donal bebek

164
AWAS PIPA GAS JAKARTA EDISI 100 | 28 OKT - 3 NOV 2013 CURHAT BUNDA PUTRI

Upload: eddypra

Post on 25-Oct-2015

84 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

paman gobel

TRANSCRIPT

  • AWAS PIPA GAS JAKARTA

    EDISI 100 | 28 OKT - 3 NOV 2013

    CURHAT BUNDA PUTRI

  • Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi Tresnawati S, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifai, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono

    Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: [email protected] Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

    Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: [email protected] Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: [email protected] detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

    @majalah_detik majalah detik

    DAFTAR ISIEDISI 100 28 OkT - 3 nOv 2013

    n Bukan MahkaMah Penguji PerPu n Mogoklah kau kugugat

    n digilir di Bawah todongan Pistol

    n Melejit dengan caP Murah

    n rutan kPk Bukan hotel

    n sutarMan dan kePentingan Politik sBy

    n liga Para triliuner

    n tak Perlu Manajer investasi jago

    n giliran orang Medan Minta inaluMn agar Petani tidak hanya lihat land cruiser

    n PiPa gas tua di Perut jakarta

    n jalan Berduri ke jenewan hantu taliBan BeluM Pergi dari swat

    n asyiknya juru Parkir otoMatis

    n eMan suParMan

    NASIoNAl

    INTERNASIoNAl

    SAINS

    INTERvIEW

    HUKUM

    KRIMINAl

    BISNIS

    WKWKWK

    KoloM

    GAyA HIDUPSENI HIBURAN

    lENSA

    SPoRT

    EKoNoMI

    n yogya royal wedding

    n raMai-raMai Mengejar garis Finis

    n dahsyatnya danau toBan otentik serasa di korea

    Cover: Ilustrasi: kiagus auliansyah video: Mytrans

    n Franoise huguier MenangkaP cerita 3 kotan its Miller tiMe

    n FilM Pekan inin agenda

    taP Pada konten untuk MeMBaca artikel

    FoKUSCURHAT BUNDA DARI PERSEMBUNyIANsemua orang menjauh dan enggan dikaitkan dengan saya.

  • Pernikahan agung pasangan GKR Hayu dan KPH Notonegoro mendapat sambutan hangat dari ribuan warga Yogyakarta. Prosesi pernikahan yang berlangsung pada 21-23 Oktober ini menjadi pesta rakyat Yogyakarta dan disiarkan ke seluruh dunia.

    lensa

    yogya royal wedding

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

  • Kedua mempelai, KPH Notonegoro dan GKR Hayu, berada di kereta kencana melintas di Jalan Trikora, Yogyakarta, Rabu (23/10). Kirab pernikahan agung Keraton Yogyakarta tersebut diawali dari Keraton menuju ke Bangsal Kepatihan. ANTARA FOTO/Noveradika

  • Pasangan pengantin Keraton Ngayogyakarta melambaikan tangan dari atas Kereta Kiai Jongwiyat saat kirab pernikahan agung di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (23/10). Kirab yang disaksikan ribuan warga dan wisatawan itu merupakan salah satu puncak rangkaian pernikahan agung di Yogyakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

  • Sri Sultan Hamengku Buwono X (kanan) memberi arahan kepada calon pengantin, putri keempatnya, GKR Hayu (kiri), dan mempelai pria, KPH Notonegoro (kedua dari kanan), saat gladi bersih pondongan di Bangsal Kencono, Keraton Yogyakarta, Sabtu (19/10). Ini merupakan persiapan dari rangkaian upacara pernikahan Keraton Yogyakarta pada 21-23 Oktober. ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

  • Sri Sultan Hamengku Buwono X berjalan meninggalkan Masjid Panepen, Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). Setelah menikahkan KPH Notonegoro di Masjid Panepen, Sri Sultan kembali ke Keraton Kilen untuk bersiap melanjutkan prosesi pernikahan agung selanjutnya. ANTARA FOTO/Noveradika

  • Gusti Kanjeng Ratu Hayu (kanan) mencium ayahanda, Sri Sultan Hamengku Buwono X, disaksikan ibunda, GKR Hemas, saat berpamitan kepada keluarga Sultan HB X di Kraton Yogyakarta, Rabu (23/10) malam. Prosesi ini menandakan bahwa putri raja akan diboyong suami keluar dari Keraton untuk membangun rumah tangganya sendiri. ANTARA FOTO/Regina Safri

  • Warga antusias memberikan salam kepada keluarga Keraton saat gladi bersih prosesi kirab pasangan GKR Hayu dan KPH Notonegoro sebelum puncak acara digelar pada 21-23 Oktober. Kirab yang digelar Rabu (23/10) ini melintasi sejumlah jalan di Yogyakarta. GeTTY IMAGeS/ Ulet Ifansasti

  • MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    NASIONAL

    PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TIDAK MENGANTONGI PETA SEBARAN PIPA GAS YANG SUDAH BERUSIA PULUHAN TAHUN. PIPA-PIPA TUA TERSEBUT BERPOTENSI

    MEMBAHAYAKAN WARGA DI IBU KOTA.

    PIPA GAS TUA DI PERUT JAKARTA

  • MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    NASIONAL

    GUBERNUR DKI Jakarta Joko Widodo mengernyitkan dahi ketika anak buahnya melaporkan ada saluran gas di bawah proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menyebutkan pipa gas yang sudah tua itu tentu membahayakan. Saya ngeri juga, takut kena (pipa gas) di situ, kata dia saat meninjau proyek tersebut dua pekan lalu.

    Jokowi mengakui, di dalam tanah Jakarta, tersebar pipa gas yang sudah tua usianya. Parahnya, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak tahu di mana saja pipa-pipa gas tersebut. Posisinya juga banyak yang bergeser akibat pelebaran jalan. Itu sebabnya, bekas Wali Kota Solo tersebut meminta dilakukan perencanaan besar dan penataan yang baik terhadap penempatan saluran-saluran di perut Jakarta.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Andi Baso mengatakan pipa gas tua tersebut dulu banyak yang ditempatkan di pusat kota, seperti di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dan Menteng,

    ZABUR KARURU/ANTARA FOTO

    Joko Widodo saat meninjau lokasi proyek Mass Rapid Transit di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (10/10).

  • NASIONAL

    Jakarta Pusat. Bahkan ada yang berada di wilayah ring 1, seperti kawasan Monumen Nasional.

    Tentu itu berbahaya, makanya (saluran gas) ini harus didata lagi dan dirawat oleh PGN, ujar Andi kepada majalah detik pekan lalu.

    Andi menyayangkan apabila Perusahaan Gas Negara tidak mendata dan merawat pipa-pipa tersebut. Paling tidak, PGN seharusnya membuat peta lokasi pipa-pipa itu agar pemerintah DKI Jakarta tidak salah ketika melakukan penggalian atau pembangunan.

    Andi mencontohkan, pada akhir September 2013, di Jalan Gatot Subroto, ada pipa gas yang bocor akibat terkena alat bor untuk memasang tiang pancang pembangunan tower PT Sandini Arianda. Akibatnya, lumpur dan gas langsung menyembur di lokasi proyek.

    Bocornya pipa gas tersebut membuat warga RT 01 RW 03, Pancoran, Jakarta Selatan, panik dan keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri. Akibatnya, kegiatan warga lumpuh total karena mereka

    MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    SCOTT BARBOUR/GETTY IMAGES

    (Ilustrasi) Seorang pekerja sedang memeriksa pipa saluran gas.

  • Yayat SupriatnaANTARA

    MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    dilarang menyalakan api dan kompor. Listrik juga dipadamkan. Kepala Kepolisian Sektor Pancoran Komisaris I Nengah Adi saat dihubungi secara terpisah mengatakan kebocoran itu akibat mata bor mengenai pipa PGN yang berada di kedalaman 3 meter.

    Sebelumnya, kebocoran pipa gas juga terjadi di sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum yang berlokasi di dekat gedung Mal Artha Gading, Jakarta Utara, pada akhir Agustus lalu. Saat itu warga juga dibuat panik karena saluran gas sempat mengeluarkan api.

    Mukti, petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, mengatakan api tersebut berasal dari alang-alang kering yang terbakar lantaran pipa tangki gas bawah tanah bocor. Tidak meledak, tapi bocor, mungkin sudah tua, tutur Mukti.

    Kebocoran pipa gas di Jakarta, menurut pengamat perkotaan Yayat Supriatna, terjadi lantaran pemerintah DKI Jakarta hingga saat ini tidak memiliki peta jaringan utilitas yang jelas, seperti jaringan pipa gas, kabel telekomunikasi dan listrik, pipa air minum, serta fiber optik lainnya. Namun, memang, yang paling membahayakan adalah pipa gas.

    Yayat mengatakan hal mendasar dari persoalan saluran pipa gas di Jakarta adalah pemeliharaan. Sayangnya, sampai sekarang tidak ada evaluasi atau audit terhadap pipa-pipa gas tersebut.

    Kedua, soal sistem pemasangannya yang mungkin tidak sesuai dengan standar, misalnya dalam hal kedalaman pipa dan pengecekan. Terkadang

    kebocoran gas terjadi karena pipa sudah berusia tua atau akibat benturan fisik

    lantaran tidak dilakukan pengecekan.Yayat pun menyarankan Jokowi meminta PGN mengaudit kondisi

    NASIONAL

  • Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    nasional

    (Ilustrasi) Sebuah meteran pipa gas yang menyuplai kawasan perumahan. Ari SAputrA/detikcom

    perpipaan supaya tidak membahayakan masyarakat. Apalagi saat ini rencana pembangunan jalur MRT di sepanjang Lebak Bulus sampai Jalan M.H. Thamrin mungkin saja berada di atas lintasan pipa-pipa gas tua tersebut.

    Bukan hanya membahayakan proyek pembangunan MRT, keberadaan pipa gas yang tidak jelas rimbanya itu mengancam warga Jakarta. Masyarakat dilarang membangun rumah atau berjalan di atas jalur pipa gas. Tapi, masalahnya, warga tidak tahu di mana pipa gas itu berada, Yayat menambahkan.

    Masalah semakin pelik karena PGN juga tidak memiliki data dan peta pipa gas yang sudah tua itu. Alasannya, ada banyak saluran pipa gas di kawasan Jakarta. Usianya juga sudah puluhan tahun, ujar Kepala Hubungan Masyarakat PGN Ridha Ababil kepada majalah detik.

    Pipa gas dikategorikan tua jika telah berusia 25-30 tahun. Saat ini pipa gas milik PGN tersebar di sepanjang Jalan Medan Merdeka, ruas Jalan Sudirman, dan Thamrin, Jakarta Pusat, serta Jalan Gatot Subroto. Pipa-pipa itu memiliki ukuran bervariasi, sekitar 4-16 inci. Saluran tersebut untuk

    nasional

    Tap/klIk unTuk berkomenTar

  • MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    NASIONAL

    memasok kebutuhan gas di sektor bisnis, antara lain rumah sakit, hotel, restoran, dan perkantoran.

    Ridha mengakui selama ini PGN hanya merawat saluran pipa gas yang masih beroperasi. Misalnya pipa di trotoar ruas Jalan Sudirman-Thamrin yang sudah berkarat mereka ganti dengan pipa dari bahan plastik. Perusahaannya setiap hari juga mengontrol tekanan dan temperatur di saluran yang masih beroperasi tersebut.

    Sementara itu, pipa gas tua yang ditanam puluhan tahun lalu terpaksa mereka biarkan. Alasannya, pembongkaran dan rehabilitasi pipa gas tua bisa menyedot anggaran besar. Kalau yang kami operasikan sekarang pasti kami kontrol dan kami ganti kalau karatan. Yang dulu (pipa tua) kami biarkan. Soalnya, bisa kerja dua kali, tuturnya.

    Lagi pula, Ridha menuturkan, pipa gas yang sudah tua saat ini posisinya kebanyakan berada di bawah badan jalan. Kalau dibongkar, kita enggak bisa bayangkan macetnya (lalu lintas), ucapnya. n

    DEDEN GUNAWAN, M. RIZAL, KUSTIAH, RAY JORDAN | DIMAS

    NASIONAL

    MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    (Ilustrasi) Seorang pekerja tengah memeriksa instalasi gas milik Perusahaan Gas Negara. JOKO SULISTYO / ANTARA FOTO

  • Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    nasional

    Belum sepekan diterBitkan, perpu mahkamah konstitusi sudah diajukan ke mk untuk dimintakan uji materi. tapi,

    Yusril menilai, mk tidak Berwenang menguji perpu.

    Bukan MahkaMah

    Penguji PerPu

  • Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    nasional

    ahMad Deva Permana, salah satu kuasa hukum pemohon uji materi, belum juga me-nyelesaikan penjelasan, hakim ketua sidang Harjono sudah menyergah. Anda dapatkan dari mana? tanya Harjono. Dari Internet, Majelis, ujar Ahmad.

    Mendapat jawaban demikian, hakim konstitusi itu semakin mencecar Ahmad. Internet, Internet, dari website siapa? ujar Harjono dengan nada meninggi. Kalau enggak salah, sih, dari website Presiden, Maje-lis, jawab si pengacara.

    Percakapan tersebut mewarnai sidang uji materi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mah-kamah Konstitusi di gedung MK, Jakarta, Selasa, 22 Oktober lalu. Sidang dengan pemohon Herdaru Manfa Luthfie dan Fajar Kurniawan itu mengagendakan per-baikan permohonan uji materi.

    Dalam sidang yang cuma berjalan sekitar 15 menit itu, dua orang kuasa hukum pemohon memasukkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

    (Perpu) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubah-an Kedua atas UU tentang MK untuk ikut diuji.

    Namun Harjono tak begitu saja menerima. Ia malah mempertanyakan, apakah naskah yang mereka ajukan tersebut benar Perpu Nomor 1 Tahun 2013.

    Sebab, ada dua versi Perpu tentang Penye-lamatan MK yang beredar saat itu. Perbedaan itu terdapat pada poin b, di bagian menimbang.

    Pada perpu versi pertama terdapat kalimat ...akibat adanya keme-rosotan integritas dan kepri-badian yang tercela dari hakim konstitusi.... Namun, pada versi kedua, kalimat tersebut sudah tidak ada.

    detikfotoHakim konstitusi Harjono

  • nasional

    Sejatinya, bukan hanya soal dua versi perpu tersebut yang dipermasalahkan sejumlah kalangan. Isi perpu yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudho-yono di Yogyakarta pada Kamis, 17 Oktober lalu, itu juga menuai pro dan kontra. Tidak sampai sepekan, perpu itu sudah dimintakan uji materi ke MK.

    Sehari sebelum hakim konstitusi Harjono mem-pertanyakan dua versi itu, seorang pengacara, Ha-biburokhman, memohonkan uji materi Perpu 1/2013 ke MK. Perpu ini inkonstitusional dan menabrak se-jumlah aturan undang-undang, kata Habiburokhman kepada majalah detik.

    Aturan yang dimaksud adalah Pasal 22 dan Pasal 24-C UUD 1945, UU MK, UU Mahkamah Agung, UU Komisi Yudisial, serta UU tentang Majelis Permusya-waratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

    Pria yang akrab dengan sapaan Habib ini menilai tertangkapnya Ketua MK (nonaktif) Akil Mochtar da-lam kasus dugaan suap berkaitan dengan sengketa pemilihan kepala daerah bukan persoalan genting dan mendesak yang menjadi syarat diterbitkannya sebuah perpu. Menurut dia, yang diperlukan justru perpu pemberantasan korupsi, yang memberikan wewenang lebih besar kepada institusi-institusi penegak hukum,

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    Habiburokhman setelah mendaftarkan gugatan di gedung MK, Jakarta. detikfoto

  • Para hakim konstitusi dipimpin Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva memberikan keterangan pers menanggapi Perpu MK.detikfoto

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    terutama Komisi Pemberantasan Korupsi.Supaya bisa mencegah tebang pilih dan memper-

    berat hukuman terpidana korupsi, tuturnya.Ketua Divisi Advokasi Partai Gerindra ini juga

    mempertanyakan, kalau kasus Akil dianggap genting, mengapa Presiden tidak menerbitkan perpu serupa untuk kementerian, seperti saat bekas Menteri Pe-muda dan Olahraga Andi Mallarangeng ditetapkan sebagai tersangka serta ditahan dalam kasus dugaan korupsi Hambalang atau saat Djoko Susilo, bekas Ke-pala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, ditangkap dalam kasus korupsi simulator surat izin mengemudi. Ini kan aneh, ucap Habib.

    Ia juga mempertanyakan ketentuan dalam Perpu MK yang mengatur bahwa calon hakim konstitusi ti-dak boleh menjadi anggota partai politik dalam jangka waktu paling singkat 7 tahun sebelumnya. Memang-nya kasus Akil karena parpol? Bukan, tapi karena faktor uang, Habib menegaskan.

    Selain Habib, sejumlah advokat yang tergabung da-lam Forum Pengacara Konstitusi mengajukan permo-honan uji materi Perpu MK. Koordinator Forum, Andi Asrun, menyalahkan prosedur penerbitan Perpu MK

    nasional

  • Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    nasional

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat konsultasi dengan pimpinan lembaga tinggi negara terkait dengan penangkapan Ketua MK Akil Mochtar oleh KPK, 5 Oktober lalu.

    ANdikA WAhyu/ANtArA

    yang dilakukan saat DPR sedang dalam masa reses. DPR adalah lembaga yang berwenang menerima atau menolak perpu.

    Sebaliknya, Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho menganggap upaya Presiden menerbitkan Perpu MK justru langkah maju. Perpu merupakan upaya penyelamatan MK, yang berada di tubir jurang setelah kasus suap Akil Mochtar terbongkar.

    (Perpu) ini upaya pengembalian kepercayaan pub-lik terhadap lembaga konstitusi yang kredibilitasnya dipertanyakan, ujarnya.

    Ada beberapa substansi penting dalam Perpu MK, se-lain memperketat persyaratan calon hakim konstitusi, di antaranya memperkuat prinsip transparansi dalam proses seleksi dan pengajuan hakim konstitusi. Sebe-lum ditetapkan oleh presiden, calon hakim konstitusi yang diajukan oleh MA, DPR, dan presiden akan diuji lebih dulu oleh panel ahli.

    Panel ini beranggota tujuh orang, yang terdiri atas satu orang usulan MA, satu usulan DPR, satu diusul-kan oleh presiden, dan empat orang dipilih oleh Ko-misi Yudisial berdasarkan usulan masyarakat. Perpu ini juga mengatur perbaikan sistem pengawasan yang lebih efektif dengan membentuk Majelis Kehormatan

    nasional

  • Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    nasional

    Hakim Konstitusi yang permanen, yang dibentuk ber-sama oleh Komisi Yudisial dan MK.

    Namun pakar hukum tata negara yang juga bekas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yusril Ihza Mahendra, menilai ketentuan dalam Perpu MK terlalu melebar, seperti aturan calon hakim konstitusi tidak boleh menjadi anggota parpol setidaknya dalam 7 ta-hun. Menurut mantan Menteri-Sekretaris Negara ini, Presiden seharusnya memasukkan aturan tersebut ke dalam rancangan undang-undang yang diajukan ke DPR, bukan ke dalam perpu.

    Perpu itu kan dibuat karena dalam kondisi men-desak dan genting, bukan untuk memasukkan syarat menjadi hakim MK, ujarnya saat dihubungi secara terpisah.

    Kendati begitu, ia berpendapat MK tidak bisa menguji perpu lantaran kewenangannya hanya

    menguji undang-undang, bukan perpu. Benar bahwa perpu memiliki kekuatan setara deng-

    an undang-undang. Tapi perpu bukanlah undang-undang, ucapnya. Menurut

    Yusril, yang bisa menentukan nasib Perpu MK adalah DPR, apakah akan menerima untuk selanjutnya menjadi undang-undang atau me-nolaknya.

    Toh, sejumlah pemohon sudah meminta Perpu MK diuji. Menurut Wakil Ketua MK Hamdan Zoelva, saat ini permohonan uji materi perpu tersebut masih dibahas di lingkup internal Mahkamah. Nanti kami sidangkan kalau materi sudah selesai dibahas, kata dia Senin pekan lalu. n

    kustiah | dimas

    nasional

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    Yusril Ihza Mahendradetikfoto

  • interview

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    PendaPatan hakim agung jauh di bawah hakim konstitusi. taPi, bagi hakim rakus, satu gunung emas Pun belum cukuP.

    Eman Suparman:

    matEri, Godaan tErbErat Hakim

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    interview

    Ilustrator: edI wahyoNo / Foto: arI saputra/detIk.com

  • interview

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    eski Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sama-sama merupakan lem-baga tinggi negara, fasilitas dan apresiasi yang diterima para hakim di kedua lembaga tersebut ternyata timpang. Gaji pokok dan tunjangan hakim MK, misalnya, Rp 30 juta

    masih ditambah honor Rp 5 juta untuk setiap perkara yang diputus. Total, hakim di MK bisa mengantongi penghasilan Rp 150-200 juta per bulan. Sedangkan di Mahkamah Agung, gaji hakim per bulan cuma Rp 29 juta dan insentif Rp 23 ribu tiap kali sidang.

    Atas dasar itulah Komisi Yudisial kembali mewacanakan penyesuaian penghasilan para hakim di lingkungan Mahkamah Agung hingga Rp 200 juta per bulan karena beban serta tugasnya sama berat dan banyak. Usulan ini murni didasari pemikiran kami demi kebaikan berbangsa dan bernegara, termasuk di dunia peradilan, kata Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial Profesor Eman Suparman kepada majalah detik, Selasa pekan lalu.

    Selain memaparkan pandangan soal gaji hakim, Eman menjelaskan seputar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) MK, yang baru ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Secara substansi, perpu itu memuat tiga hal, yakni penambahan persyaratan menjadi hakim MK, penjelasan mekanisme proses seleksi dan pengajuan hakim konstitusi, serta perbaikan sistem pengawasan hakim konstitusi. Berikut ini petikan perbincangan dengan guru besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung, yang juga pernah memimpin Komisi Yudisial itu.

  • interview

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    interviewinterview

    Seberapa serius Komisi Yudisial mengusulkan gaji hakim agung hingga Rp 200 juta?

    Bagi kami, ini bukan persoalan orang per orang hakim agung ataupun lembaganya, Mahkamah Agung. Yang kami pikirkan adalah masa depan dunia peradilan di Indonesia dan masa depan bangsa ini. Dengan memberikan imbalan atau gaji yang bagus kepada para hakim (agung), tentunya sangat wajar bila kita menuntut kinerja mereka sangat bagus.

    Seberapa buruk kinerja mereka selama ini?Begini, kita tidak bisa menutup mata dan telinga,

    masih banyak suara dari masyarakat menyangkut putusan yang dihasilkan oleh hakim agung. Mereka menyatakan ketidakpuasan yang kemudian dikait-kaitkan dengan isu suap dan sebagainya. Kemudian, pernah diberitakan ada oknum pegawai Mahkamah Agung yang menjadi perantara. Itu untuk siapa? Apakah pegawai yang bersangkutan memiliki otoritas untuk membuat putusan? Tentu tidak. Nah, agar hal

    Bersama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md.hasaN alhaby/ detIkcom

  • interview

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    interview

    yang tak kita harapkan itu tidak terjadi, peningkatan gaji harus dilakukan.

    Bagaimana Anda menghitung dan menyimpulkan angka yang layak Rp 200 juta?

    Secara pribadi, saya tidak ingat betul komponen dari gaji itu hingga muncul angka Rp 200 juta. Tapi, sebagai gambaran, hakim konstitusi di Mahkamah Konstitusi setiap bulan mendapatkan penghasilan sebesar itu. Itu karena ada uang penanganan perkara. Nah, kami juga meminta, di Mahkamah Agung uang penanganan perkaranya disesuaikan. Kekuasaan Mahkamah Agung juga tidak kalah besarnya, begitu juga dengan jumlah perkara yang ditangani. Jadi usulan ini cukup rasional.

    Artinya, Anda melihat gaji merupakan faktor determinan hakim menyeleweng?

    Itu relatif. Sebab, bagi orang rakus, satu gunung emas pun belum cukup dan minta dua gunung emas. Namun, terlepas dari relativitas itu, kami menyadari bahwa godaan materi merupakan godaan yang paling berat dan paling sering muncul. Dengan adanya pengawasan yang serius dari berbagai komponen bangsa ini terhadap hakim, mereka akan berpikir ulang bila melakukan tindakan tak terpuji, toh gaji mereka sudah cukup.

    Ada jaminan itu bisa mencegah tindakan tak terpuji?

    Seperti yang saya katakan, tabiat manusia itu serbakurang. Tapi, jika permohonan besaran gaji itu dikabulkan, siapa pun, termasuk kami, akan lebih mudah menuntut, kan gaji sudah sangat besar. Kami juga akan meminta lembaga pengawasan internal (Mahkamah Agung) meningkatkan pengawasan

    Audio Wawancara Eman Suparman soal usul kenaikan gaji hakim agung

  • interview

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    interview

    Foto-Foto: rachmaN/detIkFoto

    dan memberikan tindakan tegas bila ada oknum yang nakal. Begitu pun kepada lembaga lain, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, agar bertindak lebih tegas bila mendapati hakim yang menyeleweng.

    Anda optimistis usulan ini bakal dikabulkan?Kami serius, dan saat ini tengah membuat draf

    proposal untuk peningkatan gaji para hakim agung tersebut. Soal dikabulkan atau tidak, kami juga sangat menyadari bahwa politik anggaran itu tidak hanya bergantung pada pemerintah, tapi juga pada Dewan Perwakilan Rakyat. Sebab, pembahasan dan keputusan pembuatan anggaran juga ada di tangan parlemen. Selain itu, penganggaran untuk bidang tertentu tergantung kondisi keuangan pemerintah.

    Untuk gaji hakim di luar Mahkamah Agung?Sampai saat ini kami baru berhasil memperjuangkan

    kenaikan gaji hakim di daerah. Sekarang gaji ketua pengadilan tinggi di provinsi Rp 48 juta, wakil ketua 40 juta. Sedangkan ketua pengadilan negeri Rp 30 juta, hakim baru atau yang baru direkrut Rp 10,5 juta. Sedangkan gaji hakim tindak pidana korupsi telah naik Rp 7 juta.

    Audio Wawancara Eman Suparman soal Perpu MK

  • interview

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    Ada yang menduga usulan gaji itu merupakan kompromi setelah Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung sempat beberapa kali bergesekan?

    Di antara kami tidak ada masalah apa pun, kami baik-baik saja. Usulan ini murni didasari pemikiran kami demi kebaikan berbangsa dan bernegara, termasuk di dunia peradilan.

    Pada 2006, MK membatalkan fungsi pengawasan hakim agung dan hakim MK oleh Komisi Yudisial. Sekarang malah masuk dalam perpu....

    Memang MK telah mengabulkan permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003, terutama soal lingkup dan obyek pengawasan Komisi Yudisial. Namun, saat ini Komisi Yudisial menjadi salah satu lembaga yang dilibatkan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi. Untuk mengetahui lebih jauh materi perpu tersebut, Komisi Yudisial telah membentuk tim pengkaji pada awal pekan lalu.

    Apa hal krusial yang diamanatkan oleh perpu tersebut?

    Semua materi sedang kami kaji. Namun, secara umum, dalam poin proses rekrutmen hakim konstitusi akan dibentuk panel ahli berjumlah 7 orang, yang 4 di antaranya dipilih oleh Komisi Yudisial. Selain itu, Komisi dilibatkan dalam pengawasan hakim MK, khususnya dalam pembentukan Majelis Kehormatan, karena yang ada saat ini bersifat ad hoc.

    Mengapa perlu permanen?Karena lembaga ini memiliki kewenangan yang

    sangat besar, hasil putusannya juga bersifat final.

    Kita bukan curiga, tapi bagaimana bisa lembaga yang punya kewenangan sangat besar tanpa pengawasan?

  • interview

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    interview

    Karena itu, perlu ada sebuah lembaga pengawasan. Kita bukan suuzan atau curiga-curiga, tetapi bagaimana bisa lembaga yang memiliki kewenangan sangat besar tanpa pengawasan? Dalam pengawasan itu, Majelis Kehormatan MK nantinya dibentuk bersama oleh MK dan Komisi Yudisial dengan susunan terdiri atas mantan hakim MK, praktisi hukum, akademisi yang berlatar belakang hukum, dan tokoh masyarakat.

    ariF arianto

    hasaN alhabsy/ detIkFoto

    Majalah detik 28 oktober - 3 November 2013

    biodata

    nama: Eman Suparman

    tempat/tanggal Lahir: Kuningan, Jawa Barat, 23 April 1959

    istri: Ella Dewi Laraswati

    anak: dr.RisaDewiAngganiawati,

    M.Kes Drg.AnggianiDewi

    Rahmawati

    pendidikan: SarjanahukumUniversitas

    Padjadjaran, Bandung, 1982 MagisterhukumUniversitas

    Gadjah Mada, Yogyakarta, 1988

    DoktorilmuhukumUniversitas Diponegoro, Semarang, 2004

    karier: DosenFakultasHukum

    Universitas Padjadjaran, sejak 1983

    GurubesarFakultasHukumUniversitas Padjadjaran, sejak 2009

    KetuaKomisiYudisial,Desember 2010 hingga Juli 2013

    KetuaBidangPengawasanHakim dan Investigasi Komisi Yudisial, Juli 2013 sampai sekarang

    KetuaAsosiasiBatikIndonesia

    karya: Hukum Perselisihan (Konflik

    Kompetensi dan Pluralisme Hukum Orang Pribumi), penerbit Refika Aditama, 2005

    Hukum Waris Indonesia dalam Perspektif Islam, Adat, dan BW, penerbit Refika Aditama, 2011

    Eman Suparman: Penjaga Marwah Hakim, April 2013

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    hukumhukum

    Mogoklah kau kugugat

    Dua pegiat serikat pekerja Dituntut ganti rugi rp 2 miliar ke pengaDilan karena Dianggap

    memprovokasi buruh untuk mogok kerja. gugatan Ditolak pengaDilan negeri jakarta utara.

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    hukum

    MochaMad Halili dan Umar Faruq tersenyum lebar ketika majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menolak gugatan PT Doosan Cipta Buana Jaya dalam sidang putusan sela Rabu tiga pekan lalu. Halili adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Nasional Jakarta Utara, sedangkan Umar adalah Ketua PSP Tingkat Pabrik pada Serikat Pekerja Nasional.

    Keduanya dituntut ganti rugi Rp 2 miliar oleh perusahaan tersebut lantaran dianggap melawan hukum dan melakukan unjuk rasa yang menyebabkan kerugian PT Doosan. Namun hakim menyatakan tidak berwenang mengadili gugatan yang diajukan perusahaan di Cilincing, Jakarta Utara, itu.

    Karena termasuk perselisihan dalam hubungan industrial, perkara itu semestinya ditangani Pengadilan Hubungan Industrial. Awal mula gugatan ini dilayangkan ke saya dan Umar, karena mengirimkan surat permintaan mogok kepada perusahaan, di mana (saya) sebagai ketua DPC mewakili anggota kita di pabrik PT Doosan Cipta Buana Jaya, kata Halili kepada majalah detik.

    Menurut Halili, mogok kerja itu dilakukan pada 78 Maret 2013. Mogok kerja dipicu protes dan tuntutan para buruh terhadap perusahaan. Mereka antara lain memprotes pelanggaran pembayaran upah di bawah kebutuhan hidup layak 2012 dan pelanggaran hak normatif lain, seperti tunjangan jabatan yang dihilangkan, uang makan yang ditiadakan, berjalannya sistem scoring, serta premi kehadiran yang dihapus.

    Mogok kerja dua hari itu diikuti oleh seribuan pekerja PT Doosan. Namun, menurut Halili, sebelum menjalankan aksi, para buruh sudah mengirimkan surat izin kepada Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Kepolisian Resor Jakarta Utara. Tapi sayang,

    hukum

    Ilustrasi demo buruhreUterS

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    hukum

    Dok. LbH JAkArtA

    Mochamad Halili saat berorasi setelah majelis hakim PN Jakarta Utara menjatuhkan putusan sela.

    pihak perusahaan tak menggubris karena serikat pekerja di perusahaan itu sudah dibekukan. Sehingga aksi para buruh dan kami dianggap liar serta tidak resmi, ujarnya.

    Pada hari kedua, mogok kerja sempat diwarnai bentrokan dengan aparat. Sebab, polisi mendapat laporan bahwa para buruh telah menyandera pimpinan manajemen perusahaan asal Korea Selatan itu.

    Aneh, padahal selama aksi, kami selalu ditemani Kanit Intel dan Reskrim Polres dan Polsek Cilincing, Halili menjelaskan.

    Setelah dua hari mogok kerja, menurut Halili, atas kesepakatan para buruh di perusahaan asing tersebut, aksi akan dilanjutkan sekaligus dilakukan pemilihan pengurus serikat pekerja yang baru. Tapi, pihak perusahaan langsung memecat 13 pekerjanya yang mengikuti aksi tersebut.

    Baru pada 16 Mei 2013, PT Doosan Cipta Buana Jaya melayangkan gugatan perbuatan melawan hukum ke pengadilan. Tuduhannya, Halili dan Umar dianggap memprovokasi para buruh untuk melakukan mogok kerja secara tidak resmi, sehingga merugikan perusahaan selama dua hari. Perusahaan garmen yang memiliki cabang pabrik di Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat, selain di Cilincing, itu pun menuntut ganti rugi Rp 2.004.000.000.

    Namun, Halili menilai tuduhan tersebut mengada

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    hukum

    ada. Salah satu yang dianggap sebagai kerugian perusahaan adalah pemakaian listrik saat berdemo menggunakan sound system. Yang jelas, gugatan ini bentuk niat buruk perusahaan dan menghambat perjuangan tuntutan normatif, yang sedang dilakukan buruh, tuturnya.

    Gugatan PT Doosan tersebut akhirnya ditolak majelis hakim PN Jakarta Utara. Handika Febrian, advokat publik Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, yang menjadi kuasa hukum Halili dan Umar, mengatakan pengadilan negeri memang tidak berwenang menangani perselisihan hubungan industrial.

    Alasan pertama, mogok kerja adalah hak dasar, tidak hanya bagi buruh, tapi juga bagi serikat

    pekerja, yang menjadi bagian dari hak kebebasan berserikat yang dilindungi undang-undang. Kedua, putusan sela tersebut menjadi preseden bahwa seharusnya perusahaan menyelesaikan persoalan sengketa perburuhan pada mekanisme Pengadilan Hubungan Industrial,

    dan bukan melalui pengadilan negeri, apalagi sampai menggugat buruh atas mogok kerja yang

    dilakukan.Putusan sela ini sekaligus menegaskan kewenangan

    Pengadilan Hubungan Industrial sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, yang mempunyai kewenangan menyelesaikan perselisihan antara pengusaha dan pekerja atau buruh, atau pengusaha dan serikat pekerja atau serikat buruh.

    Kami dari LBH Jakarta dan DPD Serikat Pekerja Nasional DKI Jakarta mengapresiasi pertimbangan dari majelis hakim PN Jakarta Utara, yang telah melihat secara jernih dan mendalam, melihat pokok permasalahan dan latar belakang munculnya gugatan ini, sehingga dapat memutus secara komprehensif

    Gugatan ini bentuk niat buruk perusahaan

    dan menghambat perjuangan tuntutan

    normatif, yang sedang dilakukan buruh.

    Tap/klik unTuk berkomenTar

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    hukum

    dalam putusan sela, ucap Handika.Atas putusan sela tersebut, kubu PT Doosan

    langsung keberatan dan mengajukan permohonan banding. Alasannya, majelis hakim dinilai tidak melihat pokok perkara yang dijadikan pokok gugatan. Kami

    mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Kami sedang menyiapkan memori bandingnya, kata Sugiharto, kuasa hukum PT Doosan Cipta Buana Jaya, kepada majalah detik.

    Menurut Sugiharto, kliennya telah dirugikan secara materiil karena mogok kerja para buruh itu. Apalagi, Halili dan Umar bukanlah pekerja

    di perusahaan kliennya. Alasan mereka melakukan mogok kerja pun tidak berdasar, karena klien kami sudah memenuhi kewajibannya selama ini, ujarnya, tanpa memerinci kewajiban apa saja yang telah dipenuhi kliennya itu.

    Yang jelas, Halili dan Umar bakal terus memperjuangkan nasib para pekerja PT Doosan Cipta Buana Jaya yang telah dipecat secara sepihak. Apalagi, perusahaan ini memiliki tujuh anak perusahaan yang tersebar di wilayah Jakarta dan Sukabumi.

    Kami dan temanteman akan memperjuangkan nasib 43 buruh PT Doosan lainnya yang dipecat akibat aksi ini ke Pengadilan Hubungan Industrial dalam waktu dekat, ucap Halili.

    m. riZal | Dimas

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    Dok. LbH JAkArtA

    Para buruh memenuhi ruang pengadilan saat digelar sidang gugatan PT Doosan terhadap Halili dan Umar.

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    hak jawab

    Buntut KritiK ProyeK nuKlir Seorang peneliti yang Sudah mengabdi 30 tahun di batan, dipenSiun dini karena melontarkan kritik Soal rencana pembangunan pltn di bangka belitung. ia pun menggugat ke pengadilan.

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    Hak Jawab

    MenanggaPi tulisan majalah detik edisi 14-20 Oktober 2013, de-ngan judul Buntut Kritik Proyek Nuklir, dengan ini kami ingin menyampaikan Hak Jawab atas berita tersebut agar pembaca mengetahui secara baik dan lengkap. Hal-hal yang kami sampaikan sebagai berikut:

    1. Isi berita tidak berim-bang karena majalah detik dengan sengaja tidak memuat butir jawaban BATAN ten-tang tindakan indisi-pliner Sdr. Ir. Soedar-djo, S.A., yang menjadi penyebab utama pen-jatuhan hukuman disiplin terhadap yang bersangkutan, di antaranya Sdr. Soedardjo tidak memenuhi pembu-atan usulan penelitian, menolak untuk menandata-ngani Komitmen Perubahan (kewajiban setiap pegawai dalam rangka reformasi birokrasi), tidak mengikuti rapat koordinasi bidang, izin keluar kantor nonprose-dural, serta merekayasa data presensi pegawai.

    2. Isi berita dan gambar-gambar pada hakikatnya ha-nya bersifat membangun opini publik terhadap sikap pro-kontra rencana pembangunan pembangkit lis-trik tenaga nuklir (PLTN) dengan menjadikan kondisi yang dialami Sdr. Ir. Soedardjo, S.A. sebagai bumbu

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    hak jawab

    topik bahasan. Hal ini sungguh ironis karena sebagai lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK), pada dasarnya semua program kerja dan anggaran BATAN tidak terlepas dari program pemerintah secara na-sional (yang telah lebih dahulu mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat), kemudian dijabarkan dan dilaksanakan oleh BATAN sesuai tugas, fungsi, dan wewenang BATAN.

    Sebagaimana telah kami informasikan kepada reporter majalah detik bahwa masalah penjatuhan hukuman disip-lin kepada Sdr. Ir. Soedardjo, S.A. telah dijadikan oleh yang bersangkutan sebagai objek gugatan di PTUN Jakarta, untuk itu kami ingatkan kembali, mohon agar semua pihak menghormati proses peradilan yang sedang berjalan dan jangan malah menimbulkan upaya peradilan di luar per-sidangan, yang kelak dapat menimbulkan permasalahan hukum yang baru.

    Atas pemuatan Hak Jawab yang kami jelaskan di atas, kami berharap masyarakat mendapat informasi dan fak-ta sesungguhnya, sehingga dapat membedakan secara jernih masalah kepegawaian dan kritik terhadap rencana pembangunan PLTN, serta kasus yang sedang disidang-kan di PTUN Jakarta.

    Atas perhatian dan kerja sama, serta pemuatan Hak Jawab di atas, kami mengucapkan terima kasih.

    Kepala Biro Kerja Sama, Hukum dan Hubungan MasyarakatDrs. totti tjiptosumirat, M. rur, Sci.

    Terima kasih atas Hak Jawab yang disampaikan. Majalah detik sudah melakukan peliputan secara profesional dan berimbang, dengan menampilkan jawaban dari pihak BATAN dalam tulisan kami.

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    kriminal

    Digilir Di Bawah ToDongan PisTolGadis berusia 16 tahun itu menGaku diperkosa secara berGilir oleh 13 oranG. sembilan di antaranya diduGa oknum polisi. kompolnas dan komnas perlindunGan anak turun tanGan.

    kriminal

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    kriminal

    MelaTibukan nama sebenarnyahanya bisa menulis nama-nama pria yang diduga telah memperkosanya secara bergilir. Mu-lut Melati seakan tidak sanggup menyebut nama mereka saat dia diperiksa penyidik Kepolisian Daerah Gorontalo, Selasa, 22 Oktober lalu.

    Kalau ditanya soal kejadian (pemerkosaan) itu, dia langsung stres. Saat di periksa (polisi), korban ping-san, ujar Zulkifli Husein, paman Melati, saat dihubungi majalah detik akhir pekan lalu.

    Saking traumanya, belakangan ini sang ke-ponakan sering pingsan jika bertemu dengan pria berpakaian polisi. Itu pu-lalah yang menyebabkan Melati berkali-kali tidak sadar diri saat dimintai keterangan oleh penyidik Polda Gorontalo.

    Melati adalah korban pemerkosaan pada akhir Juli lalu atau bertepatan dengan bulan Ramadan.

    Sebelum kejadian, Melati dijemput kenalannya, G, yang diduga merupakan oknum polisi berpangkat brigadir satu anggota Kepolisian Sektor Wonisari, Gorontalo. Pelajar kelas II sekolah menengah atas itu dijemput seusai jam pulang sekolah.

    Awalnya, G mengajak gadis berusia 16 tahun itu jalan-jalan sambil ngabuburit. Namun, begitu naik sepeda motor, oknum polisi tersebut malah meng-ajak Melati ke kamar indekosnya, yang tidak jauh dari Markas Polsek Wonisari.

    Di tempat indekos itulah G merayu Melati untuk ber-hubungan intim layaknya suami-istri. Gadis itu terang

    Kantor Polda Gorontalodok. polda

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    kriminal

    Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo Ajun Komisaris Besar Lisma Dunggio

    saja menolak. Namun ia pasrah setelah G menodong-kan pistol. Saat itulah diduga pemerkosaan terjadi. Seperti diceritakan korban, setelah melampiaskan nafsu bejat, G memanggil delapan temannya sesama oknum polisi. Di bawah ancaman pistol, Melati dipaksa melayani para oknum tersebut secara bergilir.

    Perbuatan G dan kawan-kawannya berlangsung se-lama tiga hari di kamar indekos tersebut. Setelah itu, gadis asal Desa Lakeya, Kecamatan Tolangohula, Go-rontalo, tersebut ditinggal begitu saja di pinggir jalan. Sebelumnya, G diduga mengancam akan menembak Melati jika menceritakan peristiwa tersebut kepada orang lain.

    Malang buat Melati. Pemerkosaan tersebut terulang pada 1 Oktober lalu. Ironisnya, pemerkosaan diduga dilakukan G di kantornya. Kali ini G mengajak tiga te-mannya, yakni seorang petugas keamanan, karyawan bank, dan seorang preman. Mereka mencabuli Melati secara bergilir di kantor pengayom masyarakat terse-but.

    Perbuatan bejat tersebut akhirnya terungkap setelah Melati, yang saat itu menghilang selama empat hari, ditemukan oleh seorang teman sekolahnya. Gadis ter-sebut dalam kondisi mabuk berat di Markas Polsek. Berdasarkan pengakuan Melati kepada keluarganya, ia dicekoki minuman keras. Begitu dibawa pulang ke rumah orang tuanya, Melati pun menceritakan kejadi-an yang menimpanya.

    Keluarga kami langsung berkumpul dan ber-musyawarah setelah mendengar cerita keponak-an saya. Akhirnya kami melaporkan kejadian itu ke Polda, kata Zulkifli.

    Setelah keluarga melapor, korban dibawa ke Rumah Sakit Aloei Saboe, Kota Gorontalo. Ia sempat dirawat sepekan sekaligus divisum. Setelah itu, Melati dibawa ke rumah pamannya

    dok. polda

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    kriminal

    antara

    kriminal

    untuk direhabilitasi. Sekarang di rumah saya. Supaya lebih tenang, Zulkifli menambahkan.

    Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo Ajun Komi-saris Besar Lisma Dunggio saat dimintai konfirmasi

    secara terpisah mengatakan pihaknya tengah me-nyelidiki dugaan keterlibatan anggotanya dalam pemerkosaan tersebut.Saat ini Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

    Polda Gorontalo akan memeriksa saksi-saksi dan akan menyelidiki siapa anggota yang terlibat dalam

    kasus ini, tuturnya. Lisma menegaskan akan menindak tegas dan memberikan sanksi berat

    jika benar anggotanya terbukti melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

    Namun keterangan berbeda disampai-kan Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Ronny Sompie. Menurut Ronny, setelah dilakukan kla-

    rifikasi, tidak ada pemerkosaan terhadap korban, melainkan persetubuhan yang dida-

    sari perasaan suka sama suka.Jadi, cuma satu saja pelakunya, bukan tujuh atau

    sembilan anggota. Itu pun suka sama suka. Jadi Pol-da Gorontalo sudah melakukan tindakan penegakan hukum saat ini, ucap Ronny.

    Kesimpangsiuran informasi itu mendorong Komisi Kepolisian Nasional datang ke Gorontalo. Lembaga itu mengutus komisioner Kompolnas, M. Nasser, mencari kebenaran kasus pemerkosaan terse-but.

    Menurut Nasser secara terpisah, komisi-nya baru menanyakan ihwal kasus tersebut kepada bagian Humas Polda Gorontalo. Pi-hak polisi malah menuding korban sebagai perempuan nakal. Kepolisian di sana me-nyalahkan korban. Korban berada dalam

    posisi yang salah, kata Nasser.

    Anggota Kompolnas, M. Nasser

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    kriminal

    Hal itu disayangkan Nasser. Sebab, korban masih duduk di bangku sekolah tapi disetubuhi oleh oknum polisi. Ini kan sama sekali enggak benar. Kan ada pelaku. Pelaku itu harus diperiksa. Mau apa pun juga, tidak boleh (persetubuhan) di luar pernikahan dila-kukan oleh anggota Polri, apalagi beramai-ramai. Ini yang akan kami kejar, ujarnya.

    Dugaan adanya upaya melindungi korps oleh Polda Gorontalo juga dicurigai keluarga korban. Indikasinya, kata Zulkifli, sampai saat ini tidak ada seorang pela-ku pun yang ditetapkan sebagai tersangka. Padahal korban masih di bawah umur, dan diduga di bawah ancaman saat diperkosa secara bergilir.

    Karena itu, keluarga korban akan terus mencari keadilan. Mereka hanya berharap para pelaku dijerat hukum. Yang kami tuntut itu para pelaku, yang kebe-tulan polisi, bukan institusinya, ucap Zulkifli.

    Sementara itu, Ketua Umum Komisi Nasional Per-lindungan Anak Arist Merdeka Sirait berjanji lemba-ganya akan turut menangani kasus tersebut. Karena korban ini perempuan ABG (anak baru gede), anak di bawah umur, dan pelakunya (diduga) para polisi, tutur Arist kepada majalah detik.

    Ia pun menyayangkan polisi yang diduga sebagai pe-laku, yang semestinya menjadi pengayom, pelindung, dan penjaga rasa aman masyarakat, justru melakukan hal tercela. Ini harus dituntut sampai tuntas. Pelaku-nya harus dijerat sesuai dengan undang-undang yang ada, katanya.

    Menurut Arist, apa pun si korban, yang disebut polisi sebagai perempuan penggoda, faktanya, dia tergolong di bawah umur 18 tahun. Sesuai dengan Undang-Un-dang Perkawinan, itu kan dilarang. Apalagi di dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, seharusnya anak itu dilindungi, tapi malah diperkosa, ujarnya. Ini tamparan bagi Polri, tutur Arist. n deden Gunawan | m. rizal

    Di dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, seharusnya anak itu dilindungi, tapi malah diperkosa.

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

  • KOLOM

    TBiodata

    Sutarman dan Kepentingan Politik SBYoleh: Muradi, Phd

    Salah Satu beban kepala polri adalah menjaga kepentingan politik YudhoYono dan kelompoknYa Setelah lengSer.

    erpilihnya Komisaris Jenderal Sutarman sebagai orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia menjadi penegas dari tradisi calon tunggal yang diajukan presiden

    pada era Reformasi ke Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama hampir dua periode kekuasaannya mengajukan empat nama tunggal sebagai Kepala Polri kepada DPR, yakni Sutanto, Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo, dan Sutarman. Sebelumnya, Presiden Megawati berkesempatan mengajukan Dai Bachtiar.

    Fenomena calon tunggal Kepala Polri ini sesungguhnya tidak bermasalah apabila figur terpilih tidak merasa memiliki utang budi atas pengangkatannya. Namun, sebagaimana diketahui bersama, figur Kapolri cenderung identik dengan rezim yang berkuasa. Sedari awal, pengajuan satu nama calon menjadi penegas bahwa Polri secara institusi masih tersandera oleh kepentingan politik penguasa, tak terkecuali dalam kasus Sutarman.

    Salah satu kepentingan politik yang dicoba dibebankan pada Sutarman adalah terjaganya dengan baik kepentingan politik Yudhoyono dan kelompoknya setelah Yudhoyono tidak lagi menjabat presiden. Apalagi Yudhoyono berpengalaman mengkondisikan tiga Kapolri sebelumnya mengamankan kebijakan politik yang dibuat. Satu-satunya kegagalan Yudhoyono mendesakkan kepentingannya kepada tiga Kapolri terdahulu adalah mengupayakan agar Polri mau membahas dan menerima Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional sebagai salah satu instrumen utama dalam menyelaraskan kebijakan keamanan nasional.

    Ivkovic (2005) dan Bayley (2006) menegaskan bahwa karakteristik kepolisian yang pernah bergabung dengan militer cenderung lebih pragmatis dibandingkan dengan kepolisian yang berada di bawah kementerian sipil. Pragmatisme tersebut bermuara pada satu kepentingan, yakni memperoleh atensi dari penguasa agar mendapatkan posisi strategis di pemerintahan. Pragmatisme tersebut tak jarang juga menimbulkan persaingan tidak sehat di kalangan internal polisi. Hal tersebut terjadi di Polri saat nama yang diusulkan Timur Pradopo, yakni Komisaris Jenderal Badrodin Haiti (Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri), ditolak oleh Yudhoyono karena Haiti disinyalir memiliki rekam jejak negatif, khususnya berkaitan dengan kasus rekening gendut Polri.

    Hal yang sama terjadi saat Timur muncul sebagai figur alternatif di luar Nanan Soekarna, yang diajukan oleh internal Polri, untuk menggantikan Bambang Hendarso. Nanan dianggap terlalu dekat dengan para aktivis lembaga swadaya masyarakat hak asasi manusia dan antikekerasan, sehingga akan mengganggu kinerja Polri secara keseluruhan apabila menjadi pemimpin Polri. Meski akhirnya Nanan mendampingi Timur, kekhawatiran tersebut tidak pernah terbukti. Hal yang sama dapat saja terjadi apabila kemudian Haiti diangkat menjadi Wakil Kepala Polri mendampingi Sutarman.

    Momen KritisAda tiga alasan mengapa Sutarman mengambil

    risiko menjadi pemimpin Polri, yakni, pertama, Sutarman telah merancang dan merencanakan dirinya menduduki posisi Kapolri. Salah satunya

    dengan menggalang dukungan sejumlah perwira tinggi dalam setahun terakhir. Salah satu bentuk penggalangan yang kentara adalah mengupayakan soliditas internal untuk dapat menerima Sutarman sebagai pemimpin Polri berikutnya. Hal ini tidak dilakukan oleh calon lain.

    Hal lain yang merupakan efek dari upaya membangun figuritas yang dapat diterima oleh lingkup internal dan eksternal Polri, Sutarman cenderung memposisikan diri

    sebagai figur yang dapat diterima kalangan internal maupun eksternal Polri. Penampilan Sutarman di depan publik berubah drastis

    pascapengepungan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi oleh sejumlah

    anggota Polri.Kedua, pengkondisian dan pembangunan opini

    positif di media dilakukan secara sistematis. Meski selama menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal belum pernah menuntaskan kasus besar, nama Sutarman cenderung positif di mata publik diban-ding figur lainnya. Indikator adanya pengkondisian dan pembangunan opini positif media adalah tidak berkorelasinya kasus Djoko Susilo dengan badan yang dipimpinnya. Seolah permasalahan korupsi di Korps Lalu Lintas bukan bagian dari lemahnya kinerja Bareskrim dalam membersihkan praktek menyimpang di Polri.

    Ketiga, kuatnya jejaring yang dibangun dan dikondisikan untuk mendukung pencalonan Sutarman menjadi Kapolri. Lobi-lobi politik dilakukan mulai lingkaran terdekat Istana, Komisi III DPR, hingga Kompolnas, dan mengatur pertemuan dengan sejumlah pemimpin partai politik di luar parlemen. Langkah ini cenderung menegaskan bahwa Sutarman jauh lebih siap dibandingkan dengan sejumlah nama yang sempat muncul ke permukaan.

    Meski demikian, ada tiga permasalahan yang akan menjadi beban Sutarman sebagai Kapolri, yakni menjaga netralitas Polri dalam Pemilu 2014, membangun kepercayaan publik pada Polri, dan menciptakan pola koordinasi Polri dengan institusi keamanan lainnya.

    Pembuktian kinerja Polri pada tiga masalah yang dihadapi sangat bergantung pada seberapa efektif kepemimpinan pria lulusan Akademi Kepolisian tahun 1981 tersebut. Momen kritis Polri dapat saja berlanjut apabila Sutarman tidak dapat memberikan pembuktian untuk membawa Polri menjadi profesional dan mandiri: terjebak oleh utang politik dan tak mampu mengendalikan kalangan internal Polri tetap independen. Karena itu, dibutuhkan keberanian yang luar biasa untuk dapat mengendalikan kalangan internal Polri agar tetap berfokus pada peran dan fungsinya. Sutarman mungkin tidak seberani yang diharapkan oleh publik secara luas, tapi setidaknya memberikan kejutan program yang dapat dijadikan sinyal bagi publik bahwa kepemimpinan Polri kali ini dapat dipercaya.

    Nama: MuradiTempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 10 Mei 1975

    Pendidikan:1. Sarjana sejarah

    Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung, 1995-2000

    2. Master of art bidang ilmu politik dari Universitas Indonesia, 2001-2003

    3. Master of science dari S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, 2007-2008

    Tesis: Reformasi Brigade Mobil Polri dan Demokratisasi

    4. PhD: Flinders Asia Centre, School of International Studies, Flinders University, Australia, 2008-2012

    Tesis: Polri Pasca-Soeharto, 1998-2008

    Pekerjaan:n Dosen di Fakultas

    Sastra dan FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung, 2001-2005

    n Peneliti pada Ridep Institute, Jakarta, 2004-2007

    n Dosen tamu Universitas Paramadina, Jakarta, dan Universitas Pertahanan Indonesia, Jakarta

    n Dosen di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara, Bandung, 2007-sekarang

    n Dosen tamu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian dan Sekolah Staf Pimpinan Polri, 2006-sekarang

    Karya:n Reorientasi Kebijakan

    Politik TNI Selama Masa Transisi Demokrasi, 2005

    n Lumpur Sidoarjo: Masalah Politik SBY-Kalla, 2007

    n Perubahan Bisnis Militer di Indonesia, 2007

    n Quo Vadis Reformasi Brimob, 2009

    n Densus 88: Politik, Terorisme, dan Konflik-konflik, Dian Cipta, 2012

    Majalah detik 28 OKTOBER - 3 NOvEMBER 2013

  • Kolom E-BankingKolom E-Banking

    Pak Laksono,

    Saya adalah pengguna layanan Mobile Banking BII. Mobile Banking BII sangat membantu saya dalam kemudahan transaksi perbankan terutama cek saldo dan transfer dana. Saya dapat mengetahui jumlah dana saya dan saya dapat leluasa melakukan transfer dana ke supplier saya baik yang memiliki rekening BII maupun bank lain. Saya diberitahu teman bahwa pengguna Mobile Banking BII dapat menerima info saldo rekening BII setiap hari. Mohon penjelasan bagaimana caranya? Terima kasih

    Utami, Jawa Barat

    MUDAHNYA CEK SALDO SETIAP HARI

  • Kolom E-BankingKolom E-Banking

    Hai Ibu Utami,

    Terima kasih atas kesetiaan Ibu Utami menggunakan BII Mobile Banking.

    Memang benar, khusus pengguna BII Mobile Banking dapat menerima notifikasi info saldo rekening BII setiap hari tanpa dikenakan biaya. Ada 2 pilihan media untuk menerima notifikasi info saldo harian yaitu melalui pesan SMS atau melalui email. Untuk memperoleh notifikasi info saldo caranya mudah, karena rekening Ibu sudah diaktifkan untuk layanan BII Mobile Banking, maka Ibu cukup ketik SMS, kirim ke 69811, dengan format berikut :

    Jenis Layanan Format Perintah SMS

    Contoh SMS

    Notifikasi Info Saldo via SMS

    REG SMS SALDO

    REG SMS SALDO

    Notifikasi Info Saldo via Email

    REG EMAIL SALDO

    REG EMAIL SALDO [email protected]

    Jika karena suatu hal, Ibu ingin menghentikan notifikasi info saldo harian, maka Ibu cukup ketik SMS, kirim ke 69811, dengan format berikut :

    Jenis Layanan Format Perintah SMS

    Contoh SMS

    Menghentikan notifikasi Info Saldo via SMS

    UNREG SMS SALDO

    UNREG SMS SALDO

    Menghentikan notifikasi Info Saldo via Email

    UNREG EMAIL SALDO

    UNREG EMAIL SALDO

    Selain dapat melakukan cek saldo, Ibu dapat melakukan berbagai transaksi lainnya di BII Mobile Banking yaitu isi ulang pulsa ponsel, cek 4 (empat) mutasi transaksi terakhir dan pembayaran tagihan kartu kredit, Telkom serta telepon seluler.

    Isi pulsa Telkomsel berhadiah

    Pada 1 September 31 Desember 2013 berlangsung program Isi Pulsa Telkomsel di BII E-Channels Berhadiah yaitu program hadiah bagi nasabah BII yang melakukan isi ulang pulsa Telkomsel di semua electronic channel BII yaitu BII ATM, BII Mobile Banking maupun BII Internet Banking. Hadiah Utamanya adalah 3 (tiga) Vespa untuk 3 pemenang dan hadiah bulanan 10 ponsel Samsung untuk 10 pemenang. Jika Ibu melakukan transaksi isi ulang pulsa ponsel di BII Mobile Banking atau BII electronic channel lainnya (BII ATM & BII Internet Banking) pada periode program, Ibu berkesempatan mengikuti program tersebut.

    Gunakan selalu BII Mobile Banking untuk transaksi dan nikmati kemudahan transaksi perbankan Anda.

    Jika ada pertanyaan seputar electronic banking dapat mengirimkan email ke [email protected].

    Untuk pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan payung cantik dari BII.

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putrifokus curhat bunda putri

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    Curhat Bunda

    dari PersemBunyian

    Semua orang menjauh dan enggan dikaitkan dengan Saya.

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    KenaPa saya seperti orang yang di-hindari? Kalimat Bunda Putri di telepon itu membuat sedih Husni Thamrin. Pria tersebut sudah di-anggap kakak sendiri oleh perempuan yang kini menggegerkan elite nasional ini.

    Bernaldi Kadir Djemat, mantan menantu Bunda Putri, menyebut Husni adalah tangan kanan Bunda Putri dalam urusan bisnis. Husni, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar masa jabatan 1999-2004, mengakui pernah bekerja dalam satu tim dengan Bunda Putri. Perempuan yang oleh Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden Partai Keadilan Se-jahtera, disebut sebagai orang yang mengkondisikan para decision maker ini bersama Husni dan ekonom

    Faisal Basri pernah tergabung dalam tim per-cepatan pembangunan dan investasi di Kali-mantan Barat. Tim ini diangkat oleh Gubernur Kalimantan Barat Usman Jafar.

    Saya kenal dia sepuluh tahun lalu. Cekatan orangnya. Saya tahu kelasnya hebat, cerita Husni saat ditemui majalah detik di kediaman-nya, Jalan Pangkalan Jati, pinggiran Jakarta.

    Husni berusaha mengontak Bunda Putri begitu perempuan yang dipanggilnya dengan sebutan Dik Su alias adik bungsu ini menjadi buah bibir. Bunda men-jadi sorotan sejak disebut dalam sidang suap kuota impor daging sapi Kementerian Pertanian, September 2013.

    Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi memutar rekaman percakapan telepon Luthfi dengan Bunda Putri. Dari percakapan itu, tergambar Bunda Putri merupakan figur yang punya kekuasaan luar biasa. Perempuan yang memiliki nama asli Non Nurlaela,

    Saya kenal dia sepuluh tahun lalu. Cekatan orangnya. Saya tahu kelasnya hebat.

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    seperti yang tertera pada buku rapor SMA-nya, ini bisa memanggil menteri ke rumahnya dan berbicara tentang reshuffle kabinet.

    Dalam sidang, Luthfi juga menyebut Bunda Pu-tri adalah perempuan yang dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin dan anaknya, Ridwan Hakim alias Iwan, yang hadir sebagai saksi di persidangan, juga mendukung pernya taan Luthfi. Dia sering bicara re

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    shuffle, ujar Hilmi.Ternyata nomor ponsel Bunda Putri yang biasa

    dipakai untuk berkomunikasi dengan Husni sudah tidak aktif. Tak dinyana, setelah pada 11 Oktober 2013 Yudhoyono dengan marah membantah pernyataan Luthfi itu, perempuan ini justru yang menelepon Husni. Entah menelepon dari mana, Bunda Putri menumpah-kan curahan hatinya kepada Husni. Namun curhat itu tidak terkait dengan kemarahan SBY.

    Saya menerima telepon dari nomor yang tidak saya kenal. Dari suara serak nya, saya tahu itu dia, cerita Husni. Pembicaraan hanya sekitar tiga menit. Intinya, dia sedih, kecewa, ya curhat-lah.

    Dalam curhat-nya, Bunda Putri meng aku resah ka-rena menjadi sorotan publik. Gara-gara itu, ia harus mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan. Ia mendeng ar orang mulai menolak sumbangannya ka-rena khawatir berasal dari cara-cara yang haram.

    Ia mengungkapkan kesedihannya karena orang tua dan keluarganya terbawa-bawa dalam masalah. Ia

    Presiden Yudhoyono memberikan keterangan pers terkait dengan Bunda Putri.

    abror/detikfoto

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    juga kecewa lantaran sebagian kerabat justru perla-han menjauh, bukan mendukungnya secara penuh.

    Bunda Putri sedih mendengar kolega-koleganya kini mengaku tidak me ngenalnya. Padahal dulu mereka pernah bekerja sama. Semua orang menjauh dan enggan dikaitkan dengan saya, kata Bunda Putri se-perti ditirukan Husni.

    Kesedihan Bunda Putri juga dituturkan seorang kerabat dekatnya di Desa Cilimus, Kecamatan Cili-mus, Kuningan, Jawa Barat. Terakhir kali dia berte-mu, ibu artis Peni Fernita Saputri ini mengaku pusing. Wajahnya kusut masai. Secara fisik, Bunda Putri lebih kurus dari sebelumnya.

    Saya tanya, kenapa sih Non, banyak duit kok kusut? Kata dia, pusing. Enggak tahu pusing karena apa, ujar

    kerabat yang meminta namanya tidak disebut itu.

    ***

    Sudah dua minggu ini Didi Supardi tidak pulang. Rumahnya di RT 18 RW 05, Dusun Wage, Desa Cilimus, tidak lagi ditempati Didi.

    Istri dan anak-anaknya dititipkan kepada ibunya, Tuti. Didi pergi untuk menghindari ancaman dari kerabat Bunda Putri.

    Kerabat Bunda Putri geram Didi keceplosan ber-bicara kepada wartawan tentang sosok nenek yang berfoto dengan banyak pejabat itu. Kebetulan rumah Didi memang punggung-punggungan deng an rumah gedong Bunda Putri di Gang Cinangka. Ada yang negur Didi, cerita Tuti tanpa menyebut nama.

    Larangan berbicara tentang Bunda Putri tidak hanya diterima Didi. Seorang perangkat Desa Cilimus bahkan

    Wajahnya kusut masai. Secara fisik, Bunda Putri lebih kurus dari sebelumnya.

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    Rumah Bunda Putri di Pondok Indah, Jakarta.isfari hikmat/majalah detik

    disemprot oleh Otong Mulyadin karena membocor-kan seluk-beluk Bunda Putri di koran. Otong adalah Kepala Desa Cilimus sekaligus adik tiri Bunda Putri. Sebelum menunaikan ibadah haji, Otong mengins-truksikan warganya agar mengunci mulut di hadapan juru warta.

    Instruksi Otong disampaikan setelah Bunda Pu-tri jadi buruan, mulai wartawan hingga Presiden Yudhoyono. Presiden memerintahkan Badan Intelijen Negara dan kepolisian menyelisik identitas Bunda Pu-tri.

    SBY sangat marah mendengar tudingan Luthfi di persidangan. Kepala Negara menilai Luthfi berbo-hong. Bunda Putri orang yang sangat dekat dengan Presiden, kata SBY, seribu persen bohong. Dia (Bunda Putri) sangat tahu dengan kebijakan reshuffle, 2.000 persen bohong, ujar SBY.

    Kehebohan semakin menjadi setelah beredar foto-foto Bunda Putri dengan sejumlah pejabat dan tokoh,

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    antara lain saat berpose dengan mantan Menteri Olahraga Andi Mallarangeng. Ada pula foto Bunda Putri tengah menyematkan pin ke dada Menteri Per-dagangan Gita Wirjawan. Selain itu, Bunda sempat berfoto bersama mantan Gubernur DKI Sutiyoso, mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar, dan ekonom Faisal Basri.

    Polisi mengaku sudah mendapatkan data tentang perempuan berkacamata itu, namun tidak mau mem-

    bukanya kepada publik. Kalaupun kami memiliki data, itu untuk intelijen yang tidak bisa diminta. Datanya sudah diberikan kepada Presiden atau belum, itu tidak bisa dibe-berkan, kata Kepala Di-visi Humas Polri Inspek-tur Jenderal Ronny Frank Sompie.

    Dari penelusuran ma-jalah detik, Bunda Putri adalah Non Nurlaela. Ia juga dikenal dengan nama Non Saputri (baca Bunda Pu-tri Sang Ratu Lobi, edisi 94, 16-22 September 2013). Kerabatnya menyebut suami Bunda Putri adalah Di-rektur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim. Ia mengontrak sebuah rumah mewah di Pondok Indah dan memiliki rumah mewah di Cilimus, di kaki Gunung Ciremai.

    Meski sosok dan sepak terjangnya mulai terang-benderang, keberadaan Bunda Putri masih menjadi misteri. Kerabat Bunda Putri mengatakan, sebetulnya tak perlu repot mencari di mana Bunda Putri. Sebab, Bunda Putri kerap berada di Pondok Indah. Ia tidak

    Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS.

    antara

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    suka keluar dari rumah karena stres menghadapi kemacetan. Peni juga sama ibunya saja di Pondok Indah, ujarnya.

    Namun, saat majalah detik pada Jumat, 25 Oktober, kembali mendatangi rumahnya di Jalan Metro Pon-dok Indah Nomor SB-09 RT 05 RW 015 itu, bangunan tersebut nyaris tanpa kehidupan. Seorang penjaga akhirnya keluar dan menghampiri ke pintu gerbang. Di sini tidak ada yang namanya Bunda Putri, kata laki-laki bercelana loreng itu, ketus.

    Majalah detik juga kembali menyambangi rumah Bunda Putri di Cilimus, Rabu, 23 Oktober. Rumah yang

    paling menonjol karena lebih mewah dibanding rumah lainnya itu sepi. Sekitar pukul 15.00 WIB, seorang perempuan yang diduga kerabat Bunda Pu-tri keluar dari rumah itu. Namun ia langsung ter-birit-birit ketika didekati.

    Seorang warga Cilimus mengatakan, pada Idul Adha, 15 Oktober lalu,

    halaman rumah Bunda Putri sempat menjadi tempat penyembelihan dua ekor sapi kurban. Daging kurban itu kemudian dibagi-bagikan kepada para tetangga. Ia meyakini, Bunda Putri ada di dalam rumahnya, datang dari Jakarta mengendarai mobil Toyota Alphard. Tapi dia tak mau keluar, katanya sambil mewanti-wanti agar namanya tidak ditulis.

    Diperoleh informasi, Bunda Putri mungkin bersem-bunyi di tiga tempat. Lokasi pertama di Jalan Panauan, dekat Danau Sangkanhurip. Tempat itu berjarak seki-tar 3 kilometer ke arah Kota Kuningan dari Cilimus. Di

    Husni Thamrin.

    isfari hikmat/majalah detik

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    sana, Bunda Putri diduga mempunyai sebuah rumah. Namun seseorang yang keluar dari rumah itu meng-aku tak kenal dengan Bunda.

    Lokasi kedua berada di perbukitan Muncang. Di kaki Gunung Ciremai itu, terdapat rumah yang dibangun oleh keluarga Bunda Putri. Diduga dia tengah ngadem di rumah tersebut. Namun Bunda Putri ternyata tak ada. Demikian pula dengan rumah ketiga di Bando Rasa, Santilan, sekitar 5 kilometer dari Cilimus. Nihil.

    Meski menjadi bahan pergunjing an, Bunda Putri un-tuk sementara tidak akan muncul ke publik. Sebab, Bunda Putri menilai, komentar-komentar tentang di-rinya hanya untuk mencari sensasi saja. Bunda Putri akan muncul bila suatu saat nanti dipanggil oleh KPK. Husni berkata, Kan belum sampai tahap difitnah. Ke-tika difitnah atau ditetapkan tersangka, mungkin dia akan muncul. Bahtiar rifai, PaSti LiBerti maPaPPa, iSfari hikmat, aryo Bhawono, oktamandjaya wiguna | irwan nugroho

    Rumah Bunda Putri di Cilimus, Kuningan, Jawa Barat.

    bahtiar/majalah detik

    Tap/klik unTuk berkomenTar

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    Sejumlah pejabat dan tokoh disebut mengenal Bunda Putri. Sebagian foto-foto mereka bersama Bunda Putri bahkan beredar ke publik. Berikut ini reaksi mereka.

    Kesenggol Bunda Putri

    fokus curhat bunda putri

    Presiden sBYBunda Putri orang yang sangat

    dekat dengan Presiden, seribu persen Luthfi bohong. Dia sangat tahu dengan kebijakan reshuffle, 2.000 persen bohong. Kalau ada reshuffle kabinet, istri saya pun tidak tahu. Tidak semua menteri tahu.

    Mantan GuBernur dKi JaKarta sutiYoso

    Aku lupa siapa dia. Itu aku lupa acara apa dan di mana. Yang aku ingat malah kaus yang aku pakai, keren. Saat itu kaus yang paling aku suka, itu aku masih jadi gubernur. Terus terang, aku juga penasaran, ini siapa. Aku juga enggak ngeh. Lah, siapa saja bisa ketemu.

    Menteri PerdaGanGan Gita WirJaWan

    Pin itu yang mau nyematin sebetulnya orang lain. Dia (Bunda Putri) nyalip mau nyematin ke saya. Saya sama sekali tidak kenal. Terus saya salaman sama ratusan orang. Jadi saya bersikap baik kepada siapa pun yang hendak salaman dengan saya.

    1

    3

    2

    diPo alaM Sebagai pejabat publik, saya

    enggak bisa nolak ada orang mau motret, sering kayak begitulah. Dia (Bunda Putri) motret beramai-ramai, terus di-crop sendiri dengan saya atau juga dalam event lain. Mana saya tahu, saya enggak tahu. Saya tidak ada urusan dengan dia soal masalah kuota impor daging sapi, yang sekarang kita tahu di pengadilan.

    Ketua MaJelis sYuro PKs HilMi aMinuddin

    Saya kenal dengan sebutan beliau Non Saputri. Sering datang ke saya, sebagai murid, konsultasi keagamaan. Bunda Putri datang, Luthfi Hasan juga (kebetulan) datang. Maka saya kenalkan mereka. Biasa saja, ngobrol. Dia sebagai tokoh pengusaha Jawa Barat. Cukup senior.

    MenKo PereKonoMian Hatta raJasa

    Beberapa tahun lalu saya lihat dia perwakilannya Malaysia, kan. Perwakilan Petronas kalau tidak salah. Ya, tahulah. Bohong kalau saya tidak tahu. Ya, tahu, tapi kan tidak ada hubungan. Kalau saya difoto orang pakai jas begini, gimana? Ya, misalkan dalam satu pesta, satu acara.

    4

    5

    6

    foto-foto: antara

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putrifokus curhat bunda putri

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    BerkiBar Setelah DiaSuh JenDeral Golkar

    Jaringan koneksi non saputri meluas setelah diaku anak pendiri golkar. modal politik ayah angkat yang seorang brigadir Jenderal dan calon gubernur Jakarta itu membuka Jalan dia menJadi ratu lobi.

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    tinta merah mewarnai rapor semester kedua Non Nurlaela. Nilainya terus merosot sejak masuk jurusan IPA di SMA Negeri 1 Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, pada Januari 1978.Meski nilai mata pelajaran bahasa asing, agraria,

    dan olahraga di semester kedua jeblok, gadis pengi-dap bronkitis itu dinyatakan naik kelas. Namun Non, begitu dia akrab disapa, malah memilih keluar dari sekolah.

    Non Nurlaela keluar dengan alasan yang tidak kami ketahui, kata petugas tata usaha SMA Negeri 1 Cili-mus, Nana Suyana. Informasi yang ada, hanya yang di buku induk ini.

    Pada buku induk itu tercatat Non Nurlaela, yang be-lakangan bersalin nama jadi Non Saputri alias Bunda

    Putri, lahir di Jambi pada 27 April 1962. Dia anak ketiga dari sepuluh bersau-dara pasangan Marhum dan Asariah.

    Namun Marhum sejatinya bukan bapak kandung Non. Ayahnya adalah Hasanuddin, yang merantau dari Kali-mantan. Hasanuddin dan Asariah punya

    tiga anak: Nur, Moro, dan si bungsu Non.Seorang warga Cilimus ingat, Hasanuddin seorang

    veteran. Diduga itulah yang membuat keluarganya dekat dengan sesepuh tentara angkatan 1945, Brigadir Jenderal Haji Achmadi. Achmadi, kelahiran Palimanan, Cirebon, punya tiga istri dan sepuluh anak. Istri ketiga Achmadi, Anna, berasal dari Cilimus.

    Sumber-sumber majalah detik mem bisikkan, Bun-da Putri diangkat anak oleh Achmadi. Dia disekolah-kan oleh Achmadi, kata salah satu sumber itu.

    Seorang anak Achmadi yang menolak disebut namanya mengaku baru kenal Non Saputri setelah dewasa. Yang jelas, dia bukan anak kandung Achmadi karena ayahnya pasti berusaha semua anaknya saling

    Meski dinyatakan naik kelas, Non Saputri memilih keluar dari sekolah.

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    Buku rapor Non Saputri di SMA Negeri 1 Cilimus, Kuningan, Jawa Barat.

    bahtiar/majalah detik

    kenal. Mungkin dulu suka ikut Bapak, ujarnya.Meski tak kenal dari kecil, belakangan, dia kian

    akrab karena Bunda Putri sering mengunjunginya dan memberi banyak bingkisan, terutama menjelang Lebaran. Bunda Putri juga kerap mengajak ke rumah di Pondok Indah yang menurut dia, penuh dengan foto pejabat.

    Bahkan, setiap mereka sedang bersama, saudara angkatnya itu kerap sibuk mengobrol di telepon dengan pejabat. Makanya, pejabat pada bohong kalau bilang enggak kenal dia.

    Anak Achmadi ini lama-kelamaan makin tahu du-nia Bunda Putri. Non Saputri tak menutupi soal anak dan saudaranya, juga pernikahannya yang lebih dari sekali, dan pekerjaannya di Petronas.

    Selain dikenal kaya-raya, Non Saputri juga dikenal cerdas di mata kerabatnya. Dia paling pintar di se-kolah, kata anak Achmadi.

    Namun dia tak bisa memberi keterang an ke mana Bunda Putri melanjutkan pendidikan setelah keluar dari SMA Negeri 1 Cilimus. Tahu-tahu, 26 tahun ke-mudian, dia muncul di sebuah berita sebagai direktur perusahaan pertanian bernama Non Saputri dengan

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    gelar insinyur.Mereka yang pernah bertemu kerap mendengar

    Non mengaku lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan teknik minyak angkatan 1975. Namun nama Non Saputri tak tercatat sebagai mahasiswa jurusan itu.

    Pengamat ekonomi Faisal Basri menyebut Bunda Putri sebagai sarjana Institut Pertanian Bogor dan satu angkatan deng an ekonom Iman Sugema. Namun Iman menyatakan tidak mengenal Non.

    Mantan pemimpin Himpunan Mahasiswa Kuningan di Bogor ini tak pernah mendeng ar nama Non. Komunitas mahasiswa asal Kuningan ini kan kecil, tapi saya sama sekali tidak kenal, kata Iman.

    *** Karier politik tenta-

    ra pelajar Siliwangi, H. Achmadi, dimulai ketika bergabung dengan Ke-satuan Organisasi Serba-guna Gotong Royong alias Kosgoro pada 1962. Dua tahun kemudian, Achma-di menyaksikan Kosgoro menjadi salah satu orga-

    nisasi yang melahirkan Sekretariat Bersama Golong-an Karya.

    Sepuluh tahun sejak itu, Achmadi mencapai pangkat tertinggi di karier militernya, brigadir jenderal. Pada saat yang sama, dia tercatat sebagai Direktur Jenderal Bina Karya Departemen Sosial. Tak cuma itu, Achma-di juga membantu Presiden Soeharto dalam urusan politik. Dia diangkat jadi anggota Tim Kerja Penyiapan Bahan Sidang MPR pada 1972 bersama J.B. Sumarlin, yang belakangan jadi Menteri Keuangan.

    Gedung SMA Negeri 1 Cilimus, Kuningan.bahtiar/majalah detik

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    Achmadi juga terus menanjak perannya di Golkar. Pada 1978, dia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Golkar DKI Jakarta dan memegang posisi itu hingga sepuluh tahun.

    Selama itu juga dia tetap mempertahankan ceng-keramannya di dunia militer. Achmadi menjadi Ketua Dewan Harian Daerah 1945 dan Ketua Bidang Pem-binaan Generasi Muda Pengurus Pusat Lembaga Veteran RI.

    Penulis J. Sujanto Kartowidjojo ingat, jenderal yang pernah tinggal di Cideng Timur, Gambir, Jakarta Pusat, itu orang kuat yang disegani termasuk di dunia hitam Ibu Kota. Achmadi, kata dia, ikut mengawasi kasino di Senen, Pasar Baru, dan Kota sebelum Ali Sadikin melegalkan perjudian di Jakarta.

    Sepak terjang Achmadi di Jakarta hampir membuatnya jadi orang nomor satu di Ibu Kota. Pada 1992, namanya diusulkan oleh Menteri Dalam Negeri Rudini sebagai calon Gubernur Ja-karta. Namun dia dan Letnan Jenderal (Purnawirawan) M. Sanif akhirnya ga-gal jadi gubernur. Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah akhirnya memilih Mayor Jenderal Soerjadi Soedirdja buat memimpin Jakarta.

    Kuatnya pengaruh politik dan militer Achmadi itulah yang agaknya terus dijadikan cantolan oleh Bunda Pu-tri buat merentangkan sayap koneksi. Setidaknya, para kader Partai Golkar dan yang kenal dengan Achmadi menganggapnya sebagai anak sang jenderal veteran.

    Di mata Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua DPP Kosgoro 1957, Agung Laksono, Bunda Pu-tri adalah anak dari mantan bosnya, Achmadi. Non Saputri mengaku sebagai putri Achmadi sejak dulu, ujarnya.

    Setidaknya, para kader Partai Golkar dan yang kenal dengan Achmadi menganggap Bunda Putri sebagai anak sang jenderal veteran.

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    Bunda Putri bersama Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.

    istimewa

    Sejauh yang Agung tahu, Non Saputri memang kerap terlihat dengan keluarga Achmadi. Dia itu putri bos saya dan memang berada di lingkungan mereka (keluarga Achmadi), ujarnya.

    Mantan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Mar-zuki Usman juga mengenal Bunda Putri sebagai anak Achmadi. Marzuki percaya dengan pengakuan Non Saputri sebagai anak pembesar, karena dia selalu tampil glamor dengan busana bermerek dan hampir tiap malam nong krong di restoran hotel.

    Melihat Bunda Putri anak petinggi Golkar, apala-gi Marzuki juga punya kakek orang Cilimus, mantan menteri ini ber-usaha membantu Bunda Putri. Ia, misalnya, mem-pertemukan Bunda Putri dengan Tuti Iswari, adik Wakil Presiden Boediono. Ya, saya kenal-kenalkan saja dengan orang, kata Marzuki.

    Dari berkenalan deng-an banyak orang itulah

    jaringan koneksi Bunda Putri meluas tidak hanya di Partai Golkar saja. Pada 2004, dia jadi sukarelawan di tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla pada pemilihan presiden.

    Bekas menantu Bunda Putri, Bernaldi Kadir Dje-mat, mengatakan di rumah Pondok Indah ada foto Non Saputri berdekatan dengan Ani Yudhoyono di kala kampanye. Penggagas organisasi pendukung Yud-hoyono, Blora Center, Jusuf Rizal, juga mengenalnya sebagai sukarelawan di tim sukses. Dia sangat getol membantu SBY, ujarnya.

    Jusuf bertemu kembali dengan Bunda Putri selepas

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    2009 saat mendirikan Lumbung Informasi Rakyat (Lira). Bunda Putri, yang kala itu sudah jadi konsultan Petronas, mengundang Jusuf ke Grand Hyatt.

    Obrolan keduanya berujung pada rencana proyek penanaman pohon pinang di Kalimantan Barat. Proyek itu pula yang membuat Jusuf mendapuk Bunda Putri jadi Ketua Umum Lira Hijau, organisasi sayap Lira.

    Tak cuma di ring dua, Bunda Putri juga sukses mera-pat ke kader Demokrat yang dekat dengan Yudhoyono, Andi Alifian Mallarangeng. Bunda Putri masuk lewat istrinya Andi yang pernah kerja bersama dia, kata Husni Thamrin, karib Non Saputri. Andi Zulkarnain Mallarangeng, adik Andi Mallarangeng, mengakui keluarga besarnya memang mengenal Bunda Putri. Iya, tahu, ujarnya.

    Ternyata Bunda Putri juga melebarkan jaringan hingga ke Partai Keadilan Sejahtera. Koneksi ini ter-ungkap lewat penyadapan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menangkap pengatu-ran pejabat di Kementerian Pertanian dengan bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

    Pekan lalu, bahkan beredar foto Bunda Putri bersama Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin. Saat bersak-si di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Senin lalu, Hilmi mengakui Bunda Putri sering datang ke rumahnya di Lembang, Jawa Barat.

    Hilmi mengaku dikenalkan dengan Non Saputri yang disebut pengusaha senior Jawa Barat di sebuah rese-psi. Belakang an, Bunda Putri dianggap Hilmi sebagai murid. Dia sering datang ke saya, sebagai murid, konsultasi keagamaan, kata Hilmi. bahtiar riFai, isFari hik-mat, aryo bhaWono, irWan nugroho, mulya nurbilkis | okta Wiguna

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    Koneksi Bunda Putri dengan PKS terungkap lewat penyadapan yang dilakukan KPK.

  • MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    FOKUS CURHAT BUNDA PUTRI

    MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    FOKUS CURHAT BUNDA PUTRI

    TANAM PINANG BERBUAH PETRONAS

    JADI PELOBI ULUNG SETELAH MUDIK KE KAMPUNG AYAHNYA. TAK TERBENDUNG SETELAH DIGANDENG PETRONAS.

    BRIGADIR Jenderal H. Achmadi bukan satu-satunya ayah angkat Bunda Putri. Politikus Partai Golkar, Husni Thamrin, berce rita, lima tahun lalu Bunda Putri diangkat sebagai anak oleh seorang ibu di Sambas, Kalimantan Barat.

    Husni mengatakan keluarga angkat itu dekat deng-an orang tuanya. Karena Bunda Putri jauh lebih muda

    Perwakilan Petronas menyerahkan cendera mata kepada Bupati Sambas Burhanuddin A. Rasyid.DOK. HUMAS SAMBAS

  • MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    FOKUS CURHAT BUNDA PUTRI

    dari saudara-saudara Husni, dia menganggapnya adik bungsu. Dia dipanggil Dik Su, katanya.

    Pada saat yang sama, Dik Su dengan sang abang yang pengusaha pertambangan itu digaet Gubernur Usman Jafar, yang disokong Partai Golkar. Husni mengatakan Usman tampaknya kepincut oleh kiprah Bunda Putri menggagas proyek perkebunan pinang. Dia yang suplai bibit dan funding, serta ada calon pembeli hasilnya dari Cina, ujarnya.

    Dianggap sanggup mendatangkan investor, Bunda Putri ditabalkan jadi ke tua tim pembangunan dan per-cepatan investasi di Kalimantan Barat. Selain mem-bawa Husni, Non Saputri mengajak ekonom Faisal Basri.

    Sekretaris tim itu adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Fathan A. Rasyid. Laki-laki inilah yang dalam rekaman perca-kapan telepon yang tersadap Komisi Pemberantasan Korupsi disorong-

    kan Non kepada Menteri Pertanian Suswono agar jadi pejabat eselon dua di Kementerian Pertanian.

    Masuk ke tim itu membawa berkah besar bagi Bun-da Putri. Pasalnya, Petronas datang menggandeng Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat agar bisa menggarap lapangan gas Blok Natuna D Alpha.

    Pada Maret 2008, Bunda Putri mengantar Presiden Direktur Petronas Tan Sri Dato Mohamad Hasan Ma-rican menemui Menteri Energi Purnomo Yusgiantoro. Foto pertemuan itulah yang belakangan ini beredar.

    Selain Blok Natuna, Faisal Basri mengatakan, Bun-da Putri mengurusi konsesi ladang gas Kapodang, Blok Muria, buat Petronas. Proyek penyaluran gas ke Pembangkit Listrik Tambak Lorok mandek gara-gara perusahaan pembangun pipa, Bakrie Group, tak juga kelar menggarap proyek itu.

    Bunda Putri memimpin tim percepatan investasi provinsi Kalimantan Barat.

  • MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    FOKUS CURHAT BUNDA PUTRI

    Bunda Putri (menenteng tas merah) saat membawa rombongan Petronas ke Kabupaten Sambas.DOK. HUMAS SAMBAS

    Bunda Putri pun menyiapkan dokumen audit Badan Pemeriksa Keuangan gara-gara terlambatnya pemi-paan gas yang mengakibatkan negara dirugikan Rp 6 triliun tersebut. Dokumen itu disodorkan kepada Faisal untuk diolah jadi tulisan di media massa buat menggebuk biang kerok kerugian proyek.

    Bunda Putri juga membawa listrik ke Kalimantan Barat. Dia mengajak perusahaan listrik Malaysia di Sarawak menyalurkan setrum lewat transmisi milik PT PLN.

    Bagi Bunda Putri, pulang ke tanah ayah kandung-nya ini menjadi berkah tersendiri. Apalagi setelah menyandang predikat penasihat Petronas, jejaring lobinya meluas. Dengan embel-embel Petronas, Bunda Putri leluasa mendekati pejabat tinggi dan mengoleksi foto bersama mereka.

    ISFARI HIKMAT | OKTA WIGUNA

    MAJALAH DETIK 28 OKTOBER - 3 NOVEMBER 2013

    FOKUS CURHAT BUNDA PUTRI

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    Banyak orang menaruh harapan ketika Bertemu dengan Bunda putri. Berpenampilan kaya raya, ia Berjanji memBantu kenalannya. tapi akhirnya Banyak gagalnya.

    Bunda PemBeri HaraPan Palsu

    AkbAr nugroho | AntArA Foto

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    marzuki Usman pernah punya k e i n g i n a n m e l a b u h k a n masa tuanya sebagai politikus. Hidup lelaki 64 tahun ini sudah berkelindan jabatan. Dari menjadi pejabat di bidang ekonomi pada masa Orde Baru hingga menteri di saat reformasi baru dimulai. Politik adalah bagian yang belum digeluti. Ia ingin menuntaskannya di masa tua.

    Dulu ia sempat merasa dekat dengan cita-cita

    itu. Marzuki berhasil mendaftarkan Partai Rakyat Nusantara sebagai badan hukum di Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Tapi sayang, kantongnya cekak. Marzuki tidak punya uang untuk memodali perwakilan partai di daerah.

    Kebutuhan logistik inilah yang mempertemukan Marzuki dengan Bunda Putri. Pada 2004, ia bertemu dengan wanita bernama asli Non Nurlaela itu di Grand Cafe Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat. Perempuan yang kemudian mengganti namanya dengan Non Saputri dan lantas dikenal sebagai Bunda Putri itu memperkenalkan diri sebagai advisor Petronas yang tertarik untuk berpartai.

    Waktu itu ketemulah dengan Non Saputri. Duitnya banyak. Katanya waktu itu mau bikin partai juga, ujarnya.

    Perempuan yang kini bikin geger karena berfoto dengan banyak pejabat itu tampil dengan gaya orang berduit. Pakaiannya bermerek dan hampir tiap

    Marzuki Usman.AlFiAn / mAjAlAh detik

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    Bunda Putri dan Jusuf Rizal dalam acara ulang tahun LIRA di Hotel Sultan, Jakarta.

    Foto: dokumen mAjAlAh detik

    malam mampir ke Grand Cafe. Marzuki sering diajak bertemu di tempat itu. Padahal tidak sembarang orang mampu jajan di sini.

    Awalnya Marzuki tidak mau memandang sebelah mata perempuan yang besar di Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, itu. Bunda Putri mengaku sebagai anak Brigadir Jenderal (Purnawirawan) H. Achmadi, pendiri Golkar. Nama bapaknya dapat memberikan jaminan di dunia politik.

    Achmadi merupakan tokoh legendaris Golkar di DKI Jakarta.

    Relasi Non dengan pejabat pun cukup meyakinkan. Marzuki diajak ke pernikahan anak Bupati Sambas Burhanuddin Rasyid di Kalimantan Barat. Di sini, Bunda Putri mempertontonkan kedekatannya dengan Burhanuddin.

    Konon, selain kaya raya, perempuan yang berani memarahi mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq itu punya massa banyak. Dua kelebihan ini membuat Marzuki tergiur. Ia berpikir bisa mendapatkan bantuan modal dan asupan pendukung dari nenek modis itu.

    Namun, seiring perjalanan waktu, Bunda Putri ternyata tidak memberikan apa yang dibayangkan Marzuki. Mantan menteri ini mengurungkan niat mendaftarkan partainya ke Komisi Pemilihan Umum menjadi peserta Pemilu 2004. Akhirnya mimpi berpolitik terkubur begitu saja.

    Saya enggak ngapa-ngapain. Waktu itu saya

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    apalah. Orang kaya, enggak, mau bikin partai, enggak jadi, tutur Marzuki, yang disebut sebagai orang yang membesarkan Bunda Putri ketika perempuan ini tinggal di Jambi. Marzuki membantah ia membesarkan Bunda Putri.

    Banyak cerita heboh soal kehebatan jaringan Bunda Putri hingga mancanegara, seperti punya jaringan di Somalia, Timur Tengah, bahkan di Amerika Serikat. Namun Marzuki sekarang tidak mempercayainya. Ha-ha-ha... ndak-lah. Disebut dekat Obama, enggak mungkinlah. Mimpi saja kita ngomongin yang enggak-enggak, ha-ha-ha, ujarnya.

    Marzuki bukan satu-satunya orang yang berharap pada Bunda Putri. Presiden Lumbung Informasi

    Rakyat (Lira) Jusuf Rizal mengaku juga berharap mendapatkan proyek dari si ratu lobi. Jusuf bertemu dengan Bunda Putri di Grand Cafe Hotel Hyatt, tempat yang sama dengan pertemuan Marzuki, sekitar awal 2010.

    Bunda Putri, kata Jusuf, mentraktir rombongan Lira. Bunda Putri datang ke organisasinya dengan

    membawa nama Petronas, perusahaan migas negeri jiran Malaysia. Mereka berbincang tentang program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Petronas. Perusahaan ini tengah mengincar eksplorasi Blok D Alpha Natuna. Kita berharap program CSR Petronas dapat kita manfaatkan. Kita harapkan dari sisi politik bisnisnya seperti itu, tutur Jusuf.

    Tempat pertemuan mewah dan kartu nama perusahaan eksplorasi minyak sudah cukup kuat untuk meyakinkan Jusuf soal sosok Bunda Putri. Toh, ibu artis Peni Fernita Saputri itu menjadi sukarelawan aktif ketika Susilo Bambang Yudhoyono

    Banyak cerita heboh soal kehebatan jaringan Bunda Putri hingga mancanegara, seperti punya jaringan di Somalia, Timur Tengah, bahkan di Amerika Serikat.

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    Bunda Putri dan Presdir Petronas Tan Sri Dato Mohammad Hasan Marican.Foto: dokumen mAjAlAh detik

    maju dalam pemilihan presiden. Namun ia tidak pernah masuk struktur. Kalau tidak salah sejak 2004, Jusuf menjelaskan.

    Lira merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang mendukung SBY. Dulu lembaga ini bernama Blora Center. Karena itulah Jusuf yakin dengan kiprah Bunda Putri.

    Jusuf pun melantik Bunda Putri sebagai Ketua Lira

    Hijau, salah satu organisasi sayap, saat organisasi ini berulang tahun pada 10 Juni 2010 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Lira Hijau berkonsentrasi pada pengelolaan lingkungan. Program besarnya adalah penanaman pohon pinang di Kalimantan Barat.

    Tapi lagi-lagi harapan itu kandas. Proyek penanaman pinang sama sekali belum dilakukan. Padahal pada tahun yang sama Petronas hengkang dari proyek Blok D Alpha Natuna. Niat Lira memanfaatkan CSR Petronas buyar.

    Lira Hijau sendiri kini mandek karena tidak ada proyek. Jusuf tidak mampu membagi kesibukannya untuk memelihara sayap organisasi. Ia sibuk mempersiapkan diri menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah mewakili DKI Jakarta.

    Bunda Putri sendiri memanfaatkan kedekatan dengan Lira untuk menjalin relasi dengan ormas lain. Ia turut merapat ke Barisan Indonesia (Barindo). Sampai-sampai Bunda Putri turut hadir dalam pengukuhan Gita Wirjawan sebagai Ketua Umum Barindo di Surabaya pada Agustus 2013.

    Bukan hanya Marzuki dan Lira yang kecewa

  • Majalah detik 28 oktober - 3 november 2013

    fokus curhat bunda putri

    terhadap Bunda Putri. Wakil Presiden Boediono juga kena getahnya. Pertemanan Bunda Putri dengan Marzuki mempertemukan perempuan ini dengan adik Boediono, Tuti Iswara.

    Tuti merupakan adik tingkat Marzuki di kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mereka aktif di Bulaksumur Senior Economist Foundation. Marzuki memperkenalkan Non dengan tujuan sosial.

    Saat perkenalan, Tuti mengidap kanker stadium lanjut dan sering melakukan kegiatan sosial.

    Tuti kan pekerja sosial, sedangkan Non Saputri banyak duit. Jadi (hubungan mereka) bukan politik, untuk kepentingan anak yatim. Diharapkan Bunda Putri nyumbang, tutur Marzuki.

    Perkenalan ini bera