Download - 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
1/54
8/22/2013
1
Pedoman
CPOBEdisi 2012
Sosialisasi Pedoman CPOB Edisi 2012Surabaya, 26 Agustus 2013
terhadap:
Pedoman CPOB 2006
+
Suplemen 1 Edisi 2009
PERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
2/54
8/22/2013
2
PERUBAHAN
Penyesuaian dengan PIC/S PE 009-09
Penggabungan Suplemen Edisi 2009 denganPedoman CPOB 2006
Revisi beberapa kata atau kalimat sesuaikaidah bahasa Indonesia yang benar , dan
makna yang sesuai Penggantian :
Pedoman CPOB Edisi 2006
Suplemen I Edisi 2009
PERUBAHAN
Pedoman CPOB
Edisi 2006 + Suplemen I 2009 vs Edisi 2012PENDAHULUAN
1. MANAJEMEN MUTU
2. PERSONALIA
3. BANGUNAN DAN FASILITAS
4. PERALATAN
5. SANITASI DAN HIGIENE
6. PRODUKSI
7. PENGAWASAN MUTU
8. INSPEKSI DIRI DAN AUDIT MUTU9. PENANGANAN KELUHAN TERHADAP
PRODUK, PENARIKAN KEMBALI PRO-
DUK DAN PRODUK KEMBALIAN
10. DOKUMENTASI
11. PEMBUATAN DAN ANALISIS BERDA-
SARKAN KONTRAK
12. KUALIFIKASI DAN VALIDASI
PENDAHULUAN
1. MANAJEMEN MUTU
2. PERSONALIA3. BANGUNAN DAN FASILITAS4. PERALATAN5. SANITASI DAN HIGIENE6. PRODUKSI
7. PENGAWASAN MUTU8. INSPEKSI DIRI DAN AUDIT MUTU9. PENANGANAN KELUHAN TERHADAP
PRODUK DAN PRODUK KEMBALIAN
10. DOKUMENTASI11. PEMBUATAN DAN ANALISIS BERDA-
SARKAN KONTRAK12. KUALIFIKASI DAN VALIDASI
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
3/54
8/22/2013
3
PERUBAHAN
Pedoman CPOB
Edisi 2006 + Suplemen I 2009 vs Edisi 2012 (lanjutan 1)
ANEKS 1 PEMBUATAN PRODUK STERIL
ANEKS 2 PEMBUATAN PRODUK BIOLOGI
ANEKS 3 GAS MEDISINAL
ANEKS 4 PEMBUATAN INHALASI DOSIS TER-
UKUR BERTEKANAN (AEROSOL)
ANEKS 5 PEMBUATAN PRODUK DARAH
ANEKS 6 PEMBUATAN OBAT INVESTIGASI
UNTUK UJI KLINIK
ANEKS 7 SISTEM KOMPUTERISASI
(ANEKS 8 PEMBUATAN BAHAN BAKU AKTIF
OBAT - dalam buku terpisah 2009)
Dalam SUPLEMEN I 2009
ANEKS 9 PEMBUATAN RADIOFARMAKA
ANEKS 10 PENGGUNAAN RADIASI PENGION
DALAM PEMBUATAN OBAT
ANEKS 1 PEMBUATAN PRODUK STERILANEKS 2 PEMBUATAN PRODUK BIOLOGIANEKS 3 PEMBUATAN GAS MEDISINALANEKS 4 PEMBUATAN INHALASI DOSIS TER-
UKUR BERTEKANAN (AEROSOL)
ANEKS 5 PEMBUATAN PRODUK DARAH
ANEKS 6 PEMBUATAN OBAT INVESTIGASIUNTUK UJI KLINIK
ANEKS 7 SISTEM KOMPUTERISASI
(ANEKS 8 PEMBUATAN BAHAN BAKU AKIFOBAT - dalam buku terpisah 2009)
ANEKS 9 PEMBUATAN RADIO FARMAKA
ANEKS 10 PENGGUNAAN RADIASI PENGION
DALAM PEMBUATAN OBAT
ANEKS 11 SAMPEL PEMBANDING DAN
SAMPEL PERTINGGAL
ANEKS 12 CARA PENYIMPANAN DAN
PENGIRIMAN OBAT YANG BAIK
ANEKS 13 PELULUSAN PARAMETRIS
ANEKS 11 SAMPEL PEMBANDING DANSAMPEL PERTINGGAL
ANEKS 12 CARA PENYIMPANAN DANPENGIRIMAN OBAT YANG BAIK
ANEKS 13 PELULUSAN PARAMETRIS
ANEKS 14 MANAJEMEN RISIKO MUTU
baru
PERUBAHAN
Pedoman CPOB
Edisi 2006 + Suplemen I 2009 vs Edisi 2012 (lanjutan 2)
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
4/54
8/22/2013
4
PENDAHULUAN
Pelengkapan dengan makna hendaklah:
Menyatakan rekomendasi untuk dilaksanakan kecuali
jika tidak dapat diterapkan, dimodifikasi menurut
pedoman lain yang relevan dengan Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik atau digantikan denganpetunjuk alternatif untuk memperoleh tingkat
pemastian mutu minimal yang setara.
PERUBAHANPERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
5/54
8/22/2013
5
BAB 1MANAJEMEN MUTU
Pada prinsipnya tidak ada perubahan kecuali
Pada PRINSIP :
Sistem Pemastian Mutu hendaklah
didokumentasikan dan dimonitorefektivitasnya.
Tambahan paragraf yang merujuk pada Aneks
14 MANAJEMEN RISIKO MUTU.
PERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
6/54
8/22/2013
6
BAB 2
PERSONALIA
Tidak ada perubahan
BAB 3
BANGUNAN DAN FASILITAS
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
7/54
8/22/2013
7
AREA PRODUKSI
Butir 3.10 Area Produksi : Sarana khusus dan self-
containedharus disediakan untuk : produk yang dapat menimbulkan sensitisasi tinggi (misal golongan penisilin)
preparat biologis (misal mikroorganisme hidup).
Bangunan terpisah untuk : antibiotika tertentu,
hormon tertentu (misal hormon seks), sitotoksika tertentu,
produk mengandung bahan aktif tertentu berpotensi tinggi, dan
produk nonobat
Memproduksi dalam campaign dapat dibenarkan asal
telah mengambil tindakan pencegahan yang spesifik
dan validasi yang diperlukan telah dilakukan.
KLASIFIKASI KEBERSIHAN RUANG
PEMBUATAN OBAT
Ukuran
Partikel
Nonoperasional Operasional
Jumlah maksimum partilkel /m yang
diperbolehkan
> 0,5 m > 5 m > 0,5 m > 5 m
A 3.520 20 3.520 20
B 3.520 29 352.000 2.900
C 352.000 2.900 3.520.000 29.000
KelasKelasKelas
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
8/54
8/22/2013
8
Kelas A, B, C dan D adalah kelas kebersihan ruang untuk
pembuatan produk steril.
Kelas E adalah kelas kebersihan ruang untuk pembuatan
produk nonsteril.
Persyaratan lain untuk pembuatan produk steril dirangkum
pada Aneks 1 PEMBUATAN PRODUK STERIL
Butir 3.23 Ruangan lain yang tidak diklasifikasikan sesuai
Butir 3.22 di atas dilindungi sesuai tingkat perlindungan
yang diperlukan.
Butir 3.22 -- 3.25 --- Fasilitas pengemasan produk
obat - didesain spesifik dan ditata untuk mencegah
kecampurbauran atau pencemaran silang.
KLASIFIKASI KEBERSIHAN RUANGPEMBUATAN OBAT
AREA PENYIMPANAN
Butir 3.30 ---> 3.32 Area penerimaan dan
pengiriman:
dapat memberikan perlindungan bahan dan produk
terhadap cuaca. didesain dan dilengkapi dengan peralatan yang
sesuai untuk kebutuhan pembersihan wadah
barang, bila perlu, sebelum dipindahkan ke tempat
penyimpanan.
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
9/54
8/22/2013
9
BAB 4
PERALATAN
PERUBAHAN
PRINSIP tambahan: Peralatan untuk pembuatan obat
hendaklah memiliki desain dan konstruksi yang tepat, ukuran
yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan
tepat, agar mutu obat terjamin sesuai desain serta seragam
dari bets-ke-bets dan untuk memudahkan pembersihan serta
perawatan agar dapat mencegah kontaminasi silang,
penumpukan debu atau kotoran dan, hal-hal yang umumnyaberdampak buruk pada mutu produk
Desain dan Konstruksi : Desain dan konstruksi peralatan hendaklahmemenuhi persyaratan sebagai berikut:
Pemasangan dan Penempatan :
Butir 4.12 Peralatan hendaklah ditempatkan sedemikian rupa untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya pencemaran silang antar bahan di
area yang sama. (sudah dijelaskan pada Butir 4.13)
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
10/54
8/22/2013
10
PERAWATANTambahan :
Butir 4.24 Peralatan dan alat bantu:
dibersihkan,
disimpan, dan
bila perlu disanitasi dan disterilisasi
untuk mencegah kontaminasi atau sisa bahan dari prosessebelumnya yang akan memengaruhi mutu produk termasukproduk antara.
Butir 4.25 Bila digunakan untuk memproduksi produk danproduk antara yang sama secara berurutan atau dalamcampaign , - dibersihkan dalam tenggat waktu yangsesuai untuk mencegah penumpukan dan sisa kontaminan(misal: hasil urai atau tingkat mikroba yang melebihi batas).
PERAWATAN
Tambahan :
Butir 4.26 Peralatan umum (tidak didedikasikan)- dibersihkan setelah digunakan untuk mencegahkontaminasi silang.
Butir 4.27 Peralatan diidentifikasi isi dan status
kebersihannya dengan cara yang baik.Butir 4.28 Dibuat buku log untuk peralatan utama
dan kritis untukpencatatan validasi pembersihan dan
pembersihan yang telah dilakukan
termasuk tanggal dan personil yang melakukankegiatan tersebut.
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
11/54
8/22/2013
11
BAB 5SANITASI DAN HIGIENE
HIGIENE PERORANGAN
Butir 5.3. Pakaian kerja dan lap pembersih kotor :
disimpan dalam wadah tertutup hingga saat pencucian,
dan bila perlu, didisinfeksi atau disterilisasi.
Butir 5.7. Tiap personil yang mengidap penyakit atau
menderita luka terbuka yang dapat merugikan mutu
produk : dilarang menangani bahan awal, bahan pengemas, bahan
yang sedang diproses dan obat jadi sampai dia sembuh
kembali kondisi personil tersebut dipertimbangkan
tidak lagi menimbulkan risiko.
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
12/54
8/22/2013
12
PROSEDUR PEMBERSIHAN DAN SANITASI
Tambahan/pelengkapan:
Butir 5.30
Prosedur tertulis ditetapkan (Protap)untuk pembersihan alat danpersetujuan untuk penggunaan bagi produksi obat, termasukproduk antara.
Prosedur pembersihan hendaklah rinci supaya operator dapatmelakukan pembersihan tiap jenis alat secara konsisten dan efektif.
Prosedur hendaklah mencantumkan::a) Penanggung jawab untuk pembersihan alat;
b) Jadwal pembersihan, termasuk sanitasi, bila perlu;
c) Deskripsi lengkap dari metode pembersihan dan bahan pembersihtermasuk pengenceran;
d) Instruksi pembongkaran dan pemasangan kembali tiap bagian alat, bilaperlu, untuk memastikan pembersihan yang benar;
e) Instruksi untuk menghilangkan atau meniadakan identitas bets
sebelumnya;
f) Instruksi untuk melindungi alat yang sudah bersih terhadap
kontaminasi sebelum digunakan;
g) Inspeksi kebersihan alat segera sebelum digunakan; dan
h) Menetapkan jangka waktu maksimum yang sesuai untuk
pelaksanaan pembersihan alat setelah selesai digunakan produksi.
Butir 5.31. Tanpa kecuali, prosedur pembersihan, sanitasi
dan higiene :
divalidasi dan
dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas prosedur
memenuhi persyaratan.
PROSEDUR PEMBERSIHAN DAN SANITASI
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
13/54
8/22/2013
13
Butir 5.32. Tersedia prosedur tertulis dan catatan
- pelaksanaan tindakan dan, bila perlu,
- kesimpulan yang dicapai untuk pembersihan dan
sanitasi,
- hal - hal tentang personel termasuk
pelatihan seragam kerja
higiene,
- pemantauan lingkungan dan
- pengendalian hama.
PROSEDUR PEMBERSIHAN DAN SANITASI
BAB 6PRODUKSI
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
14/54
8/22/2013
14
BAHAN AWAL
Perubahan pada
Butir 6.18. Pembelian bahan awal adalah suatu aktifitas penting dan oleh karena itu
melibatkan staf yang mempunyai pengetahuan khusus danmenyeluruh perihal pemasok.
hanya dari pemasok yang telah disetujui dan memenuhispesifikasi yang relevan,
dan bila memungkinkan, langsung dari produsen.
Butir 6.19. Perlu dibicarakan dengan pabrik pembuat danpemasok : Spesifikasi yang dibuat oleh pabrik pembuat untuk bahan awal
semua aspek produksi dan pengawasan bahan awal ,
termasuk persyaratan penanganan, pemberian label danpengemasan,
prosedur penanganan keluhan dan penolakan,.
Tambahan
Butir 6.30 :
Prosedur dan tindakan tepat untuk menjamin identitas isitiap wadah
Wadah yg diambil sampel diberi label
Perubahan pada
Butir 6.31: Hanya bahan awal yg sudah diluluskan dan masihdalam masa simpan yg boleh digunakan
Butir 6,31, (2006) Pengambilan sampel dan uji ulang -- BAB7 PENGAWASAN MUTU
BAHAN AWAL
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
15/54
8/22/2013
15
Tambahan Butir 6.36 6.38 Penimbangan:
oleh personil berwenang
sesuai prosedur tertulis
memastikan penimbangan bahan yang benar
secara akurat
wadah bersih
kebenaran label
diperiksa secara independen dan dicatat
Bahan untuk setiap bets dikumpulkan dan diberi label
secara jelas
BAHAN AWAL
VALIDASI PROSES
Perubahan (pada) 2006: Butir 6.35 6.38 -- 2012: 6.41 6.44
Memperkuat pelaksanaan CPOB
Sesuai prosedur yang telah ditetapkan
Hasil dan kesimpulan dicatat
Dilakukan apabila formula pembuatan atau metode pembuatanbaru diadopsi
Membuktikan prosedur tersebut
cocok untuk pelaksanaan produksi rutin bahwa proses yang telah ditetapkan dengan menggunakan bahan dan
peralatan yang telah ditentukan, akan senantiasa menghasilkanproduk yang memenuhi persyaratan mutu
Perubahan signifikan pada proses termasuk peralatan dan bahanyang dapat memengaruhi mutu produk
reprodusibilitas proses
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
16/54
8/22/2013
16
OPERASI PENGOLAHAN-PRODUKANTARA DAN PRODUK RUAHAN
Perubahan:
Subjudul (dari PENGOLAHAN)
Butir 6.74 (2006: 6.68) Semua produk antara danruahan hendaklah diberi label dengan benar dandikarantina sampai diluluskan oleh bagianPengawasan Mutu.
Tambahan:
Butir 6.78 Dalam semua tahap pengolahan perhatianutama hendaklah diberikan kepada masalahpencemaran silang.
PERUBAHAN
Pencetak Tablet - Pencetakan Tablet
PRODUK CAIRAN , KRIM DAN SALEP (nonsteril) Menyatukan tambahan yang tercantum dalam Suplemen 2009
Kegiatan Pengemasan : Tambahan Butir 6.120 Pada umumnya, proses pengisian dan
penutupan hendaklah segera disertai dengan pemberian label.Bila tidak, hendaklah diterapkan prosedur yang tepat untuk
memastikan agar tidak terjadi kecampurbauran atau salahpemberian label.
Butir 6.122 Persiapan pengemasan, - diberikan perhatiankhusus untuk meminimalkan risiko kontaminasi silang,kecampurbauran atau kekeliruan. Produk yang berbeda tidakboleh dikemas berdekatan kecuali ada segregasi fisik.
Tambahan pada Butir 6. 124 Kesiapan jalur pengemasandilaksanakan sesuai daftar periksa yang tepat.
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
17/54
8/22/2013
17
PERUBAHAN
Prakodifikasi Bahan Pengemas :
Tambahan pada Butir 6.128 : Khusus untuk prosesprakodifikasi secara manual hendaklah diperhatikan untukmelakukan pemeriksaan kembali dengan interval yangteratur.
Praktik Pengemasan :
Tambahan Butir 6.132: Perhatian khusus bila memakai
label-potong dan ketika proses prakodifikasi dilakukan diluar jalur pengemasan.
Tambahan pada Butir 6. 136: Wadah yg akan diisi diserahkan ke jalur pengemasan dalam keadaan bersih
Perhatian untuk menghindarkan dan menghilangkan cemaranseperti pecahan kaca dan partikel logam.
Tambahan Butir 147 152 : Butir 6.147 Alat pemindai kode elektronik, alat penghitung
dan peralatan lain yang serupa, diperiksa untuk memastikanalat-alat tersebut bekerja dengan benar.
Butir 6.148 Informasi tercetak dan dalam bentuk huruf timbulpada bahan pengemas hendaklah terlihat jelas, tidakmemudar dan tidak mudah terhapus.
Butir 6.149 Pengawasan pada jalur pengemasan selamaproses pengemasan hendaklah meliputi paling sedikit :
a) Tampilan kemasan secara umum,
b) apakah kemasan sudah lengkap,
c) apakah produk dan bahan pengemas yang dipakai sudah benar,
d) apakah prakodifikasi sudah benar,
e) apakah monitor pada jalur sudah berfungsi dengan benar.
Sampel yang sudah diambil dari jalur pengemasan tidak
dikembalikan.
PRAKTIK PENGEMASAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
18/54
8/22/2013
18
6.150. Produk yang telah mengalami kejadian tak-normal khusus diperiksa,
diinvestigasi dan
disetujui terlebih dahulu
oleh personil yang diberi wewenang sebelum dimasukkan kedalam proses pengemasan;
dibuat cacatan detil dari aktifitas tersebut.
6.151. Bila selama rekonsiliasi ditemukan perbedaan yang
signifikan atau tidak normal antara jumlah produk ruahan danbahan pengemas cetak dibandingkan terhadap jumlah unityang diproduksi, maka sebelum diluluskan hendaklahdilakukan investigasi dan pertanggungjawaban secaramemuaskan terlebih dahulu.
PRAKTIK PENGEMASAN
Butir 6.152 Setelah proses pengemasan selesai,
bahan pengemas yang tidak terpakai, tetapi telah
diberi prakodifikasi, dimusnahkan dan pemusnahan
tersebut dicatat. Bila bahan cetakan belum diberiprakodifikasi akan dikembalikan ke persediaan
gudang, hendaklah mengikuti prosedur
terdokumentasi.
PRAKTIK PENGEMASAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
19/54
8/22/2013
19
PERUBAHAN
Menampung Penanganan Produk Kembalian yang
dipindahkan dari Bab 7 Pengawasan Mutu (Butir 6.171
6.175)
Penyimpanan Produk Antara, Produk Ruahan dan Produk jadi :
Mengubah Butir 6. 181 CPOB 2006 menjadi Butir 6.205 .
Produk antara dan produk ruahan hendaklah disimpan
pada kondisi yang tepat. Menghapus PENGIRIMAN DAN PENGANGKUTAN beserta
isinya (karena sudah dicakup dalam Aneks 12 CARA
PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN OBAT YANG BAIK)
BAB 7
PENGAWASAN MUTU
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
20/54
8/22/2013
20
PERUBAHAN
Penyederhanaan Pedoman, detail teknis akan
dimasukkan ke dalam Petunjuk Operasional
Penerapan Pedoman CPOB (POPP)
Penyesuaian dengan PIC/S PE 009-09
Hal-hal umum --mengacu pada Bab terkait
Menyatukan tambahan pada Suplemen 2009mengenai Pengambilan Sampel
Program Stabilitas On-Going
PENGAWASAN MUTU
Tambahan pada PRINSIP:
Mencakup
pengambilan sampel,
spesifikasi,
pengujian, termasuk
pengaturan, dokumentasi danprosedurpelulusan yang memastikan bahwa semua
pengujian yang relevan telah dilakukan, dan
bahan tidak diluluskan untuk dipakai atau
produk diluluskan untuk dijual, sampai mutunya
telah dibuktikan memenuhi persyaratan.
40
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
21/54
8/22/2013
21
PERUBAHAN
Umum :
Tugas utama kepala bagian Pengawasan Mutu dijelaskan padaBab 2 PERSONALIA. Bagian Pengawasan Mutu secarakeseluruhan juga mempunyai tanggung jawab, antara lain: membuat, memvalidasi dan menerapkan semua prosedur pengawasan
mutu,
menyimpan sampel pembanding dari bahan dan produk,
memastikan pelabelan yang benar pada wadah bahan dan produk,
memastikan pelaksanaan pemantauan stabilitas dari produk, ikut serta pada investigasi dari keluhan yang terkait dengan mutu
produk,
dll.
Semua kegiatan tersebut hendaklah dilakukan sesuai denganProtap, dan dicatat di mana perlu.
Cara Berlaboratorium Pengawasan
Mutu yang Baik Disederhanakan -mengacu pada Bab lain
Personil, bangunan fasilitas dan peralatan --sesuai jenis tugas dan skala industri
Bagunan dan fasilitas: Terpisah dari produksi
Kimia, mikrobiologi dan biologi terpisah
Personil: Pelatihan
Kualifikasi
Peralatan: Kalibrasi
Ada pancuran keselamatan dan alat pembasuh mata
42
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
22/54
8/22/2013
22
BAKU PEMBANDING Personil yang ditunjuk untuk bertanggung jawab.
Digunakan sesuai peruntukannya seperti yang diuraikan dalam
monografi yang bersangkutan.
Baku Pembanding Sekunder atau Baku Pembanding Kerja dapat
dibuat dan dipakai setelah dilakukan pengujian yang sesuai dan
pemeriksaan berkala (terhadap Baku Primer) untuk mengoreksi
penyimpangan yang terjadi serta menjamin ketepatan hasilnya.
Semua baku pembanding hendaklah disimpan dan ditangani
secara tepat agar tidak berpengaruh terhadap mutunya. Label mencantumkan
kadar,
tanggal pembuatan,
tanggal daluwarsa,
tanggal pertama kali tutup wadahnya dibuka dan, bila perlu,
kondisi penyimpanannya. 43
DOKUMENTASI
Spesifikasi (direvisi secara berkala);
Butir 7.14 Spesifikasi dan Prosedur Pengujian
(2006) dihapus, isi dipindahkan ke Butir 7.32
7.34 di bawah subjudul PENGUJIAN. Isi tentang
Spesifikasi dicakup pada Bab 10 DOKUMENTASI
Butir 10.9 10.13
44
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
23/54
8/22/2013
23
Pengambilan Sampel
Perubahan pada Butir 7.18 (7.22)
Prosedur tertulis yang telah disetujui: metode pengambilan sampel;
peralatan yang digunakan;
jumlah sampel yang harus diambil;
instruksi untuk semua pembagian sampel yang diperlukan;
tipe dan kondisi wadah sampel yang digunakan;
penandaan wadah yang disampling; semua tindakan khusus yang harus diperhatikan, terutama
yang berkaitan dengan pengambilan sampel bahan sterilatau berbahaya;
kondisi penyimpanan;
instruksi pembersihan dan penyimpanan alat pengambilsampel.
45
Pengambilan Sampel (lanjutan)
Perubahan susunan pada Butir-butir
Pengambilan sampel Bahan Awal : Tambahan Butir
7.23, dengan
memasukkan Suplemen Bab 7 SUPLEMEN I 2009 CPOB 2006
46
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
24/54
8/22/2013
24
Sampel Pembanding dan Sampel Pertinggal
Sampel suatu bets/lot dari bahan
awal, bahan pengemas atau
produk jadi yang disimpan untuk
tujuan pengujian apabila ada
kebutuhan, selama masa edar
dari bets terkait. Bila stabilitasnyamemungkinkan, sampel
pembanding dari tahap proses
kritis (misal yang memerlukan
pengujian dan pelulusan) atau
produk antara yang dikirim di
luar kendali pabrik hendaklah
disimpan.
Sampel produk jadi dalam
kemasan lengkap dari suatu bets
disimpan untuk tujuan identifikasi
sebagai contoh, tampilan,
kemasan, label, brosur, nomor
bets, tanggal daluwarsa, apabila
dibutuhkan selama masa edar
bets terkait. Pengecualian dapat
diberikan bila persyaratan di atas
dapat dipenuhi tanpa
penyimpanan sampel duplikat
misal pada jumlah kecil bets
dikemas untuk berbagai pasar
atau obat yang sangat mahal.
Sampel Pembanding Sampel Pertinggal
47
PENGUJIAN
Metode analisis hendaklah divalidasi
Semua kegiatan pengujian yang diuraikan dalam izin edar obat
hendaklah dilaksanakan menurut metode yang disetujui.
Hasil pengujian yang diperoleh dicatat dan dicek untuk
memastikan bahwa masing-masing konsisten satu dengan
yang lain.
Semua kalkulasi diperiksa dengan kritis.
Pengujian yang dilakukan hendaklah dicatat - slide berikut
Hasil uji di luar spesifikasi (HULS), diselidiki menurut prosedur
yang disetujui dan catatannya disimpan.
48
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
25/54
8/22/2013
25
Perubahan pada Butir 7.15 Catatan Pengujian (2006)
Catatan pengujian mencakup paling sedikit data sebagaiberikut: nama bahan atau produk dan, di mana perlu, bentuk sediaan;
nomor bets dan, di mana relevan, pembuat dan/atau pemasok;
rujukan spesifikasi dan prosedur pengujian yang relevan;
hasil pengujian, termasuk pengamatan dan kalkulasi, dan acuankepada semua sertifikat analisis;
tanggal pengujian;
paraf personil yang melaksanakan pengujian; paraf personil yang melakukan verifikasi terhadap pengujian dan
kalkulasi, di mana perlu;
pernyataan pelulusan atau penolakan (atau keputusan statuslain) yang jelas dan tanda tangan personil yang bertanggung
jawab yang dilengkapi dengan tanggal.
PENGUJIAN
PERSYARATAN PENGUJIAN
Bahan Awal dan Bahan Pengemas
o Sebelum dipakai, pastikan bahwa bahan telah diuji
kesesuaiannya terhadap spesifikasi untuk identitas,
kekuatan, kemurnian dan parameter mutu lain
o Pengujian identitas hendaklah dilaksanakan pada
sampel dari tiap wadah bahan awal
Pengendalian Lingkungan - PemantauanLingkungan
Evaluasi Pengawasan Mutu terhadap Prosedur
Produksi meniadakan Butir-butir 7.43, 7.44
Pedoman CPOB 200650
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
26/54
8/22/2013
26
PROGRAM STABILITASON-GOING
Pemantauan stabilitas produk jadi setelahdipasarkan,
menurut program berkesinambungan yang sesuai,
yang memungkinkan pendeteksian semua masalahstabilitas
Tujuan:
memantau produk selama masa edar dan
menentukan bahwa produk tetap, atau dapatdiprakirakan akan tetap, memenuhi spesifikasinyaselama dijaga dalam kondisi penyimpanan yangtertera pada label.
51
Berlaku bagi produk dalam kemasan yang dijual,
Dipertimbangkan pencakupan dalam program bagiproduk ruahan, misal, apabila produk ruahan disimpan dalam jangka waktu yang
lama sebelum dikemas dan/atau dikirim dari tempatproduksi ke tempat pengemasan,
produk antara yang disimpan dan digunakan setelah jangka
waktu yang diperpanjang. Studi stabilitas produk pascarekonstitusi dilakukan
selama pengembangan produk. Namun, apabila relevan,stabilitas produk pascarekonstitusi dapat juga dipantau.
Diuraikan dalam suatu protokol dan hasilnyadiformalisasi dalam suatu laporan.
Peralatan yang digunakan termasuk stability chamberdikualifikasi dan dirawat.
52
PROGRAM STABILITASON-GOING
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
27/54
8/22/2013
27
Jumlah bets dan frekuensi pengujianmemberikan data
yang cukup jumlahnya untuk memungkinkan melakukan
analisis tren.
Kecuali dijustifikasi lain, minimal satu bets per tahun dari
produk yang dibuat untuk
tiap kekuatan dan
tiap jenis pengemasan primer,
(kecuali tidak ada yang diproduksi selama setahun).
Untuk pengujian yang menggunakan hewan dan tidak
tersedia metode alternatif yang sesuai dan tervalidasi,
frekuensi pengujian dapat mempertimbangkan pendekatan
risiko manfaat.
Prinsip desain bracketing dan matrixing dapat diterapkan jika
dijustifikasi secara ilmiah.
PROGRAM STABILITASON-GOING
Bets-bets tambahan, misal,
tiap perubahan yang signifikan atau
penyimpangan yang signifikan terhadap proses atau
kemasan.
bets hasil pengerjaan ulang, pengolahan ulang atau
pemulihan
Hasil studi dapat diakses oleh
personil kunci dan, terutama,
kepala bagian Pemastian Mutu.
tersedia di lokasi pembuatan untuk diperiksa oleh
Badan POM.
Apabila studi stabilitas on-going diselenggarakan pada
lokasi di luar lokasi pembuatan produk ruahan atau produk
akhir tersedia persetujuan tertulis antara kedua pihak.54
PROGRAM STABILITASON-GOING
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
28/54
8/22/2013
28
HULS atau tren atipikal yang signifikan diselidiki.
HULS yang dikonfirmasi, atau tren negatif yangsignifikan, dilaporkan kepada Badan POM.
dampak yang mungkin ada terhadap bets yang telahberada di pasaran dipertimbangkan sesuai Bab 9Penanganan Keluhan Terhadap Produk dan PenarikanKembali Produk, dan dikonsultasikan dengan BadanPOM.
Rangkuman dari seluruh data yang dihasilkan,termasuk semua kesimpulan dari program, dibuat tertulis dan disimpan.
selalu siap untuk ditinjau secara berkala.
55
PROGRAM STABILITASON-GOING
Menjangkau akhir masa edar dan hendaklah meliputi, namuntidak terbatas pada, parameter berikut: jumlah bets per kekuatan dan per ukuran bets berbeda, di mana
perlu;
metode pengujian fisis, kimiawi, mikrobiologis dan biologis yangrelevan;
kriteria keberterimaan;
rujukan metode pengujian;
uraian sistem tutup wadah;
interval pengujian (titik waktu);
uraian kondisi penyimpanan (standar ICH untuk pengujian jangkapanjang yang konsisten dengan penandaan produk); dan
parameter lain yang berlaku spesifik bagi produk.
Dapat berbeda dari protokol untuk studi stabilitas jangka panjangawal yang diajukan dalam dokumen izin edar, apabila hal inidijustifikasi dan didokumentasi dalam protokol (misal, frekuensipengujian, atau ketika pemutakhiran rekomendasi ICH).
PROTOKOL PROGRAM STABILITAS
ON-GOING
56
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
29/54
8/22/2013
29
BAB 8
INSPEKSI DIRI, AUDIT MUTU DAN
AUDIT & PERSETUJUAN PEMASOK
JUDUL
CPOB 2012 :
INSPEKSI DIRI, AUDIT
MUTU DAN AUDIT &
PERSETUJUANPEMASOK
CPOB 2006 :
INSPEKSI DIRI DAN
AUDIT MUTU
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
30/54
8/22/2013
30
PERUBAHAN
PRINSIP:
Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara
independen dan rinci oleh petugas yang kompeten
dari perusahaan yang dapat mengevaluasi
penerapan CPOB secara obyektif
Ada manfaatnya bila juga menggunakan auditorluar yang independen.
Menghilangkan subjudul Inspeksi Diri, Laporan
Inspeksi dan Tindak Lanjut
8.1. Tambahan : Aspek-aspek inspeksi diri diperiksasecara berkala menurut program yang telah disusununtuk memverifikasi kepatuhan terhadap prinsipPemastian Mutu.
8.2. Manajemen hendaklah membentuk tim inspeksi diriyang paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) anggota yang
berpengalaman dalam bidangnya masing-masing danmemahami CPOB.
Anggota tim dapat dibentuk dari dalam atau dari luarperusahaan. Tiap anggota hendaklah independen dalammelakukan inspeksi dan evaluasi.
Audit independen oleh pihak ketiga juga dapatbermanfaat.
PERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
31/54
8/22/2013
31
8.4. Semua hasil inspeksi diri hendaklah dicatat.
Laporan inspeksi diri mencakup:
Semua hasil pengamatan yang dilakukan selama inspeksi
dan, bila memungkinkan,
Saran untuk tindakan perbaikan.
Pernyataan dari tindakan yang dilakukan hendaklah
dicatat.
8.5. Ada program penindaklanjutan yang efektif.
Manajemen perusahaan hendaklah mengevaluasi
baik laporan inspeksi diri maupun tindakan
perbaikan bila diperlukan.
PERUBAHAN
BAB 9
PENANGANAN KELUHAN TERHADAP
PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI
PRODUK
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
32/54
8/22/2013
32
JUDUL
Pedoman CPOB 2012 :
PENANGANAN
KELUHAN TERHADAP
PRODUK DAN
PENARIKAN KEMBALIPRODUK
Pedoman CPOB 2006 :
PENANGANAN
KELUHAN TERHADAP
PRODUK, PENARIKAN
KEMBALI PRODUK DANPRODUK KEMBALIAN
Penyederhanaan isi: Dimasukkan dalam Glosarium karena merupakan definisi
Penarikan kembali produk
Produk kembalian
(Akan)dimasukkan ke dalam POPP :
Jenis keluhan
Investigasi dan laporan keluhan
Keputusan penarikan kembali produk
Dimasukkan ke dalam Bab 6 PRODUKSI :
Produk Kembalian
Otoritas Pengawasan Obat -- Badan POM
PERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
33/54
8/22/2013
33
BAB 10
DOKUMENTASI
Tidak ada perubahan
Bab 11
PEMBUATAN DAN ANALISIS
BERDASARKAN KONTRAK
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
34/54
8/22/2013
34
PERUBAHAN
Menghilangkan Butir 11.3
Kontrak hendaklah mengizinkan Pemberi Kontrak
untuk mengaudit sarana dari Penerima Kontrak
Sudah dicakup pada Butir 11.16
BAB 12
KUALIFIKASI DAN VALIDASI
Tidak ada perubahan
Engineering Transport /
Installation
Process
start up /
test runs
Process-
Optimi-
sation
FDS/DQ PV / CVPQIQFAT SAT/OQ
Change Control Procedure
ConstructionCommis-
sioning
URS
Risk
Analysis
Re-Qual.
Routine
Production
VMP
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
35/54
8/22/2013
35
Aneks 1
PEMBUATAN PRODUK STERIL
69
Teknologi Isolator: memisahkan Butir 22. -- Butir 22dan Butir 23.
Produk yang Disterilkan Akhir: Butir 31 (30): tambahan -Pembuatan dan pengisian salep, krim, suspensi danemulsi umumnya hendaklah dilakukan di lingkunganKelas C sebelum disterilisasi akhir.
Peralatan
Butir 70 (69)Perubahan kalimat :
persetujuan untuk penggunaan kembali setelahdilakukan perawatan hendaklah dicatat----penggunaan kembali setelah dilakukan perawatanhendaklah disetujui dan dicatat.
PERUBAHAN
70
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
36/54
8/22/2013
36
AIR: Memisahkan Butir (77) menjadi Butir
78 dan 79
PENGOLAHAN: Memisahkan Butir (83)
menjadi Butir 85 88
PERUBAHAN
71
Butir (90) 95 Komponen, wadah dan peralatan, setelahproses pembersihan/pencucian akhir, hendaklahditangani sedemikian rupa sehingga tidak terjadirekontaminasi. Tahap pengolahan komponen, wadahproduk ruahan dan peralatan hendaklah diberi identitasyang benar. Tidak nyambung --- Butir (baru) Butir 98
Butir 97: Kecuali dilakukan tindakan penyimpanankhusus, volume larutan ruahan hendaklah tidak lebihbesar daripada jumlah yang dapat diisi dalam satu haridan hendaklah diisi ke dalam wadah akhir sertadisterilisasi dalam satu hari kerja.
72
PERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
37/54
8/22/2013
37
Butir (94) 100:Bioburden:
dipantau sebelum proses sterilisasi.
ditetapkan batas segera sebelum proses sterilisasi yang
dikaitkan dengan efisiensi metode sterilisasi yang
digunakan.
dilakukan terhadap tiap bets produk, baik yang diproses
dengan sterilisasi akhir maupun secara aseptis.Bila parameter sterilisasi overkillditetapkan untuk produk
dengan sterilisasi akhir, pemantauan bioburden boleh
hanya secara berkala dengan interval menurut jadwal
yang sesuai.
73
TAMBAHAN
Butir (94) 100:Bioburden:
Untuk sistem pelulusan parametris, penentuan
bioburden dilakukan terhadap tiap bets dan
dikategorikan sebagai pengujian selama-proses.
Bila dipersyaratkan, dilakukan pemantauan terhadap
cemaran pirogen endotoksin.
Semua sediaan cair, khususnya larutan infus volume
besar, dilewatkan melalui filter mikroba yang, jika
mungkin, dipasang dekat sebelum proses pengisian.
74
TAMBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
38/54
8/22/2013
38
Butir (94) -Bilamana larutan dalam air disimpan
dalam tangki tertutup rapat, semua katup pelepas
tekanan hendaklah dilindungi misal dengan filter
udara mikroba hidrofobik.--butir baru Butir 101
Butir 102 (95). Semua komponen, wadah, peralatan
dan barang lain yang diperlukan dalam area bersih, di
mana proses aseptis berlangsung, hendaklahdisterilkan dan dimasukkan ke area bersih melalui
alat sterilisasi berpintu-ganda yang dipasang menyatu
pada dinding. Pada hal tertentu prosedur lain yang
dapat mencegah timbulnya kontaminasi, (misal
pembungkusan tiga lapis), mungkin dapat diterima.75
PERUBAHAN
Butir 104 (97) Sterilisasi dapat dicapai denganpenggunaan panas basah atau panas kering, denganradiasi pengionan (tapi tidak dengan radiasi ultravioletkecuali proses ini divalidasi secara menyeluruh),dengan etilen oksida (atau gas lain yang sesuai) ataudengan filtrasi yang dilanjutkan dengan pengisiansecara aseptis ke dalam wadah akhir yang steril.
Butir 116 (109) Tambahan: Semua cairan atau gaspendingin yang bersentuhan dengan produk hendaklahdisterilkan kecuali dapat dibuktikan bahwa wadah yangbocor tidak akan diluluskan untuk digunakan.
76
PERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
39/54
8/22/2013
39
Panas basah:
Butir (110 2009): Sterilisasi cara panas basah
(pemanasan dalam otoklaf) hanya sesuai untuk
bahan yang terbasahi dengan air dan formula
dalam air.
Butir 121 : Spesifikasi uap air sesuai denganpersyaratan Air untuk Injeksi (persyaratan
kimiawi, mikrobiologi dan endotoksin pada
kondensat)
77
PERUBAHAN- STERILISASI
Sterilisasi Cara Radiasi : Butir (124 s/d 127 ) Dihapus, karena bagian dari Aneks 10
Penggunaan Radiasi Pengion dalam PembuatanObat
Ditambahkan : (Lihat juga Aneks 10 PenggunaanRadiasi Pengion dalam Pembuatan Obat)
Sterilisasi dengan Gas dan Fumigan --Sterilisasi dengan Etilen Oksida Butir 129 : Berbagai gas dan fumigan dapat
digunakan untuk sterilisasi (misal etilen oksida,uap hidrogen peroksida). Etilen oksida hendaklahdigunakan hanya bila tidak ada metode lain yangdapat dipakai.
78
PERUBAHAN- STERILISASI
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
40/54
8/22/2013
40
Sterilisasi dengan Etilen oksida
hanya digunakan bila cara lain tidak dapat diterapkan.
Berbagai gas dan fumigan dapat digunakan untuk
sterilisasi (misal etilen oksida, uap hidrogen
peroksida). Etilen oksida hendaklah digunakan hanya
bila tidak ada metode lain yang dapat dipakai.
Paragraf terakhir -- nomor baru
79
PERUBAHAN
Aneks 2
PEMBUATAN OBAT PRODUK
BIOLOGI
80
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
41/54
8/22/2013
41
PERUBAHAN
Perubahan letak paragraf terutama padaPRINSIP dan UMUM
Dalam penyusunan Pedoman ini, telahdipertimbangkan persyaratan umum fasilitaspembuatan dan laboratorium pengawasanmutu sesuai usul WHO.
Produk biologi yang diproduksi denganmetode ini mencakup: vaksin, immunosera,antigen, hormon, sitokin, enzim dan produklain hasil fermentasi (termasuk antibodimonoklonal dan produk yang berasal dari r-DNA)
81
Butir 6 - Butir 5 perubahan redaksi : Pada hari yang
sama, personil dari area di mana terdapat paparan
organisme hidup atau hewan dilarang melintas ke area di
mana produk lain atau organisme yang berbeda sedang
ditangani.
Butir 9 : Risiko pencemaran silang antar obat produk
biologi, terutama pada tahap proses pembuatan di manadigunakan organisme hidup, dapat memerlukan tindakan
pencegahan tambahan terhadap fasilitas dan peralatan,
seperti penggunaan fasilitas dan peralatan tersendiri,
produksi secara kampanye dan penggunaan sistem
tertutup. Sifat produk dan peralatan yang digunakan akan
menentukan tingkat pemisahan yang diperlukan untuk
mencegah pencemaran silang.82
PERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
42/54
8/22/2013
42
Perubahan Butir 12 - Produksi secara
kampanye (campaign) dapat diterima untuk
mikroorganisme lain pembentuk spora dengan
ketentuan bahwa fasilitas tersendiri untuk
kelompok produk ini tersedia dan tidak boleh
lebih dari 1 (satu) produk diproses pada saat
yang sama.
Tambahan Butir :
Butir 15 : tentang tindakan dekontaminasi
Butir 24 : tentang desain dan material konstruksi
bangunan sarana pemeliharaan dan penanganan
hewan 83
PERUBAHAN
ANEKS 3 PEMBUATAN GAS MEDISINAL
ANEKS 4 PEMBUATAN INHALASI DOSIS TERUKUR
BERTEKANAN
ANEKS 5 PEMBUATAN PRODUK DARI DARAH ATAU
PLASMA MANUSIA
Tidak ada perubahan
84
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
43/54
8/22/2013
43
Aneks 6
PEMBUATAN OBAT INVESTIGASI
UNTUK UJI KLINIS
85
Menghilangkan Butir 25 : Rekonsiliasi adalah
bagian yang esensial untuk pengendalian
kegiatan pembuatan produk. Hasil nyata dan
hasil teoritis hendaklah direkonsiliasi dan tiap
penyimpangan diinvestigasi. --Mengacu pada Butir 6.8 pada Bab 6
PRODUKSI
86
PERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
44/54
8/22/2013
44
Aneks 7
SISTEM KOMPUTERISASI
87
Penambahan pada Butir 2 :
Validasi adalah bagian dari seluruh siklus sistemkomputerisasi.
Siklus tersebut mencakup tahap perencanaan, spesifikasi,pembuatan program, pengujian, commissioning,dokumentasi, pengoperasian, pemantauan, sistem alarm,
pemulihan setelah sistem tidak berfungsi dan perubahan.
Penambahan Butir: Butir 3
Verifikasi dan revalidasi hendaklah dilakukan setelahsistem baru dijalankan dalam kurun waktu tertentu, sertasecara independen dikaji dan dibandingkan denganspesifikasi sistem dan spesifikasi fungsional.
88
PERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
45/54
8/22/2013
45
Penambahan Butir: Butir 10 Data
hendaklah diperiksa secara berkala untuk
memastikan data telah dipindahkan
secara akurat dan benar.
Perubahan pada Butir 17 (Pedoman Edisi
2006 Butir 15) Contoh: informasi yangdibutuhkan untuk melakukan penarikan
kembali harus segera tersedia dalam
waktu singkat.
89
PERUBAHAN
ANEKS 8
PEDOMAN CARA PEMBUATAN BAHAN
BAKU AKTIF OBAT YANG BAIK
(diterbitkan dalam buku khusus)
90
Tidak ada perubahan
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
46/54
8/22/2013
46
Aneks 9
PEMBUATAN RADIOFARMAKA
91
Menghilangkan RUANG LINGKUP
Ralat Butir 76 Untuk produksi steril, area kerja
di mana produk atau wadah kemungkinan
terpapar hendaklah memenuhi persyaratan
lingkungan sesuai Aneks 1 Pembuatan ProdukSteril.
92
PERUBAHAN
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
47/54
8/22/2013
47
ANEKS 10 PENGGUNAAN RADIASI PENGION DALAM
PEMBUATAN OBAT
ANEKS 11 SAMPEL PEMBANDING DAN SAMPEL
PERTINGGAL
ANEKS 12 CARA PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN
OBAT YANG BAIK
ANEKS 13 PELULUSAN PARAMETRIS
Tidak ada perubahan
93
ANEKS 14MANAJEMEN RISIKO MUTU
Aneks baru !
94
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
48/54
8/22/2013
48
MANAJEMEN RISIKO MUTU (MRM)QUALITY RISK MANAGEMENT(QRM)
Mengacu pada Bab 1 Manajemen Mutu
Memberi pedoman mengenai pendekatansistematis terhadap Manajemen Risiko Mutu(MRM) dan
Kemudahan bagi pemenuhan CPOB dan
persyaratan mutu lain Mencakup prinsip yang digunakan
Beberapa pilihan proses, metode danperangkat yang dapat digunakan pada saatmenerapkan pendekatan MRM secara formal.
95
BAB 1 MANAJEMEN MUTU
Untuk mencapai tujuan mutu secara konsistendan dapat diandalkan, diperlukan sistemPemastian Mutu yang didesain secaramenyeluruh dan diterapkan secara benar sertamenginkorporasi Cara Pembuatan Obat yang
Baik termasuk Pengawasan Mutu danManajemen Risiko Mutu.
Konsep dasar Pemastian Mutu, Cara PembuatanObat yang Baik (CPOB), Pengawasan Mutu danManajemen Risiko Mutu adalah aspekmanajemen mutu yang saling terkait.
96
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
49/54
8/22/2013
49
Pembuatan dan penggunaan obat termasuk
komponennya, mengandung risiko pada
tingkat yang berbeda.
Risiko terhadap mutu hanyalah salah satu
komponen dari keseluruhan risiko.
Mutu produk hendaklah dipertahankan
selama siklus-hidup produk agar atribut
penting bagi mutu produk tetap konsisten
dengan yang digunakan dalam uji klinis.
MANAJEMEN RISIKO MUTU
97
MANAJEMEN RISIKO MUTU
Suatu pendekatan MRM yang efektif dapat lebihmenjamin
mutu yang tinggi dari produk kepada pasien;
membuat pengambilan keputusan lebih baik bila terjadimasalah mutu potensial selama pengembangan danpembuatan;
dapat memberi kemudahan dalam pengambilankeputusan dengan informasi yang lebih lengkap;
dapat meningkatkan keyakinan Badan POM akankemampuan perusahaan dalam menangani risikopotensial dan secara menguntungkan dapatmemengaruhi tingkat dan rentang pengawasan BadanPOM.
98
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
50/54
8/22/2013
50
Memberikan prinsip dan beberapa perangkatpengambilan keputusan yang efektif dan konsistenberdasarkan penilaian risiko, baik oleh Badan POMmaupun industri, terkait mutu bahan aktif obat danproduk jadi selama siklus-hidup produk.
Tidak selalu perlu dan tepat menggunakan prosesmanajemen risiko yang formal. Penggunaan prosesmanajemen risiko informal (metode empiris dan/ atau
prosedur internal) juga bisa diterima.
Penggunaan MRM yang tepat dapat memberikemudahan namun tidak meniadakan kewajibanindustri untuk memenuhi persyaratan Badan POMdan tidak dapat menggantikan komunikasi yangdiperlukan antara industri dan Badan POM.
99
MANAJEMEN RISIKO MUTU
Dua prinsip utama dalam MRM
1. Evaluasi risiko terhadap mutu hendaklah
berdasarkan pengetahuan ilmiah dan dikaitkan
dengan perlindungan pasien sebagai tujuan
akhir; dan
2. Tingkat usaha, formalitas, dan dokumentasi
pengkajian risiko mutu hendaklah setara
dengan tingkat risiko yang ditimbulkan.
100
MANAJEMEN RISIKO MUTU
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
51/54
8/22/2013
51
Tanggung Jawab dalam PengkajianMRM
Tim untuk MRM
Merupakan tim interdisipliner yang khusus dibentuk untukmenangani Pengkajian Risiko Mutu.
Terdiri dari tenaga ahli dari berbagai bidang yang dapatmemberikan kontribusi dalam pemecahanmasalah.
Dipimpin oleh seorang penanggung jawab yangberkewajiban untuk
- menetapkan proses pengkajian,
- melibatkan sumber yang memadai dan
- mengkaji risiko mutu secara menyeluruh.
101
102
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
52/54
8/22/2013
52
METODOLOGI MRM
Metode dasar manajemen risiko (flowcharts, check
sheets, dll.)
Failure Mode Effects Analysis (FMEA)
Failure Mode, Effects and Criticality Analysis (FMECA)
Fault Tree Analysis (FTA)
Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP)
Hazard Operability Analysis (HAZOP) Preliminary Hazard Analysis (PHA)
Penyaringan dan pemberian skala (pemeringkatan)
risiko
Perangkat statistik pendukung103
INTEGRASI MRM KE DALAM KEGIATAN
INDUSTRI DAN BADAN POM
Proses yang menunjang pengambilan keputusan praktisdan berdasarkan kajian ilmiah bila diintegrasikan kedalam sistem mutu.
Tidak meniadakan keharusan industri untuk mematuhipersyaratan Badan POM.
Dapat memfasilitasi keputusan yang lebih baik dan lebihinformatif.
Pelatihan personil industri dalam proses MRM menunjang pengertian yang lebih baik terhadap proses
pengambilan keputusan
membangun kepercayaan diri dalam memberikan keluaranMRM
MRM hendaklah diintegrasikan ke dalam kegiatan yangdilakukan sekarang dan didokumentasikan secara tepat.
104
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
53/54
8/22/2013
53
Industri
Pengembangan
Fasilitas, peralatan dan sarana penunjang
Manajemen bahan
Produksi
Pengujian di laboratorium dan uji stabilitas Pengemasan dan pelabelan
Fungsi Pengawasan Badan POM
Aktivitas inspeksi dan penilaian
105
INTEGRASI MRM KE DALAM KEGIATANINDUSTRI DAN BADAN POM
MANAJEMEN RISIKO MUTU (MRM)
Komitmen manajemen terhadap risiko pada
kebijakan perusahaan :
Kebijakan mutu
Kualifikasi & Validasi (Bab 12 - PRINSIP: .
Pendekatan dengan kajian risiko hendaklah digunakan
untuk menentukan ruang lingkup dan cakupan validasi.)
Deviasi, OOS / HULS, OOT
Pegendalian Perubahan
Pengolahan Ulang
CAPA
Dll.
106
-
7/26/2019 2. Pedoman CPOB Edisi 2012 - Dr. U. Sitorus
54/54
8/22/2013
107
Any Questions?
UluanSITORUS