dokumen analisis-konteks 2015-2016
TRANSCRIPT
1
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan pertimbangan Komite MA Persis 24 Rancaekek, Laporan Hasil Analisis Konteks
MA Persis 24 Rancaekek telah disetujui dan disahkan pada tanggal 31 Mei 2015, kemudian
digunakan sebagai salah satu acuan penyusunan untuk Dokumen Kurikulum MA Persis 24
Rancaekek Tahun Pelajaran 2015/ 2016.
Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : 31 Mei 2015
Mengetahui :
Ketua Komite, Kepala Madrasah,
Drs. Nurjali Drs. Endang Sirojudin Hafiedz NUPTK: -- NUPTK : 1034 7406 4120 0023
Mengetahui,
Ketua Yayasan Pesantren Persis 24 Rancaekek,
Drs. Ma’mun Hanafiah
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan hasil analisis konteks MA
Persis 24 Rancaekek ini dapat kami susun.
Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
MA Persis 24 Rancaekek menghimpun hasil analisis yang dilakukan oleh Tim Analisis
Standar Pendidikan MA Persis 24 Rancaekek yang terdiri dari guru-guru yang ditunjuk dan
ditetapkan oleh Kepala Madrasah. Laporan dari Tim Analisis dibahas oleh TPK MA Persis
24 Rancaekek, kemudian dirangkum dan disusun menjadi laporan oleh TPK. Tujuan dari
analisis konteks adalah untuk mengkaji kondisi riil madrasah dan dibandingkan dengan
kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan). Analisis
konteks disusun bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi madrasah dan dapat
dijadikan sebagai acuan madrasah untuk menyusun dokumen I Kurikulum, juga sebagai
bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan tentang
pelaksanaan pendidikan di MA Persis 24 Rancaekek.
Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan MA Persis 24 Rancaekek khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya.
Aamiin.
Bandung, 31 Mei 2015
Ketua Tim Analisis,
H. E r d i a n, S. A g NUPTK: 1836753655200022
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 4
B. Dasar Kebijakan ............................................................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................................................... 6
BAB II ANALISIS KONTEKS STANDAR PENDIDIKAN ............................................... 7
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan ........................................................................... 7
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 27
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu;
1) Standar Isi; 2) Standar Kompetensi Lulusan; 3) Standar Proses; 4) Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan; 5) Standar Pengelolaan; 6) Standar Sarana; 7) Standar Pembiayaan;
dan 8) Standar Penilaian.
Dari delapan tandar Nasional Pendidikan, madrasah berusaha dengan sekuat tenaga
untuk dapat memenuhinya.
Standar isi, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 64
tahun 2013, mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang
lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan
pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan
berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi
Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
5
penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur
komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks ini adalah sebagai berikut.
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
PembiayaanPendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetisi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/ Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian;
6
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Standar Proses;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan
Kompetensi Konselor;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya;
17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan Standar nasional Pendidikan;
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional
pendidikan; dan
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan-kebijakan
MA Persis 24 Rancaekek.
Manfaat dari laporan hasil analisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan
Tim Pengembang Kurikulum (TPK) MA Persis 24 Rancaekek untuk menyusun dokumen
1 Kurikulum MA Persis 24 Rancaekek.***
7
BAB II
ANALISIS KONTEKS STANDAR PENDIDIKAN
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana
Tindak Lanjut
1. Kerangka
Dasar
Kurikulum
1. Kelompok Mata
Pelajaran
a. Agama dan
Akhlak Mulia
b. Kewarga-
negaraan dan
Budi Pekerti
c. Ilmu
Pengetahuan
dan Teknologi
Membentuk
peserta didik
menjadi manusia
yang beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan Yang
Maha Esa serta
berakhlak mulia
Peningkatan
kesadaran dan
wawasan peserta
didik akan status,
hak dan
kewajiban-nya
dalam kehidupan
bermasyara-kat
dan bernegara
serta peningkatan
kualitas diri
sebagai manusia.
Memperoleh
kompetensi lanjut
ilmu pengetahuan
dan teknologi
serta membuda-
yakan berpikir
ilmiah secara
kritis, kreatif dan
mandiri.
Melakukan
kebiasaaan do’a
untuk memulai
belajar (pagi) dan
sesudah proses
pembelajaran,Sholat
berjama’ah, Kultum
siswa,
pemberantasan buta
baca Al-Qur’an
Pengembangan
solidaritas sosial
dengan melaksana-
kan kegiatan
kemasyarakatan di
antaranya :
melakukan kegiatan
sosial / bakti sosial.
Penyediaan buku-
buku sebagai
sumber belajar di
perpustakaan belum
efektif dan layanan
internet madrasah
belum tersedia.
Melaksanakan
secara rutin
Lebih
mengefektifkan
pembimbingan
tadarus Al-
Qur’an
Mengefektifkan
3S (Senyum
Salam,Sapa)
Pelaksanaan perlu
secara konsisten
Mengefektifkan
pemanfaatan
perpustakaan,
menyediakan
internet sebagai
sumber belajar
siswa serta
menambahkan
buku-buku
pegangan siswa.
8
d. Estetika
e. Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
2. Prinsip
Pengembangan
Kurikulum
Meningkatkan
sensitivitas,
kemampuan
mengekspresikan
dan kemampuan
mengapre-siasi
keindah-an dan
harmoni.
Meningkatkan
potensi fisik serta
membudaya-kan
sikap sportif,
disiplin, kerja
sama dan hidup
sehat.
a. Berpusat pada
potensi,
perkembang-an,
kebutuh-an dan
kepentingan
peserta didik dan
lingkungan-nya.
b. Beragam dan
terpadu
c. Tanggap terhadap
perkembangan
ilmu pengetahu-
an, teknologi, dan
seni.
d. Relevan dengan
kebutuhan hidup
Ekspresi diri santri
baru terwujudkan
dalam acara-acara
tertentu, seperti:
kegiatan akhir
Malam Jumat tiap
semester dan
kegiatan akhir tahun
(Haflah Imtihan).
Melalui pengem-
bangan diri dalam
program ekstra-
kurikuler berupa
bela diri Syufuk dan
perlombaan tingkat
KKM
Mekanisme
penjurusan
berdasarkan pilihan
minat santri
Sistem layanan
konseling dan
program ekstra-
kurikuler tersusun
secara integral
Terbuka akan per-
kembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi.
Menunjang
kecakapan dalam
dunia kerja dan
Perlu pengaturan
lebih lanjut dan
terprogram secara
baik.
Membentuk tim
olahraga dan
mengadakan
perlombaan antar
kelas dalam bidang
olahraga,
keilmuan, dan
kebersihan
Membuat angket
tentang potensi,
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan
peserta didik untuk
menjadi acuan
pada
pengembangan
kurikulum tahun
berikutnya.
Analisis integrasi
antara mata
pelajaran, layanan
konseling dan
ekstrakurikuler.
Penyediaan alat
teknologi (internet)
dan pemanfaatan-
nya.
Analisis tentang
kebutuhan hidup
santri dan
lingkungannya.
9
3. Prinsip
Pelaksanaan
Kurikulum
e. Menyeluruh dan
berkesinam-
bungan
f. Belajar sepanjang
hayat
g. Seimbang antara
kepentingan
nasional dan
kepentingan
daerah.
a. Pelaksanaan
kurikulum di-
dasarkan pada
potensi, perkem-
bangan dan kon-
disi peserta
didik untuk
menguasai
kompetensi
yang berguna
bagi dirinya.
b. Kurikulum di-
laksanakan
dengan mene-
gakkan lima
pilar belajar.
kondisi lingkungan.
Sesuai dengan
kondisi dan fasilitas
yang ada.
Adanya program
ekstrakurikuler
Sesuai dengan
tujuan pendidikan
yang dirumuskan.
Peserta didik belum
maksimal men-
dapatkan pelayanan
pendidikan yang
bermutu, dan mem-
peroleh kesempatan
untuk mengekspre-
sikan dirinya secara
bebas, dinamis dan
menyenangkan.
Penegakan lima
pilar belajar dalam
pelaksanaan kuri-
kulum belum
maksimal
Evaluasi terhadap
unsur-unsur yang
termuat dalam
penyusunan
kurikulum
sebelumnya.
Perpaduan
kurikulum
madrasah dan
pesantren.
Evaluasi terhadap
aplikasi rumusan
tujuan pendidikan.
Meningkatkan
layanan pendidikan
yang bermutu, dan
menyediakan
kesempatan bagi
peserta didik untuk
mengekspresikan
dirinya secara
bebas, dinamis dan
menyenangkan.
Meningkatkan lima
pilar belajar dalam
pelaksanaan kuri-
kulum, yaitu: (a)
belajar untuk ber-
iman dan bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk
memahami dan
menghayati, (c)
belajar untuk mam-
pu melaksanakan
dan berbuat secara
efektif, (d) belajar
untuk hidup ber-
sama dan berguna
bagi orang lain,
10
c. Pelaksanaan
kurikulum
memungkinkan
peserta didik
mendapat pela-
yanan yang
maksimal sesuai
dengan kondisi
peserta didik.
d. Kurikulum
dilaksana-kan
dalam suasana
hubungan
peserta didik
dan pendidik
dalam suasana
yang kondusif.
e. Kurikulum di-
laksanakan de-
ngan mengguna-
kan pendekatan
dengan mem-
perhatikan per-
kembangan era
globalisasi
dengan pen-
dekatan yang
berbasis pada
perkembangan
Pelaksanaan kuri-
kulum masih klasi-
kal dan belum me-
mungkinkan peserta
didik mendapat pe-
layanan yang mak-
simal sesuai dengan
kondisi peserta
didik
Kurikulum dilaksa-
nakan dalam suasa-
na hubungan peser-
ta didik dan pen-
didik dalam suasana
yang formal.
Pelaksanaan kuri-
kulum belum mak-
simal menggunakan
pendekatan dengan
memperhatikan
perkembangan yang
berkiblat pada era
globalisasi dengan
pendekatan yang
berbasis pada
perkembangan
teknologi dan
berbasis pada alam
dan (e) belajar
untuk membangun
dan menemukan
jati diri, melalui
proses pembela-
jaran yang aktif,
inovatif, kreatif,
efektif, gembira
dan menyenang-
kan.
Meningkatkan
layanan terhadap
peserta didik sesuai
dengan potensi,
tahap perkembang-
an, dan kondisi
peserta didik
dengan tetap mem-
perhatikan keter-
paduan pengem-
bangan pribadi
peserta didik yang
berdimensi keman-
dirian,penguatan
akhlak, dan jiwa
sosialnya.
Meningkatkan
hubungan baik
antara peserta didik
dan pendidik yang
saling menerima
dan menghargai,
akrab, terbuka, dan
hangat.
Meningkatkan
pendekatan ter-
hadap peserta didik
melalui pendekatan
yang multistrategi
dan multimedia,
sumber belajar dan
teknologi yang me-
madai, serta me-
manfaatkan ling-
kungan sekitar
sebagai sumber
belajar.
11
teknologi dan
berbasis pada
alam sekitar.
f. Kurikulum di-
laksanakan de-
ngan mendaya-
gunakan kondisi
yang sesuai
dengan kultur
budaya di
lingkungan
sekolah.
g. Kurikulum men-
cakup seluruh
komponen kom-
petensi mata pe-
lajaran
sekitar.
Kurikulum dilak-
sanakan dengan
mendayagunakan
kondisi yang sesuai
dengan kultur
budaya di ling-
kungan sekolah.
Kurikulum men-
cakup seluruh kom-
ponen kompetensi
mata pelajaran
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
No
SKL SATUAN PENDIDIKAN
SKL
KELOMPOK
MAPEL
SKL MAPEL
KET.
1
Berperilaku sesuai dengan ajaran agama
yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
Agama dan
Akhlak
Mulia
PAI
PKn
2 Mengembangkan diri secara optimal
dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
Agama dan
Akhlak
Mulia
PKn
PAI
3 Menunjukkan sikap percaya diri dan
bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
5 kelompok
mapel
Semua Mapel
4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-
aturan sosial
Iptek Sosiologi
Sejarah
Ekonomi
Geografi
5 Menghargai keberagaman agama,
bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
Agama dan
Akhlak
Mulia
Kewarganega
PAI
PKn
Sosiologi
12
raan dan
Kepribadian
Iptek
6 Membangun dan menerapkan informasi
dan pengetahuan secara logis, kritis,
kreatif, dan inovatif
Iptek Semua mapel
Iptek
7 Menunjukkan kemampuan berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
Iptek Semua mapel
Iptek
8 Menunjukkan kemampuan
mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
5 kelompok
mapel
Semua mapel
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan
sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
5 kelompok
mapel
Semua mapel
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis
dan memecahkan masalah kompleks
Iptek Semua mapel
iptek
11 Menunjukkan kemampuan menganalisis
gejala alam dan social
Iptek Semua mapel
iptek
12 Memanfaatkan lingkungan secara
produktif dan bertanggung jawab
Agama dan
Akhlak
Mulia
Iptek
Kewarganega
raan dan
Kepribadian
PAI
Semua mapel
iptek
PKn
13 Berpartisipasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam
wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Kewarganega
raan dan
Kepribadian
PKn
14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan
seni dan budaya
Estetika Seni budaya
15 Mengapresiasi karya seni dan budaya Estetika Seni budaya
16 Menghasilkan karya kreatif, baik
individual maupun kelompok
Estetika
Iptek
Seni budaya
17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri,
kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
Penjasorkes Penjasorkes
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara
efektif dan santun
Iptek Bahasa
Indonesia
Bahasa Inggris
13
Bahasa Arab
19 Memahami hak dan kewajiban diri dan
orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
Kewarganega
raan dan
Kepribadian
Iptek
PKn
Sosiologi
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat
dan berempati terhadap orang lain
Agama dan
Akhlak
Mulia
Iptek
Kewarganega
raan dan
Kepribadian
PAI
Sosiologi
PKn
21 Menunjukkan keterampilan membaca
dan menulis naskah secara sistematis dan
estetis
Iptek
Estetika
Bahasa
Indonesia
Bahasa Inggris
Bahasa Arab
22 Menunjukkan keterampilan menyimak,
membaca, menulis, dan berbicara dalam
bahasa Indonesia dan Inggris
Iptek Bahasa
Indonesia
Bahasa Inggris
Bahasa Arab
23 Menguasai pengetahuan yang
diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi
Iptek Semua mapel
iptek
3. Analisis Standar Proses
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK
LANJUT
I PERENCANAAN
A. Silabus Pada Silabus harus memuat:
1. Identitas mata pelajaran,
SK KD, Kegiatan
Pembelajaran, Indikator
ketercapaian, Penilaian,
Alokasi Waktu,
Sumber/Bahan/Alat.
2. Penyusunan silabus
berdasarkan hasil
pemetaan Standar Isi.
Dalam
pengembangan
silabus guru sudah
melakukan analisis
SK-KD, tetapi
belum menyeluruh.
Dalam penyusunan
silabus guru sudah
menyusun silabus
secara mandiri
tetapi belum
menyeluruh
Diprogramkan
bimbingan dan
pendampingan
tentang teknik
membuat silabus
mulai dari analisis
SI sehingga
seluruh guru dapat
menyusun silabus
secara mandiri
sesuai
karakteristik
14
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK
LANJUT
satuan pendidikan
B. RPP 1. RPP memuat: Identitas
MP, SK, KD Indikator
Pencapaian, tujuan,
Alokasi Waktu , Metode
Pembelajaran, Kegiatan
Pembelajaran, Penilaian
belajar, dan sumber
belajar.
2. Pada tahapan kegiatan
pembelajaran terdiri dari
tahapan: pendahuluan,
kegiatan inti, dan
penutup.
3. Mengacu pada prinsip-
prinsip penyusunan RPP.
Masih ada beberapa
guru menyusun
RPP tidak
melampirkan
instrumen penilaian
dan atau soal yang
tercantum belum
RPP tidak relevan
tujuan pada RPP.
Diadakan
pendampingan dan
bimbingan
pembuatan RPP,
sehingga RPP yang
dibuat guru sesuai
standar
II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan
Pelaksanaan
Rombongan
Belajar
Jumlah maksimal peserta
didik setiap rombongan be-
lajar adalah 32 peserta didik.
Jumlah maksimal
peserta didik
setiap rombongan
belajar adalah 13-
30 peserta didik.
Perlu
meningkatkan
jejaring untuk
memenuhi standar,
kelas X setiap
rombel 32 peserta
didik
Beban kerja
minimal
guru
beban kerja guru sekurang-
kurang nya 24 (dua puluh
empat) jam tatap muka
dalam 1 (satu) minggu
90 % beban kerja
guru mencapai 24
jam tatap muka
dengan memenuhi
di sekolah lain
Mendorong guru
untuk memenuhi
24 jam dari
sekolah lain
Buku teks
pelajaran
rasio buku teks pelajaran
untuk peserta didik adalah 1 :
1 per mata pelajaran;
Rasio buku tek
pelajaran untuk
peserta didik belum
mencapai
perbandingan
Mengajukan
kebutuhan buku
pegangan siswa
dalam RAPBM
15
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK
LANJUT
sesuai ketentuan
Pengelolaan
kelas
- guru menciptakan
ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan, dan
keputusan pada peraturan
dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran
- pada tiap awal semester,
guru menyampaikan
silabus mata pelajaran
- Sebagian besar
guru dapat
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan,
dan keputusan
pada peraturan
dalam
menyelenggara
kan proses
pembelajaran
- Sebagian guru
menyampaikan
silabus mata
pelajaran pada
tiap awal
semester
- Guru yang
belum dapat
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan,
dan keputusan
pada peraturan
dalam
menyelenggara
kan proses
pembelajaran
perlu
pembinaan dan
pelatihan
pengelolaan
dan manajemen
kelas
- Perlu
pengecekan
oleh waka
kurikulum/
pengajaran
pada guru agar
guru
menyampaikan
silabus mata
pelajaran pada
tiap awal
semester
16
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK
LANJUT
B. Pelaksanaan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
- Penyampaian tujuan
- Motivasi
Kegiatan inti
- eksplorasi
- elaborasi
- konfirmasi
Penutup
- Rangkuman
- Penilaian/refleksi
- Umpan balik
- Tugas
Masih ada guru
melaksanakan
pembelajaran
belum sesuai
dengan RPP, dalam
kegiatan inti
pembelajaran
masih
menggunakan form
lama.
Dalam kegiatan
pembelajaran guru
wajib membawa
RPP sebagai
kontrol dalam
pelaksanaan
pembelajaran dan
perlu
mengoptimalkan
guru untuk
peningkatan
kualitas proses
pembelajaran.
III PENILAIAN
HASIL
PEMBELAJARA
N
Penilaian dilakukan oleh
guru terhadap hasil
pembelajaran untuk
mengukur tingkat
pencapaian kompetensi
peserta didik, serta
digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar,
dan memperbaiki proses
pembelajaran.
Hasil penilaian
pembelajaran tidak
dilakukan analisis
sebagai bahan
acuan dalam
program perbaikan
proses
pembelajaran bagi
guru.
Setiap guru
diwajibkan untuk
melakukan analisis
hasil ulangan
harian dan analisis
butir soal serta
implementasi
dalam tugas
penilaian oleh guru
IV PENGAWASAN
PROSES
PEMBELAJARA
N
1. Pemantauan
a. Pemantauan proses
pembelajaran
dilakukan pada tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil
pembelajaran.
b. Pemantauan dilakukan
dengan cara diskusi
kelompok terfokus,
Pemantauan
dilaksanakan oleh
Kepala Sekolah dan
Kurikulum dengan
pengumpulan dan
penandatanganan
perangkat pem-
belajaran pada awal
semester.
Pemantauan
dilaksanakan
dengan cara
Peningkatan
kerjasama antara
sekolah dengan
Pengawas Satuan
dalam
melaksanakan
pemantauan proses
pembelajaran pada
saat awal semester
Peningkatan
pemantauan
dilakukan dengan
17
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK
LANJUT
pengamatan,
pencatatan,
perekaman, wawan-
cara, dan
dokumentasi.
c. Kegiatan pemantauan
dilaksanakan oleh
kepala dan pengawas
satuan pendidikan
diskusi.
Pemantauan
dilaksanakan oleh
kepala sekolah
cara diskusi
kelompok
terfokus,
pengamatan,
pencatatan,
perekaman,
wawancara, dan
dokumentasi.
Peningkatan
pemantauan oleh
pengawas
pendidikan.
2. Supervisi
a. Supervisi proses
pembelajaran
dilakukan pada tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil pem-
belajaran.
b. Supervisi
pembelajaran
diselenggarakan
dengan cara pemberian
contoh, diskusi,
pelatihan, dan
konsultasi.
c. Kegiatan supervisi
dilakukan oleh kepala
dan pengawas satuan
pendidikan.
Supervisi proses
dilakukan oleh
Kepala Sekolah
minimal satu kali
setiap semester
Supervisi
pembelajaran
dilakukan dengan
diskusi, dan
konsultasi
Kegiatan supervisi
dilakukan oleh
kepala sekolah
Pengawas perlu
melaksanakan
supervisi secara
berkala dan dapat
memberi contoh
pembelajaran yang
efektif bagi guru
Perlu pemberian
contoh oleh guru
sejenis atau kepala
sekolah
Perlu peningkatan
supervisi dari
pengawas satuan
pendidikan
18
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK
LANJUT
3. Evaluasi
a. Evaluasi proses
pembelajaran
dilakukan untuk me-
nentukan kualitas
pembelajaran secara
keseluruhan,
mencakup tahap
perencanaan,
pelaksanaan proses
pembelajaran, dan
penilaian hasil
pembelajaran.
b. Evaluasi proses
pembelajaran dengan
cara:
1) membandingkan
proses
pembelajaran yang
dilaksanakan guru
dengan standar
proses,
2) mengidentifikasi
kinerja guru dalam
proses pem-
belajaran sesuai
dengan kompetensi
guru.
Evaluasi proses
pembelajaran
dilaksanakan setiap
semester satu kali
dalam bentuk rapat
koordinasi Kepala
Madrasah dengan
menggunakan
pedoman standar
proses
Belum semua guru
melakukan evaluasi
proses pembelajar-
an dengan cara
membandingkan
proses yang dilaku-
kan guru dengan
standar proses
Kinerja Guru yang
belum sesuai
standar dapat
dilakukan supervisi
klinis agar guru
dapat mengatasi
permasalahan
pembelajaran
Mewajibkan semua
guru untuk
melaksanakan
evaluasi proses
sesuai standar.
4. Pelaporan
Hasil kegiatan
pemantauan, supervisi,
dan evaluasi proses
pembelajaran dilaporkan
kepada pemangku ke-
pentingan.
Pelaporan
dilaksanakan oleh
Kepala Madrasah
kepada pihak
Yayasan
Pelaporan Hasil
Supervisi
pembelajaran perlu
disampaikan
kepada pengawas
untuk pembinaan
guru dan satuan
pendidikan
19
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK
LANJUT
5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan
penghargaan
diberikan kepada guru
yang telah memenuhi
standar.
b. Teguran yang bersifat
mendidik diberikan
kepada guru yang
belum memenuhi
standar.
c. Guru diberi
kesempatan untuk
mengikuti
pelatihan/penataran
Iebih lanjut.
Satuan Pendidikan
belum memberikan
penghargaan
kepada guru yang
telah memenuhi
standar dan belum
melakukan
pembinaan optimal
bagi guru yang
belum memenuhi
standar
Perlu reward dan
punisment bagi
guru yang telah
memenuhi standar
dan yang belum
memenuhi standar
4. Analisis Standar Pengelolaan
No Kriteria setiap Komponen
Kesesuaian
dengan
Kriteria
Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Alokasi
Program
Ya Tidak 1 2
I KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal V
2 Usia Maksimal V
3 Pengalaman mengajar minimal V
4 Pangkat minimal V
5 Status Guru (Guru SMA) V
6 Kepemilikan sertifikat
pendidik
V
7 Kepemilikan sertifikat kepala
sekolah
V
8 Kompetensi kepribadian V
20
No Kriteria setiap Komponen
Kesesuaian
dengan
Kriteria
Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Alokasi
Program
Ya Tidak 1 2
9 Kompetensi manajerial V
10 Kompetensi kewirausahaan V
11 Kompetensi supervisi V
12 Kompetensi sosial V
II WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal V
2 Kriteria pengangkatan
wakasek
V
3 Kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Kesiswaan
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Ssarana
Prasarana
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Humas
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
21
No Kriteria setiap Komponen
Kesesuaian
dengan
Kriteria
Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Alokasi
Program
Ya Tidak 1 2
Wakasek Bidang Ismuba
a. Kemampuan memimpin V
b. Kepemilikan ketrampilan teknis V
c. Kemitraan dan Kerjasama V
5. Analisis Standar Penilaian
NO KOMPONEN KONDISI
IDEAL KONDISI RIIL
KESENJANG
AN
RENCANA
TINDAK LANJUT
1
Prinsip
penilaian
(sahih,
objektif, adil,
terpadu,
terbuka,
menyeluruh
dan
berkesinam-
bungan,
sistematis,
beracuan
kriteria, dan
akuntabel)
Semua RPP
mencantumkan
kegiatan dan
program
penilaian
RPP yang
mencantumkan
kegiatan dan
program
penilaian sekitar
67 %
Sekitar 33 %
RPP belum
mencantum-kan
kegiatan dan
program
penilaian
Kepala Madrasah
perlu melakukan
supervisi dengan
cara berdiskusi dan
memberi contoh
kepada guru-guru
yang belum
mencantumkan
kegiatan dan
program penilaian
dalam RPP
Guru melengkapi
RPP
2
Teknik dan
Instrumen
Penilaian
Instrumen
penilaian hasil
belajar yang
digunakan
pendidik
memenuhi
persyaratan
substansi,
konstruksi, dan
bahasa.
Sebagian guru
telah
melaksanaan
penelaahan
instrumen
penilaian hasil
belajar
Sebagian besar
guru belum
melaksanaan
penelaahan
instrumen
penilaian hasil
belajar
Sekolah menyiapkan
format penelaahan
butir soal dan
meminta semua guru
melakukan telaah
butir soal sebelum
diujikan kepada
peserta didik
22
3 Mekanisme
dan Prosedur
Penilaian
a. Rancangan
penilaian dari
silabus yang
penjabaran-
nya merupa-
kan bagian
RPP
b. UH,UTS,
UAS, UKK
dilakukan
oleh pendidik
di bawah
koordinasi
Satuan
Pendidikan
c. Penilaian UN
dan Usek
adalah salah
satu syarat
kelulusan
d. Penil hasil
belajar
kelompok
estetika dan
kelompok
penjasorkes
ditentukan
melalui rapat
dewan
pendidik
berdasarkan
hasil
penilaian
pendidik
e. Penil hasil
belajar
kelompok
agama dan
akhlak mulya
a. Rancangan
penilaian dari
silabus yang
penjabaran-
nya merupa-
kan bagian
RPP
b. UH,UTS,
UAS, UKK
dilakukan
oleh pendidik
di bawah
koordinasi
Satuan
Pendidikan
c. Penilaian UN
dan Usek
adalah salah
satu syarat
kelulusan
d. Penil hasil
belajar
kelompok
estetika dan
kelompok
penjasorkes
ditentukan
pendidik
e. Penil hasil
belajar
kelompok
agama dan
akhlak mulya
a. –
b. –
c. -
d. Penil hasil
belajar
kelompok
estetika dan
kelompok
penjasorkes
belum sesuai
pedoman
e. Penil hasil
belajar
kelompok
agama dan
akhlak
a. –
b. –
c. -
d. Perlu sosialisasi
dan pemahaman
kepada guru ttg
Penil hasil belajar
kelompok estetika
dan kelompok
penjasorkes
e. Perlu sosialisasi
dan pemahaman
kepada guru ttg
Penil hasil belajar
kelompok agama
23
dan kelompok
kewarganega-
raan dan
kepribadian
ditentukan
melalui rapat
dewan
pendidik
berdasarkan
hasil
penilaian
pendidik
dengan
memperhatika
n hasil ujian
sekolah
f. Kegiatan
Ujian Sekolah
(menyusun
kisi-kisi,
mengembang
kan
instrumen,
melaksanakan
ujian,
mengolah dan
menentukan
kelulusan,
melaporkan
hasil ujian)
g. Penil muatan
lokal
mengikuti
penil
kelompok
mata
pelajaran
yang relevan.
h. Kegiatan
pengembang-
an diri
dibuktikan
dan kelompok
kewarganega-
raan dan
kepribadian
ditentukan
pendidik
f. Kegiatan
Ujian Sekolah
(menyusun
kisi-kisi,
mengembang
kan
instrumen,
melaksanakan
ujian,
mengolah dan
menentukan
kelulusan,
melaporkan
hasil ujian)
g. Penil muatan
lokal
mengikuti
penil
kelompok
mata
pelajaran
yang relevan.
h. Kegiatan
pengembang-
an diri
dibuktikan
mulya dan
kelompok
kewarganega
raan dan
kepribadian
belum sesuai
pedoman
f. --
g. --
h. Kegiatan
pengembang
an diri belum
dibuktikan
dan akhlak mulya
dan kelompok
kewarganegaraan
dan kepribadian
f. --
g. --
h. Kegiatan
pengembangan
diri perlu
dibuktikan dengan
24
dengan surat
keterangan
pembina dan
Kepala
Madrasah
i. Hasil UH
harus
dikembalikan
kepada siswa
sebelum UH
berikutnya,
yang belum
tuntas
mengikuti
pembelajaran
remidi
dengan nilai
pada LHBS
i. 60 % guru
memberikan
hasil UH
kepada siswa
sebelum UH
berikutnya,
yang belum
tuntas
mengikuti
pembel
remidi
dengan surat
keterangan
i. 40 % guru
belum
memberikan
hasil UH
kepada siswa
sebelum UH
berikutnya,
yang belum
tuntas
mengikuti
pembel
remidi
surat keterangan
i. Kepala Madrasah
menghimbau guru
untuk
memberikan hasil
UH kepada siswa
sebelum UH
berikutnya, yang
belum tuntas
mengikuti pembel
remidi
4 Penilaian oleh
Pendidik
a. menginforma
sikan silabus
pada awal
semester
kepada siswa
b. Melaksanaka
n tes,
pengamatan,
penugasan,
atau bentuk
lain
c. Mengolah
hasil penil
untuk
mengetahui
kemajuan
dan kesulitan
belajar siswa
d. Mengembalik
an hasil
pekerjaan
siswa
disertai
komentar
yang
mendidik
a. menginform
asikan
silabus pada
awal
semester
kepada siswa
b. Melaksanaka
n tes,
pengamatan,
penugasan,
atau bentuk
lain
c. Mengolah
hasil penil
untuk
mengetahui
kemajuan
d. Mengembali
kan hasil
pekerjaan
siswa
e. Memanfaatk
an hasil penil
untuk
perbaikan
pembel
a. -
b. -
c. Mengolah
hasil penil
untuk
mengetahui
kesulitan
belajar
siswa
d. Mengembal
ikan hasil
pekerjaan
siswa belum
disertai
komentar
yang
mendidik
e. -
f. -
a. -
b. -
c. Dilaksanakan
pendampingan
Guru dlm
Mengolah hasil
penil untuk
mengetahui
kesulitan belajar
siswa
d. Guru diingatkan
untuk memberi
komentar yang
mendidik saat
mengembalikan
hasil pekerjaan
siswa
e. -
f. -
25
e. Memanfaatka
n hasil penil
untuk
perbaikan
pembel
f. Melaporkan
hasil belajar
siswa setiap
akhir
semester
f. Melaporkan
hasil belajar
siswa setiap
akhir
semester
5 Penilaian oleh
Satuan
Pendidikan
a. Menentukan
KKM melalui
rapat dewan
pendidik
b. Mengkoordin
asikan pelaks
UTS, UAS,
UKK
c. Menentukan
kriteria
kenaikan
kelas melalui
rapat dewan
pendidik
d. Menentukan
program
pembel SKS
melalui rapat
dewan
pendidik
e. Menentukan
penil 4
kelompok
mata
pelajaran
melalui rapat
dewan
pendidik
f. Menyelengga
rakan US dan
menentukan
kelulusan
a. Menentukan
KKM melalui
rapat dewan
pendidik
b. Mengkoordin
asikan pelaks
UTS, UAS,
UKK
c. Menentukan
kriteria
kenaikan
kelas melalui
rapat dewan
pendidik
d. Sekolah
belum
menentukan
program
pembel SKS
e. Menentukan
penil 4
kelompok
mata
pelajaran oleh
pendidik
f. Menyelengga
rakan US dan
menentukan
kelulusan
a. –
b. –
c. –
d. Sekolah
masih
kategori
standar
dengan
pembelajar-
an sistem
paket
e. Menentukan
penil 4
kelompok
mata
pelajaran
belum
melalui
rapat dewan
pendidik
f. –
a. –
b. –
c. –
d. Sekolah akan
menuju SSN
e. Menentukan penil
4 kelompok mata
pelajaran harus
melalui rapat
dewan pendidik
f. –
26
sesuai POS
g. Melaporkan
hasil penil
mata
pelajaran
kepada orang
tua/wali
dalam bentuk
LHBS
h. Melaporkan
pencapaian
hasil belajar
kepada
Disdik Kab./
Mapenda
i. Menerbitkan
SKHUN
j. Menerbitkan
Ijazah bagi
siswa yang
lulus
sesuai POS
g. Melaporkan
hasil penil
mata
pelajaran
kepada orang
tua/wali
dalam bentuk
LHBS
h. Melaporkan
hasil
kenaikkan
dan kelulusan
kepada
Disdik Kab/
Mapenda
i. Menerbitkan
SKHUN
j. Menerbitkan
Ijazah bagi
siswa yang
lulus
g. –
h. Belum
melaporkan
hasil
pencapaian
belajar tiap
semester
kepada
Mapenda
i. -
j. -
g. –
h. Sekolah
melaporkan hasil
pencapaian
belajar akhir
semester dua
kepada Mapenda
i. -
j. -
6 Penilaian oleh
Pemerintah
a. Penil hasil
belajar oleh
pemerintah
dalam bentuk
UN
b. Hasil UN
menentukan
kelulusan
a. Penil hasil
belajar oleh
pemerintah
dalam bentuk
UN
b. Hasil UN
menentukan
kelulusan
- -
27
BAB IV
PENUTUP
Dengan mengucapkan alhamdulillah, akhirnya penyusunan analisis konteks dapat
terlaksana dengan baik. Mudah-mudahan hasil analisis konteks ini benar-benar bermanfaat
dalam melengkapi penyusunan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan untuk pemenuhan
dokumen 1.
Atas segala kerjasama semua pihak, kami mengucapkan terima kasih.***