5 4 4 4,3 4 4 5 4 5 4,4
93 4 5 5 4,7 5 5 5 5 5 5,0
94 4 2 2 2,7 4 2 3 2 2 2,6
95 4 5 3 4,0 4 4 5 3 3 3,8
96 4 5 4 4,3 4 4 5 3 4 4,0
97 3 5 4 4,0 4 5 4 4 5 4,4
98 4 5 3 4,0 4 3 4 5 1 3,4
99 4 4 5 4,3 4 5 5 5 4 4,6
100 4 3 4 3,7 4 4 4 4 4 4,0
Kondisi Karyawan Kualitas
Karyawan Ketenangan dan Kenyamanan
Q9 Q10 Q11 Q12 MEAN (X3) Q13 MEAN (X4) Q14 Q15 MEAN (X5)
3 3 4 4 3,5 3 3,0 3 3 3,0
3 3 4 4 3,5 5 5,0 3 5 4,0
4 5 4 5 4,5 5 5,0 5 4 4,5
5 5 5 5 5,0 5 5,0 5 4 4,5
4 4 5 5 4,5 4 4,0 4 5 4,5
4 4 4 3 3,8 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0 5 5,0 4 4 4,0
4 4 4 2 3,5 4 4,0 2 3 2,5
154
5 5 5 5 5,0 5 5,0 5 5 5,0
4 4 3 3 3,5 2 2,0 4 4 4,0
5 5 5 5 5,0 5 5,0 3 5 4,0
3 4 3 3 3,3 4 4,0 4 4 4,0
5 5 5 5 5,0 5 5,0 5 5 5,0
3 4 3 4 3,5 4 4,0 3 3 3,0
4 4 5 4 4,3 4 4,0 5 5 5,0
5 5 5 5 5,0 5 5,0 5 5 5,0
4 4 4 4 4,0 5 5,0 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0 4 4,0 4 4 4,0
5 5 3 5 4,5 4 4,0 4 5 4,5
4 5 5 4 4,5 5 5,0 5 5 5,0
5 5 5 5 5,0 5 5,0 4 5 4,5
4 4 3 3 3,5 5 5,0 4 4 4,0
5 5 4 4 4,5 4 4,0 5 5 5,0
4 4 4 4 4,0 4 4,0 4 5 4,5
5 4 4 4 4,3 5 5,0 4 4 4,0
5 4 4 4 4,3 4 4,0 4 4 4,0
4 5 5 5 4,8 4 4,0 5 5 5,0
4 5 4 4 4,3 5 5,0 5 4 4,5
5 4 4 4 4,3 5 5,0 5 4 4,5
3 4 4 5 4,0 1 1,0 5 4 4,5
1 5 4 4 3,5 4 4,0 5 1 3,0
5 4 4 5 4,5 4 4,0 5 4 4,5
4 3 3 3 3,3 5 5,0 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0 4 4,0 4 4 4,0
5 4 4 4 4,3 5 5,0 4 5 4,5
4 5 5 5 4,8 4 4,0 4 4 4,0
4 4 3 5 4,0 3 3,0 4 4 4,0
5 5 4 5 4,8 4 4,0 5 4 4,5
5 5 5 4 4,8 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 3 3,8 4 4,0 4 4 4,0
5 4 4 4 4,3 5 5,0 5 4 4,5
4 4 3 3 3,5 3 3,0 4 4 4,0
4 4 3 3 3,5 3 3,0 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 3 3,8 3 3,0 3 3 3,0
3 2 3 2 2,5 5 5,0 4 2 3,0
155
3 4 3 2 3,0 3 3,0 2 3 2,5
4 3 4 4 3,8 4 4,0 5 4 4,5
4 5 4 4 4,3 4 4,0 5 4 4,5
4 4 4 4 4,0 5 5,0 4 5 4,5
5 5 3 3 4,0 3 3,0 5 3 4,0
5 5 5 5 5,0 5 5,0 5 5 5,0
5 5 5 5 5,0 5 5,0 5 5 5,0
5 5 5 5 5,0 5 5,0 5 5 5,0
4 3 3 3 3,3 3 3,0 3 4 3,5
4 4 4 5 4,3 5 5,0 5 5 5,0
4 2 4 3 3,3 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0 4 4,0 4 4 4,0
4 5 4 4 4,3 4 4,0 5 4 4,5
5 3 3 4 3,8 4 4,0 4 4 4,0
3 4 3 4 3,5 3 3,0 3 3 3,0
5 5 2 5 4,3 2 2,0 5 5 5,0
5 4 2 4 3,8 4 4,0 4 4 4,0
5 5 5 4 4,8 5 5,0 5 5 5,0
4 3 4 3 3,5 4 4,0 4 5 4,5
3 4 3 3 3,3 4 4,0 3 4 3,5
4 4 4 4 4,0 4 4,0 4 4 4,0
3 3 2 4 3,0 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0 4 4,0 4 4 4,0
5 5 4 5 4,8 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 4 4,0 3 3,0 4 4 4,0
4 5 3 4 4,0 5 5,0 5 5 5,0
5 4 4 2 3,8 5 5,0 5 5 5,0
5 4 4 5 4,5 5 5,0 5 5 5,0
4 4 3 3 3,5 4 4,0 4 4 4,0
4 4 3 3 3,5 4 4,0 4 3 3,5
3 5 2 5 3,8 3 3,0 5 3 4,0
4 4 4 3 3,8 5 5,0 4 4 4,0
4 4 3 3 3,5 5 5,0 5 5 5,0
4 5 4 4 4,3 5 5,0 5 5 5,0
4 4 4 3 3,8 3 3,0 3 3 3,0
3 4 3 3 3,3 3 3,0 3 3 3,0
3 3 3 3 3,0 2 2,0 4 2 3,0
3 4 4 4 3,8 4 4,0 4 5 4,5
156
4 4 4 4 4,0 4 4,0 3 3 3,0
4 3 4 4 3,8 5 5,0 3 5 4,0
4 4 3 4 3,8 3 3,0 4 4 4,0
3 4 3 2 3,0 3 3,0 3 3 3,0
4 1 4 1 2,5 4 4,0 4 1 2,5
4 5 4 4 4,3 3 3,0 4 5 4,5
5 5 5 5 5,0 5 5,0 5 5 5,0
4 4 3 3 3,5 3 3,0 3 2 2,5
4 3 3 3 3,3 3 3,0 5 3 4,0
3 3 4 3 3,3 4 4,0 5 4 4,5
3 3 3 3 3,0 3 3,0 4 3 3,5
3 4 3 5 3,8 2 2,0 4 2 3,0
4 4 3 4 3,8 4 4,0 5 5 5,0
4 4 4 4 4,0 5 5,0 4 4 4,0
158
HASIL SKOR RATA-RATA KEPUASAN KARYAWAN PT BANK
JATENG
Responden Kepemimpinan Motivasi
Q1 Q2 MEAN (X1) Q3 Q4 Q5 MEAN (X2)
1 4 4 4,0 5 4 5 4,7
2 4 5 4,5 5 4 4 4,3
3 1 1 1,0 1 1 1 1,0
4 1 1 1,0 1 1 1 1,0
5 4 4 4,0 4 4 4 4,0
6 4 4 4,0 4 4 4 4,0
7 2 3 2,5 2 2 2 2,0
8 5 5 5,0 5 5 5 5,0
9 4 4 4,0 4 4 4 4,0
10 2 4 3,0 4 4 4 4,0
11 4 4 4,0 4 4 5 4,3
12 3 3 3,0 3 3 3 3,0
13 4 4 4,0 3 4 4 3,7
14 4 4 4,0 4 4 4 4,0
15 4 5 4,5 5 5 5 5,0
16 4 4 4,0 4 5 5 4,7
17 3 3 3,0 3 3 3 3,0
18 4 4 4,0 4 4 4 4,0
19 3 2 2,5 5 4 2 3,7
20 5 5 5,0 5 5 5 5,0
21 4 4 4,0 4 4 4 4,0
22 4 4 4,0 4 4 3 3,7
23 5 5 5,0 5 5 5 5,0
24 5 5 5,0 5 5 4 4,7
25 5 4 4,5 4 4 4 4,0
26 2 4 3,0 5 4 4 4,3
27 5 5 5,0 5 5 4 4,7
28 5 5 5,0 5 5 5 5,0
29 2 2 2,0 1 1 2 1,3
30 1 2 1,5 1 2 2 1,7
31 2 4 3,0 2 4 3 3,0
32 2 4 3,0 2 4 2 2,7
33 4 4 4,0 2 4 5 3,7
34 5 4 4,5 5 4 4 4,3
35 4 4 4,0 4 4 4 4,0
159
36 4 4 4,0 5 4 5 4,7
37 4 3 3,5 4 4 4 4,0
38 4 5 4,5 3 4 4 3,7
39 4 3 3,5 4 5 4 4,3
40 4 4 4,0 3 5 3 3,7
41 5 4 4,5 4 5 4 4,3
42 4 5 4,5 5 4 3 4,0
43 4 4 4,0 4 5 4 4,3
44 5 5 5,0 3 4 4 3,7
45 4 4 4,0 3 5 5 4,3
46 5 1 3,0 4 2 5 3,7
47 4 5 4,5 1 5 2 2,7
48 4 5 4,5 4 4 5 4,3
49 5 4 4,5 5 4 4 4,3
50 4 4 4,0 5 5 5 5,0
51 5 5 5,0 4 4 4 4,0
52 4 4 4,0 4 4 4 4,0
53 4 3 3,5 1 2 4 2,3
54 4 3 3,5 1 3 4 2,7
55 5 5 5,0 4 5 4 4,3
56 4 4 4,0 4 4 4 4,0
57 4 4 4,0 4 5 4 4,3
58 4 4 4,0 4 4 4 4,0
59 5 5 5,0 5 5 5 5,0
60 4 4 4,0 3 4 4 3,7
61 5 5 5,0 5 5 5 5,0
62 5 5 5,0 5 5 5 5,0
63 5 4 4,5 5 5 5 5,0
64 2 2 2,0 4 1 4 3,0
65 5 4 4,5 4 4 4 4,0
66 5 4 4,5 5 4 4 4,3
67 4 5 4,5 5 4 4 4,3
68 4 4 4,0 4 5 4 4,3
69 3 4 3,5 3 4 4 3,7
70 3 3 3,0 4 4 3 3,7
71 2 2 2,0 3 4 4 3,7
72 3 4 3,5 4 3 4 3,7
73 2 2 2,0 2 1 2 1,7
74 4 5 4,5 4 4 4 4,0
75 3 4 3,5 4 4 4 4,0
76 4 4 4,0 5 5 4 4,7
160
77 4 4 4,0 4 4 3 3,7
78 4 3 3,5 4 4 4 4,0
79 3 3 3,0 3 2 2 2,3
80 4 5 4,5 3 5 4 4,0
81 4 4 4,0 4 4 4 4,0
82 4 4 4,0 3 5 4 4,0
83 4 4 4,0 3 5 4 4,0
84 4 4 4,0 3 4 4 3,7
85 4 4 4,0 5 4 5 4,7
86 4 4 4,0 4 4 4 4,0
87 4 4 4,0 4 4 4 4,0
88 5 4 4,5 4 4 4 4,0
89 4 4 4,0 2 5 5 4,0
90 4 4 4,0 4 4 4 4,0
91 4 4 4,0 4 4 4 4,0
92 4 4 4,0 4 4 4 4,0
93 4 4 4,0 4 4 5 4,3
94 4 4 4,0 5 4 4 4,3
95 4 4 4,0 4 4 4 4,0
96 4 4 4,0 4 4 4 4,0
97 5 5 5,0 4 5 5 4,7
98 4 4 4,0 5 4 4 4,3
99 5 4 4,5 3 5 3 3,7
100 5 5 5,0 5 4 4 4,3
Semangat Kerja Kondisi Fisik Kepuasan Karyawan
Q6 Q7 Q8 MEAN (X3) Q9 Q10 MEAN (X4) Q11 Q12 MEAN (X5)
5 5 4 4,7 5 5 5,0 4 4 4,0
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
2 1 1 1,3 1 1 1,0 1 1 1,0
1 1 1 1,0 1 1 1,0 1 1 1,0
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
4 5 3 4,0 3 3 3,0 4 5 4,5
2 2 2 2,0 2 2 2,0 2 2 2,0
5 5 4 4,7 4 5 4,5 5 5 5,0
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 4,0 4 5 4,5 4 5 4,5
4 3 4 3,7 4 4 4,0 5 5 5,0
3 3 3 3,0 3 3 3,0 3 3 3,0
161
4 3 3 3,3 3 3 3,0 4 5 4,5
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
5 5 5 5,0 5 5 5,0 5 5 5,0
4 4 4 4,0 5 5 5,0 4 5 4,5
4 4 2 3,3 4 2 3,0 3 4 3,5
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
5 4 3 4,0 3 4 3,5 3 4 3,5
4 5 5 4,7 5 5 5,0 5 5 5,0
3 4 4 3,7 4 4 4,0 4 4 4,0
5 3 3 3,7 3 3 3,0 2 5 3,5
5 5 5 5,0 5 5 5,0 5 5 5,0
5 5 5 5,0 5 4 4,5 4 4 4,0
4 4 4 4,0 5 5 5,0 4 5 4,5
5 4 3 4,0 4 4 4,0 3 4 3,5
5 4 4 4,3 5 5 5,0 4 5 4,5
5 4 5 4,7 4 4 4,0 5 5 5,0
2 1 1 1,3 1 2 1,5 2 2 2,0
2 2 2 2,0 1 2 1,5 2 2 2,0
4 4 1 3,0 4 4 4,0 3 3 3,0
4 4 1 3,0 4 4 4,0 2 5 3,5
4 2 2 2,7 4 5 4,5 5 5 5,0
4 3 5 4,0 4 4 4,0 4 5 4,5
4 2 2 2,7 4 5 4,5 5 5 5,0
5 4 4 4,3 4 5 4,5 4 4 4,0
5 4 3 4,0 4 4 4,0 4 5 4,5
3 5 4 4,0 5 2 3,5 5 4 4,5
4 5 4 4,3 3 4 3,5 3 5 4,0
5 5 4 4,7 4 3 3,5 3 5 4,0
4 5 4 4,3 3 4 3,5 4 5 4,5
4 4 4 4,0 5 5 5,0 3 5 4,0
4 5 5 4,7 4 3 3,5 3 4 3,5
3 3 4 3,3 5 5 5,0 4 4 4,0
4 5 5 4,7 4 4 4,0 4 5 4,5
4 5 4 4,3 2 2 2,0 3 5 4,0
4 2 5 3,7 4 4 4,0 5 4 4,5
4 5 5 4,7 2 4 3,0 4 4 4,0
4 2 4 3,3 5 4 4,5 5 5 5,0
4 4 4 4,0 4 5 4,5 4 4 4,0
5 4 4 4,3 4 4 4,0 5 5 5,0
4 3 4 3,7 4 3 3,5 4 4 4,0
3 2 4 3,0 4 4 4,0 3 5 4,0
162
4 2 4 3,3 4 4 4,0 3 5 4,0
5 5 4 4,7 5 4 4,5 5 5 5,0
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
5 5 5 5,0 4 4 4,0 3 4 3,5
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
5 5 5 5,0 3 3 3,0 5 5 5,0
5 4 3 4,0 3 3 3,0 4 4 4,0
5 4 5 4,7 5 5 5,0 5 5 5,0
5 4 5 4,7 5 5 5,0 5 5 5,0
5 4 5 4,7 5 5 5,0 5 5 5,0
5 2 5 4,0 2 3 2,5 3 5 4,0
5 5 4 4,7 5 5 5,0 3 5 4,0
5 5 4 4,7 4 4 4,0 4 5 4,5
5 3 4 4,0 5 4 4,5 4 5 4,5
5 4 4 4,3 2 2 2,0 4 5 4,5
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
5 3 5 4,3 4 4 4,0 3 4 3,5
4 4 4 4,0 4 3 3,5 2 4 3,0
3 4 4 3,7 4 4 4,0 4 4 4,0
2 4 1 2,3 2 2 2,0 2 2 2,0
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 4,0 3 4 3,5 4 4 4,0
5 4 3 4,0 4 3 3,5 4 4 4,0
4 4 4 4,0 4 3 3,5 4 5 4,5
4 4 4 4,0 4 4 4,0 3 5 4,0
4 3 3 3,3 4 3 3,5 4 4 4,0
5 4 5 4,7 4 4 4,0 4 5 4,5
4 4 5 4,3 5 4 4,5 5 5 5,0
4 4 4 4,0 5 4 4,5 4 5 4,5
4 5 4 4,3 5 3 4,0 4 5 4,5
4 3 4 3,7 5 4 4,5 4 5 4,5
5 5 5 5,0 4 4 4,0 5 5 5,0
4 4 4 4,0 4 3 3,5 4 4 4,0
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 5 4,5
4 4 4 4,0 4 4 4,0 5 5 5,0
5 5 5 5,0 5 3 4,0 3 5 4,0
4 3 4 3,7 3 4 3,5 4 5 4,5
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
5 5 4 4,7 4 4 4,0 4 4 4,0
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 5 4,5
163
4 4 4 4,0 4 3 3,5 4 5 4,5
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
5 5 4 4,7 5 5 5,0 5 5 5,0
4 4 4 4,0 4 4 4,0 4 4 4,0
4 5 5 4,7 5 4 4,5 3 5 4,0
4 3 4 3,7 4 4 4,0 4 5 4,5
165
HASIL DESKRIPTIF STATISTIK DENGAN UJI ANALISIS FAKTOR
KEPUASAN NASABAH PT BANK JATENG
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation Analysis N
X1 3.72 .697 100
X2 3.45 .716 100
X3 3.63 .691 100
X4 4.04 .887 100
X5 3.9600 .72363 100
KEPUASAN KARYAWAN PT BANK JATENG
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation Analysis N
X1 3.76 .878 100
X2 3.63 .928 100
X3 3.69 .800 100
X4 3.69 .918 100
X5 3.94 .802 100