Download - 58291263 Makalah Pedo Autosaved
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gigi anak, gigi sulung, atau ada pula yang menyebutnya gigi susu,
berperan penting untuk perkembangan rahang dan erupsi atau pertumbuhan gigi
tetap. Gigi anak yang lepas sebelum waktunya, misalnya karena berlubang atau
karena terlepas dengan sendirinya, dapat menyebabkan ruangan yang tertinggal
menyempit karena pergeseran gigi sebelahnya. Ruangan yang menyempit ini akan
mengganggu erupsi gigi tetap di bawahnya. Hal ini dapat mengakibatkan gigi
tetap tumbuh dalam posisi yang kurang baik dan susunan gigi pun menjadi tidak
rapi (Anonim, 2009). Gigi sulung memiliki peranan yang penting bagi anak sehingga
keberadaannya harus bisa dipertahankan pada kondisi sehat. Jika situasi yang ada
menyulitkan upaya mempertahankan gigi sulung, misalnya ada penyakit gigi yang
parah, maka pada beberapa kasus, gigi sulung dapat dibiarkan tanggal tanpa
menimbulkan efek yang buruk terhadap perkembangan oklusal. Pada kasus yang
lain, tanggalnya gigi sulung dapat berakibat buruk terhadap perkembangan oklusal
(Pradipta, 2009).
Perkembangan oklusi masa gigi susu sering mengalami gangguan yang
dapat mempengaruhi hubungan oklusi gigi permanen. Salah satu bentuk gangguan
tersebut adalah premature loss, yaitu hilangnya gigi dari lengkung gigi sebelum
gigi penggantinya mendekati erupsi. Bila hal ini tidak segera ditangani, akan
menyebabkan kehilangan ruang dan mengganggu keseimbangan oklusi dewasa.
Kehilangan dini gigi sulung akan mengakibatkan gigi tetangganya bergeser karena
adanya gaya ke mesial dari gigi posterior yang erupsi pada anak yang sedang
dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan (Hprimaywati, 2008).
Perawatan pada tanggal prematur gigi sulung memerlukan perhatian
bagi para klinisi, karena perawatan yang tidak baik akan memberikan pengaruh
pada perkembangan gigi sampai remaja. Tanggal prematur pada gigi sulung dapat
menyebabkan gangguan pada erupsi gigi permanen bila didapatkan kekurangan
1
lengkung rahang. Penanganan waktu yang tepat akan mempertahankan ruang
untuk pertumbuhan gigi permanen (Pinkham, 1988).
Tanggal prematur pada gigi sulung dapat terjadi pada gigi anterior
(insisivus dan kaninus) dan pada gigi posterior (molar). Penyebab utama tanggal
prematur pada gigi anterior adalah trauma dan karies gigi, sedangkan penyebab
utama tanggal prematur pada gigi posterior adalah karies dan jarang disebabkan
oleh trauma (Pinkham, 1988). Untuk mengatasi masalah kehilangan prematur gigi
sulung adalah dengan penggunaan alat penahan ruang yang dikenal dengan space
maintainer (Hprimaywati, 2008).
Hilangnya gigi molar dua sulung menimbulkan masalah yang serius
karena menyebabkan migrasi gigi molar satu permanen, sehingga mengakibatkan
gigi premolar kedua tidak dapat erupsi atau erupsinya keluar dari lengkung
rahang. Untuk mencegah migrasi gigi molar permanen dapat digunakan space
maintainer lepasan. Alat ini berguna dalam menjaga dan mempertahankan lebar
mesio distal yang diperlukan gigi permanen sampai gigi tersebut erupsi sempurna
yang dalam pembuatannya lebih mudah, sederhana, harganya terjangkau dan
dapat dimodifikasi dengan pembuatan protesa. Alat ini juga mempertahankan
kontak oklusal yang cukup untuk gigi antagonisnya sehingga dapat mencegah
terjadinya anomali yang lebih parah (Sartika, 2002).
Hilangnya tempat pada daerah molar dua sulung dapat disebabkan oleh
karena pencabutan dini gigi molar dua sulung atau disebabkan oleh karena molar
satu permanen tumbuh ektopik. Perawatan yang dilakukan pada tanggal prematur
gigi molar dua sulung sebelum molar satu permanen erupsi direkomendasikan
menggunakan crown atau band dengan ekstensi loop atau bar ke distal masuk ke
dalam gingiva atau yang disebut distal shoe appliance. Piranti ini digunakan
untuk menjaga space atau digunakan untuk merangsang erupsi dari molar satu
permanen (Wibowo, 2008).
1.2 Masalah
2
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu
1.2.1 Bagaimanakah perawatan space maintainer distal shoe pada rahang
bawah
1.2.2 Apa indikasi dan kontraindikasi perawatan space maintainer distal
shoe
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah
1.3.1 Untuk mengetahui perawatan space maintainer distal shoe pada rahang
bawah
1.3.2 Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi perawatn space
maintainer distal shoe
1.4 Manfaat
Dengan adanya penulisan makalah ini, diharapkan dapat
memberikan informasi ilmiah tentang perawatan space maintener distal
shoe pada tanggal prematur gigi molar dua sulung rahang bawah.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Tanggal Prematur Gigi Sulung
Gigi manusia tumbuh di dalam suatu lengkung rahang, satu sama lain
saling berdampingan dengan rapat, namun tidak berdesakan. Gigi manusia bukan
tulang yang tumbuh melekat menjadi satu dengan rahang. Gigi tumbuh dan
menempel pada tulang rahang dengan perantaraan jaringan penyangga gigi atau
jaringan periodontal. Karena struktur itu, gigi normal dapat bergerak, bergoyang
ke kiri dan ke kanan dengan kemiringan tidak lebih dari satu derajat. Walaupun
dapat bergerak, gigi-geligi dapat saling mengunci sehingga secara bersama-sama
dapat menahan beban kunyah yang berat sekalipun.
Gigi mengalami pertumbuhan ke arah vertikal. Misalnya pada gigi bawah
tumbuh ke atas, gigi atas tumbuh ke bawah, sampai kedua gigi atas dan bawah
saling berkontak. Demikian pula dengan pergerakan ke samping, jika gigi tidak
mempunyai sandaran atau gigi di samping kiri-kanannya yang merapat erat
dengan gigi tersebut, pada saat gigi menerima beban, gigi akan condong ke arah
menjauhi beban. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa gigi sulung tidak hanya
berfungsi untuk mengunyah makanan, tetapi juga sebagai penunjuk jalan bagi
pertumbuhan gigi permanen yang akan menggantikannya. Jika gigi sulung
tercabut terlalu cepat, gigi permanen akan kehilangan arahnya sehingga erupsinya
dapat terganggu (Pradipto, 2009).
Kehilangan gigi sulung secara dini dapat menimbulkan anomali pada
lengkung rahang oleh karena adanya pergeseran gigi tetangga dan gigi antagonis
ke arah ruangan yang kosong sehingga menyebabkan terjadinya kehilangan
panjang lengkung rahang. Di lain pihak kehilangan gigi molar sulung sebelum
waktunya seringkali menyebabkan maloklusi. Gigi molar kedua sulung yang
bersebelahan dengan molar pertama permanen merupakan gigi sulung yang sering
mengalami karies. Keadaan ini disebabkan karenan gigi tersebut memiliki daerah
morfologi yang memudahkan retensi plak dan berkembangannya karies (Sartika,
2002).
2.2 Akibat Tanggal Prematur Gigi Sulung
a. Tanggalnya gigi insisivus sulung
2
Pada keadaan crowded tanggalnya gigi seri sulung yang karies
berpengaruh terhadap perkembangan oklusi dan penutupan ruang dapat
terjadi. Bila gigi seri sulung tanggal karena benturan maka pergeseran
atau luka dari gigi pengganti dapat terjadi.
b. Tanggalnya gigi kaninus sulung
Tanggalnya gigi kaninus yang terlalu cepat dapat diikuti dengan
hilangnya ruang. Tanggalnya gigi kaninus secara dini terutama pada
rahang bawah, dapat menimbulkan resorpsi akar gigi insisivus lateralis
permanent yang crowded. Keadaan ini seringkali unilateral sehingga
gigi insisivus yang crowded tergeser ke sisi tersebut dengan disertai
pergeseran garis tengah. Keadaan ini merupakan akibat paling serius
dari tanggalnya gigi kaninus sulung karena dapat menyebabkan oklusi
yang tidak simetris.
c. Tanggalnya gigi molar sulung
Tanggalnya gigi molar kedua sulung yang terlalu cepat mengakibatkan
pergerakan ke depan dari gigi molar pertama tetap yang menutupi ruang
untuk erupsi gigi premolar tetap. Tanggalnya gigi molar pertama sulung
juga menyebabkan hilangnya ruang untuk erupsi gigi premolar tetap,
sebagian karena pergeseran ke depan dari gigi belakang dan sebagian
karena crowded gigi insisivus seperti pada kaninus sulung (Pradipto,
2009).
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi
Gigi susu tidak tumbuh sekaligus namun secara bertahap menembus gusi
selama 2 ½ tahun pertama sejak kelahiran. Biasanya yang tumbuh pertama
kali adalah keempat gigi depan yaitu dua di rahang atas dan dua di rahang
bawah. Sebagian besar anak-anak sudah lengkap semua giginya pada saat
berusia 3 tahun. Gigi susu berukuran lebih kecil dibanding gigi permanen
pada orang dewasa. Supaya gigi permanen bisa muat menempati ruang yang
ditinggalkan gigi susu yang telah tanggal, rahang terus menerus mengalami
pertumbuhan. Gigi susu mulai tanggal saat anak berusia 6-7 tahun, dan
prosesnya terus berlanjut hingga usia 12 tahun. Gigi yang tanggal pertama
2
kali adalah gigi seri (depan) atas dan bawah, yang akan digantikan oleh gigi
seri permanen.
Gigi susu adalah guidance atau panduan bagi pertumbuhan gigi tetap.
Jadi meski sifatnya “sementara” dan nantinya akan diganti oleh gigi
permanen namun harus tetap dijaga dan dipelihara kesehatannya. Gigi susu
yang tanggal terlalu dini akan mempengaruhi pertumbuhan gigi permanen.
Gigi tersebut sudah tanggal sebelum saatnya dan benih gigi permanennya
belum siap untuk tumbuh, sehingga gigi permanen kehilangan panduan.
Waktu erupsi gigi sulung dapat dilihat pada gambar berikut:
(Mozarta, 2007).
2.2 Space Maintainer
Space maintainer merupakan alat yang digunakan untuk menjaga ruangan
kosong akibat gigi anak yang terlepas sebelum waktunya. Alat ini akan terus
2
dipakai oleh anak sampai gigi tetap keluar untuk mengisi ruangan kosong tersebut
(Anonim, 2009). Syarat suatu space maintainer adalah dapat menjaga ruang
dimensi proksimal, tidak menggangu erupsi gigi antagonisnya, tidak menggangu
erupsi gigi permanen, tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan
fungsi pergerakan mandibula, disain yang sederhana, dan mudah dibersihkan
(Hprimaywati, 2008).
Tanggal premature memerlukan penanganan yang tepat dan terapi yang
terbaik ialah penggunaan space maintainer. Space maintainer yaitu alat yang
digunakan untuk menjaga ruang akibat kehilangan dini gigi sulung, alat ini yang
dipasang diantara dua gigi. Meskipun berguna dalam mempertahankan ruang
bekas pencabutan tetapi penggunaan space maintainer terkadang menimbulkan
kerusakan pada jaringan lunak mulut terutama pada penggunaannya dalam waktu
yang lama Karena itu, indikasi dan kontra indikasinya harus diperhatikan dengan
baik agar perawatan dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Selain karena tanggal premature, space maintainer juga digunakan pada
keadaan dimana gigi sulung tanggal pada waktunya akan tetapi pada pemeriksaan
rontgent foto, diketahui bahwa gigi permanen penggantinya masih jauh. Adapun
penyebab erupsi gigi permanen yang lambat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain asupan nutrisi yang kurang dan adanya kelainan sistemik (Pradipto,
2009).
2.4.1 Fungsi
a. Mencegah pergeseran dari gigi ke ruang yang
terjadi akibat pencabutan dini.
b. Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang
dicabut dini.
c. Memperbaiki fungsi pengunyahan akibat
pencabutan dini.
d. Memperbaiki fungsi estetik dan bicara setelah
pencabutan dini
2.4.2 Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Space Maintainer
2
a) Indikasi Penggunaan Space Maintainer
1. Apabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya
belum siap erupsi menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan
analisa ruang menyatakan masih terdapat ruang yang
memungkinkan untuk gigi permanennya.
2. Jika ada kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan
lidah di tempat yang kosong atau menghisap bibir maka
pemasangan space maintainer ini dapat diinstruksikan sambil
memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk.
3. Adanya tanda-tanda penyempitan ruang
4. Kebersihan mulut (OH) baik.
Adapun waktu yang tepat penggunaan space maintainer adalah segera
setelah kehilangan gigi sulung. Kebanyakan kasus terjadi penutupan ruang setelah
6 bulan kehilangan gigi (Pradipto, 2009).
a) Kontra indikasi Space Maintainer
1. Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap
yang akan erupsi.
2. Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen
3. Ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi
4. Kekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan
tindakan pencabutan dan perawatan orthodonti
5. Gigi permanen penggantinya tidak ada
(Hprimaywati, 2008)
2.4.3 Syarat Space Maintainer
Syarat suatu space maintainer adalah
1. dapat menjaga ruang dimensi proksimal
2. tidak menggangu erupsi gigi antagonisnya
1
3. tidak menggangu erupsi gigi permanen
4. tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi
pergerakan mandibula
5. disain yang sederhana, dan mudah dibersihkan
6. dapat mencegah ekstrusi gigi lawan
7. tidak memberikan tekanan abnormal pada gigi penyangga
8. tidak mengganggu jaringan lunak
(Hprimaywati, 2008)
2.4.4 Tipe Space Maintainer
Alat cekat dan lepasan dapat digunakan untuk mempertahankan space
untuk mencegah kehilangan panjang lengkung. Jika gigi penyangga dapat
direstorasi, suatu alat cekat jadi pilihan. Alat cekat mengurangi insiden alat patah
atau hilang, alat cekat sedkit percaya pada pasien yang kooperatif (Mathewson,
1995).
Ada berbagai macam tipe space maintainer, yang secara umum bisa
dikelompokkan menjadi dua katagori, lepasan dan cekat. Space maintainer
lepasan (Gambar 2.2) bisa digunakan untuk periode yang relatif singkat, biasanya
sampai 1 tahun. Space maintainer cekat (Gambar 2.1), jika didesain dengan baik,
akan tidak begitu merusak jaringan rongga mulut dibandingkan dengan space
maintainer lepasan, dan kurang begitu mengganggu bagi pasien. Oleh karena itu,
alat ini dapat digunakan untuk waktu yang lebih panjang, biasanya sampai 2 tahun
(Pradipto, 2009).
Gambar 2. 1 Space maintainer cekat Gambar 2.2 Space maintainer lepasan
1
1. Space maintainer lepasan
Alat ini digunakan khusus bila gigi hilang dalam satu kuadran lebih
dari satu gigi. Alat lepasan ini sering merupakan satu-satunya pilihan karena
tidak adanya gigi penyangga yang sesuai untuk alat cekat. Alat ini dapat
ditambahkan gigi-gigi artificial untuk mengembalikan fungsi estetik.
Alat ini digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah dimana
telah kehilangan gigi bilateral lebih dari satu, alat ini juga digunakan pada
kasus tanggalnya gigi M2 sulung sebelum erupsi M1 permanen. space
maintainer GTS memiliki konstruksi yang sederhana, pergerakan fungsional
baik dan biaya yang relatif murah. Pembersihan GTS dan gigi yang tepat
penting untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya lesi karies yang
baru, alat space maintainer lepasan dari berbagai tipe tidak boleh dianjurkan
untuk pasien anak yang mempunyai masalah karies dan kebersihan mulut
yang jelek. Masalah yang sering timbul dari pemakaian alat ini adalah
malasnya anak memakai alat sehingga fungsi space maintainer tidak tercapai
dan alat jarang dibersihkan sehingga menyebabkan iritasi jaringan mulut.
Contoh space maintainer lepasan.
a) Bilateral maxilarry posterior
Gambar 2.3 alat lepasan rahang atas
b) Bilateral mandibular posterior
Gambar 2.4 alat lepasan rahang bawah
1
1. Space maintainer cekat
Ada beberapa macam jenis space maintainer cekat yang sering
digunakan dalam klinik, yaitu: band-loop, Crown-loop, distal shoe, dan
lingual arch.
1) Band loop
Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari
tanggalnya satu gigi dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada
kasus tanggalnya gigi molar satu sulung dan molar dua sulung secara
dini untuk mencegah migrasi ke mesial yang berhubungan dengan
erupsi gigi molar satu permanen, selain itu alat ini juga digunakan pada
kasus tanggalnya gigi kaninus sulung secara dini untuk mencegah
pergerakan insisivus lateral permanen.
Gambar 2.5 band loop
2) Crown loop
Jenis crown loop ini biasa digunakan pada kasus:
• gigi abutment bagian posterior mengalami karies yang luas dan
memerlukan restorasi mahkota.
• gigi abutment pernah mendapatkan perawatan pulpa yang mana dalam
kasus mahkota perlu dilindungi secara menyeluruh
1
Gambar 2.6 crown loop
1) Lingual arch
Lingual arch terbagi atas dua, yaitu:
➢ Lingual arch pasif
Merupakan space maintainer pilihan setelah kehilangan banyak
gigi pada lengkung RA/RB, terutama jika insisivus permanen
RB terlihat crowded. Alat ini digunakan sebagai space
maintainer bilateral cekat pada RB dan bersifat pasif karena
tidak dapat diatur begitu disemen pada molar dua sulung.
Adapun keuntungan dari alat ini yaitu karies gigi rendah,
ekonomis, dan adaptasi dengan pasien lebih baik.
Gambar 2.7 lingual arch
➢ Alat Nance rahang atas
Alat Nance digunakan ketika satu atau lebih molar susu tanggal
secara dini pada rahang atas. alat ini didesain seperti pada
lingual arch soldering kecuali pada bagian anterior kawat tidak
menyentuh permukaan lingual pada gigi depan atas, kawat
lingual dapat mengikuti bentuk palatum dan kawat yang
1
digunakan berukuran 0.025 inchi. Pada penggunaan space
maintainer jenis lingual arch ini pasien harus diperiksa secara
periodic untuk memastikan bahwa kawat lingual tidak
mengganggu erupsi dari gigi C dan P, serta tidak mengganggu
jaringan palatum.
Gambar 2.8 alat nance
1) Distal shoe
Alat ini digunakan dimana molar dua sulung hilang sebelum erupsi
molar satu permanen. Fungsinya adalah untuk menuntun erupsi dari
molar pertama permanen ke posisinya yang normal dalam lengkung
rahang. Adapun kontraindikasi dari penggunaan alat ini ialah pada
pasien dengan oral hygiene yang jelek, pada keadaan hilangnya
beberapa gigi sehingga abutment akan kurang mendukung alloy yang
disemen, dan kurangnya kerja sama dari pasien dan orang tua.
BAB 3. PEMBAHASAN
Terdapat banyak macam space maintainer yang digunakan dalam
perawatan tanggal prematur gigi sulung. Mulai dari konstruksi yang ringan
sampai berupa removable partial denture, loop dan wire sampai pada
konstruksi yang masuk ke dalam jaringan. Perawatan dan waktu yang
2
tepat dalam menangani tanggal prematur gigi sulung ini, akan
mendapatkan kesehatan gigi yang optimal dari seorang anak (Wibowo,
2008).
Pemilihan rencana perawatan space maintaner didasarkan pada
pasien yang kooperatif, keadaan OH baik, terdapat benih gigi permanen
pengganti yang terlihat pada foto rongsten begitu juga pada gigi-gigi
insisif permanen pengganti, dan terdapat kekurangan tempat 1,6 mm pada
rahang bawah. Selain itu, adapun waktu yang tepat penggunaan space
maintainer adalah segera setelah pencabutan gigi sulung (Hprimaywati,
2008).
Hilangnya tempat pada daerah molar dua sulung dapat disebabkan
oleh karena pencabutan dini gigi molar dua sulung atau disebabkan oleh
karena molar satu permanen tumbuh ektopik. Perawatan yang dilakukan
pada tanggal prematur gigi molar dua sulung sebelum molar satu
permanen erupsi direkomendasikan menggunakan crown atau band
dengan ekstensi loop atau bar ke distal masuk ke dalam gingiva atau yang
disebut distal shoe appliance. Piranti ini digunakan untuk menjaga space
atau digunakan untuk merangsang erupsi dari molar satu permanen
(Wibowo, 2008). Molar pertama permanen yang tidak erupsi akan
bergeser kearah mesial dengan tulang alveolar jika molar dua sulung
tanggal prematur. Akibat mesial drift panjang lengkung rahang akan
berkurang dan impaksi gigi premolar dua (Pinkham, 1988).
Indikasi pemakaian distal shoe yaitu tanggal prematur atau
pencabutan molar pertama sulung sebelum erupsi molar permanen
pertama, resopsi akar yang parah dan destruksi tulang periapikal pada
molar dua sulung sebelum molar permanen pertama erupsi, molar dua
sulung dengan karies yang parah dan tidak bisa direstorasi, molar
permanen pertama tumbuh ektopik, ankilosis molar dua sulung.
Kontraindikasi pemakaian distal shoe yaitu gigi abutment tidak
adekuat karena kehilangan gigi yang banyak, pasien dan orang tua tidak
kooperatif, molar pertama permanen hilang, penyakit sistemik yang
2
mempengaruhi proses penyembuhan seperti diabetes melitus, kelainan gigi
(Brill, 2002).
Distal shoe dikonstruksi seperti band dan loop. Molar pertama
sulung diikat dan loop kontak sepanjang bekas distal gigi molar dua
sulung. Sepotong stainles steel disolder sampai ujung distal loop dan
diletakkan ke dalam tempat pencabutan. Perluasan stainles steel sebagai
bentuk alat penuntun untuk erupsi molar pertama permanen pada posisi
yang tepat dan harus diposisikan 1mm sebelah mesial marginal ridge
molar yang belum erupsi pada tulang alveolar. Setelah molar permanen
telah erupsi, perluasan dapat diputuskan atau alat band dan loop yang baru
dapat dikonstruksi. Untuk memastikan perluasan stainles steel pada
poosisi yang tepat dan menutup akhiran proksimal molar pertama
permanen, pengambilan radiografi periapikal sebelum alat disemen.
Banyak masalah yang diasosiasikan dengan alat distal shoe.
Karena pada alat tersebut desainnya cantilever, alat tersebut hanya
ditempatkan pada satu gigi dan sedikit mudah pecah (Pinkham, 1988).
3
Gambar 2.9 distal shoe
BAB 4. PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu:
1. Penggunaan space maintainer distal shoe dilakukan pada kasus
tanggal prematur molar dua sulung sebelum molar pertama
permanen erupsi. Hilangnya gigi molar dua sulung
1
menimbulkan masalah yang serius karena menyebabkan
migrasi gigi molar satu permanen, sehingga mengakibatkan
gigi premolar kedua tidak dapat erupsi atau erupsinya keluar
dari lengkung rahang. Distal shoe berfungsi untuk menuntun
erupsi dari molar pertama permanen ke posisinya yang normal
dalam lengkung rahang.
2. Indikasi pemakaian distal shoe yaitu tanggal prematur atau
pencabutan molar pertama sulung sebelum erupsi molar
permanen pertama, resopsi akar yang parah dan destruksi
tulang periapikal pada molar dua sulung sebelum molar
permanen pertama erupsi, molar dua sulung dengan karies yang
parah dan tidak bisa direstorasi, molar permanen pertama
tumbuh ektopik, ankilosis molar dua sulung. Kontraindikasi
pemakaian distal shoe yaitu gigi abutment tidak adekuat karena
kehilangan gigi yang banyak, pasien dan orang tua tidak
kooperatif, molar pertama permanen hilang, penyakit sistemik
yang mempengaruhi proses penyembuhan seperti diabetes
melitus, kelainan gigi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Space Maintainer untuk Gigi Anak yang Lepas Sebelum Waktunya. http://gigisehatbadansehat.blogspot.com/2009/05/space-maintainer-untuk-gigi-anak-yang.html [26 Desember 2010].
2
Brill, A.Warren. 2002. The Distal Shoe Space Maintainer Chairside Fabrication Clinical Performance. http://www.aapd.org/upload/articles/Brill6-02.pdf [26 Desmber 2010].
Hprimaywati. 2008. Laporan Kasus Space Maintainer. Available at http://hprimaywati.multiply.com/journal/item/1/Laporan_Kasus_Space_Maintainer [26 Desmber 2010].
Mathewson, J. Richard. 1995. Fundamentals of Pediatric Dentistry. Philadelphia: Quintessence Publishing Co.
Mozarta, Martha. 2007. Gigi Susu. http://ultimoclinic.com/services/dental/gigi-anak [26 desember 2010].
Pinkham. 1988. Pediatric Dentistry (Infancy Throught Adolescence). Philadelphia: W.B Sounders Company.
Pradipto, Aditya. 2009. Space Maintainer. http://paradipta.blogspot.com/2009/12/space-maintainer.html. [26 Desember 2010].
Sartika, L. 2002. Penatalaksanaan Space Maintainer Lepasan pada Kehilangan Gigi Molar Susu Bilateral. Skripsi. Medan: USU e-Repository.
Wibowo, Teguh Budi dan Nuraini, Pratiwi. 2008. Pediatrict Space Management. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2320897101.pdf [26 Desember 2010].
2