douwes dekker atau danudirja setiabudi adalah seorang pahlawan nasional yang berjasa dalam dunia...

6
Nama : Eriko Arvin Karuniawan Tugas Kewarganegaran NIM : 031200260 Prodi : Elektromekanik Semester :2013 Eugène Douwes Dekker Biografi Singkat Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi adalah seorang pahlawan nasional yang berjasa dalam dunia pergerakan nasional. Beliau adalah seorang pelopor nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, wartawan, Aktivis politik, penulis buku terkenal serta penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia-Belanda yang merdeka. Setiabudi adalah salah satu dari "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, selain dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat. Douwes Dekker bernama lengkap Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker dilahirkan pada 8 Oktober 1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Beliau anak ketiga dari empat bersaudara. Orang tuanya adalah Auguste Henri Edouard Douwes Dekker (warga Belanda) dan Louisa Margaretha Neumann keturunan campuran dari ayah Jerman dan ibu Jawa. Masa kecilnya tinggal di Pasuruan dan menempuh pendidikan dasar Nes di Pasuruan. Sekolah lanjutan pertama-tama diteruskan ke HBS di Surabaya, lalu pindah ke Gymnasium Willem III, suatu sekolah elit di Batavia. Ketika dibuang ke Eropa dimanfaatkan Douwes Dekker untuk mengambil program doktor di Universitas Zürich, Swiss, dalam bidang ekonomi. Douwes Dekker menikah dengan Clara Charlotte Deije anak dokter campuran Jerman-Belanda tahun 1903, mempunyai lima anak. Tahun 1919 dan keduanya bercerai. Douwes Dekker menikah lagi dengan Johanna Petronella Mossel seorang Indo keturunan Yahudi, pada tahun 1927. Johanna adalah guru yang banyak membantu kegiatan kesekretariatan Ksatrian Instituut, sekolah yang didirikan DD. Dari perkimpoian ini mereka tidak dikaruniai anak. Di saat Douwes Dekker dibuang ke Suriname tahun 1941 pasangan ini harus berpisah, Johanna kemudian menikah lagi dengan Djafar Kartodiredjo, juga seorang Indo tanpa perceraian resmi terlebih

Upload: eriko-arvin-karuniawan

Post on 24-Oct-2015

639 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

bgkjbk

TRANSCRIPT

Page 1: Douwes Dekker Atau Danudirja Setiabudi Adalah Seorang Pahlawan Nasional Yang Berjasa Dalam Dunia Pergerakan Nasional

Nama : Eriko Arvin Karuniawan Tugas KewarganegaranNIM : 031200260Prodi : ElektromekanikSemester :2013

Eugène Douwes Dekker

Biografi Singkat

Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi adalah seorang pahlawan nasional yang berjasa dalam dunia pergerakan nasional. Beliau adalah seorang pelopor nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, wartawan, Aktivis politik, penulis buku terkenal serta penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia-Belanda yang merdeka. Setiabudi adalah salah satu dari "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, selain dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.

Douwes Dekker bernama lengkap Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker dilahirkan pada 8 Oktober 1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Beliau anak ketiga dari empat bersaudara. Orang tuanya adalah Auguste Henri Edouard Douwes Dekker (warga Belanda) dan Louisa Margaretha Neumann keturunan campuran dari ayah Jerman dan ibu Jawa. Masa kecilnya tinggal di Pasuruan dan menempuh pendidikan dasar Nes di Pasuruan. Sekolah lanjutan pertama-tama diteruskan ke HBS di Surabaya, lalu pindah ke Gymnasium Willem III, suatu sekolah elit di Batavia. Ketika dibuang ke Eropa dimanfaatkan Douwes Dekker untuk mengambil program doktor di Universitas Zürich, Swiss, dalam bidang ekonomi.

Douwes Dekker menikah dengan Clara Charlotte Deije anak dokter campuran Jerman-Belanda tahun 1903, mempunyai lima anak. Tahun 1919 dan keduanya bercerai. Douwes Dekker menikah lagi dengan Johanna Petronella Mossel seorang Indo keturunan Yahudi, pada tahun 1927. Johanna adalah guru yang banyak membantu kegiatan kesekretariatan Ksatrian Instituut, sekolah yang didirikan DD. Dari perkimpoian ini mereka tidak dikaruniai anak. Di saat Douwes Dekker dibuang ke Suriname tahun 1941 pasangan ini harus berpisah, Johanna kemudian menikah lagi dengan Djafar Kartodiredjo, juga seorang Indo tanpa perceraian resmi terlebih dahulu dengan Douwes Dekker. Ketika dalam pelarian di Suriname dan Belanda tahun 1946, ia dekat Nelly Alberta Geertzema née Kruymel,. Nelly kemudian menemani Douwes Dekker pulang ke Indonesia. Agar tidak ditangkap intelijen Belanda Douwes Dekker kemudian menggunakan nama Danoedirdja Setiabuddhi dan Nelly menggunakan nama Haroemi Wanasita, nama-nama yang diusulkan oleh Sukarno. Sepeninggal Douwes Dekker, Haroemi menikah dengan Wayne E. Evans pada tahun 1964 dan sekarang tinggal di Amerika Serikat.Aktivitas, perjuangan dalam dunia pergerakan nasional

1. Setelah lulus sekolah di Indonesia Douwes Dekker bekerja di perkebunan kopi "Soember Doeren" di Malang, Jawa Timur. Ia tidak disukai teman-teman kerja dan pihak manajemen perusahaan karena sering terlibat konflik dengan atasan. Konflik tersebut dipicu perlakuan sewenang-wenang para atasan terhadap karyawan rendahan. Akibatnya ia dimutasi di perusahaan perkebunan tebu di Kraksaan. Di tempat kerja barunya ia juga terlibat konflik dengan atasan karena membela petani dalam pembagian irigasi.

Page 2: Douwes Dekker Atau Danudirja Setiabudi Adalah Seorang Pahlawan Nasional Yang Berjasa Dalam Dunia Pergerakan Nasional

Nama : Eriko Arvin Karuniawan Tugas KewarganegaranNIM : 031200260Prodi : ElektromekanikSemester :20132. Setelah menganggur dan ibunya meninggal, Douwes Dekker berkelana ke Afrika Selatan tahun 1899. Disini ia ikut dalam Perang Boer Kedua melawan Inggris. Ia bahkan sempat menjadi warga negara Republik Transvaal. Douwes Dekker kemudian ditangkap dan dipenjara di kamp Ceylon. Perang Boer3. Douwes Dekker dipulangkan ke Hindia Belanda pada tahun 1902, dan bekerja sebagai agen di perusahaan pengiriman milik negara.4. Ia juga berprofesi sebagai wartawan yang kritis. ia menjadi penulis di harian terkemuka di Semarang De Locomotief. Di sini Ia mulai terjuan dalam dunia organisasi. Tugas-tugas jurnalistiknya, seperti ke perkebunan di Lebak dan kasus kelaparan di Indramayu, membuatnya kritis terhadap kebijakan kolonial. Tulisan-tulisannya sangat pro kaum Indo dan pribumi terutama ketika ia menjadi staf redaksi Bataviaasch Nieuwsblad, 1907. Artikel pedasnya "Het bankroet der ethische principes in Nederlandsch Oost-Indie" ("Kebangkrutan prinsip etis di Hindia Belanda")dimuat surat kabar Belanda Nieuwe Arnhemsche Courant dan koran Jerman Das Freie Wort. Tujuh bulan kemudian tulisan panas berikutnya muncul di surat kabar yang sama, "Hoe kan Holland het spoedigst zijn koloniën verliezen?" ("Bagaimana caranya Belanda dapat segera kehilangan koloni-koloninya?", versi Jermannya berjudul "Hollands kolonialer Untergang"). Kembali kebijakan politik etis dikritiknya. Tulisan-tulisan ini membuatnya mulai masuk dalam radar intelijen penguasa5. Douwes Dekker juga mulai terlibat dalam pergerakan nasional. Rumahnya menjadi tempat berkumpul para perintis gerakan kebangkitan nasional Indonesia, seperti Sutomo dan Cipto Mangunkusumo. Mereka belajar dan berdiskusi. Budi Utomo (BO), organisasi yang diklaim sebagai organisasi nasional pertama, lahir atas bantuannya. Ia bahkan menghadiri kongres pertama BO di Yogyakarta. Pada tahun 1910 (8 Maret) ia turut membidani lahirnya Indische Universiteit Vereeniging (IUV), suatu badan penggalang dana untuk memungkinkan dibangunnya lembaga pendidikan tinggi (universitas) di Hindia Belanda. Di dalam IUV terdapat orang Belanda, orang-orang Indo, aristokrat Banten dan perwakilan dari organisasi pendidikan kaum Tionghoa THHK6. Berangkat dari organisasi kaum Indo, Indische Bond dan Insulinde, ia menyampaikan gagasan suatu "Indië" (Hindia) baru yang dipimpin oleh warganya sendiri, bukan oleh pendatang. Namun kalangan indo kurang mendukungnya. Tidak puas karena Indische Bond dan Insulinde tidak bisa bersatu, pada tahun 1912 Nes bersama-sama dengan Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat mendirikan partai berhaluan nasionalis inklusif bernama Indische Partij. Anggotanya berjumlah sekitar 5000 orang dalam waktu singkat. Semarang mencatat jumlah anggota terbesar, diikuti Bandung. Partai ini sangat populer di kalangan orang Indo, dan diterima baik oleh kelompok Tionghoa dan pribumi, meskipun tetap dicurigai pula karena gagasannya yang radikal. Partai yang anti-kolonial dan bertujuan akhir kemerdekaan Indonesia ini dibubarkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda setahun kemudian, 1913 karena dianggap menyebarkan kebencian terhadap pemerintah.7. Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat kemudian diasingkan ke Belanda, karena kritik Suwardi di De Expres, "Als ik eens Nederlander was" (Seandainya aku orang Belanda).8. Setelah puolang kembali ke Indonesia, Douwes Dekker aktif sebagai redaktur surat kabar De Beweging dan aktif dalam organisasi Nationaal Indische Partij. Pada tahun 1919, Douwes Dekker terlibat (atau tersangkut) dalam peristiwa protes dan kerusuhan petani/buruh tani di perkebunan tembakau Polanharjo, Klaten. Ia dianggap sebagai provokator para petani dalam pertemuan mereka dengan orang-orang Insulinde cabang Surakarta, yang ia hadiri pula. Pengadilan dilakukan pada tahun 1920 di Semarang. Hasilnya, ia dibebaskan; namun kasus baru menyusul dari Batavia: ia dituduh menulis hasutan di surat kabar yang dipimpinnya. Setelah melalui pembelaan yang panjang, Douwes Dekker divonis bebas oleh pengadilan9. Atas dorongan Suwardi Suryaningrat yang saat itu sudah mendirikan Perguruan Taman Siswa, ia kemudian ikut dalam dunia pendidikan, dengan mendirikan sekolah "Ksatrian Instituut" (KI) di Bandung. Ia banyak membuat materi pelajaran sendiri yang instruksinya

Page 3: Douwes Dekker Atau Danudirja Setiabudi Adalah Seorang Pahlawan Nasional Yang Berjasa Dalam Dunia Pergerakan Nasional

Nama : Eriko Arvin Karuniawan Tugas KewarganegaranNIM : 031200260Prodi : ElektromekanikSemester :2013diberikan dalam bahasa Belanda. KI kemudian mengembangkan pendidikan bisnis, namun di dalamnya diberikan pelajaran sejarah Indonesia dan sejarah dunia yang materinya ditulis oleh Nes sendiri. Akibat isi pelajaran sejarah ini yang anti-kolonial dan pro-Jepang, pada tahun 1933 buku-bukunya disita oleh pemerintah Keresidenan Bandung dan kemudian dibakar. Pada saat itu Jepang mulai mengembangkan kekuatan militer dan politik di Asia Timur dengan politik ekspansi ke Korea dan Tiongkok. Douwes Dekker kemudian juga dilarang mengajar10. Ia kemudian bekerja di kantor Kamar Dagang Jepang di Jakarta. Ini membuatnya dekat dengan Mohammad Husni Thamrin, seorang wakil pribumi di Volksraad. Douwes Dekker krmudian ditangkap karena dianggap kolaborator Jepang, yang mulai menyerang Indocina Perancis. Ia juga dituduh komunis dan dibuang ke Suriname pada tahun 1941. Di sana ia ditempatkan di suatu kamp jauh di pedalaman Sungai Suriname yang bernama Jodensavanne. Kondisi kehidupan di kamp sangat memprihatinkan. Sampai-sampai DD, yang waktu itu sudah memasuki usia 60-an, sempat kehilangan kemampuan melihat. Menjelang pertengahan tahun 1946 sejumlah orang buangan dikirim ke Belanda, termasuk Douwes Dekker. Di Belanda ia bertemu dengan Nelly Albertina Gertzema nee Kruymel, seorang perawat. Nelly kemudian menemaninya kembali ke Indonesia dan sampai di Yogyakarta pada tanggal 2 Januari 194711. Tak lama setelah kembali ia segera terlibat dalam posisi-posisi penting di sisi Republik Indonesia. Pertama-tama ia menjabat sebagai menteri negara tanpa portofolio dalam Kabinet Sjahrir III, yang hanya bekerja dalam waktu hampir 9 bulan. Selanjutnya berturut-turut ia menjadi anggota delegasi negosiasi dengan Belanda, konsultan dalam komite bidang keuangan dan ekonomi di delegasi itu, anggota DPA, pengajar di Akademi Ilmu Politik, dan terakhir sebagai kepala seksi penulisan sejarah (historiografi) di bawah Kementerian Penerangan.

RingkasanJasa-Jasa Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker antara lain:

1. Beliau adalah seorang pelopor nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, wartawan, Aktivis politik, penulis buku terkenal serta penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia-Belanda yang merdeka.

2. Salah satu dari tokoh "Tiga Serangkai", pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, selain dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.

3. Ernest Douwes Dekker sebagai pencipta Partai Kebangsaan Indonesia( Indische Partij).4. Di kabinet Sjahrir, Douwes Dekker sempat menjadi salah seorang menteri pendidikan. Ia

juga pernah menjadi penasehat Presiden, sekretaris politik Perdana Menteri, anggota Dewan Pertimbangan Agung, dan pengajar di Akademi Ilmu Politik di Jogjakarta.

Hal yang perlu diteladani dari seorang Douwes Dekker:Yang saya teladani dari Douwes Dekker yaitu perjuangannya untuk demi kemakmuran

dan kemerdekaan Indonesia dengan tidak mengenal putus asa, keberaniannya, semangatnya yang tinggi, kegigihannya, tidak mudah menyerah, rasa solidaritas tinggi, tak kenal lelah, ikhlas, dan tanpa pamrih.

Hal yang dapat saya lakukan untuk mengisi perjuangan pahlawan:1. Belajar dengan baik bagi pelajar dan mahasiswa serta bekerja dengan baik bagi yang sudah

bekerja lagi halal.2. Menjaga keamanan dan ketertiban nasional dari segala bentuk ancaman pihak dalam

maupun luar.3. Menjalankan pancasila, peraturan perundang-undangan yang berlaku, aturan agama, serta

budaya dalam masyarakat dengan baik dan benar.4. Saling menghormati dan menghargai sesama anggota masyarakat dengan menerapkan

musyawarah mufakat, tepo seliro, gotong royong, toleransi, dan lain sebagainya.5. Mencintai produk dalam negeri dengan menggunakan dan mengembangkan hasil produksi

dalam negeri daripada produk luar negeri.

Page 4: Douwes Dekker Atau Danudirja Setiabudi Adalah Seorang Pahlawan Nasional Yang Berjasa Dalam Dunia Pergerakan Nasional

Nama : Eriko Arvin Karuniawan Tugas KewarganegaranNIM : 031200260Prodi : ElektromekanikSemester :20136. Tidak melakukan perbuatan sia-sia yang tidak memberi manfaat seperti begadang, hura-

hura, madat, tawuran, dugem, clubbing, nongkrong di mall, melakukan tindak kenakalan, dan lain sebagainya.

7. Rela berkorban dalam bela negara ketika kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia diinjak-injak bangsa asing.

8. Memupuk semangat untuk maju dan menyetarakan diri dari bangsa-bangsa yang telah maju dengan cara-cara yang baik demi terciptanya tujuan nasional seperti kesejahteraan rakyat dan terciptanya kedamaian di dunia.

9. Berperan aktif dalam pembangunan negara dan daerah lingkungan sekitar serta menjaga kondisi tersebut tetap dalam kondisi yang baik.

10. Serius dalam melaksanakan peringatan kemerdekaan dan juga dalam mengikuti mengheningkan cipta untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Tak lupa berikan doa kepada para pahlawan agar Tuhan Yang Maha Esa menerima mereka di sisiNya.

Sumber PustakaWikipedia, ‘Ernest Douwes Dekker ‘,Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 6

Nopember 2013, < http://id.wikipedia.org/wiki/Ernest_Douwes_Dekker/> [diakses 6 Nopember 2013]