Download - ACARA III - FATMA - 130722616093
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
1/14
LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TERAPAN
GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGIACARA III
TRANSFORMASI DATA CITRA SATELIT DAN DEM
(PERBAIKAN KONTRAS DAN FUSI CITRA)
DOSEN PENGAMPU:Syamsul Bachri, S.Si, M.Sc, Ph.D
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
2/14
ACARA III
TRANSFORMASI DATA CITRA SATELIT DAN DEM(PERBAIKAN KONTRAS DAN FUSI CITRA)
I. Maksud
1.
Mengenal dan memahami proses transformasi data citra satelit dan DEM
seperti perbaikan kontras (contrast streching ) dan fusi/penajaman citra ( pan- sharpening ).
II. Tujuan
1. Dapat melakukan proses pengolahan citra seperti perbaikan kontras (contrast
streching ) dan fusi/penajaman citra ( pan-sharpening ).
2. Dapat membedakan hasil citra sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan
kontras (contrast streching ) dan fusi/penajaman citra ( pan-sharpening ).
III. Alat dan Bahan
Alat:
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
3/14
(high-pass filter). Karena penajaman citra lebih berpengaruh pasa tepi (edge)
objek, maka penajaman citra disebut juga penajaman tepi (edge sharpening) atau peningkatan kualitas tepi (edge enhancement). Akibatnya, pinggiran objek terlihat
lebih tajam dibandingkan sekitarnya (Hutahaean, 2013).
Perbaikan kualitas citra merupakan satu proses awal dalam pengolahan
citra yang bertujuan untuk melakukan pemrosesan terhadap citra agar memiliki
hasil dengan kualitas relatif yang lebih baik dari citra awal (Gonzalez, 2004).Perbaikan kualitas citra dilakukan karena citra yang ada mempunyai kualitas yang
buruk, misalnya citra mengalami noise, citra terlalu gelap/ terang, citra kurang
tajam, citra terlihat kabur dan masih banyak lagi lainnya yang menyebabkan citra
itu mengalami perbaikan kualitas. Perbaikan kualitas citra adalah proses
mendapatkan citra yang lebih mudah untuk diinterprestasikan oleh mata (Rinaldi,
2004). Operasi-operasi perbaikan citra diantaranya terdiri dari pelembutan citra
(image smoothing), penajaman citra (image sharpening), perbaikan kontras
gelap/terang, perbaikan tepi objek (edge enchament), pemberian warna semu
(pseudocoloring) dan penapisan derau (noise filtering) (Sundani, et. al., 2014).
Operasi penajaman citra (Image Sharpening) bertujuan memperjelas tepi
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
4/14
2. Klik kanan pada layer > Properties... > Symbology > RGB Composite > Pilih
Stretch Type > Apply. Lakukan dengan memilih Type yang berbeda-beda dan
bandingkan hasilnya.
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
5/14
3. Pilih beberapa Pan-sharpening Type, lalu bandingkan hasilnya.
VI.
Hasil
1.
Tabel perbandingan perbaikan kontras (terlampir).
2. Tabel perbandingan penajaman citra (terlampir).
VII. Pembahasan
b ik k li i b j k b i l j di l bih
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
6/14
lebih lanjut untuk menetukan kesesuaian antara metode yang digunakan dengan
kebutuhan informasi yang akan disadap dari citra yang diperbaiki kualitasnya.Adanya perbedaan metode yang digunakan dalam perbaikan citra, maka
citra yang dihasilkan juga akan berbeda. Sehingga mempengaruhi informasi yang
dapat disadap dari citra tersebut. Namun perbaikan kontras ini tidak
mempengaruhi resolusi spasial, tapi dapat mempengaruhi nilai pantulan spektral
pada citra. Seperti efek blur pada citra maka akan mempengaruhi nilai pantulanspektral pada objek. Misalnya saja perbaikan citra dengan menggunakan metode
Histogram Equalize, penggunaan metode ini dianggap mudah karena
kesederhanaan dan relatif lebih baik kinerjanya pada hampir semua jenis citra.
Menurut Ahmad (2012), pengoperasian HE dilakuakan oleh remapping abu-abu
tingkat gambar berdasarkan distribusi probabilitas dari tingkat input abu-abu. Ini
mendatar dan membentang dinamis berbagai histogram citra dan mengakibatkan
keseluruhan peningkatan kontras. Metode ini sangat efektif digunakan tidak hanya
dalam meningkatkan seluruh citra tetapi juga dalam meningkatkan detail tekstur.
Sehingga memudahkan apabila digunakan untuk analisis bentuk lahan maupun
kerapatan vegetasi. Sebab variasi reliar yang dapat dilihat dari bayangan dan
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
7/14
tajam dibandingkan citra sebelumnya, namun tekstur dan variasi relief tidak cukup
detail sehingga kurang sesuai apabila digunakan untuk analisis dalam geomorfogidan geologi. Selain itu, ukuran pada citra akan mengalami perubahan, sehingga
akan berpengaruh pada luasan maupun tinggi objek yang dapat dilihat dari
bayangan, sehingga akan berpengaruh pada ukuran objek-objek yang ada.
Sedangkan menurut Dianovita (2014), IHS dimana intesnitasnya meruopakan
penjumlahan 3 band visible atau band dengan panjang gelombang sama dengan band pankromatiknya, terjadi penajaman dan tidak mengubah nilai spektral aslu
sehingga baik untuk analisis visual dan digital. Sehingga metode tersebut dapat
digunakan untuk analisis bentuk lahan dalam geomorfologi maupun dalam bidang
geologi.
VIII. Kesimpulan
1. Perbaikan kualitas citra dengan cara perbaikan kontras dan penajaman citra
memiliki beberapa metode. Setiap metode memiliki hasil yang berbeda,
sehingga diperlukan pemilihan metode tertentu untuk analisis geomorfologi
dan geologi.
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
8/14
Daftar Rujukan
Ahmad, Nazaruddin dan Arifyanto Hadinegoro. 2012. Metode Histogram Equlization untukPerbaikan Citra Digital. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi
Terapan (Semantik). Semarang.
Dianovita dan Fadilah Muchsin.2014. Metode Penajaman ( Pansharpen) Citra Landsat 8.
Seminar Nasional Penginderaan Jauh.
Hutahaean, Harvei Desmon.2013.Teknik Penajaman Citra Digital dengan Menggunakan
Metode Contrast Streching. Pelita Informatika Budi Darma 3: 35-44.
Stanggang, Gokmaria, et.al,. 2002. Aplikasi Teknik dan Metode Fusi Data Optik ETM-Plus
Landsat dan SAR Radarsat untuk Ekstraksi Informasi Geologi Pertambangan Batu
Bara.
Sundani, Dini, et.at,. 2014. Aplikasi Penajaman Citra (Image Sharpening) Berdasarkan
Prinsip Kuantum. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi
(SNAST).
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
9/14
1.
Tabel perbandingan perbaikan kontras
No. Sampel Citra (Sebelum) Sampel Citra (Sesudah) Metode yang digunakan Analisis Hasil
1. Histogram Equalize Terdapat perbedaan yang cukup
jelas antara sebelum dan sesudah
dilakukan perbaikan kontras.
Perbedaan antara kenampakanvegetasi, sungai dan reliefnya
terlihat lebih jelas. Namun untuk
perairan berubah menjadi warna
putih.
2. Histogram Specification Hasil untuk metode ini tidak jauh
berbeda bila dibandingkan dengan
metode Histogram Equalize.
Warna yang dihasilkan lebih
pudar dan memiliki bias putih,
sehingga mengurangi ketajamanwarna pada citra. Walaupun lebih
jelas kenampakannya
dibandingkan dengan citra ketika
sebelum diperbaiki kontrasnya.
3. Standard Deviations Citra yang dihasilkan setelah
dilakukan perbaikan kontras
dengan metode ini menyebabkan
berkurangnya ketajaman citrasehingga citra menjadi blur dan
ketajaman warna berkurang.
Namun, relief pada citra tampaklebih jelas dibandingkan citra
sebelum dilakukan perbaikan
kontras.
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
10/14
4. Percent Clip Citra setelah dilakukan perbaikan
kontras menggunakan metode ini
tampak lebih tajam dan sesuai
dengan kondisi objek. Tampak
berbeda pada warna hijau yang
lebih jelas dan tajam pada hasil perbaikan kontras, selain itu
perbedaan topografi wilayah juga
dapat dilihat lebih jelas.
5. Esri Hasil perbaikan kontras metode
ini hampir mirip dengan metode
Standard Deviations. Tapi, warna
yang dihasilkan lebih tajam,
sehingga kenampakan objek lebih
jelas. Namun, apabila
dibandingkan dengan citra
sebelumnya, hasil perbaikankontras tersebut blur dan
warnanya kurang tajam.
6. Custom Citra hasil perbaikan kontras
dengan metode ini tidak
menunjukkan perbedaan
kenampakan yang signifikan
dibandingkan dengan sebelumnya.
Sehingga, setiap objek yang ada
tetap terlihat hampir sama,
misalnya seperti vegetasi yangmemiliki tingkat kehijauan hampirsama baik sebelum maupun
sesudah dilakukan perbaikan
kontras.
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
11/14
7. Minimum – Maximum Hasil perbaikan kontras pada citra
menggunakan metode ini
menunjukkan bahwa kenampakan
objek lebih jelas dan variasi relief
juga dapat diamati. Sehingga akan
memudahan dalam interpretasi,walaupun untuk perairan yang
bersifat mnyerap gelombang
elektromagnetik tampak lebih
cerah dibandingkan denganvegetasi yang ada.
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
12/14
2.
Tabel perbandingan penajaman citra
No. Sampel Citra (Sebelum) Sampel Citra (Sesudah) Metode yang
digunakan
Analisis Hasil
1. Esri Penajaman citra dengan
menggunakan metode Esri
menyebabkan citra memilikitingkat keabuan yang lebih
tinggi, namun tekstur dan
perbedaan kekasaran pada
setiap objek tampak lebih jelas,
selain itu batas antara perairan
dan daratan juga dapat diamati
dengan mudah.
2. IHS Pada hasil penajaman citra
dengan menggunakan metode
IHS ini menghasilkan warnacitra yang lebih abu-abu,
sehingga warna hijau pada
vegetasi terlihat perbedaannya
dengan citra sebelumnya.
Namun untuk objek seperti
jalan atau lahan terbuka tampak
lebih jelas dibandingkan citra
sebelumnya. Sehingga,
memudahkan apabila
digunakan untuk identifikasi
objek berupa lahan terbukamaupun jalan. Selain itu, batas
darat dengan perairan maupun
vegetasi dapat diamati dengan
mudah.
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
13/14
3. BROVEY Citra yang dihasilkan dari
metode penajaman citra ini
menunjukkan adaya perubahan
ketajaman warna. Sekilas tidak
jauh berbeda dengan citra yang
dihasilkan denganmenggunakan metode IHS,
namun warnanya lebih tajam
dan tingkat keabuannya lebih
rendah.
4. SIMPLE-MEAN Pada hasil citra dengan
menggunakan metode ini,
memiliki tingkat keabuan yang
paling tinggi dibandingkan
dengan metode IHS dan
BROVEY. Hal tersebut tampak
dari perbedaan antara lahanterbangun dan vegetasi yang
tidak begitu signifikan perbedaannya, namun variasi
relief tampak lebih jelas dan
mudah diamati.
5. Gram-Schmidt Citra yang dihasilkan
menggunakan metode ini
merupakan citra paling jelas
dan memiliki tingkat ketajaman
yang tinggi. Perbedan anataravegetasi, lahan terbuka, lahanterbangun dan perairan tampak
sangat jelas. Sehingga,
memudahkan dalam
penyadapan informasi.
-
8/20/2019 ACARA III - FATMA - 130722616093
14/14