doktrin pilihan hukum 5

16
DOKTRIN PILIHAN HUKUM (CHOICE OF LAW)

Upload: noval-novall

Post on 09-Feb-2016

116 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

HPI

TRANSCRIPT

Page 1: Doktrin Pilihan Hukum 5

DOKTRIN PILIHAN HUKUM(CHOICE OF LAW)

Page 2: Doktrin Pilihan Hukum 5

ISTILAH PILIHAN HUK

• Partij Autonomie--------- Belanda• Loi d Autonomi----------- Prancis• Intentions of the Parties----Inggris (Choice Of

Law)• Cantratto di Collagamento– Italia

UMUM

Page 3: Doktrin Pilihan Hukum 5

DEFINISI• Pilihan Hukum------Para pihak dalam suatu kontrak bebas

melakukan pilihan, mereka dapat memilih sendiri hukum yang harus dipakai untuk kontrak.

• Dalam hal ini memilih hukum tertentu• Pilihan hukum (choice of law)---- merupakan pokok persoalan

dalam hukum perdata tentang kehendak manusia dalam bidang hukum.

• Doktrin Pilihan Hukum secara umum diterima dimana para pihak menerima/ menentukan sendiri hukum yang berlaku untuk kontrak.----- pilihan hukum dihormati

Page 4: Doktrin Pilihan Hukum 5

• Choice of law (pilihan hukum) dalam hukum perjanjian adalah kebebasan yang diberikan kepada para pihak untuk memilih sendiri hukum yang hendak dipergunakan untuk perjanjian mereka

• Tujuan penerapan pilihan hukum adalah perlakuan sama untuk kasus serupa, dan Pengembangan kepentingan,tujuan dan Kebijakan masyarakat.

• Manfaat pilihan hukum adalah memuaskan para pihak karenamenggunakan hak dasarnya, bersifat kepastian karena memungkinkan para pihak dengan mudah menentukan hukumnya, memberikan efisiensi dan manfaat.

Page 5: Doktrin Pilihan Hukum 5

• Dasar pertimbangan berlakunya pilihan hukum atas pemikiran bahwa semua negara tidak memiliki sistem hukum nasional yang

sama.

Page 6: Doktrin Pilihan Hukum 5

• Pilihan Hukum hanya boleh dilakukan sepanjang tidak melangggar apa yang dikenal sebagai “ Ketertiban Umum” atau Public Policy dan menghindari “ Penyelundupan hukum”.

• Pilihan hukum hanya diperkenankan dalam hukum kontrak saja kecuali kontrak kerja karena berhubungan dengan kaidah memaksa (Dwigenrecht), hukum yang dipilih oleh para pihak juga kaidah memaksa manakah yang berlaku.

• Pilihan hukum tidak dapat diintervensi oleh negara.• Bidang kontrak yang dimaksud dapat dilakukan pilihan hukum

yaitu Joint Venture, Manajemen Agreement dan International Contract.

Page 7: Doktrin Pilihan Hukum 5

• Hakim harus menghormati pilihan hukum sepanjang tidak bertentangan dengan public policy dan tidak mengarah kepada penyelundupan hukum.Hal-hal yang terpenting dalam melakukan pilihan hukum adalah :

1. PH tidak boleh melanggar ketertiban umum2. PH tidak boleh mengarah pada penyelundupan hukum• Persoalan pilihan hukum dalam bidang bisnis internasional

menampilkan unsur-unsur falsafah hukum, mengandung pula segi-segi teori hukum, praktek hukum dan politik hukum

Page 8: Doktrin Pilihan Hukum 5

KEWENANGAN CHOICE OF LAW

• Kewenangan Choice Of Law terbtas pada hal-hal sebagai berikut :

1. Tentang hukum manakah yang berlaku bagi kontrak yang disepakati para pihak

2. Sejauh manakah para pihak dapat menentukan sendiri hukum yang dipergunakan bagi hubungan hukum mereka.

3. Apabila para pihak tidak menggunakan haknya untuk memilih hukum yang berlaku bagi mereka maka hukum manakah yang menjadi dasar pelaksanaan kontrak mereka.

Page 9: Doktrin Pilihan Hukum 5

PH DAN PUBLIC POLICY• Ketertiban umum merupakan suatu rem darurat yang dapat

menghentikan berlakunya hukum asing. Dalam pilihan hukum ketertiban umum menjaga bahwa hukum yang dipilih oleh para pihak tidak bertentangan dengan sendi asasi dalam hukum dan masyarakat sang hakim.

• Para ahli beranggapan bahwa ketertiban umum berfungsi sebagai lembaga yang membatasi kebebasan para pihak dalam menentukan choice of law yaitu memilih hukum yang berlaku bagi mereka apabila terjadi sengketa.

Contoh : A WN Indonesia mengadakan kontrak dengan B WN Australia. Kontrak dibuat dan dilaksanakan di Indonesia. Pilihan hukumnya adalah hukum Indonesia, maka para pihak dalam substansinya harus mengacu kepada hukum Indonesia seperti syarat-syarat sahnya kontrak (ketertiban umum)

Page 10: Doktrin Pilihan Hukum 5

PH DAN PENYELUNDUPAN HUKUM

• Bahwa para pihak dalam melaksanakan pilihan hukum (choice of law) harus menghindari perbuatan yang mengarah kepada penyelundupan hukum.

• Untuk menghindari penyelundupan hukum maka para pihak tidak boleh bersikap sewenang-wenang dengan hanya menguntungkan diri sendiri atau salah satu negara yang menjadi salah satu pihaknya.

Contoh : A WN Indonesia , B WN Inggris mengadakan perjanjian/kontrak tetapi perjanjiannya dibuat di Inggris, pilihan hukumnya adalah Indonesia , sedangkan kausa atau objek perjanjian tidak dibenarkan menurut hukum Indonesia, tetapi tetap dilaksanakan di Indonesia perjanjian itu maka itu adalah penyelundupan hukum.

Page 11: Doktrin Pilihan Hukum 5

RENVOI DAN PILIHAN HUKUM

• Jika telah dipilih sutu sistem hukum tertentu oleh para pihak yang tertuang dalam substansi kontrak, maka yang dipilih adalah hukum internnya saja bukan keseluruhan dari HPInya, hukum intern ini tentunya yang berkaitan dengan hukum perjanjian dan kontrak dalam negara tersebut seperti syarat sahnya kontrak, penyelesaian perselisihan.

Page 12: Doktrin Pilihan Hukum 5

MACAM-MACAM PILIHAN HUKUM

1. Pilihan hukum secara tegas----- pilihan hukum itu dinyatakan secara tegas dan tertulis di dalam kontrak.

2. Pilihan hukum secara diam-diam----para pihak tidak mencantumkan secara tegas pilihan hukumnya dalam kontrak, tetapi sebenarnya para pihak telah menunjuk dan menentukan sendiri kepada hukum yang berlaku dalam kontrak mereka.

3. Pilihan hukum yang dianggap---- penundukan sukarela seperti terjadi penundukan yang terjadi dalam hukum Eropa Stb 1977 No 12.

4. Pilihan hukum secara Hypotetisch---pilihan hukum yang ditentukan oleh hakim----- terjadi kesewenang-wenangan.

Page 13: Doktrin Pilihan Hukum 5

ALASAN PRO PILIHAN HUKUM

1. Alasan bersifat falsafah----- PH dianggap suci untuk menentukan jalannya hukum, sehingga dapat mengurangi rem darurat.

2. Alasan Praktis----- PH cocok untuk mengetahui hukum mana yang paling berguna dan bermanfaat---- pilihan hukum jgn sampai ada tekanan dari satu pihak--- ekonomi kuat menekan ekonomi lemah.

3. Alasan Kepastian Hukum---- PH digunakan untuk memastikan hukum mana yang berlaku

4. Alasan kebutuhan hubungan lalu lintas internasional---- pilihan hukum dapat menentukan sendiri dan mengetahui secara pasti hukum mana yang mengatur hak dan kewajiban mereka yaitu :

apa kontrak mereka sah, syarat dan sanksi hukum dan akibat perjanjian

Page 14: Doktrin Pilihan Hukum 5

ALASAN KONTRA PH1. Alasan Circulus Vituosus---- pilihan hukum yang dipilih oleh

para pihak, dimana para pihak tidak hanya memilih saja tetapi harus menguasai perjanjian yang berlaku dalam hukum yang dipilih tadi.

2. Jika kita memilih hukum tertentu dalam kontrak sebagai pilihan hukum, maka seluruh hukum beserta kaidah memaksanya juga dipilih, jngan pada hukum tertentu saja.

3. Alasan bahwa pilihan hukum merupakan perbautan a sosial---- PH dianggap berada di luar batas-----kebebasan kehendak--- sebenarnya ada batasannya.

Page 15: Doktrin Pilihan Hukum 5

MEMILIH LEBIH DARI SATU SISTIM HUKUM DALAM KONTRAK

• BOLEH TETAPI DALAM BATAS-BATAS YAITU :1. Pembagian yang telah dimufakati------ misalanya berlaku hukum X untuk

sahnya kontrak dan berlaku hukum negara Y untuk pelaksanaan kontrak.2. Pilihan hukum alternatif---- dapat memilih hukum salah satu pihak atau

bukan keduanya tetapi memilih hukum lain.3. Pilihan hukum selektif-----memilih HATAH intern dari hukum yang

bersangkutan, misalnya orang Jepang mengadakan kontrak dengan orang Indonesia memilih hukum Indonesia yang kompleks jadi hukum HATAH intern Indonesia yang dipilih, sah atau tidaknya kontrak tergantung dari perbuatan hukumnya, jika melanggar syarat sah perjanjian diikuti dengan dwang, dwaling bedrong maka dianggap tidak sah

Page 16: Doktrin Pilihan Hukum 5

PILIHAN HUKUM DAPAT DIUBAH

• BOLEH SESUAI DENGAN KEMAUAN PARA PIHAK.CONTOH : X DAN Y SEMULA MENGGUNAKAN ARBITRASE

INTERNASIONAL DALAM KONTRAK TETAPI KEMUDIAN SEPAKAT UNTUK MEMILIH HUKUM Y UNTUK PENYELESAIAN SENGKETA