Download - 95103349 Manifestasi Kulit Pada Infeksi HIV
-
7/27/2019 95103349 Manifestasi Kulit Pada Infeksi HIV
1/3
Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit yang umumnya menyerang daerah- daerah
yang kaya akan kelenjar minyak seperti wajah, kulit kepala, belakang telinga, dada dan
punggung dan ditandai oleh adanya bercak kemerahan dan sisik- sisik pada kulit yang
berwarna kekuningan disertai rasa gatal.
Penyakit kulit ini memiliki tingkatan yang bervariasi dari yang ringan sampai berat.
Angka kejadian dermatitis seboroik seboroik di seluruh dunia pada individu yang memiliki
daya tahan tubuh yang baik hanya sebesar 3-5 persen, sedangkan pada penderita HIV/AIDS
angka kejadiannya meningkat hingga 30-85 persen. Dermatitis seboroik menempati urutan
kedua kelainan kulit tersering pada HIV/AIDS yaitu terjadi pada 28 persen penderita
HIV/AIDS.
Prurigo Nodularis
Prurigo nodularis adalah suatu penyakit kulit berupa benjolan-benjolan kecil berwarna
kehitaman, keras dan disertai rasa gatal. Penyakit ini sering ditemukan pada penderita
HIV/AIDS terutama pada pasien-pasien dengan daya tahan tubuh yang sudah sangat
menurun. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada orang-orang berkulit yang lebih gelap.
Infeksi Bakteri
Staphylococcus aureus, suatu jenis bakteri, merupakan bakteri yang paling sering
menyebabkan infeksi kulit pada infeksi HIV. Kuman ini dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit seperti cacar monyet, koreng di kulit, peradangan kelenjar keringat dan bisul,
bahkan infeksi ke jaringan yang lebih dalam di bawah kulit. Gambaran klinisnya mungkin
menjadi lebih berat karena terjadi pada infeksi HIV dengan daya tahan tubuh yang sangat
menurun.
Infeksi Virus
Berbagai macam virus seperti virus herpes simpleks tipe I dan II dapat timbul pada
infeksi HIV akibat daya tahan tubuh yang menurun. Virus herpeks simpleks tipe I dapat
menyebabkan lepuh- lepuh di sekitar bibir dan disertai rasa nyeri. Sedangkan virus herpes
simpleks tipe II cenderung menyebabkan kelainan di daerah kelamin berupa luka atau borok
di kelamin, yang diawali oleh timbulnya lepuh-lepuh kecil berisi cairan dan disertai rasa
nyeri.
Jenis virus lainnya, yaitu virus varicella zoster dapat ditemukan pada infeksi HIV.
Virus ini dapat menimbulkan dua jenis penyakit yaitu cacar air (varicella) dan cacar ular
(herpes zoster). Varicella dapat terjadi pada orang yang belum pernah terinfeksi virus
varicella zoster. Bila, selanjutnya virus ini akan berdiam di ujung-ujung saraf. Virus ini dapat
aktif kembali pada daya tahan tubuh yang menurun, trauma, stres, dan lain- lain sehinggamenyebabkan penyakit cacar ular yang disebut juga herpes zoster. Penyakit ini hanya
-
7/27/2019 95103349 Manifestasi Kulit Pada Infeksi HIV
2/3
menyerang satu sisi tubuh, berupa bintil- bintil berisi cairan dan seringkali disertai nyeri yang
bahkan bisa menetap setelah kelainan kulitnya menyembuh.
Cacar Ular
Oral hairy leukoplakia (OHL), suatu kelainan kulit yang disebabkan oleh virus Epstein
Barr sering kali muncul pada infeksi HIV. Kelainan ini sering ditemukan pada bagian tepi
lidah berupa penebalan permukaan lidah yang berwarna putih dan biasanya hanya terjadi
pada salah satu bagian lidah. Kelainan ini tidak berpotensi menjadi suatu keganasan, tetapi
merupakan suatu penanda bahwa infeksi HIV telah berlangsung lanjut dan daya tahan tubuh
sudah sangat menurun.
Virus jenis lainnya yaitu human papilloma virus (HPV), dapat juga ditemukan pada
infeksi HIV. Virus ini dapat menyebabkan terjadinya kutil kelamin, yaitu kutil pada kelamin
yang gambarannya terkadang menyerupai kembang kol dan pada infeksi HIV ukurannya bisamenjadi sangat besar karena daya tahan tubuh yang sangat menurun.
Infeksi jamur
Infeksi jamur, atau dalam istilah kedokterannya dikenal sebagai mikosis semakin
dikenal sebagai penyebab kesakitan dan kematian pada pasien yang dirawat inap di rumah
sakit terutama pada pasien- pasien dengan daya tahan tubuh yang sangat rendah seperti
AIDS. Infeksi dermatofit, suatu jamur yang hanya menyerang permukaan luar kulit, kuku dan
rambut menjadi lebih menyebar dengan meningkatnya derajat penekanan sistem pertahanan
tubuh dan seringkali berulang serta tidak berespon terhadap pengobatan. Tidak didapatkan
perbedaan yang bermakna antara penderita HIV positif pada dewasa maupun pada penderita
HIV negatif.
Infeksi jamur yang sering antara lain tinea pedis ("Athlete's foot"/kutu air), sebutan
untuk infeksi jamur dermatofit pada kaki, tinea kruris ("jock itch"), infeksi jamur dermatofit
pada sela paha dan tinea korporis ("ringworm") yaitu infeksi dermatofit pada badan. Pada
pasien dengan penurunan daya tahan tubuh, penyakit- penyakit tersebut menjadi lebih luas
dan lebih resisten terhadap terapi. Yang paling sering dijumpai adalah tinea pedis.
Jenis jamur lainnya, yang disebut dengan candida sangat tinggi persentasenya pada infeksiHIV. Oral candidiasis, infeksi jamur candida pada mulut, seringkali merupakan manifestasi
awal dari AIDS, dan terlihat pada hampir seluruh pasien AIDS yang tidak diobati. Penyakit
ini menempati urutan pertama sebagai penyakit yang sering muncul pada infeksi HIV.
Observasi "oral trush" pada orang dewasa dengan faktor pencetus yang tidak diketahui patut
dicurigai terinfeksi dengan HIV. Pada keadaan seperti ini perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap seperti pemeriksaan sel darah putih dan virus HIV.
Jamur lain yang dapat menginfeksi jaringan yang lebih dalam seperti histoplasma dan
kriptokokus dapat timbul pada infeksi HIV. Jamur- jamur tersebut umumnya tidak
menimbulkan penyakit pada orang- orang dengan daya tahan tubuh yang baik, tetapi muncul
pada HIV karena daya tahan tubuh yang sangat menurun.
-
7/27/2019 95103349 Manifestasi Kulit Pada Infeksi HIV
3/3
Jamur- jamur tersebut dapat menyebabkan infeksi ke bagian dalam kulit, yang disebut
dengan selulitis. Histoplasma bahkan dapat menyebabkan kelainan pada hati dan limpa serta
seringkali menyebabkan kematian.
Infestasi parasit
Skabies, yaitu infestasi tungau atau kutu yang disebut Sarcoptes scabiei pada tubuh
manusia bisa ditemukan pada infeksi HIV. Penyakit ini ditandai oleh beberapa tanda dan
gejala yang khas yaitu gatal yang lebih berat pada malam hari, menyerang sekelompok orang
pada saat yang bersamaan terutama orang- orang yang tinggal serumah, dan ditemukannya
kelainan berupa terowongan pada kulit.
Penyakit ini ditandai oleh bintil-bintil kemerahan disertai rasa gatal yang mengenai sela
jari, siku, lutut, bokong dan kelamin. Pada orang-orang dengan daya tahan tubuh yang
menurun seprti HIV/AIDS gambaran penyakit ini dapat menjadi lebih berat karena tungauyang berada di tubuh bisa mencapai jutaan jumlahnya, penyakit ini disebut juga dengan
skabies norwegia. Gambaran klinisnya berupa keropeng yang menebal dan berwarna
kekuningan pada kepala, wajah, tangan, kaki dan wajah.
Skabies Keganasan
Sarkoma Kaposi merupakan keganasan pada pembuluh darah. Prevalensi di dunia
kurang lebih 34 persen. Meningkatnya jumlah penderita HIV dengan sistem kekebalan turuh
yang menurun menyebabkan keganasan ini semakin sering ditemukan. Kulit merupakan
daerah manifestasi yang paling sering. Kelainan dapat lokal maupun menyebar. Kelainan
yang ditemukan bisa hanya berupa perubahan warn akulit menjadi kemerahan atau kehitaman
hingga benjolan dan bahkan borok pada kulit. Keganasan kulit ini terjadi pada AIDS stadium
lanjut.
Demikianlah ulasan mengenai manifestasi kulit yang sering ditemukan pada infeksi
HIV. Semoga tulisan ini bermanfaat dan membuat kita semua semakin menyadari pentingnya
melindungi diri serta menghindari perilaku yang dapat menyebabkan kita menjadi terinfeksi
HIV seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kelainan kulit hanya sedikit dari akibat yang
ditimbulkan oleh infeksi HIV, masih banyak kelainan yang diakibatkannya pada organ laindan konsekuensinya tentu lebih berat.