8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 1/20
BAB I
PENDAHULUAN
Kelenjar apokrin adalah kelenjar adneksa yang terdistribusi di area axilla, regio
anogenital, kelenjar Moll pada kelopak mata, kelenjar serominous dari meatus auditorius, dan
kelenjar mammae. Kelenjar apokrin juga dapat ditemukan pada area fasialis dan abdomen.
Kelenjar apokrin terdiri dari 3 komponen: duktus intra epithelial, duktus intradermal, dan
porsio sekretoris. Kelenjar ini tidak berkembang sampai waktu pubertas, kelenjar ini terdiri
dari kelenjar sekretori melingkar yang terletak di dalam dermis atau lemak subkutan dan
saluran yang biasanya bermuara pada folikel rambut. Penyakit yang dapat ditemukan pada
kelenjar apokrin antara lain: apokrin anhidrosis, apokrin kromhidrosis, FoxFordy!e diseasedan hidradenitis supurati"a#,$.
%idradenitis adalah radang kelenjar keringat. Pada pengertian yang utuh adalah infeksi
supuratif kelenjar keringat apokrin. Penyakit ini merupakan suatu kondisi kronis yang dapat
melemahkan pasien. Penyakit ini dapat sangat menyakitkan dan dapat menghasilkan
pengeringan luka kronis dan saluran sinus. %idradenitis supurati"a adalah sebuah penyakit
kutaneus yang menyebabkan morbiditas fisik dan psikologis#,$.Pre"alensi kejadian %& diperkirakan ',#(. )amun ada juga yang melaporkan pre"alensi
sekitar #*3+++. erdasarkan -as, penyakit ini sering pada orang kulit hitam, karena kelenjar
apokrin pada kulit hitam lebih banyak daripada orang kulit putih. Kejadian terbanyak pada
masa pubertas sampai dewasa muda, dan masa klimakterik dengan onset ratarata pada umur
$3 tahun. Penyakit ini dilaporkan lebih sering pada perempuan, dengan perbandingan antara
$:# hingga :#. Pada lakilaki, lokasi tersering di area anogenital, sedangkan pada area axilla
rasionya sama#,$,3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
1
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 2/20
%idradenitis adalah infeksi kelenjar apokrin, biasanya oleh Staphylococcus aureus.
%idradenitis supurati"a /%&0 adalah suatu keadaan kronik, yaitu infeksi kelenjar apokrin yang
berhubungan dengan axilla dan regio anogenital. Paling sering mengenai daerah ketiak, lipat
paha dan perianal. &elain itu hidradenitis supurati"a juga dapat timbul pada kulit kepala
disebut cicatrizing perifoliculitis#,3,'.
%idradenitis supurati"a sering dihubungkan dengan akne nodulokistik dan sinus
pilonidal /disebut sindrom oklusi folikular0. %idradenitis supurati"a ditandai dengan oklusi
folikular comedolike, peradangan kronis rekuren, dis!harge mukopurulen, dan jaringan parut
progresif #,3,.
Pre"alensi dan insidensi %& di 1& masih belum diketahui dengan pasti. )amun, sebuah
studi di 2enmark menyatakan bahwa pre"alensi hidradenitis suppurati"a di dunia adalah ' (.
Penyakit ini hanya menimbulkan kesakitan namun tidak berakibat fatal, ke!uali jika
berkembang menjadi infeksi sistemik yang luas pada pasien immunocompromised . da
peningkatan insidensi pada ras rambut keriting. Perbandingan insidensi penyakit ini pada
wanita dan pria adalah sekitar ' : # sampai : #. %& tidak terjadi sebelum pubertas karena
kelenjar apokrin belum aktif hingga dipi!u oleh hormon sex.
4ambar #. %idradenitis supurati"a. -egio axilla3.
2.2 Sinonim
apo!rinitis, hidradenitis axillaris, abses kelenjar apokrin, a!ne in"ersa3,5
2.3 Faktor Preis!osisi
a. "#esitas
6besitas diduga sebagai faktor yang berpengaruh. 2apat pula dihubungkan dengan
penggunaan pakaian ketat yang akan memperparah oklusi sehingga memi!u
eksaserbasi$,7.
2
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 3/20
#. Perokok
-okok dapat menyebabkan penekanan pada kemotaksis dari polimorfonuklear yang
berfungsi sebagai fagositosis terhadap bakteri pada sistem imun$.
$. Hi!er%irosis
%iperhidrosis merupakan kelebihan pengeluaran keringat yang dapat
mengakibatkan peningkatan kelembaban$.
. Deoorant
Pemakaian deodoran jangka panjang dapat mengakibatkan penumpukan keringat
pada kelenjar apokrin karena setelah pemakaian deodoran tidak dibersihkan$.
e. &en'%i(an'kan) men$*k*r ram#*t +e!i(ator,
2epilator mengakibatkan luka pada axilla, sehingga bakteri bisa melakukan in"asididaerah tersebut$.
f. Recurrent folliculitis
-adang pada folikel yang kambuh kembali karena pengobatan yang tidak adekuat,
atau komplikasi dari folikulitis$.
2.- Etio(o'i
elum banyak yang diketahui mengenai mekanisme dasar terjadinya hidradenitis
supurati"a. )amun, telah banyak beberapa studi yang men!oba memberikan klarifikasi
mengenai etiologi penyakit ini. %idradenitis supurati"a /%&0 telah dianggap sebagai gangguan
pada kelenjar apokrin, yang dihubungkan dengan struktur adnexal, riwayat genetik obesitas,
diabetes, merokok, dan hormonal#,$,3.
2.4.1 Struktur adnexal %idradenitis supurati"a diduga merupakan gangguan pada folikel epithelium yang
mengakibatkan oklusi folikular yang menyebabkan adanya gejala klinis.
%iperkeratosis folikuler merupakan gejala awal yang menyebabkan oklusi, kemudian
melibatkan kelenjar apokrin, yang menyebabkan rupturnya folikel. %al ini
menyebabkan terjadinya inflamasi, sehingga memungkinkan terjadinya infeksi#.2.4.2 Faktor genetik
%idradenitis supurati"a juga di wariskan se!ara genetik. -iwayat keluarga
didapatkan pada sekitar $5( pasien %&. Penelitian lain telah menduga adanya
3
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 4/20
keteribatan autosomal dominan dengan transmisi gen tunggal. )amun perkembangan
mengenai keterlibatan gen dalam patogenesis %& belum diidentifikasi se!ara
mendalam#,$,5.
2.4.3 Hormon dan Androgen
Faktor endogenus adalah hal yang esensial dari patogenesis penyakit hidradenitis
supurati"a. Ke!enderungan terjadinya penyakit %& adalah pada masa pubertas atau post
pubertas. %al ini memungkinkan adanya keterlibatan hormon androgen. Kelenjar
keringat apokrin dirangsang oleh androgen dan ditekan oleh estrogen. )amun hormon
yang tepat berperan masih kontro"ersial. eberapa penelitian mengemukakan bahwa
anti androgen memberikan efek terapeutik pada pasien %&. )amun, pada hasil suatu
penelitian, menemukan bahwa tidak ada efek biokemikal hiperandrogenisme yangditemukan pada beberapa pasien dengan %&. Maka, keterlibatan androgen belum dapat
dijelaskan se!ara pasti#,$,8.
2.4.4 !esitas
6besitas mungkin tidak se!ara langsung terkait dengan penyakit hidradenitis
supurati"a. 6besitas diduga sebagai faktor yang memi!u eksaserbasi dengan
meningkatkan oklusi, hidrasi keratinosit, dan maserasi. 6besitas juga dapat memi!u
pelepasan androgen. Menurunkan berat badan dianjurkan pada pasien dengan
o"erweight dan dapat membantu dalam memperbaiki perkembangan penyakit#,$.
2.4." #nfeksi $akteri
Pada faktor mikrobiologis, peranan koloni bakteri dan*atau infeksi dalam
patogenesis dari hidradenitis supurati"a didiskusikan se!ara kontro"ersial. 2alam
penyebarannya di permukaan kulit, bakteri yang terlibat pada %& tidak konsisten dan
tidak terduga. Staphylococcus aureus dan staphylococcus%coagulase%negatif adalah
bakteri yang paling sering ditemukan. 2alam waktu yang lama hal ini diasumsikan
bahwa kontaminasi atau infeksi oleh mikroorganisme yang spesifik merupakan faktor
yang menjadi penyebab langsung dari penyakit hidradenitis supurati"a#,$.
2.4.& 'erokok
Merokok merupakan hal yang tidak diragukan berkaitan dengan perkembangan
penyakit ini. &erangkaian riset telah dikonfirmasi bahwa proporsi pasien dengan
penyakit hidradenitis supurati"a serta merokok dilaporkan pada 9'98( dibandingkan
4
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 5/20
kepada proporsi di dalam kelompok kontrol yaitu antara $3'5(. Pada mekanisme
patogenik yaitu antara perokok dengan penyakit hidradenitis supurati"a
tidak diketahui. Merokok diduga mempengaruhi kemotaksis di dalam granulosit
neutrofilik. Mekanisme ini berperan dalam etiologi dari palmoplantar pustulosis dan
mungkin juga terkait dalam perkembangan hidradenitis supurati"a. 2iasumsikan
bahwa dengan berhenti merokok mempunyai efek positif dalam perkembangan
penyakit ini tetapi studi prospektif masih kurang untuk membuktikan hal tersebut#,$.
2. EPIDE&I"L"/I
%idradenitis suppurati"a !enderung terjadi setelah masa pubertas, bertahan selama
bertahuntahun dan memburuk dari waktu ke waktu. Penyakit ini lebih sering terjadi pada
wanita dengan perbandingan rasio $: # hingga : #. Penyebabnya masih belum diketahui
dan penyakit ini biasanya terjadi sebelum masa pubertas atau setelah menopause. -ata
rata umur penderita adalah $3 tahun. Meskipun penyakit ini biasanya terjadi pada kelenjar
apokrin, akan tetapi pada wanita lesi terjadi lebih sering pada daerah genitofemotal.
2.0 PAT"/ENESIS
-egio axilla dan inguinoperineal adalah regio yang paling sering terkena %&, regio lain
yang juga biasa terkena %& adalah areola mammae, regio submamary, periumbili!alis, s!alp,
fasialis, meatus ekternal auditori, leher dan punggung.9
Kelenjar apokrin tersusun atas kelenjar keringat yang memanjang dari dermis ke jaringan
subkutan. Masingmasing kelenjar terdiri atas komponen sekretori yang dalam dan melingkar
yang mengalir melalui duktus eksketorius yang lurus dan panjang, biasanya menuju folikel
rambut. &ekresi dari kelenjar ini berbau.9
alaupun penyebab yang jelas dari %& masih belum diketahui dengan jelas, telah
disepakati se!ara umum bahwa semua berawal dari oklusi apokrin atau duktus folikuler oleh
sumbatan keratin, yang menyebabkan dilatasi duktus dan stasis komponen glandular. akteri
memasuki sistem apokrin melalui folikel rambut dan terperangkap di bawah sumbatan keratin
yang kemudian bermultiplikasi dengan !epat dalam lingkungan yang mengandung banyak
nutrisi dari keringat apokrin. Kelenjar dapat ruptur, sehingga menyebabkan penyebaran infeksi
ke kelenjar dan area sekitarnya. ;nfeksi &trpto!o!!us, &taphylo!o!!us, dan organisme lain
menyebabkan inflamasi lokal yang lebih luas, destruksi jaringan dan kerusakan kulit. Proses
5
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 6/20
penyembuhan yang kronis menimbulkan fibrosis luas dan sikatrik hipertrofi pada kulit di
atasnya.9
Pada hidradenitis yang melibatkan regio perineal, ada peningkatan insiden infeksi oleh
Streptosossus milleri, yang berhubungan dengan akti"itas penyakit. 6rganisme lain yang juga
dapat diidentifikasi ketika penyakit ini menyerang daerah ini adalah Staphylococcus aureus,
&trepto!o!!us anaerob dan a!teroides.9
4ambar $. Patogenesis %idradenitis suppurati"a
2. &ANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis hidradenitis suppurati"a yang paling sering adalah lesi nodular,
nyeri, lunak, dan tegas di ketiak. Keluhan yang sering dikatakan oleh penderita adalah
gatal dan nyeri. Mulamula gatal, lalu timbul nodus merah dan nyeri. 2apat lebih dari satu
kelenjar sehingga tampak berbenjolbenjol dan saling bertumpuk tidak teratur. Kemudian
terjadi pelunakan yang tidak serentak, disebut abses multipel. <ika abses pe!ah keluar
sekret tanpa mata. Karena perlunakan tidak serentak dan kelenjar yang bertumpuk
tumpuk, sekret yang keluar sedikitsedikit menimbulkan sinus dan fistel.'%idradenitis
suppurati"a biasanya diawali dengan nodul dalam /ukuran +,$ !m0 /gambar a0. Pustul
juga dapat terlihat. /gambar b0. )odul ini dapat sembuh se!ara lambat atau justru
berkembang dan bergabung dengan nodul disekitarnya serta dapat terinfeksi sehingga
6
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 7/20
menghasilkan abses inflamasi nyeri yang besar. bses ini bulat tanpa nekrosis sentral dan
dapat sembuh atau fuptur spontan, menghasilkan discharge purulen /gambar !0.3,9
4ambar a. isul besar pada area genitalia wanita
yang menderita hidradenitis suppurati"a3
4ambar b. Pustul dan papul inflamasi yang terdapat pada
area yang terkena hidradenitis suppurati"a pada pasien lakilaki
4ambar !. bses yang ruptur mengeluarkan material purulen
pada indi"idu yang menderita hidradenitis suppurati"a
7
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 8/20
Kerusakan progresif pada arsitektur kulit normal terjadi karena inflamasi peridu!tal
dan periglandular dan dermal serta fibrosis subkutan. Proses penyembuhan dapat
menghasilkan sikatrik dengan fibrosis /gambar d0, kontraktur dan peninggian kulit rope%like,
dan dou!le%ended comedones /gambar e0. &inus juga dapat terbentuk /gambar f0. &inus telah
dilaporkan melibatkan jaringan dalam, termasuk otot dan fas!ia, uretra dan usus. Proses
kemudian terjadi kembali pada area sekitarnya atau pada area lain yang mengandung kelenjar
apokrin.3,9
4ambar d. &ikatriks dengan fibrosis 4ambar e. (ou!le ended comedone"
4ambar f. Pembentukan sinus pada daerah "ul"a
seorang wanita yang menderita hidradenitis suppurati"a
Perinanal hidradenitis suppurati"a dapat disertai nyeri, edema, discharge purulen, pruritus
atau perdarahan dan dapat menyerupai penyakit lain seperti furun!ulosis, fistula ani, penyakit
pilonidal, abses perianal atau penyakit =rohn. Fistula pada !analis analis dapat terjadi pada
8
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 9/20
hidradenitis, namun hanya akan terjadi pada bagian terbawah !analis analis, pada kulit yang
mengandung kelenjar apokrin.3
2. PE&EIKSAAN PENUNJAN/
a. Tes (a#oratori*m
Pada pasien dengan lesi yang akut pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan
leukositosis, peningkatan sedimentasi eritrosit dan peningkatan =-eaktif Protein
/=-P0. <ika tanda infeksi !ukup jelas, dapat dilakukan kultur bakteri dengan sampel
yang diambil pada lesi#,',8.
#. aio(o'i
1ltrasonography dapat dilakukan pada dermis dan folikel untuk melihat
formasi abses dan kelainan bagian profunda dari folikel namun tidak terlalu
dianjurkan. >elah berkembang pula pemeriksaan dengan menggunakan magneting
resonan!e imaging /M-;0 untuk menilai kulit dan jaringan subkutaneus#.
$. Histo!ato(o'i
?esi awal ditandai dengan sumbatan keratinosa dalam duktus apokrin atau
orifisium folikel rambut dan distensi kistik folikel. Proses ini umumnya meluas ke
kelenjar apokrin. 2apat pula ditemukan hiperkeratosis, folikulitis aktif atau abses,
pembentukan traktus sinus, fibrosis dan granuloma. Pemeriksaan histologis struktur
adneksa dengan tandatanda peradangan kelenjar apokrin hanya ditemukan pada #*3
kasus. Pada lapisan subkutis dapat ditemukan fibsosis, nekrosis lemak dan
inflamasi#,7.
2.4 DIA/N"SIS BANDIN/
a, Skrof*(oermaPersamaannya terdapat nodus, abses, dan fistel. Perbedaannya, pada hidradenitis
supurati"a pada permulaan disertai tandatanda radang akut dan terdapat gejala
konstitusi. &ebaliknya pada skrofuloderma tidak terdapat tandatanda radang akut
dan tidak ada leukositosis#,'.
9
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 10/20
Skrof*(oerma
#, F*r*nke( an Kar#*nke(
)odul dan abses yang nyeri pada hidradenitis supurati"a sering membuat salah
diagnosis dengan furunkel atau karbunkel. %& ditandai dengan abses steril dan
sering berulang. &elain itu, daerah predileksinya berbeda dengan furunkel atau
karbunkel yaitu pada aksila, lipat paha, pantat atau dibawah payudara. alaupun
karbunkel juga terdapat pada area yang banyak friksi seperti aksila dan bokong.
danya jaringan parut yang lama, adanya saluran sinus serta kultur bakteri yang
negatif memastikan diagnosis penyakit %& dan juga membedakannya dengan
furunkel atau karbunkel#,'.
F*r*nke(/http:**dermatlas.med.jhmi.edu*image*
Furun!le@#@+'+'#80
Kar#*nke(http:**www.infektionsnetA.at*;nfektionen
bsAess.phtml
$, Limfo'ran*(oma 5enere*m +L/6,.
%idradenitis supurati"a yang terdapat di lipatan paha kadang B kadang mirip dengan
limfadenitis pada ?4C. Perbedaan yang penting adalah pada ?4C terdapat riwayat
kontak seksual. Pada stadium lanjut ?4C terdapat gejala bubo bertingkat yang
berarti pembesaran kelenjar di inguinal medial dan fosa iliaka. Pada ?4C tes Frei
positif #,'.
10
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 11/20
L7m!%o'rano(oma 6enere*m +L/6,/http:**www.!hlamydiapneumoniae.de*forum*ltt!hlamydiatra!homatis 0
2.18 DIA/N"SIS
2iagnosis %& se!ara primer dibuat berdasarkan karakteristik klinis dan telah
memenuhi kriteria yang diadopsi oleh 2nd #nternational )onference on Hidradenitis
suppurati*a. Kriteria hidradenitis supurati"a tersebut antara lain:#+
#. ?esi tipikal seperti nodul dalam yang nyeri: D!lind !oilsE pada lesi awal abses, sinus,
!ridged scars+dan dou!le%ended pseudo%comedones pada lesi sekunder.
$. >opografi tipikal seperti axillae, paha dan regio perianal, bokong, lipatan infra dan
inter mamary3. Kronik dan rekuren
Keparahan penyakit dapat diklasifikasikan dalam tiga tingkat untuk masingmasing
area berdasarkan klasifikasi %urley, suatu sistem sederhana namun statis dan tidak
sesuai untuk penilaian keparahan se!ara global. &ementara itu, &artorius s!ore dan
"ersi modifikasinya mempertimbangkan sejauh mana penyakit, jumlah, dan tingkat
keparahan lesi se!ara indi"idual.
Klasifikasi %urley:##
Tin'kat Karakteristik
; bses soliter atau multipel tanpa sikatriks atau sinus.
/sejumlah sisi minor dengan inflamasi yang jarang mungkin
keliru untuk jerawat0
11
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 12/20
;; bses rekuren, lesi soliter atau multipel yang terpisah jauh,
dengan sinus /inflamasi yang membatasi pergerakan dan
mungkin membutuhkan bedah minor seperti insisi dan
drainase0;;; Keterlibatan area sekitar yang difus atau luas dengan sinus
dan abses yang saling berhubungan. /inflamasi berukuran
sebesar bola golf atau terkadang sebesar bola baseball
timbul sikatriks, termasuk infeksi subkutan. Pasien pada
tingkat ini mungking tidak dapat berfungsi0
>erdapat tiga stadium dalam perkembangan penyakit ini. &tadium primer berupa
abses yang berbatas tegas, tanpa bekas luka dan tanpa adanya saluran sinus. &tadium
sekunder berupa terbentuknya saluran sinus dengan bekas luka akibat bekas garukan
serta abses yang berulang. &tadium tersier menunjukkan lesi yang menyatu,
terbentuknya skar, serta adanya inflamasi dan dis!harge saluran sinus#.
2.11 K"&PLIKASIa0 2aerah penyembuhan yang telah disebabkan oleh hidradenitis supurati"a dengan
luka yang berbekas dapat menyebabkan kontraktur /kondisi pemendekan dan
pengerasan sebuah otot, tendon, atau jaringan lainnya, selalu menyebabkan
perubahan bentuk tubuh sebagian, dan terjadi rasa kaku pada sendi0 dan sangat
membatasi mobilitas anggota tubuh3.
12
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 13/20
%idradentis supurati"a pada regio perianal dan perigenital.
>erjadi peradangan, eksudat purulen dari sinus yang multipel3
b0 bses yang nyeri sering mun!ul berulangulang. anyak pasien hidradenitis juga
menderita akne yang berat, atau sebelumnya pernah menderita akne#$.
-egio Perianal. bses yang pe!ah
mengeluarkan !airan purulen3
13
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 14/20
14
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 15/20
!0 alaupun jarang, hidradenitis jelas dapat menyebabkan sepsis yang berulangulang,
kronis dan sangat tidak nyaman pada kelenjar apokrin di aksila dan lipat paha#$.
d0 Komplikasi yang jarang: fistula ke uretra, kandung kemih, dan * atau rektum,
anemia, dan amyloidosis
#
.e0 Komplikasi yang paling berat dari hidradenitis supurati"a pada daerah anogenital
/daerah yang berhubungan anus dan genital0 adalah perkembangan karsinoma sel
sGuamos pada dasar peradangan kronis.
f0
2.12 PENATALAKSANAAN
g0 %idradenitis supurati"a bukan hanya infeksi, dan antibiotik sistemik hanya
bagian dari program perawatan. 2igunakan kombinasi dari /#0 glukokortikoid intralesional,
/$0 operasi, /30 antibiotik oral, dan /'0 isotretinoin
3
.a. Lesi ak*t
• )odul: triam!inolon /3 mg*ml0 intralesi
• bses: triam!inolon /3 mg*ml0 intralesional pada dinding lesi kemudian insisi
dan drainase !airan abses. Ketika lesi mengalami fluktuasi, penuh !airan, dan
terapi medis tidak efektif, sebaiknya tidak menunda prosedur drainase bedah.
• ntibiotik topikal : tetra!y!line dan !lindamy!in3,#+,#'
• ntibiotik oral dengan tujuan memperpendek durasi nyeri dan menghindari
e"olusi lesi menuju abses. erbagai antibiotik yang telah digunakan: mox!i!ilin,
amox!i!ilinHasam kla"ulanat, !ephalosporine, !lindami!in, rifampisin#'.#. Kas*s kronik resiif
ntibiotik oral :
• Irythromy!in /$+++ mg Gid0
• >etra!y!line /$+++ mg Gid0
• Mino!y!line /#++ mg $x sehari0 hingga lesi kering atau kombinasi dengan
!lindamy!in 3++ mg $x sehari atau rifampin 3++ mg $x sehari3,#3.
• Jin! salt, dosis tinggi /8+mg0, telah terbukti efektif dalam penelitian singkat.
• MetronidaAol pada kasus dengan dis!harge berbau dapat membantu
• 2apson telah digunakan dan memberi hasil yang baik #'.
$. Kortikosteroi39
h0 Prednisone dapat diberikan jika nyeri dan terdapat tanda inflamasi yang berat.
2engan dosis 7+ mg perhari untuk $3 hari dan tapering off selama $ minggu.
i0
. Isotretionin ora(3:139
15
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 16/20
j0 >idak digunakan pada infeksi berat tapi baik digunakan pada stadium akut
untuk men!egah sumbatan folikular dan kemudian kombinasi dengan eksisi bedah.
;sotreinoin tidak dapat diberikan pada ibu hamil.
e. aiotera!i
k0 eberapa kasus dilaporkan memberi hasil yang baik #'.
f. &ana;emen o!eratif
• ;nsisi dan drainase abses akut
• Iksisi kronik rekuren, nodul fibrotik atau sinus tra!t. Pengobatan defenitif
membutuhkan eksisi komplit yang melibatkan daerah yang terkena3,9.
'. &ana;emen !siko(o'is
l0Pasien dapat saja membutuhkan terapi reassurance sebagai akibat dari depresi karena
rasa nyeri, pus yang mengotori pakaian, bau busuk, dan bekas lesi yang membekasterutama area anogenital3.
m0>erapi berdasarkan stadium penyakit menurut kriteria %urley :n0 Stadium #
o0 >erapi pada stadium ; bersifat kuratif dan profilaksis, yaitu bertujuan untuk
menyembuhkan dan men!egah berkembangnya penyakit ke stadium ;;, serta
mempersingkat durasi dari lesi. Pengobatan yang diberikan berupa antibiotik topikal,
antibiotik sistemik jangka pendek 7#+ hari, dan adju"an untuk meningkatkan
keberhasilan terapi. >erapi yang diberikan yaitu :
p0 >opikal :
Klindamisin # B $ (
-esor!inol
G0 ntibiotik sistemik :
>etrasiklin
Iritromisin atau antibiotik golongan makrolid lainnya
moksisilin Klindamisin
r0 >erapi adju"an :
Jin! glukonat
sam aAelai!
s, Stadium ## t0 >erapi pada stadium ;; bertujuan utuk mengobati atau setidaknya menurunkan
progresifitas penyakit hingga ke stadium ;. >erbentuk sinus dan jaringan parut
16
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 17/20
memerlukan kombinasi antara terapi medikamentosa dan operatif. >erapi
medikamentosa bertujuan untuk mengontrol inflamasi akut dan persiapan operasi.
u0 Pada pasien dengan inflamasi berat dan jaringan parut yang minimal, berikan
antibiotik sistemik jangka panjang se!ara intensif selama 3 bulan. <ika nyeri,suppurasi, dan frekuensi timbulnya lesi berkurang, terapi maintenan!e diberikan,
berupa tetrasiklin atau Ain! dosis tinggi."0 >erapi operatif diberikan jika terbentuk banyak jaringan parut dan sinus berupa
eksteriorisasi, eksisi, maupun laser. erikut ini jenisjenis terapi yang diberikan pada
hidradenitis stadium ;; :
w0 ntibiotik sistemik :
Klindamisin H rifampisin dapson
x0 >erapi maintena!e atau adju"an :
tetrasiklin
Ain! glukonat
y0 >erapi operatif :
eksteriorisasi
eksisi lokal
laser e"aporasi
A0 stadium ###
aa0>erapi medikamentosa pada stadium ;;; tidak bersifat kuratif, hanya bersifat
paliatif sebab penyakit akan terus kambuh. Kombinasi antibiotik klindamisin dan
rifampisim biasanya digunakan. >etapi immunosupresif berupa kortikosteroid dan
siklosporin dapat pula diberikan.
ab0 >erapi kuratif yang dapat dilakukan pada stadium ini yaitu operasi
ekstensif, berupa tindakan eksisi area lesi. erikut ini jenisjenis terapi yang diberikan
pada stadium ;;; :
a!0
ad0 >erapi medikamentosa :
kortikosteroid
siklosporin
ae0 >erapi operatif :
eksisi luas
af0
2.13 P"/N"SIS
17
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 18/20
ag0 >ingkat keparahan penyakit sangat ber"ariasi. anyak pasien hanya memiliki
keterlibatan ringan dengan berulang, sembuh sendiri, nodul merah yang lembut tidak men!ari
terapi. Penyakit ini biasanya mengalami remisi spontan dengan usia / 3 tahun0. Pada
beberapa indi"idu, tentu saja bisa berkembang terusmenerus, dengan ditandai morbiditas
terkait dengan nyeri kronis, kerusakan sinus, dan terbentuknya jaringan parut, dengan
mobilitas terbatas. eberapa pasien menunjukkan adanya perbaikan kondisi dengan
pemberian antibiotik jangka panjang, tetapi banyak juga yang membutuhkan tindakan bedah
plastik. 2iperlukan peningkatan hygiene untuk men!egah kekambuhan3,9,#$.ah0
ai0
aj0ak0
al0am0an0
ao0
ap0aG0
ar0
as0
at0au0
a"0
aw0
a<, BAB III
a7, KESI&PULAN
aA0
ba0 %idradenitis adalah infeksi kelenjar apokrin, biasanya oleh Staphylococcus
aureus. %idradenitis supurati"a /%&0 adalah suatu keadaan kronik, yaitu infeksi
kelenjar apokrin yang berhubungan dengan axilla dan regio anogenital. Faktor
penyebab hidradenitis suppurati"e antara lain obesitas, perokok, hiperhidrosis,
pemakaian deodorant, men!ukur rambut. %idradenitis suppuratif telah dianggap
sebagai gangguan pada kelenjar apokrin yang dihubungkan dengan struktur adnexal,
riwayat genetik, obesitas, merokok, hormonal. &taphylo!o!!us aureus adalah bakteri
yang paling sering ditemukan. %idradenitis suppurati"e !enderung terjadi setalah
masa pubertas, penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita, rata rata umur penderita
18
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 19/20
adalah $3 tahun. Manifestasi klinis yang paling sering adalah lesi nodular, nyeri,
lunak dan tegas. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah tes
laboratorium, 1&4, dan histopatoogi. %idradenitis supurati"a bukan hanya infeksi,
dan antibiotik sistemik hanya bagian dari program perawatan. 2igunakan kombinasi
dari /#0 glukokortikoid intralesional, /$0 operasi, /30 antibiotik oral, dan /'0
isotretinoin.
bb0
b!0 bd0
be0
bf0 bg0
bh0 bi0
bj0 bk0
bl0
#m, DAFTA PUSTAKA
#. iseman, M.=. $++9. %idradenitis &uppurati"a. ;n olff K., 4oldsmith, ?.., KatA, &.;.
4il!herts, .., Paller, .&., ?efell, 2.<./Ids0 -Fitzpatrick-s (ermatology in eneral 'edicine-
Colume ;. 7th Idition. 1&: M!4raw%ill$. &ahara, I. $+#+. Acne #n*ersa /Hidradenitis Suppuati*a,. /online0 diakses tanggal $# Maret
$+#3 http:**id.s!ribd.!om*do!*#$+87+59+*!ne;n"ersa%omerk
3. olff K. <ohnson -. &uurmond. $++8. Fitzpatrick-s )olor Atlas 0 Synopsis f )linical
(ermatology. 5th Id. 1& : M!4raw %ill =ompanies ;n!.'. <uanda, . $+#+. Pyoderma: %idradenitis. 2alam dhi 2juanda /Id0. #lmu enyakit ulit dan
elamin Idisi ke. <akarta : FK1;.
. Marina, <o"ano"i!. Hidradenitis Suppurati*a. /online0 diakses tanggal $# Maret $+#3.
http:**emedi!ine.meds!ape.!om*arti!le*#+73##7o"er"iew
5. <ansen ;, ltmeyer P, Piewig 4. Acne in*ers. 2epartment of 2ermatology, -uhr1ni"ersity
o!hum, 4ermany. /online0 diakses tanggal $# Maret $+#3
http:**www.n!bi.nlm.nih.go"*pubmed*##9'3$#$
7. ehman, Klegman, r"in. $++8. elson #lmu esehatan Anak. <akarta: Penerbit uku
Kedokteran I4=
9. Parks - and Parks >4. Pathogenesis, =lini!al Features and Management of
%idradenitis &uppurati"a /-e"iew0. nn - =oll &urg Ingl #887 78: 9398.
19
8/19/2019 134211105 Referat Besar Hidradenitis Supurativa Docx
http://slidepdf.com/reader/full/134211105-referat-besar-hidradenitis-supurativa-docx 20/20