dokumen permintaan proposal request for …

156
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PENGADAAN BADAN USAHA PELAKSANA PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH - BADAN USAHA PENGELOLA PRASARANA KERETA API RINGAN (LIGHT RAIL TRANSIT) DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL ( REQUEST FOR PROPOSAL/RFP ) TA 2016

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

KEMENTERIAN PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

PENGADAAN BADAN USAHA PELAKSANAPROYEK KERJASAMA PEMERINTAH - BADAN USAHA

PENGELOLA PRASARANA KERETA API RINGAN (LIGHT RAIL TRANSIT) DI PROVINSI SUMATERASELATAN

DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL(REQUEST FOR PROPOSAL/RFP)

TA 2016

Page 2: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

1

PEMBERITAHUAN PENTING

Dokumen Permintaan Proposal (Request For Proposal atau RfP) ini diterbitkan olehPenanggung Jawab Proyek Kerjasama Pemerintah (“PJPK”) Kementerian Perhubungandalam rangka Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana Kereta ApiRingan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan (“Proyek”), untuk para pesertayang telah lulus tahap prakualifikasi (“Peserta Lelang”), dengan tujuan untukmenyediakan instruksi dan prosedur bagi Peserta Lelang dalam menyiapkan danmenyampaikan dokumen penawaran Proyek.

Dokumen Permintaan Proposal ini tidak dimaksudkan untuk memuat semua informasiyang mungkin diperlukan atau diinginkan Peserta Lelang. Dokumen Permintaan Proposalini disampaikan untuk membantu Peserta Lelang dalam melakukan evaluasi atau kajiansendiri terhadap Proyek. Dalam segala hal, Peserta Lelang harus melakukan kajian dananalisis sendiri atas informasi yang disampaikan dalam Dokumen Permintaan Proposal ini.Panitia Pengadaan tidak menjamin ketepatan dan kelengkapan informasi yangdisampaikan dalam Dokumen Permintaan Proposal ini, atau tidak menyatakan bahwainformasi yang disampaikan di sini adalah semua informasi yang diperlukan untukmelakukan penawaran atau pembangunan Proyek yang dimaksud. Setiap Peserta Lelangmenerima tanggung jawab penuh untuk melakukan analisis secara independen terhadapkelayakan Proyek serta mengumpulkan dan menyajikan semua informasi yang diperlukan.PJPK dan Panitia Pengadaan secara tegas melepaskan diri dari kewajiban atau tugas (baikdalam kontrak, kesalahan atau sebaliknya) kepada setiap Peserta Lelang. Peserta Lelangmenanggung semua tanggung jawab yang terkait dengan Proyek dan tidak adapenyesuaian akan dibuat berdasarkan penafsiran Peserta Lelang terhadap informasi yangdiberikan.

Baik Kementerian Perhubungan sebagai PJPK, Panitia Pengadaan, konsultan dari PanitiaPengadaan, dan lembaga pemerintahan lainnya serta konsultannya yang terkait tidakmembuat pernyataan (baik tersurat maupun tersirat) atau jaminan mengenai keakuratanatau kelengkapan atas Dokumen Permintaan Proposal ini atau informasi yang terdapatdidalamnya dan tidak mempunyai kewajiban untuk menjamin ketepatan ataukelengkapan dari Dokumen Permintaan Proposal ini atau informasi yang terdapat didalam Dokumen Permintaan Proposal ini atau setiap komunikasi tertulis atau lisan lainnyayang disampaikan atau diterima oleh Peserta Lelang.

Seluruh informasi yang disampaikan sehubungan dengan Dokumen Permintaan Proposalakan menjadi milik Panitia Pengadaan. PJPK atau Panitia Pengadaan tidak memilikitanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan atas hal yang disampaikan atau rahasiadagang apapun atau data kepemilikan yang terdapat didalamnya. Dalam mengajukan

Page 3: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

2

Dokumen Permintaan Proposal untuk masing-masing Peserta Lelang menyatakan bahwaia mengerti, menerima dan menyetujui pengecualian (disclaimers) pada halaman ini.Ketentuan lain yang terdapat dalam Dokumen Permintaan Proposal maupun pernyataanyang dibuat secara lisan atau tertulis oleh setiap orang atau pihak tidak meniadakan ataumenggantikan setiap sangkalan (disclaimers) yang dinyatakan pada halaman ini.

Panitia Pengadaan berhak, atas keputusannya sendiri, untuk melakukan perubahan atasperaturan, prosedur, dokumen yang berkaitan dengan pelelangan, atau tanpapemberitahuan sebelumnya atau memberikan alasan apapun untuk itu, mengakhiriproses pelelangan, termasuk setelah terdapatnya penetapan pemenang pelelangan. BaikKementerian Perhubungan sebagai PJPK, Panitia Pengadaan, konsultan dari PanitiaPengadaan, dan lembaga pemerintahan lainnya serta konsultannya yang terkait tidakbertanggung jawab kepada siapapun, termasuk kepada setiap Peserta Lelang, atasbeban atau biaya yang dikeluarkan dalam menanggapi Dokumen Permintaan Proposal iniatau dalam setiap kajian atau transaksi yang dilakukannya.

Dokumen Permintaan Proposal ini bukan merupakan suatu penawaran untuk menjualatau permohonan penawaran untuk membeli jaminan atau saham, atau merupakan suatupenawaran untuk menjual atau permohonan penawaran untuk membeli jaminan atausaham dalam yurisdiksi di mana penawaran, permohonan, atau penjualan tersebut tidakdiperkenankan, atau kepada siapapun, untuk siapapun, yang akan merupakanpelanggaran hukum.

Page 4: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

3

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................................ 5

UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL .................................................. 6

A. DESKRIPSI PROYEK..................................................................................................................8

1. Gambaran Umum Proyek................................................................................................... 8

B. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG ..................................................................................14

2. Definisi.............................................................................................................................. 14

3. Praktek KKN...................................................................................................................... 17

4. Benturan Kepentingan ..................................................................................................... 18

5. Pakta Integritas ................................................................................................................ 19

6. Kepesertaan ..................................................................................................................... 20

7. Isi Dokumen Permintaan Proposal................................................................................... 22

8. Jadwal Pengadaan............................................................................................................ 23

9. Biaya Penyiapan Penawaran ............................................................................................ 23

10. Uji Tuntas...................................................................................................................... 24

11. Rancangan Perjanjian Kerjasama ................................................................................. 24

12. Rapat Penjelasan dan Peninjauan Lapangan................................................................ 25

13. Klarifikasi dan Adendum/Perubahan Dokumen Permintaan Proposal ........................ 27

14. Tanggung Jawab Peserta Lelang................................................................................... 28

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN..................................................................................29

15. Bahasa dan Mata Uang ................................................................................................ 29

16. Struktur dan Isi Dokumen Penawaran ......................................................................... 30

17. Masa Berlaku Dokumen Penawaran ............................................................................ 35

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN................................................................................35

18. Format dan Penandatanganan Dokumen Penawaran ................................................. 35

19. Penyegelan dan Penandaan ......................................................................................... 36

20. Batas Akhir Pemasukan Penawaran............................................................................. 38

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN ......................................................39

21. Pembukaan Penawaran................................................................................................ 39

22. Evaluasi Dokumen Penawaran ..................................................................................... 40

Page 5: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

4

23. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I ...................................................................... 40

24. Klarifikasi/Verifikasi Dokumen Penawaran .................................................................. 41

25. Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Penawaran yang Responsif ............................. 42

26. Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I ...................................... 42

27. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II ..................................................................... 43

28. Koreksi Aritmatik .......................................................................................................... 44

29. Kerahasiaan .................................................................................................................. 44

F. PEMENANG LELANG.............................................................................................................44

30. Pengumuman Hasil Pelelangan.................................................................................... 44

31. Sanggahan Terhadap Hasil Pelelangan......................................................................... 45

32. Keputusan Pemenang Lelang ....................................................................................... 45

33. Tanggung Jawab Pemenang Lelang.............................................................................. 46

Page 6: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

5

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A - Lembar Data Proses Pelelangan

Lampiran B - Lembar Evaluasi Penawaran Peserta Lelang

Lampiran C - Spesifikasi Teknis Dan Desain

Lampiran D - Isi Dokumen Penawaran Administrasi Dan Teknis

Lampiran E - Isi Dokumen Penawaran Finansial

Lampiran F - Rancangan Perjanjian Kerjasama

Lampiran G - Outline Dokumen Penawaran

Lampiran H - Memorandum Informasi

Page 7: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

6

UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL(REQUEST FOR PROPOSAL)

Jakarta, ...2016

Nomor :

KepadaYth.

[nama dan alamat perusahaan/pimpinan konsorsium]

U.p [Nama Direktur/Pimpinan perusahaan/konsorsium]

Perihal : Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal (Request for Proposal/RfP)untuk Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan UsahaPengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan.

Dengan ini kami menyampaikan Dokumen Permintaan Proposal/RfP dengan ketentuansebagai berikut:

1. Peserta Lelang diminta untuk menyampaikan Dokumen Penawaran yang mengacupada ketentuan yang terdapat dalam Dokumen Permintaan Proposal/ RfP dan PesertaLelang diberikan hak untuk mengoperasikan dan memelihara Proyek KerjasamaPemerintah-Badan Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) diProvinsi Sumatera Selatan dengan seluruh fasilitas pendukung Proyek yang berada dilokasi melalui mekanisme Operasi dan Pemeliharaan (Operate and Maintenance -OM);

2. Peserta Lelang diminta untuk meyampaikan Dokumen Penawaran dengan metode 2(dua) sampul. Sampul I berisikan Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis danSampul II berisikan Dokumen Penawaran Finansial. Masa berlaku surat penawarandan Jaminan Penawaran adalah 180 (seratus delapan puluh) Hari terhitung sejakTanggal Pemasukan Dokumen Penawaran.

3. Jadwal pengadaan adalah sebagaimana Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Perubahan Jadwal Pengadaan

No. Kegiatan Tanggal1 Penerbitan Dokumen Permintaan Proposal/RfP

kepada Peserta Lelang2 Penyampaian pertanyaan dan atau tanggapan secara

tertulis dari Peserta Lelang terhadap DokumenPermintaan Proposal

3 Penyampaian Surat Kerahasiaan

Page 8: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

7

No. Kegiatan Tanggal4 Pembukaan akses kepada Pusat Data

5 Penjelasan Lelang (Aanwijzing)6 Penerbitan Adendum Dokumen Permintaan Proposal

(apabila diperlukan)11 Penyampaian/pemasukan Dokumen Penawaran12 Pembukaan Dokumen Penawaran (Sampul I)13 Evaluasi Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis

(Sampul I)14 Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran

Administrasi dan Teknis (Sampul I)15 Pembukaan Dokumen Penawaran Finansial (Sampul II)16 Evaluasi Dokumen Penawaran Finansial (Sampul II)17 Pengumuman Pemenang Lelang18 Masa Sanggah19 Penerbitan Surat Pemenang Lelang20 Pembentukan Badan Usaha Pelaksana dan

Penyempurnaan Perjanjian Kerjasama (Negosiasi)21 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama

4. Pengambilan Dokumen Permintaan Proposal/ RfP dilakukan oleh Perwakilan ResmiPeserta Lelang dan dapat diwakilkan dengan membawa surat kuasa dari PerwakilanResmi Peserta Lelang tersebut dan kartu tanda pengenal.

5. Dokumen Permintaan Proposal/ RfP dapat diambil dalam bentuk cetakan dan/ataudalam bentuk cakram optik dalam format pdf, pada alamat yang tertera di bawah inisesuai dengan jadwal di atas, antara jam 09.00 - 15.00 WIB.

6. Dokumen Penawaran dikirim ke:

Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan UsahaPengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan

Sekretariat:Alamat : Kementerian Perhubungan

Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta 10110Telepon: 021-...

Email :

Demikian disampaikan untuk diketahui.

Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan UsahaPengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan

Page 9: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

8

A. DESKRIPSI PROYEK

1. Gambaran Umum Proyek

Kota Palembang yang merupakan ibukota Provinsi Sumatra Selatan, termasuk salah satukota metropolitan di Indonesia. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumaterasetelah Medan. Kota Palembang terkenal sebagai kota industri dan perdagangan.

Saat ini, bandar udara yang ada di Kota Palembang Bandar Sultan Mahmud Badaruddin II(SMB II) telah menjadi Bandar Udara Internasional yang artinya konektivitas KotaPalembang dengan dunia Internasional telah terbuka. Di sisi lain, transportasi darat KotaPalembang juga telah dilakukan pembenahan. Dengan adanya Surat Keputusan no 1465Tahun 2008 yang dikeluarkan Walikota Kota Palembang tentang Penghentian danPenggantian kendaraan bus kota dan angkutan sejenis diganti dengan Bus Mass RapidTransit yang bernama Trans Musi dapat menjadi awal yang baik untuk menata sistemtransportasi darat yang ada. Namun demikian seiring perkembangan kota maka jumlahpenduduk akan meningkat. Oleh karena itu perlu ada alternatif transportasi massal lainyang dapat mengantisipasi hal tersebut dan untuk penataan kota yang lebih terencana.

Pada tahun 2018, akan dilaksanakan Asean Games di Indonesia dan lokasi event akanmencakup di Jakarta dan di Provinsi Sumatera Selatan. Pemerintah Indonesia telahmenerbitkan Peraturan Presiden Nomor 116 tahun 2015 tentang PercepatanPenyelenggaran Kereta Api Ringan (light rail transit) di Provinsi Sumatera Selatan untukmendukung pembangunan di Provinsi Sumsel dan meningkatkan pelayanan transportasi.

Untuk mendukung rencana Pemerintah Indonesia sebagai penyelenggara eventinternasional Asean Games dan misi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, khususnyaWalikota Palembang maka dilakukan percepatan penyelenggaraan Kereta Api Ringan(light rail transit/LRT) sebagai salah satu transportasi massal dengan kapasitas angkutmenengah. Dengan adanya monorel ini, dukungan pelayanan transportasi dalampenyelenggaraan event internasional dapat tersedia dan penataan kota dapat terencanadengan baik sebagai upaya antisipasi kepadatan jalan raya di kota. Keberadaantransportasi monorel dapat melayani angkutan penumpang yang lebih memadai. Rencanapembangunan jalur monorel di Palembang dibagi menjadi empat koridor, yaitu:

Koridor 1 : Masjid Agung – Jakabaring - Lingkar Selatan Koridor 2 : Prameswara - UNSRI Bukit - Kapten Rivai – Veteran - Perintis

Kemerdekaan - RE Martadinata - Mayor Zen Koridor 3 : Demang Lebar Daun - Basuki Rahmat - R.Sukamto - Abdul Rozak - Patal

Pusri Koridor 4 : Masjid Agung (Ampera) - Jln. Jendral Sudirman - Bandara SMB II

Kementerian Perhubungan dalam hal ini Menteri Perhubungan adalah sebagaiPenangggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dan dapat menerbitkan Peraturan MenteriPerhubungan untuk mempercepat pelayanan kereta api ringan.

Page 10: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

9

Kerangka Peraturan Perundang-undangan

KPBU- Perpres 38/2015

- Peraturan Menteri PerencanaanPembangunan Nasional 4/2015

- Peraturan Kepala LembagaKebijakan Pengadaan Barang/JasaPemerintah 19/2015

Tentang Kerjasama Pemerintahdengan Badan Usaha dalamPenyediaan Infrastruktur

Tentang Tata Cara PelaksanaanKerjasama Pemerintah dengan BadanUsaha dalam PenyediaanInfrastruktur

Tentang Tata Cara PelaksanaanPengadaan Badan Usaha KerjasamaPemerintah dengan Badan usahadalam Penyediaan Infrastruktur

Perhubungan- UU No. 23/2007 Tentang Perkereta-apian

Investasi- UU 25/2007

- Perpres 39/2014

Tentang Penanaman Modal

Tentang Daftar Bidang Usaha yangTertutup dan Bidang Usaha yangTerbuka dengan Persyaratan diBidang Penanaman Modal

Persaingan Usaha- UU 5/1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli

dan Persaingan Tidak Sehat

Lingkungan Hidup- UU 32/2009

- PP 27/2012

- Peraturan Menteri LingkunganHidup 5/2012

Tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup

Tentang Izin Lingkungan

Tentang Jenis Rencana Usahadan/atau Kegiatan Yang WajibMemiliki Analisis Mengenai DampakLingkungan

Keselamatan Kerja- UU 1/1970 dan peratuan

pelaksananyaTentang Keselamatan Kerja

Penjaminan Infrastruktur- Perpres 78/2010 Tentang Penjaminan Infrastruktur

dalam Proyek Kerja SamaPemerintah dengan Badan Usahayang Dilakukan Melalui Badan UsahaPenjaminan Infrastruktur

Page 11: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

10

- Peraturan Menteri Keuangan260/PMK.011/2010

Tentang Petunjuk PelaksanaanPenjaminan Infrastruktur dalamProyek Kerjasama Pemerintahdengan Badan Usaha

Pengelolaan Aset Negara- PP 27/2014 Tentang pengelolaan Barang Milik

Negara/DaerahPemerintahan Daerah

- UU 23/2014 beserta perubahannya

- PP 50/2007

- Peraturan Menteri Dalam Negeri22/2009

Tentang Pemerintah Daerah

Tentang tata Cara Pelaksanaan KerjaSama Daerah

Tentang Petunjuk Teknis Tata CaraKerja Sama Daerah

Keuangan Negara- UU 17/2003 Tentang Keuangan Negara

Perbendaharaan Negara- UU 1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara

Kerangka Kelembagaan

Skema kerjasama LRT Palembang diarahkan untuk pengadaan penyelenggaraan

prasarana (jalur kereta api, stasium kereta api dan fasilitas operasi kereta api) yang

meliputi a. pembangunan prasarana; b. pengoperasian prasarana; c. perawatan

prasarana; dan d. pengusahaan prasarana

a. Badan Usaha Pelaksana

Badan Usaha yang terpilih dalam proses pelelangan selanjutnya akan membentuk badan

hukum yang khusus untuk melaksanakan proyek (Badan Usaha).

b. Government Contracting Agency (Penanggung Jawab Perjanjian Kerjasama/PJPK)

Penentuan PJPK dalam proyek KPBU LRT Palembang ini adalah Kementerian Perhubungan

RI.

c. Tim KPBU LRT Palembang

Tim KPBU perlu segera dibentuk. Sampai dengan laporan ini dibuat pihak belumterbentuk Tim KPBU LRT Palembang.

Page 12: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

11

d. Bappenas

Bappenas berperan dalam memfasilitasi persiapan proyek KPBU LRT Palembang ini.

e. Kementerian Keuangan

Kementerian Keuangan juga akan berperan dalam menentukan alokasi Dukungan

Pemerintah terhadap KPBU LRT Palembang untuk meningkatkan kelayakan finansial dari

proyek. Selain itu, Kemenkeu akan membantu dalam penyiapan pelaksanaan Penjaminan

Pemerintah apabila diperlukan. Sampai saat ini belum ditentukan apakah proyek ini akan

meminta VGF (viability gap funding) dari pemerintah.

f. Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan selain sebagai PJPK dalam KPBU LRT Palembang berperan

sebagai regulator. Menurut Pasal 377 PP No. 56/2009 Menteri Perhubungan melakukan

pembinaan perkerataapian nasional yang meliputi:

i. penetapan arah dan sasaran kebijakan pengembangan perkeretaapian nasional,

provinsi, dan kabupaten/kota;

ii. penetapan pedoman, standar, serta prosedur penyelenggaraan dan pengembangan

perkeretaapian;

iii. penetapan kompetensi pejabat yang melaksanakan fungsi di bidang perkeretaapian;

iv. pemberian arahan, bimbingan, pelatihan, serta bantuan teknis kepada pemerintah

daerah, penyelenggara, dan pengguna jasa perkeretaapian; dan

v. pengawasan terhadap perwujudan pengembangan sistem perkeretaapian.

Page 13: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

12

Kerangka Komersial

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 116 Tahun 2015 tentang Percepatan

Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan

Pemerintah menugaskan kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk. untuk membangun

prasarana LRT Palembang (Pasal 2 ayat (1)). Kemudian berdasarkan ketentuan Pasal 16,

Pemerintah menugaskan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menyelenggarakan

“sarana” LRT yang meliputi pengoperasian, perawatan dan pengusahaan. Dengan

demikian, skema KPBU LRT Palembang yang ditawarkan kepaa pihak swasta kerjasama

pengoperasian prasarana, perawatan prasarana; dan pengusahaan prasarana dalam

kerangka KPBU. Bentuk KPBU adalah pemberian konsesi kepada BUP untuk melakukan

pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan prasarana

.

Untuk pembayaran menggunakan skema availability payment berdasarkan Perpres

No.38/2015. Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment) adalah

Gambar 2 Kedudukan & Hubungan Pemangku Kepentingan dalam Proyek KPBULRT Palembang

Page 14: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

13

pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada

Badan Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan Infrastruktur yang sesuai dengan

kualitas dan/atau kriteria sebagaimana ditentukan dalam perjanjian KPBU. Dengan

demikian pemerintah akan membayar secara berkala.

Skema pembayaran untuk layanan penggunaan sarana perkeretaapian adalah

sebagai berikut:

- PT. KAI akan membayar Track Access Charge kepada pemerintah dan sebaliknya

Pemerintah akan membayar infrastructure maintanance and operation (IMO)

sarana kepada PT KAI dengan skema availability payment. Idealnya antara TAC dan

AP besaran jumlahnya akan saling mengkompensasi (set off).

- Terhadap pengguna sarana perkeretaapian tarifnya akan menjadi pendapatan

pemerintah.

Akan tetapi skema pembayaran dalam KPBU LRT Palembang adalah sebagai berikut:

- Pemerintah akan membayar infrastructure maintanance and operation (IMO)

prasarana kepada PT KAI dengan skema availability payment untuk biaya

pengoperasian dan pemeliharaan yang dilakukan oleh BU dengan jumlah dan

kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam perjanjian.

Page 15: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

14

- BU akan menarik sewa atau fee dari non fairbox dari tenant/retail. Jika hasilpenarikan sewa atau fee melebihi jumlah yang ditetapkan dalam perjanjian makasurplus hasil sewa/fee akan diserahkan kepada pemerintah

B. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG

3. Definisi

Istilah-istilah yang didefinisikan berikut ini digunakan dalam Dokumen PermintaanProposal ini dan akan memiliki arti sebagaimana ditentukan di bawah ini. Istilah-istilahlainnya yang diawali dengan huruf besar yang digunakan akan memiliki arti yang samasebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama.

a. “Afiliasi” adalah sehubungan dengan suatu Pihak atau suatu Subyek Hukum, setiapSubyek Hukum yang secara langsung atau tidak langsung, melalui satu atau lebihpihak perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh atau di bawah kendali yangsama dengan Pihak atau Subyek Hukum tersebut. Yang dimaksud dengan “kendali”dalam definisi ini, berarti kepemilikan atas lebih dari 50% (lima puluh persen),secara langsung atau tidak langsung, atas saham dengan hak suara ataukepentingan modal lainnya dari Subyek Hukum tersebut atau memiliki hak untukmemberikan arahan kepada manajemen atau menyebabkan diarahkannyamanajemen dan kebijakan usaha dari Subyek Hukum tersebut.

b. “Pimpinan Konsorsium” adalah Peserta Lelang, yang merupakan anggota darikonsorsium yang memenuhi kriteria yang terdapat dalam Lampiran D.8 dariDokumen Permintaan Proposal ini.

c. “Badan Usaha Pelaksana” adalah Badan Usaha berbentuk Perseroan Terbatas yangsecara khusus didirikan oleh Pemenang Lelang berdasarkan hukum Indonesia untukmelaksanakan Proyek.

d. “Dokumen Permintaan Proposal” atau Dokumen Permintaan Proposal (Request forProposal/RfP) adalah dokumen ini termasuk dengan semua lampiran dan setiapadendum/perubahan serta klarifikasi yang ditetapkan oleh Panitia Pengadaan.

e. “Dokumen Penawaran” adalah Dokumen yang disampaikan oleh Peserta Lelangkepada Panitia Pengadaan yang terdiri atas dokumen administrasi, dokumen teknisdan dokumen finansial sebagaimana dipersyaratkan dalam Dokumen PermintaanProposal ini.

f. “Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis” adalah isi dari Sampul penawaranpertama atau Sampul I yang disampaikan Peserta Lelang sesuai dengan Bagian 17.2.

Page 16: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

15

g. “Dokumen Penawaran Finansial” adalah isi dari Sampul penawaran kedua atauSampul II untuk disampaikan oleh Peserta Lelang sesuai dengan Bagian 17.3.

h. “Dokumen Prakualifikasi” adalah dokumen prakualifikasi yang ditetapkan olehPanitia Pengadaan dan termasuk perubahannya, yang menjadi ketentuan prosespra-kualifikasi.

i. “Hari” adalah periode dua puluh empat (24) jam berturut-turut yang berakhir padatengah malam Waktu Standar Indonesia Bagian Barat. Satu Hari adalah satu harikalender.

j. “Hari Kerja” adalah hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali dinyatakan sebagaihari libur nasional, di Indonesia.

k. “Indonesia” adalah Republik Indonesia.

l. “Jaminan Penawaran” adalah jaminan untuk penawaran berupa bank garansidengan ketentuan tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali (unconditionalclause and irrevocable) yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Jaminan sejumlah Rp......,- (..... Rupiah), sebagai jaminan sesuai dengan ketentuan Bagian 17.2.2.Dokumen Permintaan Proposal ini.

m. “Jaminan Pelaksanaan Tahap I” adalah suatu standby letter of credit yang tidakbersyarat dan tidak dapat ditarik kembali dalam bentuk sebagaimana ditetapkandalam Perjanjian Kerjasama yang diterbitkan oleh Bank untuk kepentingan PJPKsejumlah 5% dari nilai investasi yang diajukan oleh Peserta Lelang yang MemenuhiPersyaratan dalam Dokumen Penawaran sebagai jaminan atas pelaksanaankewajiban-kewajiban Badan Usaha Pelaksana berdasarkan Perjanjian Kerjasama dariTanggal Penandatanganan sampai dengan Tanggal Efektif. Format JaminanPelaksanaan tahap I dapat dilihat pada Lampiran F Perjanjian Kerjasama, BentukJaminan.

n. “Jaminan Pelaksanaan Tahap II” adalah suatu standby letter of credit yang tidakbersyarat dan tidak dapat ditarik kembali dalam bentuk sebagaimana ditetapkandalam Perjanjian Kerjasama yang diterbitkan oleh Bank untuk kepentingan PJPKsejumlah 5% dari nilai konstruksi yang diajukan oleh Peserta Lelang yang MemenuhiPersyaratan dalam Dokumen Penawaran sebagai jaminan atas pelaksanaan olehBadan Usaha Pelaksana terhadap kewajiban-kewajibannya berdasarkan PerjanjianKerjasama dari Tanggal Efektif sampai dengan Tanggal Operasional Komersial.Format Jaminan Pelaksanaan tahap II dapat dilihat pada Lampiran F PerjanjianKerjasama, Bentuk Jaminan.

o. “Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha” untuk selanjutnya disebut sebagai“KPBU” adalah kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam penyediaaninfrastruktur yang dilakukan melalui Perjanjian Kerjasama atau pemberian izinpengusahaan.

Page 17: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

16

p. “Kontraktor Operasional dan Pemeliharaan” adalah kontraktor (-kontraktor) yangberpengalaman dalam pengoperasian dan pemeliharaan jaringan telekomunikasiserta pelayanan telekomunikasi yang ditunjuk oleh Badan Usaha berdasarkanKontrak Pengoperasian dan Pemeliharaan..

q. “Masa Berlaku Penawaran” adalah masa berlakunya Dokumen Penawaran sesuaidengan ketentuan Bagian 17 Dokumen Permintaan Proposal ini, yaitu selama 180(seratus delapan puluh) Hari sejak Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran.

r. “Masa Sanggah” waktu yang diberikan oleh Panitia Pengadaan kepada PesertaLelang untuk mengajukan Sanggahan sebagaimana diatur dalam Bagian 32 dariDokumen Permintaan Proposal ini.

s. “Panitia Pengadaan” adalah Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana yangdibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri perhubungan denganNo..tanggal...tentang.

t. “Pemenang Lelang” adalah Peserta Lelang yang diberikan Surat PenetapanPemenang Lelang sebagaimana diatur dalam Bagian 33 Dokumen PermintaanProposal ini.

u. “Pemerintah” adalah Pemerintah Negara Republik Indonesia.

v. “Pengendalian” adalah kekuasaan untuk mengarahkan atau menyebabkan arahkebijakan pengelolaan badan hukum, berdasarkan kontrak, instansi atau yanglainnya.

w. “Perjanjian Kerjasama” adalah perjanjian yang akan ditandatangani oleh BadanUsaha Pelaksana dan PJPK yang menetapkan landasan kerjasama Proyek.

x. “Perjanjian Operasional dan Pemeliharaan” adalah suatu perjanjian untukoperasional dan pemeliharaan Proyek yang akan ditandatangani oleh Badan UsahaPelaksana dan Kontraktor Operasional dan Pemeliharaan.

y. “Perwakilan Resmi Peserta Lelang” adalah orang yang diberi kuasa oleh PesertaLelang melalui pemberian Surat Kuasa, untuk bertindak sebagai Perwakilan ResmiPeserta Lelang dalam hubungannya dengan Panitia, Pemerintah, dan/atau instansiterkait lainnya untuk semua hal yang berkaitan dengan Proses Pelelangan yangterkait dengan Proyek.

z. “Peserta Lelang” adalah peserta yang telah lulus proses prakualifikasi yangdiumumkan oleh Panitia Pengadaan melalui Pengumuman Hasil PrakualifikasiPengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan UsahaPengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit).

aa. “Peserta Lelang Yang Memenuhi Persyaratan” adalah Peserta Lelang yangDokumen Penawarannya sesuai dengan seluruh persyaratan, kondisi, danspesifikasi dari Dokumen Permintaan Proposal ini tanpa adanya penyimpangan dan

Page 18: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

17

reservasi yang material, sebagaimana tercantum di Bagian 26 dari DokumenPermintaan Proposal ini.

bb. “Pihak Penerbit Jaminan” adalah bank yang berdomisili di Indonesia dan memilikiperingkat minimum AA- yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat Pefindo danFitch Ratings Indonesia.

cc. “Proses Pelelangan” adalah prosedur seleksi kompetitif yang ditentukan dalamDokumen Permintaan Proposal ini.

dd. “Proyek” adalah Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha Pengelola PrasaranaKereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan.

ee. “PJPK” adalah Penanggung Jawab Proyek Kerjasama dalam hal ini adalah MenteriPerhubungan, Republik Indonesia.

ff. “Rancangan Perjanjian Kerjasama” adalah rancangan Perjanjian Kerjasama yangdisepakati secara final yang diterbitkan oleh PJPK sesuai dengan Lampiran FDokumen Permintaan Proposal ini.

gg. “Rupiah” adalah mata uang resmi Republik Indonesia.

hh. “Sanggahan” adalah keberatan yang diajukan oleh Peserta Lelang kepada PJPKsehubungan dengan penyimpangan prosedur pelaksanaan pelelangan, sebagaimanadiatur dalam Bagian 32 dari Dokumen Permintaan Proposal.

ii. “Spesifikasi Teknis dan Desain Proyek” adalah persyaratan minimum teknis dandesain dari Proyek yang ditetapkan pada Lampiran C dalam Dokumen PermintaanProposal ini.

jj. “Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran” adalah tanggal yang tercantum padaLampiran A Lembar Data Proses Pelelangan dari Dokumen Permintaan Proposal ini,yang ditentukan sebagai hari pengajuan Dokumen Penawaran.

4. Praktek KKN

4.1 Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan.

4.2 Peserta dan pihak yang terkait dengan pekerjaan ini berkewajiban mematuhi etikapengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:

a. Berusaha mempengaruhi anggota Panitia Pengadaan dalam bentuk dan caraapapun, untuk memenuhi keinginan Peserta yang bertentangan dengan DokumenPermintaan Proposal, dan/atau peraturan perundang-undangan.

b. Melakukan persekongkolan dengan Peserta Lelang lain untuk mengatur hasillelang, sehingga mengurangi / menghambat / memperkecil / meniadakanpersaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;

Page 19: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

18

c. Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidakbenar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Permintaan Proposal.

4.3 Peserta yang menurut penilaian Panitia Pengadaan terbukti melakukan tindakansebagaimana dimaksud dalam angka 4.1 di atas dikenakan sanksi sebagai berikut;

a. Sanksi administratif, seperti digugurkan dari Proses Lelang atau pembatalanpenetapan pemenang; dan/atau

b. Sanksi pencantuman dalam daftar hitam; dan/atau

c. Gugatan secara perdata; dan/atau

d. Pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.

4.4 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Panitia Pengadaan kepada PJPK.

5. Benturan Kepentingan

5.1. Peserta Lelang, termasuk Afiliasinya, tidak boleh memiliki benturan kepentingan.Tanpa membatasi makna umum dari benturan kepentingan, masing-masing situasisebagai berikut akan dianggap sebagai suatu “Benturan Kepentingan”:

a. Pihak yang terlibat pada tahapan penyiapan dan/atau transaksi sebagai konsultanatau Badan Penyiapan:

(i) Menjadi Peserta atau anggota konsorsium Peserta Pengadaan Badan UsahaPelaksana pada Proyek KPBU yang sama;

(ii) Sebagai pemegang saham dan/atau pengurus pada perusahaan menjadiPeserta atau perusahaan pada anggota konsorsium dalam Pengadaan BadanUsaha Pelaksana pada proyek KPBU yang sama;

(iii) Memberikan pembiayaan/pendanaan atau memberikan penjaminan padaProyek KPBU yang sama; dan/atau

(iv) Menjadi konsultan bagi Peserta Badan Usaha Pelaksana pada Proyek KPBUyang sama.

b. Pihak yang bertindak selaku konsultan pada lebih dari 1 (satu) Peserta dalamProyek KPBU yang sama;

c. Anggota direksi atau dewan komisaris suatu Badan usaha yang menjadi Pesertamerangkap sebagai anggota direksi atau dewan komisaris pada Badan Usaha lainyang menjadi Peserta pada Proyek KPBU yang sama;

d. Anggota Panitia Pengadaan/Tim KPBU/PJPK memiliki hubungan afiliasi denganPeserta pada Proyek KPBU yang sama. Hubungan afiliasi dimaksud adalah sebagaiberikut:

Page 20: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

19

(i) Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua,baik secara horizontal maupun vertikal; dan/atau

(ii) Memiliki kendali pada perusahaan Peserta baik langsung maupun tidaklangsung.

e. Kegiatan atau tindakan yang berpotensi menimbulkan persaingan usaha tidaksehat sebagaimana tercantum pada ketentuan perundangan mengenai laranganpraktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat; dan/atau

f. Hubungan antara 2 (dua) atau lebih Badan Usaha yang menjadi Peserta padaPengadaan yang sama dikendalikan oleh pihak yang sama, baik langsung maupuntidak langsung (ketentuan ini tidak berlaku bagi Peserta Lelang yang berbentukBadan Usaha Milik Negara).

5.2. Jika pada setiap saat sebelum penandatanganan Perjanjian Kerjasama, PesertaLelang, Afiliasinya, anggota-anggota konsorsium, atau Afiliasi mereka diketahuimemiliki Benturan Kepentingan sesuai dengan ketentuan Bagian ini, terlepas dariapakah Surat Penetapan Pemenang Lelang telah diberikan atau kepada siapadiberikan, Peserta Lelang tersebut akan didiskualifikasi, dan Jaminan Penawarannyaakan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dan disetor ke Kas Negara. Apabila BenturanKepentingan melibatkan Peserta Lelang lainnya, maka setiap Peserta Lelang yangterlibat dengan Benturan Kepentingan tersebut akan didiskualifikasi, dan setiapJaminan Penawarannya akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dan disetor ke KasNegara.

5.3. Meskipun bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen PermintaanProposal, Surat Penetapan Pemenang Lelang, atau dokumen terkait lainnya, PJPKmemiliki hak untuk memutuskan Perjanjian Kerjasama tanpa bertanggung jawabdalam bentuk apapun kepada Peserta Lelang apabila Peserta Lelang memilikiBenturan Kepentingan sesuai dengan ketentuan dalam Bagian ini, JaminanPelaksanaan yang masih ada akan dicairkan oleh PJPK dan disetor ke Kas Negarasebagai kompensasi dan kerugian yang wajib dibayar oleh Peserta Lelang.

6. Pakta Integritas

6.1. Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi dannepotisme (KKN) sebagaimana dijelaskan pada Bagian 4 Dokumen PermintaanProposal ini.

6.2. Peserta Lelang harus menandatangani pakta integritas pada saat pemasukanDokumen Penawaran.

6.3. Pakta integritas harus ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama badan usahaatau dalam hal Peserta merupakan konsorsium oleh penerima kuasa dari para

Page 21: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

20

direktur utama anggota konsorsium atau oleh pejabat yang menurut perjanjiankerjasama adalah yang berhak mewakili badan usaha yang bekerja sama.

7. Kepesertaan

7.1. Peserta Lelang yang berbentuk Badan Usaha Tunggal dapat melakukan perubahankepesertaan menjadi konsorsium; dan Peserta Lelang yang berbentuk konsorsiumdapat melakukan perubahan anggota konsorsium dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Badan usaha yang baru bergabung dan tidak tercantum sebagai badan usahayang lulus tahap Prakualifikasi tidak boleh menjadi badan usaha pengendali.Badan usaha pengendali berarti penguasaan setidaknya 51% (lima puluh satupersen) ekuitas dalam konsorsium/Badan Usaha Pelaksana yang dibentukapabila ditetapkan sebagai pemenang pelelangan;

b. Anggota baru harus memenuhi persyaratan administrasi sebagaimana diaturdalam Dokumen Prakualifikasi;

c. Peserta Lelang setelah perubahan keanggotaan tetap memenuhi kualifikasisebagaimana diatur dalam Dokumen Prakualifikasi;

d. Partisipasi perusahaan modal asing dalam konsorsium harus sesuai denganketentuan Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2014 tentang Daftar BidangUsaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan diBidang Penanaman Modal.

7.2. Peserta Lelang dapat membentuk konsorsium di antara sesama Peserta Lelang.

7.3. Permohonan perubahan Kepesertaan sebagaimana dimaksud pada bagian 7.1 harusdiajukan secara tertulis kepada Panitia dalam batas waktu yang telah ditentukan dandalam hal perubahan kepesertaan melibatkan badan usaha baru yang tidaktercantum sebagai badan usaha yang lulus tahap Prakualifikasi maka permohonantersebut harus dilengkapi dengan dokumen sebagai beriku:

a. Surat pernyataan minat (expression of interest) dari badan usaha baru;

b. Akte pendirian dan perubahannya yang telah disahkan oleh institusi yangberwenang dari badan usaha baru;

c. Surat Ijin Usaha badan usaha baru;

d. Profil perusahaan badan usaha baru:

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan bukti setoran pajak 1 (satu) tahunterakhir badan usaha baru, kecuali Badan Hukum Asing;

Page 22: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

21

f. Surat pernyataan kesanggupan untuk membentuk Badan Hukum terpisah dalamwaktu selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah ditunjuk sebagai pemenangpelelangan dari perusahaan baru.

g. Surat pernyataan tidak sedang dalam pengawasan pengadilan, tidak sedangpailit, perusahaannya tidak sedang dihentikan dan tidak sedang menjalani sanksipidana dan tidak dalam sengketa internal dari badan usaha baru;

h. Laporan keuangan badan usaha baru minimal 3 (tiga) tahun terakhir yang diauditoleh akuntan publik;

7.4. Panitia Pengadaan akan melakukan evaluasi terhadap permohonan perubahankepesertaan untuk memastikan dipenuhinya persyaratan sebagaimana dimaksudpada bagian 7.1.

7.5. Panitia Pengadaan berhak menolak atau menyetujui permohonan perubahankeanggotaan sebagaimana dimaksud pada bagian 7.1 dan putusan Panitia berifatfinal dan mengikat.

7.6. Peserta Lelang harus menyusun perjanjian konsorsium yang dibuat dalam AktaNotaris yang secara jelas mencantumkan komposisi kepentingan ekuitas masing-masing anggota dalam konsorsium. Perjanjian konsorsium ini, atau salinan sesuai aslidari perjanjian konsorsium yang dilegalisasi oleh notaris, bersama-sama denganformulir pembentukan konsorsium Peserta Lelang harus disampaikan sebagai bagiandari Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis pada Tanggal PemasukanDokumen Penawaran, dan disusun sesuai dengan Lampiran D.8 Dokumen PermintaanProposal ini.

7.7. Dalam Dokumen Penawaran harus disampaikan juga salinan sesuai asli yangdilegalisasi oleh Notaris, risalah keputusan rapat direksi dari masing-masing anggotakonsorsium, atau apabila menurut prosedur internal perusahaan risalah keputusanrapat direksi tidak diperlukan oleh anggota konsorsium, maka perlu disampaikanbukti persetujuan perusahaan lainnya yang dikeluarkan oleh anggota direksi ataupihak yang memiliki kewenangan sesuai peraturan perusahaan yang diperlukan, yangmenyebutkan keputusannya untuk:

a. Berpartisipasi dalam tahap penawaran Proyek Kerjasama Pemerintah-BadanUsaha Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di ProvinsiSumatera Selatan;

b. Melakukan penyertaan modal/saham dalam Badan Usaha Pelaksana jikaditetapkan sebagai Pemenang Lelang; dan

c. Memberikan kuasa kepada pihak yang akan menandatangani perjanjiankonsorsium untuk dan atas nama perusahaan.

7.8. Komposisi keanggotan konsorsium harus memenuhi kriteria yang tercantum dalamLampiran D.8 Dokumen Permintaan Proposal ini.

Page 23: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

22

7.9. Peserta Lelang harus mengkonfirmasikan peran dari setiap anggota konsorsiumpelelangan untuk Proyek. Pengungkapan ini akan dibuat dalam bentuk yangtercantum dalam Lampiran D.8 Dokumen Permintaan Proposal ini dan akandisampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis.

7.10. Untuk dapat mengajukan Dokumen Penawaran, Peserta Lelang dan setiap anggotakonsorsium:

a. Tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim merugikan lain yang masih dalamproses terhadap PJPK atau terhadap setiap badan pemerintahan Indonesia sejakTanggal Pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan tanggalpenandatangan Perjanjian Kerjasama;

b. Tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, atau dimasukkan dalamdaftar hitam kontraktor oleh PJPK atau badan pemerintahan Indonesia lain, baikmerupakan kontraktor perorangan, persekutuan, atau perusahaan atau sebagaianggota dari suatu usaha patungan atau konsorsium dan tidak memiliki catatankinerja buruk dengan PJPK atau badan pemerintahan Indonesia lain;

c. Mengesampingkan haknya untuk mengajukan peringatan, putusan sela,pelarangan atau gugatan hukum atau proses persidangan terhadap PJPK atauPanitia Pengadaan untuk menghambat dilaksanakannya Proses Pelelangan danpemberian hak untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama kepada PemenangLelang, dan pelaksanaan atau implementasi dari Perjanjian Kerjasama;

d. Tidak dipatuhinya setiap persyaratan yang diatur dalam ketentuan a, b, dan c diatas merupakan alasan tidak diterimanya Dokumen Penawaran ataudiskualifikasi untuk mengikuti Proses Pelelangan dan merupakan alasanpenahanan Jaminan Penawaran.

8. Isi Dokumen Permintaan Proposal

Dokumen Permintaan Proposal ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Undangan kepada Peserta Lelang;

b. Definisi;

c. Instruksi kepada Peserta Lelang;

d. Lampiran A - Lembar Data Proses Pelelangan;

e. Lampiran B - Lembar Evaluasi Dokumen Penawaran;

1) Lampiran B.1: Lembar Evaluasi Administrasi;

2) Lampiran B.2: Lembar Evaluasi Teknis;

3) Lampiran B.3: Lembar Evaluasi Finansial;

Page 24: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

23

f. Lampiran C - Spesifikasi Teknis dan Desain;

g. Lampiran D -Isi Sampul I – Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis;

1) Lembar D.1: Surat Penawaran;

2) Lembar D.2: Surat Jaminan Penawaran;

3) Lembar D.3: Pakta Integritas;

4) Lembar D.4: Surat Kuasa;

5) Lembar D.5: Surat Kerahasiaan

6) Lembar D.6: Penawaran Teknis;

7) Lembar D.7: Rancangan Perjanjian Kerjasama;

8) Lembar D.8: Perjanjian Konsorsium;

h. Lampiran E - Isi Sampul II - Dokumen Penawaran Finansial;

1) Lembar E.1: Penawaran Biaya;

2) Lembar E.2: Rencana Pembiayaan Proyek;

3) Lembar E.3: Model Finansial;

i. Lampiran F - Rancangan Perjanjian Kerjasama;

j. Lampiran G - Outline Dokumen Penawaran;

l. Lampiran H -Informasi Memorandum;

9. Jadwal Pengadaan

Panitia Pengadaan atas inisiatif sendiri dapat mengubah Jadwal Pengadaan. PanitiaPengadaan tidak dapat dibebankan kewajiban apapun atas perubahan Jadwal Pengadaan.Panitia Pengadaan akan menyampaikan setiap perubahan Jadwal Pengadaan secaratertulis kepada seluruh Peserta Lelang.

10. Biaya Penyiapan Penawaran

10.1. Peserta Lelang diwajibkan menanggung seluruh biaya yang terkait denganpenyiapan dan pemasukan Dokumen Penawaran, serta biaya-biaya yang terkaitdengan keikutsertaan Peserta Lelang dalam tahap Penawaran, termasuk namuntidak terbatas pada, pelaksanaan uji tuntas, penjelasan lelang (Aanwijzing) dankonsultasi Peserta Lelang, pemeriksaan lokasi (site investigation), permintaanklarifikasi, konsultan pengawas independen, finalisasi dan penandatangananPerjanjian Kerjasama serta Jaminan Penawaran. Panitia Pengadaan dalam halapapun tidak bertanggung jawab atas biaya-biaya dimaksud.

Page 25: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

24

10.2. PJPK dan Panitia Pengadaan tidak bertanggung jawab atas pengeluaran apa pun olehPeserta lelang terkait penyiapan dan pemasukan Dokumen Penawaran.

11. Uji Tuntas

11.1. Setiap peserta lelang wajib melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap Proyekatas tanggungannya sendiri. Panitia Pengadaan telah menyediakan perangkatpendukung untuk Peserta Lelang dalam persiapan Dokumen Penawaran, yaitu:

a. Data Room/Pusat Data;

b. Draft Perjanjian Kerjasama;

c. Penjelasan Lelang/Aanwijzing.

11.2. Pusat Data akan disediakan oleh Panitia Pengadaan dengan memberikan akseskepada setiap Peserta Lelang terhadap situs website yang menggunakan kata sandi(password) atau ruang data berbentuk fisik. Akses terhadap Pusat Data dapatdiberikan setelah Panitia Pengadaan menerima perjanjian kerahasiaan yang secarasubstansial harus dalam bentuk yang sama dengan format perjanjian kerahasiaansebagaimana tercantum pada Lembar D.5. Dokumen Permintaan Proposal ini yangtelah ditandatangani oleh Perwakilan Resmi Peserta Lelang.

11.3. Dalam rangka membantu Peserta Lelang dalam menyusun DokumenPenawarannya, Panitia Pengadaan dapat mengizinkan pihak-pihak lain yangdiusulkan oleh masing-masing Peserta Lelang untuk memiliki akses terhadap PusatData, termasuk, namun tidak terbatas pada bank/lembaga keuangan, konsultan,dan/atau kontraktor dengan ketentuan:

a. Pihak tersebut diusulkan secara tertulis kepada Panitia Pengadaan oleh PesertaLelang dan telah disetujui oleh Panitia Pengadaan; dan

b. Masing-masing pihak yang diusulkan telah menandatangani perjanjiankerahasiaan yang secara substansial harus dalam bentuk yang sama denganSurat Kerahasiaan sebagaimana tercantum dalam Lembar D.5.

c. Pihak-pihak yang diusulkan Peserta Lelang tersebut dapat juga menghadiripenjelasan lelang (Aanwijzing) dan konsultasi Peserta Lelang.

12. Rancangan Perjanjian Kerjasama

12.1. Bentuk dan isi Draft/Rancangan Perjanjian Kerjasama tercantum dalam Lampiran FDokumen Permintaan Proposal ini.

12.2. Peserta Lelang diberikan kesempatan untuk mengajukan tanggapan tertulis atasketentuan-ketentuan dalam rancangan Perjanjian Kerjasama sesuai dengan Jadwalyang disampaikan oleh Panitia Pengadaan secara tertulis.

Page 26: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

25

12.3. Panitia Pengadaan dapat mempertimbangkan tanggapan sebagai dasar pembuatanperubahan rancangan Perjanjian Kerjasama. Setiap perubahan rancangan PerjanjianKerjasama akan disampaikan dalam bentuk adendum/perubahan DokumenPermintaan Proposal.

12.4. Selain kesempatan untuk mengajukan tanggapan tertulis, Peserta Lelang jugadiberikan kesempatan untuk melakukan Konsultasi dengan Panitia Pengadaanterkait rancangan Perjanjian Kerjasama sesuai dengan dengan Jadwal yangdisampaikan oleh Panitia Pengadaan secara tertulis.

12.5. Panitia Pengadaan akan menyampaikan Rancangan Perjanjian Kerjasama sebagaibagian dari Adendum/Perubahan Dokumen Permintaan Proposal berdasarkantanggapan atas Rancangan Perjanjian Kerjasama, penjelasan lelang (Aanwijzing),dan setiap proses konsultasi dengan Peserta Lelang. Dalam menyusun DokumenPenawaran, Peserta Lelang harus berpedoman pada Adendum/PerubahanDokumen Permintaan Proposal dan Adendum/Perubahan Rancangan PerjanjianKerjasama. Dokumen Penawaran yang tidak berpedoman padaAdendum/Perubahan Dokumen Permintaan Proposal dan Adendum/PerubahanRancangan Perjanjian Kerjasama akan dianggap sebagai Dokumen Penawaran yangtidak memenuhi syarat.

13. Rapat Penjelasan dan Peninjauan Lapangan

13.1. Panitia Pengadaan akan mengundang seluruh Peserta Lelang secara kolektif untukmenghadiri penjelasan lelang (Aanwijzing) dan untuk menghadiri konsultasi secaraindividu.

13.2. Peserta Lelang tidak diwajibkan untuk menghadiri penjelasan lelang (Aanwijzing)dan konsultasi, dan ketidakhadiran dalam penjelasan lelang (Aanwijzing) dankonsultasi tidak dapat dijadikan alasan untuk mendiskualifikasi Peserta Lelang.

13.3. Prosedur Penjelasan Lelang (Aanwijzing)

13.3.1. Penjelasan lelang (Aanwijzing) harus dilakukan secara terbuka untukseluruh Peserta Lelang atau Perwakilan Resminya secara kolektif.

13.3.2. Kecuali jika ditentukan lain, penjelasan lelang (Aanwijzing) akandiselenggarakan di Jakarta. Panitia Pengadaan akan menyampaikan suratundangan kepada seluruh Peserta Lelang untuk menghadiri penjelasanlelang (Aanwijzing) dengan mencantumkan secara jelas waktu, tempat danformat penjelasan lelang (Aanwijzing).

13.3.3. Tujuan penjelasan lelang (Aanwijzing) adalah memberikan penjelasankepada Peserta Lelang yang terkait dengan prosedur, persyaratanadministratif, persyaratan teknis dan persyaratan finansial.

Page 27: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

26

13.3.4. Setelah pelaksanaan penjelasan lelang (Aanwijzing), Peserta Lelang dapatmenyampaikan pertanyaan-pertanyaan atau tanggapan-tanggapan secaratertulis kepada Panitia Pengadaan tentang Dokumen PermintaanProposal/RfP pada jangka waktu sesuai dengan dengan Jadwal yangdisampaikan oleh Panitia Pengadaan secara tertulis.

13.3.5. Seluruh pertanyaan atau tanggapan dari Peserta Lelang dan jawaban dariPanitia Pengadaan baik dalam proses penjelasan lelang (Aanwijzing)maupun yang disampaikan secara tertulis akan dituangkan dalam beritaacara penjelasan lelang (Aanwijzing). Berita acara penjelasan lelang(Aanwijzing) akan disampaikan oleh Panitia Pengadaan kepada seluruhPeserta Lelang.

13.3.6. Agenda penjelasan lelang adalah sebagai berikut:

a. Pembukaan/Pengantar Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan UsahaPengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di ProvinsiSumatera Selatan;

b. Penjelasan Dokumen Permintaan Proposal/RfP, meliputi penjelasanmengenai metode pengadaan, tata cara pemasukan DokumenPenawaran, dokumen yang harus dilampirkan dalam DokumenPenawaran, tata cara pembukaan Dokumen Penawaran, metodeevaluasi penawaran, hal-hal yang dapat menggugurkan penawaran,konsep Perjanjian Kerjasama, besaran, masa berlaku dan pihak yangdapat mengeluarkan Jaminan Penawaran;

c. Tanya/Jawab;

d. Penutup.

13.4. Prosedur Konsultasi

13.4.1. Proses konsultasi dilakukan secara tertutup antara Panitia Pengadaandengan masing-masing Peserta Lelang dan/atau Perwakilan Resminya.

13.4.2. Peserta Lelang dapat didampingi oleh pihak-pihak yang terkait pada Bagian13.1 dalam proses konsultasi.

13.4.3. Kecuali jika ditentukan lain, proses konsultasi akan diselenggarakan diJakarta sesuai dengan Jadwal yang disampaikan oleh Panitia Pengadaansecara tertulis. Panitia Pengadaan akan menyampaikan surat undangankepada seluruh Peserta Lelang untuk menghadiri proses konsultasi denganmencantumkan secara jelas waktu, tempat dan format proses konsultasi.Proses konsultasi akan diselenggarakan setelah batas akhir pengajuantanggapan atas Rancangan Perjanjian Kerjasama. Waktu/durasi yangdiberikan kepada masing-masing Peserta Lelang dalam proses konsultasiadalah maksimal selama 3 (tiga) jam.

Page 28: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

27

13.4.4. Maksud dari proses konsultasi adalah untuk memberikan kesempatankepada Peserta Lelang untuk menyampaikan tanggapan dan mendiskusikanDokumen Permintaan Proposal dan Rancangan Perjanjian Kerjasamadengan Panitia Pengadaan sebelum penerbitan Adendum/PerubahanDokumen Permintaan Proposal/RfP dan Adendum/Perubahan RancanganPerjanjian Kerjasama sebagaimana diatur pada Bagian 12.

13.4.5. Konsultasi untuk Dokumen Permintaan Proposal/RfP dan RancanganPerjanjian Kerjasama dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali sebagaimanadimaksud dalam Jadwal yang disampaikan oleh Panitia Pengadaan secaratertulis dan bila diperlukan, Panitia Pengadaan dapat mempertimbangkanuntuk melakukan konsultasi tambahan.

13.5. Peninjauan Lapangan

13.5.1. Setelah pelaksanaan penjelasan lelang, apabila diperlukan, PanitiaPengadaan bersama-sama dengan Peserta Lelang dapat mengunjungi danmeninjau lokasi Proyek dan lingkungan sekitarnya serta memperolehsegala informasi yang dianggap perlu dalam rangka menyiapkan DokumenPenawaran.

13.5.2. Pelaksanaan peninjauan lokasi proyek dan lingkungan sekitarnyamerupakan hak yang biaya dan resikonya sepenuhnya dibebankan kepadaPeserta Lelang. Panitia Pengadaan tidak mempunyai kewajiban untukmemfasilitasi atau menyediakan akses untuk meninjau ke lokasi, baik yangterdapat maupun tidak terdapat dalam Data Room.

14. Klarifikasi dan Adendum/Perubahan Dokumen Permintaan Proposal

14.1. Klarifikasi

Setiap Peserta Lelang yang memiliki pertanyaan atau memerlukan informasitambahan sehubungan dengan Dokumen Permintaan Proposal/RfP ini dapatmenyampaikan permintaan klarifikasi kepada Panitia Pengadaan secara tertulis danditandatangani oleh Perwakilan Resmi Peserta Lelang yang disampaikan secaralangsung, melalui email atau faksimili.

14.1.1. Panitia Pengadaan akan menetapkan batas akhir waktu untuk permintaanklarifikasi secara tertulis kepada Peserta Lelang.

14.1.2. Panitia Pengadaan dapat memberikan jawaban secara tertulis atas setiappermintaan klarifikasi dari Peserta Lelang yang akan disampaikan melaluisitus website atau melalui surat maupun email kepada masing-masingPeserta Lelang. Panitia Pengadaan tidak memiliki kewajiban untukmenanggapi setiap permintaan klarifikasi dari Peserta Lelang.

Page 29: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

28

14.1.3. Tanggapan atau jawaban dari Panitia Pengadaan selain yang disampaikansesuai dengan ketentuan Bagian 14.1 ini, dianggap tidak sah.

14.2. Adendum/Perubahan

14.2.1. Panitia Pengadaan atas kewenangannya dapat mengubah, menghapus,memodifikasi, atau menambah setiap bagian dari Dokumen PermintaanProposal/RfP ini dalam bentuk adendum/perubahan yang kemudiandisampaikan kepada seluruh Peserta Lelang.

14.2.2. Peserta Lelang harus dengan segera memberikan konfirmasi kepada PanitiaPengadaan melalui email atau faksimili sebagai bukti penerimaanadendum/perubahan Dokumen Permintaan Proposal/RfP. Keterlambatanatau kegagalan Peserta Lelang dalam menyampaikan konfirmasi tersebuttidak membebaskan Peserta Lelang untuk tidak memenuhi syarat danketentuan adendum/perubahan Dokumen Permintaan Proposal tersebut.

14.2.3. Dalam rangka memberikan waktu yang wajar bagi Peserta Lelang untukmenyesuaikan dengan syarat dan ketentuan adendum/perubahanDokumen Permintaan Proposal/RfP, Panitia Pengadaan dapat, ataskewenangan dan kebijakannya sendiri, memperpanjang batas akhirTanggal Pemasukan Dokumen Penawaran dimana semua hak dankewajiban Peserta Lelang menurut batas akhir sebelumnya, dengandemikian juga menjadi diperpanjang. Panitia Pengadaan memberitahukanperpanjangan batas akhir ini kepada seluruh Peserta Lelang secara tertulis.

14.2.4. Panitia Pengadaan berhak, atas kebijakannya sendiri, untuk menerima ataumenolak Dokumen Penawaran, yang dianggap kurang lengkap atau tidakmemenuhi persyaratan yang tercantum dalam Lampiran B.1 atau untukmemberhentikan Proses Pelelangan dan menolak semua DokumenPenawaran yang disampaikan, tanpa menimbulkan tangung jawab apapunkepada Peserta Lelang atau tidak berkewajiban untuk menginformasikankepada Peserta Lelang alasan untuk pengambilan keputusan di atas.

15. Tanggung Jawab Peserta Lelang

15.1. Setiap Peserta Lelang harus memeriksa seluruh instruksi, ketentuan danpersyaratan, formulir-formulir, spesifikasi dan informasi lainnya sebagaimana diaturdalam Dokumen Permintaan Proposal/RfP dan seluruh adendum/perubahannya.

15.2. Dengan menyampaikan Dokumen Penawaran maka, Peserta Lelang dianggap telahsepenuhnya memeriksa dan menerima seluruh ketentuan dan persyaratan dalamAdendum/Perubahan Dokumen Permintaan Proposal/RfP dan Adendum/PerubahanRancangan Perjanjian Kerjasama, termasuk pemahaman mengenai seluruh kondisiyang ada dan telah memperhitungkan segala risiko dan keadaan yang mungkin

Page 30: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

29

dapat mempengaruhi biaya pelaksanaan dan penyelesaian Proyek. Kegagalan ataukelalaian dalam mengkaji Proyek secara keseluruhan tidak dapat dijadikan alasanbagi Peserta Lelang untuk membebaskannya dari pertanggungjawaban atas isiDokumen Penawaran tersebut, baik pada tahap penawaran maupun pada tahappelaksanaan Proyek (apabila Peserta Lelang tersebut ditetapkan sebagai PemenangLelang).

15.3. Jika Peserta Lelang tidak melakukan due diligence secara menyeluruh termasukmelakukan peninjauan tapak,akses jalan masuk ke lokasi Proyek, kondisi permukaantanah yang berkaitan, penggunaan lahan di sekitar lokasi Proyek dan lainnya, haltersebut tidak dapat dijadikan alasan bagi Peserta Lelang untuk mengubahDokumen Penawarannya di kemudian hari, atau melepaskan Peserta Lelang atauBadan Usaha Pelaksana dari tanggung jawab untuk menghitung danmempertimbangkan kesulitan atau biaya untuk melaksanakan penyelesaian Proyek.Lebih lanjut, Dokumen Penawaran Finansial Peserta Lelang tidak dapat disesuaikandengan alasan apapun pada saat penyelesaian Perjanjian Kerjasama pada saatpelaksanaan Proyek.

15.4. Apabila Peserta Lelang tidak dapat menyampaikan seluruh dokumen dan informasisebagaimana disyaratkan oleh Dokumen Permintaan Proposal ini ataumenyampaikan Dokumen Penawaran yang secara substansi tidak sesuai denganketentuan dan persyaratan, maka tindakan tersebut merupakan tanggung jawabPeserta Lelang, dan Panitia Pengadaan atas kebijakannya, dapat menentukanbahwa Dokumen Penawaran tersebut tidak sesuai dengan persyaratan dalamDokumen Permintaan Proposal/RfP ini, dan Dokumen Penawaran tersebut dapatdidiskualifikasi.

15.5. Peserta Lelang tidak dapat mengubah atau menyesuaikan Dokumen Penawaranyang telah disampaikan kepada Panitia Pengadaan setelah batas akhir pemasukanpenawaran.

15.6. Peserta Lelang dianggap telah mengerti terhadap semua peraturan perundang-undangan di Indonesia, keputusan-keputusan, dan pedoman-pedoman baik lokalmaupun nasional, yang dapat mempengaruhi atau berlaku untuk Proyek.

15.7. Peserta Lelang tidak boleh mengundurkan diri apabila telah menyampaikanDokumen Penawaran dan Dokumen Penawaran tersebut telah diterima oleh PanitiaPengadaan setelah batas akhir pemasukan penawaran.

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

16. Bahasa dan Mata Uang

16.1. Dokumen Penawaran dan seluruh korespondensi yang disampaikan oleh PesertaLelang kepada Panitia Pengadaan wajib ditulis dalam Bahasa Indonesia. Dokumen

Page 31: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

30

pendukung dan dokumen lainnya yang diberikan oleh Peserta Lelang dalamDokumen Penawaran dapat dibuat dalam bahasa lain, dengan ketentuan bahwadokumen-dokumen tersebut disertai dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia.Dokumen pendukung dan dokumen lainnya yang tidak disertai dengan terjemahandalam Bahasa Indonesia tidak dipertimbangkan. Dalam hal terdapat perbedaan,maka versi Bahasa Indonesia yang berlaku.

16.2. Berdasarkan Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 2011 tentang Mata Uang(UU 7/2011) disebutkan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan di dalamwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib menggunakan mata uangRupiah. Peserta Lelang harus menggunakan mata uang Rupiah dalam setiap rencanakeuangan yang dilampirkan dalam Dokumen Penawaran.

17. Struktur dan Isi Dokumen Penawaran

17.1. Umum

17.1.1. Dokumen Penawaran yang disampaikan oleh masing-masing Peserta Lelangterdiri dari:

a. Sampul I (“Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis”);

b. Sampul II (“Dokumen Penawaran Finansial”).

17.1.2. Peserta Lelang dalam mempersiapkan Dokumen Penawaran harus mengisiseluruh kolom kosong dan informasi yang diminta dalam formulir-formuliryang tercantum dalam Lampiran D dan Lampiran E Dokumen PermintaanProposal/RfP ini.

17.1.3. Dokumen Penawaran yang tidak terbaca atau terdapat suatu koreksi,penghilangan, perubahan, tambahan, peniadaan, atau perbedaan didalamnya dapat ditolak, kecuali penghilangan, perubahan, tambahantersebut diparaf oleh Perwakilan Resmi Peserta Lelang dan dilakukansebelum atau pada saat pemasukan Dokumen Penawaran. Peserta Lelangtidak dapat meminta untuk dilakukannya koreksi atau perubahan setelahbatas akhir pemasukan Dokumen Penawaran.

17.1.4. Peserta Lelang harus mengikuti ketentuan susunan Dokumen Penawaransekurang-kurangnyaseperti yang tercantum di dalam outline DokumenPenawaran, sebagaimana tercantum dalam Lampiran G DokumenPermintaan Proposal/RfP.

17.2. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis – Isi Sampul I

17.2.1. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis/Sampul I berisi lembar-lembar yang tercantum dalam Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis

Page 32: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

31

ISI SAMPUL ILembar 1 Surat PenawaranLembar 2 Surat Jaminan PenawaranLembar 3 Pakta IntegritasLembar 4 Surat KuasaLembar 5 Surat KerahasiaanLembar 6 Penawaran TeknisLembar 7 Rancangan Perjanjian KerjasamaLembar 8 Perjanjian Konsorsium

17.2.2. Isi Sampul I diuraikan sebagai berikut:

a. Surat Penawaran

Peserta Lelang wajib menyampaikan Surat Penawaran dalam bentuksebagaimana dimaksud dalam Lembar D.1. Surat Penawaran harusditandatangani oleh Perwakilan Resmi Peserta Lelang.

b. Surat Jaminan Penawaran

Pada Lembar D.2, Peserta Lelang wajib menyerahkan JaminanPenawaran sebesar Rp 2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah) yangditerbitkan oleh Pihak Penerbit Jaminan. Surat Jaminan Penawarantersebut harus disampaikan dalam bentuk sebagaimana ditetapkanpada Lembar D.2.

Jaminan Penawaran sekurang-kurangnya harus berlaku selama 180(seratus delapan puluh) hari. Sebelum berakhirnya Masa BerlakuJaminan Penawaran yang ditetapkan, Panitia Pengadaan dapat memintasecara tertulis kepada satu atau lebih Peserta Lelang yang telahmemenuhi persyaratan untuk memperpanjang masa berlaku JaminanPenawarannya. Apabila Peserta Lelang tersebut menerima permintaanperpanjangan tersebut, maka dalam jangka waktu selambat-lambatnya10 (sepuluh) Hari Kerja sebelum masa berlaku Jaminan Penawaranhabis, Peserta Lelang tersebut harus menyampaikan kepada PanitiaPengadaan Jaminan Penawaran yang telah diperpanjang. Apabila dalamjangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak tanggal permintaanperpanjangan dari Panitia Pengadaan, Peserta Lelang tersebut menolakatau tidak menyerahkan Jaminan Penawaran, maka Peserta Lelangtersebut akan didiskualifikasi dalam Proses Pelelangan selanjutnya danJaminan Penawaran dikembalikan kepada Peserta Lelang. Apabila MasaBerlaku Penawaran diperpanjang sesuai dengan Bagian 18, makaJaminan Penawaran harus diperpanjang sesuai dengan perpanjangan

Page 33: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

32

Masa Berlaku Penawaran dengan prosedur perpanjangan yang samadengan Perpanjangan Pertama.

Setiap Dokumen Penawaran yang tidak disertai dengan JaminanPenawaran akan didiskualifikasi dan dinyatakan gugur dengan alasanbahwa tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. JaminanPenawaran dengan masa berlaku yang kurang dari 180 (seratus delapanpuluh) hari akan dinyatakan gugur dengan alasan tidak sesuai denganpersyaratan yang ditentukan.

Jaminan Penawaran dari Peserta Lelang yang gagal menjadi PemenangLelang akan dikembalikan kepada Peserta Lelang tidak lebih dari 10(sepuluh) Hari Kerja setelah penandatanganan Perjanjian Kerjasamaoleh Badan Usaha Pelaksana.

Jaminan Penawaran Pemenang Lelang akan dikembalikan segera, tidaklebih dari 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah PJPK mengkonfirmasikanbahwa Jaminan Pelaksanaan yang disampaikan Badan Usaha Pelaksanatelah sesuai dengan persyaratan Perjanjian Kerjasama.

Jaminan Penawaran akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dan disetorke Kas Negara tanpa ada pemberitahuan, permintaan, atau proseshukum lainnya kepada Peserta Lelang yang bersangkutan, jika terjadisalah satu kondisi di bawah ini:

i. Dengan pengecualian diatas, Peserta Lelang menarik kembaliDokumen Penawarannya selama Masa Berlaku Penawaran; atau

ii. Dokumen Penawaran Peserta Lelang diketahui berisi pernyataanpalsu atau terdapat kekeliruan atau kelalaian;

iii. Dalam hal Pemenang Lelang, tidak menandatangani PerjanjianKerjasama dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kerja sejak penerbitanSurat Penetapan Pemenang Lelang, tanpa ada persetujuan tertulisdari Panitia Pengadaan dan berdasarkan ketentuan di Bagian 34.3;

c. Pakta Integritas

Seluruh anggota konsorsium wajib menandatangani Pakta Integritassesuai dengan Lembar D.3. Dokumen Permintaan Proposal ini.

d. Surat Kuasa

Peserta Lelang harus menyampaikan Surat Kuasa dalam bentuksebagaimana dimaksud dalam Lembar D.4. Dokumen PermintaanProposal ini, disertai dengan dokumen-dokumen terkait yangmenyatakan kewenangan untuk memberikan kuasa kepada 1 (satu)

Page 34: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

33

orang Perwakilan Resmi Peserta Lelang (contoh: keputusan Direksi,Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana diperlukan). Surat Kuasaharus menyebutkan secara spesifik Perwakilan Resmi Peserta Lelanguntuk menandatangani Dokumen Penawaran dan tidak dapat ditarikkembali serta mengikat bagi Peserta Lelang dalam segala hal yangberhubungan dengan Proses Pelelangan selama Masa Berlaku DokumenPenawaran.

Peserta Lelang yang berbentuk konsorsium, dalam menyusun SuratKuasa, harus mengikuti ketentuan tambahan sebagai berikut:

i. Pemberian wewenang kepada Perwakilan Resmi Peserta Lelangharus dibuktikan dengan Surat Kuasa yang ditandatangani olehsetiap anggota konsorsium Peserta Lelang.

ii. Perwakilan Resmi Peserta Lelang harus memiliki wewenang untukmenerima instruksi untuk dan atas nama setiap dan semua anggotakonsorsium, menyampaikan Jaminan Penawaran atas namakonsorsium, dan berwenang untuk menandatangani PerjanjianKerjasama atas nama Badan Usaha Pelaksana.

iii. Surat Kuasa yang ditandatangani oleh setiap anggota konsorsiumharus disertai dengan dokumen-dokumen terkait yang menyatakankewenangan untuk memberikan kuasa kepada Perwakilan ResmiPeserta Lelang, seperti risalah keputusan rapat direksi dari masing-masing anggota konsorsium, Anggaran Dasar Perusahaan,sebagaimana diperlukan, yang menyebutkan keputusannya untuk:

a) berpartisipasi dalam Tahap Penawaran Proyek KerjasamaPemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana Kereta ApiRingan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan;

b) melakukan penyertaan modal/saham dalam Badan UsahaPelaksana jika ditetapkan sebagai Pemenang Lelang; dan

c) memberikan kuasa kepada pihak yang akan menandatanganiperjanjian konsorsium untuk dan atas nama perusahaan.

e. Surat Kerahasiaan

Peserta Lelang wajib menyampaikan Surat Kerahasiaan dalam bentuksesuai dengan Lembar D.5. Dokumen Permintaan Proposal ini. SuratKerahasiaan harus ditandatangani oleh Perwakilan Resmi PesertaLelang. Lembar Surat Kerahasiaan dalam Lembar D.5. harus digunakanoleh Peserta Lelang dalam membuat Surat Kerahasiaan dalam rangkapermintaan akses Pusat Data yang ditandatangani oleh PerwakilanResmi Peserta Lelang.

Page 35: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

34

f. Penawaran Teknis

Pada Lembar D.6, masing-masing Peserta Lelang harus menyampaikanpendekatan, metodologi, teknologi yang akan digunakan dan usulandesain teknis, yang sesuai dengan persyaratan Spesifikasi Desain danTeknis sebagaimana diatur pada Rancangan Perjanjian Kerjasama.

g. Rancangan Perjanjian Kerjasama yang telah diparaf

Pada Lembar D.7, Peserta Lelang harus menyampaikan salinanRancangan Perjanjian Kerjasama yang telah diparaf oleh PerwakilanResmi Peserta Lelang pada setiap halaman yang menunjukkanpenerimaan syarat dan ketentuan akhir dari Perjanjian Kerjasama.

h. Perjanjian Konsorsium

Pada Lembar D.8, Peserta Lelang harus menyampaikan PerjanjianKonsorsium yang telah ditandatangani dan disertai dengan Persetujuandari Direksi dalam suatu rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasardari masing-masing anggota konsorsium (yakni dari masing-masingperusahaan atau anggota konsorsium yang menyetujui investasi untukProyek).

17.3. Dokumen Penawaran Finansial – Isi Sampul II

17.3.1. Sampul II terdiri dari 2 (dua) bagian yang masing-masing disampul dandisegel secara terpisah, yaitu:

a. Sampul II.A. berisi penawaran biaya yang telah dilengkapi,sebagaimana ditentukan pada Lembar E.1 Dokumen PermintaanProposal ini;

b. Sampul II.B. berisi informasi mengenai rencana pembiayaansebagaimana dipersyaratkan pada Lembar E.2 dan model keuangansebagaimana dipersyaratkan dalam Lembar E.3 Dokumen PermintaanProposal ini.

17.3.2. Dokumen Penawaran Finansial Peserta Lelang akan dievaluasi sesuaidengan parameter untuk Dokumen Penawaran Finansial Peserta Lelangyang diatur pada Lampiran B.

17.4. Ketentuan Legalisasi/Konsularisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 09/A7KP/XII/2006/01, setiapdokumen yang diterbitkan dan ditandatangani di luar negeri dan akan dipergunakandi wilayah Indonesia, wajib dilegalisasi/dikonsularisasi oleh Kementerian Kehakimandan/atau Kementerian Luar Negeri Negara tersebut dan Perwakilan Resmi RepublikIndonesia di Negara tersebut.

Page 36: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

35

18. Masa Berlaku Dokumen Penawaran

18.1. Dokumen Penawaran berlaku selama Masa Berlaku Penawaran. Peserta Lelang yangmengajukan Dokumen Penawaran dengan masa berlaku kurang dari Masa BerlakuPenawaran yang ditetapkan akan dianggap sebagai Peserta Lelang yang tidakmengikuti persyaratan yang telah ditentukan, dan Peserta Lelang tersebut akandidiskualifikasi.

Sebelum berakhirnya Masa Berlaku Penawaran yang ditetapkan, Panitia Pengadaandapat meminta kepada satu atau lebih Peserta Lelang Yang Memenuhi Persyaratanuntuk memperpanjang masa berlaku Dokumen Penawarannya. Permintaan dantanggapan untuk perpanjangan tanggal berlaku sebagaimana telah ditetapkan harusdibuat secara tertulis, dengan ketentuan jika Peserta Lelang Yang MemenuhiPersyaratan tersebut tidak memberikan tanggapan tertulis atas permintaan PanitiaPengadaan dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak diterimanya permintaantersebut, Peserta Lelang Yang Memenuhi Persyaratan akan dianggap telahmenyetujui permintaan perpanjangan. Namun, Peserta Lelang Yang MemenuhiPersyaratan dapat secara tegas menolak permintaan tersebut. Jika Peserta LelangYang Memenuhi Persyaratan menolak permintaan perpanjangan, Peserta Lelangtersebut akan didiskualifikasi dalam Proses Pelelangan selanjutnya. Peserta LelangYang Memenuhi Persyaratan tersebut setuju atau dianggap telah menyetujuipermintaan tidak akan diizinkan untuk merubah Dokumen Penawaran, namun akandiminta memperpanjang masa berlaku Jaminan Penawarannya. Ketentuan-ketentuan pada Bagian 17.2.2.b di atas mengenai pelepasan dan peniadaan JaminanPenawaran tetap berlaku selama masa perpanjangan berlakunya DokumenPenawaran.

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

19. Format dan Penandatanganan Dokumen Penawaran

19.1. Peserta Lelang harus menyiapkan 1 (satu) set Sampul I Dokumen PenawaranAdministrasi dan Teknis yang masing-masing terdiri dari:

a) 1 (satu) dokumen asli, yang secara jelas diberi tanda “Asli/Original”;

b) 4 (empat) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”; dan

c) 2 (dua) salinan elektronik dalam bentuk flashdrive/USB (Universal Serial Bus)dengan format PDF.

Dalam hal terjadi perbedaan antara dokumen asli dan dokumen salinan (termasuksalinan elektronik) maka dokumen asli yang akan berlaku.

Page 37: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

36

19.2. Peserta Lelang harus menyampaikan 1 (satu) set Sampul II Dokumen PenawaranFinansial yang masing-masing terdiri dari:

a) 1 (satu) dokumen asli yang secara jelas diberi tanda “Asli/Original”; dan

b) 4 (empat) salinan, yang secara jelas diberi tanda “Salinan/Copy”.

c) 2 (dua) salinan elektronik dalam bentuk flashdrive/USB (Universal Serial Bus)dengan format PDF.

d) File microsoft excel untuk Model Perhitungan Penawaran Finansial denganformula yang tidak dikunci sesuai Lampiran B.3.

Dalam hal terjadi perbedaan antara dokumen asli dan dokumen salinan (termasuksalinan elektronik) maka dokumen asli yang akan berlaku.

19.3. Apabila Dokumen Penawaran terdiri dari lebih dari 1 (satu) volume, Peserta Lelangharus secara jelas memberi nomor pada semua volume Dokumen Penawaran danmemberi indeks dalam daftar isi pada setiap volumenya.

19.4. Dokumen Penawaran harus diketik dengan ukuran huruf 12 pada kertas A4 (dapatdisesuaikan, apabila diperlukan) dengan setiap lembar diparaf oleh PerwakilanResmi Peserta Lelang. Surat Penawaran Administrasi dan Teknis dan SuratPenawaran Finansial masing-masing akan ditandatangani oleh Perwakilan ResmiPeserta Lelang dan masing-masing dibubuhi meterai Rp. 6.000 (Enam Ribu Rupiah).

19.5. Terhadap Dokumen Penawaran yang telah disampaikan, setelah batas akhirpemasukan penawaran, tidak boleh dilakukan suatu koreksi, baik yang berupaperubahan, penghilangan, tambahan, atau peniadaan.

19.6. Setiap Peserta Lelang atau setiap anggota konsorsium tidak diperkenankanmengajukan lebih dari 1 (satu) Dokumen Penawaran. Setiap Peserta Lelang atausetiap anggota konsorsium tidak diperkenankan menjadi Afiliasi dari Peserta Lelanglain, atau anggota dari konsorsium lain, atau Afiliasi dari anggota konsorsium lain.Peserta Lelang atau anggota konsorsium yang melanggar aturan ini akanmengakibatkan Peserta Lelang yang bersangkutan didiskualifikasi oleh PanitiaPengadaan.

20. Penyegelan dan Penandaan

20.1. Penyegelan dan Pemberian Tanda Dokumen Penawaran pada Sampul Luar

20.1.1. Dokumen Penawaran harus disampaikan ke Panitia Pengadaan dalamsampul tertutup atau kotak atau tempat tertutup atau tempat lainnya yangdapat diterima oleh Panitia Pengadaan dan ditujukan kepada Panitia

Page 38: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

37

Pengadaan pada alamat yang ditentukan dalam Lembar Data ProsesPelelangan pada Lampiran A.

20.1.2. Sampul luar atau kotak yang berisi Dokumen Penawaran harus dituliskannama dan alamat Perwakilan Resmi Peserta Lelang untuk memungkinkanDokumen Penawaran dapat dikembalikan tanpa dibuka jika dinyatakanterlambat atau tidak dapat diterima oleh Panitia.

20.1.3. Sampul luar atau kotak yang disegel harus berisi 2 (dua) sampul yangdisegel yang didalamnya masing-masing memuat Sampul I (DokumenPenawaran Administrasi dan Teknis) dan Sampul II (Dokumen PenawaranFinansial).

20.1.4. Sampul luar harus disegel dan ditandatangani oleh Perwakilan ResmiPeserta Lelang. Jika Dokumen Penawaran tidak disegel dan ditandatanganisesuai dengan ketentuan Bagian ini, Panitia Pengadaan dapatmendiskualifikasikan Peserta Lelang dengan alasan bahwa tidak mengikutipersyaratan yang telah ditentukan dan tidak bertanggungjawab atas setiapkesalahan dalam penempatan atau pembukaan Dokumen Penawaran.

20.1.5. Sampul luar yang berisi Dokumen Penawaran harus memuat kalimat atautanda berikut dalam huruf tebal:

[Masukkan Nama Penerima dan Alamat sesuai Lembar Data Penawaran]JANGAN DI BUKA SEBELUM PUKUL ...., [Masukkan Tanggal dan Waktu Penyerahan

Penawaran sesuai Lembar Data Penawaran]PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH-BADAN USAHA PENGELOLA PRASARANA KERETA

API RINGAN (LIGHT RAIL TRANSIT)DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

DOKUMEN PENAWARAN DIAJUKAN OLEH:[Masukkan Nama Peserta Lelang]

Ttd.[Perwakilan Resmi Peserta Lelang]

20.2. Tanda Pada Sampul Dalam

20.2.1. Sampul I Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis terdiri dari 1 (satu)set dalam segel terpisah sesuai ketentuan dalam bagian 19.1, harusmemuat kalimat atau tanda berikut dalam huruf tebal:

[Masukkan Nama Penerima dan Alamat sesuai Lembar Data Penawaran]

Page 39: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

38

JANGAN DI BUKA SEBELUMTANGGAL PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH-BADAN USAHA PENGELOLA PRASARANA KERETAAPI RINGAN (LIGHT RAIL TRANSIT)

DI PROVINSI SUMATERA SELATANDOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS DIAJUKAN OLEH:

[Masukkan Nama Peserta Lelang]Ttd.

[Perwakilan Resmi Peserta Lelang]

20.2.2. Set pertama Sampul I harus berisi Jaminan Penawaran yang dikeluarkanoleh bank yang memiliki kegiatan usaha di Republik Indonesia yang asli dansalinannya.

20.2.3. Sampul II Dokumen Penawaran Finansial yang terdiri dari 1 (satu) set,sesuai ketentuan 19.2 dan harus diberi tanda sebagai berikut:

[Masukkan Nama Penerima dan Alamat sesuai Lembar Data Penawaran]JANGAN DI BUKA SEBELUM

TANGGAL PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN FINANSIAL

PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH-BADAN USAHA PENGELOLA PRASARANA KERETAAPI RINGAN (LIGHT RAIL TRANSIT)

DI PROVINSI SUMATERA SELATANDOKUMEN PENAWARAN FINANSIAL DIAJUKAN OLEH:

[Masukkan Nama Peserta Lelang]Ttd.

[Perwakilan Resmi Peserta Lelang]

21. Batas Akhir Pemasukan Penawaran

21.1. Semua Dokumen Penawaran harus disampaikan dan diterima di alamat sekretariatPanitia Pengadaan pada Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran. PemasukanDokumen Penawaran harus disampaikan sendiri kepada Panitia Pengadaan sesuaialamat sebagaimana ditentukan pada Lampiran A Lembar Data Proses Pelelangan.

21.2. Dokumen Penawaran yang dikirim hanya diterima dan disampaikan secaralangsung. Dokumen Penawaran yang dikirim melalui pos, faksimili, surat elektronik,teleks, telegram atau dengan cara apapun, selain disampaikan secara langsung tidakakan diterima.

Page 40: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

39

21.3. Panitia Pengadaan dapat memperpanjang batas waktu pemasukan DokumenPenawaran dengan mengeluarkan adendum/perubahan sesuai dengan Bagian 14.2Dokumen Permintaan Proposal/RfP ini.

21.4. Setiap Dokumen Penawaran yang disampaikan di luar tanggal dan waktupemasukan Dokumen Penawaran sebagaimana dimaksud dalam Lampiran A LembarData Proses Pelelangan ini akan didiskualifikasi atau tidak diterima oleh PanitiaPengadaan tanpa memperhatikan alasan apapun.

21.5. Kegagalan pemasukan Dokumen Penawaran pada Batas Akhir Waktu Pemasukansebagaimana diatur dalam Bagian 21.1 maka Peserta Lelang dinyatakandiskualifikasi dari Proses Pelelangan.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN

22. Pembukaan Penawaran

22.1. Setiap Dokumen Penawaran akan diberi nomor sesuai dengan urutan waktupenerimaan dan akan diberikan cap sebagai penandaan waktu penerimaanDokumen Penawaran. Selain itu, penerimaan masing-masing Dokumen Penawaranakan dicatat dalam daftar penerimaan (“Daftar Penerimaan”). Daftar Penerimaanterdiri dari tanggal, waktu, dan nama Peserta Lelang yang menyampaikan DokumenPenawaran. Segera setelah Dokumen Penawaran disampaikan, DokumenPenawaran tersebut akan disimpan ditempat yang aman sampai waktu pembukaan.

22.2. Pada waktu yang ditentukan di Tanggal Pemasukan Dokumen Penawaran, PanitiaPengadaan mengumumkan bahwa batas waktu untuk pemasukan DokumenPenawaran telah berakhir. Panitia Pengadaan kemudian memulai prosespembukaan dengan mengumumkan nama Peserta Lelang yang telah memasukkanDokumen Penawaran dan perincian lainnya yang dianggap perlu oleh PanitiaPengadaan. Pembukaan Dokumen Penawaran dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2(dua) orang Perwakilan Resmi Peserta Lelang yang hadir dalam proses pembukaanDokumen Penawaran. Apabila tidak ada Perwakilan Resmi Peserta Lelang yanghadir, Panitia Pengadaan menunda pembukaan sampai waktu yang telahditentukan. Jika setelah waktu yang ditentukan tersebut tidak ada Perwakilan ResmiPeserta Lelang yang hadir, pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan dengandisaksikan oleh 2 (dua) orang yang bukan merupakan anggota dari PanitiaPengadaan, yang ditunjuk secara tertulis oleh Panitia Pengadaan.

22.3. Panitia Pengadaan melanjutkan membuka Sampul I dari masing-masing DokumenPenawaran yang disampaikan, satu per satu, sesuai dengan urutan diterimanyaDokumen Penawaran, dalam sebuah pertemuan terbuka. Perwakilan Resmi PesertaLelang yang hadir harus menandatangani Daftar Penerimaan sebagai buktikehadiran mereka pada saat pertemuan terbuka tersebut. Panitia Pengadaanmemeriksa isi Sampul I masing-masing Dokumen Penawaran untuk memeriksa

Page 41: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

40

kelengkapannya berdasarkan daftar yang tersedia di Bagian 17.2.2 di atas. Setelahpembukaan seluruh Sampul I, Panitia Pengadaan harus segera menyiapkan BeritaAcara Pembukaan Penawaran. Berita Acara tersebut ditandatangani semua anggotaPanitia Pengadaan yang hadir dan para saksi (Perwakilan Resmi Peserta Lelang yanghadir atau saksi yang ditunjuk oleh Panitia Pengadaan sebagaimana dimaksud padaBagian 22.2 di atas). Berita Acara tersebut kemudian didistribusikan kepada seluruhPerwakilan Resmi Peserta Lelang. Setelah itu, Panitia Pengadaan menutuppertemuan terbuka untuk melaksanakan evaluasi atas Sampul I dari masing-masingDokumen Penawaran yang diajukan.

22.4. Jika tidak ada Dokumen Penawaran yang memenuhi syarat, Panitia Pengadaanmenyatakan Proses Pelelangan gagal dan dapat melakukan lelang ulang terhadapProyek, atau mengambil tindakan lain yang tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

23. Evaluasi Dokumen Penawaran

23.1. Panitia Pengadaan melakukan evaluasi atas Dokumen Penawaran Administrasi danTeknis (Sampul I) dan Dokumen Penawaran Finansial (Sampul II).

23.2. Evaluasi atas Dokumen Penawaran Administrasi dilakukan dengan sistem gugur.Rincian kriteria evaluasi penawaran dapat dilihat pada Lampiran B.1.

23.3. Evaluasi terhadap Dokumen Penawaran Teknis menggunakan sistem penilaian,dengan batas kelulusan 70 (dalam skala penilaian 1-100) dan bobot 70% . Rinciankriteria evaluasi penawaran dapat dilihat pada Lampiran B.2.

23.4. Evaluasi atas Dokumen Penawaran Finansial menggunakan sistem nilai denganbobot nilai 30%. Rincian kriteria evaluasi penawaran dapat dilihat pada LampiranB.3.

23.5. Panitia Pengadaan berhak, atas kebijakannya sendiri, untuk mengabaikankesalahan-kesalahan minor atau yang tidak bersifat substantial dari DokumenPenawaran, tanpa menimbulkan tanggung jawab apapun kepada Peserta Lelangatau tidak berkewajiban untuk menginformasikan kepada Peserta Lelang alasanuntuk pengambilan keputusan di atas.

24. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I

24.1. Panitia Pengadaan melakukan Evaluasi atas Dokumen Penawaran Administrasi yangterdapat dalam Sampul I Dokumen Penawaran dengan sistem gugur terhadappemenuhan persyaratan administrasi.

Page 42: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

41

24.2. Selanjutnya terhadap Peserta Lelang yang dinyatakan lulus/memenuhi kualifikasiAdministrasi, Panitia Pengadaan akan mengevaluasi Dokumen PenawaranTeknisnya.

24.3. Evaluasi terhadap Penawaran Teknis dilakukan dengan sistem penilaian, yangdidasarkan atas kriteria yang tercantum di dalam Lampiran B.2. DokumenPermintaan Proposal, dengan batas kelulusan 70 (dalam skala penilaian 1-100).

24.4. Apabila Peserta Lelang telah lulus/memenuhi kriteria Dokumen Penawaran Teknis,seperti yang tercantum dalam Lampiran B.2 Dokumen Permintaan Proposal,selanjutnya evaluasi dilakukan terhadap kriteria finansial yang tercantum di dalamLampiran B.3 Dokumen Permintaan Proposal.

24.5. Sampul I Penawaran Teknis dianggap telah memenuhi persyaratan, apabila secarasubstansi:

a. Sesuai dengan seluruh syarat, kondisi, dan spesifikasi Dokumen PermintaanProposal ini tanpa adanya penyimpangan material, pernyataan reservasi ataukondisional yang dapat mempengaruhi ruang lingkup, kualitas ataupelaksanaan Proyek atau dapat membatasi ketentuan-ketentuan dalamDokumen Permintaan Proposal, hak Panitia Pengadaan, kewajiban PesertaLelang, dan kewajiban Badan Usaha Pelaksana berdasarkan PerjanjianKerjasama; dan

b. Dianggap layak secara teknis. Peserta Lelang yang Sampul I-nya yang secarasubstansi ditentukan memenuhi syarat dipertimbangkan sebagai Peserta YangMemenuhi Persyaratan.

24.6. Sampul I Penawaran Teknis yang tidak memenuhi persyaratan/tidak lulus ambangbatas adalah Sampul I Penawaran Teknis yang secara substansi tidak memenuhikriteria sebagaimana ditetapkan pada Bagian 24.5 di atas. Dokumen PenawaranSampul I Penawaran Teknis yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan makadianggap sebagai Peserta Lelang yang tidak memenuhi persyaratan.

25. Klarifikasi/Verifikasi Dokumen Penawaran

25.1. Selama proses evaluasi terhadap isi Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis,Panitia Pengadaan, atas pertimbangannya sendiri, mengundang Peserta Lelangsecara tertulis ke suatu pertemuan untuk memberikan klarifikasi dan/atau paparandan/atau konfirmasi kepada Panitia Pengadaan. Panitia Pengadaan dapatmelakukan kunjungan lokasi ke Proyek sejenis yang dijadikan referensi oleh PesertaLelang.

25.2. Klarifikasi hanya terbatas pada pemberian penjelasan, konfirmasi dan/ataupemberitahuan dokumen-dokumen pendukung atas informasi dan rencana dalamDokumen Penawaran, namun tidak termasuk pada penyampaian usulan tambahanatau suatu dokumen baru yang dapat mengubah substansi Dokumen Penawaran.

Page 43: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

42

25.3. Peserta Lelang berkewajiban untuk memberikan klarifikasi dan/atau konfirmasisesuai dengan dengan permintaan Panitia Pengadaan dalam bentuk tertulis.Panitia Pengadaan akan menetapkan batas akhir waktu permintaan klarifikasi danatau konfirmasi kepada Peserta Lelang.

25.4. Peserta Lelang yang tidak memberikan klarifikasi dan/atau konfirmasi tertulissebagaimana pada bagian 25.3, maka Panitia Pengadaan akan melakukan evaluasiberdasarkan pemahaman Panitia Pengadaan terhadap Dokumen PenawaranSampul I dan atau klarifikasi dari pihak lain diluar Panitia Pengadaan.

25.5. Hasil klarifikasi dari Peserta Lelang yang bersangkutan harus dicantumkan dalamBerita Acara Klarifikasi/Konfirmasi yang disusun oleh Panitia Pengadaan sebagaibagian dari Dokumen Penawaran Peserta Lelang.

Panita Pengadaan, atas kebijakannya sendiri, memiliki hak untuk melakukanklarifikasi/konfirmasi kepada pihak lain selain Peserta Lelang yang berhubungandengan informasi yang terdapat dalam Dokumen Penawaran Peserta Lelang. Hasilklarifikasi/konfirmasi kepada pihak lain dimaksud dapat dijadikan bahanpertimbangan Panita Pengadaan dalam pelaksanaan evaluasi Dokumen PenawaranAdministrasi dan Teknis.

26. Pemeriksaan dan Penilaian Dokumen Penawaran yang Responsif

26.1. Panitia Pengadaan melakukan pemeriksaan dan penilaian kesesuaian isi Sampul Iyang dianggap responsif sesuai dengan ketentuan pada Bagian 24.

26.2. Peserta Lelang yang Sampul I dianggap substansial responsif ditetapkan sebagaiPeserta Lelang Yang Memenuhi Persyaratan.

26.3. Apabila dalam proses pemeriksaan dan penilaian sesuai ketentuan pada Bagian 24,Panitia Pengadaan menemukan adanya ketidaksesuaian dalam Sampul I, makaPeserta Lelang yang bersangkutan gugur sehingga tidak akan diikutsertakan dalamtahapan Pelelangan selanjutnya. Peserta Lelang yang menyampaikan Sampul I tidakresponsif maka akan ditetapkan sebagai Peserta Lelang yang tidak memenuhipersyaratan.

26.4. Hasil pemeriksaan dan penilaian sesuai ketentuan pada Bagian 24 akan dituangkandalam sebuah Berita Acara Hasil Lelang dan ditandatangani oleh sedikitnya duapertiga (2/3) anggota Panitia Pengadaan.

27. Pengumuman Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I

27.1. Panitia Pengadaan mengumumkan hasil evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I(Dokumen Administrasi dan Teknis) kepada seluruh Peserta Lelang secara tertulis.

Page 44: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

43

27.2. Terkait bagian 22.1 di atas, pengumuman hasil evaluasi dokumen penawaran teknis,bagi Peserta Lelang yang lulus/memenuhi persyaratan, akan dilakukanpemeringkatan, berdasarkan urutan peringkat nilai teknis dimulai dari yangtertinggi.

27.3. Terhadap Peserta Lelang yang gugur dalam evaluasi Dokumen Administrasi danTeknis, Panitia Pengadaan akan mengembalikan Jaminan Penawaran asli yangbersangkutan setelah dilaksanakannya penandatanganan Perjanjian Kerjasamaantara PJPK dan Badan Usaha Pelaksana.

27.4. Dokumen penawaran Sampul II dan Jaminan Penawaran asli dari Peserta Lelangyang gugur pada evaluasi Sampul I, dikembalikan kepada yang bersangkutan setelahdilaksanakannya penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PJPK dan BadanUsaha Pelaksana.

28. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II

28.1. Panitia Pengadaan membuka dan mengevaluasi Sampul II Dokumen Penawaran dariPeserta Lelang Yang Memenuhi Persyaratan sesuai dengan ketentuan pada Bagian17.3, berdasarkan atas usulan nilai penyediaan layanan jasa infrastruktur yangterendah.

28.2. Panitia Pengadaan membuka Sampul II dalam sebuah pertemuan terbuka padawaktu dan tanggal yang ditentukan dalam Lampiran A Lembar Data ProsesPelelangan atau pada tanggal kemudian yang akan ditentukan oleh Panitia. Wakildari Peserta Lelang yang hadir wajib menandatangani Daftar Penerimaan sebagaibukti kehadiran mereka. Ketentuan mengenai wakil dari Peserta Lelang dalampembukaan Sampul I juga berlaku terhadap pembukaan Sampul II.

28.3. Panitia Pengadaan akan melakukan evaluasi bahwa Dokumen Penawaran Finansialyang tercantum dalam Sampul II:

a. Disusun sesuai dengan format yang disyaratkan dalam Lampiran E DokumenPermintaan Proposal ini;

b. Menggunakan mata uang Rupiah;

c. Mengikat dan tidak merujuk pada persyaratan apapun.

28.4. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian antara huruf/terbilang dan angka yangdisampaikan maka penyampaian dalam huruf/terbilang yang akan berlaku.

28.5. Atas setiap Dokumen Penawaran Finansial yang tidak sesuai dengan persyaratanBagian 28.3, Panitia Pengadaan akan mengembalikan Jaminan Penawaran aslikepada Peserta Lelang yang bersangkutan setelah penandatanganan PerjanjianKerjasama antara PJPK dan Badan Usaha Pelaksana.

Page 45: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

44

29. Koreksi Aritmatik

29.1. Panitia Pengadaan melakukan koreksi aritmatik terhadap Dokumen Penawaran ataskesalahan perhitungan, penjumlahan dan sejenisnya dan selanjutnya dituangkandalam Berita Acara Klarifikasi dan Koreksi Aritmatik.

29.2. Penawaran Peserta Lelang akan disesuaikan dengan koreksi atas kesalahantersebut.

30. Kerahasiaan

30.1. Seluruh informasi yang telah tercakup dalam Surat Kerahasiaan dan seluruhinformasi dalam Dokumen Penawaran dianggap rahasia dan tidak bolehdiungkapkan kepada pihak lain yang tidak terkait dengan Proses Pelelangan. PesertaLelang, dengan menyampaikan Dokumen Penawaran, secara tegas telahmengesampingkan unsur kerahasiaan tersebut dan mengizinkan pengungkapanhasil penawaran kepada seluruh Peserta Lelang sesuai dengan DokumenPermintaan Proposal ini.

30.2. Setiap upaya oleh Peserta Lelang atau salah satu anggota konsorsiumnya atauAfiliasinya untuk mempengaruhi Panitia Pengadaan dalam Proses Pelelangan, akanmenyebabkan Dokumen Penawaran Peserta Lelang yang bersangkutandidiskualifikasi/tidak dapat diterima dan Jaminan Penawaran dari Peserta Lelangyang bersangkutan akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dan disetorkan ke KasNegara.

Berita Acara Hasil Pelelangan harus dijaga kerahasiaannya sampai denganpelaksanaan Perjanjian Kerjasama.

F. PEMENANG LELANG

31. Pengumuman Hasil Pelelangan

31.1. Panitia Pengadaan menyusun Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP), yangmerupakan kesimpulan dari hasil evaluasi administrasi, teknis dan finansial, danditandatangani oleh paling kurang dua pertiga (2/3) dari jumlah anggota PanitiaPengadaan.

31.2. Berdasarkan BAHP, Panitia Pengadaan menetapkan calon Pemenang Lelang dan 2(dua) cadangan pemenang (bila ada) berdasarkan hasil evaluasi terhadap DokumenPenawaran yang dinyatakan memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan padaBagian Error! Reference source not found. dan Error! Reference source not found..

31.3. Panitia Pengadaan menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi kepada31.3. Panitia Pengadaan menyusun dan menyampaikan laporan hasil evaluasi kepadaPJPK disertai usulan penetapan Pemenang Lelang dan 2 (dua) cadangan pemenang(bila ada).

Page 46: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

45

31.4. PJPK menetapkan Pemenang Lelang dan 2 (dua) cadangan pemenang (bila ada)berdasarkan usulan dari Panitia Pengadaan.

31.5. Berdasarkan penetapan pemenang oleh PJPK, Panitia Pengadaan akanmengumumkan hasil lelang kepada seluruh Peserta Lelang.

31.6. Panitia Pengadaan akan mengumumkan Pemenang Lelang dan 2 (dua) cadanganpemenang (bila ada) serta memberitahukannya kepada seluruh Peserta Lelang.

32. Sanggahan Terhadap Hasil Pelelangan

32.1. Sanggahan hanya dapat disampaikan oleh Peserta Lelang yang memasukkanDokumen Penawaran.

32.2. Kepada Peserta Lelang yang berkeberatan atas pengumuman pemenang lelangdiberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis dalam MasaSanggah, yaitu selama 5 (lima) Hari Kerja setelah pengumuman Pemenang Lelang.

32.3. Sanggahan disampaikan kepada PJPK disertai dengan bukti-bukti terjadinyapenyimpangan prosedur pelaksanaan pelelangan.

32.4. PJPK tidak menerima Sanggahan dan bukti pendukung yang disampaikan setelahberakhirnya Masa Sanggah.

32.5. PJPK memeriksa keabsahan dari setiap Sanggahan dan akan menyampaikanjawaban atas Sanggahan secara tertulis kepada Peserta Lelang yang menyampaikanSanggahan dalam jangka waktu paling lambat 10 (sepuluh) Hari Kerja setelahberakhirnya Masa Sanggah.

32.6. Jawaban PJPK atas Sanggahan bersifat final dan proses Sanggahan tidak dapatmenghentikan Proses Pelelangan.

33. Keputusan Pemenang Lelang

33.1. PJPK akan menerbitkan Surat Penetapan Pemenang Lelang kepada Peserta Lelangdengan ketentuan:

a. Tidak ada Sanggahan dari Peserta Lelang; atau

b. Sanggahan yang diterima dalam Masa Sanggah dinyatakan tidak benar olehPJPK;

c. Masa sanggahan telah berakhir; dan

d. Pemenang lelang sudah memperpanjang surat jaminan penawaran yangberlaku sampai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama (apabila masaberlaku jaminan penawaran sudah berakhir).

Page 47: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

46

33.2. PJPK menerbitkan Surat Pemenang Lelang selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerjasetelah proses sanggah selesai;

33.3. Peserta Lelang yang ditetapkan sebagai Pemenang Lelang wajib menerimakeputusan PJPK tersebut. Apabila Pemenang Lelang mengundurkan diri setelahditerbitkan Surat Pemenang Lelang dengan alasan yang tidak dapat diterima olehPJPK, maka Jaminan Penawarannya dicairkan dan disetor ke Kas Negara olehPanitia Pengadaan dan pemenang tersebut juga dikenakan sanksi berupapencantuman dalam Daftar Hitam.

Apabila Pemenang Lelang yang ditetapkan mengundurkan diri, maka PJPK dapatmenerbitkan Surat Pemenang Lelang kepada pemenang cadangan satu denganketentuan:

a. Cadangan pemenang satu tersebut harus terlebih dahulu mendapat penetapandari PJPK sebagai Pemenang Lelang;

b. Surat penawaran dan jaminan penawaran masih berlaku atau jangka waktunyasudah diperpanjang sampai dengan penandatangan perjanjian kerjasama.

33.4. Apabila cadangan pemenang satu yang ditetapkan mengundurkan diri, maka PJPKdapat menerbitkan Surat Pemenang Lelang kepada pemenang cadangan duadengan ketentuan:

a. Pemenang cadangan tersebut ditetapkan terlebih dahulu sebagai pemenang;

b. Surat penawaran dan jaminan penawaran masih berlaku atau jangka waktunyasudah diperpanjang sampai dengan penandatangan perjanjian kerjasama.

33.5. Apabila semua pemenang mengundurkan diri, maka PJPK menyatakan lelang gagal.

34. Tanggung Jawab Pemenang Lelang

34.1. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari sejak diterbitkannyaSurat Penetapan Pemenang Lelang, Pemenang Lelang harus memberitahukansecara tertulis kepada PJPK bahwa Pemenang Lelang telah mendirikan suatu badanhukum yang berfungsi khusus untuk melaksanakan Proyek berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku dengan disertai dokumen-dokumen terkaitpersyaratan pembentukan suatu badan hukum sebagai bukti telah didirikannyaBadan Usaha Pelaksana. Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari tersebutPemenang Lelang belum dapat mendirikan Badan Usaha Pelaksana dikarenakansuatu hal di luar kendali dari Pemenang Lelang dan alasan tersebut dapat diterimaoleh PJPK, maka PJPK dapat memberikan waktu tambahan.

34.2. Perjanjian Kerjasama akan ditandatangani oleh PJPK dan Badan Usaha Pelaksanaselambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari setelah Penerbitan Surat PenetapanPemenang Lelang, dengan ketentuan bahwa Badan Usaha Pelaksana telah

Page 48: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

47

terbentuk secara hukum, Jaminan Pelaksanaan Tahap I telah diserahkan kepadaPJPK, dan semua persyaratan lainnya untuk penandatangan telah terpenuhi.

34.3. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja sebelumpenandatanganan Perjanjian Kerjasama, Pemenang Lelang harus menyerahkanJaminan Pelaksanaan Tahap I dalam bentuk sebagaimana tercantum dalamLampiran D.10. Dokumen Permintaan Proposal ini.

34.4. Jaminan Penawaran Pemenang Lelang akan dicairkan oleh Panitia Pengadaan dandisetor kepada Kas Negara tanpa mengurangi hak atau tindakan yang dapat diambiloleh Panitia Pengadaan terhadap Pemenang Lelang sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku apabila:

a. Pemenang Lelang tidak memberitahukan PJPK atau gagal membentuk BadanUsaha Pelaksana sebagaimana dimaksud pada Bagian 34.1; atau

b. Badan Usaha Pelaksana gagal menyerahkan kepada PJPK Jaminan Pelaksanaansebagaimana dimaksud pada Bagian 34.3; atau

c. Menolak atau tidak mampu atau gagal menandatangani Perjanjian Kerjasamadalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari setelah Penerbitan Surat PenetapanPemenang Lelang.

34.5. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelahpenandatanganan Perjanjian Kerjasama, Panitia Pengadaan akan mengembalikansemua Jaminan Penawaran kepada para Peserta Lelang.

Page 49: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

A-1

LAMPIRAN A: LEMBAR DATA PROSES PELELANGAN

Informasi pokok tentang Proses Pelelangan Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan UsahaPengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan sebagaiberikut:

Nama Proyek Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek KerjasamaPemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana Kereta ApiRingan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan

Instansi Pemerintah yangMemberikan Pekerjaan

Kementerian Perhubungan,Republik Indonesia

Penanggung Jawab ProyekKerjasama (“PJPK”)

Menteri Perhubungan, Republik Indonesia

Panitia Pengadaan Badan UsahaPelaksana Proyek KerjasamaPemerintah-Badan UsahaPengelola Prasarana Kereta ApiRingan

...., sebagai Ketua Panitia Pengadaan Badan Usaha.Alamat Sekretariat:Alamat : Jl. Medan Merdeka Jakarta 10110Telepon: 021-...Email : .....

Tanggal PenyampaianDokumen Penawaran

[sesuai undangan]

Lokasi PenyampaianDokumen Penawaran

[sesuai undangan]

Lokasi, Waktu dan TanggalPembukaan Sampul I

[sesuai undangan]

Lokasi, Waktu dan TanggalPembukaan Sampul II

[sesuai undangan]

Bahasa Dokumen Penawaran Bahasa Indonesia

Nilai Penawaran Biaya Rp....

Page 50: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

A-2

Nilai Jaminan Penawaran Rp ......,- (.... Rupiah)

Masa Berlaku Penawaran 180 (seratus delapan puluh) Hari sejak TanggalPenyampaian Dokumen Penawaran

Asli dan Jumlah SalinanDokumen Penawaran

Satu (1) Asli, 4 (empat) Salinan Tercetak, 2 (dua) SalinanElektronik (pdf) dalam flashdrive/USB (Universal SerialBus) masing-masing dalam Bahasa Indonesia filemicrosoft excel untuk model perhitungan finansialdengan formula yang dapat dilacak masing-masing dalamBahasa Indonesia.

Page 51: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

B-1

LAMPIRAN B: LEMBAR EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN

Lembar B.1: Lembar Evaluasi Administrasi

Dokumen Penawaran Administrasi yang disampaikan Peserta Lelang akan dievaluasiberdasarkan sistem gugur, dengan kriteria sebagai berikut:

No. Kriteria Administrasi1. Kelengkapan jumlah dokumen dan bahasa dalam Dokumen Penawaran Peserta

Lelang, dalam Bahasa Indonesia:- 1 (satu) asli, 4 (empat) salinan dan- 2 (dua) salinan elektronik dalam bentuk flashdrive/USB (Universal Serial Bus)

dengan format PDF.2. Lembar 1 : Surat Penawaran (ditandatangani oleh Perwakilan Resmi Peserta

Lelang/Kuasa) – sesuai Lembar D.13. Lembar 2 : Surat Jaminan Penawaran – (bagi peserta yang berbentuk konsorsium,

maka jaminan penawaran mencantumkan nama konsorsium sesuaiyang tercantum dalam perjanjian konsorsium) - sesuai Lembar D.2

4. Lembar 3 : Pakta Integritas (ditandatangani oleh Seluruh Perwakilan PesertaLelang/Kuasa) – sesuai Lembar D.3

5. Lembar 4 : Surat Kuasa (untuk surat kuasa yang diterbitkan di luar Indonesiawajib dilegalisasi oleh notaris sesuai dengan yurisdiksi Peserta Lelangdan dikonsularisasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di negarayang bersangkutan) – sesuai Lembar D.4

6. Lembar 5 : Surat Kerahasiaan – sesuai Lembar D.57. Lembar 6 : Penawaran Teknis (ditandatangani oleh Perwakilan Resmi Peserta

Lelang/Kuasa) – sesuai Lembar D.68. Lembar 7 : Rancangan Perjanjian Kerjasama yang telah diparaf (Dokumen yang

diparaf hanya yang asli, salinannya tidak perlu diparaf) – sesuaiLembar D.7

9. Lembar 8 : Perjanjian Konsorsium yang dibuat di hadapan Notaris – sesuaiLembar D.8

10. Kelengkapan Sampul II: Penawaran Finansial (ditandatangani oleh PerwakilanResmi Peserta Lelang/Kuasa) – sesuai Lembar E.1, E.2 dan E.3.

Page 52: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

B-2

Lembar B.2: Lembar Evaluasi Teknis

Dokumen Penawaran Teknis yang disampaikan Peserta Lelang akan dievaluasi berdasarkanpemenuhan kriteria yang meliputi: (i) Konsep dan Metodologi; (ii) Rencana Operasi danPemeliharaan; (iii) Strategi Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan.

Evaluasi atas penawaran teknis dilakukan dengan sistem penilaian berdasarkan kriteriaevaluasi sebagai berikut:

Kriteria Evaluasi Dokumen Penawaran Teknis Bobot (%)A. Konsep dan Metodologi1. Konsep dan

MetodologiMenjelaskan secara umum konsep, pemahamandan metodologi yang akan digunakan dalamPengelola Prasarana Kereta Api Ringansebagaimana Lampiran D.

B. Strategi Bisnis2. Analisis Pasar Sebagaimana Lampiran D dan G, Peserta Lelang

menjelaskan analisa pasar termasuk forecastingdan rencana pemasaran properti yang akandikembangkan selama masa pelaksanaankerjasama. Rencana pemasaran harus dapatmengidentifikasi/menentukan target pasar,besaran dan potensial market share, yang antaralain meliputi komponen berikut :a. Penyewaan ruang di Statiun (kios)b. Pengelolaan tempat parkirc. Pengelolaan Ikland. Hotel/perkantorane. Mal

3. Strategi Bisnis Peserta Lelang harus dapat menjelaskan strategibisnis yang harus dilakukan untuk mencapai targetmarket share yang dibedakan atas segmen pasarpada masing-masing komponen yang akandikembangkan pada bagian B.2 di atassebagaimana yang tercantum di dalam Lampiran Ddan G.

C. Rencana Operasi dan Pemeliharaan4. Jadwal dan

TahapanOperasi danPemeliharaanSistem

Sebagaimana Lampiran D dan G, Peserta Lelangmenyampaikan Jadwal dan Tahapan Operasi danPemeliharaan Prasarana LRT yang paling tidakmencakup hal sebagai berikut:– Rencana operasional bangunan/ruang

Page 53: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

B-3

– Rencana pengetesan hasil kegiatan– Rencana pemeliharaan dan restorasi– Rencana pelatihan SDM– Rencana Organisasi operasional &

pemeliharaan– Rencana kualifikasi personil untuk pelaksanaan

operasional & pemeliharaan– Rencana K3 (Keamanan, Keselamatan dan

Kesehatan Kerja) dan organisasinya5. Metode

PelaksanaanOperasi danPemeliharaan

Sebagaimana Lampiran D dan G, Peserta Lelangpaling tidak menyampaikan metode pelaksanaanoperasi dan pemeliharaan untuk sistem sebagaiberikut:– Prosedur operasional– Posedur pemeliharaan dan restorasi– Prosedur pengelolaan keamanan, keselamatan

dan kesehatan kerja– Inventarisasi alat, peralatan dan suku cadang– Manajemen SDM– Penyediaan dukungan teknis lainnya

D.Pengembangan Ekonomi Lokal6. Peluang Bisnis

danKesempatanKerja

Sebagaimana Lampiran D dan G, Peserta Lelangmenjelaskan pelibatan perusahaan lokal dalampengusahaan prasarana LRT dan juga penyediaankesempatan kerja bagi masyarakat lokal, terutamadalam operasi dan pemeliharaan Prasarana LRT.

7. Pelatihan Sebagaimana Lampiran D dan G, Peserta Lelangmenjelaskan tingkat keahlian dan teknologi yangakan di transfer kepada masyarakat lokal termasukapabila diperlukan pelatihan bagi masyarakat lokal

8. PengembanganEkonomi Lokal

Sebagaimana Lampiran D dan G, Peserta Lelangmenjelaskan komitmen untuk pengembanganekonomi lokal.

E.Strategi Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan9. Rencana

PengelolaandanPemantauanLingkungan

Sebagaimana Lampiran D dan G, Peserta Lelangmenyampaikan upaya pengelolaan danpemantauan lingkungan untuk mengantisipasi danmencegah dampak yang muncul dari Proyek danmetoda pengawasan dan pengelolaan lingkungandalam setiap tahapan kegiatan pelaksanaanProyek

Page 54: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

B-4

Lembar B.3: Lembar Evaluasi Finansial

Dokumen Penawaran Finansial mengikat dan tidak merujuk pada persyaratan apapun, danharus menggunakan mata uang Rupiah. Dokumen Penawaran Finansial akan diperiksakelengkapannya, yang harus mencakup sebagai berikut:

1. Evaluasi Penawaran Biaya (lihat Lembar E.1 yang harus dilengkapi oleh Peserta Lelang)

Evaluasi terhadap penawaran finansial akan didasarkan pada penawaran biaya PesertaLelang.

2. Evaluasi Rencana Pembiayaan Proyek - (Lihat Tabel E.2 Untuk Lembar Yang HarusDilengkapi Oleh Peserta Lelang)

Rencana Pembiayaan Proyek akan dievaluasi untuk memastikan validitas penawaranbiaya jasa ketersediaan layanan. Rencana Pembiayaan Proyek dievaluasi berdasarkankriteria sebagai berikut:

No. Kriteria1 Minimum 20% (dua puluh persen) dari total pembiayaan harus dibiayai dari

ekuitas dan sisanya 80% (delapan puluh persen) berupa pinjaman2 Surat Komitmen dengan lembar persyaratan (term sheets) dari Lembaga

Kredit Ekspor, Sumber-Sumber Komersial dan/atau Sumber-SumberMultilateral dan/atau lembaga-lembaga keuangan yang memverifikasi,memberikan komitmen, menegaskan kesediaan untuk mengadakan ataumenjamin atau menyatakan keyakinan dalam menyediakan pembiayaandalam bentuk pinjaman yang disebutkan dalam Lembar B.3 dan Lembar E.2(Tabel E-2). Dokumen ini juga perlu menyebutkan periode pengembalianpinjaman dan suku bunga (tetap atau berubah-ubah) yang berlaku bagikomitmen pembiayaan tersebut atau indikatif term sheets yang menegaskankeinginan untuk mendanai proyek selama dapat disetujui oleh komite kreditlembaga keuangan.

3. Evaluasi Model Finansial - (lihat Lembar E.3 untuk informasi yang harus dilengkapi olehPeserta Lelang)

Evaluasi Penawaran Finansial juga akan dilakukan dengan memeriksa model finansialyang disusun oleh Peserta Lelang guna memastikan validitas penawaran biaya jasaketersediaan layanan. Sebagaimana diminta dalam Lembar E.3, evaluasi ini meliputi:

a. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan model finansial untuk CapitalExpenditure sesuai rincian rencana investasi yang digunakan pada model finansial

Page 55: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

B-5

dan harus konsisten dengan Daftar Kuantitas yang disampaikan pada penawaranteknis di Sampul I

b. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan biaya Operational Expenditurec. Metode yang digunakan dalam penetapan tingkat pengembalian investasi Badan

Usaha Pelaksanad. Asumsi yang digunakan dalam model finansial seperti tingkat suku bunga

pinjaman dan jangka waktu pinjamane. Proyeksi Laba (rugi) Badan Usaha Pelaksanaf. Proyeksi Arus Kas Badan Usaha Pelaksanag. Proyeksi Neraca Badan Usaha Pelaksanah. Proyeksi perhitungan pembayaran utang dan bungai. Perhitungan nilai diskonto Proyek termasuk Financial NPV; danj. Rasio keuangan termasuk, Financial IRR, Weighted Average Cost of Capital

(WACC), Debt Service Coverage Ratio (Average dan minimum DSCR) dan Return onEquity (ROE).

Page 56: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

C-1

LAMPIRAN C: DESAIN DAN SPESIFIKASI TEKNIS

Desain dan spesifikasi teknis Pengelolaan LRT sebagai berikut:

Tabel C-1 Ringkasan Desain dan Spesifikasi Teknis

No ParameterKriteria

Ditetapkan oleh PanitiaLelang

Diusulkan oleh Peserta Lelang

I Pengusahaan Properti(tergantung Tipe Stasiun)

a. Penyewaan Ruang untukkios

Maksimum 28m2/petak

b. Penyewaan ruang untukATM

Maksimum 5ATM/stasiun

c. Penyewaan ruang untukvending machine √

d. Penyewaan ruang halamanstasiun untuk parkir (offstreet parking)

e. Penyewaan ruang iklanbillboard

Lokasi billboard:-dinding platform-dinding latar loketpenjualan tiket-dinding luar yang dilaluipengguna jalan

f. Penyewaan ruang untukperkantoran √

g. Penyewaan ruang untukpusat perbelanjaan √

h. Penyewaan ruang untukhotel transit √

II Konsep Desain Ruang √III Material √IV Life time asset Akan ditentukan

pada masing-masing kontrakpenyewaan ruang

Page 57: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

C-2

Tabel C.2 Kriteria Perancangan Teknik Proyek

OBYEK INVESTASI DESAIN SKEMATIK PANDUAN RANCANGAN1. Konsep Pengembangan

Objek Investasi Green building, Urban and green

corridor, green area, Escape building,environtmental friendly, local wisdomdan sesuai kaidah Bangunan yang layakdan nyaman digunakan

2. Peruntukan Ruang Kios ATM Vending

machine Parkir Billboard Perkantoran Pusat

perbelanjaan Hotel transit

Mengacu pada Master Plan padamasing-masing stasiun

3. Kios Ruang kios, dapat terbuka/tertutup,apabila terbuka diusahakan dapatmemaksimalkan sirkulasi udara danpencahayaan alami. Apabila tertutup,material dinding menggunakankaca/transparant dan sistempengudaraan menggunakan AirConditioner (AC)

Elevasi atap/ceiling pada kios minimal 3m, agar sirkulasi udara danpencahayaan alami dapat berfungsidengan baik.

Lantai kios minimal tegel, dan dapatjuga dilapisi dengan karpet

Disain kios, disesuaikan sesuai denganfungsi kios

4. ATM Ruang ATM harus tertutup denganmaterial dinding menggunakankaca/transparant dan sistempengudaraan menggunakan AirConditioner (AC)

Lantai ATM minimal tegel, dandilengkapi dengan tempat sampah

Penerangan, ruang ATM harusdilengkapi dengan penerangan listrik

Harus dilengkapi kamera CCTV5. Vending Machine Lokasinya harus strategis

Page 58: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

C-3

OBYEK INVESTASI DESAIN SKEMATIK PANDUAN RANCANGAN Dilengkapi dengan Staff Mekanik selama

jam operasional vending machine6. Parkir Off street parking

Dilengkapi dengan secure parking Dilengkapi dengan CCTV

7. Perkantoran Pengaturan ruang harus memilikisirkulasi yang jelas dan hirarkis (easyway finding)

8. Pusatperbelanjaan Pengaturan Denah harus memilikisirkulasi yang jelas dan hirarkis (easyway finding)

9. Massa Bangunan(Building Configuration)

Sesuai gambarperencanaan

Batas maksimal Parimeter Blok Bangunan,harus mengikuti konfigurasi dariperencanaan

10. Struktur ruang bangunan Harus mengikuti aturan regulasikekuatan dan keandalan bangunan

Harus aman terhadap gempa Struktur basement harus

mempertimbangkan tekanan atas (upliftpressure)

Bangunan harus memiliki jalur mitigasibencana

11. Penggunaan air minum Pada ruang kios, perkantoran, pusatperbelanjaan dapat memasang jaringanpipa sambungan air minum

Jaringan pipa harus berada di lokasiyang aman dan mudah perawatannya.

12. Penggunaan jaringansambungan energi listrik

Pemasangan sambungan jaringan listrikharus seijin pengelola

Instalasi listrik dilengkapi dengan sistemKebakaran dan perawatan yang mudah

13. Telekomunikasi Penyewa dapat menggunakan jaringantelekomunikasi dari TELKOM dan penyediaBTS.

14. Tata Hijau (landscape) -Pottanaman/bunga

Penyewa dapat menggunakan pottanaman/bunga

Peletakan pot harus aman, dan tidakmenganggu sirkulasi pergerakan orang

Tabel C.3 Rincian Referensi dan Standar Teknis

Page 59: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

C-4

1) Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;2) Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;3) Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;4) Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2007 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.5) Undang-Undang No.18 2008 tentang pengelolaan sampah6) Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang pengelolaan lingkungan hidup7) Undang-Undang no.26 tahun 2007 tentang penataan ruang8) Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air9) Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah10) Peraturan Pemerintah RI No. 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional;11) Peraturan Pemerintah RI No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;12) Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.13) Peraturan Pemerintah No.81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga

dan sampah sejenis rumah tangga14) Peraturan Pemerintah No.42 tahun 2008 tentang pengelolaan sumber daya air15) Peraturan Pemerintah No.38 tahun 2011 tentang sungai16) Peraturan Menteri PU No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis

Bangunan Gedung;17) Peraturan Menteri PU No. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan

Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;18) Peraturan Menteri PU No. 06/PRT/M/2007tentang Pedoman UmumRencana Tata

Bangunan dan Lingkungan;19) Peraturan Menteri PU No. 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknik Analisis Aspek

Fisik dan Lingkungan, Ekonomi Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana TataRuang;

20) Peraturan Menteri PU No. 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin MendirikanBangunan Gedung;

21) Peraturan Menteri PU No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis PembangunanBangunan Gedung Negara;

22) Peraturan Menteri PU No.24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan danPerawatan Bangunan Gedung;

23) Peraturan Menteri PU No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis SistemProteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;

24) Peraturan Menteri Keuangan RI No. 248/PMK.06/2011 tentang Standar Barang danStandar Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Tanah dan/atau Bangunan;

25) Permen PU No. 3 tahun 2013 tentang penyelenggaraan prasarana dan saranapersampahan

26) Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan27) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan

Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api;

28) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 tahun 2011 tentang Persyaratan TeknisBangunan Stasiun Kereta Api;

29) Peraturan Menteri PU Nomor 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan danKriteria Perencanaan Teknis Jalan;

Page 60: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

C-5

30) Standard for Fire Safety in Rapid Transit System (SFSRTS) 2012, Singapore Regulation31) SNI 2847:2013 : Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung32) SNI 7834:2012 : Metode uji dan kriteria penerimaan sistem struktur rangka memikul

momen beton bertulang pracetak untuk bangunan gedung33) SNI 7833:2012 : Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang untuk

bangunan gedung34) SNI 7832:2012 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk

konstruksi bangunan gedung35) SNI 1726:2012 : Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan

gedung dan non gedung36) SNI 6196:2011 : Prosedur audit energi pada bangunan gedung37) SNI 6389:2011 : Konservasi energi selubung bangunan pada bangunan gedung38) SNI 6390:2011 : Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung39) SNI 3418-2011 : Cara uji Kandungan Udara dalam beton segar40) SNI 7392:2008 : Tata cara perencanaan dan pelaksanaan bangunan gedung

menggunakan panel jaring kawat baja tiga dimensi (PJKB-3D) las pabrikan41) SNI 6897:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk

konstruksi bangunan gedung dan perumahan42) SNI 3434:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk bangunan

gedung dan perumahan43) SNI 2839:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk

konstruksi bangunan gedung dan perumahan44) SNI 2837:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk

konstruksi bangunan gedung dan perumamahan45) SNI 2836:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk

konstruksi bangunan gedung dan perumahan46) SNI 2835:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi

bangunan gedung dan perumahan47) SNI 7395:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan

dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan48) SNI 7394:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi

bangunan gedung dan perumahan49) SNI 7393:2008 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium

untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan50) SNI 0004-2008 : Tata cara commissioning instalasi pengolahan air51) SNI 03-7015-2004 : Sistem proteksi petir pada bangunan gedung52) SNI 03-7017.1-2004 : Lif traksi listrik pada bangunan gedung - Bagian 1: Pemeriksaan

dan pengujian serah terima53) SNI 03-7017.2-2004 : Lif traksi listrik pada bangunan gedung - Bagian 2: Pemeriksaan

dan pengujian berkala54) SNI 03-6759-2002 : Tata cara perancangan konservasi energi pada bangunan gedung55) SNI 03-1729-2002 : Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung56) SNI 03-1726-2002 : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan

Gedung57) SNI 03-2396-2001 : Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan

gedung58) SNI 03-2396-2001 : Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan

Page 61: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

C-6

Gedung59) SNI 03-6575-2001 : Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada

bangunan gedung60) SNI 03-6574-2001 : Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan

sistem peringatan bahaya pada bangunan gedung61) SNI 03-6571-2001 : Sistem pengendali asap kebakaran pada bangunan gedung62) SNI 03-6572-2001 : Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara

pada bangunan gedung63) SNI 03-6386-2000 : Spesifikasi tingkat bunyi dan waktu dengung dalam bangunan

gedung dan perumahan (kriteria desain yang direkomendasikan)64) SNI 03-6383-2000 : Spesifikasi peralatan pengolahan udara individual sebagai sistem

pengendalian asap terzona dalam bangunan gedung65) SNI 03-1736-2000 : Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan

Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung66) SNI 03-1735-2000 : Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan

Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung67) SNI 03-1745-2000 : Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran untuk Pencegahan Bahaya

Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung68) SNI 03-3985-2000 : Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi

dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung69) SNI 03-3989-2000 : Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler

otomatis untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung70) SNI 03-1736-2000 : Tata cara perencanaan dan sistem proteksi pasif untuk

pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung71) SNI 03-1745-2000 : Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan

slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung72) SNI 03-1746-2000 : Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan keluar untuk

penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung73) SNI 03-2847-1992 : Tata cara penghitungan struktur beton untuk bangunan gedung74) SNI 03-2404-1991 : Tata Cara Pencegahan Rayap Pada Pembuatan Bangunan Rumah

dan Gedung75) SNI 03-2405-1991 : Tata Cara Penanggulangan Rayap Pada Bangunan Rumah dan

Gedung dengan Termitisida76) SNI 03-2408-1991 : Tata Cara Pengecatan Logam77) SNI 03-2410-1994 : Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok Dengan Cat Emulsi78) SNI 03-2414-1991: Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka. Judul

direvisi menjadi: Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbukamenggunakan alat ukur arus dan pelampung

79) SNI 03-1963-1990 : Tata Cara Dasar Koordinasi Modular untuk Perancangan BangunanRumah dan Gedung

80) SNI 03-1974-1990 : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Judul direvisi menjadi :Carauji kuat tekan beton

81) SNI 03-1977-1990 : Spesifikasi Koordinasi Modular Bangunan Rumah dan Gedung82) SNI 03-1978-1990 : Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Bangunan Rumah dan Gedung83) SNI 03-1979-1990 : Spesifikasi Matra Ruang untuk Rumah dan Gedung84) SNI 03-0675-1989 : Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun

Pintu Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung

Page 62: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

C-7

85) SNI 03-1724-1989 : Tata Cara Perencanaann Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunandi Sungai. Judul direvisi menjadi :Tata cara perhitungan debit andalan air sungaidengan analisis lengkung kekerapan

86) SNI 03-1727-1989 : Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung87) SNI 03-1728-1989 : Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung88) SNI 03-1734-1989 : Tata Cara Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding

Bertulang Untuk Rumah dan Gedung89) SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan

Gedung;90) SNI tentang Spesifikasi Bahan pada Bangunan Gedung;91) SNI tentang Tata Cara Instalasi ME pada Bangunan Gedung;92) Architectural Design Criteria for Road and Rail Transit Systems, 2013, LTA Singapore

Standard;

93) AASHTO, NAASRA, dll meliputi standar teknis yang terkait

Page 63: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-1

LAMPIRAN D: ISI SAMPUL I - DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Lembar D.1: Surat Penawaran

[Kepala Surat Peserta Lelang]

Tanggal: [Masukkan Tanggal]Kepada Yth:Panitia Pengadaan Badan Usaha PelaksanaProyek KPBU Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di ProvinsiSumatera Selatan, Jakarta, Indonesia

diKantor Kementerian PerhubunganJl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta 10110Telepon: 021-....

Penawaran Untuk Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana KeretaApi Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan

Dengan hormat,Yang bertanda tangan di bawah ini, [sebutkan nama lengkap dan gelar/jabatan PerwakilanResmi Peserta Lelang], bertindak sebagai Perwakilan Resmi Peserta Lelang (“PerwakilanResmi Peserta Lelang”) dari [sebutkan nama Peserta Lelang/Konsorsium], dengan anggotasebagai berikut:

[…………] sebagai Pimpinan Konsorsium, dengan […….]% kepemilikan saham,dan para anggota konsorsium lainnya sebagai berikut:[…………………………………….] dengan […….] % kepemilikan saham[…………...……………………….] dengan […….] % kepemilikan saham[…………...……………………….] dengan […….] % kepemilikan saham,

dengan hormat menyampaikan Dokumen Penawaran kami untuk Proyek KerjasamaPemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) diProvinsi Sumatera Selatan, sebagai tanggapan terhadap Dokumen Permintaan Proposaltanggal [●].Surat Kuasa yang diperlukan dilampirkan dalam Dokumen Penawaran.

Yang bertanda tangan dibawah ini dapat dihubungi pada alamat berikut ini1:____________________________________________________Telepon : _____________Faksimili : _____________Email : _____________

1 Berikan nama dan alamat Pejabat Berwenang

Page 64: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-2

Konsorsium kami telah memeriksa seluruh Dokumen Penawaran sehubungan denganpembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan Proyek Kerjasama Pemerintah-BadanUsaha Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi SumateraSelatan.Setelah melaksanakan evaluasi, sesuai dengan kajian dan pemeriksaan yang kami lakukandibawah tanggungjawab kami sendiri, sifat dan lingkup kewajiban kontraktual yang akandilaksanakan, paket penjaminan dan peraturan lainnya yang terkait dengan Proyek ataupelaksanaannya, kami berkomitmen untuk merancang, membiayai, mengadakan,membangun, mengoperasikan, dan memelihara serta mengalihkan seluruh Proyek kepadaPJPK.Kami setuju untuk mematuhi Dokumen Penawaran ini selama masa berlakunya penawaranyaitu 180 (seratus delapan puluh) Hari sejak Tanggal Penyampaian Dokumen Penawaransesuai dengan persyaratan dalam Dokumen Permintaan Proposal.Kami selanjutnya setuju untuk tetap terikat pada Dokumen Penawaran ini yang mungkindapat diterima oleh Panitia Pengadaan setiap saat sebelum berakhirnya Masa BerlakuPenawaran, dan untuk masa yang dapat diperpanjang sepanjang dinilai wajar dan dapatdisepakati oleh para pihak.Kami juga berkomitmen, apabila kami terpilih sebagai Pemenang Lelang, untukmemperpanjang masa berlaku Dokumen Penawaran dan Jaminan Penawaran kami sampaidengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan penyerahan Jaminan PelaksanaanTahap I oleh Badan Usaha Pelaksana.Kami telah menyampaikan dan melampirkan pada Dokumen Penawaran ini suatu JaminanPenawaran sebesar [*] (Terbilang: ...), sesuai dengan bentuk yang ditentukan di dalamDokumen Permintaan Proposal.Kami menyatakan bahwa:(i) informasi yang disampaikan sebagai bagian dari Dokumen Penawaran ini adalah

lengkap dan akurat;(ii) Dokumen Penawaran telah disampaikan dalam nama dan atas nama konsorsium

yang para anggotanya akan membentuk Badan Usaha Pelaksana yang akan didirikanberdasarkan hukum Indonesia yang akan terikat dengan Dokumen Penawaran ini,Perjanjian Kerjasama, dan pelaksanaan Proyek;

(iii) tidak ada satu pun dari anggota konsorsium yang telah berpartisipasi dalam ProsesPelelangan melalui Peserta Lelang lainnya baik secara langsung maupun tidaklangsung;

(iv) PJPK, Panitia Pengadaan dan perwakilannya berwenang untuk mengajukanpertanyaan dan melakukan penyelidikan untuk mengklarifikasi pernyataan,dokumen, dan informasi yang disampaikan sehubungan dengan DokumenPenawaran kami; untuk memperoleh klarifikasi dari para direktur kami, pejabat,personil, bankir, konsultan, dan klien tentang segala hal yang disampaikan sebagaibagian dari Dokumen Penawaran kami; dan untuk langsung menghubungi pihaksebagaimana dimaksud dalam Dokumen Penawaran yang disampaikan kami ke

Page 65: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-3

Panitia Pengadaan, tanpa tindakan, persetujuan atau komunikasi lebih lanjut daripihak kami;

(v) Kami menerima dokumen, persyaratan dan ketentuan berdasarkan DokumenPermintaan Proposal.

(vi) kami:a. memiliki kemampuan finansial yang baik dan tidak ada keputusan yang telah

diambil atau diajukan sehubungan dengan kepailitan, insolvensi, penundaanpembayaran, likuidasi atau peristiwa lainnya yang serupa ataupun penunjukankurator, likuidator, wali amanat atau pihak lain yang serupa untuk tujuan-tujuan tersebut, ataupun keputusan pengadilan yang memiliki yurisdiksi hukumdari anggota konsorsium mengenai penundaan pembayaran, atau kepailitan.

b. tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim material yang masih dalam prosesterhadap PJPK atau terhadap setiap Badan Pemerintahan Indonesia sejakTanggal Penyampaian Penawaran sampai dengan Tanggal PenandatanganPerjanjian Kerjasama;

c. tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, atau dimasukkan dalamdaftar hitam oleh PJPK atau Badan Pemerintahan Indonesia lain, baikmerupakan perorangan, persekutuan, atau perusahaan atau sebagai anggotadari suatu usaha patungan atau konsorsium dan tidak memiliki catatan kinerjaburuk dengan PJPK atau Badan Pemerintahan Indonesia lain;

d. mengesampingkan setiap hak untuk mengajukan peringatan, putusan sela,pelarangan atau gugatan hukum atau proses persidangan terhadap PJPK atauPanitia Pengadaan untuk menghambat dilaksanakannya Pelelangan danpemberian hak untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama kepada PemenangLelang, dan pelaksanaan atau implementasi dari Perjanjian Kerjasama.

Kami memahami bahwa Panitia Pengadaan tidak terikat untuk menerima setiap DokumenPenawaran yang diterimanya.

Ditandatangani pada hari ini …............. tanggal …............., 2015 di ….............

[Materai Rp. 6.000,-]______________________[Nama lengkap Perwakilan Resmi Peserta Lelang][Gelar/Jabatan][Alamat]

[Ditandatangani dan disegel oleh Notaris di Indonesia atau di negara asal]

Page 66: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-4

Lembar D.2: Surat Jaminan Penawaran

FORMAT JAMINAN PENAWARAN

(Kop Surat Bank termasuk Nama Bank dan Alamat)

Nama Bank : _______________________Alamat : _______________________

_______________________

Untuk dan atas nama __________________, berdasarkan ketentuan 17.2.2.e DokumenPermintaan Proposal Pengadaan Badan Usaha Proyek Kerjasama Pengadaan Badan UsahaPelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan(Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan tertanggal [*] ("Dokumen PermintaanProposal"), kami bersedia untuk memberikan Jaminan Penawaran kepada KementerianPerhubungan [insert details], Indonesia (“Kemenhub”) berkaitan dan sehubungan dengan hal-hal sebagai berikut:1. Bahwa Pengajuan Penawaran oleh [insert bidder’s name], [insert bidder’s details] (“BADAN

USAHA”) dibuat sesuai dengan Dokumen Permintaan Proposal dari Kemenhub untuk ProyekKerjasama Pemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light RailTransit) di Provinsi Sumatera Selatan (“Dokumen Penawaran”).

2. Bahwa dalam mengajukan Penawaran, Badan Usaha sepakat untuk memberikan JaminanPenawaran sejumlah [*],- (Terbilang :[*]).

3. Bahwa dengan ini Kami bersedia untuk menerbitkan bank garansi (“Bank Garansi”) untukkepentingan Badan Usaha sebagaimana telah disebutkan di atas, untuk Kemenhubsehubungan dengan Dokumen Penawaran.

4. Apabila:a) Badan Usaha menarik kembali Dokumen Penawarannya selama Masa Berlaku

Penawaran;b) Badan Usaha memiliki Benturan Kepentingan sebagaimana diatur dalam ketentuan 5.1

dalam Dokumen Permintaan Proposal;c) Dalam hal Badan Usaha ditetapkan sebagai pemenang lelang, Badan Usaha tidak

menandatangani Perjanjian Kerjasama dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari sejakpenerbitan Surat Penetapan Pemenang Lelang, tanpa ada persetujuan tertulis dariPanitia Pengadaan dan berdasarkan ketentuan di Bagian 34.1;

d) Dalam hal Badan Usaha telah ditetapkan sebagai Pemenang Lelang, Badan Usahamenolak untuk memperpanjang Masa Berlaku Jaminan Penawaran atau tidakmenyerahkan Jaminan Penawaran yang telah diperpanjang;

e) Badan Usaha tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan/atau gagal menandatanganiPerjanjian Kerjasama;

f) Dokumen Penawaran yang diajukan Badan Usaha kepada Panitia Pengadaan berisipernyataan palsu atau terdapat kekeliruan dan/atau kelalaian; atau

g) segala tindakan Badan Usaha yang dianggap melanggar ketentuan-ketentuan yang

Page 67: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-5

diatur dalam Bagian 4 dan 5 pada Bagian B Instruksi Kepada Peserta Lelang dalamDokumen Permintaan Proposal.

Kami sepakat untuk membayar sejumlah [*],- (Terbilang : * ) berdasarkan permintaan pertamadari Kemenhub yang memberitahukan kepada bank terkait dengan pelanggaran yang dilakukanoleh BADAN USAHA, terlepas dari adanya keberatan dari BADAN USAHA.

Setiap tuntutan yang dibuat oleh Kemenhub berdasarkan Bank Garansi ini harus diajukankepada kami dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah jatuh tempo Bank Garansi inidan setelah penandatanganan oleh perwakilan resminya. Pembiayaan berdasarkan BankGaransi ini disediakan untuk Kemenhub pada kantor kami sebagaimana disebutkan diatasterhadap surat perintah pencairan yang diserahkan oleh Kemenhub dengan referensi terhadapGaransi Bank ini. Setiap surat perintah pencairan harus dilengkapi dengan pernyataan tertulisdari Kemenhub yang ditandatangani oleh perwakilan resmi yang menerangkan bahwa BADANUSAHA melakukan hal-hal sebagaimana diatur dalam ketentuan ini.

5. Bahwa Bank Garansi ini berlaku untuk jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sejak[*] sampai [*].

6. Bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum PerdataIndonesia, Penjamin dengan ini melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supayabarang-barang milik Badan Usaha lebih dulu disita dan dijual guna melunasi hutang-hutangnya.

Pelaksanaan dan interpretasi dari Bank Garansi ini diatur berdasarkan hukum RepublikIndonesia.

Jakarta, _____________ 201_Nama Bank

Tanda tangan

METERAIRp. 6.000,-

Nama/Name : ______________________Jabatan/Title : ______________________

Page 68: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-6

Lembar D.3: Pakta Integritas

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : __________________________

Bertindakuntuk danatas nama

: PT/ Koperasi___________________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

2. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : __________________________

Bertindakuntuk danatas nama

: PT/ Koperasi___________________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

dalam rangka pelelangan Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha Pengelola PrasaranaKereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan, dengan ini menyatakanbahwa:1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);2. tidak akan melakukan kegiatan atau tindakan yang berpotensi menimbulkan

persaingan usaha tidak sehat sebagaimana tercantum pada ketentuan perundanganmengenai larangan praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat;

3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untukmemberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersediamenerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun][Nama Penyedia][Nama Penyedia][Nama Penyedia]

[tanda tangan],[tanda tangan],[tanda tangan],[nama lengkap][nama lengkap][nama lengkap][cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Konsorsium]

Page 69: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-7

Lembar D.4: Surat Kuasa

SURAT KUASA

PELELANGAN PENGADAAN BADAN USAHA PELAKSANAPROYEK KERJASAMA PEMERINTAH-BADAN USAHA PROYEK KPBU PENGELOLA PRASARANAKERETA API RINGAN (LIGHT RAIL TRANSIT) DI PROVINSI SUMATERA SELATAN, INDONESIA

SURAT KUASA

DENGAN SURAT KUASA INI yang dibuat pada hari [*******], yang bertanda tangan di bawahini:Nama:Jabatan:Perusahaan:No. KTP:Alamat:

Nama:Jabatan:Perusahaan:No. KTP:Alamat:

Nama:Jabatan:Perusahaan:No. KTP:Alamat:

[Bagian identitas dibuat sesuai dengan jumlah Pemberi Kuasa]

Untuk selanjutnya disebut sebagai "Pemberi Kuasa", dengan ini memberi kuasa dengan haksubstitusi kepada:

Nama:Jabatan:Perusahaan:No. KTP:Alamat:

bertindak baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama (selanjutnya disebut sebagai

Page 70: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-8

"Penerima Kuasa") dalam kaitannya dengan Proses Penawaran untuk Proyek KerjasamaPengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha PengelolaPrasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia,untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

SECARA KHUSUS(a) menandatangani dokumen-dokumen yang tercantum dalam Daftar terlampir dan

menyampaikannya dokumen tersebut kepada Panitia Pengadaan;(b) menyampaikan dan menerima setiap dokumen atau informasi dalam kaitannya dengan

Proses Pelelangan; dan(c) melakukan semua hal yang dianggap perlu sehubungan dengan hal-hal yang dicantumkan

dalam huruf (a) sampai (b) di atas termasuk untuk menandatangani setiap isi dokumen,melakukan setiap hal, tindakan atau sesuatu yang menurut pendapat Penerima Kuasaharus dilakukan, ditandatangani atau dilaksanakan untuk menyempurnakan ataumemberlakukan Dokumen Penawaran.

DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA:Surat Kuasa ini diatur dengan, dan diinterpretasikan sesuai dengan, hukum Republik Indonesia.Surat Kuasa ini berlaku sejak tanggal ditandatangani dan berlaku sampai dicabut oleh PemberiKuasa.

Pemberi Kuasa dengan ini menegaskan bahwa Pemberi Kuasa dengan ini mengesahkan setiapdan semua tindakan yang diambil oleh Penerima Kuasa dalam melaksanakan surat kuasa ini.

Ditandatangani pada tanggal ___________________20__

Penerima Kuasa

______________________________Nama:Jabatan:

Pemberi Kuasa

______________________________Nama:Jabatan:

______________________________Nama:Jabatan:

KONSULARISASIHanya untuk badan hukum asing

Page 71: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-9

DAFTAR SURAT KUASA

A DOKUMEN-DOKUMEN: Semua dokumen yang terkait dengan proses pelelanganProyek Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha PengelolaPrasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) diProvinsi Sumatera Selatan, Indonesia, termasuk namuntidak terbatas pada:

1. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis2. Dokumen Penawaran Finansial

DENGAN DEMIKIAN,[nama Pemberi Kuasa/ Perusahaan] telah menandatangani Surat Kuasaini diatas materai (yang sesuai) pada tanggal yang ditetapkan diatas:

[Materai Rp 6.000,-]

________________________________[Nama/Jabatan Pemberi Kuasa Perusahaan/Anggota Peserta Lelang]

Ketentuan: harus dilampirkan juga:a. Salinan yang disahkan dari Perjanjian Konsorsium (misalnya nota

kesepahaman, perjanjian usaha patungan, perjanjian pemegang saham, dansebagainya) yang dilegalisir oleh notaris harus diajukan bersama denganProposal.

b. Salinan yang disahkan oleh notaris dari keputusan direksi setiap anggotakonsorsium (atau apabila keputusan direksi tidak dipersyaratkan olehprosedur tata kelola internal anggota konsorsium, bukti lain yang serupamengenai persetujuan perusahaan sebagaimana yang mungkin disyaratkan),dengan menyebutkan keputusan direksi untuk berpartisipasi dalam ProsesPelelangan, menanamkan modal saham dalam Badan Usaha Pelaksana jikaditunjuk sebagai Pemenang Lelang, dan memberikan wewenang kepadaseseorang untuk menandatangani Perjanjian Kerjasaa atas nama Badan UsahaPelaksana, harus diajukan bersama dengan Penawaran.

c. Formulir Konsorsium Peserta Lelang

[Materai Rp. 6.000,-]

________________________________[Ketua Panitia Pengadaan/Perwakilan PJPK lainnya]

Page 72: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-10

Lembar D.5: Surat Kerahasiaan

[Kepala Surat Penerima Informasi]

[Tanggal]

Kepada Yth:Panitia Pengadaan Badan Usaha PelaksanaProyek KPBU Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi SumateraSelatan, Jakarta, IndonesiadiKantor Kementerian PerhubunganJl. Medan Merdeka Barat No. 8, Jakarta IndonesiaTelepon: 021-....

PERJANJIAN UNTUK MENJAGA SEGALA INFORMASI RAHASIA YANG BERKAITAN DENGANPROSES PELELANGAN DAN DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL

Kami, [nama perusahaan/ Peserta Lelang/ kontraktor/ konsultan/ advisor/banker], suatuperusahaan yang didirikan di [negara] dan memiliki kantor di [alamat usaha] (selanjutnyadisebut sebagai “Penerima Informasi”) dalam pertimbangan bahwa Pemerintah Indonesia,Kementerian Perhubungan, atau instansi-instansinya, wakil-wakilnya, atau agen-agennya(“Pemerintah”) mengungkapkan kepada kami Informasi Rahasia (sebagaimana didefinisikandibawah) dan/atau menyebabkan sehingga Informasi Rahasia tersebut diungkapkan kepadakami, dengan ini setuju dan berjanji untuk dan atas nama Penerima Informasi dan paradirekturnya, pejabatnya, karyawannya dan penasehatnya, sebagai berikut:

1. “Informasi Rahasia” berarti semua informasi yang dinyatakan sebagai rahasia atau yangkarena sifatnya secara implisit bersifat rahasia. Informasi Rahasia mencakup semuainformasi dari setiap hal yang berkaitan dengan Proyek Kerjasama Pemerintah-BadanUsaha Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi SumateraSelatan, sesuai dengan Dokumen Permintaan Proposal (“Proyek”) yang diterima olehPenerima Informasi dan disampaikan kepada Penerima dengan cara apapun, termasuknamun tidak terbatas pada semua usulan, tanggapan, diskusi, masukan dan komentaratas dan/atau yang berkaitan dengan Dokumen Permintaan Proposal. Informasi Rahasiaakan mencakup informasi yang disebutkan diatas berkaitan dengan Proyek terlepas daribentuk, format atau media termasuk, namun tidak terbatas pada, tulisan, lisan, atauinformasi bentuk lainnya dan juga termasuk informasi yang disampaikan atau diperolehmelalui penglihatan atau pertukaran dokumen-dokumen, presentasi, pameran,pertemuan atau surat menyurat (pos dan/atau surat elektronik/email).

2. Penerima Informasi mengakui, mengetahui dan menyetujui bahwa Informasi Rahasiayang diterima semata-mata bertujuan untuk mengevaluasi keikutsertaannya dalamProses Pelelangan Proyek dan bersifat rahasia. Penerima Informasi wajib merahasiakandan tidak akan mengungkapkan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, kepadaseseorang atau badan usaha, termasuk namun tidak terbatas kepada media, hal-halsebagai berikut:

Page 73: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-11

(a) Informasi Rahasia apapun;(b) keterangan bahwa Peserta Lelang telah menerima Informasi Rahasia;

dan/atau(c) keterangan bahwa sedang diadakan diskusi antara Penerima Informasi dan

Pemerintah atau instansi-instansinya, wakil-wakilnya atau agen-agennyaataupun keterangan mengenai status, persyaratan/kondisi perjanjian, atauketerangan lainnya tentang diskusi tersebut, kecuali ditentukan lain olehpersyaratan dan ketentuan didalam Surat Kerahasiaan ini. Penerima Informasiakan menerapkan tingkat kehati-hatian tertinggi untuk menjaga agar tidakterjadi pengungkapan atau penggunaan Informasi Rahasia secara tidak sah,dan wajib menjaga kerahasiaan dari Informasi Rahasia terhadapsemua pihakketiga. Selanjutnya, Penerima Informasi tidak boleh membuat salinan dariInformasi Rahasia tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pemerintah,yang untuk tujuan tersebut menunjuk Ketua Panitia Pengadaan sebagaiwakilnya.

3. Penerima Informasi akan menetapkan prosedur pengelolaan dan keamanan untukmemastikan bahwa Informasi Rahasia hanya dapat diakses oleh para direktur, pejabat,karyawan dan/atau Pihak Ketiga (sebagaimana didefinisikan dibawah) dari PenerimaInformasi yang memang membutuhkan Informasi Rahasia tersebut semata-mata dalamrangka menyiapkan Dokumen Penawaran (sebagaimana didefinisikan dalam DokumenPermintaan Proposal) untuk Proyek.

4. Penerima Informasi harus memastikan bahwa semua direktur, pejabat dan/ataukaryawan dari Penerima Informasi serta para penasehat profesional, konsultan danpenyedia jasa lainnya (“Pihak Ketiga”) yang ditugaskan atau diminta oleh PenerimaInfromasi untuk membantu dalam penyusunan Dokumen Penawaran untuk Proyek (ataubagian daripadanya), yang juga merupakan penerima Informasi Rahasia, wajibmematuhi hukum Indonesia dan wajib menandatangani Surat Kerahasiaan lebih lanjutuntuk menjaga Informasi Rahasia tersebut apabila diinstruksikan oleh Pemerintah atauagennya untuk melakukan hal tersebut. Penerima Informasi wajib dalam hal apapunmemastikan bahwa para direktur, pejabat dan/atau karyawan dari Penerima Informasidan Pihak Ketiga, termasuk para pegawai dan agen dari Pihak Ketiga, kepada siapaInformasi Rahasia tersebut diungkapkan, adalah terikat dan mematuhi kewajibanmenjaga kerahasiaan dengan ketentuan sebagaimana termuat dalam Surat Kerahasiaanini.

5. Penerima Informasi selanjutnya wajib memastikan bahwa para direktur, pejabatdan/atau karyawan Penerima Informasi dan Pihak Ketiga, termasuk para pegawai danagen dari Pihak Ketiga, akan menjaga kerahasiaan dari Informasi Rahasia sepanjangwaktu dan bahkan setelah mereka tidak lagi bekerja pada Penerima Informasi atauPihak Ketiga sampai waktu ketika Informasi Rahasia atau bagian dari Informasi Rahasiatersebut telah menjadi informasi publik, yang bukan disebabkan oleh cidera janji ataukelalaian Penerima Informasi atau Pihak Ketiga atau salah satu karyawan atau agenmereka.

6. Semua Informasi Rahasia yang tertulis atau bagian-bagian yang termuat di dalamInformasi Rahasia (termasuk salinan elektronik) bersama dengan setiap analisa, laporanatau dokumen lainnya atau material apapun sebagaimana berada dalam kepemilikan,

Page 74: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-12

kekuasaan atau kendali Penerima Informasi wajib dikembalikan kepada Pemerintah ataudihancurkan bilamana diminta oleh dan atas pilihan dari Pemerintah. Dalam halpenghancuran Informasi Rahasia dilakukan, maka Penerima Informasi wajib segeramemberikan pernyataan secara tertulis kepada Pemerintah bahwa penghancurantersebut telah dilakukan. Penerima Informasi tidak lagi dapat menggunakan ataumenyimpan Informasi Rahasia tersebut dalam bentuk apapun.

7. Pembatasan diatas terhadap Penerima Informasi tidak berlaku untuk setiap InformasiRahasia yang tersedia atau akan tersedia untuk publik dalam bentuk publikasi tercetakyang beredar umum di Indonesia yang bukan disebabkan oleh tindakan atau cidera janjidari Penerima Informasi atau agen atau karyawan Penerima Informasi.

8. Penerima Informasi mengakui dan menyetujui bahwa setiap pelanggaran terhadap SuratKerahasiaan ini akan mengakibatkan kerugian yang substansial dan tidak dapatdiperbaiki bagi Pemerintah dan, karena itu, dalam hal terjadi pelanggaran tersebut,sebagai tambahan dari ganti rugi yang mungkin ada berdasarkan hukum atau hal serupalainnya, Pemerintah memiliki hak atas ganti rugi yang spesifik dan ganti rugi lainnyayang setara tanpa perlu membuktikan kerugian, menerbitkan jaminan atau keamananlainnya. Penerima Informasi wajib mengganti kerugian dan membebaskan Pemerintah,para mitranya, karyawan, agen dan kontraktor independen dari dan terhadap setiap dansemua klaim, biaya, kerugian (baik langsung atau tidak langsung), kehilangan,pengeluaran dan kewajiban, termasuk biaya pengadilan dan biaya hukum yang wajar,yang terkait dengan atau timbul sebagai akibat dari pelanggaran Penerima Informasiterhadap Surat Kerahasiaan ini, atau pengeluaran yang dibebankan kepada Pemerintahdalam pelaksanaan Surat Kerahasiaan ini.

9. Kegagalan atau penundaan oleh Pemerintah dalam melaksanakan setiap hak, kekuasaanatau hak istimewa yang dimiliki oleh Pemerintah berdasarkan perjanjian ini tidak akandianggap sebagai pengesampingan, atau pelaksanaan salah satu atau sebagian dari hak,kekuasaan atau hak istimewa tersebut tidak akan menghalangi pelaksanaan selanjutnyadari hak, kekuasaan atau hak istimewa lainnya.

10. Penerima Informasi mengakui bahwa Pemerintah tidak menjamin keakuratan,kelengkapan atau kecukupan dari Informasi Rahasia dan tidak memiliki kewajiban atautanggung jawab apapun atas setiap kesalahan atau kelalaian yang dilakukan dan/atauatas keputusan yang dibuat oleh Penerima Informasi berdasarkan pada InformasiRahasia.

11. Surat Kerahasiaan ini tidak akan menyebabkan suatu kemitraan, usaha patungan atauhubungan majikan dan karyawan antara para pihak atau menjadikan salah satu pihaksebagai agen pihak lainnya dan tidak ada pihak yang akan menandatangani ataumemiliki kewenangan untuk menandatangani setiap perjanjian atau membuatpernyataan atau jaminan atas nama dari atau menjamin kredit dari ataupun mengikatatau menjadikan pihak lain tunduk pada Surat Kuasa ini.

12. Surat Kerahasiaan ini memuat seluruh pemahaman antara para pihak sehubungandengan penjagaan Informasi Rahasia dan menggantikan semua komunikasi danpemahaman sebelumnya tentang Informasi Rahasia. Tidak ada pengesampingan,perubahan, modifikasi, atau amandemen yang akan mengikat atau berlaku untuk tujuanapapun kecuali dan sampai dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah

Page 75: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-13

pihak.

13. Setiap ketentuan (atau bagian daripadanya) dari Surat Kerahasiaan ini harusditafsirkan secara terpisah dan berdiri sendiri satu sama lain. Oleh karena itu, apabilaada ketentuan terhadap Surat Kerahasiaan ini yang dianggap tidak dapatdilaksanakan atau tidak sah, ketentuan tersebut akan menjadi tidak efektif sejauh halyang tidak dapat dilaksanakan atau ketidaksahan tersebut, tanpa mempengaruhiketentuan lainnya dari Surat Kerahasiaan ini.

14. Surat Kerahasiaan ini dan semua hak dan kewajiban para pihak diatur dan ditafsirkansesuai dengan hukum Indonesia dan kedua belah pihak tunduk kepada yurisdiksinon-eksklusif dari pengadilan Indonesia.

15. Setiap pemberitahuan yang perlu diberikan oleh setiap pihak berdasarkan SuratKerahasiaan ini wajib dibuat secara tertulis yang dikirimkan melalui pos tercatat ataumelalui kurir atau melalui email atau melalui faksimili dan akan dianggap efektifapabila dikirimkan melalui pos atau kurir, tujuh puluh dua (72) jam setelah diposkanatau dikirimkan baik diterima atau tidak diterima, atau, apabila melalui email ataumelalui faksimili, dua puluh empat (24) jam setelah pengiriman ke alamat email ataunomor faksimili. Setiap pihak harus memberi tahu pihak lainnya mengenai perubahanalamat, nomor telepon atau faksimili atau alamat email dalam waktu empat puluhdelapan (48) jam sejak perubahan tersebut.

16. Setiap pelanggaran atau pengabaian terhadap Janji ini juga dapat mengakibatkanPenerima Informasi dikenakan tuntutan berdasarkan hukum Indonesia.

17. Surat Kerahasiaan ini akan berlaku sampai dengan tanggal penandatangananPerjanjian Kerjasama Proyek.

Tandatangan: [Materai Rp. 6.000,00]

_______________________________________Ditandatangani oleh: [Nama lengkap perwakilan Penerima Informasi]Jabatan: [Jabatan]

Untuk dan atas nama: [Nama Penerima Informasi]

Saksi: [Nama lengkap dalam huruf Balok]

Tandatangan Saksi: ________________________________________

Page 76: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-14

Lembar D.6: Penawaran Teknis

Seluruh dokumen Lampiran G merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dalampenawaran teknis ini. Dokumen Penawaran Teknis minimal berisi informasi dengan formatseperti berikut:

A. Konsep dan MetodologiBerisi penjelasan tentang konsep, pemahaman dan metodologi dalam melaksanakanProyek

B. Strategi Bisnisa. Berisi penjelasan tentang analisis pasar termasuk forecasting dan rencana pemasaran

properti yang akan dikembangkanb. Berisi penjelasan tentang strategi bisnis yang dilakukan untuk mencapai target

market share

C. Rencana Operasi dan Pemeliharaana. Berisi penjelasan tentang rencana operasional fasilitas dan rencana pemeliharaan

fasilitas, baik pemeliharaan rutin maupun overhaul selama 15 tahun, termasukrencana operasional dan pemeliharaan dalam rangka pengalihan operasional fasilitaskepada Kemenhub,.

b. Berisi penjelasan tentang pendidikan dan keterampilan minimum yang diperlukanuntuk masing-masing posisi, tugas masing-masing personel yang akan terlibat dalamoperasional beserta jumlahnya

c. rencana pelatihan personil yang terlibat dalam operasi dan pemeliharaand. Berisi penjelasan tentang kinerja pelayanan selama fasilitas shut-down, perawatan

berkala, serta overhaul.e. Penjelasan tentang prosedur operasi dan pemeliharaan, inventarisasi alat dan suku

cadang serta ketersediaan dan jaminan suku cadang dari sub-kontraktor ataumanufaktur komponen yang akan digunakan.

f. Penjelasan tentang manajemen SDMg. Penjelasan tentang dukungan teknis lainnya

D. Pengembangan Ekonomi Lokala. Berisi penjelasan tentang pelibatan perusahaan lokal dalam pengusahaan prasarana

LRT dan juga penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal, terutama dalamoperasi dan pemeliharaan Prasarana LRT

b. Berisi penjelasan tentang tingkat keahlian dan teknologi yang akan di transfer kepadamasyarakat lokal

c. Berisi penjelasan tentang komitmen dalam pengembangan ekonomi lokal

E. Strategi Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungana. Berisi penjelasan secara detail tentang rencana pengelolaan dan pemantauan

dampak lingkungan untuk seluruh proses pengoperasian dan pemeliharaan danstasiun kereta api.

b. Uraian rencana Peserta Lelang untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban yangdipersyaratkan Proyek sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, standar-

Page 77: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-15

standar, persyaratan teknis dan desain sebagaimana dipersyaratkan dalam LampiranC Dokumen Permintaan Proposal ini dalam hal pengelolaan dan pemantauandampak lingkungan.

c. Berisi penjelasan tentang mitigasi dari dampak lingkungan

[Materai Rp. 6.000,-]

____________________________________DITANDATANGANI: Perwakilan Resmi Peserta Lelang

Page 78: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-16

Lembar D.7: Rancangan Perjanjian Kerjasama

[Rancangan Perjanjian Kerjasama yang telah diparaf oleh Perwakilan Resmi Peserta Lelang]

Page 79: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-17

Lembar D.8: Perjanjian Konsorsium

Peserta Lelang wajib menyampaikan bukti perjanjian kerjasama pembentukan konsorsiumyang dibuat di hadapan notaris (Akta Perjanjian Konsorsium) dan disertai denganPersetujuan dari Direksi atau organ perusahaan lainnya sebagaimana diatur dalam Bagian7.7 Dokumen Permintaan Proposal.

Ketentuan Konsorsium Peserta Lelang

A. Keanggotaan Konsorsium

1. Keanggotaan Konsorsium dapat dirubah dari keanggotaan Peserta Lelang sebagaimanayang sudah diajukan pada saat Tahap Prakualifikasi sesuai ketentuan yang tercantum didalam Pasal 7 Kepesertaan.

2. Peserta Lelang wajib menyampaikan komposisi akhir penyertaan masing-masing anggotakonsorsium dan menyerahkan Formulir Pembentukan Konsorsium Penawaran(mengikuti formulir pada Tabel di bawah) kepada Panitia Pengadaan dan dilampirkanpada Lembar D.4. Peserta Lelang tidak dapat melakukan reposisi atau perubahankomposisi penyertaan anggota konsorsium di dalam konsorsium Peserta Lelang.

3. Peserta Lelang yang membentuk konsorsium penawaran wajib terdiri dari PimpinanKonsorsium dan satu atau lebih Anggota Konsorsium lainnya. Setiap saat, anggotakonsorsium Peserta Lelang, baik masing-masing maupun secara kolektif, wajib untukselalu memenuhi kriteria hukum, teknis, dan keuangan (misalnya tidak dalam keadaanpailit) sebagaimana yang disyaratkan oleh proses prakualifikasi yang telah ditetapkanoleh Panitia Pengadaan, untuk mengikuti Proses Pelelangan dan pelaksanaan PerjanjianKerjasama.

4. Pimpinan Konsorsium dari Peserta Lelang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Bukan perseorangan; Pimpinan konsorsium dapat lebih dari satu badan usaha; Menguasai setidaknya lima puluh satu persen (51%) kepentingan ekuitas dalam

Badan Usaha Pelaksana, jika mereka ditunjuk sebagai Pemilik Badan UsahaPelaksana Proyek;

Memiliki Kontrol efektif atas Badan Usaha Pelaksana;

5. Dalam hal Pimpinan Konsorsium lebih dari (1) satu badan usaha maka Peserta Lelangharus menunjuk perwakilan resmi konsorsium.

6. Pimpinan Konsorsium dan para Anggota Berkomitmen akan diminta memberikan bukti

Page 80: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-18

yang dianggap cukup kepada Panitia Pengadaan bahwa konsorsium Peserta Lelang, jikaditetapkan sebagai Pemenang Lelang, akan menandatangani perjanjian pemegangsaham atau perjanjian definitif lainnya yang mengatur pembentukan dan pelaksanaaninvestasi modal yang cukup untuk mendirikan Badan Usaha Pelaksana dan menyatakanbahwa Pimpinan Konsorsium akan memiliki Kontrol efektif atas Badan Usaha Pelaksana.Bentuk perjanjian pemegang saham untuk ditandatangani antara Pimpinan Konsorsiumdan para Anggota Berkomitmen lainnya akan disampaikan sebagai lampiran Lembar D.4.

7. Setiap anggota konsorsium harus memenuhi kriteria berikut ini:a. menyerahkan laporan keuangan terakhir yang telah diaudit;b. tidak memiliki sengketa, gugatan, atau klaim merugikan lain yang masih dalam

proses terhadap PJPK atau terhadap setiap Badan Pemerintahan Indonesia sejakTanggal Penyampaian Penawaran sampai dengan tanggal penandatangan PerjanjianKerjasama;

c. tidak dilarang untuk melakukan kegiatan, dibekukan, atau dimasukkan dalam daftarhitam kontraktor oleh PJPK atau Badan Pemerintahan Indonesia lain, baikmerupakan kontraktor perorangan, persekutuan, atau perusahaan atau sebagaianggota dari suatu usaha patungan atau konsorsium dan tidak memiliki catatankinerja buruk dengan PJPK atau Badan Pemerintahan Indonesia lain;

d. mengesampingkan haknya untuk mengajukan peringatan, putusan sela, pelaranganatau gugatan hukum atau proses persidangan terhadap PJPK atau PanitiaPengadaan untuk menghambat dilaksanakannya Pelelangan dan pemberian hakuntuk menandatangani Perjanjian Kerjasama kepada Pemenang Lelang, danpelaksanaan atau implementasi dari Perjanjian Kerjasama.

B. Retensi Ekuitas dan Pengalihan Saham

1. Pemenang Lelang akan diminta untuk berkomitmen untuk menginvestasikan modal kedalam Badan Usaha Pelaksana Proek. Investasi harus dapat memenuhi kebutuhankapitalisasi untuk investasi Proyek sebagaimana tercantum dalam Dokumen PermintaanProposal ini dan Perjanjian Kerjasama.

2. Perubahan Kepemilikan dalam Badan Usaha Pelaksana mengikuti ketentuan yangtertuang dalam Perjanjian Kerjasama.

3. Pimpinan Konsorsium dan para Anggota konsorsium lainnya dapat mengalihkan semuaatau sebagian kepentingan mereka dalam Badan Usaha Pelaksana dengan syarat yangditetapkan di dalam Perjanjian Kerjasama dengan ketentuan bahwa para pemegangsaham Badan Usaha Pelaksana yang baru atau yang tersisa akan tetap memilikikualifikasi hukum, teknis dan keuangan yang sama atau lebih baik, untuk melaksanakanProyek, dan identitas serta mandat dari penerima pengalihan kepentingan telahdiketahui dan disetujui oleh Panitia Pengadaan. Untuk maksud ini, Badan UsahaPelaksana wajib menyampaikan kepada Panitia Pengadaan sebelum pengalihan:

Page 81: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-19

Ketentuan dari usulan pengalihan kepentingan langsung atau tidak langsungPimpinan Konsorsium atau Anggota konsorsium dalam modal saham Badan UsahaPelaksana;

Identitas dan kualifikasi teknis dan keuangan dari penerima pengalihan yangdiusulkan; dan

Apabila berlaku, setiap amandemen yang diusulkan terhadap akta pendirian dananggaran rumah tangga dari Badan Usaha Pelaksana.

C. Formulir Komposisi Akhir Konsorsium

Peserta Lelang wajib menyerahkan Formulir Komposisi Akhir Konsorsium sesuai Tabel dibawah ini:

Tabel D-1: Formulir Komposisi Akhir Konsorsium Peserta Lelang

KOMPOSISI AKHIR KONSORSIUM PESERTA LELANG[Nama Peserta yang Memenuhi Syarat/Peserta Lelang]

NamaPerusahaan

Negara Asal Tujuan UtamaPerusahaan atau

Bidang Usaha

Peran dalam Proyek PersentaseKepemilikan

[NamaPerusahaan]

[Sebutkannegara atautempatpendirian]

[Jelaskan bidangusaha utama atautujuan utamaperusahaan]

[Jelaskan perandalam Proyek —PimpinanKonsorsium, PartnerEkuitas, KontraktorOperasional &Pemeliharaan, dll.]

[Sebutkanpresentasekontribusikepentinganekuitas dalamkonsorsiumPeserta Lelangatau sahamdalam BadanUsahaPelaksana][Untuk PimpinanKonsorsium,sedikitnya 51%]

[Materai Rp. 6.000,00]

________________________________________

Nama dan Tanda Tangan Perwakilan Resmi Peserta Lelang

Page 82: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

D-20

[Keterangan: Lampiran D.9 akan disampaikan oleh Pemenang Lelang kepada PJPK]

Lembar D.9: Bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan-mengikuti format yang tercantum didalam Perjanjian Kerjasama

Page 83: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

E-1

LAMPIRAN E: ISI SAMPUL II – DOKUMEN PENAWARAN FINANSIAL

Lembar E.1: Penawaran Biaya

[Kepala Surat Peserta Lelang]

[Tanggal]Kepada Yth:Panitia Pengadaan Badan Usaha PelaksanaProyek KPBU Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi SumateraSelatan, Jakarta, IndonesiadiKantor Kementerian PerhubunganJl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta 10110Telepon: 021-....

Perihal : Penawaran Biaya Jasa Layanan Infastruktur Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) diProvinsi Sumatera Selatan

Dengan hormat,

Dokumen Penawaran Biaya ini Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) diProvinsi Sumatera Selatan dikirimkan atas nama [nama Peserta Lelang] (“Peserta Lelang”)sesuai dengan Dokumen Permintaan Proposal tertanggal [●] (“Dokumen Pelelangan”)diterbitkan oleh Menteri Perhubungan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama(“PJPK”).

Dokumen ini merupakan penawaran yang ditujukan kepada Panitia Pengadaan yang berisiusulan biaya penawaran dalam Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha PengelolaPrasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi Sumatera Selatan (“Proyek”)berdasarkan persyaratan sesuai dengan ketentuan hukum Indonesia, dan berdasarkanpersyaratan dan ketentuan yang diatur dalam Dokumen Permintaan Proposal.

Dokumen ini merupakan penawaran tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan, yang berlaku,dan dapat diterima oleh Panitia Pengadaan dalam 180 (seratus delapan puluh) hari kalendersejak Tanggal Penyampaian Dokumen Penawaran terlepas dari peristiwa apapun yangmungkin terjadi dalam jangka waktu tersebut atau yang mungkin diperpanjang sebagaimanaditetapkan dalam Dokumen Permintaan Proposal.

Kami menawarkan untuk mengoperasikan dan memelihara Proyek Kerjasama KerjasamaPemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di

Page 84: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

E-2

Provinsi Sumatera Selatan dengan total Biaya senilai Rp._______________(______________________ Rupiah).

Kami setuju, dengan tidak dapat ditarik kembali, apabila ditetapkan sebagai PemenangLelang untuk melaksanakan investasi dan operasi Proyek, sesuai dengan prosedur yangditetapkan dalam Dokumen Permintaan Proposal, dan untuk pada tanggal yang tidak lebihlama dari 30 (tiga puluh) hari setelah menerima Surat Penetapan Pemenang Lelang,membentuk Badan Usaha Pelaksana dan kemudian menandatangani Perjanjian Kerjasamadalam bentuk salinan yang diparaf yang disampaikan sebagai bagian dari DokumenPenawaran, dan akan menyelesaikan pencapaian komitmen pembiayaan (financial closing)dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kerjasama.

Kami, yang bertandatangan di bawah ini merupakan Perwakilan Resmi Peserta Lelang yangmemiliki kuasa dan kewenangan penuh untuk menyampaikan Dokumen Penawaran BiayaJasa Layanan Infrastruktur dan untuk mengikat dan menundukan diri pada persyaratannya.

Hormat kami,

Untuk dan atas nama[Nama Peserta Lelang]

[Materai Rp. 6.000,-]Nama dan Jabatan dari Perwakilan Resmi Peserta Lelang

Page 85: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

E-3

Lembar E.2: Rencana Pembiayaan Proyek

[Kepala Surat Peserta Lelang]

[Tanggal]

Kepada Yth:Panitia Pengadaan Badan Usaha PelaksanaProyek KPBU Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di ProvinsiSumatera Selatan, Jakarta, Indonesia

diKantor Kementerian PerhubunganJl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta 10110Telepon: 021-....

Perihal : Rencana Pembiayaan Proyek Kerjasama Pemerintah-Badan UsahaPengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di ProvinsiSumatera Selatan

Dengan hormat,

Dokumen Rencana Pembiayaan Proyek ini dikirimkan atas nama [nama Peserta Lelang](“Peserta Lelang”) sesuai dengan Dokumen Permintaan Proposal tertanggal diterbitkan olehKementerian Perhubungan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (“PJPK”).

Dokumen ini merupakan Rencana Pembiayaan Proyek yang akan diselenggarakan olehPeserta Lelang untuk mengoperasikan dan memelihara fasilitas Proyek berdasarkanpersyaratan sesuai dengan ketentuan hukum Indonesia, dan berdasarkan persyaratan danketentuan yang diatur dalam Dokumen Permintaan Proposal, termasuk Rancangan FinalPerjanjian Kerjasama.

Dokumen ini merupakan penawaran tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan, yang berlaku,dan dapat diterima oleh Panitia Pengadaan dalam 180 (seratus delapan puluh) hari kalendersejak Tanggal Penyampaian Dokumen Penawaran terlepas dari peristiwa apapun yangmungkin terjadi dalam jangka waktu tersebut atau yang mungkin diperpanjang sebagaimanaditetapkan dalam Dokumen Permintaan Proposal.

Rencana Pembiayaan yang ditujukan untuk Proyek Kerjasama Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) di Provinsi SumateraSelatan adalah sebagaimana Tabel E-2 berikut.

Page 86: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

E-4

Tabel E-2.: Rencana Pembiayaan Proyek

SUMBER PEMBIAYAAN

Sumber Jumlah (Rupiah)

1.1 Jumlah Biaya Proyek Rp. (100%)

1.2 Jumah Modal Sendiri.....%, yang dirinci sebagai berikut:

Pimpinan Konsorsium

Nama: ____________________

Rp. (.........%)

Anggota Konsorsium

Nama: ____________________

Rp. (.........%)

Anggota Konsorsium

Nama: ____________________

Rp. (.........%)

Anggota Konsorsium

Nama:___________________

Rp. (.........%)

Jumlah Modal: ____________________________(.........%)

1.3 Jumlah Pembiayaan Pinjaman ..... %, yang dirinci sebagai berikut:

Bank

Nama:____________________

Rp. (.........%)

Non Bank (Kredit ekspor,Multilateral, dll)

Nama: ____________________

Rp. (.........%)

Sumber Lainnya

Nama: ____________________

Rp. (..........%)

Jumlah Pinjaman: ____________________________(.........%)

Untuk memastikan rencana pembiayaan proyek, bersama ini kami lampirkan dokumendukungan pembiayaan dari bank yang bersangkutan.

Dengan demikian, [nama Peserta Lelang] telah menandatangani Rencana PembiayaanProyek ini di atas materai (yang sesuai) pada tanggal yang ditetapkan diatas:

[Materai Rp. 6.000,-]

________________________________

[Nama/Jabatan Perwakilan Resmi Peserta Lelang]

Page 87: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

E-5

Ketentuan Tentang Rencana Pembiayaan Proyek

A. Rencana Pembiayaan Proyek

Peserta Lelang akan bertanggungjawab untuk mengupayakan pembiayaan untuk ProyekKerjasama Pemerintah-Badan Usaha Pengelola Prasarana Kereta Api Ringan (Light RailTransit) di Provinsi Sumatera Selatan (”Proyek”). Perjanjian-perjanjian yang diperlukanuntuk mencapai perolehan pembiayaan (financial close) untuk Proyek akan ditandatanganiantara Badan Usaha Pelaksana dan lembaga yang menyediakan pembiayaan untuk Proyek,dan harus berdasarkan pada rencana pembiayaan yang disampaikan oleh Peserta Lelangdalam Dokumen Penawaran (“Rencana Pembiayaan”). Setiap perubahan lebih lanjutterhadap Rencana Pembiayaan setelah finalisasi Perjanjian Kerjasama akan membutuhkanpersetujuan dari PJPK.

Rencana Pembiayaan yang dibuat oleh Peserta Lelang harus menjelaskan sumber dana danpersyaratan pembiayaan baik yang berupa pinjaman maupun ekuitas disertai dengandokumen dukungan pembiayaan dari setiap bank yang bersangkutan. Peserta Lelang harusmemberikan rincian tentang sumber-sumber pembiayaan sebagaimana diuraikan padaTabel E - 2 di atas. Pembiayaan harus dalam jumlah yang cukup untuk menutup semua biayaProyek yang diperkirakan.

Pembiayaan akan berbentuk ekuitas dan pinjaman. Setidaknya dua puluh persen (20%) darijumlah pembiayaan, termasuk kontinjensi, akan berbentuk ekuitas dan sisanya pinjaman.

B. Dokumentasi

Untuk mendukung Rencana Pembiayaan yang diberikan di atas, Peserta Lelang wajibmenyampaikan dokumen-dokumen sebagai bagian dari Sampul II yaitu salinan laporankeuangan dari Peserta Lelang yang sudah diaudit (softcopy dan hardcopy), selama 3 (tiga)tahun anggaran terakhir, yang disusun berdasarkan standar akuntansi GAAP/IAS/IFRS/SAKIndonesia.

Page 88: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

E-6

Lembar E.3. Model Finansial

Penawaran Finansial juga harus dilengkapi dengan model keuangan (termasuk penawaranAvailability Payment) yang disusun oleh Peserta Lelang. Model keuangan harus disampaikandalam format MS Excel dan disampaikan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy (denganformula yang dapat diaudit) meliputi, namun tidak terbatas pada:

a. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan model keuangan untuk CapitalExpenditure sesuai rincian rencana investasi yang digunakan pada model keuangandan harus konsisten dengan Daftar Kuantitas yang disampaikan pada penawaranteknis di Sampul I

b. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan biaya Operational Expenditurec. Metode yang digunakan dalam penetapan tingkat Pengembalian Investasi Badan

Usaha Pelaksanad. Asumsi yang digunakan dalam model keuangan seperti tingkat suku bunga pinjaman

dan jangka waktu pinjamane. Proyeksi Laba (rugi) Badan Usaha Pelaksanaf. Proyeksi Arus Kas Badan Usaha Pelaksanag. Proyeksi Neraca Badan Usaha Pelaksanah. Proyeksi perhitungan pembayaran utang dan bungai. Perhitungan nilai diskonto proyek termasuk Financial NPV danj. Rasio keuangan termasuk Financial IRR, Weighted Average Cost of Capital (WACC),

Debt Service Coverage Ratio (Average dan minimum DSCR) dan Return On Equity(ROE).

Page 89: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

TERM SHEET

PERJANJIAN KERJASAMA

PENYELENGGARA PRASARANA LAYANAN LRT DI KOTA PALEMBANG

Pendahuluan1. Para Pihak Penanggung Jawab Proyek Kerjasama selanjutnyadisebut PJPK adalah Kementerian Perhubungan. Badan Usaha Pelaksana yang selanjutnya disebut

BUP adalah (Dapat diganti dengan nama Badan UsahaPelaksana)Secara bersama-sama disebut “Para Pihak”2. Definisi dan Intepretasi 1. Afiliasi adalah hubungan mengendalikan dandikendalikan antara satu perusahaan denganperusahaan lain melalui:a. kepemilikan saham mayoritas; dan/ataub. mayoritas hak suara dalam rapat umum pemegangsaham yang diberikan berdasarkan perjanjian.2. Bank Garansi adalah jaminan yang disediakan atauakan disediakan oleh BUP3. Penawaran adalah proposal finansial dan proposalteknis yang diserahkan oleh BUP melalui prosespemilihan yang kompetitif yang dilaksanakan olehPJPK4. Uji Pengoperasian (Commissioning Test) adalahpengujian dan komisioning yang dilakukan terhadapinfrastruktur yang disediakan oleh BUP sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.5. Hari Kerja adalah setiap hari dan tidak termasuk harisabtu, minggu dan hari libur nasional dan hari dimanaseluruh kegiaan perbankan di wilayah RepublikIndonesia diizinkan untuk tidak beroperasi.6. Perubahan suatu variasi (baik penambahan,perubahan, substitusi, penghilangan atau apapun)terhadap Rancang Bangun Akhir yang dapat:a. Berdampak pada kewajiban PJPK berdasarkanperjanian ini.b. Berdampak pada rute dan/atau koridor pelayananc. Menunda pencapaian Tanggal Operasi Komersial.

Page 90: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

7. Perubahan Peraturan Perundang-undangan adalaha. pengadopsian, pengundangan atau pemberlakuankepada BUP, setiap Kontraktor atau Proyek, darisetiap Perundangan yang berlaku (tidak termasukperundangan yang diberlakukan, diterbitkan ataudiundangkan oleh Perangkat Pemerintah di bawahtingkat Kabupaten/Kota) yang tidak diberlakukan,atau jika berlaku tidak dapat diberlakukan kepadaBUP, Kontraktornya atau Proyek pada saat TanggalPenawaran; ataub. Setiap Perubahan dalam atau pencabutan sewaktu-waktu pada setiap Perundangan ataupelaksanaannya oleh Perangkat Pemerintahansetelah Tanggal Penawaran, tidak termasuk:i. setiap Peraturan Perundang-undangan ataupelaksanaannya, interpretasi ataupelaksanaannya yang ada pada tanggal dimanasuatu ketentuan menjadi efektif dan berlakupada BUP, kontraktornya atau Proyek setelahTanggal Penawaran; danii. setiap Peraturan Perundang-undangan ataupelaksanaannya, interpretasi ataupelaksanaannya yang diberlakukan, diterbitkanatau diundangkan oleh Perangkat Pemerintahandibawah tingkat Kabupaten/Kota.8. Tanggal Operasi Komersial adalah tanggal saatInfrastruktur untuk pertama kali mulai beroperasiuntuk tujuan komersial (selain selama prosedurkomisioning atau pengujian lainnya).9. Sengketa adalah setiap Sengketa atau bentukperselisihan lainnya yang timbul antara para pihakyang terkait dengan, atau timbul dari, Perjanjian ini(termasuk, namun tidak terbatas, pengingkaran,pemutusan perjanjian, atau keabsahan dari Perjanjianini).10. Pemberi Pinjaman adalah setiap orang atau badanhukum yang menyediakan pinjaman, obligasi ataupembiayaan dari pasar modal atau pembiayaankembali atau jaminan dalam rangka pendanaan ataupendanaan kembali sesuai dengan perjanjianpembiayaan dengan BUP, dan para pewaris dan yangdiberikan wewenang, termasuk para wakil atau waliamanat dari orang atau badan usaha, namun tidaktermasuk sehubungan dengan hutang yang termasukekuitas:

Page 91: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

a. Sponsor atau afiliasi dari Para Sponsorb. Pemberi pinjaman pemegang saham.11. Perjanjian Pembiayaan adalah pinjaman, jaminandan perjanjian jaminan yang mengikat BUP pada saatatau sebelumTanggal Pembiayaan dalam rangkamembiayai Proyek, sebagaimana akan diubah dariwaktu ke waktu.12. Tanggal Pembiayaan adalah tanggal yang tidak lebihdari:a. Tanggal pada saat seluruh pinjaman untukmembiayai keseluruhan Proyek tersedia danditandatangani oleh seluruh pihak terkait; danb. Tanggal pada saat sebagian pinjaman pertamadicairkan oleh Pemberi Pinjaman kepada BUPuntuk dipakai dalam pelaksanaan pembangunanproyek (tidak termasuk pekerjaan yang berkaitandengan Studi Rancang Bangun Awal dan RancangBangun Akhir).13. Keadaan Kahar adalah keadaan sebagaimanadijelaskan dalam pasal (xxx) tentang keadaan kahar14. Persetujuan Pemerintah adalah seluruh pengesahan,persetujuan, keputusan, lisensi, perizinan,pengenyampingan, hak khusus, persetujuan dari danpendaftaran pada seluruh Perangkat Pemerintah yangdisyaratkan berdasarkan Undang-Undangsebagaimana diperlukan untuk pelaksanaan Proyeksesuai dengan Dokumen Proyek.15. Perangkat Pemerintah adalah pemerintah pusatRepublik Indonesia atau setiap kementerian,departemen atau badan politik lainnya (meliputipemerintah provinsi dan kota), dalam wilayahRepublik Indonesia dan setiap penerus atau penerimatugas dari pendahulunya.16. Perjanjian Penjaminan adalah kesepakatan tertulisyang memuat hak dan kewajiban antara Penjamin danBUP dalam rangka pemberian PenjaminanInfrastruktur.17. Penjamin adalah PT Penjaminan InfrastrukturIndonesia (Persero) berdasarkan PerjanjianPenjaminan (apabila diberikan jaminan)18. Kondisi Penyerahan adalah kondisi dimanainfrastruktur wajib diserahkan kembali kepada PJPKsebagaimana dimaksud dalam pasal (xxx).19. Kekayaan Intelektual adalah semua merk dagangyang telah atau yang akan didaftarkan, merk jasa, hak

Page 92: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

atas alamat email, paten, desain yang terdaftar, modelutilitas (utility model), permohonan-permohonanuntuk hal-hal yang telah disebutkan, hak cipta, hakatas database (database rights), desain yang belumterdaftar, hak atas desain, hak atas temuan, informasirahasia, pengetahuan, atau kekayaan intelektuallainnya.20. Proyek LRT Palembang adalah kegiatanpembangunan, pengoperasian dan perawatantransportasi berbasis rel dengan teknologi Light RailTransit (LRT) yang akan menghubungkan antaraBandar Udara Bandar Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II)dengan Stadion Jakabaring.Ketentuan definisi dapat ditambah sesuai denganhasil negosiasi dengan Badan Usaha Pelaksana

Pokok-Pokok Kerjasama3. Tujuan Kerjasama Perjanjian ini ditujukan sebagai dasar hukum pelaksanaanProyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan UsahaPengoperasian dan Pemeliharaan Prasarana LRTPalembang (“Proyek”) berikut dengan fasilitaspendukungnya untuk memberikan pelayanan kepadamasyarakat.4. Bentuk Kerjasama Proyek dilaksanakan dalam bentuk Pengadaan fasilitas-Guna-Serah (Procure Operate Transfer - POT)5. Ruang Lingkup Kerjasama Kementerian Perhubungan memberikan hak eksklusifkepada BUP, dengan prinsip pembagian risiko yangproporsional sebagaimana diatur dalam pasal xxx untukmelaksanakan Proyek.6. Kewajiban Umum BadanUsaha Pelaksana 1. melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan pada atausebelum Target Tanggal Operasi Komersial;2. melaksanakan, memelihara dan melakukan perbaikanatas Infrastruktur berdasarkan Perjanjian ini(termasuk Rezim Pengangkutan).3. tidak menggunakan Tanah, Infrastruktur atau Asetdari Proyek untuk maksud dan tujuan lainnya selainyang diizinkan baik secara tegas atau tidakberdasarkan Perjanjian ini kecuali mendapatkan izinterlebih dahulu dari PJPK4. menyerahkan infrastruktur proyek kepada PJPKberasarkan ketentuan pengakhiran perjanjian.5. Mendapatkan pembiayaan yang cukup untuk

Page 93: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

melaksanakan setiap tanggung jawab dan kewajibanberdasarkan dokumen proyek.6. Menggunakan seluruh kemampuan, ketelitian danketepatan dalam melaksanakan dan mengamankankewajiban-kewajibannya berdasarkan perjanjian ini.7. Melaksanakan dengan itikad baik setiap kesepakatandengan Kementerian Perhubungan dan seluruhperangat Pemerintahan.8. Bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan untukmemaksimalkan keuntungan bagi Pengguna Jasa danuntuk mengoptimalkan penggunaan Infrastruktur danAset Proyek;9. Bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi SumateraSelatan dan BUMD untuk mengembangkan TransitOriented Development (TOD) yang akan diatur dalamperjanjian terpisah.10. transaksi dan asas kepercayaan dalam melakukanhubungan komersial dengan penyedia barang dan jasayang merupakan pihak ketiga;11. tunduk dan melaksanakan Rezim Pengangkutan dalampelaksanaan Infrastruktur dan melaksanakankewajiban – kewajiban yang diharuskan oleh“Penyedia” berdasarkan Rezim Pengangkutan; dan12. dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalamPerjanjian ini, BUP harus menaati dan memastikanbahwa semua Kontraktor tunduk pada, seluruhPeraturan Perundang-undangan yang berlaku yangterkait pada pelaksanaan Pekerjaan, ketentuanPelayanan dan Operasional dan PemeliharaanInfrastruktur.7. Kewajiban KementerianPerhubungan 1. Menerbitkan persetujuan pemerintah yang dibutuhkanBUP dalam rangka pelaksanaan Proyek LRTPalembang2. Mendukung BUP dalam upaya untuk memperolehpersetujuan dari Perangkat Pemerintah dalam rangkapelaksanaan Proyek LRT Palembang sesuai denganperaturan perundang-udangan yang berlaku.Jangka Waktu8. Jangka Waktu PerjanjianKerjasama Jangka waktu Perjanjian ini dimulai sejak tanggal yangtertera dalam Perjanjian ini dan berakhir 15 tahun,terhitung sejak kegiatan komersial dilakukan.

Page 94: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Tanggal Pembiayaan (Financing Date)9. Tanggal Pembiayaan(Financing Date) 1. BUP berkewajiban untuk memperoleh pembiayaanpelaksanaan Proyek paling lambat 1 tahun setelahperjanjian ini disepakati.2. Dalam hal BUP telah memperkirakan bahwa tidakakan sanggup untuk memperoleh pembiayaan dalamjangka pada saat Tanggal Pembiayaan, maka BUP akanmenyampaikan pemberitahuan kepada PJPKselambat-lambatnya 30 hari sebelum tanggal jatuhtempo dari tanggal efektif perjanjian ini.Pelaksanaan Proyek10. Desain dan Instalasi BUP berkewajiban untuk menyusun Rancang BangunDetail (Detail Engineering Design – DED) Fasilitas dansistem yang akan diinstalasi /diterapkan.11. Kewajiban Badan UsahaPelaksana dalammengelola Tanah 1. BUP akan menggunakan Tanah hanya untukpelaksanaan kewajiban-kewajiban dalam Perjanjianini;2. BUP akan tunduk pada seluruh syarat dan kondisi dariizin pinjam pakai yang diterbitkan untuk maksudtersebut dan seluruh Persyaratan Hukum yang berlakuterkait dengan Izin Pinjam Pakai.12. Rencana Kerja danPelaporan 1. BUP akan menyusun dan menyampaikan rencanakerja kepada Kementerian Perhubungan dalam waktuxxx hari setelah perjanjian kerjasama ditandatangani.2. Dengan memperhitukan jangka waktu TanggalPembiayaan sampai dengan Tanggal OperasiKomersial, BUP harus menyampaikan LaporanPerkembangan Triwulanan kepada KementerianPerhubungan yang meliputi hal-hal sebagai berikut: Perkembangan Pekerjaan yang sesuai denganProgram Kerja dan dan setiap perkembanganapapun yang dituangkan dalam laporan tersebuttidak lebih dari 7 hari sebelum tanggal dimanalaporan perkembangan harus dibuat. Jadwal dari seluruh pekerjaan yang telahdiselesaikan sejak periode yang disebutkan dalamLaporan Perkembangan tersebut.13. Pengujian danPemeriksaan Proyek(Testing and

Commissioning)1. BUP wajib melaksanakan pengujian dan komisioningatas pekerjaan sesuai dengan Rencana Pengujian danKomisioning yang telah disetujui, untuk menyelesaikandan memenuhi seluruh persyaratan pengujian dan

Page 95: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

komisioning sebelum target Tanggal OperasiKomersial2. BUP akan tunduk pada seluruh persyaratankeselamatan sebagaimana diatur dalam PersyaratanHukum yang berlaku termasuk persyaratan yangdiatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2007Tentang Perkeretaapian dan seluruh peraturan yangterkait.Standar Kinerja Pengoperasian dan Pemeliharaan14. Pengoperasian 1. BUP akan memulai pelaksanaan Layanan pada atausebelum Target Tanggal Operasi Komersial.2. BUP akan melaksanakan Layanan danmengoperasikan dan mengelola Proyek selamaperiode pengoperasian dengan tunduk pada:a. Ketentuan-ketentuan dari Perjanjian inib. Spesifikasi operasi dan pemeliharaan sebagaimanaditentukan dalam RfP, Proposal, Rancang BangunAkhir dan Spesifikasi dan persyaratan garansi daripabrik.c. Seluruh persyaratan yang berlaku;d. Sesuai dengan standar internasional yang telahdiakui dan panduan operasi dan pemeliharaan.15. Pemeliharaan 1. BUP pada setiap saat selama Jangka Waktu Perjanjianakan bertanggungjawab untuk mengelola Infrastrukturdalam keadaan baik dan melakukan perbaikansubstansial dan pengkondisian kembali dan, tanpamengurangi sifat umum dari ketentuan tersebut,berdasarkan Standar OP. Untuk kepentinganpersetujuan ini, kewajiban "pemeliharaan" ataukewajiban untuk "memelihara" akan dianggapmencakup semua perbaikan, pembaharuan,penggantian dan peningkatan sejauh yang diperlukanuntuk mempertahankan infrastruktur dalam kondisidan standar yang diatur dalam Perjanjian ini.2. Jika BUP secara material gagal untukmempertahankan atau memperbaiki Infrastruktursesuai dengan perjanjian ini, maka, tanpa merugikanhak atau upaya hukum yang tersedia bagi PJPK dantanpa membebaskan BUP dari tugas dan kewajibanberdasarkan Perjanjian ini, PJPK dapat mengambilsemua langkah-langkah, tindakan yang wajar dansesuai dengan Praktik Industri yang Baik, yangdianggap tepat untuk mempertahankan atau

Page 96: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

memperbaiki Infrastruktur atau untuk mematuhikewajiban-kewajiban tersebut.3. Terhadap keadaan darurat dan gangguan, BUP akan:a. menanggapi sesegera mungkin kecelakaan-kecelakaan, keadaan-keadaan darurat atau insiden-insiden lainnya;b. melakukan pemberitahuan kepada PJPK mengenaisetiap kecelakaan, keadaan-keadaan darurat atauinsiden-insiden lain yang serupa;c. mengurangi efek merugikan dari setiap kecelakaan,kedaan-keadaan darurat atau insiden-insidenlainnya; dand. bertindak segera dan secara efisien atas terjadinyainsiden atau keadaan darurat yang memerlukanevakuasi dari setiap bagian dari Infrastruktur.Perubahan Peraturan Perundang-undangan, Keadaan Kahar (Force Majeur) dan

Mekanisme Kompensasi16. Perubahan PeraturanPerundang-undangan 1. Jika suatu perubahan didalam hukum terjadi selamaJangka Waktu Perjanjian dimana perubahan tersebutbukan merupakan Perubahan Hukum Terbatas, BUPdengan biaya sendiri akan menyesuaikan denganPerubahan Peraturan Perundang-undangan tersebut.2. BUP, tanpa mengurangi kewajibannya berdasarkanperjanjian ini, akan melakukan upaya terbaik sesuaidengan Praktik Industri yang baik untuk mengurangidampak akibat Perubahan Peraturan Perundang-undangan (termasuk Perubahan Hukum Terbatas).3. Apabila suatu Perubahan Hukum Terbatas terjadi ataumenugkin akan terjadi, maka BUP akan secara tertulismemberitahukan mengenai Perubahan HukumTerbatas tersebut dan dampaknya terhadap Proyek.4. Segera setelah pemberitahuan dari BUP diterima, ParaPihak akan mendiskusikan dan meyetujui isu-isutersebut dan cara mitigasinya sebagaimanadisampaikan BUP.17. Keadaan Kahar (ForceMajeur) 1. Keadaan Kahar memiliki arti setiap keadaan yang tidakdapat dikendalikan, secara langsung ataupun tidaklangsung oleh Pihak yang terkena dampak, namunhanya jika dan apabila bahwa:a. Keadaan tersebut meskipun dilakukan denganusaha yang wajar tetap tidak dapat dicegah,dihindari atau dihilangkan oleh Pihak tersebut;b. Keadaan tersebut menghalangi pihak itu dari

Page 97: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

menjalankan kewajibannya berdasarkan perjanjianini;c. Dalam hal BUP mengklaim bahwa keadaantersebut menimbulkan kerugian materiil yangbesar (biaya, pendapatan dan/atau waktu) danmempengaruhi kemampuan BUP dalammenjalankan kewajibannya berdasarkan Perjanjianini;d. Pihak tersebut telah mengambil seluruh tindakanpencegahan yang wajar, hati-hati dan langkahalternatif yang wajar untuk menghindari dampakdari keadaan tersebut terhadap kemampuan Pihaktersebut dalam melaksanakan kewajibannyaberdasarkan Perjanjian ini dan untuk memitigasiresiko;e. Keadaan tersebut bukan merupakan hasil, baiksecara langsung atau tidak langsung, dari kegagalanPihak tersebut untuk menjalankan kewajibannyaberdasarkan setiap Dokumen Proyek atau sebagaihasil dari setiap tindakan atau kelalaian kontraktorBUP, sub-kontraktor atau Pengguna Jasa; danf. Pihak tersebut telah memberikan Pihak lainpemberitahuan dengan segera yang menjelaskanperistiwa tersebut, dampak dan tindakan yangakan diambil.2. Apabila keadaan kahar terjadi sebelum tanggal operasikomersial proyek, maka akan mengikuti ketentuanmengenai penundaan proyek dan target tanggaloperasi komersial akan ditunda dengan waktu yangwajar.3. Apabila keadaan kahar terjadi setelah tanggal operasikomersial sehingga mengakibatkan pelayananterganggu, maka PJPK tidak berhak melaksanakanpengakhiran perjanjian berdasarkan wanprestasi BUP.18. Mekanisme Kompensasi Mekanisme kompensasi akan diatur lebih lanjut.

Hak Atas Kekayaan Intelektual19. Izin Untuk Hak AtasKekayaan Intelektual BUP memberikan Kementerian Perhubungan izin tanpajangka waktu, tidak dapat ditarik, bebas royalti dan non-ekslusif (dengan hak bebas untuk mensub-lisensikandan/atau menugaskan kepada pihak ketiga) untukmenggunakan, mengeksploitasi dan mereproduksiKekayaan Intelektual yang dipegang oleh atau dilisensikankepada BUP untuk seluruh tujuan sehubungan denganProyek.

Page 98: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

20. Penggunaan DokumenPemerintah oleh BadanUsaha Diantara Para Pihak, Kementerian Perhubungan tetapmemegang hak cipta dan kekayaan intelektual lainnya atasdokumen yang dibuat oleh (atau atas nama) KementerianPerhubungan. BUP dapat, dengan biayanya sendiri,menyalinm menggunakan dan memperoleh komunikasiatas dokumen tersebut untuk tujuan pelaksanaankewajibannya berdasarkan perjanjian ini. Tanpapersetujuan Kementerian Perhubungan, BUP tidakdiizinkan untuk menyalin, menggunakan ataumengkomunikasikan dokumen tersebut kepada pihakketiga.Jaminan Pemerintah21. Bentuk JaminanPemerintah Pemberian jaminan pemerintah akan mengacu padaperjanjian penjaminan infrastruktur antara penjamindengan BUP (apabila diperlukan).22. Mekanisme pemberianjaminan pemerintah Mekanisme pemberian jaminan pemerintah akan mengacupada proses dan persetujuan dari penjamin (PT.Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero))

Finansial23. Harga dan Biaya Kementerian Perhubungan bertanggung jawab untukmelaksanakan kewajibannya terkait dengan pengadaantanah dan penyediaan prasarana dan sarana LRT sesuaiamanat Peraturan Presiden No. 116 tahun 2015. Dalamhal Kementerian Perhubungan tidak memiliki cukup danadalam pelaksanaan pengadan tanah, maka BUP dapatmembiayai pelaksanaan pengadaan tanah danmemasukkan biaya tersebut dalam biaya investasi. Atasbiaya pengadaan tanah tersebut, pemerintah dapatmempertimbangkan untuk memperpanjang masa konsesi.24. Pendanaan Proyek PJPK memiliki tanggung Jawab untuk menganggarkan danmenyediakan dana untuk membayar ketersediaan layananyang disediakan oleh BUP berdasarkan pada spesifikasilayanan yang telah ditetapkan.25. Perubahan PemegangSaham 1. BUP dapat melakukan pengalihan saham sebelumProyek beroperasi secara komersial setelahmendapatkan persetujuan dan berdasarkan kriteriayang ditetapkan oleh PJPK.2. Pengalihan saham tersebut tidak boleh menunda ataumembuat terhentinya pekerjaan sehingga berdampakpada mulai beroperasinya Proyek.

Page 99: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

26. Jaminan Pelaksanaan 1. Jaminan Pelaksanaan adalah Jaminan Bank yang teahdiserahkan oleh BUP kepada PJPK sebagaipersyaratan penandatanganan perjanjian kerjasamaini.2. Jaminan Pelaksanaan terdiri dari:a. Jaminan Pelaksanaan pada masa perolehanpembiayaan dengan besaran 5% dari penawarannilai investasi yang diajukan BUP.b. Jaminan Pelaksanaan pada masa konstruksi denganbesaran 5% dari nilai konstruksi.27. Jaminan Bank (BankGuarantee) 1. Seluruh Jaminan Bank harus diterbitkan oleh bankyang memiliki izin untuk melaksanakan usaha diIndonesia.2. Masing-masing Jaminan Bank yang diberikan oleh BUPberdasarkan Perjanjian ini harus dalam bentuksebgaimana ditetapkan dalam Lampiran xx (BentukJaminan Bank) atau bentuk lainnya yang mungkindisetujui PJPK berdasarkan kebijakannya sendiri.3. Apabila diperlukan, BUP harus dapat mengatur bahwaBank Garansi dapat diperpanjang, diperbaharui ataudiganti selambat-lambatnya 14 hari kerja sebelumtanggal berakhirnya Bank Garansi.4. BUP memastikan dan menjamin bahwa JaminanPelaksanaan bersifat tanpa syarat (unconditional) dandapat dicairkan sebesar nilai jaminan.

Pembayaran atas Ketersediaan Layanan28. Pembayaran atasKetersediaan Layanan Pembayaran Atas Ketersediaan Layanan dapat dihitungberdasarkan formula yang telah ditetapkan.29. Penagihan 1. BUP dapat menerbitkan tagihan atas tersedianyalayanan kepada PJPK pada setiap periodepembayaran.2. BUP dapat menerbitkan surat penagihan dalam waktu10 hari di akhir bulan periode pembayaran.3. PJPK berkewajiban membayar tagihan yangdikirimkan oleh BUP sekurang-kurangnya 30 harikerja sejak diterimanya surat penagihan oleh PJPK.4. PJPK berhak untuk memberikan pinalti ataupengurangan pembayaran berdasarkan kualitaslayanan yang diberikan sesuai dengan perjanjian.5. Dalam hal PJPK terlambat melakukan pembayaran,maka akan dikenakan bunga dengan besaran XXX %per tahun

Page 100: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Wanprestasi dan Pengakhiran Perjanjian30. Wanprestasi Masing-masing hal dibawah ini adalah KeadaanWanprestasi oleh BUP1. Tanggal Pembiayaan tidak tercapai pada saat atausebelum Target Tanggal Pembiayaan;2. BUP atau setiap kontraktor gagal untuk memulaiPekerjaan dalam 1 (satu) tahun setelah berlakunyaperjanjian atau 1 (satu) bulan setelah TanggalPembiayaan, yang mana tercapai lebih awaltergantung pada tercapainya tanggal pembiayaan;3. Tanggal Operasi Komersial tidak terjadi pada TanggalOperasi Komersial atau tidak ada kemungkinantercapainya Tanggal Operasi Komersial pada TargetTanggal Operasi Komersial;4. BUP dan/atau Kontraktor dengan sengajamenelantarkan, menunda dan/atau berhenti untukmelaksanakan Proyek.Masing-masing hal dibawah ini adalah KeadaanWanprestasi oleh PJPK1. Setiap pelanggaran oleh PJPK terhadap kewajibannyamenurut Perjanjian ini yang tidak diperbaiki dalamjangka waktu xxx hari sejak:a. tanggal dimana PJPK mengetahui adanyapelanggaran tersebut; ataub. tanggal dimana pemberitahuan dari BUP terhadapPJPK yang menyatakan adanya pelanggarantersebut telah terjadi; atau setiap pernyataan danjaminan31. Pengakhiran Perjanjian Pengakhiran karena terjadi wanprestasi1. Pihak yang bukan merupakan subyek wanprestasidapat menyampaikan pemberitahuan kepada pihal lainmengenai rincian kejadian wanprestasi dan pihaltersebut telah gagal melakukan upaya memperbaikiwanprestasi.2. Dalam jangka waktu 30 hari setelah pemberitahuantersebut, Para Pihak harus berkonsultasi mengenailangkah-langkah yang harus diambil dengan maksuduntuk mengatasi atau memperbaiki konsekuensi-konsekuensi dari keadaan tersebut denganmempertimbangkan semua keadaan.3. Apabila terjadi sengketa diantara Para Pihak, makaakan diselesaikan sesuai dengan ketentuan dalamperjanjian ini.

Page 101: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Pengakhiran bukan karena terjadi wanprestasi, dapatdisebabkan karena:1. Tidak tercapainya tanggal pembiayaan2. Pengakhiran pada tahun ke 153. Pengakhiran karena peristiwa ganti kerugian4. Pengakhiran karena keadaan kahar (force majeur).Penyerahan Proyek Kepada Penanggung Jawab Proyek Kerjasama32. Penyerahan AkibatPengakhiran PerjanjianSebelum PengoperasianSecara Komersial

Pada saat pengakhiran Perjanjian (dengan alasan apapun)sebelum Tanggal Operasi Komersial, BUP wajib:1. bekerja sama penuh dengan PJPK untuk mengamankandan menyerahkan Pekerjaan kepada PJPK secaratertib (atau sebagaimana PJPK mengarahkan) denganbebas dari setiap Hak Gadai dan sebagainya demimeminimalisir kemungkinan terganggunya Pekerjaan,apabila berlanjut;2. Dengan tidak membatasi dari setiap ketentuan dalamPerjanjian ini, BUP harus memastikan bahwaPekerjaan dan segala hal yang dipindahtangankan,dijual atau disediakan oleh BUP kepada PJPK padasaat pengakhiran Perjanjian sebelum TanggalBeroperasi Secara Komersial adalah dalam kondisiyang dapat menyebabkan PJPK atau pihak ketigalainnya dapat melanjutkan Pekerjaan tanpamembutuhkan tindakan lainnya untuk memastikanbahwa hal-hal tersebut berada dalam kondisi yangbaik untuk melanjutkan Pekerjaan.33. Penyerahan AkibatPengakhiran PerjanjianPada Saat atau SetelahPengoperasian SecaraKomersialDengan tidak membatasi setiap ketentuan dalamPerjanjian ini, pada saat pengakhiran perjanjian ini setiapwaktu setelah Tanggal Beroperasi Secara Komersial, makaProyek harus dipindahtangankan kepada PJPK dalamkondisi:a. Dapat dioperasikan untuk pengoperasian jasaperkeretaapian untuk jangka waktu sejak tanggalberoperasi secara komersial sampai dengan tanggalpengakhiran dan telah dilakukan perawatan denganbaik.b. Memenuhi semua standar yang berlaku.

Ketentuan Umum34. Kerahasiaan Para Pihak sepakat bahwa akan memastikan menjagakerahasiaan semua informasi, dokumentasi, data atau hallain yang telah disepakati dalam bentuk rahasia dari pihak

Page 102: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

ketiga, atau dapat menyampaikan dokumen rahasiatersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari pihaklain.35. Pemberitahuan Setiap pemberitahuan atau komunikasi lainnya yangdilakukan berdasarkan perjanjian ini hanya akandilakukan secara tertulis kepada alamat Kedua Pihaksebagai berikut: Alamat Penanggung Jawab Proyek Kerjasama Alamat Badan Usaha Pelaksana36. Perubahan/AmandemendanPenambahan/Addendum 1. Perjanjian ini hanya dapat diamandemen ataudimodifikasi secara tertulis dan ditandatangani olehmasing-masing pihak.2. Tidak ada istilah-istilah yang tersirat (baik dengan caraapapun yang menunjukkan perilaku atau transaksiatau sejenis oleh Para Pihak, atau secara kebiasaan,penggunaan atau sebaliknya) ke dalam Perjanjian ini.37. Bahasa Yang Berlaku Perjanjian ini dibuat dalam bahasa Inggris dan BahasaIndonesia. Dalam setiap keadaan inkonsistensi antaraversi bahasa Inggris Perjanjian ini dan versi BahasaIndonesia dan dalam hal terjadi perselisihan maka versiBahasa Indonesia yang berlaku.38. Hukum Yang Berlaku 1. Perjanjian ini harus diatur oleh, dan harus ditafsirkansesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.2. Para Pihak mengesampingkan ketentuan Pasal 1266dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdatasehubungan dengan Perjanjian ini selamapenegsampingan tersebut diperlukan untukmelakukan pembatalan Perjanjian ini sesuai denganketentuan-ketentuan yang ada.39. Penyelesaian Perselisihan 1. Musyawarah2. Rujukan Kepada Ahli3. Arbitrase oleh lembaga arbitrase yang disepakati parapihak40. Penyuapan dan Korupsi Masing-masing Pihak harus mematuhi Undang-UndangNo. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang PemberantasanTindak Pidana Korupsi termasuk untuk tidak terlibatdalam (dan tidak berwenang atau dapat memberikan izin

Page 103: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

setiap pihak yang bertindak atas dirinya sendiri untukterlibat) setiap kegiatan atau pengaturan sehubungandengan setiap transaksi dimaksud dalam Perjanjian iniatau setiap Dokumen Proyek:a. memberikan pengaruh secara tidak semestinyatindakan-tindakan kepada pihak lain;b. setiap tindakan atau kelalaian, termasuk kekeliruanbahwa mengetahui atau secara ceroboh menyesatkanatau berupaya untuk menyesatkan, pihak untukmemperoleh manfaat finansial atau untukmenghindari kewajiban;c. merusak atau merugikan, atau memiliki ancamanuntuk merusak atau merugikan, secara langsungmaupun tidak langsung, setiap pihak atau properti daripihak untuk mempengaruhi tindakan suatu pihakdengan tidak semestinya;d. pengaturan antara dua atau lebih para pihak yangdirancang untuk memperoleh tujuan yang tidak wajar,termasuk mempengaruhi tindakan suatu pihak laindengan tidak semestinya.

Page 104: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

G-1

LAMPIRAN G: OUTLINE DOKUMEN PENAWARAN

Outline Dokumen Penawaran yang disampaikan berikut ini merupakan persyaratan minimalyang harus ada dan harus dilengkapi oleh Peserta Lelang di dalam Dokumen Penawaran.

I. SAMPUL I: DOKUMEN ADMINISTRASI DAN PENAWARAN TEKNIS- Dokumen Administrasi:

A. Surat PenawaranB. Surat Jaminan PenawaranC. Pakta IntegritasD. Surat KuasaE. Surat KerahasiaanF. Rancangan Perjanjian KerjasamaG. Perjanjian Konsorsium

- Dokumen Penawaran Teknis:A. Konsep dan MetodologiB. Strategi BisnisC. Rencana Operasi dan PemeliharaanD. Pengembangan Ekonomi LokalE. Strategi Pengelolaan dan Pemantauan Dampak LingkunganF. Lampiran

II. SAMPUL II: PENAWARAN FINANSIAL1. Penawaran Biaya2. Rencana Pembiayaan Proyek3. Model Finansial

A. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan model keuangan untukCapital Expenditure sesuai rincian rencana investasi yang digunakan padamodel keuangan dan harus konsisten dengan Daftar Kuantitas yangdisampaikan pada penawaran teknis di Sampul I

B. Daftar asumsi yang digunakan dalam penyiapan biaya Operational ExpenditureC. Metode yang digunakan dalam penetapan tingkat Pengembalian Investasi

Badan Usaha PelaksanaD. Asumsi yang digunakan dalam model keuangan seperti tingkat suku bunga

pinjaman dan jangka waktu pinjamanE. Proyeksi Laba (rugi) Badan Usaha PelaksanaF. Proyeksi Arus Kas Badan Usaha PelaksanaG. Proyeksi Neraca Badan Usaha PelaksanaH. Proyeksi perhitungan pembayaran utang dan bunga

Page 105: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

G-2

I. Perhitungan nilai diskonto proyek termasuk Financial NPV; danJ. Rasio keuangan termasuk Financial IRR, Weighted Average Cost of Capital

(WACC), Debt Service Coverage Ratio (Average dan minimum DSCR) danReturn On Equity (ROE)

Page 106: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

H-1

LAMPIRAN H: PERSYARATAN IZIN LINGKUNGAN

Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 (“PP 27/2012”) tentang Izin Lingkunganmengamanatkan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki UKL-UPL wajibmemiliki Izin Lingkungan. Dalam rangka pemenuhan terhadap amanat pemerintah dalam PP27/2012 dimaksud, Badan Usaha Pelaksana diwajibkan menyusun dokumen UpayaPengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) untukmemperoleh izin lingkungan bagi pelaksanaan Proyek. Pedoman pengisian formulir UKL-UPL, diatur dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2012tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Prosedur perolehan izinlingkungan bagi usaha dan/atau kegiatan yang wajib UKL-UPL sebagaimana diatur dalam PP27/2012 tersaji pada tabel di bawah ini.

Tabel H-1 Prosedur Perolehan Izin Lingkungan Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang WajibUKL-UPL

No. Aktivitas Jangka Waktu

1. Pemrakarsa mengisi formulir UKL-UPL dengan berpedomankepada Lampiran IV Peraturan Menteri Negara LingkunganHidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman PenyusunanDokumen Lingkungan Hidup.

2. Pemrakarsa menyampaikan formulir UKL-UPL danpermohonan izin lingkungan kepada Menteri NegaraLingkungan Hidup.

3. Pemrakarsa menunggu hasil pemeriksaan kelengkapanadministrasi formulir UKL-UPL dan permohonan izinlingkungan dari Menteri Negara Lingkungan Hidup.

4. Pemrakarsa menunggu hasil pemeriksaan substansi formulirUKL-UPL dari Menteri Negara Lingkungan Hidup.

14 hari kerjasejak formulirUKL-UPLdinyatakanlengkap secaraadministrasi

5. Pemrakarsa menunggu penerbitan rekomendasi UKL-UPL danizin lingkungan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup.

Page 107: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

H-2

Tabel H-2 Prosedur Perolehan Izin Lingkungan Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang WajibAmdal

No. Aktivitas Jangka Waktu

1. Pemrakarsa melakukan Pengumuman Rencana Usaha danKonsultasi Publik

10 hari kerja

2. Pemrakarsa menyusun Kerangka Acuan

3. Pemrakarsa mengajukan Kerangka Acuan kepada Menteri NegaraLingkungan Hidup

4. Pemrakarsa menunggu penilaian Kerangka Acuan dari KomisiPenilai Amdal

30 hari kerja

5. Pemrakarsa melakukan perbaikan Kerangka Acuan berdasarkanmasukan dari Komisi Penilai Amdal

Maksimal 3tahun dariditerimanyadokumen

6. Pemrakarsa menunggu penilaian akhir dari Komisi Penilai Amdal 30 hari kerja

7. Pemrakarsa melakukan perbaikan Kerangka Acuan berdasarkanmasukan dari Komisi Penilai Amdal

Maksimal 3tahun dariditerimanyadokumen

8. Pemrakarsa menunggu penilaian akhir dari Komisi Penilai AMDAL 30 hari kerja

9. Pemrakarsa menyusun Andal dan Rencana PengelolaanLingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup(RKL-RPL)

10. Pemrakarsa mengajukan Andal dan RKL-RPL kepada MenteriNegara Lingkungan Hidup

11. Pemrakarsa menunggu peniliaian Andal dan RKL-RPL dari KomisiPenilai Amdal

75 hari kerja

12. Pemrakarsa melakukan perbaikan Andal dan RKL-RPL berdasarkanmasukan dari Komisi Penilai Amdal

75 hari kerja

13. Pemrakarsa menunggu penilaian akhir Andal dan RKL-RPL dariKomisi Penilai Amdal

75 hari kerja

14. Pemrakarsa menunggu hasil rapat Komisi Penilai Amdal 75 hari kerja

Page 108: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

H-3

15. Pemrakarsa menunggu penetapan keputusan oleh MenteriNegara Lingkungan Hidup

10 hari kerjadari diterimanyahasil rapat

Page 109: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

LAMPIRAN I: MEMORANDUM INFORMASIPROYEK KERJASAMA PEMERINTAH-BADAN USAHA

PENGELOLAAN PRASARANA KERETA API RINGAN (LIGHT RAIL TRANSIT)DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Informasi dalam memorandum ini adalah informasi proyek yang mencerminkan kondisi terbaru pertanggal Januari 2016 dan kondisi ini bisa berubah sewaktu-waktu.

1. Gambaran Umum

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana untuk membangun LRT sebagai salah satutransportasi massal dengan kapasitas angkut menengah. Dengan adanya LRT ini, penataan kotadapat terencana dengan baik sebagai upaya antisipasi kerapatan jalan di kota. Keberadaantransportasi LRT dapat melayani angkutan penumpang yang lebih memadai. Rencana pembangunanjalur LRT di Palembang adalah Bandara SMB II - Jln. Jendral Sudirman - Masjid Agung (Ampera) -Jakabaring - Lingkar Selatan.

Selain itu, Pemerintah Indonesia akan melaksanakan Asean Games di Indonesia pada tahun 2018.Pelaksanaan event akan dilakukan di Jakarta dan di Provinsi Sumatera Selatan. PemerintahIndonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 116 tahun 2015 tentang PercepatanPenyelenggaran Kereta Api Ringan (light rail transit) di Provinsi Sumatera Selatan untuk mendukungpembangunan di Provinsi Sumsel dan meningkatkan pelayanan transportasi. Pemerintah berencanaakan membangun prasarana dan kemudian dilakukan tender Badan Usaha Pengelola Prasarana yangakan mengelola prasarana yang dibangun termasuk fasilitas pendukungnya. Sedangkan pengelolaansarana akan dilakukan oleh PT. KAI

2. Manfaat Proyek

Manfaat utama Proyek adalah meningkatkan konektivitas antar wilayah di Kota Palembang danantar kota di Provinsi Sumatera Selatan dan sebagai pendukung pengembangan moda transportasimassal yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Dengan adanya rencana kegiatanpelaksanaan Asean Games 2018, pengembangan Kereta Api Ringan (light rail transit) mendukungpergerakan kegiatan selama pelaksanaan event tersebut.

3. Spesifikasi Teknis Umum

Keberadaan transportasi LRT/monorel dapat melayani angkutan penumpang yang lebih memadai.Rencana pembangunan jalur monorel di Palembang dibagi menjadi empat koridor, yaitu:

Koridor 1 : Masjid Agung – Jakabaring - Lingkar Selatan Koridor 2 : Prameswara - UNSRI Bukit - Kapten Rivai – Veteran - Perintis Kemerdekaan - RE

Martadinata - Mayor Zen

Page 110: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Koridor 3 : Demang Lebar Daun - Basuki Rahmat - R.Sukamto - Abdul Rozak - Patal Pusri Koridor 4 : Masjid Agung (Ampera) - Jln. Jendral Sudirman - Bandara SMB II

LRT Palembang didesain double track menggunakan lebar sepur 1.067 mm dan kecepatan rencana (Vrencana) = 60 km/jam. Lebar koridor kanan-kiri masing-masing 4,35 m.

Gambar 1 Trase LRT Palembang

Page 111: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Tabel 1 Rekapitulasi Lengkung Horisontal LRT

PI STA Kecepatan (v,km/jam)

Jari-jari(R, m)

Peninggianrel (h, mm)

Lengkung peralihan(Lh, m)

PI - 1 0+823.359 60 200 110 66.0PI - 2 1+113.513 60 200 110 66.0PI - 3 3+127.161 60 250 90 54.0PI - 4 4+389.397 60 550 40 24.0PI - 5 5+668.547 60 200 110 66.0PI - 6 6+239.810 60 600 40 24.0PI - 7 6+648.816 60 800 30 18.0PI - 8 7+583.621 60 900 25 15.0PI - 9 8+978.850 60 1150 20 12.0PI - 10 10+533.248 60 500 45 27.0PI - 11 10+879.027 60 200 110 66.0PI - 12 11+961.562 60 200 110 66.0PI - 13 12+478.926 60 200 110 66.0PI - 14 12+927.000 60 1000 25 15.0PI - 15 13+487.645 60 200 110 66.0PI - 16 13+800.636 60 200 110 66.0PI - 17 14+125.214 60 400 55 33.0PI - 18 14+576.231 60 200 110 66.0PI - 19 14+748.446 60 200 110 66.0PI - 20 15+932.651 60 400 55 33.0PI - 21 16+188.014 60 400 55 33.0PI - 22 16+716.039 60 400 55 33.0PI - 23 16+941.460 60 400 55 33.0PI - 24 18+089.966 60 1500 15 9.0

Jadwal pelaksanaan pekerjaan sarana

Kegiatan WaktuProses Pengadaan hingga financial push Kwartal I – kwartal II 2016DED oleh PT WASKITA Sampai dengan Kwartal III 2016Konstruksi Kwartal III 2016 – Kwartal II 2018Pengadaan Sarana LRT Kwartal III - Kwartal IV 2016Produksi Kwartal I 2017 – Kwartal II 2018Uji Testing Commissioning Kwartal III 2018Operasi Mulai dari Kwartal III 2018

Beberapa jenis properti yang dapat dikembangkan pada dan di sekitar stasiun LRT adalah :

1. Penyewaan Ruang di Stasiun (Kios)

Ruangan kosong pada stasiun besar dapat mendatangkan pemasukan bagi organisasi penyedia

Layanan Transportasi LRT. Juga stasiun adalah bagian penting dari LRT yang merupakan sarana

Page 112: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

yang terintegrasi dan tidak terpisahkan dengan LRT itu sendiri. Sehingga ruang kecil dan ruangan

besar yang terdapat di stasiun dapat dijadikan tempat strategis pagi para pedagang untuk

menjual barang dan jasa.

2. Tempat Parkir

Mengingat bahwa pergerakan transportasi di Kota Palembang harus terintegrasi dan saling

menopang, stasiun juga harus menjadi portal bagi penduduk untuk mendapatkan akses mudah

berpergian dan berkendaraan dengan didukung oleh LRT. Tempat parkir dalam hal ini adalah

juga sarana pemasukan dengan tarif yang sesuai dengan kemampuan dan harga kompetitif

transportasi.

3. Iklan

Jika LRT berhasil terealisasikan, tidak dapat dipungkiri bahwa bangunan dan papan yang dapat

dipasang di stasiun dan bangunan LRT serta LRT dapat memberikan peluang untuk iklan.

4. Hotel/Perkantoran

Pada Koridor LRT tertentu dapat dibangun Hotel atau perkantora atau keduanya,.terutama pada

bagian bandara dan Depo.

5. Mal

Stasiun juga sebaiknya adalah pusat transportasi yg dapat menyediakan hiburan, supermarket,

toko suvenir, Restoran.

6. Apartemen

Penyedia jasa LRT dapat juga diberikan konsesi untuk pembangunan apartemen untuk luasan

tertentu disepanjang koridor LRT.

4. Aspek Lingkungan

Proyek LRT Palembang telah melalui proses Analisa Dampak Lingkungan dan telah memperoleh suratijin lingkungan melalui Keputusan Walikota Palembang No 107 Tahun 2014 tentang Izin LingkunganAtas Kegiatan Pembangunan Monorel Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan.

Kajian Lingkungan terhadap dampak pembangunan LRT akan mencakup mulai dari tahap PraKonstruksi, Konstruksi, Operasi dan Paska Operasi.

A. Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap pra konstruksi, dampak utama yang terjadi adalah keresahan atas persepsi masyarakat.

Sumber dampak utama adalah kegiatan pembebasan lahan dan evaluasi yang menyeluruh telah

disampaikan pada Subbab diatas. Oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan oleh pemrakarsa

untuk mengelola dampak penting yang dimaksudkan adalah:

Page 113: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

1. Menginformasikan secara jelas dan terarah tentang pembangunan LRT: dapat melalui media

cetak atau elektronik serta memasang poster atau papan pemberitahuan

2. Berkoordinasi dengan instansi terkair untuk pembebasan lahan

3. Melaksanakan Peraturan Gubernur Sumsel nomor 25 tahun 2009

4. Melakukan musyawarah dengan pemilik lahan, bila ada lahan yang perlu dibebaskan

5. Menyosialisasikan tentang legalitas kepemilikan tanah

6. Membayar dana kompensasi lahan langsung kepada pemilik lahan

7. Tidak melakukan pemaksaan dalam upaya pembebasan lahan

B. Tahap Konstruksi

Kegiatan utama dalam tahap konstruksi adalah penyiapan lahan untuk pembangunan LRT. Dari

kegiatan tersebut dampak utama yang perlu dikelola adalah gangguan kelancaran lalu lintas jalan

dan elaborasi dampak penting telah disampaikan dalam Sub bab diatas. Upaya pengelolaan yang

dapat dilaksanakan oleh pemrakarsa meliputi:

1. Mengatur peletakan peralatan dan bahan sedemikian rupa supaya rapi dan sedikit menggunakan

badan jalan

2. Memasang pagar-pagar sebaiknya dibuat indah dan menarik: dicat, dipasang poster, dll.

3. Mengutamakan pekerja lokal untuk tenaga kerja non-skill

4. Melaksanakan semua SOP dalam kegiatan konstruksi

5. Memasang rambu-rambu jalan

6. Memindahkan peralatan berat dan bahan bangunan LRT pada waktu malam

7. Membantu pengaturan lalu lintas bila terjadi kemacetan

8. Mengupayakan sedikit mungkin kerusakan terhadap tanaman hias di median jalan

C. Tahap Operasi

Tahap operasi dengan kegiatan utama adalah pengoperasian LRT Palembang. Kegiatan tersebut

merupakan sumber dampak dan dampak utama yang perlu dikelola dengan baik dan efektif adalah

dampak kesempatan kerja dan berusaha, gangguan kelancaran lalu lintas, dan persepsi masyarakat.

Dampak-dampak tersebut perlu dikelola melalui serangkaian aktivitas yang dapat dilaksanakan oleh

pemrakarsa. Upaya-upaya yang dapat ditempuh meliputi:

1. Mengutamakan pekerja lokal dalam merekrut tenaga kerja

2. Mengevaluasi etos kerja dari pekerja lokal dan pendatang

Page 114: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

3. Menyosialisasikan kepada masyarakat tentang kebersihan dalam LRT

4. Mempertahankan tanaman hias yang masih ada di median jalan

5. Memasang rambu0rambu lalu lintas dan papan pengumuman

6. Menyediakan tempat sampah dalam gerbong LRT

7. Menanam tanaman hias di median jalan

8. Membangun taman-taman mini sebagai bagian dari ruang di stasiun dan atau feeders

9. Melakukan pengawasan dan perawatan sistem LRT secara rutin

10. Mengevaluasi hasil pengukuran yang dilakukan pada kegiatan pemantauan lingkungan hidup

D. Tahap Pasca Operasi

Pada tahap pasca operasi, dampak yang terjadi adalah dampak yang terjadi pada tahap operasi.Upaya yang dapat dilakukan oleh pemrakarsa adalah upaya yang sama dilakukan pada tahap operasi

5. Kerangka Hukum

Landasan dalam pelaksanaan KPBU LRT adalah :

a. Perpres 38/2015 tentang Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalamPenyediaan Infrastruktur

b. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional 4/2015 tentang Tentang Tata CaraPelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

c. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 19/2015 tentang TataCara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah dengan Badan usaha dalamPenyediaan Infrastruktur

d. UU No. 23/2007 tentang Perkeretaapian memungkinkan partisipasi pihak swasta untukmenyelenggarakan sarana dan prasarana perkerataapian sebagaimana dinyatakan dalam Pasal23 (1) dan Pasal 31 (1) UU No. 23/2007. Pasal 23 ayat (1) menyatakan penyelenggaraanprasarana perkeretaapian umum dilakukan oleh Badan Usaha sebagai penyelenggara, baiksecara sendiri-sendiri maupun melalui kerja sama. Pasal 31 ayat (1) menyatakanpenyelenggaraan sarana perkeretaapian umum dilakukan oleh Badan Usaha sebagaipenyelenggara, baik secara sendiri-sendiri maupun melalui kerja sama. Sedangkan yangdimaksud dengan Badan Usaha adalah termasuk Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha MilikDaerah, atau badan hukum Indonesia yang khusus didirikan untuk perkeretaapian

e. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

f. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

beserta peraturan pelaksanaannya;

g. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah

beserta peraturan pelaksanaannya.

Page 115: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

h. Peraturan Menteri Perhubungan No. 83 Tahun 2010 tentang Panduan Pelaksanaan Kerjasama

Pemerintah Oengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi

6. Kerangka Kelembagaan

Skema kerjasama LRT Palembang diarahkan untuk pengadaan penyelenggaraan prasarana (jalur

kereta api, stasium kereta api dan fasilitas operasi kereta api) yang meliputi a. pembangunan

prasarana; b. pengoperasian prasarana; c. perawatan prasarana; dan d. pengusahaan prasarana

a. Badan Usaha

Badan Usaha akan dipilih melalui proses pelelangan. Badan Usaha yang terpilih dalam proses

pelelangan selanjutnya akan membentuk badan hukum yang khusus untuk melaksanakan proyek

(Badan Usaha).

b. Government Contracting Agency (Penanggung Jawab Perjanjian Kerjasama/PJPK)

Penentuan PJPK dalam proyek KPBU LRT Palembang ini adalah Kementerian Perhubungan RI.

c. Tim KPBU LRT Palembang

Tim KPBU perlu segera dibentuk. Sampai dengan laporan ini dibuat pihak belum terbentuk Tim KPBULRT Palembang. Tim KPBU ini diharapkan nantinya memiliki fungsi antara lain:

i. mempersiapkan persetujuan prinsip dukungan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (jikadiperlukan);

ii. melaksanaakn konsultasi publik;

iii. melaksanakan kajian lingkungan hidup;

iv. mengkoordinasikan pengadaan lelang BU yang mencakup perencanaan dan pelaksanaanpelelangan umum BU;

v. mempersiapkan materi dan menyusun perjanjian kerja sama pemerintah dan badan usaha;

vi. mempersiapkan proses persetujuan perjanjian kerja sama oleh DPRD berkaitan denganadanya pembebanan kepada masyarakat;

vii. mempersiapkan proses penandatanganan perjanjian kerjasama antara pemerintah dan BUsebagai hasil dari penetapan pelelangan;

viii. melaksanakan pengaturan terhadap pelaksanaan dan pengelolaan Prasarana LRTPalembang;

ix. mempersiapkan proses alih milik aset LRT Palembang (jika diperlukan);

x. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Prasarana LRT Palembang;

Page 116: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

xi. mempersiapkan izin penyelenggaraan pengembangan LRT Palembang;

xii. melakukan koordinasi dan pelaporan kepada pihak-pihak terkait;

xiii. melaporkan hasil kegiatan kepada Gubernur.

d. Bappenas

Bappenas berperan dalam memfasilitasi persiapan proyek KPBU LRT Palembang ini.

e. Kementerian Keuangan

Kementerian Keuangan juga akan berperan dalam menentukan alokasi Dukungan Pemerintah

terhadap KPBU LRT Palembang untuk meningkatkan kelayakan finansial dari proyek. Selain itu,

Kemenkeu akan membantu dalam penyiapan pelaksanaan Penjaminan Pemerintah apabila

diperlukan. Sampai saat ini belum ditentukan apakah proyek ini akan meminta VGF (viability gap

funding) dari pemerintah.

f. Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan selain sebagai PJPK dalam KPBU LRT Palembang berperan sebagai

regulator. Menurut Pasal 377 PP No. 56/2009 Menteri Perhubungan melakukan pembinaan

perkerataapian nasional yang meliputi:

i. penetapan arah dan sasaran kebijakan pengembangan perkeretaapian nasional, provinsi, dan

kabupaten/kota;

ii. penetapan pedoman, standar, serta prosedur penyelenggaraan dan pengembangan

perkeretaapian;

iii. penetapan kompetensi pejabat yang melaksanakan fungsi di bidang perkeretaapian;

iv. pemberian arahan, bimbingan, pelatihan, serta bantuan teknis kepada pemerintah daerah,

penyelenggara, dan pengguna jasa perkeretaapian; dan

v. pengawasan terhadap perwujudan pengembangan sistem perkeretaapian.

g. PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII)

PT PII tidak dibutuhkan karena BUP tidak membangun prasarana melainkan mengoperasikan,

memelihara dan mengusahakan prasarana perkeretaapian.

Page 117: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Kedudukan dan hubungan antara pemangku kepentingan yang terlibat dalam proyek KPBU LRT

Palembang dapat dilihat pada gambar berikut.

8. Kerangka Komersial

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta

Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan Pemerintah menugaskan kepada PT

Waskita Karya (Persero) Tbk. untuk membangun prasarana LRT Palembang (Pasal 2 ayat (1)).

Kemudian berdasarkan ketentuan Pasal 16, Pemerintah menugaskan PT Kereta Api Indonesia

(Persero) untuk menyelenggarakan “sarana” LRT yang meliputi pengoperasian, perawatan dan

pengusahaan. Dengan demikian, skema KPBU LRT Palembang yang ditawarkan kepaa pihak swasta

kerjasama pengoperasian prasarana, perawatan prasarana; dan pengusahaan prasarana dalam

kerangka KPBU. Bentuk KPBU adalah pemberian konsesi kepada BUP untuk melakukan

pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan prasarana.

Gambar 2 Kedudukan & Hubungan Pemangku Kepentingan dalam Proyek KPBULRT Palembang

Page 118: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Untuk pembayaran menggunakan skema availability payment berdasarkan Perpres

No.38/2015. Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment) adalah pembayaran

secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada Badan Usaha Pelaksana

atas tersedianya layanan Infrastruktur yang sesuai dengan kualitas dan/atau kriteria

sebagaimana ditentukan dalam perjanjian KPBU. Dengan demikian pemerintah akan

membayar secara berkala.

Skema pembayaran untuk layanan penggunaan sarana perkeretaapian adalah sebagai

berikut:

- PT. KAI akan membayar Track Access Charge kepada pemerintah dan sebaliknya Pemerintah

akan membayar infrastructure maintanance and operation (IMO) sarana kepada PT KAI

dengan skema availability payment. Idealnya antara TAC dan AP besaran jumlahnya akan

saling mengkompensasi (set off).

- Terhadap pengguna sarana perkeretaapian tarifnya akan menjadi pendapatan pemerintah.

Akan tetapi skema pembayaran dalam KPBU LRT Palembang adalah sebagai berikut:

- Pemerintah akan membayar infrastructure maintanance and operation (IMO) prasarana

kepada PT KAI dengan skema availability payment untuk biaya pengoperasian dan

pemeliharaan yang dilakukan oleh BU dengan jumlah dan kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya dalam perjanjian.

Page 119: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

4

- BU akan menarik sewa atau fee dari non fairbox dari tenant/retail. Jika hasil penarikan sewa

atau fee melebihi jumlah yang ditetapkan dalam perjanjian maka surplus hasil sewa/fee

akan diserahkan kepada pemerintah

9. Perencanaan Stasiun

Ruang lingkup kriteria perencanaan stasiun dan fasilitas pendukung untuk LRT meliputi :

a. Perencanaan Tapak/Lokasi

b. Perencanaan Kebutuhan Ruang

c. Perencanaan Aksesibilitas

d. Perencanaan Arsitektur

e. Perencanaan Utilitas

f. Perencanaan Struktur Bangunan

g. Perencanaan Kelengkapan

h. Perencanaan Fasilitas Keamanan

Dalam merencanakan Stasiun LRT dan Fasilitas Pendukung harus diperhatikan hal-hal sebagaiberikut :

a. sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pengguna LRT, antara lain : bersifatkomuter, waktu perjalanan dan waktu tunggu tidak terlalu lama serta pada umumnyamenggunakan sarana transportasi lanjutan lainnya.

b. Memperhatikan kebutuhan pengoperasian LRT baik prasarana, sarana dan SDM.

c. memperhatikan faktor keserasian bangunan stasiun dan fasilitas pendukung terhadaplingkungannya.

d. memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kesehatan sesuai fungsi bangunan stasiun

Stasiun LRT direncanakan berupa elevated station, sehingga pembagian fungsi ruang dilakukanseefisien dan seefektif mungkin mengingat luas lahan yang tersedia sangat terbatas disampingpertimbangan biaya. Setiap ruang di stasiun mempunyai fungsi tertentu sesuai dengan aktifitas danfasilitas pelayanan yang ditempatkan di ruang tersebut. Pembagian ruang di stasiun LRT berdasarkanfungsinya meliputi:

a. Ruang Untuk Kegiatan Pokok

Ruang untuk kegiatan pokok adalah ruang yang diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan yangberkaitan langsung dengan penyelenggaraan jasa angkutan LRT di stasiun. Ruang untukkegiatan pokok terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu:

1) Ruang Petugas Operasional, yang meliputi:

2) Ruang Pelayanan Publik, yang meliputi:

Page 120: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

b. Ruang Untuk Kegiatan Penunjang dan Jasa Pelayanan Khusus

Ruang ini adalah ruang yang diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan komersial yang secaralangsung maupun tidak langsung menunjang kegiatan penyelenggaraan jasa angkutankereta api di stasiun.

Mengingat stasiun LRT berupa elevated station, dengan pertimbangan efisiensi dan efektifiktas makabeberapa penyesuaian dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi fungsi dan faktor keselamatan.

Zonasi Ruang

Stasiun LRT merupakan fasilitas umum yang memerlukan tingkat keamanan, keselamatan dankenyamanan yang cukup balk. Untuk itu ruang-ruang dalam stasiun perlu dipisah atas beberapatingkat privasi, yaitu :

a. Ruang Publik (Free Area), merupakan ruang-ruang yang dapat diakses semua orang balk calonpengguna jasa LRT maupun pihak lain dan masih terhubungan dengan bagian luar bangunanstasiun.

b. Ruang Semi Publik (Paid Area), merupakan ruang-ruang yang hanya dapat diakses penggunajasa LRT setelah melalui proses pemeriksaan (check-in) balk oleh petugas maupun denganAutomatic Fare Colection (AFC).

c. Ruang Privat (Private Area), merupakan ruang yang benar-benar steril dan hanya dapatdimasuki oleh petugas atau piha-pihak yang mendapat ijin khusus.

Secara umum konsep zonasi ruang untuk stasiun LRT dapat dilihat pada Gambar 7.1.

Gambar Konsep zonasi pembagian ruang stasiun

Pemisahan antar ruang-ruang tersebut selain berupa dinding atau partisi dapat juga berupa :

a. Zona transisi, zona yang memisahkan antara ruang publik dengan ruang semi publik, dapatberupa area untuk check-in.

b. Perbedaan Level, dapat berupa : lantai dasar (ground level), terminal (concourse level) danperon (platform level).

Page 121: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Luas dan Kapasitas Ruang

a. Ruang di Stasiun

Penentuan luas dan kapasitas ruang harus mempertimbangkan berbagai hal sehubungandengan kapasitas, utilitas, aksesibilitas, keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagipengguna ruangan.

Sehubungan dengan kapasitas ruang, luas ruang pelayanan dan publik dapat dihitungdengan formulasi sebagai berikut:

L = 0,64 m2/orang x V x LF

dimana :

L = luas ruang pelayanan dan publik (m2)

V = jumlah rata-rata penumpang per jam sibuk dalam 1 tahun (orang)

LF = load factor (100%) = 1

Tabel Standar Luas Minimum Ruang untuk Kegiatan Pokok di Stasiun

RuangLuas Ruangan (m2)

Berdasarkan Kelas StasiunBesar Sedang Kecil

Ruang Kepala Stasiun 30 24 20Ruang Wakil Kepala Stasiun 15 15 -Ruang Pengatur Perjalanan Kereta 25 18 18Ruang Pengawas Peron 4 4 4Ruang Keuangan 20 16 16Ruang Serbaguna 100 50 -Ruang Peralatan Sesuai kebutuhanRuang Istirahat Kru 30 25 -Ruang Petugas Keamanan 15 12 9Ruang Petugas Kebersihan 9 9 6Ruang Hall 250 150 60Ruang Loket 25 12 6Ruang Pelayanan Informasi 14 12 9Ruang Tunggu 600 160 40Ruang Layanan Kesehatan 25 15 15Ruang Toilet Umum 54 45 30Ruang Mushola 49 30 20Ruang Ibu Menyusui 15 10 -

Page 122: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Penentuan luas ruang yang diperuntukan bagi kegiatan penunjang dan jasa pelayanan khusus distasiun disesuaikan dengan kebutuhannya menyangkut jenis pelayanan, kapasitas dan utilitasnyaserta tetap memenuhi aspek-aspek aksesibilitas, keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

b. Peron (Platform)

Peron berfungsi sebagai tempat penumpang menunggu kereta sekaligus tempat untuk naik turunpenumpang LRT. Mengingat sifat pelayanan LRT adalah komuter dan menggunakan elevated station,maka yang digunakan adalah jenis peron tinggi dan ditempatkan di antara dua jalur (islandplatform). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan peron adalah hal-hal sebagaiberikut :

1) Panjang peron disesuaikan dengan rangkaian sarana LRT terpanjang yang beroperasi.

2) Lebar peron dihitung berdasarkan jumlah penumpang dan dihitung dengan menggunakanformula sebagai berikut :

dimana:

b = lebar peron (meter)

V = jumlah rata-rata penumpang per jam sibuk dalam 1 tahun (orang)

LF = load factor (80%)

/ = panjang peron sesui dengan rangkaian terpanjang KA penumpangyang beroperasi (meter)

3) Hasil penghitungan lebar peron menggunakan formula di atas tidak boleh kurang dariketentuan lebar peron minimal sebagai berikut:

Tabel Jenis dan Ukuran Peron

No. Jenis Peron Diantara dua jalur(island platform)

Di tepi jalur(side platform)

1 Tinggi 2 meter 1.65 meter

2 Sedang 2.5 meter 1.9 meter

3 Rendah 2.8 meter 2.05 meter

Tabel Ruang Antri Minimum

No. Lokasi Ruang Antri Minimum (mm)

1 Tangga berjalan dari titik kerja 8000

2 Tangga dari titik kerja 4000

3 Loket dari depan 6000

Page 123: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

4 Mesin Karcis dari depan 5000

5 Jendela penjualan karcis dari pinggir loket 5000

6 Mesin penyesuaian tarif dari depan 2500

Gambar Error! No text of specified style in document..2 Tangga Masuk Halte

Gambar Fasilitas Pendukung untuk Difabel

Page 124: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Gambar Penampang Tengah Stasiun

Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Standar pelayanan minimum untuk angkutan orang diatur oleh peraturan menteri no.9 tahun 2011,

1. Standar pelayanan minimal di stasiun, harus memiliki:a. Informasi yang jelas dan mudah dibaca mengenai

1. Nama dan nomer kereta api2. Jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api3. Tarif kereta api4. Stasiun kereta api pemberangkatan, stasiun kereta api pemberhentian,

stasiun kereta api tujuan5. Kelas pelayanan6. Jaringan jalur kereta api

b. Loketc. Ruang tunggu, tempat ibadah, toilet dan tempat parkird. Kemudahan naik/turun penumpange. Fasilitas penyandang cacat dan fasiltas kesehatanf. Fasilitas keselamatan dan keamanan

Page 125: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Tabel Standar Pelayanan Minimal di Stasiun (1)

Page 126: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

1. Standar pelayanan minimal di perjalanan kereta api perkotaan, sedikitnya harus memiliki:a. Pintu dan jendelab. Tempat duduk dengan kosntruksi tetap yang mempunyai sandaranc. Lampu penerangand. Kipas angine. Rak bagasif. Fasilitas khusus dan kemudahan bagi penyandang cacat, wanita hamil, anak dibawah 5

(lima) tahun, orang sakit dan orang lanjut usiag. Fasilitas pegangan untuk penumpang berdirih. Fasilitas kesehatan, keamanan dan keselamatani. Informasi gangguan perjalanan kereta apij. Ketepatan jadwal perjalanan kereta api

Tabel Error! No text of specified style in document..2 Standar Pelayanan Minimal di Perjalanan

Page 127: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Rencana Stasiun LRT dan Analisa Properti

Penyelenggaraan perkeretaapian membutuhkan dana awal yang sangat besar. Dalam halinfrastruktur dan sarana, LRT juga membutuhkan dana yang besar. Oleh karena fungsinya sebagaiangkutan publik, penetapan tarif LRT disesuaikan dengan kemampuan masyarakat pengguna.Dengan kondisi demikian, maka kemungkinan besar pengembalian modal membutuhkan waktu yangsangat lama.

Penyelenggaraan properti sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur, dapat menjadi salah satualternatif untuk mengatasi masalah ini. Hal ini yang seringali disebut sebagai Transit OrientedDevelopment (TOD). Dalam perencanaan LRT Palembang, terdapat 13 (tiga belas) stasiun dimanasemua lahan di lokasi stasiun merupakan milik Pemerintah Daerah. Sehingga pengembangan TOD disemua stasiun LRT tidak akan menimbulkan permasalahan pembebasan lahan.

Stasiun LRT Kota Palembang berjumlah tiga belas (13) ditambah satu (1) depo yang membentangdari utara ke selatan Kota Palembang sepanjang 23 km dari Bandar Udara Sultan MahmudBadaruddin II ke OPI Mall di selatan kota.

Page 128: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Gambar Rencana Lokasi Stasiun LRT Palembang

Adapun beberapa jenis properti yang dapat dikembangkan pada dan di sekitar stasiun LRT adalah :

Beberapa potensi jenis properti yang dapat dikembangkan adalah pada area stasiun LRT, seperti:

Penyewaan ruang untuk kios

Umumnya, pada stasiun kereta terdapat ruang kosong yang berpotensi untuk disewakan kepadapihak ketiga dan menjadi pemasukan tambahan bagi organisasi penyedia layanan transportasi LRT.Ruang ini merupakan lahan kosong didalam stasiun yang telah dilengkapi dengan listrik dan saluranair untuk penggunaan komersial seperti misalnya toko, warung makan, swalayan, dan sebagainya.Pada stasiun KRL, luas standard ruang yang disewakan adalah 28m2 per petak.

Penyewaan ruang untuk ATM

Kebutuhan ATM meningkat seiring berjalannya waktu. Khususnya di lokasi-lokasi yang merupakanlokasi perpindahan, seringkali masyarakat membutuhkan uang tunai seperti misalnya untuk mengisikartu berlangganan LRT, membeli karti LRT, ataupun untuk berbelanja di stasiun. Ketersediaan ATMdi stasiun juga berpotensi meningkatkan konsumsi barang dan jasa di stasiun. Ruang ATM ini dapatdisediakan untuk 2 – 5 unit ATM bergantung letak stasiun.

Penyewaan ruang untuk vending machine

Ruang yang dibutuhkan untuk penyediaan vending machine umumnya tidak luas dan peletakannyalebih fleksibel asalkan terjangkau kabel listrik, oleh karena itu penyewaan ruang untuk vendingmachine juga berpotensi untuk meningkatkan pendapatan, ditambah dengan hasil bagi untung daripendapatan produk dari vending machine tersebut.

Page 129: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Pendapatan dari lahan parkir

LRT dimaksudkan sebagai angkutan umum massal yang mengantarkan penumpang ke pusat-pusatkegiatan seperti bandar udara, pusat kota, pusat perbelanjaan, dan pusat olah raga. Selain itu,penyelenggaraan infrastruktur LRT ini juga dimaksudkan untuk mengurai kemacetan di pusat kota.Ketersediaan lahan parkir berfungsi untuk lahan penyimpanan kendaraan penumpang, menjagakeamanan kendaraan penumpang, sekaligus menjadi pemasukan bagi stasiun.

Penyewaan ruang iklan billboard

Pada stasiun, terdapat ruang pada dinding yang dapat dimanfaatkan untuk ruang iklan bagi pihakketiga memasarkan produk. Pada ruang-ruang tersebut, khususnya di titik dimana penumpangberkumpul, seperti di dinding platform, dinding latar loket penjualan tiket, dan dinding luar untukdilihat pengguna jalan.

Hotel

Bisnis properti hotel dapat berpotensi apabila didirikan pada lokasi-lokasi seperti pusat kota ataupunlokasi yang membutuhkan tempat peristirahatan sementara seperti misalnya hotel transit di dekatbandar udara.

Perkantoran

Bisnis penyewaan ruang untuk perkantoran dapat berdiri sendiri ataupun digabungkan denganhotel. Jenis properti ini berpotensi apabila stasiun terletak di area pusat kota atau perkantoran.

Pusat perbelanjaan

Jenis properti ini selain dapat meningkatkan pendapatan dapat juga meningkatkan jumlahpermintaan penumpang karena peningkatan bangkitan kegiatan.

Situasi pada Lokasi Rencana Stasiun

Stasiun Bandara

Page 130: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Sumber: Google Earth dan diolah Konsultan, 2015

Gambar Lokasi Rencana Stasiun Bandara

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun

Stasiun Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II

Tipe Elevated

Jarak 0+00

Peruntukan guna lahan sekitarFungsi utama kegiatan transportasi, perdagangan dan jasa,permukiman

Bangunan sekitar Bandara

Rencana pembangunanHotel transit, penyewaan ruang kios, ATM, vending machine, ruangiklan

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Ya

Sumber: Analisa Konsultan, 2015

Stasiun ini terletak di dekat parkiran motor Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II. Rencanaguna lahan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi iniadalah perdagangan dan jasa dan permukiman. Selain itu, fungsi utama kegiatan di area tersebutadalah transportasi kebandarudaraan sehingga penggunaan lahan sekitar adalah untuk mendukungfungsi tersebut.

Pada lokasi rencana stasiun Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II terdapat lahan kosong yangdapat dimanfaatkan. Pada lahan kosong ini dapat dibangun bangunan tambahan diluar stasiun, yaituhotel transit. Bandar udara membutuhkan ruang tunggu baik bagi penumpang maupun keluargaatau kerabat yang mengantar, bagi pengunjung bandar udara yang harus menunggu dalam jangkawaktu yang cukup lama akibat keterlambatan pesawat, dapat disediakan ruang tunggu yang nyamandan privat untuk beristirahat sejenak. Sementara pada bangunan utama stasiun, jenis properti yangberpotensi memberikan penghasilan tambahan antara lain penyewaan ruang kios, ATM dalamjumlah yang cukup, vending machine, dan ruang iklan pada dinding dan jembatan penghubungstasiun LRT dan Bandara SMB II.

Page 131: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Stasiun depan Kompleks PDK

Sumber: Google Earth dan diolah Konsultan, 2015

Gambar Lokasi Rencana Stasiun Kompleks PDK

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun PDK

Station Stasiun PDK

Tipe Elevated

Jarak 5+500

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, perdagangan dan jasa

Bangunan sekitar Perumahan, Perkebunan

Rencana pembangunan Lahan parkir, pusat perbelanjaan, ATM, vending machine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Tidak

Sumber: Analisa Konsultan, 2015

Stasiun ini terletak di depan kompleks PDK di Jalan Tanjung Api-api di utara Kota Palembang.Rencana guna lahan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032 dilokasi ini adalah perdagangan dan jasa, serta permukiman. Pada dokumen RTRW Kota Palembangtersebut juga dijelaskan bahwa bagian utara Kota Palembang diarahkan perkembangan agarpergerakan masyarakat dapat terbagi, tidak hanya menuju pusat kota. Melihat potensi ini, makadapat dibangun pusat perbelanjaan sederhana untuk meningkatkan bangkitan pergerakan di utarakota.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat beberapa perumahan padat danterdapat lahan kosong yang dapat dimanfaatkan. Perumahan padat disekitar lokasi ini merupakan

Page 132: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

salah satu potensi penggunaan lahan parkir yang tinggi. Untuk itu patut diperhitungkan lahan parkiryang luas bagi calon penumpang LRT, khususnya pengguna motor. Di Stasiun KRL Bogor sebagaiperbandingan terdapat lahan parkir seluas 13.000 m2 untuk 1.800 motor dan 300 mobil calonpenumpang KRL. Pada Kota Palembang, dapat disesuaikan menjadi 1.000 motor dan 100 mobil.Sementara pada bangunan utama stasiun, jenis properti yang berpotensi memberikan penghasilantambahan antara lain penyewaan ruang kios, ATM, vending machine, dan ruang iklan pada dindinggedung utama.

Sp. KM. 9 – Burlian – Dolog

Sumber: Google Earth dan diolah Konsultan, 2015

Gambar Lokasi Rencana Stasiun Burlian Dolog

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun Burlian Dolog

Stasiun Burlian Dolog

Tipe Elevated

Jarak 6+600

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, perdagangan dan jasa

Bangunan sekitar Pemukiman, Restaurant, area komersil

Rencana pembangunan Lahan parkir, Kios, ATM, Vending machine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Tidak

Stasiun ini terletak di depan Dolog di Jalan Burlian. Rencana guna lahan menurut Rencana TataRuang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalah perdagangan dan jasa, serta

Page 133: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

permukiman. Pada dokumen RTRW Kota Palembang tersebut juga dijelaskan bahwa bagian utaraKota Palembang diarahkan perkembangan agar pergerakan masyarakat dapat terbagi, tidak hanyamenuju pusat kota.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat beberapa perumahan padat,perdagangan dan jasa, serta sarana pendidikan. Disekitar lahan telah terdapat beberapa areakomersil dan dianggap mencukupi untuk kebutuhan area. Perumahan padat disekitar lokasi inimerupakan salah satu potensi penggunaan lahan parkir yang tinggi. Untuk itu patut diperhitungkanlahan parkir yang luas bagi calon penumpang LRT, khususnya pengguna motor. Di Stasiun KRL Bogorsebagai perbandingan terdapat lahan parkir seluas 13.000 m2 untuk 1.800 motor dan 300 mobilcalon penumpang KRL. Pada Kota Palembang, dapat disesuaikan menjadi 1.000 motor dan 100mobil. Sementara pada bangunan utama stasiun, jenis properti yang berpotensi memberikanpenghasilan tambahan antara lain penyewaan ruang kios, ATM, vending machine, dan ruang iklanpada dinding gedung utama.

Stasiun Burlian – Telkom

Sumber: Google Earth dan diolah Konsultan, 2015

Gambar Lokasi Rencana Stasiun Burlian Telkom

Page 134: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun Burlian Telkom

Station Burlian Telkom

Tipe Elevated

Jarak 7+850

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran

Bangunan sekitar Pemukiman, restaurant, area komersil, perkantoran, tempat wisata

Rencana pembangunan Kios, ATM, Vending machine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Tidak

Sumber: Analisa Konsultan, 2015

Stasiun ini terletak di dekat kantor Telkom di Jalan Burlian. Rencana guna lahan menurut RencanaTata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalah perdagangan dan jasa,permukiman dan perkantoran. Pada dokumen RTRW Kota Palembang tersebut juga dijelaskanbahwa bagian utara Kota Palembang diarahkan perkembangan agar pergerakan masyarakat dapatterbagi, tidak hanya menuju pusat kota.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat beberapa perumahan padat,warung makan, area komersil, area perkantoran, dan tempat wisata, yaitu Taman Wisata AlamPuntikayu. Disekitar lahan telah terdapat guna lahan yang beragam sehingga potensi penambahanlahan untuk mendukung gedung utama stasiun tidak diperlukan. Pada bangunan utama stasiun, jenisproperti yang berpotensi memberikan penghasilan tambahan antara lain penyewaan ruang kios,ATM, vending machine, dan ruang iklan pada dinding gedung utama.

Stasiun Pasar KM 5.

Gambar Lokasi Rencana Stasiun Pasar Km. 5

Page 135: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun Pasar Km. 5

Stasiun Pasar Km 5

Tipe Elevated

Jarak 10+050

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran

Bangunan sekitar Pemukiman, Restaurant, area komersil, perkantoran, saranapendidikan

Rencana pembangunan Lahan parkir, kios, ATM, Vending Machine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Ya

Stasiun ini terletak di depan pasar KM5. Rencana guna lahan menurut Rencana Tata Ruang WilayahKota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalah perdagangan dan jasa, permukiman danperkantoran.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat beberapa perumahan, warungmakan, area komersil, area perkantoran, dan sarana pendidikan. Area ini telah termasuk padakawasan pusat kota, artinya bangkitan lebih tinggi dari selain kawasan pusat kota. Bangkitan iniberasal dari area perkantoran, permukiman, dan sarana pendidikan di sekitar lokasi rencana stasiun.Selain itu, stasiun ini berpotensi untuk diintegrasikan dengan Pasar KM5 sehingga mendorongrevitalisasi Pasar KM5 menjadi pasar modern, termasuk peningkatan lahan parkir. Pada bangunanutama stasiun, jenis properti yang berpotensi memberikan penghasilan tambahan antara lainpenyewaan ruang kios yang lebih banyak, ATM, vending machine, dan ruang iklan pada dindinggedung utama.

Page 136: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Stasiun SP Polda

Gambar Lokasi Rencana Stasiun SP Polda

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun SP Polda

Stasiun Polda

Tipe Elevated

Jarak 10+600

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran

Bangunan sekitar Pemukiman, Restaurant, area komersil, perkantoran

Rencana pembangunan Kantor, kios, ATM, Vending Machine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Tidak

Stasiun ini terletak di dekat perempatan di Jalan Sukamto – Jalan Demang Lebar Daun – Jalan JendralSudirman dekat Polda Sumatera Selatan. Rencana guna lahan menurut Rencana Tata Ruang WilayahKota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalah permukiman, perdagangan dan jasa, sertaperkantoran. Area ini termasuk dalam kawasan pusat kota.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat beberapa perumahan, warungmakan, area komersil, area perkantoran, perhotelan, dan tempat wisata, yaitu Taman FlyoverSimpang Polda. Disekitar lahan telah tidak terdapat lahan kosong untuk bangunan tambahan, namunpada lokasi ini, stasiun dapat ditingkatkan untuk menambahkan ruangan untuk kantor. Padabangunan utama stasiun, jenis properti yang berpotensi memberikan penghasilan tambahan antaralain penyewaan ruang kios, ATM, vending machine, dan ruang iklan pada dinding gedung utama.

Page 137: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Stasiun SP. Angkatan 45

Gambar Lokasi Rencana Stasiun SP Angkatan 45

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun Angkatan 45

Stasiun Angkatan 45

Tipe Elevated

Jarak 11+800

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran, sarana kesehatan

Bangunan sekitar Pemukiman, Mall, Restaurant, area komersil, perkantoran, rumahsakit

Rencana pembangunan Kantor, kios, ATM, Vending Machine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Tidak

Stasiun ini terletak di pertigaan Jalan Demang Lebar Daun dan Jalan Angkatan 45. Rencana gunalahan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalahpermukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran, dan sarana kesehatan. Area ini termasuk dalamkawasan pusat kota.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat beberapa perumahan, warungmakan, area komersil, area perkantoran, pusat perbelanjaan, dan rumah sakit. Disekitar lahan telahterdapat lahan kosong untuk bangunan tambahan ruangan untuk kantor 1-3 lantai. Pada bangunan

Page 138: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

utama stasiun, jenis properti yang berpotensi memberikan penghasilan tambahan antara lainpenyewaan ruang kios, ATM, vending machine, dan ruang iklan pada dinding gedung utama.

Stasiun Palembang Square

Gambar Lokasi Rencana Stasiun Palembang Square

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun Palembang Square

Station Palembang Square

Tipe Elevated

Jarak 13+230

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran

Bangunan sekitar Pemukiman, Mall, Restaurant, area komersil, perkantoran, rumahsakit, sarana olahraga, sarana kesehatan

Rencana pembangunan Kios, ATM, Vending Machine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Ya

Stasiun ini terletak di depan pusat perbelanjaan Palembang Square. Rencana guna lahan menurutRencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalah perdagangan danjasa, permukiman, serta perkantoran. Pada dokumen RTRW Kota Palembang tersebut juga dijelaskanbahwa bagian utara Kota Palembang diarahkan perkembangan agar pergerakan masyarakat dapatterbagi, tidak hanya menuju pusat kota.

Page 139: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat pusat perbelanjaan, beberapaperumahan, warung makan, area komersil, area perkantoran, sarana olahraga, dan saranakesehatan. Stasiun ini dapat diintegrasikan dengan pusat perbelanjaan Palembang Square denganjembatan penghubung. Disekitar lahan telah terdapat guna lahan yang beragam sehingga potensipenambahan lahan untuk mendukung gedung utama stasiun tidak diperlukan. Pada bangunanutama stasiun, jenis properti yang berpotensi memberikan penghasilan tambahan antara lainpenyewaan ruang kios, ATM, vending machine, dan ruang iklan pada dinding gedung utama dansepanjang jembatan penghubung.

Stasiun Stasiun Pasar Cinde

Gambar Lokasi Rencana Stasiun Pasar Cinde

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun Pasar Cinde

Stasiun Pasar Cinde

Tipe Elevated

Jarak 15+200

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran

Bangunan sekitar Pasar, Pemukiman, Restaurant, area komersil, perkantoran, hotel,sarana pendidikan

Rencana pembangunan Lahan parkir, kios, ATM, vending Machine, pusat perbelanjaan

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Ya

Page 140: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Stasiun ini terletak di depan pasar Cinde. Rencana guna lahan menurut Rencana Tata Ruang WilayahKota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalah perdagangan dan jasa, permukiman danperkantoran.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat beberapa perumahan, warungmakan, area komersil, area perkantoran, perhotelan, dan sarana pendidikan. Area ini telah termasukpada kawasan pusat kota, artinya bangkitan lebih tinggi dari selain kawasan pusat kota. Bangkitan iniberasal dari area pusat perbelanjaan, perkantoran, permukiman, dan sarana pendidikan di sekitarlokasi rencana stasiun.

Dalam pengembangan Kota Palembang, Pasar Cinde merupakan pasar yang akan diperbaruibangunan dan peruntukannya. Pasar Cinde akan dikembangkan menjadi pasar modern yangdilengkapi dengan sky lounge dan hotel. Stasiun ini berpotensi untuk diintegrasikan dengan PasarCinde sehingga mendorong peningkatan penumpang LRT. Pada bangunan utama stasiun, jenisproperti yang berpotensi memberikan penghasilan tambahan antara lain penyewaan ruang kios yanglebih banyak, ATM, vending machine, dan ruang iklan pada dinding gedung utama.

Stasiun Ampera

Gambar Lokasi Rencana Stasiun Ampera

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun Ampera

Stasiun Ampera

Tipe Elevated

Jarak 16+300

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, Pariwisata, Perkantoran, Perdagangan dan Jasa,pendidikan

Page 141: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Bangunan sekitar Pemukiman, area komersil, tempat pariwisata, perkantoran, saranapendidikan

Rencana pembangunan Kios, ATM, Vending Machine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Tidak

Stasiun ini terletak di tepi Jembatan Ampera dekat dengan pusat pariwisata. Rencana guna lahanmenurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalahpariwisata, perkantoran, pemerintah, area pendidikan, perdagangan dan jasa, serta permukiman.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat area pariwisata, beberapaperumahan, warung makan, area komersil, area perkantoran, perhotelan, pasar, sarana pendidikan,dan sarana kesehatan. Area ini telah termasuk pada kawasan pusat kota dan pusat kegiatan, artinyabangkitan lebih tinggi dari selain kawasan pusat kota. Bangkitan ini berasal dari area pusatpariwisata di sekitar lokasi rencana stasiun.

Guna lahan sekitar lokasi rencana stasiun ini tergolong beragam sehingga keberadaan properti distasiun adalah untuk mendukung pelayanan sekitar. Pada bangunan utama stasiun, jenis propertiyang berpotensi memberikan penghasilan tambahan antara lain penyewaan ruang kios yang lebihbanyak, ATM, vending machine, dan ruang iklan pada dinding gedung utama.

Stasiun Depan Polresta

Gambar Lokasi Rencana Stasiun Polresta Palembang

Page 142: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun Polresta Palembang

Stasiun Polresta Palembang

Tipe Elevated

Jarak 18+250

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, Perkantoran, Perdagangan dan Jasa, pendidikan

Bangunan sekitar Pemukiman, area komersil, perkantoran, sarana pendidikan, saranakesehatan

Rencana pembangunan Lahan parkir, kios, ATM, Vending Machine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Ya

Stasiun ini terletak di area Polresta Palembang di selatan kota. Rencana guna lahan menurutRencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalah permukiman,perkantoran, perdagangan dan jasa, serta pendidikan.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat beberapa perumahan, areakomersil, area perkantoran, sarana pendidikan, dan sarana kesehatan. Guna lahan sekitar lokasirencana stasiun ini tergolong beragam sehingga keberadaan properti di stasiun adalah untukmendukung pelayanan sekitar. Perumahan disekitar lokasi ini merupakan salah satu potensipenggunaan lahan parkir yang tinggi bagi penumpang LRT yang berkegiatan di pusat kota. Untuk itupatut diperhitungkan lahan parkir yang luas bagi calon penumpang LRT, khususnya pengguna motor.Pada Kota Palembang, dapat disesuaikan menjadi 1.000 motor dan 100 mobil. Pada bangunan utamastasiun, jenis properti yang berpotensi memberikan penghasilan tambahan antara lain penyewaanruang kios yang lebih banyak, ATM, vending machine, dan ruang iklan pada dinding gedung utama.

Page 143: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Stasiun Jakabaring – Hypermart

Gambar Lokasi Rencana Stasiun Jakabaring

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun Jakabaring

Stasiun Jakabaring

Tipe Elevated

Jarak 20+650

Peruntukan guna lahan sekitar Sarana olahraga

Bangunan sekitar Area komersil, sarana olahraga, hotel, mall

Rencana pembangunan Hotel, Pusat perbelanjaan, Lahan parkir, Kios, ATM, VendingMachine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Ya

Stasiun ini terletak di sebelah kiri Hypermart di area olah raga Jakabaring. Rencana guna lahanmenurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalah saranaolahraga.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat area komersil, area perkantoran,sarana olah raga, hotel, dan pusat perbelanjaan. Guna lahan sekitar lokasi rencana stasiun inimeskipun tergolong beragam, namun luasnya lahan kosong disekitar lokasi rencana stasiunJakabaring berpotensi untuk pengembangan properti seperti hotel dan pusat perbelanjaan yang juga

Page 144: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

terintegrasi dengan Hypermart. Pada bangunan utama stasiun, jenis properti yang berpotensimemberikan penghasilan tambahan antara lain penyewaan ruang kios yang lebih banyak, ATM,vending machine, dan ruang iklan pada dinding gedung utama.

Berdasarkan analisa SWOT di atas,Stasiun Jakabaring masih memiliki potensi untuk mengembangkanbisnis properti seperti hotel, sekaligus stasiun ini dapat bekerjasama dengan pusat perbelanjaan agarmenjadi stasiun terintegrasi. Untuk tambahan bisnis properti hotel, dalam menghadapi potensi risikokompetitor dapat dibangun dengan target pasar yang berbeda dengan Wisma Atlit. Pembangunanbisnis properti spserti hotel dan pusat perbelanjaan diharapkan dapat menarik masyarakat untukmenggunakan Stasiun Jakabaring.

Stasiun Depan OPI

Gambar Lokasi Rencana Stasiun OPI Mall

Tabel Informasi Umum Rencana Stasiun OPI Mall

Stasiun OPI Mall

Tipe Elevated

Jarak 21+650 km

Peruntukan guna lahan sekitar Pemukiman, perdagangan dan jasa

Bangunan sekitar Area komersil, mall, tempat wisata

Rencana pembangunan Lahan parkir, Hotel, Kios, ATM, Vending Machine

Terhubung langsung denganstasiun atau tidak

Ya

Page 145: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Stasiun ini terletak di depan OPI Mall. Rencana guna lahan menurut Rencana Tata Ruang WilayahKota Palembang Tahun 2012-2032 di lokasi ini adalah permukiman dan komersial.

Pada kondisi eksisting, disekitar lokasi rencana stasiun ini terdapat area komersil, pusatperbelanjaan, dan tempat wiasata. Guna lahan sekitar lokasi rencana stasiun ini meskipun tergolongberagam, namun luasnya lahan kosong disekitar lokasi rencana stasiun Jakabaring berpotensi untukpengembangan properti seperti hotel dan lahan parkir yang juga terintegrasi dengan Hypermart.Pada bangunan utama stasiun, jenis properti yang berpotensi memberikan penghasilan tambahanantara lain penyewaan ruang kios yang lebih banyak, ATM, vending machine, dan ruang iklan padadinding gedung utama.

Page 146: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

Tabel Perhitungan Pendapatan Kasar Setiap Rencana Stasiun

StasiunSewa Kios Sewa ATM Sewa Vending

Machine Parkir Iklan Hotel Kantor PusatPerbelanjaan Total

Rp. 58.800.000 Rp 90.000.000 Rp 350.000 Rp 113.750.000 Rp 7.000.000 Rp 972.000.000 Rp 120.000.000 Rp 1.020.000.000

Bandar Udara SMB II √ √ √ √ √ 1,128,150,000.00

Komplek PDK √ √ √ √ √ √ 1.289,900,000.00

Burlian-Dolog √ √ √ √ 156,150,000.00

Burlian-Telkom √ √ √ √ √ 269,900,000.00

Pasar KM5 √ √ √ √ √ 276,150,000.00

Polda Sumatera Selatan √ √ √ √ √ 276,150,000.00

Angkatan 45 √ √ √ √ 156,150,000.00

Palembang Square √ √ √ √ 156,150,000.00

Pasar Cinde √ √ √ √ 156,150,000.00

Ampera √ √ √ √ 156,150,000.00

Polresta Palembang √ √ √ √ √ 269,900,000.00

Jakabaring √ √ √ √ √ √ 2,148,150,000.00

OPI Mall √ √ √ √ √ √ 1,241,900,000.00

Page 147: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

I-39

Ilustrasi Tipe Stasiun

Menurut potensi pengembangan Stasiun LRT Kota Palembang, terdapat setidaknya tiga (3) tipestasiun yang berbeda, yaitu:

1) Stasiun Tipe A dengan karakteristik terdapat pengembangan properti selain gedung stasiun2) Stasiun Tipe B dengan karakteristik terdapat pengembangan lahan parkir3) Stasiun Tipe C dengan karakteristik stasiun standard

Stasiun Tipe A

Stasiun ini menyediakan bangunan tambahan selain bangunan stasiun untuk menjadi pusat

perbelanjaan, hotel, maupun kantor. Stasiun tipe A dapat merupakan stasiun integrasi ataupun

stasiun terhubung. Stasiun integrasi maksudnya adalah bisnis properti dan stasiun berada di satu

gedung yang sama, sementara stasiun terhubung maksudnya adalah gedung bisnis properti dan

stasiun dihubungkan dengan satu akses, misalnya teras atau Jembatan Penyeberangan Orang

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)Jembatan Penyeberangan Orang adalah fenomena dari kota dengan volume lalu lintas kendaraanyang sibuk. Palembang sedang dan sudah berada dalam taraf ini. Sehingga Jembatan PenyeberanganOrang pada jalan protokol tidak dapat dihilangkan begitu saja, tetapi justru harus ditingkatkan baikkualitas maupun kuantitasnya.

Sehubungan dengan pembangunan LRT yang mempergunakan jalur jalan protokol kota palembang,maka permasalahan sehubungan dengan keberadaan Jembatan Penyeberangan Orang, harusdisikapi dengan semangat untuk tetap memperhatikan pengguna jalan, terutama pejalan kaki.

Jembatan Penyeberangan Orang diatas jalan raya, mensyaratkan tinggi konstruksi terbawah darijembatan ke permukaan perkerasan jalan adalah 5,10 m.(Tata Cara Perencanaan JembatanPenyeberangan untuk Pejalan Kaki di Perkotaan, PU). Sehingga dengan tinggi konstruksi terbawahdari prasarana LRT diatas 8,50m, tidak akan mengganggu keberadaan Jembatan PenyeberanganOrang yang ada.

Untuk Jembatan Penyeberangan Orang yang tepat berada pada stasiun LRT, keberadaannya dapatditingkatkan dengan fasilitas eskalator ataupun Lift. Oleh karena juga merupakan akses parapenumpang LRT.

Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam JPO adalah:

1) Lokasi JPO yang melintas di atas jalan raya harus mudah dilihat serta dapat dijangkaudengan mudah dan aman.

2) Tinggi ruang bebas dapat dirangkum dalam Tabel.

Page 148: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

I-40

Tabel Tinggi Ruang Bebas Jembatan Penyeberangan Orang

Jenis Lintas di BawahTinggi MinimumRuang Bebas (m)

Terhitung dari Tepi BawahGelagar Sampai Dengan

Jalan Raya : Permukaan perkerasan

dilalui bis bertingkat 5,10

tidak dilalui bis bertingkat 4,60

Jalan Rel 6,50 Tepi atas kepala rel

3) Tangga atau awal ramp dan kepala jembatan JPO yang melintas di atas jalan raya diletakkandi luar jalur trotoar.

4) Tangga atau ramp dan kepala jembatan JPO yang melintas di atas jalan rel diletakkan di luardaerah milik jalanr el.

5) Lebar minimum jalur pejalan kaki dan tangga atau ramp adalah 2,0 meter.

6) Pada kedua sisi jalu pejalan kaki dan tangga harus dipasang sandaran yang mempunyaiukuran sesuai ketentuan yang berlaku.

Stasiun Tipe B

Stasiun tipe ini merupakan gabungan stasiun dan lahan parkir yang cukup luas. Lahan parkir dapatdigunakan baik untuk motor maupun mobil. Contoh di Kota Bogor, yaitu di stasiun KRL Kota Bogoryang memiliki kapasitas parkir tinggi bagi penumpang KRL.

Stasiun Tipe CStasiun Tipe C ini merupakan tipe yang paling sederhana. Stasiun ini menyediakan ruangan-ruangankomersil untuk disewakan kepada pihak ketiga. Contoh stasiun yang dapat menjadi ilustrasi yaitustasiun KRL di Kota Bogor.

Pada gambar tersebut, terlihat bahwa pada sisi kiri gambar terdapat ruang persewaan yangdigunakan untuk ATM serta dapat juga berfungsi untuk persewaan kios. Pada desain menyerupaiStasiun Bogor, kondisi interior dinding tidak dapat dioptimalkan untuk ruang iklan sehingga alternatifpemasangan iklan dapat digantung menjulang dari atap stasiun.

Page 149: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

I-41

Tabel berikut menampilkan nama stasiun dan tipe stasiun

Tabel Tipe Stasiun

No Nama Stasiun Tipe Stasiun1 Stasiun Bandara SMB II A2 Stasiun Kompleks PDK A3 Stasiun Burlian Dolog C4 Stasiun Burlian Telkom B5 Stasiun Pasar KM5 A6 Stasiun Polda A7 Stasiun Angkatan 45 C8 Stasiun Palembang Square A9 Stasiun Pasar Cinde A10 Stasiun Ampera C11 Stasiun Polresta B12 Stasiun Jakabaring A13 Stasiun OPI Mall A

Page 150: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

I-42

10. Kajian Resiko

Page 151: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

I-43

Tabel Error! No text of specified style in document..3 Tabel Risiko LRT Palembang

Page 152: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

I-44

Kategori Risiko danPeristiwa Risiko

Deskripsi Publik Swasta Bersama

Strategi Mitigasi Sesuai

Best Practice

Kondisi Spesifik terkaitAlokasi Risiko

1. RISIKO LOKASIGagal menjagakeselamatan dalam lokasi

x Implementasi prosedurkeselamatan kerja yang baik

Kontaminasi/polusikelingkungan lokasi

x Kesesuaian dengan studiAmdal yang baik

Risiko status tanah Kepemilikan sertifikat tanah gandayang diketahui setelah proyekdilaksanakan

x Melaksanakan validasi statuskepemilikan lahan;

Dukungan dari otoritasterkait (BPN, DinasKependudukan)

2. RISIKO DESAIN, KONSTRUKSI DAN UJI OPERASITerlambatnyapenyelesaian konstruksi

Dapat termasuk terlambatnyapengembalian akses lokasi

x Kontraktor yang handal danklausul kontrak yang standar

Kenaikan biayakonstruksi

x Kesepakatan faktor eskalasiharga tertentu dalam kontrak

Kesalahan desain Menyebabkan ekstra/revisi desainyang diminta operator

x Kesepakatan faktor eskalasiharga tertentu dalam kontrak

Risiko uji operasi Kesalahan estimasi waktu/ biayadalam uji operasi teknis

x Koordinasi kontraktor danoperator yang baik

3. RISIKO SPONSORDefault BU Default BU yang mengarah ke

terminasi/step-in oleh financierx Konsorsium didukung

sponsor yang kredibel dansolidDefault sponsor proyek Default pihak sponsor (atau anggota

konsorsium)x Proses PQ untuk memilih

sponsor yang kredibel4. RISIKO FINANSIALKegagalan mencapai

financial close

Tidak tercapainya financial close

karena ketidakpastian kondisi pasar

x Koordinasi yang baik denganpotential lenders

Bisa juga karenaconditions precedencetidak terpenuhi

Risiko struktur finansial Inefisiensi karena struktur modalproyek yang tidak optimal

x Konsorsium didukungsponsor

/lender yang kredibel

Page 153: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

I-45

Risiko nilai tukar matauang

fluktuasi (non ekstrim) nilai tukar x Instrumen lindung nilai;Pembiayaan dalam Rupiah

Bisa dibagi denganPemerintah apabila

fluktuasinya ekstrimRisiko tingkat inflasi Kenaikan (non ekstrim) tingkatinflasi terhadap asumsi dalam life-cycle cost

x Faktor indeksasi tarif; Bisa dibagi denganPemerintah apabila

fluktuasinya ekstrimRisiko suku bunga fluktuasi (non ekstrim) tingkat sukubunga

x Lindung nilai tingkat sukubunga

Bisa dibagi denganPemerintah apabila

fluktuasinya ekstrimRisiko asuransi (1) Cakupan asuransi untuk risikotertentu tidak lagi tersedia dipasaran

x Konsultansi denganspesialis/broker asuransi

Khususnya untukcakupan risiko terkait

keadaan kahar5. .RISIKO OPERASIKetersediaan fasilitas Akibat fasilitas tidak bisa terbangun x Kontraktor yang handalBuruk atau tidaktersedianya layanan

Akibat fasilitas tidak bisa beroperasi x Operator yang handal;Spesifikasi output yang jelas

Aksi industri Aksi mogok, larangan kerja,dsb x kebijakan SDM, hubunganindustrial yang baik

Bisa oleh staf operator,subkontraktor atau

penyuplaiRisiko sosial dan budayalokal

Risiko yang timbul karena tidakdiperhitungkannya budaya ataukondisi sosial masyarakat setempatdalam implementasi proyek

x Menerapkan programpengembangan masyarakatyang people-oriented;Pemberdayaan masyarakatKegagalan manajemen

proyekKegagalan atau ketidakmampuanBadan Usaha dalam mengelola

operasional Proyek Kerjasama

x Implementasi rencanamanajemen operasi secara

profesionalKegagalan kontrol danmonitoring proyek

Terjadinya penyimpangan yangtidak terdeteksi akibat kegagalankontrol

x Menyusun rencana kontroldan monitoring sertamelakukandan monitoring oleh Badan Usaha

atau PJPKevaluasi berkala terhadapefektivitas rancangan danpelaksanaan

Page 154: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

I-46

Kenaikan biaya O&M Akibat kesalahan estimasi biayaO&M atau kenaikan tidak terduga

x Operator yang handal;

Faktor eskalasi dalam kontrakKesalahan estimasi biaya

life cycle

x Kesepakatan/kontrak dengansupplier seawal mungkin

Kecelakaan lalu lintasatau isu keselamatan

x Asuransi kewajiban pihakketiga

6. RISIKO PENDAPATANPerubahan proyeksivolume permintaan

x Survei lalu lintas yang handal;Pinjaman lunak di awaloperasi

Bila dipicu aksiPemerintah, jaminanpermintaan minimumdapat dipertimbangkan

Kesalahan estimasipendapatan dari modelawal

x Survei lalu lintas yang handal; Bila dipicu aksiPemerintah, jaminanpendapatan minimum

dapat dipertimbangkanPelanggan akhir tidakmembayar

Akibat user affordability andwillingness di bawah tingkatkelayakan

x Subsidi (khususnya tarif)Sosialisasi yang baik ke publik

Kegagalan memungutpembayaran tarif

Akibat kegagalan / tidak optimalnyasistem pemungutan tarif

x Survei user affordability andwillingness yang handal

Kegagalan mengajukanpenyesuaian tarif

Gagalnya penyesuaian tarif karenaBU tidak mampu memenuhi standar

minimal yang disepakati

x Kinerja operasi yang baik;Regulasi yang mendukung

Penyesuaian tarifperiodik terlambat

x Kinerja operasi yang baik;Regulasi yang mendukung

Tingkat penyesuaian tariflebih rendah dariproyeksi

x Kinerja operasi yang baik;Regulasi yang mendukung

Kesalahan perhitunganestimasi tarif

x Survei user affordability andwillingness yang handal

7. RISIKO KONEKTIVITAS JARINGAN

Page 155: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

I-47

Risiko jaringan (1) Ingkar janji otoritas untukmembangun dan memeliharajaringan yang diperlukan

x Standar kinerja operasi danpengawasan yang baik

Risiko jaringan (2) Ingkar janji otoritas untukmembangun fasilitas jalan

penghubung

x Pemahaman kontrak yangbaik oleh sektor publik

Risiko jaringan (3) Ingkar janji otoritas untuk tidakmembangun fasilitas pesaing

x Pemahaman kontrak yangbaik oleh sektor publik

8. RISIKO INTERFACERisiko Interface (1) Ketimpangan kualitas pekerjaan

dukungan pemerintah dan yangdikerjakan BU.

x x Pekerjaan perbaikan olehpihak yang kualitaspekerjaannya lebih rendah

Kontrak konstruksi daripihak pemerintahmaupun BU harusselaras dalam kualitaspekerjaan

Risiko Interface (2) Rework yang substantial terkaitperbedaan standar / metodelayanan yang digunakan

x Kesepakatan para pihaksedini mungkin tentangstandar / metode yang akanditerapkan

Kontrak konstruksi daripihak pemerintahmaupun BU harusselaras dalam kualitaspekerjaan

9. RISIKO POLITIKMata uang asing tidakdapat dikonversi

Mata uang asing tidak tersedianyadan/atau tidak bisa dikonversi dariRupiah

x Pembiayaan domestik

Akun pembiayaan luar negeri

Penjaminan dari bank sentralMata uang asing tidakdapat direpatriasi

Mata uang asing tidak bisaditransfer ke negara asal investor

x Pembiayaan domestik

Akun pembiayaan luar negeri

Penjaminan dari bank sentralRisiko ekspropriasi Nasionalisasi/pengambilalihan

tanpa kompensasi (yang memadai)x Mediasi,negosiasi

Asuransi Risiko Politik

Penjaminan pemerintahPerubahan regulasi (danpajak) yang umum

Bisa dianggap sebagai risiko bisnis x

Page 156: DOKUMEN PERMINTAAN PROPOSAL REQUEST FOR …

I-48

Sumber: PT PII

Perubahan regulasi (danpajak) yang diskriminatifdan spesifik

Berbentuk kebijakan pajak olehotoritas terkait (pusat atau daerah)

x -Mediasi,negosiasi

-Asuransi Risiko Politik

-Penjaminan pemerintah

Selain memiliki provisikontrak yang jelastermasukkompensasinyaKeterlambatan perolehan

persetujuan perencanaanHanya jika dipicu keputusan sepihak/ tidak wajar dari otoritas terkait

x Provisi kontrak yang jelastermasuk kompensasinya

Gagal/terlambatnyaperolehan persetujuan

Hanya jika dipicu keputusan sepihak

/tidak wajar dari otoritas terkait

x Provisi kontrak yang jelastermasuk kompensasinya

Biasanya terkait isuselain perencanaan

10. RISIKO FORCE MAJEUREBencana alam x Asuransi, bila dimungkinkanForce majeure politis Peristiwa perang, kerusuhan,

gangguan keamanan masyarakatx Asuransi, bila dimungkinkan

Cuaca ekstrim x Asuransi, bila dimungkinkanForce majeure

berkepanjangan

Jika di atas 6-12 bulan,dapatmengganggu aspek ekonomis pihakyang terkena dampak (terutamabila asuransi tidak ada)

x Setiap pihak dapatmengakhiri kontrak KPS danmemicu terminasi dini

Terutama bila asuransitdk tersedia untukrisiko tertentu

11. RISIKO KEPEMILIKAN ASETRisiko nilai aset turun Kebakaran, ledakan, dsb x AsuransiTransfer bisnis KAeksisting

Ketidakpastian kondisi bisnissetalah transfer dari operatorsebelumnya

x Studi kelayakan bisnisyang baik dan lengkap (dalamPFS)Transfer aset KA eksisting Tidak terantisipasinya kondisi trek

yang dibangunx Studi kelayakan aset yang

baik dan lengkap (dalam PFS)